• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Pemberdayaan Wanita dalam Meningkatkan Kesejahteraan

BAB V HASL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Strategi Pemberdayaan Wanita dalam Meningkatkan Kesejahteraan

Pemberdayaan wanita merupakan proses kesadaran dalam pembentukan kapasitas terhadap partisipasi yang lebih besar, kekuasaan dan pengawasan pembuatan keputusan yang lebih besar dan tindakan transformasi agar menghasilkan persamaan derajat yang lebih besar antara perempuan dan laki-laki.

Rendahnya pendidikan yang dimiliki karena kurangnya keterampilan, membuat wanita nelayan sulit untuk mengembangkan kegiatan. Tetapi dengan seringnya pemberian sosialisasi, pengarahan serta pelatihan baik dari ketua kelompok, penyuluh bahkan kunjungan dari beberapa dinas membuat kegiatan tersebut mudah dikembangkan. Untuk pengembang selanjutnya diharapkan dapat membuat sebuah usaha atau kegiatan yang nantinya dapat menjadikan perubahan baik dalam perekonomian dan kemajuan.

Strategi pemberdayaan salah satu hal yang sangat membantu dalam melakukan perubahan, utamanya dalam hal peningkatan ekonomi keluarga.

Kelompok wanita nelayan di kelurahan pattingalloang selain mengurus rumah dan anak, kaum wanita juga mengelola suatu industri yang dapat dijadikan sebagai keahlian untuk memberikan mereka pendapatan tambahan selain pendapatan yang dihasilkan oleh suami. Kaum wanita di kelurahan pattingalloang dapat meningkatkan ekonomi keluarga melalui beberapa tahapan perencanaan yang

dilakukan dengan program pelatihan pada kelompok wanita nelayan untuk mendapatkan pengetahuan yang dapat mereka kembangkan menjadi suatu nilai yang berguna untuk kehidupannya.

“Di sini para wanita dikumpulkan untuk dilatih dan diajarkan bagaimana cara mengelola sumber daya yang ada seperti cara mengolah bandeng tanpa tulang serta para wanita diberikan motivasi dan cara-cara bagi mereka yang ingin memulai usahanya”

(D.1 Observasi 12 Oktober 2020).

Dalam pemberdayaan wanita Fatimah Az-Zahra mereka akan diberikan pelatihan dan kegiatan dalam mengelola sumber daya dari seorang pelatih, mereka akan dikumpulkan di kantor atau rumah pengelola kelompok wanita nelayan untuk diberi pengetahuan tentang bagaimana cara untuk mengelola dan memulai usaha kecil.

Dari ilmu yang mereka dapatkan dapat mereka aplikasikan dalam sehari- hari serta dapat mereka gunakan dalam memulai usaha kecil, dengan ini dapat membantu mereka dalam menambah pemasukan keluarga. Dengan pelatihan ini tujuan meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga dapat berjalan sesuai dengan rencana yang diharapkan, tentu saja tidak dapat langsung memberikan kepuasan bagi kita namun dengan ini dapat memberikan peluang bagi dalam meningkatkan taraf hidup yang sejahtera.

“proses pelatihan yang saya lihat dilakukan tidak hanya 1 hari atau 2 hari namun 3 hari agar para wanita dapat secara maximal mempelajari ilmu yang diberikan, sehingga dengan ini mereka bisa lancar dalam mengelola bahan seperti ikan yang sudah diajarkan kepada mereka”

(D.2 Hasil Observasi 13 Oktober 2020).

Dalam proses pelatihan membutuhkan beberapa hari bagi mereka untuk menerima ilmu yang diberikan, dengan ini kegiatan pelatihan akan menghasilkan wanita-wanita yang dapat mengelola hasil sumber daya secara maximal bukan hanya belajar mereka juga akan diberikan cara dan motivasi dalam memulai bisnis mereka. Dalam hal ini para wanita dapat mandiri dalam dalam meningkatkan perekonomian keluarga.

Dari proses pelatihan ini juga wanita tidak hanya menjadi ibu rumah tangga yang menunggu pendapatan suami namun juga dapat melepaskan keluarga dari lilitan kemiskinan dan kurangnya kebutuhan dalam sehari-hari.

“Dari hasil yang saya lihat pelatihan pemberdayaan ini sangat berguna bagi para wanita yang masih kurang paham dalam mengelola sumber daya dan masih tidak paham untuk bisa memulai usaha, jadi disini mereka dapat menggali ilmu dan bertanya cara dan tips untuk bisa memulai”(D.3 Hasil Observasi 14 Oktober 2020).

Dengan pelatihan ini para wanita dapat meningkatkan mutu pengetahuan mereka dalam memanfaatkan sumber daya yang ada dapat dikelola menjadi hasil yang produktif dan dapat membantu mereka dalam menambah pemasukan.

Seorang wanita pada dasar tidak menetap di rumah menunggu penghasilan suami namun juga dapat bekerja menghasilkan pendapatannya sendiri.

Dalam hal ini ilmu tidak hanya didapatkan seorang laki-laki agar dapat bekerja namun ilmu juga bisa didapatkan oleh wanita agar dapat memanfaatkan ilmunya menjadi suatu hal yang berguna dan menghasilkan bagi keluarga.

Sebagai salah satu peserta pelatihan kelompok wanita nelayan yang membantu perekonomian keluarga, Ibu Y (43 tahun), mengatakan bahwa:

“Dengan ikutnya saya di pelatihan ini berarti sudah dapat sedikit ilmu, dengan mengikuti pelatihan ini otomatis saya bisa buka usaha kecil dulu ya. Karena modalnya kan agak besar kalau misal mau buka usaha yang lebih besar. Jadi kalau ada modal disini saya beli bahan mentah dulu toh, nanti saya praktekkan di rumah ilmu yang saya dapat hari ini nanti saya pasarkan di kalangan keluarga, saudara dan sepupu. Nanti kalau misalkan pasarannya sudah agak besar, artinya orang sudah mulai kenal mungkin baru bisa dikembangkan dan dibesarkan kalau sudah ada modal besar”(Hasil Wawancara 12 Oktober 2020).

Dari hasil wawancara diatas, dapat diketahui bahwa dengan mengikuti pelatihan tersebut sudah dapat memberikan ilmu bagi wanita yang ingin memulai usaha mereka dari kecil dan mau mengambil rencana untuk masa depan mereka dengan berusaha mereka memulai dari kecil dan akan terus dikembangkan lebih besar lagi secara bertahap. Dengan modal yang kecil mereka dapat memulai membuka usaha kecil terlebih dahulu karena untuk memulai dengan usaha besar maka harus menggunakan cukup modal yang besar pula.

Dari proses ini mereka bisa membeli bahan mentah terlebih dahulu untuk mereka kelola menjadi suatu produk yang dapat dipasarkan, pemasaran terlebih dahulu diperkenalkan kepada orang-orang terdekat dahulu seperti keluarga, teman dan tetangga. Dengan cara pemasaran ini produk dapat dikenal dan dipasarkan lebih luas sehingga dengan modal yang terkumpul dapat menjadikan usaha menjadi besar dan berkembang.

Hal serupa juga dikatakan oleh Ibu M (41 tahun), mengatakan bahwa:

“Kalau saya ikuti pelatihan di kelompok wanita nelayan ini sudah membantu saya untuk bisa menambah pengetahuan memasak saya, jadi bisa mi juga saya buka usaha warung makan kecil-kecilan ji untuk tambah- tambah pemasukan sehari-hari”

(Hasil Wawancara 13 Oktober 2020).

Dari hasil wawancara di atas, dapat diketahui bahwa wanita berperan penting dalam membantu menambah perekonomian dalam keluarga. Wanita dalam hal ini memulai dengan membuka usaha kecil-kecilan. Dengan modal usaha yang minim, wanita dari kelompok wanita nelayan tersebut dapat membeli bahan baku yang bisa diolah menjadi produk untuk dipasarkan.

Dengan usaha tersebut, Ibu Y dan Ibu M dapat memasarkan produk yang ia rintis. Proses pemasarannya melalui pengenalan produk kepada keluarga- keluarga terdekat terlebih dahulu. Sebagai kelanjutan usaha awal tersebut masih diperlukan perencanaan dan persiapan dengan modal besar yang dapat digunakan untuk mengembangkan dan membesarkannya. Usaha yang dibangun oleh Ibu Yusni dan Ibu Marwah menjadi alternatif baru dalam menopang perekonomian keluarga melalui usaha ekonomi yang produktif, sehingga kesejahteraan keluarga dan kebutuhan ekonomi keluarganya pun tercapai.

Berkaitan dengan peningkatan perekonomian keluarga, sebagai seorang wanita yang juga mengikuti pelatihan di kelompok wanita nelayan, Ibu Hapsa (49 tahun) juga menyatakan bahwa kegiatan di kelompok wanita nelayan tersebut sangat membantu dalam menambah penghasilan keluarga selain dari penghasilan suaminya. Berikut kutipan hasil wawancara Ibu H (49 tahun):

“iya sangat membantu sekali, karena toh dengan adanya kelompok wanita nelayan ini kita dapat bekerja untuk membantu suami ta menambah penghasilan keluarga”

(Hasil Wawancara 14 Oktober 2020).

Dengan ini secara fundamental bahwa seorang wanita dapat bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka agar mendapatkan kehidupan yang layak.

Mereka akan mencari cara dan solusi agar semua dapat berjalan dengan baik salah satunya dengan mengikuti pelatihan pemberdayaan wanita untuk mendapatkan keahlian yang dapat dipergunakan di kemudian hari.

Tingginya tingkat biaya hidup mengharuskan mereka para wanita juga mampu menutupi kekurangan, tanpa membatasi diri seorang wanita juga dapat bekerja dan memberikan penghasilan untuk keluarganya.

Hal serupa juga dikatakan oleh Ibu M (41 tahun), mengatakan bahwa:

“iye, membantu sangat membantu sekali ki. Karena dengan itu saya ada pekerjaan dan tambahan pemasukan keuangannya suami” (Hasil Wawancara 13 Oktober 2020)

Dari hasil wawancara di atas bersama informan, dapat diketahui bahwa sifat utama wanita yang telah terbiasa untuk berbagi peran, baik itu sebagai ibu rumah tangga, karyawan, maupun sebagai pelaku usaha, cukup memudahkan mereka untuk bisa tetap eksis di berbagai peran yang mereka tekuni.

Seorang wanita tidak memiliki kewajiban pokok untuk mencukupi seluruh biaya kebutuhan ekonomi keluarganya, akan tetapi mereka masih tertarik mencari bisnis sampingan di sela-sela waktu kosongnya agar bisa menyalurkan bakat yang mereka miliki dan lebih mandiri dalam memenuhi segala kebutuhan hidupnya.

Dengan adanya kelompok wanita nelayan sangat membantu dalam hal perekonomian, sehingga memberikan masukan yang dapat memenuhi kebutuhan- kebutuhan keluarga yang tidak hanya bergantung pada penghasilan suami yang mungkin tidak cukup namun dapat ditambah dari penghasilan istri yang bekerja atau membuka usaha yang dapat meringankan beban suami dalam menafkahi

keluarganya. Sehingga tercukupinya kebutuhan keluarga dengan adanya pemasukan dari hasil produk yang dihasilkan seorang istri.

Adanya produk yang dihasilkan dari kelompok wanita nelayan sangat membantu dalam pemasukan perekonomian keluarga. Ini terlihat ketika peneliti melakukan wawancara bersama informan.

Ibu M (41 tahun), mengatakan bahwa:

“Ada beberapa produk yang kami hasilkan disini, misal nya seperti ikan bandeng tanpa tulang, abon ikan, nugget ikan, dan bakso”

(Hasil Wawancara 13 Oktober 2020).

Dengan pelatihan yang diberikan, mereka dapat mempelajari proses pembuatan produk seperti ikan bandeng tanpa tulang, abon ikan, nugget ikan, bakso dan lainnya yang dapat menghasilkan keuntungan dari produk yang mereka buat, dari proses ini sudah dapat memberikan mereka hasil yang dapat dilihat dari pelatihan tersebut.

Dapat dilihat bahwa hasil yang diperoleh tidak akan sia-sia bagi para wanita untuk tetap berkembang dalam keadaan apapun, dengan ini bahkan mereka dapat memanfaatkan suatu kesempatan menjadi peluang yang besar bagi mereka.

Hal ini disampaikan juga oleh Ibu H (49 tahun), mengatakan bahwa:

“Biasa kalau kita buat produk pada keripik yang terbuat dari ikan, biasa juga bakso ikan, dan lain-lain yang bisa diolah dari ikan-ikan ji dek”

(Hasil Wawancara 14 Oktober 2020).

Dari hasil wawancara diatas, dapat diketahui bahwa dengan mengikuti pelatihan kelompok wanita nelayan sudah dapat membantu perekonomian

keluarga yang dimana satu hal produk yang dihasilkan dapat dikembangkan di dijadikan usaha kecil-kecilan untuk dipasarkan ke beberapa konsumen yang menginginkan produk tersebut.

Hal serupa di katakan oleh ibu Y (43 tahun) mengatakan bahwa:

“Banyak produk yang kami hasilkan seperti, abon ikan cakalang dan produk lainnya mi juga yang bahan dasar dari ikan ji juga semua yang bisa diolah menjadi beberapa produk”

(Hasil Wawancara 12 Oktober 2020)

Dari hasil wawancara diatas, dapat diketahui bahwa banyaknya produk yang dihasilkan dari pelatihan oleh kelompok wanita nelayan dapat membantu pemasukan perekonomian keluarga, Ikan bandeng misalnya yang diolah menjadi produk bandeng tanpa tulang yang mereka olah sendiri dari hasil mengikuti pelatihan. Selain itu, ada juga ikan cakalang yang mereka olah menjadi abon ikan cakalang.

Dengan adanya kegiatan ini, wanita nelayan dapat meningkatkan kapasitas usahanya dan menumbuhkan motivasi usaha untuk menciptakan dan mengembangkan usaha ekonomi sebagai mata pencaharian.Seorang istri tidak mempunyai alasan untuk tidak dapat memberikan penghasilan bagi keluarga.

Wanita memang bisa menjadi multi peran. Ia tidak hanya sebagai ibu rumah tangga namun juga ahli dalam hal pekerjaan lainnya.

Tak dapat dipungkiri bahwa keterlibatan wanita dalam membantu perekonomian keluarga dapat menjadi salah satu cara untuk mengatasi permasalahan dalam memenuhi kebutuhan hidup.

Menjadi wanita yang memiliki banyak peran dalam sebuah keluarga, merupakan suatu hal yang tidak mudah. Diperlukan keterampilan dan pengetahuan yang dapat menunjang peran yang dilakukan sebagai wanita.

Apabila seorang wanita dalam keluarga ingin bekerja untuk membantu menambah penghasilan suami, maka ia juga harus memiliki kemampuan dalam bekerja pada bidang yang ia kerjakan. Maka seorang istri pasti akan memiliki cara atau strategi dalam hal mengembangkan kemampuannya agar bisa membantu keluarganya termasuk dalam membantu menambah penghasilan suami untuk meningkatkan perekonomian keluarganya.

Tidak dapat dipungkiri bahwa seorang wanita tidak hanya bisa mengurus rumah tangga, mereka pun juga harus mampu memberikan pemasukan kepada keluarganya. Sehingga beban suami dalam menafkahi keluarga menjadi ringan dengan adanya penghasilan dari seorang istri.

Dari hasil wawancara peneliti, sebagai seorang wanita yang berperan dalam membantu perekonomian keluarga, Ibu M (41 tahun) mengatakan bahwa:

“ Kalau saya dengan mengikuti pelatihan kelompok wanita nelayan ini, disitu mi juga saya bisa belajar dapat ilmu, jadi bisa ma juga buka usaha kecil-kecilan dari ilmu yang saya dapatkan. Jadi tinggal modalnya saja yang dicari baru beli bahan bakunya baru saya olah mi baru saya jual mi sama tetangga dan keluarga dulu, lama- lama nanti dikembangkan mi usahanya minta teman- teman tetangga buat tawarkan ke orang-orang supaya banyak yang kenal. Lumayan untuk tambah-tambah penghasilan dan pemasukan keuangan keluarga”

(Hasil Wawancara 13 Oktober 2020).

Dari hasil wawancara diatas, dapat diketahui bahwa sebagai seorang wanita dapat memberikan pemasukan terhadap keluarganya. Dengan pelatihan

yang diikuti dari kelompok wanita nelayan bisa memberikan pengetahuan dalam memulai usaha. Banyak cara yang akan dilakukan seorang istri untuk menambah penghasilan keluarga. Oleh karena itu, tidak ada salahnya seorang istri untuk mencoba peruntungannya dalam peluang usaha. Berbagai cara untuk bisa mendapatkan pengetahuan untuk memulai dalam usaha, dengan mengikuti pelatihan di kelompok wanita merupakan salah satu jalan untuk memulai nya, terdapat pada pelatihan kelompok wanita nelayan.

Dibandingkan dengan wanita pada umumnya, wanita nelayan yang ada di Kelurahan Pattingalloang ikut berkontribusi atau ikut serta membantu para suami dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Seperti yang dikatakan oleh salah satu pengelola sekaligus pendiri kelompok wanita nelayan, Ibu Dra. N (51 tahun) mengatakan bahwa:

“Strategi kami dalam kelompok wanita nelayan ini dengan memberikan pelatihan dan motivasi kepada para wanita, serta mengajarkan ibu-ibu cara mengelola hasil perikanan paling tidak hasil tangkapan para suami mereka menjadi produk bernilai ekonomi yang lebih baik dengan membuat olahan misalnya, ikan bandeng tanpa tulang, abon ikan, bakso ikan, nugget ikan, otak-otak, dll yang berbahan dasar ikan”

(Hasil Wawancara 10 Oktober 2020).

Dari hasil wawancara di atas bersama pengelola, dapat diketahui bahwa tidak ada alasan bagi wanita untuk tidak dapat mengembangkan kemampuan mereka dalam mengolah suatu hal yang lebih bernilai tinggi.

Seperti yang terdapat pada kelompok wanita nelayan, beberapa pelatihan akan diberikan kepada wanita baik itu dalam bentuk motivasi maupun dalam bentuk pelatihan mengelola bahan mentah.

Dalam hal ini mereka mampu mengolah hasil tangkapan suami mereka menjadi produk yang bernilai ekonomi, sehingga hasil perikanan yang awalnya dijual seperti biasa bisa menjadi suatu produk olahan rumah yang lebih bervariasi untuk di jual.

Hal ini membuat para wanita tidak hanya tinggal berdiam diri di rumah melainkan memanfaatkan waktu mereka untuk berpartisipasi dalam mengikuti pelatihan kelompok wanita nelayan agar mereka tetap selalu produktif dalam hal melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat.

Seperti yang dikatakan oleh salah satu peserta kelompok wanita nelayan yang ikut berpartisipasi dalam mengikuti kegiatan kelompok wanita nelayan , Ibu Y (43 tahun) yang mengatakan bahwa:

“Partisipasi dalam mengikuti pelatihan ini sangat bersemangat. Jadi saya harus hadir kan disini untuk mengikuti pelatihannya, melihat cara-cara dan proses pengolahannya dari pertama hingga akhir pelatihan, dengan itu saya mendapatkan ilmu yang bisa saya bagi juga ke teman-teman”

(Hasil Wawancara 12 Oktober 2020).

Dari hasil wawancara informan dapat dilihat para wanita mereka sangat bersemangat dalam mengikuti proses pelatihan, mereka menganggap bahwa disini mereka dapat meningkatkan pencapaian mutu kehidupan melalui pelatihan cara mengelola sumber daya secara maximal.

Dilihat dari segi peluang pun juga sangat besar untuk ilmu yang bisa didapatkan, karena dengan ini para wanita tidak hanya tinggal dirumah tanpa menghasilkan apa-apa namun dengan mengikuti kegiatan ini dengan semangat

sudah membantu mereka untuk memanfaatkan waktu kosong mereka menjadi lebih produktif.

Hal serupa juga dikatakan oleh Ibu H (49 tahun) mengatakan bahwa:

“Kalau adami pelatihan seperti ini pasti saya selalu sangat berpartisipasi untuk mengikutinya karena bagus sekali, dengan adanya ini banyak yang bisa kita pelajari dalam mengolah ikan menjadi macam-macam olahan yang bisa dinikmati”

(Hasil Wawancara 14 Oktober 2020).

Dari hasil wawancara di atas bersama informan, dapat diketahui bahwa partisipasi para wanita dalam mengikuti pelatihan sangat tinggi. Mereka sangat bersemangat ikut serta dalam menerima pelatihan. Dengan adanya pelatihan mereka mampu berkembang dalam dunia industri makanan, sehingga para wanita dapat bersaing dalam membuka usaha mereka masing-masing. Dapat dilihat dari hasil observasi di Kelurahan Pattingalloang yang rata-rata mata pencaharian suami mereka sebagai nelayan akan tetapi tak banyak dari mereka dapat memanfaatkan hasil pencaharian tersebut menjadi hal yang memiliki nilai jual yang lebih, ini dikarenakan banyaknya kendala yang dihadapi mulai dari kurangnya pengetahuan dalam mengelola hingga kendala pada modal usaha, sehingga dibutuhkan langkah-langkah dalam mengatasi masalah tersebut. Keterbatasan sumber daya membuat Ibu Dra. Nureni mendirikan kelompok wanita nelayan tersebut untuk mengatasi hal tersebut. Seperti yang dikatakan oleh Ibu Dra. N (51 tahun) selaku pendiri kelompok wanita nelayan, mengatakan bahwa:

“Kalau disini kita berikan solusi untuk wanita-wanita yang ingin memulai usaha namun terkendala oleh berbagai hal, seperti ada mi yang belum bisa mengolah

bahan mentah jadi kita ajarkan ki, ada juga mungkin yang kurang modal jadi bisa kita kasih pinjam. Jadi disini kita bukan hanya mengajarkan namun juga membantu dan memberikan solusi dan motivasi”

(Hasil Wawancara 10 Oktober 2020).

Dari hasil wawancara di atas bersama informan, dapat diketahui bahwa tidak ada alasan bagi wanita untuk tidak dapat mengembangkan potensi mereka dalam berusaha, masih banyak cara bagi mereka yang benar-benar ingin usaha mereka agar dapat membantu dalam pemasukan pendapatan keluarganya. Mereka yang ingin memulai usahanya namun terhambat dengan berbagai hal dapat memulai dari hal terkecil terlebih dahulu.

Dengan ini mereka juga tidak hanya dibantu dalam mengajari proses pembuatan namun juga dapat dibantu dalam bentuk finansial yang benar-benar serius ingin memulai usahanya, sehingga para wanita akan merasa sangat terbantu.

2. Kontribusi Kelompok Wanita Nelayan Terhadap Kesejahteraan

Dokumen terkait