BAB II PENELAAHAN PUSTAKA
E. Ginjal
1. Struktur anatomi ginjal
Ginjal berbentuk menyerupai kacang. Ginjal kanan dikelilingi oleh hati,
kolon, dan duodenum sehingga letaknya lebih rendah dari yang kiri. Sedangkan
ginjal kiri dikelilingi oleh lien, lambung, pankreas, jejenum, dan kolon. Ginjal
dibungkus oleh jaringan fibrus tipis dan mengkilat yang disebut kapsula ginjal dan
di luar terdapat jaringan lemak perirenal (Setiadi, 2007).
Ginjal manusia dewasa memiliki berat sekitar 150 g. Secara histologis ginjal
terdiri dari unsur utama yaitu glomerulus, tubulus dan interstitium, dan pembuluh
15
Gambar 1. Struktur ginjal (Huether and McCance, 2008)
Secara anatomis (gambar 1), ginjal terdiri dari korteks dan medula. Di dalam
korteks terdapat berjuta nefron sedangkan di dalam medula banyak terdapat duktus
ginjal (Setiadi, 2007). Medula terdiri dari banyak piramid ginjal yang apeksnya
disebut papillae, dan masing-masing berhubungan dengan sebuah calyx. Korteks
memiliki ketebalan 1,2 sampai 1,5 cm. Jaringan korteks meluas ke ruang di antara
piramid yang berdekatan sebagai kolumna renalis bertin (Kumar, et al., 2010).
Satuan anatomis fungsi ginjal adalah nefron, suatu struktur yang terdiri atas
berkas kapiler yang dinamai glomerulus (tempat darah yang disaring) dan tubulus
ginjal (tempat air dan garam dalam filtrat diserap kembali) (McPhee and Ganong,
2010). Nefron merupakan satuan fungsional ginjal, dimana ginjal mengandung
kira-kira 1,3 juta nefron dan tiap nefron dapat membentuk urin sendiri. Selama 24
jam dapat menyaring 170 liter darah (Setiadi, 2007).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 2. Struktur nefron
(McPhee, Lingappa, Ganong, dan Lange, 1995)
Setiap nefron terdiri dari Bowman’s capsule, yang mengitari rumbai kapiler glomerulus, proximal tubule, loop of Henle, dan distal tubule, yang kemudian
mengosongkan diri ke collecting duct (gambar 2) (Price and Wilson, 1985).
Bagian dari nefron tersebut, akan dijelaskan masing-masing yaitu sebagai berikut:
a. Korpuskular ginjal. Korpuskular ginjal terdiri dari kapsula Bowman dan rumbai
kapiler glomerulus (Price and Wilson, 1985). Glomerulus adalah masa kapiler
yang berbentuk bola yang terdapat sepanjang arteriol. Fungsinya untuk filtrasi
air dan zat terlarut dalam darah (Lesson, 1996). Sedangkan kapsula bowman
merupakan suatu pelebaran nefron yang dibatasi oleh epitel yang menyelubungi
glomerulus untuk mengumpulkan zat terlarut yang difiltrasi oleh glomerulus
17
Gambar 3. Struktur glomerulus dan kapiler glomerular (Huether and McCance, 2008)
Glomerulus terdiri atas arteriol aferen dan eferen serta dibungkus oleh
suatu epitel yang membentuk suatu lapisan yang berhubungan dengan lapisan
yang membentuk simpai Bowman dan tubulus ginjal (McPhee and Ganong,
2010). Aparatus jukstaglomerulus terletak dekat glomerulus di tempat
masuknya arteriol aferen. Aparatus jukstaglomerulus merupakan tempat utama
produksi renin di ginjal (Kumar, et al., 2010).
Terdapat dua lapisan epitel yang membungkus glomerulus yaitu sel
lapisan epitel parietal dan viseral (McPhee and Ganong, 2010). Epitel viseral
(podocytes) bergabung ke dalam dan menjadi bagian intrinsik dinding kapiler,
yang dipisahkan dari dinding endotel oleh sebuah membran basal (basement
membrane), dan secara struktural merupakan kompleks sel yang memiliki
tonjolan-tonjolan menyerupai jari kaki (foot processes) (Kumar, et al., 2010).
Membran basal ini terletak di antara sel epitel dan kapiler. Sedangkan epitel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
parietal terletak pada kapsul Bowman, bentuknya gepeng, dan membentuk
bagian terluar dari kapsula (Price and Wilson, 1985).
Sel-sel endotel membentuk bagian terdalam dari rumbai kapiler. Sel-sel
endotel, membran basal, dan sel epitel viseral merupakan tiga lapisan yang
membentuk membran filtrasi glomerulus. Fungsi dari membran filtrasi
glomerulus adalah ultrafiltrasi darah (Price and Wilson, 1985).
Sel-sel mesangial adalah sel-sel endotel yang membentuk suatu jalinan
kontinu antara lengkung-lengkung kapiler glomerulus dan berfungsi sebagai
jalinan penyokong (Price and Wilson, 1985). Ruang antara kapiler-kapiler di
glomerulus disebut mesangium (McPhee and Ganong, 2010).
Dinding kapiler glomerulus adalah membran penyaring dan terdiri dari
struktur-struktur yang secara mikroskopik dilihat pada gambar 4.
Gambar 4. Korpuskular ginjal secara mikroskopik (SIU School of Medicine, 2005)
19
Gambar 5. Mikrograf elektron pembesaran lemah glomerulus ginjal. CL, lumen kapiler; MES, mesangium; END, endotel; EP, sel epitel viseral dengan foot processes (tonjolan kaki)
(Kumar, et al., 2010)
b. Tubulus kontortus proksimal. Cairan yang difiltrasi akan mengalir ke tubulus
kontortus proksimal. Letak tubulus ini di dalam korteks ginjal, panjangnya 14
mm dengan diameter 50-60 nm (gambar 6). Bentuknya berkelok-kelok dan
berakhir sebagai saluran yang lurus yang berjalan kearah medula, yaitu ansa
henle (Lesson, 1996).
c. Ansa henle. Ansa henle merupakan nefron pendek yang memiliki segmen yang
tipis yang membentuk lengkung tajam berbentuk huruf U. Bagian pars
desendens dari ansa henle terbentang dari korteks ke bagian medula, sedangkan
pars asendens berjalan kembali dari medula ke arah korteks ginjal (Lesson,
1996).
d. Tubulus distal. Setelah melewati ansa henle, maka akan berlanjut ke bagian
nefron tubulus distal. Pada gambar 6, tubulus kontortus distal lebih pendek dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tubulus proksimal. Bagian tubulus distal ini berkelok-kelok di bagian korteks
dan berakhir di duktus koligens (Lesson, 1996; Sherwood, 2006).
Gambar 6. Tubulus kontortus proksimal (p) dan tubulus kontortus distal (d) secara mikroskopik
(SIU School of Medicine, 2005)
e. Duktus koligens. Duktus koligens merupakan saluran pengumpul yang akan
menerima cairan dan zat terlarut dari tubulus distal (gambar 7). Duktus koligens
berjalan dari dalam berkas medula menuju ke medula. Setiap duktus pengumpul
yang berjalan ke arah medula akan mengosongkan urin yang telah terbentuk ke
dalam pelvis ginjal (Sherwood, 2006).
Gambar 7. Duktus koligens (cd) secara mikroskopik (SIU School of Medicine, 2005)
Di korteks normal, rongga interstisium tersusun rapat, ditempati oleh kapiler
21
Ginjal kaya akan pembuluh darah, dan meskipun kedua ginjal hanya
membentuk 0,5% dari berat tubuh total, tetapi keduanya menerima sekitar 25%
curah jantung. Korteks adalah bagian ginjal yang paling kaya pembuluh darah,
menerima 90% dari total aliran darah ginjal. Arteri renalis bercabang menjadi
bagian anterior dan posterior di hilum (Kumar, et al., 2010). Pembuluh darah
utama pada ginjal adalah sebagai berikut:
a. Renal arteries. Terletak sebagai cabang kelima dari aorta abdominal, membagi
menjadi cabang-cabang anterior dan posterior pada hilus ginjal, dan kemudian
membagi lagi menjadi arteri lobus.
b. Interlobar arteries. Pembuluh ini mengalirkan darah ke ginjal dari arteri aferen
glomerular.
c. Arcuate arteries. Cabang arteri interlobar yang terletak di cortical medullary
junctions.
d. Glomerular capillaries. Berfungsi membawa darah menuju peritubular
capillaries.
e. Peritubular capillaries. Berfungsi untuk mengelilingi atau membelit tubulus
proksimal, tubulus distal, dan lengkung Henle.
f. Vasa recta. Jaringan kapiler yang membentuk loop dan mengikuti lengkung
Henle, dan berfungsi menyuplai darah menuju medula.
g. Renal veins. Mengikuti jalan arteri dan memiliki nama yang sama dengan arteri,
dan akhirnya membuang darah ke inferior vena cava (Huether and McCance,
2008).