• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

B. Struktur Organisasi Perusahaan

c. Sistem akuntansi penggajian dan pengupahan perusahaan d. Sistem akuntansi pengupahan pada perusahaan

e. Perbedaan antara sistem akuntansi penggajian dan pengupahan dengan sistem akuntansi pengupahan perusahaan

f. Fungsi personalia pada sistem akuntansi pengupahan perusahaan 2. Fungsi-fungsi yang berperan dalam sistem akuntansi pengupahan perusahaan. 3. Dokumen, formulir dan catatan yang berkaitan dengan sistem akuntansi

4. Jaringan prosedur yang berkaitan dengan sistem akuntansi pengupahan, seperti:

a. Prosedur pencatatan waktu hadir b. Prosedur pencatatan waktu kerja c. Prosedur pembuatan daftar upah d. Prosedur distribusi biaya upah e. Prosedur pembuatan bukti kas keluar f. Prosedur pembayaran upah

5. Bagan alir sistem akuntansi pengupahan. E. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara

Menurut Jogiyanto (2004: 93), “Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab secara langsung atau komunikasi dua arah dengan responden”. Responden yang akan dipilih yaitu: pimpinan perusahaan atau karyawan perusahaan yang diberikan wewenang oleh pimpinan perusahaan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh penulis. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan gambaran umum perusahaan dan hal-hal yang berkaitan dengan sistem akuntansi pengupahan di perusahaan tersebut.

2. Observasi

Menurut Jogiyanto (2004: 89), “Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap kegiatan perusahaan

atau obyek data”. Pendekatan observasi berbeda dengan pendekatan komunikasi, karena pendekatan observasi tidak berinteraksi secara langsung dengan obyek datanya, tetapi hanya mengobservasi saja. Teknik ini digunakan untuk mengungkap data-data yang belum dapat diperoleh selama wawancara dilakukan. Data-data yang diharapkan diperoleh dengan mengunakan teknik observasi adalah data-data berupa catatan-catatan dan formulir-formulir yang berhubungan dengan sistem akuntansi pengupahan.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengumpulkan, mempelajari dan mendokumentasikan data-data perusahaan. Data yang berkaitan dengan sistem akuntansi pengupahan seperti: jurnal, formulir, buku besar, buku tambahan upah, flow chart, serta bagan struktur organisasi.

F. Teknik Analisis Data

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menganalisis data adalah sebagai berikut:

1. Menjawab rumusan masalah mengenai bagaimana penerapan sistem akuntansi pengupahan perusahaan, maka dilakukan langkah sebagai berikut:

a. Cara yang digunakan untuk menganalisis kegiatan pokok perusahaan yaitu memperhatikan kegiatan utama yang dilakukan oleh perusahaan. Kegiatan pokok perusahaan ini kemudian

disesuaikan dengan sistem akuntansi pengupahan perusahaan. Kegiatan ini dilakukan untuk melihat apakah kegiatan pokok perusahaan berkaitan dengan sistem akuntansi pengupahan perusahaan. Setelah mencari keterkaitannya, langkah selanjutnya adalah mencari pihak-pihak yang memiliki keterlibatan dengan sistem akuntansi pengupahan karyawan. Sistem akuntansi pengupahan perusahaan berkaitan dengan tenaga kerja dan pembayaran balas jasa kepada karyawan. Pihak-pihak yang terlibat di dalam kegiatan pokok perusahaan dapat ditelusuri melalui tugas dan tanggungjawab pihak-pihak tersebut dari penerimaan karyawan hingga pembayaran upah. Berdasarkan penelusuran pihak-pihak yang terlibat di dalam perusahaan, maka dapat dijelaskan apa kegiatan pokok perusahaan, golongan tenaga kerja yang seperti apa yang mengerjakan kegiatan pokok perusahaan dan pihak-pihak mana yang berperan memperlancar kinerja operasional dengan merekrut karyawan dan membayarkan upah kepada karyawan.

b. Informasi yang dibutuhkan management dalam sistem akuntansi pengupahan berupa jumlah biaya gaji dan upah yang menjadi beban perusahaan. Teknik yang digunakan untuk mencari informasi biaya gaji dan upah yaitu mendeskripsikan biaya apa saja yang timbul dari sistem akuntansi pengupahan perusahaan.

Pendeskripsian ini dilakukan untuk memperoleh informasi jenis biaya gaji dan upah yang dihasilkan dari penerapan sistem akuntansi pengupahan perusahaan. Informasi ini akan menjelaskan bagaimana informasi biaya gaji dan upah dihasilkan dan manfaat informasi tersebut bagi pihak manajemen perusahaan. Informasi biaya gaji dan upah akan sangat membantu pihak management untuk menilai kinerja perusahaan dan mengetahui biaya gaji dan upah yang menjadi beban pusat pertanggungjawaban. Informasi biaya gaji dan upah ini akan digunakan untuk melihat apakah perusahaan membutuhkan rincian biaya gaji dan upah untuk membuat kebijakan strategik.

c. Cara yang digunakan untuk mencari dokumen apa saja yang digunakan dalam sistem akuntansi pengupahan yaitu dengan mempelajari fungsi dokumen yang ada di dalam perusahaan. Dokumen-dokumen perusahaan akan dideskripsikan untuk menentukan apakah dokumen tersebut berkaitan dengan sistem akuntansi pengupahan. Apabila dari hasil pendeskripsian ditemukan bahwa, dokumen perusahaan memiliki fungsi yang sama sebagai dokumen perubahan tarif, dokumen perhitungan upah karyawan, dokumen daftar gaji dan upah, dokumen rekap daftar gaji dan upah, surat pernyataaan gaji dan upah, dokumen perintah pengeluaran dana, maka disimpulkan dokumen tersebut

adalah dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi pengupahan perusahaan. Selain itu, walaupun dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi pengupahan tidak dibuat oleh fungsi yang sama dengan kajian teori, maka dokumen dinyatakan sebagai dokumen sah yang digunakan dalam sistem akuntansi pengupahan. Fungsi dokumen pada perusahaan satu dengan perusahaan lain memiliki perbedaan. Tolak ukur untuk menentukan dokumen tertentu merupakan dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi pengupahan adalah kesamaan fungsi dari setiap dokumen tersebut.

d. Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi pengupahan dapat dideskripsikan dengan cara mempelajari catatan apa saja yang dihasilkan oleh fungsi pencatatan upah karyawan. Cara ini digunakan untuk menentukan apakah dokumen yang dihasilkan oleh pihak akuntansi memiliki peran dalam sistem akuntansi pengupahan. Catatan akuntansi tersebut digunakan dalam sistem akuntansi pengupahan, apabila catatan tersebut memiliki fungsi yang sama dengan jurnal. Apabila berdasarkan pendeskripsian ditemukan bahwa dokumen tersebut memiliki fungsi yang sama sebagai media pencatatan akuntansi, maka disimpulkan perusahaan memiliki catatan akuntansi dalam sistem akuntansi pengupahan.

e. Penulis mendeskripsikan fungsi-fungsi yang berkaitan dalam sistem akuntansi pengupahan perusahaan. Sistem akuntansi pengupahan melibatkan berbagai fungsi seperti fungsi personalia, fungsi pencatat waktu, fungsi pembuat daftar gaji dan upah, fungsi akuntansi, dan fungsi keuangan.

1) Fungsi personalia merupakan karyawan perusahaan yang kedudukannya ada di dalam struktur organisasi perusahaan. Fungsi personalia bertugas melakukan perekrutan karyawan, menseleksi karyawan, memutuskan penetapan karyawan baru, membuat surat keputusan tarif gaji dan upah, kenaikan pangkat, potongan gaji, mutasi karyawan dan pemberhentian karyawan. Analisis yang digunakan untuk mengetahui apakah ada fungsi perekrutan karyawan, maka langkah yang akan dilakukan adalah melihat struktur organisasi perusahaan. Struktur organisasi digunakan untuk memahami tugas dari setiap bagian yang ada di dalam struktur organsisasi perusahaan. Pemahaman mengenai tanggungjawab setiap bagian struktur organisasi akan digunakan untuk menemukan bagian apa di dalam struktur organisasi perusahaan yang memiliki tugas yang sama dalam perekrutan karyawan. Apabila di dalam struktur organisasi perusahaan ditemukan adanya pihak

yang bertugas merekrut karyawan, maka disimpulkan bahwa dalam sistem akuntansi pengupahan perusahaan memiliki fungsi perekrut karyawan. Tugas perekrutan karyawan dapat dilakukan oleh fungsi lain seperti fungsi akuntansi. Apabila fungsi yang bertugas merekrut karyawan tercantum di dalam struktur organisasi perusahaan tetapi bukan berkedudukan sebgai fungsi personalia, maka fungsi inilah yang dikatakan sebagai fungsi perekrut karyawan. Hal ini dikarenakan tugas perekrutan karyawan perusahaan dapat dilakukan oleh fungsi selain personalia, namun fungsi tersebut memiliki kedudukan di dalam struktur organisasi perusahaan.

2) Fungsi pencatat waktu merupakan fungsi presensi yang bertugas mencatat kehadiran karyawan. Fungsi pencatatan waktu memastikan bahwa karyawan perusahaan hadir dan bekerja di perusahaan. Kehadiran karyawan yang bekerja di perusahaan perlu dicatat agar pembayaran gaji dan upah sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan. Apabila perusahaan tidak mengunakan jam hadir maupun jam kerja, namun mengunakan satuan lain sebagai dasar perhitungan gaji dan upah, maka fungsi yang memiliki peran yang sama dengan fungsi pencatat waktu tersebut

fungsi presensi. Langkah yang digunakan untuk mengetahui apakah ada fungsi presensi di perusahaan yaitu mempelajari tugas dan tanggungjawab setiap bagian di struktur organisasi perusahaan. Apabila di dalam perusahaan tidak ada fungsi pencatat waktu, namun di dalam struktur organisasi terdapat bagian yang memiliki tugas yang sama sebagai fungsi yang memastikan karyawan hadir didalam perusahaan, maka disimpulkan bahwa perusahaan memiliki fungsi presensi. Fungsi presensi tidak hanya dilakukan oleh fungsi pencatat waktu saja tetapi dapat dilakukan oleh bagian lain, namun bagian tersebut harus berada di struktur organisasi perusahaan. 3) Fungsi penghitung upah karyawan bertugas untuk

memperhitungkan upah karyawan dengan mengkalikan tarif dengan jam kerja, produk yang dihasilkan maupun ukuran lainnya. Setelah memperhitungkan upah karyawan, selanjutnya fungsi ini memperhitungkan besaran potongan upah untuk setiap karyawan. Potongan penghasilan berupa utang karyawan, iuran organisasi dan pajak penghasilan. Fungsi ini merekap hasil perhitungan di dalam daftar gaji dan upah karyawan. Daftar gaji dan upah yang berisi penghasilan bruto yang menjadi hak dan berbagai

potongan yang menjadi beban setiap karyawan. Setiap perusahaan memiliki fungsi penghitung upah karyawan dan kedudukannya berada dibawah fungsi akuntansi. Teknik yang dilakukan untuk melihat apakah di perusahaan melibatkan fungsi penghitungan upah dalam sistem akuntansi pengupahan, maka langkah yang dilakukan yaitu mempelajari struktur organisasi dan melakukan penelusuran untuk menemukan pihak yang memperhitungkan upah karyawan. Apabila dari hasil pemahaman struktur organisasi dan penelusuran diketahui ada pihak yang bertugas memperhitungkan upah namun tidak digambarkan di dalam struktur organisasi, maka disimpulkan perusahaan memiliki fungsi pembuat daftar gaji dan upah. Kesimpulan ini diambil karena terkadang struktur organisasi tidak mengambarkan secara rinci semua pihak yang berkedudukan pada bagian atau fungsi tertentu dalam struktur organisasi.

4) Fungsi akuntansi merupakan fungsi pencatatan dan fungsi pengawasan di dalam perusahaan. Sistem akuntansi pengupahan membedakan akuntansi menjadi tiga bagian yaitu bagian utang, bagian kartu biaya, dan bagian jurnal. Fungsi akuntansi ini bertugas memproses pembayaran

upah kepada karyawan, membuat bukti kas keluar dan mengotorisasinya, mendistribusikan biaya gaji dan upah, dan melakukan penjurnalan. Fungsi pencatatan upah merupakan fungsi penting dalam sistem akuntansi pengupahan pada perusahaan. Struktur organisasi digunakan untuk melihat apakah ada bagian yang berperan sebagai fungsi pencatatan upah. Pihak yang bertugas dan tanggungjawab untuk pencatatan upah karyawan dapat disimpulkan sebagai fungsi akuntansi yang berperan dalam sistem akuntansi pengupahan. Membandingkan peran yang dilakukan oleh fungsi akuntansi secara teoritis dengan peran yang dilakukan pihak yang bertugas mencatat upah di dalam perusahaan akan dijadikan titik analisis oleh penulis. Kesamaan peran dalam sistem akuntansi pengupahan sebagai fungsi pencatatan upah akan digunakan sebagai alasan untuk menarik kesimpulan. Apabila di dalam struktur organisasi tidak tercantum fungsi akuntansi, namun dari hasil penelusuran diketahui bahwa perusahaan memiliki fungsi pencatatan upah, maka disimpulkan perusahaan memiliki fungsi akuntansi. Apabila di dalam struktur organisasi dan hasil penelusuran tidak ditemukan kesamaan peran dalam pencatatan upah

karyawan, maka disimpulkan perusahaan tidak memiliki fungsi akuntansi.

5) Fungsi pembayaran upah atau fungsi keuangan merupakan fungsi penyimpanan atau pemegang harta perusahaan. Fungsi pembayaran upah harus dipisahkan dengan fungsi pencatatan upah agar terciptanya sistem pengendalian internal yang baik. Fungsi keuangan bertanggungjawab menulis cek, mencairkan cek ke bank dan melakukan pembayaran upah kepada karyawan. Fungsi keuangan memiliki peran di dalam sistem akuntansi pengupahan perusahaan. Langkah untuk melihat peran fungsi akuntansi dalam sistem akuntansi pengupahan yaitu mempelajari struktur organisasi perusahaan. Struktur organisasi digunakan untuk melihat apakah ada pihak yang berperan sebagai pembayar upah kepada karyawan, baik yang tercantum di dalam struktur organisasi ataupun tidak. Kesimpulan mengenai ada tidaknya fungsi pembayaran upah di perusahaan dihasilkan dari pencocokan peran fungsi keuangan dengan pihak yang memiliki peran yang sama sebagai fungsi pembayaran upah karyawan. Apabila dari hasil pembelajaran mengenai peran-peran yang terdapat dalam struktur organisasi dan ditemukan bahwa

terdapat unsur dari struktur organisasi yang memiliki peran sebagai pembayar upah kepada karyawan, maka disimpulkan fungsi tersebut sebgai fungsi keuangan. Kesimpulan ini diperoleh dari pencocokan tugas fungsi keuangan sebagai pihak yang membayarkan upah karyawan dengan bagian yang terdapat dalam struktur organisasi dan memiliki peran yang sama sebagai fungsi pembayar upah. Kesimpulan ini tetap berlaku walaupun fungsi pembayar upah karyawan dalam struktur organisasi tidak bernama fungsi keuangan, kasir, financedan lainnya. Dasar pengambilan kesimpulan adalah kesamaan peran atau fungsi membayarkan upah kepada karyawan di dalam perusahaan.

f. Langkah yang dilakukan untuk menganalisis prosedur dalam sistem akuntansi pengupahan yaitu mendeskripsikan keterkaitan antara fungsi-fungsi yang ada dalam struktur organisasi, dokumen dan catatan akuntansi yang digunakan oleh perusahaan. Pendeskripsian ini dilakukan untuk melihat bagaimana pihak-pihak di dalam struktur organisasi melakukan kegiatan dalam sistem akuntansi pengupahan. Kegiatan ini akan mengambarkan bagaimana fungsi tersebut memproses dan menghasilkan informasi yang akan dicatat dalam dokumen perusahaan. Dokumen tersebut

akan memberikan gambaran pihak yang berada dalam struktur organisasi untuk membuat catatan yang akan digunakan untuk melaporkan kinerja perusahaan. Kegiatan-kegiatan manual yang dilakukan oleh pihak perusahaan dalam membuat dokumen, membuat laporan dan mempertangungjawabankanya kepada pihak berkepentingan akan memberikan arahan bagaimana pelaksanaan sistem akuntansi pengupahan. Kegiatan-kegiatan manual inilah yang akan mengambarkan prosedur yang ada dalam sistem akuntansi pengupahan perusahaan.

g. Unsur-unsur sistem pengendalian intern dalam sistem akuntansi pengupahan akan dideskripsikan dengan cara melihat peran struktur organisasi dalam menjalankan prosedur dan praktik kerja yang sehat di dalam perusahaan. Pemisahan tugas yang jelas dalam struktur organisasi, tidak adanya kesalahan dalam mencatat data perusahaan, praktik kerja yang sehat, dan karyawan perusahaan yang memiliki etika kerja yang baik akan mengambarkan bagaimana pelaksanaan pengendalian intern perusahaan. Praktik yang sehat merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pihak perusahaan untuk menjaga kekayaaan perusahaan dan menjaga ketelitian transaksi, maupun keandalan data perusahaan. Berdasarkan pendeskripsian tersebut, maka dapat

diketahui bagaimana penerapan pengendalian internal perusahaan dan pihak-pihak mana saja yang terlibat didalamnya.

h. Bagan alir dokumen perusahaan dibuat berdasarkan pendeskripsian prosedur-prosedur yang dilakukan dalam sistem akuntansi pengupahan yang melibatkan fungsi pada struktur organisasi, dokumen dan catatan akuntansi. Bagan alir dokumen mengambarkan bagaimana perusahaan melakukan kegiatan perusahaan yang akan membentuk kesatuan prosedur-prosedur dalam sistem akuntansi pengupahan. Prosedur-prosedur ini akan digambarkan dalam flow chart untuk memudahkan para pembaca memahami sistem akuntansi pengupahan perusahaan.

Kesimpulan mengenai bagaimana penerapan sistem akuntansi pengupahan pada perusahaan akan dihasilkan dari analisis penulis. Penerapan sistem akuntansi pengupahan perusahaan akan disimpulkan dengan memperhatikan empat poin sebagai berikut: fungsi yang terkait, dokumen yang digunakan, catatan akuntansi yang digunakan dan jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi pengupahan. Kesimpulan ini dihasilkan dengan membandingkan apakah keempat poin tersebut ada dan memiliki peran dalam sistem akuntansi pengupahan

2. Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah kedua mengenai kelemahan yang terdapat pada sistem akuntansi pengupahan yaitu sebagai berikut:

a. Mendeskripsikan pelaksanaan sistem akuntansi pengupahan pada perusahaan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan dari sistem akuntansi pengupahan tersebut. Pendeskripsian ini dilakukan untuk melihat apakah sistem akuntansi pengupahan memiliki kelemahan yang diakibatkan dari pelaksanaan sistem yang salah ataupun akibat dari sumber daya manusia yang tidak mendukung. Kelemahan-kelemahan ini dicari dengan cara membandingkan sistem akuntansi yang ditetapkan perusahaan dengan praktik yang dilakukan oleh perusahaan. Kelemahan-kelemahan tersebut akan dianalisis untuk mencari solusi yang tepat guna mengatasi kelemahan tersebut. Rekomendasi akan diberikan untuk mengatasi kelemahan sistem akuntansi pengupahan perusahaan.

74

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Perusahaan

Perusahaan PT. Sinar Dinamika Kapuas II didirikan pada tahun 1996 dan perusahaan ini merupakan anak perusahaan LYMaN Agro. LYMaN Agro terbentuk ketika terjadi pecah kongsi antara pemilik perusahaan dengan perusahaan Asian Agri Group (AAA). Pecah kongsi tersebut memotivasi pemilik modal untuk membuka kembali sebuah perusahaan yaitu PT. Satya Jayaraya dan kemudian dibentuklah LYMaN Agro. LYMaN Agro memiliki anak perusahaan sebagai berikut: PT. Sinar Dinamika Kapuas I, PT. Sinar Dinamika Kapuas II, PT. Sinar Dinamika Kapuas III, PT. Sinar Dinamika Kapuas IV, PT. Sinar Dinamika Kapuas V, PT. Lancakrawala, PT. Bonti Utara, PT. Bonti Selatan dan masih banyak lainnya.

1. Pengertian LYMaN

LYMaN itu sendiri memiliki arti sebagai berikut:

a. Huruf L pada kata LYMaN berbentuk seperti tumit kaki bermakna bahwa perusahaan tersebut diharapkan dapat berjalan maju dalam segala bidang bisnis yang dijalankannya.

b. Huruf a pada kata LYMaN berarti bahwa perusahaan yanglow profile. 2. Visi perusahaan PT. Sinar Dinamika Kapuas II

Perusahaan Sinar Dinamika Kapuas II memiliki visi sebagai berikut:

a. Mensejahterakan kehidupan masyarakat dengan membuka lapangan pekerjaan.

b. Meningkatkan bisnis yang sehat dalam persaingan yang semakin ketat. 3. Misi perusahaan PT. Sinar Dinamika Kapuas II

Perusahaan Sinar Dinamika Kapuas II memiliki misi sebagai berikut : a. Mencapai target tahunan dan meningkatkan produktifitas. b. Meningkatkan efisiensi.

c. Memperlancar arus transportasi dengan membuka daerah – daerah terisolir.

Perusahaan ini setiap tahun memiliki target-target tertentu seperti meningkatkan produktivitas dan mencapai target panen yang akan dihasilkan dalam satu tahun. PT. Sinar Dinamika Kapuas II terletak di desa Solam Raya, Kecamatan Sungai Tebelian, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat yang sebelumnya merupakan daerah transmigrasi. Jarak perkebunan PT. Sinar Dinamika Kapuas II dengan kota Sintang kurang lebih 40 KM (kilo meter) sedangkan jarak base camp PT. Sinar Dinamika Kapuas II ke kabupaten Melawi (kota Nanga Pinoh) berjarak kurang lebih 65 KM (kilo meter). Identitas perusahaan dapat juga dilihat pada lampiran 1.

4. Wilayah perusahaan PT. Sinar Dinamika Kapuas II

Desa-desa yang termasuk dalam wilayah perkebunan PT. Sinar Dinamika Kapuas II yaitu sebagai berikut:

a. Desa Solam Raya b. Desa Penyabur c. Desa Riam Kijang d. Desa Rarai

e. Desa Lebak Ubah f. Desa Bonet Lama g. Desa Pudau Bersatu

PT. Sinar Dinamika Kapuas II merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit. Perkebunan kelapa sawit merupakan perusahaan manufaktur yang memiliki tiga aspek utama yaitu input, process, dan output. Input pada perusahaan perkebunan berupa pembibitan dan pemupukan. Aspek processpada perusahaan perkebunan berupa kegiatan maintenance seperti penyemprotan, tebas, tapak kuda, prunning dan lain-lain. Maintenance bertujuan untuk menghasilkan output kelapa sawit yang berkualitas baik. Output dari perkebunan kelapa sawit adalah kelapa sawit matang yang siap dipanen. Kelapa sawit matang merupakan produk utama perusahaan. Kelapa sawit matang merupakan sumber penghasilan utama bagi perusahaan dari hasil penjualan minyak kelapa sawit dan inti kelapa sawit. Penulis mengunakan teori sistem akuntansi pengupahan karangan Mulyadi, karena kesamaan jenis perusahaan yaitu perusahaan manufaktur. Perusahaan Sinar Dinamika

Kapuas II memiliki luas perkebunan sebanyak 5086 HA yang terdiri dari 11 (sebelas) area grade. Sebanyak 3033 HA merupakan kawasan Inti dan 2053 HA merupakan kawasan petani. Perusahaan Sinar Dinamika Kapuas II memiliki 1 area grade terdiri dari kurang lebih 300 HA (hektar), 1 kavlingterdiri dari 2 HA (hektar), 1 iris terdiri dari 25 HA (hektar), dan 1 kavlingterdiri dari kurang lebih 200 pohon kelapa sawit.

B. Struktur Organisasi Perusahaan

Management yang dibentuk pada PT. Sinar Dinamika Kapuas II dikelola sedemikian rupa oleh sumber daya manusia yang berkompeten dibidangnya untuk memperlancar operasional perusahaan. Sumber daya manusia ini terdiri dari bagian-bagian yang merupakan kesatuan dalam tim kerja yang tertuang dalam struktur organisasi perusahaan. Bagian dari struktur organisasi perusahaan PT. Sinar Dinamika Kapuas II dapat dilihat pada gambar 4.1 dan dijelaskan sebagai berikut :

Gambar 4.1: Struktur Organisasi PT. Sinar Dinamika Kapuas II Sumber: Dokumentasi PT. Sinar Dinamika Kapuas II

1. Senior Estate Manager(SEM)

Senior estate manager merupakan pimpinan PT. Sinar Dinamika Kapuas II yang bertugas untuk memperhatikan prospek perusahaan dan bertanggung jawab penuh terhadap perusahaan. Senior estate managerselalu mengikuti lingkaran pagi yang dilakukan setiap hari dan dihadiri oleh para assistant lapangan, head assistant, serta estate manager. Lingkaran pagi merupakan kegiatan berupa rapat yang dilakukan oleh semua assistant, head assistant, estate manager, dan senior estate manager setiap jam 06.00 pagi. Lingkaran pagi digunakan oleh assistant lapangan, head assistant, estate manager untuk melaporkan kinerja hari sebelumnya, merencanakan kegiatan hari ini dan melaporkan apa yang diperlukan untuk melancarkan kinerjanya seperti alat-alat panen, transportasi dan lain-lain. Pimpinan perusahaan juga bertugas untuk mengawasi dan memberikan arahan kepada staf-stafnya untuk kepentingan perusahaan yang lebih baik.

2. Secretary

Perusahaan Sinar Dinamika Kapuas II memiliki dua sekertaris yang memiliki kedudukan di bawah pimpinan perusahaan atau senior estate manager. Secretary bertugas untuk membantu pihak pimpinan perusahaan dalam menjalankan tugasnya. Secretary memiliki tanggungjawab untuk mengatur agenda pimpinan dan memberitahukan kepada pimpinan perusahaan semua informasi dan data yang dibutuhkan oleh pimpinan perusahaan.

3. Estate manager(EM)

Estate manager pada perusahaan ini terdiri dari dua yaitu estate manager inti I dan estate manager inti II yang merupakan wakil pimpinan

Dokumen terkait