• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.2.1 Sumber Air Baku

Sumber air baku yang digunakan oleh PDAM Tirtawening terdiri atas 3 (tiga) jenis, yaitu air permukaan, air tanah dalam, dan mata air.

Air Permukaan

Sumber air baku paling utama dari PDAM Tirtawening menggunakan air permukaan dengan kapasitas total 3.280 lier/detik. Air baku tersebut berasal dari 5 (lima) sumber:

1. Turbin PLN Cikalong dan Sungai Cisangkuy yang diolah melalui Instalasi Pengolahan Badak Singa.

2. Instalasi Pengolahan Dago Pakar dan Mini Plant Dago Pakar yang diolah melalui Sungai Cikapundung.

3. Sungai Cibeureum yang diproses pada Mini Plant Cibeureum.

4. Sungai Cipanjalu yang diproses di Mini Plant Cipanjalu Kelurahan Pasirjati Ujung Berung.

5. Sungai Cirateun yang diolah di Mini Plant Cirateun.

Tabel 3. 9 Sumber Permukaan PDAM Tirtawening

NO NAMA SUMBER LOKASI SIPPA (LITER/ DETIK)

1 S. Cisangkuy dan Turbin PLN Cikalong Cikalong 1.800

2 S. Cikapundung Pakar 600

3 S. Cikapundung MP Pakar Pakar 60

4 S. Cikapundung Siliwangi 200

5 S. Cikapundung Dago Bengkok Dago Bengkok 300

6 S. Cibeureum Ledeng 100

7 S. Cipanjalu Ujung Berung 20

8 S. Cirateun Setiabudi 5

Jumlah 3 .085

Sumber : PDAM Kota Bandung, 2016

Tabel 3.9 menginformasikan bahwa blok tegalega akan dilayani oleh air yang bersumber dari Sungai Cisangkuy di Cikalong, dengan kapasitas SIPPA 1.800 L/dt. Namun kapasitas tersebut tidak hanya ditujukan pada wilayah pelayanan PDAM Tirtawening.

PT. ALOCITA MANDIRI 38 Air Tanah Dalam

Selain air permukaan, salah satu sumber air baku utama lainnya yaitu air tanah dalam. Air tanah dalam terdiri atas sumur bor berjumlah 34 buah dengan lokasi yang tersebar di berbagai tempat. Sistem yang digunakan yaitu sistem distribusi secara langsung pada konsumen. Seperti terlihat pada Tabel 3.10, sumber air di wilayah blok tegalega berupa sumur bor di Sumbersari I,II serta Mekarwangi. Kapasitas terbesar dimiliki PDAM dengan kapasitas 7,65 L/dt yang berlokasi di Jl. Mekar Raharja 2.

Tabel 3. 10 Sumber Air Tanah Dalam PDAM Tirtawening

NO. NAMA NAMA SUMUR BOR LOKASI (L/DETIK) DEBIT

Cimahi

1 PDAM Melong Asih Melong Asih Blok 9 10.77

2 PT. Puri Pratama P A PDAM Gempol Asri Gempol Asri 6.00

3 PDAM Bumi asri Mbumi Asri Gempol Sari 7.10

4 PDAM Melong Asih Cijerah 2 Blok 8 10.13

5 PDAM AW - 14 Jl raya Timur (BPKP) 6.50

Bandung Sumur AW

6 Proyek Air Minum AW - 1 Jl. Jend. A Yani (Dinas Pariwisata) 6.71

7 PDAM/Pompa Air AW - 3 Jl Gudang Selatan 2.50

8 PDAM/Pompa Air AW - 5 Jl. Jawa (Bala Keselamatan) 5.00

9 PDAM/Pompa Air AW - 6 Jl. Gereja (PJKA) 10.00

10 PDAM/Pompa Air AW - 8 Jl. Industri 13.00

11 Proyek Air Minum AW - 11 Jl. Elang 17.39

12 Proyek Air Minum AW - 13 Jl. Jend. Sudirman 19.75

13 PDAM/Pompa Air AW - 9 Jl. Trs. Industri (dekat PN Gas) 6.50

14 PDAM/Pompa Air AW - 12 7.52

Bandung Sumur Lokal

15 Pompa Air Arcamanik I Jl. Jend. Sudirman 5.60

16 PT Bale Endah PDAM Arcamanik III Sukamiskin UB 8.21

17 PDAM Arcamanik IV Golf Garden 10.41

18 Rumah Pompa PDAM Arcamanik II komp. Arcamanik (Jl. Speed boat)

19 PDAM Citarip Perum Citarip Kopo 4.43

20 PDAM Kodya DT II BDG Dadali Jl. Dadali 0.31

21 Perum Perumnas Kopo I Bumi Kopo Kencana 6.92

22 PAM Kodya DT II BDG Kopo II Kopo Plaza A24 2.57

23 PDAM Margahayu Margahayu Raya 2.04

24 Sumur Bor PDAM PPI Pramuka Pussenif 2.51

25 Sumur Bor PDAM Pratista Jl. Pratista 9.09

26 Pompa Artesis Raflesia Jl. Taman Rafflesia 0.63

27 PDAM Saibi KK Saibi Cijerah 5.91

28 PDAM Sukapura Jl. Sukapura 2.96

29 Pompa Air Minum Sumbersari I Komp. Sumber Sari 1.34

30 Sumbersari II Komp. Sumber Sari

31 Rumah Pompa PDAM taman Lingkar Taman Lingkar Selatan 2.89

32 PD Air Minum Mekarwangi Komp. Mekar Wangi 1.83

PT. ALOCITA MANDIRI 39

NO. NAMA NAMA SUMUR

BOR LOKASI

DEBIT (L/DETIK)

34 Pompa Air PDAM jl Dulatif Jl. Dulatif 2.50

Total 20.667

Sumber : PDAM Kota Bandung, 2016

Saat ini, blok tegalega dilayani oleh IPA Badak Singa, dengan kapasitas produksi 1.215 L/dt (Tabel 3.11).

Tabel 3. 11 Kapasitas Produksi PDAM Tirtawening

NO UNIT PRODUKSI SUMBER AIR BAKU

KAPASITAS TERPASANG (LITER/

DETIK)

KAPASITAS PRODUKSI (L/DETIK)

1 IPA Badaksinga S. Cisangkuy PLN Cikalong dan Turbin

1.800 1.215

2 IPA Dago Pakar S. Cikapundung 600 535

3 MP Dago Pakar S. Cikapundung 60 40

4 IPA Cibeureum S. Cibeureum 40 40

5 IPA Cipanjalu S. Cipanjalu 20 20

6 IPA Cirateun S. Cirateun 5 -

7 Mata Air Seluruh sumber mata air 110 107

8 Sumur Bor Air tanah dalam 157 121

Jumlah 2.792 2.038

Sumber : PDAM Kota Bandung, 2016

3.2.2 Unit Instalasi

Air Permukaan

IPAM Badak Singa memperoleh aliran transmisi air baku dari Sungai Cisangkuy di Cikalong, serta sebuah pipa transmisi tambahan untuk memasok air baku yang diambil dari sungai Cikapundung dengan panjang ± 32 km (diameter 850 mm dan 800 - 900 mm).Kedua aliran transmisi tersebut menggunakan struktur inlet yang umum, dimana pembubuhan koagulan Polyalumunium Chloride (PAC) dan pengadukan cepat (fast mix) yang dilakukan setempat, kemudian disalurkan lagi dalam 8 (delapan) aliran.

Instalasi Badaksinga terdiri atas 2 buah Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM). Instalasi pertama memiliki 4 unit akselerator untuk proses flokulasi dan pengendapan, serta 20 buah saringan pasir cepat jenis satu media. Instalasi kedua yang lebihbaru terdiri atas 4 flokulator jenis aliran naik turun dan bak pengendap dilengkapi dengan plat lammella, serta 10 buah saringan pasir cepat jenis dua media.

PT. ALOCITA MANDIRI 40 Setelah melakukan proses penyaringan, dilakukan proses desinfeeksi menggunakan klor kemudian ditampung dalam resevoar bawah tanah. Kapasitas seluruh IPAM pada saat perencanaan yaitu sebesar 1.800 liter/ detik, namun demikian debit air maksimum yang masuk ke IPA rata-rata hanya sebesar 1.500 L/detik. Hal ini disebabkan terhambatnya pipa transmisi air baku dari Cikalong sehingga kinerja pipa transmisi berkurang.

Mata Air

Proses pengolahan air minum yang bersumber dari mata air dilakukan dengan mengalirkan air ke reservoar dimana air dibubuhi kaporit sebagai desinfektan dan penjernih air. Setelah itu, air lalu dialirkan melalui pipa distribusi menuju konsumen.

Air Tanah

Pengolahan air dari sumber air baku air tanah dilakukan dengan mengalirkan air dari sumur dengan menggunakan pompa menuju Instalasi Pengolahan Air (IPA). Pada IPA tersebut dilakukan proses aerasi untuk meghilangkan zat besi (Fe) lalu ditampung di dalam bak penampungan sementara. Setelah itu air dialirkan menuju unit filtrasi untuk menyaring padatan-padatan yang tersuspensi (TDS) serta diberi desinfektan sebelum akhirnya ditampung dan dialirkan melalui pipa distribusi.

Dokumen terkait