• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis spasial dan analisis statistik. Analisis spasial dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Sistem Informasi Geografis. Teknik Analisis yang digunakan adalah tumpang susun/overlay antara peta dasar dan peta tematik sehingga dapat dianalisis informasi agihan tematik secara spasial. Melalui dukungan dari Sistem Informasi Geografi, maka dapat dilakukan analisis spasial terkait dengan agihan kelas indeks vegetasi NDVI berdasarkan transformasi indeks vegetasi NDVI. Selain itu, dapat juga dilakukan analisis spasial yang terkait dengan agihan kandungan biomassa hijau dan agihan kemampuan daya serap emisi CO2 berdasarkan indeks vegetasi NDVI yang dibantu dengan data hasil survei lapangan.

Analisis regresi linier sederhana merupakan model persamaan matematika yang digunakan dalam penelitian untuk mengestimasi biomassa hijau berdasarkan indeks vegetasi NDVI dan pengukuran biomassa lapangan. Dalam hal ini, biomassa berfungsi sebagai variabel terikat Y yang merupakan variabel yang akan diestimasi nilainya. Sementara itu, NDVI berperan sebagai variabel bebas X yang mana merupakan variabel prediktor.

Proses analisis regresi ini dilakukan dengan bantuan IBM SPSS 21 yang merupakan perangkat lunak dengan kemampuan analisis statistik yang cukup tinggi. Analisis regresi dilakukan dengan mengacu pada jumlah sampel pengukuran biomassa lapangan. Persamaan model regresi linier indeks vegetasi NDVI (X) dan biomassa (Y) adalah sebagai berikut :

Y= aX + b

Dimana :

Y = Variabel terikat (Biomassa) X = Variabel bebas (NDVI) a = Penduga bagi intersap α b = Penduga bagi intersap β

α, β = Parameter yang nilanya tidak diketahui sehingga diduga menggunakan statistik sampel

53 Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui kuat lemahnya tingkat atau derajat keeratan hubungan antara variabel X dan variabel Y, secara sederhana dapat diterangkan berdasarkan tabel nilai koefisien korelasi menurut Guilford Emperical Rulesi yang disajikan pada Tabel 1.15. sebagai berikut :

Tabel 1.15. Tingkat Keeratan Hubungan Variabel X dan Variabel Y

Nilai Korelasi Keterangan

0,00 - < 0,20 Hubungan sangat lemah (diabaikan, dianggap tidak ada)

≥ 0,20 - < 0,40 Hubungan rendah

≥ 0,40 - < 0,70 Hubungan sedang / cukup

≥ 0,70 - < 0,90 Hubungan kuat / tinggi

≥ 0,90 - < 0,100 Hubungan sangat kuat / tinggi Sumber : Muhidin dan Abdurahman (2007)

Analisis korelasi dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan antara variabel biomassa hijau (X) dengan kemampuan daya serap emisi karbon dioksida (CO2) yang merupakan variabel Y. Dilakukannya analisis korelasi tersebut dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh variabel biomassa hijau terhadap variabel kemampuan daya serap emisi karbon dioksida (CO2). Analisis korelasi tersebut dilakukan dengan memanfaatkan perangkat lunak IBM SPSS 21. Koefisien korelasi product moment (Pearson’s Coefficient of Correlation) merupakan jenis analisis korelasi linier yang digunakan dimana bentuk persamaan rumusnya adalah sebagai berikut :

� = � ∑ − ∑ . ∑

√[� ∑ 2− ∑ 2][� ∑ 2− ∑ 2]

Dimana :

r = Koefisien Korelasi Pearson X = Skor variabel biomassa hijau

Y = Skor variabel kemampuan daya serap emisi karbon dioksida (CO2)

N = Ukuran Sampel Sumber : Siwi (2012)

54

Gambar 1.11. Diagram Alir Penelitian

Citra ALOS AVNIR-2

Koreksi Geometrik

Pemotongan Citra

Transformasi Indeks Vegetasi (NDVI)

Peta Kelas Kerapatan Vegetasi Tentatif

Survei Lapangan

Estimasi Biomassa Hijau Berdasarkan Regresi Linier antara Kelas Indeks Vegetasi (NDVI) dan Kandungan Biomassa Lapangan

Estimasi Kemampuan Daya Serap Emisi Karbon Dioksida (CO2)

(persamaan reaksi fotosintesis)

Analisis Hubungan antara Biomassa Hijau dan Kemampuan Daya Serap Emisi Karbon Dioksida CO2

Purposive Sampling Koreksi Radiometrik

Peta Kelas Kerapatan Vegetasi

Klasifikasi Indeks Vegetasi (NDVI)

Uji Ketelitian Klasifikasi Cek Kerapatan Vegetasi

Pengukuran Biomassa Lapangan

- Kerapatan Tajuk - Ketebalan Tajuk - Persentase Tutupan Tajuk

- Persentase tutupan Vegetasi Bawah

Peta RBI Digital Skala 1 : 25.000

Reklasifikasi

Kandungan Biomassa Lapangan

Input

Proses

Output

55

1.9. Batasan Operasional

Biomassa didefinisikan sebagai total jumlah materi hidup di atas permukaan pada suatu pohon dan dinyatakan dengan satuan ton berat kering per satuan luas (Brown, 1997 dalam Siwi, 2012).

Biomassa atas permukaan adalah semua material hidup di atas permukaan. Termasuk bagian dari kantong karbon ini adalah batang, tunggul, cabang, kulit kayu, biji, dan daun dari vegetasi baik dari strata pohon maupun dari strata tumbuhan bawah di lantai hutan (Sutaryo, 2009).

Emisi adalah zat, energi dan/atau komponen lain yang dihasilkan dari suatu kegiatan yang masuk dan/atau dimasukkannya ke dalam udara ambien yang mempunyai dan/atau tidak mempunyai potensi sebagai unsur pencemar (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Pengendalian Pencemaran Udara).

Indek Vegetasi merupakan suatu bentuk transformasi spektral yang diterapkan terhadap citra multisaluran untuk menonjolkan aspek kerapatan vegetasi atau pun aspek lain yang berkaitan dengan kerapatan (Danoedoro, 2012).

Karbon Dioksida (CO2) merupakan satu dari enam GRK yang utama dan

dijadikan referensi GRK yang lain dalam menentukan Indek GWP, sehingga GWP- nya = 1. GRK ini banyak dihasilkan dari pembakaran BBF, biomassa dan alih guna lahan (Meviana,dkk, 2004).

Multispektral adalah dua atau lebih panjang gelombang yang digunakan dalam penginderaan jauh seperti panjang gelombang tampak dan panjang gelombang inframerah (Jensen, 1986).

Nilai Spektral adalah nilai digital pada komputer untuk pemrosesan secara digital yang merupakan nilai energi yang dipantulkan dan diemisikan dari permukaan bumi dan dicatat oleh sensor penginderaan jauh (Jensen, 1986 dalam Indrawati, 2001).

Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) merupakan kombinasi antara teknik penisbahan dengan teknik pengurangan citra (Danoedoro, 2012).

Penginderaan Jauh adalah suatu ilmu pengetahuan, seni, dan teknologi untuk memperoleh informasi mengenai suatu obyek, wilayah, atau fenomena tertentu

56 yang ada di permukaan bumi dengan menggunakan sensor tertentu tanpa melakukan kontak langsung dengan obyek yang sedang dikaji (Lillesand et al., 2004).

Respon Spektraladalah tanggapan suatu materi sebagai fungsi panjang gelombang terhadap datangnya tenaga elektromagnetik dalam hal ini berarti tenaga yang dipantulkan dari atau dipancarkan oleh materi tersebut (Jensen, 1986).

Ruang terbuka hijau adalah area memanjang/jalur dan/atau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam (Undang-Undang Republik Indonesia No. 26 Tahun 2007).

Sistem Informasi Geografis adalah suatu sistem berbasis komputer untuk menyimpan dan memanipulasi informasi-informasi geografis (Aronoff, 1989) dalam (Prahasta, 2001).

Sumber emisi adalah setiap usaha dan/atau kegiatan yang mengeluarkan emisi dari sumber bergerak, sumber bergerak spesifik, sumber tidak bergerak maupun sumber tidak bergerak spesifik (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Pengendalian Pencemaran Udara).

Vegetasi adalah tetumbuhan, baik bersifat alami maupun hasil budaya, homogen maupun heterogen, dalam fungsinya sebagai penutup lahan dengan ciri-ciri ekologis tertentu (Danoedoro, 1996).

Dokumen terkait