• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif dimana data yang dikumpulkan di lapangan, di deskripsikan secara kualitatif berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang bisa memperoleh kesimpulan hasil penelitian secara jelas.

G. Keabsahan Data

Kredibilitas data sangat mendukung hasil penelitian, oleh Karena itu diperlukan teknik untuk memeriksa keabsahan data.Keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi bermakna silang yakni mengadakan pengecekan akan kebenaran data yang akan dikumpulkan dari sumber data dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang lain serta pengecekan pada waktu yang berbeda yaitu:

1. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Dengan mengacu William Wiersma, (1986) dalam Sugiono (2012:273), maka pelaksanaan teknis dari langkah pengujian yaitu:

2. Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.

3. Triangulasi Waktu

Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan observasi, wawancara atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda, dilakukan secara berulang-ulang sehingga sampai ditemukan kepastian datanya.

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Pada bab ini akan diuraikan tentang gambaran umum Kabupaten Gowa serta gambaran umum mengenai lokasi penelitian yaitu Kantor Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Gowa (DISNAKERTRANS).

A. Karaakteristik Obyek Penelitian

1. Gambaran Umum Kabupaten Gowa

Kabupaten Gowa berada pada 12ᴼ38.16ˈBujur Timur dari Jakarta dan 5ᴼ33.6ˈBujur Timur dari Kutub Utara.Letak wilayah administrasinya antara 12ᴼ33.19ˈhingga 13ᴼ15.17ˈBujur Timur dan 5ᴼ5ˈ hingga 5ᴼ34.7ˈLintang Selatan dari Jakarta. Kabupaten yang berada pada bagian selatan Provinsi Sulawesi Selatan ini berbatasan dengan tujuh kabupaten/kota lain, yaitu di sebelah Utara berbatasan dengan Kota Makassar dan Kabupaten Maros. Di sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Sinjai, Bulukumba dan Bantaeng.Di sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Takalar dan Jeneponto sedangkan di bagian Barat berbatasan dengan Kota Makassar dan Takalar.

Luas wilayah Kabupaten Gowa adalah 1.883,33 km2 atau sama dengan 3,01% dari luas wilayah Provinsi Sulawesi selatan. Wilayah Kabupaten Gowa terbagi dalam 18 kecamatan dengan jumlah Desa/Kelurahan definitive sebanyak 167 dan 726 Dusun./Lingkungan. Wilayah Kabupaten Gowa sebagian besar berupa dataran tinggi berbukit-bukit, yaitu sekitar 72,26% yang meliputi sembilan kecamatan yakni Kecamatan Parangloe, Manuju, Tinggimoncong, Tombolo Pao,

33

Parigi, Bungaya, Bontolempangan, Tompobulu dan Biringbulu. Selebihnya 27,76% berupa dataran rendah dengan topografi tanah yang datar meliputi sembilan Kecamatan yakni Kecamatan Somba Opu, Bontomarannu, Pattallassang, Pallangga, Barombong, Bajeng, Bajeng Barat, Bontonompo dan Bontonompo Selatan.

Total luas Kabupaten Gowa 35,30% mempunyai kemiringan tanah di atas 40 derajat, yaitu pada wilayah Kecamatan Parangloe, Tinggimoncong, Bungaya, Bontolempangan dan Tompobulu. Dengan bentuk topografi wilayah yang sebagian besar berupa dataran tinggi, wilayah Kabupaten Gowa dilalui oleh 15 sungai besar dan kecil yang sangat potensial sebagai sumber tenaga listrik dan untuk pengairan. Salah satu diantaranya sungai terbesar di Sulawesi selatan adalah Sungai Jeneberang dengan luas 881 Km2 dan panjang 90 Km.

Pemerintah Kabupaten Gowa yang bekerja sama dengan Pemerintah Jepang, telah membangun proyek multifungsi DAM Bili-Bili dengan luas +2.415 Km2 yang dapat menyediakan airirigasi seluas +24.600 Ha, konsumsi air bersih (PAM) untuk masyarakat Kabupaten Gowa dan Makassar sebanyak 35.000.000 m3 dan untuk pembangkit tenaga listrik tenaga air yang berkekuatan 16,30 Mega Watt. Seperti halnya dengan daerah lain di Indonesia, di Kabupaten Gowa hanya dikenal dua musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan. Biasanya musim kemarau dimulai bulan Juni hingga September, sedangkan musim hujan dimulai pada bulan Desember hingga Maret.Keadaan seperti ini berganti setiap setengah tahun setelah melewati masa peralihan, yaitu bulan April-Mei dan Oktober- Nopember.

Jumlah penduduk Kabupaten Gowa pada tahun 2013 sebesar 695.697 jiwa, laki-laki berjumlah 344.740 jiwa dan perempuan sebanyak 350.957 jiwa. Dari jumlah penduduk tersebut 99,18% adalah pemeluk Agama Islam. Curah hujan di Kabupaten Gowa yaitu 237, 75 mm dengan suhu 27, 125ºC. curah hujan tertinggi yang dipantau oleh beberapa stasiun/pos pengamatan terjadi pada bulan Desember yang mencapai rata-rata 676 mm, sedangkan curah hujan terendah pada bulan Juli-September yang bisa dikatakan hampir tidak ada hujan.

2. Profil Dinas Sosial,Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Gowa a. Letak Kantor Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kantor Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Gowa beralokasi di Kabupaten Gowa tepatnya di Jl. Masjid Raya No. 30 Lt. II Sungguminasa.

b. Jumlah Pegawai Disnakertrans

Jumlah pegawai Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Gowa sebanyak 68 orang Pegawai Negeri Sipil. Tingkat pendidikan dan pangkat/golongan Pegawai Negeri Sipil di lingkup Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Gowa dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel. 1

Latar Belakang Pendidikan Pegawai

No Tingkat Pendidikan Jumlah Pegawai

1 Strata Dua (S2) 14 Orang

2 Strata Satu (S1) 31 Orang

3 Diploma Tiga (D3) 4 Orang

4 SLTA/SMA/SMU 19 Orang

Total Pegawai 68 Orang

Sumber: DinasSosial,Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Gowa 2013

Tabel. 1 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan pada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Gowa memiliki tingkat pendidikan S2 sebanyak 14 orang, S1 seanyak 31 orang, D3 sebanyak 4 orang, SLTA/SMU sebanyak 19 orang.

Tabel 2

Data Informan Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan Jabatan Jumlah

S2 Kepala Dinas Sosial

Seksi Penempatan Tenaga kerja &

Perluasan Kesempatan Kerja

Seksi Pelatihan & Produktivitas Tenaga Kerja

Seksi Pembinaan Keluarga & Anak

1 1 1 1 S1 Seksi Jaminan Sosial Tenaga Kerja

Seksi Pembinaan Fakir Miskin &

Lanjut Usia

1 1 SLTA/SMU

-

Seksi Pembinaan Keluarga & Anak Satpol-PP

Gelandangan Pengemis

1 1 1 1

Jumlah 10

Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Gowa 2013

Tabel 1.1 diatas menunjukkan tingkat informan pada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang berpendidikan S2 sebanyak 4 orang.Kemudian informan yang berpendidikan S1 sebanyak 2 orang dan 2 orang yang berpendidikan SLTA/SMU dan 2 orang yang tidak tamat SD.

Tabel. 3

Pangkat dan Golongan

No Pangkat /Golongan Jumlah Pegawai

1 Pembina Tk. I / IV.b 3 Orang

2 Pembina / IV.a 3 Orang

3 Penata Tk. I / III.d 14 Orang

4 Penata / III.c 5 Orang

5 Penata Muda Tk. I / III.b 16 Orang

6 Penata Muda / III.a 12 Orang

7 Pengatur Tk. I / II.d 3 Orang

8 Pengatur Muda Tk. I / II. B 7 Orang

9 Pengatur Muda / II.a 3 Orang

10 Juru / I. c

Total Pegawai

2 Orang 68 Orang Sumber: Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Gowa 2013

Berdasarkan tabel 2 diatas menunjukkan Jumlah Pegawai Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Gowa adalah 68 Orang dengan rincian Kepala Dinas 1 orang, Sekretaris 1 orang, 6 orang Kepala Bidang, Kasubag 3 orang,, Kepala Seksi 18 Orang, Staf bagian 39 orang.

Tabel 4

Data Informan Berdasarkan Golongan Ruang

Jabatan Golongan Jumlah

Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi

IV/b 1

Seksi Jaminan Sosial Tenaga kerja III/d 1

Seksi Penempatan Tenaga kerja & Perluasan

Kesempatan Kerja III/b 1

Seksi Pelatihan & Produktivitas Tenaga Kerja III/b 1

Seksi Pembinaan Keluarga & Anak III/b 1

Seksi Pembinaan Mental & Spiritual III/b 1 Seksi Pembinaan Fakir Miskin & Lanjut Usia III/d 1

Satpol-PP II/a 1

Gelandangan - 1

Pengemis - 1

Jumlah 10

Sumber: Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Gowa 2013

Berdasarkan table 2.1 diatas menunjukkan jumlah informan berdasarkan golongan IV sebanyak 1 orang yaitu IV/b dan 6 orang yang tergolong dalam golongan III yaitu III/d Seksi jaminan Sosial Tenaga kerja, III/b Seksi Penempatan Tenaga Kerja & Perluasan Kesempatan Kerja, III/b Seksi Pelatihan &

Produktivitas Tenaga Kerja, III/b Seksi Pembinaan keluarga dan Anak, III/b Seksi Pembinaan Mental dan Spiritual, III/d Seksi Pembinaan Fakir Miskin & Lanjut Usia, II/a Satpol-PP dan 2 orang yang tidak memiliki golongan.

Tabel 5

Data Informan Berdasarkan Usia

Usia Informan Jumlah

21-30 Thn -

31-40 Thn 2

41-50 Thn 5

51-60 Thn 3

Jumlah 10

Berdasarkan tabel 3 tersebut diatas dapat diketahui informan berdasarkan usia antara 21-30 tahun tidak ada, 2 orang berada pada usia antara 31-40 tahun dan informan yang berada pada usia antara 41-50 tahun sebanyak 5 orang sedangkan dengan usia antara 51-60 tahun sebanyak 3 orang.

Tabel 6

Data Informan Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis

Kelamin Jabatan Jumlah

Pria Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja & Transmigrasi Seksi Penempatan Tenaga Kerja & Perluasan Kesempatan Kerja

Seksi pembinaan Mental & Spiritual

Seksi Pembinaan Fakir Miskin & Lanjut Usia Satpol-PP

1

1 1 1 1

Gelandangan 1 Wanita Seksi Jaminan Sosial Tenaga Kerja

Seksi Pelatihan & Produktivitas Tenaga Kerja Seksi Pembinaan Keluarga & Anak

Pengemis

1 1 1 1

Jumlah 10

Berdasarkan tabel 4 diatas menunjukkan bahwa informan pria sebesar 6 orang yaitu Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Seksi Penempatan Tenaga Kerja & Spiritual, Seksi Pembinaan Mental & Spiritual dan Seksi Pembinaan Fakir Miskin & Lanjut Usi, Satpol-PP dan gelandangan.

Sedangkan informan wanita sebanyak 4 orang yaitu Seksi Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Seksi Pelatihan & Produktivitas Kerja dan seksi Pembinaan Keluarga dan Anak serta pengemis.

c. Visi dan Misi

Dinas Sosial,.Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Gowa sebagai salah satu institusi yang kredibel dan professional dalam merumuskan formulasi kebijakan pemerintah daerah dalam bentuk kebijaksanaan pelayanan dibidang kesejahteraan sosial, ketenagakerjaan dan transmigrasi.

Adapun Visi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Gowa adalah “ Tercapainya Kesejahteraan Sosial oleh dan untuk semua elemen masyararakat ”.

Misi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi adalah :

1. Meningkatkan manajemen pelayanan sosial, ketenagakerjaan dan ketransmigrasian.

2. Meningkatkan kualitas, kapasitas dan profesionalitas sumber daya aparatur yang religius melalui pendidikan dan pelatihan serta penguasaan teknologi dan informasi.

3. Mengoptimalkan pemberdayaan potensi sumber-sumber kesejahteraan sosial dan penyandang masalah kesejahteraan sosial.

4. Meningkatkan pembinaan hubungan industrial dan perlindungan tenaga kerja.

5. Meningkatkan koordinasi antar sektoral khususnya lingkup kesejahteraan sosial, ketenagakerjaan dan ketransmigrasian.

6. Mengembangkan koordinasi yang kondusif kepada masyarakat agar mampu berperan aktif dalam pembangunan.

d. Struktur Organisasi Struktur Organisasi dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Kepala Dinas sebagai pimpinan pada Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Gowa

2. Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris Dinas dibawahi : 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

2. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan 3. Sub Bagian Keuangan

Masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian

3. Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial dipimpin oleh seorang Kepala Bidang membawahi :

1. Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial / ANKN dan Penyandang Cacat

2. Seksi Penanggulangan Bencana 3. Seksi Pembinaan Keluarga dan Anak

Masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi

4. Bidang Kesetiakawanan Sosial dipimpin oleh seorang kepala Bidang membawahi :

1. Seksi Pembinaan Fakir Miskin dan Lanjut Usia 2. Seksi Pelestarian Nilai Kepahlawanan / Kejuangan 3. Seksi Kelembagaan Sosial

Masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi

5. Bidang Pembinaan Keagamaan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang membawahi :

1. Seksi Pembinaan Lembaga-lembaga Keagamaan 2. Seksi Pembinaan Sarana Keagamaan

3. Seksi Pembinaan mental Spiritual

Masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi

6. Bidang Pemberdayaan Tenaga Kerja dipimpin oleh seorang Kepala Bidang membawahi :

1. Seksi Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan 2. Seksi Penyediaan dan Penggunaan Tenaga Kerja

3. Seksi Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja Masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi

7. Bidang Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang membawahi :

1. Seksi Hubungan Industrial

2. Seksi Pengawasan ketenagakerjaan 3. Seksi Jaminan Sosial Tenaga Kerja

Masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi

8. Bidang Transmigrasi dipimpin oleh seorang kepala Bidang membawahi : 1. Seksi Penyiapan pemukiman dan Penempatan

2. Seksi Pengembangan Masyarakat Kawasan Transmigrasi 3. Seksi Pengembangan Kelembagaan

Masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi.

Selanjutnya dapat digambarkan dalam skema struktur organisasi dibawah ini :

5 Tugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Bupati Gowa Nomor 28 Tahun 2008 yang ditetapkan pada tanggal 22 Desember 2008 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas Jabatan Struktural pada Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Gowa adalah sebagai berikut:

A. Kepala Dinas

1. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Gowa dipimpin oleh seorang Kepala Dinas Sosial mempunyai tugas merumuskan konsep sasaran, mengkoordinasikan, menyelenggarakan, membina, mengarahkan, mengevaluasi serta melaporkan urusan pemerintahan daerah di bidang sosial berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan sesuai dengan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya berdasarkan ketentuan yang berlaku.

2. Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis dinas b. Penyusunan rencana strategis dinas

c. Penyelenggaraan pelayanan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang sosial termasuk keagamaan, tenaga kerja dan transmigrasi.

d. Pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan dinas

e. Penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan dinas dan

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya

3. Rincian tugas yang dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut :

a. Merumuskan rencana strategis dan program kerja dinasyang sesuai dengan visi misi daerah

b. Mengkoordinasikan perumusan dan penyusunan program kerja dinas sesuai bidang tugasnya

c. Menyelenggarakan rencana strategis dan program kerja dinas, menyelenggarakan tenaga fungsional pekerja sosial meliputi : pengangkatan dan pemberhentian pejabat fungsional pekerja sosial, pengusulan calon peserta pendidikan profesi pekerjaan sosial, pengusulan calon peserta pendidikan dan pelatihan pekerja sosial skala kabupaten, menyelenggarakan dan mengembangkan jaminan sosial bagi penyandang cacat fisik dan mental, lanjut usia tidak potensial terlantar yang berasal dari masyarakat rentan dan tidak mampu skala kabupaten.

d. Mengidentifikasi sasaran penanggulangan masalah sosial skala kabupaten e. Mengembangkan jaringan sistem informasi kesejahteraan sosial skala

kabupaten

f. Memberikan penganugerahan pengkargaan sosial skala kabupaten dan menyiapkan bahan kelengkapan usulan penganugerahan satya lencana kebaktian sosial kepada presiden melalui gubernur dan menteri sosial

g. Membina dan mengembangkan karir pegawai serta pelayanan kepada masyarakat sesuai bidang tugasnya maupun dalam rangka kepentingan Pemerintah Daerah

h. Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan karir dan memberi saran dan pertimbangan teknis kepada atasan

i. Membina pelaksanaan Program waskat dilingkungan Dinas, membina pelaksanaan tugas-tugas unit Pelaksana Teknis Dinas

j. Mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas kepada Bupati

k. Mengevaluasi hasil pelaksanaan program kerja di lingkungan dinas dan l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan

B. Sekretariat

1. Sekretariat dipimpin oleh sekretaris, mempunyai tugas merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaraan tugas kesekretariatan, meliputi urusan umun dan kepegawaian, perencanaan dan pelaporan serta pengelolaan keuangan.

2. Dalam menyelenggarakan tugas ssebagaimana dimaksud pada ayat (1), sekretaris mempunyai fungsi :

a. Penyusunan kebijakan teknis administrasi kepegawaian, adminstrasi keuangan perencanaa pelaporan

b. Penyelenggaraan kebijakan administrasi kepegawaian, administrasi keuangan perencanaan pelaporan

c. Pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan sub bagian

d. Penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan sub bagian 3. Rincian tugas dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut :

a. Merencanakan, mengkoordinasikan, menggerakkan dan mengendalikan serta menetapkan kebijakan di bidang umum, kepegawaian, keuangan dan perlengkapan

b. Menyusun rencana kegiatan tahunan sebagai pedoman pelaksanaan tugas c. Mengelola dan mengkoordinasikan pelaksanaan pelayanan teknis dan

administratif kepada seluruh satuan organisasi dalam lingkup dinas sosial tenaga kerja dan transmigrasi

d. Mengelola dan mengkoordinasikan pelaksanaan urusan umum dan kepegawaian

e. Mengelola dan mengkoordinasikan pelaksanaan urusan perencanaan dan pelaporan

f. Mengelola dan mengkoordinasikan pelaksanaan urusan keuangan g. Mengelola dan mengkoordinasikan pelaksanaan urusan perlengkapan h. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penyelenggaraan

administrasi umum, kepegawaian, keuangan dan kelengkapan

i. Mengkoordinasikan penyusunan laporan dan pelaksanaan program kegiatan dalam lingkup dinas sosial tenaga kerja dan transmigrasi

j. Menginventarisis permasalaha-permasalahan yang berhubungan dengan kesekretariatan dan menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah

k. Menilai prestasi kerja para Kepala Sub Bagian dalam rangka pembinaan dan pengembangan karir

l. Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan m. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan C. Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial

1. Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial dipimpin oleh kepala bidang, mempunyai tugas merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaraan tugas di bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial

2. Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), kepala bidang mempunyai fungsi :

a. Penyusunan kebijakan teknis bidang pelayanan dan rehabilitasi sosial b. Penyelenggaraan program dan kegiatan bidang pelayanan dan rehabilitasi

sosial

c. Pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan kepala seksi dan pejabat struktural dalam lingkup bidang pelayanan dan rehabilitasi sosial

d. Penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan kepala seksi dan pejabat non struktural dalam bidang lingkup bidang pelayanan dan rehabilitasi sosial.

D. Bidang Kesetiakawanan Sosial

1. Bidang Kesetiakawanan Sosial dipimpin oleh kepala bidang, mempunyai tugas merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaraan tugas di bidang kesetiakawanan sosial.

2. Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), kepala bidang mempunyai fungsi :

a. Penyusunan kebijakan teknis bidang kesetiakawanan sosial

b. Penyelenggaraan program dan kegiatan bidang kesetiakawanan sosial

c. Pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan kepala seksi dan pejabat non struktural dalam lingkup bidang kesetiakawanan sosial

d. Penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan kepala seksi dan pejabat non struktural dalam lingkup bidang kesetiakawanan sosial

e. Penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan kepala seksi dan pejabat non strukural dalam lingkup bidang kesetiakawanan sosial

E. Bidang Pembinaan Keagamaan

1. Bidang Pembinaan Keagamaan dipimpin oleh kepala bidang, mempunyai tugas merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaraan tugas di bidang Pembinaan Keagamaan.

2. Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), kepala bidang mempunyai fungsi :

a. Penyusunan kebijakan teknis bidang pembinaan keagamaan

b. Penyelenggaraan program dan kegiatan bidang pembinaan keagamaan c. Pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan

kegiatan kepala seksi dan pejabat non struktural dan lingkup bidang pembinaan keagamaan

d. Penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan kepala seksi dan pejabat non struktural dalam lingkup bidang pembinaan keagamaan.

F. Bidang Pemberdayaan Tenaga Kerja

1. Bidang Pemberdayaan Tenaga Kerja dipimpin oleh kepala bidang, mempunyai tugas merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaraan tugas di bidang Pemberdayaan Tenaga Kerja.

2. Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), kepala bidang mempunyai fungsi :

a. Penyusunan kebijakan teknis bidang pemberdayaan tenaga kerja

b. Penyelenggaraan program dan kegiatan bidang pemberdayaan tenaga kerja c. Pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan

kegiatan kepala seksi dan pejabat non struktural dalam lingkup bidang pemberdayaan tenaga kerja.

G. Bidang Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan

1. Bidang pembinaan Hubungan Industrial dan pengawasan Ketenagakerjaan dipimpin oleh seorang kepala Bidang, mempunyai tugas merencanakan

operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaraan tugas pembinaan hubungan industrial dan pengawasan ketenagakerjaan

2. Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Bidang mempunyai fungsi :

a. Penyusunan kebijakan teknis Bidang Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan.

b. Penyelenggaraan program dan kegiatan Bidang Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan ketenagakerjaan

c. Pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan kepala seksi dan pejabat non structural dalam lingkup Bidang Pembinaan Hubungan Industrial dan pengawasan Ketenagakerjaan dan d. Penyelenggaraan enaluasi program dan kegiatan kepala seksi dan pejabat

non struktural dalam lingkup Bidang Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan.

B. Peran Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam Pengendalian Gelandangan dan Pengemis

Penanggulangan gelandangan dan pengemis yang meliputi usaha-usaha preventif, represif, rehabilitatif bertujuan agar tidak terjadi pergelandangan dan pengemis, serta mencegah meluasnya pengaruh akibat pergelandangan dan pengemisan di dalam masyarakat, dan memasyarakat kembali gelandangan dan pengemis menjadi anggota masyarakat yang menghayati harga diri serta memungkinkan pengembangan para gelandangan dan pengemis untuk memiliki kemampuan kembali guna mencapai taraf hidup, kehidupan dan penghidupan yang layak sesuai dengan harkat martabat manusia.

Kemunculan gelandangan dan pengemis merupakan indikasi semakin kompleksnya penyakit sosial di masyarakat. Tidak saja kemiskinan masih berkembang dalam kehidupan masyarakat, mentalitas miskin juga semakin merebak pada sebagian individu yang masih berada dalam usia produktif. Dengan begitu menjadi gelandangan dan pengemis itu adalah pilihan yang mudah untuk mendapatkan penghasilan dalam waktu yang singkat.Dengan bermodal baju kumuh dan wajah memelas tanpa merasa kehilangan harga diri.

Bagi kita pada saat ini kemiskinan yang sangat sering dihadapi mengenai masalah kurangnya kebutuhan pangan, masalah ini yang paling mendesak dan paling rawan bagi masyarakat.

Sebagai salah satu potret kemiskinan di Kabupaten Gowa adalah masih banyak ditemukannya gelandangan dan pengemis (gepeng), anak jalanan (anak

terlantar) yang tidak bisa menikmati sekolah dan masih banyak yang terlihat di lampu merah, pasar, terminal dan makam raja-raja Gowa.

Kehadiran mereka sering kali dianggap sebagai cerminan kemiskinan, terutama di bulan ramadhan dan menjelang hari raya biasanya gelandangan dan pengemis meningkat drastis.

1. Upaya Preventif

Hal ini menjadi tugas pemerintah Kabupaten Gowa dalam menangani masalah-masalah kesejahteraan sosial seperti gelandangan dan pengemis.Pemerintah tidak hanya berpangku tangan dengan semua ini diantaranya pemerintah telah mengagendakan beberapa program untuk PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) termasuk di dalamnya adalah gelandangan dan pengemis itu sendiri. Peran yang dilakukan pemerintah yang sudah menjadi programnya adalah:

a. Melakukan pendataan.

Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Gowa selaku pemerintah yang menangani persoalan tersebut mengaku kesulitan dalam menangani gelandangan dan pengemis tersebut terlebih dalam pendataan.

Berikut adalah wawancara yang dilakukanpeneliti denganpegawai Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan TransmigrasiKabupaten Gowa

“setiap kami melakukan pendataan terhadap gelandangan dan pengemis tersebut sulit sekali kami menemukan mereka, sebab setiap kami melakukan pendataan mereka selalu menghindar, tidak mau didata kadang juga mereka mangkalnya di tempat yang berbeda-beda, ada yang mangkal di pasar, di terminal, di lampu merah atau bahkan di makam raja gowa yang ada di

Dokumen terkait