• Tidak ada hasil yang ditemukan

Telaahan Dan Arahan Sebagai Dasar Pengelolaan Lingkungan

Dalam dokumen Bab-6 EVALUASI DAMPAK PENTING (Halaman 37-44)

PASCA OPERASI

6.2.2. Telaahan Dan Arahan Sebagai Dasar Pengelolaan Lingkungan

Berdasarkan hasiltelahaan secara holistik di atas maka dihasilkan jenis-jenis dampak yang mendapatkan prioritas untuk dikelola. Dalam Tabel 6.6 disajikan arahan pengelolaan setiap jenis dampak yang mendapat prioritas untuk dikelola pada setiap tahap kegiatan.

Tabel 6.6. Ringkasan Arahan Pengelolan Lingkungan Kegiatan Proyek PPGM di Bagian Hilir Tahap Kegiatan Komponen Kegiatan Penyebab Dampak Komponen Lingkungan

yang Terkena Dampak Arahan Pengelolaan Lingkungan

PRA-KONSTRUKSIPembebasan lahan dan tanamtumbuh Pola kepemilikan lahan Melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat tentang pembebasan lahan dan tanam tumbuh Mendata hak kepemilikan lahan yang akan dibebaskan

Koordinasi dengan instansi terkait Pembebasan lahan dan tanam

tumbuh

Penerimaan tenaga kerja

Proses sosial Sikap dan persepsi

masyarakat

a. Pembebasan lahan dan tanam tumbuh

Melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat tentang pembebasan lahan dan tanam tumbuh Menetapkan harga penggantian lahan sesuai kesepakatan dengan pemilik lahan beserta

proses pembayarannya

Koordinasi dengan instansi terkait

Melibatkan Tim 9 dan BPN dalam proses pembebasan lahan b. Penerimaan tenaga kerja

Memberikan informasi tentang peluang kerja secara transparan, meliputi jumlah tenaga kerja dan kualifikasi yang dibutuhkan serta proses seleksinya

Memprioritaskan penerimaan tenaga kerja khususnya unskill dari penduduk lokal sesuai kebutuhan

Tenaga kerja skill diseleksi sesuai kualifikasi skill yang dibutuhkan

Proses seleksi tenaga unskill dengan melibatkan lembaga setempat yang berbadan hukum, dan untuk yangskill melibatkan institusi rekrutmen ketenagakerjaan berskala

regional/nasional

KONSTRUKSI Konstruksi kompleks kilang LNG

dan Pelabuhan Khusus

Kualitas udara Mesin diesel generator dilengkapi pengendali emisi standar dan menggunakan BBM berkadar sulfur rendah

Menggunakan dust supression control Melengkapi pekerja dengan sarana K3

Kebisingan Aktivitas pembangunan yang menimbulkan kebisingan dilakukan siang hari Penggunaan earplug atau earmuff

Kualitas air laut Penggunaanoilboom atau oil dispersant untuk mencegah ceceran oli dan minyak dari peralatan konstruksi

Pengerukan dilakukan secara hati-hati untuk meminimalkan peningkatan kekeruhan

Perawatan kebersihan dari kamar mesin, alat pengeruk dan kapak pengangkut material dan alat konstruksi dari ceceran minyak dan oli

Tabel 6.6. Lanjutan Tahap Kegiatan Komponen Kegiatan Penyebab Dampak Komponen Lingkungan

yang Terkena Dampak Arahan Pengelolaan Lingkungan KONSTRUKSI Mobilisasi dan demobilisasi

peralatan, material

Konstruksi kompleks kilang LNG, Pelabuhan Khusus dan fasilitas pendukungnya

Keselamatan berlalulintas Pengaturan jadwal pengangkutan yang tidak bersamaan dengan jam sibuk pagi dan siang

Penyuluhan kepada sopir angkutan untuk berhati-hati dan tetap menjaga kewaspadaan selama mengemudikan angkutan di jalan raya, khususnya bila melintasi daerah pemukiman dan kawasan perkotaan (Kintom, Batui).

Sosialisasi kepada warga yang bermukim di sekitar rute angkutan akan adanya lalulintas kendaraan proyek dengan menggunakan truk berukuran besar/trailer

Pembatasan kecepatan maksimum kendaraan angkutan, yaitu 40 km/jam

Pemasangan rambu-rambu peringatan/tanda hati-hati yang dipasang sebelum masuk kawasan proyek pada setiap jarak 150 m dan 50 meter untuk dua arah

Besar huruf pada rambu dapat terbaca jelas pada jarak 25 meter.

Memberi perlindungan kepada pekerja dengan lalulintas kendaraan bermotor (diberi traffic cone atau kerucut lalulintas sebagai pembatas yang diberi tali)

Pemasangan lampu penerangan untuk menerangi jalan di dalam kawasan Konstruksi kompleks kilang LNG,

Pelabuhan Khusus dan fasilitas pendukungnya

Kelancaran lalulintas Adanya petugas yang mengatur arus lalulintas menerus selama jalan tersebut belum dipindahkan

Membuat jalur baru terlebih dahulu yang setara dengan kualifikasi jalan lama Mobilisasi dan demobilisasi

peralatan, material

Kerusakan jalan dan jembatan

Perbaikan ringan selama masih digunakan untuk lalulintas kendaraan angkutan material dengan cara diberi tanah urug/sirtu kemudian dipadatkan serta diberi lapis penutup latasir.

Pembuatan penyangga jembatan untuk menambah kekuatan konstruksi

Pengangkutan lewat jalur laut bila jembatan tidak memungkinkan untuk dilalui

Perbaikan jalan/jembatan harus berkoordinasi dengan Kimpraswil Kabupaten Banggai Pembukaan dan pematangan

lahan Vegetasi Revegetasi di sekitar lokasi kegiatan yang tidak mengganggu kegiatan konstruksi Satwa Revegetasi di sekitar lokasi kegiatan yang tidak mengganggu kegiatan konstruksi

Mempertahankan habitat satwa darat diantaranya dengan meminimalkan pembukaan lahan terbatas pada lokasi yang digunakan untuk kompleks kilang LNG.

Konstruksi kompleks kilang LNG, Pelabuhan Khusus dan fasilitas pendukungnya

Biota air laut Mengaktifkaneffluent treatment unit atau waste water management agar tidak menimbulkan dampak terhadap lingkungan

Tabel 6.6. Lanjutan Tahap Kegiatan Komponen Kegiatan Penyebab Dampak Komponen Lingkungan

yang Terkena Dampak Arahan Pengelolaan Lingkungan KONSTRUKSI Konstruksi kompleks kilang LNG

dan Pelabuhan Khusus Kesempatan berusaha Melakukan proses lelang untuk subkontraktor lokal agar dapat terlibat dalam berbagai aktivitas pengembangan gas Matindok

Memberikan kemudahan atau bantuan fasilitas bagi penduduk lokal yang akan memanfaatkan kesempatan berusaha

Membantu memberikan pelatihan ketrampilan dan atau pengembangan usaha

Pendapatan masyarakat Mengutamakan/memprioritaskan kesempatan kerja bagi penduduk lokal sesuai kualifikasi dan kebutuhan

Memberikan kemudahan atau bantuan fasilitas bagi masyarakat lokal yang akan membuka atau mengembangkan usaha

Proses sosial Sosialisasi rencana kegiatan kepada warga masyarakat

Memfasilitasi adanya berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan seperti temu warga dan kegiatan sosial atau kegiatan keagamaan lainnya

Sikap dan persepsi

masyarakat a. Dampak positifMeningkatkan peran aktif pengusaha atau penduduk lokal dalam berbagai kegiatan operasional pengembangan gas Matindok, antara lain dengan menginformasikan berbagai kegiatan proyek secara rutin kepada masyarakat

Memberikan kemudahan atau bantuan fasilitas bagi penduduk lokal yang akan membuka atau mengembangkan usaha, antara lain dengan memberikan bantuan modal bergulir melalui Koperasi Pertamina

b. Dampak negatif

Memfasilitasi adanya berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan

Melakukan sosialisasi setiap rencana kegiatan kepada masyarakat

Sanitasi lingkungan Disediakan tempat penampung limbah konstruksi dan domestik padat maupun cair

Disediakan fasilitas MCK yang memadahi

Tabel 6.6. Lanjutan Tahap Kegiatan Komponen Kegiatan Penyebab Dampak Komponen Lingkungan

yang Terkena Dampak Arahan Pengelolaan Lingkungan OPERASI Operasional kilang LNG,

Pelabuhan Khusus dan fasilitas Kualitas udara Pengefektifan fasilitas Acid Gas Removal Unit (AGRU), Sulfur Recovery Unit (SRU) dan MRUMelengkapi pekerja dengan sarana K3 pendukungnya Kebisingan Penggunaan peredam suara atau lapisan disain akustik khusus

Penggunaanearplug atau earmuff

Kualitas air laut Mengolah air limbah sebelum dibuang ke lingkungan

Menggunakanoil boom untuk mencegah persebaran ceceran oli/minyak dari kendaraan/peralatan operasional

Keselamatan pelayaran Pemasangan rambu-rambu navigasi dan keselamatan pelayaran

Pemasangan lampu penerangan pada batas tapak kegiatan dan kapal LNG

Kelancaran lalulintas Adanya petugas yang mengatur arus lalulintas menerus selama jalan tersebut belum dipindahkan

Membuat jalur baru terlebih dahulu yang setara dengan kualifikasi jalan lama Biota air laut Limbah cair diolah sesuai ketentuan yang berlaku

Rehabilitasi terumbu karang di sekitar kegiatan

Kesempatan berusaha Melakukan proses lelang untuk subkontraktor lokal agar dapat terlibat dalam berbagai kegiatan operasional pengembangan gas Matindok

Memberikan kemudahan dan atau bantuan fasilitas bagi penduduk lokal yang akan berpartisipasi dalam peluang usaha yang ada

Pendapatan masyarakat Mengutamakan/memprioritaskan kesempatan kerja bagi penduduk lokal sesuai kualifikasi dan kebutuhan

Memberikan kemudahan/bantuan fasilitas bagi penduduk lokal yang akan membuka/mengem-bangkan usaha

Tabel 6.6. Lanjutan Tahap Kegiatan Komponen Kegiatan Penyebab Dampak Komponen Lingkungan

yang Terkena Dampak Arahan Pengelolaan Lingkungan OPERASI Penerimaan tenaga kerja

Operasional kilang LNG, Pelabuhan Khusus dan fasilitas pendukungnya

Proses sosial a. Penerimaan tenaga kerja:

Memberikan informasi tentang peluang kerja secara transparan kepada warga masyarakat di sekitarnya, baik tentang jumlah tenaga kerja, kualifikasi (pendidikan dan ketrampilan) yang dibutuhkan dan proses seleksinya.

Memprioritaskan penerimaan tenaga kerja khususnyaunskill dari penduduk lokal sesuai kebutuhan

Tenaga kerjaskill diseleksi sesuai kualifikasi skill yang dibutuhkan

Proses seleksi tenagaunskill dengan melibatkan lembaga setempat yang berbadan hukum (misalnya KUD) dan untuk tenaga kerjaskill dengan melibatkan institusi rekrutmen

ketenagakerjaan berskala regional/nasional.

b. Operasional kilang LNG, Pelabuhan Khusus dan fasilitas pendukungnya

Sosialisasi rencana kegiatan kepada warga masyarakat

Memfasilitasi adanya berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan seperti temu warga dan kegiatan sosial atau keagamaan lain

Operasional kilang LNG, Pelabuhan Khusus dan fasilitas pendukungnya

Pelapisan sosial Berbagai fasilitas untuk karyawan (pendidikan, kesehatan, olah raga, ibadah) hendaknya juga dapat dimanfaatkan oleh penduduk di sekitarnya

Memfasilitasi berbagai kegiatan bersama: temu warga, perayaan hari besar nasional/agama, bakti sosial, dan kegiatan sosial/keagamaan lainnya

Kegiatan penerimaan tenaga kerja

Kegiatan operasional Kilang LNG, Pelabuhan Khusus dan fasilitas pendukungnya

Sikap dan persepsi masyarakat

Penerimaan tenaga kerja

Memberikan informasi tentang peluang kerja secara transparan, meliputi jumlah tenaga kerja dan kualifikasi yang dibutuhkan serta proses seleksinya

Memprioritaskan penerimaan tenaga kerja khususnya unskill dari penduduk lokal sesuai kebutuhan

Tenaga kerja skill diseleksi sesuai kualifikasi skill yang dibutuhkan

Proses seleksi tenaga unskill dengan melibatkan lembaga setempat yang berbadan hukum, dan untuk yangskill melibatkan institusi rekrutmen ketenagakerjaan berskala regional/nasional Operasional kilang LNG, Pelabuhan Khusus dan fasilitas pendukungnya

Memfasilitasi adanya berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan

Melakukan sosialisasi setiap rencana kegiatan kepada masyarakat Kegiatan operasional Kilang LNG,

Pelabuhan Khusus dan fasilitas pendukungnya

Tingkat kesehatan masyarakat

Mengelola sumber dampak adanya debu, emisi gas, bising, dan atau mengolah air limbah sebelum dibuang ke lingkungan

Sosialisasi/penyuluhan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bagi karyawan dan masyarakat di sekitarnya.

Tabel 6.6. Lanjutan Tahap Kegiatan Komponen Kegiatan Penyebab Dampak Komponen Lingkungan

yang Terkena Dampak Arahan Pengelolaan Lingkungan PASCA

OPERASI

Pembongkaran dan demobilisasi peralatan

Keselamatan berlalulintas Pengaturan jadwal pengangkutan yang tidak bersamaan dengan jam sibuk pagi dan siang

Penyuluhan kepada sopir angkutan untuk berhati-hati dan tetap menjaga kewaspadaan selama mengemudikan angkutan di jalan raya, khususnya bila melintasi daerah pemukiman dan kawasan perkotaan (Kintom, Batui).

Sosialisasi kepada warga yang bermukim di sekitar rute angkutan akan adanya lalulintas kendaraan proyek dengan menggunakan truk berukuran besar/trailer

Pembatasan kecepatan maksimum kendaraan angkutan, yaitu 40 km/jam

Pemasangan rambu-rambu peringatan/tanda hati-hati yang dipasang sebelum masuk kawasan proyek pada setiap jarak 150 m dan 50 meter untuk dua arah

Besar huruf pada rambu dapat terbaca jelas pada jarak 25 meter.

Memberi perlindungan kepada pekerja dengan lalulintas kendaraan bermotor (diberi traffic cone atau kerucut lalulintas sebagai pembatas yang diberi tali)

Pemasangan lampu penerangan untuk menerangi jalan di dalam kawasan Kerusakan jalan dan

jembatan

Perbaikan ringan selama masih digunakan untuk lalulintas kendaraan angkutan material dengan cara diberi tanah urug/sirtu kemudian dipadatkan serta diberi lapis penutup latasir.

Pembuatan penyangga jembatan untuk menambah kekuatan konstruksi

Pengangkutan lewat jalur laut bila jembatan tidak memungkinkan untuk dilalui

Perbaikan jalan/jembatan harus berkoordinasi dengan Kimpraswil Kabupaten Banggai Penglepasan tenaga kerja Sikap dan persepsi

masyarakat Penguatan jaringan komunikasi sosial melalui sosialisasi sebelum kegiatan penglepasan tenagakerja Pembongkaran dan demobilisasi

6.3. REKOMENDASI PENILAIAN KELAYAKAN LINGKUNGAN RENCANA PROYEK

Dalam dokumen Bab-6 EVALUASI DAMPAK PENTING (Halaman 37-44)

Dokumen terkait