• Tidak ada hasil yang ditemukan

B. Kegunaan Tumbuhan

13. Tumbuhan Tolak Bala

14 Lainnya 8 0

Ju mlah 461* 246**

Keterangan : * Jumlah total tumbuhan berguna di TNGP

** Jumlah total tumbuhan yang dimanfaatkan oleh masyarakat

Dari Tabel 7 terlihat bahwa jumlah jenis tumbuhan terbanyak terdapat pada

kelompok tumbuhan obat yaitu sebanyak 21 0 jenis, sedangkan jumlah jenis terendah

terdapat pada kelompok penghasil pestisida nabati serta penghasil tali, anyaman dan

kerajinan yaitu sebanyak 3 jenis. Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat, jumlah

jenis tumbuhan tertinggi terdapat pada kelompok tumbuhan obat (69 jenis) dan jumlah

jenis terendah terdapat pada kelompok pestisida nabati (1 jenis). Untuk kategori penghasil

tanin dan penghasil serat tidak teridentifikasi jumlahnya karena masyarakat tidak pernah

atau jarang menggunakan jenis-jenis tumbuhan untuk kategori ini.

Untuk data klasifikasi tumbuhan disajikan secara deskriptif dan tabulatif

berdasarkan potensi kegunaannya.

1 . Tumbuhan obat

Menurut Zuhud et al. (1994),tumbuhan obat adalah seluruh spesies tumbuhan obat

yang diketahui atau dipercaya mempunyai khasiat obat, yang dikelompokkan menjadi : (1)

tumbuhan obat tradisional, yaitu spesies tumbuhan yang diketahui atau dipercayai

masyarakat mempunyai khasiat obat dan telah digunakan sebagai bahan baku obat

tradisional, (2) tumbuhan obat modern, yaitu spesies tumbuhan yang secara ilmiah telah

dibuktikan mengandung senyawa/bahan bioaktif yang berkhasiat obat dan penggunaannya

dapat dipertanggungjawabkan secara medis, dan (3) tumbuhan obat potensial, yaitu spesies

tumbuhan yang diduga mengandung senyawa/bahan bioaktif yang berkhasiat obat, tetapi

belum dibuktikan secara ilmiah medis atau penggunaannya sebagai bahan obat tradisional

sulit ditelusuri.

Tumbuhan yang teridentifikasi memiliki kegunaan sebagai penghasil obat

merupakan kategori dengan kuantitas terbanyak yang berhasil ditemukan. Jumlah spesies

tumbuhan obat yang berhasil teridentifikasi sebanyak 210 jenis. Ini berarti hampir

sepertiga dari total tumbuhan TNGP yang berhasil diidentifikasi memiliki kegunaan

sebagai tumbuhan obat.

Untuk kategori tumbuhan obat ini dilakukan identifikasi lebih lanjut mengenai

bagian tumbuhan yang digunakan serta identifikasi kegunaan lanjutannya dalam

menyembuhkan penyakit -penyakit yang ada. Berdasarkan kelompok

penyakit/penggunaannya, spesies-spesies tumbuhan obat TNGP dapat dikelompokkan

kedalam 26 kelompok penyakit/penggunaan. Daftar jenis-jenis tumbuhan obat di TNGP

beserta kegunaannya disajikan pada Lampiran 9, sedangkan rekapitulasi klasifikasi

tumbuhan obat berdasarkankan kelompok penyakit/kegunaannya tersaji pada Tabel 8.

Tabel 8. Rekapitulasi Jumlah Jenis Tumbuhan Obat di TNGP Berdasarkan Kelompok

Penyakit/Penggunaan

No. Kelompok Penyakit/Penggunaan Jumlah Jenis

1 Gangguan Peredaran Darah 2 2 Keluarga Berencana (KB) 2

3 Penawar Racun 4

4 Pengobatan Luka 12 5 Penyakit Diabetes 1 6 Penyakit Gangguan urat syaraf 1

7 Penyakit Gigi 5

8 Penyakit Ginjal 2 9 Penyakit Jantung 2 10 Penyakit Kelamin 6 11 Penyakit Khusus Wanita 4 12 Penyakit Kulit 22 13 Penyakit Kuning 1 14 Penyakit Malaria 3 15 Penyakit Mata 7 16 Penyakit Mulut 12 17 Penyakit Otot dan Persendian 20 18 Penyakit telinga 1 19 Penyakit Tulang 2 20 Penyakit Saluran Pembuangan 22 21 Penyakit Saluran Pencernaan 42 22 Penyakit Saluran Pernafasan/THT 2 23 Perawatan Kehamilan dan Persalinan 8 24 Perawatan Organ Tubuh Wanita 2 25 Sakit Kepala dan Demam 51

26 Tonikum 4

27 Lain-lain 18

Jenis penggunaan terbanyak dari tumbuhan obat TNGP adalah pertama sebagai

obat sakit kepala dan demam (51 jenis), kedua sebagai obat penyakit saluran pencernaan

(42 jenis), dan ketiga sebagai obat penyakit saluran pembuangan (22 jenis), sedangkan

sisanya terbagi kedalam berbagai kelompok penyakit yang ada seperti dalam Tabel 8.

Yang perlu mendapatkan perhatian adalah terdapatnya jenis-jen is yang memiliki

lebih dari satu kegunaan dalam menyembuhkan penyakit. Hal ini bisa dijadikan sebagai

dasar untuk pemilihan jenis potensial yang bisa dikembangkan oleh masyarakat. Sebagai

contoh jenis seperti Cinnamomum sintoc BI yang dapat digunakan seba gai obat cacingan,

encok, disentri dan sariawan. Jenis Toona sureni (BI.) Merr. juga memiliki lebih dari satu

kegunaan yaitu sebagai obat astringen, demam dan ginjal membesar. Dan juga jenis-jenis

yang lain seperti Cassia florida Vahl., Bidens pilosa L., A maranthus spinosus L.,

Ageratum conyzoides L. yang masing- masing memiliki lebih dari satu kegunaan.

Pada aspek bagian tumbuhan yang dimanfaatkan, biasanya bagian yang

bermanfaat adalah daun, akar, kulit batang, tunas muda, getah, buah, biji dan bunga.

Masing-masing jenis memiliki kekhasan tersendiri untuk bagian mana yang biasa

dimanfaatkan. Beberapa jenis ada yang lebih dari satu bagian yang bisa dimanfaatkan,

bahkan ada yang semua bagian tumbuhannya bisa dimanfaatkan sebagai obat. Hal ini juga

merupakan informasi berharga bagi upaya pengembangan lebih lanjut karena bisa

dijadikan sebagai dasar pemilihan jenis potensial untuk dikembangkan oleh masyarakat.

Dari hasil wawancara didapatkan data tumbuhan yang dimanfaatkan masyarakat

sebagai tumbuhan obat. Terdapat sebanyak 69 jenis tumbuhan yang dimanfaatkan

masyarakat untuk mengobati berbagai jenis penyakit (Lampiran 12). Tumbuh-tumbuhan

tersebut selain berasal dari kawasan TNGP juga ada yang berasal dari luar kawasan. Dari

jumlah tersebut 30 jenis diantaranya merupakan spesies TNGP.

Jenis tanaman kumis kucing merupakan jenis terbanyak yang dipakai oleh

masyarakat yaitu sebanyak 7 orang. Jenis ini ditemukan di luar kawasan TNGP, tepatnya

di areal daerah penyangga. Di beberapa tempat di sekitar kawasan bahkan ada yang sudah

memanfaatkan jenis tanaman ini untuk dikembangkan secara komersial. Ini terlihat dari

ditemukannya kebun-kebun kumis kucing hasil pengembangan masyarakat walaupun

masih dalam skala kecil (desa-desa penyangga di Resort Bodogol). Tanaman ini digunakan

untuk mengobati penyakit liver, sakit pinggang dan lemah lesu (wawancara dengan H.

Jatma

1

). Lebih lanjut H. Jatma mengemukakan bahwa terdapat jenis yang bisa digunakan

untuk menyembuhkan penyakit darah tinggi dan penambah nafsu makan, yaitu jenis

sintrong (Erechites valerianifolia DC.). Cara penggunaanya dengan cara merebus tanaman

sintrong ini, kemudian air rebusannya bisa langsung diminum.

Jenis terbanyak kedua adalah babandotan (Ageratum conyzoides L.). Tanaman ini

digunakan untuk mengobati sakit encok serta dipakai untuk memulihkan kesegaran tubuh

(wawancara dengan Enap

2

). Tanaman ini memang sudah terkenal di masyarakat sebagai

tanaman obat tradisional. Ada juga jenis yang bisa digunakan untuk mengobati sakit mata

yaitu cangkoreh (Dinochloa scandens (Blume ex Nees) OK). Cara pengobatannya cukup

sederhana, air batang dari tanaman sejenis bambu ini diteteskan langsung ke dalam mata

(wawancara dengan Aji

3

).

Pada umumnya masyarakat sekitar kawasan jarang sekali menggunakan

tumbuh-tumbuhan tersebut sebagai sarana pengobatan yang utama. Disamping sudah ada

pengobatan yang lebih modern, pengobatan dengan menggunakan tumbuhan obat

tradisional ini dinilai tidak praktis. Hal ini menunjukkan bahwa ketergantungan masyarakat

sangat kecil terhadap tumbuhan obat tradisional ini. Masyarakat memahaminya sebagai

suatu ilmu pengetahuan secara turun temurun dan tersebar dari mulut ke mulut. Hal ini

tentu mengkhawatirkan bila dilihat dari sisi ilmu etnobotani, karena apabila hanya berupa

pengetahuan saja tanpa sebuah praktek, maka seiring berjalannya waktu pengetahuan

tradisional ini akan hilang. Beberapa spesies tumbuhan obat TNGP disajikan pada Gambar

1.

Gambar 1. Spesies Tumbuhan Obat TNGP

2 . Tumbuhan Has

Secara umum tumbuhan hias didefinisikan sebagai tumbuhan yang memiliki bagian

tumbuhan yang menarik pandangan. Karena tidak ada batasan secara ilmiah, maka setiap

ada tumbuhan yang menarik pandangan bisa dikatakan tumbuhan hias. Jenis tumbuhan

TNGP yang tergolong tumbuhan hias terdapat sebanyak 154 jenis (Lampiran 10). Dari

daftar terlihat bahwa kategori tumbuhan hias tersebut didominasi golongan tumbuhan

famili orchidaceae (147 jenis). Hal ini dikarenakan bahwa famili orchidaceae lazim

dikategorikan sebagai tumbuhan hias. Walaupun sebenarnya masih banyak lagi selain

famili orchidaceae yang bisa dimanfaatkan sebagai tumbuhan hias. Beberapa jenis

tumbuhan hias ini termasuk kedalam apendix II CITES. Supaya terhindar dari kepunahan

maka perdagangan untuk jenis- jenis yang masuk appendix II CITES ini diatur oleh negara.

Beberapa contoh spesies yang masuk apendix II CITES, yaitu: anggrek pandan (Vanda

tricolor Lindl.), gondok (Magnolia candollii (BI.) H.Keng.) dan anggrek tanah kuning

(Phaeus flavus (BI.) Lindl.).

Kategori famili selain orchidaceae hanya teridentifikasi sebanyak 7 jenis. Ada satu

jenis tumbuhan yang menjadi ciri khas TNGP, yaitu bunga edelweis (Anaphalis javanica

Reinw.) yang terkenal dengan bunga abadi. Bunga ini hanya bisa ditemukan pada

ketinggian alpin.

Brugmansia suaveolens R. Br.

(Kecubung hutan)

Mussaenda frondosa L.

Dari hasil wawancara dengan masyarakat, jenis yang termasuk kategori tumbuhan

hias terdapat sebanyak 66 jenis (Lampiran 13). Ini merupakan kategori terbanyak kedua

yang berhasil diidentifikasi setelah kategori tumbuhan obat. Diantara jenis- jenis tersebut

terdapat je nis edelweis yang menjadi kekhasan TNGP. Selain itu beberapa jenis dari

kelompok anggrek yang juga merupakan spesies tanaman TNGP. Yang menarik, walaupun

di sekitar kawasan terdapat usaha tanaman hias yang dikembangkan secara komersial,

tetapi dari hasil wawancara kebanyakan bahan baku tanaman tersebut bukan berasal dari

kawasan TNGP. Mereka beranggapan bahwa selain sulit untuk didapat, tanaman dari

kawasan TNGP dilarang untuk dibawa keluar kawasan (wawancara dengan Bayung

4

).

Secara ekologis ini memberikan gambaran positif pemahaman masyarakat terhadap

kelestarian kawasan. Tetapi di sisi lain tentunya fungsi sosial masyarakat yang dapat

memberikan manfaat secara nyata juga dibutuhkan oleh masyarakat sekitar kawasan

TNGP.

Gambar 2. Koleksi Tumbuhan Hias Resort Cibodas

3 . Tumbuhan Penghasil Kayu Bangunan

Semua jenis tumbuhan penghasil kayu bangunan yang terdapat di TNGP memiliki

habitus pohon. Hal ini terkait dengan kegunaan jenis- jenis tumbuhan ini yang

membutuhkan habitus pohon sebagai salah satu syaratnya.

Tumbuhan yang berhasil diidentifikasi sebagai penghasil kayu bangunan sebanyak

54 jenis. Dominasi famili dari golongan lauraceae sebanyak 9 jenis. Untuk lebih

lengkapnya, informasi mengenai spesies tumbuhan penghasil kayu bangunan ini disajikan

pada Lampiran 11.

Jenis-jenis tumbuhan penghasil kayu bangunan TNGP yang lazim dalam dunia

perdagangan dan memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi seperti saninten (Castanopsis

argentea (BI.) DC.) dari famili fagaceae dan rasamala (Altingia excelsa Noronha) dari

famili hammamelidaceae. Selain itu juga terdapat jenis puspa dengan nama ilmiah Schima

wallichii DC. Korth dari famili theaceae.

Terdapat 17 jenis tumbuhan dari hasil wawancara yang diidentifikasi memiliki

kegunaan sebagai bahan bangunan (Tabel 9). Dari jumlah tersebut, 10 jenis diantaranya

merupakan spesies TNGP. Diantara jenis-jenis tersebut terdapat jenis yang sudah terkenal

yaitu jenis rasamala dan puspa. Jenis ini memang biasa digunakan sebagai bahan bangunan

atau untuk membuat perabotan.

Tabel 9. Daftar Spesies Tumbuhan Penghasil Kayu Bangunan yang Dimanfaatkan

Masyarakat Berdasar Hasil Wawancara dengan Masyarakat Desa Penyangga

No Nama Lokal Nama Ilmiah

Bagian yang

Digunakan Kegunaan

1 Bambu - Batang Dinding bambu 2 Huru mehmal * Litsea tomentosa BI. Batang Tiang, dinding 3 Huru minyak * Litsea resinosa BI. Batang Tiang, dinding 4 Koneng/huru manuk* Litsea monopetala Pers. Batang Tiang, dinding 5 Kisereh - Batang Tiang, dinding 6 Kimanjel * Laplacea integerrima Mi q. Batang Tiang, dinding 7 Kupa landak* Flacourtia rukam Zoll. & Morr. Batang Kusen 8 Kiharendong - Batang Tiang 9 Katu lampa* Elaeocarpus oxypyren Kds. & Val. Batang Tiang 10 Huru lapung - Batang Tiang 11 Medang janitri* Elaeocarpus stipularis BI. Batang Tiang 12 Kayu pakis * - Batang Tiang 13 Puspa* Schima wallichii (DC) korth. Batang Tiang, dinding 14 Rasamala* Altingia excelsa Noronha Batang Tiang, dinding 15 Ki pres - Batang Tiang 16 Ki jebug Polyosma ilicifolia BI. Batang Tiang 17 Jlatrong - Batang Tiang

Ket * : Spesies Tumbuhan TNGP.

4 . Tumbuhan Penghasil Pangan

Secara umum tumbuhan pangan merupakan tumbuhan yang dapat dimanfaatkan

sebagai bahan pangan. Sastrapradja et al. (1977) membagi tumbuhan pangan berdasarkan

kandungannya, yaitu (1) tumbuhan mengandung karbohidrat, (2) tumbuhan mengandung

protein, ( 3) tumbuhan mengandung vitamin, dan (4) tumbuhan mengandung lemak.

Tumbuhan yang memiliki kegunaan sebagai penghasil pangan sebanyak 38 jenis.

Dominasi famili dari golongan asteraceae sebanyak 7 jenis. Untuk habitus cukup bervariasi

dari liana, perdu, herba, semak dan pohon. Informasi lebih lanjut mengenai jenis-jenis

tumbuhan untuk kategori penghasil pangan ini dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10. Daftar Spesies Tumbuhan Kelompok Kegunaan Penghasil Pangan di TNGP

(Studi Literatur)

No Nama Lokal Nama Ilmiah

Bagian yang

Digunakan Habitus

1 Bayem bodas Amaranthus lividus L. Daun Sayuran 2 Kimanggu Ardisia laevigata BI. Daun Sayuran 3 Hariang Begonia muricata BI. Daun Sayuran 4 Ki sepat Commelina paludosa BI. Daun Sayuran 5 Kanikir Cosmos caudatus Kunth. Buah Dimakan 6 Jukut jonghe Emelia sonchifolia (L.) DC. Buah Dimakan 7 Kiara jingkang Ficus involucrata BI. Daun Sayuran 8 Jukut loseh Galinsoga parviflora Cav. Daun Lalab 9 Pining Hornstedtia paludosa K. Schuman Buah Manisan 10 Ki piit Maesa latifolia (BI.) DC. Daun Sayuran 11 Picisan/tetekan Myrica javanica Reinw. Buah Dimakan 12 Piopo/bambung Oenanthe javanica (BI.) DC. Daun Sayuran 13 Monyet/areuy Passiflora edulis Sims. Buah Dimakan 14 Cecendet Physalis peruviana L. Buah Selai, dimakan 15 Poh pohan Pilea melastomoides (poir.) BI. Daun Sayuran 16 Kaciput/areuy Salacia chinensis L. Buah Dimakan 17 Canar bokor Smilax macrocarpa BI. Buah Dimakan 18 Canar bokor Smilax zeylanica L. Buah Dimakan 19 Terung perat Solanum ferox L. Buah Sayuran 20 Rajana Sonchus asper (L.) Hill.

Daun, batang muda Lalab 21 Kanikir Taraxacum officinale Weber. Daun Sayuran 22 Panggang cucuk Trevesia sundaica Miq. Kuncup bunga Lalab 23 Dudurenan /kakad Elaeagnus triflora Roxb. Buah Dimakan 24 Ki tongo Debregesia longifolia Burm.f. Buah Dimakan 25 Areuy geureung Stephania capitata (BI .)Spreng. Daun Cincau 26 Konyal Passiflora suberosa L. Buah Dimakan 27 Kajar kajar Alocasia macrorhiza (L.) G Don. Daun Sayuran 28 Sembung lelaki Blumea lacera (Burm f.) DC. Daun Dimakan 29 Koreh kotok Bryonpsis laciniosa (L.) Naud Buah Dimakan 30 Awar-awar Ficus montana Burm.f Daun

Tike (campuran tembakau) 31 Harendong Medinilla speciosa (Reinw.ex BI) Buah Dimakan 32 Honje warak Nicolaia solaris (BI.) Horan Buah Dimakan 33 Beberetean Rubus fraxinifolius Poir. Daun, batang Sayuran 34 Takokak Solanum torvum Swartz. Buah Sayuran 35 Tempuyung Sonchus arvensis L.

Daun, batang muda Lalab 36 Tongtak Zingiber odoriferum BI. Buah Dimakan 37 Kopo gede Syzygium pycnanthum Merr. Bunga Dilalab 38 Saninten Castanopsis argentea (BI.) DC Buah Dimakan 39 Rukam Flacourtia rukam Zoll. & Morr. Buah Dimakan

Aspek pemanfaatan dari jenis tumbuhan ini bermacam-macam. Buah konyal

(Passiflora suberosa L.) merupakan contoh jenis dengan pemanfaatan pada bagian

buahnya yang dapat dimakan langsung. Terdapat juga jenis yang bisa dimanfaatkan

daunnya seperti bayem bodas (Amaranthus lividus L.). Selain itu untuk jenis-jenis yang

lain pemanfaatannya pada bagian umbi dan batang.

Dari hasil wawancara dengan masyarakat, buah konyal yang merupakan buah dari

tanaman eksotik TNGP biasa dikonsumsi oleh masyarakat sekitar kawasan. Bahkan ada

masyarakat yang sudah mulai menjual buah ini untuk menambah pendapatan keluarga.

Jenis tanaman konyal ini memang tidak menguntungkan secara ekologis.

Perkembangannya yang cepat dengan habitus liana dapat menghambat pertumbuhan dan

perkembangan tanaman lainnya. Oleh karena itu untuk jenis ini pengelola kawasan

memberikan kebebasan yang terbatas untuk dimanfaatkan oleh masyarakat dengan batasan

proses pengambilannya dengan cara yang baik dan tidak merugikan secara ekologis.

Selain konyal, masih ada jenis canar (Smilax macrocarpa BI.), cantigi

(Rhododendron citrinum Hassk.), beunying (Ficus fistulosa Reinw.) yang seluruhnya

merupakan spesies TNGP. Hampir sama dengan konyal, jenis-jenis ini yang biasa

dimanfaatkan adalah buahnya. Selain jenis- jenis tersebut masih ada jenis yang lain baik

yang berasal dari kawasan TNGP maupun dari luar kawasan. Total jenis yang berhasil

diidentifikasi dari hasil wawancara ada sebanyak 32 jenis dengan 22 jenis diantaranya

merupakan spesies TNGP. Informasi daftar spesies tumbuhan penghasil pangan hasil

wawancara dengan masyarakat disajikan pada Tabel 11. Contoh spesies tumbuhan

penghasil pangan disajikan pada Gambar 3.

Gambar 3. Spesies Tumbuhan Pangan TNGP

Tabel 11. Daftar Spesies Tumbuhan Penghasil Pangan yang Dimanfaatkan oleh

Amomum pseudo-foetens Val.

Masyarakat Sekitar TNGP (Hasil Wawancara dengan Masyarakat)

No Nama Lokal Nama Ilmiah

Bagian yang

Digunakan Kegunaan

1 Barera Vitis geniculata Miq. Buah Sayuran 2 Beberetan* Rubus fraxinifolius Poir. Daun, batang Sayuran 3 Beunying* Ficus fistulosa Reinw. Pucuk daun Lalab 4 Calincing Oxalis corniculata L. Daun Sayuran 5 Canar* Smilax macrocarpa BI. Buah Dimakan 6 Cantigi* Rhododendron citrinum Hassk. Daun Sayuran 7 Hanjeli Coix lacryma Jobi L. Biji

Bahan makan 8

Harendong

bokor* Medinilla Speciosa (Reinw.ex BI) Buah Dimakan 9 Harendong* Melastoma malabathricum L. Var Buah Dimakan 10 Honje wara * Nicolaia solaris (BI.) Horan Buah Dimakan 11 Kahitutan* Lasianthus laevigatus BI. Daun Lalab 12 Kajar* Alocasia macrorhiza ( L.) G Don. Daun Sayuran 13 Kakaduhan - - - 14 Kapulaga Amomum cardamomum Willd. Buah Dimakan 15 Katu lampa* Elaeocarpus oxypyren Kds. & Val Buah Dimakan 16 Ki bangkong* Turpinia sphaerocarpa Hassk.

17 Ki manggu* Ardisia laevigata BI. Daun Sayuran 18 Ki racun - - -

19 Koas - - -

20 Konyal* Passiflora suberosa L. Buah Dimakan 21 Koreh kotok* Bryonopsis laciniosa Naud. Buah muda Sayuran 22 Lampeni* Ardisia javanica BI. Daun Sayuran 23 Pakis sayur* - Daun, batang muda Sayuran 24

Panggang

cucuk* Trevesia sundaica Miq. Bunga Lalab 25 Poh pohan* Pilea melastomoides (Poir.) BI. Daun Lalab 26 Rasamala* Altingia excelsa Noronha Daun Lalab 27 Saninten* Castanopsis argentea (BI.) DC Buah Dimakan 28 Singkong Manihot utilissima Pohl. Umbi

Bahan makan 29 Tepus sigung* Amomum pseudo -foetens Val. Buah Dimakan 30 Tomat Lycopersicon lycopersicum (L.) Karsten Buah

Dimakan, sayuran 31 Tongtak* Zingeber odoriferium Bl. Buah Dimakan 32 Wortel Daucus carrota L. Umbi

Dimakan, sayuran

Ket * : Spesies Tumbu han TNGP.

5 . Tumbuhan penghasil serat

Menurut Haygreen dan Bowyer (1989), produk-produk serat kayu, meliputi :

kertas, papan isolasi dan papan serat kerapatan sedang. Semua produk-produk ini dibuat

dari kayu yang telah dipecah menjadi serat-serat individu al, berkas-berkas serat kecil atau

bagian-bagian serat.

Tumbuhan berguna penghasil serat yang berhasil diidentifikasi terdapat sebanyak

4 jenis. Salah satu contoh adalah jenis Triumfetta rhomboidea Jacq. dari famili tiliaceae

yang memiliki nama lokal pung-purutan. Jenis ini memiliki habitus semak. Selain itu ada

juga Daphne composita L.f. dari famili thymelaceae. Jenis ini memiliki nama lokal

kakapasan dengan habitusnya berupa herba. Daftar spesies tumbuhan penghasil serat di

TNGP disajikan pada Tabel 12.

Tabel 12. Daftar Spesies Tumbuhan Penghasil Serat di TNGP (Sudi Literatur)

No Nama Lokal Nama Ilmiah

Bagian yang

Digunakan Kegunaan

1 Ki tongo Debregesia longifolia Burm.f. Batang Serat tali 2 Lakum/barera Cayratia geniculata (BI.) Gagn. Batang Pengikat 3 Kakapasan Daphne composita L.f. Kulit kayu Pengikat 4 Pungpurutan Triumfetta rhomboidea Jacq. Biji Untuk bahan goni

Dari hasil wawancara masyarakat, tidak didapatkan jenis yang biasa dimanfaatkan

oleh masyarakat sebagai penghasil serat. Hal ini disebabkan masyarakat kurang

mengetahui fungsi tumbuhan sebagai penghasil serat.

6 . Tumbuhan Penghasil Tanin

Tanin nabati merupakan bahan dari tumbuhan, rasanya pahit dan kelat, seringkali

berupa ekstrak dari pepagan atau bagian lain (terutama daun, buah dan puru). Tanin dapat

dimanfaatkan secara luas untuk keperluan pengobatan. Dapat dimanfaatkan untuk obat

penyakit gula, untuk pengaturan keseimbangan hormon yang dikeluarkan pankreas,

sebagai obat cacing dan obat antibiotik (Lemmens et al., 1999).

Total jenis tumbuhan penghasil tanin di TNGP sebanyak 4 jenis. Dari 4 jenis ini,

2 diantaranya dari famili euphorbiaceae, sedangkan sisanya dari famili fagaceae dan

theaceae. Untuk parameter habitus, semua jenis memiliki habitus berupa pohon.

Sebagai salah satu contoh terdapat jenis yang cukup terkenal yaitu Castanopsis

javanica (BI.) A. DC dari famili fagaceae yang memiliki nama lokal hiur. Jenis ini

sebenarnya terkenal dengan kegunaan kayunya sebagai bahan bangunan. Tetapi selain

berguna sebagai bahan bangunan ternyata juga memiliki kegunaan sebagai penghasil tanin.

Tiga jenis lainnya yaitu Glochidion rubrum BI. dari famili euphorbiaceae, Gordonia

excelsa BI. dari famili theaceae dan Macaranga tanarius (L.) M.A dari famili

euphorbiaceae.

Tabel 13. Daftar Spesies Tumbuhan Penghasil Tanin di TNGP (Studi Literatur)

No Nama Lokal Nama Ilmiah

Bagian yang

1 Hiur Castapnosis javanica (BI.) A. DC. Buah Mempermudah murus 2 Ki pare Glochidion rubrum BI. Daun tua Obat

3 - Gordonia excelsa BI. Gelam kayu Mengubar jala

4 Tutup ancur Macaranga tanarius (L.) M.A. Kulit batang Obat berak darah

Untuk kelompok tumbuhan penghasil tanin, umumnya masyarakat kurang

mengetahui dan tidak biasa memanfaatkannya.

7 . Tumbuhan Penghasil Pewarna

Terdapat 19 jenis tumbuhan yang teridentifikasi memiliki kegunaan sebagai

penghasil warna. Sebagai contoh terdapat jenis Castanopsis argentea (BI.) DC. dari famili

fagaceae yang memiliki nama lokal saninten. Selain berguna sebagai penghasil warna,

jenis ini sebenarnya lebih terkenal sebagai penghasil kayu bangunan.

Tabel 14. Daftar spesies tumbuhan kelompok kegunaan Penghasil Pewarna di TNGP

(Studi literatur)

No Nama Lokal Nama ilmiah

Bagian yang

Digunakan Kegunaan

1 Akar kucing Toddalia asiatica ( L.) Lamk. - - 2 Brungbun Polygonum chinense L. - -

3 Dempul/mareme Glochidion arborescens BI. Kulit batang Pewarna hitam 4 Harendong Melastoma malabathricum L. Buah masak Pewarna biru 5 Jirak sasak Symplocos fasciculata Zoll. Kulit batang Pewarna merah 6 Kareumbing cina Omalanthus populneus Geisel.

7 Ki enteh Gordonia excelsa BI. Kulit batang Pewarna merah 8 Kitembaga Syzigium gracilis Korth. Kulit batang Pewarna coklat 9 Kopo gede Syzigium pycnanthum Merr. Kulit batang Pewarna coklat 10 Kuray/anggrung Trema orientalis (L.) BI. Kulit batang Pewarna coklat 11 Letah ayam Rubia cordifolia L. Akar, batang Pewarna merah 12 Manjel/Kimanjel Laplacea integerrima Miq. Kulit batang Pewarna merah 13 Orok-orok Crotalaria mucronata Desv. - -

14 Saninten Ca stanopsis argentea (BI.) DC. Kulit batang Pewarna hitam 15 Soka leuweung Ixora micrantha (Steud.) Akar Pewarna merah 16 Tarum Indigofera suffruticosa Mill. Daun Pewarna hitam 17 Tutup ancur Macaranga tanarius (L.) M.A. Daun Pewarna hitam 18 Urangan/nangsi] Villebrunea rubescens (BI.) BI. Kulit batang Pewarna merah

19 - Prunus grisca C. Muell. - -

Menurut persepsi masyarakat, sebagian besar tumbuhan penghasil pewarna ini

didominasi oleh tumbuhan yang berasal dari kawas an TNGP. Jenis- jenis seperti, brungbun

(Polygonum chinense L.), saninten (Castanopsis argentea (BI.) DC.) dan letah ayam

(Rubia cordifolia L.) merupakan jenis tumbuhan penghasil warna TNGP yang biasa

dimanfaatkan bagian daunnya. Sedangkan jenis seperti: cantigi gunung (Rhododendron

citri num (Hassk.), kimanjel (Medinilla laurifolia (BI.)) merupakan jenis tumbuhan

penghasil warna TNGP yang biasa dimanfaatkan buahnya. Hanya saja ini merupakan

pengetahuan tradisisional yang sudah jarang diterapkan. Total jenis yang berhasil

diidentifikasi dar i hasil wawancara sebanyak 12 jenis dengan 8 diantaranya merupakan

spesies TNGP. Informasi mengenai daftar spesies tumbuhan penghasil pewarna disajikan

pada Tabel 15.

Tabel 15. Daftar Spesies Tumbuhan Penghasil Pewarna (Hasil Wawancara dengan

Masyarakat Desa Penyangga)

No Nama Lokal Nama Ilmiah

Bagian yang

Digunakan Kegunaan

1 Hoe selang * Daemonorops sp. Buah Pewarna merah 2 Pinus * Pinus merkusii Jung. Et . De Vriese Getah Pewarna putih

Dokumen terkait