• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uraian Materi

Dalam dokumen BIDANG PLB TUNADAKSA KELOMPOK KOMPETENSI J (Halaman 21-167)

1. Konsep Dasar PTK

a. Penelitian Tindakan dan Penelitian Lainnya

Sebagai dasar untuk memahami konsep PTK, pelajarilah terlebih dahulu konsep penelitian tindakan yang memiliki perbedaan dengan penelitian formal pada umumnya. Melalui uraian materi ini Anda akan diperkenalkan dengan pengertian dan lingkup penelitian tindakan.

1) Pengertian dan Lingkup Penelitian Tindakan

Apakah Anda sudah memahami hakekat pengertian dari penelitian tindakan? Bagi Anda yang sudah terbiasa mempelajari atau menjadi pelaku dalam pelaksanaan PTK, tentunya sudah

materi pokok 1 ini akan kita mulai dengan pembahasan mengenai penelitian tindakan sebagai induk dari PTK. Coba Anda cermati beberapa pengertian dari penelitian tindakan di bawah ini.

Penelitian tindakan merupakan penelitian reflektif dan kolektif yang dilakukan oleh peserta-pesertanya dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran dan keadilan praktik keguruan dan praktik sosial mereka serta terhadap situasi tempat praktik-praktik tersebut dilakukan (Kemmis & McTaggart, 1988:5-6,dalam Madya, 2009: 9). Penelitian tindakan merupakan penerapan penemuan fakta pada pemecahan masalah dalam situasi sosial dengan pandangan untuk meningkatkan kualitas tindakan yang dilakukan di dalamnya, yang melibatkan kolaborasi dan kerjasama para peneliti, praktisi dan orang awam (Burn,dalam Madya, 2009: 9).

Kemmis & Taggart (1982) yang dikutip Madya (2009: 10) memberikan tekanan pada istilah “Tindakan” dan “Penelitian”. Pengaitan istilah tindakan dan penelitian menonjolkan ciri inti metode penelitian tindakan yakni, mencobakan gagasan-gagasan baru dalam praktik sebagai alat peningkatan dan sebagai alat menambah pengetahuan mengenai kurikulum, pengajaran, dan pembelajaran (learning). Hasilnya adalah peningkatan dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas dan di sekolah, serta artikulasi dan pembenaran yang lebih baik terhadap alasan mengapa semuanya berjalan. Penelitian tindakan menyediakan cara kerja yang mengaitkan teori dan praktik menjadi kesatuan utuh antara gagasan dan tindakan.

Penelitian tindakan terlihat adanya proses partisipatori dan demokratis yang berkenaan dengan pengembangan pengetahuan praktis untuk mencapai tujuan-tujuan mulia manusia, berlandaskan pandangan partisipatori yang muncul pada momentum historis sekarang ini. Penelitian tindakan berusaha memadukan tindakan

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG dengan refleksi, teori dengan praktik, dengan menyertakan pihak-pihak lain, untuk menemukan solusi praktis terhadap persoalan-persoalan yang menyesakkan, dan lebih umum lagi demi pengembangan individu-individu bersama komunitasnya (Reason & Bradbury, 2001: 1).

Setelah mencermati batasan-batasan dari penelitian tindakan di atas, pemahaman apa yang dapat Anda peroleh dari penelitian tindakan? Sehubungan dengan konteks modul ini membahas tentang konsep dasar PTK, pemahaman pertama yang kita peroleh adalah bahwa penelitian tindakan itu memiliki lingkup yang cukup luas. Penelitian tindakan tidak hanya dibatasi pada PTK, tetapi mencakup seting penelitian di luar konteks guruan juga. Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari batasan penelitian tindakan yaitu : 1) penelitian tindakan berkenaan langsung dengan praktik dalam situasi alami; 2) yang menjadi penelitinya adalah pelaku praktik tersebut; 3) fokus dan lingkup penelitiannya terbatas;dan 4) tujuannya secara umum untuk melakukan perubahan dalam rangka memperbaiki kualitas praktik atau meningkatkannya secara berkelanjutan

.

2) Ciri-Ciri Penelitian Tindakan

Apa saja ciri-ciri penelitian tindakan itu? Terdapat ciri-ciri umum dan ciri-ciri khusus dari penelitian tindakan. Pada bagian ini penulis hanya akan menyajikan ciri-ciri umumnya saja. Pembahasan mengenai ciri-ciri khusus penelitian tindakan sebaiknya kita kaji pada materi penelitian tindakan kelas.

Penelitian tindakan memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

a) situasional, kontekstual, berskala kecil, praktis, terlokalisasi,dan secara langsung relevan dengan situasi nyata dalam dunia kerja;

masalah praktis. Penelitian tindakan bersifat empiris, mengandalkan observasi nyata;

c) memilki sifat yang fleksibel dan adaptif, dan oleh karenanya memungkinkan adanya perubahan dan pembaharuan di tempat kejadian atau seting penelitian;

d) peneliti dan/atau anggota tim peneliti sendiri ambil bagian secara langsung atau tidak langsung dalam pelaksanaan penelitiannya. Ciri ini dikenal dengan partisipatori;

e) self evaluation, tujuan akhirnya untuk meningkatkan atau memperbaiki praktik dengan cara tertentu; dan

f) perubahan dalam praktik didasari pengumpulan informasi atau data yang memberikan dorongan untuk terjadinya perubahan (disimpulkan dari Cohen dan Manion, 1980; Burn, 1999 dalam Madya, 2009)

3) Perbedaan Penelitian Tindakan dan Penelitian Lainnya

Bagaimana gambaran perbedaan penelitian tindakan dengan penelitian lainnya? McNiff & Whitehead (2003) secara lebih spesifik mengidentifikasi perbedaan penetian tindakan dengan penelitian lainnya. Ruang lingkup perbedaan yang akan diuraikan di bawah ini mencakup fokus, lingkup, arah, pemicu, pertanyaan, sifat tujuan, tanggung jawab peneliti, dan posisi nilai. Mari kita cermati uraian singkat berikut ini:

a) Penelitian Tindakan Berbasis Praktisi

Penelitian pada umumnya dilakukan oleh para pakar dalam rangka mengembangkan, menguji teori yang sudah ada, atau mengembangkan teori baru. Bagaimana dengan penelitian tindakan? Penelitian tindakan dilakukan oleh praktisi dalam rangka memperbaiki kinerjanya, oleh karena itu penelitian tindakan dikenal juga dengan istilah “penelitian praktisi”.

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG b) Penelitian Tindakan Difokuskan pada Pembelajaran

Penelitian dasar fokusnya diarahkan pada pengembangan ilmu, sedangkan penelitian tindakan lebih berkenaan dengan pembelajaran individual melalui kolaborasi dengan pihak lain. c) Penelitian Tindakan Wujud Praktik Profesional

Siklus kerja yang meliputi pelaksanaan tindakan, refleksi, dan modifikasi praktik kerja dari hasil refleksi pada umumnya dialami oleh banyak praktisi dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari. Penelitian tindakan bukan hanya menjalani siklus memperbaiki atau meningkatkan kualitas kerja. Penelitian tindakan bertujuan untuk melakukan pemecahan masalah dalam praktik yang di dalamnya melibatkan identifikasi alasan-alasan dan menerapkan kaidah-kaidah ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan.

d) Penelitian Tindakan Dapat Mengarah Pada Peningkatan Pribadi dan Sosial

Penelitian tindakan adalah bentuk penelitian pribadi, tetapi memiliki prinsip dilakukan secara kolaboratif. Dalam pelaksanaannya melibatkan individu-individu yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan yang telah disepakati.

e) Responsif terhadap Situasi Sosial

Penelitian tindakan didasarkan pada asumsi bahwa keputusan untuk meningkatkan situasi praktik kerja dimulai dari diri sendiri sebagai peneliti yang dapat mempengaruhi orang lain.

f) Penelitian Tindakan Menuntut Pertanyaan Tingkat Tinggi Identifikasi masalah dalam penentuan fokus masalah membutuhkan kemampuan menggali pertanyaan-pertanyaan yang mendalam. Permasalahan digali dengan pertanyaan “Apa?”, “Mengapa?”, “Bagaimana?” dan seterusnya.

g) Fokus Penelitian Tindakan Ada Pada Perubahan dan Diri Peneliti Sebagai Lokus Perubahan

dengan bertanya, “Apa yang dapat saya lakukan? Bagaimana saya dapat melakukannya?”. Dalam penelitian tindakan, praktisi selaku peneliti bertanggung jawab terhadap tindakannya. h) Penelitian Non Tindakan Biasanya Melaksanakan Pesanan

Orang Lain

Peneliti dalam penelitian tindakan melakukan penelitian dan membuat keputusan untuk kepentingan perbaikan dirinya sendiri. Manfaat utama dari penelitian tindakan juga ditujukkan untuk diri peneliti dan memiliki imbas sosial terhadap subyek penelitian lainnya.

i) Penelitian Tindakan Menekankan Nilai-Nilai sebagai Dasar Praktik

Penelitian pada umumnya menempatkan peneliti pada posisi netral, sedangkan penelitian tindakan memiliki subjektivitas pada penelitinya. Proses dan hasilnya mengacu pada apa yang dirasakan benar oleh penelitinya. Hal ini tentunya membawa implikasi pada persoalan justifikasi dan validasi temuan penelitiannya. Hal ini menjadi tidak terlalu dipersoalkan, karena penelitian tindakan bukan untuk kepentingan generalisasi. 4) Pengertian, Tujuan, Karakteristik, dan Prinsip-pronsip

Penelitian Tindakan Kelas

Setelah Anda mempelajari tentang penelitian tindakan dan perbedaannya dengan penelitian lain, selanjutnya pelajarilah dengan baik konsep dasar PTK dengan memahami pengertian, tujuan, karakteristik, dan prinsip-prinsip PTK.

a) Konsep PTK dalam Praktek Pembelajaran di Kelas

PTK merupakan jenis penelitian tindakan (action research). Silahkan Anda cermati perbedaan antara penelitian tindakan kelas dengan penelitian formal melalui tabel di bawah ini.

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG

Tabel 1. 1 Perbedaan antara Penelitian Formal dengan Classroom Action Research

Penelitian Formal Classroom Action Research

Dilakukan oleh orang lain Dilakukan oleh guru/dosen Instrumen harus valid dan reliabel Instrumen yang valid dan reliabel

tidak diperhatikan Menuntut penggunaan analisis

statistik

Tidak diperlukan analisis statistik yang rumit

Mempersyaratkan hipotesis Tidak selalu menggunakan hipotesis. Hipotesis yang digunakan berupa hipotesis tindakan

Mengembangkan teori Memperbaiki praktik pembelajaran secara langsung

Sumber : Muslihuddin (2009: 6) dengan tambahan dari penulis

Mari kita analisis kaitan antara PTK dengan praktik pembelajaran di kelas seperti tema bahasan kita sekarang ini. Dari tabel 2.1 di atas dapat disimpulkan bahwa perbedaan antara penelitian formal dengan PTK salah satunya adalah dilihat dari pelaku dan peruntukkan penelitian. PTK pelakunya adalah praktisi (guru/dosen) dan dilakukan untuk memperbaiki atau meningkatkan kinerja peneliti sebagai respon terhadap adanya masalah dalam pelaksanaan tugasnya di kelas. Lingkup kajian dalam PTK pada dasarnya adalah lingkup pembelajaran di kelas.

Selanjutnya, untuk menyamakan pandangan tentang pengertian PTK, berikut ini disajikan pengertian PTK menurut pada pakar. Carr dan Kemmis menyatakan bahwa PTK adalah suatu bentuk refleksi diri yang dilakukan oleh para partisipan (guru, siswa, atau kepala sekolah) dalam situasi-situasi sosial termasuk guruan untuk memperbaiki rasionalitas dan kebenaran dari (a) praktik-praktik sosial atau guruan yang dilakukan sendiri; (b) pengertian mengenai praktik-praktik ini, dan (c) situasi-situasi tempat praktik-praktik tersebut dilaksanakan (Harjodipuro, 1997).

PTK adalah suatu pendekatan untuk memperbaiki guruan melalui perubahan, dengan mendorong para guru untuk memikirkan praktik

(Harjodipuro dalam Muslihuddin, 2009). Selanjutunya PTK dijabarkan oleh Hopkins (1993) sebagai kegiatan yang dilakukan guru/guru yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas mengajarnya atau kualitas mengajar teman sejawatnya, atau untuk menguji asumsi-asumsi dalam teori-teori pendidikan dalam praktik atau kenyataannya di kelas. Dengan melakukan PTK, guru melengkapi lagi perannya sebagai guru dengan melakukan refleksi kritis terhadap tugas mengajarnya dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Setelah Anda mencermati beberapa pengertian PTK yang dikemukakan oleh para pakar, selanjutnya silakan Anda diskusikan dan simpulkan berdasarkan pemahaman Anda batasan tentang PTK. Sekedar perbandingan dengan kesimpulan hasil diskusi yang telah dilakukan, berikut ini penulis sajikan pokok-pokok pikiran tentang batasan PTK.

1) PTK adalah kegiatan yang dilakukan guru dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas mengajarnya atau kualitas mengajar teman sejawatnya .

2) PTK adalah kajian sistematik untuk meningkatkan praktik guruan (educational Practice) yang dilakukan oleh sekelompok individu melalui serangkaian tindakan praktik pengajaran mereka beserta hasil atau akibat praktik pengajaran tersebut

3) PTK adalah serangkaian tindakan yang terdiri dari analisis menemukan fakta, konseptualisasi, perencanaan pelaksanaan tindakan, menemukan fakta baru atau evaluasi dari tindakan itu mengulangi tindakan dengan modifikasi dalam siklus (spiral) tindakan.*)

(disarikan dari pendapat Hopkins (1993), Ebbut dalam Kemmis, 1980).

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG

Research). Selanjutnya mari kita bedah unsur-unsur yang ada dalam konsep PTK untuk memudahkan memahami PTK dalam implementasinya. PTK terdiri atas tiga kata yang saling berhubungan, yaitu “penelitian”, “tindakan”, dan “kelas”.

Pertama, penelitian diartikan sebagai kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan atau metodologi tertentu untuk menemukan data akurat tentang hal-hal yang dapat meningkatkan mutu objek yang diamati.

Kedua, tindakan merupakan gerakan yang dilakukan dengan sengaja dan terencana dengan tujuan tertentu.

Ketiga, kelas adalah tempat sekelompok peserta didik yang dalam waktu bersamaan menerima pelajaran dari guru yang sama.

Dengan demikian, yang dimaksud dengan PTK adalah pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan (Komara, 2012 :79).

b)Tujuan dan Manfaat Penelitian Tindakan Kelas

Pembahasan selanjutnya berkenaan dengan apa saja tujuan dan manfaat PTK? Tujuan utama PTK adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas sekaligus mencari jawaban ilmiah mengapa hal tersebut dapat dipecahkan melalui tindakan yang akan dilakukan. PTK juga bertujuan untuk meningkatkan kegiatan nyata guru dalam pengembangan profesinya. Tujuan khusus PTK adalah untuk mengatasi berbagai persoalan nyata guna memperbaiki atau meningkatkan kualitas proses pembelajaran di kelas. Secara lebih rinci tujuan PTK antara lain:

1) meningkatkan mutu isi, masukan, proses, dan hasil guruan dan pembelajaran;

2) membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya dalam mengatasi masalah pembelajaran dan guruan di dalam dan luar kelas;

sehingga tercipta sikap proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu guruan/pembelajaran secara berkelanjutan.

Dengan demikian output atau hasil yang diharapkan melalui PTK adalah peningkatan atau perbaikan kualitas proses dan hasil pembelajaran.

Dengan memperhatikan tujuan dan hasil yang dapat dicapai melalui PTK, terdapat sejumlah manfaat PTK antara lain sebagai berikut. 1) Menghasilkan laporan-laporan PTK yang dapat dijadikan bahan

panduan bagi para guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Selain itu hasil-hasil PTK yang dilaporkan dapat dijadikan sebagai bahan artikel ilmiah atau makalah untuk berbagai kepentingan, antara lain disajikan dalam forum ilmiah.

2) Menumbuh kembangkan kebiasaan, budaya, dan atau tradisi meneliti dan menulis artikel ilmiah di kalangan guru. Hal ini ikut mendukung profesionalisme dan karir guru.

3) Mewujudkan kerja sama, kaloborasi, dan/ atau sinergi antarguru dalam satu sekolah atau beberapa sekolah untuk bersama-sama memecahkan masalah dalam pembelajaran dan meningkatkan mutu pembelajaran.

4) Meningkatkan kemampuan guru dalam upaya menjabarkan kurikulum atau program pembelajaran sesuai dengan tuntutan dan konteks lokal, sekolah, dan kelas.

5) Memupuk dan meningkatkan keterlibatan, kegairahan, ketertarikan, kenyamanan, dan kesenangan anak dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas. Di samping itu, hasil belajar anak pun dapat meningkat.

6) Mendorong terwujudnya proses pembelajaran yang menarik, menantang, nyaman, menyenangkan, serta melibatkan anak karena strategi, metode, teknik, dan atau media yang digunakan dalam pembelajaran demikian bervariasi dan dipilih secara sungguh-sungguh. (Mulyadi, 2014).

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG PTK sebagai aktivitas penelitian yang dilakukan oleh praktisi guru dalam rangka memperbaiki dan/atau meningkatkan kualitas mengajarnya tentunya memiliki sejumlah manfaat, baik bagi diri peneliti maupun pihak lain, terutama dalam konteks guruan. Secara umum, PTK melahirkan manfaat akademik dan manfaat praktis.

1) Manfaat Akademik

Apa saja manfaat PTK kalau dilihat dari sisi akademik? Layaknya penelitian, tentunya akan menghasilkan pengetahuan, baik dalam tataran teori akademik, maupun praktis yang berguna untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan meningkatkan kualitas kerja yang dapat dipertanggungjawabkan.

Sekedar ilustrasi, apa yang akan Anda lakukan apabila menemukan masalah dalam pembelajaran di kelas dan mata pelajaran yang Anda ampu? Sekarang ini mungkin sudah banyak dijumpai guru yang inovatif. Mereka akan merespon masalah pembelajaran yang dihadapinya melalui langkah-langkah yang dapat dipertanggung jawabkan secara akademik. Tetapi masih banyak guru yang menempuh jalan trial and error atau sekedar curhat kepada koleganya dan mencoba menggunakan masukkan-masukkan dari koleganya untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.

PTK memberikan manfaat kepada guru untuk dapat mengatasi masalah pembelajaran melalui langkah-langkah yang dapat dipertanggungjawabkan secara akademik. PTK membantu guru untuk menghasilkan pengetahuan yang sahih dan relevan bagi kelas mereka dalam rangka memperbaiki pembelajaran dalam jangka pendek. Melalui aktivitas PTK, para guru diharapkan turut serta bertanggungjawab meningkatkan kualitas kinerjanya dalam proses belajar mengajar. PTK memiliki keunikan alamiah, karena pada saat melakukan PTK, guru tetap dalam kondisi melaksanakan pembelajaran, sehingga pengetahuan dan keterampilan yang

dengan kebutuhan di kelas yang diampunya. 2) Manfaat Praktis

Bagi Anda yang terbiasa atau minimal sudah pernah melakukan PTK, tentunya dapat merasakan sejumlah manfaat dari proses dan hasil pelaksanaan PTK. Apa saja manfaat praktis dari pelaksanaan PTK? Manfaat dari PTK tidak terlepas dari komponen-komponen pembelajaran di kelas. Melalui pelaksanaan PTK, diharapkan kualitas guru akan meningkat yang berdampak langsung terhadap meningkatnya kualitas guruan, baik pada tingkat satuan guruan, maupun dalam skala makro. Mengapa demikian? coba Anda identifikasi manfaat PTK.

a. Guru yang Melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas adalah Inovator Pembelajaran

Jika Anda ingin melakukan inovasi dalam pembelajaran, Lakukanlah PTK dalam merespon permasalahan-permasalahan yang Anda hadapi di kelas. Ketika Anda merasakan ada masalah, misalnya rendahnya kemampuan komunikasi oral anak tunarungu, inovasi pembelajaran apa yang dapat Anda lakukan.

Penulis ingin berbagi hasil PTK dari seorang guru SLB di kabupaten Bandung yang biasa dipanggil ibu Dedeh. Beliau pernah menjadi peserta bimbingan Karya Tulis Ilmiah Online yang diselenggarakan oleh PPPPTK TK dan PLB dan penulis menjadi pengampunya. Ibu Dedeh dapat menyelesaikan PTK dengan Judul

Penggunaan Media Puzzle dalam Meningkatkan Keterampilan

Motorik Halus pada Anak Tunadaksa”.

Coba Anda cermati judul PTK tersebut, dan analisis apakah hasil PTK ini mengandung unsur inovasi dalam pembelajaran? Untuk menjawabnya, silahkan diskusikan dengan peserta lain

.

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG Tentunya Anda selaku praktisi pendidikan sudah sangat memahami bahwa karakteristik peserta didik di kelas yang Anda ampu berubah setiap tahunnya. Disisi lain, paradigma layanan pendidikan sekarang telah bergeser dari teacher oriented ke

student oriented yang menempatkan peserta didik sebagai customer utama sekolah.

Dalam kesadaran semacam ini, layanan pembelajaran dikatakan berkualitas apabila diberikan oleh guru sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik di kelas yang diampunya. Oleh karena itu, guru harus terus menerus melakukan inovasi dalam pembelajaran, agar layanan pembelajaran yang diberikannya sesuai dengan kebutuhan peserta didiknya.

b. Penelitian Tindakan Kelas Memiliki Implikasi terhadap Pengembangan Kurikulum di Tingkat Satuan Pendidikan Apakah proses dan hasil dari pelaksanaan PTK yang dilakukan oleh guru memiliki implikasi positif terhadap pengembangan kurikulum di tingkat satuan guruan dan kelas? Jawabannya “ya”, PTK memiliki implikasi yang signifikan terhadap pengembangan kurikulum di tingkat satuan pendidikan dan kelas.

Mari kita ilustrasikan dengan contoh yang sederhana. Seorang ibu guru dari sebuah SLB melakukan refleksi diri terhadap permasalahan yang terjadi di kelas tunadaksa yang diampunya. Kemampuan motorik peserta didiknya sangat rendah. Ibu guru tersebut merasa ada yang kurang dalam layanan pembelajaran yang diberikannya.

Untuk meningkatkan kemampuan motorik peserta didiknya, ibu guru tersebut melakukan PTK dengan menggunakan metoda cerita dan penggunaan gambar seri sebagai strategi untuk meningkatkan kemampuan motorik peserta didiknya. Hasil PTK-nya menunjukkan kemampuan peserta didiknya dalam menggunakan bahasa oral meningkat.

pengembangan kurikulum? Setidaknya, hasil PTK tersebut dapat menjadi

masukkan bagi para guru

akan perlunya melakukan review, revisi, dan pengembangan terhadap persiapan pembelajaran yang telah dibuatnya dalam rangka menyesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didiknya. Kurikulum 2013 merekomendasikan penggunaan pendekatan saintifik

(scientific approach). Silakan Anda coba menerapkan pendekatan saintifik di kelas yang Anda ampu melalui PTK. Selamat mencoba! c. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas bagi Pengembangan

Profesi Guru

Apa manfaat PTK bagi pengembangan profesi guru? PTK memiliki manfaat dalam kaitannya dengan pengembangan profesi dan karir guru, baik secara formal maupun substansial. Secara umum PTK memiliki manfaat bagi pengembangan profesionalisme guru.

Guru yang sudah menjadikan PTK sebagai kebutuhan, telah menempatkan dirinya secara terus menerus melakukan inovasi dalam pembelajarannya. Permasalahan yang muncul dalam pembelajaran di kelas direspon melalui tindakan reflektif dan inovatif akademik yang sebenarnya memiliki pengaruh terhadap pembentukkan karakter profesionalisme dirinya.

c) Prinsip-Prinsip Penelitian Tindakan Kelas

Prinsip-prinisp apa saja yang harus Anda pahami dalam pelaksanaan PTK? Dari hasil kajian terhadap pandangan Hopkins (1993: 57-61) setidaknya terdapat enam prinsip dari PTK, seperti tertulis di bawah ini.

1) Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Tidak Mengganggu Tugas Guru Mengajar

PTK merupakan penelitian tindakan yang bertujuan untuk memperbaiki atau mengatasi permasalahan dalam pembelajaran di kelas. Dengan demikian, penulis berpandangan bahwa pada saat guru melaksanakan PTK, proses pelaksanaannya sudah

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG dengan sendirinya merupakan proses yang tidak terpisahkan dengan kegiatan pembelajaran di kelas yang diampu.

2) Metoda Pengumpulan Data yang Digunakan Tidak Menuntut Waktu Berlebih

PTK sangat mengandalkan pengambilan data melalui observasi, walaupun bukan satu-satunya metoda yang dipakai. Observasi dilakukan terhadap pembelajaran yang berlangsung sesuai jadwal mengajar guru. Dengan demikian,pengambilan data PTK tidak mengganggu pembelajaran yang dilakukan oleh guru.

3) Metodologi yang Digunakan Cukup Reliabel

Walaupun PTK tidak seketat penelitian formal, tetapi perlu diupayakan agar metodologi yang digunakan cukup reliabel.

Dengan demikian guru dapat merumuskan hipotesis tindakan secara lebih cermat dengan dukungan teori-teori yang teruji secara empiris berdasarkan hasil-hasil penelitian sebelumnya. 4) Urgensi Harus Urgen

Masalah yang diangkat dalam PTK harus berangkat dari permasalahan yang paling merisaukan guru dalam menjalankan tugas profesionalnya. Pendorong utama PTK adalah komitmen profesional guru terhadap upaya pemberian layanan kualitas pembelajaran terbaik kepada customer utamanya yaitu peserta didik.

5) Classroom Exeeding Perspective

Meskipun kelas merupakan seting utama dari PTK, tetapi upayakan agar cakupan tanggungjawab seorang guru tidak hanya dibatasi pada kelas yang diampunya. PTK sejauh mungkin harus memiliki dampak terhadap peningkatan kualitas pembelajaran/guruan pada tingkatan satuan guruan.

d. Penelitian Tindakan Kelas dan Peningkatan Profesional Guru PTK merupakan wujud dari tindakan reflektif yang dilakukan oleh guru untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas yang diampunya. Secara pedagogik, guru yang

berkelanjuan terhadap kinerja dirinya dalam rangka memberikan

Dalam dokumen BIDANG PLB TUNADAKSA KELOMPOK KOMPETENSI J (Halaman 21-167)

Dokumen terkait