• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.7 Validitas dan Reliabilitas

Penelitian tindakan hendaknya juga memenuhi kriteria validitas. Validitas merupakan makna langsung dari sebuah tindakan dan dibatasi oleh sudut pandang peserta penelitiannya (Madya, 2007:37). Validitas menurut Sudjana (2010:12) adalah sesuatu yang berkenaan dengan ketetapan alat penilaian terhadap suatu konsep yang akan dinilai, sehingga akan benar-benar menilai yang memang seharusnya dinilai. Suatu tes dikatakan valid apabila alat ukur tersebut mampu melakukan fungsi ukurnya dengan baik. Hasil yang dicapai juga akan sesuai dengan tujuan dilakukannya sebuah tes. Penelitian ini menggunakan dua teknik validitas yaitu validitas isi dan validitas konstruk.

3.7.1.1Validitas Isi

Validitas isi berkaitan dengan kemampuan suatu instrumen dalam mengukur isi (konsep) yang harus diisi (Siregar, 2010:163). Suatu alat ukur diharapkan mampu mengungkap isi suatu konsep atau variabel yang hendak diukur. Validitas isi dalam penelitian ini akan dilakukan dengan expert judgement pada orang yang ahli dalam mengukur konsep ini. Secara teknis penguji validitas konstruksi dan validitas isi dapat dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instrumen, atau matrik pengembangan instrumen. Kisi-kisi itu terdapat variabel yang diteliti, dalam penelitian ini variabelnya adalah motivasi dan prestasi belajar siswa. Indikator dijadikan sebagai tolok ukur untuk membuat nomor butir (item) pertanyaan. Setiap instrumen baik test maupun nontest terdapat butir-butir (item) pertanyaan, namun berbeda dalam pemberian skornya. Soal yang digunakan untuk mencari

data prestasi siswa, dan lembar observasi yang digunakan untuk mendapatkan data tentang motivasi belajar siswa divalidasi oleh ahli terlebih dahulu. Validator dalam penelitian ini adalah guru dan juga dosen yang bersangkutan. Setelah soal dan lembar observasi divalidasi, baru dapat diujikan kepada siswa.

3.7.1.1.1 Validasi Perangkat Pembelajaran

Perangkat pembelajaran adalah komponen yang penting dalam penelitian ini, validasi perangkat pembelajaran dilakukan oleh 3 orang validator yang ahli dalam bidang yang bersangkutan. 3 ahli yang memvalidasi perangkat pembelajaran adalah dosen IPA Fisika sebagai validator 1, Kepala Sekolah SD Kanisius Kotabaru 1 sebagai validator 2 dan Guru Kelas V SD Kanisius Kotabaru 1 sebagai validator 3. Perangkat pembelajaran yang divalidasi adalah RPP, Silabus, LKS, Bahan ajar, Lembar Kuesioner dan Observasi. Validasi perangkat pembelajaran dinilai berdasarkan kriteria menurut Riduwan (2013:15) berikut ini:

Tabel 3.7. Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran

No Skor Kategori

1. 0-20 Sangat Kurang Layak 2. 21-40 Kurang Layak 3. 41-60 Cukup Layak 4. 61-80 Layak 5. 81-100 Sangat Layak

Perangkat pembelajaran selesai divalidasikan kepada tiga orang ahli, maka diperoleh hasil perhitungan dalam tabel berikut:

Tabel 3.8. Hasil Rata-rata Validasi Perangkat Pembelajaran

No Perangkat

pembelajaran

Validator Hasil

1. Silabus

Dosen IPA Fisika 90

Kepala Sekolah SD Kanisius Kotabaru 1 Yogyakarta

70 Guru Kelas V SD Kanisius

Kotabaru 1 Yogyakarta

90

Rata-rata 83,33

2. RPP

Dosen IPA Fisika 91,94

Kepala Sekolah SD Kanisius Kotabaru 1 Yogyakarta

77,42 Guru Kelas V SD Kanisius

Kotabaru 1 Yogyakarta

89,52

Rata-rata 86,29

3. LKS

Dosen IPA Fisika 89,29

Kepala Sekolah SD Kanisius Kotabaru 1 Yogyakarta

75 Guru Kelas V SD Kanisius

Kotabaru 1 Yogyakarta

85,71

Rata-rata 83,33

4. Bahan ajar

Dosen IPA Fisika 87,5

Kepala Sekolah SD Kanisius Kotabaru 1 Yogyakarta

75 Guru Kelas V SD Kanisius

Kotabaru 1 Yogyakarta

87,5

Rata-rata 83,33

5. Soal evaluasi

Dosen IPA Fisika 87,5

Kepala Sekolah SD Kanisius Kotabaru 1 Yogyakarta

68,75 Guru Kelas V SD Kanisius

Kotabaru 1 Yogyakarta

90,63

Rata-rata 82,29

Jumlah total 418,57

Rata-rata total 83,71

Setelah perangkat pembelajaran divalidasi oleh 3 orang ahli yaitu guru mata pelajaran, kepala sekolah dan dosen, peneliti mendapatkan hasil skor rata-rata silabus 83,33, masuk dalam kategori “sangat layak”. Skor rata-rata RPP sebesar 86,29 dan kategorinya adalah “sangat layak”. Skor rata-rata LKS sebesar 83,33, masuk dalam kategori “sangat layak”, skor rata-rata bahan ajar 83,33,

masuk dalam kategori “sangat layak” dan yang terakhir skor rata-rata soal evaluasi sebesar 82,29, masuk dalam kategori “sangat layak”. Perolehan jumlah dari kelima instrumen pembelajaran adalah 418,57, dan mendapatkan rata-rata sebesar 83,71, rata-rata tersebut masuk dalam kategori “sangat layak”. Dilihat dari hasil rata-rata validasi, dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran “sangat layak” untuk digunakan dalam penelitian.

3.7.1.1.2 Validasi Lembar Kuesioner

Validasi lembar kuesioner dilakukan kepada dosen ahli psikologi PGSD Sanata Dharma, Kepala Sekolah SD Kanisius Kotabaru 1 dan guru kelas V. Kuesioner selesai divalidasikan kepada para ahli, maka diperoleh hasil perhitungan dalam tabel berikut:

Tabel 3.9. Hasil Perhitungan Validasi Kuesioner Motivasi

Rubrik Validator Hasil

Lembar Kuesioner

Dosen Ahli Psikologi 92,5

Kepala Sekolah 90

Guru Kelas V 95

Rata-rata 92,5

Hasil validasi kuesioner menunjukkan kriteria sangat layak dengan jumlah perhitungan skor rata-rata sebesar 92,5. Hasil tersebut menyatakan bahwa kuesioner motivasi ini sangat layak digunakan, untuk mengamati motivasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Kotabaru 1 Yogyakarta.

3.7.1.1.3 Validasi Lembar Observasi

Validasi lembar observasi juga dilakukan kepada ahli yang sama dengan validasi lembar kuesioner yaitu dosen ahli psikologi PGSD Sanata Dharma,

Kepala Sekolah SD Kanisius Kotabaru 1 dan guru kelas V. Hasil validasi adalah sebagai berikut:

Tabel 3.10. Hasil Perhitungan Validasi Lembar Observasi Motivasi

Rubrik Validator Hasil

Lembar Kuesioner

Dosen Ahli Psikologi 91,67

Kepala Sekolah 91,67

Guru Kelas V 95,83

Rata-rata 93,06

Hasil validasi lembar observasi menunjukkan kriteria sangat layak dengan jumlah perhitungan skor rata-rata sebesar 93,06. Hasil tersebut menyatakan bahwa lembar observasi motivasi ini sangat layak digunakan, untuk mengamati motivasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Kotabaru 1 Yogyakarta.

3.7.1.2Validitas konstruk

Validitas konstruk adalah validitas yang berkaitan dengan kesanggupan suatu alat ukur dalam mengukur pengertian suatu konsep yang diukurnya (Siregar, 2010:163). Perhitungan validitas konstruk ini menggunakan SPSS 16. Menurut Arikunto (2012:89) di dalam SPSS 16 apabila r hitung < r tabel, maka instrumen dinyatakan tidak valid. Jika r hitung lebih besar daripada r tabel dengan taraf signifikansi 5%, dengan perbedaan signifikan, maka instrumen dapat dikatakan valid (Sugiyono, 2010:176). Oleh karena itu peneliti menggunakan taraf signifikansi 5% untuk mengukur valid atau tidaknya soal.

3.7.1.2.1 Validitas Instrumen Soal Siklus I dan Siklus II

Instrumen soal dalam penelitian ini adalah pilihan ganda yang berjumlah 20 butir soal untuk siklus I dan siklus II. Sebelum diujicobakan, instrumen soal terlebih dahulu divalidasikan kepada dosen, kepala sekolah dan guru. Soal kemudian diujikan kepada siswa yang sudah pernah mendapatkan materi yang bersangkutan, dalam penelitian ini yaitu kelas VI di SD Kanisius Kotabaru 1 yang berjumlah 32 siswa. Soal kemudian dihitung dengan menggunakan SPSS 16 sehingga dapat diketahui soal-soal yang valid dan tidak valid. Perhitungan validitas soal yang dihitung menggunakan SPSS 16 sejumlah 20 mendapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 3.11 Hasil Validitas Soal Siklus I

No soal r hitung taraf sig. 5% r tabel (n : 32) Keputusan 1 0,541 0,349 Valid 2 0,661 0, 349 Valid 3 0,710 0, 349 Valid 4 0,631 0, 349 Valid 5 0,588 0, 349 Valid 6 0,080 0, 349 Tidak valid/direvisi 7 0,469 0, 349 Valid 8 0,578 0, 349 Valid 9 0,116 0, 349 Tidak valid/direvisi 10 0,589 0, 349 Valid 11 0,153 0, 349 Tidak valid/direvisi 12 0,400 0, 349 Valid 13 0,076 0, 349 Tidak valid/direvisi 14 0,559 0, 349 Valid 15 0,577 0, 349 Valid 16 0,710 0, 349 Valid 17 0,436 0, 349 Valid 18 0,355 0, 349 Valid 19 0,111 0, 349 Tidak valid/direvisi 20 0,218 0, 349 Tidak valid/direvisi

Hasil validitas soal siklus I menunjukkan bahwa soal yang berjumlah 20 butir mendapatkan soal valid sebanyak14 yaitu pada nomor 1,2,3,4,5,7,8,10,12,14,15, 16,17 dan 18. Soal yang tidak valid akan direvisi untuk digunakan pada saat akhir penelitian siklus I. Hasil validasi soal siklus II dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 3.12 Hasil Validitas Soal Siklus II No soal r hitung taraf sig. 5% r tabel (n : 32) Keputusan 1 0,581 0,349 Valid 2 0,628 0, 349 Valid 3 0,585 0, 349 Valid 4 0,489 0, 349 Valid 5 0,427 0, 349 Valid 6 0,420 0, 349 Valid 7 0,472 0, 349 Valid 8 0,074 0, 349 Tidak valid/direvisi 9 0,268 0, 349 Tidak valid/direvisi 10 0,547 0, 349 Valid 11 0,539 0, 349 Valid 12 0,248 0, 349 Tidak valid/direvisi 13 0,742 0, 349 Valid 14 0,118 0, 349 Tidak valid/direvisi 15 0,364 0, 349 Valid 16 0,657 0, 349 Valid 17 0,460 0, 349 Valid 18 0,132 0, 349 Tidak valid/direvisi 19 0,596 0, 349 Valid 20 0,575 0, 349 Valid

Hasil validitas soal siklus II menunjukkan bahwa soal yang berjumlah 20 butir mendapatkan soal valid sebanyak 15 yaitu pada nomor1,2,3,4,5,7,10,11,13,15, 16,17,19 dan 20. Soal yang tidak valid akan direvisi untuk digunakan pada saat akhir penelitian siklus II.

3.7.2 Reliabilitas

Pengukuran atau test dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan atau

reliable yang tinggi jika test tersebut dapat memberikan hasil yang tetap dan sama (Arikunto, 2010:86). Hasil yang diperoleh dapat dipercaya apabila instrumen penelitian diujikan dalam waktu dan subjek yang berbeda, namun tetap mendapatkan hasil yang tidak jauh berbeda dengan hasil yang diperoleh sebelumnya. Peneliti menggunakan teknik Alpha Cronbach dalam penentuan reliabilitas instrumen dengan bantuan program SPSS16. Item soal yang akan dihitung reliabilitasnya adalah soal-soal yang valid, sedangkan soal yang tidak valid tidak dihitung reliabilitasnya. Berikut ini adalah tabel klasifikasi koefisien reliabilitas menurut Sugiyono (2010:209):

Tabel 3.13 Klasifikasi Koefisien Korelasi Reliabilitas

No. Koefisien Korelasi Kriteria

1. 0,00 – 1,99 Sangat Rendah

2. 0,20 – 0,399 Rendah

3. 0,40 – 0,599 Sedang

4. 0,60 – 0,799 Kuat

5. 0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Perhitungan reliabilitas dihitung dengan menggunakan SPSS 16 setelah peneliti mengetahui validasi soal yang diujikan secara empiris. Hasil uji reliabilitas mendapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 3.14 Hasil Uji Reliabilitas Statistik Siklus I Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items .797 .797 14

Tabel 3.15 Hasil Uji Reliabilitas Statistik Siklus II

Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items .842 .843 15

Dilihat dari kriteria koefisien korelasi, hasil perhitung reliabilitas siklus I menggunakan program SPSS 16 diperoleh hasil 0,797 dan tergolong kuat. Hasil perhitungan uji reliabilitas siklus II diperoleh hasil 0,843 dan tergolong sangat kuat. Dapat dikatakan bahwa soal-soal yang telah diujikan sudah reliabel dan layak digunakan.

Dokumen terkait