BAB III METODE PENELITIAN
3.4 Pengumpulan Data dan Instrumen
3.4.4 Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
3.4.4.1 Validitas
Masidjo (1995:242) menyatakan bahwa validitas suatu tes adalah taraf sampai dimana suatu tes tersebut mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Hal senada juga diutarakan oleh Syah (1995:145) bahwa validitas pada prinsipnya adalah keabsahan atau kebenaran yang dipandang valid apabila dapat mengukur apa yang seharusnya diukur.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan validitas isi dan validitas konstruk. Menurut Masidjo (1995:243-244) validitas isi yakni menunjukkan sampai dimana isi suatu tes atau alat pengukur mencerminkan hal-hal yang mau diukur atau diteskan. Sedangkan validitas konstruk atau konsep adalah suatu validitas yang menunjukkan sampai di mana isi suatu tes atau alat pengukur sesuai dengan suatu konsep teoritis yang mendasari disusunnya tes atau alat pengukur tersebut. Validitas isi termuat dalam instrument tes yang berbentuk pilihan ganda berjumlah 20 soal pada siklus I dan 20 soal pada siklus II. Sedangkan validitas konstruksi terdapat dalam kisi-kisi soal.
Menurut Sugiyono (2009:177) menyatakan bahwa validitas konstruk ditentukan atas dasar pertimbangan (expert judgement) oleh para ahli. Hal ini dimaksudkan agar peneliti memperoleh arahan dan masukan sehingga validasi temuan peneliti dapat dipertanggungjawabkan melalui pertimbangan dari para ahli. Untuk itu, peneliti mengkonsultasikan pada guru, kepala sekolah, dosen
pembimbing, rekan sejawat, dan dosen pembimbing. Sedangkan untuk validasi empiris ditentukan melalui formulasi statistik yaitu, instrument dibuat dan dikonsultasikan kepada yang ahli kemudian diujikan. Expert judgement ini digunakan dalam validasi intrumen yang meliputi silabus, RPP, LKS, bahan ajar, dan kuesioner.
a. Uji Validitas Soal
Peneliti melakukan uji validitas soal dengan menggunakan validitas empiris. Uji coba intrumen tes dilakukan di SD Kanisius Minggir. Subjek yang dipakai untuk uji validitas berjumlah 28 siswa kelas V yang telah naik kelas VI. Siswa dipilih karena adanya kemiripan kondisi peserta didik dan pernah menerima materi kelas V semester II. Dengan demikian, kondisi tersebut menjadi pertimbangan untuk memilih siswa kelas V yang telah naik kelas VI pada tahun pelajaran 2012/2013. Setelah soal diujikan di lapangan, validitas suatu tes dapat dihitung dengan teknik Product Moment dari Pearson (Masidjo, 1995:246):
Keterangan:
= koefisien korelasi x dan y
= jumlah skor dalam sebaran x (skor item per butir) = jumlah skor dalam sebaran y (skor item total)
= jumlah hasil kali skor x dan skor y yang berpasangan
2
2
= jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y
= jumlah responden
Valid tidaknya sebuah soal dilihat dengan menggunakan r tabel. Jika r
hitung ≥ r tabel, maka soal tersebut dapat dikatakan valid. Pada penelitian ini r hitung ≥ 0,367 dengan taraf signifikansi 5%, maka soal dapat dikatakan valid. Berdasarkan tabel Product Moment dari Pearson dengan N = 28 pada taraf signifikansi 5% diperoleh 0,367. Pengukuran validitas item ini menggunakan program SPSS 16.00 agar lebih efisien dan praktis.
Dari hasil perhitungan diperoleh item valid pada siklus I sebanyak 10 soal dan 16 soal lainnya tidak memenuhi kriteria valid. Pada soal siklus II terdapat 14 soal valid dan 15 soal tidak memenuhi kriteria valid. Karena jumlah soal yang dibutuhkan peneliti untuk evaluasi sebanyak 20 soal maka dari 16 soal siklus I dan dari 15 soal siklus II tersebut dikonsultasikan pada dosen pembimbing untuk direvisi. Sehingga 10 soal dari siklus I dan 6 soal dari siklus II yang sudah direvisi dijadikan tambahan sehingga jumlah soal yang valid menjadi 20 pada masing- masing siklus guna penelitian.
Berikut ini disajikan hasil uji coba soal evaluasi yang telah diujikan di lapangan:
Tabel 3.12
Hasil Uji Coba Soal Siklus I No.Item Nilai
Korelasi (r)
Nilai r table
(n=28,a=5%) Keterangan
Item no 1 0,120 0,374 Tidak Valid => Revisi
Item no 2 -0.073 0,374 Tidak Valid => Revisi
Item no 3 0,609 0,374 Valid
Item no 4 -0.257 0,374 Tidak Valid => Revisi
Item no 5 0.381 0,374 Valid
Item no 6 0,346 0,374 Tidak Valid => Revisi
Item no 7 0,397 0,374 Valid
No.Item Nilai Korelasi (r)
Nilai r table
(n=28,a=5%) Keterangan
Item no 9 0,000 0,374 Tidak Valid
Item no 10 0,506 0,374 Valid
Item no 11 -0,098 0,374 Tidak Valid
Item no 12 0,080 0,374 Tidak Valid => Revisi
Item no 13 0,320 0,374 Tidak Valid => Revisi
Item no 14 0,525 0,374 Valid
Item no 15 0,534 0,374 Valid
Item no 16 0,618 0,374 Valid
Item no 17 0,613 0,374 Valid
Item no 18 -0,213 0,374 Tidak Valid => Revisi
Item no 19 0,600 0,374 Valid
Item no 20 0,345 0,374 Tidak Valid => Revisi
Item no 21 0,323 0,374 Tidak Valid
Item no 22 0,138 0,374 Tidak Valid => Revisi
Item no 23 0,332 0,374 Tidak Valid
Item no 24 0,235 0,374 Tidak Valid
Item no 25 0,332 0,374 Tidak Valid => Revisi
Item no 26 0,138 0,374 Tidak Valid
Dari tabel validitas soal di atas yang memenuhi kriteria valid ada 10 soal yaitu nomor 3,5,7,8,10,14,15,16,17,19. Untuk soal yang tidak valid peneliti melakukan revisi melalui expert judgement dengan dosen pembimbing.
Tabel 3.13
Hasil Uji Coba Soal Siklus II No.Item Nilai
Korelasi (r)
Nilai r table
(n=28,a=5%) Keterangan
Item no 1 0,634 0,374 Valid
Item no 2 0,320 0,374 Tidak Valid => Revisi
Item no 3 0,207 0,374 Tidak Valid => Revisi
Item no 4 0,635 0,374 Valid
Item no 5 0,444 0,374 Valid
Item no 6 0,422 0,374 Valid
Item no 7 -0,276 0,374 Tidak Valid
Item no 8 -0,228 0,374 Tidak Valid => Revisi
Item no 9 0,535 0,374 Valid
Item no 10 0,096 0,374 Tidak Valid => Revisi
Item no 11 0,512 0,374 Valid
Item no 12 0,160 0,374 Tidak Valid
Item no 13 0,174 0,374 Tidak Valid => Revisi
Item no 14 0,000 0,374 Tidak Valid
Item no 15 0,507 0,374 Valid
Item no 16 0,260 0,374 Tidak Valid => Revisi
Item no 17 0,465 0,374 Valid
Item no 18 -0,032 0,374 Tidak Valid
Item no 19 0,256 0,374 Tidak Valid
Item no 20 0,115 0,374 Tidak Valid
Item no 21 0,604 0,374 Valid
Item no 22 0,345 0,374 Tidak Valid
Item no 23 0,421 0,374 Valid
Item no 24 0,256 0,374 Tidak Valid
Item no 25 0,036 0,374 Tidak Valid
No.Item Nilai Korelasi (r) Nilai r table (n=28,a=5%) Keterangan Item no 27 0,439 0,374 Valid Item no 28 0,508 0,374 Valid Item no 29 0,593 0,374 Valid
Dari tabel validitas soal di atas yang memenuhi kriteria valid ada 14 soal yaitu nomor 1,4,5,6,9,11,15,17,21,23,26,27,28,29. Untuk soal yang tidak valid peneliti melakukan revisi melalui expert judgement dengan dosen pembimbing.
b. Uji Validitas Perangkat Pembelajaran
Untuk menggambarkan pembagian kriteria yang tepat dalam sebuah penelitian maka diperlukan kriteria validasi perangkat pembelajaran. Kriteria validasi perangkat pembelajaran akan dihitung menggunakan Penilaian Acuan Patokan I (PAP I). Berikut ini disajikan kriteria validasi perangkat pembelajaran menurut Masidjo (1995:153) sebagai berikut:
Tabel 3.14
Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran Tingkat Penguasaan
Kompetensi Rentang Skor Nilai Huruf Kriteria
90% x 5 4,5 - 5 A Sangat Baik
80% x 5 4 – 4,49 B Baik
65% x 5 3,25 – 3,99 C Cukup
55% x 5 2,75 – 3,24 D Kurang Baik
Dibawah 55% x 5 0 – 2,74 E Sangat Kurang Baik
Validasi intrumen pembelajaran maliputi silabus, RPP, LKS, dan bahan ajar. Dalam penelitian ini, perangkat pembelajaran divalidasi oleh satu Kepala Sekolah, satu Guru Kelas V, satu Guru Kelas II, dan teman sejawat. Berikut ini adalah hasil validasi perangkat pembelajaran.
Tabel 3.15
Hasil Perhitungan Validasi Perangkat Pembelajaran No. Perangkat
Pembelajaran Expert Judgement
Hasil Penilaian Rata-Rata
Keterangan
1. Silabus Kepala Sekolah SD K Jomegatan 4,30
Baik
Guru SD Kanisius Jomegatan 4,10
Rekan teman sejawat 3,80
Rata-rata 4,25
2. RPP Kepala Sekolah SD K Jomegatan 4,33
Baik
Guru SD Kanisius Jomegatan 4,14
Guru SD Kanisius Minggir 4,86
Rekan teman sejawat 3,95
Rata-rata 4,32
3. LKS Kepala Sekolah SD K Jomegatan 4,38
Baik
Guru SD Kanisius Jomegatan 4,00
Guru SD Kanisius Minggir 5,00
Rekan teman sejawat 3,88
Rata-rata 4,32
4. Bahan Ajar Kepala Sekolah SD K Jomegatan 4,40
Baik
Guru SD Kanisius Jomegatan 4,20
Guru SD Kanisius Minggir 4,80
Rekan teman sejawat 3,80
Rata-rata 4,30
c. Uji Validitas Pedoman Observasi
Dalam melakukan validasi pedoman observasi ini, peneliti menempuh dengan cara expert judgment. Peneliti mengkonsultasikan kepada dosen pembimbing. Hasil validasi dari ahli mengubah beberapa indikator dan deskriptor dari minat. Pedoman observasi minat dibagi dalam empat indikator, yang setiap indikator terdiri dari lima deskriptor.