• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.1. Cahaya adalah warna

Industri percetakan menggunakan warna agar penyajian hasil cetakannya lebih efektif. Permintaan/tuntutan kualitas pada bahan-bahan cetakan yang disuplai kepada para pelanggan dari waktu ke waktu terus meningkat. Untuk memperoleh/mendapatkan permintaan/tuntutan yang baru tersebut, telah diperkenalkan sebuah standar kualitas baru. Dalam menilai warna maka kita hendaknya ’melihat’ warna tersebut. Dalam rangka tujuan ini, maka kita membutuhkan cahaya/pencahayaan. Matahari memancarkan cahaya – cahaya matahari tersebut merupakan sumber cahaya yang utama. Sebagian besar benda-benda di lingkungan sekitar kita, betapapun, tidak memancarkan cahaya yang dimilikinya. Sehingga benda-benda tersebut dinamakan dengan sumber cahaya sekunder. Kita dapat melihat benda-benda itu serta warnanya hanya ketika benda tersebut diterangi/disinari oleh cahaya.

Cahaya adalah radiasi yang menyebar dengan sangat cepat – pada sebuah kecepatan yakni 300.000 kilometer per detik. Pada sebuah

Gambar 2. 11. Sist im pembasahan alkohol

Gambar 2. 12. Alat pendingin sist im pembasahan

Gambar 2. 14. Panj ang Gelombang

pernyataan yang tegas/keras, cahaya terdiri dari osilasi/goyangan elektromagnetik yang menyebar dari sumbernya seperti sebuah gelombang, seperti halnya sebuah gelombang air, setiap gelombang cahaya terdiri dari puncak dan palung.

Gelombang diklasifikasikan pada dasar panjang yang ia miliki atau jumlah osilasi/goyangan yang muncul/terlihat dalam setiap detiknya. Panjang gelombang ditentukan dalam setiap satuan seperti kilometer, meter, sentimeter, milimeter, nanometer atau pikometer. Jumlah osilasi setiap detik – frekuensi – diukur dengan Hertz.

Gelombang dengan panjang yang berbeda-beda memiliki properti/sifat yang berbeda-beda pula. Contohnya adalah sinar-X, yang digunakan dalam dunia kedokteran yang mempunyai tujuan untuk/sebagai diagnosa, sedangkan beberapa rumah tangga telah memiliki alat yang disebut dengan oven microwave. Jenis gelombang yang

lain bekerja/berfungsi untuk menyalurkan/memancarkan panggilan telepon juga program radio serta program televisi.

Hanya gelombang elektromagnetik yang berjarak sangat kecil saja yang dapat dilihat oleh kita sebagai cahaya yang berwarna. Bagian yang

Gambar 2. 15. Panj ang gelombang merah ke hij au ke biru

dapat dilihat pada spektrum gelombang terbentang antara 380 nm (sinar ultraviolet) dan 780 nm (sinar inframerah). Diartikan dengan sebuah prisma, cahaya dapat dipecah menjadi komponen-komponen warnanya. Cahaya terang, terdiri dari semua warna spektrum, yang dipecah hingga menjadi warna-warna pelangi.

Gambar 2.14. memperlihatkan bagaimana panjang gelombang dari merah hingga hijau hingga biru menjadi lebih pendek dan lebih pendek.

3.2. Persepsi visual pada warna

Hanya sesuatu yang mempunyai hubungan dengan cahaya sehingga warna dapat ”terlihat” – tetapi kenapa bisa demikian?

Warna tidak dapat dikaitkan sebagai sebuah karakteristik gambar sebuah obyek/benda, tetapi dapat dikaitkan dengan bentuknya. Juga ia merupakan properti benda untuk menyerap dan juga memantulkan cahaya pada panjang gelombang tertentu. Kita hanya dapat melihat warna yang berhubungan dengan panjang gelombang yang dipantulkan.

Jika cahaya terang/putih mencapai sebuah obyek/benda, satu hal yang dapat terjadi, antara lain :

Gambar 2. 16. Proses t ert angkapnya warna

- Semua warna diserap. Dalam hal ini kita melihat obyek/benda terlihat berwarna hitam.

- Semua cahaya dipantulkan. Dalam hal ini obyek/benda nampak seperti berwarna putih

- Semua cahaya dibiarkan menembus/melewati obyek/benda. Dalam hal ini warna cahaya tidak berubah

- Sebagian cahaya diserap, sebagian yang lain dipantulkan. Kita melihat warna yang mempunyai corak bergantung pada panjang gelombang, maka akan dipantulkan, sedangkan yang tidak bergantung pada panjang gelombang akan diserap.

- Sebagian cahaya diserap, sebagian yang lain dipancarkan. Kita melihat warna yang mempunyai corak bergantung pada panjang gelombang, maka ia diserap dan yang tidak bergantung pada panjang gelombang, maka ia dipancarkan

- Sebagian cahaya dipantulkan, sebagian yang lain dipancarkan. Dibawah kondisi seperti ini warna yang cahayanya dipantulkan dan yang dipancarkan menjadi berubah

Properti/sifat obyek/benda yang menerangi/menyinari menentukan efek-efek mana yang telah disebutkan diatas yang bisa terjadi.

Cahaya dipantulkan atau dipancarkan oleh sebuah obyek/benda yang diterima oleh mata kita dan dipancarkan ke urat syaraf, yang memicu sensasi warna di otak kita.

Gambar 2. 17. Ret ina mat a menangkap warna

Retina pada mata manusia terdiri dari sel-sel yang sensitif terhadap cahaya. Terdapat dua macam sel: batang dan kerucut. Sel yang berbentuk batang membedakan antara terang dan gelap, sedangkan yang berbentuk kerucut bereaksi terhadap warna. Terdapat tiga macam

sel kerucut, setiap sel tersebut peka terhadap panjang gelombang tertentu. Sebagian dari sel-sel itu bereaksi terhadap cahaya dalam jarak/kisaran antara 400 hingga 500 nm dan sehingga peka dengan cahaya yang berwarna biru. Sel kerucut yang lain dapat ’melihat’ hanya dalam jarak antara 500 hingga 600 nm, contohnya adalah cahaya berwarna hijau. Jenis yang ketiga ia mampu menerima cahaya warna merah, yang mempunyai kisaran/jarak antara 600 hingga 700 nm.

Komposisi sel batang dan kerucut ini membuat/mengubah mata manusia menjadi peka sehingga kemudian mata kita mampu melihat dan membedakan jutaan warna.

Gambar 2. 18. Campuran Warna

3.3. Campuran warna

3.3.1. Campuran warna tambahan/yang ditambahkan

Campuran warna tambahan adalah sebuah pemaksaan yang hebat/luar biasa (superimposition) pada cahaya yang terdiri dari berbagai warna yang berbeda-beda. Jika semua warna spektrum ditambahkan bersama-sama, maka akan menghasilkan warna putih.

Merah, hijau dan biru adalah warna utama yang ditambahkan. Sehingga ketiga warna itu disebut dengan warna sepertiga karena setiap warnanya menunjukkan satu pertiga dari spektrum yang dapat dilihat. Prinsip campuran warna tambahan dapat digambarkan dengan sangat jelas/bagus dengan tiga diascope, yang masing-masing menghasilkan sebuah titik cahaya dalam satu pertiga warna utama yang ditambahkan.

Green + Red = Yellow

Green + Blue = Cyan

Blue + Red = Magenta

Blue + Red + Green = White

No light = Black

Prinsip campuran warna tambahan ini digunakan dalam TV berwarna dan dalam teater/bioskop untuk menghasilkan semua warna spektrum yang dapat dilihat.

3.3.2. Campuran warna pengurangan/yang dikurangi

Untuk campuran warna yang dikurangi masing-masing komponen warna diambil dari cahaya terang/putih. Jika semua komponen warna dihilangkan, maka akan menghasilkan warna hitam.

Gambar 2. 19. Campuran warna yang dikurangi

Cyan, magenta dan kuning merupakan warna-warna utama yang dikurangi. Ketiga warna tersebut adalah warna dua sepertiga karena masing-masing menunjukkan dua pertiga spektrum yang dapat dilihat.

Warna-warna itu dapat dihasilkan dengan mengurangi warna utama tambahan dari cahaya terang (contohnya adalah dengan memakai sebuah filter/penyaring), atau dengan memaksakan cahaya dua warna utama tambahan.

Tinta cetak merupakan bahan yang transparan yang berfungsi seperti halnya filter/penyaring warna. Warna apa yang dihasilkan jika bahan yang menyerap warna biru dicetak di atas kertas putih?

Biru dihilangkan dari cahaya terang;

komponen-komponen lainnya (hijau dan merah) dipantulkan. Pemaksaan tambahan kedua warna ini

menghasilkan kuning. Inilah warna yang kita lihat. Tinta cetak telah berkurang satu pertiga (yakni biru) dari cahaya terang (terdiri dari merah, hijau dan biru).

Mari kita asumsikan bahwa dua bahan transparan dicetak diatas warna lainnya sebagai contoh, tinta cetak berwarna ’kuning’ dan ’cyan’. Bahan itu berturut-turut menyaring bagian biru dan merah dari cahaya

Gambar 2. 22. Magent a diat as cyan dan kuning

Gambar 2. 20. Kuning diat as kert as put ih

terang. Sebagai hasilnya adalah, kita melihat cahaya hijau. Dengan bersama-sama, tinta cetak telah berkurang dua pertiga dari komponen warna itu.

Ketika cyan, magenta dan kuning dicetak pada lapisan diatas warna lainnya cahaya yang terjadi diserap secara keseluruhan, (yaitu tidak ada pantulan); maka kita melihat warna hitam.

cyan + yellow = green

yellow + magenta = red

magenta + cyan = blue

cyan + magenta + yellow = black

no colour

= white

3.3.3. Campuran warna autotypical

Gambar berwarna dicetak dengan menggunakan empat tinta cetak yaitu cyan, magenta, kuning dan hitam. Tinta cetak hitam meningkatkan/menaikkan ketajaman dan kedalaman/lebar gambar. Hal ini karena, sifat-sifat pigmen warna kromatik, warna hitam berikutnya di campur dari cyan, magenta dan kuning, yang tak pernah gelap seperti hitam.

Dalam percetakan offset ukuran dots-nya tergantung pada corak yang diinginkan. Ketika mencetak, titik pada masing-masing warna mendekatkan/menjajarkan sebagian atau dicetak total atau sebagian diatas warna lainnya. Jika kita melihat dots itu melalui kaca pembesar, kita melihat warna – kecuali untuk putih kertas—adalah hasil campuran warna yang dikurangi. Bagaimanapun, tanpa kaca pembesar dan dari

jarak normal, mata manusia tidak dapat melihat setiap dots itu. Dalam hal ini warna yang dicetak dicampur dengan ditambahkan.

Komposisi campuran warna yang ditambah dan dikurangi ini disebut dengan campuran warna autotypical.

3.4. Sistem klasifikasi warna

Setiap orang melihat/memandang warna dengan cara yang berbeda-beda. Gambaran/deskripsi mengenai corak warna oleh beberapa orang memberikan hasil yang berbeda-beda.

Mesin cetak/pencetak,

bagaimanapun juga, membutuhkan kriteria standar

untuk mengidentifikasi/mengenali warna. Dalam rangka untuk mencapai tujuan ini, maka telah dikembangkan/dibangun sistem klasifikasi warna yang berbeda-

beda. Beberapa manufaktur/pembuatan tinta

cetak memproduksi buku-buku sampel dan warna diberi nama contohnya seperti Novavit 4F 434. Beberapa manufaktur yang lain menggunakan kipas warna seperti HKS dan Pantone. Sirkulasi warna merupakan alat bantu lainnya. Ia bisa terdiri dari 6, 12, 24 atau lebih. Semua sistem tersebut mengatur contoh- contoh corak warna masing-masing dan memberinya nama. Ini semua belum cukup/lengkap dan sebagian besar tidak sesuai/cocok untuk kalkulasinya.

Gambar 2. 23. Klasif ikasi warna

Seperti yang telah kita lihat, sensasi kromatik kita bergantung pada stimulasi receptor/penerima yang ada di mata kita, yang peka dengan warna merah, hijau dan biru. Juga, agar klasifikasi berbagai warna tidak ambigu maka dibutuhkan tiga nilai.

Dengan bantuan sebuah sistem seperti hijau, contohnya, dapat digambarkan/dijelaskan sebagai berikut: hijau = 0 x merah + 1 x hijau + 0 x biru atau, bahkan lebih pendek, G = 0 x R + 1 x G + 0 x B.

Jika seseorang menggambar warna utama sebagai poros/sumbu pada sebuah sistem koordinat maka menghasilkan apa yang disebut

dengan ruang warna. Beberapa pakar/ahli telah membahas sistem klasifikasi warna dan membuat gagasan/pikiran yang berbeda-beda mengenai bagaimana ruang warna seharusnya didesain. Semua ruang warna itu mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Dalam ruang warna yang paling penting adalah telah dilakukan standarisasi secara internasional. Ia digunakan di berbagai cabang industri, misalnya di industri bahan pewarna dan industri pernis, pada industri tekstil, dalam produksi makanan dan dunia kedokteran. Bagan warna standar CIE telah diterima di seluruh dunia. (Singkatan CIE adalah Comission Internationale de l’Eclairage).

Sistem ini menggunakan variabel X, Y dan Z untuk ’nilai kadar warna’ sebagai pengganti dari R, G dan B. Untuk alasan praktis koordinat kromatik/warna x dan y dan faktor Y ditentukan dari koordinat

tersebut. (faktor Y digunakan sebagai ukuran terang pada warna

obyek/benda). Letak setiap warna dapat dijelaskan dengan tepat/seksama dengan menggunakan ketiga koordinat ini.

Warna-warna yang

sama terangnya dapat digambarkan dalam dua dimensi, yaitu dalam bidang tunggal. Bagian silang/yang melintang pada ruang warna CIE dalam bidang yang terang adalah diagram kromatik CIE.

Warna spektrum merupakan warna yang paling jenuh yang dapat dihasilkan untuk corak yang diberikan (panjang gelombang). Ia diletakkan di garis/pinggir diagram kromatik CIE. Gambar ini memperlihatkan spektrum bersama-sama dengan panjang gelombang yang berhubungan dalam nanometer. Garis lurus yang berhubungan dengan panjang gelombang 380 nm dan 780 nm disebut dengan garis ungu. Semua satuan trikromatik ini membuat campuran tambahan pada spektrum yang terbentang di dalam area yang dikelilingi oleh tempat spektrum dan garis ungu.

Satuan trikromatik pusat ini mempunyai koordinat x = 0,333 dan y = 0,333. Disingkat dengan E (yakni ”equi-energy spectrum”) untuk sumber cahaya utama dan terkadang juga disingkat dengan A (yakni ’achromatic”) dalam hal ini warna obyek/benda.

Penjenuhan semua warna meningkat dari satuan trikromatik pusat menuju ke tempat spektrum.

Gambar 2. 25. Nilai kadar warna

Gambar 2. 26. Diagram kromat ik

Euroscale DIN 16 539 menjelaskan posisi lokasi warna untuk cyan, magenta dan kuning untuk percetakan offset tiga warna dan empat warna. Ia juga menjelaskan lokasi warna untuk warna sekunder yang dikurangi merah, hijau dan biru.

Diagram kromatik pada gambar 2.26 memperlihatkan lokasi warna yang terbentang pada DIN 16 539 juga jarak warna yang dapat dihasilkan dalam mencetak. Distribusi ini sangat sejenis untuk semua nilai terang/brightness.

Corak warna diletakkan di dalam hexagon yang dapat

disalin/direproduksi dalam percetakan offset empat warna dengan menggunakan warna Euroscale. Warna- warna di luar area ini hanya dapat dihasilkan dengan bantuan warna khusus tambahan (lihat gambar 2.27).

Dalam Euroscale DIN 16 539 nilai berikut ini untuk kertas yang dilapisi yang telah ditetapkan untuk percetakan tertentu/spesifik dan kondisi pengukuran:

Colour coordinates Luminance factor Primary and secondary colours x y Y Yellow 0,437 0,494 77,8 Magenta 0,464 0,232 17,1 Cyan 0,153 0,196 21,9 Yellow-magenta 0,613 0,324 16,3 Yellow-cyan 0,194 0,526 16,5 Magenta-cyan 0,179 0,101 2,8

Tabel 2.3. Nilai colour coordinates dan luminance factor

Nilai untuk x, y dan Y diukur dengan menggunakan

spectrophotometer. Ia ada sebagai handset atau sebagai pusat

perhitungan dengan kontrol mesin on-line (seperti pada Heidelberg CPC 21).

Gambar 2. 27. Corak warna dilet akkan dalam

4. Reproduksi Warna dalam Mencetak

Jaminan kualitas dalam mencetak bertujuan untuk reproduksi/menyalin warna yang konstan/tetap dan benar/tepat melalui keseluruhan dalam proses mencetak. Untuk tinta cetak dan warna persediaan cetak, paramater yang paling penting adalah ketebalan film tinta, nilai halftone, keseimbangan warna, pemasangan tinta dan rangkaian warna.

4.1. Ketebalan film tinta

Untuk alasan teknis, ketebalan film tinta maksimal dalam percetakan offset adalah sekitar 3,5 μm. Untuk kertas yang dilapisi dan proses warna yang berkaitan dengan DIN 16 539 lokasi warna yang tepat hendaknya dicapai/diperoleh dengan ketebalan film tinta antara 0,7 dan 1,1 μm.

Jika lithograpies nya tidak sesuai/tidak cocok, menggunakan tinta cetak yang tidak sesuai, bagaimanapun, ini bisa saja terjadi bahwa poin standarisasi pada diagram kromatik CIE tidak tercapai.

Jarak warna reproduksi juga menurun

jika penjenuhannya tidak

memadai. Dalam gambar area putih

Gambar 2. 28. Pengaruh ket ebalan f ilm t int a

memperlihatkan bagaimana jarak sempitnya warna dengan tinta yang kurang pada setiap tiga proses warna.

Berkaitan dengan ilmu fisika pengaruh ketebalan film tinta pada tampilan dapat diterangkan sebagai berikut ini.

Tinta cetak tidak menutupi kertas; tinta itu, agak, transparan. Cahaya memasuki/menembus tinta. Dalam melewati tinta, cahaya menghadapi pigmen yang menyerap menjadi panjang gelombang tertentu yang lebih besar atau lebih kecil.

Konsentrasi pigmen yang makin tinggi/besar dan ketebalan film tinta yang juga makin tinggi/besar, maka lebih banyak pigmen yang dimasukkan oleh cahaya yang terjadi dan, akibatnya, lebih banyak yang diserap.

Pada akhirnya, sinar cahaya mencapai permukaan (putih) pada persediaan cetak dan dipantulkan. Di saat jalan kembalinya cahaya harus melewati film tinta lagi dan hanya setelah itu ia dapat ditangkap/dilihat oleh mata pengamat.

Film tinta cetak yang tebal menyerap lebih banyak cahaya dan memantulkan sedikit saja daripada film tinta cetak yang tipis; sehingga pengamat/observer melihat warna lebih gelap, lebih jenuh, corak warna. Bagian cahaya yang mencapai mata menjadi sesuai/cocok sebagai basis untuk penaksiran/penilaian setiap warna.

4.2. Signifikansi nilai halftone dalam mencetak

Selanjutnya pada tinta cetak, parameter yang paling penting adalah nilai halftone terhadap penampilan optik corak warna. Nilai halftone mengindikasikan seberapa besar persediaan mencetak tertutupi oleh tinta. Corak warna yang lebih terang untuk diproduksi maka akan membuat area yang tertutupi semakin kecil.

Untuk reproduksi corak warna yang berbeda-beda dalam scanning klasik dengan frekuensi scanning konstan maka digunakan titik halftone, yang mempunyai ukuran bergantung pada corak yang dikehendaki.

Berlawanan dengan hal ini, dalam scanning yang frekuensinya termodulasi, digunakan penempatan dots yang berbeda-beda untuk menghasilkan corak yang berbeda-beda (semua dots mempunyai ukuran yang sama). Secara umum, nilai halftone diekspresikan dalam persen.

4.2.1. Pergeseran nilai halftone

Ketika dot halftone ditransfer dari film melalui lempengan dan lapisan menuju ke persediaan cetak, beberapa faktor bisa mengubah ukuran geometriknya, dan juga nilai halftone nya.

Perubahan pada nilai halftone disebabkan karena pemrosesan yang dapat diganti dalam tahapan pra-cetak. Sebuah kurva menjelaskan karakteristik transfer yang dihasilkan dengan mengukur pola cetakan dan membandingkannya dengan yang asli. Jika selama seluruh proses mencetak (dari scanning hingga produk cetakan selesai) selalu digunakan parameter (yang telah distandarisasi) sama maka seseorang dapat mengharapkan produk cetakan sesuai dengan yang aslinya.

Pergeseran nilai halftone disebabkan oleh sulitnya dalam mencetak, bagaimanapun juga, ini tidak dapat diramalkan/diprediksi. Mereka yang melakukan proses mencetak seharusnya memperoleh perhatian khusus. Beberapa hal yang juga penting adalah:

Transfer titik

halftone

Faktor-faktor yang mempengaruhi

Tampilan titik halftone

Film Montase Penyinaran

Pengembangan

Tepi/pinggir pita film, bahan perekat

Kimiawi, waktu pengembangan

Dua titik halftone pada film (nampak pada pembesar 150fold) Pelat Cetak Penyinaran Pelat Pembasahan Penintaan Pelat Cetak/Blangket Bahan, abrasi selama mencetak Waktu penyinaran, Vakum, penyinaran samping/sisi Jumlah larutan pembasahan, nilai pH, cetakan permukaan,

kekerasan air, suhu Ketebalan lapisan tinta, konsistensi, suhu

Menggulung/lembar bantalan

Titik halftone pada pelat setelah pemberian tinta Blangket Blangket cetak/ printing stock Bahan, kondisi, permukaan Menggulung/lembar bantalan

Titik halftone pada blangket Printing stock Pengangkutan lembaran/kertas Pengiriman Permukaan, kualitas kertas Transfer register Offset

Dalam pembesaran tampak dengan jelas hasil the first- rate

Tabel 2.4. Pergeseran nilai halftone

4.2.2. Meningkat/menurunnya nilai halftone Dot gain

Dot gain artinya bahwa terdapat sebuah kenaikan/peningkatan pada nilai halftone selama proses mencetak dibandingkan dengan titik pada film. Kenaikan/peningkatan ini adalah bagian selama pemrosesan, bahan, dan juga mesin, dan juga tidak dapat dipengaruhi oleh orang yang mencetak (aspek ini juga disebut dengan perluasan/memperbesar titik halftone). Untuk kadar/tingkat tertentu, orang yang mencetak dapat meniadakan/menetralkan dot gain, khususnya dengan memanipulasi pemberian tinta.

Filling in artinya adalah reduksi/pengurangan area yang tidak dicetak hingga benar-benar tidak nampak/tak terlihat. Filling-in juga bisa disebabkan karena slur atau doubling.

Sharpening

Sharpening artinya adalah

penurunan/pengurangan pada nilai halftone dibandingkan dengan titik pada film. Secara praktis, istilah sharpening sering digunakan untuk

menjelaskan/menggambarkan mengenai meningkatnya penurunan/pengurangan pada nilai halftone, meskipun

cetakannya bisa jadi masih penuh dibandingkan dengan film.

4.2.3. Perubahan bentuk titik halftone Slur

Slur artinya bahwa bentuk titik halftone berubah selama proses mencetak disebabkan karena gerakan relatif antara lempengan dan lapisan dan/atau lapisan dan lembar cetakan, bahwa ini merupakan

titik/poin sirkuler yang dapat berubah menjadi oval. Slur dalam arah cetakan disebut dengan slur lingkaran/bundar/keliling (circumferential slur), dan slur pada sudut ke kanan pada arah cetakan disebut dengan slur menyamping/samping (lateral slur). Slur diagonal diperoleh jika kedua bentuk itu terjadi pada waktu yang bersamaan.

Doubling

Dalam cetakan offset, doubling artinya bahwa terlihat seperti ada sebuah bayangan dan bayangan ini tidak dikehendaki, secara umum lebih kecil, titik tinta nampak disamping titik

halftone yang diinginkan. Doubling disebabkan karena retransfer/transfer kembali yang tidak kongruen pada tinta oleh lapisan berikutnya.

Offsetting

Istilah offsetting berkaitan dengan perubahan titik halftone yang disebabkan

oleh faktor-faktor mekanis setelah proses mencetak. Istilah offset juga digunakan untuk menggambarkan transfer tinta dari bahan cetakan yang masih baru ke permukaan lainnya.

Hal-hal penting yang perlu diamati bagi seorang operator cetak

Dengan bantuan kepingan/bidang kontrol, dot gain

dapat dipantau/dimonitor secara visual dan diukur dalam pengukuran. Untuk pengecekan visual yang murni, terutama kepingan/bidang sinyal sangatlah tepat/cocok. Filling-in dapat dipantau dengan baik dengan menggunakan bantuan elemen pengukur kasa dengan nilai halftone yang tinggi.

Dot gain dan clogging sebagian besar terjadi karena kelebihan dalam memberi tinta dan tidak cukup dalam memberi air,

terlalu banyak cetakan antara lempengan dan lapisan, atau karena lapisan kelem yang jelek. Dalam hal ini, pemberian tinta dan pembasahan gulungan dapat diatur/disetel dengan baik.

Dibawah kondisi normal dan pencahayaan lempengan yang tepat cetakan biasanya lebih penuh daripada filmnya. Beberapa kerusakan seperti lempengan kosong/samar dan penambahan tinta pada lapisan dapat menyebabkan sharpening. Perbaikannya bisa seperti ini: lebih sering mencuci lapisan dan unit

tinta; merubah tinta dan rangkaian warna; mengecek gulungan lempengan, cetakan cetakan dan proses mencetak.

Dokumen terkait