BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Website
Website adalah sekumpulan dari halaman web yang saling terhubung, biasanya termasuk halaman awal, umumnya terletak di dalam server yang sama dan dipelihara sebagai sekumpulan informasi oleh orang, kelompok atau organisasi.
Website juga bisa berarti kumpulan dari halaman web yang berisi teks,gambar,audio, video dan lain sebagainya (Sreedhar,2005). Halaman web adalah sebuah dokumen di dalam World Wide Web (WWW) , terdiri dari berkas
Hyper Text Markup Language (HTML) dan berkas lain yang berkaitan untuk scripts
dan grafik dan sering dihubungkan ke dokumen yang lain. Isi dari halaman web umunya diakses menggunakan browser.
Halaman web yang diakses dan diangkut dengan Hypertext Transfer Protocol (HTTP), yang mungkin bisa menggunakan enkripsi (HTTP Secure, HTTPS) untuk menyediakan keamanan dan privasi bagi pengguna dari isi halaman web. Aplikasi pengguna yang sering disebut dengan web browser, menerjemahkan isi halaman sesuai dengan instruksi HTML ke layar. Halaman-halaman dari sebuah situs web biasanya dapat diakses dari Uniform Resource Locator (URL) yang disebut homepage.
1.2Perpustakaan
Perpustakaan berasal dari kata pustaka, yang berarti kitab atau buku. Setelah ditambah awalan per dan akhiran an menjadi perpustakaan yang artinya kumpulan buku-buku yang kini dikenal sebagai koleksi bahan pustaka. Dalam bahasa Inggris dikenal istilah Library yang berasal dari bahasa latin yaitu liber atau libri yang artinya buku. Perpustakaan adalah sebuah ruangan, bagian sebuah gedung tempat menyimpan buku-buku untuk dibaca. Sedangkan menurut Taslimah Yusuf (1996), perpustakaan adalah tempat menyimpan berbagai jenis bahan bacaan. Di perpustakaan masyarakat dapat memanfaatkan bacaan yang ada untuk menambah pengetahuan, mencari informasi atau sekedar mendapatkan hiburan. Berbagai jenis koleksi yang tersedia yaitu berupa buku, majalah, surat kabar, bahan audio visual, rekaman kaset, film dan lain-lain. Namun karena perkembangan jaman, istilah perpustakaanpun menjadi berkembang, sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Berdasarkan tugas dan fungsinya saat ini, perpustakaan adalah tempat menyimpan, mengolah dan mencari informasi, dimana informasi tersebut dapat berbentuk bahan bacaan tercetak (buku, jurnal, referensi, dan bahan pustaka tercetak lainnya) maupun bahan bacaan dalam bentuk elektronik (electronic book, elektronik jurnal, dan bahan bacaan bentuk elektronik lainnya). Di dalam perpustakaan tersebut ada organisasi dan sistem yang mengatur perjalanan bahan pustaka/informasi mulai dari pengadaaan,
peminjaman hingga pelayanan dan penyajiaan kepada pengguna perpustakaan.
1.3 Usability
Usability dari suatu sistem ditentukan dari bagaimana kemudahan pengguna mememenuhi tugasnya. Usability menurut ISO-9241 (1998) adalah ukuran sejauh mana suatu produk dapat digunakan oleh pengguna tertentu untuk mencapai tujuan tertentu dengan efektivitas,efisiensi dan kepuasan dalam konteks tertentu dari penggunaan.
Usability dapat diukur dengan mempertimbangkan beberapa hal : a. Optimum – berkaitan dengan analisis biaya-keuntungan.
b. Efektif - berkaitan dengan efisiensi dan produktias penggunaan, di antaranya kecepatan, diselesaikannya tugas, betul tidaknya tugas diselesaikan, yang dicapai oleh interaksi pengguna dengan sistem.
c. Kepuasan - berkaitan dengan emosi kepuasan pengguna terhadap produk yang dipakai. Pengukuran tidak hanya berlangsung pada awal penggunaan tetapi setelah melalui pelatihan dan penggunaan pada waktu tertentu.
d. Pengguna, tugas dan lingkungan - karakteristik ini harus juga dipertimbangkan.
e. Biaya - berkaitan dengan investasi yang harus dilakukan pengguna untuk mencapai usabilitas pada level yang diingainkan, termasuk biaya fisik, dan non fisik.
Usability dapat dipandang dari tiga faktor utama : a. Learnability
Learnability yaitu kemudahan pengguna baru untuk mulai secara efektif berinteraksi dan mencapai kinerja yang optimal.
b. Fleksibilty
Fleksibility yaitu beragam cara yang disediakan oleh sistem untuk memungkinkan pengguna dan sistem bertukar informasi. Sehingga fleksibilitas ini harus menjamin bahwa pengguna tidak hanya terpaku pada satu pola dialog .
c. Obustness
Obustness adalah tingkatan berbagai dukungan yang disediakan bagi pengguna untuk menentukan tercapainya tujuan. Artinya bila suatu cara gagal maka masih ada cara lain untuk mencapai tujuan tersebut.
2.4 Research-Based Web Design & Usability Guidelines
Pedoman Research-Based Web Design & Usability Guidelines dikembangkan oleh
U.S. Department of Health and Human Services (HHS) (departmen Kesehatan dan Pelayanan
kemanusiaan Amerika Serikat) , yang bekerja sama dengan U.S. General Services
Administration (Pelayanan Administrasi Umum Amerika Serikat). Pedoman ini adalah edisi
terbaru dari pembaharuan pedoman asli yang terdiri dari 187 pedoman dan menambahkan 22
pedoman yang baru. Banyak pedoman yang telah diubah, dan beberapa referensi baru telah
Pedoman ini dikembangkan untuk membantu mereka yang terlibat dalam pembuatan situs web berdasarkan keputusan mereka pada bukti terkini dan terbaik yang ada. Pedoman sangat relevan dengan desain situs berorientasi informasi, tetapi dapat diterapkan di seluruh spektrum yang luas dari situs web.
Pedoman ini diperuntukan untuk manajer situs web, perancang, dan orang lain yang terlibat dalam pembuatan atau pemeliharaan situs web dan juga diperuntukan untuk peneliti yang menyelidiki masalah desain web. Sumber daya ini akan membantu para peneliti menentukan apakah penelitian telah dilakukan, dan dimana penelitian sedikit atau tidak ada.
2.4.1 Alasan pedoman ini dibuat
Pedoman ini dibuat oleh HHS berdasarkan beberapa alasan:
2.4.1.1Untuk membuat situs web kesehatan yang lebih baik dan lebih bermanfaat.
2.4.1.2Untuk memberikan pengukuran pedoman desain situs web. Sebagian besar pedoman desain web yang ada kekurangan informasi kunci yang diperlukan untuk menjadi pedoman yang efektif. Sebagai contoh, banyak pedoman banyak disusun dari:
a. Berdasarkan opini personal dari beberapa ahli. b. Tidak menyediakan referensi sebagai pendukung.
c. Tidak menyediakan indikator apapun seperti pedoman tertentu.
d. Mewakili konsensus peneliti, atau jika telah berasal dari studi satu kali, bukan studi berulang kali.
e. Tidak memberikan informasi apapun tentang kepentingan relatif dari pedoman individu.
2.4.1.3Untuk mendorong penelitian ke daerah-daerah yang akan memiliki pengaruh terbesar pada penciptaan situs web yang dapat digunakan. Ada pertanyaan berbagai desain web yang jawabannya yang berbasis penelitian tidak dapat diberikan. Walaupun biasanya ada lebih dari 1.000 makalah yang diterbitkan setiap tahun berhubungan dengan desain web dan usability, banyak penelitian tidak didasarkan pada pertanyaan paling penting (atau paling umum) yang diminta oleh perancang situs web. Dengan menyediakan sumber daftar ekstensif peringkat “tingkat pembuktian relatif” dalam Pedoman, HHS berharap untuk menyoroti isu-isu penelitian yang meyakinkan dan menarik perhatian peneliti untuk masalah yang paling membutuhkan jawaban.
2.4.2 Manfaat pedoman
Pedoman ini menawarkan manfaat bagi 4 pembaca kunci:
a. Perancang. Pedoman ini memberikan suatu pengertian yang jelas penjelasan yang jelas dari cakupan isu perancang, khususnya bagi mereka yang baru berkecimpung di bidang itu, butuh pertimbangan ketika merancang dan merancang situs web.
b. Spesialisasi Usability. Pedoman ini akan membantu spesialiasi usability mengevaluasi rancangan dari situs web.
c. Manager . Pedoman ini memberikan manager gambaran yang bagus dan memahami lebih dalam cakupan dari usability dan isu perancangan web yang mungkin ditemukan oleh perncang ketika membuat situs web.
d. Peneliti Peneliti yang dilibatkan di dalam mengevaluasi rancangan web dan web dapat menggunakan sejumlah pedoman untuk menentukan dimana penelitian baru dibutuhkan.
Proyek U.S. Department of Health and Human Services (HHS) Research-Based Web Design & Usability Guidelines dimulai pada bulan Maret 2000. Sejak saat itu, setiap pedoman yang diperkenalkan mempunyai extensive internal dan external review. Proses yang digunakan untuk membuat pedoman tersebut adalah:
Langkah 1:Membuat inisialisasi sejumlah pedoman
Langkah 2: Melihat kembali inisialisasi sejumlah pedoman.
Langkah 3: Menentukan “tingkat kepentingan relatif” dari setiap pedoman Langkah 4: Menentukan “tingkat pembuktian relatif” untuk setiap pedoman Langkah 5: Menemukan contoh grafik untuk pedoman
Langkah 6: Mengelompokan, mengorganisasi dan uji usability pedoman Langkath 7: Memperbaharui sejumlah pedoman
2.4.3 Kriteria yang digunakan untuk membuat “tingkat pembuktian relatif” Kriteria yang digunakan untuk membuat “tingkat pembuktian relatif” ditunjukkan berikut ini:
2.4.3.1Nilai 5 – Dukungan penelitian yang kuat
a. Mempunyai penilaian yang kumulatif dan menarik dari ahli, serta didukung penelitian yang mempunyai bukti. Syarat pedoman agar mempunyai penilaian 5 diantaranya: b. Setidaknya mempunyai satu studi penelitian yang formal
dan valid .
c. Pedoman tidak bertentangan dengan penemuan penelitian yang dasar.
d. Terdapat pendapat ahli yang setuju dengan penelitian. 2.4.3.2Nilai 4 – Dukungan penelitian yang sedang
a. Penelitian berdasarkan bukti yang kumulatif.
b. Mungkin ada atau tidak bertentangan dengan penemuan penelitian yang dasar.
c. Terdapat pendapat ahli.
d. Ahli cenderung setuju dengan penelitian mengenai pedoman ini.
2.4.3.3Nilai 3– Dukungan penelitian yang lemah
a. Pedoman mempunyai bukti dasar penelitian yang terbatas. b. Mungkin terdapat konflik dengan penelitian yang dasar. 2.4.3.4Nilai 2– Dukungan pendapat ahli yang kuat
a. Pedoman tidak mempunyai bukti penelitian yang dasar. b. Para ahli cenderung setuju mengenai pedoman, meskipun
mungkin tidak ada konsensus.
c. Pedoman mempunyai beberapa pendukung pendapat ahli dalam buku, panduan, dan lain-lain.
d. Secara umum diterima sebagai “praktek terbaik” atau mencerminkan “keadaan praktek“
2.4.3.5Nilai 1– Dukungan pendapat ahli yang lemah
a. Pedoman tidak mempunyai bukti penelitian yang dasar. b. Pendapat ahli yang terbatas dan bertentangan mengenai
pedoman. 2.4.4 Informasi setiap pedoman
Setiap butir pedoman yang ada di dalam pedoman Research-Based Web Design & Usability Guidelines berisi informasi mengenai:
a. Nama dari pedoman
b. Rating “tingkat pembuktian relatif” dari 1(penting) sampai dengan 5 (sangat penting)
c. Rating “tingkat pembuktian relatif” dari 1(dukungan opini pakar lemah) sampai dengan 5(dukungan penelitian yang kuat)
d. Deskripsi yang jelas dari pedoman
e. Komentar untuk pedoman yang menjelaskan ide di balik pedoman atau untuk memastikan bahwa pedoman sudah cocok.
g. Contoh desain yang sesuai dengan pedoman. (tidak semua pedoman mempunyai contoh).
2.4.5 Kategori pedoman
2.4.5.1Kategori –kategori yang ada di dalam pedoman ini adalah sebagai berikut:
a. Design Process and Evaluation (proses perancangan dan evaluasi)
b. Optimizing the User Experience (pengoptimalan pengalaman pengguna)
c. Accessibility (aksesibilitas)
d. Hardware and Software (perangkat keras dan perangkat lunak)
e. The Homepage (halaman awal) f. Page Layout (tata letak halaman) g. Navigation (navigasi)
h. Scrolling and Paging (penggulungan dan perpindahan halaman)
i. Headings, Titles, and Labels (judul dan label) j. Links (tautan)
k. Text Appearance (penampilan teks) l. Lists (daftar)
n. Graphics, Images, and Multimedia (grafik, gambar dan multimedia)
o. Writing Web Content ( isi website)
p. Content Organization (pengorganisasian isi) q. Search (pencarian)
r. Usability Testing (uji usability)
2.4.5.2Kategori yang digunakan untuk melakukan evaluasi
Dari ke 18 kategori di atas, tidak semuanya digunakan, hanya kategori-kategori yang berhubungan dengan pengguna yang akan digunakan. Kategori-kategori yang akan digunakan untuk melakukan evaluasi berdasarkan sudut pandang pengguna adalah:
a. Proses perancangan dan evaluasi b. Pengoptimalan pengalaman pengguna c. Aksesibilitas
d. Halaman awal e. Tata letak halaman f. Navigasi
g. Penggulungan dan perpindahan halaman h. Judul dan label
i. Tautan
j. Penampilan teks k. Daftar
l. Layar-kontrol dasar
m. Grafik, gambar dan multimedia n. Isi website
o. Pengorganisasian isi p. Pencarian
Setiap kategori di atas, mempunyai sejumlah butir pedoman. Tidak semua butir-butir pedoman digunakan dalam penelitian ini, hanya dipilih beberapa saja yang sesuai dengan sudut pandang pengguna, kepentingan relatif,dan kekuatan bukti. Untuk kepentingan relatif dan kekuatan bukti, dipilih yang nilai dari kedua-duanya atau salah satunya lebih dari atau sama dengan 4.
2.4.6 Butir-butir pedoman setiap kategori
Dari hasil pemilihan di atas, maka didapatkan butir-butir pedoman untuk setiap kategori berikut ini:
2.4.6.1Proses perancangan dan evaluasi
a. Provide useful content (menyediakan isi yang berguna) b. Establish user requirements (menentukan kebutuhan
pengguna)
c. Understand and meet user’s expectations (mengerti dan
memenuhi harapan pengguna)
Ketika merancang dan mengembangkan situs web, perlu pertimbangan yang cermat di dalam menyediakan isi yang berguna, menentukan kebenaran dan kelengkapan dari
kebutuhan pengguna dan memastikan bahwa situs website dapat memenuhi harapan pengguna website.
2.4.6.2Pengoptimalan pengalaman pengguna
a. Design for working memory limitations (dirancang untuk membatasi kerja memori/otak)
b. Reduce the user’s workload (mengurangi kelebihan kerja
pengguna)
c. Display information in a directly usable format (menampilkan informasi di dalam format yang bisa digunakan secara langsung)
d. Format information for reading and printing (informasi diformat untuk dibaca dan dicetak)
Situs Web yang dibuat harus dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas dari interaksi manusia dan komputer. Kemampuan komputer harus di maksimalkan untuk mengurangi beban kerja pengguna, seperti menampilkan informasi di dalam format yang bisa langsung digunakan oleh pengguna sehingga pengguna tidak perlu untuk mengingat informasi selama lebih beberapa detik.
2.4.6.3Aksesibilitas
a. Do not use color alone to convey information (hanya gunakan warna yang sama untuk menyampaikan infromasi)
Situs Web harus dirancang untuk memastikan bahwa semua orang, termasuk pengguna yang memiliki kesulitan melihat, buta warna, mendengar, dan membuat gerakan yang tepat, dapat menggunakannya, seperti bagi pengguna yang bermasalah dengan warna atau kurang bisa membedakan warna, hendaknya informasi yang ditampilkan menggunakan warna yang bisa di baca oleh semua orang.
2.4.6.4Halaman Awal
a. Create a positive first impression of your site (buat kesan pertama yang positif dari situs web)
b. Ensure the homepage looks like a homepage (pastikan halaman awal seperti halaman awal situs web)
c. Enable access to the homepage (memungkinkan mengakses halaman utama dari halaman lain di dalam situs web)
d. Communicate the web site’s value and purpose
(komunikasikan nilai dan tujuan situs web)
e. Limit prose text on the homepage (batasi jumlah teks di dalam halaman awal)
Halaman awal dari situs web berbeda dari semua situs web yang lain. Halaman awal yang dirancang dengan baik akan menunjukan kesan pertama yang positif bagi pengguna yang mengunjungi situs web. Halaman awal dari situs web harus bisa menunjukan dan menyampaikan tujuan dari situs
web dan harus bisa diakses dari halaman lain yang berada di dalam situs web.
2.4.6.5Tata letak halaman
a. Place important items consistently (letakan informasi yang penting secara konsisten)
b. Place important items at top center (letakan informasi yang penting di bagian tengah atas)
c. Align items on a page (sejajarkan/rapikan informasi yang ada di halaman)
d. Avoid cluttered displays (hindari tampilan yang berantakan)
e. Optimize display density (optimalkan kepadatan tampilan) Semua situs web yang dibuat harus disusun dengan rapi agar mudah dipahami oleh semua penggunanya. Tampilan yang berantakan dari situs web menyebabkan pengguna mengalami kebingungan di dalam mencari informasi yang diinginkan. Informasi yang penting harus diletakan dibagian yang mudah ditemukan oleh pengguna, yaitu di bagian tengah atas dan diletakan secara konsisten disetiap halamannya. Informasi yang ditampilkan berupa paragraf harus diatur jumlah baris dan kalimat agar pengguna bisa membaca informasi dengan cepat dan jelas.
a. Differentiate and group navigation elements (bedakan dan kelompokan elemen navigasi
b. Place primary navigation menus in the left panel (letakan menu navigasi utama di panel sebelah kiri)
Navigasi adalah suatu metode metode yang digunakan untuk menemukan informasi dalam sebuah situs Web. Halaman navigasi digunakan terutama untuk membantu pengguna menemukan dan menyambungkan ke halaman tujuan. Suatu skema navigasi situs Web dan fitur harus memungkinkan pengguna untuk menemukan dan mengakses informasi secara efektif dan efisien.
Untuk memudahkan navigasi, pembuat situs web harus membedakan kelompok dan elemen navigasi dan menggunakan jenis menu yang sesuai. Situs web yang baik memungkinkan pengguna untuk tidak terjebak di dalam suatu halaman yang buntu tanpa bisa kembali ke halaman sebelumnya.
2.4.6.7Penggulungan dan perpindahan halaman
a. Eliminate horizontal scrolling (hilangkan menggulung secara horizontal/kesamping)
Sejak awal proses merancang situs web, sudah harus ditentukan dahulu apakah halaman situs web akan dibuat panjang atau dibuat pendek. Halaman web yang dibuat
panjang akan membuat pengguna harus menggulung halaman secara terus menerus. Apabila halaman web dibuat pendek dan akibatnya banyak halaman yang dibuat, maka pengguna harus sering berpindah-pindah halaman. Penentuan panjang pendek halaman harus ditentukan oleh tipe pengguna dan jenis tugas. Jika banyak pengguna yang lambat dalam menggulung halaman, maka lebih baik menggunakan proses pindah halaman. Beberapa tugas yang mengharuskan pengguna untuk mengingat di mana informasi terletak pada sebuah halaman dapat mengambil manfaat dari pindah halaman, sementara tugas-tugas membaca banyak bermanfaat jika menggulung halaman.
2.4.6.8Judul dan Label
a. Use clear category labels (gunakan label kategori yang jelas)
b. Highlight critical data (soroti data yang kritis)
c. Use descriptive row and column headings (gunakan deskripsi baris dan judul kolom)
Judul dan label diperlukan di dalam situs web agar pengguna lebih mudah untuk mengerti informasi yang ada secara lebih cepat. Judul dan label yang jelas disetiap halaman web akan membuat pengguna bisa lebih cepat untuk mengerti informasi yang ada tanpa harus membaca informasi secara
keseluruhan. Sorotan terhadap informasi yang penting dengan menggunakan jenis tulisan atau warna yang lain membuat pengguna bisa memahami hal penting di dalam infromasi yang sedang dibaca. Deskripsi di dalam baris dan judul di kolom di dalam sebuah tabel akan memungkinkan pengguna memahami secara jelas dan cepat maksud dari tabel tersebut.
2.4.6.9Tautan
a. Use meaningful link labels (gunakan label tautan yang berarti)
b. Match link names with their destination pages (cocokan nama tautan dengan halaman yang dituju)
c. Repeat important links (ulangi tautan yang penting) d. Use text for links (gunakan teks/tulisan untuk tautan) e. Ensure that embedded links are descriptive (pastikan link
yang terpasang terdiskripsi
Tautan di dalam sebuah situs web membuat pengguna menemukan halaman yang dituju dengan mengklik tautan berikutnya. Oleh karena itu nama tautan harus sesuai dengan halaman yang dituju dan gunakan nama link yang bisa dipahami dengan mudah oleh pengguna, terutama di halaman awal situs web. Tautan yang penting sebaiknya di tuliskan berulang di dalam satu halaman situs web agar pengguna bisa menuju halaman yang lebih penting.
2.4.6.10 Penampilan teks
a. Use black text on plain, high-contrast backgrounds (gunakan tulisan hitam di dalam halaman yang polos, latar belakang yang kontras)
b. Ensure visual consistency (pastikan tampilan konsisten) c. Use mixed-case for prose text (gunakan campuran susunan
dan bentuk huruf yang tepat)
d. Use attention-attracting features when appropriate (gunakan perhatian- filtur yang menarik disaat yang tepat) e. Use familiar fonts (gunakan tulisan yang umum
digunakan)
Tulisan yang umum digunakan terutama berukuran 12 akan membuat situs web bisa menyampaikan informasi secara efektif dengan pengguna. Warna tulisan yang mirip dengan warna/gambar latar belakang dan jenis tulisan yang bermacam-macam membuat pengguna kesulitan untuk membaca informasi yang ada.
2.4.6.11 Daftar
a. Order elements to maximize user performance (urutkan elemen untuk memaksimalkan kemampuan pengguna)
b. Place important items at top of the list (letakan informasi yang penting dibagian atas daftar)
c. Format lists to ease scanning (format daftar untuk memudahkan pemindaian)
d. Display related items in lists (tampilkan informasi yang berhubungan di dalam daftar)
e. Introduce each list (memperkenalkan setiap daftar) Daftar biasanya ditemukan pada situs Web. Setiap daftar harus bisa dimengertis secara jelas . Daftar penting ditempatkan dibagian paling atas dan informasi yang saling berhubungan ditampilkan di dalam satu daftar yang sama agar pengguna lebih mudah mengerti dan memaksimalkan kinerja pengguna.
2.4.6.12 Layar-Kontrol Dasar
a. Distinguish required and optional data entry fields (perlu membedakan masukan data)
b. Label data entry fields consistently (menamai masukan data secara konsisten)
c. Label data entry fields clearly (menamai masukan data secara jelas)
d. Minimize user data entry (minimalkan masukan data dari pengguna)
Situs web yang baik memungkinkan penggunanya untuk tidak atau jarang memasukan banyak data. Area untuk memasukan data harus jelas maksudnya dan konsisten namanya disetiap halaman.
2.4.6.13 Grafik, gambar dan multimedia
a. Use simple background images (gunakan gambar latar belakang yang sederhana)
b. Label clickable images (menamai gambar yang bisa diklik)
c. Use video, animation, and audio meaningfully (gunakan video,animasi dan audio yang berarti)
d. Include logos (masukan logo)
e. Graphics should not look like banner ads (grafik harus tidak seperti iklan)
Halaman web akan lebih menarik dan membuat pengguna betah mengunjungi jika terdapat video, animasi atau multimedia lain yang membantu pengguna mendapatkan informasi yang diinginkan. Logo organisasi perlu untuk ditampilkan di situs web agar pengguna mengetahui situs web apa yang sedang dikunjungi.
2.4.6.14 Isi website
b. Use mixed case with prose (gunakan campuran susunan dan bentuk huruf yang tepat)
c. Limit the number of words and sentences (batasi jumlah kata dan kalimat)
d. Use familiar words (gunakan tulisan yang umum digunakan)
Isi situs web adalah bagian paling penting dari sebuah situs Web. Jika isi tidak memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna, akan mengurangi nilai dari situs web karena kurang membantu pengguna dalam mendapatkan informasi yang diinginkan, tidak peduli seberapa mudahnya situs web di gunakan. Perlu dipikirkan juga mengenai jumlah kata dan kalimat agar isi dari situs web dapat dibaca dengan mudah.
2.4.6.15 Pengorganisasian isi
a. Organize information clearly (organisasi informasi secara jelas)
b. Facilitate scanning (fasilitasi pemindaian)
c. Group related elements (kelompokan elemen yang berhubungan)
d. Minimize the number of clicks or pages (minimalkan jumlah klik atau halaman)
e. Display only necessary information (tampilkan hanya informasi yang perlu)
Setelah memastikan bahwa isi dari situs web bermanfaat, ditulis dengan baik, dan dalam format yang cocok