BAB I samapai dengan masyarakat bawah. Seiring dengan berjalannya waktu dan teknologi, masyarakat sudah tidak lagi melihat motor sebagai sesuatu yang mempunyai nilai tinggi padahal jika diingat kembali bagaimana bangsa ini bisa merdeka tentulah tidak lepas dari peranan sebuah kendaraan terutama motor.
Berdasarkan hal diatas, maka tidaklah heran jika keberadaan motor tua di masyarakat sudah mulai berkurang jumlahnya karena jika melihat beberapa poin di atas, para pemilik motor tua enggan untuk menggunakan motor tuanya masing-masing. Sehingga hal tersebut secara tidak langsung menjadi salah satu penyebab berkurangnya jumlah motor tua di Indonesia.
banyak dari masyarakat terutama pecinta motor tua berpendapat bahwa hal tersebut bisa menjadi aset pariwisata.
1.2. Identifikasi Masalah
• Tidak adanya informasi mengenai motor tua kepada masyarakat
sehingga masyarakat tidak mengetahui nilai-nilai yang berada dalam motor tua, baik nilai historis ataupun ekonomi.
• Motor tua sering dianggap motor usang, berisik, jelek, kuno, karatan, sering mogok dan sebagainya.
• Masyarakat tidak tahu seberapa pentingnya motor ini.
• Mulai berkurangnya jumlah motor tua di negara ini.
1.3. Fokus Masalah
Mencoba memberikan informasi mengenai motor tua melalui sebuah perancangan buku, terutama sejarah perkembangan motor di Indonesia.
1.4. Tujuan Perancangan
Membuat buku mengenai motor tua bagi masyarakat sehingga tahu nilai-nilai yang terkandung di dalam sebuah motor terutama nilai-nilai historis dan nilai ekonomi.
BAB II
MOTOR TUA SAKSI SEJARAH BANGSA
Motor tua merupakan salah satu aset bangsa yang terlupakan oleh pemerintah sehingga keberadaan motor tua di Indonesia sudah mulai berkurang jumlahnya. Padahal didalam perjalanan negara ini menjadi sebuah negara yang merdeka tidaklah lepas dari peranan motor tua ini. Jika pemerintah memperhatikan hal tersebut, bisa menjadikan motor tua sebagai salah satu objek wisata di negara ini. Hal tersebut disebabkan sudah tidak diproduksinya jenis motor-motor tersebut di negara asalnya sedangkan di Indonesia motor-motor tersebut terjaga dengan baik.
Gambar 1 Jenis Motor yang sudah tidak diproduksi lagi
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan berkurangnya jumlah motor tua di negara ini, diantaranya :
• Kurangnya perhatian dari pemerintah terhadap motor tua • Gengsi dikalangan masyarakat
2.1. Nilai Historis
Dalam pidato kenegaraannya pada tanggal 10 November 1961, Ir. Soekarno berkata “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya”. Melihat isi pidato tersebut maka sudah seharusnya pemerintah ikut menjaga keberadaan motor tua di negara ini sehingga keberadaan motor tua di Indonesia tetap terjaga.
Selian itu untuk melindungi salah satu bukti sejarah bangsa ini juga, pemerintah mengeluarkan undang-undang untuk melindungi berbagai bukti peninggalan sejarah bangsa. Hal itu bisa dilihat pada Undang – Undang Republik Indonesia (UU RI) No.5 tahun 1992, tentang cagar budaya, pasal 1. Yang dimaksud Cagar Budaya adalah Benda buatan manusia, bergerak atau tidak bergerak, yang berumur minimal 50 tahun. Dianggap mempunyai nilai penting bagi sejarah Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan. Dengan dasar UU itu, motor antik masuk kategori dilindungi.
2.2. Nilai Ekonomi
Nilai sebuah motor tua tentu tidak lepas dari tahun dibuatnya motor tersebut, semakin lama tahun pembuatannya maka harganya pun akan semakin melambung tinggi. Hal itu menjadi perbedaan yang mendasar dengan jenis motor yang sekarang ini berkembang di masyarakat. Sehingga tidaklah aneh jika harga sebuah motor tua bisa belipat-lipat dibanding dengan harga motor sekarang.
2.3. Metode Tahap Kebutuhan
• Faktor kebutuhan fisik
Adalah suatu sikap dari masyarakat yang memikirkan
bagaimana mereka mempunyai motor dengan
mengesampingkan faktor rasa aman sehingga kebutuhan mereka akan motor lebih tinggi daripada faktor lainnya.
• Faktor kebutuhan rasa aman
Adalah sikap masyarakat yang ingin mempunyai motor akan tetapi mereka memikirkan faktor keamanan dan kenyaman.
• Faktor kebutuhan pengakuan sosial
Adalah mereka yang mempunyai motor hanya untuk mendapat pengakuan dari masyarakat sehingga mereka merasa derajat mereka naik setelah memiliki kendaraan tersebut.
• Faktor kebutuahan aktualisasi diri
Adalah suatu proses yang dimana mereka mempunyai kendaraan bermotor akan tetapi hanya karena merasa mempunyai hubungan erat dengan motor tua tersebut dan jikalau mereka ingin memiliki motor baru, itu hanya karena enggan menggunakan motor tua terkecuali pada saat momen khusus.
2.4 . Motor Tua dan Motor Lainnya
Perbedaan yang paling mendasar antara motor tua dan motor yang sekarang banyak beredar di masyarakat adalah dari fungsi, fisik dan ketahanan motor tersebut.
di masyarakat, berikut adalah tabel differensiasi antara motor tua dan motor yang sekarang banyak beredar di masyarakat :
Motor Tua : Kelebihan :
• Body motor tua sebagian besar terbuat dari besi sehingga relatif aman dan nyaman digunakan.
• Tenaga yang dihasilkan sangatlah besar
• Harga dari motor tua tiap tahun mejadi melambung tinggi jauh
di atas motor pada umumnya Kekurangan :
• Suku cadang sulit didapatkan • Perawatan yang relatif sulit
• Bentuk fisik dari motor tua jauh lebih rendah dibandingkan dengan motor pada umumnya
• Penggunaan bahan bakar relatif lebih banyak
Gambar 2. Jenis motor tua.
Motor Sekarang : Kelebihan :
• Efektif
• Mudah digunakan
• Perawatan relatif lebih mudah • Irit
Kekurangan :
• Body terbuat dari plastik sehingga mudah sekali rusak • Rawan akan pencurian
Gambar 3. Motor Sekarang
2.5 . Analisis Kuesioner
• Kuisioner dengan skala Likert
Dengan membuat suatu daftar pertanyaan yang akan diisi oleh responden untuk memperoleh data berupa jawaban yang akan dianalisis. Skala Likert adalah skala yang digunakan secara luas yang meminta responden menandai derajat persetujuan atau ketidak setujuan terhadap masing-masing dari serangkaian pernyataan mengenai objek stimulasi
Tabel 1 Keadaan Fisik dari Motor Tua
Indikator Skala Jawaban Frekuensi % Skor Total Skor
Sangat Setuju 47 47 % 235 444
Berdasarkan tabel di atas, menunjukan bahwa sebanyak 3 % responden yang menyatakan tidak setuju dengan motor tua adalah motor yang kurang antik, dan sebanyak 97% responden yang menyatakan setuju dan sangat setuju bahwa motor tua adalah motor yang antik dan klasik.
Tabel 2 Motor Tua itu Motor yang Berisik dan Gampang Sekali Rusak
Indikator Skala Jawaban Frekunsi % Skor Total Skor
Sangat Tidak Setuju 0 0% 0
Tidak Setuju 7 7% 14
Ragu-ragu 1 1% 3
Setuju 44 44% 176
Sangat Setuju 48 48% 240
433
Tabel 3 Harga Motor Tua Lebih Mahal Dari Motor-motor yang ada di Masyarakat
Indikator Skala Jawaban Frekunsi % Skor Total Skor
Sangat Tidak Setuju 0 0% 0
Tidak Setuju 0 0% 0
Ragu-ragu 4 4% 12
Setuju 52 52% 208
Sangat Setuju 44 44% 220
440 mahal daripada motor yang sekarang banyak beredar di masyarakat.
Tabel 4 Motor Tua adalah Warisan Bangsa yang Harus Dijaga
Indikator Skala Jawaban Frekunsi % Skor Total Skor
Motor Tua adalah warisan bangsa yang harus dijaga
Sangat Tidak Setuju 0 0% 0
Tidak Setuju 3 3% 6
Ragu-ragu 6 6% 18
Setuju 44 44% 176
Sangat Setuju 47 47% 235 435
Tabel 5 Pemerintah Harus Lebih Memberikan Perhatian Terhadap Motor Tua
Indikator Skala Jawaban Frekunsi % Skor Total Skor
Sangat Tidak Setuju 1 1% 1
Tidak Setuju 0 0% 0
Ragu-ragu 5 5% 15
Setuju 39 39% 156
Sangat Setuju 55 55% 275
447
Berdasarkan tabel 5 di atas, menunjukan bahwa sebanyak 6% respoden menyatakan sangat tidak setuju dan ragu-ragu jika pemerintah harus lebih memperhatikan motor tua, dan responden yang setuju dan sangat setuju sebanyak 94% yang menyatakan bahwa pemerintah harus lebih memperhatikan motor tua.
Tabel 6 Data Kuantitatif Motor Tua Sejarah Bangsa
Indikator Skor Total Skor
Secara fisik, motor tua adalah motor yang antik 444 Motor tua itu berisk dan mudah rusak 433 Harga motor tua jauh lebih mahal dari motor
yang sekarang banyak beredar di masyarkat 440 Motor tua adalah warisan bangsa dan harus di
jaga 435
Pemerintah harus lebih memberikan perhatian
terhadap motor tua 447 2199
Sumber : Hasil pengolahan kuesioner
Nilai indeks minimum : 1x5x100 = 500 Nilai indeks maksimum : 5x5x100 = 2.500
Interval : 2.500-500 = 2.000
Jarak interval : 2.000 : 5 = 400
Interval kategori untuk kumulatif skor jawaban mengenai tanggapan masyarakat mengenai motor tua sebagai warisan bangsa, bila dijabarkan bahwa pernyataan sangat tidak setuju = sangat tidak baik, tidak setuju = tidak baik, ragu-ragu = cukup baik, setuju = baik, sangat setuju = sangat baik, maka didapat:
Sangat tidak baik Tidak Baik Cukup baik Baik Sangat Baik
• Gender : Laki-laki dan Wanita • Sosial Ekonomi : Golongan A sampai C • Geografis : Bandung dan sekitarnya
- Psikografis
• Harapan :Supaya Masyarakat lebih menghargai Motor Tua sebagai warisan sejarah bangsa
2.7. Klasifikasi Tua dan Antik
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988), sesuatu bisa dikatakan tua apabila :
• Hal tersebut sudah ada sejak dahulu kala • Bertahan hingga saat ini
Sedangkan sesuatu bisa disebut Antik Jika : • Kuno
BAB III
STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL
3.1. Strategi Perancangan
Dalam penyampaian informasi mengenai motor tua kepada masyarakat, informasi yang akan diberikan haruslah tepat kepada sasaran yang akan dituju oleh karena itu, terdapat bebarapa hal yang akan digunakan agar informasi tersebut bisa tepat sasaran, diantaranya :
3.1.1 Tujuan Komunikasi, yang meliputi :
- Membuat masyarakat sadar akan nilai yang terkandung pada motor tua
- Mengetahui seberapa banyak motor tua di Negara ini - Melestarikan keberadaan motor tua di Negara ini
3.1.3. Strategi Media
Dalam penyampaian informasi mengenai motor tua, pemilihan media sangatlah penting. Hal itu dilakukan agar penerima informasi tersebut bisa memahami dan mengerti akan segala sesuatu mengenai motor tua. Penyampaian informasi mengenai motor tua itu melalui pembuatan buku mengenai perjalanan motor tua di Indonesia.
Peyampaian informasi mengenai motor tua yang disampaikan melalui buku dinilai sangatlah tepat karena sasaran yang akan dituju bisa lebih memahami dan merasakan langsung
kejadian-kejadian yang telah terjadi sehingga sasaran dapat memahami betapa pentingnya informasi tersebut.
3.1.3.1. Media Utama Buku
- Buku dalam arti luas mencakup semua tulisan dan gambar yang ditulis dan dilukiskan atas segala macam lembaran papyrus, lontar, perkamen dan kertas dengan segala bentuknya: berupa gulungan, di lubangi dan diikat dengan atau dijilid muka belakangnya dengan kulit, kain, karton dan kayu.
- Brosur
Media ini di pilih karena penyebaranya yang sangat meluas, meskipun kecil, tetapi flyer akan dibagikan kepada target kampanye dan langsung di baca.
- X Banner
Media yang dapat memberikan informasi cukup panjang yang sifatnya persuasif.
2. Media Pengingat
Gimmick merupakan media alternatif yang kreatif digunakan untuk mempertegas informasi ini. Tujuan pemberian gimmick ini adalah pada dasarnya setiap orang menyenangi pemberian atau hadiah. Dalam penyampaian informasi ini gimmick yang digunakan yaitu:
- Pin
- Stiker
Selain disukai oleh setiap kalangan, stiker juga di nilai positif dan efektif untuk mengingatkan dan menyampaikan informasi. Stiker dapat ditempel di rumah sebagai pengingat.
- Gantungan Kunci
Pemilihan gantungan kunci di sebabkan karena hal tersebut berhubungan erat dengan tema yang di usung.
- Pemantik Api
Para pengguna sepeda motor umumnya terutama anggota perkumpulan sebuah motor tidak lepas dari rokok sehingga pemantik api dinilai bisa menjadi salah satu media paling tepat selain benda ini selalu di kagumi oleh banyak pihak, benda ini juga praktis untuk di bawa dan digunakan kapan saja.
- Tempat Rokok
3.1.3.3. Jadwal Penyebaran Media
No Media Penyebaran Waktu
Penyebaran
3 X-banner Di toko buku tempat buku ini dijual.
1 bulan penuh
4 Gimmick Di bagikan
sebagai hadiah
3.2.1. Format Desain
Format yang di pakai dalam media informasi ini adalah berupa
3.2.2. Fotografi
Alasan menggunakan fotografi karena ingin memberikan rasa cinta tanah air sehingga diharapkan bisa menghargai apa yang telah diperjuangkan oleh para pendahulu.
Gambar 4 Sampul Buku
3.2.3. Lay out
Perancangan tata letak atau lay out yang di tampilkan berupa gabungan dari fotografi, logo informasi dan elemen visual.
3.2.4. Tipografi
Tipografi yang di pilih adalah jenis tipografi FUTURA XBlk Bt dan jenis huruf ini yang di gunakan karena ingin mempertegas
3.2.5. Tagline
Adapun alasan pemilihan “Klasik Makin Asik” pada tagline dikarenakan motor tua sebagai salah satu benda yang antik sehingga dari segi antik tersebut munculah istilah “klasik” karena istilah tersebut lebih akrab dan lebih enak didengar oleh masyarakat. Sedangkan untuk kata “Makin Asik” dipilih agar masyarakat tahu bahwa walaupun motor tua tetap nyaman dan enak digunakan untuk sehari-hari.
3.2.6. Warna
Warna merupakan unsur visual yang dapat mempengaruhi orang melihatnya serta menambahkan kesan terhadap desain yang dipakai Warna merupakan unsur visual yang dapat mempengaruhi orang melihanya serta menambahkan kesan
3.3. Konsep Logo
Gambar 5 Logo
Sesuai dengan tema yaitu membangkitkan semangat rasa memiliki dan semangat perjuangan pada pembuatan identitas ini maka :
Untuk elemen estetik ditambahkan pita sebagai rasa pengikat hal tersebut diharapkan masyarakat dapat mengingat kembali jasa-jasa para pahlawannya beserta bukti sejarahnya.
Untuk logo type di isi dengan konsep keseluruhan sedangkan untuk penggunaan huruf digunakan jenis huruf URV WOOD. Hal tersebut karena untuk mengambil kesan perjuangan akan tetapi disesuaikan dengan kemajuan teknologi sekarang ini.
Konsep Warna
C : 0 M : 100 Y : 100 K : 0
C : 0 M : 0 Y : 0 K : 0
C: 0 M : 0 Y : 0 K : 30
Buku di buat sebagai alat bantu untuk tersampaikannya informasi tentang motor tua. Dari segi visual buku ini mengunakan fotografi dan elemen yang menyakut dengan motor tua. Berikut adalah contoh sampul dan kemasan bukunya:
Gambar 5 Buku
Gambar 6 Buku
3.4.1 Cover
Pada bagian cover, diambil sosok Presiden Pertama Indonesia (Ir. Soekarno) karena beliau merupaka sosok paling penting di negara ini sehingga diharapkan dengan menampilkan sosok beliau bisa lebih menghargai motor tua sebagai mana masyarakat Indonesia menghargai Soekarno.
3.4.2 Sub Judul
Gambar 8 Sub Judul Buku
Pada bagian ini dimasukan logo dari tema yang akan dibahas sehingga pembaca bisa mengetahui pembahasan apa yang sedang mereka baca. Selain itu untuk memperjelas bahasan di masukan pula gambar - gambar perkembangan dari pembahasan tersebut.
3.4.3 Isi
BAB IV
MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI
4.1 Media Informasi a. Buku
Ukuran : 17.6 cm x 25 cm
Bahan : Art Paper
Teknis : Offset
Gambar 10 Buku
Konsep penyampaian informasi melalui buku ini agar dapat mengajak
masyarakat mengetahui bahwa motor tua merupakan salah satu aset
bangsa yang hampir terlupakan. Seiring dengan keinginan
masyarakat dimana pada saat ini mereka menginginkan sesuatu yang
lebih mudah dan praktis maka pembuatan media informasi berupa
buku akan dibuat seringkas mungkin sehingga masyarakat dapat
menggunakannya di mana saja. Akan tetapi isi, layout serta
komposisi antara gambar dengan teks tidka lepas dari judul, maksud
b. Poster
Ukuran : 42 cm x 59.4 cm
Bahan : Art Paper
Teknis : Offset
Gambar 11 Poster
c. Brosur
Ukuran : 14 x 23 cm
Bahan : Art Paper
Teknis : Offset
d. X-banner
Ukuran : 60 x 160 cm
Bahan : Backlite
Teknis : Cetak Digital
Gambar 13 X-Banner
4.2 Media Pengingat a. Mug
Ukuran : 9,5 x 12 cm
Teknis : Digital Printing
b. Kaos
Ukuran : all size
Bahan : combat
Teknis : sablon
Gambar 15 Kaos
c. Pin
Ukuran : Disesuaikan
Teknis : Digital Printing
d. Sticker
Ukuran : 10 cm x 5 cm
Teknis : Digital Printing
Bahan : Art Paper
Gambar 17 Sticker
e. Gantungan Kunci Ukuran : Disesuaikan
Teknis : Digital Printing
f. Pematik Api
Ukuran : Disesuaikan
Bahan : Besi
Gambar 19 Zippo
g. Tempat Rokok Ukuran : Disesuaikan
Bahan : Alumunium
Laporan Pengantar Proyek Tugas Akhir
PERANCANGAN BUKU MOTOR TUA SEJARAH
BANGSA
DK 38315 Tugas Akhir Semester II 2009/2010
Oleh :
Ramadhita Erdina 51906127
Program Studi Desain Komunikasi Visual
FAKULTAS DESAIN
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR... i
DAFTAR ISI ... ii
DAFTAR GAMBAR... v
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 2
1.3 Fokus Permasalahan... 2
1.4 Tujuan Perancangan... 2
1.5 Kata Kunci... 2
BAB II MOTOR TUA SAKSI SEJARAH BANGSA……… 3 2.1 Nilai Historis... 4
2.2 Nilai Ekonomi……… 4
2.3 Metode Tahap Kebutuhan……….……. 5
2.4 Motor Tua dan Motor Lainnya………... 6
2.5 Analisa……… 7
2.6 Target Audience……… 11
2.7 Klasifikasi tua dan Antik... 11
BAB III STRATEGI PERANCANGAN... 12
3.1 Strategi Perancangan... 12 3.1.1 Tujuan Komunikasi... 12
3.1.2 Strategi Kreatif... 12
3.1.3 Strategi Media………... 13
3.1.3.1 Media Utama ………. 13
3.1.3.2 Media Pendukung……….. 13
3.1.3.3 Jadwal Penyebaran Media………... 16 3.2 Konsep Visual...
16
3.2.1 Format Desain... 16
BAB IV MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI... ... 21
DAFTAR GAMBAR
Gambar 01. Jenis Motor yang sudah tidak diprosuksi lagi 3 Gambar 02. Jenis Motor Tua 6 Gambar 03. Motor Sekarang 7 Gambar 04. Sampul Buku 17
Gambar 05. Buku 20
Gambar 06. Buku 21
Gambar 07. Poster 22
Gambar 08. Brosur 22
Gambar 09. X-Banner 23
Gambar 10. Mug 23
Gambar 11. Kaos 24
Gambar 12. Pin 24
Gambar 13. Stiker 25
Gambar 14. Gantungan Kunci 25
Gambar 15. Zippo 26
Gambar 16. Tempat Rokok 26
DAFTAR PUSTAKA
Bilson, Simamora. (2001). Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan
Profitabel. Edisi pertama. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Djito, Kasilo. (2008). Komunikasi Cinta. Edisi Pertama. Jakarta: Penerbit PT.
Gramedia Pustaka Utama
Tim, Penyusun. (1988). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Penerbit Balai
Pustaka
Thomas, Bolfert. (1991). The Big Book of Harley Davidson. Resived Edition.
Milwaukee: Motorbooks International Publisher and Wholesalers, Inc.
BSA Histories. Tersedia di: http//www. Wikipedia.com [11-10-2009]
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahhirabbilalamin, penulis dapat menyelesaikan Laporan
Pengantar Proyek Tugas Akhir ini dengan berbagai pengalaman, dan ilmu
yang telah bertambah selama penelitian terhadap Motor Tua. Penulis
menyadari banyak kekurangan, baik dari segi ilmu, dan kesadaran
pembudayaan penulis terhadap penelitian ini. Semua itu terlihat pada saat
penelitian dan pengumpulan data, penulis mendapatkan ilmu yang sangat
berguna, selain mengetahui anggapan masyarakat terhadap Motor Tua ini.
Penulispun dapat mengetahui sejauh mana pandangan masyarakat terhadap
motor tua yang pada dasarnya merupakan salah satu aset yang hampir atau
mungkin sudah terlupakan oleh pemerintah dan sebagaian sebagian besar
masyarakat.
Penulis sangat menyadari kekurangan dan kelemahan, yang mungkin
ditemukan pada Laporan Pengantar Proyek Tugas Akhir ini, karenanya
kritik, saran, dan komentar sangatlah diharapkan. Akhir kata, penulis
berharap semoga Laporan Pengantar Proyek Tugas Akhir ini dapat
bermanfaat untuk semua.
Bandung, 31 Juli 2010
Penulis
Lembar Pengesahan
PERANCANGAN BUKU MOTOR TUA SEJARAH BANGSA
DK 38315 Tugas Akhir
Semester II 2009/2010
Oleh:
Ramadhita Erdina
51906127
Program Studi Desain Komunikasi Visual
Disahkan oleh:
Dosen Pembimbing
Irwan Tarmawan, S.Sn.
Koordinator Tugas Akhir
Ambarsih Ekawardhani, M.Sn.