• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Sistem Informasi Koperasi Simpan Pinjam Di Koperasi Pegawai Republik Indonesia Balai Besar Bahan Dan Barang Teknik (KPRI B4T)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Sistem Informasi Koperasi Simpan Pinjam Di Koperasi Pegawai Republik Indonesia Balai Besar Bahan Dan Barang Teknik (KPRI B4T)"

Copied!
123
0
0

Teks penuh

(1)

i

Teknik KPRI B4T. Namun dalam pelaksanaannya sistem koperasi pada KPRI B4T ini masih mengalami kendala terutama dalam hal Keanggotaan, simpanan, pinjaman, dan Pembayaran angsuran. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengangkat permasalahan tersebut sebagai judul skripsi : “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KOPERASI SIMPAN PINJAM DI KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA BALAI BESAR BAHAN DAN BARANG TEKNIK (KPRI B4T)”.

Dalam penelitian skripsi ini, metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode deskriptif, sebagai upaya untuk mendapatkan gambaran dan penjelasan mengenai keadaan objek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang tampak. Sedangkan untuk metode pengumpulan data penulis menggunakan metode wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Dalam pengembangan sistem, penulis menggunakan metode pendekatan Prototyping (prototype). Untuk pemodelan sistem penulis menggunakan metode perancangan terstuktur dengan alat bantu perancangan yaitu flowmap, diagram konteks, diagram alir data (DFD), dan kamus data. Untuk perancangan basis data digunakan metode normalisasi, relasi tabel, dan diagram relasi entitas. Implementasi dan rancangan program menggunakan bahasa pemograman Visual Basic 6.0 dan database MySQL.

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa sistem informasi koperasi pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (KPRI B4T) masih mengalami kendala, dikarenakan seluruh kegiatan pengolahan data anggota, simpanan, pinjaman, dan Pembayaran angsuran belum terintegrasi dan masih dilakukan secara manual. Hal ini menyebabkan kurang optimalnya penyampaian informasi karena waktu yang dibutuhkan untuk memenuhi seluruh kebutuhan informasi cukup lama. Pada akhirnya penulis berharap dengan dibuatnya suatu sistem yang baru dapat membantu mempermudah Bagian Seksi Simpan Pinjam (SSP), Bendahara Koperasi, dan Bendahara B4T dalam menjalankan tugasnya sebagai penyedia informasi koperasi.

(2)

ii ABSTRACT

Needs for information has been increased significantly in line with technological developments, as well as corporation information in every sections at Koperasi Pegawai Republik Indonesia Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (KPRI B4T). However, the implementation of corporation systems at KPRI B4T still experiencing problems, especially in terms of membership, saving and loan, and installment payment. Therefore, I am interested to make this problems as the title of an essay : “DESIGN OF SAVING AND LOAN COOPERATIVE INFORMATION SYSTEM AT THE LARGE HALLS OF MATERIALS AND GOODS ENGINEERING PERSONNEL COOPERATIVE REPUBLIC OF INDONESIA (KPRI B4T)”.

In this research, the research methods used by writer is descriptive method, as attempts to get a picture and description about the object of research based on the facts that appear. Whereas writer use interviews, observation and documentation study methods to collecting data. In developing the system, writer uses Prototyping (prototype) approach method. For the modeling system writer uses structured design methodology design tools such as flowmap, context diagram, data flow diagram (DFD), and data dictionary. For database design writer use the normalization method, relation table, and entity relationship diagrams. Implementation and program design using Visual Basic 6.0 programming language and MySQL database.

Based on the results of this research known that personnel information systems at the Koperasi Pegawai Republik Indonesia Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (KPRI B4T) still experiencing problems, due to all membership, saving and loan, and installment payment data processing activities has not been integrated and are still done manually. This causes less optimal delivery of information because long time required to fulfill all information needs. Eventually writer hopes to make a new system that can help simplify the saving and loan Divisio and B4T treasurer in order to carry out his duties as a provider of corporation information.

(3)

1

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pada era globalisasi sekarang ini pertumbuhan teknologi berkembang sangat pesat yang ditandai oleh banyaknya teknologi. Pengaruh era globalisasi dunia terhadap persaingan perdagangan barang dan jasa industri antar negara sangat kuat. Hal ini disebabkan tidak adanya batas dan hambatan antar negara dalam melakukan transaksi perdagangan internasional. Kondisi ini akan semakin terasa dengan adanya keterkaitan Indonesia dengan perjanjian-perjanjian internasional dan bilateral, seperti dalam AFTA, APEC, GATT dan WTO, dan pada akhirnya daya saing suatu industri (negara) hanya ditentukan oleh kemampuannya dalam menyediakan output (produk) yang unggul dalam mutu, lebih murah, dan distribusi yang baik.

(4)

2

Sesuai dengan anjuran Pemerintah agar di setiap Instansi didirikan Koperasi, maka di Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) didirikanlah Koperasi yang berdiri pada tahun 1980an. Pada awalnya Koperasi berfungsi hanya untuk mempermudah kebutuhan peminjaman uang yang dikelola oleh pegawai B4T itu sendiri. Dan memiliki kegiatan yang cukup sederhana yaitu melakukan simpanan uang bagi setiap anggota dan peminjaman bagi anggota yang membutuhkan. Pada 16 Desember 1996 ditetapkanlah Koperasi yang memilki badan hukum. Dengan ditetapkannya koperasi ini maka diberikan namanya berubah menjadi Koperasi Pegawai Rupublik Indonesia Balai Besar Bahan dan Barang Teknik ( KPRI B4T )

Namun dalam perkembangannya ditemukan adanya kendala dalam beberapa hal, diantaranya proses pendaftaran anggota memerlukan waktu lama yang diakibatkan terlalu banyak dokumen yang harus ditandatangani. Pencatatan simpanan dan pinjaman anggota masih dilakukan secara manual, penyimpanan data-data masih menggunakan arsip manual sehingga mengakibatkan proses menjadi lama dan data sulit ditemukan dan terkadang hilang.

Setelah apa yang diutarakan diatas maka penulis ingin mengambil judul “ Perancangan Sistem Informasi Koperasi Simpan Pinjam di Koperasi Pegawai Republik Indonesia Balai Besar Bahan dan Barang Teknik ( KPRI B4T )”.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

(5)

dapat diambil. Beberapa masalah yang ada di Koperasi Pegawai Republik Indonesaia Balai Besar Bahan dan Barang Teknik ( B4T ) adalah :

1. Proses pencatatan simpanan dan pinjaman anggota masih dilakukan secara manual yang mengakibatkan sulit untuk mendapatkan data pinjaman sebelumnya.

2. Penyimpanan data-data transaksi masih menggunakan arsip manual. 3. Proses pendaftaran anggota memerlukan waktu lama yang diakibatkan

oleh dokumen yang harus ditandatangani.

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini dapat dirumuskan dalam beberapa rumusan masalah yaitu :

1. Bagaimana sistem koperasi yang berjalan pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia di Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (KPRI B4T). 2. Bagaimana Peracangan Sistem Informasi Koperasi Pegawai Republik

Indonesia di Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (KPRI B4T).

3. Bagaimana Pengujian Sistem Informasi Koperasi Pegawai Republik Indonesia di Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (KPRI B4T).

(6)

4

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk merancang dan membangun sebuah Sistem Informasi Koperasi Pegawai Republik Indonesia di Balai Besar Bahan dan Barang Teknik ( KPRI B4T ).

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui sistem Koperasi yang berjalan pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia di Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (KPRI B4T). 2. Untuk merancang dan membangun sistem informasi pada Koperasi

Pegawai Republik Indonesia di Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (KPRI B4T).

3. Untuk menguji Sistem Informasi Koperasi Pegawai Republik Indonesia di Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (KPRI B4T).

4. Untuk mengimplementasikan sistem informasi Koperasi Pegawai Republik Indonesia di Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (KPRI B4T).

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Praktis

(7)

kerja Koperasi Pegawai Republik Indonesia di Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (KPRI B4T)).

1.4.2 Kegunaan Akademis

1. Bagi pengembangan ilmu, agar dapat menambah informasi bagi pengembangan ilmu Sistem Informasi dalam pembangunan Sistem Informasi Koperasi.

2. Bagi peneliti lain, semoga dapat membantu peneliti lain yang akan mengambil penelitian di bidang / masalah yang sama dengan penulis, sebagai bahan referensi untuk perbaikan maupun pengembangan. 3. Bagi penulis, dapat memperoleh wawasan dan dapat meningkatkan

pengetahuan penulis serta dapat mengetahui tentang Sistem Informasi Koperasi Pegawai Republik Indonesia di Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (KPRI B4T).

1.5 Batasan Masalah

Dalam penelitian ini penulis membatasi masalah agar dalam perancangan ini dapat mencapai sasaran dan tujuan yang diharapkan yaitu :

1. Sistem Informasi Koperasi ini hanya dapat digunakan oleh pengurus KPRI B4T saja khususnya bagian Seksi Simpan Pinjam dan Bendahara Koperasi.

(8)

6

3. Laporan yang ditampilkan Sistem Informasi Koperasi ini berupa laporan yang telah disesuaikan dengan kebutuhan KPRI B4T khususnya untuk Ketua.

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

(9)

Tabel 1.1 Waktu Penelitian

2010 - 2011

NO KEGIATAN SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER JANUARI FEBRUARI

(10)

8 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem

Suatu sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dua atau lebih komponen atau subsistem-subsistem yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.

2.1.1 Pengertian Sistem

Menurut Zulkifli (2001 : 27) ada beberapa definisi mengenai sistem, tetapi definisi dari kamus Webster’s Unabridged lebih mendekati dengan keperluan. Definisi tersebut adalah sebagai berikut : “Sistem adalah elemen-elemen yang saling berhubungan membentuk satu kesatuan atau organisasi”.

Sedangkan Menurut Al-Bahra (2004 : 2) “Sistem (dipandang dari PDE) adalah sekumpulan manusia, mesin, dan metode yang teroganisir untuk mencapai suatu sasaran yang spesifik”.

Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa suatu sistem merupakan elemen-elemen yang saling berkaitan dan saling ketergantungan dalam melaksanakan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

(11)

2.1.2 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu : 1. Komponen (components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Suatu sistem tidak peduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem.

Modul sistem terdiri dari empat elemen subsistem, yaitu : 1. Masukan

2. Pengolahan 3. Keluaran

4. Umpan balik/Kontrol.

Gambar 2.1. Modul Sistem (Sumber : Zulkifli Amsyah. 2001 : 27) 2. Batas Sistem (boundary)

(12)

10

3. Lingkungan Luar Sistem (environments)

Lingkungan dari luar suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem, lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan harus tetap dijaga, sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan.

4. Penghubung (interface)

Penghubung sistem media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. 5. Masukan (input)

Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

6. Keluaran (output)

(13)

7. Pengolah (process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah akan merubah masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran (objectives)

Sasaran suatu sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Suatu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, salah satu diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Sistem terbuka

Sistem terbuka adalah sistem yang bekerjanya dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor luar. Sistem terbuka memungkinkan terjadinya pertukaran bahan, informasi atau energi dengan lingkungan.

2. Sistem tertutup

Sistem tertutup adalah sistem yang bekerjanya tidak dipengaruhi faktor-faktor luar. Dalam sistem tertutup tidak terjadi pertukaran bahan, informasi atau energi dengan lingkungan.

(14)

12

sama maupun dengan sistem lain yang lazim disebut makro sistem, ataupun antara sesame subsistem dengan subsistem lainnya dalam suatu sistem”.

2.2 Konsep Dasar Informasi

Informasi adalah bahan yang dihasilkan dari pengolahan data. Berikut akan dijelaskan mengenai informasi.

2.2.1 Pengertian Informasi

Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

Menurut Zulkifli (2001 : 2) “Informasi adalah data yang sudah diolah, dibentuk, atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu”.

Sedangkan menurut Gordon B. Davis dalam bukunya yang berjudul Management Information Sistem, “Informasi adalah data yang sudah diproses menjadi bentuk yang berguna bagi pemakai, dan mempunyai nilai pikir yang nyata bagi pembuatan keputusan pada saat sedang berjalan atau untuk prospek masa depan”. Zulkifli (2001 : 289)

(15)

Menurut Zulkifli (2001 : 83) “Data adalah fakta yang terjadi karena adanya kegiatan organisasi yang terjadi pada lini transaksi, manajemen lini bawah, lini tengah, dan lini atas”.

2.2.2 Nilai Informasi

Manfaat informasi adalah untuk membantu memberi kejelasan dari sesuatu ketidakpastian atau untuk mengurangi ketidakpastian tersebut, sehingga manuasia membuat sesuatu keputusan dengan kepastian yang lebih baik dan menguntungkan.

Menurut Zulkifli (2001 : 316) nilai informasi ditentukan oleh lima karakteristiknya, yaitu :

1. Ketelitian

Ketelitian atau akurasi didefinisikan sebagai perbandingan dari informasi yang benar dengan jumlah seluruh informasi yang dihasilkan pada suatu proses pengolahan data tertentu.

2. Ketepatan Waktu

Ketepatan waktu merupakan karakteristik informasi yang penting. Bukan hanya bernilai baru atau lama, tetapi tepat waktu atau setidaknya saat informasi diperlukan.

(16)

14

3. Kelengkapan

Kelengkapan sangat penting dalam pengambilan keputusan. Sering kali kegiatan bisnis yang memerlukan pengambilan keputusan secara cepat menjadi tertunda hanya karena kurang lengkapnya informasi yang ada. 4. Ringkas

Informasi yang bernilai lebih cenderung bersifat seperti suatu kesimpulan, dan akan lebih jelas dan bernilai tinggi bila dapat disertai dengan bagan, gambar, grafik, tabel, dan bentuk statistik lainnya.

5. Kesesuaian (Relevan)

Informasi yang bernilai tinggi tentu saja mempersyaratkan pula unsur yang kelima yaitu sesuai (relevan). Informasi hendakalah sesuai dengan keperluan pekerjaan atau manajemen dan sesuai (relevan) pula dengan tujuan yang akan dicapai.

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan keputusan. Informasi tersebut bisa didapatkan dari suatu sistem informasi.

2.3.1 Pengertian Sistem Informasi

(17)

Hubungan tersebut berupa hubungan-hubungan arus informasi yang mewakili tingkat-tingkat sistem keorganisasian. Dalam suatu organisasi hubungan-hubungan tersebut lazim disebut hubungan-hubungan antarunit kerja. 2.3.2 Komponen Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto (1999 : 698) Sistem informasi dapat terdiri dari komponen-komponen yang dikenal dengan istilah blok bangunan (building block), komponen tersebut adalah sebagai berikut :

1. Blok Masukan (input block)

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Blok masukan merupakan metode-metode untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model (model block)

Blok model terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data nput dan data yang tersimpan di dasar data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran (output block)

Produk sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi (technology block)

(18)

16

menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem kesaluruhan. Teknologi terdiri dari 2 bagian utama, yaitu perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

Perangkat lunak berupa program yang membuat perangkat keras dapat bekerja dengan mengintruksikannya untuk memproses sesuai dengan model yang ditetapkan. Sedangkan perangkat keras merupakan alat dukungan berbentuk phisik.

5. Blok Basis Data (database block)

Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

6. Blok Kendali (control block)

Blok kendali berfungsi untuk mencegah sistem dari hal-hal yang dapat merusak, apabila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

2.4 Koperasi

(19)

2.4.1 Anggota koperasi:

a. Perorangan, yaitu orang yang secara sukarela menjadi anggota koperasi;

b. Badan hukum koperasi, yaitu suatu koperasi yang menjadi anggota koperasi yang memiliki lingkup lebih luas.

Pada Pernyataan Standard Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 27 (Revisi 1998), disebutkan bahwa karateristik utama koperasi yang membedakan dengan badan usaha lain, yaitu anggota koperasi memiliki identitas ganda.fact Identitas ganda maksudnya anggota koperasi merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi.

Umumnya koperasi dikendalikan secara bersama oleh seluruh anggotanya, di mana setiap anggota memiliki hak suara yang sama dalam setiap keputusan yang diambil koperasi.fact Pembagian keuntungan koperasi (biasa disebut Sisa Hasil Usaha atau SHU biasanya dihitung berdasarkan andil anggota tersebut dalam koperasi, misalnya dengan melakukan pembagian dividen berdasarkan besar pembelian atau penjualan yang dilakukan oleh anggota.

(20)

18

2.4.2 Fungsi dan peran koperasi

Menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 Pasal 4 dijelaskan bahwa fungsi dan peran koperasi sebagai berikut:

a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.

b. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.

c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko-gurunya.

d. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional, yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

e. Mengembangkan kreativitas dan membangun jiwa berorganisasi bagi para pelajar bangsa.

2.4.3 Prinsip koperasi

Menurut UU No. 25 tahun 1992 Pasal 5 disebutkan prinsip koperasi, yaitu: a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.

b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.

(21)

d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal. e. Kemandirian.

f. Pendidikan perkoprasian. g. kerjasama antar koperasi. 2.4.4 Jenis-jenis koperasi

Koperasi secara umum dapat dikelompokkan menjadi koperasi konsumen, koperasi produsen dan koperasi kredit (jasa keuangan). Koperasi dapat pula dikelompokkan berdasarkan sektor usahanya.

a. Koperasi Simpan Pinjam

b. Koperasi Konsumen

c. Koperasi Produsen

d. Koperasi Pemasaran

e. Koperasi Jasa

Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang bergerak di bidang simpanan dan pinjaman.

Koperasi Konsumen adalah koperasi beranggotakan para konsumen dengan menjalankan kegiatannya jual beli menjual barang konsumsi.

Koperasi Produsen adalah koperasi beranggotakan para pengusaha kecil menengah(UKM) dengan menjalankan kegiatan pengadaan bahan baku dan penolong untuk anggotanya.

Koperasi Pemasaran adalah koperasi yang menjalankan kegiatan penjualan produk/jasa koperasinya atau anggotanya.

(22)

20

2.4.5 Sumber modal koperasi

Seperti halnya bentuk badan usaha yang lain, untuk menjalankan kegiatan usahanya koperasi memerlukan modal.Adapun modal koperasi terdiri atas modal sendiri dan modal pinjaman.

Modal sendiri meliputi sumber modal sebagai berikut: a. Simpanan Pokok

Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi. Simpanan pokok jumlahnya sama untuk setiap anggota.

b. Simpanan Wajib

Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang harus dibayarkan oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu, misalnya tiap bulan dengan jumlah simpanan yang sama untuk setiap bulannya. Simpanan wajib tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi.

c. Simpanan khusus/lain-lain

Misalnya : Simpanan sukarela (simpanan yang dapat diambil kapan saja), Simpanan Qurba, dan Deposito Berjangka.

d. Dana Cadangan

(23)

kepada anggota yang keluar dari keanggotaan koperasi, dan untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan.

e. Hibah

Hibah adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai dengan uang yang diterima dari pihak lain yang bersifat hibah/pemberian dan tidak mengikat.

adapun modal pinjaman koperasi berasal dari pihak-pihak sebagai berikut: a. Anggota dan calon anggota

b. Koperasi lainnya dan/atau anggotanya yang didasari dengan perjanjian kerjasama antarkoperasi

c. Bank dan Lembaga keuangan bukan banklembaga keuangan lainnya yang dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perudang-undangan yang berlaku

d. Penerbitan obligasi dan surat utang lainnya yang dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku e. Sumber lain yang sah

2.4.6 Perangkat organisasi koperasi 1. Rapat Anggota

(24)

22

2. Pengurus

Pengurus adalah badan yang dibentuk oleh rapat anggota dan disertai dan diserahi mandat untuk melaksanakan kepemimpinan koperasi, baik dibidang organisasi maupun usaha. Anggota pengurus dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota. Dalam menjalankan tugasnya, pengurus bertanggung jawab terhadap rapat anggota. Atas persetujuan rapat anggota pengurus dapat mengangkat manajer untuk mengelola koperasi. Namun pengurus tetap bertanggung jawab pada rapat anggota.

3. Pengawas

Pengawas adalah suatu badan yang dibentuk untuk melaksanakan pengawasan terhadap kinerja pengurus. Anggota pengawas dipilih oleh anggota koperasi di rapat anggota. Dalam pelaksanaannya, pengawas berhak mendapatkan setiap laporan pengurus, tetapi merahasiakannya kepada pihak ketiga. Pengawas bertanggung jawab kepada rapat anggota.

Tugas dan wewenang perangkat organisasi koperasi diatur oleh AD/ART koperasi yang disesuaikan dengan idiologi koperasi. Dalam manajemen koperasi perangkat organisasi koperasi juga disebut sebagai tim manajemen

2.5 Jaringan Komputer

Definisi Jaringan Komputer menurut Nana (2007 : 11)

(25)

komputer server (sebagai induknya) dengan komputer terminal/ Client (sebagai anaknya)”.

2.5.1 Topologi Jaringan Komputer

Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Cara yang saat ini banyak digunakan adalah bus, token-ring, dan star. Masing-masing topologi ini mempunyai ciri khas, dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri.

1. Topologi BUS

Pada tipe topologi BUS, masing-masing server dan workstationdihubungkan pada sebuah kabel yang disebut BUS.

Gambar 2.2. Gambar Topologi BUS

(Sumber : http://lauthfi.wordpress.com/2009/11/.Topologi Fisik Jejaring Komputer)

Keuntungan dan kerugian dari jaringan dengan topologi BUS adalah sebagai berikut :

Keuntungan :

a) Hemat kabel

b) Layout kabel sederhana c) Mudah dikembangkan Kerugian :

(26)

24

b) Kepadatan lalu lintas

c) Bila salah satu client rusak, maka jaringan tidak bisa berfungsi. d) Diperlukan repeater untuk jarak jauh

2. Topologi Token RING

Metode token-ring (sering disebut ring saja) adalah cara menghubungkan komputer sehingga berbentuk ring (lingkaran). Setiap simpul mempunyai tingkatan yang sama. Jaringan akan disebut sebagai loop, data dikirimkan kesetiap simpul dan setiap informasi yang diterima simpul diperiksa alamatnya apakah data itu untuknya atau bukan .

Gambar 2.3. Gambar Topologi Token RING

(Sumber : http://guntur-13.blogspot.com/2009/04/. Konsep Dasar Jaringan LAN) Keuntungan dan kerugian dari jaringan dengan topologi Token RING adalah sebagai berikut :

Keuntungan :

a) Hemat Kabel Kerugian :

a) Peka kesalahan

(27)

3. Topologi STAR

Kontrol terpusat, semua link harus melewati pusat yang menyalurkan data tersebut kesemua simpul atau client yang dipilihnya. Simpul pusat dinamakan stasiun primer atau server dan lainnya dinamakan stasiun sekunder atau client server. Setelah hubungan jaringan dimulai oleh server maka setiap client server sewaktu-waktu dapat menggunakan hubungan jaringan tersebut tanpa menunggu perintah dari server.

Gambar 2.4. Gambar Topologi STAR

(Sumber : http://ngawurist.blogspot.com/2008/09/. Jaringan Komputer) Keuntungan dan kerugian dari jaringan dengan topologi STAR adalah sebagai berikut :

Keuntungan :

a) Paling fleksibel

b) Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain

c) Kontrol terpusat

(28)

Kerugian :

rpusat (HUB) jadi elemen kritis

komputer yang menyediakan fasilitas bagi kan Client yaitu komputer-komputer yang mene s yang disediakan oleh server. Server dapat u:

ver, yaitu server yang hanya berfungsi khusus seb endali jaringan.

, yaitu komputer yang dapat berfungsi sebagai s workstation).

r 2.5. Gambar Skema Jaringan Client-Server ://denny-gamebreaker.blogspot.com/. Client Serve an kelemahan dari jaringan Client-Server adala

aksesnya tinggi

manan dan administrasi jaringan lebih baik

(29)

c) Sistem backup data lebih baik. 2. Kelemahan :

a) Biaya operasional lebih mahal

b) Dibutuhkan satu komputer khusus yang berkemampuan lebih untuk ditugaskan sebagai server

c) Sangat ketergantungan pada server, karena jika server mengalami gangguan atau masalah, maka secara keseluruhan jaringan akan terganggu.

2.5.3 LAN (Local Area Network)

LAN yaitu suatu sistem jaringan dimana setiap komputer atau perangkat keras dan perangkat lunak digabungkan agar dapat saling berkomunikasi dalam area kerja tertentu dengan menggunakan data dan program yang sama, juga mempunyai kecepatan transfer data lebih cepat. LAN mempunyai jangkauan maksimal 100m.

Gambar 2.6. Gambar Skema Jaringan LAN (Sumber : http://kelvin-tirta.blogspot.com/. Jaringan) Beberapa keuntungan menggunakan LAN adalah :

(30)

28

b) Akses antar kokmputer, baik untuk tukar menukar data atau yang lain, berlangasung dengan cepat dan mudah.

c) Dapat saling bertukar informasi dengan pengguna di luar area apabil terhubung dengan internet.

d) Dapat membackup data pada komputer lain tanpa membongkar harddisk. e) Hemat waktu dan biaya dalam pengiriman paket data.

2.6 Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak pendukung merupakan perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan desain program , database, serta koneksi database. Perangkat yang digunakan adalah Visual Basic 6.0 dan SQL Server 2000.

2.6.1 Visual Basic 6.0

Visual Basic adalah salah satu bahasa pemrograman komputer. Bahasa pemrograman adalah perintah-perintah yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu. Bahasa pemrograman Visual Basic, yang dikembangkan oleh Microsoft sejak tahun 1991, merupakan pengembangan dari pendahulunya yaitu bahasa pemrograman BASIC (Beginner’s All-purpose Symbolic Instruction Code) yang dikembangkan pada era 1950-an. Visual Basic merupakan salah satu Development Tool yaitu alat bantu untuk membuat berbagai macam program komputer, khususnya yang menggunakan sistem operasi Windows.

(31)

sampai adanya respon dari pemakai berupa kejadian tertentu, misalnya tombol diklik, atau menu dipilih.”

2.6.2 SQL Server 2000

SQL Server 2000 adalah suatu Perangkat lunak Relational Database Mangement system (RDBMS) yang handal. Didesain untuk mendukung proses transaksi yang besar (seperti order entri yang online, inventori, akuntansi atau manufaktur). SQL Server akan secara otomatis menginstal enam database utama, yaitu master, model, tempdb, pubs, Northwind, dan Msdb. Berikut penjelasan masing-masing database :

1. Master

Master database ialah gabungan dari tabel-tabel sistem yang mencatat instalasi server secara keseluruhan dan seluruh database yang dibuat secara subsekuen.

2. Model

Model database ialah template database. Setiap kali anda membuat database , SQL server membuat sebuah kopi dari model untuk membentuk basis dari database baru.

3. Tempdb

(32)

30

4. Pubs

Database ini adalah database contoh yang sering digunakan untuk panduan belajar SQL Server.

5. Northwind

Database Northwind ialah contoh database yang awalnya dibangun untuk digunakan di Microsoft Acces. Database Northwind dapat dibuat dengan cara yang sama seperti mengintasl instwnd.sql di subdirektori\install. 6. Msdb

Database MSDB digunkan oleh SQL Server Agent Service, yang membentuk aktivitas terjadwal seperti backup dan tugas-tugas replikasi. Seluruh informasi di dalam MSDB dapat diakses dari SQL Server Enterprise Manager.

SQL server memiliki fasilitas-fasilitas penting yang dapat mempermudah pengguna menangani database dintaranya :

1. Web Assistant Wizard

(33)

2. SQL Server Profiler

SQL profiler ialah utility graphis yang mengizinkan administrator database dan pengembang aplikasi untuk memonitor dan merekam aktivitas database. SQL server dapat menampilkan seluruh aktifitas server secara real time, atau dapat membuat filter yang terfokus pada aksi dari pengguna tertentu, aplikasi atau tipe-tipe perintah.

3. SQL Server Manager

SQL Server Service manager mengatur seluruh objek dari SQLServer, SQL Agent dan MS DTC. Ia menyediakan cara yang mudah untuk memulai, berhenti atau mencek keadaan dari layanan yang ada.

4. SQL Query Analyzer

(34)

32 BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian yang diteliti oleh penulis bertempat Koperasi Pegawai Republik Indonesai ( KPRI ) yang bergerak di bidang pelayanan koperasi seperti simpan pinjam dan layanan jasa. Koperasi ini berada dibawah Balai Besar Bahan dan Barang Teknik ( B4T ) yang bergerak di bidang perindustrian pelayanan jasa teknik diantaranya Sertifikasi, Standarisasi, Pengujian, Kalibrasi, dan inspeksi teknik. Untuk lebih jelas sejarah mengenai perusahaan, penulis akan menjabarkan status perusahaan, sejarah singkat perusahaan serta deskripsi kerja perusahaan yang akan diteliti.

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Koperasi Pegawai Republik Indonesia ( KPRI ) yang berada dibawah Balai Besar Bahan dan Barang Teknik ( B4T ) berdiri pada tahun 1980an yang awalnya hanya untuk mempermudah kebutuhan peminjaman uang yang dikelola oleh pegawai B4T itu sendiri. Dan memiliki kegiatan yang cukup sederhana yaitu melakukan simpanan uang bagi setiap anggota dan peminjaman bagi anggota yang membutuhkan.

(35)

ditetapkannya koperasi ini maka diberikan namanya berubah menjadi Koperasi Pegawai Rupublik Indonesia Balai Besar Bahan dan Barang Teknik ( KPRI B4T ) yang memilki beberapa pengurus dan diketuai oleh DRS. OMAN SURATMAN HIDAYAT sekaligus ketua dan pengurus untuk petama kalinya.

Koperasi Pegawai Rupublik Indonesia Balai Besar Bahan dan Barang Teknik ( KPRI B4T ) berkedudukan di JL. Sangkuriang No. 14 Bandung Kelurahan Dago Kecamatan Coblong Kotamadya Bandung Propinsi Jawa Barat. KPRI B4T ini memiliki landasan, azas dan prinsip :

1. Koperasi berlandaskan pancasila dan UUD 1945 2. Koperasi berazaskan Kekeluargaan

3. Koperasi melaksanakan prinsip :

a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis

c. Pembagian Sisa Hasil Usaha dilakukan secara adil dan sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota d. Pemberian balas jasa terbatas terhadap modal

e. Kemandirian

f. Kerjasama antar koperasi

Dan KPRI B4T memiliki fungsi dan peran sebagai berikut :

(36)

34

a. Secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan maniusia dan masyarakat.

b. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan pertahanan perekonomian nasional dan koperasi sebagai sokogurunya.

c. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangka perekonomian nasional dan yang merupakan usaha bersama berdasarkan azas kekeluargaan.

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

Agar Koperasi Pegawai Rupublik Indonesia Balai Besar Bahan dan Barang Teknik ( KPRI B4T ) tetap berdiri dan kokoh. KPRI B4T memilki Visi yaitu “ Memajukan dan mensejahterakan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian Nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju adil dan makmur berdasarkan pancasila dan UUD 1945 ”.

Untuk mencapai dan mewujudkan Visi tersebut KPRI B4T meiliki Misi yaitu menyelengrarakan usaha sebagai berikut :

1. Menyediakan kebutuhan barang pokok bago anggota yang membutuhkan

2. Perdagangan umum

3. Cleaning service, pengelolaan sarana olahraga dan gedung serbaguna. 4. Pengadaan ATK dan Foto copy.

(37)

6. Penyediaan jasa catering

7. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan serta kesadaran berkoperasi. 8. Penyediaan jasa teknik dan konsultan

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Susunan pengurus Koperasi Pegawai Republik Indonesia Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (KPRI B4T)

1. Dewan Penasehat

a. Ketua : Kepala Balai Besar Bahan dan Barang Teknik b. Anggota : Para Kepala Bidang/Ka. Bag. Tata Usaha 2. Dewan Pengurus

a. Ketua : Ir. Tuti Rusmiati b. Wakil ketua : Dra.Nurhayati c. Sekretaris : Dra. Elly Garliana d. Wakil Sekretaris : Ariyani

e. Bendahara : Yenni Nuryani, Dipl.Chem. f. Seksi Simpan Pinjam : Dra. Elly Garliana

g. Seksi Usaha Perdagangan : Sri Asti, S. sos Ariyani h. Seksi Usaha Jasa : Elly Ruliyanti

Purwanto 3. Badan Pengawas

a. Ketua : Ir. Kosasih

(38)

Gambar 3.

3.1.4 Deskripsi Kerja a. Dewan penaseha

Dewan penaseha untuk kemajuan koperas b. Ketua Koperasi

a. Memimpin o

3.1 STRUKTUR ORGANISASI KPRI B4T

hat

hat dapat memberi saran atau pendapat kepada asi baik diminta maupun tidak diminta.

organisasi dan badan koperasi

36

(39)

b. Mengelola koperasi dan usahanya untuk mncapai tujuan yang telah ditetapkan yaitu memajukan dan mensejahterakan anggota dan masyarakat pada umumnya.

c. Mewakili koperasi dihadapan dan di luar pengadilan

d. Melakukan segala perbuatan hukum untuk dan atas nama koperasi c. Sekretaris

a. Menyelenggrakan dan memelihara buku daftar anggota, daftar pengurus dan buku-buku lainnya yang diperlukan.

b. Melakukan pencatatan tentang perkembangan anggota koperasi c. Mencatat segala kejadian yang terjadi dalam tubuh koperasi d. Bendahara

a. Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib. b. Membuat laporan keungan dan pertanggungjawaban pengelolaan

keuangan. e. Seksi Simpan Pinjam

Menyelengarakan kegiatan simpan pinjam untuk seluruh anggota koperasi sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan

f. Seksi Usaha Pedagangan

(40)

38

g. Seksi Usaha Jasa

Menyelenggarakan kegiatan uasha dengan menyediakan jasa yang diperlukan seperti : penyewaan gedung, aula, catering, lapangan badminton.

h. Pengawas

a. Pengawas adalah auditor inten koperasi yang berkewajiban melaksanakan pemeriksaan kekayaan koperasi pada umumnya

b. Mengawasi pelaksanaan kebijakan pengurus dan pelaksanaan operasional sesuai AD/ART dan keputusan rapat anggota.

3.2. Metode Penelitian

Dalam penelitian tugas akhir ini, metode yang digunakan untuk mencari dan mengumpulkan data-data yang diperlukan adalah metode deskriptif, sebagai upaya untuk mendapatkan gambaran dan penjelasan keadaan objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak.

3.2.1 Desain Penelitian

(41)

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Adapun jenis dan metode pengumpulan data yang penulis gunakan saat melakukan penelitian di Koperasi Pegawai Republik Indonesia Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (KPRI B4T) ialah :

3.2.2.1. Sumber Data Primer

Untuk mencari dan mendapatkan data yang akurat peneliti terjun langsung kelapangan menganalisis, melihat keadaan dari sistem yang berjalan saat ini dan memberikan evaluasi dari kinerja sistem tersebut.

1. Wawancara

Teknik yang dilakukan dengan wawancara dengan mengajukan beberapa pertanyaan secara langsung pada pihak Koperasi Pegawai Rupublik Indonesia Balai Besar Bahan dan Barang Teknik ( KPRI B4T ) yang mengurus semua kegiatan perkoperasian dilokasi penelitian untuk meminta penjelasan mengenai masalah yang akan di bahas.

2. Observasi

(42)

40

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder

Sumber data-data atau informasi lainnya yang menunjang untuk melakukan penelitian didapatkan melalui perpustakan, internet, dan lain-lain.

Studi dokumentasi yang digunakan adalah pencarian bahan-bahan atau buku-buku bacaan, karya ilmiah dan sumber-sumber bacaan lainya seperti dari internet. Untuk studi dokumentasi, peneliti mendapatkan data-data atau informasi berupa dokumen yang berbentuk company profile, anggaran dasar dan anggaran rumah tangga KPRI B4T yang dijadikan acuan atau pedoman pengurus KPRI B4T.

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode Pendekatan Sistem merupakan salah satu cara penyelesaian persoalan yang dimulai dengan dilakukannya identifikasi terhadap adanya sejumlah kebutuhan-kebutuhan, sehingga dapat menghasilkan suatu operasi dari sistem yang dianggap efektif. Sedangkan Metode Pengembangan Sistem terdiri dari sederetan kegiatan yang dapat dikelompokan menjadi beberapa tahapan, yang membantu kita dalam pengembangan sistem.

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

(43)

Model analisis harus dapat mencapai tiga sasaran utama, yaitu menggambarkan apa yang dibutuhkan oleh pengguna, membangun dasar bagi pembuatan desain perangkat lunak, membatasi serangkaian persyaratan yang dapat divalidasi begitu perangkat lunak dibangun.

Dengan demikian perancangan terstruktur dapat memberikan penjelasan yang lengkap dan sistem dipandang dari elemen data menggunakan alat bantu seperti : diagram konteks yang merupakan diagram suatu proses yang menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. DFD ( Data Flow Diagram ) merupakan diagram yang mepresentasikan grafik dari suatu sistem yang menggambarkan komponen-komponen sebuah sistem serta aliran data, kamus data yang dapat diartikan fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Entity Relationship Diagram ( ERD ) merupakan suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak dan tabel relasi yang merupakan suatu file yang terdiri dari beberapa group elemen yang berulang-ulang perlu diorganisasikan terlebih dahulu.

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

(44)

42

Prototyping merupakan salah satu metode pengembangan perangat lunak yang banyak digunakan. Dengan metode prototyping ini pengembang dan pelanggan dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem.

Metode prototype terdapat 3 ( tiga ) tahapan untuk dapat mengembangkan suatu perangkat lunak seperti gambar dibawah ini :

Gambar 3.2 Model Prototype

(Sumber : Roger S. Pressman, Ph.D. Rekayasa Perangkat Lunak)

Tahapan tersebut antara lain :

1. Pada tahap ini, pengembang dan pelanggan bertemu dan mendefiniskan objektif keseluruhan dari perangkat lunak, mengidentifikasi segala kebutuhan yang diketahui.

(45)

3. Pada tahap ketiga, pelanggan atau pemakai mengevaluasi dan dipakai untuk menyaring kebutuhan pengembangan perangkat lunak. Pada tahap ini dimungkinkan perangkat lunak untuk di setting ulang untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan pada saat yang sama memungkinkan pengembang untuk secara lebih baik memahami apa yang harus dilakukannya.

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Alat-alat pemodelan sistem informasi sangat dibutuhkan dalam proses perancangan sistem, alat-alat pemodelan sistem informasi yang digunakan terdiri dari :

1. Flow Map

Flowmap merupakan diagram aliran data dari satu entitas sampai entitas lainnya. Diagram aliran ini menelusur sebuah dokumen dari asalnya sampai tujuan secara rinci, diagram aliran ini menunjukkan dari mana dokumen tersebut berasal, tujuan digunakannya dokumen tersebut, dan lain-lain. Flowmap disebut juga bagan aliran formulir yang merupakan penunjukan arus dari laporan dan form termasuk tembusannya.

2. Diagram Konteks

(46)

44

3. Data Flow Diagram

DFD adalah salah satu alat pembuat model yang paling sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks daripada data yang digunakan untuk menjelaskan aliran informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga keluaran. Komponen DFD adalah sebagai beikut :

a) Proses, digambarkan dengan lingkaran yang mempunyai input dan output. b) Data store, digambarkan dengan persegi panjang yang memiliki tutup

disebelah kiri atau tidak mempunyai tutup dikedua sisinya. Data store biasanya berkaitan dengan penyimpanan-penyimpanan.

c) Alur data, dipresentasikan dengan anak panah yang menunjukan arah menuju ke dan keluar dari suatu proses.

d) Entity luar, digambarkan dengan persegi panjang dan melambangkan organisasi atau sistem luar.

4. Kamus Data

Kamus data adalah suatu daftar data elemen yang terorganisir dengan definisi yang tetap dan sesuai dengan sistem, sehingga user dan analis sistem mempunyai pengertian yang sama tentang input, output, dan komponen data strore. Cara mendefinisikan kamus data adalah sebagai berikut :

a) Menggambakan arti aliran data atau penyimpanan yang ditunjuk dalam DFD.

(47)

c) Menggambarkan data tersimpan. 5. Perancangan Basis Data

Perancangan basis data merupakan langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam pembuat tabel. Langkah langkah dalam merancang basis data dimulai dari tahap normalisasi table sampai dengan relasi table.

a. Normalisasi

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamuddin B (2007 : 174) “Normalisasi adalah proses pengelompokkan data ke dalam bentuk tabel atau relasi atau file untuk menyatakan entitas dan hubungannya sehingga terwujud satu bentuk database yang mudah untuk dimodifikasi”.

Langkah-langkah dalam melakukan normalisasi adalah sebagai berikut : 1. Bentuk Tidak Normal (Unnormal)

Merupakan kumpulan data yang akan direkan, tidak ada keharusan mengikuti format tertentu, data dikumpulkan apa adnya sesuai dengan saat menginput.

Untuk mentransformasikan tabel yang belum ternormalisasi menjadi tabel yang memenuhi kriteria 1NF adalah dengan merubah seluruh atribut yang multivalue (ganda) menjadi atribut yang single value (tunggal), dengan cara menghilangkan group yang berulang.

2. Bentuk Normal Ke Satu (INF)

(48)

46

Syarat normal kesatu (INF) :

(1) Setiap data dibentuk dalam flat file, data dibentuk dalam satu record demi satu reocrd nilai dari field.

(2) Tidak ada set atribut yang berulang atau bernilai ganda. (3) Telah ditentukan primary key untuk tabel/ relasi tersebut. (4) Tiap atribut hanya memiliki satu pengertian.

3. Bentuk Normal Ke Dua (2NF)

Bentuk normal kedua didasari atas konsep ketergantungan fungsional sepenuhnya. Artinya jika A dan B atribut-atribut dari suatu relasi tabel, B dikatakan memiliki ketergantungan fungsional terhadap A, jika B adalah tergantung fungsional A, tetapi tidak secara tepat memilki ketergantungan fungsional dari himpunan bagian dari A.

Syarat normal kedua (2NF) :

(1) Bentuk data telah memnuhi kriteria bentuk normal kesatu.

(2) Atribut bukan kunci harus memiliki ketergantungan fungsional sepenuhnya pada kunci utama/ primary key.

4. Bentuk Normal Ke Tiga (3NF)

Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal ketiga jika sudah memenuhi bentuk normal kedua dan setiap atribut bukan kunci tidak memiliki dependensi transitif terhadap kunci primer.

Syarat bentuk normal ketiga (3NF) :

(49)

(2) Atribut bukan kunci harus tidak memiliki ketergantungan transitif, atau tidak memiliki ketergantungan fungsional terhadap atribut bukan kunci lainnya, seluruh atribut kunci pada suatu relasi hanya memilki ketergantungan fungsional terhadap primary key di relasi itu saja. 5. Bentuk Normal Boyce-Codd ( BCNF )

Suatu relasi disebut memenuhi bentuk normal Boyce-Codd jika dan hanya jika suatu penentu ( determinan ) adalah kunci kandidat ( atribut yang bersifat unik ).

Dari penjelasan-penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan umum bahwa normalisasi dilakukan untuk menghindarkan redudansi field-field yang ada. b. Tabel Relasi

Tabel relasi bertujuan untuk membuat hubungan antar tabel agar terdapat relasi antara tabel yang satu dengan tabel yang lainnya. Dari relasi table tersbut terdapat kardinalitas yaitu : satu ke satu (One To One), satu ke banyak (One To Many), banyak ke satu (Many To One), dan banyak ke banyak (Many To Many).

c. Entity Relationship Diagram ( ERD )

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamuddin B ( 2004 ), ERD adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam system secara abstrak.

(50)

48

3.2.4.Pengujian Software

Pengujian sistem adalah tahap menguji aplikasi sistem yang telah dibuat atau dikembangkan. Pengujian dilakukan untuk mencari kesalahan-kesalahan prosedur saat aplikasi dijalankan. Dalam pengujian sistem ada beberapa metode pengujian yang digunakan yaitu pengujian White Box dan Black Box.

Pengujian white box merupakan metode design tes yang menggunakan struktur kontrol desain prosedur untuk memastikan bahwa operasi internal bekerja sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan. Pengujian white box ini dilakukan pada saat perangkat lunak dibangun atau dikembangkan.

Pengujian black box merupakan metode pengujian yang berfokus pada persyaratan fungsi perangkat lunak. Dengan metode black box pengujian dilakukan dengan mencari fungsi-fungsi perintah yang tidak benar, menguji kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi pada tampilan perangkat lunak yang telah dikembangkan. Pengujian ini dilakukan pada saat akhir setelah semua pengembangan perangkat lunak selesai dibangun.

(51)

49 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan

Analisis terhadap sistem yang sedang berjalan bertujuan untuk mengetahui lebih jelas mengenai cara kerja sistem tersebut dan masalah yang dihadapi sistem untuk dapat dijadikan usulan perancangan sistem. Analisis dilakukan berdasarkan urutan kejadian yang ada dan fungsi pada sub bagian yang terkait, dari urutan tersebut dapat dibuat diagram alir dokumen (flow map), diagram konteks (context diagram), maupun diagram alir data (data flow diagram).

4.1.1. Analisis Dokumen

Analisa dokumen merupakan penjelasan mengenai dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem informasi koperasi.

Dalam analisis dokumen akan menjelaskan hal-hal berikut : a. Nama dokumen : untuk menjelaskan nama dokumen tersebut.

b. Fungsi : untuk menjelaskan kegunaan dokumen yang digunakan. c. Sumber : asal dokumen.

d. Distribusi : menjelaskan ke proses apa atau ke bagian mana informasi itu mengalir.

e. Rangkap : jumlah salinan dokumen.

(52)

50

Berikut adalah nama-nama dokumen yang digunakan dalam Sistem Koperasi yang berjalalan di Koperasi Pegawai Republik Indonesia Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (KPRI B4T).

1. Buku Pendaftaran anggota koperasi

a. Nama dokumen : Buku Pendaftaran anggota koperasi b. Fungsi : untuk pendaftaran anggota.

c. Sumber : karyawan.

d. Distribusi : dari karyawan ke Seksi simpan pinjam e. Rangkap : satu.

f. Bentuk : Dokumen.

2. Formulir Permohonan Pinjaman

a. Nama dokumen : Formulir Permohonan Pinjaman b. Fungsi : untuk mengajukan pinjaman.

c. Sumber : karyawan.

d. Distribusi : dari karyawan ke Seksi simpan pinjam e. Rangkap : satu.

f. Bentuk : Dokumen.

3. Daftar simpanan pinjaman koperasi

a. Nama dokumen : Daftar simpanan pinjaman koperasi b. Fungsi : dokumen Seksi simpan pinjam.

c. Sumber : Seksi simpan pinjam.

(53)

f. Bentuk : Dokumen. 4. Daftar pinjaman anggota

a. Nama dokumen : Daftar pinjaman anggota b. Fungsi : untuk pengesahan pinjaman anggota. c. Sumber : Seksi simpan pinjam.

d. Distribusi : dari Seksi simpan pinjam ke Bendahara Koperasi dan ke Karyawan .

e. Rangkap : dua. f. Bentuk : Dokumen. 5. Daftar potongan

a. Nama dokumen : Daftar potongan

b. Fungsi : untuk informasi potongan pembayaran. c. Sumber : Seksi simpan pinjam.

d. Distribusi : dari Seksi simpan pinjam ke Bendahara. e. Rangkap : satu.

f. Bentuk : Dokumen.

4.1.2 Analisis Posedur yang sedang berjalan

Menjelaskan tentang aliran sistem yang sedang berjalan berupa pola aliran informasi yang terjadi didalamnya melalui dokumen, laporan, sistem, proses atau prosedur yang terjadi pada sistem yang berjalan.

a. Prosedur pendaftaran anggota yang sedang berjalan

(54)

52

2. Seksi simpan pinjam melakukan cek kelengkapan persyaratan, bila tidak lengkap dikembalikan ke karyawan untuk dilengkapi dan bila lengkap langsung ditandatangani dan diserahkan ke Ketua KPRI B4T untuk disetujui.

3. Setelah disetujui Seksi simpan pinjam membuat kartu anggota dan diserahkan kepada karyawan yang telah menjadi anggota.

b. Prosedur Simpanan yang sedang berjalan

1. Seksi simpan pinjam mencatat simpanan wajib berdasarkan golongan dan simpanan sukarela sesuai kemampuan anggota dan sama besarnya setiap bulan ke Daftar Simpanan dan Pinjaman Koperasi.

2. Seksi simpan pinjam melayani penarikan simpanan sukarela, apabila ada anggota yang ingin mengambil simpanan sukarela. Dan memberikan kwitansi sebagai bukti penarikan.

c. Prosedur Pinjaman yang sedang berjalan

1. Anggota mengisi Formulir pinjaman lalu diserahkan ke Seksi simpan pinjam.

2. Seksi simpan pinjam melakukan cek kelengkapan persyaratan, dengan syarat telah menjadi anggota selama 3 bulan, tidak sedang memilki pinjaman dan telah mengisi lengkap Formulir pinjaman lalu diserahkan ke Ketua KPRI B4T untuk disetujui.

(55)

4. Bendahara Koperasi menandatangani Daftar pinjaman anggota dan menyerahkan uang pinjaman. Anggota menerima uang pinjaman dan menandatngani Daftar pinjaman anggota.

5. Satu rangkap Daftar pinjaman anggota diarsipkan oleh Bendahara Koperasi. Dan satu rangkap diberikan ke seksi simpan pinjam untuk dicatat ke Daftar simpan pinjam koperasi.

d. Prosedur Pembayaran yang sedang berjalan

1. Seksi simpan pinjam membuat Daftar potongan berdasarkan Daftar simpan pinjam koperasi untuk diserahkan ke Bendahara B4T.

2. Bendahara B4T melihat dan membayar Daftar Potongan untuk diserahkan ke Bendahara Koperasi beserta uang.

3. Seksi simpan pinjam memperbaharui Daftar simpan pinjam koperasi berdasarkan Daftar Potongan yang telah dibayar.

4.1.2.1Flow Map

(56)

54

a. Flow Map Pendaftaran Anggota yang sedang berjalan

Gambar 4.1 Flow Map Pendaftaran Anggota yang sedang berjalan Keterangan :

(57)

b. Flow Map Simpanan yang sedang berjalan

2 Gambar 4.2 Flow Map Simpanan yang sedang berjalan Keterangan :

(58)

56

c. Flow Map Pinjaman yang sedang berjalan

Gambar 4.3 Flow Map Pinjaman yang sedang berjalan Keterangan :

(59)

d. Flow Map Pembayaran yang sedang berjalan

Gambar 4.4 Flow Map Pembayaran yang sedang berjalan Keterangan :

DP : Daftar Potongan

(60)

58

4.1.2.2Diagram Kontek

Suatu perancangan proses dalam pembuatan sistem informasi meliputi beberapa kegiatan diantaranya pembuatan diagram konteks. Pendekatan struktur ini menggambarkan sistem secara garis besar atau secara keseluruhan. Pada diagram konteks ini sistem informasi yang dibuat akan menghasilkan informasi yang dibutuhkan dan tujuan yang ingin dihasilkan. Berikut gambaran diagram konteks Sistem Koperasi yang sedang berjalan pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (KPRI B4T) :

Gambar 4.5 Diagram Kontek Sistem Koperasi yang Berjalan

4.1.2.3Data Flow Diagram

(61)

Flow Diagram (DFD) yang sedang berjalan di Koperasi Pegawai Republik Indonesia Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (KPRI B4T) :

a. DFD Level 1 Pendaftaran Anggota

! "

#

$ %& !

' !

Gambar 4.6 DFD Level 1 Pendaftaran Anggota b. DFD Level 1 Simpanan

(62)

60

c. DFD Level 1 Pinjaman

Gambar 4.8 DFD Level 1 Pinjaman d. DFD Level 1 Pembayaran

$ %& !

#

%& !

%& %&

(63)

4.1.3 Evaluasi Sistem yang sedang berjalan

Setelah dilakukan analisis terhadap sistem koperasi yang sedang berjalan di Koperasi Pegawai Republik Indonesia Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (KPRI B4T), saat ini masih terdapat beberapa masalah diantaranya :

1. Pembuatan daftar anggota masih manual dengan cara mencatat ke dalam daftar buku anggota.

2. Pembuatan Daftar simpan pinjam masih dilakukan secara manual dan dicatat ke daftar simpan pinjam.

3. Penghitungan angsuran pinjaman masih dihitung secara manual setiap bulan.

4. Sistem belum terkomputerisasi dengan baik karena masih banyak data-data yang tersimpan dalam bentuk arsip.

4.2 Perancangan Sistem

(64)

62

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan dari perancangan sistem secara umum adalah untuk memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru. Desain sistem secara umum merupakan persiapan dari desain secara terinci. Desain secara umum mengidentifikasikan komponen-komponen sistem informasi yang akan didesain secara rinci.

4.2.2 Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan

Sistem informasi koperasi simpan pinjam merupakan suatu sistem yang dirancang untuk memudahkan dan membantu kinerja Pengurus Koperasi Pegawai Republik Indonesia Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (KPRI B4T) serta memperbaiki kinerja sistem yang sedang berjalan agar terkomputerisasi dengan baik. Sistem informasi koperasi simpan pinjam ini meliputi pendaftaran anggota, proses simpan pinjam dan pembayaran simpanan dan pinjaman.

4.2.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan

Perancangan proses dalam suatu sistem dilakukan untuk memudahkan dalam pengaliran suatu data dalam program. Sehingga memudahkan seseorang dalam pembuatan sistem agar sistem dapat dengan mudah dimengerti oleh orang yang menggunakan sistem tersebut.

(65)

pinjam, Perancangan Diagram Kontek, Perancangan Data Flow Diagram, dan Perancangan Kamus Data.

4.2.3.1 Prosedur Sistem Informasi Koperasi Simpan Pinjam Yang Diusulkan 1. Seksi simpan pinjam menerima data anggota beserta penentuan simpanan

wajib yang berdasarkan golongan dan simpanan sukarela sesuai kemampuan anggota yang akan dibayarkan setiap bulannya, lalu menginputkan kedalam database Koperasi.

2. Kemudian dibuat Kartu anggota berdasarkan data anggota yang telah diinputkan untuk diberikan kepada karyawan / anggota.

3. Setiap awal bulan Seksi simpan pinjam mengupdate data simpanan dan menginput data angsuran ( apabila memiliki pinjaman ), untuk dibuat Daftar Potongan. Lalu diberikan ke Bendahara B4T untuk dibayarkan ke Bendahara Koperasi.

4. Bendahara Koperasi menerima data pinjaman dari anggota lalu melakukan cek kelayakan pinjaman, dengan syarat telah menjadi anggota selama 3 bulan, tidak sedang memilki pinjaman dan telah mengisi lengkap Formulir pinjaman lalu diserahkan ke Ketua KPRI B4T untuk disetujui.

5. Setelah Disetujui Ketua KPRI B4T, Bendahara Koperasi akan menginputkan pinjaman. Dan mencetak Kwitansi Pinjaman yang diserahkan pada anggota.

(66)

64

4.2.3.2Flow Map Sistem Infomasi Koperasi Simpan Pinjam

Gambar 4.10 Flow Map Sistem Infomasi Koperasi Simpan Pinjam Keterangan :

FPA : Form Pendaftaran Anggota KA : Kartu Anggota LSPK : Laporan Simpan Pinjam Koperasi DP : Daftar Potongan LDA : Laporan Daftar Anggota

(67)

4.2.3.3Diagram Kontek

Diagram kontek yaitu tahapan dari DFD yang mempresentasikan keseluruhan proses perangkat lunak sebagai satu buah lingkungan dengan input dan output data yang diindikasikan dengan tanda panah masuk atau keluar dari satu atau lebih entitas (individu suatu objek yang mewakili sesuatu yang nyata).

Sesuai dengan permasalahan yang dibahas, penulis dapat menggambarkan Diagram kontek untuk sistem ini seperti terlihat pada gambar berikut :

%" ( %

Gambar 4.11 Diagram Kontek Sistem Informasi Koperasi Simpan Pinjam 4.2.3.4Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) adalah representasi grafik yang menggambarkan arus data dari suatu sistem. Data Flow Diagram ini merupakan alat bantu dalam berkomunikasi dengan pemakai sistem untuk memahami secara logika tanpa memperhitungkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan.

(68)

66

Gambar 4.12 DFD Level 0 Sistem Informasi Koperasi Simpan Pinjam 4.2.3.5Kamus Data

Kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi untuk mendefinisikan data yang mengalir dari sistem dengan lengkap. Kamus data dibuat berdasarkan arus data dalam DFD dan hanya ditujukan nama arus datanya saja. Keterangan lebih lanjut mengenai struktur dari suatu arus data terinci dapat dilihat pada kamus data.

(69)

1. Nama arus data : Data anggota

Alias : -

Aliran data : Entitas Anggota-proses 1, proses 1- file anggota, file anggota-proses 2, file anggota-proses 9.

Struktur data : Nip, nama_anggota, alamat, umur, jenis_kelamin, golonagan, pangkat, tanggal_masuk, simpanan_pokok, simpanan_wajib, simpanan_sukarela.

2. Nama arus data : Data simpanan

Alias : -

Aliran data : file anggota-proses 2, proses 2- file simpanan, file proses 7, file proses 8, file simpanan-proses 10.

Struktur data : No_fak_simpanan, Nip, nama_anggota, total_simpanan_wajib, total_simpanan_sukarela tanggal_simpanan.

3. Nama arus data : Data pinjaman

Alias : -

Aliran data : Entitas anggota-proses5, proses 5- file pinjaman, file pinjaman-proses 6, file pinjaman-proses 10.

Struktur data : No_fak_pinjaman, Nip, nama_anggota, jumlah_pinjaman, jumlah_angsuran, status_lunas tanggal_pinjaman

4. Nama arus data : Data angsuran

Alias : -

Aliran data : Proses 6- file angsuran, file angsuran-proses 7, file angsuran-proses 10.

Struktur data : No_fak_angsuran, Nip, nama_anggota, jumlah_pinjaman, bunga_pembayaran, cicilan pembayaran,

(70)

68

5. Nama arus data : Laporan Daftar Anggota

Alias : -

Aliran data : Proses 9- entitas Ketua KPRI B4T.

Struktur data : Nip, nama_anggota, alamat, jenis_kelamin, golongan, pangkat, simpanan_pokok, simpanan_wajib,

simpanan_sukarela, tanggal masuk. 6. Nama arus data : Laporan simpan pinjam koperasi

Alias : -

Aliran data : Proses 10- entitas Ketua KPRI B4T.

Struktur data : Nip, nama_anggota, simpanan_wajib, simpanan_sukarela, jumlah_pinjaman, jumlah_angsuran. bunga_pembayaran, cicilan pembayaran, sisa_pinjaman, sisa_angsuran, jumlah_pembayaran

7. Nama arus data : Kwitansi Simpanan sukarela

Alias : -

Aliran data : Proses 8- entitas anggota

Struktur data : No_fak_tarik, total_simpanan_sukarela, nominal_uang, tanggal_tarik_simpanan.

8. Nama arus data : Daftar potongan

Alias : -

Aliran data : Proses 7- entitas Bendahara B4T

Struktur data : Nip, nama_anggota, simpanan_wajib, simpanan_sukarela, bunga_pembayaran, cicilan pembayaran,

jumlah_pembayaran. 4.2.4 Perancangan Basis Data

(71)

3.2.4.1Normalisasi

Normalisasi sebagai proses untuk mengubah suatu relasi yang memiliki masalah tertentu ke dalam dua buah relasi atau lebih yang tidak memiliki masalah tersebut. Menurut Fathansyah ( 2007 : 39 ) normalisasi sendiri merupakan cara pendekatan lain dalam membangun desain lojik basis data relasional yang tidak secara langsung berkaitan dengan model data, tetapi dengan menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standar untuk menghasilkan struktur tabel yang normal.

Bentuk tidak normal ( Unnormal )

(72)

70

tanggal_tarik_simpanan, Nip, nama_anggota, simpanan_wajib, simpanan_sukarela, bunga_pembayaran, cicilan pembayaran, jumlah_pembayaran.

Bentuk Normal 1

Normal 1 : Nip, nama_anggota, alamat, umur, jenis_kelamin, pangkat , jabatan, tanggal masuk, simpanan pokok, No_fak_Simpanan, total_simpanan_wajib, total_simpanana_sukarela, Tgl_simpanan, No_fak_tarik, total_simpanan_sukarela, nominal_uang, tanggal_tarik_simpanan, No_fak_pinjaman, Jumlah_Pinjaman, Jumlah_angsuran, Tanggal_Pinjaman, Bunga pembayaran, No_fak_angsuran, cicilan pembayaran, Jumlah pembayaran, Tanggal Pembayaran, sisa_pinjaman, sisa angsuran, status_lunas. Bentuk Normal 2

Normal 2 :

Anggota :*Nip, nama_anggota, alamat, umur, jenis_kelamin, pangkat, jabatan, simpanan_pokok, tanggal_masuk

Simpanan :*No_fak_Simpanan, total_Simpanan_wajib,

total_simpanan_sukarela, Tanggal_simpanan, **Nip.

Tarik Simpanan :*No_fak_tarik, nominal_uang, tanggal_tarik, **Nip Pinjaman :*No_fak_pinjaman, Jumlah_Pinjaman, Jumlah_angsuran,

(73)

Angsuran :*No_fak_angsuran, Bunga pembayaran, cicilan pembayaran, Jumlah pembayaran, sisa_pinjaman, sisa angsuran tanggal_pembayaran **No_fak_pinjaman

4.2.4.2Relasi Tabel

Gambar 4.13 Relasi Tabel 4.2.4.3Entity Relationship Diagram (ERD)

(74)

72

Database yang digunakan untuk aplikasi ini diberi nama “sik” yang terdiri dari tabel anggota, simpanan, pinjaman, angsuran. Entity relationship diagram dari database yang dibuat dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

( % $ ( $ % ! %" field data. Struktur data menerangkan properti yang dimiliki oleh tiap-tiap data atau field data.

Tabel 4.1 Struktur File Login Nama file : login

Kunci file : akun

Keterangan : digunakan untuk menyimpan data user Media : Harddisk

No Nama Field Tipe Keterangan Ukuran

1 bagian varchar Nama user 50

(75)

Tabel 4.2. Struktur File Anggota Nama file : anggota

Kunci file : nip

Keterangan : digunakan untuk menyimpan data anggota Media : Harddisk

No Nama Field Tipe Keterangan Ukuran

1 Nip Varchar Nomor induk anggota 15

2 Nm_ang Varchar nama anggota 30

3 alamat Varchar Alamat rumah anggota 30

4 umur Int Umur 4

5 Jk Varchar Jenis kelamin 20

6 golongan Varchar Golongan 5

7 jabatan Varchar Jabatan 20

8 simpok Int Simpanan pokok 4

9 simwa Int Simpanan wajib 4

10 simsuk Int Simpanan sukarela 4

Gambar

Gambar 3.2 Model Prototype
Gambar 4.1 Flow Map Pendaftaran Anggota yang sedang berjalan
Gambar 4.2 Flow Map  Simpanan yang sedang berjalan
Gambar 4.3 Flow Map Pinjaman yang sedang berjalan
+7

Referensi