• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEDIA PEMBELAJARAN POWERPOINT DENGAN VIDEO PADA MATA KULIAH SEJARAH ASIA TENGGARA SEMESTER IV PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FKIP UNILA TAHUN AKADEMIK 2013/2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MEDIA PEMBELAJARAN POWERPOINT DENGAN VIDEO PADA MATA KULIAH SEJARAH ASIA TENGGARA SEMESTER IV PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FKIP UNILA TAHUN AKADEMIK 2013/2014"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

MEDIA PEMBELAJARAN POWERPOINT DENGAN VIDEO PADA MATA KULIAH SEJARAH ASIA TENGGARA SEMESTER IV

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FKIP UNILA TAHUN AKADEMIK 2013/2014

ABSTRAK Oleh :

Ari Aulia Rahmad Nuari 1013033026

Penggunaan media pembelajaran merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dalam proses belajar mengajar. Selain itu, penggunaan media pembelajaran adalah untuk melengkapi komponen dalam proses belajar mengajar. Sudah seharusnya guru mata pelajaran memanfaatkan media pembelajaran agar dapat menciptakan suasana belajar yang menarik. Seiring perkembangan zaman, teknologi sudah banyak digunakan dalam bidang pendidikan salah satu inovasinya yaitu penggunaan media powerpoint dalam penyampaian materi. Pengembangan media perlu dilakukan agar dapat menghasilkan media pembelajaran yang menarik dan baru. Pada penelitian ini peneliti mengembangkan media pembelajaran powerpoint yang diubah ke dalam sebuah video.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengembangan media pembelajaran powerpoint dengan video pada mata kuliah sejarah Asia Tenggara semester IV program studi pendidikan sejarah FKIP UNILA tahun akademik 2013/2014. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau yang dikenal juga dengan Research and Development. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa pendidikan sejarah angkatan 2012 yang berjumlah 76 mahasiswa. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa pendidikan sejarah angkatan 2012.

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandarjaya Kabupaten Lampung Tengah pada tanggal 4 Januari 1993, anak pertama dari empat bersaudara, dari pasangan Bapak Suyanto dan Ibu Muslina. Penulis menyelesaikan pendidikan Taman Kanak-Kanak di TK ABA di Bandarjaya pada tahun 1998, pendidikan dasar di SD Negeri 3 Bandarjaya pada tahun 2004, pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 5 Terbanggi Besar pada tahun 2007, dan pendidikan menengah atas di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar pada tahun 2010. Penulis melanjutkan pendidikan di Universitas Lampung pada tahun 2010 melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri ( SNMPTN ) dengan mengambil program studi Pendidikan Sejarah.

(7)

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah, dengan rasa syukur kepada Allah SWT, yang telah

memberikan karunia Nya sehinga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini. Dengan segala kerendahan hati penulis

persembahkan skripsi ini kepada :

Orang tua ku bapak Suyanto dan Ibu Muslina tercinta yang telah

membesarkan, mendidik dan tak henti-hentinya berdoa untuk

keberhasilanku.

Para pendidik

(8)

MOTO

” Allah tidak membebani seseorang melainkan dengan kesanggupannya”

(Q.S. Al-Baqarah : 286)

Didunia ini tidak ada yang tidak mungkin.

Berusaha dan berdo’a adalah cara untuk menjadi

sukses.

Yakinlah pada diri sendiri karena sesungguhnya

kemampuan kita adalah yang terbaik.

(9)

SANWACANA

Bismillahirrohmanirrohim...

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT, karena kasih sayang dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “MEDIA PEMBELAJARAN POWERPOINT DENGAN VIDEO PADA MATA KULIAH SEJARAH ASIA TENGGARA SEMESTER IV PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FKIP UNILA TAHUN AKADEMIK 2013/2014” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Sejarah di Universitas Lampung.

Pada kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. Bujang Rahman, M.Si. Dekan FKIP Unila

2. Bapak Dr. Thoha B.S. Jaya, M. Pembantu Dekan I FKIP Unila 3. Bapak Drs. Arwin Ahmad, M.Si. Pembantu Dekan II FKIP Unila 4. Bapak Drs. Iskandar Syah, M.H. Pembantu Dekan III FKIP Unila

5. Bapak Drs. Buchori Asyik, M.Si. Ketua Jurusan Pendidikan IPS FKIP Unila. 6. Bapak Drs. Maskun, M.H. Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Unila, sekaligus sebagai Pembimbing Pertama, terima kasih atas bimbingan, saran, dan kritik yang sangat bermanfaat dalam proses penyelesaian skripsi ini.

(10)

8. Bapak Drs. Iskandar Syah, M.H pembahas utama, terima kasih atas kesediaannya menjadi dosen pembahas utama dalam ujian skripsi dan memberi masukan serta arahan dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah Bapak Drs. Ali Imron, M.Hum, Bapak Drs. Wakidi, M.Hum, dan Bapak M. Basri,S.Pd,M.Pd Bapak Hendry Susanto, S.S, Ibu Dra. Risma M. Sinaga, M.Hum, Ibu Yustina Sri Ekwandari, S.Pd, M.Hum, serta para pendidik di Unila pada umumnya yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang tak terhingga kepada penulis. 10. Bapak Dedy Miswar, S.Si., M.Pd yang telah bersedia menjadi ahli dalam

menilai dan membimbing media yang dikembangkan oleh penulis menjadi lebih baik, dan Bapak Marzius yang telah membantu banyak hal untuk penulis.

11. Teristimewa kepada Bapak Suyanto dan Ibu Muslina tercinta yang selalu memberikan doa, dan dukungannya demi keberhasilanku. Aku akan melanjutkan perjuangan ini.

12. Adek-adek ku Ridho Hakiki, Bella Mulia Grandina, dan M. Ghazi Alghifari tersayang, ketahuilah aku selalu bersyukur memiliki saudara sepertimu. terima kasih, dan untuk semangat dan kebersamaannya.

13. Buat Sahabat-sahabat ku Arifal Paslah, Martin Reza Chayuda, Rachmat Agung N, Nurul Anwar, terima kasih atas kebersamaan, motivasi yang kalian beri dapat menjadi kenangan yang tidak lekang oleh waktu.

(11)

15. Teman-teman pendidikan sejarah Angkatan 2010 ganjil maupun genap, semuanya yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terimakasih atas semangat, dan pengorbanan kalian. Semoga kebersamaan ini akan tetap terjaga selamanya.

16. Teman-teman Kostan Muslim-muslimah yang slalu memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis.

17. Teman-Teman KKN dan PPL, Kak Budi, Like Novra, Hanna, Mutiara, Tria, Ira, Yusika, Yuli, dan Pramudia terima kasih atas kebersamaan selama menjalankan kegiatan-kegiatan selama proses KKN dan PPL.

18. Segenap pihak yang telah membantu penulis baik moril maupun materil. Semoga Allah SWT membalas segala amal kebaikan kita semua.

Semoga Allah SWT. melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, serta berkenan membalas semua budi yang diberikan kepada penulis dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua, Amin.

Bandar Lampung, Oktober 2014 Penulis

(12)
(13)

3.4 Populasi Dan Sampel ... 22

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Program Studi Pendidikan Sejarah ... 32

V.KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ...66

5.2 Saran ...67 DAFTAR PUSTAKA

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Anggota populasi mahasiswa pendidikan sejarah angkatan 2012 ... 24

2. Anggota sampel penelitian mahasiswa sejarah angkatan 2012... 25

3. Kisi-Kisi Instrumen kelayakan media ... 29

4. Kategori skala likert ... 30

5. Tabel skala persentase ... 31

6. Daftar Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah ... 33

7. Daftar mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah ... 33

6. Penilaian ahli media pembelajaran... 47

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat keterangan kesediaan menjadi uji ahli media Lampiran 2. Validasi media pembelajaran oleh ahli

Lampiran 3. Daftar hadir mahasiswa

Lampiran 4. Instrumen evaluasi penggunaan media pembelajaran oleh mahasiswa Lmapiran 5. Hasil Produk

(16)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Tampilan utama Microsoft Powerpoint 2013 ... 40

2. Tampilan untuk medesain powerpoint ... 41

3. Tampilan pilihan Design ... 41

4. Tampilan slide powerpoint yang telah dibuat ... 42

5. Tampilan slide halaman muka ... 42

6. Tampilan slide materi ... 43

7. Menu slide show ... 43

8. Menu pada Recording slide show ... 44

9. Tampilan konfirmasi untuk merekam ... 44

10. Tampilan untuk membuka slide yang telah tersimpan ... 45

11. Tampilan untuk mengklik menu File ... 46

12. Tampilan sub menu pada menu File ... 46

13. Tampilan konfirmasi untuk menyimpan File ... 47

14. Tampilan proses convert ... 48

15. Tampilan slide materi sebelum diperbaiki ... 54

16. Tampilan slide materi setelah diperbaiki ... 55

17. Tampilan background sebelum diperbaiki ... 57

18. Tampilan background setelah diperbaiki ... 57

(17)
(18)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan secara sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar para siswa atau sering disebut peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya dalam segala hal yang bertujuan untuk memiliki kekuatan keagamaan, kepribadian, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Menurut Purwanto (1990 :20) yang menyatakan bahwa Pendidikan adalah pimpinan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa kepada anak-anak, dalam pertumbuhannya (jasmani dan rohani) agar berguna bagi diri sendiri dan bagi masyarakat.

(19)

2

Menurut Sobry Sutikno (2013: 3) belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan linngkungannya. Dari segi psikologi perbedaan individu ditimbulkan oleh berbagai macam aspek baik secara langsung atau tidak langsung yang timbul dari siswa. Adapun aspek-aspek tersebut, yaitu; kognitif (pengetahuan), afektif (kemampuan), dan psikomotor (keterampilan), tidak ketinggalan juga termasuk intelegensia, minat, bakat dan keadaan sosial ekonomi. Menurut Sobry Sutikno (2013: 15) ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses belajar antara lain :

1. Faktor dari dalam diri individu (Internal) yang diklasifikasikan menjadi dua yaitu faktor jasmaniah dan faktor psikologis.

2. Faktor dari luar (Eksternal) yang timbul dari luar diri siswa. Adapun faktor eksternal yang mempengaruhi proses belajar dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.

Untuk melengkapi komponen belajar dan pembelajaran di sekolah, sudah seharusnya guru memanfaatkan media atau alat bantu yang mampu merangsang pembelajaran secara efektif dan efisien. Penggunaan alat bantu atau media pembelajaran merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dan sudah merupakan suatu integrasi terhadap metode belajar yang dipakai. Alat bantu belajar termasuk salah satu unsur dinamis dalam belajar. Kedudukan alat bantu memiliki peranan yang penting karena dapat membantu proses belajar siswa.

(20)

3

menjadi efektif, menarik dan interaktif serta menyenangkan merupakan suatu permasalahan yang perlu dicari solusinya. Menurut Gerlach & Ely (dalam Sobry Sutikno 2013: 106) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media.

Mata pelajaran sejarah merupakan mata pelajaran yang sangat penting bagi generasi muda, karena dari pembelajaran sejarah di sekolah diharapkan generasi muda dapat dapat meningkatkan rasa nasionalisme , yang dapat meningkatkan jiwa nasionalisme pada diri mereka, agar dapat mencintai dan membanggakan negaranya. Namun dalam kenyataannya mata pelajaran sejarah dirasa membosankan oleh siswa, dan dalam penyampaian materi kadang masih menggunakan metode pembelajaran dengan ceramah, dimana guru hanya menjelaskan materi kepada siswa. Bahkan dalam mata pelajaran sejarah masih kurang adanya inovasi dalam penyampaian materinya. Tentu saja hal ini akan berpengaruh terhadap minat belajar siswa pada pelajaran sejarah, yang akhirnya akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

(21)

4

Salah satunya yaitu melalui mata kuliah sejarah Asia Tenggara pada program studi pendidikan sejarah Universitas Lampung. Mata kuliah sejarah Asia Tenggara adalah salah satu mata kuliah yang memberikan pengetahuan kepada mahasiswa untuk mengetahui dan memahami tentang sejarah Asia Tenggara.

Menggunakan media pembelajaran dalam penyampaian materi adalah salah satu cara untuk membantu menciptakan suasana belajar yang menarik, efektif, dan efisien. Media pembelajaran adalah saluran atau perantara yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau materi ajar. Media sangat diperlukan dalam pembelajaran sebagai alat penyampaian informasi, materi belajar dan pesan dari guru kepada peserta didik. “Menurut Sobry Sutikno (2013: 108) dilihat dari jenisnya, media dibagi kedalam 1) media audio, 2) media visual, dan 3) media audiovisual”. Pembelajaran yang baik dan berlangsung lancar memerlukan media pembelajaran yang baik dan sesuai dengan kondisi kelas.

(22)

5

dan efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Rayandra Asyhar (2012: 94): Pengembangan media pembelajaran sangat penting artinya untuk mengatasi kekurangan dan keterbatasan persediaan media yang ada.

Dalam penelitian ini melakukan pengembangan media dengan mengubah tampilan powerpoint ke dalam sebuah video. Berdasarkan permasalahan diatas maka peneliti mengambil judul “Media pembelajaran Powerpoint dengan video pada mata kuliah sejarah Asia Tenggara semester IV program studi pendidikan sejarah FKIP UNILA tahun akademik 2013/2014”.

1.2 Analisis Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Pada penelitian ini peneliti mengidentifikasi berbagai permasalahan-permasalahan sebagai berikut.

1. Pengembangan Media pembelajaran powerpoint dengan video pada mata kuliah sejarah Asia Tenggara semester IV program studi pendidikan sejarah FKIP UNILA tahun akademik 2013/2014

2. Penggunaan Media pembelajaran powerpoint dengan video pada mata kuliah sejarah Asia Tenggara semester IV program studi pendidikan sejarah FKIP UNILA tahun akademik 2013/2014

3. Efektifitas Media pembelajaran powerpoint dengan video pada mata kuliah sejarah Asia Tenggara semester IV program studi pendidikan sejarah FKIP UNILA tahun akademik 2013/2014

(23)

6

Dalam penelitian ini dibatasi masalah pada “Pengembangan Media pembelajaran powerpoint dengan video pada mata kuliah sejarah Asia Tenggara semester IV program studi pendidikan sejarah FKIP UNILA tahun akademik 2013/2014“

1.2.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan Pembatasan masalah yang telah dikemukakan, maka rumusan permasalahan penelitian ini adalah bagaimana pengembangan Media pembelajaran powerpoint dengan video pada mata kuliah sejarah Asia Tenggara semester IV program studi pendidikan sejarah FKIP UNILA?

1.3 Tujuan, Kegunaan dan Ruang Lingkup 1.3.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan di atas maka tujuan dalam penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana cara pengembangan media pembelajaran powerpoint dengan video pada mata kuliah sejarah Asia Tenggara semester IV program studi pendidikan sejarah FKIP UNILA tahun akademik 2013/2014.

1.3.2 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat kepada peneliti maupun pada pihak-pihak yang membutuhkan. Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah yakni:

(24)

7

1. Bagi Guru : Guru dapat menggunakan media pembelajaran powerpoint dengan video ini dalam proses belajar pada mata pelajaran sejarah ataupun mata kuliah sejarah. Di samping itu melalui penelitian ini, guru dapat memperoleh pengetahuan tentang cara membuat media pembelajaran powerpoint dengan video.

2. Bagi Siswa : Siswa akan memperoleh pengalaman mengikuti pembelajaran mata pelajaran sejarah yang menarik dan menyenangkan.

b) Kegunaan Teoritis

1. Bagi penulis : Dapat memberikan pengalaman yang berharga kepada penulis untuk mengetahui bagaimana prosedur pembuatan media pembelajaran powerpoint dengan video dan dapat digunakan sebagai media pembelajaran saat peneliti menjadi tenaga pengajar.

1.3.3 Ruang Lingkup Penelitian

Objek Penelitian : Program Studi Pendidikan Sejarah UNILA Subjek Penelitian : Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah Tempat Penelitian : Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP UNILA Waktu Penelitian : Tahun 2014

(25)

8

REFERENSI

Purwanto, M. Ngalim. 1990. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Halaman. 20

Sobry Sutikno. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Lombok: Holistica. Halaman. 3

Ibid. Halaman 15 Ibid. Halaman 106 Ibid. Halaman 108

(26)

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Konsep Pengembangan Media

Menurut Rayandra Asyhar (2012: 94) Pengembangan media pembelajaran merupakan kegiatan yang terintegrasi dengan penyusunan dokumen pembelajaran lainnya, seperti kurikulum, silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan lain-lain.

Untuk menghasilkan suatu media pembelajaran yang baik dalam arti efektif meningkatkan mutu pembelajaran, diperlukan suatu perancangan yang baik. Menurut Sadiman, dkk (dalam Rayandra Asyhar 2012: 94), perancangan media pembelajaran dapat melalui enam tahap, antara lain: menganalisis media pembelajaran siswa, merumuskan tujuan pembelajaran, merumuskan butir-butir materi, menyusun instrument evaluasi, menulis naskah media, dan melakukan evaluasi. Disamping itu, tahap validasi ahli sebaiknya dilakukan terhadap naskah atau materi pada media yang sudah disusun, yang dilakukan sebelum dilakukan uji coba lapangan.

(27)

9

melibatkan pihak eksternal karena ketersedian media pembelajaran di sekolah-sekolah, perguruan tinggi dan lembaga-lembaga pendidikan masih sangat terbatas.

2.1.2 Konsep Media Pembelajaran

Kata media merupakan jamak dari kata medium. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima. Menurut Gagne (Rayandra Asyhar, 2012: 7) media adalah berbagai komponen pada lingkungan belajar yang membantu pembelajar untuk belajar. Briggs (Rayandra Asyhar, 2012: 7) mendefinisikan bahwa media sebagai sarana fisik yang digunakan untuk mengirim pesan kepada peserta didik sehingga merangsang mereka untuk belajar.

Media pembelajaran menurut Gerlach dan Ely (Rayandra Asyhar, 2012: 8), memiliki cakupan yang sangat luas, yaitu termasuk manusia, materi atau kajian yang membangun suatu kondisi yang membuat peserta didik mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Media pembelajaran mencakup semua sumber yang diperlukan untuk melakukan komunikasi dalam pembelajaran, sehingga bentuknya bias berupa perangkat keras (hardware), seperti komputer, dan perangkat lunak (software) yang digunakan pada perangkat keras itu.

(28)

10

Media dibutuhkan dalam proses pembelajaran, Menurut Daryanto (2013:5) secara umum dapat dikatakan media mempunyai kegunaan, antara lain:

1. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalitas.

2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra.

3. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar.

4. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, audiotori dan kinestetiknya.

5. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama.

6. Proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi , guru (komunikator), bahan pembelajaran, media pembelajaran, siswa (komunikan), dan tujuan pembelajaran. Jadi media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar.

Selain itu, adapun tiga kelebihan kemampuan media menurut Gerlach dan Ely dalam Ibrahim (et.al.,2001) adalah sebagai berikut :

1. Kemampuan fiksatif, artinya dapat menangkap, menyimpan, dan menampilkan kembali suatu objek atau kejadian. Dengan kemampuan ini, objek atau kejadian dapat digambar, dipotret, direkam, difilmkan, kemudian dapat disimpan dan pada saat diperlukan dapat ditunjukkan dan diamati kembali seperti kejadian aslinya.

2. Manipulatif (manipulative property), kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar time-lapse recording.

(29)

11

Menurut Rayandra Asyhar (2012: 44) berdasarkan indera yang dirangsang dalam proses pembelajaran, jenis media dapat dibagi ke dalam empat kelompok, yaitu media visual, media audio, media audiovisual dan multimedia. Media pembelajaran dimungkinkan akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan suatu pembelajaran sebab dengan adanya media siswa dapat berinteraksi secara audio dengan rekaman, visual dengan gambar diam atau gambar bergerak dan secara audio visual dengan video atau film.

2.1.3 Konsep Media Powerpoint

Semakin berkembangnya teknologi yang ada, saat ini telah tersedia aplikasi untuk mendukung pembuatan bahan ajar berbasis multimedia terutama bahan ajar multimedia interaktif diantaranya yaitu Microsoft Powerpoint. Microsoft Powerpoint merupakan program aplikasi presentasi yang sangat popular dan paling banyak digunakan dalam pembelajaran sebagai media pembelajaran dalam penyampaian materi pelajaran. Dengan menggunakan powerpoint guru dapat membuat media presentasi dengan mudah.

Menurut Rayandra Asyhar (2012: 86) program powerpoint adalah salah satu software yang dirancang khusus untuk mampu menampilkan program multimedia dengan menarik, mudah dalam pembuatan, mudah dalam penggunaan dan relative murah, karena tidak membutuhkan bahan baku selain alat untuk penyimpanan data.

(30)

12

1. Personal Presentation: pada umumnya powerpoint digunakan untuk presentasi dalam classical learning. Seperti kuliah, seminar dll. Pada penyajian ini powerpoint sebagai alat bantu bagi guru untuk presentasi menyampaikan materi dengan bantuan media powerpoint. Dalam hal ini kontrol pembelajaran terletak pada guru.

2. Stand Alone: pada pola penyajian ini, powerpoint dapat dirancang khusus untuk pembelajaran individu yang bersifat interaktif, meskipun kadar interaktifnya tidak terlalu tinggi namun powerpoint mampu menampilkan feedback yang sudah diprogram.

3. Web Based: pada pola ini powerpoint dapat diformat menjadi file web sehingga program yang muncul berupa browser yang dapat menampilakan internet.hal ini ditunjang dengan adanya fasilitas dari powerpoint untuk mempublish hasil pekerjaan anda menjadi web.

Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa media pembelajaran powerpoint adalah termasuk media presentasi. Sebenarnya, hampir semua jenis media yang pada dasarnya dibuat untuk dipresentasikan kepada peserta didik atau sasaran. Yang membedakan antara media presentasi dengan media yang lain adalah pada media presentasi materi yang ingin disampaikan dibuat dalam sebuah program computer yang dipresentasikan melalui proyektor, kemudian materi dapat diubah kedalam teks, gambar, animasi, dan video yang dikombinasikan dalam satu kesatuan yang utuh. Dan ini termasuk kedalam pengembangan media pembelajaran.

(31)

13

Pengembangan media pembelajaran merupakan kegiatan yang terintegrasi dengan penyusunan dokumen pembelajaran lainnya.

2.1.4 Konsep Media Video

Video adalah suatu media pembelajaran yang efektif dalam membantu proses pembelajaran, baik pembelajaran individu maupun kelompok. Menurut Daryanto (2013: 87) video juga merupakan bahan ajar non cetak yang kaya informasi dan tunntas karena dapat menambah suatu dimensi baru terhadap pembelajaran.

Menurut Cheppy Riyana (2007) media video pembelajaran adalah media yang menyajikan audio dan visual yang berisi pesan-pesan pembelajaran baik yang berisi konsep, prinsip, prosedur, teori aplikasi pengetahuan untuk membantu pemahaman terhadap suatu materi pembelajaran. Video merupakan bahan pembelajaran tampak dengar (audio visual) yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan/materi pelajaran. Dikatakan tampak dengar kerena unsur dengar (audio) dan unsur visual/video (tampak) dapat disajikan serentak.

Menurut Daryanto (2013: 88) media video adalah segala sesuatu yang memungkinkan sinyal audio dapat dikombinasikan dengan gambar bergerak secara sekuensial. Program video dapat dimanfaatkan dalam program pembelajaran, karena dapat memberikan pengalaman yang tidak terduga kepada siswa, selain itu juga program video dapat dikombinasikan dengan animasi dan pengaturan kecepatan untuk mendemonstrasikan perubahan dari waktu ke waktu.

(32)

14

1. Memperjelas dan mempermudah penyampaian pesan agar tidak terlalu verbalistis.

2. Mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan daya indera peserta didik maupun instruktur.

3. Dapat digunakan secara tepat dan bervariasi.

Keuntungan menggunakan media video menurut Daryanto (2013: 90) antara lain: ukuran tampilan video sangat fleksibel dan dapat diatur sesuai kebutuhan, video merupakan bahan ajar non cetak yang kaya informasi dan lugas karena dapat sampai kehadapan siswa secara langsung, dan video menambah suatu dimensi baru terhadap pembelajaran.

2.1.5 Konsep Sejarah

Kata “Sejarah” berasal dari bahasa Arab yaitu Syajaratun yang berarti pohon. Kata ini kemudian mengalami perkembangan arti menjadi akar, keturunan, dan

silsilah. Dalam bahasa Inggris, kata “Sejarah” dikenal dengan sebutan history, yang berasal dari bahasa Yunani yaitu istoria yang berarti ilmu.

Menurut Henry Pirenne sejarah adalah studi tentang perkembangan manusia atau kehidupan masyarakat manusia atau sejarah perkembangan kisah tentang perbuatan dan hasil usaha manusia yang hidup dalam masyarakat (Maskun, 2010:19). Hugiono dan Poerwantana (1987:10) berpendapat bahwa sejarah adalah gambaran tentang peristiwa-peristiwa masa lampau yang dialami oleh manusia, disusun secara ilmiah, meliputi urutan waktu, diberi tafsiran dan analisa kritis, sehingga mudah dimengerti dan dipahami.

(33)

15

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah “Pengembangan media video pembelajaran untuk siswa kelas X pada kompetensi mengolah soup kontinental di

SMK N 2 Godean” oleh Fiskha Ayuningrum. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa : (1) dihasilkannya media video pembelajaran Mengolah Soup Kontinental dengan kelayakan berdasarkan dari ahli materi diperoleh hasil valid dan layak dengan persentase 100%, penilaian dari ahli media pembelajaran diperoeh hasil valid dan layak dengan persentase 100% sehingga dapat digunakan dan diuji cobakan kepada peserta didik. (2) hasil pengujian kelayakan dari peserta didik kelas X SMK N 2 Godean meliputi aspek materi pada kategori sangat layak dengan frekuensi relatif sebesar 61,1% dan kategori layak sebesar 38,9%. Aspek media pembelajaran pada kategori sangat layak dengan frekuensi relatif sebesar 50% dan kategori layak sebesar 50%. Aspek luaran/output pada kategori sangat layak dengan frekuensi relatif sebesar 63,8% dan kategori layak sebesar 36,2%. Sedangkan penilaian kelayakan media secara keseluruhan pada kategori sangat layak dengan frekuensi relatif sebesar 58,3% dan kategori layak sebesar 41,7%. Hal ini menunjukkan bahwa media video pembelajaran Mengolah Soup Kontinental sangat layak dan sesuai untuk digunakan sebagai sumber belajar bagi guru dan peserta didik di SMK Negeri 2 Godean.

2.3 Kerangka Berfikir

(34)

16

kenal dengan media powerpoint, dimana powerpoint yang telah dibuat diubah kedalam sebuah video.

(35)
(36)

18

REFERENSI

Rayandra Arsyar. 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Referensi Jakarta. Halaman. 7

Ibid. Halaman. 8

Daryanto. 2013. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media. Halaman. 5 Ibrahim R dan Nana Syaodih. 1993. Perencanaan Pengajaran. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Rayandra Arsyar. Op.cit,. Halaman 44 Rayandra Arsyar. Op.cit,. Halaman 86 Rayandra Arsyar. Op.cit,. Halaman 93 Rayandra Arsyar. Op.cit,. Halaman 94 Rayandra Arsyar. Op.cit,. Halaman 94 Daryanto. Op.cit,. Halaman 87

Cheppy Riyana. 2007. Pedoman Pengembangan Media Video. Jakarta: P3AI UPI

Daryanto. Op.cit,. Halaman 88 Cheppy Riyana, Op.cit,. Halaman 6 Daryanto. Op.cit,. Halaman 90

Maskun. 2010. Manusia dan Sejarah. Bandar Lampung: Universitas Lampung. Halaman 19

Hugiono dkk. 1897. Pengantar Ilmu Sejarah. Jakarta: Bina Aksara. Halaman 10

(37)

18

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode yang Digunakan

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau lebih dikenal dengan Research and Development. Metode Penelitian dan Pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2013: 297).

Menurut Puslitjaknov (Nusa Putra, 2011: 133) model pengembangan merupakan dasar untuk mengembangkan produk yang akan dihasilkan. Model pengembangan dapat berupa model prosedural, model konseptual, dan model teoritik. Dalam penelitian pengembangan ini digunakan model prosedural karena dianggap cocok dengan tujuan pengembangan yang ingin dicapai yaitu untuk menghasilkan suatu produk dan menguji kelayakan produk yang dihasilkan dimana untuk mencapai tujuan tersebut harus melalui langkah-langkah tertentu yang harus dikuti untuk menghasilkan produk tertentu.

3.2 Prosedur Penelitian

(38)

19

Pada penelitian ini menggunakan model pengembangan menurut Sugiyono (2008: 289), langkah-langkah dalam penelitian R&D menurut Sugiyono antara lain:

1. Potensi dan masalah;

R&D dapat berangkat dari adanya potensi dan masalah. Pada langkah pertama ini peneliti melakukan observasi ke program studi pendidikan sejarah FKIP UNILA, sebagai tempat penelitian yaitu program studi pendidikan sejarah UNILA.

2. Mengumpulkan informasi;

Dalam langkah ini peneliti mengumpulkan data-data yang terkumpul, yang kemudian dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan.

3. Desain produk;

Dalam hal ini peneliti mulai membuat media pembelajaran powerpoint dengan video. Sebelum pembuatan adapun persiapan yang dilakukan yaitu menyiapkan aplikasi-aplikasi yang diperlukan dalam pembuatan media seperti Microsoft Powerpoint dan Window Movie Maker.

4. Validasi desain;

Setelah media dibuat, peneliti melakukan penilaian sebagai cara untuk memvalidasi media apakah layak atau tidaknya media yang digunakan, dilihat dari aspek materi dan desain, yang dilakukan oleh ahli media.

5. Perbaikan desain;

(39)

20

6. Uji coba produk;

Dalam hal ini peneliti menguji coba produk pada subjek penelitian yaitu mahasiswa pendidikan sejarah angkatan 2012. Pada langkah ini digunakan angket sebagai pengumpulan data tentang media pembelajaran yang dikembangkan. Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui kelemehan dan kekurangan pada media.

7. Revisi produk;

Ini dilakukan setelah dilakukan uji coba produk, dan analisis data yang terkumpul. Kemudian media diperbaiki.

8. Uji coba pemakaian;

Pada pengujian ini media pembelajaran powerpoint dengan digunakan dalam proses perkuliahan sejarah Asia Tenggara.

9. Revisi produk;

Pada revisi ini apabila terdapat kekurangan pada media, maka media direvisi kembali agar lebih baik lagi.

10.Pembuatan secara massal;

(40)

21

Langkah-langkah penelitian R&D dapat dilihat dari gambar bagan dibawah ini :

Gambar Bagan 1. Langkah-langkah penelitian R&D

3.3 Variabel Penelitian

Menurut Yatim Riyanto, variabel adalah gejala yang menjadi objek penelitian (dalam Musfiqon, 2012:45). Sedangkan menurut Sugiyono, variabel penelitian pada dasarnya segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013:60). Dari definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa variabel merupakan suatu objek yang akan diteliti sehingga dapat diketahui pengaruhnya pada subjek.

Terdapat dua macam variabel yaitu variabel independen dan variabel dependent. Variabel independent merupakan variabel yang sifatnya mempengaruhi, sedangkan variabel dependent merupakan variabel yang dipengaruhi. Sehingga dalam penelitian ini yang menjadi variabel independent

(41)

22

adalah media pembelajaran powerpoint dengan video, sedangkan variabel yang akan dipengaruhi yaitu mata kuliah sejarah Asia Tenggara

3.4 Populasi dan Sampel

3.4.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2013: 80) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek dan subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi, populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek atau subjek yang dipelajarai, tetapi meliputi seluruh karakteristik yang dimliki oleh subjek atau objek itu. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa pendidikan sejarah angkatan 2012. Dapat dilihat pada table 1.

Tabel 1.

Anggota Populasi mahasiswa pendidikan sejarah angkatan 2012 tahun akademik 2013/2014

No. Kelas Jumlah

1. Ganjil (A) 40

2. Genap (B) 36

(42)

23

Dari tabel di atas, diketahui yang menjadi populasi adalah mahasiswa pendidikan sejarah angkatan 2012 yang terbagi menjadi dua kelas, yaitu kelas genap (A) dan ganjil (B) dengan jumlah mahasiswa seluruhnya sebanyak 76 orang mahasiswa.

3.4.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2013: 81) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Karena populasi dalam penelitian ini masih sangat luas, dan peneliti memiliki keterbatasan waktu, tenaga, maupun biaya, maka peneliti menggunakan sampel dalam penelitian ini yang diambil dari populasi.

Tabel 2.

Anggota Sampel Penelitian Mahasiswa sejarah angkatan 2012

No. Kelas

Jumlah Siswa

Jumlah Genap Ganjil

1. Genap dan Ganjil 40 36 76

Jumlah 76

Dari tabel di atas, sampel pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa pendidikan sejarah angkatan 2012 yaitu berjumlah 76 orang mahasiswa.

3.5 Tahapan Pembuatan Media Pembelajaran

3.5.1 Tahapan Umum

(43)

24

media pembelajaran tersebut. Tahap-tahap yang peneliti lakukan yaitu sebagai berikut:

1. Observasi ke program studi pendidikan sejarah untuk mengetahui media yang digunakan dalam pembelajaran sejarah dan menentukan materi yang akan digunkan.

2. Pengumpulan data-data dari program studi pendidikan sejarah antara lain: bahan ajar, satuan acara perkuliahan dan jumlah mahasiswa.

3. Pengumpulan gambar, video, dan buku-buku yang berkaitan dengan materi dari internet.

4. Pembuatan media.

5. Pengujian media dengan ahli media. 6. Revisi media

7. Pengujian produk oleh mahasiswa. 8. Perbaikan media.

9. Penggunaan media pembelajaran dalam proses perkuliahan. 10.Presentasi hasil produk.

3.5.2 Tahapan Teknis

Tahapan-tahapan teknis dalam pembuatan media adalah sebagai berikut:

Perangkat komputer atau program yang diperlukan sebelum membuat media yaitu sebagai berikut:

(44)

25

Sebelum kita membuat media powerpoint dengan video pertama kita desain terlebih dahulu media powerpoint. Adapun langkah-langkah dalam pembuatan powerpoint :

1. Buka window explorer.

2. Kemudian pilih Microsoft office.

3. Setelah itu buka Microsoft Powerpoint 2013.

4. Sebelum membuat pastikan bahan-bahan atau materi yang akan dibuat untuk media telah dirangkum, dan bahan-bahan yang akan dibuat sudah cukup.

5. Kemudian pilih desain Microsoft Powerpoint sesuai keinginan di Design.

6. Kemudian membuat secara kronologis di slide-slide yang tersedia.

7. Setelah selesai tambahkan animasi pada tiap-tiap slide, pilih pada Animation, kemudian pilih Costum animation.

8. Setelah itu pilih home, kemudian Save.

Setelah pembuatan media powerpoint selesai, kemudian selanjutnya memasukan narasi suara rekaman kedalam powerpoint kemudian ubah kedalam bentuk video, adapun langkah-langkahnya antara lain:

1. Open kembali Powerpoint yang telah dibuat dengan Microsoft Powerpoint 2013

2. Setelah itu pilih menu Slide Show

3. Kemudian pilih submenu Record Slide Show, Siapkan Microphone agar suara yang terekam dapat terekam jelas dan kuat

(45)

26

5. Mulai merekam narasi suara, sesuaikan dengan storyboard yang telah dibuat pada powerpoint.

6. Untuk memindahkan ke slide selanjutnya dapat menggunakan arah kanan pada keyboard.

7. Setelah selesai merekam, tekan F5 untuk mereview hasil rekaman. 8. Setelah kiranya sudah cukup, kemudian pilih menu File

9. Kemudian pilih Export 10.Pilih Create a Video 11.Klik Create Video

12.Tunggu proses converter selesai 13.Media siap digunakan

Langkah-langkah pembuatan media pembelajaran powerpoint dengan video kurang lebih seperti yang telah dijelaskan diatas.

3.5.3 Bahan-Bahan Pembuatan Materi Powerpoint

Dalam setiap pembuatan sebuah media pembelajaran powerpoint, maka terdapat beberapa bahan yang akan dimasukkan ke dalam program Microsoft powerpoint yang kemudian dirangkai dan didesain sedemikian rupa sehingga menjadi suatu media pembelajaran powerpoint yang kemudian diubah ke dalam video. Adapun bahan-bahan dalam pembuatan materi pada media pembelajaran powerpoint yaitu sebagai berikut:

1. Materi

(46)

27

lain: Tentang organisasi ASEAN, dan kerjasama yang dilakukan oleh organisasi ASEAN dalam berbagai bidang.

2. Suara

Setelah gambar dirangakai sesuai dengan materi pembelajaran maka peneliti menarasikan media powerpoint yang telah diubah ke dalam video tersebut, dalam menarasikannya peneliti merangkum materi terlebih dahulu. Adapun bahan yang peneliti gunakan yaitu:

a. Rangkuman Materi ASEAN oleh Bapak Drs. H. Maskun, M.H b. Bahan-bahan materi tentang organisasi ASEAN yang bersumber dari

internet

c. Buku pelajaran yang membahas tentang organisasi ASEAN

Bahan-bahan materi tersebut peneliti gunakan sebagai sumber dalam menarasikan materi.

3.6Teknik Pengumpulan Data

Metode yang digunakan untuk pengembilan data dalam penelitian ini adalah angket, wawancara, dokumentasi, dan observasi. Angket digunakan untuk mengetahui pendapat responden atau siswa terhadap media pembelajaran powerpoint dengan video. Observasi digunakan untuk melihat kebutuhan yang diperlukan di lapangan.

(47)

28

Dalam penelitian ini yang digunakan adalah angket tertutup dan terbuka. Angket tertutup diberikan kepada ahli media pembelajaran untuk menilai media pembelajaran yang dikembangkan, sedangkan angket terbuka diberikan kepada mahasiswa dalam memberikan komentar dan penilaian terhadap media pembelajaran yang dikembangkan.

2. Menurut Margono (2000:18) bahwa dokumentasi merupakan pengumpulan data melalui peninggalan tertulis berupa arsip termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil dan lain-lain. Pada penelitian ini, dokumentasi dilakukan dengan cara mengambil data yang sudah ada, seperti data mahasiswa pendidikan sejarah Universitas Lampung angkatan 2012.

3. Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara langsung serta sistematis terhadap gejala-gejala yang tampak pada objek penelitian. Observasi pada penelitian ini digunakan untuk analisis kebutuhan lapangan sebelum diadakannya penelitian.

3.7 Instrumen Penelitian

(48)

29

3.8Penyusunan Instrumen

Instrumen yang disusun berdasarkan keperluan pengumpulan data yang akan diberikan kepada ahli media sebagai instrumen kelayakan media. Digunakan untuk menganalisis desain media dan ketepatan materi, dan sebagai masukan dalam merevisi media juga untuk mendapatkan tingkat kelayakan media oleh ahli yang bersangkutan.

Tabel 3. Kisi-kisi instrumen kelayakan media

No. Aspek Penilaian Indikator Jumlah

1

Sumber: Suharsimi Arikunto (1996: 155) 3.9 Teknik Analisis Data

(49)

30

dengan menggunakan statistik deskriptif kualitatif. Dengan cara ini diharapkan dapat mempermudah memahami data untuk proses selanjutnya. Hasil analisis data digunakan sebagai dasar untuk merevisi produk media yang dikembangkan.

Data mengenai pendapat atau tanggapan peserta didik yang terkumpul melalui angket dianalisis dengan statistik deskriptif. Hasil angket dianalisis dengan kriteria sebagai berikut :

Tabel 4. Kategori skala likert

Penilaian Nilai

Layak 4

Cukup layak 3

Kurang layak 2

Tidak layak 1

Sumber: Suharsimi Arikunto (1996: 155)

Data yang terkumpul diproses dengan cara dijumlahkan, dibandingkan dengan jumlah yang diharapkan dan diperoleh persentase (Arikunto, 1996: 244), atau dapat ditulis dengan rumus sebagai berikut.

(50)

31

langkah selanjutnya mendeskriptifkan dan mengambil kesimpulan tentang masing-masing indikator. Kesesuaian aspek dalam pengembangan bahan ajar dan media pembelajaran dapat menggunakan tabel berikut:

Tabel 5. Tabel skala persentase

Persentase Pencapaian Interpretasi

76 – 100 % Layak

56 – 75 % Cukup layak

40 – 55 % Kurang layak

0 – 39 % Tidak layak

Sumber: Suharsimi Arikunto (1996: 244)

(51)

32

REFERENSI

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Halaman 297

Nusa Putra. 2011. Research and Development. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Halaman 133

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabet. Halaman 289

Musfiqon. 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Prestasi Pustakarya. Halaman 45

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Halaman 60

Ibid. Halaman 80 Ibid. Halaman 81 Ibid. Halaman 102

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabet. Halaman 312

Margono, S. 2000. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Halaman 18

Suharsimi Arikunto. 1996. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Halaman 155

(52)

66

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Berdasarkan data hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Pengembangan media pembelajaran adalah sebuah inovasi yang dilakukan terhadap media yang telah ada, hal ini dilakukan untuk mengatasi keterbatan media. Media yang dikembangkan yaitu media pembelajaran powerpoint yang diubah kedalam bentuk video. Media pembelajaran yang dikembangkan telah mendapatkan validasi oleh ahli media sehingga dapat digunakan sebagai media pembelajaran dalam membantu penyampaian materi dan memahami materi yang disampaikan.

(53)

67

dikembangkan yang terbagi menjadi dua yaitu tahap analisis spesifikasi teknik untuk mengetahui persyaratan minimal Personal Computer (PC) dapat menjalankan media pembelajaran powerpoint dengan video. Yang kedua adalah tahap analisis kerja program untuk mengetahui kerja dari media pembelajaran powerpoint dengan video yang telah dibuat.

Berdasarkan proses pengembangan media yang dilakukan, produk yang dihasilkan yaitu media pembelajaran powerpoint dengan video. Diman media pembelajaran powerpoint yang ada, dikembangkan kedalam bentuk video yang dapat menampilakan tulisan, gambar, dan video secara audio visual.

5.2Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan di atas, maka saran yang dapat diberikan pada penelitian ini adalah:

1. Pengembangan media pembelajaran sangat penting dilakukan agar dapat mengatasi kekurangan media pembelajaran, agar peserta didik tidak merasa bosan dengan penyampaian materi yang telah digunakan sebelumnya.

(54)

DAFTAR PUSTAKA

Azhar Arsyad. 2004. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Cheppy Riyana. 2007. Pedoman Pengembangan Media Video. Jakarta: P3AI UPI. Daryanto. 2013. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.

Hugiono dkk. 1987. Pengantar Ilmu Sejarah. Jakarta: Bina Aksara. 106 halaman. Ibrahim R dan Nana Syaodih. 1993. Perencana Pengajaran. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Kuntowijoyo. 1995. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Bentang Budaya. 210 halaman.

Margono, S. 2000. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. 256 halaman

Maskun. 2010. Manusia dan Sejarah. Bandar Lampung: Universitas Lampung. 81 halaman.

Musfiqon. 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Prestasi Pustakaraya. Nusa Putra. 2011. Research and Development. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

213 halaman.

Purwanto, M. Ngalim. 1990. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Rayandra Asyhar. 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Referensi Jakarta

Shilvia Citra. 2012.

(55)

Sobry Sutikno. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Lombok : Holistica Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press. Sugiyono. 2004. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

________. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

________.2010.Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R &D). Bandung: Alfabeta.

________. 2013.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R &D. Bandung: Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. 1996. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

________________. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Skripsi:

Riyana, Amru Salam. 2011. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Komputer Untuk Mata Diklat Mengoperasikan Mesin CNC Dasar di SMK Negeri 2 Depok Sleman Yogyakarta. Skripsi Program Studi Pendidikan Teknik Mesin. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta

Gambar

Gambar Bagan 1. Langkah-langkah penelitian R&D
Tabel 1.
Tabel 2.
Tabel 3. Kisi-kisi instrumen kelayakan media
+3

Referensi

Dokumen terkait

Ket erangan Pem bukt ian Kualifikasi dan Verifikasi ini harap dilakukan oleh penandat angan dokum en kualifikasi at au penerim a kuasa dari penandat angan dokum en kualifikasi dengan

Mengingat pentingnya acara ini, diharapkan kehadiran Direktur Perusahaan dan/atau Wakil yang ditunjuk sesuai persyaratan Dokumen Kualifikasi paket ini. Demikian penyampaian kami,

Such measures only increase the pressures on hardworking but undocumented immigrants and force them to seek dangerous paths of entry to the U.S., where increasing numbers will

Sirkumsisi merupakan tindakan bedah minor yang banyak dikerjakan diseluruh dunia / baik dokter / paramedic maupun oleh dukun // Sirkumsisi ini pun juga sudah menjadi anjuran oleh WHO

Pengaruh Konsentrasi dan Jenis Larutan Perendaman terhadap Kecepatan Ekstraksi dan Sifat Gel Agar-Agar dari Rumput Laut Gracilaria verrucosa..

Bahwa salah satu untuk mendapatkan mahasiswa yang berkualitas maka dipandang perlu untuk mengadakan penyaringan dalam penerimaan mahasiswa baru dengan cara ujian masuk

You are to choose the best response to each question or statement and mark it on your answer sheet.. Now listen to a

Satuan untuk reaktan (atau produk) dapat berupa mol, gram, liter (untuk gas), atau beberapa satuan lain, kita menggunakan mol untuk menghitung jumlah produk yang