• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Teknologi Informasi Pada Manajemen Administrasi Perkara Pengadilan Agama (Studi Kasus Implementasi Siadpa Plus Di Pa Tangerang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peran Teknologi Informasi Pada Manajemen Administrasi Perkara Pengadilan Agama (Studi Kasus Implementasi Siadpa Plus Di Pa Tangerang)"

Copied!
115
0
0

Teks penuh

  • Penulis:
    • Uuf Rouf
  • Pengajar:
    • Hotnidah Nasution, MA
  • Sekolah: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
  • Mata Pelajaran: Hukum Keluarga Islam
  • Topik: Peran Teknologi Informasi Pada Manajemen Administrasi Perkara Pengadilan Agama (Studi Kasus Implementasi Siadpa Plus Di Pa Tangerang)
  • Tipe: skripsi
  • Tahun: 2014
  • Kota: Jakarta

I. PENDAHULUAN

Bagian ini menjelaskan latar belakang pentingnya teknologi informasi dalam manajemen administrasi perkara di Pengadilan Agama. Dalam konteks ini, aplikasi SIADPA Plus diidentifikasi sebagai alat yang dapat meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam pengelolaan perkara. Penulis juga menguraikan tujuan penelitian serta manfaat yang diharapkan dari implementasi teknologi informasi dalam sistem peradilan, baik untuk pengadilan itu sendiri maupun bagi masyarakat pencari keadilan.

1.1 Latar Belakang Masalah

Latar belakang masalah menggambarkan perkembangan teknologi informasi yang pesat dan dampaknya terhadap sistem peradilan. Penulis menekankan bahwa teknologi informasi, khususnya SIADPA Plus, berperan penting dalam mempermudah akses dan transparansi informasi di Pengadilan Agama. Hal ini sejalan dengan tuntutan modernisasi sistem peradilan yang lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

1.2 Pembatasan Masalah

Bagian ini membatasi fokus penelitian pada peranan teknologi informasi dalam manajemen administrasi perkara di Pengadilan Agama, khususnya dalam konteks penggunaan aplikasi SIADPA Plus. Pembatasan ini penting untuk menghindari pengalihan isu dan menjaga konsistensi dalam penelitian.

1.3 Rumusan Masalah

Rumusan masalah mengidentifikasi pertanyaan kunci yang akan dijawab dalam penelitian ini, termasuk bagaimana manajemen administrasi perkara di Pengadilan Agama dan peran SIADPA Plus dalam penyelesaian perkara. Ini memberikan kerangka kerja yang jelas bagi penelitian selanjutnya.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dirumuskan untuk memahami manajemen administrasi perkara di Pengadilan Agama dan untuk mengevaluasi peran aplikasi SIADPA Plus dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas layanan hukum. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan wawasan bagi pengembangan lebih lanjut dalam penggunaan teknologi informasi di bidang peradilan.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini mencakup kontribusi bagi penulis dalam menambah wawasan tentang teknologi informasi, serta memberikan referensi bagi fakultas dan Pengadilan Agama dalam evaluasi kinerja dan peningkatan layanan publik. Selain itu, hasil penelitian diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi masyarakat dan akademisi.

II. ADMINISTRASI PERKARA DI PENGADILAN AGAMA

Bagian ini membahas manajemen administrasi perkara di Pengadilan Agama, termasuk pengertian dan pentingnya administrasi dalam konteks peradilan. Penulis menjelaskan bahwa administrasi perkara melibatkan proses yang sistematis untuk memastikan layanan yang efisien dan akuntabel. Selain itu, penulis juga menguraikan peran SIADPA Plus dalam mendukung administrasi perkara.

2.1 Manajemen Administrasi Perkara Pengadilan Agama

Manajemen administrasi perkara di Pengadilan Agama mencakup berbagai aspek, termasuk penerimaan, pemrosesan, dan penyelesaian perkara. Penulis menekankan pentingnya sistem yang terorganisir untuk memastikan keadilan dan efisiensi dalam layanan peradilan. SIADPA Plus diharapkan dapat memfasilitasi proses ini dengan lebih baik.

2.2 Manajemen Administrasi Pengadilan Agama Berbasis Sistem Informasi

Bagian ini menjelaskan bagaimana sistem informasi, termasuk SIADPA Plus, dapat meningkatkan manajemen administrasi di Pengadilan Agama. Penulis menyoroti manfaat penggunaan teknologi dalam mempercepat proses administrasi dan meningkatkan transparansi, sehingga memudahkan akses bagi masyarakat.

2.3 Sistem Informasi Administrasi Perkara Pengadilan Agama (SIADPA Plus)

SIADPA Plus sebagai sistem informasi administrasi perkara di Pengadilan Agama berfungsi untuk mengelola data perkara secara efisien. Penulis menjelaskan fitur-fitur utama dari aplikasi ini dan bagaimana aplikasinya dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih cepat dan tepat, serta mendukung tugas-tugas administratif para hakim dan panitera.

III. PROFIL PENGADILAN AGAMA TANGERANG KELAS 1 B

Bagian ini memberikan gambaran menyeluruh tentang Pengadilan Agama Tangerang, termasuk sejarah, struktur organisasi, visi dan misi, serta kewenangan. Profil ini penting untuk memahami konteks di mana aplikasi SIADPA Plus diterapkan dan bagaimana hal tersebut berkontribusi terhadap tujuan pengadilan.

3.1 Sejarah Pengadilan Agama Tangerang

Sejarah Pengadilan Agama Tangerang menjelaskan perkembangan lembaga ini dari awal berdirinya hingga saat ini. Penulis menggambarkan bagaimana pengadilan ini beradaptasi dengan perubahan dalam sistem hukum dan teknologi informasi, serta peran pentingnya dalam masyarakat.

3.2 Struktur Organisasi Pengadilan Agama Tangerang

Struktur organisasi Pengadilan Agama Tangerang diuraikan untuk menunjukkan bagaimana fungsi dan tanggung jawab dibagi di antara para pegawai. Penulis menekankan pentingnya kolaborasi antar bagian untuk mencapai tujuan bersama dalam pelayanan publik.

3.3 Visi dan Misi Pengadilan Agama Tangerang

Visi dan misi Pengadilan Agama Tangerang mencerminkan komitmen lembaga ini untuk memberikan layanan peradilan yang adil dan transparan. Penulis menjelaskan bagaimana visi dan misi ini menjadi panduan dalam implementasi teknologi informasi dan pengembangan sistem administrasi.

3.4 Wilayah Yurisdiksi Pengadilan Agama Tangerang

Bagian ini menjelaskan wilayah yurisdiksi Pengadilan Agama Tangerang dan bagaimana hal ini mempengaruhi jenis perkara yang ditangani. Penulis menunjukkan pentingnya pemahaman yang baik tentang yurisdiksi dalam konteks manajemen administrasi perkara.

3.5 Kewenangan Pengadilan Agama Tangerang

Kewenangan Pengadilan Agama Tangerang diuraikan untuk memberikan pemahaman tentang batasan dan tanggung jawab lembaga ini dalam menangani perkara. Penulis menekankan pentingnya kewenangan ini dalam konteks penerapan SIADPA Plus dan manajemen administrasi perkara.

IV. PERAN SIADPA PLUS DI PENGADILAN AGAMA TANGERANG

Bagian ini membahas secara mendalam tentang implementasi SIADPA Plus di Pengadilan Agama Tangerang, termasuk sinkronisasi dengan pola Bindalmin. Penulis menekankan bagaimana aplikasi ini berkontribusi dalam penyelesaian perkara dan meningkatkan efisiensi operasional pengadilan.

4.1 Implementasi SIADPA Plus di Pengadilan Agama Tangerang

Implementasi SIADPA Plus di Pengadilan Agama Tangerang dijelaskan untuk menunjukkan bagaimana aplikasi ini diterapkan dalam praktik sehari-hari. Penulis menyoroti tantangan yang dihadapi selama implementasi dan bagaimana solusi diupayakan untuk mengatasi masalah tersebut.

4.2 Sinkronisasi Pola Bindalmin dengan SIADPA Plus

Bagian ini menjelaskan bagaimana SIADPA Plus disinkronkan dengan pola Bindalmin dalam manajemen administrasi perkara. Penulis menekankan pentingnya keselarasan antara teknologi dan prosedur yang ada untuk mencapai tujuan administrasi yang efisien.

4.3 Peran SIADPA Plus di PA Tangerang dalam Penyelesaian Perkara

Peran SIADPA Plus dalam penyelesaian perkara di Pengadilan Agama Tangerang diuraikan untuk menunjukkan dampak positif aplikasi ini terhadap kecepatan dan kualitas layanan. Penulis memberikan contoh konkret tentang bagaimana SIADPA Plus membantu dalam pengelolaan perkara dan pelayanan kepada masyarakat.

V. PENUTUP

Bagian penutup menyajikan kesimpulan dari penelitian dan saran-saran untuk pengembangan lebih lanjut. Penulis menegaskan pentingnya teknologi informasi dalam meningkatkan manajemen administrasi perkara di Pengadilan Agama, serta memberikan rekomendasi untuk perbaikan dan pengembangan sistem yang ada.

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan menegaskan bahwa implementasi SIADPA Plus di Pengadilan Agama Tangerang telah membawa perubahan positif dalam manajemen administrasi perkara. Penulis mencatat bahwa meskipun ada tantangan, manfaat yang diperoleh jauh lebih besar dan teknologi informasi harus terus dikembangkan.

5.2 Saran-Saran

Saran-saran diberikan untuk peningkatan lebih lanjut dalam penggunaan teknologi informasi di Pengadilan Agama. Penulis merekomendasikan pelatihan bagi pegawai, peningkatan infrastruktur teknologi, dan evaluasi berkala terhadap sistem yang ada untuk memastikan efektivitas dan efisiensi.

Gambar

Gambar 1. Diagram otomasi dan integrasi Pola

Referensi

Dokumen terkait