• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TROUBLESHOOTING SISTEM BAHAN BAKAR ELECTRONIC FUEL INJECTION (EFI) SISWA KELAS XI TEKNIK SEPEDA MOTOR (TSM) SMK SWASTA SILOAM 1 MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TROUBLESHOOTING SISTEM BAHAN BAKAR ELECTRONIC FUEL INJECTION (EFI) SISWA KELAS XI TEKNIK SEPEDA MOTOR (TSM) SMK SWASTA SILOAM 1 MEDAN."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR TROUBLESHOOTING SISTEM BAHAN BAKAR ELECTRONIC FUEL INJECTION (EFI) SISWA

KELAS XI TEKNIK SEPEDA MOTOR (TSM) SMK SWASTA SILOAM 1 MEDAN

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

PadaJurusan Pendidikan Teknik Mesin

Oleh

CANCARA NABABAN NIM.5113122008

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek

(Project Based Learning) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Troubleshooting Sistem Bahan Bakar Electronic Fuel Injection (EFI) Siswa Kelas XI Teknik Sepeda Motor (TSM) SMK Swasta Siloam 1 Medan.

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama Mahasiswa : Cancara Nababan

NIM : 5113122008

Jurusan : Teknik Mesin

Program Studi : Pendidikan Teknik Otomotif Judul Skripsi :

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini merupakan hasil karya sendiri dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan dalam skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan penuh kesadaran, dan apabila kelak dikemudian hari ternyata pernyataan ini tidak benar (skripsi plagiat), maka saya bersedia menerima sanksi pencabutan gelar kesarjanaan dan atau sanksi lain sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, Juli 2016

Yang Membuat Pernyataan

(3)
(4)

i ABSTRAK

Cancara Nababan : Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Troubleshooting Sistem Bahan Bakar Electronic Fuel Injection (EFI) Siswa Kelas XI Teknik Sepeda Motor (TSM) SMK Swasta Siloam 1 Medan.Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 2016

Tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui peningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa pada mata pelajaranMelakukan Perbaikan Sistem Bahan Bakar Bensindengan menggunakan model Project Based Learning pada materi troubleshooting sistem bahan bakar Electronic Fuel Injection (EFI).Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK Swasta Siloam1 Medan sebanyak22orang.Objek penelitian ini adalah model Project Based Learning pada materi troubleshooting sistem bahan bakar Electronic Fuel Injection (EFI). Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar siklus I diperoleh 14 siswa (63,7%) telah mencapai ketuntasan belajar dan 8 siswa (36,3%) lainnya belum tuntas. Nilai rata-rata kelas 69 dengan tingkat ketuntasan secara klasikal sebesar 63,7%. Pada siklus II yang merupakan perbaikan pembelajaran yang telah diberikan pada siklus I, dari hasil tes belajar siklus II diperoleh 18 siswa (81,8%) telah mencapai ketuntasan belajar dan 4 siswa (18,2%) lainnya belum tuntas. Nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 73,4 dengan tingkat ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 81,8%. Jika dibandingkan data dari siklus I dan siklus II maka diperoleh nilai rata-rata pada 14 siswa disiklus I bertambah sebanyak 4 siswa disiklus II menjadi 18 siswa, sedangkan siswa yang tidak tuntas dalam belajar berkurang dari 8 siswa yang tidak tuntas disiklus I menjadi 4 siswa di siklus II. Karena telah memenuhi kriteria ketuntasan belajar siswa dan mengalami peningkatan dari siklus I dan siklus II maka dapat disimpulkan bahwa model Project Based Learningdapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi troubleshooting sistem bahan bakar Electronic Fuel Injection (EFI).

(5)

ii ABSTRACT

Cancara Nababan : Applies The Project Based Learning ToImprove The Result Of Study, Troubleshooting Fuel System Injection (EFI) The Student XI Motorcycle Technic ( TSM) SMK Private Of Siloam 1 Medan. Thesis. Faculty Of Engineering State University Of Medan. 2016

The purpose of this research are: To improve the result of student’s study in the subject to do revision fuel of gasoline and knowing how far the improving the activity and skill of the students by using the project based learning mode in troubleshooting Electronic fuel injection material (EFI). This kind of research is classroom action research. The subject of this research is the student XI SMK Private Siloam 1 Medan such 22 person. The object of this research is to improve the result of student’s study by using project based learning mode in electronic fuel injection material (EFI). Based on the results of the data analysis of the first cycle of learning outcomes obtained by 14 students (63.7%) have achieved mastery learning and 8 students (36.3%) Other unfinished. The average value of the 69 classes in classical completeness level of 63.7%. In the second cycle which is an revision of learning that has been given in the first cycle, from studying the second cycle test results obtained by 18 students (81.8%) have achieved mastery learning and 4 students (18,2%) Other unfinished. The average value increased to 73,4 class with classical learning completeness level of 81,8%. When compared to data from the first cycle and the second cycle of the obtained average value of the 14 students in the first cycle increased by 4 students cycled II to 18 students, while the students who completed the study was reduced from 8 students who did not complete in the first cycle to 4 students in the second cycle. Because it has met the criteria of mastery learning students and has increased from the first cycle and the second cycle, it can conclude that the model of Project Based Learning can improve the result of student’s study in troubleshooting Electronic fuel injection material (EFI).

(6)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas penyertaan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul: “Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Troubleshooting Sistem Bahan Bakar Electronic Fuel Injection (EFI) Siswa Kelas XI Teknik Sepeda Motor (TSM) SMK Swasta Siloam-1 Medan”

Skripsi ini disusun secara sistematis dari hasil penyusunan data-data rujukan yang penulis peroleh dari buku panduan dan buku lainnya yang berkaitan dengan penulisan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini banyak mengalami kendala, namun berkat bantuan Dosen Pembimbing Skripsi Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd. yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal rencana penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini dan kerjasama dari berbagai pihak sehingga kendala-kendala yang dihadapi tersebut dapat diatasi. Dan tidak lupa juga penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

2. Prof. Dr. Sumarno, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Teknik.

(7)

iv

6. Drs. Andi Bahar, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik.

7. Bapak dan Ibu dosen beserta staff pegawai Jurusan Teknik Mesin yang telah memberikan bantuan kepada penulis.

8. Kepala sekolah dan seluruh guru SMK Swasta Siloam 1 Medan

9. Orang tua tersayang yang memberikan semangat maupun berupa moril. 10.Saudara penulis yang memberikan dukungan dan doa.

11.Kepada teman-teman Pendidikan Teknik Otomotif 2011 yang selalu memberikan support kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini, baik dari segi isi maupun tata bahasa karena keterbatasan penulis. Untuk itu penulis terlebih dahulu meminta maaf yang sebesar-besarnya dan mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.

Medan, Agustus 2016

(8)

v DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 8

C. Pembatasan Masalah ... 9

D. Rumusan Masalah ... 10

E. Tujuan Penelitian ... 10

F. Manfaat Penelitian ... 10

BAB II. KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kerangka Teoritis ... 12

1. Pengertian Belajar ... 12

2. Hasil Belajar ... 17

3. Hakekat Hasil Belajar Melakukan Perbaikan Sistem Bahan Bakar Bensin ... 18

4. Model Pembelajaran ... 19

5. Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) ... 22

B. Penelitian Yang Relevan ... 33

C. Kerangka Berfikir ... 35

D. Hipotesis ... 37

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 38

(9)

vi

C. Objek Penelitian ... 38

D. Defenisi Operasional ... 39

E. Prosedur Penelitian ... 40

F. Data dan Teknik Pengumpulan Data ... 44

G. Teknik Analisis Data ... 48

H. Penarikan Kesimpulan ... 50

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 52

1. Hasil penelitian ... 52

2. Hasil tes belajar ... 54

3. Hasil observasi aktivitas belajar siswa dan kinerja guru .... 58

4. Hasil penilaian proyek berupa produk ... 61

B. Pembahasan ... 62

1. Siklus pertama ... 62

2. Siklus kedua ... 66

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 70

B. Saran ... 70

(10)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1. Daftar Kumulatif Nilai Melakukan Perbaikan Sistem Bahan Bakar

Bensin Kelas XI TSM ... 6

Tabel 2. Dimensi Hasil Belajar ... 17

Tabel 3. Contoh Teknik Penilaian Proyek ... 33

Tabel 4. Lembar Observasi ... 47

Tabel 5. Perkembangan Nilai Post Tes Hasil Belajar Siswa ... 57

Table 6. Tingkat penguasaan siswa pada tes hasil belajar I ... 58

Table 7. Tingkat penguasaan siswa pada tes hasil belajar II ... 59

Table 8. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa ... 61

Table 9. Hasil Observasi Kinerja Guru ... 62

(11)

vii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Hubungan Unsur Belajar-Mengajar ... 13

Gambar 2. Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ... 40

Gambar 3. Grafik Hasil Belajar ... 55

Gambar 4. Grafik Persentase Hasil Belajar Siswa ... 55

Gambar 5. Grafik Tingkat Penguasaan Siswa Pada Tes Hasil Belajar 1 ... 56

Gambar 6. Grafik Persentase Penguasaan Siswa Pada Tes Hasil Belajar 1 ... 56

Gambar 7. Grafik Tingkat Penguasaan Siswa Pada Tes Hasil Belajar 2 ... 57

Gambar 8. Grafik Persentase Penguasaan Siswa PadaTes Hasil Belajar 2 ... 57

Gambar 9. Hasil Observasi Aktivitas Siswa ... 59

Gambar 10.Grafik Hasil Observsi Kinerja Guru ... 60

(12)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus ... 74

Lampiran 2. RPP Siklus 1 ... 77

Lampiran 3. RPP Siklus 2 ... 81

Lampiran 4. Soal Siklus 1 ... 85

Lampiran 5. Soal Siklus 2 ... 87

Lampiran 6. Daftar Nilai Siklus 1 ... 89

Lampiran 7. Daftar Nilai Siklus 2 ... 91

Lampiran 8. Daftar Perolehan Hasil Belajar Siswa ... 93

Lampiran 9. Aktivitas Siklus 1 ... 94

Lampiran 10. Aktivitas Siklus 2 ... 96

Lampiran 11. Lembar Penilaian Kinerja Guru Siklus 1 ... 98

Lampiran 12. Lembar Penilaian Kinerja Guru Siklus 2 ... 99

Lampiran 13. Lembar Observasi Penilaian Proyek Siklus 1 ... 100

Lampiran 14. Lembar Observasi Penilaian Proyek Siklus 2 ... 104

Lampiran 15. Penilaian Proyek Siklus 1 ... 108

Lampiran 16. Penilaian Proyek Siklus 2 ... 112

(13)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan sarana terpenting untuk mewujudkan kemajuan bangsa dan negara, dengan pendidikan yang bermutu akan tercipta sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan merupakan proses pengubahan sikap dan tata laku manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Seiring dengan perkembangan peradaban manusia, berkembang pula isi, mutu, bentuk serta proses dalam penyelenggaraan pendidikan.

Perkembangan pendidikan sangat mempengaruhi tujuan suatu bangsa, dimana pendidikan itu dibangun dan direncanakan sedemikian rupa sehingga terbentuk suatu pendidikan yang baik. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) No. 20 Tahun 2003, menyatakan bahwa:

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”. Menurut Webster’s New Word Dictionary dalam Sagala (2013:1)

menyatakan bahwa “pendidikan adalah “proses pelatihan dan pengembangan

pengetahuan, keterampilan, pikiran, karakter, dan seterusnya, khususnya lewat persekolahan formal”.

(14)

2

menguasai kompetensi program keahlian dan kewirausahaan baik untuk memenuhi tuntutan dunia kerja maupun untuk mengikuti pendidikan tinggi sesuai dengan kejuruannya (Permen Diknas No. 23 Tahun 2006). Kualitas lulusan SMK yang memiliki kemampuan yang tinggi didambakan oleh masyarakat/pihak pemakai jasa lulusan. Dalam pencapaiannya, keahlian tidak didapat secara singkat. Keahlian perlu diproses maupun ditempah dalam waktu yang cukup lama serta dengan waktu yang berkesinambungan. Hal ini didapat melalui kegiatan praktik yang menjadi fokus utama dalam proses pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Salah satu lembaga pendidikan yang bertanggung jawab untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Sekolah Menengah Kejuruan bervisi menciptakan lulusan yang bermutu, unggul merata, terampil, berkarakter dan berdaya saing dalam kebekerjaan (Kemendikbud : 2003). Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan yang secara khusus bertujuan mempersiapkan peserta didik agar siap bekerja, baik bekerja secara mandiri maupun mengisi lowongan pekerjaan yang ada.

(15)

3

harus mampu menciptakan kondisi dan suasana belajar yang kondusif, yaitu suasana belajar yang menyenangkan, menarik, memberi rasa aman, memberikan ruang pada siswa untuk berpikir aktif, kreatif dan inovatif dalam mengekspresikan dan mengelaborasi kemampuannya.

Untuk itu proses kegiatan belajar peserta didik harus sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan agar tingkat penguasaan materi tercapai. Proses pembelajaran di sekolah bertujuan mengembangkan potensi akademis dan kepribadian pelajar, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan dunia kerja. Proses pembelajaran/pelatihan didunia kerja dimaksud agar pelajar menguasai kompetensi standar, mengembangkan dan menginternalisasi sikap dan nilai professional sebagai tenaga kerja yang berkualitas unggul, baik bekerja pada pihak lain ataupun membuka usaha sendiri.

(16)

sarana-4

prasarana, materi pelajaran, model pembelajaran, media yang digunakan dalam belajar mengajar dan lain-lain.

Salah satu penyebab rendahnya hasil belajar adalah pembelajaran yang berpusat pada guru. Pada pembelajaran ini suasana kelas cenderung berpusat pada guru (teacher centered) sehingga siswa menjadi pasif. Siswa tidak memiliki keterlibatan untuk menemukan dan merumuskan sendiri informasi sebagai bahan pengajaran. Siswa hanya menggantungkan pengalaman belajarnya pada guru dan tidak memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar.

Melakukan Perbaikan Sistem Bahan Bakar Bensin sebagai salah satu mata pelajaran yang harus dikuasai oleh siswa Sekolah Menengah Kejuruan jurusan Teknik Sepeda Motor (TSM). Mata pelajaran ini memuat materi tentang sistem bahan bakar bensin, pemeriksaan komponen, mendiagnosa kerusakan serta perbaikan gangguan sistem bahan bakar bensin.

Tabel 1. Perolehan Hasil Belajar Melakukan Perbaikan Sistem Bahan Bakar Bensin kelas XI TSM

Tahun Ajaran

Kelas Nilai Jumlah siswa Persentase( %)

2013/2014 XI TSM < 70 14 46,66

71 – 79 11 36,66

80 – 89 4 13,33

> 90 1 3,33

2014/2015 XI TSM < 70 15 62,5

71 – 79 8 33,33

80 – 89 1 4,16

> 90 0 0

Sumber : Daftar nilai SMK SILOAM-1 Medan

(17)

5

mengatakan bahwa dari data nilai rata-rata hasil ujian melakukan perbaikan sistem bahan bakar di kelas XI tahun ajaran 2013/2014, 2014/2015 masih kurang sesuai dengan yang diharapkan. Masih banyak nilai siswa yang belum mencapai standart Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) pada mata diklat Melakukan Perbaikan Sistem Bahan Bakar Bensin pada kelas XI program keahlian Teknik Sepeda Motor di SMK SILOAM-1 Medan adalah 70. Persentase rata-rata kelulusan peserta didik di atas KKM pada mata diklat tersebut adalah (45-60) %, untuk memperbaiki nilai peserta didik yang tidak tuntas, maka dilakukan remidial. Rendahnya nilai rata-rata hasil ujian Melakukan Perbaikan Sistem Bahan Bakar Bensin ini merupakan gambaran bagaimana tingkat kemampuan siswa menguasai materi pelajaran berupa konsep-konsep materi pelajaran serta aplikasinya dalam praktek. Rendahnya hasil belajar siswa disebabkan karena masih ada guru yang menggunakan model pembelajaran ekspositori, metode ini membuat guru mendominasi kegiatan belajar mengajar di kelas sehingga siswa menjadi pasif.

Penerapan model pembelajaran ini hanya berorientasi pada hasil belajar pada wilayah kognitif, sedangkan wilayah afektif dan psikomotor kurang menjadi perhatian. Disini terlihat bahwa model pembelajaran eksplositori yang dimaksud adalah proses pembelajaran yang lebih banyak didominasi gurunya sebagai “pen

-transper” ilmu, sementara siswa lebih pasif sebagai “penerima ilmu”. Hal ini juga

(18)

6

disediakan sekolah kurang mencukupi.

Hal ini tentu menuntut guru untuk bekerja lebih keras dalam melaksanakan pembelajaran dan mencapai tujuan dari pembelajaran sistem bahan bakar itu sendiri. Tentu saja karena sarana yang kurang membuat siswa tidak leluasa dalam melaksanakan praktek, sehingga hanya beberapa orang saja dalam satu kelompok yang dapat memahami dan mampu langsung mempraktekkan, dan beberapa siswa yang lainnya hanya bisa melihat-lihat saja.

Sehingga siswa dituntut untuk menghafal materi sistem bahan bakar, tanpa memahami langkah-langkah dan cara kerjanya. Hal ini membuat beberapa orang siswa merasa sedikit kebingungan saat ujian praktek dikarenakan gugup dan tak jarang siswa menjadi salah saat memasang komponen-komponen sistem bahan bakar.

Karena guru merupakan faktor yang sangat penting dalam proses pendidikan maka apapun kurikulum yang dikembangkan dan sarana yang disediakan, guru harus melaksanakannya dalam proses pembelajaran. Banyak model pembelajaran yang dapat digunakan guru untuk menciptakan suasana belajar lebih menarik perhatian siswa antara lain: Student Teams Achievement Divisions (STAD), Picture And Picture, Jigsaw, Problem Based Instruction (PBI), Problem Centered Learning (PBL). Project Based Learning (PjBL), Team Game

(19)

7

Model pembelajaran Project Based Learning adalah model pembelajaran yang inovatif, yang menekankan belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan kompleks. Fokus pembelajaran terletak pada konsep-konsep dan prinsip-prinsip inti dari suatu disiplin studi, melibatkan pebelajar dalam investigasi pemecahan masalah dan kegiatan tugas-tugas bermakna yang lain, memberikan kesempatan pebelajar bekerja secara otonom mengkonstruk pengetahuan mereka sendiri, dan mencapai puncaknya menghasilkan produk nyata.

Penggunaan model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) akan membuat siswa menjadi lebih aktif sehingga siswa akan

mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai pelajaran dan akan lebih tertarik dalam mengikuti pelajaran jika siswa dilibatkan secara aktif dalam pembelajaran.

Ketika pembelajaran berlangsung, siswa lebih tertarik pada pembelajaran praktik langsung daripada belajar teori. Hal itu disebabkan karena siswa tidak terlibat aktif dalam proses pembelajaran di kelas. Sehingga membuat siswa kurang memahami materi yang diberikan oleh guru.

(20)

8

Salah satu solusi yang efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa adalah penggunaan model/pendekatan pembelajaran. Penggunaan pendekatan pembelajaran yang tepat sangat menentukan keberhasilan dari proses belajar mengajar. Dengan pendekatan pembelajaran yang tepat pula, guru dapat membantu siswa dalam mengembangkan kreativitasnya. Sejalan dengan hal tersebut, Model Project Based Learning (Pembelajaran Berbasis Proyek) dapat menjadi solusi. Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti akan mencoba meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran Melakukan Perbaikan Sistem Bahan Bakar Bensin pada kelas XI kompetensi keahlian Teknik Sepeda Motor (TSM) dengan menggunakan Model Project Based Learning (Pembelajaran Berbasis Proyek).

Mencermati dari masalah dan harapan yang ada pada sekolah SMK Swasta SILOAM 1 Medan, kiranya perlu diadakan suatu penelitian. Dengan pertimbangan kondisi yang ada di lapangan, baik itu sekolah tempat penelitian, alat dan perlengkapan yang tersedia dan kemampuan/keterbatasan peneliti maka dilakukan suatu penelitian dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa mencapai batas standart KKM atau lebih dari yang diharapkan.

B. Identifikasi Masalah

(21)

9

1. Siswa kurang memahami materi pelajaran Melakukan Perbaikan Sistem Bahan Bakar Bensin yang diajarkan oleh guru karena proses belajar mengajar hanya berpusat pada guru sehingga siswa kurang aktif

2. Rendahnya minat siswa dalam mengikuti mata pelajaran Melakukan Perbaikan Sistem Bahan Bakar Bensin

3. Pemanfaatan media belajar oleh guru masih minim sehingga penyampaian materi pembelajaran membuat siswa hanya membayangkan materi yang disampaikan

4. Model pembelajaran yang digunakan guru kurang tepat sehingga siswa tidak tertarik dalam proses belajar mengajar

5. Keterbatasan sumber belajar yang dimiliki oleh siswa masih sangat kurang. 6. Aktivitas siswa cenderung kurang aktif dalam proses pembelajaran di kelas 7. Siswa kurang memiliki keberanian untuk merumuskan dan menyampaikan

pendapat atau gagasannya saat diminta oleh guru khususnya pada mata pelajaran melakukan perbaikan sistem bahan bakar bensin.

C. Pembatasan Masalah

Mengingat masalah yang diteliti cukup luas maka perlu ditentukan pembatasan masalah yaitu :

1. Pendekatan ilmiah yang digunakan adalah penerapan model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning)

(22)

10

3. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI Teknik Sepeda Motor SMK Swasta SILOAM-1 Medan

4. Penelitian ini dilaksanakan belum menggunakan kurikulum 2013, tetapi menggunakan model pembelajaran berbasis proyek dengan panduan 2013

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti adalah : Apakah model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) dapat meningkatkan hasil belajar troubleshooting sistem bahan bakar Electronic Fuel Injection (EFI) siswa kelas XI Teknik Sepeda Motor (TSM) SMK Swasta SILOAM-1 Medan?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar troubleshooting sistem bahan bakar Electronic Fuel Injection (EFI), dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) pada siswa kelas XI Teknik Sepeda Motor (TSM) SMK Swasta SILOAM-1 Medan.

F. Manfaat Penelitian

(23)

11

1. Bagi siswa, diharapkan dapat membantu siswa dalam meningkatkan hasil pembelajaran troubleshooting sistem bahan bakar Electronic Fuel Injection(EFI).

2. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru bidang studi untuk mempertimbangkan penggunaan model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning).

3. Untuk mengetahui keberhasilan penggunaan model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) dalam meningkatkan hasil belajar.

(24)

70 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian ini adalah :

1. Berdasarkan analisis data penelitian, diperoleh gambaran bahwa model pembelajaran project based learning dapat meningkatkan kemampuan hasil belajar siswa pada mata diklat melakukan perbaikan sistem bahan bakar bensin dengan kompetensi dasar troubleshooting system bahan bakar Electronic Fuel Injection (EFI), dimana peningkatan diperoleh setelah siklus II dilakukan. 2. Peningkatan kemampuan hasil belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran project based learning pada siklus I sebesar 63,7% dan pada siklus II sebesar 81,8% dari seluruh siswa telah mencapai tingkat ketuntasan belajar. Dengan demikian dapat dikatakan kelas tersebut telah tuntas belajar, karena terdapat  80% siswa yang memiliki tingkat kemampuan tinggi.

3. Peningkatan kemampuan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran project based learning adalah dari hasil tes hasil belajar I dan II nilai rata-rata siswa meningkat sebesar 17% dan jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar sebanyak 4 orang (16,7%).

B.Saran

(25)

71

1) Bagi guru hendaknya mulai menerapkan model yang berpusat pada siswa, salah satunya penggunaan menggunakan model pembelajaran project based learning dapat meningkatkan kemampuan hasil belajar siswa.

2) Bagi guru diharapkan selalu mengadakan evaluasi dan refleksi pada akhir pembelajaran sehingga kesulitan yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran yang dialami baik temuan oleh guru maupun siswa pada pembelajaran dapat diatasi dengan sesegera mungkin.

(26)

72

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., Suhardjono, Supardi, (2012), Penelitian Tindakan Kelas, Bumi Aksara, Jakarta.

Daryanto. 2010. Belajar dan Mengajar. Bandung: CV. Yrama Widya. Depdiknas, UU RI No. 20. Tahun 2003, Sistem pendidikan Nasional.

Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Konstekstual dalam Pembelajaran Abad 21 Kunci Sukses Implementasi Kurikulum 2013. Bogor: Ghalia Indonesia.

Istarani. (2012). 58 Model Pembelajaran Inovatif: Model, Metode, Strategi dan Teknik referensi guru dalam menentukan model pembelajaran. Medan: Media Persada.

Media Pendidikan Indonesia. http://www.m-edukasi.web.id/2014/06/prinsip-prinsip-pembelajaran-berbasis.html. Diakses tanggal 20 april 2015 Milfayetty, Sri. dkk. (2014). Psikologi pendidikan. Medan: PPs Unimed.

Naibaho, Evi Febrianne. 2014 : Pengaruh Model Pembelajaran Project Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Sub Materi Pokok Suhu dan Pengukurannya di Kelas VII Semester II SMP Negeri 3 Percut Seituan T.A 2014/2015. Mini Riset. Fisika Unimed.

Ngalimun. (2014). Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.

Putriari, Marinda Ditya. 2013 : Keefektifan Project Based Learning Pada Pencapaian Kemampuan Pemecahan Masalah Peserta Didik Kelas X SMK Materi Program Linear. Skripsi. Semarang : Fakultas Matemtika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Negeri Semarang

Rusman. (2011). Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Sudjana, Nana. (2009). Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

. (2013). Model Pembelajaran Berbasis Proyek. Di akses pada 22 Oktober 2015 dari

https://docs.google.com/document/d/1noKMTmfQyofqEX461Wb2g5TP7Y9GW TPuBWR3lkSiw2U/edit

(27)

73

Syah, Muhibbin. (2010). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Trianto. (2009). Mendesain model pembelajaran inovatif-progresif: Konsep, landasan, dan implementasinya pada kurikulum tingkat satuan panedidikan (KTSP. Surabaya: Kencana Prenada Media Group.

Trianto, (2010), Mendesign Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Gambar

Tabel 1. Daftar Kumulatif  Nilai Melakukan Perbaikan Sistem Bahan Bakar
Gambar 1.  Hubungan Unsur Belajar-Mengajar .......................................................
Tabel 1. Perolehan Hasil Belajar Melakukan Perbaikan Sistem Bahan Bakar  Bensin kelas XI TSM

Referensi

Dokumen terkait

Penerapan Media Peraga Berbasis Programmed Fuel Injection (Supra 125 PGM-FI) Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sistem Bahan Bakar Pada Mahasiswa Pendidikan Teknik

those have been experimented, the engine performance on the conventional system is lower at the high engine rotation than electronic fuel injection system, and

(2) Terdapat hubunganan kuat yang signifikan antara prestasi mata diklat SK KD melakukan perbaikan sistem bahan bakar sepeda motor dengan peningkatan keterampilan praktik

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh angka oktan bahan bakar yang berbeda dari bensin pada kinerja torsi, daya dan konsumsi bahan bakar spesifik pada

Dari hasil penelitian dapat diketahui apa saja komponen-komponen trainer beserta cara pemeriksaannya dengan hasil yaitu ECU (Engine Control Unit), throttle body, injector,

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh angka oktan bahan bakar yang berbeda dari bensin pada kinerja torsi, daya dan konsumsi bahan bakar spesifik pada

Penelitian yang telah dilakukan, ditemukan bahwa penggunaan water injection bahan bakar premium pada sepeda motor Honda Supra Fit tahun 2006 terjadi penurunan konsumsi

Sedangkan pada gambar 4.14 dan 4.15 konsumsi bahan bakar cenderung meningkat pada premium seiring dengan peningkatan putaran mesin, hal ini terjadi karena