• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Modul Keuangan pada Sistem Informasi Akreditasi Program Studi (SIAPS) Menggunakan Agile Unified Process

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan Modul Keuangan pada Sistem Informasi Akreditasi Program Studi (SIAPS) Menggunakan Agile Unified Process"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN MODUL KEUANGAN PADA SISTEM

INFORMASI AKREDITASI PROGRAM STUDI (SIAPS)

MENGGUNAKAN

AGILE UNIFIED PROCESS

RIVO RISKI MAULANA

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengembangan Modul Keuangan pada Sistem Informasi Akreditasi Program Studi (SIAPS) Menggunakan Agile Unified Process adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

(4)

ABSTRAK

RIVO RISKI MAULANA. Pengembangan Modul Keuangan pada Sistem Informasi Akreditasi Program Studi (SIAPS) Menggunakan Agile Unified Process. Dibimbing oleh MUHAMMAD ASYHAR AGMALARO dan AUZI ASFARIAN.

Salah satu tahap dalam akreditasi program studi yang ditetapkan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) adalah pengisian dokumen akreditasi. Penyiapan dokumen oleh program studi terkendala waktu yang lama karena belum ada sistem yang dapat melakukan pengumpulan, praposes, dan manajemen data dari berbagai macam sumber dan format menjadi dokumen akreditasi. Salah satu solusi ialah implementasi sistem informasi dalam menyiapkan dokumen akreditasi khususnya komponen keuangan. Penelitian ini menghasilkan modul keuangan sebagai salah satu bagian pada Sistem Informasi Akreditasi Program Studi (SIAPS) yang dapat mengelola berbagai macam sumber data menjadi tabel-tabel dokumen akreditasi sesuai dengan standar akreditasi BAN-PT. Model proses yang digunakan pada tahap pengembangan adalah Agile Unified Process (AUP). Pengujian dilakukan dengan metode Black-box. Hasil pengujian menunjukkan semua fungsi SIAPS dapat berjalan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Dengan demikian, pengelola program studi dapat mengisi dokumen akreditasi dengan cepat dan efisien.

Katakunci: agile unified process, akreditasi, modul keuangan, sistem informasi

ABSTRACT

RIVO RISKI MAULANA. Development of Financial Module on Sistem Informasi Akreditasi Program Studi (SIAPS) Using Agile Unified Process. Supervised by MUHAMMAD ASYHAR AGMALARO and AUZI ASFARIAN.

One of the study programme accreditation steps determined by National Accreditation Agency of Higher Education (BAN-PT) is filling and completing accreditation documents. Preparation of document by study programme takes a long time because there is no system that can collect, preprocess, and manage data from various resources and format. One of the solution is developing information system for preparing accreditation documents, especially financial component. This research develop financial module as a part of Sistem Informasi Akreditasi Program Studi (SIAPS) that can manage a wide variety of data sources into tables accreditation forms which meet BAN-PT accreditation standards. Agile Unified Process (AUP) was used for developing this system. Testing was conducted using Black-box testing method. The test results showed that SIAPS could perform all functions defined by users. Thus, the study program manager can completing accreditation documents quickly and efficiently.

(5)

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer

pada

Departemen Ilmu Komputer

PENGEMBANGAN MODUL KEUANGAN PADA SISTEM

INFORMASI AKREDITASI PROGRAM STUDI (SIAPS)

MENGGUNAKAN

AGILE UNIFIED PROCESS

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2014

(6)
(7)

Judul Skripsi : Pengembangan Modul Keuangan pada Sistem Informasi Akreditasi Program Studi (SIAPS) Menggunakan Agile Unified Process Nama : Rivo Riski Maulana

NIM : G64100069

Disetujui oleh

Muhammad Asyhar Agmalaro, SSi MKom Pembimbing I

Auzi Asfarian, SKomp MKom Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr Ir Agus Buono, MSi MKom Ketua Departemen

(8)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga karya penelitian ini berhasil diselesaikan. Penelitian ini berjudul Pengembangan Modul Keuangan pada Sistem Informasi Akreditasi Program Studi (SIAPS) Menggunakan Agile Unified Process.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Muhammad Asyhar Agmalaro SSi MKom dan Bapak Auzi Asfarian SKomp MKom selaku pembimbing, serta Ibu Dr Imas Sukaesih Sitanggang SSi Mkom sebagai manajer proyek. Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Ibu Rina Trisminingsih SKomp MT, Bapak Dr Eng Heru Sukoco SSi MT, Bapak Muhammad Abrar Istiadi SKomp, Ibu Wulandari SKomp, Bapak Dean Apriana Ramadhan SKomp, Bapak Auriza Rahmad Akbar SKomp, dan Bapak Toto Haryanto SKomp MSi sebagai tim pengembangan SIAPS. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah, ibu, serta seluruh keluarga, atas segala doa dan kasih sayangnya. Ucapan terima kasih kepada teman-teman Ilmu Komputer 47 dan semua pihak yang terkait langsung maupun tidak atas dukungannya selama penelitian ini dilakukan.

Semoga penelitian ini bermanfaat.

(9)

DAFTAR ISI

Ruang Lingkup Penelitian 3

METODE PENELITIAN 3

Fase Permulaan 4

Fase Elaborasi 4

Fase Konstruksi 4

Fase Transisi 5

HASIL DAN PEMBAHASAN 5

Fase Permulaan 5

Fase Elaborasi 6

Fase Konstruksi 8

Fase Transisi 11

KESIMPULAN DAN SARAN 11

Kesimpulan 11

Saran 12

DAFTAR PUSTAKA 12

LAMPIRAN 14

(10)

DAFTAR TABEL

1 Hasil analisis kebutuhan pengguna 6

2 Deskripsi use case SIAPS modul keuangan 8

DAFTAR GAMBAR

1 Proses akreditasi program studi (BAN-PT 2013) 1

2 Siklus AUP (Ambler 2005) 3

3 Diagram use case SIAPS modul keuangan 7

4 Antarmuka menu utama SIAPS modul keuangan 10

5 Antarmuka mengunggah Excel 10

6 Tabel Borang 6.2.1 penggunaan dana program sarjana 11

DAFTAR LAMPIRAN

1 ERD SIAPS modul keuangan 14

2 Class diagram SIAPS modul keuangan 15

3 Diagram aktivitas melihat tabel perolehan dana 16 4 Diagram aktivitas melihat tabel alokasi dana 17 5 Diagram aktivitas melihat tabel dana operasional 18 6 Diagram aktivitas melihat tabel kegiatan penelitian 19

7 Diagram sequence melihat perolehan dana 20

8 Diagram sequence melihat alokasi dana 21

9 Diagram sequence melihat dana operasional 22

10 Diagram sequence melihat kegiatan penelitian 23

11 Perancangan fisik basis data SIAPS 24

(11)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Akreditasi program studi dilakukan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) untuk menjamin mutu program studi. Hasil akreditasi dapat dipakai sebagai dasar penilaian kelayakan dan kualitas kinerja suatu program studi dalam melaksanakan sistem pendidikannya. Tahapan akreditasi dapat dilihat pada Gambar 1. Pada tahap penilaian akreditasi terdapat pengisian dokumen akreditasi oleh pengelola program studi. Pengisian dokumen tersebut membutuhkan data dari berbagai sumber baik dari program studi maupun dari institusi. Akan tetapi, data yang dibutuhkan sering tidak tercatat dengan baik dan berada pada banyak sumber sehingga penyusunan memakan waktu yang lama. Selain itu, format data yang tidak konsisten menjadi faktor lainnya yang menghambat proses pengisian dokumen akreditasi.

Data yang dibutuhkan untuk mengisi dokumen akreditasi terdiri atas sumber daya manusia, sarana dan prasarana, akademik, alumni, serta keuangan. Terdapat masalah untuk memperoleh data keuangan antara lain sensitivitas sumber data, pengelompokan laporan sumber dana dan alokasi dana antara sarjana dan magister, serta perbedaan format laporan keuangan. Masalah di atas dapat diselesaikan oleh implementasi sebuah sistem informasi.

Implementasi sistem informasi adalah bagian dari komponen yang harus dioptimalkan untuk mencapai keunggulan kompetitif (Hapzi dan Tonny 2010). Sistem informasi memiliki kemampuan untuk mengumpulkan data dari berbagai sumber data dan mengolahnya menjadi sumber informasi yang siap digunakan. Format data juga dapat dikonsistenkan sehingga proses pengisian dokumen akreditasi dapat dilakukan dengan cepat dan akurat. Dari penelitian sebelumnya (Attamimi 2013), Sistem Informasi Manajemen Inventaris Barang dengan metode pengembangan Agile Unified Process (AUP) dapat membantu melakukan proses inventarisasi barang milik negara.

Dalam penelitian ini, metode AUP dipilih untuk mengimplementasikan modul keuangan pada Sistem Informasi Akreditasi Program Studi Ilmu Komputer

(12)

2

karena ketersediaan nilai, prinsip, dan praktik sesuai Manifesto Agile (Edeki 2013). Contoh data untuk keperluan akreditasi diperoleh dari Departemen Ilmu Komputer, Institut Pertanian Bogor (IPB). Sistem Informasi yang dibuat bernama Sistem Informasi Akreditasi Program Studi (SIAPS) yang terdiri atas modul akademik, modul sumber daya manusia, modul keuangan, dan modul alumni. Penelitian ini fokus pada pengembangan bagian modul keuangan. SIAPS modul keuangan adalah sebuah aplikasi yang berfungsi untuk mendukung pengelolaan kegiatan akreditasi program studi khususnya untuk menyiapkan borang keuangan pada akreditasi Program Studi Sarjana Ilmu Komputer dan Magister Ilmu Komputer. Sistem ini dapat menerima input data dari format Microsoft Excel. Output dari sistem berupa tabel borang akreditasi program studi sarjana (BAN-PT 2010) dan program magister (BAN-PT 2009) sesuai dengan Standar 6 pada Buku 3A-Borang Akreditasi BAN-PT.

Perumusan Masalah

Sebagian besar sumber data untuk mengisi dokumen akreditasi telah tersedia dengan beragam bentuk serta beragam sumber. Masalah muncul karena belum ada sistem yang menghubungkan sumber data menjadi data yang siap diolah sesuai isi borang akreditasi BAN-PT. Data keuangan merupakan data yang dibutuhkan untuk mengisi dokumen akreditasi standar 6 tentang pendanaan. Banyak komponen pada layanan data keuangan yang belum dimasukkan dalam dokumen akreditasi, sehingga penilaian yang dilakukan BAN-PT kurang merepresentasikan keadaan yang sebenarnya.

Dalam banyak kasus format sumber data tidak seragam dengan kebutuhan pengisian dokumen. Terdapat juga kebutuhan data yang belum tersedia atau tercatat. Pengelola harus mempersiapkan dan mengolah data sesuai dengan keperluan dokumen akreditasi secara manual, sehingga pekerjaan untuk pengumpulan sampai praproses data menyita banyak waktu.

Pendekatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan di atas ialah bagaimana mengimplementasikan Sistem Informasi Akreditasi Program Studi Ilmu Komputer modul keuangan. Pendekatan lain adalah sistem yang dibuat dapat menjadi penunjang sistem yang sudah ada, terutama untuk keperluan pengisian dokumen akreditasi.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul keuangan pada Sistem Informasi Akreditasi Program Studi (SIAPS) Departemen Ilmu Komputer IPB dengan menggunakan AUP.

Manfaat Penelitian

(13)

3 dan dana kegiatan pengabdian. Selain Program Sarjana, modul ini juga mengakomodasi Borang Akreditasi BAN-PT Standar 6 Program Magister mengenai realisasi perolehan dana, realisasi dana operasional, dana kegiatan penelitian, dan dana kegiatan pengabdian.

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah mengembangkan aplikasi SIAPS modul keuangan yang menerapkan kaidah pengembangan AUP. Sumber data sistem menggunakan contoh data dari Departemen Ilmu Komputer Institut Pertanian Bogor berupa data perolehan dan alokasi bulan September tahun 2013 serta data kegiatan penelitian dan kegiatan pengabdian dari tahun 2010 sampai 2013. Keluaran modul keuangan dalam SIAPS adalah tabel-tabel dalam standar 6 borang akreditasi Program Sarjana Ilmu Komputer dan Magister Ilmu Komputer. Input dan output data berupa berkas dengan format Microsoft Excel.

METODE PENELITIAN

Sistem Informasi Akreditasi Program Studi dibangun melalui empat fase pengembangan perangkat lunak (Gambar 2) yang mengacu pada AUP yang dikembangkan oleh perusahaan software Kanada Ambysoft Inc. AUP merupakan kombinasi Rational Unified Process (RUP) yang telah dilengkapi dengan Agile Modelling (AM) dan menyediakan pendekatan iterative-incremental pada pengembangan perangkat lunak (Edeki 2013). AUP memungkinkan pengembangan sistem yang dapat dengan tangkas menyesuaikan fungsi sistem sesuai tuntutan kebutuhan dari pengguna.

Efisiensi pengembangan perangkat lunak dalam memproduksi sebuah aplikasi dapat dicapai dengan AUP (Ambler 2005). Pengguna dilibatkan dalam setiap tahap proses pengembangan, sehingga mendukung perubahan kebutuhan sistem tanpa menunggu sistem selesai dikerjakan. Umpan balik dari pengguna sangat berguna bagi pengembang untuk menyelaraskan komunikasi dan dapat terhindar akan kesalahan-kesalahan yang tidak seharusnya terjadi.

(14)

4

Fase Permulaan

Tahap ini dimulai dengan menyusun alur kerja model. Aktivitas yang dapat dilakukan meliputi identifikasi ruang lingkup proyek dan identifikasi kebutuhan untuk pengembangan sistem tanpa terlalu memikirkan teknik implementasi akhir sistem (Taylor et al. 2010). Tahap awal yang dilakukan adalah pengumpulan data berdasarkan kebutuhan borang akreditasi. Wawancara dan diskusi dengan Bagian Keuangan Program Sarjana, Bagian Keuangan Program Magister, dan Pengelola Program Studi dilakukan untuk bisa mengumpulkan data. Kebutuhan pengembangan sistem dan ruang lingkup proyek dirancang dari data yang terkumpul.

Fase Elaborasi

Tujuan utama tahap ini adalah mencari dan membentuk arsitektur sistem yang akan dikembangkan. Penyusunan lingkungan proyek dilakukan dengan menentukan anggota tim yang terlibat di dalamnya. Keluaran tahap ini adalah business rule dalam bentuk use case diagram dan business flow dalam bentuk activity diagram.

Fase Konstruksi

Prioritas dalam fase ini adalah memahami kebutuhan proyek, perancangan, implementasi, dan pengujian. Kebutuhan proyek menjadi dasar untuk pemodelan perancangan sistem. Tahap perancangan diperlukan untuk mendapatkan rancangan aplikasi yang terstruktur. Perancangan yang dilakukan terdiri atas perancangan sistem, perancangan antarmuka, dan perancangan basis data.

Setelah dilakukan perancangan, proses selanjutnya adalah implementasi. Yii digunakan untuk implementasi karena mudah, efisien, dan dapat diperluas (Winesett 2010). Yii merupakan sebuah alat yang terdiri atas komponen-komponen dasar berbasis PHP yang dapat menjamin pengembangan aplikasi web berskala besar dengan cepat. Yii mengikuti konvensi yang ada dan memaksimalkan code reuse sehingga kode dapat dibuat dalam waktu singkat. Selain itu, tersedia beragam ekstensi yang dapat digunakan. Yii menggunakan konsep MVC yang memudahkan pembagian tugas antara pemrogram, perancang basis data, dan perancang antarmuka.

Konstruksi dilakukan dengan menggunakan aplikasi manajemen versi kode sumber sehingga rekam jejak kode dapat terjaga. Perangkat lunak yang dipakai untuk manajemen pengendalian sumber data adalah Subversion server milik Departemen Ilmu Komputer IPB.

(15)

5

Fase Transisi

Pada tahap ini, sistem dirilis dalam tahap produksi dan dipasang di organisasi. Uji coba dilakukan kembali secara menyeluruh. Bug yang muncul pada fase ini akan diperbaiki hingga sistem dapat berjalan dengan baik. Selanjutnya, pengguna akan dilatih untuk menggunakan sistem yang dihasilkan. Dokumentasi petunjuk penggunaan SIAPS dibuat untuk memudahkan pengguna dalam menggunakan SIAPS.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Fase Permulaan

Sistem Informasi dibutuhkan sebagai alat untuk menunjang tujuan dan berjalannya organisasi (Hapzi dan Tonny 2010). Untuk menjawab keberagaman perangkat, dibuatlah suatu sistem yang berupa alat standar yang bisa menghubungkan perangkat-perangkat ke dalam sebuah sistem yang terintegrasi. Sistem informasi berbasis web merupakan salah satu solusi untuk menjawab perbedaan platform yang ada di organisasi, karena sistem ini diimplementasikan dengan basis teknologi internet (web) yang saling terhubung dari berbagai macam perangkat komputer.

Data keuangan dicatat dalam berbagai bentuk, bisa disimpan dalam bentuk kertas, berkas Microsoft Excel, maupun record di dalam sumber data MySQL. Saat persiapan menyusunan dokumen borang akreditasi, data yang dibutuhkan menjadi krusial. Sumber data yang dibutuhkan antara data keuangan program studi sarjana dan program studi magister terdapat kemiripan. Oleh karenanya sumber data untuk SIAPS terintegrasi di dalam satu basis data. Kebutuhan data sistem dan klasifikasi kebutuhan dapat dilihat dari Tabel 1.

Data yang dikumpulkan oleh bagian keuangan diseleksi dan disesuaikan dengan format dokumen akreditasi terlebih dahulu. Setelah itu, data yang terkumpul disatukan ke dalam dokumen akreditasi. Kontrak penelitian juga dikumpulkan menjadi lampiran data penelitian yang nantinya dicatat dalam dokumen akreditasi. Dokumen akreditasi yang telah terisi divalidasi bersama dengan tim asesor departemen. Proses bisnis penyusunan dokumen secara manual ini tidak bisa dikerjakan dengan waktu singkat. SIAPS akan mempersingkat proses peniapan dokumen akreditasi dengan cara menyiapkan, mengolah, dan memvalidasi dokumen akreditasi.

(16)

6

Fase Elaborasi

Data adalah sekumpulan fakta yang dapat dibuat sebagai representasi suatu objek yang memiliki makna tertentu (Hoffer et al. 2007). Database Management System (DBMS) merupakan suatu sistem atau sebuah perangkat lunak yang bertujuan untuk mengontrol, mengelola, serta mengakses sumber data. DBMS memungkinkan pengguna memiliki jembatan dalam membuat dan memilih akses kontrol pada basis data suatu sistem.

Pemodelan pada fase sebelumnya diubah ke dalam bentuk UML yang terdiri atas use case dan activity diagram. Terdapat dua aktor dan empat aktivitas pada diagram use case yang dihasilkan. Gambar 3 menampilakan aktor Bagian Keuangan Program Studi yang memiliki aktivitas menambahkan data dengan cara menggungah berkas Excel. Aktor Bagian Pengelola Program Studi hanya bisa melihat keluaran tabel borang akreditasi dan mencetak tabel ke dalam bentuk berkas Excel. Aktivitas perolehan dana dibuat satu aktivitas karena jenjang sarjana

Tabel 1 Hasil analisis kebutuhan pengguna Jenjang Tabel

borang Kebutuhan data Sumber

S1 6.2.1 Menampilkan realisasi dan perolehan dana (termasuk hibah) dalam satuan juta rupiah termasuk gaji selama tiga tahun terakhir

SPAB dan LKK Sept 2013.xls 6.2.2 Menampilkan dana untuk kegiatan

penelitian pada tiga tahun terakhir yang melibatkan dosen dengan bidang keahlian yang sesuai dengan program studi

data penelitian dan

pengabdian.xls 6.2.3 Menampilkan dana yang diperoleh dari/

untuk kegiatan pelayanan/ pengabdian kepada masyarakat pada tiga tahun terakhir

data penelitian dan

pengabdian.xls S2 6.2.1 Menampilkan realisasi perolehan dana

dalam juta rupiah selama tiga tahun terakhir

6.2.2 Menampilkan jumlah mahasiswa dan dana operasional program studi dalam tiga tahun terakhir

6.2.3 Menampilkan dana penelitian pada tiga tahun terakhir yang melibatkan dosen yang bidang keahliannya sesuai dengan program studi

data penelitian dan

pengabdian.xls 6.2.4 Menampilkan dana pelayanan/pengabdian

kepada masyarakat pada tiga tahun terakhir

data penelitian dan

(17)

7 mirip jenjang magister. Aktivitas kegiatan penelitian dibuat satu aktivitas karena kegiatan penelitian dapat mewakili aktivitas kegiatan pengabdian kepada masyarakat baik untuk jenjang sarjana maupun jenjang magister. Aktivitas alokasi dana fokus pada pembentukan tabel alokasi dana jenjang sarjana dan aktivitas dana operasional pada pembentukan tabel dana operasional jenjang magister.

Tabel 2 menunjukkan deskripsi untuk setiap aktivitas dalam diagram use case. Baris pertama mewakili aktivitas menggungah berkas Excel pada masing-masing tabel dokumen akreditasi karena fungsi memiliki kemiripan fungsi. Baris kedua sampai terakhir adalah deskripsi fungsi melihat tabel-tabel dokumen akreditasi SIAPS modul keuangan sesuai Gambar 3.

Lampiran 1 menunjukkan ERD hasil analisis kebutuhan keluaran tabel dokumen akreditasi. Keterhubungan antar tabel akan menjadi acuan dalam penyusunan diagram kelas pada Lampiran 2. Diagram kelas menjadi pondasi perancangan basis data fisik sistem maupun acuan kelas-kelas yang nantinya akan dipakai pada SIAPS. Pada struktur diagram kelas terdapat kumpulan kelas dengan induk kelas model. Semua turunan dari kelas model merupakan kelas-kelas yang dipakai untuk mengakses tabel pada basis data sistem. Kelas induk berikutnya adalah kelas controller. Kelas ini menyambungkan seluruh kelas-kelas model untuk bisa ditampilkan dan diolah ke dalam tampilan di kelas view.

Lampiran 3 sampai Lampiran 6 menunjukkan penjabaran dari aktivitas dalam diagram use case berupa diagram activity. Penjabaran aktivitas untuk fungsi secara umum tidak ditampilkan karena dengan asumsi aktivitas use case fungsi umum memiliki kemiripan dengan akvitas yang telah diketahui secara umum. Aktivitas pada diagram activity dijelaskan lebih lanjut proses perpindahan pesan dan fungsi dalam diagram sequence pada Lampiran 7 sampai Lampiran 10. Tiap sequence terdiri dari tiga kelas yang dipakai yaitu model, view, dan controller dengan instansiasi objek masing-masing sequence yangberbeda.

(18)

8

Dalam pengembangan SIAPS ada beberapa komponen dari Yii yang terpakai. Komponen wajib pada kelas model seperti Object Relational Mapping (ORM) berupa design pattern Active Record (AR). AR dipakai untuk abstraksi tabel-tabel menurut metode berorientasi objek. Di dalam DBMS, tabel direpresentasikan sebagai kelas, kolom-kolom pada tabel sebagai attribut kelas, dan baris yang menjadi isi dari tabel sebagai instantiasi objek dari kelas (Winesett 2010). Komponen lain yang dibutuhkan adalah validasi login sitem, validasi setiap input, komponen untuk menangani masukan berkas Excel, serta komponen di dalam kelas controller yang menghubungkan interaksi pengguna pada antarmuka kelas view dengan sumber data yang ditangani oleh kelas model.

Fase Konstruksi

Kebutuhan sistem yang telah dihasilkan pada fase sebelumnya dipakai sebagai dasar perancangan. Tahap perancangan diawali dengan membuat perancangan sistem. Perancangan sistem dengan mengatur komponen dan konfigurasi dalam Yii agar siap untuk digunakan. ORM yang disiapkan berupa pembangkitan kelas-kelas MVC untuk mengelola basis data yang masih relasional.

Tabel 2 Deskripsi use case SIAPS modul keuangan

Aktivitas Deskripsi

Mengunggah berkas Microsoft Excel pada alokasi dana

Pengguna melakukan penambahan data alokasi dana ke dalam sistem dengan menggunakan berkas Microsoft Excel Melihat perolehan dana Perolehan dana akan merujuk pada

tabel dana masuk yang telah dihubungkan tabel jenis dana dan sumber dana dengan diurutkan selama 3 tahun terakhir sesuai jenis dana per tahunnya

Melihat alokasi dana Alokasi dana akan merujuk pada tabel dana keluar dihubungkan dengan tabel jenis penggunaan dengan diurutkan selama 3 tahun terakhir sesuai jenis penggunaan per tahunnya

Melihat dana operasional Dana operasional akan merujuk pada tabel dana operasional S2 dengan diurutkan selama 3 tahun

(19)

9 Perancangan berikutnya adalah pemahaman perancangan basis data sesuai dengan diagram class untuk mengetahui entitas yang dibutuhkan sistem serta hubungan antarentitas. Implementasi basis data dalam bentuk DBMS menggunakan MySQL sesuai pada tahap perancangan fisik pada Lampiran 11. Terdapat 14 tabel yang tersedia untuk menampung kebutuhan dokumen akreditasi keuangan sebanyak 8 tabel keluaran.

Perancangan antarmuka langsung menggunakan view yang dibangkitkan langsung dari basis data dengan fitur Gii Generator dalam Yii framework, tanpa merancang antarmuka dalam bentuk mockup. Dengan menggunakan Gii, kebutuhan umum sistem untuk bisa Create, Read, Update, Delete (CRUD) disediakan secara otomatis sesuai tabel-tabel dalam basis data sistem. Pengembang hanya sedikit melakukan modifikasi terhadap CRUD yang telah dihasilkan untuk mengoptimalkan sistem dalam memenuhi kebutuhan pengguna. Selain untuk menghemat waktu pengerjaan, hal ini juga sesuai dengan kaidah AUP yang memprioritaskan kebutuhan pengguna terpenuhi dengan langsung merancang aplikasi dalam bentuk nyata. Keterlibatan pengguna dengan memberikan umpan balik pada perancangan antarmuka dibutuhkan agar sistem yang dirancang sesuai dengan kebutuhan.

Setiap kelas view yang telah dibangkitkan oleh Gii akan terhubung dengan kelas controller, setiap kelas controller terhubung dengan kelas model agar hasil pengolahan sumber data dapat ditampilkan. Kelas controller selain sebagai penghubung, digunakan pula sebagai wadah yang mendefinisikan service yang berguna untuk tingkat akses sistem, validasi post dan pre-request sistem, menangani layout yang dipakai dalam kelas view, dan kostumisasi fungsi interaksi yang lain.

Pengujian dengan metode black box dilakukan secara bertahap dan menyeluruh oleh pengembang. Hasil pengujian menunjukkan hanya satu fungsi yang belum dapat berjalan dengan benar. Fungsi tersebut ialah fungsi untuk mencetak tabel borang ke dalam format Microsoft Excel. Kesalahan yang terjadi berupa angka yang menunjukkan nomor kolom pada tabel belum sesuai dengan tampilan tabel di SIAPS. Perbaikan akan dilakukan pada iterasi berikutnya.

Keseluruhan hasil pengujian fase konstruksi dapat dilihat pada Lampiran 12. Pada hasil pengujian fungsi mengelola data keuangan hanya menampilkan fungsi umum CRUD pada beberapa tabel. Pengujian dilakukan secara acak pada beberapa tabel untuk menjaga keterbacaan hasil pengujian.

(20)

10

Gambar 5 menampilkan isian untuk mengunggah berkas Excel pada alokasi dana. Terdapat petunjuk penggunaan format Excel yang diterima SIAPS. Pada petunjuk penggunaan terdapat pula cetakan berupa berkas Excel yang dapat diunduh untuk mempermudah pengisian data Excel.

Gambar 6 merupakan contoh keluaran dari SIAPS berupa dokumen akreditasi tabel penggunaan dana jenjang sarjana. Data yang ditampilkan merupakan hasil dari aktivitas melihat tabel alokasi dana dengan sumber data diolah dari kelas DanaKeluar dan kelas JenisPenggunaan. Terdapat pula opsi untuk mencetak hasil ke dalam bentuk Microsoft Excel untuk keperluan pengolahan data lebih lanjut.

Gambar 4 Antarmuka menu utama SIAPS modul keuangan

(21)

11

Fase Transisi

Proses pemasangan sistem ke dalam lingkungan pengguna dilakukan pada tahap ini. Dari tahap sebelumnya kode sumber aplikasi telah dipasang di Subversion server. Oleh karena itu, perilisan aplikasi dilakukan dengan membenahi versi aplikasi yang dikerjakan sebelumnya. Pelatihan sebagai tindak lanjut pengembangan sistem juga dilakukan pada alur kerja ini. Saat ini, proses pelatihan kepada pengguna belum dilakukan. Target pelaksanaan dan penjadwalan proses pelatihan akan didiskusikan lebih lanjut bersama pengguna.

Penyusunan dokumen petunjuk pemakaian sistem dikerjakan pada tahap ini. Hasilnya berupa video tutorial yang dapat dipakai sebagai pedoman penggunaan sistem. SIAPS terdiri atas beberapa modul sehingga video tutorial ini juga dibuat modul dan disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.

Infrastruktur pada lingkungan pengguna dipersiapkan dengan matang pada alur kerja ini. Hasil pengujian pada fase ini, pada aplikasi SIAPS sudah tidak ditemukan bug. Alur kerja ini memastikan kembali bahwa perangkat keras dan perangkat lunak tujuan sudah memenuhi spesifikasi kebutuhan sistem.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

SIAPS Modul Keuangan menggunakan AUP telah dibangun untuk Program Sarjana dan Program Magister Departemen Ilmu Komputer Institut Pertanian Bogor. Fungsi utama dari SIAPS modul keuangan adalah menampilkan tabel borang keuangan pada akreditasi program studi, mengekspor data tabel borang ke

(22)

12

dalam bentuk laporan Microsoft Excel, dan menyediakan input data untuk keperluan akreditasi. SIAPS dapat membantu pengelola program studi dalam melakukan pengisian dokumen borang akreditasi BAN-PT khususnya layanan data keuangan. Berdasarkan hasil pengujian, sistem dapat berjalan dengan baik sesuai kebutuhan pengguna.

Prospek penelitian ini dapat dipakai untuk pengembangan SIAPS lebih lanjut maupun sistem lain yang memiliki kebutuhan sumber data serupa. SIAPS dapat dikembangkan di program studi lain untuk membantu proses pengisian dokumen akreditasi BAN-PT. SIAPS dapat mengolah berbagai macam sumber data dan dapat menyimpan data-data itu secara terpusat dan terintegrasi. SIAPS ini nantinya juga bisa dipakai untuk memenuhi kebutuhan sumber data sistem lain yang sumber datanya dirancang menggunakan sumber data SIAPS.

Saran

Dibutuhkan pengembangan lebih lanjut supaya SIAPS dapat tersedia layanan web service untuk mengakomodasi data yang berkolerasi dengan sistem lain agar dapat dipakai secara bersama. Dari segi sumber data, dana yang dipakai atau diterima dari data kegiatan penelitian diharapkan terintegrasi ke dalam data perolehan maupun pengalokasian dana, begitu pula dengan data dari atau untuk kegiatan pengabdian.

Selain itu, pembuatan view pada basis data MySQL juga diperlukan untuk menyimpan hasil olahan dokumen akreditasi, dilihat dari karakteristik perubahan data yang bulanan atau tiap semester. Hal ini bertujuan menghemat setiap kali fungsi menampilkan tabel yang dilihat pengguna.

DAFTAR PUSTAKA

Ambler SW. 2005. Agile Modeling: Effective Practices for Extreme Programming and the Unified Process [internet]. [diunduh 2013 Des 14]. Tersedia dari: http://www.ambysoft.com/books/agileModeling.html.

Attamimi RMR. 2013. Pembangunan Sistem Informasi Inventarisasi Barang Milik Negara dengan Metode Agile Unified Process (AUP) [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

[BAN-PT] Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. 2009. Buku IIIA Borang Akreditasi Program Magister. [internet]. [diunduh 2013 Des 14]. Tersedia dari:

http://www.dikti.go.id/files/atur/ban/s2/Buku_3A-Borang_Akreditasi_PS_S2.doc.

[BAN-PT] Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. 2010. Buku IIIA Borang Akreditasi Program Sarjana. [internet]. [diunduh 2013 Des 14]. Tersedia dari:

(23)

13 [BAN-PT] Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. 2013. Proses Akreditasi. [internet]. [diunduh 2013 Des 14]. Tersedia dari: http://ban-pt.kemdiknas.go.id/ index.php/proses-akreditasi.

Edeki C. 2013. Agile Unified Process. International Journal of Computer Science and Mobile Applications 1(3): 13-17.

Hapzi A, Tonny W. 2010. Sistem Informasi Bisnis dalam Prospektif Keunggulan Kompetitif. Jambi (ID): Baduose Media.

Hoffer JA, Prescott MB, McFadden FR. 2007. Modern Database Management. Ed ke-8. New Jersey (US): Pearson Education.

Taylor RN, Medvidovic N, Dashofy EM. 2010. Software Architecture Foundations, Theory, and Practice. Danvers (US): John Wiley & Sons.

(24)

14

(25)
(26)

16

(27)

17

(28)

18

(29)

19

(30)

20

(31)

21

(32)

22

(33)

23

(34)

24

(35)

25 Lampiran 12 Hasil pengujian dengan metode black box

a. Tabel pengujian fungsi menggungah berkas Excel

Kasus Uji Nilai

input

Skenario Pengujian Hasil yang Diharapkan

Salah Mengunggah bukan berkas Excel

Sistem memberikan peringatan berkas salah

Sukses

Salah Menggungah berkas Excel dengan isi sheet

kosong

Basis data sistem tidak bertambah

Sukses

Benar Menggungah berkas Excel dengan isi sheet

b. Tabel pengujian melihat tabel borang

Kasus Uji Nilai

input

Skenario Pengujian Hasil yang Diharapkan

Hasil Uji

Melihat tabel borang perolehan dana S1

Melihat tabel borang alokasi dana S1

Melihat tabel borang kegiatan penelitian

Melihat tabel borang kegiatan pengbdian

Melihat tabel borang perolehan dana S2

Melihat tabel borang dana operasional S2

Melihat tabel borang kegiatan penelitian

(36)

26

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir pada tanggal 15 September 1992 di Jember, dari pasangan H. Joko Sucahyo, SPd dan Hj. Elvi Sukaida, SPd. Pada tahun 2010, penulis lulus dari SMA Negeri 1 Jember dan diterima sebagai mahasiswa di Departemen Ilmu Komputer, Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI).

Gambar

Gambar 1 Proses akreditasi program studi (BAN-PT 2013)
Gambar 2 Siklus AUP (Ambler 2005)
Tabel 1 Hasil analisis kebutuhan pengguna
Gambar 3  Diagram use case SIAPS modul keuangan
+5

Referensi

Dokumen terkait

Di Indonesia hasil Survey Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia (SKKRI) 2012 mengungkapkan beberapa perilaku berpacaran remaja yang belum menikah, antara lain: remaja

PT TIGARAKSA SATRIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. (Disajikan dalam

yaitu asam amino esensial (tidak dapat disintesis), semi-esensial dan non- esensial (dapat disintesis oleh tubuh). Agar sintesis protein di dalam tubuh

Strategi BNI syariah KC Banjarmasin pasca program KUR dihapuskan adalah dengan meningkatkan lagi pemasaran, apa lagi sekarang pesaingnya adalah bank lain yang

Kesamaan spesies yang tinggi kumpul- an ikan padang lamun perairan Tanjung Tiram- Teluk Ambon Dalam antara siang dan malam hari lebih dipengaruhi oleh keberadaan ikan-ikan yang

Secara umum proses sertifikasi mencakup : peserta yang telah memastikan diri kompetensinya sesuai dengan standar kompetensi untuk paket/okupasi Petugas Penanganan Bahaya Gas H2S

Cairan filtrasi dari glomerulus akan masuk menuju tubulus, dari tubulus akan masuk ke ansa henle,tubulus distal,duktus koligens,pelvis ginnjal , ureter, vesica

Dengan demikian, penetapan kode etik tidak boleh dilakukan secara perorangan, tetapi harus dilakukan oleh organisasi, sehingga orang-orang yang tidak menjadi anggota profesi,