• Tidak ada hasil yang ditemukan

POSISI RU’YA DALAM PENETAPAN HUKUM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "POSISI RU’YA DALAM PENETAPAN HUKUM"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

24 25 RABIULAWAL - 9 RABIULAKHIR 1432 H

A

l-Qur’an memaparkan masalah

ru’ya” (mimpi) pada lebih dari satu tempat dalam beberapa surat, terutama mengenai mimpi beberapa Rasul yang mulia, bahwa mimpi merupakan sen-tral gerakan mereka yang berkaitan de-ngan diri sendiri ataupun dede-ngan misi me-reka. Kemudian, As-Sunnah menerang-kan pula tentang mimpi itu dengan lebih rinci.

Di antara mimpi itu ada yang mengan-dung suatu tuntutan supaya dilaksanakan dengan baik, walaupun di dalam pelaksa-naannya terdapat kesulitan, rasa sakit dan siksaan, sebagiannya lagi ada yang mem-berikan isyarat berupa simbol-simbol pe-ristiwa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Selain itu, ada pula mimpi yang merupakan ilmiah yang diwahyukan oleh Allah SwT kepada Nabinya. Walaupun de-mikian, Al-Qur’an bukanlah kitab mimpi, hanya itu menunjukkan betapa besarnya perhatian Al-Qur’an terhadap masalah mimpi, untuk memecahkan sebagian kecil masalah yang berkaitan dengan eksistensi jiwa manusia.

Dalam surat Ash-Shaffat ayat 99-111, Allah menginformasikan mimpi Nabi Ibra-him as yang mengandung pelajaran dan

i’tibar yang luar biasa. Selanjutnya, dalam surat Yusuf ayat 4–6 Allah memberitahukan mimpi yang dialami oleh Nabi Yusuf as yang merupakan proses bagi kenabian be-liau secara menyeluruh. Al-Qur’an juga menyebutkan tentang mimpi dua orang penghuni penjara (narapidana), seperti ter-sebut dalam surat Yusuf ayat 36–41, juga Al-Qur’an memaparkan mimpi raja Mesir, yang tidak bisa di-ta’bir-kan oleh para peja-batnya (kecuali oleh Nabi Yusuf as).

Di dalam sebuah Hadits, Rasulullah bersabda: “Mimpi yang baik (datang) dari Allah, sedangkan mimpi yang jelek

(al-hulumu) datang dari syaithan”. Di dalam salah satu riwayat disebutkan: “Bahwa mimpi itu ada tiga macam (1) mimpi baik (ru’ya shalihah) adalah berita dari Allah (2) mimpi yang menyedihkan (al-hulumu) da-tangnya dari setan, sedangkan (3) mimpi hasil bisikan manusia itu sendiri.”

Di dalam sebuah Hadits yang lain, per-nah Nabi bersabda: “Apabila salah orang di antara kamu bermimpi tentang se-suatu yang tidak disenanginya, maka hen-daklah ia meludah ke arah kiri sebanyak tiga kali dan memohon perlindungan Allah dari godaan setan sebanyak tiga kali, ke-mudian hendaklah ia membalikkan tu-buhnya dalam tidur itu”.

Nabi pernah bermimpi sebelum permaian Hudaibiyah seperti disebutkan da-lam surat Al-Fathu ayat 37, yaitu Nabi dan para sahabat akan masuk kota Makkah pada tahun itu dan melakukan thawaf di sana.

Disebutkan di dalam kitab Dalilul Hairan fi Tafsiri al-Ahlam karangan Muhammad Ali Quthub, bahwa sahabat Abu Bakar ra termasuk salah seorang yang menonjol pengetahuannya dalam dua macam ilmu, yaitu: ilmu nasab (silsilah) dan dalam takwil mimpi. Diriwayatkan bahwa Rasulullah saw pernah berkata kepada Abu Bakar ra: “Wahai Abu Bakar, aku bermimpi se-akan-akan kita berdua memanjat tangga, aku berada pada dua anak tangga di atas-mu”. Maka jawab Abu Bakar kepada Ra-sulullah saw, wahai RaRa-sulullah, Allah SwT akan memanggil anda keharibaan-Nya dan aku masih akan hidup selama dua sete-ngah tahun setelah Anda.”

Di dalam riwayat lain disebutkan Nabi pernah berkata kepada Abu Bakar ra: “Aku bermimpi seakan-akan diikuti oleh seekor kambing hitam yang diikuti oleh kambing putih”. Maka jawab Abu Bakar: “Anda akan

POSISI RU’YA

DALAM PENETAPAN HUKUM

diikuti oleh bangsa Arab, kemudian bangsa Arab akan diikuti oleh bangsa asing (Ajam).” Di dalam Hadits riwayat al-Bukhari dan Muslim disebutkan:

Mimpi orang Mukmin satu bagian dari empat puluh enam bagian kenabian (nu-buwwah).

Di dalam kitab tafsir Mafatihul Ghaib, ar-Razy menyebutkan, mimpi itu pada ga-ris besarnya ada dua macam: Pertama, mimpi yang teratur terangkai dengan baik ( ), berpindah dengan mu-dah dari berupa gambaran sesuatu kepada kenyataan yang diterima oleh akal dan jiwa.

Kedua, mimpi yang tidak teratur dan kacau balau dan itulah yang dinamakan adl-ghats

( ).

Perlu diketahui, bahwa orang sering mengklaim bermimpi bertemu dengan Nabi saw, mimpinya itu benar, merujuk kepada suatu Hadits riwayat Ahmad dan al-Bukhari:

Barangsiapa memimpikan aku (Na-bi), maka sesungguhnya (benar-benar) ia memimpikan aku, karena sesungguhnya Syaitan itu tidak bisa menyerupai aku.

Sehubungan dengan hadits tersebut, penulis menemukan suatu uraian yang berbeda dengan persepsi banyak ulama, lebih-lebih ulama sufi, yaitu uraian dari Mustafa Ahmad az-Zarqa dalam bukunya,

Al-Aklu wa al-Fiqhu fi Fahmil Hadisi an-Nabawi, di bawah sub judul:

ISMAIL THAIB

D I R A S A H I S L A M I Y A H

De

m

o (Vi

si

t ht

tp:

//www.pdfspl

itm

erge

r.c

om

(2)

25 SUARA MUHAMMADIYAH 05 / 96 | 1 - 15 MARET 2011

yang isi ringkasnya sebagai berikut: Mula-mula beliau mempertanyakan: “Apa nilai mimpi Nabi dalam timbangan ilmu syariat? Kemudian beliau menegaskan bahwa ulama-ulama Hadits ahli Tahqiq seperti Ibnu Hajar al-Asqallany dan lainnya sepakat bahwa para fukaha “tidak menetapkan sesuatu hukum berdasar mimpi itu”.

Khusus mengenai memimpikan Nabi saw ditunjuki oleh banyak Hadits sahih, te-tapi beliau setelah mengkaji secara menda-lam, timbul pertanyaan apakah mungkin orang atau generasi sesudah sahabat yang tidak bertemu dengan Nabi, bagaimana ia tahu bahwa yang dimimpikan benar-benar Rasulullah saw, bisa saja setan menga-takan bahwa yang dimimpikan itu Nabi, pa-dahal sebenarnya bukan. Akhirnya, Mus-tafa Ahmad Zarqa’ menemukan misteri itu setelah beliau membaca tulisan al-Jauzi

D I R A S A H I S L A M I Y A H

pada bab tiga belas, tentang masalah mimpi (ru’ya fil manam) yang mengatakan bah-wa sabda Nabi saw:

Barangsiapa memimpikan aku, maka benar-benar ia memimpikan aku, karena setan tidak dapat menyerupai aku). Ke-mudian para ulama berkata: “Tidak benar sama sekali (orang yang mengatakan) bermimpi Nabi saw kecuali oleh para sa-habat yang melihat dan menghafal sifat-sifat Nabi, sehingga sesuai dengan yang dilihat dalam mimpinya tentang diri Nabi

saw. (Al-Qawanin al-Fiqhiyyah: 379). Kemudian, Prof DR Mustafa az-Zarqa’ berkomentar:

Setelah aku membaca (uraian dalam kitab itu) seakan-akan merasa telah jatuh aku ke dalam perbendaharaan yang amat berharga. Aku memuji Allah ta’ala terha-dap pemahaman yang benar, yang sesuai dengan pemahamanku (selama ini) dalam masalah/topik tersebut, serta aku yakin terhadap kesahihan paham ini.

Demikian, sekilas uraian tentang ma-salah ru’ya (memimpikan) Nabi saw se-moga bermanfaat bagi para pembaca.l

l l l l

l DRS. MURZAL A. MALIK

Jl. Cempaka No. 15 Ciwedus Permai Cilegon, Banten

Telp. 0254-395813

l l l l

l HM. ROYANI

Jl. Sukabakti 4 No. 59 RT. 05/RW. 10 Tangerang, Banten

l l l l

l AMRAN

Desa Balareja No. 68 RT.02/RW.02 Kamp. Kebembem, Kec. Balareja Kab. Tangerang, Banten

Telp. 021-5954785

l l l l

l MUHAMMAD FAUZI

Jl. Link Timur Komp. Banjarsari Permai Blok C 12 No. 3 Banjarsari, Cipocok Jaya, Serang, Banten

Telp. 0254-8241549, Hp. 08176578064

l l l l

l M. RODHI

Komplek Batan Indah E-16 Serpong, Tangerang, Banten

l ll l

l USMAN H. IDRIS

Kel. Binong RT. 11 RW. 01 No. 11 A (Blok D.6/11 A) Kec. Curug, Tengerang, Banten

l ll l

l SD MUHAMMADIYAH XII SETIABUDI PAMULANG

Jl. Surya Kencana No. 29 Pamulang, Tangerang - Banten

l ll l

l BESAH ALI

Villa Ilham, Blok Arafah H. 4 No. 30 Islamic Vilage, Tangerang, Banten

l ll l

l ARIZAL LATIEF

PCM Legok

Pengurus Muhammadiyah Perum. Dasana Indah Blok SG

Bojongnangka, Banten Telp. 021-54205469

l ll l

l WIDODO

Blok E. 17 No. 22 Permai Curug, Tangerang

l ll l

l AHMAD AMARULLAH

STIE Muhammadiyah Tangerang Jl. Perintis Kemerdekaan I/33 Cikokol, Babakan, Tangerang, Banten

l ll

ll IDRAN A. KARYAN

Jl. Nusantara No. 84 Cimone Mas Permai I Tangerang, Banten

l ll l

l SAIFUDIN ANGGO

PCM Bumi Indah

Jl. Rasamala VI Blok B VIII No. 47 A Vila Tangerang Elok, Kutajaya Kec. Pasar Kamis Kab. Tangerang, Banten

Telp. 021-59311643

l ll l

l IR. EDI MULYADI

PCM Pasar Kamis

Jl. Oscar V No. 1 RT. 06/RW. 03 Pondok Permai Kel. Kutajaya, Kec. Pasar Kamis Kab. Tangerang, Banten

AGEN BARU SUARA MUHAMMADIYAH DI BANTEN

De

m

o (Vi

si

t ht

tp:

//www.pdfspl

itm

erge

r.c

om

Referensi

Dokumen terkait

Pada jasa transportasi seperti jasa antarjemput, permasalahan yang ada pada antarjemput adalah sulit menerima pesanan antarjemput dikarenakan pemesanan yang hanya melalui

Di samping terdapat berita yang dapat diakses dengan cepat oleh setiap pembacanya, Serambinews.com juga menyediakan fasilitas bagi para pembaca untuk memberikan

Analisis dari Kultur Hukum melalui hasil Penelitian di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Gresik melalui program peningkatan pengembangan sistem pelaporan

Baik itu berupa eksternalitas positif maupun eksternalitas negatif (Sari, 2015)... bertujuan untuk mengetahui eksternalitas positif dan negatif dari TPST Piyungan,

Menurut Pusat Hiperkes dan Keselamatan Kerja, 1995, Kelelahan mata akibat dari pencahayaan yang kurang baik akan menunjukan gejala kelelahan mata yang sering

Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah data uji parameter laboratorium dari BBWS Mesuji Sekampung dan BPLHD Provinsi Lampung dengan perincian sebagai berikut:..

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas yaitu kesempatan bertumbuh, kemajuan dalam karier, pengakuan orang

D., 2013, Pengaruh Konsentrasi Xanthan Gum pada Sifat Fisik dan Aktivitas Antibakteri Krim Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap