• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Inbreeding Terhadap Karakter Fenotipe Ikan Nila GIFT (Oreochromis sp.)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Inbreeding Terhadap Karakter Fenotipe Ikan Nila GIFT (Oreochromis sp.)"

Copied!
90
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)

PENGARUH

INBREEDING

TERHADAP

KARAKTER FENOTIPE

IKAN NllA GIFT

(Oreochromis

sp.)

O l e h :

G U S R I N A

PROGRAM

PASCASARJANA

INSTITUT

PERTANIAN BOGOR

(52)

GUSRINA. Pengaruh Inbmding Temadap Karakter Fenotipe lkan Nila GlFT ( O r w c h m s sp.). Di bawah bimbingan Prof. Dr. Ir. Komar Sumarutadinata, MSc. sebagai ketua komisi dan Dr. Ir, Odang Carman,

MSc.

sebagai anggota komisi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penurunan keragaman genetik i h n nila GlFT akibat inbmeding dengan melakukan pengukuran karakter fenotipe yang meliputi karakter morfometrik dan meristik, asimetri organ berpasangan sata

tderansi salinitas.

Hewan uji yang digunakan dalam pendifhn ini ialah ikan nita GlFT (Genefic / m p t r , m t of

Fanned 7Zapias)

yang berasaf dari Ba(ai Budiiaya Air Tawar

Sukabumi dan mempakan turunan ke-ll dari kelompok poputasi ikan nila GIFT yang ada di Sukabumi dan berasal dari Filipina. Penelitian ini diksanakan dakim dua tahap. Pertama, ikan nila GIFT dipijahkan

secara

mas& dan diambil larva ikan nib GlFT ini sebanyak 300 ekor dan dipelihara sampd berukuran induk. Kemudian dilakukan pengukuran karakter morfometrik dan meristik dari ikan nila GlFT tersebut sebanyak 120 ekor, sedangkan sisanya dipelihara kembali sampai siap untuk dipijahkan. Tahap kedua, ikan nila GlFT hasil pemijahan prtama dipijahkan kembali dengan cam merrrgawinkan ikan-ikan tersebut secara sekerabat. Pengamatan yang dilakukan pada tahap kedua ini meliputi karakter morfometrik dan meristik, asimetri organ berpasangan serta tderansi dinitas.

Hasil peneiitian menunjukkan bahwa ikan nila GlFT generasi kedua mempunyai kemiripan karakfer r n ~ r f o r n ~ k dengan generasi pertam8

sebesar

25%. Nilai karakter meristik generasi kedua mengalami penurunan untuk beberapa karakter yaitu kamkter jari-jari Cemah sirip punggung, jari-jari kmah sirip dubur, jari- jari bmah sirip dada dan tapis insang sebefah kiri serta vertebrae, sedangkan karakter linea late& beMang mengalmi peningkatan dan brakter tapis insang kanan, linea lateralis depan serta jarijari kerns sirip punggung relatif stabil. Nilai fluktuasi asimetri besaran dan bilangan generasi kedua lebih besar dibandingkan generasi pertama untuk semua karakter meristik bilateral yang dimmati yaitu linea lateratis, jari-jari lemah sirip dada, jari-jari lemah Grip penrt dan tapis insang pada bngkung insang bagian luar (gM mcker) serta tuhng rusuk. Nilai total fluktuasi

asimetri besaran generasi pertama yaw 1,8150 sedangkan generasi kedua yaitu 3,4580 dan nilai total fluktuasi asim&i bilangan genera& pertama yaitu 1,4497 sedangkan generasi kedua yaitu 3,1133. Untuk mengetahui kemampuan ikan nila GiFT akibat

inbreeding

terhadap perubahan tingkungan dilakukan pengamatan tderansi satinitas dan hasil yang diperdeh ternyata ikan nita GlFT akibat

i n b m n g

mempunyai kemampuan untuk bertahan hidup pada salinitas 32 permil adakh 65,l
(53)

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul :

"Pengaruh I n b W n g Terhadap Karakter Fenatipe lkan N i GIFT (Omchromis sp.)

adafah

benar menrpakan hasit karya sendin' dm M u m pemah dipubh'kasikan. Semua sumber data dan infonnasi yang digunakan telah dinyatakan

secara

jelas dan dapat diperiksa kebenarannya.
(54)

PENGARUH INBREEDING TERHADAP

KARAKTER

FENOTIPE

IKAN NllA GIFT

(Oreochromis

sp.).

G U S R I N A

Tesis

Sebagai salah

satu

syarat

untuk

memperoleh gelar Magister Sains pada

Program Studi limu Perairan

PROGRAM PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2002

(55)

Hafaman Pengesahan

Judui Tesis : Pengaruh inbreeding tehadap karalder fenotipe ikan nila GIFT (Ofwcf?mm& sp.).

Nama : Gusrina

NRP : P. 19500017

Program Studi : llmu Peraim

Menyetujui Komisi Pembimbing

Prof. Dr. Ir. Kornar Sumantadinata, MSG. Dr. Ir. Odang Carman, MSc.

Ketua Anggota

Ketua Program Studi

llmu perairan

Dr. Chaitui Muluk. MSG.

Mengetahui,

Direktur Program Pascasarjana

(56)

Penufis ~~n di Jakarta pada

tanggal

30 Oktober 1965 sdmgai anak kedua dari pasangan Agus Syam Tanjung (Aim) dan Musripah. Pen& menikah dengan

On.

Hamdan

N a s u t h

dan

telah dikarunia dua orang putra bemama Safma

Afifah dan Haristian Afif Nasiution. Pendidikan sarjana ditempuh di Program Studi 6ddaya Perairan, Fakuftas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB, lutus pada tahun 1988.

Pada

tahun 2000, penub mendapafkan kesempatan

untuk

tnelanjutkm

pendiclikan pada Program Pascasarjana IPB, Program Stud'~ Itmu Peraim mk\at

Akuakubr. Beasiswa Pendidin Pasca Sajana diperoleh dari Proyek Pelita PPPG Pertanian tahun Anggaran ZWll2002, Diceldorat Pendidikan Oasar

dan

IUhen~ah, Departemen Pendiiikan Nasional.

Penufis belrerja setmgd W m m di Pusat Pengembangan Penataran Guru Pertanian Ciinjur sejak tafrun 1990. Mata tatatan yang menjadi tanggung

(57)

PRAKATA

Puji

dan

syukur penulis panat(Ean ke hadid A k h SWT,

yang

telah memberikan rahmat dan hidayat-Nya kepada penufis, sehingga dapat

rnenydesahn tesis dengan judul 'Penga~h i n b w terhadap karakter fenotipe ikan nib GIFT (Olleochrwnis sp.).

Penufis mengucapkan

terima

kasih kepada Bapak Pruf. Dr. Ir. Komar Sumantadinata, MSc. selaku ketua komisi dan Bapak Dr. If.

Odang

Cannan, MSc. sekrku anggata komisi

yang

telah membimbing

dan

mernberikan saran

serta

masukan

sehiia

tes'i ini dapat disdesaikan tepat waktu.

Tdma kasih pent& ucapkan kepada BPPT Jakarta yang Wah membantu memberikan fasilb

bahan

yang dibutuhkan selama peneEitian bedangsung dan

teknii yang berada di kdam pembaan Babakan yang tedah membantu

keterlaksanaan penetitian ini. Selain itu, ungkapan terima kasih kepada suami

terdnCa

atas pengertiannya serta se4uruh anggoQa keluarga, atas segrda doa dan kasih sayangnya sshingga

tesis

ini dapat dkbaikan. Penub berh8rap semoga
(58)

DAFTAR

IS1

Haiaman

DAFTAR TABEL

...

...

DAFTAR GAMBAR

PENDAHULUAN

Latar Belakang

...

Perurnusan dan perrdekatan Masafah

...

Tujuan dan Manfaat PermMan

...

HipOtds

...

TINJAUAN PUSTAKA

...

lkan Nila GIFT

K8rakter F d p e

...

Inb&ng

...

BAHAN DAN METODE

Waktu dan Tempat Peneiitian

...

Metode Penelitian

...

...

Peubah yang diamati

Kamktef

mrfometfik

...

...

Karakter NIeristik

...

Ash&i Organ Beqmsangan

Toleransi S a l i n i

...

6ahan danmertoda

...

Teknik Pengumpulan data

...

Analisis Data

...

HASlL DAN PEMBAHASAN

...

w

...

Pembahasan

DAFTAR PUSTAKA

...

viii

ix

(59)

1. W percampuran fenatpe dalam clan

antar

Iteiompok (%) yang

menunjukkan keeratan kelompok

... ...

... ...

...

...

.

..

...

...

... ...

...

... ... ...

...

18

3. Fluktuasi asimetri besaran dan bifangan ikan nila

GIIT

riibmdbg
(60)

1. Diagm alir permadahan skbm b u d i i ikan nila GlFT

(Ofwcf?rwnis sp.)

...

3

2. Pengukuran karakter morfometn'k dengan menggunakan Truss

morphmetry

...

11

3. Diagram kanonik ikan

nila

GlFT akibat inbmedhg generasi 1 dan

...

genemi 2 19

...

4. Peta teritorial kamkter morfometrik Ikan nib GI FT... 21

5. Histogram tderansi dinitas ikan nila GlFT akibat i n b d n g generasi

(61)

PENOAHULUAN

lkan nib GlFT ( O m o c h m sp.) merupakan jenis ikan air tawar yang

bemaai ekonomk. Mi ikan ini banyak dibudMayakan deh baik di

kolam maupun jaring terapung karena mempunyai prospek pasar yang sangat

baik

Berdasarkan

hasil peneQtian Bald PendWn Perikanan Air Tawar

Sukamandi, ikan niia GlFT mempunyai keragaan yang W h baik setmgai

perrgganti ikan nih fokal (ikm nila yang d i i n g k a n dari Taiwan pada tahun

1969 atau disebut T69) dan mulai disebar ke seiumh pebsok tanah air sejak

tahun 1995.

Peningkatan pmduksi ikan nib GIFT hams diiukung deh tersediinya

benih yang berkdbs. Menurut Kamiso (1999), karakteMk benih unggul

yang saat ini diperlukan ialah mempunyai pertumbuhan

cepat,

produlcPivitas

tinggi, konversi pakan yang eftden, tahan t e m p perubahan lingkungan dan

serangan penyakit dan dapat dijual daiam keadaan utuh

dan

sehat serta0

ters@dii dalam berbagai ukuran. Benih yang unggul sangat dibentukan oleh

kualitas induk dan teknologi budidaya.

Pmduksi ikan nila GIFT

sejak

d i n sampai tahun 1999 selalu

meningkat, baik untuk pasar bkal maupun ekspor. Dengan meningkatnya

produksi, kebutuhan akan benih juga meningkat. Kualitas bemi

yang

ada di

masyarakat kondisinya relatif lebih rendah. Menurut Rustidja (1994)' pada saat

ini nila yang berkembang di

masyarakat

mengalami penurunan karabr
(62)

silang daiam, jumlah induk yang terbgtas dan s8leksi yang satah (Hardjamulia

1991). Bsrdasarkan hasil penelitian dari ICLARM, Phiipina, ikan nila GlFT

diperdeh dari program selecWe b wyang bertujuan untuk meningkatkan

nitai produk dari populasi me&ilui

seleksi

dan perkawinan beberapa jenis ikan

nila yang terbaik dad beberapa famili. lkan nila GlFT hasil tmkfive b m d h g ini

mempunyai bragaman genetik dan heterongosltas

. .

yang tinggi.

lnfonnasi tentang keragaman genetik ikan nib GIFT harus diketahui oleh

para petani ikan agar dapat mengelola program b u d i y a ikan dan

membedakan jenis ikan ini dengan benar. Kesalahan dalam mengidentifikasi

jenls ikan nila GIFT akan sangat merugikan bagi petani ikan. Oleh karena itu

dalam peneliin ini akan dibahas tentang keragaman genetik ikan n b GIFT

akibat hbmdng dengan mengukur karakter fhotipmya.

Perurnusan

dan

pendeltatPn bsalah

Permasalahan yaw dihadapi

OM

petani ikan dan p e m b u d i i ikan nila ,

GlFT saat ini adalah adanya kecenderungan penurunan pertumbuhan ikan,

wama tubuh ikan nib GlFT sudah hampir sama dengan ikan

nila

kkal dan

bentuk tubuh menjadi

pendek.

Menurut Doyle (1983), ha1 ini diduga karma

kurangnya pengeaahuan petani dan pernbud'iya ikan akan peqphban induk

yang benar, sehingga mereka melakukan seleksi negatiF, se(ain itu terjadinya

silangddam -n menurunnya k-man genetik

Pengukuran keragaman genetik pada ikan dapat dilakukan dengan

beberapa metode, di antaranya adalah mengukur penampilan fenotipe,

(63)

keragaman genetik telah maju, Wapi pengukuran kemgamm genatSk

demgan

larngsung dilihat, mudah d i i , tanpa fadlibs yang rumit

dm

lebh murah

bhyanyadCbanceingikandenOgn~bidrimia(Halu1980).

lnfomcasi tentang kmgaman genet&

ikan

nib GlFT beium banyak

m hk , b w terhadap

~~

ikan

nila

G l f l (Dunbar 1).

Gambarl. Diegram

a9k

pemmddm

dstm

budkbya

8can

Ma GlFT [image:63.597.46.540.40.719.2]
(64)

Tujuan den

ManfeoR

Penelitian

Penelitian ird bertujuan untuk mengetahui penurunan keragam genetik ikan

nila GlFT akibat inbmedlng dengan melakukan pengukuran karakter fenotipe

(moifWWik,

M

k

,

asirnd organ berpasangan dan tderansi salinibs).

lnfonnasi mengenai keragaman genetik ikan nila GlFT akibat inbreediing

diharapkan dapat digunakan sehgai pertimbangan untuk mengembangkan usaha

pembenihan ikan agar dalam seleksi induk diikukan dengan benar dan rnengetahui

bebrapa perubahan kmakter W p e benih ilcan niia GIFT akibat mbmdng.

Hipotesb yang

akan

diuji dalam permMan ini ialah apabila tdah tejadi

inbmdhg d a m program pengembangbiakan ikan nila GlFT maka akan terjadi

penurunan keragam genetik yang tercermin dari beberapa indikstor i n M h g

(65)

nNJAUAN

PUSTAKA

ikan Nila GIFT

lkan nila GlFT merupakan varietas baru dari jenis ikan nila yang

dikembangkan deh ICLARM (InfemWnaI Cenbrlbr Livrirg Aqu& R8soufces

Management) yang berada di Filipina. Jenis ikan ini merupakan had

perkawimn 4 jenis strain nila dari Afrika dan 4 jenis Wain nila dari Asia.

Pemberian nama GlFT ini merupakan singkatan dari Genetic Impmvement of

Famed

~~

(Eknath ef

a/.

1993).

Jenis ikan nila GIFT ini diintroduksi pada tahun 1994 berupa generasi ke-

Ill dan tahun 1997 b e ~ p a generasi ke-VI melalui Balai Pen&ian Perikanan Air

Tawar (Balitkanwar) Sukamandi. Jenis ikan nila GlFT yang sudah disebarkan

kepada petanipetani ikan untuk dibudidayakan secara komersial adafah

generasi ke-Ill s e w 1 pengganti ikan nil8 lokal (ikan nila yang didatangkan

dad Taiwan pada tahun 1969 atau d i iT69). Jenii ikan ini mempunyai

keunggulan-keunggulan dibandingkan dengan ikan nila lokal ternbut. Hasil

peneatian Balitkanwar Sukamdi keunggutan tersebut antara lain ialah

jumlah telur lebih banyak 20

-

30%, pada

stadia

benih m p a i ukuran rataan

17-59 tumbuh lebih

cepat

300

-

400%, pada pembesamn tumbuh lebih cqat 100

-

ZOO%, konversi pakan rendah (0.8

-

1.2), lebih tahan pada lingkungan

yang kurang baik dan mempunyai tokmnsi pada kisaran

@nitas

0

-

15 ppt

.

Menurut Li S i i

ef

al. (1998), ikan nila GlFT mempunyai kemampuan
(66)

Karakter Fendpe

Menurut Yatim (1996), karaMer ialah

sifat

fisik dan psikis wan-bagiin

tubuh atau jaringan.

KaraMer

diatur oleh banyak macam gen, atau satu gen

saja. Berhubung dengan banyaknya gen

yang

rnenumbuhkan karakter maka

dibuat dua kelompok karakter yaitu karakter kualbtif dan karakter kuantitatif.

Kamkter kualitatif

ialah

kamkter yang dapat diihat ada atau tidaknya suatu

karakter. Karakter ini tidak dapat dibuat gradasi (diskontinu). Sedangkan

karakter kuantitatif ialah karalder yang dapat diukur nilai atau derajatnya,

sehingga ada urutan gradasi dari yang rendah sampai yang tinggi (kontinu).

Kamkbr kualiWf dibentukan deh scdu atau dua gen saja sedangkan karakter

kuantitatif disebabkan

oleh

banyak gen ( tiga atau lebih).

Beda karakter kualitatif dan kuantitatif menurut

Martojo

(1990) :

I. Sfat kuantitatif dipengaruhi ofeh sejumlah besar pasangan gen, yang

masingmasing dapat berperan secam adii, dominan dan gpistadik dan

bersama-sama dengan pengaruh lingkungan (non-genetik),

rnenghasakan ekspresj fenatipik sebagai

sifat

kua-

2. Keragaman sifat kuantitatif bersifat kontinu berkisar di antam nilai

minimum

dan

mksimum dan rmnggambarkan swtu d i b u s i normal;

dan

3. Karena jumlah yang besar dan saham setiap a M yang kecil maka

peranan gen secaea demi sepasang tklak penting, jelas

berbeda dari Mat k u a l i i yang hanya dipengaruhi d e h

satu

atau dua

pasang

gen.

Pengamh lingkungan

terhadap

sifad kuantitatif reWf lebih

(67)

Tave (1986) menyatakan bahwa hasil percobaan unhrk mernanipulasi

dan mengekspbitd gen-gen pada ikan hanya dapat d i idan diukur

melalui fenotipenya. Variasi yang terdapat untuk tiap-tiap karakter fenatipe

bersifat tetap, sehingga varkrsi dari karakter fenotipe baik kditatif maupun

kuantitatif menjadi penting untuk dipeiajari.

Menunrt Yatim (1996), fenape ialah bentuk luar atau bagaimana

kenyataannya karakter yang dikandung deh suatu indiiu, sedangkan

menurut Tave (1 986). fertatipe ialah setiap karaktehtik yang dapat diukur atau

sifat nyata yang dipunyai

oleh

organism. Fenoaipe menrpakan had in-

antam gendpe dan Ungkungan serta merupakan bentuk luar

atau

&fat-sifat

yang tampak. Genotipe menentukan karakter sedangkan lingkungan

menentukan $ampai di mana tercapai potensi itu. Fen~tipe tidak bisa melemati

kemampuan atau potensi genotipe (Yatim 1996).

Menurut Tave (1986), seleksi fenotipe kuabtif blah seleksi ikan

berdasarkan Mat genetik kualitatif sew misalnya

wama

ataupun bentuk

tubuh yang diinginkan sedangkan seleksi fenotipe kuantitatif blah seleksi,

terhadap penampakan ikan dengan ciri-dri atau parameter yang dapaf diukur,

misahnya: pan-, bobot,

persentase

d a g ' i , viabilfb', fandungan lemak,

protein, fekundiis dan lain sebagainya.

KaraMRr fenotipe ikan

Ma

GlFT yang telah diarnati menurut Mumiali

(1999) antara lain adalah letak dari setiap jafi-jari sirip, posisi drip perut

temadap sirip

dada,

bentuk dan (et;ak fin68 W r i s , jenis sisik, bentuk dan

jumlah garis-garis vertikal (bar) pada sirip punggung, sisi badan dan sirip ekor

pada bebetapa ukuran panjang dan perbedaan antara ikan nila GlFT jantan

(68)

Allenurut Yatim (1996), bm&g ialah mengawin-ngawinkan tanaman

atau temak yang perlu untuk mencari karakter-karakter yang baik. B&ng

atau -nkan ada dua pihak yaitu acak dan terarah. Palcawinan acak

meningkatkan heterozigositas genotipe, karena itu karakter-karakter baik atau

ungggul makin banyak tersetwr dan tefsembunyi deh aleJ-alel dominannya.

Perkawinan acak berarb' menurunkan daya produksi dan anak-anaknya sangat

variabel oleh

hetsrozigositas

itu. Perkwinan terarah Mat homozigositas akan

meningkat, dengan demikian Mat-Mat baik akan semakin banyak muncul d m

terlrumpul pada suatu genemi. Perkawinan Warah terdiri

dari

mbmdhg dan

oufbfwfing.

Menurut Yatim (1996), Kincaid (1982), Crow dan Kimura (1970),

inbreeding ialah palcawinan antara indiiu-indiiidu yang sekerabat yaitu

berasal dari jantan dan betina yang sama. Sedangkan outbreeding ialrth

perkmuinan antara indiiu-indiiu yang tidak sekerabat (berbeda induknya),

masih dalam satu varietss atau beda varietas. lnbmedng rnenghasilkan

homoa$ositas, oufbmobg menimbulkan heteroagogitas. KehomozQutan ini

akan melemahkan indiiu-indiiidunya temadap perubahan lingkungan,

outbtwding menguatkan indiiu-indEvidunya

tsrhadap

penrbahan lingkungan.

Selain itu silang-dalam (inbreeding) pada ikan akan mengakibatkan

penurunan kelangsungan hidup telur dan laiva, peningkatan frekuensi

ketidaknormahn bentuk dan penurunan laju pertumbuhan ikan. Silangdalam

juga mengakihtkan peningkatan homozigisitas (hanya

ada

satu tipe akl untuk
(69)

organisme yang disilangkan dengan i n d i i u yang agak jauh kekembatannya

dalam

satu

spesies. Hal ini dikenal dengan silan@uar (outbmdbg) yang hiss

menuju kepada peningkatan heterozigot dengan menghasilkan perbaikan dan

peningkatan kelangsungan hidup Wur dan peningkatan pertumbuhan.

Sikngdalam menyebabkan heterozigositas ikan berkurang dan

keragaman genetik mjadi rendah. Menurut NumiMayat (2000), lele dumbo

yang berasal dari Sleman, Tulung Agung dan Bogor rnempunyai stabilitas

perkembangan yang rendah akibat telah mengalami tekanan silangdalam

yang diiunjukkan dengan tingginya nilai fluktuasi asimetri dan adanya i n d i i u

yang tidak tumbuh drip

dada

dan drip perut pada kedua sisinya (abnormal).

Nilai fluktuasi asimetri bilangan untuk gabungan kertiga karaMer meristik

bi&teral pada ketiga daerah tersebut berkisar antara f,36 sampai dengan 2,17

dan nilai fluktuasi a M r i besaran berkisar antara 7.85 sampai dengan 8,93.

Menurut Leary et

al.

(1985). indiividu yang homoljgat kurang rnampu

mengimbangi keragaman lingkungan dan memproduksi energi untuk

pertumbuhan dan perkembangan. Oleh karma itu fluMW asimebi me~palcan

indikator untuk mengetahui adanya siiangdalam (inbmdhg). Menurut Van

Valan (1962) fiuktuasi

asimetn'

klah perubgtran organ atau bagian tubuh

sebelah kiri dan kanan yang menyebar normal dengan rataan rnendekati nol.

F l u M U

asimefri

pada populasi ikan n~la merah dan ikan

mas

yang ada di

Jawa Barat menurut Sundara (1993) sangat tinggi yang diduga akibat adanya

si3angdalam. Ciri meristik klateml yang diukur meliputi jumlah jari-jari lemah

sirip perut, sirip dada dan sisik pada linealateralis serta tapis insang pertama

hgimn

dalam.

A s i M itu tejadi karena adanya ketidakmampuan suatu
(70)

BAHAN

DAN

METODE

Wakhr dan Tempat PeneUtlan

Penelian ini difaksanakan pada bulan April 2001 sampai dengan bulan Juli

2002 bertempat di Kdam Percobaan Babakan, Jurusan Budiiya Perairan, Fakultas

Perikanan dan llmu Kelautan, 1-ut Pertanian Bogor.

Penelifin ini merupakan metode eksperimental yang diiksanakan secara

bertattap. Tattapan dalam penelitian ini ialah :

(1). Tahap Pertama

Pengamatan karakter fenotipe ikan nila GIFT hasil pemijahan massal

dari populasi dasar sampai memperdeh keturunan inbmedng generasi

pertarna dengan mengukur kekrngsungan hidup larva dan benih, serta

pertumbuhan ikan sampai menjadi induk ikan yang diiunakan untukb

tahap selanjutnya. Dalam tahap ini juga d~bkukan pengukuran temadap

karabr morfometrik, merWrik dan asimebi organ beqwmgan.

(2). Tahap Kedua

Pemilihan induk ikan hasil pemijahan tahap pertarna, untuk dilakukan

pemijahan tahap kedua, h b m d n g

generasi

kedua. lnduk i b n d i i k s i

berdasafkan penampakan fenotipenya. Pengamatan yang dilakukan

(71)

sampai menjadi induk ikan dan dilakukan pengukuran karakter

morfometrik, meristik, asimetri organ berpasangan dan toleransi

salinitas.

Peubah yang Diamati

1. Karakter Morfometrik

Pengukuran karakter morfometrik ikan nila GlFT menggunakan metode

fnrss

motphomefry. Metode ini merupakan teknik pengukuran yang sangat

baik dan kbih tajam untuk mendeteksi perbedaan bentuk tubuh ikan nila GIFT

-

dibandingkan metode konvensional serta tidak bergantung kepada ukuran ikan

(Velasco dan Janagap 1998). Metode

fmss

morphomefty berupa pengukuran

jarak titik-titik tanda yang dibuat pada kerangka tubuh. lkan nila GlFT

[image:71.597.74.534.33.738.2]

mempunyai 21 titik penunjuk (karakter) pada tubuh ikan (Gambar 2).

(72)

Keterangan:

A. Pengukuran wbelum sirip punggung

XlO

=

MTDS PMDS PMLL PMPC PMPV PCPF LPF DSL

Jarak antara ujung mulut sampai pangkal awal

darisirippunggung

Jarak antara ujung mulut sampai premaxilla Jarak antara ujung mulut sampai garis punggung

Jarak antara premaxilla sampai awal sirip punggung

Jarak antara pmmaxiUa sampai garis lateral Jarak antara premaxilla sampai ujung sirip dada

Jarak antara pmmaxik sampai awal &rip perut

Jarak antara ujung depan sirip dada sampai

ujung depan sirip perut

Jarak antara garis lateral sampai ujung depan sinp

pewt

Jarak antara ujung

awal

drip punggung sampai garis

lateral

B. Pengukuran panjang dan badan ikan

X11

=

DPF : Jarak antara ujung awal sirip punggung sampai sirip p e ~ t

X I 2

=

PSAS : Jarak antara ujung

awal sirip

perut sampai ujung

awal

sirip dubur

X i 3

=

DSR : Jarak antara ujung wal sirip punggung sampai ujung akhir

sirip

punggung

X14

=

DSAS : Jarak antara ujung awal sirip punggung sampai

ujung

awal

&rip dubur

X I 5

=

DRAS : Jarak antara ujung awal sirip dubur sampai ujung akhir sirip punggung

X I 6

--

PFDR : Jarak antara ujung awal sirip perut sampai ujung akhii sirip punggung

C. Pengukuran kaudal

X I 7

=

DRTC : Jarak antara ujung akhir M p punggung sampai

ujung

awal

&rip ekor

X I 8

=

TCBC : Jamk antara ujung awal drip ekor bagian atas

dan bawah

X19

=

BCAF : Jarak antara bagian bawah sirip ekor sampai

ujung awal sirip dubur

X20= ASTC : Jarak antara ujung awaJ sirip dubur sampai ujung bagin

atas

sirip ekor
(73)

Karakter meristik yang diarnati terdiri atas : 1. Jumlah sisik pada linea lateralis

2. Jumfah jari-jari sirip punggung 3. Jumlah jari-jari lemah sirip dada 4. Jumlah jarijari lemah sirip perut 5. Jumlah jafi-jari sirip dubur

6. Jumlah tapis insang pada lengkung insang bagian luar (@I

mcker)

7. Jumlah vertebrae 8. Jumlah tulang rusuk

3. Asimetri Organ Betpasangan

Asimetri organ betpasangan pada ikan nila GIFT dapat dihiung dari

basil perhiiungan ciri-dri meristik bilateral. Menurut Nurhidayat (2000), karakter

rneristik bilateral yang dapat digunakan untuk menggtahui niiai asimetri ialah

jumlah jari-jari lemah Grip dada, jumlah jari-jari lemah sirip perut dan jumlah

tapis insang pada lengkung insang bagiin iuar. Ketiga karakter tersebut

digunakan dalam penghiungan asimetri organ berpasangan karma karakter

tersebut lebih awal terbentuknya, bbih mudah dan lebih tepat dabm

penghiungannya. Penghiiungan nild fluktuasi asirnetri menggunakan rumus

C ( L - R )

FAm

=

n

C Z

FAn

=

-

keterangan :

(74)

R

=

jumlah organ sisi kanan

Z

=

jumlah i n d i i u asimetn' untuk an meristik tertentu n

=

jumlah $ampel.

4. Tderansi Salinitas

Menurut Chiyokubo et al. (1998) toieransi salinitas merupaltan salah

satu karakter fisiologis penting pada ikan. Analisis genetik dengan

menggunakan toleransi dinitas telah dilakukan pada ikan teleost dan dapat

menjelaskan perkembangan genetik dari ikan-ikan gupi liar ( M L mficulata)

dan ikan-ikan gupi yang telah diimestikasi (Poedie mtkulata). Penelitian

tersebut menggunakan empat populasi liar dan tigabelas jenis ikan gupi

domestikasi dengan menguji toleransi salinitas. Toieransi salinitas diukur

dengan menghiiung waktu yang dibutuhkan ikan untuk bertahan hidup

(SuNival Time) sejak dipindahkan dari air tawar ke air laut yang bersalinitas 35

permil. Dari hasil penelitian C h i i u b o et al. (1998) telah terjadi penurunan

toleransi salinitas

secara

i n d i i u yang diakibatkan deh depresi inbmedhg

pada genera* kedua. Depresi inbmedng dapat diihat dari karakter yang,

brkaitan dengan mess i n d i i u seperti kelangsungan hidup, pertumbuhan

dan kemampuan telur

menetas

( K iet ~

sl.

d a r n

Chiyokubo et a/., 1998).

6ahan yang diiunakan dalam penefitian ini adalah ikan nila GIFT yang

diambil dari Balai Budiiaya Air Tawar Sukabumi. lkan nila GlFT ini merupakan

tuninan ke-ll dari kelompok populasi ikan nih GlFT yang ada di Sukabumi dan

(75)

Pada tahap awal, induk jantan dan betina dipelihara secara terpisah.

Dilakukan penyiapan wadah pemijahan berupa kolam tembok berukuran 20 X

10 X 1 m, induk jantan dan betina dimasukkan dalam wadah pemijahan

sebanyak 50 ekor ( 35 ekor ikan bnaiet dan 15 ekor ikan jantan). Pengamatan

dilakukan mulai dari pemijahan ikan sampai pengeman larva di mulut

induknya. Setelah d i ndad asuhan induknya, anak-amk ikan tersebut

dikumpulkan dan dihitung jumlahnya

serta

dipek'hara dalam akuarium dengan

kepadatan 100 ekor per akuarium. Ukuran akuarium yang digunakan adalah

80 X 60 X 40

cm sebanyak tiga buah akuarium. Perneliharaan di dalam

akuarium diikukan selama mtu bubn dengan diberikan pakan alami (cacing

rambutf~ubifek) dan pakan buatan dalam bentuk tepung. Sebnjutnya benih

ikan nila GIFT ini dipelihara dengan menggunakan wring be~kuran 2 X 1 X 1

m yang diletakkan di dalam kdam yang berukuran 20 X 10 X 4 m. Kepadatan

benih ikan yang ditebar adalah 50 ekor per wring, pemelihamn tersebut

dilakukan sampai ukuran induk. Pakan yang diberikan berupa pakan buatan

yaitu p e w dengan frekuensi pemberian pakan tiga kali sehari. Pengamatan

.

tehadap pertumbuhan ikan Sni difakukan setiap satu bulan sekali, dengan

mengukur panjang tubuh dan berat ikan secam individu. Setelah berukuran

60-100 gram per ekor dilakukan pengukuran morfometrik dan meristik

sebanyak 120 ekor, sisanya dipdham untuk diikukan pemijahan tahap

seianjutnya.

Setelah siap menjadi induk, ikan-ikan tersebut disefeksi dan diiunakan

dalam pemijahan berikutnya. Jumbh induk yang diijahkan ad- tiga pasang

dengan perbandingan jantan dan betina adalah 1 : 2. JumJah induk betina

(76)

pemijahan yaitu hapa berukuran 1 X 1

x

1 m. Sedangkan induk jantan yang

digunakan sebanyak tiga ekor dan dimasukkan ke dalam hapa yang telah

berisi induk betina, setiap induk jantan ini digunakan untuk memijahkan dua

ekor induk betina. Pengamatan dilakukan sampai induk-induk ikan tersebut

memijah dan terlihat anak-anak ikan nila GIFT tersebut bergerombd. Anak-

anak ikan tersebut kemudiin diimbil dan dipefihara di dahm akuarium selama

satu bulan. Pakan yang dibenikan berupa cacing rambut (TuMfek) dan pakan

buatan dahm bentuk peaet yang dihaluskan. Selanjutnya benih ikan nila GlFT

ini dipelihara sampai berukuran 60-100 gram per ekor di dalam wadah

pendederan (wring, yang berukuran 2 X 1 X 1 m). Pakan yang dgunakan

selama pemdiharaan itu adalah pakan buatan dalam bentuk peUet dan

diberikan tiga kali sehari. lkan nila GlFT yang diperdeh dari hasll pemijahan

(inbreeding generasi kedua) tersebut dilakukan pengukuran yang meiiputi

karakter morfometrik, meristik, asimetri organ berpasangan dan toleransi

saliniters.

Untuk pengamatan toleransi salinitas ikan nila GlFT yang digunakan blah

ikan nila GlFT akibat i n b W n g dan dari petani ikan di Cinjur hasil

perkawinan massal yang merupakan kontrot. lkan n'h GlFT tersebut dipeiihara

dalam waring selama satu minggu dan mempunyai ukuran re&tif sama yaitu

90-100 gram per ekor, kemudian ikan-ikan tersebut dipelihara dalam akuarium

berukuran 80 X 60 X 40 cm dengan kepgdatan 10 ekor per akuarium dan

media yang digunakan air but dengan salinitas 32 permil. Kemudian dilakukan

pengamatan sejak ikan tersebut dimasukkan ke dalam air hut sampai ikan

(77)

Teknik Pengumpulan Data

Data yang diperoleh dari hasil penelitian mdiputi data morfometrik,

meristik, asimetri organ berpasangan dan tderansi dinitas yang dikurnpulkan

dan wmpel uji. Jumlah sampel uji untuk setiap tahap penelin sebanyak 120

ekor. Data morfometrik, meristik dan asimetri organ berpasangan diperdeh

pada setiap tahap penefitian, sedangkan niW toleransi salinitas diperaleh pada

tahap akhir peneliin dengan jumlah sampel uji sebanyak 50 ekor.

Analkis Data

Data morfometrik yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan

menggunakan analisis diikriminan. Analisis diikriminan merupakan suatu

analisis dengan tujuan membentuk sejumlah fungsi melalui kombinasi linear

peubah-peubah a d , yang dapat diiunakan sebagai cam terbaik untuk

memisahkan kelompok atau individu. Fungsi yang terbentuk mefalui analisis ini

diibut sebagai fungsi diikriminan yang bermanfaat untuk menerangkan,

perbedaan antar kelompok atau menterjemahkan ciri kelompok (Suharjo clan

S i i i 1999).

Data meristik dan asiM organ berpasangan dianalisis secara

desfdptif. Sedangkan untuk mengevaluasi tderansi dinitas antar keturunan

yang dikawinkan secata inb&ng dalam populasi tersebut dilakukan

perbandingan dengan menggunakan ikan nila GIFT yang berasal dari petani

ikan di Cianjur sebagai kontrol. Data yang diperoleh kemudin dianalisis

(78)

- - . . L - : , - > , , . - 3

. . :': : . I.

:SF.

1: .

-

8 &.+, - - -7 k. .? < 7 1 .. .

. -

- -

HAS&

DAN

PEMBAHASAN .

Kamkter mo&mH&

-

pertama mempuny8i k m p a n dengan

- '

generasi kedua

sebemr

25%. Selain itu bentuk

tutwh

ikan

nila GIFT antar

dan

ddm kdompok mempunyai perbedaan yang beragam (Tabel 1.).

Bedasarkan Gambar 3 dan 4 diperoletr infonnasi tentang pmgekmpokan

mmirg-masing kelompdc dm posisi masing-masing individu pada pusat

k-poknya yang d i idengan dua dimend. Kelompdc satu mtwupakan

gen&si pertama yang plr* kdompoknya berdakatln demgan kslompok dua yang merupakan gsnsrasi kedua popubsi ~ ~ I W M dan kdompok empat yang

merupakan

-

kedua popularsi ketiga. G e n e d kedua . 7 hi t d i n ' dad

.

':-

icebmpok dua,

tiga

d m emp* yang msmpnnyai kemhipan dengan

&

Tabel 1. N i percampuran fen* dalam d m antar kelampok (%) yang

. . menunjukkan keeratan k8bmpdc

Generasril :kelompdcpertarma

GsnsraQi 2.1 : kelompok kedua O e n e d 2.2 : kelompdr k*

[image:78.597.19.544.51.704.2]
(79)

Gambar 3. D i r a m kanonik ikan nila GiFT akibat inbmdng generasi pertama dan generasi kedua

>

Karakter Meristik

Karakter meristik ikan nla GIFT berdasarkan Tabel 2. telah terjadi

penurunan jumlah ciriciri meristik untuk karakter jari-jari bmah sidp punggung, ,

sirip dubur, sirip dada, sirip penit, tapis insang dan vertebrae. Untuk karakter

linea lateralis belakang terjadi peningkatan jumlah ariciri meristik, sedangkan

karakter linea lateralis depan, jari-jari keras sirip punggung dan tapis insang

kanan reW stabil antara generasi pertama dan kedua.

Pengukuran karakter tulang rusuk generasi pertama tidak dapat

dllakukan sehingga tidak

dapat

dibandingkan dengan generasi kedua. Karakter

tuhng rusuk ini digunakan untuk menghitung nilai fluktuasi asimetri, nilai

nuktuasi asimetri besaran dan bilangan reW tinggi yaitu 0,9333 dan 0,4933.

(3rwpc-

" UnqwpedCagse

"

4

3

0 2

0 1

20

-

10

-

0

Function t

0 0

-10 a el

8

.-

'E

2

-20.

-

-

-

-

[image:79.597.137.526.76.338.2]
(80)
[image:80.593.60.526.49.673.2]
(81)

-

L

1. Jd@imSit@- 16,@8f0,20 16.49 & 0.50

2. kma)l P u W W 12.67 f 0.80 11 '40 f 0.52

3. Jsrcjarikmahsiripdubur 11.78k 1.11 0,01 f 0.16

- . I 4. Vertebras 30.10 f 0.85 29,98 f 0,39

5. Jad-jad h m h

ship

dada

kid 13.08 f 0,33 12.41 f 0.63

6. Jari-jafi

lemh

ship

dada

kanan 13.06 f 0,37 12,80 f 0.46

I

L . -

- - . -, - - - 1 - 3 7. 8. . . 9. 1 f

3aryarS bmah

sinp

perut kin

Jari.jafi kmah drip perut kanan

10.

12.

LhemMmk depan Idri

l.kaWmb belakang kiri

- ;.

..

I

-

5,03 f 0.16

5.02

*

0.13

Linealatem depan kanan

LhMemk belakang kanan

4,96 f 0,ZU

4.98 A 0,13

21 ,67 f 1 ,OlF

14,35 f 1.15

13.

14.

"5.

16.

21,59f 1,11

21 $7 f 1.04

17,12

A

1.27

14.36 f 1.26

I

21.77 f 0,96

17,lOf 1.26

Tapis insang kiri

Tapis insang kanan

Tinggi badandatif

Panjang baku

mbW

27.67

*

0,86

27,98 f 1.20

4,77

*

0.36

16.23 k 0,62

26.95 f 0.79

27,52 f 0.89

5,39 f 0,44

(82)

Dari data meristik bilatsral diperokh hasil bahwa telah terjadi peningkatan

nilai fluktuasi ashetri besaran

dan

fiulduaei a s i m bihgan dad

pmmi

peatma

ke gemmi W u a yang disejikan pada Tabel 3.

Nilai ffuktuasi

asimetri

bemiran tertinggi diperdeh pada gemmi W u a untuk

- - .

karakter /hea

/atem/&

depan yaitu 0,875, karakter tapis insang

(@fa&@

yaiQu

0,8167, kamkbr ship dada yaitu 0,683 dan karakter yang derkecil addah sirip penR

. . Nilai fluktuasi asitnetri bilangen tettinggi diperdeh pada gemmad kedua

- ,, I

u n & k - m

_ .

h a

hibmWkang yaitu 0,74, hralder

tapCs

b#rang yaitu 0,69,

, I ' ..

. . . karatdek / h a laten/&

ckpvr

y8itu 0,667,

kanlder

drip dad. ysYu 0,658

dart

- - .

-

. - kmkter yang terkecil adalah drip

psnn

yaitu 0.0583.

7 I

- Tabel 3. fluktuasi asknetn'

besaran

dan bilangan ikan nib GIFT hfmedhg [image:82.597.72.531.435.653.2]
(83)

Tokansi satinii ikan nila GlFT akibat hbmedbg dibandingkan dengan

kontrol diamati. Dari pengmatan tersebut diperoleh hasil bdnm waldu yang

dibutuhkan

oleh

ikan untuk bertahan hidup

pada

ilcan kontrd kbih

besar

[image:83.597.74.525.52.651.2]

dibandhgkan dengan ikan nila GlFT akibat inbmcfhg genemsi kedua ( Gambar 5).

(84)

Pem

ba

hasan

Dan hasil analisis d i i m i n a n hrupa

peta

teritorial dan diagram kanonik

menjelaskan bahwa karakter morfometrik generasi pertama mempunyai kernhipan

hanya 25%, Hal ini berarti telah terjadi pergeseran karakter morfometrik dari

generasi -ma kepada generasi kedua. Selain itu bentuk tubuh ikan nib GIFT

pada generasi pertama mempunyai kemiripan dengan kelompoknya hanya 50% dan

yang diiurunkan kepada genera4 kedua hanya 25%. Pada keturunan generasi

kedua ini dikawinkan tiga pasang induk ikan yang berbeda dan' generasi pertama

dan temyata karakter morfometrik generasi kedua mempunyai kemiripan yang

be- baik antar dan dalam kebmpok kanena tdah terjadi proses -ng over

dalam pembentukan gen-gen yang dapat mengekspresikan karakter fenotipe yang

berbeda. Hal ini dapat diartikan bahwa bentuk tubuh ikan nila GIFT

perkembangannya sangat dipengaruhi oleh faktor gendk dan lingkungan. Selain itu

tidak semua karakter knotipe dari induk diwariskan kepada keturunannya karena

karakter fenotipe yang muncul pada generasi selanjutnya merupakan interaksi

antara faktor genetik dan lingkungan. Menurut Noor (1996),

silang

dafam akan

rneningkatkan homozigosbs dan pada

saal

bersamaan akan menurunkan derajat

hgterozigositas. l n d i i u yang dihasilkan dari perkawinan sekerabat pada genera&

kedua memiliki pasangan akd yang sama yang disebut homozigot. l n d i i u

homozigot sangat dipengaruhi

deh

lingkungan sehingga masingmasing individu

akan Mnteraksi terhadap lingkungan yang mengakibatkan munculnya perbedaan

bentuk tubuh pada masingmasing individu.

Karakter meristik yang terukur dalam penelitian ini menunjukkan bahwa telah

(85)

beberapa karakter kgcuah' untuk karakter linea lateralis belakang mengalami

peningkatan. Hal ini menurut ffirpichnikov (4981) telah terjadi penyimpangan

fenotipe untuk karakter morfdogi yang meliputi karakter meristik dan rnorfometrik

karena perkawinan sejenis (inbmedhg) dan kondisi lingkungan yang tidak

menguntungkan yang disebut dengan phenodeviant

.

Phenodeviant ini rnerupakan

bentuk cacat dan penyimpangan-penyimpangan yang meliputi : bemacam-macam

tipe pemindahan sisik (lokasi sisik tidak benar yaitu pada daerah yang berbeda atau

pada keseluruhan tubuh), beberapa tipe penyimpangan drip (cacat sirip, yaitu

pengurangan kelengkapan sirip, perubahan struktur sirip seperti sirip dorsal yang

dipadatkan dan k-ng atau sirip caudal yang menggantung), pengurangan tutup

insang, bentuk kepala seperti buNdog, cacat kolom tulang belakang, penyimpangan

stnrktur usus, perubahan struktur integumen dan sisik menghasilkan penampilan

yang disebut carp glassy yang dapat memperlambat pertumbuhan (Kirpichnikov

1981).

Nilai fluktuasi asimetii besaran dan biiangan untuk semua karakter meristik

bilateral pada generasi kedua lebih besar dibandingkan generasi pertama. Hal ini

.

terjadi karena pada generasi kedua telah terjadi tekanan silang dalam yang dapat

menyebabkan menurunnya kemampuan i n d i i u untuk berkembang secara normal.

Menurut Leafy et al. (1985) tingginya ffuktuasi asimetri ini dihubungkan dengan

ketidakrnampuan i n d i i u tersebut untuk mengekspmsikan W e genetik yang

mengatur struktur bagiin tubuh tertentu. Tekanan silang dalam ini akan

4

berpengaruh langsung temadap proses pembentukan organ tubuh ikan sehingga

mengakibatkan ketidak sirndrian organ yang terbentuk pada sisi kin dan kanan.

Ketidakstabilan perkembangan organ tubuh ini dapat mengakibatkan adanya

(86)

semakin meningkat asimetrinya yang sangat berpengaruh kepada kenormalan

bentuk tubuh ikan. lkan yang mempunyai tubuh abnormal cenderung mempunyai

ketahanan tubuh yang rendah sehingga akan mudah terserang penyakit dan tidak

tahan terhadap pe~bahan lingkungan. lkan yang memiliki nilai fluktuasi asimetri

tinggi akan memiliki stabilis perkembangan yang rendah.

Pengukuran stabilii perkembangan individu dengan perhidungan fluktuasi

asimetri bitangan dan besaran ini dapat digunakan untuk menduga variasi genetik

ikan nila GIFT akibat silang dalam (Leary et

a/.

1985). Tingginya nilai fluktuasi asimetri ikan nila GlFT akibat inb&ng generasi kedua dapat menunjukkan tingkat

homozigositas yang semakin tinggi.

Data yang diperoleh dari has1 penditian ini menunjukan adanya kordasi yang

negrrtif antara beberapa karakter meristik bilateral yang diukur dengan nilai fluktuasi

asimetri besaran dan bilangan yaitu penurunan jumlah ciri meristik mengakibatkan

peningkatan nilai fluktuasi asimetri bilangan dan besaran. Hal ini sesuai dengan

pemyataan Leary et 81. (1985) bahwa ada hubungan yang negatif antara

hetefozigositas dengan fluktuasi asirnetri pada ikan Rainbow Trout dan ikan Salmon.,

Pada popuiasi diploid ginogenetik, meningkatnya fluktuasi asimetn' umumnya disertai

dengan rendahnya perhitungan ari-dti meMik. Wingkatnya asimetii, lambannya

perkembangan dan rendahnya perhidungan dri-ciri me* pada diploid ginogenetik

merupakan akibat dari menurunnya keteraediin energi selama bertangsungnya

perkembangan.

i

Nilai toleransi salinitas ikan nila GlFT akibat inbreeding dan kontrd diukur

dengan melihat kemampuan i n d i i u untuk bertahan hiiup pada salinitas Iingkungan

yang tinggi. lndividu yang mampu bertahan dengan kondisi lingkungan yang buruk

(87)

mempunyai ketahanan tubuh yang lebih rendah dibandingkan dengan ikan nila GlFT

kontrol. Hal

ini

dapgt dijelasltan bahwa ikan nila GlFT yang

telah

dikawinkan secara

firllsib akan mengalami depresi inbreeding yam akan mengakibatkan berkumgnya

daya tahan tubuh ikan tersebut temadap pembahan lingkungan yang drastis

(berkurangnya fifness). Menurut Taw (1 986) individu yang mengalami silang dalam

akan mengalami perubahan bentuk yaitu peningkatan pemntase ketidaknorrnalan

(88)

1. Karakter rnorfomatrik ikan nila GlFT

generasi

pertama dan M u a terdapat

penbedaan bentuk tubuh dengan nilai kemiripan sebesar 25%.

2. Karakter meristik ikan nila GlFT mengalami penurunan jumlah ari-dri meristik

dari genera4 pertama ke generasi kedua untuk beberapa karakter kecuati

karakter linea lateralis depan, karakter jari-jari kerns sirip punggung dan tapis

insang kanan relatif stabil sedangkan karakter linea lateral'i belakang

mengalami pening katan.

3. Nilai fluktuasi asimetri besaran dan bilangan untuk semua karakter meristik

bilateral mengalami peningkatan dari generasi pertama ke generasi kedua.

Nilai fluktuasi asimetri berkodasi negatif dengan jumlah dri-ciri meristik yang

dihiiung.

4. lkan nila GlFT yang dikawinkan sekerabat mengalami penunrnan terhadap

(89)

DAFTAR PUSTAKA

Chiyokubo,T., S. Takahito, N. Masamichi, F. Yoshihii. 1998. Genetic features of

salinity tolerance in wild and domestic guppies (P06~~7ia mticulata). Aquac~lture 167 (1 998) 339-348.

Crow, J.F and M. Kimura. 1970. An introduction to population genetic theory. Hertrper and Row Publisher. New York, Evaston, London. 517p.

De Vera,M.P. 1998. Breeding strategies In Manual on Genetic Improvement

of

Farmed Tilapia (GIFT) Research M e t h o d w i . Vol. I. ICLARM. Philippines.

Doyle, R.W. 1983. An approach to the quantitative analysis of domestication s e k t b n in aquaculture. Aquaculture 33 : 167 -1 85.

Eknath, A:E. et al, 1993. Genetic improvement of farmed tilapias : at growth performance

of

eight strains

of

Omchmmis nibticus tested in diirent farm environments. Aquaculture 111 (1-4), 171-188.

Hartl, D. 1980. Principles of population genetics. Sinauer Associates, Inc., Sunderland, Mass. 488p.

Hardjamulii, A. 1991. Penurunan kualitas induk ikan. Makalah pada pertemuan pnelaahan peningkatan mutu induk ikan BBI di Cibogo. Bogor tanggal 2-5 Oktober 1991. Balai P e n d i n Perikanan Kit Tawar. Bogor. 15 hal.

Kamiso, H.N. 1999. Konsep pembenihan ikan nasional. Di dalam Prociding Seminar hadl penelitian Genetika lkan yang d i i g a r a k a n oleh INFIGRAD 8 Pebruari 1999.9

-

14 hal.

Kincaid, H.L. 1982. Inbreeding in fish populations used for aquaculture. Aquaculture, 33~215-227.

Kirpichnikov, V. S. 1981. Genetic Bases of Fish S e l e d i . Springer-verlag, Berlin. 410 p.

Leafy, R.F., F.W. Akndrof, and K.L. Knudsen. 1985. Development instability as an m d i i o r of reduced g e n e variation in hatchery trout. Transadion of American Fisheries Society, 114 : 230-235.

Li S i , Li Chenhong, M. Dey, R. Dunham. 1998. Seinabiiity

of

four strains of Nile Tilapia, Omochmmis niloticus, in Chinese Ponds. Aquacuture 174 (1999) : 223-227.
(90)

Mumiati, B. 1999. Ciri-ciri morfornetrik ikan nila ( O ~ h m m s nildkxs) ststrain Chitralada dan strain GtfT. Jumal ilmu-ilmu perairan dan perikanan Indonesia (1 999), VI (2):21-38.

Noor, R. R. 1996. Genetika Temak. Penebar Swadaya. Jakarta. 200 hal.

Nurhidayat, M.A. 2000. FluktUBSi asimdri

dan

abnormdiis pada ikan lele dumbo (CIan'as sp.) yang berasal dad tiga daerah sentra budiiya di Pulau Jawa. Tesis, Program Pascasarjana. tPB. 26 hal.

Rustidja. 1994. Konsep genetik dan pemuliaan nila merah (sebuah review). Makalah pada seminar pengembangan agribisnis nila merah tanggal 28 Juni 1994 di BBAT Sukabumi. Fakuttas Perikanan. Universitas Brawijaya. Malang. 10 hal.

Rustidja. 1.995. Teknik seleksi induk dalam upaya peningkatan mutu benih. Diimpaikan dalam Pettemuan Perurnusan Pengelolaan Balai Benih lkan Sentral Wuruh Indonesian. Yogyakarta, tanggal 28 Juni s.d. 1 Juli 1995. Deptan, Ditjen Perikanan. DireMorat Bina Perbenihan - 3 5 hal.

Rahmw., R. 1999. Karakter fenotipik dan potensi tumbuh lkan Gurame (Osphmnemus g m m y , Lacepede). Tesis, Program Pasca sarjana. fPB. 48 hat.

Suharjo, B dan Siswadi. 1999. Analiiis Eksplorasi Data Peubah Ganda & SPSS 7,5. Jurusan Matematika. FMIPA. lnstitut Pertanian Bogor. 60 hal.

Sundara, A.S. 1993. Fluktuasi asimetri pada ikan nila merah (Omochmis sp.) dan ikan mas (Cypn'nus carpi0 Linn) Skripsi, IPB. Bogor. 42 hal.

Tave, D. 1986. Genetics for fish hatchery managers. AVI Publishing Company lnc.

Westport. Conscticut. 299 p.

Tave,D. 1995. Sekdve breeding programmes for medium-sized fish farm. FAO. Technical paper. Rom. 122 p.

Van VaJen, L. 1962. A study of fluduating asymmetry. Evolution, 16(2): 125-142.

Velasco. R and C. Janagap. 1998. Charactefizatbn of T i p i a population using Truss Morphometry. In : Belen, 0.A and A.E. Eknath. Manual on G e n e Improvement af Farmed Tilapia (GIFT) Research Methodologii. Vd. I. ICLARM. Philippines.

Gambar

Gambarl. Diegram a9k pemmddm dstm budkbya 8can Ma GlFT w-1
Gambar 2. Pengukuran karater morfometrik dengan menggunakan truss
Tabel 1. N i  percampuran fen*
Gambar 3. D i r a m  kanonik ikan nila GiFT akibat inbmdng generasi
+4

Referensi

Dokumen terkait

Segala Puji bagi Allah SWT yang telah menciptakan manusia dengan akal dan fikiran serta memberikan rahmat dan hidaya-Nya kepada penulis sehingga dapat menuangkan

Disitasi dari penelitian Ducha dkk (2012) yang menyebutkan bahwa persentase motilitas pada pengencer CEP-2 dengan kuning telur 20% mampu mempertahankan persentase

Seperti, semua siswi dan guru perempuan yang beragama Islam mengenakan jilbab sedangkan sekolah ini bukan merupakan sekolah yang berbasis agama, pembiasaan hidup disiplin

Untuk meningkatkan kedisiplinan karyawan di PDC Giant Villa Melati Mas Serpong dan tindakan yang tidak taat terhadap peraturan perusahaan maka di buat bentuk sikap yang mana

Oleh karena itu, Fikri Ramadhan mahasiswa Program Studi Multimedia Fakultas Teknik Universitas Surabaya memiliki ide untuk membuat sebuah aplikasi yang dapat membuat seseorang

Dengan adanya rancangan aplikasi pengelolahan nilai diharapkan dapat membantu dalam pengelolahan nilai akhir siswa seperti pengolahan nilainya, pencarian dan

[r]

78 percakapan hanya sebatas interaksi secara lisan antara orang yang berbicara (penutur) dengan orang yang diajak berbicara (petutur) yang membahas suatu hal dalam satu