• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENUTUP PERANAN ADVOKAT DALAM PEMBERIAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK KORBAN KEKERASAN SEKSUAL.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENUTUP PERANAN ADVOKAT DALAM PEMBERIAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK KORBAN KEKERASAN SEKSUAL."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

44

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ynag telah dilakukan, maka diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Perlindungan yang dilakukan Advokat terhadap anak sebagai korban kekerasaan seksual telah sesuai dengan UU No. 18 tahun 2003 tentang Advokat, adalah berupa pemberian bantuan hukum yang dilakukan oleh Advokat dalam mendampingi korban secara cuma-Cuma bagi yang tidak mampu.

2. Kendala yang dihadapi Advokat

Biasanya anak tidak mau menceritakan atau sulit diajak komunikasi dan dari pihak keluarga cenderung menutup diri.

B. Saran

Berdasarkan hasil analis dan kesimpulan diatas, maka penulis akan mencoba memberikan beberapa saran yang mungkin dapat berguna dan bermanfaat. Adapun saran-saran yang diberikan penulis :

(2)

45

2. Untuk keluarga korban sebaiknya tidak menutup diri dan harus segera melaporkan kepada pihak yang berwenang apabila melihat, mendengar dan merasakan akan adanya tindakan kekerasan seksual.

(3)

46

DAFTAR PUSTAKA

Albra Mr N.E, Mr. H. R. W Gokkel, 1983, Kamus Hukum Fockema Andreae Belanda Indonesia, Penerbit Bina Cipta.

Adnan Buyung Nasution, 1982, Bantuan Hukum Indonesia, Jakarta LP3S. Arif Gosita, 2004, Masalah Perlindungan Anak,PT BIP, Jakarta, hlm 12

Binzaid Kadafi, Aria Suyudi, Bani Pamungkas, Advokat indonesia mencari legitimasi (pusat studi hukum dan kebijakan indonesia, 2002)hlm 39-54

Badan Pembinaan Hukum Nasional RI, 1997, Analisis dan Efaluasi tentang Kode Etik Advokat dan Konsultan Hukum, Jakarta.

Forum lembaga perlindungan Anak,1999, Anggaran Dasar Lembaga Perlindungan Anak,propinsi Daerah istimewa Yogyakarta

Irwanto P. H. D,1998 kebutuhan anak dalam situasi sulit, makalah dan lokakarya perlindungan anak, Jakarta, hlm 2

Kadafi Binziad, Aria Suyudi, Bani Pamungkas, 2002, Advokat Indonesia Mencari Legitimasi ( Pusat Study Hukum dan Kebijaksanaan Indonesia ), Jakarta.

Mertokusumo sudikno, 1998, Mengenal Hukum, Liberty.

PT. Gramedia Press, 2004, Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi terbaru, Tim Prima Pena, hlm 762.

Moeljatno, SH, Prof, 2001, Kitab Undang Undang Hukum Pidana, Bumi Aksara, Jakarta.

Mohamad Joni, SH dan Zuchaina Z, 1998, Tanamas, SH, Konvesi Hak Anak, Jakarta

Romli Atmasasmita, 1992, Teori dan Kapita Selekta Kriminolog Enesco, Bandung , hlm55

(4)

47

Peraturan Perundang-undangan

Undang Undang Dasar 1945 Pasal 28B ayat 2

Undang Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Undang Undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak

Kepres Nomor 36 Tahun 1990 tentang Pengesahan Convetion On The Right Of The Child

Undang Undang Nomor 18 Tahun 2003, tentang Advokat

Undang Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia KUHP (Kitab Undang Undang Hukum Pidana)

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini dipertegas dalam Pasal 22 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat yang berbunyi sebagai berikut. i) Advokat wajib memberikan bantuan hukum secara

yang mengarah pada tingdak pidana. Kendala yang dihadapi Polri dalam memberikan perlindungan hukum. terhadap korban dari tindakan kekerasan seksual dalam

Dalam memberikan perlindungan pada anak yang menjadi korban kekerasan seksual, kepolisian melakukan upaya-upaya sebagai berikut:a. Memberikan akses pada lembaga dan/atau

terhadap oknum yang diduga melakukan kekerasan psikis. Kendala-kendala yang dihadapi oleh Lembaga Perlindungan Anak.. dalam memberikan perlindungan terhadap anak

Dalam hal ini, proposisi umum berupa peran Advokat dalam memberikan perlindungan hukum bagi istri yang menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) menurut peraturan

Kedudukan Advokat sebagai lembaga penegak hukum non pemerintah yang ditegaskan pula dalam Pasal 5 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat

Data yang diperoleh secara langsung dari lapangan berupa pengamatan terkait kasus anak korban kekerasan seksual dan pengamatan mengenai pelaksanaan peranan KPAID Palembang

Sejak UU Nomor 18 Tahun 2003 tentang advokat diberlakukan, posisi BKBH pergurua tinggi sebagai organisasi yang memberikan jasa bantuan hukum secara cuma-cuma nyaris hilang