• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGALAMAN LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DALAM MENGGONTROL TEKANAN DARAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIPTOMULYO (Studi Kasus Pada Ny.S di Wilayah Kerja Puskesmas Ciptomulyo Kota Malang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGALAMAN LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DALAM MENGGONTROL TEKANAN DARAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIPTOMULYO (Studi Kasus Pada Ny.S di Wilayah Kerja Puskesmas Ciptomulyo Kota Malang)"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGALAMAN LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DALAM

MENGGONTROL TEKANAN DARAH DI WILAYAH KERJA

PUSKESMAS CIPTOMULYO

(Studi Kasus Pada Ny.S di Wilayah Kerja Puskesmas Ciptomulyo Kota Malang)

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh:

FEBRI MERLINA SARI

201210300511071

PROGRAM DIPLOMA III KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

ii

PENGALAMAN LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DALAM

MENGGONTROL TEKANAN DARAH DI WILAYAH KERJA

PUSKESMAS CIPTOMULYO

(Studi Kasus Pada Ny.S di Wilayah Kerja Puskesmas Ciptomulyo Kota Malang)

STUDI KASUS

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Ahli Madya Keperawatan

Oleh:

FEBRI MERLINA SARI

201210300511072

PROGRAM DIPLOMA III KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Penulisan karya Tulis Ilmiah ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Ahli Mahdya Keperawatan pada Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak pada penyusun Karya Tulis Ilmiah ini, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan laporan ini. Oleh karena itu, saya ucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep,Sp.Kom selaku ketua bidang keperawatan yang berkenan memberikan tempat untuk penelitian ini.

2. Ibu Reni Ilmiasih, S.Kep,.Ns., M. Kep., Sp. Kep. An. Selaku Kepala Program Studi Diploma III Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Ibu Nurlailatul Masruroh, S.Kep. Ns. MNS dan Ibu Sri Sunaringsih Ika Wardojo,SKM., MPH selaku pembimbing institusi, yang bersedia membimbing saya dari awal sampai akhir dan meluangkan waktunya.

4. Kedua orang tua saya yang saya sayangi yang telah mendo’akan,

mendukung dan selalu memberikan motivasi kepada saya tanpa henti. 5. Kaka saya Uni, Adik saya Talia dan seluruh keluarga saya terimakah telah

mendoakan dan mendukung saya.

6. Medina, Nurul, Yennita dan Riffa sahabat tercantik terimakasih telah banyak membatu dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

7. Teman-teman saya yang juga sudah memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan karya ilmiah ini.

Saya berharap semoga karya ilmiah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama. Penulis menyadari bahwa dalam menyusun karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kesempuraan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun Karya Tulis Ilmiah ini. Penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Malang, Agustus 2015

(9)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... v

LEMBAR KONSULTASI BIMBINGAN KTI ... vi

KATA PENGANTAR ... viii

ABSTRAK ... ix

ABSTRACK ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... BAB 1 PENDAHULUA 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian... 3

1.4 Manffat Penelitian ... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Menua... 5

2.1.1 Definisi Menua ... 5

2.1.2 Klasifikasi Lansia ... 5

2.1.3 Karakteristik Lansia ... 6

2.1.4 Teori Menua ... 6

2.1.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penuan ... 8

2.1.6 Perubahan yang Terjadi Pada Lansia ... 9

2.2 Konsep Hipertensi ... 10

2.2.1 Definisi Hipertensi ... 10

2.2.2 Epidemiologi ... 12

2.2.3 Etiologi dan Jenis Hipertensi ... 12

2.2.4 Tanda dan Gejala ... 13

2.2.5 Komplikasi Hipertensi ... 13

2.2.6 Penatalaksanaan Hipertensi... 14

(10)

x BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian ... 19

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 19

3.3 Setting Penelitian... 20

3.4 Subjek Penelitian ... 20

3.5 Metode Pengumpulan Data ... 20

3.5.1 Wawancara ... 20

3.6 Metode Uji Keabsahan Data ... 21

3.7 Metode Analisa Data ... 21

3.8 Etika Penelitian ... 21

3.8.1 Persetujuan Responden ... 21

3.8.2 Tanpa Nama ... 21

3.8.3 Kerahasiaan ... 21

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Informasi Umum Partisipan ... 22

4.2 Hasil Penelitian ... 22

4.2.1 Pengaturan Diit ... 23

4.2.2 Mengupayakan Pengobatan ... 23

4.2.3 Rutin Berolahraga ... 23

4.3 Pembahasan ... 24

4.3.1 Pengaturan Diit ... 24

4.3.2 Mengupayakan Pengobatan ... 25

4.3.3 Rutin Berolahraga ... 26

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 28

5.2 Saran ... 29 DAFTAR PUSTAKA

(11)

xi

DAFTAR TABEL

(12)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Analisa Data

(13)

27

DAFTAR PUSTAKA

Ali, (2010). Modul Kuliah Metode Penelitian. Jakarta : Universitas Esa Unggul Almatsier, S. (2005). Penuntun Gizi Diet Edisi Baru. Jakarta: PT. Ikrar Mandiri

Abadi.

Arikunto, S. (2009). Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan dan Praktik). Jakarta: Rieneka Cipta

Aubrey, L. (2008). Lecture Notes Kardiologi Edisi Keempat. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Benowitz, L. (2002). Obat Antihipertensi, dalam Katzung, B. G., 2002, Basic and

Clinical Farmacology, ed ke-3, Penerjemah: Bagian Farmakologi Fakultas

Kedokteran Universitas Airlangga, Penerbit Salemba Medika

Cahyono, (2008). Gaya Hidup dan Penyakit Modern. Yogyakarta: Kanisius Depkes RI, (2007). Inash menyokong penuh penanggulangan hipertensi. April 7,

2010.http://www.depkes.go.id/index.php?option=news&task=viewarticle &sid=2406&itemi=2

Effendy, F. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori Dan Praktek

Dalam Keperawatan. Jilid 1. Jakarta : Salemba Medika.

Fatmah, (2010). Gizi Usia Lanjut : Penerbit Erlangga.

Gunawan, L. (2011). Hipertensi Tekanan Darah Tinggi. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Gunawan, (2005).

Otakim.com/cara-mencegah-hipertensimenurunkan-darah-tinggi-dengan diit-garam. Diakses tanggal 16 desember 2013.

Hartono, (2004). Kiat-kiat Hidup Sehat. http://www. geocities.com/aguscht/tipdua.html Diperoleh tanggal 30 April 2011.

Ignatavicus, D.D & Workman, M.L. (2006). Medikal surgical nursing. Fiftg Edition Philadelphia. Elsivier. Inc

Irfan, (2007). Patokan Dalam Mengikuti Program Latihan Olahraga Bagi

Penderita Hipertensi Sebagai Upaya Tindakan Non Farmakologi.

Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Unimed Vol.13 no 47. Thn XIII.Medan.

(14)

28

Kowalski, R. (2007). Terapi Hipertensi: program 8 Minggu. Bandung : Qanita Kusmana, D. (2007). Olahraga dalam usia lanjut dalam siposium menuju hidup

sehat pada usia lanjut, Makalah, Bogor.

Kuswardani, T. (2006). Penatalaksanaan Hipertensi pada Lanjut Usia. Jurnal Penyakit Dalam Vol.7, No.2.

LeMone, P, & Burke. (2008). Medical surgical nursing : Critical thinking in

client care.( 4th ed). Pearson Prentice Hall: New Jersey.

Mangoenprasodjo, S. A, & Hidayanti, N, S. (2005). Mengisi Hari Tua dengan

Bahagia. Jakarta : Pradipta Publishing.

Martuti, A. (2009). Merawat dan Menyembuhkan Penyakit Tekanan darah Tinggi

Kreasi Wacana. Kasihan, Bantul.

Maryam, S. (2008). Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta : Salemba Medika

Muwarrni, A. (2009). Perawatan Pasien Penyakit Dalam. Yogyakarta: Mitra Cendika

Nugroho, T. (2011). Asuhan Keperawatan Maternitas, Anak, Bedah dan penyakit dalam. Yogyakarta : Nuha Medika

Palmer, A. (2007). Tekanan Darah Tinggi. Erlangga. Jakarta.

Polit, D. F & Beck, C.T. (2006). Essential of Nursing Research: Methods appraisal and utilization, (sixth edition). Lappincott Wiliamns & Wilkins Sani, A. (2008). Clinical Practice Pocket Book Caradiovascular Disease Series:

Hypertension Current Perspective. Medya Crea. Jakarta.

Santoso, H. (2009). Memahami Krisis Lanjut Usia Uraian Medis dan Pedagogis

Patoral. Gunung Mulia Cetakan I Jakarta.

Shereen, J. (2009). Foods with potassium.

http://nutrition.about.com/od/foodfun/p/potassium_foods.htm. Di peroleh tanggal 1 Desember 2010.

Stanley & Beare, (2006). Buku Ajar Keperawatan Gerontik (terjemahan). Edisi 2. Alih Bahasa : Eny Meiliya dan Monica Ester. Jakarta, Penerbit buku kedokteran : EGC

(15)

29

Suhartini, R. (2006). Faktor-faktor Kemandirian Lansia. http : //www.damandiri.or.id/detail.php?id=340.html. Diunduh 6 januari 2012. Sulilat, (2001). Buku ajar ilmu penyakit dalam(Hipertensi Primer). Edisi ketiga,

Jakarta : Balai Penerbit FKUI

Sutanto. (2010). Cegah & Tangkal Penyakit Modern. Yogyakarya: Andi.

Sutomo, B. (2009). Menu Sehat Penakluk Hipertensi. De Media Pustaka. Jakarta Wahdah, N. (2011). Menaklukkan hipertensi dan diabetes. Yogyakarta :

Multisalusindo

Yundini, (2006). ,Faktor Resiko Hipertensi dan Pengendalian Penyakit Tidak

(16)

5 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit darah tinggi atau hipertensi adalah keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan diatas normal yang ditunjukan oleh angka sistolik dan diastolik pada pemeriksaan tensi menggunakan alat pengukur tekanan darah baik berupa cuff air raksa (Spygnomanometer) atau alat digital lainnya (Palmer, 2007). Hipertensi sering disebut sebagai

silent killer, sebab seseorang dapat mengidap hipertensi selama

bertahun-tahun tanpa menyadarinya. Hipertensi merupakan penyakit yang tidak menunjukan gejala yang jelas. Menurut WHO tekanan sistolik ≥140 mmHg dan diastolik >90 mmHG (untuk usia <60 tahun) dan tekanan sistolik ≥160 mmHg dan tekanan diastolik >95 (untuk usia >60 tahun) (Nugroho, 2011).

Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang umum di masyarakat banyak orang yang menderita penyakit hipertensi tersebut, tetapi tidak menyadarinya. Penyakit ini berjalan terus seumur hidup dan sering tanpa adanya keluhan yang khas selama belum ada komplikasi pada organ tubuh. Sekitar 50% penderita hipertensi tidak menunjukan gejala yang jelas terutama dalam taraf awal, namun beberapa gejala dapat terjadi secara bersamaan dan di yakini berhubungan dengan tekanan darah tinggi (Yundini, 2006).

(17)

6

hipertensi berkisar antara 15%-20% (Depkes, 2010). Laporan bulanan puskesmas Ciptomulyo dari awal Januari 2015 sampai bulan Juni 2015 sekitar 1541 orang, dengan penderita hipertensi laki-laki sebanyak 491 orang, dan penderita hipertensi perempuan sebanyak 1050 orang.

Hipertensi pada lanjut usia sebagian besar merupakan hipertensi sistolik terisolasi (HST), meningkatnya tekanan sistolik menyebabkan besarnya kemungkinan timbulnya kejadian stroke dan infark myocard bahkan walaupun tekanan diastoliknya dalam batas normal (isolated systolic hypertension). Isolated systolic hypertension adalah bentuk hipertensi yang paling sering terjadi pada lansia. Pada suatu penelitian, hipertensi menempati 87% kasus pada orang yang berumur 50 sampai 59 tahun. Adanya hipertensi, baik HST maupun kombinasi sistolik dan diastolik merupakan faktor risiko morbiditas dan mortalitas untuk orang lanjut usia. Hipertensi masih merupakan faktor risiko utama untuk stroke, gagal jantung penyakit koroner, dimana peranannya diperkirakan lebih besar dibandingkan pada orang yang lebih muda (Kuswardhani, 2006).

(18)

7

Pengalaman lansia mengontrol tekanan darah atau menstabilkan tekanan darahnya adalah dengan sering mengecek tekanan darah di puskesmas dua kali dalam sebulan dan rutin dalam meminum obat serta pengaturan diit dengan mengkonsumsi rendah garam dan mengkonsumsi buah-buahan, dan rutin berolahrga seperti senam aerobik selama 30 menit dilakukan 2 kali dalam seminggu.

Penderita hipertensi dianjurkan untuk membatasi konsumsi garam dapur setiap memasak dan memakan makanan sehari-hari karena didalam garam mengandung sumber natrium/sodium yang dapat meningkatkan tekanan darah. Tujuan diet rendah garam adalah untuk menurunkan tekanan darah dan untuk mencegah edema dan penyakit jantung ( lemah jantung ). Adapun yang disebut rendah garam bukan hanya membatasi konsumsi garam dapur tetapi mengkonsumsi makanan rendah sodium atau natrium ( Na), oleh karena itu yang sangat penting untuk diperhatikan dalam melakukan diet rendah garam adalah komposisi makanan yang harus mengandung cukup zat – zat gizi, baik kalori, protein, mineral maupun vitamin dan rendah sodium dan natrium (Gunawan, 2005).

Penderita hipertensi sebelum berolahraga perlu mendapatkan informasi mengenai penyebab hipertensinya. Selain itu, kondisi organ tubuh yang akan terpengaruh oleh penyakit tersebut seperti : keadaan jantung, keadaan ginjal, keadaan mata (untuk mengetahui derajat hipertensi), serta pemeriksaan laboratorium darah maupun urin. Kondisi organ tersebut akan mempengaruhi keberhasilan olahraga yang dilakukan. Penderita hipertensi bisa melakukan olahraga seperti senam erobic joging, jalan pagi, berenang dan menggunakan sepeda. Latihan olahraga dapat menurunkan tekanan sistolik maupun diastolik pada usia tengah baya yang sehat dan juga mereka yang mempunyai tekanan darah tinggi ringan. Latihan olahraga tidak secara signifikan menurunkan tensi pada penderita yang mengalami hipertensi berat, tetapi paling tidak olahraga membuat seseorang menjadi lebih santai (Kusmana, 2007).

(19)

8

dan rutin minum obat, sehingga penulis ingin meneliti tentang “Pengalaman lansia penderita hipertensi dalam mengontrol tekanan darah di wilayah kerja puskesmas Ciptomulyo”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah

yaitu “Bagaimana pengalaman lansia penderita hipertensi dalam

mengontrol tekanan darah di wilayah kerja Puskesmas Ciptomulyo”

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mendeskripsikan pengalaman lansia penderita hipertensi dalam mengontrol tekanan darah di wilayah Puskesmas Ciptomulyo. 1.3.2 Tujuan Khusus

a. Non Farmakologis

1) Memberikan gambaran tentang upaya lansia dalam pengaturan diit rendah garam

2) Memberikan gambaran tentang upaya lansia dalam rutin berolahraga dengan senam untuk menstabilkan tekanan darah

b. Farmakologis

1) Memberikan gambaran tentang mengupayakan pengobatan dengan rutin kontrol ke Puskemsas dan minum obat untuk menstabilkan tekanan darah

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Masyarakat

Sebagai bahan informasi pada masyarakat bagaimana tentang cara mengontrol atau menstabilkan tekanan darah.

1.4.2 Bagi Pelayanan Keperawatan

(20)

9

1.4.3 Bagi Pendidikan Keperawatan

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari penelitian yang telah dilakukan tersebut menunjukkan data kesimpulan yaitu 20 lansia penderita hipertensi yang mengikuti senam ergonomik rata-rata tekanan darahnya

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tentang pengaruh senam yoga terhadap penurunan tekanan darah pada lansia yang mengalami hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Air

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada efektifitas terapi relaksasi progresif terhadap tekanan darah pada lansia penderita hipertensi di posyandu lansia

Ada pengaruh yang signifikan antara tekanan darah pada kelompok intervensi sebelum dan sesudah dilakukan Senam Ergonomik Pada Lansia Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas

Rumusan masalah pada penelitian ini yaitu apakah ada hubungan antara stres dengan tekanan darah pada lansia hipertensi di Posyandu Lansia Puskesmas Kasihan

Untuk mengetahui hubungan kepatuhan diit hipertensi terhadap tekanan darah pada lansia hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Pundong Kabupaten Bantul.. Mengetahui

i KARYA ILMIAH AKHIR NERS PENERAPAN SENAM HIPERTENSI DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN AKTIVITAS FISIK UNTUK MENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS

xiii PENERAPAN SENAM HIPERTENSI DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN AKTIVITAS FISIK UNTUK MENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GODEAN I Sinta Purnama