TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER
ILMU KALAM
AKULTURASI ISLAM DALAM PERAYAAN MAULUD KHAUL
NAMA : YODEA PUTRI UTAMI
NIM : 1511175
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
PEMBAHASAN
AKULTURASI ISLAM DALAM PERAYAAN MAULID KHAUL
A. DESKRIPSI MASALAH
1. Bagaimana keistimewaan perayaan Maulud. 2. Masalah Berdiri Pada Maulud.
3. Beberapa dalil-dalil yang digunakan untuk menentang perayaan Maulid tersebut.
4. Pembuktian kesalahan alasan para penentang perayaan maulid. 5. Apakah perayaan Maulid itu termasuk Haram ???
B. PANDANGAN MENURUT SUMBER ISLAM.
Menurut Al-Qur’an
Sebagaimana yang telah dijelaskan di dalam Al-Qur’an Memuliakan dan menghormati Rasulullah bisa dengan melakukan peringatan-peringatan, juga bias dengan menyebarkan ajaran, akhlaknya dan keutaman-keutamannya, dengan membaca shalawat dan salam kepadanya.
Menurut Hadits
Kalau berdasarkan hadits bahwa melaksanakan upacara ritual dan maulud menyerupai perbuatan-perbuatan orang nasrani dalam hari raya mereka yang dilakukan pada waktu-waktu dan tempat tertentu pula.
Ibn Taimiyah berkata :”Mengada-adakan mengenai hari raya dan upacara ritual adalah dilarang. Karena termasuk perbuatan seperti yang dilakukan ahlu kitab, yang dikategorikan kedalam dua bentuk; pertama termasuk bid’ah , kedua, mengada-ada tanpa dasar….”
Dalam hadis lain: “Jauhilah kamu dari mengada-ada persoalan, karena setiap bid’ah adalah sesat.”
Ibn Al-Haj sekalipun mengakui kelebihan dan keutamaan maulud, tetapi ia tidak
menyetujui mengadakan pertemuan dalam acara maulud. Sebab termasuk hal yang dilarang, karena nabi berkehendak untuk meringankan umatnya, tetapi beliau tidak menjelaskan tentang keringanan itu secara khusus, maka ia termasuk perbuatan Bid’ah.
Walaupun demikian Sabda Rasulullah saw : “Barangsiapa membuat sunnah (tradisi) yang baik , baginya pahala, dan pahala orang yang melaksanakannya ..”
Keistimewaan Maulud
Ibn Al- Tauzi berkata : “ Diantara keistimewaan maulud adalah menimbulkan rasa aman (tenteram) ppada tahun itu, serta memberikan kegembiraan dengan terkabulnya segala yang dikehendaki dan diinginkan.”
Sebagian yang lain menceritakan, bahwa ketika ia berada dalam bahaya, karena melakukan peringatan maulid Nabi saw pada saat itu. (Ja’far Murtadha Al-Amily:1990:24)
Masalah Berdiri Pada Maulud.
Mereka menjelaskan bahwa ketika membaca sejarah Nabi, sampai pada saat kelahiran Nabi, mereka berdiri secara serempak, sebagai penghormatan dan memuliakannya. Mereka telah membahas hokum berdiri ini, seperti akan dijelaskan. Al.Shafuri Al-Syafi’I berkata : “ Persoalan berdiri pada pembacaan sejarah-pada saat kelahiran-Nabi, tidak ada larangan. Hal ini merupakan Bid’ah yang baik. Bahkan ada sekelompok yang justru menyatakan sunnah, dan yang lebih ekstrem justru mewajibkan shalat. Hali ini semata-mata untuk menghormati dan memuliakan Nabi saw. Dan hukumj menghormatinya adalah wajib bagi setiap
mukmin. ,maka jelaslah sudah hokum tentnag berdiri tersebut, hal itu hanyalah merupakan penghormatan dan kemuliaan.