• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENUTUP KEYAKINAN HAKIM BERDASARKAN ALAT BUKTI YANG CUKUP UNTUK MENJATUHKAN SANKSI PIDANA DALAM TINDAK PIDANA KDRT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENUTUP KEYAKINAN HAKIM BERDASARKAN ALAT BUKTI YANG CUKUP UNTUK MENJATUHKAN SANKSI PIDANA DALAM TINDAK PIDANA KDRT."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang sudah diuraikan sebelumnya maka penulis

menyimpulkan bahwa :

1. Dalam memperoleh suatu keyakinan oleh hakim, ia harus mendasarkan

keyakinannya pada keterangan saksi, keterangan ahli, surat, petunjuk dan

keterangan terdakwa yang merupakan alat bukti yang sah menurut KUHAP.

Selain alat bukti hakim juga harus tetap memperhatikan barang bukti yang juga

diajukan didepan persidangan. Apabila alat-alat bukti yang diajukan di depan

persidangan sifatnya sangat terbatas dan itu sering terjadi dalam penyelesaian

perkara tindak pidana KDRT, agar yakin dengan apa yang akan diputuskan hakim

harus memperhatikan faktor-faktor pendukung pertimbangan hakim seperti motif

dan tujuan tindak pidana KDRT itu sendiri, cara melakukannya, sikap batin

pelaku baik sebelum maupun setelah tindak pidana itu terjadi, riwayat hidup dan

keadaan sosial ekonomi rumah tangga mereka, pengaruh pidana terhadap pelaku

tindak pidana KDRT itu sendiri dan pengaruhnya terhadap rumah tangga dan

keluarganya serta masyarakat. Akan tetapi, dalam menyimpulkan semua

faktor-faktor pendorong pertimbangan dalam perolehan keyakinan hakim diatas , hakim

harus tetap mengacu pada teori normatif berlaku.

2. Hambatan bagi Hakim dalam perolehan keyakinan berdasarkan alat bukti yang

cukup dalam menjatuhkan sanksi pidana terhadap tindak pidana KDRT berasal

dari keterangan saksi yang sering tidak tuntas didepan persidangan karena

(2)

berbagai alasan seperti alasan norma, selain itu hambatan terbesar berasal dari

saksi korban itu sendiri dalam hal ini seorang istri, karena berbagai faktor seperti

menyesali tindakannya yang telah melaporkan perbuatan suaminya sehingga

mengakibatkan rumah tangganya tidak terurus,dll. Hambatan lain yang timbul

adalah Pasal 5 UU KDRT memberikan pengecualian dalam pembuktian tindak

pidana yaitu keterangan seorang saksi korban saja cukup untuk membuktikan

terdakwa bersalah apabila disertai dengan suatu alat bukti yang sah lainnya.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka disarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Dengan banyaknya perbedaan putusan hakim khususnya dalam kasus tindak

pidana KDRT menunjukan hal yang positif terhadap keyakinan para hakim.

Karena keyakinan hakim itu bersifat subyektif, dimana keyakinan hakim itu

timbul mendasarkan pada fakta-fakta dipersidangan. Maka seharusnya hakim

harus lebih kritis dan rasional terhadap fakta-fakta yang timbul dalam persidangan

perkara KDRT meskipun dihadapkan dengan alat bukti yang sangat terbatas

dalam memperoleh keyakinan.

2. Para pakar hukum ataupun pihak terkait dapat memberikan dan meningkatkan

sosialisasi hukum yang konkrit kepada masyarakat terkait perolehan keyakinan

hakim berdasarkan alat bukti yang cukup sehingga masyarakat akan sedapat

(3)

Daftar Pustaka

Buku :

Alfitra, 2012, Hukum Pembuktian Dalam Beracara Pidana, Perdata, dan Korupsi Di Indonesia,

Edisi Revisi, Jakarta.

Andi Hamzah, 2008, Terminologi Hukum Pidana, Sinar Grafika, Jakarta.

Bambang Waluyo, 2000, Pidana dan Pemidanaan, Sinar Grafika, Jakarta.

Gregorius Aryadi, 1995, Putusan Hakim Dalam Perkara Pidana, UAJY, Yogyakarta.

Jimly Asshiddiqie, 2005, Aspek-Aspek Perkembangan Kekuasaan Kehakiman Di Indonesia,

Yogyakarta.

Kuffal HMA, 2005, Penerapan KUHAP dalam Praktik Hukum, Edisi Revisi, UPT UMM,

Malang.

M. Yahya Harahap, 2000, Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP, Sinar Grafika,

Jakarta

---, 2003, Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP: Pemeriksaan

Sidang Pengadilan, Banding, Kasasi dan Peninjauan Kembali, Edisi Kedua, Sinar

Grafika, Jakarta.

Meiyenti, 1999, Kekerasan Terhadap Perempuan Dalam Rumah Tangga, Yogyakarta.

Moeljatno, 2002, Asas – Asas Hukum Pidana, Cetakan Ketujuh, Erineka Cipta, Jakarta.

..., 2008, Asas –Asas Hukum Pidana, Edisi Revisi, Rineka Cipta, Jakarta.

(4)

Rita Serena, 2000, Kekerasan Tehadap Perempuan dalam Rumah Tangga Sebagai Pelanggaran

Hak Asasi Manusia, Jakarta.

Syaiful Bakhri, 2009, Hukum Pembuktian Dalam Praktik Peradilan Pidana, Cetakan I, P3IH &

Fakultas Hukum UMJ, Jakarta.

Syaiful Bakhri, 2009, Hukum Pembuktian Dalam Praktik Peradilan Pidana, Cetakan I, P3IH &

Fakultas Hukum UMJ, Jakarta.

Peraturan Perundang-undangan : Pancasila.

Undang – Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.

Kitab Undang – Undang Hukum Pidana (KUHP).

Undang – Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang KUHAP.

Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan KDRT.

Undang – Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman.

Undang – Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM.

Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

Jurnal:

Harkristuti Harkrisnowo, “Tindakan Kekerasan Terhadap Perempuan dalam Perspektif Sosio -

(5)

Kamus :

REALITY PUBLISHER, 2008, Kamus Terbaru Bahasa Indonesia, Surabaya, hlm. 676.

Simorangkir, 2006, Kamus Hukum, Sinar Grafika, Jakarta.

Website :

http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt4b459ec464a39/kdrt.

Referensi

Dokumen terkait

Sujono dan Bony Daniel, 2011, Komentar dan Pembahasan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, Sinar Grafika, Jakarta. Gregorius Aryadi, 1995, Putusan Hakim dalam

Badan Pembinaan Hukum Nasional, 2011, Hakim Komisaris dalam Sistem Peradilan Pidana di Indonesia, Jakarta. Heru Permana, 2007, Politik Kriminal, penerbit Universitas

2) Bahan hukum sekunder diperoleh dari buku–buku atau literatur mengenai hukum pidana dengan kasus yang diteliti maupun hukum acara pidana pada khususnya tentang pendapat ahli hukum

Perihal batasan keterangan saksi secara eksplisit Pasal 1 angka 27 KUHAP menentukan, bahwa keterangan saksi adalah salah satu alat bukti dalam perkara pidana yang

Karya Ilmiah (skripsi) Lisdiana Putra Jurusan Hukum Publik Islam UIN Sunan Ampel Surabaya Pada Tahun 2017 yang berjudul “Tinjauan Hukum Pidana Islam Terhadap

Mardani, Penyalahgunaan Narkoba Dalam Perspektif Hukum Islam dan hukum Pidana Nasional, Jakarta: RajaGrafindo Persada,2007.. Marjuni, Elfi, Peran Pengadilan dalam Penegakan

2 Penjatuhan sanksi Notaris dalam kasus tindak pidana pemalsuan terhadap akta autentik, maka Notaris sebagai subjek hukum dapat dijatuhkan sanksi pidana dalam proses pembuktian

Andi Hamzah, Pengantar Hukum Acara Pidana Indonesia, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1983.. Hu/aim Acara Pidana Dalam