Kinerja penyelenggaran urusan kesehatan ditunjukkan oleh capaian kinerja sebanyak 45 target indikator kinerja dalam RPJMD Provinsi Jawa Tengah tahun 2013-2018 seperti tertuang pada Tabel 5.9.
Tabel 5.9.
Capaian Kinerja Urusan Kesehatan Terhadap Target Akhir RPJMD Tahun 2013-2018
NO URUSAN DAN PROGRAM PEMBANGUNAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME) KONDISI KINERJA PADA AWAL RPJMD
TARGET KINERJA DAN ANGGARAN
PROGRAM REALISASI KINERJA DAN ANGGARAN PROGRAM
TARGET KINERJA AKHIR RPJMD DAN
ANGGARAN 5 TAHUN
REALISASI KINERJA RPJMD DAN ANGGARAN
S/D 2015
(2014 DAN 2015) %
CapaianCapaianStatus SKPD 2013
2014 2015 2014 2015
TARGET
KINERJA Rp. (000) KINERJATARGET Rp. (000) REALISASIKINERJA
REALISASI ANGGARAN Rp. (000) REALISASI KINERJA (TW III) REALISASI ANGGARAN Rp. (000) TARGET
KINERJA Rp. (000) REALISASIKINERJA
REALISASI ANGGARAN
Rp. (000)
2 Urusan Kesehatan 1.058.519.641 1.105.846.336 6.219.788.794
1. Program Pencegahan dan Penanggulan gan Penyakit 3.375.00 0
3.591.000 3.575.000 1.680.593,3 21.750.1
47
1 Angka Penemuan kasus baru TB (CDR )
115
(semester 1= 114)
116 117 114 21 122 21 17,21 DINKES
2 Angka Penemuan Kasus baru HIV/AIDS
20 18 16 26,09%
(2.480) (semester21,16 1=13,1)
13 21,16 162,77 DINKES
3 Angka Penemuan Kasus baru kusta 5,8 (semester 1=5,3)
6 6,5 5,15/100.
000 pddk
(smt 1=5,12)
2,96 (smt
1=2,00) 8 2,96 37,00 DINKES
4 Angka Penemuan kasus Diare Balita
35 (smt 1=39)
40 45 59,5 19,46
(smt 1=11,42)
60 19,46 32,43 DINKES
5 Angka Penemuan kasus ISPA balita
42 (smt
1=44) 45 48 35,9 21,50(smt
1=8,07)
60 21,50 35,83 DINKES
6 Angka Kesakitan Malaria
0,08 (SMT 1
Rp. (000) (TW III) Rp. (000) Rp. (000) 7 Proporsi
Kasus Hipertensi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
<30 (SMT 1
= 5,8) <30 <25 52,9 26,5 <20 26,5 67,43 DINKES
8 Proporsi Kasus Diabetes Melitus di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
<55 (SMT 1 = 4,5)
<55 <50 15,1 15,1 <45 15,1 34,32 DINKES
9 AFP Rate
(/100.000) 2 (SMT 1 =2,7) 2 2 2,29 2,07 2 2,07 103,50 DINKES
10 Cakupan UCI 98,9 (SMT 1 = 99,99)
98,9 98,9 99,48%
(SMT 1 = 99,53)
74,12
(SMT 1 = 49)
99 74,12 74,87 DINKES
11 Proporsi KLB PD31
100 100 100 100% 100 100 100 100,00 DINKES
2. Program Farmasi dan Perbekalan Kesehatan6)
3.950.00 0
4.020.000 4.740.000 949.352.37
0
25.297.8 08
1 Proporsi sarana produksi dan distribusi di bidang farmasi dan perbekes sesuai standar
55 60 65 72,79 55,23
(SMT 1 = 39,05)
80 55,23 69,04 DINKES
2 Proporsi sarana pelayanan kefarmasian sesuai standar
30 40 50 46,87 45 (SMT 1
= 26) 80 45 56,25 DINKES
3 Proporsi Kab/Kota melakukan binwas makanan minuman sesuai
28,57 42,86 57,14 71,43 75 (SMT 1
KINERJA Rp. (000) KINERJA Rp. (000) KINERJA ANGGARANRp. (000) KINERJA(TW III) ANGGARANRp. (000) KINERJA Rp. (000) KINERJA ANGGARANRp. (000) standar
3. Program PelayananKe sehata n6)
261.929.
345 287.775.956 345.501.405 8.619.318,6 1.831.747.185
1. Cakupan Pertolongan Persalinan nakes
97,50 (SMT
1 = 98,05) 97,50 98,00 99,17 72,21 (SMT 1 = 47,37)
98,50 72,21 73,31 Dinkes
2. Cakupan Neonatal Komplikasi yg ditangani
75,00 (SMT 1 = 75,36)
80,00 81,00 83,32 34,79
(SMT 1 = 33,12)
85,00 34,79 40,93 Dinkes
3. Cakupan kunjungan Bayi
97,00 (SMT
1 = 95,59) 97,00 97,50 96,34 39,11 98,00 39,11 39,91 Dinkes
4. Prevalensi
Gizi Buruk 0,08 = 0,05)(SMT 1 0,05 0,05 0,03 912 kasus 0,04 DINKES
5. Proporsi Puskesmas memiliki Ijin Operasional (%)
NA (SMT 1
= 8) 10 25 45% 50 = 49)(SMT 1 100 50 50,00
HIJAU.. ?
Dinkes
6. Proporsi Puskesmas PONED sesuai standar (%)
11 (SMT 1 =13)
13 16 16% 18 (SMT 1
= 16)
22 18 81,82
HIJAU.. ?
Dinkes
7. Proporsi Puskesmas terakreditasi (%)
6 (SMT 1 =
8,9) 7 10 8,90% 8,90 1 = 0,5)(SMT 15 8,90 59,33 Dinkes
8. Rasio Puskesmas per jumlah penduduk
1 : 38.110 1 :
37.500 1 : 37.000 1:37.610 01:38.600(SMT 1 =
1 : 38.599)
1 :
35.500 01:38.600 108,73 Dinkes
9. Proporsi RS yg memiliki ijin operasional
98 (SMT 1 = 8,52)
43,7 60
(SMT 1 = 100)
100 40,17 100 40,17 40,17 Dinkes
10. Proporsi RS
terakreditasi 0,37 = 1,08)(SMT 1 4,44 11,11 4,1 1 = 4,44)(SMT 5,37 37,04 5,37 14,50 Dinkes
11. Proporsi RS
Rp. (000) (TW III) Rp. (000) Rp. (000) 12. Proporsi RS
PONEK terstandar
6,16 (SMT 1
= 8,0) 16,33 24,49 16,1 9,91 40,82 9,91 24,28 Dinkes
13. NDR RSUD 32,5 30,5 28,5 21,3 27,37 25 27,37 109,48 4 RSUD
14. BOR RSJD 63 65 70 74,86 64,68 80 64,68
80,85 3 RSJD
15. LOS RSJD 28 30 29 25,28 22,98 25 22,98
91,92 3 RSJD
16. Cakupan Pelayanan Rawat Jalan RSJD
24.645 118000 123300 189.130 147.360 146.00
0 147.360 100,93 3 RSJD
17. Cakupan Pelayanan Rawat Inap RSJD
3.146 10200 10750 13.084 7.548 11.900 7.548 63,43 3 RSJD
4. Program Kesehatan Lingkungan6)
950.000 997.500 950.000,00 703.284,1 6.054.20
8
1. Desa melakukan STBM
2147 (SMT 1 = 2.220)
2247 2347 2.347
(SMT 1 = 2.249)
2.045
(SMT 1 = 4.392)
2697 4.392 162,84 DINKES
2 Proporsi TTU yg
memenuhi syarat
77 (SMT 1 =77,40)
78 79 78 78,8 82 78,8 96,10 DINKES
3 Proporsi TPM yg
memenuhi syarat
50 (SMT 1
= 52,14) 53 56 53 56,5 65 56,5 86,92 DINKES
5. Program Sumber Daya Manusia Kesehatan6)
8.314.84
1 8.417.000 8.984.841 2.738.688,3 51.384.630
1. Proporsi tenaga kesehatan tersertifikasi
80,5 81 81,5 81 82 83 82 98,80 DINKES
& 7 RSUD/RSJ D 2. Proporsi
Pelatihan Kesehatan yg
10,50%
(SMT 1 = 35,71)
11% 11,50% 89% (SMT
1 = 81,81)
80 (SMT 1
KINERJA Rp. (000) KINERJA Rp. (000) KINERJA ANGGARANRp. (000) KINERJA(TW III) ANGGARANRp. (000) KINERJA Rp. (000) KINERJA ANGGARANRp. (000) terakreditasi
3. Proporsi Institusi Pendidikan Kesehatan yang terakreditasi
50,50%
(SMT 1 = 50)
51% 51,50% 75% 75 53% 75 141,51 DINKES
6. Program Promosi dan Pemberdaya an6)
47.375.4
55 47.667.000 40.365.455 16.735.483,3 291.945.299
1 Proporsi Rumah Tangga Sehat
74,8 (SMT 1
= 76,72) 74,9 75 71,95 71,95 75,5 71,95 95,30 DINKES & 7
RSUD/RSJ D 2 Proporsi
Kab/Kota yg menerbitkan regulasi bid kesehatan (ASI,PSN, KTR)
NA 5,71 11,43 5,71 11,4 (SMT
1 = 5,71) 28,57 11,4 39,90 DINKES
3 Proporsi pasar yg menyediakan garam beryodium
NA 70 70 70 68 (SMT 1
= 42) 70 68 97,14 DINKES
4 Proporsi desa/kelurah an siaga aktif mandiri
5,5 (SMT 1
= 5,10) 6 7 6,84 6,44 10 6,44 64,40 DINKES
5 Proporsi penduduk miskin non kuota yang mempunyai JPK
28,31 (SMT 1 = 28,66)
28,01 27,79 59,22
(SMT 1 = 49,28)
30,25
(SMT 1 = 25,65)
27,12 30,25
111,54
DINKES
6 Persentase Kab/Kota mengalokasi kan 10 % APBD untuk kesehatan
11,42 (SMT
1 = 8,57) 14,2 17,14 20 22,85 25,71 22,85 88,88 DINKES
7. Program Manajemen, Informasi dan Regulasi Kesehatan6)
6.825.00
Rp. (000) (TW III) Rp. (000) Rp. (000) Jumlah
dokumen perencanaan ,
penganggara n, evaluasi dan informasi kesehatan
21 21 21 21 19 (SMT 1
= 10) 21 19 90,47 DINKES
8. Program Peningkatan Manajemen Pelayanan Kesehatan (BLUD)
725.800.
000 747.572.880 811.988.324 3.956.952.736
Persentase cakupan pelayanan BLUD
100% 100% 100% 100 100 100% 100% 100 7
RSUD/RSJ D
Berdasarkan tabel capaian kinerja urusan kesehatan, sampai dengan tahun 2015 dari sebanyak 45 target indikator RPJMD tahun 2013-2018, sebanyak 9 target indikator berstatus telah tercapai, sejumlah 15 target indikator berstatus akan tercapai, 20 indikator perlu upaya keras, dan sebanyak 1 indikator belum diketahui capaiannya. Indikator yang capaiannya masih rendah dengan status perlu upaya keras yaitu: Angka Penemuan kasus baru TB (CDR); Angka Penemuan Kasus baru kusta; Angka Penemuan kasus Diare Balita; Angka Penemuan kasus ISPA balita; Proporsi Kasus Hipertensi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan; Cakupan UCI; Proporsi sarana produksi dan distribusi di bidang farmasi dan perbekes sesuai standar; Proporsi sarana pelayanan kefarmasian sesuai standar; Proporsi Kab/Kota melakukan binwas makanan minuman sesuai standar; Cakupan Pertolongan Persalinan nakes; Cakupan Neonatal Komplikasi yg ditangani; Cakupan kunjungan Bayi; Prevalensi Gizi Buruk; Proporsi Puskesmas terakreditasi; Rasio Puskesmas per jumlah penduduk; Proporsi RS yg memiliki ijin operasional; Proporsi RS terakreditasi; Proporsi RS terklasifikasi; Proporsi RS PONEK terstandar; Desa melakukan STBM; Proporsi Kab/Kota yg menerbitkan regulasi bidang kesehatan (ASI,PSN, KTR);
Proporsi pasar yg menyediakan garam beryodium; Proporsi desa/kelurahan siaga aktif mandiri;NDR RSUD; Cakupan Pelayanan Rawat Inap RSJD.
Indikator: (1) Angka penemuan kasus baru penyakit TB, (2) kusta, (3) ISPA capaiannya masih rendah disebabkan oleh masih rendahnya
baik, sehingga perlu dilakukan peningkatan pengetahuan dan penyadaran kepada masyarakat. Tindak lanjut/Strategi Pelaksanaan Pola hidup bersih dan sehat (PHBS), Deteksi dini faktor resiko hipertensi di pelayanan dasar.
Cakupan Pertolongan Persalinan nakes, capaian kinerjanya masih rendah dikarenakan…….. Tindak lanjut/strategi;……….
Cakupan Neonatal Komplikasi yg ditangani, capaian kinerjanya masih rendah dikarenakan…….. Tindak lanjut/strategi………..
Cakupan kunjungan Bayi capaiannya masih rendah disebabkan oleh belum optimalnya petugas kesehatan dalam melakukan pemantauan
kesehatan Bayi, Masih rendahnya kesadaran Ibu bayi untuk dating ke Posyandu minimal 4 kali. Tindak lanjut/Strategi: Peningkatan kunjungan neonatus oleh bidan melalui Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) di posyandu.
Rasio Puskesmas terhadap jumlah penduduk disebabkan masih kurangnya jumlah Puskesmas yang tidak sebanding dengan laju pertumbuhan
penduduk, Tindak lanjut/Strategi: Pembangunan puskesmas percontohan yang diprioritaskan untuk kecamatan yang cakupan pelayanan lebih dari 30.000 penduduk .
Proporsi RS terakreditasi masih belum mencapai target disebabkan oleh cakupan akreditasi yang dilakukan
Komisi Akreditasi Rumah Sakit Indonesia (KARS) jumlahnya terbatas. Tindak lanjut/Strategi: Peningkatan advokasi dan pendampingan KARS
di RS yang akan melakukan akreditasi
Proporsi RS PONEK terstandar tidak tercapai karena belum optimalnya kualitas dan kuantitas sarana prasana, alat kesehatan dan tenaga
kesehatan dalam pelayanan obstertri neonatal emergency komprehensip di RS PONEK dan belum semua rumah sakit umum adalah rumah sakit PONEK (36,45%). Tindak Lanjut/Strategi: mengoptimalkan kualitas dan kuantitas sarana prasarana alat kesehatan dan tenaga kesehatan dalam pelayanan kesehatan.
Proporsi Rumah Tangga Sehat disebabkan metode pengambilan data yang dilakukan melalui pengambilan sample sehingga belum bisa
mewakili populasi Tindak lanjut/Strategi: Peningkatan kapasitas petugas pendamping dan pencatatan pelaporan.
Proporsi sarana produksi dan distribusi di bidang farmasi dan perbekes sesuai standar; Proporsi sarana pelayanan kefarmasian sesuai standar;
NDR RSUD, capaian kinerjanya masih rendah dikarenakan…….. Tindak lanjut/strategi……….;