I. Pendahuluan: Latar Belakang, Rumusan Masalah, dan Tujuan Penelitian
Bagian pendahuluan skripsi ini membahas pentingnya evaluasi dalam pendidikan, khususnya dalam konteks peningkatan kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Penulis mengidentifikasi permasalahan terkait perbedaan efektivitas tes uraian terbatas dan tes objektif melengkapi pilihan dalam mengukur hasil belajar siswa pada ranah kognitif mata pelajaran Kimia. Permasalahan ditekankan pada tiga tingkatan kognitif: pengetahuan (C1), pemahaman (C2), dan penerapan (C3). Tujuan penelitian dirumuskan untuk membandingkan skor hasil belajar yang diperoleh dari kedua jenis tes tersebut pada setiap tingkatan kognitif yang telah ditentukan. Penulis membatasi ruang lingkup penelitian pada materi Blok 2 semester gasal SMA Negeri 6 Surakarta tahun ajaran 2005/2006. Penelitian ini relevan karena membantu menentukan metode evaluasi yang lebih efektif dalam mengukur pemahaman siswa terhadap materi kimia.
1.1 Latar Belakang Masalah
Bagian ini menekankan pentingnya evaluasi pendidikan dalam konteks peningkatan mutu pendidikan di Indonesia dan peran evaluasi dalam menentukan keberhasilan proses belajar mengajar. Penulis menyoroti permasalahan dalam evaluasi, yaitu pemilihan alat ukur yang tepat untuk mengukur kemampuan pemahaman siswa secara akurat. Dikaitkan dengan kurikulum 2004 berbasis kompetensi yang mencakup tiga ranah (kognitif, afektif, dan psikomotor), penelitian ini difokuskan pada ranah kognitif karena relevansinya dengan ujian nasional dan ujian masuk perguruan tinggi. Pemilihan tes uraian dan tes objektif sebagai fokus penelitian didasarkan pada keunggulan dan kelemahan masing-masing jenis tes dalam mengukur berbagai aspek kognitif.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian diformulasikan secara spesifik untuk membandingkan hasil belajar siswa pada tiga tingkatan kognitif (C1, C2, dan C3) yang diukur menggunakan tes uraian terbatas dan tes objektif melengkapi pilihan. Pertanyaan penelitian difokuskan pada perbedaan signifikansi skor rata-rata hasil belajar antara kedua jenis tes tersebut pada masing-masing tingkatan kognitif. Perumusan masalah ini menunjukkan fokus penelitian yang jelas dan terukur.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan skor hasil belajar kimia pada tiga tingkatan kognitif (C1, C2, dan C3) dengan menggunakan tes uraian terbatas dan tes objektif melengkapi pilihan. Tujuan penelitian ini sejalan dengan rumusan masalah dan menunjukkan arah yang jelas dalam menganalisis data yang dikumpulkan. Ketiga tujuan penelitian ini bersifat spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berjangka waktu (SMART).
II. Landasan Teori: Tinjauan Pustaka dan Kerangka Berfikir
Bab ini membahas teori-teori yang mendasari penelitian, meliputi pengertian evaluasi dan penilaian pendidikan, fungsi dan tujuan evaluasi, pengertian tes serta jenis-jenis tes (uraian dan objektif), kelebihan dan kelemahan masing-masing jenis tes, dan kaidah penulisan soal yang baik. Tinjauan pustaka mengkaji berbagai sumber untuk mendefinisikan konsep kunci dan membangun kerangka berpikir yang sistematis. Pembahasan mengenai taksonomi Bloom dan tingkatan kognitif (pengetahuan, pemahaman, dan penerapan) memberikan landasan teoritis untuk menganalisis hasil belajar siswa.
2.1 Pengertian Evaluasi dan Penilaian
Bagian ini membahas definisi evaluasi dan penilaian pendidikan dari berbagai perspektif, membandingkan pengukuran dan penilaian, serta menjelaskan perbedaan antara pendekatan kuantitatif dan kualitatif dalam evaluasi. Berbagai definisi dari para ahli dirangkum untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang konsep evaluasi dalam konteks pendidikan. Pembahasan ini juga mencakup tujuan dan fungsi evaluasi pendidikan bagi guru, siswa, dan lembaga pendidikan. Ini memberikan konteks penting bagi penelitian yang fokus pada penilaian hasil belajar siswa.
2.2 Tes Sebagai Alat Evaluasi
Bagian ini mendefinisikan tes sebagai alat evaluasi dan menjelaskan berbagai jenis tes, khususnya perbedaan antara tes uraian dan tes objektif. Kelebihan dan kelemahan masing-masing jenis tes dijelaskan secara detail, mencakup aspek-aspek seperti objektivitas, waktu pengerjaan, dan kemampuan yang diukur. Penggunaan berbagai sumber dan perspektif ahli memastikan kelengkapan dan kedalaman pembahasan.
2.3 Tes Uraian dan Tes Objektif
Pembahasan mendalam mengenai tes uraian dan tes objektif dilakukan di sini. Penjelasan meliputi berbagai jenis tes uraian (bebas, terbatas, terstruktur) dan jenis tes objektif (benar-salah, menjodohkan, pilihan ganda, dan variasinya). Penjelasan meliputi kaidah penulisan soal yang baik untuk masing-masing jenis tes untuk memastikan validitas dan reliabilitas data yang dikumpulkan. Perbandingan kelebihan dan kekurangan kedua jenis tes dijabarkan secara detail berdasarkan berbagai sumber acuan.
III. Metode Penelitian: Desain Penelitian, Populasi dan Sampel, Instrumen Penelitian, dan Teknik Analisis Data
Bab ini menjelaskan metodologi penelitian yang digunakan, termasuk desain penelitian (One Group Posttest Only Design), teknik pengambilan sampel (Random Sampling), prosedur penyusunan dan pengukuran instrumen penelitian (tes uraian terbatas dan tes objektif melengkapi pilihan), serta teknik analisis data (uji t pihak kanan dan uji t dua pihak). Penjelasan yang rinci mengenai setiap tahap penelitian memastikan transparansi dan reproduksibilitas penelitian. Pembahasan juga mencakup validitas dan reliabilitas instrumen penelitian.
3.1 Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan, One Group Posttest Only Design, dijelaskan secara terperinci. Pilihan desain ini dibenarkan dan dikaitkan dengan tujuan dan ruang lingkup penelitian. Pembahasan ini mencakup alasan pemilihan desain tersebut dan implikasinya terhadap hasil penelitian. Ketepatan pemilihan desain penelitian sangat krusial untuk memastikan bahwa data yang diperoleh dapat menjawab pertanyaan penelitian secara akurat.
3.2 Populasi dan Sampel
Populasi dan teknik pengambilan sampel (Random Sampling) dijelaskan secara detail. Ukuran sampel dan bagaimana sampel dipilih dijelaskan untuk memastikan representativitas sampel terhadap populasi. Pembahasan ini menjamin generalisasi temuan penelitian dapat dilakukan secara tepat. Penjelasan mengenai teknik pengambilan sampel memastikan objektivitas dan mengurangi bias dalam pemilihan sampel.
3.3 Instrumen Penelitian dan Pengumpulan Data
Bagian ini menjelaskan secara rinci tentang instrumen yang digunakan, yaitu tes uraian terbatas dan tes objektif melengkapi pilihan. Prosedur pembuatan instrumen, termasuk uji coba (try-out) dan analisis butir soal (validitas, reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran) dibahas secara detail. Penjelasan ini penting untuk menjamin kualitas dan keabsahan instrumen penelitian. Prosedur pengumpulan data juga dijelaskan dengan jelas dan sistematis.
3.4 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data, yaitu uji t pihak kanan dan uji t dua pihak, dijelaskan secara rinci. Penjelasan ini meliputi asumsi yang mendasari penggunaan uji statistik tersebut dan interpretasi hasil uji statistik. Pembahasan juga mencakup uji prasyarat analisis data, seperti uji normalitas dan uji homogenitas. Penjelasan yang detail tentang teknik analisis data menjamin hasil penelitian dapat diinterpretasikan secara tepat dan akurat.
IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini menyajikan hasil penelitian secara sistematis, meliputi deskripsi data, uji prasyarat analisis (uji normalitas dan uji homogenitas), dan pengujian hipotesis. Hasil pengujian hipotesis diinterpretasikan dan dikaitkan dengan kerangka teoritis yang telah dibahas sebelumnya. Pembahasan meliputi interpretasi temuan penelitian, implikasi temuan terhadap praktik pembelajaran, dan keterbatasan penelitian.
4.1 Deskripsi Data
Bagian ini menyajikan deskripsi data hasil penelitian berupa skor rata-rata dan distribusi frekuensi skor hasil belajar siswa pada setiap tingkatan kognitif (C1, C2, dan C3) untuk kedua jenis tes. Penyajian data dilakukan secara jelas dan ringkas dengan menggunakan tabel dan grafik yang relevan. Deskripsi data ini menjadi landasan untuk analisis statistik selanjutnya.
4.2 Uji Prasyarat Analisis
Hasil uji prasyarat analisis, yaitu uji normalitas dan uji homogenitas, disajikan di bagian ini. Hasil uji ini penting untuk menentukan apakah analisis statistik parametrik (uji t) dapat digunakan atau tidak. Penjelasan mengenai cara melakukan uji normalitas dan uji homogenitas, serta interpretasi hasilnya, dijelaskan secara detail. Pemenuhan asumsi uji statistik menjamin validitas hasil pengujian hipotesis.
4.3 Pengujian Hipotesis
Bagian ini menyajikan hasil pengujian hipotesis penelitian menggunakan uji t pihak kanan dan uji t dua pihak. Hasil uji t diinterpretasikan dengan memperhatikan nilai t hitung dan t tabel, serta tingkat signifikansi (α = 0.05). Kesimpulan penelitian ditarik berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Penarikan kesimpulan yang tepat dan terukur sangat penting untuk memastikan bahwa temuan penelitian dapat dipertanggungjawabkan.
4.4 Pembahasan
Pembahasan hasil penelitian dilakukan dengan menghubungkan temuan penelitian dengan kerangka teoritis yang telah dijelaskan sebelumnya. Pembahasan juga mencakup implikasi temuan penelitian terhadap praktik pembelajaran kimia di sekolah, serta keterbatasan penelitian dan saran untuk penelitian selanjutnya. Pembahasan yang komprehensif dan kritis memberikan nilai tambah pada penelitian ini.
V. Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisi kesimpulan penelitian berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan. Kesimpulan dirumuskan secara singkat dan jelas, menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya. Saran diberikan untuk praktik pembelajaran dan penelitian selanjutnya berdasarkan temuan dan keterbatasan penelitian. Kesimpulan dan saran yang diberikan harus relevan dan konsisten dengan hasil penelitian.
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan penelitian dirumuskan berdasarkan temuan-temuan yang telah dibahas sebelumnya. Kesimpulan ini menjawab pertanyaan penelitian secara spesifik dan terukur. Kesimpulan harus mencerminkan hasil analisis data secara objektif dan menghindari generalisasi yang berlebihan.
5.2 Saran
Saran-saran diberikan untuk meningkatkan praktik pembelajaran kimia dan untuk penelitian selanjutnya. Saran yang diberikan harus relevan dengan temuan penelitian dan mempertimbangkan keterbatasan penelitian. Saran juga harus konstruktif dan dapat diimplementasikan.