• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN STATUS MEROKOK ORANG TUA TERHADAP PERILAKU MEROKOK MAHASISWA PRIA TEKNIK SIPIL DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN STATUS MEROKOK ORANG TUA TERHADAP PERILAKU MEROKOK MAHASISWA PRIA TEKNIK SIPIL DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA"

Copied!
101
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN STATUS MEROKOK ORANG TUA TERHADAP PERILAKU MEROKOK MAHASISWA PRIA TEKNIK SIPIL DI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh

Derajat Sarjana Ilmu Keperawatan pada Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Disusun oleh: ADIN VIVALDI

20120320066

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

(2)

HALAMAN PENGESAHAN KTI

HUBUNGAN STATUS MEROKOK ORANG TUA TERHADAP

PERILAKU MEROKOK MAHASISWA PRIA TEKNIK SIPIL DI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Disusun oleh:

ADIN VIVALDI

20120320066

Telah disetujui dan diseminarkan pada tanggal:23 Agustus 2016

Dosen Pembimbing Dosen Penguji

Wulan Noviani, S.Kep., Ns., MM Dianita Sugiyo, S.Kep., Ns., MHID

NIK: 19861116201404173169 NIK: 173079

Mengetahui,

Ka.Prodi Ilmu Keperawatan FKIK UMY

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Ns. Sri Sumaryani, M. Kep., Sp. Mat., HNC

(3)

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Adin Vivaldi Nim : 20120320066 Program Studi : Ilmu Keperawatan

Fakultas : Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Karya Tulis Ilmiah yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir Karya Tulis Ilmiah ini.

Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan Karya Tulis Ilmiah ini hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Yogyakarta, 23 Agustus 2016 Yang membuat pernyataan,

Tanda tangan

(4)

HALAMAN PERSEMBAHAN

“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu yang diberi

ilmu pengetahuan beberapa derajat.”

(Al-Mujadalah : 11)

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah

selesai dari satu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain.” (Al-Insyrah :6-7)

“Bersyukurlah kepada Allah. Dan barang siapa yang bersyukur (kepada Allah)

maka sesungguhnya ia bersyukur untuk (manfaat)dirinya sendiri.”

(QS Luqman [31]: 12)

Ya Allah.. Hamba bersyukur kepada-Mu atas segala nikmat anugerah yang Engkau berikan, Engkau mengabulkan doa hamba. Engkau memberikan kemudahaan disaat kesulitan, Engkau memberikan petunjukdisaat hilang arah. Engkau memberikan semangat saat putus asa. Harapan kini telah menjadi kenyataan. Hanya dengan ridho-Mu ya Allah hamba dapat menyelesaikan tugas akhir hamba dengan baik. Dan yang berbaik akan hambapersembahkan untuk mereka yang terbaik.

Umi Lumastari Ajeng Wijayanti Wijayanti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat Umi terhebat dihidupku. Umi yang senantiasa selalu memerikan yang terbaik untukku. Umi yang selalu mengarahkanku pada jalan yang di ridhoi Allah. Umi yang selalu mencintai dan menyayangiku apapun keadaanku. Umi yang selalu mengirimkan doa dan semangat untuk mendukung cita-citaku.

Abah Bambang Priyambodo, S.H

Abah yang menjadi pahlawan dalam hidupku. Abah yang selalu menyisipkan namaku di dalam doanya. Abah yang selalu memberikan nasehat-nasehat yang berguna buatku. Abah juga yang memnerikan pengalaman-pengalaman tentang kehidupan.

Kakak Satria Eureka N. S.kep .,Ns dan Diva Viya F. S.Kep.

(5)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.

Alhamdulillahhirobbil‟alamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitianini

yang berjudul “Hubungan Status Merokok Orang Tua Terhadap Perilaku Merokok

Mahasiswa Pria Teknik Sipil di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta”. Dalam

penyusunan proposal penelitian ini, penulis mendapat bimbingan serta dukungan dari

berbagai pihak. Penulis menyadari tanpa adanya bimbingan dan dukungan maka kurang

sempurna penyelesaian proposal penelitian ini. Untuk itu penulis mengucapkan

terimakasih kepada:

1. Dr. H. Ardi Pramono, Sp.An., M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

2. Sri Sumaryani,S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Sp.Mat., HNC. selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

3. Shanti Wardaningsih, M.Kep.,Ns., Sp.Kep.J selaku dosen koordinator Blok KTI Program Studi Ilmu Keperawatan 2012 yang telah memberikan pengarahan dan motivasi guna terselesaikannya penyusunan penelitian ini.

4. Wulan Noviani, S.kep., Ns., MM selaku pembimbing yang telah memberikan ilmu dan nasihat serta memotivasi dan meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk memberikan bimbingan dalam penyusunan proposal penelitian ini.

(6)

anak-anaknya agar menjadi anak yang sukses. Saudaraku yang tersayang Satria Eureka N, S.Kep., Ns. dan Diva Viya F, S.Kep., yang selalu sabar membantu dan memberikan motivasi sehingga skripsi dapat diselesaikan.

6. Terimakasih kepada sahabat saya yang telah mendukung saya : Agil, Rozy, Deri,

Winardi, Herka, Miftah, Inda, Shari, Fika, Dewi Arina, Redha, Risni, Fajar, Tiwi,

Rachma, Agus, Archil, Andhy, Ifan, didot, Rizal (tilus).

7. Fakultas Teknik Prodi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang telah memberikan izin tempat dan bantuannya dalam penelitian ini. 8. Teman-teman PSIK 2012 dan semua pihak yang membantu kelancaran

penyusunan proposal penelitian ini.

Penulis menyadari karena keterbatasan kemampuan, penyusunan proposal penelitian ini masih jauh dari sempurna, sehingga penulis mengharapkan saran, kritik dan masukan yang bersifat membangun dari semua pihak untuk lebih menyempurnakan skripsi ini.

Wassalamu’alaikumWarahmatullahiWabarakaatuh.

Yogyakarta, 23 Maret 2016

Adin Vivaldi

20120320066

(7)

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teoritis 1. Status Merokok ... 8

2. Perilaku Merokok ... 10

a. Pengertian Perilaku ... 10

b. Macam-macam Perilaku ... 11

c. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku ... 12

d. Dampak Perilaku Merokok ... 14

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian... 22

B. Populasi dan Sempel Penelitian ... 22

C. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 24

D. Variabel Penelitian ... 24

E. Definisi Operasional Variabel ... 25

1. Status Merokok Orang Tua ... 25

2. Perilaku Merokok Mahasiswa Pria ... 25

F. Instrumen Penelitian ... 25

G. Analisa Data ... 28

H. Rencana Jalannya Penelitian ... 28

I. Cara Pengumpuan Data ... 29

1. Editing Data ... 29

(8)

3. Tabulasi Data ... 29

J. Etika Penelitian ... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Tempat Penelitiam ... 32

B. Hasil Penelitian ... 34

1. Karakteristik Responden ... 34

2. Status Merokok Orang Tua ... 36

3. Perilaku Merokok Mahasiswa Pria Teknik Sipil ... 36

4. Hubungan Status Merokok dengan Perilaku Merokok ... 37

C. Pembahasan... 38

1. Status Merokok Orang Tua ... 38

2. Perilaku Merokok ... 39

3. Hubungan status merokok dengan Perilaku Merokok ... 40

D. Kekuatan dan Kelemahan ... 42

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 43

B. Saran ... 44 DAFTAR PUSTAKA

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Definisi Operasional ... 25

Tabel 3.2. Penilaian kuesioner Glover – Nillson (GN – SBQ).. ... 26

Tabel 4.1. Kateristik Responden ... 35

Tabel 4.2. Status Merokok Orang Tua ... 36

Tabel 4.3. Perilaku Merokok Mahasiswa pria Teknik Sipil ... 36

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Kerangka Teori ... 20

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Informasi dan Permohonan Persetujuan Menjadi Responden

Penelitian

Lampiran 2. Lembar persetujuan menjadi responden

Lampiran 3. Data Demografi Orang Tua dan Mahasiswa

Lampiran 4. Kuesioner Status Merokok Orang Tua

Lampiran 5. Kuesioner Perilaku Merokok

Lampiran 6. Surat Izin Survei Pendahuluan

Lampiran 7. Surat kelayakan Etik Penelitian

(12)
(13)
(14)

Corellation between smoking status of parents and male students smoking

behavior of Civil Engineering University Muahmmadiyah Yogyakarta

Hubungan status merokok orang tua terhadap perilaku merokok

mahasiswa pria Teknik Sipil Universitas Muahmmadiyah Yogyakarta

Adin Vivaldi1, Wulan Noviani2

1Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan FKIK UMY, 2Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan FKIK UMY

ABSTRAK

Background: Smoking is still be a national problem that needs to be continuously strived to overcome . Along with the Indonesian health research results in 2010 showed the prevalence of smokers in Indonesia amounted to 34.7 % of the 237,641,326 people in Indonesia and 1.7 % of smokers start smoking at the age of 5-9 years, while 43.3 % smoked since adolescence is 15-25 years . Smoking behavior prevalence of today's youth and the average of cigarettes smoked by teenagers in the province of Yogyakarta province which is about 31.6 % . The number of teenagers who smoke one was the issue of parenting their parents are poor . Parents are an example and a model for teenagers , but for parents who know less about the health indirectly they have taught behavior or unhealthy lifestyle .

Purpose: The purpose of this study is to determine the relationship between smoking status of parents and male students smoking behavior of Civil Engineering University of Muhammadiyah Yogyakarta

Methods: This research is quantitative research with cross sectional approach . Measurement of parental smoking status and smoking behavior using a questionnaire . Consecutive Sampling

Sampling technique used by a number of respondents 70 people . Data were analyzed using Spearman Rho.

Results: A total of 51 respondents ( 72.9% ) had parents who smoked and as many as 34 respondents ( 48.6 %) had the smoking behavior with strong category . There is a relationship between smoking status of parents of students smoking behavior ( p = 0.035 ).

Conclusion: There is a relationship of smoking status of parents of male students smoking behavior of Civil Engineering University of Muhammadiyah Yogyakarta . Therefore , researchers suggested for further research in order to develop research related to factors associated with smoking behavior in adolescents .

(15)

INTISARI

Latar Belakang:Merokok sampai saat ini masih menjadi masalah Nasional yang perlu secara terus-menerus diupayakan penanggulangannya. Seiring dengan hal tersebut hasil riset kesehatan Indonesia tahun 2010 memperlihatkan prevalensi perokok di Indonesia sebesar 34,7% dari 237,641,326 penduduk di Indonesia dan 1,7% dari perokok mulai merokok saat berumur 5-9 tahun sedangkan 43,3% merokok sejak usia remaja yaitu 15-25 tahun. Pervalensi perilaku merokok remaja saat ini dan rata-rata batang rokok yang dihisap oleh remaja di Provinsi di Yogyakarta, yaitu sebanyak 31,6 %. Banyaknya remaja yang merokok salah satu pendorongnya adalah dari pola asuh orang tua mereka yang kurang baik. Orang tua adalah contoh dan model bagi remaja, namun bagi orang tua yang kurang tahu tentang kesehatan secara tidak langsung mereka telah mengajarkan perilaku atau pola hidup yang kurang sehat.

Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara status merokok orang tua terhadap perilaku merokok mahasiswa pria Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Metode Penelitian: Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Pengukuran status merokok orang tua dan perilaku merokok menggunakan kuesioner. Teknik sampling menggunakan Consecutive Sampling dengan jumlah responden 70 orang. Analisa data menggunakan Spearman Rho.

Hasil Penelitian: Sebanyak 51 responden (72,9%) memiliki orang tua yang merokok dan sebanyak 34 responden (48,6%) mempunyai perilaku merokok dengan kategori kuat. Terdapat hubungan antara status merokok orang tua terhadap perilaku merokok mahasiswa (p= 0,035).

Kesimpulan: Terdapat hubungan status merokok orang tua terhadap perilaku merokok mahasiswa pria Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Oleh karena itu, peneliti menyarankan untuk peneliti selanjutnya agar dapat mengembangkan penelitian terkait factor-faktor yang berhubungan dengan perilaku merokok pada remaja.

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Permasalahan rokok di Indonesia sampai saat ini masih menjadi masalah nasional yang perlu di upayakan penanggulangannya, karena menyangkut berbagai aspek permasalahan dalam kehidupan, yaitu aspek kesehatan, ekonomi, sosial, dan politik (Depkes, 2006). Rokok merupakan salah satu zat adiktif yang dapat mengakibatkan bahaya kesehatan baik pada individu maupun masyarakat, karena dalam rokok terdapat kurang lebih 4000 zat kimia antara lain nikotin yang bersifat adiktif dan tar yang bersifat karsinogenetik, yang dapat mengakibatkan berbagai penyakit antara lain kanker, penyakit jantung, impotensi, emfisema, dan gangguan kehamilan (Pergub DIY, 2009).

Indonesia merupakan negara dengan konsumsi rokok terbesar di dunia, yaitu menduduki urutan keempat setelah China, Amerika Selatan, dan Rusia. Jumlah batang rokok yang dikonsumsi Indonesia cenderung meningkat dari 182 milyar batang pada tahun 2001 menjadi 260,8 milyar batang pada tahun 2009 (Tobacco Atlas, 2012). Sementara itu berdasarkan data Depkes RI, jumlah perokok dalam suatu keluarga cukup tinggi. Rata – rata dalam satu keluarga terdapat 1 -2 orang yang merokokdengan jumlah batang yang dihisap antara 1 – 2 bungkus / hari (Depkes, 2009).

(17)

dan bahkan merupakan perbuatan bunuh diri secara perlahan sehingga itu bertentangan dengan larangan Al Quran. Oleh karena itu merokok membahayakan kesehatan bagi perokok dan orang sekitar yang terkena paparan asap rokok, maka pembelanjaan uang untuk rokok merupakan pemborosan (mubazir) yang dilarang dalam Al Quran. Merokok bertentangan dengan unsur-unsur tujuan syariah (maqaasid asy-syariiah) yaitu perlindungan agama, jiwa/raga, keluarga dan harta.

Menurut Al-Quran surat Al A’raf (ayat) 157 yang artinya “... menyuruh mereka mengerjakan yang makruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar, dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan

bagi mereka segala yang buruk ...”.

”Rasulullah shallallahu`alaihi wasallam bersabda: Merupakan tanda baiknya seorang Islam, dia meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya”

(Hadits Hasan riwayat Turmudzi dan lainnya).

(18)

Orang tua adalah contoh dan model bagi remaja, namun bagi orang tua yang kurang tahu tentang kesehatan secara tidak langsung mereka telah mengajarkan perilaku atau pola hidup yang kurang sehat. Banyaknya remaja yang merokok salah satu pendorongnya adalah dari pola asuh orang tua mereka yang kurang baik, contohnya saja perilaku orang tua yang merokok dan perilaku tersebut dicontoh oleh anak anaknya secara turun-temurun (Susanto, 2013).

Orang tua yang mempunyai kebiasaan atau perilaku yang tidak baik seperti ayah ataupun ibu yang juga memiliki kebiasaan merokok, anak pun akan mencontoh dari perilaku orang tuanya. Teori belajar sosial menurut Miller dan Dollard (dalam Notoatmodjo, 2007) yang menyebutkan bahwa tingkah laku manusia merupakan hasil belajar. Tingkah laku sosial, seseorang tinggal meniru tingkah laku orang lain.

Perilaku orang tua yang merokok dan ditiru oleh anaknya tersebut membuat hal yang dilakukan orang adalah suatu pembelajaran dalam hidup. Perilaku yang dicontoh oleh anak tersebut menjadikan kebiasaan dalam kehidupan. Hal yang dilihat dari masa anak-anak inilah yang mempengaruhi anak ini berani mencontoh perilaku merokok saat dewasa akhir (Mahasiswa).

(19)

Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Fakultas Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada tanggal 20 November 2015 dengan cara observasi dan wawancara terdapat dari 10 mahasiswa pria sedang merokok di lingkungan kampus, diantara 10 orang terdapat 7 orang yang mengakui bahwa orang tua mahasiswa tersebut juga merokok dan 3 mahasiswa lainnya mengatakan orang tuanya tidak mengkonsumsi rokok. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dikarenakan agar peneliti dapat mengambil sampel lebih banyak untuk hasil penelitian yang optimal dan dapat meminimalisir waktu dan biaya yang dikeluarkan peneliti.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat

dirumuskan masalah “Apakah ada Hubungan Status Merokok Orang Tua

terhadap Perilaku Merokok Mahasiswa Pria Teknik Sipil di Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta? ”.

C. TUJUAN PENELITIAN 1. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status merokok orang tua terhadap perilaku merokok mahasiswa pria Teknik Sipil di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

(20)

a. Mengidentifikasi perilaku merokok mahasiswa pria Teknik Sipil di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

b. Mengidentifikasi status merokok orang tua dari mahasiswa pria perokok Teknik Sipil di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. D. MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini dapat memberi manfaat dan menambah khasanah keilmuan di bidang keperawatan serta bahan kajian mahasiswa mengenai pengetahuan tentang masalah rokok.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini digunakan sebagai informasi lebih lanjut terkait hubungan perilaku merokok serta untuk menambah referensi kepustakaan serta dapat menjadi acuan untuk pemberlakuan larangan merokok di lingkungan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

3. Bagi Peneliti

Memberikan pengalaman di lapangan bagi penulis yang merupakan penerapan dariteori-teori yang diperoleh selama mengikuti kuliah, serta sebagai salah satu upaya dalamrangka meningkatkan kemampuan dan ketrampilan peneliti untuk melakukan penelitian danpenulisan ilmiah selanjutnya.

(21)

Hasil penelitian digunakan sebagai dasar untuk melakukan penelitian lebih lanjut oleh peneliti lain tentang masalah merokok pada remaja. E. KEASLIAN PENELITIAN

1. Sundari (2014) , dengan judul Hubungan Antara Peran Keluarga Dengan Perilaku Merokok Pada Remaja Laki-laki kelas XI di SMK Tunas Bangsa Sukoharjo.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Pemilihan responden. penelitian dengan teknik Cluster Random Sampling. Hasil penelitian ini ada hubungan positif yang sangat signifikan antara peran keluarga dengan perilaku merokok. Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada perbedaan variabel dan lokasi penelitian.

(22)

yaitu mahasiswa Pria Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, dan teknik sampling mengguakan Consecutive Sampling.

(23)
(24)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori 1. Status Merokok

Statsus adalah keadaan atau kedudukan (orang, badan, dan sebagainya) dalam hubungan dengan masyarakat di sekelilingnya (Kamus Besar Bahasa Indonesia).

Merokok adalah menghisap gulungan tembakau yang dibungkus dengan kertas. Rokok semakin meluas di berbagai tempat. Dibungkus rokok maupun disurat kabar, majalah, dan ditempat-tempatyang diberi tanda

“dilarang merokok”sebagian orang ada yang masih terus merokok. Dengan demikian merokok merupakan salah satu masalah yang sulit di pecahkan, apalagi sudah menjadi masalah nasional, dan bahkan international (Perwitasari, 2006).

Status merokok anggota keluarga adalah ada tidaknya anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah yang aktif merokok, dan telah merokok sekurang–kurangnya selama 1 tahun (Depkes 2008).

(25)

b. Menurut kriteria Doll tahun 1976,batasan untuk status merokok adalah: 1) Perokok : Orang yang merokok sedikitnya satu batang sehari selama

sekurang-kurangnya setahun.

2) Bekas perokok : Orang yang merokok sedikitnya satu batang sehari selama sekurang-kurangnya setahun, namun sekarang tidak lagi merokok.

3) Bukan perokok : Orang yang tidak merokok sedikitnya satu batang sehari selama sekurang-kurangnya satu tahun.

c. Kategori perokok 1) Perokok pasif

Perokok pasif adalah asap rokok yang di hirup oleh seseorang yang tidak merokok (passive smoker). Asap rokok merupakan polutan bagi manusia dan lingkungan sekitar. Asap rokok lebih berbahaya terhadap perokok pasif daripada perokok aktif. Asap rokok kemungkinan besar bahaya terhadap mereka yang bukan perokok, terutama di tempat tertutup. Asap rokok yang dihembuskan oleh perokok aktif dan terhirup oleh perokok pasif, lima kali lebih banyak mengandung karbonmonoksida, empat kali lebih banyakmengandung tar dan nikotin (Sapphire, 2009).

(26)

Perokok aktif adalah orang yang merokok dan langsung menghisap rokok serta bisa mengakibatkan bahaya bagi kesehatan diri sendiri maupun linkungan sekitar. Menurut pendapat orang-orang yang perokok kebanyakan perokok aktif itu tidak bisa hidup tanpa rokok karena sudah terbiasa merokok dan apabila disuruh berhenti ada yang mau da nada yang tidak mau, itu disebabkan kerena kecanduan jadi kalau tidak merokok rasanya kurang enak dan itu semakin sulit untuk dihentikan mereka merokok (Bustan, 2007).

d. Menurut WHO (2013), tipe perokok dibagi 3 yaitu: 1) Perokok ringan merokok 1-10 batang per hari. 2) Perokok sedang merokok 11-20 batang per hari. 3) Perokok berat merokok lebih dari 20 batang per hari. 2. Perilaku Merokok

a. Pengertian Perilaku

(27)

penelitian ini adalahaktifitas atau kegiatan berupa menghisap rokok yang telah di bakar dan menimbulkan asap, yang dinilai pada perilaku dalam penelitian ini adalah jumlah rokok yang dihisap setiap harinya (Fikriyah & Febrijanto, 2012)

Macam – macam perilaku

Menurut Notoatmodjo (2010), perilaku dibagi menjadi 2 macam yang berdasarkan dari respon seseorang terhadap stimulus, yaitu:

1) Perilaku tertutup (covertbehavior)

Perilaku tertutup ini dapat diartikan respon terhadap stimulus masih belum dapat diamati orang lain (dari luar) secara jelas. Respon masih terbatas dalam bentuk perhatian, perasaan, persepsi,

pengetahuan dan sikap. Bentuk “unobservablebehavior” atau “covertbehavior” yang dapat diukur adalah pengetahuan dan sikap. 2) Perilaku terbuka (overtbehavor)

Perilaku terbuka ini respon seseorang yang berupa tindakan nyata atau praktik terhadap stimulus. Perilaku terbuka ini sudah

dapat diamati orang lain dari luar atau “observablebehavior”. 3) Domain perilaku

(28)

b. Faktor yang mempengaruhi perilaku

Menurut Notoatmodjo (2010) ada 3 faktor yang mempengaruhi perilaku :

1) Faktor-faktor predisposisi (predisposing factors), yang terwujud dalam pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai, dan sebagainya

2) Faktor pendukung (enebling factors), yang terwujud dalam lingkungan fisik, tersedia atau tidaknya fasilitas-fasilitas atau sarana kesehatan, misalnya puskesmas obat-obatan, alat kontrasepsi, jamban, dan sebagainya.

3) Faktor-faktor pendorong (reinforcing factors), yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lain, yang merupakan kelompok referensi dari perilaku masyarakat.

Menurut Hidayaningsih (2011), faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku merokok pada remaja diantaranya:

a) Pengaruh Orang Tua

(29)

b) Pengaruh Teman

Semakin banyak remaja merokok maka semakin besar kemungkinan teman-temannya adalah perokok dengan alasan agar remaja tersebut dapat diterima dilingkungannya dan tidak dikatakan banci oleh sebagian anak muda lainnya.

c) Faktor Kepribadian

Perilaku merokok pada remaja berkaitan dengan adanya krisis aspek psikososial yang dialami pada masa perkembangannya, yaitu masa ketika mereka sedang mencari jati dirinya.

d) Pengaruh Iklan

Remaja akan mudah terpengaruh untuk berperilaku merokok jika melihat iklan di media massa dan elektronik yang menampilkan gambaran bahwa perokok adalah lambang kejantanan atau glamour. c. Tipe Perilaku Merokok

Berdasarkan buku Management of affec theory oleh Smet tahun 2013, ada beberapa jenis perilaku merokok yaitu :

1) Perilaku perokok yang dipengaruhi oleh perasaan positif

(30)

adalah perilaku merokok berdasarkan kenikmatan yang dipereloh dari memegang rokok.

2) Perilaku perokok yang dipengaruhi oleh perasaan negatif

Banyak orang merokok untuk mengurangi perasaan negatif dalam dirinya. Misalnya merokok bila marah, cemas, gelisah, rokok dianggap sebagai penyelamat. Mereka menggunakan rokok bila perasaan tidak enak terjadi, sehingga terhindar dari perasaan yang lebih tidak enak.

3) Perilaku perokok yang adiktif

Perokok yang sudah adiksi, akan nenambah dosis rokok yang digunakan setiap saat setelah efek dari rokok yang dihisapnya berkurang.

4) Perilaku merokok yang sudah jadi kebiasaan

Mereka menggunakan rokok sama sekali bukan karena untuk mengendalikan perasaan mereka, tetapi karena sudah menjadi kebiasaan.

d. Dampak perilaku merokok 1) Dampak diri sendiri

(31)

2) Dampak keluarga

Dampak yang di timbulkan akibat kebiasaan merokok adalah; a) Berkurangnya dana untuk membeli keperluan rumah tangga b) Menurunnya pendapatan karena pencarian nafkah sakit akibat

rokok.

c) Kerugian terhadap investasi biaya sumber daya manusia, yaitu biaya pendidikan.

3) Dampak lingkungan

Hal ini dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari dirumah, kantor, sekolah, angkutan umum, dan dijalan-jalan. Dampak yang ditimbulkan adalah terjadinya polusi akibat rokok, dan menjadikan seseorang menjadi perokok pasif. Menurut Vines (2005), anak-anak memiliki resiko paling besar dari orang tua perokok.

3. Orang tua

a) Definisi Orang Tua

Pengertian orang tua menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah orang yang biasa dipanggil ibu dan ayah dari anaknya. Ibu adalah orang yang mengandung dan melahirkan anaknya, dan ayah sebagai kepala keluarga yang menafkahi keluarganya.

(32)

memberikan perawatan ketika anak sakit maupun memfasilitasi untuk dibawa ke tempat pelayanan kesehatan, bertugas memperkenalkan anak terhadap lingkungan sekitar maupun memperkenalkan dengan sanak sodara, pengendalian stres saat anak mengalami masalah, mengajarkan ilmu-ilmu agama, memenuhi kebutuhan bermain atau bertamasya agar anak tidak merasa jenuh (Baihaqi, 2000)

Menurut Abu Hurairah ra, Rosulullah bersabda, “sesungguhnya kewajiban orang tua dalam memenuhi hak anak itu ada tiga, yakni: pertama, memberi nama yang baik ketika lahir. Kedua, mendidiknya dengan Al-Quran. Ketiga, mengkawinkan ketika menginjak dewasa (HR. Tirmidzi dalam Al-Zuhalili, 2004).

4. Remaja

Remaja adalah harapan bangsa sehingga tidak berlebihan jika dikatakan bahwa masa depan bangsa yang akan datang akan ditentukan pada keadaan remaja saat ini. Remaja yang sehat dan berkualitas menjadi perhatian serius bagi orang tua, praktisi pendidikan, ataupun remaja itu sendiri. Remaja yang sehat adalah yang produktif dan kreatif sesuai perkembangannya. Oleh karena itu, pemahaman terhadap tumbuh kembang remaja menjadi sangat penting untuk menilai keadaan remaja (Poltekes Depkes, 2010).

(33)

1) Masa remaja awal (10-13 tahun)

Pada tahap ini, remaja mulai berfokus pada pengambilan keputusan baik dalam rumah maupun disekolah. Remaja mulai menunjukkan cara berfikir logis, sehingga sering menanyakan kewenangan dan standart dimasyarakat maupun disekolah. Remaja juga mulai menggunakan istilah-istilah sendiri dan mempunyai pandangan seperti: olah raga yang baik untuk bermain, memilih kelompok bergaul, pribadi seperti apa yang diinginkan dan mengenal cara untuk berpenampilan menarik.

2) Masa remaja tengah (11-16 tahun)

Pada tahapan ini terjadi peningkatan interaksi dengan kelompok, sehingga tidak selalu tergantung pada keluarga dan terjadi eksplorasi seksual. Dengan menggunakan pengalaman dan pemikiran kompleks pada tahap ini remaja sering mengajukan pertanyaan menganalisa secara menyeluruh dan berfikir tentang bagaimana cara mengembangkan

identitas “siapa saya”. Pada masa ini remaja juga mulai

mempertimbangkan kemungkinan masa depan, tujuan dan membuat rencana sendiri.

3) Masa remaja akhir (17-21 tahun)

(34)

masalah-masalah idealisme toleransi, keputusan untuk karir dan pekerjaan serta peran orang dewasa dan masyarakat.

Mahasiswa kesehatan atau orang yang sedang menempuh kuliah di jurusan kesehatanjuga tidak terlepas dari perilaku rokok, sebanyak 66,6%mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta merupakan perokok aktif, sebagian besar mahasiswa yang merokok merupakan perokok sejak Sekolah Menengah Atas dengan orang tua serta lingkungan yang perokok(Rosita, Suswardany, & Abidin, 2012).

(35)
(36)

B. Kerangka Teori

\

Gambar 2.1. Kerangka Teori Faktor perilaku

merokok :

 Faktor kepribadian

 Faktor Keluarga

 Faktor Teman

 Faktor Iklan

Perilaku Merokok Pada Mahasiswa Pria

 Dampak diri sendiri  Dampak

Keluarga  Dampak

(37)

C. Kerangka Konsep

Gambar 2.2. Kerangka Konsep Keterangan:

= Variabel yang diteliti = Arah hubungan

D. Hipotesis

Hipotesis dari penelitian ini adalah Ada hubungan status merokok orang tua terhadap perilaku merokok mahasiswa pria teknik sipil di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Ringan Sedang Bukan

perokok

Kuat Bekas

Perokok

Doll, 1976

Faktor Keluarga :  Status merokok

orang tua

Sangat Kuat Perilaku merokok pada

(38)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimen dengan pendekatan kuantitatif korelasional dan menggunakan rancangan cross sectional. Penelitian cross sectional adalah jenis penelitian yang menekankan waktu pengukuran atau observasi data variabel independen dan dependen hanya satu kali pada satu saat (Nursalam, 2008).

B. Populasi dan Sempel Penelitian 1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan sumber data yang diperlukan dalam suatu penelitian (Suryono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa pria Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Jumlah populasi mahasiswa 236 mahasiswa yang telah ditentukan sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi penelitian.

2. Sampel

(39)

karena pada studi pendahuluan didapatkan mahasiswa pria lebih banyak melakukan kegiatan merokok.

Adapun kriteria-kriteria yang ditetapkan penelitian ini : a. Kriteria inklusi (kriteria yang layak diteliti)

Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah; 1. Mahasiswa Pria Teknik Sipil UMY 2. Status Mahasiswa aktif di kampus 3. Bersedia menjadi responden penelitian 4. Mahasiswa pria yang perokok

b. Kriteria Eksklusi (kriteria yang tidak layak diteliti) Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah:

1. Status mahasiswa adalah mahasiswa cuti atau terancam drop out. 2. Mahasiswa teknik sipil yang menolak menjadi responden.

3. Mahasiswa pria selain mahasiswa Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

4. Mahasiswa teknik sipil yang tidak perokok.

Rumus untuk menghitung ukuran sampel dari populasi yang diketahui jumlahnya 913 untuk tingkat kesalahan 1%, 5%, dan 10%. (Sugiono, 2012) adalah sebagai berikut :

2 .N.P.Q d2 (N – 1) + 2 .P.Q Keterangan:

S = Besar sampel N = Besar populasi

(40)

P&Q = Proporsi dalam populasi d = Tingkat Kepercayaan

2 = Harga tabel chi-kuadarat untuk α tertentu

12 .236.0,5.0,5

0,052 (236–1) + 12 .0,5.0,5 90,5

0,0025 (236) + 0,25 59

0,8375 S = 70,44

S = 70

Dari perhitungan diatas diperoleh sampel penelitian ini sebanyak 70 responden.

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan cara membagikan kuesioner kepada responden penelitian di Fakultas Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 20-25 Mei 2016.

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini terdiri dari:

1. Variabel Bebas: Variabel bebas pada penelitian ini adalah status merokok orang tua.

2. Variabel terikat: Variabel terikat pada penelitian ini adalah perilaku merokok mahasiswa pria.

S =

S =

(41)

E. DEFINISI OPERASIONAL

F. INSTRUMEN PENELITIAN

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrument penelitian yang berbentuk kuesioner (daftar pertanyaan terlampir) yang disampaikan kepada responden. Kuesioner ini terdiri dari 2 bagian yaitu: 1. Kuesioner status merokok orang tua

Kuesioner ini berisi beberapa pertanyaan-pertanyaan utuk mengetahui dan menggolongkan status merokok.

Perilaku adalah segala sesuatu yang dilakukan oleh manusia dalam menanggapi stimulasi lingkungan, sedangkan merokok adalah suatu tindakan membakar dan

menghisap produk

(42)

2. Kuesioner Glover – Nillson Smoking Behavior

Intrumen yang digunakan adalah kuesioner yaitu untuk mengetahui perilaku merokok pada mahasiswa Pria Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Kuesioner ini di ambil dari Rizaludin Akbar (2016) yaitu kuesioner perilaku merokok yang merupakan hasil penerjemahan dari Glover – Nillson Smoking Behavior Questionnare (GN – SBQ) oleh Glover dan Nillson (2005). Kuesioner perilaku diukur dengan menggunakan skla Likert yang berisi 5 alternatif jawaban untuk pertanyaan 1 dan 2 yaitu Tidak

sama sekalai “0”, Agak “1”, Sedang “2”, Sangat “3” dan Sangat sekali “4”,

untuk pertanyaan no 1 dan 2. Alternatif jawaban untuk pertanyaan no 3 – 11

yaitu Tidak pernah “0”, Jarang “1”, Kadang-kadang “2”, Sering “3” dan

Selalu “4”. Kuesioner perilaku merokok terdapat 11 item pertanyaan perilaku merokok. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala Likert dengan data Ordinal (Nursalam, 2013).

Tabel 3.2. Penilaian kuesioner Glover – Nillson (GN – SBQ)

Pertanyaan Jawaban Penilaian

(43)
(44)

G. UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS 1. Uji Validitas

Uji validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2006). Alat uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, dan sebelumnya kuesioner tersebut dilakukan uji validitas dan uji realibilitas. Uji validitas yang digunakan adalah “Pearson Product Moment Corelation” (Riyanto, 2011). Keputusan uji dinyatakan valid apabila r hitung (r person) > r tabel dan apabila r hitung (r person) < r tabel maka pertanyaan tersebut tidak valid. Uji validitas dilakukan kembali oleh Rizalludin Akbar pada bulan Februari 2016 di dusun Sidorejo, Kecamatan Kasihan, Bantul, Yogyakarta yang bukan merupakan bagian dari populasi penelitian. Validitas isi ini dilakukan dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment Correlation yang kemudian diolah dengan program komputer. Responden dalam uji validitas ini sebanyak 20 orang atau sebesar 10-20% dari total sampel (Sugiono, 2007).

Hasil uji valid menunjukkan bahwa 11 pertanyaan dinyatakan valid dengan hasil rXy>0,444.

2. Uji Reliabilitas

(45)

Pertanyaan dikatakan realibel apabila didapat nilai Cronbach’s lebih dari konstanta atau >0,6.

H. ANALISA DATA

Teknik analisis data merupakan teknis pelaksanaan pengolahan dan analisis data yang hasilnya akan digunakan sebagai dasar dalam menarik kesimpulan penelitian. Dalam penelitian ini, menggunakan teknis analisis yang menggunakan sistem komputerisasi, dimana untuk menghitung besarnya korelasi, peneliti menggunakan koefisien korelasi bivariat adalah statistik yang digunakan oleh peneliti untuk menerangkan keeratan hubungan antar variabel yaitu untuk mengetahui hubungan antara Status Merokok Orang tua terhadap Perilaku Merokok Mahasiswa Pria Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, dengan menggunakan teknik

Sperman’s rho, untuk mengetahui hubungan dua variabel, dengan taraf signifikasi (p) = 0,05 atau α = 5% (Sugiyono, 2005).

I. CARA PENGUMPULAN DATA

Setelah data terkumpul, lalu data diolah secara manual dan disajikan dalam bentuk tabel dan person dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Editing data

(46)

b. Coding data

Pemberian kode yang bertujuan untuk mempermudah dalam pengolahan data dan proses selanjutnya melalui tindakan mengklarifikasi. Pemberian kode dalam kuesioner ini diberikan nomer kode di setiap kuesioner di sisi kanan atas tiap kuesioner.

c. Tabulasi data

Peneliti mengolah data yang telah diberi skor, kemudian dijumlahkan, disusun, dan dimasukkan kedalam bentuk table, selanjutnya data tersebut dianalisis.

d. Entry data

Peneliti memasukkan data kedalam komputer dengan menggunakan aplikasi software komputer statistik. Melakukan pengolahan data untuk di kolerasikan dari 2 kuesioner tersebut.

I. ETIKA PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan dengan mengutamakan dasar etik melalui berbagai pertimbangan namun tetap menjunjung tinggi hak-hak otonomi manusia sebagai responden. Penelitian ini juga sudah dinyatakan layak etika penelitian dengan nomor : 202/EP-FKIK-UMY/V/2016. Adapun prinsip yang harus diperhatikan dalam penelitian :

(47)

consent) yang berisi penjelasan mengani manfaat penelitian, resiko dan ketidaknyamanan yang ditimbulkan, manfaat yang didapat, kesediaan peneliti untuk menjawab pertanyaan responden mengenai responden, persetujuan untuk mengundurkan diri, dan jaminan anonimitas dan kerahasiaan informasi responden. Lembar persetujuan kemudian ditandatangani apabila responden bersedia.

2. Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek penelitian (respect for privacy and confidentiality).

Peneliti akan menjaga kerahasiaan informasi dan identitas responden dalam lembar pengumpulan data penelitian. Responden tidak disarankan untuk menuliskan nama, namun apabila responden menuliskan nama maka nama akan dirubah dengan kode pada input data. Informasi yang dapat dicantumkan hanya informasi yang sesuai dengan perintah yang terdapat pada lembar kuesioner.

3. Keadilan dan inklusivitas/keterbukaan (respect for justice and inclusiveness).

Peneliti akan menjaga prinsip keterbukaan dan keadilan dengan kejujuran, keterbukaan, dan kehati-hatian. keterbukaan disini dijaga dengan menjelaskan prosedur penelitian. Peneliti juga tidak akan membeda-bedakan latar belakang jender, agama, dan etnis responden dalam melakukan intervensi.

(48)
(49)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Tempat Penelitian

Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta terdiri dari 4 Program Studi yaitu Teknik Sipil, Teknik Elektro, Teknik Mesin dan Teknologi Informasi. Program Studi Teknik Sipil sudah terakreditasi B oleh BAN-PT. Program Studi teknik sipil terdapat 27 staf pengajar tetap (Dosen) dan minimal sudah melampaui pendidikan Magister. Prodi Teknik Sipil mayoritas terdiri dari mahasiswa pria yang berjumlah 913 mahasiswa.

(50)

nasional, dan mata kuliah institusional yang merupakan potensi pengembangan program studi.

Mahasiswa teknik sipil di setiap angkatan biasanya di ketuai oleh Kosema (Ketua Angkatan). Ketua angkatan ini berfungsi untuk melaporkan pengumuman mengenai perkuliahan yang akan di berikan pada angkatan tersebut. BEM FT (Fakultas Teknik) ini juga berfungsi untuk beberapa program mahasiswa untuk mengeluarkan aspirasinya untuk kampus dan melakukan hal positif lainnya.

(51)

36 Tahun 2009. UMY menerapkan konsep ini sejak 2005 di mana setiap orang berada di lingkungan kampus UMY dilarang morkok di lokasi gedung yang beratap.

Mahasiswa Teknik Sipil biasanya melakukan kegiatan merokok di area kampus seperti contohnya di lokasi lapang futsal, ruang praktek lapangan, dan disekitar ruang kuliah. Walaupun sudah terdapat himbauan untuk tidak merokok di area kampus mahasiswa tetap tidak menghiraukannya. Hal ini seharusnya dari pihak kampus harus sudah bertindak tegas karena yang kita tau muhammadiah juga pernah mengeluarkan fatwa haramnya merokok seharusnya ini juga harus di tekankan kepada hasiswa untuk tidak merokok. Jarangnya diberikan penyuluhan bahaya merokok mungkin penyebab mahasiswa tetap saja merokok karena kurangnya informasi terhadap rokok dan bahaya akibat merokok.

B. Hasil Penelitian

1. Karakteristik Responden Penelitian

(52)

Masa Lansia Awal = 46- 55 tahun, Masa Lansia Akhir = 56 - 65 tahun, Masa Manula= > 65 tahun.

Hasil tentang kateristik responden dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui jenis kelamin orang tua, tahun akademik, usia orang tua dan usia responden. Data karakteristik responden disajikan dalam bentuk tabel 4.1 berikut.

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Kelompok Responden N=70

Karakteristik Jumlah (n) Persentase %

Jenis Kelamin Orang Tua

Laki-laki 70 100

Sumber: Data Primer (2016)

(53)

2. Status Merokok Orang Tua

Status merokok dalam penelitian ini dikategorikan dalam kategori perokok, bekas perokok, dan bukan perokok. Status merokok diukurdengan kuesioner yang terdiri dari 3 pertanyaan dan diberikan kepada seluruh responden penelitian yang berjumlah 70 orang.

Tabel 4.2 Status Merokok Orang Tua N=70

Status Merokok N %

Perokok 51 72,9

Bekas Perokok 3 4,3

Bukan Perokok 16 22,9

Total 70 100

Sumber: Data Primer 2016

Berdasarkan tabel 4.2 status merokok orang tua didominasi oleh perokok sebanyak 51 responden (72,9%), bukan perokok sebanyak 16 responden (22,9%), dan bekas perokok sebanyak 3 responden (4,3%). 3. Perilaku Merokok Mahasiswa Pria Teknik Sipil Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta

Perilaku merokok dalam penelitian ini dibagi 4 kategori, yaitu kategori ringan, sedang, kuat dan sangat kuat. Perilaku merokok diukur dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 11 pertanyaan dan diberikan kepada seluruh responden penelitian berjumlah 70 orang.

Tabel 4.3 Perilaku Merokok Mahasiswa Pria Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Yogyakarta N=70

Perilaku Merokok N %

(54)

Berdasarkan Tabel 4.3. didapatkan hasil Perilaku merokok remaja pria Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Yogyakarta di dominasi oleh perilaku merokok dengan kategori Kuat sebanyak 34 responden (48,6%), kategori sedang 33 responden (47,1%) dan kategori ringan sebanyak 3 responden (4,3%).

4.4 Tabel Hubungan Status Merokok Orang Tua terhadap Perilaku Merokok mahasiswa Pria Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah

yogyakarta

No Variabel Perilaku Merokok R p

1 Status Merokok Ringan Sedang Kuat Sangat kuat

Perokok 3 27 21 0

Bekas Perokok 0 1 2 0

Bukan Perokok 0 5 11 0 0,253 0,035

Sumber: Data Primer (2016)

Dari dasil tabel 4.4 didapatkan hasil status merokok orang tua perokok mempunyai anak dengan perilaku merokok didominasi perilaku merokok kategori kuat sebanyak 21 responden. Status merokok orang tua bekas perokok mempunyai anak dengan perilaku merokok didominasi perilaku merokok kategori kuat sebanyak 2 responden. Sedangkan pada status merokok orang tua bukan perokok mempunyai anak dengan perilaku merokok didominasi perilaku merokok dengan kategori kuat sebanyak 11 responden.

(55)

C. Pembahasan

1. Status Merokok Orang Tua

Berdasarkan tabel 4.2. didapatkan mayoritas status merokok orang tua responden adalah perokok. Sementara status merokok orang tua yang masih menjadi perokok aktif sebanyak 51 orang. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa sebagian besar orang tua merokok adalah seorang ayah hal ini bisa saja dengan orang tua memberi kebebasan kepada anaknya untuk merokok. Dengan rata-rata terbesar usia orang tua termasuk kategori lansia awal dan berdominan usia 48 tahun dan orang tua tersebut sudah merokok rata-rata sudah lebih 5 tahun melakukan kegiatan merokok. Merokok menurut orang yang perokok dapat menimbulkan aspek psikologis, apalagi jika perokok tersebut sedang mengalami masalah.Menurut penelitian yang dilakukan Damsy (2012) bahwa orang tua berperan penting dalam membentuk perilaku menyimpang anaknya karena orang tua adalah sebagai role model pertama dari anak. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan peneliti bahwa sebagian besar

responden mempunyai orang tua dengan status merokok ‘perokok’ yaitu

sebanyak 51 responden (72,9%).

(56)

kategori perokok ringan (1 sampai 10 batang perhari), perokok sedang (11 sampai 20 batang perhari) dan perokok berat (lebih dari 20 batang perhari) (Depkes, 2009). Tetapi secara individul, terlihat bahwa jumlah batang rokok yang dihisap per hari nilai maksimum adalah 24 batang, sehingga berdasarkan kategori perokok, ada anggota keluarga yang masuk dalam kategori perokok berat, namun dalam penelitian ini tidak ditampilkan berapa jumlah orangtua perokok yang masuk dalam kategori perokok ringan, sedang maupun berat. Jumlah rata – rata rokok yang dihisap per hari menurut Depkes antara 1 – 2 bungkus / hari atau rata – rata 12 sampai 24 batang/ per hari (Depkes, 2008).

Oleh karena itu, temuan ini menggambarkan bahwa orang tua yang perokok bisa mempengaruhi kebasaan dari lingkungan sekitar dan jumlah batang rokok yang dihisap juga mempengaruhi status merokok orang tua tersebut apakah perokok berat atau ringan.

2. Perilaku Merokok

(57)

remaja. Dari hasil penelitian ini juga mahasiswa ketegantungan terhadap rokok karena adanya masalah seperti perkuliaan,masalah keluarga , serta terpengaruh oleh gaya hidup. Kegiatan merokok ini juga membuat mahasiswa pria tersebut bisa membuat tenang ketika menghadapi masalah dan mahasiswa tersebut juga merasa harga dirinya semankin meningkat.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Novi (2011), mendapatkan hasil penyebab perilaku merokok yang berat di akibatkan karena stress. Hal ini berbeda degan penelitian yang saya lakukan dengan hasil perilaku merokok yang disebabkan karena meniru kegiatan merokok orang tua.

Perilaku merokok dikatakan tinggi apabila remaja sudah masuk dalam kategori tahapan menjadi seorang perokok dalam tahapan perilaku merokok, merokok minimal satu batang rokok dalam satu hari, intensitas merokok termasuk sering, serta jenis rokok yang dihisap memiliki kandungan tar dan nikotin yang tinggi. Perilaku merokok remaja yang tinggi dapat disebabkan karena faktor kecanduan yang remaja rasakan.

(58)

memiliki dimensi perasaan ketergantuangan yang tinggi kepada rokok. Hal ini lah yang menyebabkan perokok tidak mudah untuk menghilangkan perasaan ingin merokok.

Oleh karena itu zat adiktif yang terkandung dalam rokok tersebut dapat mengakibatkan seseorang untuk semakin susah untuk mengkontrol konsumsi rokok. Hal ini di dukung dengan hasil penjawaban kuesioner tebanyak dengan pertanyaan nomer 1. Responden mempunyai persepsi kebiasaan merokok itu sangat penting untuk saya. Faktor teman dan faktor lingkungan perokok juga dapat mempengaruhi responden sulit untuk berhenti merokok.

3. Hubungan Status Merokok terhadap Perilaku Merokok

Berdasarkan tabel 4.4. diperoleh hasil terdapat kolerasi antara 2 variabel dengan kuatan kolerasi lemah. Hasil tersebut membuktikan bahwa terdapat pengaruh antara status merokok orang tua dengan perilaku merokok anaknya. Dari hasil penelitian ini dapat di temukan bahwa orang tua yag memberikan contoh ke anaknya sejak lama itu sama saja memberikan pengaruh negative ke anaknya untuk melakukan kegiatan merokok. Lamanya anak tersebut melihat orang tua yang merokok seperti penelitian ini rata-rata orang tua yang merokok adalah ayah hal ini mungkin yang ditiru anaknya yang laki-laki bahwa ayahnya adalah perokok dan mahasiswa pria tersebut meniru kebiasaan merokok dari orang tuanya.

(59)

dari penelitian ini menunjukkan bahwa perokok remaja terpengaruh melakukan kegiatan merokok dari teman sebanyak 38% namun, menunjukkan koefisien B dari teman pada umumnya sebanding dengan status merokok orang tua. Didalam lingkungan keluarga didapatkan bahwa 64,4% remaja merokok karena meniru perilaku merokok ayahnya, sedangkan 3,8 mengikuti perilaku ibu.

Peningkatan konsumsi rokok pada mahasiswa ini dipengaruhi adanya faktor salah satu anggota keluarga yang juga merokok. Hal ini berarti bahwa faktor lingkungan, yaitu keluarga memberikan pengaruh yang berarti pada peningkatan perilaku merokok pada responden. Penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan Murray, dkk (dalam Nurlailah, 2010) menyimpulkan bahwa peningkatan tingkah laku merokok pada individu cenderung terjadi disebabkan salah satu faktornya yaitu: paling tidak memiliki satu orang tua yang merokok, dan memiliki saudara atau teman yang merokok.

Perilaku merokok adalah reaksi individu yang diwujudkan dengan tindakan aktivitas terhadap stimulus berupa rokok (Nurlailah, 2010). Anak (remaja) akan mendapatkan nilai, keyakinan, dan perilaku dalam kelompok (dalam hal ini keluarga) melalui sebuah proses sosialisasi (Wong, D. L., et al., 2003). Teori tersebut diatas sesuai dengan hasil penelitian bahwa orang

tua dengan status “perokok” akan menurunkan nilai, ataupun keyakinan

(60)

itu hidup dengan seorang perokok maka akan mempengaruhi perilaku yang terbentuk.

Didalam keluarga dimana orang tua dan saudara kandung merokok akan meningkatkan resiko merokok remaja. Anak akan belajar dari apa yang dilakukan orang tua, bukan apa yang dikatakan orang tua. Dalam hal ini, kemungkinan besar anak akan merokok karena meniru perilaku merokok dari orang tua. Oleh karena itu sebagai edukator, orang tua harus dapat memberikan contoh dan menjadi role model bagi anak-anak agar perbuatan merokok dari anak dapat ditanggulangi. Hal ini berbeda menurut Nurhayati dalam Wiratini, Yanti dan Wijaya (2015) yaitu remaja memiliki kecenderungan yang sangat intensif dengan teman sebaya dari pada dengan orang tuanya seperti remaja melakukan sesuatu secara bersama-sama dengan temannya daripada melakukanya sendiri.

Oleh karena itu, status merokok orang tua juga mempengaruhi perilaku merokok mahasiswa. Adapun faktor penyebab lain yang mempengaruhi perilaku merokok antara lain teman, lingkungan, media juga dapat mempengaruhi. Hal ini sesuai dengan nilai signifikan dipenelitian ini terdapatnya hubungan namun tingkat kekuatannya lemah.

D. Kekuatan dan Kelemahan Penelitian 1. Kekuatan Penelitian

a. Desain penelitian menggunakan pendekatan Consecutive Sampling. b. Peneliti melakukan skrinning untuk mengetahui seberapa banyak

(61)

c. Untuk menanam rasa percaya kepada peneliti, peneliti mengajak saksi yang berstatus teman dari responden atau ketua angkatan. 2. Kelemahan Penelitian

a. Penelitian ini mengadopsi kuesioner

b. Peneliti tidak mengetahui secara langsung apakah orang tua responden benar-benar merokok atau tidak.

c. Waktu pengambilan data dengan waktu yang di luangkan responden sangat sedikit karena mahasiswa akan memasuki masa libur dan ada juga yang sudah pulang kampung.

(62)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada penelitian ini dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu :

a. Terdapat hubungan antara status merokok orang tua dengan perilaku merokok mahasiswa pria Teknik Sipil UMY.

b. Status merokok orang tua didapatkan hasil bahwa sebagian besar orang tua mahasiswa merokok memiliki status merokok sebagai perokok. c. Perilaku merokok mahasiswa pria Teknik Sipil didapatkan hasil dengan

sebagian besar mempunyai perilaku merokok kategori kuat. B. Saran

1. Bagi Responden

Peneliti menyarankan kepada seluruh responden mahasiswa pria Teknik Sipil untuk bisa mengurangi kebiasaan merokok.

2. Bagi Orang Tua

Peneliti menyarankan untuk orang tua menjadi contoh untuk anaknya khususnya dalam hal kegiatan merokok agar tidak dicontoh anaknya mengikuti perilaku merokok orang tua.

3. Bagi Institusi

(63)

mahasiswa pria Teknik Sipil untuk tidak merokok dan perlu juga kerjasama dengan orang tua untuk memberikan contoh kepada anaknya untuk tidak merokok.

4. Bagi peneliti selanjutnya

(64)

1

DAFTAR PUSTAKA

Alexopoulos, Evangelos C., Jelastopulu, Elani., Aronis,. Konstantinos.,Dougenis,DImitris., 2010, Cigarette Smoking Among University Student in Greece: A Comparison Between Medical and Other Students, Environ Health PrevMed,15, 115-120.

Al-Quran

Al-Zuhaili, Muhammad. 2004. Menciptakan Remaja Dambaan Allah Panduan bagi Orang Tua Muslim. Bandung: PT Mizan Pustaka.

Arikunto , 2013. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Arikunto, S, 2013, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta : Rineka Cipta.

Badan Pusat Statistika, Yogyakarta Dalam Angka 2012, Yogyakarta, 2012

Baihaqi, AK. 2000. Mendidik Anak dalam Kandungan Menurut Ajaran Paedagogis Islam. Jakarta: Darul Ulam Prees

Berdita. (2010). Rokok, alkohol, dan narkoba pada remaja Indonesia: Data survei nasional narkoba pada pelajar dan mahasiswa tahun 2006, laporanpenelitian tidak di terbitkan , Universitas Indonesia. Depok, Indonesia.

Bustan, M.N. 2007. Epidemiologi penyakit tidak menular. Jakarta : Rineka Cipta. Depkes 2006, Panduan Pengembangan Kawasan Tanpa Rokok, Departemen

Kesehatan, Jakarta.

Depkes Poltekes. 2010. Kesehatan Remaja Problem dan Masalah. Jakarta: Salemba Medika.

Depkes. 2008. Tembakau dan Prevalensi Konsumsi di Indonesia. Jakarta : Depkes.

Depkes. 2009. Perokok Pasif Mempunyai Resiko yang Lebih Besar.http://www.depkes.go.id. [ 15 Desember 2015 ].

Dinas Kesehatan DIY, 2009, Mapping Perilaku Merokok Rumah Tangga di Provinsi DIY, APBD DIY 2009.

Glover, E. D., Nilsson, F., Westin, A., Glover, P. N., Laflin, M. T., & Persson, B,(2005). Developmental history of the Glover-Nilsson Smoking Behavioral Questionnaire. 29, 443-455 : American Journal of Health Behavior

Henningfield, J.E., Hariharan, M., Kozlowski, L.T., Nicotine content and health risk of cigars, JAMA, 276: 1857-1858, 1995.

Hidayaningsih, 2011. Faktor - faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Berisiko Remaja di Kota Makasar tahun 2009. Jurnal. Bul. Penelitan. Kesehatan, Vol 39, No.2,2011:88-89.

Kamus Besar Bahasa Indonesia

Kementerian kesehatan Republik Indonesia. Standar Pertumbuhan dan Kesehatan Remaja Indonesia. Jakarta: Kementerian Kesehatan, 2011.

(65)

2

Suburban High School, NIH-PA, Am J Addict, 2012 September; 21(5): 424–434.

Mahyudi,A 2009. Bahaya Rokok bagi Kesehatan. http://www.rotinsuluhospital.org/[diakses 20 November 2015].

Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan dan ilmu perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmojo, S. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta: Jakarta.

Nurlailah, Neneng., 2010, Hubungan Antara persepsi tentang Dampak Merokok terhadap Kesehatan dengan Tipe Perilaku Merokok Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, Psikologi UIN SH 2010.

Okoli, C.T.C., Ann Pederson, Wendy Rice, 2013. Support for a smoke-free bylaw in parks and on beaches. Elseiver Ireland Ltd. Health Policy 111 2013, 127-134. Diakses dari http://www.elsevier.com/locate/healthpol

Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta No 42 Tahun 2009 tentang Kawasan Dilarang Merokok.

Perwitasari, Ratih, 2006.Motivasi dan Perilaku Merokok Pada Mahasiswa Ditinjau Dari Lobus Of Control dan External Locus of Control. Universitas

Negeri Semarang.

http//digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/p/index/assoc/HASH5fb0.dir/doc.pdf. [diakses pada tanggal 3 maret 2016].

Riskesdas, 2013, Laporan Riskesdas 2013, Kementrian Republik Indonesia. Sapphire, 2009. Bahaya Perokok Pasif. http:// www.Send garp.com [23 November

2015].

Susanto, D.N., 2013. Hubungan antara dukungan negatif orang tua dengan perilaku merokok pada remaja di desa Puro kecamatan Karangmalang kabupaten Sragen. Skripsi. Surakarta : Fakultas Ilmu Kesehatan UMS Tendra, Hans. 2003. Tembakau dan Produknya. Bandung: PT.Rineka Cipta. Triana Srisantyorini, dan F.T Sumartin, 2005. Perilaku Merokok Mahasiswa

Universitas Muhammadiyah Jakarta dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya tahun 2004, Jurnal Kedokteran dan Kesehatan UMJ, Juli 2005, Vol 1 no 2, ISSN 02163942.

Triswanto, Sugeng D., 2007. Stop Smoking. Progresif Books, Jakarta

Wong, Lina S., Green, Harry M., Feugate, JE., Yadav, Madhav., Nothnagel, Eugene A., Green, MM., Effects of “second-hand” smoke on structure and function of fibroblast, cells that are critical for tissue repair and remodeling, BMC Cell Biol. 2004; 5: 13. Diakses 12 Juni 2015 dari: http://www.biomedcentral.com/1471-2121/5/13

(66)
(67)

LEMBAR INFORMASI DAN PERMOHONAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

Kepada Yth :

saudara di Fakultas Teknik Prodi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Dengan Hormat

Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas UMY :

Nama : Adin Vivaldi NIM : 20120320066

akan melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan Status Merokok Orang Tua

Terhadap Perilaku Merokok Mahasiswa Pria Teknik Sipil di Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta” guna memenuhi persyaratan memperoleh derajat

Sarjana Keperawatan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status merokok orang tua terhadap perilaku merokok mahasiswa pria Teknik Sipil di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

A. Kesukarelaan untuk Ikut Penelitian

Partisipasi Anda dalam penelitian ini bersifat sukarela dan merupakan pilihan Anda tanpa paksaan. Bila Anda sudah memutuskan untuk berpartisipasi, Anda juga bebas untuk mengundurkan diri/ berubah pikiran setiap saat tanpa dikenai denda atau pun sanksi apapun.

(68)

B. Prosedur Penelitian

Apabila Anda bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini, Anda diminta menandatangani lembar persetujuan ini. Prosedur selanjutnya adalah Anda diminta untuk mengisi kuesioner secara lengkap yang terdiri dari beberapa pernyataan. Anda diminta untuk memilih jawaban yang paling sesuai dengan diri Anda. C. Kewajiban Subyek Penelitian

Sebagai subyek penelitian,Saudara berkewajiban mengikuti aturan atau

petunjuk penelitian seperti yang tertulis di atas. Bila ada yang belum jelas, saudara bisa bertanya lebih lanjut kepada peneliti.

D. Risiko dan Efek Samping dan Penanganannya

Penelitian ini tidak akan membahayakan/menimbulkan efek samping yang merugikan bagi saudara.

E. Manfaat

Penelitian ini akan bermanfaat untuk mengetahui dan menggambarkan hubungan status merokok orang tua terhadap perilaku merokok remaja.

F. Kerahasiaan

(69)

G. Pembiayaan

Penelitian ini dilakukan dengan dana mandiri dari tim peneliti dan tidak akan membebani Anda dengan pembiayaan-pembiayaan lain.

I. Informasi Tambahan

(70)

PERSETUJUAN KEIKUTSERTAAN DALAM PENELITIAN

Semua penjelasan tersebut telah disampaikan kepada saya dan semua pertanyaan saya telah dijawab oleh peneliti. Saya mengerti bahwa bila memerlukan penjelasan, saya dapat menanyakan kepada Adin Vivaldi (082225511581)

Dengan menandatangani formulir ini, saya setuju untuk ikut serta dalam penelitian ini

Tanda Tangan responden: Tanggal:

(Nama jelas :...) Tanda Tangan saksi :

(Nama jelas :...)

(71)

DATA DEMOGRAFI ORANG TUA DAN MAHASISWA

Petunjuk pengisian

1. Bacalah dengan cermat dan teliti setiap pernyataan dalam kuesioner ini. 2. Isilah titik-titik yang tersedia dengan jawaban yang benar.

3. Pilih salah satu jawaban yang menurut Bapak/Ibu/Saudara (i) dengan cara

memberikan tanda check list (√) pada pilihan jawaban yang dipilih

Karakteristik Demografi Responden

1. Nama Orang Tua : ... 2. Usia Orang Tua : ... tahun

3. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan 4. Nama Responden :

5. Usia Responden : 6. Jurusan Responden :

7. NIM :

8. Angkatan :

(72)

KUESIONER STATUS MEROKOK ORANG TUA

Petunjuk pengisian

1. Bacalah dengan cermat dan teliti setiap pernyataan dalam kuesioner ini.

2. Isilah pertanyaan yang tersedia dengan jawaban yang benar. 3. Pilih salah satu jawaban yang menurut Saudara (i) dengan cara

memberikan tanda check list (X) pada pilihan jawaban yang dipilih 1. Apakah Bapak/Ibu anda merokok?

a. ya

b. tidak

c. jawaban lain ....

2. Sudah berapa lamakah orang tua anda merokok? a. < 1 tahun

b. 1-5 tahun

c. >10 tahun

(73)

Petunjuk:

KUESIONER PERILAKU MEROKOK GLOVER NILSSON (GN-SBQ) Silahkan tandai pilihan Anda dengan melingkari nomor yang paling mewakili pilihan Anda.

0 = Tidak sama sekali 1 = Agak

2 = Sedang 3 = Sangat 4 = Sangat Sekali

Berapa banyak Anda menilai pertanyaan berikut (Khusus untuk nomor 1 – 2)

No Pertanyaan Penilaian

1. Kebiasaan merokok saya sangat penting untuk saya. 0 1 2 3 4 2. Saya memegang dan melainkan rokok saya sebagai

bagian dari ritual merokok.

0 1 2 3 4

Silahkan tandai pilihan Anda dengan melingkari nomor yang paling mewakili pilihan Anda. (Khusus untuk nomor 3 – 11)

0 = tidak pernah 1 = jarang

2 = kadang-kadang 3 = sering

4 = selalu

(74)

No Pertanyaan Penilaian 3. Apakah Anda meletakan sesuatu di dalam mulut

Anda untuk mengalihkan Anda dari merokok.

0 1 2 3 4

4. Apakah Anda menghargai diri Anda dengan sebatang rokok.

0 1 2 3 4

5. Jika Anda mendapati diri Anda tanpa rokok, apakah Anda akan mendapatkan kesulitan dalam berkonsentrasi sebelum berusaha melakukan tugas?

0 1 2 3 4

6. Jika Anda tidak diperbolehkan untuk merokok di tempat- tempat tertentu, apakah Anda kemudian memainkan bungkus rokok atau rokok Anda?

0 1 2 3 4

7. Apakah suasana tertentu mengisyaratkanmu untuk merokok, misal kursi favorit, sofa, kamar, mobil, atau minum alkohol?

0 1 2 3 4

8. Apakah Anda menyulut sebatang rokok secara rutin (tanpamemohon)?

0 1 2 3 4

9. Apakah Anda meletakkan sebuah rokok yang tidak dinyalakan atau objek - objek yang lain (pena, tusuk gigi, permen karet, dll) ke dalam mulut dan menghisapnya agar merasa lega dari stress, rasa tegang atau frustasi?

(75)

10. Apakah bagian dari kenikmatan merokok datang dari langkah-langkah (ritual) yang Anda lakukan saat menyulut rokok?

0 1 2 3 4

11. Ketika Anda sendirian di dalam sebuah restoran, terminal bus, pesta, dll, Anda merasa aman, terjamin, atau lebih percaya diri jika Anda memegang sebatang rokok.

0 1 2 3 4

TOTAL

Penilaian untuk Perilaku Ketergantungan <12 Ringan

12 – 22 Sedang 23 – 33 Kuat

(76)
(77)

Surat Kelayakan Etik Penelitian

(78)

Surat Pengantar Penelitian

(79)

Deskripsi Hasil Tabel

Frequency Perc ent Valid Percent

Cumulative

Frequency Perc ent Valid Percent

Cumulative

Frequency Perc ent Valid Percent

Cumulative

Frequency Perc ent Valid Percent

(80)

Pertanyaan1

Frequency Perc ent Valid Percent

Cumulative

(81)
(82)
(83)

Pertanyaan10

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak pernah 2 2,9 2,9 2,9

jarang 26 37,1 37,1 40,0

kadang-kadang 19 27,1 27,1 67,1

sering 16 22,9 22,9 90,0

selalu 7 10,0 10,0 100,0

Total 70 100,0 100,0

Pertanyaan11

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak pernah 2 2,9 2,9 2,9

jarang 24 34,3 34,3 37,1

kadang-kadang 26 37,1 37,1 74,3

sering 11 15,7 15,7 90,0

selalu 7 10,0 10,0 100,0

Gambar

Gambar 2.1. Kerangka Teori
Gambar 2.2. Kerangka Konsep
Tabel 3.2. Penilaian kuesioner Glover – Nillson (GN – SBQ)
Tabel 4.1 Karakteristik  Responden Kelompok Responden  N=70
+3

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menyimpulkan: (1) tingkat dukungan negatif keluarga pada remaja laki-laki adalah sedang, (2) perilaku merokok pada remaja laki-laki sebagian besar adalah

Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap Terhadap Gambar Penyakit Akibat Merokok yang Terdapat Dalam Kemasan Rokok dengan Perilaku Merokok Masyarakat di Kelurahan

Tujuan : Mengetahui hubungan kebiasaan merokok orang tua dan teman sebaya terhadap perilaku merokok remaja kelas VIII di SMP PGRI Baturraden.. Metode : Menggunakan metode

Berdasarkan latar belakang pentingnya kawasan tanpa rokok dalam pengendalian tembakau dan kebiasaan merokok, serta mempelajari efektivitas pemberlakuan kawasan tanpa rokok di

Berdasarkan data pada tabel 1 diatas, dapat diketahui bahwa dari 58 responden yang diteliti ternyata sebagian besar untuk pengetahuan tentang bahaya merokok berada pada

(2021) „Hubungan Perilaku Merokok Orang Tua Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa) Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Bestari Medan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada orang tua mengenai pola asuh dan perilaku merokok, sehingga diharapkan orang tua dapat memahami dan

Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui pula bahwa penerapan pola asuh demokratis merupakan yang paling sesuai bagi remaja, namun perilaku merokok juga