• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peraturan Menkes Ri Nmr 44 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peraturan Menkes Ri Nmr 44 2014"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

MENTERIKESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN  MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA   NOMOR 44jMENKESjPERjVIIIj2014  

TENTANG  

PENYELENGGARAAN  PELABUHAN DAN BANDAR UDARA SEHAT   DENGAN RAHMAT TUHAN YANG  MAHA ESA  

MENTERI KESEHATAN  REPUBLIK INDONESIA,  

Menimbang a . bahwa dalam rangka terwujudnya Pelabuhan dan Bandar Udara yang aman, nyaman, bersih dan sehat, perlu dilakukan pengelolaan kualitas lingkungan secara fisik dan sosial melalui penyelenggaraan Pelabuhan dan Bandar Udara Sehat oleh setiap pemangku kepentingan sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing;

b. bahwa berdasarkan pertirobangan sebagaimana climaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri Kesehatan ten tang Penyelenggaraan Pelabuhan dan Bandar Udara Sehat;

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1962 tentang Karantina Laut (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1962 Nomor 2, Tambahan Lerobaran Negara Republik Indonesia Nomor 2373); 2. Undang-Undang Nomor 2 tahun 1962 tentang Karan tina Udara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1962 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2374);

(3)

1 -MENTER I KESE HATAN   RE PUBLIK  INDON ESIA  

3. Undang- Undang Nomo r 4 Tahun 1984 tentang Wa bah PenyakJt Me nular (Lem b a r an Negara Rep u b lik Indon e sia Tahun 1984 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3273);

4. Undang-Undang No mor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 64 , Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4849);

5. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063 Tahun 2009, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 144);

6 . Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4956) ;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit Menular (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1991 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3447);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 151 Tahun 2009 , Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5070) ;

(4)

2 -MENTERIKESEHATAN  REPUBLIK INDONESIA 

9. Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2001 tentang Kebandarudaraan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 128 Tahun 2001, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4146);

10. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 75 Tahun 2000 ten tang Standar Kesehatan dan Sertifikasi;

11. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 54 Tahun 2002 tentang Penyelenggaraan Pelabuhan Laut;

12. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 424/Menkes/SK/IV /2007 tentang Pedoman Upaya Kesehatan Pelabuhan Dalam Rangka Karantina Kesehatan;

13. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 425/Menkes/SK/IV/2007 tentang Pedoman Penyelenggaraan Karantina Kesehatan di  Kantor Kesehatan Pelabuhan;

14. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 431/Menkes/SK/IV /2007 tentang Pedoman Teknis Pengendalian Resiko Kesehatan Lingkungan di Pelabuhan/Bandara/Pos Lintas Batas Dalam Rangka Karantina Kesehatan;

15. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 356/Menkes/Per/IV/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Me n teri Kes ehatan Nomor 23 4 8 / Menkes / Per/ XI/20 11 ;

(5)

-MENTERIKESEHATAN   REPUBLIK INDONESIA  

16. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492/Menkes/Per /TV /2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum;

17 . Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 736/Menkes/Per/VI/201O tentang Tata Laksana Pengawasan Kualitas Air Minum ;

18 . Pera turan Menteri Kesehatan Nomor 1144/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Organisasi dan Ta ta Kerja Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 585) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 35 Tahun 2013 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 741);

19 . Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 36 Tahun 2012 ten tang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 629);

MENTERIKESEHATAN   REPUBLIK INDONESIA  

NO INDIKATOR DAN UPAYA

PENINGKATAN MEDIA

SKOR

MAKS BOBOT 

NILA! 

(Skor x Bobot)

. .... 7 Kelompok masyarakat/kader . . ... {4}

1) Mempunyai anggota kelompok masyarakat/kader yang teratur aktif 

100

I  2) Mempunyai anggota kelompok

masyarakat/kader yang tidak aktif se cara teratur

50

3) Mempuny ai anggota kelompok masyarakat/kader yang tidak aktif sarna sekali

25

4) Tidak mempunyai anggota

kelompok masyarakat/kader 0

TOTAL

...

Catatan:

1) Bobot Penilaian terdiri dari 70 % Aspek Kegiatan, dan 30 % Aspek Kelembagaan.

2) *  Untuk Pelabuhan bobot 1; untuk Bandar Udara bobot 2 3) **  Hanya berlaku untuk Pelabuhan Laut

(6)

-MENTERIKESEHATAN  MENTERIKESEHATAN  

REPUBLIK IN DONESIA  REPUBLIK INDONESIA  

NO 

INDIKATOR  DAN  UPAYA 

PENINGKATAN  MEDIA 

3)  Tidak ada kegiatan Pendanaan

1) Adanya dukungan dana dari pemerintah dan sumber lain (dengan bukti)

SKOR  MAKS 

a

...

100

BOBOT 

{4} 

{4} 

{4} 

NlLAI (Skor x  Bobot) 

...

... ..

... .. 2) Sumber dana hanya dari

pemerintah 50

3)  Sumber dana dari

swasta/ swadaya masyarakat 50

-5

4)  Tidak ada Aktivitas anggota

1)  >75 % anggota aktif

a

...

100 2) 50-75 % anggota aktif 50 3)  < 50 % anggota aktif 25

6

4)  Tidak sama sekali Kantor sekretariat

1)  Forum mempunyai kantor sekretariat khusus

a

...

100 2) Kantor forum bergabung

dengan ruang salah satu kantor instansi anggota

50

'­­- ­

3)  Tidak merripunyai kantor khusus

'­­­­- ­ ­ ­ ­ ­

MEMUTUSKAN: 

Menetapkan :  PERATURAN  MENTERI  KESEHATAN  TENTANG 

PENYELENGGARAAN  PELABUHAN  DAN  BANDAR  UDARA SEHAT. 

BABI 

KETENTUAN  UMUM 

Pasal  1 

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 

1.   Pelabuhan  adalah  tempat  yang  terdiri  atas  daratan  dan/atau  perairan  dengan  batas­batas  tertentu  sebagai  tempat  kegiatan  pemerintahan  dan  kegiatan  pengusahaan  yang  dipergunakan  sebagai  tempat  kapal  bersandar,  naik  turun  penumpang,  dan/atau  bongkar  muat  barang,  berupa  terminal  dan  tempat  berlabuh  kapal yang  dilengkapi  dengan  fasilitas  keselamatan  dan  keamanan  pelayaran  dan  kegiatan  penunjang  pelabuhan  serta  sebagai tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi.  2.   Bandar  Udara  adalah  kawasan  di  daratan  dan/ atau  perairan 

dengan  batas­batas  tertentu  yang  digunakan  sebagai  tempat  pesawat  udara  mendarat  dan  lepas  landas,  naik  turun  penumpang,  bongkar muat barang, dan  tempat perpindahan intra  dan  antannoda  transportasi,  yang  dilengkapi  dengan  fasilitas  keselamatan  dan  keamanan  penerbangan,  serta  fasilitas  pokok  dan fasilitas  penunjang lainnya. 

3.   Pelabuhan dan Bandar Udara Sehat adalah suatu kondisi wilayah  pelabuhan  atau  bandar  udara  yang  bersih,  aman ,  nyaman  dan  sehat  untuk  komunitas  pekerja  dan  masyarakat  pelabuhan  atau  bandar udara dalam melaksanakan aktifitasnya. 

(7)

MENTERIKESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

melaksanakan fungsi  pengaturan,  pengendalian,  dan pengawasan  kegiatan  kepelabuhanan  atau kebandarudaraan yang  diusahakan  secara  komersial  menurut  peraturan  perundang­undangan  di  bidang kepelabuhanan atau kebandarudaraan. 

5.   Kantor  Kesehatan  Pelabuhan  yang  selanjutnya  disingkat  KKP  adalah  Unit  Pelaksana Teknis  Kementerian  Kesehatan di Wilayah  Pelabuhan atau Bandar Udara. 

6.   Direktur  Jenderal  adalah  Direktur  Jenderal  di  lingkungan  Kementerian  kesehatan  yang  mempunyai  tugas  dan  tanggung  jawab di bidang kesehatan lingkungan. 

7.   Menteri  adalah  men teri  yang  menyelenggarakan  urusan  pemerintahan di  bidang kesehatan. 

Pasa12

Penyelenggaraan Pelabuhan dan Bandar Udara Sehat bertujuan untuk:  a.   mewujudkan  wilayah  Pelabuhan  dan  Bandar  Udara  yang tidak 

menimbulkan risiko kesehatan masyarakat; dan 

b.   mewujudkan kondisi wilayah  Pelabuhan  atau  Bandar Udara yang  bersih,  aman ,  nyaman,  dan  sehat untuk komunitas  pekerja  serta  masyarakat  Pelabuhan  dan  Bandar  Udara  dalam  melaksanakan  aktifitasnya. 

Pasa13

(1)   Setiap  instansi  dan  badan  usaha  yang  berada  di  lingkungan  Pelabuhan  dan  Bandar  Udara  bertanggung  jawab  menyelenggarakan Pelabuhan dan Bandar Udara Sehat. 

­

6 -MENTERIKESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

B.  ASPEK KELEMBAGAAN 

NO INDIKATOR DAN UPAYA

PENINGKATAN MEDIA

A. , Forum

Kelembagaan Forum  1  Legal  aspek 

1)  Adanya Forum dengan SK  2)  Adanya Forum tanpa SK  3)  Tidak ada Forum  2  Rencana kerja 

1)  Adanya dokumen rencana  kegiatan/kerja 2  (dua)  tahun  terakhir dan terdokumentasi  dengan baik. 

2)  Ada dokumen rencana  kegiatan/kerja 2  (dua)  tahun  terakhir tetapi tidak 

terdokumentasi dengan baik  3)  Tidak ada rencana kegiatan  3  Kegiatan umum 

1)  Adanya kegiatan rutin 

(triwulan,  bulanan, dll)  disertai  dengan bukti 

2)  Adanya kegiatan rutin  (triwulan,  bulanan,  dll)  tidak  disertai dengan bukti 

NILAl SKOR

BOBOT

MAKS (Skor x

Bobot)

... {5}  ..... 100 

25 

... {5}  . .. ..

100 

50 

... {4}  .....

100 

25 

(8)

39-MENTERIKESEHATAN  MENTERIKESEHATAN  

REPUBLIK  INDONESIA  REPUBLIK  INDONESIA  

NO  INDIKATOR  DAN  UPAYA  PENINGKATAN  MEDIA 

SKOR 

MAKSlMUM  BOBOT 

NlLAI  (Skor x 

Bobot) 

1)  Adanya prosedur respon  cepat terhadap 

kebakaran dan kondisi  40  kedaruratan lainnya 

2)  Tersedia alat pemadam 

kebakaran  20 

3)  Kesiapan melakukan 

penanganan  40 

kekaran tinaan 

PENINGKATAN  KEAMANAN 

DAN  KETERTIBAN 

Pencegahan Kriminalitas  ... {I}  ...

1)  Tidak adanya kejadian 

kriminalitas tiga bulan  40  terakhir 

2)  Adanya petugas di pos 

mengawasi keamanan  30 

I  I  I  yang  dilengkapiCCTV 

_I

3)  Selalu dilakukan operasi  Narkoba/Obat berbahaya  bila ada informasi dari  pelabuhan 

pemberangkatan 

­ ­ - ­ - ­ - ­

-30 

­

(2)   Penyelenggaraan  Pelabuhan  dan  Bandar  Udara  Sehat  sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  (1)  dilakukan  sesuai  dengan  kewenangan,  tugas dan ftmgsi  masing­masing instansi dan badan  usaha berdasarkan peraturan perundang­undangan. 

Pasal4

(1)   Penyelenggaraan Pelabuhan dan Bandar Udara Sehat diwujudkan  melalui kegiatan yang terintegrasi meliputi : 

a. penyelenggaraan kesehatan lingkungan;  b.  penataan sarana dan fasilitas; 

c.  peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat; 

d.  peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja; dan  e.  peningkatan keamanan dan ketertiban. 

(2)   Pelabuhan  dan  Bandar  Udara  Sehat ditentukan  melalui  penilaian  terhadap  upaya  pemenuhan  kriteria  yang  merupakan  uraian  teknis dari  kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) . 

(3)   Ketentuan  lebih  lanjut  mengenai  kriteria  sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  (2)  diatur  dalam  Pedoman  Penyelenggaraan Pelabuhan  dan  Bandar  Udara  Sehat  sebagaimana  tercantum  dalam  Lampiran  yang  merupakan  bagian  tidak  terpisahkan  dari  Peraturan Menteri ini. 

Pasal 5

(9)

MENTERIKESEHATAN  REPUBLIK INDONESIA 

(2y Forum  pelabuhan  sehat  atau  forum  bandar  udara  sehat 

sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  (1)  terdiri  atas  unsur  instansi  NO terkait  baik  pusat  maupun  daerah  yang  membidangi  Karantina,  

Imigrasi  dan  Bea  cukai,  pelaku  usaha,  dan  perwakilan  asosiasi  

0 kemasyarakatan  yang  akuntabel  berada  di  Pelabuhan  atau  

Bandar Udara.  

(3)   Forum  pelabuhan  sehat  atau  forum  bandar  udara  sehat  sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  (1)  dibentuk  oleh  pimpinan  

Otoritas.  

(4)   Dalam  hal  forum  Pelabuhan  sehat  atau  forum  Bandar  Udara  sehat  belum  terbentuk,  Kementerian  Kesehatan  melalui  KKP  memprakarsai  pembentukan  forum  berkoordinasi  dengan  pimpinan Otoritas. 

(5)   Forum  sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  (3)  memiliki  tugas 

2 untuk  melakukan  penilaian  sendiri (self asessmentj terhadap  

penyelenggaraan  Pelabuhan  atau  Bandar  Udara  sehat  1  (satu)   kali dalam setahun.  

(6)   h。セゥャ@ penilaian  sendiri (self asessmentj sebagaimana  dimaksud 

. pada  ayat  (5)  disampaikan  kepada  Pimpinan  Otoritas  dan   selq.njutnya dilaporkan kepada Menteri melalui Direktur Jenderal.  

Pasa16

(1)   Untuk  meningkatkan  motivasi  keberhasilan  mewujudkan  Pelabuhan  dan  Bandar  Udara  Sehat,  diberikan  tanda/piagam  penghargaan atas  prestasi upaya penyelenggaraan Pelabuhan dan  Bandar Udara Sehat. 

(2)   Dalam  pemberian  tanda/piagam  penghargaan  sebagaimana 

3  dimaksud  pada  ayat  (1)  Menteri  membentuk  Tim  Veriftkasi  yang  

beranggotakan lintas sektor terkait.  

­

8 -INDIKATOR DAN UPAYA PEN INGKATAN M.EDIA  

­­­.­- ­ ­­­­

PENlNG KATAN  KESELAMATAN  KESEHATAN  KERJA 

DAN 

Pengawasan  sanitasi  kapal  dan pesawat udara 

1)   Pemeriksaan sanitasi  kapal/ pesawat selalu  dilakukan 

2)   Rekomendasi hasil  pemerikasaan selalu  ditindaklanjuti 

Pengawasan Keselamatan dan  kesehatan  Kerja  (pilih  salah  satu) 

1)   Semua pekerja bongkar  muat barang selalu  menggunakan APD  (Alat  Pelindung Diri) 

2)   Sebagian pekerja bongkar  muat barang 

menggunakan APD  (Alat  Pelindung Diri) 

3)   Pekerja bongkar muat  barang tidak pernah  menggunakan APD  (Alat  Pelindung Diri) 

Melaksanakan  kesiapsiagaan  kesehatan darurat 

MENTERIKESEHATAN   REPUBLIK  INDONESIA  

­ 37 

-SKOR MAKSIMUM

.... .

50 

50 

...

100 

50 

.... .

NlLAI BOBOT (Skor x

Bobot)

.. 

...

{4} 

.....

{I} 

(10)

­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ NO 

MENTERIKESEHATAN  REPUBLIK  INDONESIA 

INDIKATOR  DAN  UPAYA   PENlNGKATAN  MEDIA  

4)   Adanya penyebarlua san   informasi / promosi   kesehatan/lingkungan   melalui media running

teks / pengumuman   Pengawasan  daerah  bebas  rokok 

1)   Adanya kebijakan   larangan merokok di   sembarang tempat   2)   Tersedia ruangan khusus 

untuk merokok  3)   Bebas dari iklan rokok  4)   Terdapat himbauan  

larangan merokok   Gerakan Olah raga 

1)   Adanya senam secara   rutin minimal satu kali   seminggu di  setiap   perkantoran di   Pelabuhan / Bandar   Udara  

2)   Ada sarana olah raga   yang memadai  

­

36 -SKOR   MAKSIMUM  

20 

. . . ..

30 

30 

20 

20 

. . ...

50 

50 

BOBOT 

{4} 

{2} 

MENTERIKESEHATAN  REPUBLIK  INDONESIA 

Pasa17

NILAI 

(Sko r x  (1)  Tim  Veriflkasi  sebagaimana  dimaksud  dalam  Pasal  6  ayat  (2) 

Bobot)  memiliki  tugas: 

a.   Melakukan  veriflkasi  terhadap  hasil  penilaian  sendiri (self asessment) yang dilakukan oleh forum; 

b.   Memberikan  rekomendasi  kepada  Direktur  Jenderal  untuk  pemberian  tanda/piagam  penghargaan  Pelabuhan  atau  Bandar Udara sehat;  dan 

. . ...

c.   Memberikan  rekomendasi perbaikan  kepada Pelabuhan atau  Bandar Udara yang belum memenuhi kriteria. 

(2)   Hasil  verifikasi  sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  (1)  huruf  a  bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat. 

Pasa18

Dalam  penyelenggaraan  Pelabuhan  dan  Bandar  Udara  Sehat  masing-masing  instansi  dan  badan  usaha  melakukan  pembinaan  sesuai  dengan kewenangannya. 

.....

Pasa19

(1)  Pembinaan  diarahkan  pada  0 byek  penyelenggaraan  yang  berdampak  pada  penurunan  risiko  kesehatan  masyarakat  yang  berkaitan dengan kegiatan: 

a .   pengelolaan air; 

b.   pengelolaan kualitas udara;  c.   pengendalian pencemaran tanah;  d.   pengawasan makanan; 

e .   pemilihan bahan untuk sarana dan bangunan;  f.   pengendalian vektor; 

(11)

9 -MENTERIKESEHATAN MENTERIKESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA REPUBLIK INDONESIA

,  g.   pengawasan sanitasi alat transport; 

h.   peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)  dan  kesehatan umum; 

i.   peningkatan keamanan dan ketertiban;  dan  j.   peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja. 

(2)   Pembinaan  dilakukan  secara  berkala  yang  dilakukan  melalui  kegiatan : 

a.pemantauan dan evaluasi;  b.   pengembangan kapasitas;  c.  bimbingan teknis;  dan 

d.   pemantapan koordinasi,  kemitraan, dan jejaring keIja. 

Pasal  10 

Ketentuan  lebih  lanjut  mengenai  Penyelenggaraan  Pelabuhan  dan  Bandar  Udara  Sehat  diatur  dalam  Pedoman  sebagaimana  tercantum  dalam  Lampiran  yang  merupakan  bagian  tidak  terpisahkan  dari  Peraturan Menteri ini. 

Pasal  11 

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. 

Agar  setiap  orang  mengetahuinya,  memerintahkan  pengundangan  Peraturan  Menteri ini dengan  penempatannya  dalam  Berita  Negara 

r・ーオ「ャゥォャョ、ッョ・ウセN@

NO INDIKATOR DAN UPAYA

PENINGKATAN MEDIA

SKOR

MAKSIMUM BOBOT

NILAl 

tSkor x Bobot) 7  Saluran Drainase  . .... {4}  ...

1)  Ada saluran drainase air  hujan terpisah dengan  air limbah 

30 

2)  Tidak teIjadi genangan 

air hujan di jalan saat  30  tidak hujan 

3)  Tidak ada air di  saluran 

drainase saat tidak ada  20  hujan 

4)  Aliran air di saluran 

drainase lancar  20  C  PENINGKATAN  PERILAKU 

HIDUP BERSIH  DAN  SEHAT 

1  Gerakan  kebersihan  dan 

pencegahan penyakit  ... {I}  .. . .. 1)  Adanya gerakan untuk 

membersihkan sarang  nyamuk (PSN) 

lingkungan 

PelabuhanjBandar  Udara 

30 

2)  Adanya penyuluhan  kesehatan langsung tatap  muka 

30 

3)  Adanya poster jleaflet 

berkaitan  20 

lingkunganjkesehatan 

(12)

-­ -­

MENTERIKESEHATAN  REPUBLIK INDONESIA 

INDIKATOR DAN UPAYA NO

PENINGKATAN MEDIA 5  Sarana toilet dan peturasan 

1)   Toilet dan peturasan  tersedia dengan jumlah  yang cukup 

2)  

Toilet dan peturasan  bersih dan memenuhi 

ウケセ。エ@ kesehatan 

3)   Toilet Iaki­Iaki terpisah  dengan perempuan  4)   Tersedia air bersih yang 

cukup

. Sarana Cuci Tangan 6 

1)   Tersedia sarana cuci  tangan yang berfungsi di  semua toilet 

2)   Tersedia air bersih yang  cukup dan mengalir  Iancar di semua sarana  cuci tangan 

3)   Tersedia juga sabun  sabun di semua sarana  cuci tangan 

SKOR MAKSIMUM

.... .

30 

,'  . 

30 

'

.. 

. ,  .. 

' 20  '  .1  .'  , ' 

20  ...

40 

30 

30 

BOBOT

{4} 

.. 

, I '  

.

, セ Lセ@

.. 

{4} 

MENTERIKESEHATAN  REPUBLIK INDONESIA 

Ditetapkan di Jakarta

NILAI 

pada tanggal 25 Juli  2014 (Skor lit 

Bobot) 

... ..

NAFSIAH  MBO! 

Diundangkan di Jakarta  pada  tanggal  12 Agustus 2014

I  , 

MENTER!  HUKUM  DAN  HAK  ASASI  MANUSlA  REPUBLIK  INDONESlA, 

.... .

AMIR SYAMSUDIN

BERlTA NEGARA  REPUBLIK  INDONESlA TAHUN  2014 NOMOR  1112 

•  • \"l t  .. セ..., 

(13)

MENTERIKESEHATAN   REPUBLIK INDONESIA   LAMPI RAN 

PERATURAN MENTERI KESEHATAN  NOMOR 44 TAHUN 2014 

TENTANG 

PENYELENGGARAAN  PELABUHAN  DAN BANDAR UDARA SEHAT 

PEDOMAN  PENYELENGGARAAN PELABUHAN   DAN BANDAR UDARA SEHAT  

BABI  

PENDAHULUAN  

A.  Latar Belakang 

Pelabuhan  dan  Bandar  Udara  merupakan  sarana  dan  p rasarana  penyelenggara  transportasi  yang  terdiri  dati  bangunan  gedung  dan  fasilitas  lain  baik  di  daratan  maupun  perairan  sekitarnya  dengan  batas­batas  tertentu.  Pelabuhan  dan  Bandar  Udara  merupakan  tempat  kegiatan  pemerintahan  dan  perekonomian  yang  ditata  secara  terpadu  guna  menyediakan  jasa  kepelabuhan  dan  k ebandarudaraan  sesuai dengan  tingkat kebutuhan . 

Penyelenggaraan  Pela buhan  dan  Bandar  Udara  Sehat  ditujukan  untuk  roewujudkan  kondisi  Pelabuh an  dan  Bandar  Udara  yang  dapat  roencegah  potensi  nsiko  penyebaran  penyakit,  gangguan  kesehatan,  keamanan  d an  ketertiban  yang  dinamis  sehingga  tercip ta  Pelabuhan  dan  Bandar  Udara  Sehat.  Oleh  karena  itu,  seb agai  pintu  masuk  negara  dalam  melakukan  aktivitasnya,  Pelabuhan  dan  Bandar  Udara  perlu  memperhatikan  pengelolaan  lingkungan  yang  bersih  dan  s ehat  agar  tumbuh  dan  berkembang  rasa  arnan,  nyarnan,  te rtib,  dan  seh at  yang  roerupakan  bentuk  ­pelayanan  prima"  sebagai  kawa s a n  pusat  pertumbuhan  ekonomi,  yang m engacu pada  konsep  ECO  Port dan ECO Airport s ebagaimana  diatur  dalam  Peraturan  Pemerintah  tentang  Perlindlmgan  Lingkungan  Ma..­itim  dan  Pedoman  Pelaksanaan  Bandar  Udara  Ramah Lingkungan. 

­

12-MENTERIKESEHATAN   REPUBLIK  INDONESIA  

NO 

INDIKATOR DAN UPAYA  SKOR 

PENINGKATAN  MEDIA  MAKSIMUM 

Parkir kendaraan  . .... 1)  Risiko  kesehatan 

100 masyarakat rendah 

2)  Risiko  kesehatan sedang  50  3)  Risiko  kesehatan tinggi 

Terminal peti kemas  ...

1)  Risiko kesehatan 

100 masyarakat rendah 

2)  Risiko  kesehatan sedang  50  3)  Risiko  kesehatan tinggi  0  Penyediaan  Fasilitas  untuk 

program­program  promosi 

keseh atan  dalam  rangka  . .... perubahan  perilaku  hidup 

bersih dan sehat 

1)  Tersedia ruang khusus 

dan k egiatan untuk  100  prom os i keseha tan 

2)  Adanya ruang khusus  atau  kegiatan untuk 

kegiatan p romosi  50  kes eh atan (salah 

satunya ) 

3)  Tidak tersedia ruang 

khusus dan tidak ada 

a

kegiatan promosi 

kesehatan 

­

33-NILAI

BOBOT  (Skor lit

Bobot) 

{I) {2}*  ... ..

{I} **  . . ...

{I} . .. ..

(14)

MENTERIKESEHATAN   REPUBLIK  INDONESIA  

INDIKATOR DAN UPAYA  NO 

PENINGKATAN  MEDIA 

­

B  PERATAAII  セ@ DAR

FASILlTAS  ".

"   ' . 

l.  Pemilihan  sarana  dan  bangunan 

1)   Semua sarana dan  bangunan tidak  menimbulkan faktor  risiko kesehatan  masyarakat berkaitan  dengan kualitas debu

total, asbes bebas; dan

timah hitam 

2)   Sebagian sarana dan  bangunan menimbulkan  faktar risiko kesehatan  masyarakat berkaitan  dengan kualitas debu  total,  asbes bebas; dan  timah hitam 

3)   Hampir semua sarana  dan bangunan 

menimbulkan faktor  risiko kesehatan  masyarakat berkaitan  dengan kualitas debu  total,  asbes bebas; dan  timah hitam 

­

SKOR   MAKSIMUM  

­

.. 

. ....

100 

50 

BOBOT 

­

{4} 

MENTERIKESEHATAN  REPUBLIK INDONESIA 

NILAl  (Skor ]I[

Bobot) 

... ..

Dari  aspek  kesehatan  masyarakat,  media  lingkungan  yang  perlu  mendapat  perhatian  dalam  mewujudkan  kualitas  Lingkungan  Bandar  Udara  atau  Pelabuhan  yang  sehat  adalah  upaya  untuk  mengawasi  agen  penyebaran  penyakit  (fisik,  kimia,  rnikrobiologis),  media  perantara (air, udara,  makanan/minuman,  vektor  penyakit  seperti  serangga  dan  binatang  pengerat,  sampah  dan  limbah,  manusia  beserta  perilakunya),  pengarnatan  penyakit  dan  keluhan  masyarakat yang terkait dengan kegiatan eli Pelabuhan dan Sandar  Udara.  Hal ini sejalan  dengan diberlakukannya International Health

Regulation (IHR)  2005,  dimana  Indonesia  telah  sepakat  untuk 

melaksanakannya secara penuh pada  Tahun  2014  melalui  kegiatan  pengawasan/pengamatan  penyakit  eli  Pelabuhan  dan  Bandar  Udara,  agar  penyakit­penyakit  menular  potensial  wabah  tidak  berkembang  menjadi  kedaruratan  kesehatan  masyarakat  yang  meresahkan  dunia  (Public Health Emergency of International

Concern), seperti:  Ebola,  Avian  Influenza,  Swain  Flu,  Kolera,  Pest 

paru,  Demam  kuning,  West nile Fever, Cacar,  Polio,  Dengue,  Meningokokus dan SARS. 

Berdasarkan  uraian  di  atas,  Kementerian  Kesehatan  mengembangkan  upaya  Pelabuhan  dan  Bandar  Udara  Sehat  melalui  pendekatan  pengembangan  Pelabuhan  dan  Bandar  Udara  Sehat  dengan  melakukan  pengaturan  yang  berkaitan  dengan  upaya­upaya  kesehatan  yang  terintegrasi  dengan  upaya  lain eli  lingkungan Bandar Udara dan Pelabuhan. 

B.  Tujuan dan Penyelenggaraan Pelabuhan dan Bandar Udara Sehat  Tujuan 

adalah: 

penyelenggaraan  Pelabuhan  dan  Bandar  Udara  Sehat 

­

-a.  b. 

mewujudkan  wilayah  Pelabuhan  dan  Bandar  Udara  yang tidal<  menimbulkan risiko kesehatan masyarakat; dan 

(15)

MENTERIKESEHATAN  REPUBUK  INDONESIA 

Pada  dasarnya  keberhasilan  penyelenggaraan  kegiatan  Pelabuhan 

dan  Bandar  Udara  Sehat  tergantung  dari  kegiatan  masing­masing  .:  instansi  dan  badan  usaha  yang  ada  di  Pelabuhan  atau  Bandar 

Udara.  Kegiatan  mengeliminasi  faktor  risiko  kesehatan  seperti  dalam  penyediaan air minurn,  pengelolaan air limbah,  pengendalian  kualitas  udara,  pencemaran  tanah,  pengelolaan  sampah,  pengawasan  makanan,  pengendalian  vektor  dilaksanakan  instansi  dan  badan  usaha  sesuai  dengan  peraturan  perundangan  yang  berlaku. 

MENTERIKESEHATAN   REPUBLIK INDONESIA  

NO  INDlKATOR DAN UPAYA  PENlNGKATAN MEDIA 

SKOR 

MAKSIMUM  BOBOT 

HlLAI  (Skor :II 

Bobot) 

jajanan / Penyedia 

makanan serat penjamah  makanan yang ada atau  terdaftar 

bersertifikat/laik higiene  dan sanitasi. 

3)  Tempat Pengelolaan  Makanan/ Rurnah  Makan/  Pusat makanan  jajanan/Penyedia 

makanan serat penjamah  makanan yang ada atau  terdaftar tidak 

bersertifikat/laik higiene  dan sanitasi. 

VEKTOR 

Pengendalian  vektor  dan 

binatang penular penyakit 

... 

{4}  _

.. .. 

1)  Lingkungan 

pelabuhan/Bandar udara  bebas dari tikus dan  kecoa 

40 

2)  House Indeks Ae. aegypti

rendah/  20 

3)  MHD (Man Hour Density)

Anopheles  10 

4)  Kepadatan lalat di  Tempat Penampungan 

Sampah Sementara  30  rendah 

(16)

-NO  INDIKATOR  DAN  UPAYA  PENINGKATAN  MEDIA 

SKOR 

MAKSIMUM  BOBOT 

NILAI  (Skor x 

Bobot) 

hari diangkut 

keluar / dimusnahkan/ dio  lah setempat 

2  Pengelolan Limbah  B3  . .... {4}  . .. ..

1) 

Tersedia Sarana  Penampungan Limbah  B3 

40 

2)  Kapasitas SPL B3 

mencukupikebutuhan.  40  3)  Pengangkutan Limbah B3 

dilakukan teratur  20  MAKANAN 

Pengawasan  jasaboga,  restoran  dan  Tempat  Pengelolaan Makanan (TPM) 

... {4}  ... . .

1)  Semua Tempat  Pengelolaan  Makanan/Rumah  Makan/Pusat makanan  jajanan/Penyedia 

makanan serat penjamah  makanan yang ada atau  terdaftar 

bersertiflkat/layak higiene  dan sanitasi. 

100 

2)  Sebagian Tempat  Pengelolaan  Makanan/ Rumah  Makan/Pusat ュセ。ョ。ョ@

50 

MENTERIKESEHATAN  MENTERIKESEHATAN 

REPUBLIK INDONESIA  REPUBLIK  INDONESIA 

BAB II 

FORUM  PELABUHAN  SEHAT ATAU FORUM  BANDAR UDARA SEHAT 

Dalam  proses  mewujudkan  Bandar  udara  dan  Pelabuhan Sehat  perlu  dibentuk forum yang dimaksudkan untuk: 

a.   Menjadi  wadah  untuk  berbagi  pengalaman  seputar  upaya  menjadikan pelabuhan dan bandar udara sehat; 

b .   Menjadi  wadah  berdiskusi  tentang  masalah,  aspirasi masyarakat  dan  mencari  solusi  guna  mencapai  Pelabuhan  dan  Bandar  Udara  Sehat;  dan 

c.   Menyatukan  pemikiran  dan  langkah  semua  instansi  dan  elemen  masyarakat menuju Pelabuhan dan Bandar Udara Sehat . 

Forum  Pelabuhan  Sehat  atau  Bandar  Udara  Sehat  beranggotakan  berbagai  instansi  terkait  dan  pelaku  usaha  serta  perwakilan  masyarakat atau  asosiasi kemasyarakatan yang ada di  Pelabuhan atau  Bandar  Udara.  Forum  bertanggung  jawab  kepada  Otoritas  masing-masing.  Apabila  di  Pelabuhan  atau  Bandar  Udara  sudah  mempunyai  forum  yang  mempunyai  tujuan  dan  misi  selaras  dengan  tujuan  Pelabuhan  atau  Bandar  Udara  Sehat  maka  perlu  mengoptimalkan  forum  terse but. 

Forum  perlu  memiliki  nama,  tuj uan ,  visi  dan  misi,  serta program yang  dikembangkan  sesuai  dengan  kebutuhan  masing­masing  untuk  mencapai Pelabuhan dan Bandar Udara Sehat. 

Dalam  menyelenggarakan  pelabuhan  atau  Bandar  udara  sehat  maka  forum  perlu: 

a.   Membuat  kornitmen/kesepakatan  bersama  antar  instansi  anggota  forum; 

b.   Menyusun rencana kerja yang menjadi acuan bagi anggota forum;  c.   Mengadakan pertemuan secara berkala; 

d.   Melaksanakan  pemantauan  kegiatan  instansi,  pelaku  usaha  dan  masyarakat; dan 

e.   Melakukan penilaian sendiri (self asessment). 

(17)

-I 

MENTERIKESEHATAN  REPUBLIK INDONESIA 

Penilaian  sendiri  (Self Assessment) oleh  forum  dilakukan  terhadap 

kondisi  lingkungan  yang  mencakup  permasalahan  kebersihan,  keamanan,  kenyamanan  dan  meniadakan  faktor  risiko  kesehatan  masyarakat.  Kegiatan  self  assessment  dapat  dilaksanakan  pada  awal  tahun  atau  sesuai  dengan  kesepakatan  para  anggota  forum.  Penilaian  sendiri (Self Assessment) dilaksanakan  dengan  menggunakan  contoh 

fonnulir terlampir. 

Berdasarkan  hasil  penilaian  sendiri  (Self Asessment), forum  menyampaikan  laporan  hasil  kegiatan  kepada Otoritas  Pelabuhan  atau  Bandar  Udara,  untuk  selanjutnya  dilaporkan  kepada  Menteri  Kesehatan melalui Direktur Jenderal. 

Forum  juga  berperan  sebagai  fasilitator,  motivator dan  dinamisator  instansi  dan  komunitas  yang  ada  eli  Pelabuhan  atau  Bandar  Udara  dalam  melaksanakan  langkah­langkah  yang  diperlukan  untuk  mewujudkan  Pelabuhan  atau  Bandar  Udara  Sehat.  Langkah­langkah  untuk  mewujudkan  Pelabuhan  dan  Bandar  Udara  Sehat  yaitu  melakukan  promosi,  sosialisasi  dan advokasi,  menyusun  rencana kerja  forum,  koordinasi pelaksanaan ,  serta membangun jejaring informasi.  A.  Promosi,  Sosialisasi dan Advokasi 

Promosi  Pelabuhan  dan  Bandar  Udara  Sehat  merupakan upaya  untuk  memberitahukan  atau  menawarkan  konsep  Pelabuhan  dan  Bandar  Udara  Sehat  dengan  tujuan  mengajak  instansi  dan  masyarakat  untuk  mengerti  dan  melaksanakan  kegiatan  sesuai  kewenangan  masing­masing  untuk  menciptakan  Pelabuhan  dan  Bandar Udara Sehat. 

Sosialisasi  Pelabuhan  dan  Bandar  Udara  Sehat  merupakan  proses  penanaman  atau  transfer  nilai  dan  kriteria  Pelabuhan  dan  Bandar  Udara  Sehat  oleh  KKP  dan  Forum  Pelabuhan  Sehat  atau  Forum  Bandar  Udara  Sehat  kepada  instansi  lainnya  di  lingkungan  Pelabuhan  atau  Bandar  Udara.  Dalam  proses  sosialisasi  dis ampaikan  p eran­peran  yang  harus  dijalankan  oleh instasi  lain  agar tercipta  Pelabuhan dan Bandar Udara Sehat. 

­

16-­ ' 

MENTERIKESEHATAN   REPUBLIK  INDONESIA  

NO  INDIKATOR DAN  UPAYA 

PENINGKATAN  MEDIA 

SKOR 

MAKSIMUM  BOBOT 

NILAI 

(Skor 

Bobot) 

2

Penghijauan .. ...  {4}

.. ... 

1) Tersedia ruang terbuka

hijau 40

2)

Lingkungan

instansi / swasta terdapat tanaman/penghijauan

30

3) Penghijauan di jalan

umum 30

3 Kendaraan angkutan di

Pelabuhan/Bandar Udara ...  {4}

.

....  1) Memenuhi baku mutu

emisi kendaraan bergerak

50

2) Mempunyai sertifikat layak

jalan 50

TANAH 

1 Pengelolaan sampah ...  {4} ... ..  1) Tidak terjadi sampah

berserakan di tempat umum

30

2) Tempat penampungan sampah sementara tidak mencemari lingkungan

25

3) Semua instansi

mempunyai bak/tempat sampah terpisah

15

4) Semua sampah setiap 30

(18)

29-MENTERIKESEHATAN  MENTERIKESEHATAN 

REPUBLIK INDONESIA  REPUBLIK  INDONESIA 

Advokasi  Pelabuhan  dan  Bandar  Udara  Sehat  oleh  forum  dan  KKP  merupakan  upaya  untuk  mencapai  tujuan  Pelabuhan  dan  Bandar  Udara  Sehat  yang  dilakukan  secara  sistematik  dan  terorganisir  untuk  mempengaruhi  dan  mendesak  terjadinya  perubahan  kebijakan  secara  bertahap  dan  maju,  me1alui  semua  saluran  yang  ada dan forum yang dibentuk. 

B.  Rencana Kerja Forum 

Setelah  Forum  Pelabuhan  atau  Bandar  Udara  Sehat  terbentuk,  disusun  rencana  kerja  yang  sinkron  dengan  aktifitas  di  kawasan  Pelabuhan  atau  Bandar  Udara  yang  bersangkutan  serta  disesuaikan  dengan  prioritas  yang  ingin  dicapai  oleh  masing-masing instansi Pelabuhan atau Bandar udara.

Perencanaan forum baik jangka pendek maupun jangka panjang mengacu kegiatan yang sedang dan akal1 diprogramkan oleh masing-masing instansi anggota dalam menuju Pelabuhan dan Bandar Udara Sehat.

Prioritas aktivitas dalam mewujudkan Pelabuhan dan Bandar Udara Sehat adalah meningkatkan kebersihan, keamanan, kenyamanan dan meniadakan faktor risiko kesehatan masyarakat yang meliputi: 1)  Penyelenggaraan kesehatan lingkungan;

2) Penataan sarana dan fasilitas;

3) Peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat; 4) Peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja; dan 5) Peningkatall keamanan dan ketertiban.

C. Koordinasi Pelaksanaan

Koordinasi pelaksanaan Pelabuhan dan Bandar Udara Sehat dimaksudkan untuk memadukan tujuan dan aktivitas dan unit-unit yang ada, supaya tujuan secara keseluruhan dapat tercapai. Dalam pertemuan koordinasi yang dilaksanakan forum dapat diperoleh persamaan sikap dan pandangan, persamaan dalam mengatur waktu, mempererat hubungan antar manusia dan keselarasan. Di samping itu masalah pencapaian sasaran, permasalahan yang timbul dan pemecahan problem berkaitan

17

-NO 

2

INDIKATOR  DAN UPAYA  SKOR 

PENINGKATAN  MEDIA  MAKSIMUM 

Pengelolaan limbah cair .. . .. 1)  Air limbah domestik dan

industri diolah di

30 instalasi pengolahan

limbah

2) Tersedia saluran limbah

20 cair yang tertutup

3) Kawasan

Pelabuhan/Bandar

20 Udara bebas dari ceceran

minyak

4)  Tidak terdapat genangan

30 air limbah

UDARA 

Kualitas udara dan

kebisingan .... .

1)  Kualitas udara di lingkungan Pelabuhan/

40 Bandar Udara memenuhi

syarat

2) Kualitas kebisingan di lingkungan

40 Pelabuhan/Bandar

Udara memenuhi syarat 3) Adanya program

pemantauan kualitas

20 u dara dan kebisingan

secara teratur

28

-NILAI  BOBOT  (Skor x 

Bobot) 

{4}  . ....

{4} ...

(19)

-MENTERIKESEHATAN   REPUBLIK INDONESIA  

dengan  faktor  diluar  kemampuan  instansi  ataupun  badan  usaha  bisa  dibahas  dalam  suatu koordinasi  forum  pelabuhan  dan  bandar  udara sehat. 

Wilayah  penyangga  (Buffer Zone) Pelabuhan  atau  Bandar  Udara  adalah  wUayah  yang  mengeIilingi  atau  berdampingan  dengan  Daerah  Lingkungan  Kerja  (DLKr)  Pelabuhan  atau  Bandar  Udara.  Daerah  Lingkungan  Kerja  Pelabuhan  atau  Bandar  Udara  adalah  wilayah  perairan  dan  daratan  pada  Pelabuhan  atau  tenninal  khusus  yang  digunakan  secara  langsung  untuk  kegiatan  pelabuhan.  Penyehatan lingkungan VliJayah  ini dimaksudkan untuk  melindungi area Pelabuhan atau Bandar Udara dari  dampak negatif  kegiatan  manusia  di  sekitarnya  serta  melindungi  masyarakat  sekitar  dari  faktor  risiko  kesehatan  masyarakat  akibat  kegiatan  Pelabuhan  atau  Bandar  Udara.Upaya  kegiatan  untuk  mencapai  Pelabuhan  atau  Bandar  Udara  Sehat  dilakukan  pula  di  wUayah  penyangga.  Kegiatan  penyehatan  lingkungan  di  wilayah  penyangga  dilakukan  bersama  antara  pemerintah  kabupaten/kota setempat  dengan otoritas  Pelabuhan atau otoritas Bandar Udara serta forum.  Pengembangan Pelabuhan  sehat ataupun Bandar Udara sehat perlu  disinkronkan  dan  diintegrasikan  dengan  pengembangan  kabupaten/kota  sehat  di  mana  Pelabuhan  atau  Bandar  Udara  berada untuk selanjutnya melakukan kerja sarna. 

D .   Jejaring Informasi 

Dalam  mewujudkan  Pelabuhan  dan  Ban d ar  Udara  sehat  perlu  dikembangkan jejaring informasi antar pemangku kepentingan yang  m encakup pertuk aran informasi, profil,  tenaga ahli,  dan hal­hal lain  yang diperlukan oleh forum. 

Informas i  yang  diperlukan  oleh  forum  dalam  m enyelenggarakan  Pelabuh an  dan  Bandar  Udara  Sehat  mencakup  teknologi,  sarana  d an  p r asarana,  pembiayaan,  ketenagaan,  program  dan kegiatan  guna men dukung kinerja  forum  yang terintegrasi. 

­ 18 

-MENTERIKESEHATAN  REPUBLIK INDONESIA 

CONTOH  

FORMULIR PENILAIAN SENDIRI (SELF ASESSMENT)

PELABUHAN/BANDAR UDARA SEHAT  

I.   UMUM 

Nama Pelabuhan/Bandar Udara   Jenis Pelabuhan/Bandar Udara   Alamat Pelabuhan/Bandar Udara  

Il.KHUSUS 

A.   ASPEK KEGIATAN 

NILAI  SKOR

INDIKATOR DAN  UPAYA 

BOBOT

NO  PENINGKATAN  MEDIA  MAKSIMUM  (Skor x

Bobot) 

­

!. 

PENYELENGGARAAN  Nセ@

..

A. 

KESEHATI\N  UNGKUNGAN  . . 

AIR  

1   Penyediaan air  . ... . {4}  . .... 1)   Tersedia  air bersih yang  

cukup untuk semua   50   keperluan Pelabuhan  

2)   Kualitas air bersih  

memenuhi syarat fisik,   30   kimia dan mikro biologi  

Tersedia kran air siap

3)  minum  20
(20)

-MENTERIKESEHATAN  REPUBLIK  INDONESIA 

.I 

MENTERIKESEHATAN 

REPUBLIK INDONESIA 

BABIV 

... 

BABll 

PENUTUP  KEGIATAN  PELABUHAN  DAN  BANDAR UDARA SEHAT 

Dengan  ditetapkannya  Pedoman  Penyelenggaraan  Pelabuhan  dan  Bandar  Udara  Sehat  ini,  maka  diharapkan  semua  instansi  terkait  tennasuk swasta dan  masyarakat Pelabuhan  atau Bandar Udara dapat  berprilaku hidup  bersih dan sehat sehingga dapat mewujudkan kondisi  Pelabuhan  dan  Bandar  Udara  yang  aman,  nyaman,  bersih  dan  sehat  dan  dapat menurunkan risiko  penularan  penyakit berbasis lingkungan  yang ditularkan melalui  lingkungan Pelabuhan dan Bandara Udara. 

A.  Lingkup kegiatan 

Kegiatan  dalam  rnewujudkan  Pelabuhan  dan  Bandar  Udara  Sehat  adalah  meningkatkan  kebersihan,  keamanan,  kenyamanan  dan  rneniadakan faktor risiko kesehatan masyarakat yang meliputi: 

1)  Penyelenggaraan kesehatan lingkungan 

Merupakan  kegiatan  pengawasan  pada  penyelenggaraan  kesehatan  lingkungan  terhadap  media  lingkungan  di kawasan  Pelabuhan  dan  Bandar  Udara  yang  terdiri  dari  air,  udara,  tanah, makanan dan vektor. 

i'lAFSlAH  MBOl  2)  Penataan sarana dan fasilitas 

Merupakan  kegiatan  pengawasan  pada penataan  sarana  dan  fasilitas  di kawasan  Pelabuhan  dan  Bandar  Udara  yang  terdiri  dari  sarana  dan  bangunan,  tempat  parkir  kendaraan, tenninal  peti  kemas,  fasilitas  kesehatan,  toilet,  sarana  cud  tangan  dan  saluran drainase . 

3)  Peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat 

Merupakan  kegiatan  pengawasan  pada peningkatan  Perilaku  Hidup  Bersih  dan  Sehat  (PHBS)  yang  terdiri  dari  gerakan  kebersihan  dan  pencegahan  penyakit,  pengawasan  daerah  bebas rokok dan gerakan olahraga. 

4)  Peningkatan keselamatan dan kesehatan ketja 

(21)

MENTERIKESEHATAN  

REPUBLIK  INDONESIA  

5)   Peningkatan keamanan dan ketertiban 

Merupakan  kegiatan  pengawasan  pada  peningkatan  keamanan  dan  ketertiban  yang  terdiri  kegiatan  upaya  pencegahan  krirninalitas. 

B.   Kriteria dan indikator 

Pelabuhan  atau  Bandar  Udara  dapat  dinyatakan  sebagai  suatu  Pelabuhan  atau  Bandar  Udara  Sehat  apabila  memenuhi kriteria  dan  indikator.  Aspek­aspek  dalam  kriteria  dan  indikator  terse but  adalah sebagai berikut: 

I. Aspek Kegiatan

NO

E

INDIKATOR

MENTERIKESEHATAN  

REPUBLIK  INDONESIA  

UPAYA Melaksanakan  kesiapsiagaan  kesehatan  darurat 

URMAN

­

Prosedur respon cepat 

terhadap kebakaran dan  ! kondisi kedaruratan lainnya 

­

Peralatan pemadam  kebakaran 

­

Kesiapan melakukan  penanganan kekarantinaan  PENINGKATAN KEAMANAN DAN KETERTIBAN

Pencegahan 

­

Kejadian kriminalitas  Kriminalitas 

­

Kesiapsiagaan petugas 

­

Pos  dan  petugas  keamanan  dilengkapi  CCTV 

­ Operasi  narkoba/obat  berbahaya 

NO INDIKATOR UPAYA URAIAN

A PENYELENGGARAAN KESEHATAN LINGKUNGAN

1

Media Lingkungan : Air 

Penyediaan air 

Pengelolaan  lirnbah cair 

­ Ketersedian  air  untuk  semua  keperluan pelabuhan 

­

Kualitas syarat fisik,  kimia  dan mikrobiologi air  ­ Kran air siap minum 

Air limbah domestik dan  industri diolah di instalasi  pengolahan limbah 

­ Saluran limbah cair yang  tertutup 

­ Ceceran minyak di  kawasan  Pe1abuhan/Bandar Udara 

­

Genangan air limbah 

I

ll. Aspek Kelembagaan FORUM

Kelembagaan : 

Legal aspek  Rencana kerja 

­

Adanya Forum dengan SK  ­ Adanya dokumen rencana 

kegiatan/kerja 2  (dua)  tahun  Kegiatan 

terakhir 

­

Adanya kegiatan rutin  umum 

Pendanaan 

Jtriwulan  bulanan , dllJ 

­

Adanya dukungan dana dari 

pemerintah dan sumber lain  Aktivitas 

anggota  Kantor 

­ Jumlah anggota aktif

­

Adanya kantor untuk  sekretariat 

Kelompok 

skretariat 

­ Adanya anggota berasal dari  m asyarakat/  ke1ompok masyarakat  kader 

(22)

-­ ­ - ­ ­

..

MENTERIKESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

セ i

NO  INDIKATOR  UPAYA  URAIAN

C PENINGKATAN  PERILAKU HIDUP BERSIH DAN  SEHAT 

Gerakan  ­ Gerakan  membersihkan (PSN)  kebersihan  lingkungan 

dan  Pelabuhan/Bandar Udara  pencegahan  ­ Penyuluhan tatap muka  penyakit  ­ Poster /  leflet  berperilaku 

bersih dan sehat 

­

Promosi  lewat  pengumuman/ 

running teks 

Pengawasan  ­ Kebijakan  larangan  merokok  daerah  bebas  di sembarang tempat 

rokok  ­ Ruangan  khusus  untuk  merokok 

- Iklan rokok 

- Himbauan larangan merokok  Gerakan  olah  - Senam  secara  rutin  di  raga  perkantoran 

­ Lapangan olah raga  D PENlNGKATAN  KESELAMATAN  DAN  KESEHATAN  KERJA 

Pengawasan 

­

Pemeriksaan  sanitasi I

sanitasi  kapal  kapal/pesawat 

dan  pesawat 

­

Saran  tindak  lanjut  hasil I

'"

NO 

2

INDIKATOR 

Udara 

Tanah 

MENTERIKESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

UPAYA 

kualitas  udara  dan 

kebisingan 

Penghijauan 

Kendaraan  angkutan  di  Pelabuhan/  Bandar Udara 

Pengelolaan  sampah 

URAIAN

­

Kualitas  udara  di  lingkungan  Pelabuhan/Bandar Udara  ­ Kualitas  kebisingan  di 

lingkungan 

Pelabuhan/Bandar Udara  - Program  pemantauan 

kualitas  udara  dan  kebisingan secara teratur 

­

Mempunyai  ruang  terbuka 

hijau 

­ Penghijauan  di  lingkungan  kantor instansi 

­ Penghijauan di jalan umum  ­ Baku mutu emisi kendaraan 

bergerak 

­

Kendaraan  layak jalan  /  operasi 

­ Sampah di tempat umum  ­ Pencemaran  oleh  Tempat 

penampungan  sampah  udara 

Pengawasan  Keselamatan  dan  kesehatan  Kerja 

,

pemeriksaan 

­

Penggunaan APD  (Alat  Pelindung Diri)  oleh pekerja  bongkar muat barang 

I

.. 

sementara 

­ Ketersediaan  bak/tempat  sampah  terpisah  di  kantor  instansi 

­ Pengangkutan sampah keluar 

(23)

MENTERIKESEHATAN MENTERIKESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA REPUBLIK INDONESIA

NO  INDIKATOR  UPAYA  URAIAN 

Penyediaan 

­

Sarana  Penampungan  sarana  Limbah B3 

Penampungan 

­

Kapasitas SPL B3 

Limbah B3  ­ Pengangkutan Limbah B3 

Makanan 

Pengawasan 

­

Sertifikasi/laik higiene dan  jasaboga,  sanitasi 

restoran  dan  Tempat 

Pengelolaan  Makanan  (TPM)  5  Vektor 

Pengendalian 

­

Lingkungan 

vektor  dan  Pelabuhan/Bandar Udara  binatang  bebas dari tikus dan kecoa  penular 

­

House Indeks A.  Aegypty  penyakit  MHD  (Man  Hour Density) 

jumlah Anopheles yang  ditangkap setiap jam  Kepadatan lalat di Tempat  Penampungan Sampah 

Sementara  I

B PENATAAN  SARANA DAN  FASILITAS 

Pemilihan 

­

Faktor ris iko  kesehatan 

s arana  dan  masyarakat  berkaitan dengan  : 

bangunan  kualitas d ebu total,  asbes  bebas;  dan timah hitam  Parkir 

I -

Risiko kesehatan masyarakat 

, kendaraan 

'- -'

INDIKATOR  UPAYA  URAIAN

NO 

Risiko kesehatan masyarakat Terminal 

Petikemas 

.

Penyediaan Fasilitas  untuk  program­ program  promosi  kesehatan  dalarn  rangka  perubahan  perilaku  hidup  bersih  dan  sehat 

­

Tersedia ruang khusus dan  kegiatan untuk promosi  kesehatan 

­ Jumlah toilet dan peturasan  dan peturasan 

Sarana  toilet 

­

Kebersihan  toilet  dan  peturasan 

­ Pemisahan  toilet  laki­Iaki  dengan  perempuan 

­

Kecukupan ketersediaan air 

­

Sarana cuci tangan di semua  Tangan 

Sarana  Cuci 

toilet 

­

Air yang cukup dan  pengaliran 

­ Sabun di sarana cuci  tangan 

­

Saluran drainase air hujan  drainase 

Saluran 

dan saluran air limbah  - Genangan air hujan di jalan

I

­

Air  eli  saluran drainase saat  tidak ada hujan 

­

Kelancaran aliran air di  saluran drainase 

­ 22­

­ 23 

(24)

MENTERIKESEHATAN MENTERIKESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA REPUBLIK INDONESIA

... 

NO  INDIKATOR  UPAYA  URAIAN

Terminal 

­

Risiko  kesehatan masyarakat  Petikemas 

NO  INDIKATOR  UPAYA  URAIAN 

I

Penyediaan  ­ Sarana  Penampungan  sarana  Limbah B3 

Penampungan  ­ Kapasitas SPL B3  I Limbah B3  ­ Pengangkutan Lirnbah B3 

I I

Makanan

I

Pengawasan 

­

SertifIkasijlaik higiene  dan  jasaboga,  sanitasi 

restoran  dan 

Tempat  I

Pengelolaan  I

Makanan  I

I

(TPM)  5  Vektor 

Pengendalian 

­

Lingkungan 

vektor  dan  PelabuhanjBandar Udara  binatang  bebas dari  tikus dan kecoa  penular 

­

House Indeks A. Aegypty  penyakit  MHD  (Man Hour Density) 

jumlah Anopheles yang  ditangkap setiap jam 

­

Kepadatan lalat di Tempat 

Penampungan Sampah  Sementara 

PENATAAN  SARANA DAN FASILITAS

I

B

Pem ilihan 

­

Faktor  risiko  kesehatan  sarana  dan  masyarakat berkaitan dengan  bangunan 

I

kualitas  d ebu total , asbes  bebas;  d an timah hitam ­

Parki r  - Risiko kesehatan m a syarakat 

I kendaraan 

­

Penyediaan  - Tersedia ruang khusus dan  Fasilitas  kegiatan untuk promosi  untuk  kes ehatan 

program­ program  promosi  kesehatan  dalam  rangka  perubahan 

perilaku  hidup  I

bersih  dan 

sehat  I

Sarana  toilet 

­

Jumlah toilet dan peturasan  dan peturasan  ­ Kebersihan  toilet  dan ! 

peturasan 

­

Pemisahan  toilet  laki­laki  dengan perempuan 

­

Kecukupan ketersediaan air  Sarana  Cuci  - Sarana cuci tangan di semua  Tangan  toilet 

­

Air yang cukup  dan  pengaliran 

­

Sabun di sarana cuci tangan 

' 1 

S aluran 

­

Saluran drainase air hujan  d rainase  dan saluran air limbah 

セ@

LJ 

­

Genangan air hujan di jalan  ­ Air di saluran drainase saat 

tidak ada hujan 

(25)

NO  INDIKATOR  UPAYA  URAIAN  C  PENINGKATAN  PERILAKU BIDUP BERSIB DAN  SEHAT 

Gerakan  ­ Gerakan membersihkan  (PSN)  kebersihan  lingkungan 

dan  Pelabuhan/Bandar Udara  pencegahan  ­ Penyuluhan tatap muka  penyakit 

­

Poster/  leflet  berperilaku 

bersih dan sehat 

­ Promosi  lewat  pengumuman/  running teks 

I

Pengawasan 

­

Kebijakan  larangan  merokok:  daerah  bebas  di sembarang tempat 

rokok 

­

Ruangan  khusus  untuk  merokok 

­

Iklan rokok 

­

Himbauan larangan merokok  Gerakan  olah  ­ Senam  secara  rutin  di raga  perkantoran 

­ Lapangan olah raga  D  PENINGKATAN  KESELAMATAN  DAN  KESEHATAN  KERJA 

Pengawasan 

­

Pemeriksaan  sanitasi  sanitasi  kapal  kapal/ pesawat 

dan  pesawat  ­ Saran  tindak  lanjut  hasil  udara  pemeriksaan 

Pengawasan 

­

Penggunaan APD  (Alat  Keselama tan  Pelindung Diri) oleh pekeIja  dan  kesehatan  bongkar m u at barang

I

KeIja 

MENTERIKESEHATAN 

MENTERIKESEHATAN  

REPUBLIK  INDONESIA 

REPUBLIK  INDONESIA  

I

NO  INDIKATOR  UPAYA  URMAN

2 Udara 

kualitas  udara  dan 

kebisingan 

­ Kualitas  udara  di  lingkungan  Pelabuhan/Bandar Udara 

­

Kualitas  kebisingan  di 

lingkungan 

Pelabuhan/Bandar Udara 

­

Program  pemantauan 

kualitas  udara  dan  kebisingan secara teratur 

I

Penghijauan 

­

Mempunyai  ruang  terbuka  hijau 

­ Penghijauan  di lingkungan  kantor instansi 

­ Penghijauan di jalan umum  Kendaraan 

angkutan  di  Pelabuhan/  Bandar Udara 

­ Baku mutu ernisi kendaraan  bergerak 

­

Kendaraan layak jalan  /operasi 

Tanah 

I

Pengelolaan  sampah 

­ Sampah di tempat umum 

­

Pencemaran  oleh  Tempat 

penampungan  sampah  sementara 

­

Ketersediaan  bak/tempat  sampah  terpisah  di kantor  instansi 

­ Pen gangkutan sampah keluar 

(26)

-­ -­

MENTERIKESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 5)   Peningkatan keamanan dan ketertiban 

Merupakan  kegiatan  pengawasan  pada  peningkatan  keamanan  dan  ketertiban  yang  terdiri  kegiatan  upaya  pencegahan  kriminalitas. 

B.   Kriteria dan indikator 

Pelabuhan  atau  Bandar  Udara  dapat  dinyatakan  sebagai  suatu  Pelabuhan  atau  Bandar  Udara  Sehat  apabila  memenuhi kriteria  dan  indikator.  Aspek­aspek  dalam  kriteria  dan  indikator  tersebut  adalah sebagai berikut: 

NO 

INDIKATOR 

MENTERIKESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

UPAYA Melaksanakan  kesiapsiagaan  kesehatan  darurat 

URAIAN

­

Prosedur respon cepat 

terhadap kebakaran dan  kondisi kedaruratan lainnya 

­

Peralatan pemadam 

kebakaran 

­

Kesiapan melakukan  penanganan kekarantinaan  PENINGKATAN  KEAMANAN  DAN  KETERTIBAN 

I.  Aspek Kegiatan 

NO  INDI KAT OR  UPAYA URAIAN

PENYELENGGARAAN  KESEHATAN  LINGKUNGAN 

1

Media Lingkungan  :  Air

Penyediaan air 

Pengelolaan  limbah cair 

­ Ketersedian  air  untuk  semua  keperluan pelabuhan 

­

Kualitas  syarat fisik , kimia  dan mikrobiologi air 

­

Kran air sia2 minum 

Air limbah  domestik dan  industri diolah  di  mstalasi  pengolahan limbah  ­ Saluran limbah cair yang 

tertutup 

Ceceran minyak di  kawasan  Pe1abuhanj Bandar Udara  Genangan air limbah 

, ­ ­ ­

Pencegahan   Kriminalitas  

II.  Aspek Kelembagaan 

FORUM  Kelem bagaan : 

Legal aspek  Rencana kerja 

Kegiatan  umum  Pendanaan  Aktivitas  anggota  Kantor  sekretariat 

..,

I Kelompok

I

m asyarakatj  kader 

­ Kejadian kriminalitas 

­

Kesiapsiagaan petugas 

­

Pos  dan  petugas  keamanan  dilengkapi CCTV 

­ Operasi  narkobaj obat  berbahaya 

­ 

Adanya Forum dengan SK  ­ Adanya dokumen rencana 

kegiatanjkerja 2  (dual  tahun  terakhir 

. Adanya kegiatan rutin  (triwulan  bulanan, dll) ­ Adanya dukungan dana dari 

I

pemerintah dan surnber lain  . Jumlah anggota aktif  . Adanya kantor untuk  

skretariat  

­

Adanya anggota berasal dari   kelompok masyarakat  
(27)

MENTERIKESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERIKESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

BABIV  BABm 

PENUTUP  KEGIATAN  PELABUHAN  DAN  BANDAR UDARA SEHAT 

Dengan  ditetapkannya  Pedoman  Penyelenggaraan  Pelabuhan  dan  Bandar  Udara  Sehat  iill,  maka  diharapkan  semua  instansi  terkait  terrnasuk swasta dan masyarakat Pelabuhan atau Bandar Udara dapat  berprilaku hidup  bersih dan sehat sehingga dapat mewujudkan kondisi  Pelabuhan  dan  Bandar  Udara  yang  arnan,  nyaman,  bersih  dan  sehat  dan dapat  menurunkan  risiko  penularan  penyakit berbasis  lingkungan  yang ditularkan melalui lingkungan Pelabuhan dan Bandara Udara. 

A.  Lingkup kegiatan 

Kegiatan  dalam  mewujudkan  Pelabuhan  dan  Bandar  Udara  Sehat  adalah  meningkatkan  kebersihan,  keamanan,  kenyarnanan  dan  meilladakan faktor risiko kesehatan masyarakat yang meliputi: 

1)  Penyelenggaraan kesehatan lingkungan 

Merupakan  kegiatan  pengawasan  pada  penyelenggaraan  kesehatan  lingkungan  terhadap  media  lingkungan  di  kawasan  Pelabuhan  dan  Bandar  Udara  yang  terdiri  dari  air,  udara,  tanah, makanan dan vektor. 

NAFSIAH MBOI 2)  Penataan sarana dan fasilitas 

Merupakan  kegiatan  pengawasan  pada penataan  sarana  dan  fasilitas  di  kawasan  Pelabuhan  dan  Bandar  Udara yang  terdiri  dari  sarana  dan  bangunan,  tempat  parkir  kendaraan, terminal  peti  kemas,  fasilitas  kesehatan,  toilet,  sarana  cuci  tangan  dan  saluran drainase. 

3)  Peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat 

Merupakan  kegiatan  pengawasan  pada peningkatan  Perilaku  Hidup  Bersih  dan  Sehat  (PHBS)  yang  terdiri  dari  gerakan  kebersihan  dan  pencegahan  penyakit,  pengawasan  daerah  bebas rokok dan gerakan olahraga. 

4)  Peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja 

Merupakan  kegiatan  pengawasan  pada  peningkatan  keselarnatan  dan  kesehatan  kerja  yang  terdiri  dari  sanitasi  kapal  dan  pesawat  udara,  kesehatan  dan  keselarnatan kerja  serta kesiapsiagaan kesehatan darurat. 

(28)

-MENTERIKESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

dengan  faktor  eliluar  kemampuan  instansi  ataupun  badan  usaha  bisa  dibahas  dalam  s uatu koordinasi  forum  pelabuhan dan  bandar  udara sehat. 

Wilayah  penyangga  (Buffer Zone) Pelabuhan  atau  Bandar  Udara  adalah  wilayah  yang  mengelilingi  atau  berdampingan  dengan  Daerah  Lingkungan  Kerja  (DLKr)  Pelabuhan  atau  Bandar  Udara.  Daerah  Lingkungan  Kerja  Pelabuhan  atau  Bandar  Udara  adalah  wilayah  perairan  dan  daratan  pada  Pelabuhan  atau  terminal  khusus  yang  eligunakan  secara  langsung  untuk  kegiatan  pelabuhan.  Penyehatan lingkungan wilayah ini  dimaksudkan  untuk  melindungi  area  Pelabuhan atau  Bandar Udara dari dampak negatif  kegiatan  manusia  di  sekitarnya  serta  melindungi  masyarakat  sekitar  dari  faktor  risiko  kesehatan  masyarakat  akibat  kegiatan  Pelabuhan  atau  Bandar  Udara. Upaya  kegiatan  untuk  mencapai  Pelabuhan  atau  Bandar  Udara  Sehat  dilakukan  pula  eli  wilayah  penyangga.  Kegiatan  penyehatan  lingkungan  eli  wilayah  penyangga  dilakukan  bersama  antara  pemerintah  kabupaten/kota setempat  dengan otoritas  Pelabuhan atau otoritas Bandar Udara serta forum.  Penge mbangan Pelabuhan sehat ataupun  Bandar Udara sehat perlu  elisinkronkan  dan  diintegrasikan  dengan  pengembangan  kabupaten/kota  s ehat  di  mana  Pelabuhan  atau  Bandar  Udara  berada untuk selanj utnya melakukan kerja sama. 

D.  Jejaring Informasi 

Dalam  mewujudkan  Pelabuhan  dan  Bandar  Udara  sehat  perlu  dikembangkan jejaring informasi antar pemangku kepentingan yang  mencakup pertukaran infonnasi,  profil,  tenaga ahli, dan hal­hal lain  yang diperlukan oleh forum. 

In formasi  yang  diperlu kan  oleh  forum  dalam  menyelenggarakan  Pela buh an  dan  Bandar  Udara  Sehat  mencakup  teknologi,  sarana  dan  pra sarana,  pembiaya an ,  ketenagaan ,  program  dan kegiatan  guna  menduku n g  kinerja forum yang te rintegrasi . 

­ 18 

-MENTERIKESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

CONTOH  

FORMULIR PENlLAIAN SENDIRI (SELF ASESSMENT)

PELABUHAN/BANDAR UDARA SEHAT  

I.  UMUM 

Nama Pelabuhan/Bandar Udara   Jenis Pelabuhan/Bandar Udara   Alamat Pelabuhan/Bandar Udara  

ll.KHUSUS 

A. ASPEK KEGIATAN

NO 

I

A. 

INDIKATOR  DAN  UPAYA  PENINGKA TAN  MEDIA 

PENYELENGGARAAN KESEHATI\N LINGKUNGAN 

SKOR  MAKSIMUM 

­ ­, 

BOBOT 

,

- :: 

セ@

NlLAI  (Skor x 

Bobot) 

­ AIR 

1 Penyeeliaan air  . . .. . {4} . . . 1) 

I

2) 

Tersedia air bersih yang  cukup untuk semua  keperluan  Pe1abuhan  Kualitas air bersih  memenuhi syarat fisik,  kimia dan mikrobiologi 

50 

30 

I

3)  Tersedia kran air siap 

minum  20 

I

­

(29)

-MENTERIKESEHATAN MENTERIKESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA REPUBLIK INDONESIA

Advokasi  Pelabuhan  dan  Bandar  Udara  Sehat oleh  forum  dan  KKP  merupakan  upaya  untuk  mencapai  tujuan  Pelabuhan  dan  Bandar  Udara  Sehat  yang  dilakukan  secara  sistematik  dan  terorganisir  untuk  mempengaruhi  dan  mendesak  terjadinya  perubahan  kebijakan  secara  bertahap  dan  maju,  melalui  semua  saluran  yang  ada dan forum yang dibentuk. 

B.  Rencana Kerja Forum 

Setelah  Forum  Pelabuhan  atau  Bandar  Udara  Sehat  terbentuk,  disusun  rencana  kerja  yang  sinkron  dengan  aktifitas  di  kawasan  Pelabuhan  atau  Bandar  Udara  yang  bersangkutan  serta  disesuaikan  dengan  prioritas  yang  ingin  dicapai  oleh  masing-masing instansi Pelabuhan atau Bandar udara.

Perencanaan forum baik jangka pendek maupun jangka panjang mengacu kegiatan yang sedang dan akarl diprogramkan oleh masing-masing instansi anggota dalam menuju Pelabuhan dan Bandar Udara Sehat.

Prioritas aktivitas dalam mewujudkan Pelabuhan dan Bandar Udara Sehat adalah meningkatkan kebersihan, keamanan, kenyamanan dan meniadakan faktor risiko kesehatan masyarakat yang meUputi:

1) Penyelenggaraan kesehatan lingkungan; 2) Penataan sarana dan f'1silitas;

3) Peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat; 4) Peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja; dan 5) Peningkatan keamanan dan ketertiban.

C. Koordinasi Pelaksanaan

Koordinasi pelaksanaan Pelabuhan dan Bandar Udara Sehat dimaksudkan untuk memadukan tujuan dan aktivitas dari unit-unit yang ada, supaya tujuan secara keseluruhan dapat tercapai. Dalam pertemuan koordinasi yang dilaksanakan forum dapat diperoleh persamaan sikap dan pandangan, persamaan dalam mengatur waktu, mempererat hubungan antar manusia dan keselarasan. Di samping itu masalah pencapaian sasaran, permasalahan yang timbul dan pemecahan problem berkaitan

17

-NO 

2

1

INDIKATOR DAN  UPAYA  PENINGKATAN MEDIA 

Pengelolaan limbah cair 1) Air limbah domestik dan

industri diolah di instalasi pengolahan limbah

2) Tersedia saluran limbah cair yang tertutup 3) Kawasan

Pelabuhan/Bandar Udara bebas dari ceceran minyak

Tidak terdapat genangan 4)

air limbah

UDARA 

Kualitas udara kebisingan

1) Kualitas udara di lingkungan Pelabuhan/ Bandar Udara memenuhi syarat

2) Kualitas kebisingan di lingkungan

Pelabuhan / Bandar Udara memenuhi syarat 3) Adanya program

pemantauan kualitas udara dan ke bisingan secara teratur

SKOR  MAKSIMUM 

...

30

20

20

30

dan

...

40

40

20

-

28-NILAI 

BOBOT  (Skor x 

Bobot) 

{4} . ....

I

(30)

MENTERIKESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Penilaian  sendiri  (Self Assessment) oleh  forum  dilakukan  terhadap 

kondisi  lingkungan  yang  mencakup  permasalahan  kebersihan,  keamanan,  kenyamanan  dan  meniadakan  faktor  risiko  kesehatan  masyarakat.  Kegiatan  self  assessment  dapat  dilaksanakan  pada  awal  tahun  atau  sesuai  dengan  kesepakatan  para  anggota  forum.  Penilaian  sendiri (Self Assessment) dilaksanakan  dengan  menggunakan  contoh 

formulir  terlampir. 

Berdasarkan  hasil  penilaian  sendiri  (Self Asessment), forum  menyampaikan  laporan  hasil  kegiatan  kepada Otoritas  Pelabuhan atau  Bandar  Udara,  untuk  selanjutnya  dilaporkan  kepada  Menteri  Kesehatan melalui Direktur Jenderal. 

Forum  juga  berperan  sebagai  fasilitator,  motivator dan  dinamisator  instansi  dan  komunitas  yang  ada  di  Pelabuhan  atau  Bandar  Udara  dalam  melaksanakan  langkah­langkah  yang  diperlukan  untuk  mewujudkan  Pelabuhan  atau  Bandar  Udara  Sehat.  Langkah­langkah  untuk  mewujudkan  Pelabuhan  dan  Bandar  Udara  Sehat  yaitu  melakukan  promosi,  sosialisasi dan  advokasi,  menyusun rencana kerja  forum,  koordinasi pelaksanaan,  serta membangun jejaring informasi.  A.  Promosi,  Sosialisasi dan Advokasi 

Promosi  Pelabuhan  dan  Bandar  Udara  Sehat  merupakan upaya  untuk  memberitahukan  atau  menawarkan  konsep  Pelabuhan  dan  Bandar  Udara  Sehat  dengan  tujuan  mengajak  instansi  dan  masyarakat  untuk  mengerti  dan  melaksanakan  kegiatan  sesuai  kewenangan  masing­masing  untuk  menciptakan  Pelabuhan  dan  Bandar Udara Sehat. 

Sosialisasi  Pelabuhan  dan  Bandar  Udara  Sehat  merupakan  proses  p enanaman  atau  transfer  nilai  dan  kriteria  Pelabuhan  dan  Bandar  Udara  Sehat  oleh  KKP  dan  Forum  Pelabuhan  Sehat  atau  Forum  Bandar  Udara  Sehat  kepada  instansi  lainnya  di  lingkungan  Pelabuhan  atau  Bandar  Udara.  Dalam  proses  sosialisasi  disampaikan  peran­peran  yang  harus  dijalankan  oleh instasi  lain  agar tercipta Pelabuhan dan  Bandar Udara Sehat. 

16

-NO 

INDIKATOR DAN UPAYA  SKOR 

PENINGKATAN  MEDIA  MAKSIMUM 

Penghijauan  .. . ..

1)  Tersedia ruang terbuka  40 hijau 

2)  Lingkungan 

instansi/ swasta terdapat  30  tanaman/penghijauan 

3)  Penghijauan di jalan  30  umum 

Kendaraan  angkutan  di 

Pelabuhan/Bandar Udara  -.... 1)  Memenuhi baku mutu 

emisi kendaraan  50  bergerak 

2)  Mempunyai sertifikat layak  50 jalan 

TANAH 

Pengelolaan sampah  ... 1)  Tidak terjadi saropah 

berserakan di tempat  30  umum 

2)  Tempat penampungan 

sampah sementara tidak  25  mencemari lingkungan 

3) 

Semua instansi 

mempunyai bak/tempat  15  sampah terpisah 

4)  Semua sampah setiap  30 

­ ­ ­ ­- - - --- -- - - --

-NILAl 

BOBOT  (Skor x 

Bobot) 

{4)  ...

(4)  . . ...

{4)  ... MENTERIKESEHATAN  

REPUBLIK INDONESIA  

(31)

29-2  NO 

r--- .

MENTERIKESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

INDIKATOR DAN  UPAYA   PENlNGKATAN  MEDIA  

hari diangkut 

keluar / dimusnahkan/ dio  lah setempat 

Pengelolan Limbah  B3  1)   Tersedia Sarana  

Penampungan Limbah   B3  

2)   Kapasitas SPL B3   mencukupikebuhihan.   3)   Pengangkutan Limbah B3 

dilakukan teratur  MAKANAN 

Pengawasan  jasaboga,  restoran  dan  Tempat  Pengelolaan Makanan  (TPM) 

1)   Semua Tempat  Pengelolaan  Makanan/ Rumah  Makan/Pusat makanan  jajanan/Penyedia 

makanan serat penjamah  makanan yang ada atau  terdaftar 

bersertifikat/layak higiene  dan sanitasi. 

2)   Sebagian Tempat   Pengelolaan   Makanan/Rumah  

MakanLPusat ュセ。ョ@  

­

30-SKOR  

MAKSlMUM  

...

40 

40 

20 

...

100 

SO 

BOBOT 

{4} 

Referensi

Dokumen terkait

Praktik Pengalaman Lapangan adalah kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh dalam bangku

Spesifikasi peralatan yang digunakan untuk mendukung jaringan yang telah tersedia adalah dimulai dari spesifikasi computer itu sendiri yaitu menggunakan OS Win7, intel

Berbagai hal yang dapat menjadi sumber stres yang berasal dari pekerjaan dapat beraneka ragam seperti beban tugas yang terlalu berat, desakan waktu, penyeliaan yang kurang baik,

r ': _-EL SAN ATAS PERAII'RAN DABRAH PROPINSI DAERAI{ TINGXAT I KALIMANTAN TIMI'R NOMOR 3 TAHUN 1981 TENTANG PEUBENTI'KAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA

Dari jawaban kedua informan tersebut menunjukkan bahwa prinsip ukhuwah telah diterapkan pada Bank Muamalat Cabang Makassar karena pengambilan keputusan berdasarkan

Suplai darah ke otak dapat berubah pada gangguan fokal (thrombus, emboli, perdarahan dan spasme vaskuler) atau oleh karena gangguan umum (Hypoksia karena gangguan paru

Hubungan kemampuan metakognisi dan membaca cepat berdasarkan taksonomi Barrett adalah cara bagaimana siswa dapat mengenali kemampuan memahami bacaan dari dalam

Peserta didik mengamati tayangan video dari link youtube https://www.youtube.com/watch?v= RHOC44LU8Nw tentang percobaan pembuktian hukum kekekalan massa (hk. Lavoisier)