• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG SEBAGAI PENGEMBANGAN POTENSI WISATA BIRDWATCHING DI WILAYAH KELOLA SHK LESTARI TAHURA WAN ABDUL RAHMAN PROPINSI LAMPUNG INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG SEBAGAI PENGEMBANGAN POTENSI WISATA BIRDWATCHING DI WILAYAH KELOLA SHK LESTARI TAHURA WAN ABDUL RAHMAN PROPINSI LAMPUNG INDONESIA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

BIRD SPECIES VARIETY STUDY AS TOURISM POTENTIAL DEVELOPMENT inBIRDWATCHINGMANAGEMENT AT SHK LESTARI TAHURA WAN ABDUL RAHMAN LAMPUNG PROVINCE

INDONESIA

By

Agustian Natarino

Population of peoples are increasing that relative high and more increase of human life need. It cause the forest in Indonesia was decreased. By decreasing the forest, so many wildlifes lose habitats. Area of SHK Lestari is on Tahura Wan Abdulrahman area, as administrative come to Hurun village in Padang Cermin District at Pesawaran Regency. This area is suitable to bird habitat. It needed conservation to keep fauna preservation from extinction. One effort which done is know bird species variety in area to supportbird watchingtour.

The observation had been done in 3 observation points that estimated to represent vegetation in SHK Lestari area, it consist of dense forest, scarce forest and mixture forest. Bird watchinghad been done by direct observation method that concentrated method at observation point. Observation had been done in the morning until afternoon from 06.00 WIB-18.00 WIB, on each observation point. Every bird seen as visual by observer on each observation point and written species of it and total account. This research done to know bird species and bird species variety based on module of bird identification.

From the research, there are 57 species of birds that covered in 23 families. Bird species variety value in that area belong to tall as huge as 3,205 and have average high value as 0,793. Suitable time to do thebird watchingis on 06.00 Am 10.00 Am and 15.00 Pm 18.00 Pm. The good place for doingbird watchingis scarce forest, because availability many foods that needed by birds and cover crown that is not close and be easy in bird watching.

(2)

STUDI KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG SEBAGAI

PENGEMBANGAN POTENSI WISATABIRDWATCHINGDI WILAYAH KELOLA SHK LESTARI TAHURA WAN ABDUL RAHMAN

PROPINSI LAMPUNG INDONESIA ABSTRAK

Oleh

Agustian Natarino

Pertambahan penduduk yang relatif tinggi serta semakin meningkatnya kebutuhan hidup manusia. Hal ini menyebabkan luas hutan di Indonesia semakin berkurang. Dengan semakin berkurangnya luas hutan tersebut, maka banyak satwa liar yang kehilangan habitatnya. Kawasan wilayah kelola SHK Lestari terdapat dalam kawasan Tahura WAR, secara administratif masuk ke dalam Desa Hurun Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran. Wilayah ini merupakan

habitat yang sesuai untuk habitat burung. Untuk itu perlu adanya upaya konservasi guna menjaga kelestarian satwa tersebut dari kepunahan. Salah satu upaya yang dilakukan dengan mengetahui keanekaragaman jenis burung yang ada di daerah tersebut untuk mendukung kegiatan wisata pengamatan burung (birdwatching).

Pengamatan dilakukan di 3 titik pengamatan yang diperkirakan mewakili vegetasi yang ada di kawasan kelola SHK Lestari yaitu hutan primer, hutan sekunder dan hutan campuran. Pengamatan burung dilakukan dengan metode pengamatan langsung yaitu dengan metode terkonsentrasi pada titik pengamatan yang telah ditentukan. Pengamatan dilakukan pada pagi hari hingga sore hari dari pukul 06.00 18.00 WIB, pada tiap-tiap titik pengamatan. Setiap burung yang dapat dilihat secara visual oleh pengamat pada tiap titik pengamatan dicatat jenisnya dan dihitung jumlahnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui spesies burung dan keanekaragaman jenis burung berdasarkan buku panduan identifikasi burung.

Dari hasil penelitian dijumpai 57 jenis burung yang tercakup dalam 23 famili. Nilai keanekaragaman jenis burung di wilayah tersebut tergolong tinggi sebesar 3,205 dan memiliki nilai indeks kemerataan cukup merata sebesar 0,793. Waktu yang tepat untuk melakukanbirdwatchingadalah pagi hari pukul 06.00 10.00 WIB dan sore hari pukul 15.00 18.00 WIB. Tempat yang lebih baik dalam melakukanbirdwatchingadalah hutan sekunder, karena tersedianya banyak pakan yang dibutuhkan burung dan penutupan tajuk yang tidak terlalu rapat yang

memudahkan dalam pengamatan burung.

(3)

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Wilayah kelola SHK Lestari memiliki nilai keanekaragaman yang tinggi

yaitu sebesar 3,205 dan Nilai Kemerataan cukup merata yaitu sebesar

0,793.

2. Jenis burung yang dijumpai di wilayah kelola SHK Lestari sebanyak 57

spesies yang mencakup 23 famili dengan total 2380 individu pada bulan

Februari 2010.

3. Tempat yang baik untuk melakukan wisata pengamatan burung

(birdwatching) adalah di lokasi habitat hutan jarang.

4. Wilayah kelola SHK Lestari memiliki potensi untuk dijadikan tempat

wisata pengamatan burung (birdwatching).

B. Saran

1. Bagi kelompok SHK Lestari perlu mengupayakan adanya peningkatan

peran serta masyarakat dengan cara memberikan tambahan pengetahuan

tentang manfaat hutan sebagai habitat burung, dan peran penting burung di

dalam suatu ekosistem, meningkatkan kualitas dan kuantitas hutan

(4)

40

mengupayakan perlindungan kawasan dengan tidak mengeksploitasi

sumber daya tersebut secara berlebihan, dalam artian pemanfaatan secara

lestari dan berkesinambungan.

2. Penelitian lebih lanjut sangat diperlukan mengenai rencana pengelolaan

wisata pengamatan burung (birdwatching) dan penelitian lebih intensif

perlu dilakukan pada bulan-bulan lain, karena penelitian ini hanya

dilakukan pada bulan Februari 2010 dengan curah hujan 183,3 mm

(Statistik Kehutanan, 2010).

3. Kelompok SHK Lestari perlu melakukan :

a. Pelatihan penguatan kelembagaan dan interpreter (pemberi penjelasan)

dalam wisata pengamatan burungBirdwatching.

b. Mempersiapkan oleh-oleh atau souvenir untuk dijual kepada para

pengunjungBirdwatching.

c. Pengaturan untuk pembayaran misalnya ada yang berkunjung ke SHK

harus membayar berapa dan kepada siapa penanggung jawabnya.

4. Wisata pengamatan burung (Birdwatching) sebaiknya dilakukan pada

pagi hari pukul 06.00 - 10.00 WIB dan sore hari pukul 15.00 18.00

(5)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pertambahan penduduk yang relatif tinggi serta semakin meningkatnya

kebutuhan hidup manusia menyebabkan luas hutan di Indonesia semakin

berkurang. Dengan semakin berkurangnya luas hutan tersebut, maka banyak

satwa liar yang kehilangan habitatnya. Salah satu satwa liar tersebut adalah

burung.

Hilang serta punahnya burung tersebut disebabkan karena adanya tekanan

penduduk yang sangat besar terhadap sumber daya alam untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya. Perburuan satwa terjadi hingga saat ini, adanya kegiatan

manusia yang merusak habitat ataupun lingkungan hidup burung merupakan

penyebab utama merosotnya populasi dan keanekaragaman satwa tersebut.

Burung mempunyai manfaat yang tidak kecil bagi masyarakat antara lain

membantu mengendalikan serangga hama, membantu proses penyerbukan

bunga, mempunyai nilai ekonomi, dan memiliki suara yang khas yang dapat

menimbulkan suasana yang menyenangkan. Dengan tingginya

keanekaragaman jenis burung di wilayah Indonesia tersebut, khususnya di

propinsi Lampung, tentu saja memerlukan habitat untuk mempertahankan

(6)

2

didukung oleh tingginya keanekaragaman habitat karena habitat bagi satwa

liar secara umum berfungsi sebagai tempat untuk mencari makan, minum,

istirahat, dan berkembang biak (Alikodra, 1990; Kurnia, 2003). Dari fungsi

tersebut, maka keanekaragaman jenis burung juga berkaitan erat dengan

keanekaragaman tipe habitat serta beragamnya fungsi dari setiap habitat yang

ada.

Kawasan wilayah kelola SHK Lestari terdapat dalam kawasan Tahura WAR,

secara administratif masuk ke dalam Desa Hurun Kecamatan Padang Cermin

Kabupaten Pesawaran. Wilayah ini merupakan habitat yang sesuai untuk

habitat burung. Upaya konservasi perlu diadakan untuk menjaga kelestarian

satwa tersebut dari kepunahan. Salah satu upaya yang dilakukan dengan

mengetahui keanekaragaman jenis burung yang ada di daerah tersebut.

Dengan keanekaragaman jenis burung di wilayah kelola SHK Lestari, maka

potensi dan peluang yang dimilikinya dapat dikembangkan menjadi sebuah

program ekoturisme berupa wisata pengamatan burung ataubirdwatching.

Kegiatan ini dapat menjadi sebuah acara populer bila disajikan secara

terprogram dan menarik karena selain memberikan nilai rekreasi atau wisata,

juga akan memberikan nilai pendidikan dan pengetahuan mengenai

lingkungan dan alam sekitar.

(7)

3

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Mengetahui keanekaragaman jenis burung yang ada di wilayah kelola

SHK Lestari.

2. Mengetahui jenis-jenis burung yang dapat dijumpai di wilayah kelola SHK

Lestari sebagai daya tarik wisatabirdwatching.

C. Manfaat penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Sebagai sumber informasi tentang keanekaragaman jenis burung di

wilayah kelola SHK Lestari dan potensinya bagi kegiatan wisata

birdwatching.

2. Sebagai dasar pertimbangan dalam pengelolaan kawasan di wilayah kelola

SHK Lestari yang berwawasan lingkungan dan berpihak pada konservasi

burung.

D. Kerangka Pemikiran

Sistem Hutan Kerakyatan (SHK) Lestari terletak di dalam kawasan Tahura

WAR dengan luas wilayah 637,25 Ha.Daerah kelola SHK Lestari memiliki

keanekaragaman hayati yang cukup tinggi baik flora maupun satwa liar.

Salah satunya adalah burung, dimana ekosistem ini merupakan tempat bagi

burung untuk berkembang biak, mencari makan, dan sebagai tempat hidup.

Aktivitas manusia kerap kali menimbulkan gangguan ekosistem, konversi

lahan yang dilakukan manusia menyebabkan menyempitnya habitat burung.

Hal ini dapat menyebabkan semakin menurunnya jumlah dan jenis burung

(8)

4

Antisipasi terhadap gangguan ekosistem diperlukan untuk memberikan

manfaat bagi masyarakat yang ada di sekitar hutan tanpa mengabaikan

kelestarian hutan. Salah satu nilai manfaat tersebut, untuk pengembangan

wisata pengamatan burung (birdwatching). Untuk itu perlu dilakukan

penelitian mengenai studi keanekaragaman jenis burung yang ada di daerah

tersebut sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengembangkan potensi wisata

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya terdapat keunggulan dari produk pengembangan ini adalah proses pembelajaran kebugaran jasmani unsur kecepatan dapat dilakukan di dalam

Teknik bertanya merupakan cara yang digunakan oleh guru untuk memancing respon siswa untuk berbicara dan mengungkapkan pendapat atau pemikiran siswa, bertanya juga

perkembangan produk-produk hukum berdasarkan urutan-urutan periodesasi atau kenyataan sejarah yang melatarbelakanginya. 3) Pendekatan konseptual, penelitian terhadap

menggunakan alat Scanning Electron Microscopy (SEM), X-Ray Diffraction (XRD), Bartington Magnetic Susceptibility , LCR meter masing-masing untuk menetukan ukuran

Pem!inaan ekstra *aji! #apak Su&i !agi kelas 1 dan 11 se&ara klasikal. g.Peningkatan kegiatan :W

Cara kita memeriksa kavum nasi (lubang hidung) bagian atas yaitu dengan mengarahkan cahaya lampu kepala ke dalam kavum nasi (lubang hidung) bagian atas pasien.. Ada 4 hal yang

Dalam Lampiran 6 terlihat bahwa mayoritas responden (51%) merasa atribut tersebut sangat penting, sejalan dengan tingkat penilaian kinerja dan 35% responden

Angket yang digunakan dalam penelitian ini merupakan perpaduan bentuk angket terbuka dan angket tertutup.Jenis data yang hendak diungkap dari setiap responden,