dasar dasar pengembangan masyarakat pemhmn msy desa [Compatibility Mode]

(1)

PEMAHAMAN TENTANG MASYARAKAT

(DESA)

Bahan Kuliah:

Dasar

Dasar--Dasar Pengembangan Masyarakat

Dasar Pengembangan Masyarakat

Dasar

Dasar--Dasar Pengembangan Masyarakat

Dasar Pengembangan Masyarakat

RAVIK KARSIDI

(2)

4

2

1

B

A

C

THE WHOLE (A)

ADALAH BATASAN

ADALAH

BATASAN--BATASAN ABSTRAK DAN

BATASAN ABSTRAK DAN

ARBITRER YANG

MELINGKUPI SEBUAH

STRUKTUR

2

3

STRUKTUR

HUBUNGAN SOSIAL (B)

KAITAN (1, 2 , 3, 4)

UNIT SOSIAL (C)

(3)

BATAS

BATAS--BATAS YANG MELIPUTI DALAM SEBUAH

BATAS YANG MELIPUTI DALAM SEBUAH

STRUKTUR

KARENA ABSTRAK, MAKA YANG

SECARA ADMINISTRASI YANG MUNCUL:

EKONOMI EKONOMI KESENIAN

KESENIAN

KEAGAMAAN KEAGAMAAN

THE WHOLE

(= STRUKTUR SOSIAL)

THE PART

(= STRUKTUR

(= STRUKTUR--STRUKTUR/

STRUKTUR/

KEKERABATAN KEKERABATAN PENDIDIKAN

PENDIDIKAN KEAGAMAANKEAGAMAAN

(= STRUKTUR

(= STRUKTUR--STRUKTUR/

STRUKTUR/

UNIT)

HUBUNGAN SOSIAL

TUGAS SOSIOLOGI:

HANYA MEMPREDIKSI/

(4)

KONSEP

KONSEP--KONSEP PENTING YANG

KONSEP PENTING YANG

BERKAITAN

DENGAN FAKTOR KULTURAL

DENGAN FAKTOR KULTURAL dalam SISTIM SOSIAL

dalam SISTIM SOSIAL

,

adalah:

1.

1. GAGASAN / IDE

GAGASAN / IDE

2.

2. NILAI

NILAI

3.

3. SIKAP MENTAL

SIKAP MENTAL

4.

4. KEPERCAYAAN

KEPERCAYAAN

5.

5. WELTAN SCHAUUNG

WELTAN SCHAUUNG

4

5.

5. WELTAN SCHAUUNG

WELTAN SCHAUUNG

6.

6. ETHOS

ETHOS

7.

7. PANDANGAN HIDUP

PANDANGAN HIDUP

8.

8. KONFIGURASI KOGNITIF

KONFIGURASI KOGNITIF

AMRI MARZALI,

AMRI MARZALI, PEMBANGUNAN EKONOMI DITINJAU DARI SUDUT PEMBANGUNAN EKONOMI DITINJAU DARI SUDUT SOSIOLOGI

(5)

KONSEP

KONSEP--KONSEP PENTING YANG

KONSEP PENTING YANG

BERKAITAN

DENGAN

DENGAN KONSEP

KONSEP SOSIAL

SOSIAL

, adalah:

1.

1. STATUS

STATUS

2.

2. ROLE

ROLE

3.

3. NORMA

NORMA

4.

4. INSTITUSI SOSIAL

INSTITUSI SOSIAL

5.

5. STRUKTUR SOSIAL

STRUKTUR SOSIAL

6.

6. ORGANISASI SOSIAL

ORGANISASI SOSIAL

7.

(6)

ISTILAH

KELOMPOK SOSIAL

PENGELOMPOKAN YANG TERBANGUN

ATAS DASAR HUBUNGAN SOSIAL

YANG TERPOLA

STRUKTUR SOSIAL

HUBUNGAN YANG TERPOLA ANTAR

UNIT

UNIT--UNIT SOSIAL (= POLA

UNIT SOSIAL (= POLA--POLA

POLA

6

PERSEPSI ttg

REALITAS

UNIT

UNIT--UNIT SOSIAL (= POLA

UNIT SOSIAL (= POLA--POLA

POLA

HUBUNGAN SOSIAL YANG NYATA

ANTARA PERSON DENGAN PERSON

DAN ANTAR GROUP DENGAN GROUP

KOMPONEN STRUKTUR SOSIAL

1.

1. UNIT SOSIAL (PART’S)

UNIT SOSIAL (PART’S)

UNIT

MENJADI SUB STRUKTUR SOSIAL/

SUB SISTEM

2.

2. HUBUNGAN SOSIAL

HUBUNGAN SOSIAL

3.

(7)

METODE KLASIFIKASI MASYARAKAT

(DESA)

1.

1. DARI SISI LINGKUNGAN HUKUM ADAT

DARI SISI LINGKUNGAN HUKUM ADAT

(Van Vollenhoven)

INDONESIA DIBAGI ATAS 19 LINGKUNGAN

HUKUM ADAT

KONSEPNYA: ATAS DASAR (

CULTURAL

AREA

, istilah dari Franz Bons) ATAU

(8)

2.

2. DARI SISI

DARI SISI

MODE OF PRODUCTION

/CARA

BERPRODUKSI

(JB Ave)

(dari yang paling

sederhana dan tua ke yang lebih komplek dan muda)

1.

1. JENIS MATA PENCAHARIAN POKOK

JENIS MATA PENCAHARIAN POKOK

2.

2. JENIS MATA PENCAHARIAN PELENGKAP

JENIS MATA PENCAHARIAN PELENGKAP

3.

3. PERALATAN/TEKNOLOGI

PERALATAN/TEKNOLOGI

KRITERIA:

DIACHRONIS

(BERTAHAP

(BERTAHAP--TAHAP), DARI:

TAHAP), DARI:

1.

1. MASYARAKAT PERAMU (

MASYARAKAT PERAMU (

FOOD GATHERING

)

TERTUA

8

1.

1. MASYARAKAT PERAMU (

MASYARAKAT PERAMU (

FOOD GATHERING

)

TERTUA

2.

2. MASYARAKAT PENCARI IKAN

MASYARAKAT PENCARI IKAN

3.

3. MASYARAKAT PEMELIHARA TERNAK

MASYARAKAT PEMELIHARA TERNAK

4.

4. MASYARAKAT PERTANIAN (LADANG BERPINDAH,

MASYARAKAT PERTANIAN (LADANG BERPINDAH,

PERTANIAN LAHAN KERING, PERTANIAN LAHAN SAWAH

IRIGASI, PERTANIAN/PERKEBUNAN KECIL)

5.

5. MASYARAKAT INDUSTRI (TERMUDA)

MASYARAKAT INDUSTRI (TERMUDA)

(9)

3.

3. DARI SISI EKOSISTEM

DARI SISI EKOSISTEM

(Hildred Geert)

a)

a) MASYARAKAT DESA DENGAN SISTEM

MASYARAKAT DESA DENGAN SISTEM

PERSAWAHAN

PERSAWAHAN (contoh: Jawa + Bali)

(contoh: Jawa + Bali)

b)

b) MASYARAKAT DESA PESISIR/PANTAI

MASYARAKAT DESA PESISIR/PANTAI

BERORIENTASI DAGANG

(Bugis, Makasar, Aceh)

c)

c) MASYARAKAT ASLI (TRIBE)

MASYARAKAT ASLI (TRIBE)

Dayak

d)

d) MASYARAKAT KOTA

MASYARAKAT KOTA (Pinggiran,

(Pinggiran,

Slum area

,

Metropolitan)

(10)

4.

4. DARI SISI TIPE SOSIO BUDAYA

DARI SISI TIPE SOSIO BUDAYA

(Julian Steward dan Koentjaraningrat dan Cliford Geert)

a)

a) KOENTJARANINGRATKOENTJARANINGRAT

D

DESA (4):ESA (4):

1) MASYARAKAT DESA TERPENCIL (BERBURU, 1) MASYARAKAT DESA TERPENCIL (BERBURU,

MERAMU)

MERAMU) PENGARUH ZENDING (IRIAN)PENGARUH ZENDING (IRIAN)

2) MASYARAKAT YANG PUNYA HUBUNGAN DENGAN KOTA 2) MASYARAKAT YANG PUNYA HUBUNGAN DENGAN KOTA

KECIL (BERCOCOK TANAM LADANG/SAWAH) KECIL (BERCOCOK TANAM LADANG/SAWAH)

PENGARUH MISI ZENDING (AMBON) PENGARUH MISI ZENDING (AMBON)

3) MASYARAKAT YANG PUNYA HUBUNGAN DENGAN KOTA 3) MASYARAKAT YANG PUNYA HUBUNGAN DENGAN

KOTA--10

3) MASYARAKAT YANG PUNYA HUBUNGAN DENGAN KOTA 3) MASYARAKAT YANG PUNYA HUBUNGAN DENGAN

KOTA--KOTA KECIL (BERCOCOK TANAM LADANG/SAWAH) KOTA KECIL (BERCOCOK TANAM LADANG/SAWAH)

PENGARUH ISLAM (ACEH, MINANG) PENGARUH ISLAM (ACEH, MINANG)

4) MASYARAKAT DESA BERCOCOK TANAM PADI SAWAH, 4) MASYARAKAT DESA BERCOCOK TANAM PADI SAWAH,

PUNYA HUBUNGAN DENGAN PUSAT

PUNYA HUBUNGAN DENGAN PUSAT--PUSATPUSAT KERAJAAN/KOTA

KERAJAAN/KOTA--KOTA BEKAS JAJAHANKOTA BEKAS JAJAHAN

PENGARUH GELOMBANG PASANG: HINDU

PENGARUH GELOMBANG PASANG: HINDU –– ISLAM ISLAM –– KRISTEN (JAWA, SUNDA, BALI)

KRISTEN (JAWA, SUNDA, BALI)

KOTA (2): KOTA (2):

1) PUSAT PEMERINTAHAN

1) PUSAT PEMERINTAHAN KOTA KECILKOTA KECIL

(11)

b)

b) CLIFORD GEERTCLIFORD GEERT

D

DESA (3):ESA (3):

1) MASYARAKAT DESA TERPENCIL (BERBURU, 1) MASYARAKAT DESA TERPENCIL (BERBURU,

MERAMU)

MERAMU) PENGARUH ZENDING (IRIAN) PENGARUH ZENDING (IRIAN) YANG PUNYA YANG PUNYA HUBUNGAN DENGAN KOTA KECIL (BERCOCOK TANAM HUBUNGAN DENGAN KOTA KECIL (BERCOCOK TANAM LADANG/SAWAH)

LADANG/SAWAH) PENGARUH MISI ZENDING (AMBON)PENGARUH MISI ZENDING (AMBON) 2) MASYARAKAT YANG PUNYA HUBUNGAN DENGAN KOTA 2) MASYARAKAT YANG PUNYA HUBUNGAN DENGAN

KOTA--KOTA KECIL (BERCOCOK TANAM LADANG/SAWAH) KOTA KECIL (BERCOCOK TANAM LADANG/SAWAH)

PENGARUH ISLAM (ACEH, MINANG) PENGARUH ISLAM (ACEH, MINANG)

3) MASYARAKAT DESA BERCOCOK TANAM PADI SAWAH, 3) MASYARAKAT DESA BERCOCOK TANAM PADI SAWAH,

PUNYA HUBUNGAN DENGAN PUSAT

PUNYA HUBUNGAN DENGAN PUSAT--PUSATPUSAT KERAJAAN/KOTA

KERAJAAN/KOTA--KOTA BEKAS JAJAHANKOTA BEKAS JAJAHAN

PENGARUH GELOMBANG PASANG: HINDU

PENGARUH GELOMBANG PASANG: HINDU –– ISLAM ISLAM –– KRISTEN (JAWA, SUNDA, BALI)

KRISTEN (JAWA, SUNDA, BALI)

KOTA (2): KOTA (2):

BENTUK BARU CIRI SOSIO BUDAYA NASIONAL YANG SEDANG BENTUK BARU CIRI SOSIO BUDAYA NASIONAL YANG SEDANG MUNCUL

(12)

TIGA PERSPEKTIP STRUKTUR/

ORGANISASI SOSIAL DESA

1. PERSPEKTIF STRUKTURAL FUNGSIONAL

a.

a. STRUKTUR ORGANISASI SOSIAL DIPENGARUHI

STRUKTUR ORGANISASI SOSIAL DIPENGARUHI

OLEH GENEOLOGIS (KEKERABATAN)

MISAL: BATAK, MINANG

12

MISAL: BATAK, MINANG

b.

b. HUBUNGAN PATRON

HUBUNGAN PATRON--CLIENT

CLIENT

MISAL: BUGIS, MAKASAR

c.

c. ATAS DASAR PEMILIHAN LAHAN

ATAS DASAR PEMILIHAN LAHAN

JAWA

d.

d. MULTI KRITERIA: BALI

MULTI KRITERIA: BALI

(UPACARA

(UPACARA--UPACARA, ADAT/AGAMA, STRATA,

UPACARA, ADAT/AGAMA, STRATA,

DAN LAIN

(13)

2. PERSPEKTIF PSIKOKULTURAL/MORAL EKONOMI

(James Scot)

a.

a. MELIHAT MASYARAKAT DARI MORAL

MELIHAT MASYARAKAT DARI MORAL

EKONOMINYA,

MISAL: MENTALITA, ETOS

KERJA, BELIEVE, DLL

b.

b. YANG TAMPAK DARI PERILAKU MEREKA,

YANG TAMPAK DARI PERILAKU MEREKA,

MISAL: FAMILISME, FATALISME, SUBSISTENSI

c.

c. MUNCUL ISTILAH: PEASON, FARMER, SHIFTING

MUNCUL ISTILAH: PEASON, FARMER, SHIFTING

CULTIVATOR (TANI BERPINDAH)

d.

d. ADA “THE SUB CULTURE OF PEASANTRY”

ADA “THE SUB CULTURE OF PEASANTRY”

MASING

(14)

3. PERSPEKTIF

POLITICAL ECONOMY

MENGKAJI HUBUNGAN DESA

MENGKAJI HUBUNGAN DESA -- KOTA, KEBIJAKAN

KOTA,

KEBIJAKAN--KEBIJAKAN, HUBUNGAN PEMERINTAH

KEBIJAKAN, HUBUNGAN PEMERINTAH –

–

MASYARAKAT DESA

MISAL:

Weber

DESA

KOTA

-- TRADISIONAL

TRADISIONAL

--

MODERN

14

-- TRADISIONAL

TRADISIONAL

--

MODERN

-- PATRIMONIAL

PATRIMONIAL

--

DEMOKRASI/

BIROKRASI

--

GEMEINSCHAFT

-- GESSELSCHAFT

GESSELSCHAFT

-- SOLIDARITAS

SOLIDARITAS

ORGANIK

-- SOLIDARITAS

SOLIDARITAS

MEKANIK

(15)

EVERET ROGERS

(SIFAT DAN CIRI)

ALEX INKELS

(SIFAT DAN CIRI)

TRANSISIONAL

TERJADI SECARA SISTEMATIK TERJADI SECARA SISTEMATIK

(16)

PENGARUH

STRUKTUR SOSIAL

ORGANISASI SOSIAL

DESA

DESA--KOTA

KOTA

DESA

16

PERTANYAAN PERTANYAAN 1.

1. BAGAIMANA ASUMSI PEMERINTAH (PUSAT) TENTANG KONDISI BAGAIMANA ASUMSI PEMERINTAH (PUSAT) TENTANG KONDISI MASYARAKAT PEDESAAN ?

MASYARAKAT PEDESAAN ? 2.

2. MENGAPA PEMERINTAH MEMILIH PENDEKATAN MENGAPA PEMERINTAH MEMILIH PENDEKATAN INSTITUSIONAL INSTITUSIONAL BUILDING (TOP DOWN)

BUILDING (TOP DOWN) BUKANBUKAN BOTTOM UPBOTTOM UP ??

3.

3. MENGAPA MASIH SUSAH MENARIK PARTISIPASI MASYARAKAT MENGAPA MASIH SUSAH MENARIK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN ?

(17)

TOP DOWN

TOP DOWN BOTTOM UPBOTTOM UP INSTITUSIONALINSTITUSIONAL

DEVELOPMENT DEVELOPMENT

ANTI THESIS

ANTI THESIS SYNTHESISSYNTHESIS THESIS

THESIS

INSTITUTIONAL BUILDING

(18)

(Korten, David C., LSP, Jakarta, 1984, p.9.)

••

PEMBANGUNAN YANG MEMIHAK PADA RAKYAT

MERUPAKAN PARADIGMA BARU, YAITU

MENEKANKAN NILAI PENTINGNYA PRAKARSA

DAN PERBEDAAN LOKAL.

••

JADI BERBEDA DENGAN PARADIGMA

PEMBANGUNAN

LAMA

YANG LEBIH MEMENTING

YANG LEBIH

MEMENTING--PEMBANGUNAN YANG MEMIHAK RAKYAT

PEMBANGUNAN YANG MEMIHAK RAKYAT

18

PEMBANGUNAN

LAMA

YANG LEBIH MEMENTING

YANG LEBIH

MEMENTING--KAN PRODUKSI = MENUNDUKMEMENTING--KAN KEBUTUHAN

KAN PRODUKSI = MENUNDUKKAN KEBUTUHAN

RAKYAT DI BAWAH KEBUTUHAN PRODUKSI.

••

SEDANGKAN PARADIGMA BARU = DENGAN

TEGUH BERUPAYA AGAR SISTEM PRODUKSI

TUNDUK PADA KEBUTUHAN RAKYAT.

(19)

(Robert Chambers)

(SALAH PERSEPSI TENTANG KEMISKINAN PEDESAAN)

SALAH PRASANGKA (BIAS)

MENYEBABKAN ASUMSI YANG BERBEDA

TITIK TEMU CHAMBERS DAN INAYATULLAH:

••

SAMA

SAMA--SAMA PENTING MELIHAT KARAKTERISTIK DESA DAN

SAMA PENTING MELIHAT KARAKTERISTIK DESA DAN

PERBEDAAN

PERBEDAAN--PERBEDAAN YANG ADA DI DALAMNYA

PERBEDAAN YANG ADA DI DALAMNYA

••

SAMA

SAMA--SAMA MELIHAT BESARNYA PENGARUH BIROKRASI

SAMA MELIHAT BESARNYA PENGARUH BIROKRASI

SELAMA INI

(20)

FAKTOR YANG MENGUBAH:

1.

1. PENDIDIKAN

PENDIDIKAN

2.

2. PEMBANGUNAN (SEKTORAL/

PEMBANGUNAN (SEKTORAL/

TEKNOLOGI/INDUSTRI/EKONOMI/

POLITIK/BIROKRASI/DAN LAIN

POLITIK/BIROKRASI/DAN LAIN--LAIN

LAIN

3.

3. DIFUSI

DIFUSI--INOVASI

INOVASI

20

3.

3. DIFUSI

DIFUSI--INOVASI

INOVASI

4.

4. TEKANAN PENDUDUK

TEKANAN PENDUDUK

5.

5. PERUBAHAN BUDAYA

PERUBAHAN BUDAYA

6.

6. PERUBAHAN TEKNIS

PERUBAHAN TEKNIS

7.

7. MEDIA MASSA

MEDIA MASSA

8.

(21)

1.

1.BELAJAR DARI MASYARAKAT

BELAJAR DARI MASYARAKAT

2. PIHAK LUAR SEBAGAI

FASILITATOR, MASYARAKAT

SEBAGAI PELAKU

3. SALING BELAJAR, SALING

(22)

Contoh Keterkaitan