KAJIAN ORIENTASI
GRAND PALLADIUM MALL
DITINJAU DARI ASPEK FENG SHUI
SKRIPSI
OLEH
CHRISTY
100406055
DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
KAJIAN ORIENTASI
GRAND PALLADIUM MALL
DITINJAU DARI ASPEK FENG SHUI
SKRIPSI
OLEH
CHRISTY
100406055
DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
KAJIAN ORIENTASI
GRAND PALLADIUM MALL
DITINJAU DARI ASPEK FENG SHUI
SKRIPSI
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Dalam Departemen Arsitektur
Pada Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara
Oleh
CHRISTY
100406055
DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
PERNYATAAN
KAJIAN ORIENTASI
GRAND PALLADIUM MALL
DITINJAU DARI ASPEK FENG SHUI
SKRIPSI
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi,
dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Medan, 14 Juli 2014
Judul Skripsi : KAJIAN ORIENTASI GRAND PALLADIUM
MALL DITINJAU DARI ASPEK FENG SHUI
Nama Mahasiswa : CHRISTY
Nomor Pokok : 100406055
Program Studi : Arsitektur
Menyetujui
Dosen Pembimbing,
(Firman Eddy ST,MT.)
Koordinator Skripsi, Ketua Program Studi,
(Ir. Dwira N. Aulia, MSc., PhD.) (Ir. N. Vinky Rachman, MT.)
Telah diuji pada
Tanggal: 14 Juli 2014
__________________________________________________________________
Panitia Penguji Skripsi
Ketua Komisi Penguji : Ir. Basaria Talarosha, M.T.
Anggota Komisi Penguji : Firman Eddy, S.T., M.T.
ABSTRAK
Pada abad ke-21 ini Feng Shui semakin digemari oleh orang-orang terutama pada negara-negara maju seperti Hong Kong dan Singapura. Akan tetapi, sebagian orang hanya menganggapnya sebagai ilmu mistis dan mitos belaka. Seberapa pentingkah Feng Shui dalam hidup kita? Feng Shui merupakan ilmu sains matematika untuk menyeimbangkan alam dengan bangunan. Pada beberapa penelitian konsep ilmu Feng Shui sejalan dengan konsep ilmu sains.
Dalam Feng Shui maupun sains, orientasi merupakan salah satu elemen arsitektural yang penting untuk sebuah bangunan. Orientasi bangunan dapat mempengaruhi pencahayaan, aliran udara, suhu, dll. Umumnya Feng Shui digunakan pada rumah tinggal, akan tetapi Feng Shui juga dapat diaplikasikan pada bangunan komersial. Sebagai contoh, peneliti akan mengambil studi kasus bangunan Grand Palladium Mall.
Metode penelitian yang akan digunakan adalah metode kritik normatif yaitu mengkritisi bangunan dengan norma atau kaidah ilmu arsitektur. Pengumpulan data akan dilakukan dengan observasi lapangan, studi literatur dan wawancara pada ahli Feng Shui. Selain mengkaji bangunan, juga akan diberikan saran terhadap bangunan tersebut.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa orientasi bangunan, lokasi bangunan dan perletakkan ruang bangunan Grand Palladium Mall ada yang sesuai dengan Feng Shui dan ada pula yang tidak sesuai. Hal yang tidak sesuai dengan Feng Shui dapat diubah untuk memaksimalkan Feng Shui bangunan tersebut.
ABSTRACT
In the 21st century, Feng Shui is increasingly favored by some people, especially in developed countries such as Hong Kong and Singapore. However, some people just take it as a mystical science and myth. How important Feng Shui in our lives? Feng Shui is the science of mathematics to the natural balance of the building. In some studies the concept of Feng Shui in line with the concept of science.
In Feng Shui and science, orientation is one of the architectural elements that are essential to a building. Building orientation can affect the lighting, air flow, temperature, etc. Feng Shui is generally used in residences, but Feng shui can also be applied to commercial buildings. For example, researchers will take a case study of building the Grand Palladium Mall.
The research method used is the method of normative criticism is to criticize buildings with architectural norms or rules. Data collection will be conducted by field observations, literature review and expert interviews of Feng Shui Master. In addition to reviewing the building, will also be given advice on the building.
Results showed that the orientation of the building, location of buildings and placement of building space in Grand Palladium Mall are corresponding with Feng Shui and some are not appropriate. Which is not in accordance with the Feng Shui can be changed to maximize the Feng Shui of the building.
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
kesempatan yang telah diberikan dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Tugas
akhir ini merupakan persyaratan akademik guna memperoleh Gelar Sarjana
Arsitektur Strata Satu,
Tugas akhir ini berjudul “Kajian Orientasi Bangunan Grand Palladium
Mall Ditinjau Dari Aspek Feng Shui“. Judul tersebut merupakan inspirasi saya
dalam mengali ilmu bidang arsitektural yang lebih dalam. Secara pribadi, saya
menilai ilmu Feng Shui perlu saya pelajari, oleh sebab itu saya mengambil tema
ini dengan harapan dapat belajar lebih banyak selama proses tugas akhir.
Disamping itu, saya menilai pembelajaran tersebut diperlukan bagi saya sebagai
modal dasar dalam mendesain arsitektural suatu hari nanti.
Penulisan ini saya tujukan sebagai bagian materi awal dalam menjalani
profesi sebagai arsitek, dan berharap dapat berguna bagi pihak-pihak lainnya. Ilmu
Feng Shui merupakan ilmu yang semakin popular saat ini, terutama pada
negara-negara maju.
Akhir kata, saya ucapkan rasa hormat dan terima kasih kepada :
• Pembimbing Tugas Akhir saya, Bapak Firman Eddy, S.T, M.T atas
kesediannya membimbing, memotivasi, mengarahkan dan waktunya dalam
membimbing saya sehingga tugas akhir ini dapat diselesaikan;
• Dosen-dosen Penguji saya Ibu Ir.Basaria Talarosha, M.T dan Bapak Yulesta Putra, S.T, M.Sc. yang telah memberikan saran dan kritik
sehingga tugas akhir saya menjadi lebih baik;
• Bapak Ir. Vinky Rahman, M.T dan Bapak Ir.Rudolf Sitorus, MLA sebagai
Ketua dan Sekretaris Jurusan Departemen Arsitektur USU;
• Ibu Dr. Ir. Dwira N. Aulia,M.Sc. dan Bapak Ir. Bauni Hamid, M.Des, PhD
sebagai Koordinator, serta Bapak dan Ibu dosen staff pengajar Departemen
Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara
• Orang Tua dan keluarga tercinta yang selalu memotivasi dan memberikan
• Ahli Feng Shui Bapak Michael yang mengajarkan Feng Shui kepada saya
• Stambuk 2010 Departemen Arsitektur dan semua pihak yang turut serta dalam penyelesaian proyek Tugas Akhir ini.
Namun penulisan ini saya sadari masih jauh dari kesempurnaan dan masih
banyak kekurangan lainnya, baik berupa penulisan ataupun materi pembahasan.
Maka dari itu, saya mengharapkan adanya saran dan kritik yang membangun dari
berbagai pihak demi perkembangan penulisan ini.
Medan, 14 Juli 2014,
Hormat Saya,
Christy
DAFTAR ISI
BAB 1. PENDAHULUAN……….... 1
1.1Latar Belakang………. 1
1.2Perumusan Masalah………. 3
1.3Tujuan Penelitian………... 3
1.4Manfaat Penelitian………... 4
1.5Batasan Penelitian……….... 4
1.6Kerangka Berpikir……….... 5
BAB 2. KAJIAN PUSTAKA……….…... 6
2.1 Pengertian Feng Shui………... 6
2.2 Lokasi Bangunan………. 8
2.2.1 Simbolis Perumpamaan Binatang………... 9
2.2.2 Lokasi Ideal Menurut Feng Shui………... 11
2.2.3 Elemen Arsitektural Sekitar Bangunan………...….. 14
2.3 Orientasi Menurut Feng Shui………..…..…….... 15
2.3.1 Orientasi Fasad Bangunan………...……... 16
2.3.2 Sirkulasi Kendaraan Pada Bangunan………...…... 19
2.4 Perletakan Ruang………..……….... 19
2.4.1 Perletakkan Pintu Masuk Utama………... 23
2.4.2 Perletakkan Area Komersial………... 25
2.4.3 Perletakkan Area Servis………... 26
2.5 Mall Sebagai Bangunan Komersial………... 26
BAB 3. METODE PENELITIAN………..… 31
3.1 Jenis Penelitian……….…………... 31
3.2 Variabel Penelitian………...…. 31
3.3 Populasi / Sampel……….…...….. 32
3.4 Metode Pengumpulan Data………... 32
3.5 Kawasan Penelitian………... 33
3.6 Metode Analisis Data……….... 34
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN………..……... 37
4.1 Bangunan Grand Palladium Mall………...…... 37
4.1.1 Tinjauan Kota……….. 37
4.1.2 Tinjauan Lingkungan………... 38
4.1.3 Tinjauan Bangunan………... 38
4.2 Analisa Lokasi Bangunan Grand Palladium Mal……….... 40
4.2.1 Tinjauan Lokasi Menurut Simbolis Perumpamaan……….... 40
4.2.2 Tinjauan Bentuk Jalan Dan Sungai Sekitar Bangunan……... 43
4.2.3 Tinjauan Elemen Arsitektural Pada Bangunan…………... 45
4.3 Analisa Orientasi Grand Palladium Mall………...……….. 47
4.3.1 Kepemilikan Bangunan……….. 47
4.3.2 Tinjauan Orientasi Fasad Bangunan………... 48
4.3.3 Tinjauan Sirkulasi Kendaraan Bangunan………... 54
4.4 Analisa Perletakkan Bangunan Grand Palladium Mall………..….. 56
4.4.1 Tinjauan Perletakkan Pintu Masuk………... 56
4.4.1.1 Perletakkan Pintu Masuk Utama………...…. 56
4.4.1.2 Perletakkan Jalur Masuk Kendaraan……….. 60
4.4.2 Tinjauan Perletakkan Area Komersial………... 63
4.4.2.1 Perletakkan Komersial Area Makan………... 63
4.4.2.2 Perletakkan Komersial Retail Elektronik……..……. 67
4.4.2.3 Perletakkan Komersial Retail Pakaian…………... 74
4.4.3 Tinjauan Perletakkan Area Servis………... 80
BAB 5. KESIMPULAN……….……... 86
5.2 Kesimpulan Orientasi Bangunan Grand Palladium Mall………... 86
5.3 Kesimpulan Perletakkan Ruang Grand Palladium Mall……...…... 87
5.4 Saran……….... 87
DAFTAR TABEL
No. Judul Hal
2.3.1 Tabel Orientasi Menurut Angka Kua………. 18
4.3.1 Tabel Orientasi Sesuai Pemilik Bangunan………... 48
4.3.2 Tabel Sirkulasi Kendaraan Sesuai Orientasi Bangunan……….. 54
4.4.1 Tabel Diagram Sesuai Area Makan……….……… 65
4.4.2 Tabel Diagram Sesuai Area Retail Elektronik……….... 70
DAFTAR GAMBAR
No. Judul Hal
2.1.1 Konsep Yin dan Yang…………. 7
2.2.1 Arah Hadap dan Arah Duduk Bangunan……..…………. 9
2.2.2 Simbolis Binatang Pada Penataan Bangunan……….…..10
2.2.3 Diagram Lokasi Ideal Feng Shui (He,1995)……….…11
2.2.4 Lokasi Empat Sisi Tertutup………. 12
2.2.5 Lokasi Setengah Tertutup……… 12
2.2.6 Lokasi Diantara Gunung dan Air………. 13
2.2.7 Elemen Arsitektural Yang Tidak Baik Untuk Bangunan……… 14
2.2.8 Elemen Arsitektural Yang Baik Untuk Bangunan……….. 15
2.3.1 Luo-Pan………... 16
2.4.1 Orientasi 24 Lingkaran……….20
2.4.2 Siklus Produktif, Melemahkan dan Menghancurkan…... 21
2.4.3 Kotak Lo-Shu………...… 21
2.4.4 Kotak Dasar Periode 7 dan Periode 8………... 22
2.4.5 Angka Mountain Star dan Water Star………. 22
2.4.6 Contoh Perletakkan Pintu Masuk Utama Yang Baik (Periode 7)…….... 24
2.4.7 Contoh Perletakkan Pintu Masuk Utama Yang Baik (Peiode 8)………. 24
2.6.1 Bentuk Retail Yang Tidak Baik………28
2.6.2 Simbolis Perumpamaan Binatang Marina Bay Sands………..29
3.5.1 Lokasi Bangunan Grand Palladium Mall………...…...34
3.5.2 Bangunan Grand Palladium Mall………...……….. 34
4.1.1 Peta Kota Medan……….. 37
4.1.2 Simpul Titik 0º Kota Medan……….38
4.1.3 Bangunan Grand Palladium Mall………...…...39
4.2.1 Lapangan Benteng (Burung Phoenix Merah)……….…...40
4.2.2 Area Perumahan ( Kura-Kura Hitam )……..………..………..41
4.2.3 Kantor Walikota Medan ( Naga Hijau )…....………..………..41
4.2.5 Simbolis Perumpamaan Binatang Lokasi Grand Palladium Mall………..43
4.2.6 Bentuk jalan Kapten Maulana Lubis……….44
4.2.7 Persimpangan Jalan Kapten Maulana Lubis………..44
4.2.8 Bentuk Sungai Deli………45
4.2.9 Sungai Deli……….………45
4.2.10 Pepohonan Pada Sekitar Bangunan Grand Palladium Mall………..……46
4.2.11 Letak Air Mancur………...……….………..….. 46
4.2.12 Air Mancur Pada Depan Hotel Aryaduta Medan………...….47
4.3.1 Orientasi Fasad Utama Bangunan Grand Palladium Mall………...….. 49
4.3.2 Orientasi Fasad Utama Sesuai dan Tidak Sesuai Pemilik……… 49
4.3.3 Fasad Utama Selatan Bangunan………...……… 50
4.3.4 Fasad Utama Timur Bangunan……….……… 50
4.3.5 Orientasi Pintu Masuk Grand Palladium Mall (Selatan,Barat,Timur)……51
4.3.6 Orientasi Pintu Masuk Sesuai dan Tidak Sesuai Bangunan………. 52
4.3.7 Pintu Masuk Selatan……….……… 52
4.3.8 Pintu Masuk Timur………...……… 53
4.3.9 Pintu Masuk Barat……… 53
4.3.10 Pintu Masuk Hotel Aryaduta Medan………. 54
4.3.11 Sirkulasi Kendaraan Sekitar Grand Palladium Mall……….….. 55
4.3.12 Sirkulasi Kendaraan Menurut Feng Shui………... 56
4.4.1 Orientasi Bangunan Grand Palladium Mall………... 56
4.4.2 Bintang Terbang Pintu Masuk Grand Palladium Mall……….. 57
4.4.3 Pintu Masuk Utama (Selatan)………... 58
4.4.4 Pintu Masuk Utama (Timur)………. 58
4.4.5 Pintu Masuk Sekunder (Barat)………. 59
4.4.6 Pintu Masuk Hotel Aryaduta Medan……….……….. 60
4.4.7 Jalur Masuk Menuju Area Parkir………. 61
4.4.8 Jalur Masuk Area Parkir Basement……….. 62
4.4.9 Jalur Masuk Area Parkir Atas (P1-P2-P3)………... 62
4.4.10 Siklus Area Makan Diagram 4 – 8 – 8 ……….. 63
4.4.12 Siklus Area Makan Diagram 8 – 4 – 3 ………. 64
4.4.13 Siklus Area Makan Diagram 5 – 7 – 9 ………. 65
4.4.14 Perletakkan Area Makan Menurut Feng Shui Pada Lantai GF... 65
4.4.15 Perletakkan Area Makan Pada Lantai GF………... 66
4.4.16 Perletakkan Area Makan Menurut Feng Shui Lantai 3……….... 66
4.4.17 Perletakkan Area Makan Pada Lantai 3………... 67
4.4.18 Siklus Retail Elektronik Diagram 7 – 5 – 2 ………. 68
4.4.19 Siklus Retail Elektroik Diagram 6 – 6 – 1 ………... 68
4.4.20 Siklus Retail Elektronik Diagram 2 – 6 – 1 ………. 69
4.4.21 Siklus Retail Elektronik Diagram 1 – 2 – 5 ………. 69
4.4.22 Siklus Retail Elektronik Diagram 5 – 7 – 9 ………. 70
4.4.23 Bintang Terbang dan Chart Persentasi Retail Elektronik Lantai GF….71 4.4.24 Bintang Terbang dan Chart Persentasi Retail Elektronik Lantai UG…71 4.4.25 Bintang Terbang dan Chart Persentasi Retail Elektronik Lantai 1...….72
4.4.26 Bintang Terbang dan Chart Persentasi Retail Elektronik Lantai 2...….73
4.4.27 Bintang Terbang dan Chart Persentasi Retail Elektronik Lantai 3...….74
4.4.28 Siklus Retail Kayu Diagram 6 – 6 – 1 ………..75
4.4.29 Siklus Retail Kayu Diagram 2 – 6 – 1 ……….….75
4.4.30 Siklus Retail Kayu Diagram 9 – 3 – 4 ………..76
4.4.31 Siklus Retail Kayu Diagram 5 – 7 – 9 ………..76
4.4.32 Bintang Terbang dan Chart Persentasi Retail Pakaian Lantai GF…….77
4.4.33 Bintang Terbang dan Chart Persentasi Retail Pakaian Lantai UG…....78
4.4.34 Bintang Terbang dan Chart Persentasi Retail Pakaian Lantai 1...…….78
4.4.35 Bintang Terbang dan Chart Persentasi Retail Pakaian Lantai 2...…….79
4.4.36 Bintang Terbang dan Chart Persentasi Retail Pakaian Lantai 3...…….80
4.4.37 Perletakkan Area Servis Pada Lt. GF………....81
4.4.38 Siklus Diagram 9-3-4 dan Diagram 1-2-5 Area Servis Lantai GF…....81
4.4.39 Perletakkan Area Servis Pada Lt.UG………....82
4.4.40 Siklus Diagram 1-2-5 dan Diagram 6-6-1 Area Servis Lantai UG…...82
4.4.41 Siklus Diagram 9-3-4 Area Servis Lantai UG………..83
4.4.43 Siklus Diagram 1-2-5 dan Diagram 6-6-1 Area Servis Lantai 1...…...84
4.4.44 Perletakkan Area Servis Pada Lt.2………...84
4.4.45 Perletakkan Area Servis Pada Lt.3………...85
5.1.1 Simbolis Perumpamaan Grand Palladium Mall………...……...86
5.2.1 Perletakkan Gedung Parkir Sesuai Feng Shui……….………88
5.2.2 Perletakkan Bunga-Bunga Pada Depan Bangunan……….…88
5.2.3 Penambahan Fasad Bangunan Orientasi Barat………....…89
5.2.4 Perubahan Sirkulasi Kendaraan Menuju Bangunan……….89
5.2.5 Letak dan Siklus Produktif Pintu Masuk Selatan……….……90
5.2.6 Perletakkan Air Mancur Pada Depan Pintu Masuk Selatan……….90
5.2.7 Letak dan Siklus Produktif Pintu Masuk Timur………...……91
5.2.8 Letak dan Siklus Produktif Pintu Masuk Barat……….…...…91
5.2.9 Pintu Masuk Barat Yang Ditutup………...91
ABSTRAK
Pada abad ke-21 ini Feng Shui semakin digemari oleh orang-orang terutama pada negara-negara maju seperti Hong Kong dan Singapura. Akan tetapi, sebagian orang hanya menganggapnya sebagai ilmu mistis dan mitos belaka. Seberapa pentingkah Feng Shui dalam hidup kita? Feng Shui merupakan ilmu sains matematika untuk menyeimbangkan alam dengan bangunan. Pada beberapa penelitian konsep ilmu Feng Shui sejalan dengan konsep ilmu sains.
Dalam Feng Shui maupun sains, orientasi merupakan salah satu elemen arsitektural yang penting untuk sebuah bangunan. Orientasi bangunan dapat mempengaruhi pencahayaan, aliran udara, suhu, dll. Umumnya Feng Shui digunakan pada rumah tinggal, akan tetapi Feng Shui juga dapat diaplikasikan pada bangunan komersial. Sebagai contoh, peneliti akan mengambil studi kasus bangunan Grand Palladium Mall.
Metode penelitian yang akan digunakan adalah metode kritik normatif yaitu mengkritisi bangunan dengan norma atau kaidah ilmu arsitektur. Pengumpulan data akan dilakukan dengan observasi lapangan, studi literatur dan wawancara pada ahli Feng Shui. Selain mengkaji bangunan, juga akan diberikan saran terhadap bangunan tersebut.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa orientasi bangunan, lokasi bangunan dan perletakkan ruang bangunan Grand Palladium Mall ada yang sesuai dengan Feng Shui dan ada pula yang tidak sesuai. Hal yang tidak sesuai dengan Feng Shui dapat diubah untuk memaksimalkan Feng Shui bangunan tersebut.
ABSTRACT
In the 21st century, Feng Shui is increasingly favored by some people, especially in developed countries such as Hong Kong and Singapore. However, some people just take it as a mystical science and myth. How important Feng Shui in our lives? Feng Shui is the science of mathematics to the natural balance of the building. In some studies the concept of Feng Shui in line with the concept of science.
In Feng Shui and science, orientation is one of the architectural elements that are essential to a building. Building orientation can affect the lighting, air flow, temperature, etc. Feng Shui is generally used in residences, but Feng shui can also be applied to commercial buildings. For example, researchers will take a case study of building the Grand Palladium Mall.
The research method used is the method of normative criticism is to criticize buildings with architectural norms or rules. Data collection will be conducted by field observations, literature review and expert interviews of Feng Shui Master. In addition to reviewing the building, will also be given advice on the building.
Results showed that the orientation of the building, location of buildings and placement of building space in Grand Palladium Mall are corresponding with Feng Shui and some are not appropriate. Which is not in accordance with the Feng Shui can be changed to maximize the Feng Shui of the building.
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ilmu Feng Shui merupakan ilmu yang banyak dianggap orang sebagai ilmu
mistis. Akan tetapi, pada beberapa penelitian, ilmu ini sejalan dengan ilmu sains.
Feng Shui merupakan ilmu sains matematika untuk menyeimbangkan lingkungan
dan aliran energi disekitar kita. Contoh penelitian yang pernah dilakukan adalah
penelitian yang dilakukan oleh Mak et al. (2010) dengan studi kasus bangunan
Workplace6 yang berada di Sydney. Dalam penelitian tersebut membuktikan
bahwa konsep Feng Shui memiliki kesamaan dengan konsep desain yang ramah
lingkungan (sustainable).
Ada juga penelitian yang dilakukan oleh Chou et al.(2007), dimana
mereka meneliti tata letak tempat tidur, jendela dan pintu dengan diukur dengan
software CFD untuk mengetahui kenyamanan dalam kamar tidur tersebut.
Penelitian ini menemukan bahwa tata letak yang sesuai dengan kaidah Feng Shui
memiliki tingkat kenyamanan yang lebih tinggi. Feng Shui mewakili pengertian
sebuah ilmu pengetahuan Cina Kuno, sebagai seni hidup harmonis dengan alam
semesta yang berkenaan dengan tata letak bangunan (Birdshall,1995,p.20).
Dalam sains maupun Feng Shui, Orientasi merupakan elemen penting
dalam bangunan. Orientasi berhubungan dengan aliran angin, matahari, suhu,
kelembaban,dll. Hal ini telah dapat terlihat sejak zaman peradaban, dimana
Bangsa Yunani Kuno dan Romawi Kuno meorientasikan bangunan mereka pada
arah selatan untuk mendapatkan matahari di musim dingin. Bangunan mereka
juga memiliki fungsi yang baik pada musim panas, ketika temperatur mencapai
tingkat tropis, dimana mereka mendapatkan kondisi yang nyaman (Lechner,2001).
Hal yang sama juga dilakukan oleh peradaban Cina Kuno ribuan tahun
yang lalu, yang tersebar disepanjang Sungai Kuning yang subur. Ajaran Feng Shui
mulai dikembangkan. Penduduk Cina kuno menemukan bahwa sebuah rumah
yang lebih banyak. Rumah ini dilindungi dari angin kencang dan banjir serta tetap
relatif hangat dekat dengan sungai. Ini membantu para penduduk untuk bertahan
dan menjadi kaya (Rossbach,1984). Orientasi yang baik mengalirkan energi
positif untuk meningkatkan aspek-aspek yang berbeda seperti: uang, karir dan
hubungan (Lambert,2008).
Umumnya Feng Shui digunakan pada rumah tinggal, akan tetapi Feng
Shui juga dapat diaplikasikan pada bangunan komersial. Menurut Chiara dan
Callender (1973), bangunan komersial adalah suatu tempat yang mewadahi
kegiatan jual-beli sebagai pertemuan penjual dan pembeli, dimana fungsi utama
bangunan ini bagi pemiliknya adalah untuk melakukan perdagangan dan untuk
mendapatkan keuntungan finansial yang sebesar-besarnya.
Bangunan komersial yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah
bangunan Grand Palladium Mall. Bangunan ini terletak pada titik pusat kota
Medan yaitu titik 0º Kota Medan. Menurut Maitland (1985), bangunan mall harus
memiliki elemen-elemen, diantaranya : parkir yang mudah diakses dari bangunan,
pintu masuk yang mudah dicapai, koridor tunggal, dan atrium. Bangunan Grand
Palladium memiliki elemen-elemen tersebut.
Selain elemen-elemen tersebut, Menurut Amril (1987), bangunan mall
harus memiliki fasilitas-fasilitas pokok, diantaranya : toko-toko yang mudah
diakses dari pintu masuk utama, pengkondisian udara, ruang-ruang penunjang,
sirkulasi vertikal (tangga, escalator, dan lift), dan perlindungan kebakaran.
Berdasarkan teori yang dipaparkan, Bangunan Grand Palladium Mall memenuhi
kriteria / standar sebuah bangunan mall.
Pusat perbelanjaan ini juga memiliki berbagai fasilitas umum disekitarnya.
Bangunan ini bukan hanya difungsikan sebagai tempat belanja tetapi juga tempat
rekreasi bagi segala umur, seperti : bioskop Cinema 21, foodcourt, toko-toko,
pusat belanja Matahari, pusat belanja Hypermart, dll. Fasilitas hotel juga terdapat
pada bangunan ini, yaitu Hotel Aryaduta Medan. Studi kasus bangunan Grand
Palladium dipilih dikarenakan lokasi bangunan dan fasilitas lengkap yang ada
Dalam penelitian ini, akan dilakukan kajian orientasi menurut kaidah Feng
Shui. Orientasi yang dicakup dalam penelitian ini berupa orientasi bangunan
tersebut dan kondisi bangunan sekitar yang dapat mempengaruhi bangunan
tersebut, serta tata letak ruang dalam bangunan tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Perumusan Masalah diperlukan dalam sebuah penelitian agar tidak terjadi
penyimpangan dalam pengambilan data. Hal ini sesuai dengan pendapat
Hariwijaya dan Triton (2008:46) bahwa : “Rumusan masalah adalah inti dari
penelitian yang disajikan secara singkat dalam bentuk kalimat tanya, yang isinya
mencerminkan adanya permasalahan yang perlu dipecahkan.
Dalam penelitian ini akan dilakukan kajian tentang orientasi bangunan
Grand Palladium Mall yang ditinjau dengan aspek Feng Shui. Rumusan masalah
pada penelitian ini dapat dijelaskan dengan poin-poin sebagai berikut :
• Bagaimana orientasi bangunan Grand Palladium Mall bila ditinjau dengan
aspek Feng Shui ?
• Bagaimana kondisi sekitar bangunan Grand Palladium Mall bila ditinjau dari
aspek Feng Shui ?
• Bagaimana tata letak ruang bangunan Grand Palladium Mall bila ditinjau dengan aspek Feng Shui ?
1.3 Tujuan Penelitian
Kegiatan penelitian selalu memiliki tujuan penelitian. Menurut Hariwijaya
dan Triton (2008:50), tujuan penelitian adalah sasaran yang hendak dicapai oleh
peneliti sebelum melakukan penelitian dan mengacu kepada permasalahan.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
• untuk mengkaji orientasi bangunan Grand Palladium Mall
• untuk mengkaji kondisi sekitar bangunan Grand Palladium Mall
• untuk mengkaji tata letak ruang dalam bangunan Grand Palladium Mall
1.4 Manfaat Penelitian
Setiap penelitian dilakukan untuk mendapatkan manfaat dari penelitian
tersebut. Menurut Hariwijaya dan Triton (2008:50), manfaat penelitian adalah apa
yang diharapkan dari hasil penelitian tersebut, dan manfaat penelitian adalah
mencakup dua hal yaitu kegunaan dalam pengembangan ilmu atau manfaat
dibidang teoritis dan manfaat dibidang praktik.
Dalam penelitian ini terdapat dua manfaat yaitu secara praktis, penelitian
ini adalah untuk mengetahui orientasi dan tata letak bangunan mall ( khususnya
bangunan Grand Palladium Mall ) bila menggunakan kaidah Feng Shui. Secara
teoritis, penelitian ini dimanfaatkan untuk membuat sebuah petunjuk kepada para
professional yang menggunakan kaidah Feng Shui dalam perancangannya.
1.5 Batasan Penelitian
Banyak faktor yang harus digali dalam penelitian ini, oleh sebab itulah
masalah pada penelitian harus dibatasi. Mengingat luasnya cakupan masalah yang
diidentifikasi serta keterbatasan waktu, materi, dan kemampuan teroritis, maka
penulis membatasi permasalahan yang akan dianalisis hanya pada hal mendasar
saja, yakni orientasi bangunan, lokasi bangunan dan perletakkan ruang Bangunan
1.6 Kerangka Berpikir
LATAR BELAKANG
• Ilmu Feng Shui sejalan dengan ilmu sains
• Orientasi memiliki peran penting dalam sebuah bangunan
• Umumnya Feng Shui diaplikasikan pada rumah tinggal, akan tetapi Feng Shui dapat diaplikasikan pula pada bangunan komersial
RUMUSAN MASALAH
Bagaimana orientasi bangunan Grand Palladium Mall bila ditinjau dengan aspek Feng Shui?
TEORI AHLI
Feng Shui merupakan sebuah sistem kepercayaan yang telah berakar dalam kebudayaan Cina Kuno tentang bagaimana lingkungan dan manusia berinteraksi (Koh, 2003; Kwok & O’Brien, 1991;Rossbach & Lin,1998).
TUJUAN PENELITIAN
Mengetahui bagaimana orientasi Grand Palladium Mall ditinjau dengan kaidah Feng Shui • Data Kajian Literatur • Data Observasi Lapangan
• Hasil Wawancara pada ahli Feng Shui
ANALISA
Menggunakan metode Feng Shui :
• Metode Feng Shui Aliran Kompas • Metode Feng Shui Aliran Bentuk • Metode Flying Star
HASIL PEMBAHASAN
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Feng Shui
Feng Shui adalah pengetahuan arsitektural yang berasal dari budaya
Tiongkok, dan telah dikembangkan sejak 4.700 tahun lalu. Feng Shui ditulis pada
periode kekaisaran Huang Di (Kaisar Kuning, abad ke-27 SM), kaisar pertama
yang berkuasa di lembah Sungai Kuning/Huang He ini mulai mengembangkan
budaya Tiongkok Purba.
Feng Shui berasal dari bahasa Mandarin dengan dua suku kata yaitu Feng
dan Shui. Feng yang berarti “angin” dan Shui yang berarti “air”. Gabungan kata
Feng dan Shui dijadikan simbol pengetahuan tentang pengaruh alam lingkungan
terhadap bangunan, bangunan terhadap kehidupan penghuninya. Feng Shui
merupakan sebuah sistem kepercayaan yang telah berakar dalam kebudayaan Cina
Kuno tentang bagaimana lingkungan dan manusia berinteraksi (Koh, 2003; Kwok
& O’Brien, 1991;Rossbach & Lin,1998).
Feng Shui dapat disebut juga dengan Geomansi Cina, kata “ Geomansi “
berasal dari kata “ Geo” yang berarti “Bumi” dan “mancy” yang berarti “ divinasi
“ atau “ pesan dari bumi” (Birdsall,1995,p.107). Dalam analisis ilmu Feng Shui,
yang diuraikan adalah perhitungan unsur kekuatan Energi Alam (Ch’i), sedang
yang menjadi pedoman hitungan adalah unsur YIN ( sang negatif ) dan unsur
YANG ( sang positif ).
Feng Shui dapat memberi kenyamanan jika diukur dari tata nilai yang
bersifat keberuntungan pada penghuni apabila mereka menempati bangunan. Nilai
keberuntungan yang dimaksud adalah keberuntungan jiwa karena menemukan
kesejahteraan, keberuntungan batin karena tumbuh dalam kesehatan yang baik
sehingga dapat menjalani seluruh aktivitas dengan lancar.
Feng Shui yang bersifat menyeimbangkan juga dapat dimanfaatkan untuk
mengedepankan unsur bisnis. Tetapi, jangan menganggap bahwa Feng Shui dapat
membantu anda memenangkan lottre: Feng Shui tidak bekerja seperti itu. Feng
akan membuat anda merasa benar dalam kehidupan serta membawa kebahagiaan
dan keberuntungan.
Ch’I adalah energi alam yang tidak kasat mata. Keberadaannya ada
dimana-mana, baik di langit, di permukaan tanah, maupun di perut bumi.
Keberadaannya dipercayai berpusat dari atas gunung, berembus turun perlahan
menuju lembah maupun aliran sungai, dan terus menyebar ke seluruh bumi. Ch’I
dibawa oleh air dan digerakkan oleh angin (Guo, 276-324 SM). “Ketika tubuh
manusia didasari oleh dua paksaan YIN dan YANG serta lima elemen, semua hal
itu digerakkan oleh Ch’I” (Palmer,1997,p.57). Ch’I menggerakkan makhluk hidup
dan alam.
Simbol YIN dan YANG adalah putaran roda yang tak ada ujung
pangkalnya. Contohnya: YANG adalah pergantian matahari dengan penggantinya
sang rembulan yang berlambang YIN. Warna putih melambangkan unsur YANG
dan warna hitam melambangkan unsur YIN. Di dalam unsur YANG terdapat
unsur YIN dan pada unsur YIN terdapat unsur YANG. Hal ini melambangkan
bahwa tiada kesempurnaan dalam dunia ini. Hal ini dipercaya bahwa kedua hal ini
saling mengisi dan tidak akan terjalin tanpa membentuk “keseimbangan Yin dan
Yang “(Adhikari,2006,p.23).
Secara umum, YANG adalah segala sesuatu yang aktif dan tidak konstan,
sedangkan YIN adalah segala sesuatu yang pasif dan tenang. Jika seseorang
memiliki YIN dan YANG yang seimbang, maka ia dalam keadaan seimbang dan
harmoni. YIN dan YANG dapat dihubungkan dengan sepuluh batang langit
(Thian-Kan), dua belas cabang bumi (Tie-Cek) dan lima unsur.
2.2 Lokasi Bangunan
Lokasi Bangunan mempengaruhi elemen-elemen dalam sebuah bangunan.
Dalam Feng Shui dikenal metode untuk menganalisa lokasi bangunan metode
tersebut adalah metode Feng Shui Aliran Bentuk. Pendekatan Feng Shui Aliran
Bentuk telah dikenal dan diterima secara luas oleh para peneliti Feng Shui sebagai
cakupan dasar sains dalam analisa lingkungan bangunan (He,1990; Cheng &
Kong,1993). Ilmu Feng Shui Aliran Bentuk memiliki lima teori utama yaitu Ch’I,
angin air, empat lambang, bentuk dan arah (He,1990). Pendekatan aliran bentuk
mempertimbangkan pegunungan, bukit disekitar, aliran air, lokasi dan orientasi
sebagai elemen langit untuk hunian manusia.
Dalam Feng Shui terdapat dua arah dalam sebuah bangunan , yaitu arah
duduk bangunan (sitting direction) dan arah hadap bangunan (facing direction).
Arah duduk bangunan dapat ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut : bagian
bangunan yang diam, lebih gelap, pasif dengan view yang kurang dan ruang-ruang
kecil terdapat pada area tersebut. Sedangkan arah hadap bangunan dapat
ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut : bagian bangunan yang aktif, lebih
terang, memiliki view yang paling bagus, dan ruang-ruang utama terdapat pada
bagian ini. Arah hadap bangunan merupakan arah fasad utama bangunan. Arah
fasad utama bangunan tidak selalu dilihat dari pintu masuk utama.
Jika arah hadap bangunan arah selatan, maka arah duduk bangunan
menghadap arah utara, begitu pula sebaliknya. Arah hadap bangunan selalu
Gambar 2.2.1 Arah Hadap dan Arah Duduk Bangunan Sumber : Google, 2014
2.2.1 Simbolis Perumpamaan Binatang
Lokasi Site suatu bangunan mempengaruhi bangunan tersebut, begitu pula
sebaliknya. Lokasi site bangunan menurut Feng Shui dapat dianalisis dengan
metode Feng Shui Aliran Bentuk. Dalam Aliran bentuk terdapat simbolis
perumpamaan binatang, yang terdiri dari simbol Naga Hijau, Macan Putih,
Burung Merah dan Kura-Kura Hitam (He,1995). Simbol-simbol ini memberikan
orientasi pada suatu bangunan yang dibaca dengan panduan di dalam bangunan
dan menghadap ke luar. Simbolis binatang tersebut diambil dari bentuk gugus
bintang yang dikelompokkan menjadi empat simbolis binatang.
• Kura-Kura Hitam
Kura-kura Hitam berada pada bagian belakang
bangunan. Simbolis ini harus memiliki area yang paling
tinggi. Hal ini disebabkan agar udara yang datang dari
Sitting Direction
depan bangunan dapat berkumpul pada site dan tidak keluar dari site.
Kura-kura hitam juga berguna sebagai pelindung dan penyokong bangunan
dari musuh dan pencuri.
• Burung Phoenix Merah
Burung Phoenix Merah berada pada depan bangunan .
Simbolis ini harus memiliki daerah yang lebih rendah.
Hal ini disebabkan agar aliran udara dapat masuk ke
site dan memberikan pandangan yang luas untuk site.
• Naga Hijau
Naga Hijau berada pada sisi kiri bangunan. Naga Hijau
harus memiliki bangunan yang lebih tinggi daripada
macan putih pada sebelah kanan bangunan. Hal ini
disebabkan agar aliran udara dapat mengalir pada site.
• Macan Putih
Macan Putih berada pada sisi kanan bangunan. Macan
Putih memiliki bangunan yang lebih rendah daripada
Naga Hijau pada sisi kiri bangunan.
2.2.2 Lokasi Ideal Menurut Feng Shui
Feng Shui aliran bentuk memiliki konsep model lokasi Feng Shui yang
ideal. Konsep ini telah ditemukan sejak 3000 tahun yang lalu oleh I-Ching. Model
ini telah diintrepretasikan dalam diagram organisasi spasial yang terdiri dari
gunung-gunung dan aliran air.
Banyak peneliti Feng shui telah meringkas diagram ini dalam bentuk yang
lebih simpel (Shang, 1992; Cheng & Kong, 1993; Han, 1995; Yi et al,1996;
He,1998). Diagram ini mengilustrasikan hubungan-hubungan antara kunci elemen
dari lima geografi Feng Shui dan bagaimana aliran naga, empat simbol dalam
pasir, air, gua dan lapangan, serta arah-arah diintegrasikan dalam model Feng
Shui. Konsep ini memiliki kesamaan dengan Konsep Simbolis Perumpamaan
Binatang. Pada daerah perkotaan sekarang ini aliran air dilambangkan sebagai
jalan, sedangkan gunung-gunung dilambangkan sebagai bangunan-bangunan.
Gambar 2.2.3 Diagram Lokasi Ideal Feng Shui (He,1995) Sumber : Google, 2014
Menurut Zi Tao Fang (2000), ada tiga lokasi tipikal untuk teori Feng Shui
dalam merencanakan lokasi dan desain, yaitu lokasi empat sisi tertutup, lokasi
setengah tertutup, dan lokasi antara gunung dan air. Semua model ini mengikuti
• Lokasi empat sisi tertutup
Lokasi ini dapat mengalami banjir pada saat musim hujan, sehingga dalam
lokasi ini Cina Kuno memilih lokasi tanah yang tinggi.
Gambar 2.2.4 Lokasi Empat Sisi Tertutup Sumber : Feng Shui in Landscape, 1996
• Lokasi setengah tertutup
Lokasi ini juga disebut “Formasi sofa gunung”, lokasi ini dapat
menghalang angin dingin dari utara dan barat dan mendapatkan angin musim
panas dari selatan. Lokasi ini lebih banyak menghadap selatan dengan kolam
atau sungai didepannya.
• Lokasi antara gunung dan air
Menurut lokasi ideal ini, salah satu tempat terbaik untuk bangunan adalah
lokasi setengah diatas pada hadap selatan untuk menyerap radiasi solar pada
musim dingin dan mencegah angin kencang dari puncak gunung.
Gambar 2.2.6 Lokasi Diantara Gunung dan Air Sumber : Feng Shui in Lanscape,1996
Dalam lokasi Feng Shui yang ideal, “ belakang dekat bukit “ dan “ depan
jauh bukit” memberikan sebuah pandangan yang luas dan membantu kita
menemukan musuh-musuh. Feng Shui menekankan bahwa tinggi dan jarak bukit
didekat kita harus sesuai dengan ukuran bukit disekitarnya. Ruang tertutup
mencegah Ch’I keluar dari bangunan. “Gunung di belakang“ menghambat angin
utara dan sungai mencegah musuh untuk datang. “Keberadaan air“ membentuk
pintu masuk yang aman. Ringkasnya, gunung tertutup, sungai dan air yang ada
pada bukit membentuk penglihatan alami yang mana merupakan lokasi ideal Feng
Shui untuk kehidupan. Disamping itu, ketika orang menyadari ada bahaya, mereka
akan kabur.
Menurut Yao (1974), Pada daerah perkotaan, Gunung-gunung dapat
digantikan dengan bangunan-bangunan tinggi, sungai digantikan dengan jalan,
dan bukit digantikan dengan dinding. Singkatnya, Bangunan dengan lokasi ideal
harus memiliki bangunan yang lebih tinggi di belakang bangunan dan memiliki
pandangan yang tidak terhalang didepannya. Selain itu, lokasi lahan bangunan
harus lebih tinggi daripada bagian depan nya, untuk mencegah terjadinya banjir
2.2.3 Elemen Arsitektural Sekitar Bangunan
Elemen arsitektural sekitar bangunan dapat berupa pohon, tiang listrik,
tiang reklame, lampu jalan, dan pagar bangunan. Elemen tersebut dapat
berpengaruh terhadap bangunan kita, baik secara visual, perilaku maupun
sirkulasi. Elemen-elemen yang tidak mengganggu terutama pintu masuk, akan
menciptakan pemandangan yang lebih baik untuk bangunan tersebut. Elemen
arsitektur yang menutupi bangunan akan mengganggu bangunan tersebut secara
visual. Sebuah elemen yang baik untuk sebuah bangunan akan menimbulkan efek
buruk jika elemen tersebut terlalu dominan dan menutupi bangunan utama.Berikut
contoh elemen arsitektural yang dapat mempengaruhi bangunan, diantaranya :
Gambar 2.2.8 Elemen Arsitektural Yang Baik Untuk Bangunan Sumber : The Art of Feng Shui,2007
Elemen Arsitektural yang tidak baik untuk bangunan dapat dikatakan tidak
baik karena elemen-elemen tersebut dapat menyebabkan radiasi, menghalangi
visual bangunan, menyebabkan kecelakaan tidak terduga,dll. Sedangkan elemen
arsitektural yang baik dapat dikatakan baik karena memberikan ketenangan serta
udara oksigen yang baik untuk bangunan tersebut.
2.3 Orientasi Menurut Feng Shui
Orientasi merupakan salah satu elemen arsitektural dan sains yang penting
pada sebuah bangunan. Orientasi telah lama dipelajari oleh bangsa Cina Kuno
dalam penerapan bangunan mereka. Hal ini dapat dilihat dari sejak zaman
peradaban Cina Kuno ribuan tahun yang lalu, yang tersebar disepanjang Sungai
Kuning yang subur. Ajaran Feng Shui mulai dikembangkan. Penduduk Cina kuno
menemukan bahwa sebuah rumah yang terletak pada sisi utara sungai, menghadap
selatan menerima sinar matahari yang lebih banyak. Rumah ini dilindungi dari
angin kencang dan banjir serta tetap relatif hangat dekat dengan sungai. Ini
membantu para penduduk untuk bertahan dan menjadi kaya (Rossbach,1984).
Orientasi yang baik mengalirkan energi positif untuk meningkatkan aspek-aspek
yang berbeda seperti: uang, karir dan hubungan (Lambert,2008).
Orientasi sebuah bangunan dapat dianalisa dengan menggunakan Metode
Kompas Cina Kuno (Luo-Pan). Pada aliran kompas didasarkan pada spekulasi
metafisika kosmologi terutama dengan menganalisa aspek terarah dalam bentuk
hubungan antara lima elemen, delapan triagram, cabang bumi dan batang langit.
Cara penilaian terhadap objek hitungan selalu berpedoman pada petunjuk arah
Luo-Pan atau kompas Feng Shui dan elemen waktu dalam ruang (Skinner,1992;
Chiou&Krisnamurti,1997).
Gambar 2.3.1 Luo-Pan Sumber : Google,2014
Kompas Cina Kuno disebut Luo Pan, dapat digunakan untuk menghitung
posisi suatu daerah, atau tempat yang diduga mempunyai kandungan Ch’I ( energi
alam ). Sebuah Kompas Cina Kuno memiliki 23 lingkaran.
2.3.1 Orientasi Fasad Bangunan
Fasad utama bangunan menurut Feng Shui adalah fasad dari sebuah
bangunan yang mempunyai fasad paling menonjol dan utama atau disebut arah
hadap bangunan. Fasad tersebut yang digunakan sebagai acuan orientasi fasad
sebuah bangunan. Meskipun pintu utama terletak pada tempat yang berbeda
dengan fasad utama, maka orientasi bangunan didasarkan pada fasad utama
bangunan tersebut.
Analisa Orientasi bangunan dapat menggunakan metode Feng Shui Aliran
memerlukan kompas untuk menentukan orientasi bangunan. Orientasi fasad
bangunan yang baik adalah orientasi yang sesuai dengan pemilik bangunan
tersebut. Orientasi tersebut juga dapat digunakan pada perletakkan interior
bangunan, seperti : meja kerja, tempat tidur, dll.
Terdapat dua kelompok pada orientasi tersebut, yaitu kelompok orientasi
barat dan kelompok orientasi timur. Kelompok orientasi timur terdiri dari orientasi
selatan, tenggara, utara dan timur. Sedangkan kelompok orientasi barat terdiri dari
orientasi barat, barat daya, barat laut dan timur laut.
Orientasi yang baik didapat dengan mengetahui angka Kua dari orang
tersebut. Perhitungan angka Kua berasal dari perhitungan tahun kelahiran. Angka
Kua tersebut bisa didapatkan dengan rumus-rumus sebagai berikut :
• Untuk laki-laki, contohnya (1992) :
1. Menambahkan semua angka tahun kelahiran anda
= 1 + 9 + 9 + 2 = 21
2. Angka yang didapatkan ditambahkan hingga angka satu digit
= 2 + 1 = 3
3. Kemudian kurangi dengan angka 11
= 11 – 3 = 8
• Untuk perempuan , contohnya (1992) :
1. Menambahkan semua angka tahun kelahiran anda
= 1 + 9 + 9 + 2 = 21
2. Angka yang didapatkan ditambahkan hingga angka satu digit
= 2 + 1 = 3
3. Tambahkan angka 4 pada angka tersebut
= 3 + 4 = 7
Setelah didapatkan angka Kua tersebut, kita melihat pada tabel orientasi
Feng Shui. Selain orientasi, tabel tersebut juga berisi unsur tanggal lahir tersebut.
Berikut adalah tabel angka dengan orientasi yang baik untuk pemilik sebuah
Tabel 2.3.1 Orientasi Menurut Angka Kua Sumber : Google, 2014
Selain orientasi bangunan, orientasi pintu masuk utama bangunan juga
merupakan salah satu hal yang penting dalam sebuah bangunan, dimana pintu
masuk merupakan “mulut “ dari bangunan tersebut. Orientasi pintu masuk didapat
dari perhitungan orientasi bangunan tersebut. Berikut arah orientasi pintu masuk
yang sesuai dengan bangunan :
• Bangunan hadap selatan : Tenggara dan Barat Daya
• Bangunan hadap utara : Barat Laut dan Timur Laut
• Bangunan hadap barat : Barat Laut dan Barat Daya
• Bangunan hadap timur : Timur Laut dan Tenggara
• Bangunan hadap timur laut : Timur dan Utara
• Bangunan hadap barat daya : Selatan dan Barat
• Bangunan hadap barat laut : Utara dan Barat
• Bangunan hadap tenggara : Selatan dan Timur
Orientasi Sesuai
2.3.2 Sirkulasi Kendaraan Pada Bangunan
Selain membaca arah dari orientasi bangunan, delapan triagram dapat
digunakan untuk menentukan sirkulasi yang baik untuk bangunan tersebut.
Sirkulasi tersebut pada zaman dahulu berupa aliran sungai, untuk bangunan
modern saat ini, sirkulasi dapat diartikan sebagai jalan. Pengaturan sirkulasi
didasarkan pada orientasi bangunan tersebut, yaitu :
• Hadap Barat Laut aliran bergerak dari arah Selatan ke Barat Laut
• Hadap Barat Daya aliran bergerak dari arah Utara ke Barat Daya
• Hadap Selatan aliran bergerak dari arah Timur ke Selatan
• Hadap Utara aliran bergerak dari arah Barat ke Utara
• Hadap Barat aliran bergerak dari arah Tenggara ke Barat
• Hadap Timur Laut aliran bergerak dari arah Barat Laut ke Timur Laut
• Hadap Timur aliran bergerak dari arah Timur Laut ke Timur
• Hadap Tenggara aliran bergerak dari arah Barat Daya ke Tenggara
Triagram-triagram tersebut diambil dari pembacaan kompas cina kuno
terhadap sebuah bangunan. Sirkulasi kendaraan yang mengikuti triagram diatas
merupakan sirkulasi yang baik untuk sebuah bangunan , akan tetapi hal tersebut
juga harus memperhatikan sirkulasi kendaraan di luar bangunan serta keadaan
sekitar bangunan tersebut.
2.4 Perletakan Ruang
Metode Bintang Terbang Feng Shui merupakan sebuah metode yang
memberikan hasil perhitungan cepat tata letak bangunan. Ini adalah formula yang
berdasarkan dan memakai arah-arah kompas untuk menunjukkan sektor
keberuntungan dan ketidakberuntungan dalam bangunan selama periode waktu
yang berbeda. Periode waktu tersebut dapat terdiri dari periode bulanan, periode
tahunan dan periode bintang terbang setiap 20 tahun. Metode Bintang Terbang
bersifat sains dan fakta serta didasari metode perasaan atau intuisi para praktisi
Metode ini perlu menggunakan Kompas Cina Kuno ( Luo – Pan ) untuk
menentukan orientasi bangunan. Dalam pembacaan, diperlukan pembacaan yang
akurat, dikarenakan pembacaan didasarkan atas 24 arah orientasi, bukan hanya 8
orientasi. Pada setiap 8 orientasi utama dibagi lagi menjadi tiga orientasi, yang
terdiri dari orientasi 1, orientasi 2, dan orientasi 3.
Gambar 2.4.1 Orientasi 24 Lingkaran Sumber : Olah Data
Metode Bintang Terbangterdiri dari angka-angka triagram yang memiliki
arti dan arah yang baik untuk penghuni. Angka-angka tersebut terdiri dari :
Lo-Shu, Mountain Star, dan Water Star. Kombinasi dari angka- angka ini
memberikan arti yang spesifik. Kombinasi tersebut terdiri dari :
1. Kombinasi Mountain Star dengan Lo-Shu
2. Kombinasi Water Star dengan Mountain Star
3. Kombinasi Lo-Shu dengan Water Star
4. Kombinasi bintang tahun dan bulan
Selain kombinasi dari angka-angka tersebut, harus didasarkan pula pada
siklus produktif dari kombinasi angka tersebut. Siklus produktif tersebut untuk
tersebut. Siklus melemahkan dan menghancurkan akan membuat area tersebut
menjadi tidak maksimal.
Gambar 2.4.2 Siklus Produktif, Melemahkan dan Menghancurkan Sumber : Google, 2014
Lo-Shu ( Period Star )
Dipercaya bahwa sekitar tahun 2205 SM ( sekitar 4000 tahun lalu ), seekor
kura-kura turun dari sungai legendaries Lo , dengan membawa cangkang besar
nya yang bertuliskan 9 angka yang di susun dalam urutan. Petak Lo-Shu disusun
dengan angka 5 ditengah dan angka lainnya tersebar dalam kotak seperti gambar
dibawah. Angka-angka Lo-Shu diatur dalam aturan yang jika angka-angka itu
ditambahkan secara horizontal, vertikal dan diagonal akan bernilai 15. Dalam
setiap 20 tahun period, angka-angka itu berputar, dengan jumlah 9 periode.
Gambar 2.4.3 Kotak Lo-Shu
Setelah mengetahui orientasi bangunan tersebut, kita perlu mengetahui
tahun bangunan tersebut dibangun untuk mendapatkan periode bintang terbang.
Saat ini, kita berada pada periode 8 yaitu dimulai dari tahun 2004 sampai tahun
2024. Periode yang lalu merupakan periode 7, yaitu dimulai dari tahun 1984
sampai tahun 2004.
Gambar 2.4.4 Kotak Dasar Periode 7 dan Periode 8 Sumber : The Complete Idiot Guide to Feng Shui,2002
Setiap angka yang ada pada kotak Bintang Terbang memiliki unsur yang
mewakilinya , seperti :
- Angka 1 ( Unsur Air ) - Angka 2 ( Unsur Tanah ) - Angka 3 ( Unsur kayu ) - Angka 4 ( Unsur Kayu ) - Angka 5 ( Unsur Tanah ) - Angka 6 ( Unsur Metal ) - Angka 7 ( Unsur Metal ) - Angka 8 ( Unsur Tanah ) - Angka 9 ( Unsur Api )
Mountain Star
Mountain star mengambarkan tentang kesehatan penghuni bangunan
tersebut, juga hubungan, keberuntungan, asmara, otoritas keluarga dan mental.
Angka mountain star yang paling baik adalah angka 8, dimana merupakan kunci
dalam membuka pintu kesehatan dan hubungan. Sedangkan angka 2 dan 5
merupakan angka yang kurang bagus,dimana dapat menyebabkan kesehatan yang
buruk. Pada periode 8, angka 1 dan 6 merupakan angka yang baik. Setiap angka
memiliki arti yang mengindikasi kualitas bangunan tersebut.
Water Star
Water Star mengambarkan kekayaan dan keberuntungan penghuni
bangunan tersebut. Bintang ini menandakan keberuntungan karir, status keuangan,
akumulasi kekayaan, dan perkembangan bisnis. Memiliki angka Water Star yang
menguntungkan pada pintu masuk utama akan membawa keberuntungan dan
kekayaan.
Sama dengan Mountain Star, angka paling baik untuk Water Star adalah 8.
Dengan menambahkan unsur air didepan pintu masuk angka 8, akan memberikan
keberuntungaan yang berlipat. Angka 1 dan 6 juga merupakan angka yang sangat
baik untuk sebuah bangunan.
2.4.1 Perletakkan Pintu Masuk Utama
Arah pintu masuk utama yang baik dapat ditentukan dengan menggunakan
Metode Feng Shui Bintang Terbang. Setiap kotak bintang terbang memiliki arti
dari area tersebut. Angka-angka yang baik dan dapat menunjang karir diletakkan
untuk arah pintu masuk utama. Angka-angka periode tersebut dapat berupa angka
1, 6, dan 8. Selain angka periode, angka mountain star dan water star dapat
dikombinasikan untuk mendapatkan arah pintu masuk yang baik.
Angka kombinasi tersebut dapat berupa angka 1-1, 1-8, 4-4, 6-8, 8-6, 8-8,
dan lain-lain. Karisma pintu masuk utama dapat ditingkatkan dengan elemen
arsitektur, seperti air mancur dan tanaman. Elemen-elemen tersebut ditambahkan
pintu masuk yang memiliki siklus produktif pada areanya. Berikut contoh
perletakkan pintu masuk utama yang baik untuk sebuah bangunan :
Gambar 2.4.6 Perletakkan Pintu Masuk Utama Yang Baik (Periode 7) Sumber : The Complete Idiot Guide to Feng Shui,2002
2.4.2 Perletakkan Area Komersial
Area komersial merupakan area yang digunakan untuk perdagangan atau
jual beli barang dalam sebuah bangunan komersial. Area komersial harus
memiliki unsur yang sesuai dengan area tersebut sehingga dapat memaksimalkan
keuntungan. Perletakkan area komersial ini dapat ditentukan dengan
menggunakan susunan angka-angka pada kotak Flying Star. Kombinasi angka
mountain star dan water star yang baik akan cocok untuk daerah tersebut. Selain
kombinasi tersebut, dapat digunakan unsur-unsur setiap area dalam
mengklasifikasikan tipe area komersial. Klasifikasi area komersial berdasarkan
unsur,yaitu :
• Unsur Api, berupa : Studio Fotografi, restoran, café, retail sport, salon atau pusat kecantikan, retail gas, retail minyak, retail lampu, dll.
• Unsur Tanah, berupa : konstruksi, real estate, kesenian lukisan, kesenian
patung, bahan bangunan, lanskap, daur ulang, dll.
• Unsur Metal, berupa : finansial / banking, kantor arsitek, retail elektronik,
retail alat kesehatan, retail alat musik, retail sparepart mobil, retail games,
retail perabot metal, dll.
• Unsur Air, berupa : percetakan / advertising, edukasi, hiburan, laundry, retail
online, psikologi, minuman, cleaning service, dll.
• Unsur Kayu, berupa : retail pakaian, retail buku, retail perabot kayu, toko
bunga, toko hewan, sekolah, universitas, bursa travel, dll.
Berikut contoh analisa area berdasarkan angka mountain star dan water
star serta unsur yang mendukung area tersebut :
Pada Area ini, Angka Periode : 4 ( kayu )
Angka Mountain Star : 3 ( kayu )
Angka Water Star : 8 ( tanah )
Untuk memberikan siklus produktif, maka
dibutuhkan unsur api pada area ini.
2.4.3 Perletakkan Area Servis
Area servis merupakan area penting dalam sebuah bangunan. Area servis
dalam sebuah bangunan komersial dapat berupa toilet, ruang genset, ruang
karyawan, gudang, loading-dock, dan lain-lain. Area ini merupakan area Yin
dalam sebuah bangunan komersial. Area servis adalah sebagai area supporting
pada bangunan komersial.
Perletakkan area servis dapat ditentukan dengan menggunakan kotak
Flying Star. Angka-angka yang kurang baik dapat digunakan untuk area servis.
Untuk area servis berupa toilet dan ruang servis, cocok dengan area kombinasi
unsur air dan metal.
2.5 Mall Sebagai Bangunan Komersial
Bangunan mall merupakan salah satu jenis bangunan komersial. Pada
umumnya mal adalah bangunan tertutup multilantai dengan etalase-etalase dan
interior yang eye catching, pengaturan udara yang baik sehingga pengunjung
dapat melakukan aktivitasnya dengan nyaman. Perkembangan mal dengan
berbagai fasilitas sangat luar biasa ini merupakan sebuah evolusi yang sangat
panjang. Dimana awal mulanya manusia berdagang di bawah pohon yang berderet
panjang.
Menurut Peraturan Menteri Perdagangan R.I No.70/M-DAG/PER/12/2013
, Pasar adalah area tempat jual beli barang dengan jumlah penjual lebih dari satu,
baik yang disebut sebagai pusat perbelanjaan, pasar tradisional, pertokoan, mall,
plasa, pusat perdagangan maupun sebutan lainnya. Pusat perbelanjaan adalah
suatu area tertentu yang terdiri dari satu atau beberapa bangunan yang didirikan
secara horizontal maupun vertikal, yang dijual atau disewakan kepada pelaku
usaha atau dikelola sendiri untuk melakukan kegiatan perdagangan barang.
Sedangkan menurut Maitland (1987), mall adalah pusat perbelanjaan yang
berintikan suatu atau beberapa department store besar sebagai daya tarik dari
retail-retail kecil dan rumah makan dengan tipologi bangunan seperti toko-toko
utama dari shopping mall, dengan fungsi sebagai sirkulasi dan sebagai ruang
komunal bagi terselenggaranya interaksi antar pengunjung dan pedagang.
Mall adalah bangunan yang mewadahi kegiatan berbelanja (shopping)
yang merupakan aktivitas primer manusia dalam hidup bermasyarakat dan
merupakan kegiatan sehari-hari yang tidak dapat dielakkan (Bedigton,1978).
Bangunan Mall memiliki kegunaan yang kompleks, dimana dapat digunakan
sebagai area jual-beli, area rekreasi, area nongkrong, area makan dan sebagainya.
Sebuah bangunan mall harus memiliki ketentuan, elemen dan fasilitas
(Chiara,1987). Selain hal-hal tersebut, bangunan mall memperhatikan unsur
arsitektural yaitu orientasi bangunan. Ketentuan tentang orientasi bangunan mall
untuk mengatur arah suatu bangunan adalah setelah mempertimbangkan kondisi
fisik / lingkungan dan kondisi nonfisik.
1. Pertimbangan terhadap kondisi fisik / lingkungan seperti arah sirkulasi
matahari timur-barat, jarak antar bangunan, klimatologi, sirkulasi kendaraan
dan pejalan kaki
2. Pertimbangan terhadap nonfisik seperti pengaruh ideologi dan nilai-nilai sosial
budaya setempat untuk menciptakan makna ruang bangunan tersebut
Orientasi sebuah bangunan mall akan mempengaruhi bangunan itu sendiri
dan keadaan sekitar dari bangunan tersebut. Pengaruh tersebut diantaranya :
sirkulasi kendaraan dan pejalan kaki, topologi bangunan sekitar, estetika
bangunan, visual bangunan, dll.
2.6 Bangunan Mall Menurut Feng Shui
Bangunan Mall merupakan salah satu bangunan komersial. Feng Shui
bangunan komersial mempunyai prinsip yang sama dengan Feng Shui rumah,
dimana adalah penting untuk mencari tempat Ch’I yang maksimum. Dalam
sebuah bangunan mall, penting untuk menjaga ketertarikan pengunjung, sehingga
mereka tertarik untuk berjalan dan berkeliling dalam bangunan tersebut. Tata letak
/ layout yang baik mempermudah sirkulasi, memberikan stimulus dan mengajak
Dalam layout bangunan mall, toko yang terkenal dan menarik pengunjung
harus diletakkan pada ujung mall untuk membuat aliran pengunjung dari ujung
yang satu ke ujung yang lain. Dengan meletakkan berbagai jenis toko dalam
tingkatan yang sama. Untuk komunikasi visual antar tingkatan diberikan sebuah
atrium, agar Ch’I lebih mudah bergerak dalam bangunan. Jika lahan toko
berbentuk persegi atau persegi panjang, pastikan sudut toko tidak mengarah pada
toko yang lainnya.
Gambar 2.6.1 Bentuk Retail Yang Tidak Baik Sumber : Feng Shui for Business, 1989
Posisi toko yang disarankan dalam Feng Shui adalah posisi toko yang
berada pada tengah bangunan, dimana posisi ini adalah posisi lalu-lalang para
pengunjung serta memiliki perlindungan yang terbaik. Posisi toko yang amat
berdekatan dengan pintu utama kurang baik, toko ini kurang memiliki
perlindungan. Posisi toko yang terujung kurang baik, Ch’I yang mengalir dari
pintu masuk tidak akan sampai ke daerah tersebut.
Selain hal internal, bangunan mall juga perlu diidentifikasi dari eksternal.
Terutama bagian pintu masuk utama, dimana pintu masuk utama adalah pintu
masuk pertama bagi toko-toko di dalam bangunan tersebut. Pintu masuk kedua
adalah pintu toko itu sendiri. Jika Ch’I tidak dapat melalui pintu masuk pertama,
maka Ch’I tidak akan ada pada pintu masuk kedua. Pintu masuk utama bangunan
mall harus terang dan lebar.
Saat ini, di negara-negara barat maupun timur banyak menggunakan
Singapura. Salah satu contoh bangunan komersial yang menggunakan metode
Feng Shui adalah Hotel Hyatt Singapore. Bangunan ini awalnya memposisikan
pintu masuk dan meja kasir pada arah paralel dengan jalan utama. Dalam makna
Feng Shui, kekayaan akan keluar dari bangunan dengan mudah. Sehingga
akhirnya, pintu masuk utama hotel ini di pindahkan pada sudut bangunan dengan
ditambah dua air mancur pada sisi-sisi pintu.
Selain bangunan tersebut, pusat perbelanjaan Marina Bay Sands
menerapkan Feng Shui pada bangunannya yang diatur oleh Master Chong dan
Master Louisa. Pintu masuk utama pusat perbelanjaan ini menghadap air ( burung
phoenix merah ), dengan sisi kanan ( macan putih ) dan kiri ( naga hijau )
merupakan bangunan-bangunan. Pada bagian belakang pusat perbelanjaan ini
merupakan bangunan hotel Marina Bay Sands, sebagai “backing“ mountain atau
penyokong. Selain lokasi bangunan ini yang dibuat strategis, perletakkan pintu
masuk utama bangunan ini didasarkan pada angka bintang terbang yang baik
untuk komersial bangunan tersebut.
Gambar 2.6.2 Simbolis Perumpamaan Binatang Marina Bay Sands Sumber : Properity Times, 2011
Orchard Road di Singapura merupakan salah satu jalan dengan berbagai
pusat perbelanjaan. Jalan ini merupakan jalan dengan energi Yang maksimum
dimana sangat ramai dan bising. Pusat perbelanjaan pada jalan tersebut
perbelanjaan ION Orchard. Bangunan ini dibangun untuk menghindari
persimpangan jalan T, puncak tajam Wheelock Centre, dan seberang Tangs Plaza
dengan dua patung singa Pi-Xiu. Depan bangunan ini memiliki patung palem yang
besar, yang dipercaya mempunyai efek menyembuhkan. Patung ini diletakkan
untuk menyembuhkan panah tajam dari berbagai tempat. Pada belakang bangunan
ini merupakan bangunan apartemen tinggi sebagai penyokong bangunan
(kura-kura hitam ) ION Orchard.
Bangunan lain pada Orchard Road yang menggunakan metode Feng Shui
diantaranya : CK Tangs dengan bangunan segidelapan (Pa-Kua), Wheelock
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jika ditinjau dari data penelitian yang diperoleh, penelitian ini merupakan
penelitian kualitatif. Metode Penelitian ini adalah metode kritik normatif. Metode
kritik normatif adalah metode mengkritisi sesuatu baik secara abstrak maupun
konkrit, yang didasarkan pada norma, aturan dan kaidah yang berlaku. Hakikat
dari metode kritik normatif adalah suatu keyakinan bahwa di dalam lingkungan
maupun bangunan kota mempunyai sebuah pola, standar dan prinsip.
Metode penelitian kritik normatif memiliki empat pendekatan, salah
satunya adalah pendekatan doktrin. Doktrin adalah dasar dalam pengambilan
keputusan desain arsitektur yang berawal dari keterpesonaan dalam sejarah dan
ilmu arsitektur. Ilmu arsitektur itu sendiri meliputi nilai estetika, ideologi dan
seluruh aspek budaya yang melekat dalam pandangan masyarakat.
Metode Kritik Normatif digunakan dalam penelitian ini, karena penelitian
ini bertujuan untuk mengkaji bangunan Grand Palladium Mall yang mana
dihubungkan dengan kaidah Feng Shui. Ilmu Feng Shui merupakan sebuah kaidah
tata letak bangunan yang telah digunakan oleh masyarakat Cina Kuno. Dalam
sejarah Feng Shui, orientasi arsitektur berkembang dari norma-norma atau
kaidah-kaidah yang telah diteliti oleh filsuf-filsuf Cina Kuno. Pendekatan doktrin
mengacu pada ilmu yang dianggap paling baik untuk mengukur kualifikasi
arsitektur yang diharapkan.
3.2 Variabel Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (1998:99), variabel penelitian adalah objek
penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Variabel dalam
penelitian ini terdiri atas:
• Orientasi bangunan Grand Palladium Mall
• Lokasi bangunan Grand Palladium Mall
3.3 Populasi / Sampel
Populasi pada penelitian ini terdiri atas 2, yaitu : populasi primer dan
populasi sekunder. Populasi primer penelitian ini terdiri dari ahli Feng Shui yang
mengetahui banyak tentang kaidah Feng Shui, dimana akan dilakukan wawancara
terhadap beliau. Populasi sekunder penelitian ini terdiri dari : para pengunjung
Grand Palladium Mall dan masyarakat luas yang sering berkunjung ke mall.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif sangat beragam, hal
ini disebabkan karena sifat dari penelitian kualitatif terbuka dan luwes. Tipe dan
metode pengumpulan data sangat beragam ini disesuaikan dengan masalah, tujuan
penelitian serta sifat objek yang diteliti. Metode Pengumpulan Data pada
penelitian ini akan dilakukan melalui tiga cara, yaitu : studi literatur,
interview/wawancara kepada narasumber dan pengamatan di lapangan.
1. Studi Literatur
Dengan mencari literatur-literatur mengenai bangunan mall dan Feng Shui.
Literatur tersebut dapat berupa buku-buku, teori, sumber dan informasi dari
media cetak maupun media elektronik yang dapat mendukung penelitian ini.
2. Wawancara / interview
Menurut Stewan dan Cash (2000), wawancara adalah suatu proses
komunikasi interaksional antara dua orang, setidaknya satu diantaranya
memiliki tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya, dan biasanya
melibatkan pemberian dan menjawab pertanyaan. Wawancara / interview akan
dilakukan kepada ahli Feng Shui yang mengetahui tentang kaidah Feng Shui,
dimana ahli ini akan memberikan banyak masukan dan cara-cara serta
metoda-metoda dalam menganalisa bangunan Grand Palladium Mall.
3. Pengamatan lapangan / observasi
Menurut Prof.Heru (2006), pengamatan lapangan atau observasi dalam
konteks penelitian ilmiah adalah studi yang sengaja dan dilakukan secara
sistematis, terencana, terarah pada suatu tujuan dengan mengamati dan
kehidupan sehari-hari dan memperhatikan syarat-syarat penelitian ilmiah.
Pengamatan lapangan akan dilakukan dalam penelitian ini untuk mendapatkan
data-data yang diperlukan dalam penelitian, yang berupa : kondisi sekitar
bangunan tersebut, orientasi bangunan tersebut, dan tata letak bangunan
tersebut.
Alat penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data dapat
diklasifikasikan sebagai berikut : Kamera foto, Notebook dan alat tulis, Kompas,
Kompas Geomancy (Luo Pan) dan mistar Feng Shui.
3.5 Kawasan Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bangunan Grand Palladium Mall, yang
terletak di pusat kota Medan, Sumatera Utara. Grand Palladium Mall berada di
Jalan Kapten Maulana Lubis, Kelurahan Petisah Tengah, Kecamatan Medan
Petisah. Koordinat bangunan ini adalah 3°35'24"N 98°40'25"E.
Grand Palladium Mall merupakan bangunan mix-use , berupa fasilitas
komersial dan fasilitas hotel. Bangunan ini memiliki enam lantai komersial, yang
terdiri dari lantai bawah tanah (Basement), lantai dasar bawah (Lower Ground
Floor), lantai dasar atas (Upper-Ground Floor), lantai 1, lantai 2 dan lantai 3.
Bangunan ini berintegrasi dengan Hotel Aryaduta Medan, yang terletak
pada lantai 8, lantai 9 dan lantai 10, dengan jumlah kamar 200 unit. Pintu masuk
Hotel Aryaduta Medan berada pada sebelah kiri bangunan ini pada lantai dasar
dan pada lantai 8.
Bangunan Mall ini dibangun pada tahun 2004 diatas lahan seluas 10.640
m². Total luas area komersial bangunan ini adalah 29.272 m². Area parkir
bangunan ini dapat menampung 1200 buah mobil dan 700 buah sepeda motor,
Gambar 3.5.1 Lokasi Bangunan Grand Palladium Mall Sumber : Wikimapia, 2014
Gambar 3.5.2 Bangunan Grand Palladium Mall Sumber : Google, 2014
3.6 Metode Analisa Data
Penelitian kualitatif tidak memiliki rumus atau aturan absolute untuk
mengolah dan menganalisis data (Poerwandari, 2001). Dalam Penelitian ini akan
digunakan analisis deduktif, yaitu data dianalisis dengan metode-metode Feng
Shui, kemudian ditarik kesimpulan dalam prinsip-prinsip teori Feng SHui
tersebut. Ilmu Feng Shui memiliki beberapa metode dalam menganalisis