• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Jenis dan Jumlah Substrat Kertas Terhadap Viabilitas Benih Kacang Buncis, Pare, Kedelai, dan Kacang Panjang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Jenis dan Jumlah Substrat Kertas Terhadap Viabilitas Benih Kacang Buncis, Pare, Kedelai, dan Kacang Panjang."

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH JENIS DAN JUMLAH SUBSTRAT KERTAS

TERHADAP VIABILITAS BENIH KACANG BUNCIS, PARE,

KEDELAI, DAN KACANG PANJANG

Oleh DIAN PURNAMA

A34403029

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA

FAKULTAS PERTANIAN

(2)

RINGKASAN

DIAN PURNAMA. Pengaruh Jenis dan Jumlah Substrat Kertas Terhadap Viabilitas Benih Kacang Buncis, Pare, Kedelai, dan Kacang Panjang. (Dibimbing oleh FAIZA C. SUWARNO)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis dan jumlah substrat kertas dalam pengujian viabilitas benih benih kacang buncis (Phaseolus vulgaris L.), pare (Momordica charantia L.), kacang kedelai (Glycine max L. Merr.), dan kacang panjang (Vigna sinensis L.) dengan metode uji kertas digulung dengan plastik (UKDdp). Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor mulai Februari 2008 sampai Mei 2009.

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih kacang buncis varietas Yuangga, benih pare varietas Arjuna F1, benih kedelai varietas Wilis, benih kacang panjang varietas Arto, substrat kertas (kertas merang, kertas stensil, dan kertas buram), plastik, air, dan label. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah wadah benih, timbangan, oven suhu 60 0C, desikator, kertas oven, pinset, handsprayer, alat tulis, alat pengepres substrat kertas IPB 75-1, dan alat pengecambah benih (germinator) tipe APB IPB 72-1.

(3)

Pengamatan dilakukan terhadap tiga parameter yaitu Vigor Benih dengan tolok ukur Indeks Vigor (IV), Viabilitas Potensial dengan tolok ukur Daya Berkecambah (DB) dan Berat Kering Kecambah Normal (BKKN) serta Viabilitas Total dengan tolok ukur Potensi Tumbuh Maksimum (PTM).

Untuk benih kacang buncis dan kacang kedelai, pengamatan dilakukan pada hari ke-5 dan ke-7. Untuk benih kacang panjang, pengamatan dilakukan pada hari ke-3 dan ke-5. Untuk benih pare, pengamatan dilakukan pada hari ke-4 dan ke-14.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis dan jumlah substrat kertas serta interaksi antara keduanya memberikan pengaruh yang nyata dan sangat nyata terhadap semua tolok ukur viabilitas benih pada semua komoditas yang diuji.

(4)

Pengaruh Jenis dan Jumlah Substrat Kertas Terhadap Viabilitas Benih Kacang Buncis, Pare,

Kedelai, dan Kacang Panjang

The Effects of Variety and Amount of Paper Substrate on Seed Viability of Phaseolus vulgaris,

Momordica charantia, Glycine max and Vigna sinensis

Dian Purnama

A34403029

ABSTRACT

Optimum amounts of different paper substrates were important for efficient viability

testing of seeds. The objective of the experiment was to study the effects of variety and amount

of paper substrate on seed viability of Phaseolus vulgaris, Momordica charantia, Glycine max

and Vigna sinensis in order to determine the optimum amounts of different testing substrate

papers. The experiment were conducted in The Seed Science and Technology Laboratory, Bogor

Agriculture University from February 2008 to May 2009. Separated experiments were conducted

for different crop seeds where a Randomized Block Design with ten replications and two

treatment factors i.e. varieties of substrate paper (straw, stencil and CD) and amount of substrate

paper (2, 3, 4, 5 sheets) were applied to each experiment. The result showed that 4 sheets of

straw paper, 5 sheets of stencil paper and 5 sheets of CD paper were similar to the reference

substrate (5 sheets of straw paper) for germination percentage variable of all crop seeds except

Momordica charantia. There were different amounts and varieties of substrate papers producing

similar vigor index to the reference substrate among crop seeds. For dry weight of normal

seedling variable, 4 sheets of straw paper could substitute the reference for all of crop seeds.

Almost all of the seeds tested with different amount and variety of substrates paper performed

high similarity (no significant difference) to the reference for maximum growth potential

variable.

(5)

PENGARUH JENIS DAN JUMLAH SUBSTRAT KERTAS

TERHADAP VIABILITAS BENIH KACANG BUNCIS, PARE,

KEDELAI, DAN KACANG PANJANG

Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

Oleh DIAN PURNAMA

A34403029

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(6)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul : PENGARUH JENIS DAN JUMLAH SUBSTRAT KERTAS TERHADAP VIABILITAS BENIH KACANG BUNCIS, PARE, KEDELAI, DAN KACANG PANJANG

Nama : Dian Purnama NRP : A34403029

Menyetujui,

Dosen Pembimbing Skripsi

Dr. Ir. Faiza C. Suwarno, MS NIP 19521008 198103 2001

Mengetahui,

Dekan Fakultas Pertanian IPB

Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr NIP. 19571222 198203 1002

(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Lembang, Bandung pada tanggal 29 Januari 1985. Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Asep Odang dan Eulis Yuningsih.

Tahun 1997 penulis menyelesaikan studi di SD N Kayuambon III, kemudian melanjutkan ke SLTP N 1 Lembang dan lulus pada tahun 2000. Selanjutnya penulis lulus dari SMU N 1 Lembang pada tahun 2003.

Tahun 2003 penulis diterima di IPB melalui jalur USMI. Penulis diterima di Program Studi Pemuliaan Tanaman dan Teknologi Benih, Departemen Budi Daya Pertanian (sekarang menjadi Departemen Agronomi dan Hortikultura), Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

(8)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur hanya milik Allah SWT yang sampai saat ini masih memberikan begitu banyak sekali kenikmatan kepada kita semua. Shalawat serta Salam kepada Baginda Rasulullah SAW, para keluarga, sahabat, dan para pengikut beliau dari dahulu hingga akhir zaman.khususnya kepada penulis sehingga bisa menyelesaikan proposal usulan penelitian yang berjudul Pengaruh Jenis dan Jumlah Substrat Kertas Terhadap Viabilitas Benih Kacang Buncis, Pare, Kedelai, dan Kacang Panjang di bawah bimbingan Dr. Ir. Faiza C. Suwarno, MS.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan penghargaan dan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan masukan, dukungan, dan semangat, baik selama penelitian maupun dalam penulisan skripsi ini. Rasa terima kasih yang tulus penulis sampaikan kepada:

1. Dr. Ir. Faiza C. Suwarno, MS. selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dan membantu selama proses penelitian dan penyusunan skripsi.

2. Ir. Jan Barlian, M.Sc. dan Ir. Diny Dinarti, M.Si. selaku dosen penguji tamu yang telah meluangkan waktu dan banyak memberikan masukan bagi penulis.

3. Maryati Sari, SP, MSi. selaku dosen pembimbing akademik, segenap dosen, staf pengajar, Bu Yeti, laboran dan pegawai Program Studi Pemuliaan Tanaman dan Teknologi Benih yang telah memberikan ajaran dan bimbingan pada penulis selama studi di IPB.

4. Ayahanda Asep Odang dan Ibunda Eulis Yuningsih, Teh Nur, Mega serta seluruh keluarga besar tercinta yang senantiasa memotivasi, mendorong serta mendoakan penulis untuk menyelesaikan studi di IPB.

(9)

Dedi, Erik, Febri, Fherdes, Helmi, Mukhtar, Sofiyan, Usboy, Zepri, Aida, Alvira, Anni, Arum, Desi, Eni, Evrin, Firdaus, Hesti, Ila, Intan, Kartika, Mala, Nia, Noer, Patma, Pratiwi, Wacih, Ikatan Keluarga Alumni Senior Resident dan juga Senior Resident Asrama TPB IPB 08-09 Febri, Adit, Catur, Diki, Nur, Habib, Burhan, Hendra, Iral, yang telah menjadi inspirasi dan memberikan motivasi bagi penulis hingga dapat menyelesaikan studi di IPB ini.

6. Teman-teman seperjuangan di Team 9 (Arya, Tedi, Aida, Ria, Zahro, Nyimas Almh, Heni, Ari), ALVO FM (Bayu, Asep, Han2, Nelly, Retno, Yuliya, dan all crew), ALVO CAFE (Asep, Usman, Nelly, Retno), PUTIH NADA (Asep, Han2, Dindin, Sofiyan, Joni), atas segala masukan, motivasi dan inspirasinya pada penulis selama studi di IPB.

7. Yayandi Gushagia, Dandi SL, Adik2 di Asrama TPB IPB Angkatan 43 Gedung C1 Lorong 5 dan 10, Angkatan 44 Gedung C3 Lorong 1, 2 dan 3, serta Angkatan 45 Gedung C3 Lorong 1 dan 2 atas kebersamaan dalam keceriaan.

8. Ridwan Feberani Anwar, Didik Darmansyah, Tedi Kurniawan, Afriadinata Permana, Febrian Pratama, Agus ”Woko” Triwono, Febrie Subhan dan Aditia Ginantaka atas inspirasi, kehangatan dan indahnya jalinan persahabatan yang tidak akan terlupakan.

9. Teman-teman KKP Desa Langensari (Syakur, Aslih, Iiq, Indah, Yuli, Silvi), teman-teman seperjuangan di PMTB’40 dan PMTB ’41 serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan.

Akhirnya, semoga karya ilmiah ini dapat memberikan manfaat yang baik bagi civitas akademika dan bagi para pembaca.

Bogor, September 2009

(10)

DAFTAR ISI

Halaman

PENDAHULUAN………. 1

Latar Belakang .……….. 1

Tujuan ...………... 2

Hipotesis ...……….……… 2

TINJAUAN PUSTAKA………. 3

Viabilitas Benih ……….. 3

Substrat Pengujian Viabilitas Benih ………... 5

Metode Pengujian Viabilitas Benih ……….………... 6

BAHAN DAN METODE……….…. 8

Waktu dan Tempat……….. 8

Bahan dan Alat……….... 8

Metode Penelitian………...……. 9

Pelaksanaan Penelitian………. 10

Pengamatan………... 13

HASIL DAN PEMBAHASAN ……… 15

Pengaruh Jenis dan Jumlah Substrat Kertas serta Interaksinya Terhadap Vigor Benih dengan Tolok Ukur Indeks Vigor……….. 20

Pengaruh Jenis dan Jumlah Substrat Kertas serta Interaksinya Terhadap Viabilitas Potensial dengan Tolok Ukur Daya Berkecambah dan Berat Kering Kecambah Normal……… 22

Pengaruh Jenis dan Jumlah Substrat Kertas serta Interaksinya Terhadap Viabilitas Total dengan Tolok Ukur Potensi Tumbuh Maksimum………... 27

KESIMPULAN ……….……… 30

SARAN …...……….……. 31

DAFTAR PUSTAKA……… 32

(11)

PENGARUH JENIS DAN JUMLAH SUBSTRAT KERTAS

TERHADAP VIABILITAS BENIH KACANG BUNCIS, PARE,

KEDELAI, DAN KACANG PANJANG

Oleh DIAN PURNAMA

A34403029

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA

FAKULTAS PERTANIAN

(12)

RINGKASAN

DIAN PURNAMA. Pengaruh Jenis dan Jumlah Substrat Kertas Terhadap Viabilitas Benih Kacang Buncis, Pare, Kedelai, dan Kacang Panjang. (Dibimbing oleh FAIZA C. SUWARNO)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis dan jumlah substrat kertas dalam pengujian viabilitas benih benih kacang buncis (Phaseolus vulgaris L.), pare (Momordica charantia L.), kacang kedelai (Glycine max L. Merr.), dan kacang panjang (Vigna sinensis L.) dengan metode uji kertas digulung dengan plastik (UKDdp). Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor mulai Februari 2008 sampai Mei 2009.

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih kacang buncis varietas Yuangga, benih pare varietas Arjuna F1, benih kedelai varietas Wilis, benih kacang panjang varietas Arto, substrat kertas (kertas merang, kertas stensil, dan kertas buram), plastik, air, dan label. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah wadah benih, timbangan, oven suhu 60 0C, desikator, kertas oven, pinset, handsprayer, alat tulis, alat pengepres substrat kertas IPB 75-1, dan alat pengecambah benih (germinator) tipe APB IPB 72-1.

(13)

Pengamatan dilakukan terhadap tiga parameter yaitu Vigor Benih dengan tolok ukur Indeks Vigor (IV), Viabilitas Potensial dengan tolok ukur Daya Berkecambah (DB) dan Berat Kering Kecambah Normal (BKKN) serta Viabilitas Total dengan tolok ukur Potensi Tumbuh Maksimum (PTM).

Untuk benih kacang buncis dan kacang kedelai, pengamatan dilakukan pada hari ke-5 dan ke-7. Untuk benih kacang panjang, pengamatan dilakukan pada hari ke-3 dan ke-5. Untuk benih pare, pengamatan dilakukan pada hari ke-4 dan ke-14.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis dan jumlah substrat kertas serta interaksi antara keduanya memberikan pengaruh yang nyata dan sangat nyata terhadap semua tolok ukur viabilitas benih pada semua komoditas yang diuji.

(14)

Pengaruh Jenis dan Jumlah Substrat Kertas Terhadap Viabilitas Benih Kacang Buncis, Pare,

Kedelai, dan Kacang Panjang

The Effects of Variety and Amount of Paper Substrate on Seed Viability of Phaseolus vulgaris,

Momordica charantia, Glycine max and Vigna sinensis

Dian Purnama

A34403029

ABSTRACT

Optimum amounts of different paper substrates were important for efficient viability

testing of seeds. The objective of the experiment was to study the effects of variety and amount

of paper substrate on seed viability of Phaseolus vulgaris, Momordica charantia, Glycine max

and Vigna sinensis in order to determine the optimum amounts of different testing substrate

papers. The experiment were conducted in The Seed Science and Technology Laboratory, Bogor

Agriculture University from February 2008 to May 2009. Separated experiments were conducted

for different crop seeds where a Randomized Block Design with ten replications and two

treatment factors i.e. varieties of substrate paper (straw, stencil and CD) and amount of substrate

paper (2, 3, 4, 5 sheets) were applied to each experiment. The result showed that 4 sheets of

straw paper, 5 sheets of stencil paper and 5 sheets of CD paper were similar to the reference

substrate (5 sheets of straw paper) for germination percentage variable of all crop seeds except

Momordica charantia. There were different amounts and varieties of substrate papers producing

similar vigor index to the reference substrate among crop seeds. For dry weight of normal

seedling variable, 4 sheets of straw paper could substitute the reference for all of crop seeds.

Almost all of the seeds tested with different amount and variety of substrates paper performed

high similarity (no significant difference) to the reference for maximum growth potential

variable.

(15)

PENGARUH JENIS DAN JUMLAH SUBSTRAT KERTAS

TERHADAP VIABILITAS BENIH KACANG BUNCIS, PARE,

KEDELAI, DAN KACANG PANJANG

Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

Oleh DIAN PURNAMA

A34403029

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(16)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul : PENGARUH JENIS DAN JUMLAH SUBSTRAT KERTAS TERHADAP VIABILITAS BENIH KACANG BUNCIS, PARE, KEDELAI, DAN KACANG PANJANG

Nama : Dian Purnama NRP : A34403029

Menyetujui,

Dosen Pembimbing Skripsi

Dr. Ir. Faiza C. Suwarno, MS NIP 19521008 198103 2001

Mengetahui,

Dekan Fakultas Pertanian IPB

Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr NIP. 19571222 198203 1002

(17)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Lembang, Bandung pada tanggal 29 Januari 1985. Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Asep Odang dan Eulis Yuningsih.

Tahun 1997 penulis menyelesaikan studi di SD N Kayuambon III, kemudian melanjutkan ke SLTP N 1 Lembang dan lulus pada tahun 2000. Selanjutnya penulis lulus dari SMU N 1 Lembang pada tahun 2003.

Tahun 2003 penulis diterima di IPB melalui jalur USMI. Penulis diterima di Program Studi Pemuliaan Tanaman dan Teknologi Benih, Departemen Budi Daya Pertanian (sekarang menjadi Departemen Agronomi dan Hortikultura), Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

(18)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur hanya milik Allah SWT yang sampai saat ini masih memberikan begitu banyak sekali kenikmatan kepada kita semua. Shalawat serta Salam kepada Baginda Rasulullah SAW, para keluarga, sahabat, dan para pengikut beliau dari dahulu hingga akhir zaman.khususnya kepada penulis sehingga bisa menyelesaikan proposal usulan penelitian yang berjudul Pengaruh Jenis dan Jumlah Substrat Kertas Terhadap Viabilitas Benih Kacang Buncis, Pare, Kedelai, dan Kacang Panjang di bawah bimbingan Dr. Ir. Faiza C. Suwarno, MS.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan penghargaan dan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan masukan, dukungan, dan semangat, baik selama penelitian maupun dalam penulisan skripsi ini. Rasa terima kasih yang tulus penulis sampaikan kepada:

1. Dr. Ir. Faiza C. Suwarno, MS. selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dan membantu selama proses penelitian dan penyusunan skripsi.

2. Ir. Jan Barlian, M.Sc. dan Ir. Diny Dinarti, M.Si. selaku dosen penguji tamu yang telah meluangkan waktu dan banyak memberikan masukan bagi penulis.

3. Maryati Sari, SP, MSi. selaku dosen pembimbing akademik, segenap dosen, staf pengajar, Bu Yeti, laboran dan pegawai Program Studi Pemuliaan Tanaman dan Teknologi Benih yang telah memberikan ajaran dan bimbingan pada penulis selama studi di IPB.

4. Ayahanda Asep Odang dan Ibunda Eulis Yuningsih, Teh Nur, Mega serta seluruh keluarga besar tercinta yang senantiasa memotivasi, mendorong serta mendoakan penulis untuk menyelesaikan studi di IPB.

(19)

Dedi, Erik, Febri, Fherdes, Helmi, Mukhtar, Sofiyan, Usboy, Zepri, Aida, Alvira, Anni, Arum, Desi, Eni, Evrin, Firdaus, Hesti, Ila, Intan, Kartika, Mala, Nia, Noer, Patma, Pratiwi, Wacih, Ikatan Keluarga Alumni Senior Resident dan juga Senior Resident Asrama TPB IPB 08-09 Febri, Adit, Catur, Diki, Nur, Habib, Burhan, Hendra, Iral, yang telah menjadi inspirasi dan memberikan motivasi bagi penulis hingga dapat menyelesaikan studi di IPB ini.

6. Teman-teman seperjuangan di Team 9 (Arya, Tedi, Aida, Ria, Zahro, Nyimas Almh, Heni, Ari), ALVO FM (Bayu, Asep, Han2, Nelly, Retno, Yuliya, dan all crew), ALVO CAFE (Asep, Usman, Nelly, Retno), PUTIH NADA (Asep, Han2, Dindin, Sofiyan, Joni), atas segala masukan, motivasi dan inspirasinya pada penulis selama studi di IPB.

7. Yayandi Gushagia, Dandi SL, Adik2 di Asrama TPB IPB Angkatan 43 Gedung C1 Lorong 5 dan 10, Angkatan 44 Gedung C3 Lorong 1, 2 dan 3, serta Angkatan 45 Gedung C3 Lorong 1 dan 2 atas kebersamaan dalam keceriaan.

8. Ridwan Feberani Anwar, Didik Darmansyah, Tedi Kurniawan, Afriadinata Permana, Febrian Pratama, Agus ”Woko” Triwono, Febrie Subhan dan Aditia Ginantaka atas inspirasi, kehangatan dan indahnya jalinan persahabatan yang tidak akan terlupakan.

9. Teman-teman KKP Desa Langensari (Syakur, Aslih, Iiq, Indah, Yuli, Silvi), teman-teman seperjuangan di PMTB’40 dan PMTB ’41 serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan.

Akhirnya, semoga karya ilmiah ini dapat memberikan manfaat yang baik bagi civitas akademika dan bagi para pembaca.

Bogor, September 2009

(20)

DAFTAR ISI

Halaman

PENDAHULUAN………. 1

Latar Belakang .……….. 1

Tujuan ...………... 2

Hipotesis ...……….……… 2

TINJAUAN PUSTAKA………. 3

Viabilitas Benih ……….. 3

Substrat Pengujian Viabilitas Benih ………... 5

Metode Pengujian Viabilitas Benih ……….………... 6

BAHAN DAN METODE……….…. 8

Waktu dan Tempat……….. 8

Bahan dan Alat……….... 8

Metode Penelitian………...……. 9

Pelaksanaan Penelitian………. 10

Pengamatan………... 13

HASIL DAN PEMBAHASAN ……… 15

Pengaruh Jenis dan Jumlah Substrat Kertas serta Interaksinya Terhadap Vigor Benih dengan Tolok Ukur Indeks Vigor……….. 20

Pengaruh Jenis dan Jumlah Substrat Kertas serta Interaksinya Terhadap Viabilitas Potensial dengan Tolok Ukur Daya Berkecambah dan Berat Kering Kecambah Normal……… 22

Pengaruh Jenis dan Jumlah Substrat Kertas serta Interaksinya Terhadap Viabilitas Total dengan Tolok Ukur Potensi Tumbuh Maksimum………... 27

KESIMPULAN ……….……… 30

SARAN …...……….……. 31

DAFTAR PUSTAKA……… 32

(21)

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman Teks

1. Bobot 1000 Butir, Hari Pengamatan, dan Daya Berkecambah

4 Komoditas Benih yang Diteliti ... 10 2 Bobot dan Kemampuan Menyerap Air dari Substrat Kertas

yang Digunakan dalam Penelitian ... 11 3 Kisaran Suhu dan Kelembaban Nisbi Udara di dalam Alat

Pengecambah Benih Selama Penelitian pada Pagi, Siang, dan

Sore Hari... 11 4 Rekapitulasi Sidik Ragam Pengaruh Jenis dan Jumlah

Substrat Kertas serta Interaksinya Terhadap Tolok Ukur Indeks Vigor (IV), Daya Berkecambah (DB), Berat Kering Kecambah Normal (BKKN), dan Potensi Tumbuh Maksimum (PTM) pada 4 Komoditas Benih ... 15 5 Pengaruh Jenis dan Jumlah Substrat Kertas serta Interaksinya

Terhadap Tolok Ukur Indeks Vigor (%) pada 4 Komoditas

Benih ... 21 6 Alternatif Jenis dan Jumlah Kertas yang Dapat Digunakan

Untuk Menguji Viabilitas Benih Berdasarkan Tolok Ukur Indeks Vigor ... 22 7 Pengaruh Jenis dan Jumlah Substrat Kertas serta Interaksinya

Terhadap Tolok Ukur Daya Berkecambah (%) pada 4 Komoditas Benih ... 23 8 Alternatif Jenis dan Jumlah Kertas yang Dapat Digunakan

Untuk Menguji Viabilitas Benih Berdasarkan Tolok Ukur Daya Berkecambah ... 24 9 Pengaruh Jenis dan Jumlah Substrat Kertas serta Interaksinya

Terhadap Tolok Ukur Berat Kering Kecambah Normal (g)

pada 4 Komoditas Benih ... 25 10 Alternatif Jenis dan Jumlah Kertas yang Dapat Digunakan

Untuk Menguji Viabilitas Benih Berdasarkan Tolok Ukur Berat Kering Kecambah Normal (BKKN) ... 26 11 Pengaruh Jenis dan Jumlah Substrat Kertas serta Interaksinya

Terhadap Tolok Ukur Potensi Tumbuh Maksimum (%) pada

4 Komoditas Benih ... 27 12 Alternatif Jenis dan Jumlah Kertas yang Dapat Digunakan

(22)

Lampiran

1 Asal Usul Benih ... 34 2 Sidik Ragam Pengaruh Jenis dan Jumlah Substrat Kertas

Terhadap Tolok Ukur Indeks Vigor pada 4 Komoditas Benih. 35 3 Sidik Ragam Pengaruh Jenis dan Jumlah Substrat Kertas

Terhadap Tolok Ukur Daya Berkecambah pada 4 Komoditas

Benih ... 36 4 Sidik Ragam Pengaruh Jenis dan Jumlah Substrat Kertas

Terhadap Tolok Ukur Berat Kering Kecambah Normal pada

4 Komoditas Benih ... 37 5 Sidik Ragam Pengaruh Jenis dan Jumlah Substrat Kertas

Terhadap Tolok Ukur Potensi Tumbuh Maksimum pada 4

(23)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman Teks

1 Benih yang Digunakan dalam Penelitian (A) Kacang Kacang Buncis Varietas Yuangga, (B) Pare Varietas Arjuna F1, (C) Kacang Kedelai Varietas Wilis, dan (D) Kacang Panjang Varietas Arto ... 8 2 Jenis Substrat Kertas yang Digunakan dalam Penelitian ... 9 3 Alat Pengecambah Benih (Germinator) Tipe APB IPB 72-1,

Tampak Luar (A) dan Tampak Dalam (B)

... 13 4 Uji Kertas Digulung dengan Plastik dan Didirikan (UKDdp)

pada Komoditas Pare, (A) Kertas Merang, (B) Kertas Stensil,

dan (C) Kertas Buram ... 17 5 Kecambah Benih Pare yang Tumbuh pada Substrat (A)

Merang 5 Lembar, (B) Stensil 5 Lembar, dan (C) Buram 5

Lembar ... 18 6 Kecambah Benih Pare yang Tumbuh pada Substrat Merang

(A) 2 Lembar, (B) 3 Lembar, (C) 4 Lembar, dan (D) 5 Lembar ... 19

Lampiran

1 Kecambah Benih Pare pada Hari Pengamatan Pertama (H1) pada Hari Ke-4 MST pada Substrat Kertas Merang 2 Lembar (A), 3 Lembar (B), 4 Lembar (C), dan 5 Lembar (D)

…... 39 2 Kecambah Benih Pare pada Hari Pengamatan Pertama (H1)

pada Hari Ke-4 MST pada Substrat Kertas Buram 2 Lembar (A), 3 Lembar (B), 4 Lembar (C), dan 5 Lembar (D)

... 40 3 Kecambah Benih Pare pada Hari Pengamatan Pertama (H1)

pada Hari Ke-4 MST pada Substrat Kertas Stensil 2 Lembar (A), 3 Lembar (B), 4 Lembar (C), dan 5 Lembar (D)

(24)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Ciri utama benih apabila dibandingkan dengan biji yaitu benih mempunyai daya hidup yang disebut viabilitas. Viabilitas benih merupakan daya hidup benih yang dapat diindikasikan oleh pertumbuhannya ataupun gejala metabolismenya (Sadjad et al., 1999). Viabilitas benih dalam hitungan persentase perkecambahan yang standar dicapai dengan mengecambahkan benih pada media yang standar, lingkungan perkecambahan optimum dan hitungan periode optimum perkecambahan yang standar pula (Sadjad, 1993).

Media perkecambahan yang biasa digunakan dan disarankan oleh Association of Official Seed Analyst (AOSA) diantaranya adalah blotter, pasir atau tanah (sand or soil), kertas towel (paper towel), dan kimpac (Copeland dan McDonald, 1995). Penelitian Sadjad yang dimulai dari tahun 1964 menemukan substrat untuk uji viabilitas berupa kertas merang yang memiliki sifat warna kuning kecoklatan seperti warna kertas towel di USA, memiliki daya serap yang tinggi seperti lazimnya kertas saring dan harganya murah. Kertas merang sebagai pengganti kertas impor akan mempunyai arti yang sangat besar bila diingat betapa mahalnya impor kertas untuk perkecambahan benih, yang dalam analisis benih sekali kertas itu dipakai lalu dibuang. Hal ini merupakan titik tolak yang sangat strategis dalam pengembangan ilmu dan teknologi benih selanjutnya (Sadjad, 1993). Namun saat ini harga kertas merang juga semakin mahal dan sulit didapatkan (Suwarno dan Hapsari, 2008).

(25)

Jumlah substrat kertas yang optimum mempunyai peranan penting dalam pengujian viabilitas benih yang efisien. Sadjad (1993) menyatakan bahwa jumlah substrat kertas yang digunakan dalam pengujian pengecambahan benih yaitu 5 lembar (3 lembar sebagai alas dan 2 lembar lainnya sebagai penutup).

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari jenis dan jumlah alternatif substrat perkecambahan yang dapat diaplikasikan pada benih kacang buncis, pare, kacang kedelai dan kacang panjang dengan metode UKDdp.

Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari jenis dan jumlah substrat kertas terhadap viabilitas benih kacang buncis (Phaseolus vulgaris L.), pare (Momordica charantia L.), kacang kedelai (Glycine max L. Merr.), dan kacang panjang (Vigna sinensis L.).

Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: 1. Jenis kertas mempengaruhi viabilitas benih.

2. Jumlah substrat kertas mempengaruhi viabilitas benih.

3. Terdapat pengaruh interaksi antara jenis substrat dan jumlah substrat kertas terhadap viabilitas benih.

(26)

TINJAUAN PUSTAKA

Viabilitas Benih

Viabilitas benih merupakan kemampuan benih untuk berkecambah dan menghasilkan kecambah normal. Viabilitas menunjukkan tingkat hidup benih, aktivitas metabolismenya dan kemampuan enzim di dalam benih untuk meningkatkan reaksi metabolisme yang dibutuhkan untuk perkecambahan dan pertumbuhan benih. Viabilitas benih mencapai maksimum pada saat benih mengalami masak fisiologis (MF) walaupun lingkungan tumbuhnya tidak optimum. Setelah MF benih mengalami penurunan viabilitas sampai benih tersebut mati (Copeland dan McDonald, 1995).

Viabilitas benih dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu faktor induced, enforced dan innate. Faktor induced adalah faktor yang berpengaruh selama benih yang terbentuk di lapang sampai saat pengolahan (benih siap ditanam). Faktor enforced adalah faktor-faktor dalam ruang simpan benih. Sedangkan faktor innate adalah faktor genetik benih (Sadjad et al., 1999).

Viabilitas benih dibagi ke dalam dua kriteria yaitu viabilitas potensial dan vigor benih (Sadjad, 1993). Kemudian Sadjad et al. (1999) menyatakan bahwa viabilitas benih merupakan daya hidup benih yang diindikasikan oleh pertumbuhan atau gejala metabolismenya yang mencakup viabilitas total, viabilitas potensial, dormansi, dan vigor.

Perkecambahan benih dideskripsikan sebagai pertumbuhan dan perkembangan struktur penting dari embrio benih dan memiliki kemampuan untuk tumbuh menjadi tanaman normal dalam kondisi optimum (AOSA dalam Copeland dan McDonald, 1995). Perkecambahan adalah proses terbentuknya kecambah. Kecambah tersebut akan tumbuh dan berkembang menjadi semai/anakan/seedling, yang pada tahap selanjutnya akan tumbuh menjadi tumbuhan dewasa (Mudiana, 2007).

(27)

perkecambahan benih dibedakan menjadi kecambah normal dan kecambah abnormal. Dalam evaluasinya, selain dibedakan menjadi kecambah normal dan kecambah abnormal, kecambah terbagi juga dalam kategori benih keras, biji segar dan biji mati (Balai Pengembangan Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura, 2004).

Kecambah normal adalah kecambah yang struktur utamanya (sistem perakaran, poros batang, kotiledon dan koleoptil) menunjukkan kemampuan untuk berkembang menjadi tanaman normal apabila ditanam dalam lingkungan yang sesuai (Badan Standardisasi Nasional, 2003). Kecambah normal harus memenuhi salah satu kategori berikut (a) Kecambah sempurna, yaitu kecambah yang semua struktur utamanya berkembang dengan baik, lengkap, proporsional (seimbang dan sehat); (b) Kecambah dengan kerusakan ringan, yaitu kecambah yang memperlihatkan terjadinya kerusakan ringan tertentu pada struktur utamanya, dengan kerusakan yang dapat diperbaiki sehingga kecambah berkembang normal dan seimbang sebagaimana kecambah normal pada pengujian yang sama; (c) Kecambah dengan infeksi sekunder, yaitu kecambah yang masuk kriteria (a) dan (b) di atas, tetapi kecambah ini terserang cendawan atau bakteri yang bukan berasal dari benih tersebut (Balai Pengembangan Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura, 2004).

Menurut Balai Pengembangan Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (2004), kecambah dikategorikan abnormal apabila (a) Kecambah rusak, yaitu kecambah yang struktur utamanya hilang atau mengalami kerusakan yang berat, sehingga tidak dapat berkembang menjadi tanaman normal; (b) Kecambah cacat, yaitu kecambah dengan perkembangan yang lemah atau struktur utamanya tidak terbentuk sempurna/tidak proporsional; (c) Kecambah busuk, yaitu kecambah yang struktur utamanya terkena infeksi primer atau busuk yang menghambat perkembangan kecambah untuk menjadi kecambah normal.

(28)

ukuran benih keras lebih kecil. Hal ini disebabkan karena kulit benih yang impermeabel terhadap gas dan air. Benih mati adalah benih yang pada akhir pengujian tidak lagi keras atau segar, biasanya ditandai dengan adanya cendawan, lunak/busuk dan tidak menunjukkan struktur utama pada kecambah (Badan Standardisasi Nasional, 2003).

Substrat Pengujian Viabilitas Benih

Pengujian viabilitas benih dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai macam media perkecambahan. Media perkecambahan yang biasa digunakan dan yang disarankan oleh Association of Official Seed Analyst (AOSA) diantaranya blotter (B), pasir atau tanah (sand or soil = S), kertas towel ( paper towel = T) dan kimpac (C). Media tersebut harus memiliki sifat diantaranya (a) tidak meracuni benih; (b) bebas dari mikroorganisme dan sporanya; (c) mendukung aerasi dan kelembaban yang memadai untuk perkecambahan (Copeland dan McDonald, 1995).

Kelebihan substrat kertas daripada pasir adalah kepraktisannya dalam mendapatkan kondisi yang terkontrol dan memerlukan ruang yang lebih sedikit untuk penempatan materi yang diuji (Sadjad, 1993). Selama delapan tahun dimulai tahun 1964, Sadjad melakukan penelitian yang hasilnya telah menemukan substrat analisis viabilitas berupa kertas merang. Beberapa peneliti lain melakukan percobaan-percobaan viabilitas benih selajutnya untuk mencari alternatif pengganti dari substrat kertas merang ini dengan metode pengujian yang berbeda-beda pada jenis benih yang berberbeda-beda-berbeda-beda pula. Sampai akhirnya ditemukan alternatif lain selain kertas merang diantaranya yaitu kertas stensil dan kertas buram yang memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing.

(29)

Substrat kertas harus digunakan secara efisien. Untuk pengujian benih, ukuran efisiensi suatu substrat yaitu (a) dapat digunakan untuk berbagai metode pengujian; (b) dapat digunakan dalam jumlah yang banyak dalam ruang alat pengecambah; (c) dapat digunakan dengan mudah; (d) dapat dibeli di segala penjuru negara; (e) dapat digunakan untuk berbagai benih dari bermacam tanaman; (f) struktur penting embrio yang tumbuh dapat dilihat dalam substrat itu dan memudahkan pengamatan bagi penguji-penguji (Sadjad, 1972).

Metode Pengujian Viabilitas Benih

Dalam analisis benih, viabilitas benih dapat dideteksi melalui beberapa pendekatan. Paling lazim melalui pendekatan fisiologis yang metodenya dibagi atas metode langsung dan metode tidak langsung (Sadjad, 1994). Dikatakan metode langsung apabila pengamatan dilakukan langsung pada setiap individu benih, sedangkan jika dilakukan pada sejumlah benih sekaligus maka disebut metode tidak langsung (Sadjad, 1993). Deteksi viabilitas benih dapat dilakukan secara fisiologis, biokimiawi dan dapat pula melalui jalur sitologis.

Sadjad (1972) menyatakan bahwa substrat kertas dapat digunakan untuk berbagai metode pengujian viabilitas benih. Metode pengujian tersebut mencakup Uji Diatas Kertas (Top Paper Test) disingkat UDK yaitu menguji benih dengan sistem menanam benih di atas lembar substrat, Uji Antar Kertas (Between Paper Test) disingkat UAK yaitu menguji benih dengan sistem menanam benih di antara kertas dan Uji Kertas Digulung (Rolled Paper Test) disingkat UKD yaitu menguji benih dengan sistem menanam benih di antara lembar substrat dan kemudian digulung. Metode UKD menggunakan 2-3 lembar kertas dan selembar plastik pada dasarnya (agar tidak ditembus akar) dalam Alat Pengecambah Benih (APB) posisinya didirikan. Metode uji ini disebut Uji Kertas Digulung dengan Plastik dan Didirikan disingkat UKDdp.

(30)

untuk metode UKDdp bagi benih-benih berukuran sedang sampai besar, dan untuk metode UDK yaitu IPB 81-2A yang memerlukan cahaya terang untuk berkecambah siang-malam. Tanpa memberikan pengaturan suhu dan cahaya, dalam format masing-masing alat dapat diciptakan kondisi lingkungan tumbuh kecambah yang optimum (Sadjad, 1993).

(31)

BAHAN DAN METODE

Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Pelaksanaan penelitian dilakukan mulai bulan Februari 2008 sampai Mei 2009.

Bahan dan Alat

[image:31.612.183.470.348.560.2]

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih kacang buncis varietas Yuangga, pare varietas Arjuna F1, kacang kedelai varietas Wilis, dan kacang panjang varietas Arto. Semua benih diperoleh dari toko pertanian, kecuali benih kacang kedelai yang diperoleh langsung dari petani di Ponorogo, Jawa Timur.

Gambar 1. Benih yang Digunakan dalam Penelitian (A) Kacang Buncis Varietas Yuangga, (B) Pare Varietas Arjuna F1, (C) Kacang Kedelai Varietas Wilis, dan (D) Kacang Panjang Varietas Arto

Bahan lain yang digunakan adalah substrat kertas untuk mengecambahkan benih (kertas merang, kertas stensil, dan kertas buram), plastik, air, dan label.

A

D

(32)

Kertas Merang

[image:32.612.134.509.76.380.2]

Kertas Buram Kertas Stensil

Gambar 2. Jenis Substrat Kertas yang Digunakan dalam Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah wadah benih, timbangan, oven suhu 60 OC, desikator, kertas oven, pinset, handsprayer, alat tulis, alat pengepres substrat kertas IPB 75-1, dan alat pengecambah benih (germinator) tipe APB IPB 72-1.

Metode Penelitian

(33)

peubah yang diamati yaitu golongan I (indeks vigor, daya berkecambah, dan potensi tumbuh maksimum) dan golongan II (berat kering kecambah normal). Dalam satu gulungan terdiri dari 50 butir untuk benih kacang kedelai dan 25 butir untuk benih kacang panjang, pare, dan kacang buncis.

Model linier dari rancangan tersebut adalah :

Yijk = μ + Ai + Bj + (AB)ij + Kk + εijk dimana,

Yijk = respon perlakuan jenis kertas ke-i, jumlah kertas ke-j dan kelompok ke-k

Μ = rataan umum

Ai = pengaruh faktor jenis kertas ke-i, dimana i = 1, 2, 3 Bj = pengaruh faktor jumlah kertas ke-j, dimana j = 1, 2, 3, 4

(AB)ij = pengaruh interaksi faktor jenis kertas ke-i dan faktor jumlah kertas ke-j

Kk = pengaruh kelompok ke-k, dimana k = 1, 2, ..., 10

Εijk = galat percobaan pada perlakuan jenis kertas ke-i, jumlah kertas ke-j dan kelompok ke-k

Jika dalam analisis ragam terlihat ada perlakuan yang memberikan pengaruh nyata, maka analisis dilanjutkan dengan metode Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5%.

Pelaksanaan Penelitian Penelitian Pendahuluan

[image:33.612.127.514.612.710.2]

Dalam penelitian ini, benih yang akan digunakan diamati bobotnya (g/1000 butir) dan daya berkecambahnya seperti yang disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Bobot 1000 Butir, Hari Pengamatan, dan Daya Berkecambah (DB) Benih dari 4 Komoditas yang Diteliti

No Benih Bobot 1000 butir (g)

Hari Pengamatan DB (%) I II

1 Kacang Buncis 200.4 5 7 90.7

2 Pare 188.6 4 14 72.0

(34)

Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa 4 komoditas benih yang diuji memiliki daya berkecambah yang tinggi (> 90%) kecuali benih pare (72.0%).

Substrat kertas yang digunakan umumnya memiliki ketebalan yang berbeda sehingga menyebabkan bobot yang tidak sama. Oleh karena itu, penimbangan masing-masing jenis kertas dilakukan sebelum pengujian untuk mengetahui bobotnya (g/m2). Dilakukan juga penimbangan pada masing-masing jenis kertas sebelum dan sesudah perendaman dengan air sebelum penanaman untuk mengetahui kemampuan menyerap air dari masing-masing lembar substrat kertas (g/lembar), seperti terlihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Bobot dan Kemampuan Menyerap Air dari Substrat Kertas yang Digunakan dalam Penelitian

Jenis Kertas

Bobot (g/m2)

Daya Serap Terhadap Air* (g/lembar)

Merang 61.4 ± 1.9 8.5 ± 0.27 Buram 50.8 ± 1.6 5.4 ± 0.34 Stensil 51.8 ± 1.8 5.5 ± 0.29

Keterangan : * = data diperoleh setelah substrat kertas dipres

Data yang ditampilkan pada Tabel 2 menunjukkan bahwa kertas merang merupakan substrat kertas yang memiliki daya serap terhadap air paling besar yaitu 8.5 ± 0.27 g per lembar. Hal ini sesuai dengan penelitian Suwarno dan Hapsari (2008) yang menunjukkan bahwa kertas merang adalah substrat kertas yang memiliki kemampuan terbesar dalam penyerapan air (46.5 g per unit media), diikuti oleh kertas CD (buram), stensil dan filter, berturut-turut 28.1 g, 24.4 g, dan 20.7 g per unit media.

[image:34.612.138.500.307.383.2]

Untuk mengetahui kondisi lingkungan di dalam alat pengecambah benih, dilakukan pengamatan kisaran suhu dan kelembaban nisbi udara selama penelitian, seperti terlihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Kisaran Suhu dan Kelembaban Nisbi Udara di Dalam Alat Pengecambah Benih Selama Penelitian pada Pagi, Siang, dan Sore Hari

Waktu Suhu (OC) Kelembaban (%) Pagi hari 24-25 85-90

[image:34.612.129.512.652.713.2]
(35)

Copeland dan McDonald (2001) menyatakan bahwa faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap perkecambahan benih adalah air, gas (O2 dan CO2), suhu dan cahaya. Anonymous (2009), mengemukakan ada dua faktor yang mempengaruhi perkecambahan benih, yaitu (i) kondisi benih yang meliputi : kemasakan biji/benih, kerusakan mekanik dan fisik, kadar air biji, dan (ii) faktor luar benih, yang meliputi : suhu, cahaya, oksigen, kelembaban nisbi serta komposisi udara di sekitar biji.

Penelitian Utama

Dalam pengujian viabilitas benih dengan metode UKDdp, substrat kertas yang akan digunakan dilembabkan terlebih dahulu dengan cara merendam beberapa kertas dalam air beberapa lama sampai seluruh bagian kertas menjadi basah. Kemudian kertas tersebut diangkat dan dipres dengan menggunakan alat pengepres substrat kertas IPB 75-1 supaya kertas tidak dalam kondisi terlalu basah.

(36)

Gambar 3. Alat Pengecambah Benih (Germinator) Tipe APB IPB 72-1, Tampak

Luar (A) dan Tampak Dalam (B)

Pengamatan

Pengamatan dilakukan terhadap tiga parameter yaitu Vigor Benih dengan tolok ukur Indeks Vigor (IV), Viabilitas Potensial dengan tolok ukur Daya Berkecambah (DB) dan Berat Kering Kecambah Normal (BKKN) serta Viabilitas Total dengan tolok ukur Potensi Tumbuh Maksimum (PTM).

1. Vigor Benih

Pengujian vigor benih dilakukan dengan tolok ukur Indeks Vigor (IV). IV merupakan nilai dari perkecambahan benih yang dihitung berdasarkan persentase jumlah benih yang berkecambah normal pada hitungan pertama (∑ KN I) terhadap jumlah benih yang ditanam, dengan rumus :

IV = ∑ KN I X 100% Total benih yang ditanam

2. Viabilitas Potensial

Pengujian viabilitas potensial benih dilakukan dengan tolok ukur Daya Berkecambah (DB) dan Berat Kering Kecambah Normal (BKKN).

Nilai daya berkecambah (DB) dihitung berdasarkan persentase jumlah kecambah yang tumbuh normal pada hitungan pengamatan pertama (∑ KN I) dan pada hitungan pengamatan kedua (∑ KN II) terhadap jumlah benih yang ditanam, dengan rumus :

DB = ∑ KN I + ∑ KN II X 100% Total benih yang ditanam

[image:36.612.134.506.81.205.2]
(37)

Berat kering kecambah normal (BKKN) dihitung berdasarkan berat kering dari total kecambah normal pada hari pengamatan kedua. Kecambah normal yang akan diamati dilepaskan dulu dari kotiledonnya kemudian dikeringkan di dalam oven pada suhu 60 OC selama 3 X 24 jam.

3. Viabilitas Total

Pengujian vigor benih dilakukan dengan tolok ukur Potensi Tumbuh Maksismum (PTM). PTM dihitung berdasarkan persentase jumlah kecambah yang tumbuh baik normal maupun abnormal (∑ KT) pada hari pengamatan terakhir dengan rumus :

(38)

HASIL DAN PEMBAHASAN

[image:38.612.131.504.197.556.2]

Pada Tabel 4 disajikan rekapitulasi sidik ragam pengaruh dari jenis dan jumlah substrat kertas serta interaksinya terhadap 4 komoditas benih yang diuji.

Tabel 4. Rekapitulasi Sidik Ragam Pengaruh Jenis dan Jumlah Substrat Kertas serta Interaksinya Terhadap Tolok Ukur Indeks Vigor (IV), Daya Berkecambah (DB), Berat Kering Kecambah Normal (BKKN) dan Potensi Tumbuh Maksimum (PTM) Benih pada 4 Komoditas

No Tolok Ukur

Perlakuan

Jenis Kertas (P) Jumlah Kertas (Q) Interaksi (PxQ) ... Kacang Buncis ...

1 IV ** ** **

2 DB ** ** **

3 PTM ** ** **

4 BKKN ** ** **

... Pare ...

1 DB ** ** **

2 PTM ** ** *

3 BKKN ** ** **

... Kacang Kedelai ...

1 IV ** ** **

2 DB ** ** **

3 PTM ** ** **

4 BKKN ** ** **

... Kacang Panjang ...

1 IV ** ** **

2 DB ** ** **

3 PTM * * *

4 BKKN ** ** **

Keterangan :

* = Berpengaruh nyata pada taraf 5% ** = Berpengaruh sangat nyata pada taraf 1%

(39)

Demikian halnya dengan faktor jenis substrat kertas, untuk faktor jumlah substrat kertas juga memberikan pengaruh sangat nyata pada taraf 1% terhadap semua komoditas benih dan semua tolok ukur kecuali potensi tumbuh maksimum terhadap benih kacang panjang. Untuk tolok ukur potensi tumbuh maksimum pada benih kacang panjang, faktor jenis kertas memberikan pengaruh nyata pada taraf 5%.

Interaksi antara jenis dan jumlah substrat kertas juga memberikan pengaruh sangat nyata pada taraf 1% terhadap semua komoditas benih dan semua tolok ukur kecuali tolok ukur potensi tumbuh maksimum terhadap benih pare dan benih kacang panjang. Untuk tolok ukur potensi tumbuh maksimum pada benih pare dan kacang panjang, faktor jenis kertas memberikan pengaruh nyata pada taraf 5%.

Untuk tolok ukur indeks vigor terhadap benih pare tidak dapat dilakukan penghitungan karena hasil pengamatan menunjukkan belum ada benih yang berkecambah normal pada hitungan hari pengamatan pertama (H1) yaitu hari ke-4 (4 HST = Hari Setelah Tanam). Hal ini diduga karena pengamatan hari pertama (H1) untuk benih pare yang ada di Indonesia, tidak sesuai dengan standar ISTA yang menetapkan hitungan hari pertama yaitu 4 hari setelah tanam (ISTA, 2005). Untuk benih pare varietas Giok pengamatan dilakukan pada hari ke-3 dan ke-8 setelah tanam (Santana, 2005).

(40)
[image:40.612.235.406.147.556.2]

Benih yang dikecambahkan dengan kertas merang menunjukkan struktur kecambah yang lebih tinggi dengan jumlah kecambah normal yang lebih banyak dibandingkan dengan kertas stensil dan kertas buram (Gambar 4 dan Gambar 5).

Gambar 4. Uji Kertas Digulung dengan Plastik dan Didirikan (UKDdp) pada Komoditas Pare, (A) Kertas Merang, (B) Kertas Stensil, dan (C) Kertas Buram.

A

B

(41)
[image:41.612.233.406.76.508.2]

Gambar 5. Kecambah Benih Pare yang Tumbuh pada Substrat (A) Merang 5 Lembar, (B) Stensil 5 Lembar, dan (C) Buram 5 Lembar

Substrat kertas merang dengan jumlah kertas yang lebih banyak menyebabkan jumlah air yang tersedia untuk proses perkecambahan benih lebih banyak sehingga menunjukkan perkecambahan dengan struktur kecambah yang berukuran lebih tinggi dan lebih banyak. Hal ini ditunjukkan oleh substrat kertas dengan jumlah 5 lembar per media perkecambahan pada Gambar 6.

(42)
[image:42.612.234.406.75.659.2]

Gambar 6. Kecambah Benih Pare yang Tumbuh pada Substrat Merang (A) 2 Lembar, (B) 3 Lembar, (C) 4 Lembar, dan (D) 5 Lembar

A

B

C

(43)

Struktur kecambah yang ditunjukkan oleh perkecambahan dengan substrat kertas merang tidak selalu lebih baik daripada kertas buram dan stensil. Begitupun antara kertas merang satu dengan yang lainnya dapat menunjukkan hasil yang berbeda. Hal ini diduga disebabkan karena kertas merang memiliki ketebalan yang tidak sama. Kertas merang merupakan hasil industri rumah tannga yang tidak memiliki standarisasi (Santana, 2005).

Kulit benih merupakan bagian dari benih yang salah satunya berfungsi sebagai penghalang mekanis (mechanical barrier) sewaktu benih menyerap air (moisture) dari udara sekelilingnya yang lembab akibat sifatnya yang higroskopis. (Halloin dalam Marwanto, 2004). Kulit luar benih kacang buncis, kacang panjang dan kacang kedelai termasuk tipis dan permeabilitasnya tinggi. Hal ini dapat mempercepat proses imbibisi. Menurut Marwanto (2004), kulit benih kedelai dianggap sebagai penentu mutu benihnya. Permeabilitas sebagai penentu kemampuan kulit benih berimbibisi berhubungan erat dan terbalik (r = -0,77 P<0,05) dengan daya kecambah. Anatomi benih pare berbeda dengan benih kacang-kacangan. Benih pare diselubungi oleh kulit luar yang keras dan kasar. Hal ini mempengaruhi permeabilitas kulit benih pare yang rendah sehingga menjadi penghalang mekanis terhadap masuknya air atau gas-gas ke dalam biji..

Pengaruh Jenis dan Jumlah Substrat Kertas serta Interaksinya terhadap Vigor Benih dengan Tolok Ukur Indeks Vigor

Indeks Vigor merupakan salah satu tolok ukur pengujian benih untuk parameter Vigor Benih. Pengujian Indeks Vigor dilakukan pada hari pengamatan pertama (H1) pengujian pengecambahan benih. Pada hari pengamatan pertama, kecambah yang telah berkecambah normal dipisahkan dari gulungan, sehingga di dalam gulungan hanya ada kecambah yang tumbuh abnormal dan yang belum tumbuh yang dapat dilihat hasilnya pada perhitungan selanjutnya, menjadi kecambah normal, kecambah abnormal atau masuk dalam kategori benih mati dan benih segar.

(44)
[image:44.612.128.515.170.398.2]

merang 5 lembar adalah benih yang dikecambahkan pada kertas merang 4 lembar saja.

Tabel 5. Pengaruh Jenis dan Jumlah Substrat Kertas serta Interaksinya Terhadap Tolok Ukur Indeks Vigor Benih (%) pada 3 Komoditas

Komoditas Jenis Kertas Jumlah Kertas (lembar)

2 3 4 5 Rata-rata

Kacang Buncis

Merang 5.7 c 6.6 b 7.6 a 7.6 a 6.9 a

Buram 0.7 f 1.1 f 3.3 e 6.0 bc 2.8 b

Stensil 0.7 f 1.3 f 4.9 d 6.4 bc 3.3 c

Rata-rata 2.4 n 3.0 m 5.2 l 6.7 k

Kacang Kedelai

Merang 4.8 e 8.0 bc 9.3 a 9.4 a 7.9 a

Buram 0.7 g 3.6 f 6.6 d 7.6 c 4.7 c

Stensil 0.7 g 5.3 e 8.4 b 9.2 a 5.9 b

Rata-rata 2.1 n 5.6 m 8.1 l 8.7 k

Kacang Panjang

Merang 1.2 g 3.2 cde 3.0 de 4.3 ab 2.9 a

Buram 0.7 g 2.4 ef 3.9 bcd 5.2 a 3.0 a

Stensil 0.7 g 1.7 fg 2.4 ef 4.1 bc 2.3 b

Rata-rata 0.9 n 2.4 m 3.2 l 4.5 k

Keterangan : Pada komoditas benih yang sama, angka yang diikuti oleh huruf kecil yang sama,

tidak berbeda nyata pada uji wilayah berganda Duncan taraf 5%. Angka rata-rata

yang diikuti oleh huruf tebal yang sama pada baris atau lajur yang sama tidak

berbeda nyata pada uji wilayah berganda Duncan taraf 5%.

Angka-angka ditransformasi ke dalam √x+0,5 sebelum dianalisis sidik ragam

Untuk benih kacang kedelai, benih yang memiliki nilai tengah yang tidak berbeda nyata dengan benih yang dikecambahkan pada kertas merang 5 lembar yaitu benih yang dikecambahkan pada kertas merang 4 lembar dan kertas stensil 5 lembar. Menurut Suwarno dan Hapsari (2008), substrat yang dapat dijadikan alternatif pengganti kertas merang untuk benih berukuran kecil adalah kertas stensil.

(45)

lembar sebagai pembanding. Pada benih kacang panjang, penggunaan substrat kertas merang tidak berbeda nyata pada taraf 5% dengan kertas buram.

Pada Tabel 6 disajikan kertas yang menunjukkan hasil yang sama dengan substrat pembanding yang dapat dijadikan alternatif pada pengujian viabilitas benih dengan tolok ukur indeks vigor.

Tabel 6. Alternatif Jenis dan Jumlah Kertas yang Dapat Digunakan Untuk Menguji Viabilitas Benih Berdasarkan Tolok Ukur Indeks Vigor

Komoditas Jenis Kertas Jumlah Kertas (lembar) Kacang Buncis Merang 5*, 4

Buram -

Stensil -

Kacang Kedelai Merang 5*, 4

Buram -

Stensil 5

Kacang Panjang Merang 5*

Buram 5, 4

Stensil 5

Keterangan : * = Substrat pembanding

Dari Tabel 6 dapat diketahui bahwa untuk tolok ukur indeks vigor, terdapat perbedaan jenis dan jumlah substrat kertas yang menunjukkan hasil yang sama dengan substrat acuan sehingga tidak ada jenis dan jumlah substrat kertas yang dapat menggantikan kertas merang 5 lembar sebagai acuan untuk semua komoditas benih.

Pengaruh Jenis dan Jumlah Substrat Kertas serta Interaksinya terhadap Viabilitas Potensial dengan Tolok Ukur Daya Berkecambah

dan Berat Kering Kecambah Normal

Daya Berkecambah (DB)

Daya berkecambah merupakan salah satu tolok ukur viabilitas potensial yang mensimulasikan kemampuan benih untuk tumbuh dan berproduksi dengan normal dalam kondisi yang optimum (Sadjad, 1993).

[image:45.612.127.513.228.372.2]
(46)

acuan (kertas merang 5 lembar) yaitu kertas merang 4 lembar serta kertas buram dan kertas stensil masing-masing 5 lembar.

[image:46.612.127.514.229.507.2]

Berbeda dengan benih kacang buncis, benih pare memiliki nilai tengah yang tidak berbeda nyata dengan benih yang dikecambahkan pada kertas merang 5 lembar adalah benih yang dikecambahkan pada kertas merang 4 lembar saja.

Tabel 7. Pengaruh Jenis dan Jumlah Substrat Kertas serta Interaksinya Terhadap Tolok Ukur Daya Berkecambah Benih (%) pada 4 Komoditas

Komoditas Jenis Kertas Jumlah Kertas (lembar)

2 3 4 5 Rata-rata

Kacang Buncis

Merang 75.6 bcd 74.4 cde 92.0 a 95.6 a 84.4 a

Buram 16.0 h 44.8 f 61.6 e 86.8 abc 52.3 b

Stensil 14.8 h 31.6 g 72.8 de 88.0 ab 51.8 b

Rata-rata 35.5 n 50.3 m 75.5 l 90.1 k

Pare

Merang 44.0 f 70.0 c 89.2 a 94.0 a 74.3 a

Buram 15.6 h 26.4 g 54.8 de 72.0 c 42.2 c

Stensil 22.0 g 48.8 ef 60.0 d 80.8 b 52.9 b

Rata-rata 27.2 n 48.4 m 68.0 l 82.3 k

Kacang Kedelai

Merang 79.6 d 87.8 cd 99.6 a 98.8 ab 91.4 a

Buram 31.4 f 80.4 d 88.0 cd 97.4 ab 74.3 c

Stensil 44.6 e 87.4 cd 90.6 bc 98.2 ab 80.2 b

Rata-rata 51.9 n 85.2 m 92.7 l 98.1 k

Kacang Panjang

Merang 52.0 c 77.6 b 86.8 ab 93.6 a 77.5 a

Buram 26.0 d 74.4 b 91.2 a 93.2 a 71.2 b

Stensil 26.0 d 58.8 c 77.6 b 85.6 ab 62.0 c

Rata-rata 34.7 m 70.3 l 85.2 k 90.8 k

Keterangan : Pada komoditas benih yang sama, angka yang diikuti oleh huruf kecil yang sama,

tidak berbeda nyata pada uji wilayah berganda Duncan taraf 5%. Angka rata-rata

yang diikuti oleh huruf tebal yang sama pada baris atau lajur yang sama tidak

berbeda nyata pada uji wilayah berganda Duncan taraf 5%.

Untuk benih kacang kedelai, benih yang memiliki nilai tengah yang tidak berbeda nyata dengan benih yang dikecambahkan pada kertas merang 5 lembar yaitu benih yang dikecambahkan pada kertas merang 4 lembar, kertas buram 5 lembar serta kertas stensil 4 lembar dan 5 lembar.

(47)

tengah yang tidak berbeda nyata dengan yang dikecambahkan pada kertas merang 5 lembar sebagai pembanding.

Substrat kertas stensil dan kertas buram merupakan alternatif pengganti kertas merang yang baik untuk tolok ukur daya berkecambah pada pengujian benih berukuran besar (Santana, 2005).

[image:47.612.128.513.317.507.2]

Pada Tabel 8 disajikan perbandingan nilai tengah antara kertas merang sebagai substrat kertas pembanding terhadap jenis kertas lainnya. Kertas yang menunjukkan hasil yang sama dengan substrat pembanding dapat dijadikan alternatif penggunaan pada pengujian viabilitas benih untuk tolok ukur daya berkecambah.

Tabel 8. Alternatif Jenis dan Jumlah Kertas yang Dapat Digunakan Untuk Menguji Viabilitas Benih Berdasarkan Tolok Ukur Daya Berkecambah Komoditas Jenis Kertas Jumlah Kertas (lembar) Kacang Buncis Merang 5*, 4

Buram 5

Stensil 5

Pare Merang 5*, 4

Buram -

Stensil -

Kedelai Merang 5*, 4

Buram 5

Stensil 5, 4

Kacang Panjang Merang 5*, 4

Buram 5, 4

Stensil 5

Keterangan : * = Substrat pembanding

Dari Tabel 8 terlihat bahwa untuk tolok ukur daya berkecambah, jenis dan jumlah substrat kertas yang dapat menggantikan kertas merang 5 lembar sebagai acuan untuk semua komoditas benih kecuali benih pare adalah 4 lembar kertas merang, 5 lembar kertas buram, dan 5 lembar kertas stensil.

Berat Kering Kecambah Normal (BKKN)

(48)

Penggunaan substrat kertas buram pada kacang buncis, pare dan kacang panjang tidak berbeda nyata dengan kertas stensil pada taraf 5%. Hal ini senada dengan pernyataan Santana (2005) bahwa substrat kertas stensil dan kertas buram tidak berbeda nyata dan menunjukkan kesamaan yang tinggi yaitu 80%.

[image:48.612.129.513.286.551.2]

Berdasarkan Tabel 9, untuk tolok ukur berat kering kecambah normal, pada benih kacang buncis, ada benih yang memiliki nilai tengah yang tidak berbeda nyata dengan benih yang dikecambahkan pada kertas merang 5 lembar yaitu kertas merang 4 lembar.

Tabel 9. Pengaruh Jenis dan Jumlah Substrat Kertas serta Interaksinya Terhadap Tolok Ukur Berat Kering Kecambah Normal (g) pada 4 Komoditas

Komoditas Jenis Kertas Jumlah Kertas (lembar)

2 3 4 5 Rata-rata

Kacang Buncis

Merang 1.0 c 1.3 b 1.3 ab 1.4 a 1.2 a

Buram 0.7 e 0.9 d 1.0 c 1.2 b 0.9 b

Stensil 0.7 e 0.8 d 1.1 c 1.2 b 1.0 b

Rata-rata 0.8 n 1.0 m 1.1 l 1.3 k

Pare

Merang 0.5 ef 0.6 d 0.6 d 0.7 cd 0.7 a

Buram 0.1 h 0.5 f 0.7 c 0.9 b 0.6 b

Stensil 0.2 g 0.6 de 0.9 b 1.2 a 0.6 b

Rata-rata 0.3 n 0.6 m 0.7 l 0.9 k

Kacang Kedelai

Merang 1.0 c 1.2 b 1.4 a 1.5 a 1.3 a

Buram 0.1 g 0.3 f 0.7 d 1.0 c 0.5 c

Stensil 0.2 g 0.5 e 1.0 c 1.2 b 0.7 b

Rata-rata 0.4 n 0.6 m 1.0 l 1.2 k

Kacang Panjang

Merang 0.6 c 1.1 b 1.4 a 1.5 a 1.2a

Buram 0.3 d 0.7 b 1.1 b 1.5 a 0.9 b

Stensil 0.2 d 0.6 c 1.1 b 1.5 a 0.9 b

Rata-rata 0.4 n 0.8 m 1.2 l 1.5 k

Keterangan : Pada komoditas benih yang sama, angka yang diikuti oleh huruf kecil yang sama,

tidak berbeda nyata pada uji wilayah berganda Duncan taraf 5%. Angka rata-rata

yang diikuti oleh huruf tebal yang sama pada baris atau lajur yang sama tidak

berbeda nyata pada uji wilayah berganda Duncan taraf 5%. Angka-angka pada benih

kacang buncis ditransformasi ke dalam √x+0,5 sebelum dianalisis sidik ragam.

(49)

benih mati akibat serangan cendawan terhadap benih daripada kertas stensil. Hal ini diduga yang menyebabkan persentase kecambah yang tumbuh normal pada kertas merang tidak lebih banyak daripada kertas stensil. Hasil yang terbaik ditunjukkan oleh benih yang dikecambahkan pada kertas stensil 5 lembar. Kemudian disusul oleh benih yang dikecambahkan dengan kertas buram 5 lembar serta kertas stensil 4 dan 5 lembar. Benih yang memiliki nilai tengah yang tidak berbeda nyata dengan benih yang dikecambahkan pada kertas merang 5 lembar sebagai pembanding yaitu benih yang dikecambahkan pada kertas merang 3 dan 4 lembar, kertas buram 4 lembar serta kertas stensil 3 lembar.

Berbeda dengan benih kacang kedelai, benih yang memiliki nilai tengah yang tidak berbeda nyata dengan benih yang dikecambahkan pada kertas merang 5 lembar yaitu hanya benih yang dikecambahkan pada kertas merang 4 lembar saja. Kemudian untuk benih kacang panjang yang dikecambahkan pada kertas merang 4 lembar, buram 5 lembar dan stensil 5 lembar memiliki nilai tengah yang tidak berbeda nyata dengan yang dikecambahkan pada kertas merang 5 lembar.

[image:49.612.131.512.512.687.2]

Pada Tabel 10 disajikan perbandingan nilai tengah antara kertas merang sebagai substrat kertas pembanding terhadap jenis kertas lainnya. Kertas yang menunjukkan hasil yang sama dengan substrat pembanding dapat dijadikan alternatif pengganti substrat acuan.

Tabel 10. Alternatif Jenis dan Jumlah Kertas yang Dapat Digunakan Untuk Menguji Viabilitas Benih Berdasarkan Tolok Ukur Berat Kering Kecambah Normal (BKKN)

Komoditas Jenis Kertas Jumlah Kertas (lembar) Kacang Buncis Merang 5*, 4

Buram -

Stensil -

Pare Merang 5*, 4, 3

Buram 4

Stensil 3

Kacang Kedelai Merang 5*, 4

Buram -

Stensil -

Kacang Panjang Merang 5*, 4

Buram 5

Stensil 5

(50)

Dari Tabel 10 ditunjukkan bahwa, untuk tolok ukur berat kering kecambah normal, 4 lembar kertas merang dapat menggantikan kertas merang 5 lembar sebagai acuan untuk semua komoditas benih.

Pengaruh Jenis dan Jumlah Substrat Kertas serta Interaksinya terhadap Viabilitas Total dengan Tolok Ukur Potensi Tumbuh Maksimum

Potensi tumbuh maksimum merupakan salah satu tolok ukur pengujian benih untuk parameter viabilitas total benih. Pada tolok ukur ini, persentase kecambah dihitung tidak hanya untuk kecambah normal saja, tetapi kecambah abnormal juga termasuk ke dalam perhitungan. Hal ini menyebabkan persentase jumlah kecambah yang masuk dalam perhitungan menjadi lebih banyak.

[image:50.612.126.516.398.654.2]

Berdasarkan Tabel 11, pada benih kacang buncis, penggunaan substrat kertas merang, buram maupun stensil tidak berbeda nyata pada taraf 5%.

Tabel 11. Pengaruh Jenis dan Jumlah Substrat Kertas serta Interaksinya Terhadap Tolok Ukur Potensi Tumbuh Maksimum Benih (%) pada 4 Komoditas

Komoditas Jenis Kertas Jumlah Kertas (lembar)

2 3 4 5 Rata-rata

Kacang Buncis

Merang 94.4 ab 93.6 ab 94.0 ab 96.8 ab 94.7 a

Buram 93.2 b 93.2 b 96.0 ab 98.8 a 95.3 a

Stensil 94.0 ab 96.8 ab 98.0 ab 96.4 ab 96.3 a

Rata-rata 93.9 l 94.5 l 96.0 kl 97.3 k

Pare

Merang 94.8 d 98.8 ab 96.0 cd 98.4 abc 97.0 b

Buram 96.0 cd 98.0 abc 96.4 bcd 98.4 abc 97.2 b

Stensil 97.2 abc 99.2 a 98.8 ab 98.4 abc 98.4 a

Rata-rata 96.0 l 98.7 k 97.1 l 98.4 k

Kacang Kedelai

Merang 99.6 a 98.8 ab 99.6 a 98.8 ab 99.2 a

Buram 97.0 c 97.4 bc 98.0 abc 99.4 a 97.9 b

Stensil 98.4 abc 98.0 abc 98.6 abc 99.2 a 98.5 ab

Rata-rata 98.3 kl 98.1 l 98.7 kl 99.1 k

Kacang Panjang

Merang 98.8 a 98.0 a 94.8 b 98.4 a 97.5 b

Buram 96.8 ab 99.2 a 98.8 a 99.6 a 98.6 ab

Stensil 98.8 a 99.2 a 99,6 a 98.8 a 99.1 a

Rata-rata 98.1 k 98.8 k 97.7 k 98.9 k

(51)

Penggunaan substrat kertas 2 lembar, 3 lembar dan 4 lembar tidak berbeda nyata pada taraf 5%. Hal ini disebabkan karena banyaknya kecambah abnormal yang tumbuh pada substrat kertas mulai dari jumlah lembar yang paling sedikit sampai paling banyak masuk ke dalam perhitungan. Pada tolok ukur potensi tumbuh maksimum, kecambah normal dan kecambah abnormal dianggap sama yaitu sebagai kecambah yang tumbuh.

Pada benih pare, penggunaan substrat kertas merang tidak berbeda nyata pada taraf 5% dengan kertas buram. Kemudian penggunaan substrat kertas 2 lembar tidak berbeda nyata dengan penggunaan substrat kertas 4 lembar, sedangkan penggunaan substrat kertas 3 lembar tidak berbeda nyata dengan penggunaan substrat kertas 5 lembar pada taraf 5%.

Pada benih kacang kedelai, penggunaan substrat kertas merang tidak berbeda nyata pada taraf 5% dengan kertas stensil. Kemudian penggunaan substrat kertas 2 lembar, 3 lembar dan kertas 4 lembar tidak berbeda nyata dengan penggunaan substrat kertas 5 lembar pada taraf 5%.

Pada benih kacang panjang, penggunaan substrat kertas merang tidak berbeda nyata pada taraf 5% dengan kertas buram. Kemudian penggunaan substrat kertas 2 lembar tidak berbeda nyata dengan penggunaan substrat kertas 5 lembar pada taraf 5%.

Pada tolok ukur potensi tumbuh maksimum, benih kacang panjang yang dikecambahkan pada kertas merang 2, 3 dan 5 lembar, serta 2, 3, 4 dan 5 lembar untuk kertas buram dan stensil memiliki nilai tengah yang tidak berbeda nyata dengan yang dikecambahkan pada kertas merang 5 lembar sebagai pembanding.

Kemudian untuk benih kacang kedelai, benih yang memiliki nilai tengah yang tidak berbeda nyata dengan benih yang dikecambahkan pada kertas merang 5 lembar yaitu hampir semua benih yang dikecambahkan pada kertas merang, stensil dan buram, hanya saja kertas buram 2 lembar yang memiliki nilai tengah yang berbeda nyata.

(52)

Sementara itu dengan benih pare, benih yang memiliki nilai tengah yang tidak berbeda nyata dengan benih yang dikecambahkan pada kertas merang 5 lembar hampir semua benih yang dikecambahkan pada kertas merang, stensil dan buram, hanya saja kertas merang 2 lembar yang memiliki nilai tengah yang berbeda nyata.

Menurut Santana (2005) kertas stensil dan kertas buram dapat dijadikan alternatif pengganti kertas merang untuk tolok ukur potensi tumbuh maksimum karena tidak berbeda nyata dengan kertas merang. Penggunaan kertas stensil tidak berbeda nyata dengan kertas merang pada pengujian semua benih untuk tolok potensi tumbuh maksimum.

Pada Tabel 12 disajikan perbandingan nilai tengah antara kertas merang sebagai substrat kertas pembanding terhadap jenis kertas lainnya. Kertas yang menunjukkan hasil yang sama dengan substrat pembanding dapat dijadikan alternatif pengganti substrat acuan.

Tabel 12. Alternatif Jenis dan Jumlah Kertas yang Dapat Digunakan Untuk Menguji Viabilitas Benih Berdasarkan Tolok Ukur Potensi Tumbuh Maksimum (PTM)

Komoditas Jenis Kertas Jumlah Kertas (lembar) Kacang Buncis Merang 5*, 4, 3, 2

Buram 5, 4, 3, 2

Stensil 5, 4, 3, 2

Pare Merang 5*, 4, 3

Buram 5, 4, 3, 2

Stensil 5, 4, 3, 2

Kedelai Merang 5*, 4, 3, 2

Buram 5, 4, 3

Stensil 5, 4, 3, 2

Kacang Panjang Merang 5*, 3, 2

Buram 5, 4, 3, 2

Stensil 5, 4, 3, 2

Keterangan : * = Substrat pembanding

[image:52.612.130.512.414.600.2]
(53)

KESIMPULAN

Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis dan jumlah substrat kertas serta interaksi antara keduanya memberikan pengaruh yang nyata dan sangat nyata terhadap semua tolok ukur viabilitas benih pada semua komoditas yang diuji.

(54)

SARAN

(55)

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2009. Dormansi Benih dan Pemecahannya. http://www.tanindo.com [7 September 2009]

Balai Pengembangan Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura. 2004. Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura. Direktorat Perbenihan. Direktorat Jenderal Bina Produksi Tanaman Pangan. Depok. 255 hal.

Badan Standardisasi Nasional. 2003. Standar Nasional Indonesia. Benih Jagung Bersari Bebas - Bagian 1 : Kelas Benih Penjenis (BS). http://www. distan.pemda-diy.go.id [7 September 2009]

________________________. 2003. Standar Nasional Indonesia. Benih Kapas. http://www. distan.pemda-diy.go.id [7 September 2009]

Copeland, L. O. and M. B. McDonald. 2001. Principles of Seed Science and Technology. 4th Edition. Kluwer Academic Publisher. Massachusets, USA. 497 hal.

Desai, B. B., P. M. Kotecha and D. K. Salunkhe. 1997. Seeds Handbook : Biology, Production, Processing and Storage. Marcel Dekker Inc. New York. 627 hal.

Marwanto. 2003. Hubungan antara kandungan lignin kulit benih dengan permeabilitas dan daya hantar listrik rendaman benih kedelai. Jurnal Akta Agrosia. 6(2):51-54.

________. 2004. Karakteristik kulit benih kedelai dan kemunduran mutunya selama deraan cuaca dan penyimpanan. Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Indonesia. 6(2):57-65.

Mudiana. 2007. Perkecambahan Syzygium cumini (L.) Skeels. Biodiversitas. 8(1):39-42.

Purbojati, L dan F. C. Suwarno. 2006. Studi alternatif substrat kertas untuk pengujian viabilitas benih dengan metode UDK. Buletin Agronomi. 34(1):55-61.

Sadjad, S. 1972. Kertas Merang Untuk Uji Viabilitas Benih di Indonesia. Beberapa penemuan dalam . Disertasi. Institut Pertanian Bogor. Bogor _________. 1993. Dari Benih Kepada Benih. Grasindo. Jakarta. 152 hal. _________.1994. Kuantifikasi Metabolisme Benih. Grasindo. Jakarta. 160 hal Sadjad, S., E. Murniati dan S. Ilyas. 1999. Parameter Pengujian Vigor Benih Dari

(56)

Santana, D. B. 2005. Studi Alternatif Substrat Kertas Untuk Pengujian Viabilitas Benih Berukuran Besar dan Kecil. Skripsi. Departemen Budi daya Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

(57)
[image:57.612.127.513.136.458.2]

LAMPIRAN

Tabel 1. Asal Usul Benih

No Benih Varietas Perusahaan Keterangan

1 Kacang Panjang

Arto PT East West Seed Indonesia

No. Lot 6084658001 Kemurnian 98 %

Daya Berkecambah 85 % Kadaluarsa Mei 08 2 Kacang

Kedelai

Wilis Berasal dari petani di Ponorogo, Jawa Timur

Daya Berkecambah 97,3 % 3 Kacang

Buncis

Yuangga PT Prabu Agro Mandiri

No. Lot 80219 Kemurnian 99.9 % Daya Berkecambah 95 % Kadaluarsa Desember 2009 4 Pare Arjuna F1 MT Agricorp No. Lot 1080401

Kemurnian 98 %

(58)
[image:58.612.129.535.111.487.2]

Tabel 2. Sidik Ragam Pengaruh Jenis dan Jumlah Substrat Kertas Terhadap Tolok Ukur Indeks Vigor Benih pada 3 Komoditas

Komoditas Sumber Keragaman db JK KT F Hit Pr > F

Kacang Buncis

Jenis kertas Jumlah kertas Ulangan

Jenis kertas*Jumlah kertas Galat

KK = 21,65

2 3 9 6 99 401,4972 356,7603 8,4097 72,6182 86,5543 200,4786 118,9201 0,9344 12,1030 0,8743 229,61 136,02 1,07 13,84 0,0001 0,0001 0,3925 0,0001 Kacang Kedelai Jenis kertas Jumlah kertas Ulangan

Jenis kertas*Jumlah kertas Galat

KK = 12,33

2 3 9 6 99 218,4347 823,0529 4,3834 51,5893 56,5556 109,2173 274,3510 0,4870 8,5982 0,5713 191,18 480,25 0,85 15,05 0,0001 0,0001 0,5700 0,0001 Kacang Panjang Jenis kertas Jumlah kertas Ulangan

Jenis kertas*Jumlah kertas Galat

KK = 41,17

(59)
[image:59.612.128.532.109.604.2]

Tabel 3. Sidik Ragam Pengaruh Jenis dan Jumlah Substrat Kertas Terhadap Tolok Ukur Daya Berkecambah Benih pada 4 Komoditas

Komoditas Sumber Keragaman db JK KT F Hit Pr > F

Kacang Buncis Jenis kertas Jumlah kertas Ulangan

Jenis kertas*Jumlah kertas Galat

KK = 21,83

2 3 9 6 99 27912,27 54352,40 3632,67 11045,60 18621,73 13956,13 18117,47 403,63 1840,93 188,10 74,20 96,32 2,15 9,79 0,0001 0,0001 0,0324 0,0001 Pare Jenis kertas Jumlah kertas Ulangan

Jenis kertas*Jumlah kertas Galat

KK = 12,73

2 3 9 6 99 21371,47 51608,00 259,20 1903,20 5120,00 10685,73 17202,67 28,80 317,20 51,72 206,62 332,63 0,56 6,13 0,0001 0,0001 0,8291 0,0001 Kacang Kedelai Jenis kertas Jumlah kertas Ulangan

Jenis kertas*Jumlah kertas Galat

KK = 11,06

2 3 9 6 99 6073,27 38812,37 680,30 7432,33 8133,70 3036,63 12937,45 75,59 1238,72 82,16 36,96 157,47 0,92 15,08 0,0001 0,0001 0,5112 0,0001 Kacang Panjang Jenis kertas Jumlah kertas Ulangan

Jenis kertas*Jumlah kertas Galat

KK = 18,72

(60)
[image:60.612.130.516.107.604.2]

Tabel 4. Sidik Ragam Pengaruh Jenis dan Jumlah Substrat Kertas Terhadap Tolok Ukur Berat Kering Kecambah Normal pada 4 Komoditas

Komoditas Sumber Keragaman db JK KT F Hit Pr > F

Kacang Buncis Jenis kertas Jumlah kertas Ulangan

Jenis kertas*Jumlah kertas Galat

KK = 9,39

2 3 9 6 99 2,1482 3,7429 0,0557 0,2698 0,9632 1,0741 1,2476 0,0062 0,0450 0,0097 110,39 128,23 0,64 4,62 0,0001 0,0001 0,7632 0,0004 Pare Jenis kertas Jumlah kertas Ulangan

Jenis kertas*Jumlah kertas Galat

KK = 16,18

2 3 9 6 99 0,5737 6,1083 0,1345 1,8967 1,0185 0,2868 2,0361 0,0149 0,3161 0,0103 27,88 197,92 1,45 30,73 0,0001 0,0001 0,1764 0,0001 Kacang Kedelai Jenis kertas Jumlah kertas Ulangan

Jenis kertas*Jumlah kertas Galat

KK = 12,36

2 3 9 6 99 11,9366 12,2150 0,1107 1,1607 1,0596 5,9683 4,0717 0,0122 0,1934 0,0107 557,65 380,43 1,14 18,08 0,0001 0,0001 0,3405 0,0001 Kacang Panjang Jenis kertas Jumlah kertas Ulangan

Jenis kertas*Jumlah kertas Galat

KK = 23,27

(61)
[image:61.612.132.530.108.605.2]

Tabel 5. Sidi

Gambar

Gambar 1. Benih yang Digunakan dalam Penelitian (A) Kacang Buncis Varietas Yuangga, (B) Pare Varietas Arjuna F1, (C) Kacang Kedelai Varietas Wilis, dan (D) Kacang Panjang Varietas Arto
Gambar 2. Jenis Substrat Kertas yang Digunakan dalam Penelitian
Tabel 1. Bobot 1000 Butir, Hari Pengamatan, dan Daya Berkecambah (DB) Benih dari 4 Komoditas yang Diteliti
Tabel 2. Bobot dan Kemampuan Menyerap Air dari Substrat Kertas yang Digunakan dalam Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Bahan dan Metoda... Bahan dan

kacang hijau menunjukkan bahwa faktor tunggal tingkat viabilitas benih, luas. permukaan larutan KOH dan waktu pengamatan berpengaruh sangat

Pola pertanaman tumpangsari 3, 4, 5 dan 6 baris diikuti dengan 1 baris jagung manis juga memberikan hasil benih kacang hijau yang sama baiknya terhadap komponen

Dendeng jamur merupakan produk olahan lauk sumber protein nabati berbentuk lempeng dengan ketebalan 3-5 mm, berasa manis dan khas bumbu dendeng. Penelitian ini bertujuan

yang dikombinasikan dengan dosis minyak cengkeh mutunya lebih baik diban-dingkan benih kultivar Vima-1.Hasil percobaan kedua menununjukkan bahwa jenis kemasan amplop kertas dan

Benih dari tanaman kedelai dengan perlakuan fotoperiodisitas 14 jam 54 menit yang dikombinasikan dengan 75 ppm IAA dan 60 kg P 2 O 5 ha -1 yang berukuran sedang (bobot

Sari kacang kedelai diformulasikan dalam sediaan krim cair tangan dan badan sebagai pelembab dengan konsentrasi sari kacang kedelai yang digunakan adalah 1, 2, 3, 4, dan 5%,