• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembangunan Sistem Evaluasi Hasil Penilaian Tryout Memetakan Kelemahan Siswa Dan Kesulitan Soal Pada Learning Management System (LMS) SMAN 2 Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembangunan Sistem Evaluasi Hasil Penilaian Tryout Memetakan Kelemahan Siswa Dan Kesulitan Soal Pada Learning Management System (LMS) SMAN 2 Bandung"

Copied!
219
0
0

Teks penuh

(1)

1

SMA Negeri 2 Bandung merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas populer dibandung yang menyelenggarakan berbagai persiapan-persiapan untuk menghadapi ujian Ujian Nasional (UN), guna menghasilkan lulusan siswa/i berkualitas yang mampu diterima di universitas yang terbaik. SMA Negeri 2 Bandung memiliki 12 kelas XII dimana terdapat 9 kelas IPA dan 3 Kelas IPS, dimana setiap kelas terdiri dari + 40 siswa/i. Sehingga total siswa/i kelas XII di SMAN Negeri 2 Bandung adalah + 480 siswa/i. Sistem pembelajaran di SMA Negeri 2 Bandung ditunjang oleh Leraning Management System (LMS) dengan alamat sman2bdg.sch.id/lms_roby/ yang telah dibangun oleh Robby Ariesa

Perdana pada penelitian skripsinya tahun 2014 yang berjudul “Pembangunan Learning Management System di SMA Negeri 2 Bandung”.

Learning Management System (LMS) yang ada saat ini dapat digunakan beberapa hak akses sesuai dengan jabatan yang terdapat pada SMA Negeri 2 Bandung. Hak akses yang dapat diakses yaitu administrator, guru, siswa/i dan kepala sekolah. Fitur-fitur yang tersedia pada LMS berfungsi untuk menunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sehari-hari seperti untuk manajemen materi, manajemen data siswa/i, manajemen data guru, forum, pengumuman, dan ujian. Namun fitur-fitur yang tersedia kurang dimanfaatkan dikarenakan fitur-fitur tersebut belum menunjang dalam persiapan dalam menghadapi Ujian Nasional (UN) salah satunya adalah tryout.

(2)

Pemeriksaan tryout dilakukan dengan memindai lembar jawaban menggunakan mesin pemeriksa jawaban. Jumlah siswa/i yang ada berdampak pada proses pemeriksaan dan proses analisis dikarena pemeriksaan dan proses analisis hanya dilakukan oleh satu orang saja, analisis yang dilakukan tersebut dibutuhkan waktu yang lama dan kurang akurat. Proses pemeriksaan dan analisis tersebut berdampak pada siswa/i, guru dan kepala sekolah yang harus menunggu lama untuk mengetahui hasil analisis tryout dan perkembangan nilai tryout baik per kelas atau per siswa pada setiap gelombangnya.

Analisis yang dilakukan pada hasil penilaian tryout di SMA Negeri 2 Bandung ini dapat digunakan untuk analisis kelayakan soal dan analisis kemampuan siswa. Dimana analisis kelayakan soal dapat digunakan oleh guru dan kepala sekolah untuk mengetahui kualitas soal sedangkan analisis kemampuan siswa dapat digunakan oleh guru dan kepala sekolah dapat mengetahui kemampuan siswa pada setiap gelombang ujian tryout. Namun selama ini analisis kemampuan yang dilakukan hanya sebatas untuk mengetahui siswa lulus atau tidak sehingga analisis kemampuan kurang menggambarkan kemampuan siswa terhadap materi/silabus baik per kelas ataupun per siswa pada setiap gelombang tryout yang berdampak pada siswa/i yang tidak mengetahui kesalahanya sendiri.

(3)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, identifikasi masalah yang terdapat pada SMA Negeri 2 Bandung dalam penulisan tugas akhir ini, yaitu :

1. Guru dan kepala sekolah kesulitan dalam analisis hasil tryout karena membutuhkan waktu yang relatif lama dan hasilnya kurang akurat

2. Analisis kemampuan terhadap hasil tryout siswa/i kurang menggambarkan kemampuan dan perkembangan siswa/i per kelas atau per siswa/i setiap gelombang.

3. Siswa/i tidak mengetahui kesalahan sendiri saat mendapatkan hasil tryout. 4. Kepala sekolah dan guru sulit untuk memantau perkembangan nilai tryout per

kelas atau per siswa/i setiap gelombangnya.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya maka rumusan masalah yang mendasari penyusunan tugas akhir adalah bagaimana membangun sistem evaluasi hasil tryout untuk menganalisis kelayakan dan kemampuan siswa/i pada Learning Management System (LMS) pada SMA Negeri 2 Bandung. Sehingga dapat menyelesaikan masalah diatas.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah membangun sistem tryout pada Learning Management System (LMS) SMAN 2 Bandung untuk membantu persiapan siswa/i menghadapi UN. Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mempermudah guru dan kepala sekolah dalam memperoleh hasil analisis

tryout.

2. Mempermudah guru untuk memetakan kemampuan siswa/i terhadap materi/silabus.

3. Mempermudah guru dan kepala sekolah dalam memantau perkembangan siswa/iper kelas, per siswa/i setiap gelombang

(4)

1.4 Batasan Masalah

Agar masalah yang di bahas tidak menyimpang, maka diperlukan adanya batasan masalah. Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Sistem yang akan dikembangkan adalah sistem ujian tryout, analisis kelayakan soal dan analisis kemampuan siswa/i.

2. Metode yang digunakan untuk analisis kelayakan soal adalah analisis klasik yang terdiri dari kesukaran soal, daya pembeda, efektivitas pengecoh, validalitas dan reliabilitas tes.

3. Modul-modul yang akan ditambahkan dalam LMS pada hak akses Guru adalah manajemen soal (Bank Soal) tryout, manajemen silabus tryout dan monitoring nilai dan analisis tryout.

4. Modul yang akan ditambahkan dalam LMS pada hak akses Siswa/i kelas XII adalah Ujian Tryout.

5. Modul-modul yang akan ditambahkan dalam LMS pada hak akses Administrator adalah manajemen jadwal tryout, manajemen pelajaran tryout

dan manajemen tim penyusun tryout.

6. Modul yang akan ditambahkan dalam LMS pada hak akses Kepala Sekolah adalah monitoring nilai dan analisis tryout.

7. Keluaran sistem untuk guru berupa tabel statistik untuk analisis kelayakan soal dan kemampuan siswa/i dan juga grafik perkembangan per individu, kelas dan angkatan pada setiap gelombang tryout.

8. Keluaran sistem untuk siswa/i berupa table statistik kelemahan siswa/i dan grafik perkembangan siswa/i pada setiap gelombang tryout.

9. Keluaran sistem untuk kepala sekolah berupa tabel statistik dan grafik perkembangan dan persentase kelulusan per kelas dan per angkatan pada setiap gelombang tryout.

(5)

Metodologi penelitian yang akan digunakan dalam menyusun tugas akhir ini menggunakan metode Analisis Deskriptif, yaitu metode penelitian menggunakan studi kasus. Metode Analisis Deskriptif terdiri menjadi dua tahap, yaitu:

1.5.1 Metode Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang akan digunakan terdiri dari 3 jenis cara pengumpulan data, diantaranya :

1. Studi literatur

Pengumpulan data dilakukan dengan cara mempelajari, meneliti, dan menelaah berbagai literatur dari perpustakaan yang bersumber dari buku-buku, jurnal ilmiah, situs internet, dan bacaan lainnya yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan pada SMA Negeri 2 Bandung

2. Studi lapangan

Studi lapangan adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan secara langsung terhadap permasalahan yang terjadi pada SMA Negeri Bandung. Studi lapangan dalam penelitian ini dilakukan secara langsung di SMA Negeri 2 Bandung, yang meliputi :

a. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung kepada siswa/i, guru dan pihak sekolah yang berwenang di SMA Negeri 2 Bandung yang berkaitan dengan masalah b. Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung ke lapangan. Observasi dilakukan langsung pada SMA 2 Negeri Bandung untuk mengamati bagaimana proses bisnis yang terjadi pada SMA Negeri 2 Bandung.

(6)

Metode yang dilakukan dengan cara mengajukan serangkaian pertanyaan dalam bentuk handout di SMA Negeri 2 Bandung yang dimaksudkan untuk mengevaluasi kekurangan dalam pembuatan sistem tryout berbasisweb.

1.5.2 Metode Pembangunan Perangkat Lunak

Teknik dalam pembuatan perangkat lunak menggunakan paradigma perangkat lunak secara waterfall, seperti tercantum pada Gambar 1.1, yang meliputi beberapa proses yang diantaranya :

1. Requirements definition

Merupakan bagian menganalisis hal – hal dan pengelompokan proses yang terjadi pada sistem LMS yang tengah berjalan dan pelaksanaan tryout.

2. System and software design

Merupakan tahap menentukan output yang akan dihasilkan oleh sistem, yang dalam tahap ini adalah mengelempokan soal ke beberapa kelompok, adapun

output yang diinginkan harus bisa menjawab semua masalah yang ada. 3. Implementation and unit testing

Tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang keadalam bahasa pemrograman tertentu, dalam tahap ini semua data, aturan dan analisis yang telah dilakukan yang ada dalam pelaksanaan tryout di SMA Negeri 2 Bandung diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman sehingga nantinya mendapatkan output yang diinginkan.

4. Integration and system testing

(7)

5. Operation and maintenance

Tahap akhir dimana suatu perangkat lunak yang sudah selesai dapat mengalami perubahan–perubahan atau penambahan sesuai dengan permintaan user.

Gambar 1.1 Model Waterfall (Sommerfille, 2010)

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir ini disusun untuk memberikan gambaran secara umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini akan membahas mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian yang digunakan, serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Membahas berbagai konsep dasar dan teori-teori yang berkaitan dengan topik penelitian yang dilakukan dan hal-hal yang berguna dalam proses analisis permasalahan. Membahas tentang konsep dasar serta teori-teori yang berkaitan dengan topic penelitian dan yang melandasi pembangunan aplikasi penerjemah otomatis citra teks.

(8)

Membahas tentang hasil analisis terhadap sistem yang sedang berjalan untuk mengetahui kekurangan dan kebutuhan sistem yang akan dibangun agar menjadi lebih baik. Menjelaskan tentang perencanaan sistem secara keseluruhan berdasarkan hasil dari analisis perancangan sistem ini mencakup perancangan basis data, perancangan menu, dan perancangan interface atau antarmuka sistem yang akan di bangun. Adapun analisis sistem meliputi pemodelan sistem yang di buat, seperti use case diagram, activity diagram, dan sequence diagram.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Bab ini berisi tentang implementasi dan pengujian sistem yang telah dikerjakan, yang terdiri dari menerapkan rencana implementasi, melakukan kegiatan implementasi, dan tindak lanjut implementasi. Selain itu juga berisi pengujian aplikasi yang dikerjakan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

(9)

9

SMA Negeri 2 Bandung berdiri dengan resmi tahun 1949 diprakarsai oleh Thio Anio sekaligus bertindak sebagai Kepala Sekolah. Pada saat berdirinya SMAN 2 Bandung berlokasi di Jalan Kasatrian, di gedung SMPN 1 yang lokasinya berdekatan dengan SD Douwes Decker. Pada awalnya SMAN 2 disebut SMA B yang merupakan bagian dari AMS sie B, atau eksakta yang mengutamakan pelajaran Matematika dan Fisika. Pada tanggal 2 Agustus 1952 resmi berdiri SMAN 2 BANDUNG.

Pada tahun 1966 terjadi pergolakan fisik yang hebat dan kampus sekolah Cina berada di Jalan Cihampelas pun berhasil direbut oleh pejuang muda. Sejarah itulah yang mengawali berpindahnya SMA 2 dari Jalan Belitung ke Jalan Cihampelas hingga sekarang.

SMA Negeri 2 Bandung memiliki visi unggul, religius, inovatif, berbudaya lingkungan , berwawasan global serta mampu bersaing di dunia internasional dan memiliki misi :

1. Meningkatkan iklim edukatif pada diri pendidik, peserta didik dan tenaga pendidikan melalui pelatihan, workshop dan lokakarya sehingga terbentuk pribadi-pribadi yang unggul dalam bidang akademik dan non akademik serta berwawasan lingkungan dan berperan aktif dalam pelestarian lingkungan serta mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan.

2. Meningkatkan ketaatan terhadap warga sekolah dalam meningkatkan kewaspadaan dampak negatif lingkungan di masa sekarang dan akan datang 3. Menumbuhkan jiwa aktif dan peduli terhadap isu-isu yang berkembang di

lingkungan sekitarnya, khusunya dalam pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan hidup.

(10)

5. Meningkatkan keamanan, ketaqwaan dan akhlaq mulia sehingga terbentuk jiwa yang berdasarkan :

a. Nilai-nilai agama b. Rasa kebangsaan c. Budaya bangsa

d. Berbudaya lingkungan hidup sehat

Dan memiliki motto CERDIK (Cerdas, Edukatif, Religius, Disiplin, Inovatif dan Kompetitif). SMA Negeri 2 Bandung memiliki 7 prioritas program kerja dalam sistem pembelajaran dan pengelolaan, yaitu diantaranya :

1. Pengembangan sumber daya manusia, peningkatan mutu pendidikan dan tenaga kependidikan

2. Pengembangan kurikulum dan evaluasi

3. Pengembangan sarana dan prasarana serta K3/P4LH 4. Pengembangan dan pelayanan masyarakat

5. Pengembangan kesiswaan, pengembangan diri, dan IMTAQ

6. Membangun kerja sama berupa sister school dan pengembangan budaya antar negara

7. Peningkatan mutu lulusan

Adapun logo SMA Negeri 2 Bandung bisa dilihat pada Gambar 2.1

(11)

Stuktur Organisasi SMA Negeri 2 Bandung tahun pelajaran 13/14 tertera pada Gambar 2.2

Gambar 2.2 Struktur Organisasi SMA Negeri 2 Bandung

Dari struktur organsasi yang tertera pada Gambar 2.2 dapat dijelaskan deskripsi kerja struktur pada bagian-bagian di SMA Neger 2 Bandung.

1. Kepala komite sekolah memiliki fungsi :

a. Berranggung jawab terhadap pelaksanaan tugas dan kewajiban komite sekolah

b. Mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakan dalam penyelenggaraan pendidikan yang bermutu

c. Melakukan kerjasama dengan masyarakat

d. Menampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan dan berbagai kebutuhan pendidikan.

2. Kepala sekolah memiliki fungsi :

a. Bertanggung jawab sepenuhnya terhadap seluruh kegiatan sekolah b. Merencanakan pengembangan penyelenggaraan pendidikan c. Mengetahui perkembangan siswa/i-siswi SMA Negeri 2 Bandung d. Mengetahui perkembangan gruru serta tenaga pendidik lainya e. Pelaksanaan hubungan sekolah dengan lingkungan masyarakat 3. Wakasek kurikulum memiliki fungsi :

(12)

b. Menyusun kalender pendidikan c. Menyusun jadwal pelajaran d. Menyusun program semester e. Mengatur pelaksanaan penilaian 4. Wakases sarana memiliki fungsi :

a. Mengatur pengadaan sarana & prasarana untuk mendukung pendidikan b. Mengelola sarana & prasarana yang rusak dan baru.

c. Menyusun kebutuhan sarana & prasarana 5. Kepala tata usaha memiliki fungsi :

a. Mengelola administrasi sekolah yang mendukung kegiatan sekolah b. Menyiapkan dan mengelola kelas

c. Menyiapkan buku isian dengan bagian kurikulum d. Mengurus administrasi pelayanan surat dan pengarsipan e. Membantu proses PSB

6. Wakasek humas memiliki fungsi :

a. Koordinator hubungan SMA Negeri 2 Bandung dengan pihak luar. b. Membina hubungan antar sekolah dengan komite sekolah

7. Wakasek kesiswaan memiliki fungsi : a. Mengatur penerimaan siswa/i baru b. Mengatur pengelompokan belajar siswa/i c. Memonitor kehadiran siswa/i

d. Mengatur kegiatan OSIS e. Mengatur perpindahan siswa/i 1.2 Landasan Teori

(13)

1.2.1 Learning Management System (LMS)

Learning Management System (LMS) adalah perangkat lunak yang digunakan untuk membantu materi pengajaran on-line berbasiskan web dan mengelola kegiatan pembelajaran serta hasil-hasilnya. Di dalam LMS ini pula terdapat fitur-fitur yang memenuhi semua kebutuhan dari pengguna dalam hal mengelola kegiatan pembelajaran. Saat ini ada banyak jenis yang ditawarkan, setiap jenis LMS memiliki fitur-fitur masing-masing yang digunakan dapat berbeda pada penggunaanya.

Menurut Ann Gordon, LMS adalah environment yang digunakan oleh pengajar/dosen/instruktur dalam membuat, menyimpan, menggunakan kembali, mengelola serta menyampaikan materi pembelajaran kepada para siswa/i. Sebuah LMS yang kuat harus dapat melakukan hal-hal berikut :

1. Memusatkan dan mengotomisasi administrasi 2. Menggunakan self service dan self guided services

3. Membangun dan menyampaikan konten pembelajaran secara tepat 4. Komsolidasi pelatihan inisitif pada sebuah sceleable web- based platform

5. Mendukung portabilitas dan standar

6. Mendukung personalisasi konten dan memungkinkan penggunaan kembali Saat ini ada banyak jenis LMS yang ditawarkan, setiap jenis LMS memiliki fitur-fiturnya masingmasing yang digunakan dapat berbeda fiturnya. Fitur-fitur yang terdapat dalam LMS pada umumnya antara lain :

1. Administrasi, yaitu informasi tentang unit-unit terkait dalam proses belajar mengajar

2. Penyampaian materi dan kemudahan akses ke sumber referensi 3. Penilaian

(14)

1.2.2 Tryout

Ujian Tryout merupakan evaluasi hasil belajar yang dilaksanakan oleh Sekolah/Madrasah Aliyah (SMA/MA) sebelum menghadapi UN. Nilai test dari

tryout ini tidak berpengaruh terhadap nilai rapor, namun hasil nilai test tryout ini akan menjadi gambaran kemampuan dan kesiapan siswa/i dalam menghadapi UN, dan bertujuan agar siswa/i bisa berlatih mengerjakan soal-soal yang materinya mengacu pada soal-soal UN, diharapkan dengan siswa/i sering mengerjakan tryout

dilakukan maka siswa/i semakin siap dan semakin percaya diri dalam menghadapi UN.

Hasil tryout ini dapat menjadi bahan evaluasi dimana hasil evaluasi ini digunakan untuk dasar bahan diskusi dan pembelajar baik untuk guru dan siswa/i dapat mengetahui perkembangan selama tryout dilakukan berulang. Dalam analisis hasil tryout ini digunakan analisis butir soal untuk akselerasi soal dan mengetahui kemampuan siswa/i dalam menelaah soal-soal yang dijawab. Maka setelah dianalisis akan diketahui mana soal yang baik atau buruk dan juga dapat diketahui kemampuan siswa/i.

1.2.3 Sistem Evaluasi Tryout

Evaluasi adalah suatu proses menyediakan informasi yang dapat dijadikan untuk menentukan harga dan jasa (the worth and merit) dari tujuan yang dicapai, desain, implementasi dan dampak untuk membantu membuat keputusanm membantu pertanggung jawaban dan meningkatkan pemahanan terhadap fenomena. Menurut rumusan tersebut, inti dari evaluasi adalah penyediaan informasi yang dapat dijadikan sebabai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan.

(15)

Evaluasi dilakukan dengan cara mendapatkan informasi tentang siswa/i yang telah menyelesaikan suatu ujian/tes atau pemberian tugas. Sebelum siswa/i menghadapi Ujian Nasional biasanya akan dilaksanakan ujian tryout, dimana ujian ini akan menjadi bahan pertimbangan dalam rangka menyeleksi, menetapkan standar kesukaran pada suatu kelompok soal dan menggambarkan perkembangan siswa/i terhadap materi atau silabus.

1.2.3.1 Analisis Butir Soal

Analisis butir soal merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan mutu soal yang ditulis. Kegiatan ini merupakan proses pengumpulan, peringkasan dan penggunaan informasi dari jawaban siswa/i untuk membuat keputusan tentang setiap penilaian. Tujuan dari analisis butir soal yaitu untuk memperoleh soal yang bermutu dan membantu meningkatkan tes melalui merevisi atau membuang soal yang tidak efektif, serta mengetahui informasi diagnostik pada siswa/i apakah mereka sudah atau belum memahami materi yang telah diajarkan [1]. Soal yang bermutu adalah soal yang dapat memberikan informasi sesuai dengan tujuannya yang diamana dapat menentukan peserta didik yang sudah atau belum menguasai materi yang telah diajarkan guru.

Analisis butir soal yang dilakukan adalah dengan Classic Test Theory (CTT), CTT adalah proses analisis butir soal melalui informasi dari jawaban peserta tes guna meningkatkan mutu butir soal dengan menggunakan CTT. Teori ini memuat berbagai keunggulan, antara lain :

1. menggunakan konsep yang sederhana untuk menentukan kemampuan peserta tes.

2. menggunakan konsep yang sederhana dalam menghitung koefisien validitas dan reliabilitas tes serta menghitung nilai parameter nilai parameter butir soal. 3. Dapat digunakan pada sempel kecil, misal pada tingkat kelas.

(16)

Adapun proses analisis butir soal klasik ini banyak dilakukan oleh guru dan software analisis butir soal, aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam analisis ini adalah setiap butir soal dianalisis dari segi kesukaran butir soal, daya pembeda dan efektivitas pengecoh. Metode ini cocok diterapkan pada penelitian ini dimana sampel data yang digunakan adalah sampel kecil, sehingga metode ini lebih efesien dalam performansi dimana prosesnya tidak terlalu rumit dan dapat dilakukan sehari-hari.

Dalam analisis butir soal klasik terdapat aspek yang perlu di perhatikan dalam analisis butir soal klasik ini, yaitu :

1. Tingkat Kesukaran (TK)

Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu sial pada tingkat kemampuan tertentu biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks berkisar 0,00 – 1,00. Semakin besar indeks tingkat kesukaran yang diperoleh maka semakin mudah soal tersebut. Bila indeks adalah 0,00 maka tidak ada siswa/i yang menjawab benar dan bila indeks 1,00 maka seluruh siswa/i menjawab dengan benar . Rumus yang digunakan adalah [1] :

= (2.1)

Keterangan :

TK = indeks kesukaran soal

B = Jumlah siswa/i yang menjawab benar JS = Jumlah siswa/i

Interpretasi terhadap angka indeks kesukaran soal dapat dilihat pada Tabel 2.1:

Tabel 2.1 Interpretasi Tingkat Kesukaran

Angka Tingkat Kesukaran Interpretasi

0,00 - 0,30 Sukar

0,31 - 0,70 Sedang

(17)

2. Daya Pembeda (DP)

Daya Pembeda adalah kemampuan suatu butir soal dapat membedakan anatara peserta tes yang menguasai materi dan peserta tes yang kurang menguasai materi [1]. Mengetahui daya pembeda butir soal ini sangat penting, karena bermanfaat untuk mengetahui seberapa jauh setiap butir soal dapat membedakan kemampuan siswa/i. dan dapat digunakan rumus sebagai berikut [1]:

�� = � − � (2.2)

Keterangan :

DP = angka indeks diskriminasi

� = = proporsi siswa/i yang menjawab benar dari kelompok skor tertinggi � = =proporsi siswa/i yang menjawab benar dari kelompok skor terendah BA = jumlah siswa/i yang menjawab benar dari kelompok skor tertinggi BB = jumlah siswa/i yang menjawab benar dari kelompok skor terendah JA = jumlah siswa/i dari kelompok skor tertinggi

JB = jumlah siswa/i dari kelompok skor terendah

Namun sebelum dapat menghitung DP dibutuhkan tiap siswa/i sebagai pengurutan dan pembeda antara siswa/i yang termasuk pada kelompok skor tertinggi dan kelompok skor terendah dengan menghitung skor dengan rumus sebagai berikut :

= ℎ � (2.3)

(18)

Tabel 2.2 Interpretasi Daya Pembeda

Angka Diskriminasi Interpretasi

0,00 – 0,19 Buruk 0,20 – 0,29 Cukup 0,30 – 0,39 Baik > 0,40 Baik Sekali

Sebagai tindak lanjut dari hasil analisis mengenai daya pembeda soal tersebut maka :

a. Butir soal yang memiliki daya pembeda yang baik maka soal hendak disimpan dalam bank soal. Dimana soal dengan kualitas baik akan berguna untuk digunakan kembali sebagai soal latihan.

b. Butir soal yang jelek ada kemungkinan akan tindak lanjut apakah diperbaiki dan selanjutnya akan dianalisis kembali atau dibuang.

c. Khusus butir soal yang memiliki daya pembeda negatif, sabiknya tidak akan digunakan kembali/digunakan karena interpretasi soal sangat jelek.

Berdasarkan pada hasil interpretasi hasil perhitungan dari tingkat kesukaran pada Tabel 2.1 dan interpretasi hasil perhitungan daya pembeda pada Tabel 2.2 maka dapat ditarik kesimpulan berbentuk karakteristik soal seperti ditunjukan pada Tabel 2.3

Tabel 2.3 Kesimpulan Karakteristik soal

Tingkat Kesukaran Daya Pembeda Kesimpulan

Mudah Baik Sekali Baik

Mudah Baik Baik

Mudah Cukup Diperbaiki

Mudah Buruk Diganti/Dibuang

Sedang Baik Sekali Baik

Sedang Baik Baik

Sedang Cukup Diperbaiki

Sedang Buruk Diperbaiki

Sukar Baik Sekali Baik

(19)

Tingkat Kesukaran Daya Pembeda Kesimpulan

Sukar Cukup Diperbaiki

Sukar Buruk Diganti/Dibuang

3. Efektivitas pengecoh

Efektifitas pengecoh atau distraktor adalah berfungsi atau tidaknya jawaban yang salah dalam sebuah item soal pilihan ganda. Pengecoh ini akan dipilih oleh peserta tes jika pengecoh ini memiliki daya Tarik yang baik dimana paling tidak dipilih oleh 5% dari seluruh peserta tes dan lebih banyak dipilih oleh kelompok peserta tes yang belum paham materi pada butir soal. Distraktor dapat dihitung dengan rumus [1]:

� = / % (2.4)

Keterangan :

IPc = Indeks pengecoh/Disktrator

nPc = Jumlah siswa/i yang memilih pengecoh itu N = Jumlah seluruh peserta tes

nB = Jumlah peserta tes yang menjawab benar pada butir soal itu Alt = Banyak butir jawaban

Adapun interpretasi (penafsiran) terhadap indeks pengecohnya dapat dilihat pada :

Tabel 2.4 Interpretasi efektivitas pengecoh

Indeks pengecoh Interpretasi

76% –125% Sangat Baik

51% – 75% atau 126% – 150% Baik 26% – 50% atau 151% – 175% Kurang Baik 0% – 25% atau 176% – 200% Buruk Lebih dari 200% Sangat buruk

4. Validitas

(20)

daya ketepatan mengukur, dapat dilakuakan dari dua segi, yaitu : dari segi tes itu sendiri sebagai totalitas dan dari segi itemnya, sebagai bagian tak terpisahkan dari tes tersebut [4].

Sebuah item dikatakan telah memiliki validitas yang tinggi jika skor-skor pada butir item bersangkutan memiliki kesesuaian dengan skor totalnya. Skor total berkedudukan sebagai variable terikat (dependent variable), sedangkan skor item berkedudukan sebagai variable bebasnya (independent variable), maka untuk diketahui validitasnya apakah valid atau tidak, dapat digunakan teknik korelasi. Sebutir item dapat dinyatakan valid apabila skor item yang bersangkutan terbukti mempunyai korelasi positif yang signifikan dengan skor totalnya.

Untuk itu dibutuhkan teknik korelasi yang tepat yaitu teknik korelasi point biseral dimana teknik ini mencari korelasi antara variable i diskret murni dengan variable II berupa data kontinyu. Indeks korelasi diberi lambing (rpbi) dengan rumus [4]:

��� = �−�� �√ (2.5)

Keterangan :

rpbi = Koefisien korelasi point beiseral yang melambangkan kekuatan korelasi antara variabel I dengan variabel II, yang dalam hal ini dianggap sebagai koefisien validitas butir soal.

Mp = Skor rata-rata hitung yang dimiliki peserta tes, untuk butir soal yang bersangkutan telah dijawab dengan benar.

Mt = Skor rata-rata dari total

SDt = Standar Deviasi standar dari skor total p = Proporsi siswa/i yang menjawab benar q = proporsi siswa/i yang menjawab salah

(21)

� =∑ �� (2.6)

Keterangan :

Mt = Nilai rata-rata dari skor total Xt = Skor total jawaban benar siswa/i N = Jumlah siswa/i

Selanjutnya mencari nilai p yaitu proporsi siswa/i yang menjawab benar dengan menggunakan rumus [4]:

= ℎ � � ℎ � �� � �

(2.7)

Selain itu cari nilai q yaitu proporsi siswa/i yang menjawab salah dengan menggunakan rumus [4]:

= ℎ � � ℎ � �� � ℎ

(2.8) Selanjutnya mencari nilai deviasi (SDt) dengan menggunakan rumus [4]:

�� = √∑ �� − ∑ �� (2.9)

Keterangan :

SDt = nilai standar deviasi

Xt = Skor total jawaban benar siswa/i N = Jumlah siswa/i

Selanjutnya mencari mean (rata-rata) dari skor total yang dijawab benar dengan rumus [4]:

�=�� � � ℎ �� �

(2.10)

(22)

Reliabilitas merupakan derajat konsistensi di antara dua buah hasil pengukuran pada objek yang sama. Reliabilitas ini berkaitan dengan prestasi atau kemampuan seseorang siswa/i. konsistensi ini diukur dengan butir soal yang berbeda tetapi memiliki karakteristik yang sama.

Berdasarkan uraian di atas, maka dalam pembuatan alat ukur dalam dunia pendidikan harus dilakukan secermat mungkin dan disesuaikan dengan kaidah-kaidah yang telah ditentukan oleh ahli-ahli pengukuran di bidang pendidikan. Untuk melihat reliabilitas suatu alat ukur, yang berupa suatu indeks reliabilitas, dapat dilakukan penelaahan secara statistik. Nilai ini biasa dinamakan dengan koefisien reliabilitas (reliabilitycoefficient).

Untuk menentukan nilai reliabilitas suatu tes (butir soal berbentuk pilihan ganda dapat menggunakan rumus Kuder-Richardson (KR-) [4]:

= � − ∑ � � �

(2.11) Keterangan :

r11 = Koefisien reliabilitas tes n = banyaknya soal tes St2 = Varian total

pi = proporsi peserta tes menjawab benar qi = proporsi peserta tes menjawab salah

Karena nilai varian total (St2) belum diketahui maka hitung dengan rumus [4]:

= ∑ �� (2.12)

Keterangan :

St2 = Nilai varian total

Xt = Jumlah skor benar setiap peserta tes N = Jumlah siswa/i

(23)

∑ �

� = ∑ �� −

∑ �� (2.13)

Selanjutnya dalam pemberian interpretasi reliabilitas tes terhadap koefisien reliabilitas tes (r11) umumnya digunakan patokan seperti pada Tabel 2.5

Tabel 2.5 Interpretasi Koefisien Reliabilitas Tes

Koefisien Reliabilitas Tes (r11) Interpretasi

>= 0,70 Reliabilitas tinggi (reliabel) < 0,70 Reliabilitas rendah (un-reliabel)

1.2.3.2 Analisis Kemampuan Siswa

Analisis kemampuan siswa/i adalah analisis yang dilakukan setelah tes berlangsung untuk memetakan kemampuan siswa/i baik kelemahan atau kelebihan siswa/i pada materi yang telah diajarkan. Sehingga dengan analisis ini dapat diketahui pemahaman siswa/i terhadap silabus yang terkait dengan butir soal.

Analisis kemampuan siswa/i dilakukan dengan menyispkan silabus yang terkait pada butir soal kemudian setelah dilakukan tes akan dihitung sekor siswa/i dan jumlah soal yang salah dan benar sehingga setelah di hitung per kelas ataupun per angkatan guru dapat melihat kemampuan sebenarnya siswa/i sebenarnya pada tes. Analisis ini guru dapat menggunakannya sebagai evaluasi pembelajaran tambahan pada persiapan ujian nasional.

Dalam perangkat LMS tersedia banyak fitur-fitur dalam mendukung sistem pengelolaan kegiatan pembelajaran mulai dari pengelolaan siswa/i, guru, materi hingga tryout online yang terdapat pada LMS itu sendiri.

1.2.4 Sistem Ujian TryoutOnline

(24)

berjalan, peserta didik diharuskan dapat menguasai teknologi dan konsep kurikulum 13 yang pepperless. Dimana materi dan media kertas akan dikurangi dalam penggunaanya.

Sistem Ujian Tryout Online digunakan sebagai sarana latihan dan tes kemampuan peserta didik dalam menghadapi ujian nasional. Kelebihan sistem ujian

tryout online ini adalah efesiensi dalam penggunaan waktu pemeriksaan dan keakuratan hasil analisis. Dimana guru dan murid dapat mengetahui kemampuan siswa/i dan tata letak pemahaman siswa/i pada silabus. Selain itu guru dapat melihat analisis butir soal yang dilakukan otomatis sehingga membantu dalam sisi kinerja dan bahan diskusi pembelajaran.

1.3 Tools Pendukung pembangunan perangkat lunak

1.3.1 Flowmap

Flowmap adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur daru suatu program, Flowmap juga gabungan dari peta dan

Flowchart. Flowchart adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Flowchart

merupakan cara penyajian dari suatu algoritma.

Dengan Flowmap maka dapat membantu analisis programmer untuk memecahkan masalah dalam segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif pengoprasian. Flowmap digambarkan dari halaman atas ke bawah dan kiri ke kanan.

Dalam Flowmap terdiri dari beberapa jenis, yaitu : 1. Flowmap Sistem

2. FlowmapPaperwork atau Flowmap dokumen 3. Flowmap Skematik

(25)

1.3.2 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram DFD merupakan model logis untuk menjelaskan sistem yang sudah ada atau sistem yang baru diperkenalkan. DFD merupakan alat yang praktis untuk membantu analis dalamm tahap analisis dan desain pada perkembangan sistem. Salah satu keuntungan utama adalah bahwa DFD membantu komunikasi antara pemakai dan analis sistem [6]. DFD terdiri dari beberapa level, DFD level tertinggi atau level 0 adalah diagram konteks. Level DFD dari diagram konteks akan diturunkan dalam beberapa level proses agar dapat dilihat dan semakin jelas alur proses yang akan terjadi.

Diagram Konteks merupakan diagram yang terdiri dari suatu proses yang menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram Konteks merupakan level tertinggi dari DFD yag menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem, yang dipresentasikan dengan lingkaran tunggal. Dalam diagram konteks tidak boleh ada data store.

Dalam Data Flow Diagram (DFD) terdiri dari sejumlah komponen yang sederhana, yaitu :

1. Proses (process) adalah komponen yang menunjukan transformasi dari masukan dan keluaran, dalam hal ini masukan dapat menjadi hanya satu keluaran atau sebaliknya.

2. Aliran (flows) adalah komponen untuk menggambarkan gerakan paket data atau informasi dari satu bagian ke bagian lain dari sistem dimana penyimpanan mewakili lokasi penyimpanan data.

3. Penyimpanan (Store) adalah komponen memodelkan kumpulan data atau paket data.

(26)

1.3.3 Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) yaitu model yang menggambarkan isi komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang merepresentasikan seluruh fakta dari dunia nyata yang ditinjau. [2]

ERD digunakan oleh perancang sistem untuk memodelkan data yang nantinya akan dikembangkan menjadi basis data (database). ERD ini juga merupakan model konseptual yang dapat mendeskripsikan hubungan antara file yang digunakan untuk memodelkan struktur data serta hubungan antar data.

Dalam ERD terdapat kardinalitas antar himpunan entitas diantaranya one-to-one, one-to-many dan many-to-many. Berikut adalah penjelasan berdasarkan dari kardinalitas :

a. satu ke satu (one-to-one)

kardinalitas ini berarti setiap entitas pada suatu himpunan entitas berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada suatu himpunan entitas lagi, dan begitu pula sebaliknya.

b. satu ke banyak (one-to-many)

kardinalitas ini berati setiap entitas pada suatu himpunan entitas berhubungan dengan banyak himpunan entitas, tetapi tidak dengan sebaliknya

c. banyak ke banyak (many-to-many)

(27)

27

Analisis sistem adalah penguraian terhadap suatu sistem yang sedang berjalan ke dalam bagian-bagian komponennya sehingga dapat di identifikasi dan di evaluasi masalah, kelemahan dan hambatan yang terjadi sehingga diharapkan dapat diusulkan solusi yang dapat membantu pada sistem yang telah ada sebelumnya. Pada analisis sistem ini akan dibahas mengenai analisis masalah, analisis fungsional, analisis non-fungsional dan analisis pengguna.

3.1.1 Analisis Masalah

Analisis masalah akan menjelaskan tentang masalah yang ada pada saat penulis melakukan penelitian di SMA Negeri 2 Bandung, sebelum dibangunnya suatu sistem evaluasi hasil penilaian tryout. Berdasarkan analisis masalah yang telah dilakukan, terdapat beberapa masalah yaitu :

1. Analisis hasil tryout dibutuhkan waktu yang relatif lama dan kurang akurat dikarenakan jumlah lembar jawaban yang relatif banyak dan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk memeriksa lembar jawan hanya satu orang.

2. Analisis kemampuan siswa/i kurang menggambarkan kemampuan dan perkembangan siswa/i dimana analisis yang dilakukan hanya menghitung skor siswa/i apakah telah memenuhi standar kelulusan yang telah ditentukan oleh sekolah.

3. Siswa/i tidak mengetahui kesalahan sendiri saat mendapatkan hasil tryout yang hanya mendapatkan nilai dan status kelulusan saja pada setiap ujian tryout

dibagikan.

4. Kepala sekolah dan guru sulit untuk memonitor perkembangan nilai tryout

setiap gelombangnya.

(28)

3.1.2 Analisis sistem yang sedang berjalan

Learning Management System (LMS) yang tengah berjalan di SMA Negeri 2 Bandung dapat digunakan oleh siswa/i, guru, kepala sekolah dan administrator. Siswa/i dapat mengakses LMS ini untuk keperluan pencarian materi, download

materi, melihat tugas, download tugas, upload tugas, melihat informasi terbaru, mengikuti ujian online, berdiskusi dengan teman dan guru melalui forum, merubah

profile dan melihat histori nilai. Guru dapat mengakses LMS untuk keperluan menambah materi, upload tugas, monitoring tugas, menyelenggarakan ujian online, meng-posting pengumuman, melihat nilai siswa/i dan berdiskusi dengan murid ataupun dengan guru lain melalui forum. Kepala sekolah dapat melihat aktifitas guru dan monitoring nilai ujian online. Admin dapat mengelola data kelas, siswa/i, guru, pelajaran, data ajar mengajar mata pelajaran dan tahun ajaran.

Analisis sistem yang sedang berjalan di SMA Negeri 2 Bandung memiliki beberapa prosedur, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Prosedur pelaksanaan tryout di sekolah 2. Prosedur analisis hasil tryout

3.1.2.1 Prosedur pelaksanaan tryout di sekolah

Prosedur pelaksanaan tryout yang dilakukan sekolah SMA Negeri 2 Bandung melibatkan tata usaha, guru pengawas dan siswa/i. Langkah-langkah prosedur tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Pengawas mempersiapkan lembar jawaban kosong, absensi peserta tryout dan Soal tryout.

2. Pengawas memberikan absensi kepada siswa untuk ditantatangani oleh siswa/i sebagai bukti kehadiran

3. Siswa menandatangani absensi kemudian siswa menyerahkan kembali absensi kepada pengawas

(29)

sesuai dengan jumlah siswa/i yang hadir dan lembar absensi yang telah diisi disimpan.

5. Siswa/i menerima soal dan lembar jawaban kosong kemudian siswa/i mengerjakan soal dalam kurun waktu yang telah ditetapkan sekolah.

6. Setelah waktu habis, siswa/i mengumpulkan soal dan lembar jawaban yang telah terisi kepada pengawas.

7. Setelah tryout berakhir, Pengawas menyimpan lembar jawaban dan lembar soal untuk dianalisis.

Berikut adalah aliran data dari prosedur diatas digambarkan dalam bentuk

(30)

Gambar 3.1 Flowmap pelaksanaan tryout 3.1.2.2 Prosedur analisis hasil tryout

Prosedur analisis hasil tryout yang dilakukan di SMA Negeri 2 Bandung melibatkan guru dan panitia. Langkah-langkah prosedur tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :

(31)

2. Staf kurikulum menerima lembar soal dan lembar jawaban siswa/i kemudian dikelompokan dari nilai tertinggi hingga nilai terendah per kelas. Kemudian staf kurikulum melakukan pemeriksaan dengan mesin pemindai lenbar jawaban per kelas.

3. Setelah selesai diperiksa, staf kurikulum menganalisis hasil tryout untuk menentukan kelayakan soal.

4. Setelah selesai dianalisis staf kurikulum membuat laporan hasil analisis kelayakan soal & laporan hasil tryout kemudian mencetaknya Kemudian kurikulum menyiapkan lembar jawaban untuk dinilai setelah itu lembar jawaban yang telah diberi nilai untuk diserahkan kepada wali kelas masing-masing kelas

5. Hasil analisis kelayakan soal di gunakan kurikulum untuk menyortir soal mana saja yang baik atau buruk, jika soal baik maka kurikulum akan mengarsipkan soal sedangkan jika ada soal yang buruk akan diserahkan kepada guru untuk dikoreksi.

6. Guru menerima soal yang akan dikoreksi, setelah itu guru mengkoreksi soal dan kemudian diserahkan kembali ke kurikulum agar dapat diarsipkan oleh kurikulum

7. Laporan hasil tryout dan lembar jawaban yang telah diberi nilai diterima oleh wali kelas untuk dibagikan kepada siswa/i.

Berikut adalah aliran data dari prosedur diatas digambarkan dalam bentuk

(32)

Gambar 3.2 Flowmap analisis hasi tryout

3.1.3 Analisis Aturan Bisnis

Aturan bisnis akan diterapkan pada sistem yang akan dikembangkan, dengan aturan sebagai berikut :

(33)

2. Butir soal yang dianalisis adalah soal yang sudah dijawab oleh siswa/i. 3. Siswa/i yang dapat mengikuti ujian tryout hanya siswa/i kelas XII.

4. Siswa/i melaksanakan ujian tryout sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. 5. Batas waktu maksimal untuk input soal oleh guru yaitu 1 hari sebelum tryout

dilaksanakan.

6. Petugas yang bisa input soal tryout adalah guru dari tim penyusun yang diberi kewenangan sebagai ketua tim penyusun.

7. Sistem akan menutup secara otomatis ujian tryout jika waktu yang telah ditentukan telah dilampaui.

8. Waktu keterlambatan masuk ke ujian tryout adalah 10 menit, jika lebih dari 10 menit siswa/i tidak dapat mengikuti ujian tryout.

9. Nilai akan ditampilkan setelah waktu ujian tryout telah berakhir.

10.Status kelulusan akan ditampilkan jika siswa/i telah mengikuti seluruh mata pelajaran yang di ujikan.

11.Jika ada salah satu mata pelajaran yang tidak diikuti oleh siswa/i maka akan di buka aksesnya khusus untuk siswa/i bersangkutan setelah siswa/i berkonsultasi dengan wali kelas.

3.1.4 Analisis Monitoring

Analisis monitoring disini adalah monitoring nilai tryout setiap mata pelajaran dan dilihat perkembanganya pada setiap gelombangnya. Analisis monitoring nilai tryout ini dapat dikelompokan per kelas, per jurusan dan per angkatan. Analisis ini disajikan untuk guru dan kepala sekolah dengan tujuan untuk mengevaluasi perkembangan siswa/i dan mengetahui kelas mana atau siswa/i yang bermasalah terhadap mata pelajaran, sehingga guru dapat mengambil keputusan untuk memperbaiki masalah tersebut baik dengan pelajaran tambahan atau kebijakan lainya.

(34)

Tabel 3.1 Indikator Kelulusan

Aturan Keterangan

Nilai per mata pelajaran > 4.0 Lulus rata-rata nilai seluruh pelajaran > 5.0 Lulus

Berdasarkan pada Tabel 3.1 jika salah satu nilai mata pelajaran kurang dari 4.0 sedangkan rata-rata nilainya lebih dari 5.0 maka siswa/i tersebut dikatakan tidak lulus. Untuk dapat memperjelas, sebagai contoh diambil daftar nilai per gelombang kelas XII IPA 1 yang dapat dilihat pada lampiran C Tabel C-1. dapat terlihat mana saja siswa/i yang lulus dan siswa/i yang tidak lulus. Adapun warna pada kolom nilai dimana warna biru itu berarti telah memenuhi minimal indikator kelulusan yang telah ditetapkan, warna orange berarti tidak memenuhi minimal indikator kelulusan, dan warna abu berarti tidak mengikuti ujian tryout.

Sebagai contoh agar dapat mengetahui lulus apa tidaknya siswa/i maka diambil sampel 5 siswa/i pada gelombang 1, kemudian simpulkan apakah siswa/i tersebut sudah memenuhi indikator kelulusan yang telah ditetapkan atau belum seperti terlihat pada Tabel 3.2

Tabel 3.2 Sampel daftar nilai tryout gelombang 1 siswa/i kelas XII IPA 1

No Nama Gelombang 1

Rata-rata Keterangan

B.ind B.ing Mtk Biologi Fisika Kimia

1 TAFWIDA HESAPUTRA 5.0 5.8 6.8 8.0 7.0 5.0 6.3 LULUS

2 RIZKI MUHAMMAD

RIDWAN 5.2 5.1 4.5 4.6 4.1 4.8 4.7 TIDAK

3 ALANIS IARAVIKA 0.0 5.0 6.0 7.0 7.0 5.4 5.1 TIDAK

4 MUHAMMAD ARSYAD 3.7 5.0 6.1 7.0 6.0 8.7 6.1 TIDAK

5 TIARA GREVILLEA 5.0 3.6 0.0 5.0 6.6 6.6 4.5 TIDAK

(35)

1. siswa/i yang bernama Tafwida Hesaputra dikatakan lulus karena nilai pada setiap mata pelajaran > 4.0 dan rata-rata nilai-nya > 5.0.

2. Siswa/i yang bernama Rizki Muhammad Ridwa dikatakan tidak lulus dikarenakan rata-rata nilai-nya < 5.0, walaupun nilai pada setiap pelajaranya dikatakan > 4.0

3. Siswa/i yang bernama Alanis Iaravika dikatakan tidak lulus dikarenakan pada pelajaran B.indonesia siswa/i tersebut tidak menghadiri ujian tryout

4. Siswa/i yang bernama Muhammad Arsyad dikatakan tidak lulus dikarenakan pada pelajaran B.indonesia < 4.0 walaupun rata-rata nilai-nya telah terpenuhi 5. Siswa/i yang bernama Riara Grevillea tidak lulus dikarenakan pada pelajaran

B.inggris < 4.0 dan pada pelajaran matematika siswa/i tersebut tidak hadir. Setelah diketahui kondisi dimana siswa/i dapat lulus atau tidak lulus maka dapat ditentukan lulus tidaknya seluruh siswa/i kelas XII IPA 1 dan didapat rekapitulasi nilai & kelulusan siswa/i kelas XII IPA 1 pada lampiran C Tabel C-2. Dari rekapitulasi tersebut dapat diketahui perkembangan nilai siswa/i per gelombangnya apakah siswa/i tersebut perkembanganya baik atau perkembanganya kurang baik pada mata pelajaran tertentu atau keseluruhan. Untuk dapat memperjelas perkembanganya, ambil contoh sampel salah satu nilai bahasa indonesia siswa/i bernama Tafwida Hesaputra dan Ayu Anjani pada tabel Tabel 3.3

Tabel 3.3 Daftar nilai siswa/i setiap gelombang

Nama Gelombang Keterangan

1 2 3 4

Amanda Nabilah 6.3 7.3 8.5 9.3 Baik

Muhamad Agung 8.0 7.7 8.0 7.1 Cukup Baik

Aldhy

Syaifurrachman 6.2 6.1 5.5 7.0 Kurang Baik

(36)

Terlihat pada Tabel 3.3, nilai bahasa Indonesia siswa/i bernama Tafwida Hesaputra tersebut mengalami perkembangan yang baik dikarenakan nilai rata-rata dari setiap gelombang terjadi peningkatan walaupun pada gelombang 3 terjadi penurunan 0.1 tidak terpengaruh dikarenakan hasil akhir pada gelombang 4 dapat mempersentasikan kesiapan siswa/i terkait untuk Ujian Nasional. Sedangkan siswa/i bernama Ayu Anjani tersebut tidak mengalami perkembangan yang baik dikarenakan nilai rata-rata dari setiap gelombang siswa/i tersebut terjadi penurunan. Terlihat pada Lampiran C Tabel C-2 dapat diketahui juga jumlah siswa/i yang lulus dan siswa/i yang tidak lulus per gelombangnya untuk dapat lebih jelasnya dibuatkan dalam bentuk persentase kelulusan pada setiap gelombangnya, untuk lebih jelasnya dapat dibuat tabel seperti pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4 Jumlah siswa/i kelas XII IPA 1 lulus per gelombang

Gelombang Jumlah Lulus

Jumlah

Tidak Lulus

Persentase

Kelulusan

1 24 18 57 %

2 37 5 88 %

3 36 6 85 %

4 37 5 88 %

(37)

Tabel 3.5 Perkembangan Jumlah siswa/i lulus per kelas setiap gelombang

Kelas

Gelombang 1 Gelombang 2 Gelombang 3 Gelombang 4

Jumlah

Tabel 3.5 memperlihatkan perkembangan jumlah siswa/i lulus per gelombang setiap kelasnya. Dengan informasi ini dapat dimanfaatkan oleh guru maupun kepala sekolah untuk memonitoring kesiapan setiap kelasnya dalam menghadapi Ujian Nasional dan juga dapat menjadi evaluasi sistem pembelajaran di SMA Negeri 2 Bandung.

3.1.5 Analisis Kemampuan Siswa

(38)

Sebelum dianalisis paket soal harus dibuat dengan beberapa aturan yaitu Komposisi materi yang terkandung. Komposisi materi ini terkandung materi dari kelas X hingga kelas XII, komposisi ini diatur oleh tim penyusun soal dalam bentuk persentase. Misal dalam satu paket soal yang berjumlah 40 soal mata pelajaran B.indonesia diatur komposisi dengan komposisi materi kelas X adalah 20% dari jumlah soal, materi kelas XI adalah 30% dari jumlah soal dan 50% dari jumlah soal. Sehingga didapat komposisinya yaitu 8 soal dengan materi kelas X, 12 soal dengan materi kelas XI dan 20 soal dengan materi kelas XII.

Setelah diatur komposisinya, buat soal sesuai dengan komposisi. Pada setiap soal atur materi yang terkandung dalam soal tersebut untuk lebih jelasnya perhatikan Tabel 3.6.

Tabel 3.6 Materi pada Soal

Materi Kelas Materi Nomor Soal

X Puisi, Pantun dan Syair 1,2,3,4

Novel dan Cerpen 5

Eksposisi 6,7

Komentar 8

XII Kalimat 9,10,11,12

Paragraf Induktif dan

Deduktif

12,14

Frase, Kalusa & Hikayat 15,16,17,18

Karya Tulis Ilmiah,

Proposal, Naskah Drama

19,20

XII Jenis Paragraf 21,22,21,22,23,24,40

Perubahan Makna 25,26,27,28,29

Fakta dan Opini 30,31,32,33,34

Sastra dan Kritik Sastra 35,36,37,38,39

(39)

dan salah yang berkaitan dengan materi kelas. Analisis ini terbagi 2 yaitu analisis kemampuan siswa/i per kelas dan analisis kemampuan Individual.

1. Analisis Kemampuan Siswa/i per Kelas

Analisis kemampuan siswa/i per kelas adalah analisis yang dilakukan untuk mengetahui pemahaman siswa/i terhadap materi yang telah diajarkan. Analisis dapat menjadi tolak ukur keberhasilan siswa/i satu kelas dalam meresap materi. Analisis kemampuan siswa/i per kelas dihitung jumlah siswa/i yang menjawab benar dan salah pada satu butir soal dan kemudian diakumulasikan dan dihitung persentasenya untuk setiap materi kelas. Misalkan kelas XII IPA 1 yang telah menyelesaikan ujian maka didapatkan akumuasli jawaban benar dan salah untuk setiap materi kelas sebagai dalam Tabel 3.7

Tabel 3.7 Daftar Total Jawaban per Materi Kelas

(40)

Nama X (8 Soal) XI (12 Soal) XII (20 Soal) Benar Salah Benar Salah Benar Salah

CLARISSA SISWARA 4 4 10 2 11 9

AMILA NUR FASYA 5 3 8 4 19 1

DEVI REVITA LESTARI 7 1 9 3 18 2

EZRA DRIEKA 6 2 10 2 20 0

GHEFIRA NUR FATIMAH 3 5 10 2 13 7

NABILA BELLA 4 4 10 2 17 3

NURRYAMANDA 5 3 7 5 15 5

NURWILDAN AGUSTIAN 3 5 8 4 19 1

ALANIS TIARAVIKA 7 1 6 6 16 4

ANNISA AZALIA 4 4 8 4 14 6

TIARA GREVILLEA 4 4 4 8 18 2

DAMAR ABIATMO 6 2 12 0 16 4

SITTI MAULUDY 8 0 10 2 14 6

DERYAN TRIARYA 4 4 6 6 18 2

RANISA LARASATI 2 6 7 5 15 5

YUMIKO AUDI 8 0 8 4 19 1

IGNATUS 5 3 5 7 13 7

NADYA TARA AUDINA 7 1 7 5 20 0

PRANA ALFARISI 8 0 10 2 15 5

GALIH FEBRIAN 4 4 4 8 13 7

MUHAMMAD ARSYAD 8 0 7 5 18 2

PRASANTI HANSA 5 3 12 0 14 6

YEVI NADIA PUTRI 4 4 6 6 13 7

(41)

�� � � = � � � � � � (3.1)

Misalkan untuk materi kelas X didapat total jawaban benar siswa/i berjumlah 237 jawaban dan jawaban salah 99 jawaban. Kemudian didapat juga total jawaban siswa/i dari perjumlahan total jawaban benar dan total jawaban salah yaitu 336 jawaban untuk materi kelas X sehingga persentase jawaban benar =

� dan begitu pun untuk persentase jawaban salah. Setelah itu hitung juga persentasi materi kelas selanjutnya. Untuk dapat lebih jelas lihat pada Tabel 3.8

Tabel 3.8 Persentase Jawaban Benar dan Salah

Materi

Dari tabel diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kemampuan siswa/i kelas XII IPA 1 terhadap materi dianggap baik karena persentase jawaban benar lebih besar dari persentase jawaban salah. Analisis kemampuan siswa/i per kelas dapat menjadi tolak ukur keberhasilan siswa/i dalam menyerap materi yang telah diajarkan.

2. Analisis kemampuan per siswa

Analisis kemampuan ini adalah analisis yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan individual siswa/i terhadap materi yang dipelajari. Analisis dapat menjadi tolak ukur keberhasilan siswa/i dalam meresap materi dan mengetahui kelemahan siswa/i tersebut.

(42)

Tabel 3.9 Detail Jawaban Siswa/i Per Materi Kelas

Nama X (8 Soal) XI (12 Soal) XII (20 Soal) Benar Salah Benar Salah Benar Salah

TAFWIDA

HESAPUTRA 6 2 6 3 18 4

Dari Tabel 3.9 diatas dapat diketahui lebih detail soal mana saja yang dijawab benar dan dijawab salah pada setiap materi kelasnya pada Tabel 3.6. Dari tabel detail diatas juga dapat ditarik kesimpulan apa saja kandungan dari soal yang dijawab salah dan dapat dibentuk dalam bentuk persentase pemahaman dengan menggunakan rumus (3.2)

�� � � = � � � (3.2)

Dengan menyajikannya dalam bentuk persentase guru dapat lebih mudah mengetahui kelemahan siswa/i bersangkutan. Sebagai acuan terdapat indikator yang ditetapkan oleh bagian kurikulum SMA Negeri 2 Bandung dimana dapat ditunjukan pada Tabel 3.10

Tabel 3.10 Indikator Keterangan Pemahaman Siswa

Persentase Keterangan

0% - 30% Kurang 31% - 50% Cukup 51% - 80% Baik 81% - 100% Baik Sekali

(43)

Tabel 3.11 Pemahaman Siswa/i

Pemahaman Keterangan

X Puisi, Pantun dan Syair 4 1 25% Kurang

Karya Tulis Ilmiah, Proposal, Naskah Drama

Dari Tabel 3.11 dapat disimpulkan bahwa siswa/i yang bernama TAFWIDA HESAPUTRA terdapat kelemahan-kelemahan berbentuk persentase pemahaman. Kesimpulan ini siswa/i tersebut dapat mengetahui kelemahanya dan dapat berlatih lebih banyak pada materi yang diuraikan diatas dan juga guru mengetahui kelemahan-kelemahan siswa/i tersebut sehingga dapat mengambil tindakan seperti memberikan pelajaran tambahan atau kebijakan lainya.

3.1.6 Analisis Butir Soal

(44)

dilakukan didalamnya terdapat beberapa proses yaitu tingkat kesukaran, daya pembeda, efektifitas pengecoh, validitas dan reliabilitas.

Contoh, terdapat daftar jawaban ujian tryout bahasa Indonesia kelas XII kelas IPA 1 yang terdiri dari 10 soal pilihan ganda yang terdapat pada Tabel 3.12 dibawah ini.

Tabel 3.12 Daftar jawaban Tryout B.Indonesia Kelas XII IPA 1

No Nama Nomor Soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 TAFWIDA HESAPUTRA C C D E E B D A D B

2 AMANDA NABILAH A A D A A A C D D B

3 INDRA AROVAH C A D E A A A A D B

4 VALENTYO RIZKY A A C E A A C D A A

5 ARVIN DWI RYANTO C A D A B A C D D D

6 AYU ANJANI B B C A D D C E D B

7 LUTFHI KHAIRUNNISA C D D A E A D E D B

8 RIZKI MUHAMMAD A A D A A A C D D B

9 SHEILA AMANDA A A D E A A C D D B

10 AFIF SYIFA'UL HAYAT C C D E E B D A D B

11 WINDU MUHAMMAD C A D E B A C E D B

12 FITHRIYYAH C A D A B A C D D D

13 MUHAMMAD TAUFIQ A A D A A A C D D B

14 MUTIA ADISTI C A D A B A C D D D

15 R. HILMAN WIRAYUDHA C D D A E A D E D B

16 ALDHY SYAIFUR C A D E A A C E D B

(45)

No Nama Nomor Soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

18 RAJA PUTRA DWI C A D E B A C E D B

19 ZAHRA PUTRI FITRIANTI C C D E E B D A D B

20 CLARISSA SISWARA C A D E A A C E D B

21 AMILA NUR FASYA C A E E C C A D D B

22 DEVI REVITA LESTARI C A D A B A C D D D

23 EZRA DRIEKA D A D A E E C C D B

24 GHEFIRA NUR FATIMAH B B C A D D C E D B

25 NABILA BELLA A A A A A A C D D B

26 NURRYAMANDA C A D A B A C D D D

27 NURWILDAN AGUSTIAN A A D E A A C D D B

28 ALANIS TIARAVIKA C A C E E D D C C A

29 ANNISA AZALIA B B C A D D C E D B

30 TIARA GREVILLEA C E D C A A E E A B

31 DAMAR ABIATMO A A D A A A C D D B

32 SITTI MAULUDY C A C D E A C C A A

33 DERYAN TRIARYA C A D E A E B E D B

34 RANISA LARASATI A A A C D D C E A A

35 YUMIKO AUDI A A D C A A C E D B

36 IGNATUS A V D A A A C D D B

37 NADYA TARA AUDINA B A C A D D C E D B

38 PRANA ALFARISI C C D A B A C D D D

39 GALIH FEBRIAN A C D E A B C E D A

(46)

No Nama Nomor Soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

41 PRASANTI HANSA C A D E A E B E D B

42 YEVI NADIA PUTRI A A D E A A C D D B

Kunci Jawaban C A D E A A C E D B

Untuk dapat melakukan analisis kesukaran soal maka lakukan perhitungan skor dengan menggunakan rumus (2.3). Contoh, untuk menghitung skor siswa/i dengan nama Amanda Nabilah ketahui dahulu jumlah soal yang dia jawab benar, yaitu 7 soal yang dijawab benar kemudian hitung skor dengan menggunakan rumus (2.3) yaitu ���� = � � = � , kemudian hitunglah semua skor setiap siswa/i cara dan rumus yang sama. maka didapat daftar skor tryout kelas XII IPA 1 yang dapat dilihat pada Tabel 3.13

Tabel 3.13 Daftar Skor tryout B.Indonesia Kelas XII IPA 1

No Nama Nomor Soal Skor

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 TAFWIDA HESAPUTRA C C D E E B D A D B 50

2 AMANDA NABILAH A A D A A A C D D B 70

3 INDRA AROVAH C A D E A A A A D B 80

4 VALENTYO RIZKY A A C E A A C D A A 50

5 ARVIN DWI RYANTO C A D A B A C D D D 60

6 AYU ANJANI B B C A D D C E D B 40

7 LUTFHI KHAIRUNNISA C D D A E A D E D B 60

8 RIZKI MUHAMMAD A A D A A A C D D B 70

9 SHEILA AMANDA A A D E A A C D D B 80

(47)

No Nama Nomor Soal Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

11 WINDU MUHAMMAD C A D E B A C E D B 90

12 FITHRIYYAH C A D A B A C D D D 60

13 MUHAMMAD TAUFIQ A A D A A A C D D B 70

14 MUTIA ADISTI C A D A B A C D D D 60

15 R. HILMAN WIRAYUDHA C D D A E A D E D B 60

16 ALDHY SYAIFUR C A D E A A C E D B 100

17 MUHAMMAD AGUNG C C D E E B D A D B 50

18 RAJA PUTRA DWI C A D E B A C E D B 90

19 ZAHRA PUTRI FITRIANTI C C D E E B D A D B 50

20 CLARISSA SISWARA C A D E A A C E D B 100

21 AMILA NUR FASYA C A E E C C A D D B 50

22 DEVI REVITA LESTARI C A D A B A C D D D 60

23 EZRA DRIEKA D A D A E E C C D B 50

24 GHEFIRA NUR FATIMAH B B C A D D C E D B 40

25 NABILA BELLA A A A A A A C D D B 70

26 NURRYAMANDA C A D A B A C D D D 60

27 NURWILDAN AGUSTIAN A A D E A A C D D B 80

28 ALANIS TIARAVIKA C A C E E D D C C A 30

29 ANNISA AZALIA B B C A D D C E D B 40

30 TIARA GREVILLEA C E D C A A E E A B 60

31 DAMAR ABIATMO A A D A A A C D D B 70

32 SITTI MAULUDY C A C D E A C C A A 40

(48)

No Nama Nomor Soal Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

34 RANISA LARASATI A A A C D D C E A A 30

35 YUMIKO AUDI A A D C A A C E D B 80

36 IGNATUS A V D A A A C D D B 70

37 NADYA TARA AUDINA B A C A D D C E D B 40

38 PRANA ALFARISI C C D A B A C D D D 60

39 GALIH FEBRIAN A C D E A B C E D A 60

40 MUHAMMAD ARSYAD C C D E E B D A D B 50

41 PRASANTI HANSA C A D E A E B E D B 80

42 YEVI NADIA PUTRI A A D E A A C D D B 80

Kunci Jawaban C A D E A A C E D B

Urutkan dari skor tertinggi hingga skor terendah sehingga didapat daftar skor tryout kelas XII IPA 1 yang telah terurut seperti pada Tabel 3.14

Tabel 3.14 Daftar Skor Tryout yang Terurut Kelas XII IPA 1

No Nama Nomor Soal Skor

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 ALDHY SYAIFUR C A D E A A C E D B 100

2 CLARISSA SISWARA C A D E A A C E D B 100

3 WINDU MUHAMMAD C A D E B A C E D B 90

4 RAJA PUTRA DWI KALISA C A D E B A C E D B 90

5 INDRA AROVAH C A D E A A A A D B 80

6 SHEILA AMANDA MIZANI A A D E A A C D D B 80

7 NURWILDAN AGUSTIAN A A D E A A C D D B 80

8 DERYAN TRIARYA C A D E A E B E D B 80

(49)

No Nama Nomor Soal Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

10 PRASANTI HANSA C A D E A E B E D B 80

11 YEVI NADIA PUTRI A A D E A A C D D B 80

12 AMANDA NABILAH A A D A A A C D D B 70

13 RIZKI MUHAMMAD A A D A A A C D D B 70

14 MUHAMMAD TAUFIQ A A D A A A C D D B 70

15 NABILA BELLA IFHTIKAR A A D A A A C D D B 70

16 DAMAR ABIATMO A A D A A A C D D B 70

17 IGNATUS A A D A A A C D D B 70

18 ARVIN DWI RYANTO C A D A B A C D D D 60

19 LUTFHI KHAIRUNNISA C D D A E A D E D B 60

20 FITHRIYYAH C A D A B A C D D D 60

21 MUTIA ADISTI NUGROHO C A D A B A C D D D 60

22 R. HILMAN WIRAYUDHA C D D A E A D E D B 60

23 DEVI REVITA LESTARI C A D A B A C D D D 60

24 NURRYAMANDA C A D A B A C D D D 60

25 TIARA GREVILLEA C E D C A A E E A B 60

26 PRANA ALFARISI SUHUD C A D A B A C D D D 60

27 GALIH FEBRIAN A C D E A B C E D A 60

28 TAFWIDA HESAPUTRA C C D E E B D A D B 50

29 VALENTYO RIZKY A A C E A A C D A A 50

30 AFIF SYIFA'UL HAYAT C C D E E B D A D B 50

31 MUHAMMAD AGUNG C C D E E B D A D B 50

32 ZAHRA PUTRI FITRIANTI C C D E E B D A D B 50

33 AMILA NUR FASYA C A E E C C A D D B 50

34 EZRA DRIEKA D A D A E E C C D B 50

35 MUHAMMAD ARSYAD C C D E E B D A D B 50

36 AYU ANJANI B B C A D D C E D B 40

(50)

No Nama Nomor Soal Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

38 ANNISA AZALIA B B C A D D C E D B 40

39 SITTI MAULUDY C A C D E A C C A A 40

40 NADYA TARA AUDINA B B C A D D C E D B 40

41 ALANIS TIARAVIKA C A C E E D D C C A 30

42 RANISA LARASATI A A A C D D C E A A 30

Kunci Jawaban C A D E A A C E D B

Setelah data terurut dari skor tertinggi hingga skor terendah selanjutnya tandai jawaban benar dengan tanda + dan jawaban salah ditandai dengan symbol – seperti ditunjukan pada Tabel 3.15.

Tabel 3.15 Daftar jumlah jawaban benar dan salah Kelas XII IPA I

No Nama Nomor Soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 ALDHY SYAIFUR + + + + + + + + + +

2 CLARISSA SISWARA + + + + + + + + + +

3 WINDU MUHAMMAD + + + + - + + + + +

4 RAJA PUTRA DWI KALISA + + + + - + + + + -

5 INDRA AROVAH + + + + + + - - + +

6 SHEILA AMANDA MIZANI - + + + + + + - + +

7 NURWILDAN AGUSTIAN - + + + + + + - + +

8 DERYAN TRIARYA + + + + + - - + + +

9 YUMIKO AUDI - + + - + + + + + +

10 PRASANTI HANSA + + + + + - - + + +

11 YEVI NADIA PUTRI - + + + + + + - + +

12 AMANDA NABILAH - + + - + + + - + +

13 RIZKI MUHAMMAD - + + - + + + - + +

(51)
(52)

Setelah diketahui jumlah jawaban benar dan jawaban salah disetiap butir soalnya, maka dapat dihitung tingkat kesukaran pada setiap butir soal dengan menggunakan rumus (2.1). misalkan untuk soal nomor 1 diketahui bahwa jumlah jawaban benarnya yaitu 24 dan seluruh jumlah siswa/i ada 42 siswa/i maka dapat dihitung dengan menggunakan rumus Tingkat Kesukaran (TK) :

� =

44

= ,

Lakukan perhitungan tersebut kepada seluruh butir soal sehingga dapat dilihat hasil perhitunganya pada dan setelah didapat nilai tingkat kesukarannya maka dapat ditarik kesimpulan berdasarkan pada Tabel 2.1 untuk interpretasi dari hasil perhitungan tingkat kesukaran. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.16

Tabel 3.16 Hasil Perhitungan dan Interpretasi Tingkat Kesukaran

Nomor

Soal

Jumlah Jawaban

Benar TK Interpretasi

1 24 0.57 Sedang

2 29 0.69 Sedang

3 33 0.79 Mudah

4 19 0.45 Sedang

5 18 0.43 Sedang

6 26 0.62 Sedang

7 19 0.45 Sedang

8 16 0.38 Sedang

9 37 0.88 Sedang

10 30 0.71 Mudah

(53)

pembeda dengan langkah pertama yaitu Gunakan Tabel 3.15 untuk data awal. Kemudian ambil data sebesar 27% dari skor tertinggi dari Tabel 3.15 dengan cara 27% x 42 siswa/i = 11,34  11 Siswa/i dan 27% dari skor terendah, 27% x 42 siswa/i = 11,34  11 Siswa/i.

Kemudian buat tabel untuk kelompok skor tertinggi dan kelompok skor terendah dari Tabel 3.15 berdasarkan skor pada Tabel 3.14 seperti ditunjukan pada Tabel 3.17 dan Tabel 3.18

Tabel 3.17 Daftar Jawaban Kelompok skor tertinggi

No Nama Nomor Soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 ALDHY SYAIFUR + + + + + + + + + +

2 CLARISSA SISWARA + + + + + + + + + +

3 WINDU MUHAMMAD + + + + - + + + + +

4 RAJA PUTRA DWI KALISA + + + + - + + + + -

5 INDRA AROVAH + + + + + + - - + +

6 SHEILA AMANDA MIZANI - + + + + + + - + +

7 NURWILDAN AGUSTIAN - + + + + + + - + +

8 DERYAN TRIARYA + + + + + - - + + +

9 YUMIKO AUDI - + + - + + + + + +

10 PRASANTI HANSA + + + + + - - + + +

11 YEVI NADIA PUTRI - + + + + + + - + +

Jumlah Jawab Benar 7 11 11 10 9 9 8 7 11 10

Jumal Jawab Salah 4 0 0 1 2 2 3 4 0 1

Tabel 3.18 Daftar Jawaban Kelompok skor terendah

No Nama Nomor Soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

32 ZAHRA PUTRI FITRIANTI + - + + - - - - + +

33 AMILA NUR FASYA + + - + - - - - + +

Gambar

Gambar 3.1 Flowmap pelaksanaan tryout
Gambar 3.2 Flowmap analisis hasi tryout
Tabel 3.2 Sampel daftar nilai tryout gelombang 1 siswa/i kelas XII IPA 1
Tabel 3.5 Perkembangan Jumlah siswa/i lulus per kelas setiap gelombang
+7

Referensi

Dokumen terkait