• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH LINGKUNGAN TEMPAT BANK MELAYANI (INFORMATION CENTER, LAYOUT & INFRASTRUCTURE) TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH JASA PERBANKAN SYARIAH (Studi Pada Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang Pembantu Magelang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PENGARUH LINGKUNGAN TEMPAT BANK MELAYANI (INFORMATION CENTER, LAYOUT & INFRASTRUCTURE) TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH JASA PERBANKAN SYARIAH (Studi Pada Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang Pembantu Magelang)"

Copied!
166
0
0

Teks penuh

(1)

JASA PERBANKAN SYARIAH

(Studi Pada Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang Pembantu Magelang)

SKRIPSI

Oleh :

Nurul Irfany

NPM : 20120730192

FAKULTAS AGAMA ISLAM PRODI MUAMALAT

(2)

ii

ANALISIS PENGARUH LINGKUNGAN TEMPAT BANK MELAYANI (INFORMATION CENTER, LAYOUT & INFRASTRUCTURE)

TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH JASA PERBANKAN SYARIAH

(Studi Pada Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang Pembantu Magelang)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam (S.E.I) Strata Satu

pada Prodi Muamalat Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Oleh :

Nurul Irfany

NPM : 20120730192

FAKULTAS AGAMA ISLAM PRODI MUAMALAT

(3)
(4)
(5)
(6)

vi

MOTTO

“Beranilah mencoba tantangan untuk kebaikan di masa depanmu dari

pada terus diam mencari aman tetapi tidak akan

pernah maju”

“Tak ada batasan waktu untuk kamu sukses, tetapi kesuksesan orang

lain yang membuatmu mampu bangkit untuk ikut maju seperti mereka”

“Tebar senyum dan ramah kepada orang lain itu perlu, karena itu kunci

keberhasilanmu untuk berkehidupan bersama orang lain

disekelilingmu”

(7)

vii

PERSEMBAHAN

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya yang telah memberikan kesehatan, kekuatan, dan kesabaran sehingga

saya dapat menyelesaikan karya tulis ini.

Saya persembahkan karya ini untuk orang-orang yang sangat berjasa

dalam hidup saya, kepada raja dalam hidup saya Alm Bapak Sundoyo yang telah menjadi Ayah yang selalu dan akan selalu saya banggakan, kepada wanita terhebat dalam hidup saya Ibu Sriyati yang selalu menjadi pahlawan dalam hidup

saya yang selalu hadir dalam kondisi apapun dan selalu memberikan semangat,dukungan serta doa tanpa henti. Kepada kakak-kakak saya Nurul

Amalia, Moch Choirul Musanif dan Ayu Septiningtyas yang selalu memberikan dukungan terbaik dan semangat untuk adik tercinta. Semoga kelak bisa menjadi anak yang dibanggakan kedua orangtua serta keluarga.” Bapak, Ibu, Mbak, Mas ini untuk kalian yang telah berjuang untuk masa depanku “. Terimakasih sudah

berjuang bersamaku selama ini, untuk kasih sayang tanpa batas yang kalian

berikan, untuk semuanya.

Terimakasih untuk sahabat kesayanganku ANTIMO, terimakasih sahabat, bertemu kalian adalah hal yang berbeda untuk kehidupanku. Dari kalian aku

belajar segala hal, berbagi semua hal, mengukir kenangan yang tak terlupakan, membuat hal gila yang konyol, membuat sesuatu yang tidak mungkin menjadi

(8)

viii

Terimakasih untuk kalian yang pernah mampir dihati saya dan menjadi orang-orang penting dihidup saya  terimakasih untuk sahabat kocak saya julio,

sahabat saya yang suka main gitar anggit, sahabat kribo saya pahmi, bos besar kita fadli, sahabat sekaligus patner sejati dio  patner sejati ANTIMO kita

(9)

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb.

Alhamdulillah dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang selalu memberikan rahmat, hidayah, dan nikmat-Nya sehingga

peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul: ANALISIS

PENGARUH LINGKUNGAN TEMPAT BANK MELAYANI (INFORMATION

CENTER, LAYOUT & INFRASTRUCTURE) TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH JASA PERBANKAN SYARIAH (Studi Pada Bank Muamalat Indonesia Kantor Pembantu Magelang) yang disusun sebagai

syarat akademis dalam menyelesaikan studi program Sarjana (S1) Jurusan Ekonomi dan Perbankan Islam pada Fakultas Agama Islam Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta. Shalawat serta salam selalu tertuju kepada Nabi Muhammad SAW yang telah diutus oleh Allah sebagai contoh terladan bagi

umatnya.

Peneliti menyadari bahwa terselesaikannya penyusunan skripsi ini diikuti dengan kerja keras dan tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dukungan, do’a,

serta saran dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati peneliti hendak menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Bambang Cipto M.A selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta.

2. Bapak Dr. Mahli Zainudin, M.Si. selaku Dekan Fakultas Agama Islam

(10)

x

3. Bapak Syarif As’ad, S.E.I., M.Si. selaku Kepala Program Studi Ekonomi dan Perbankan Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

4. Satria Utama S.E.I., M. E. I selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan bimbingannya selama ini, serta memberikan berbagai ilmu,

nasihat dan pengalamannya yang sangat berharga.

5. Bapak M.Sobar S.EI., M.Sc selaku Dosen Penguji yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan saran dan petunjuk kepada peneliti.

6. Zakiy Ishak S.EI., M.Sc. selaku ketua dalam sidang saya yang telah meluangkan waktunya untuk mengatur jalannya sidang serta memberikan

saran dan petunjuk kepada peneliti.

7. Seluruh Dosen Fakultas Agama Islam yang sudah mentransformasi ilmu, kesabaran dan keteladanan dengan penuh keikhlasan kepada penulis.

8. Kepada kedua orang tua tercinta Alm Bapak Sundoyo dan Ibu Sriyati atas segala do’a dan dukungannya demi kelancaran saya dalam menuntut ilmu.

Ini hadiah untuk raja ku di surga dan ratuku yang selalu menjadi penyemangatku.

9. Kakak-kakak ku tercinta Nurul Amalia dan Moch Choirul Musanif beserta

istri Ayu Septiningtyas yang selalu mendukung dan memberi semangat dalam menyelesaikan skripsi, semoga selau diberi kemudahan dalam

(11)

xi

10. Malaikat-malaikat kecilku, ponakan pertama Mohamad Dzakiy Alfath dan ponakan kedua Kahiyang Bali Bikrum yang menjadi penghiburku.

11. Ibu Endah Sri widayanti selaku Branch Manager di PT Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang Pembantu Magelang yang telah mengijinkan

penelitian dan membantu proses penelitian ini sampai akhir.

12. Marselia Tusinta selaku marketing di PT Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang Pembantu Magelang yang telah membimbing dari proses

pengajuan proposal penelitian hingga proses penelitian ini sampai akhir.

13. Seluruh karyan/karyawati PT Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang

Pembantu Magelang yang telah banyak membantu dalam proses penelitian ini selesai.

14. Sahabat-sahabat kesayanganku ANTIMO (Fina M Noor Alfiany, Nela

Amalia, Intari Endah Setyowati, Agita Kurnia Dewi, Femi Fahria Mufida) sebagai teman seperjuanganku dan teman berbagi cerita, yang selalu

memberi keceriaan, kekonyolan,kegilaan dan sudah memberikan warna baru dikehidupanku. Thanks my angel.

15. Teman-teman CONFUSED (Antimo+ Anggit Sadewa, Pahmi Adiatama,

Julio Basuki Herlangga) yang sudah mengajariku pengalaman berbisnis asik dan solid.

(12)

xii

17. Teman-teman KOS (Indah Irmawati, Yulia Dewi R, Suti Rakhmaningsih) yang telah menjadi teman berbagi cerita selama 3 tahun tinggal dikosan.

18. Dio Fatah Saputra yang telah menjadi pendengar yang baik dan pemberi masukan dalam proses penyusunan skripsi dan Naufal Angga Arvian

sebagai pembahas dalam seminar proposalku serta teman berjuang bersama saat akan penelitian.

19. Keluarga besar EPI 2012 terkhusus EPI D yang telah menemaniku selama

4 tahun ini dalam mengejar gelarku, berbagi kasih sayang kebahagiaan, serta telah menjadi keluargaku selama proses perkuliahan. Terimakasih

gaes.

20. Semua pihak yang tidak dapat dituliskan satu persatu yang telah membatu dalam penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan guna

perbaikan di masa yang akan datang dan penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Wassalamu‟alaikum. Wr. Wb.

Yogyakarta, 21 Juni 2016 Penulis

(13)

xiii

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB – LATIN... xviii

BAB I

E. Sistematika Pembahasan ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORITIK ... 12

A. Tinjauan Pustaka ... 12

B. Kerangka Teoritik ... 16

1. Bank Sebagai Layanan Jasa ... 16

(14)

xiv

3. Strategi Pemasaran (Marketing Mix) ... 24

4. Lingkungan Pemasaran ... 29

5. Lingkungan Tempat Bank Melayani ... 31

6. Konsep Pemasaran Syariah ... 39

7. Tahap-tahap Dalam Proses Pengambilan Keputusan ... 42

8. Dampak Lingkungan ... 46

F. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ... 59

G. Teknik Analisis Data ... 61

H. Alat Analisis Data ... 64

I. Kerangka Berfikir... 64

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 66

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ... 66

B. Karakteristik Responden ... 79

C. Uji Kualitas Data ... 87

D. Analisis Regresi Linear Berganda ... 92

E. Uji Hipotesis ... 95

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Produk dan Akad Bank Syariah ... 20

Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 79

Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 80

Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 82

Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Agama... 83

Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Produk Perbankan ... 84

Tabel 4.6 Distribusi Responden Tabungan Berdasarkan Periode Selama Menggunakan Produk Perbankan ... 85

Tabel 4.7 Distribusi Responden Deposito Berdasarkan Periode Selama Menggunakan Produk Perbankan ... 86

Tabel 4.8 Uji Reliabilitas Variabel... 87

Tabel 4.9 Uji Reliabilitas Indikator Masing-masing Variabel ... 88

Tabel 4.10 Uji Validitas ... 90

Tabel 4.11 Hasil Analisis Linear Berganda ... 93

Tabel 4.12 Uji Koefisien Determinan Keputusan Pilih Nasabah ... 95

Tabel 4.13 Hasil Uji f Keputusan Pilih Nasabah ... 96

Tabel 4.14 Analisis Regresi Linear Berganda Untuk Uji t ... 96

Tabel 4.15 Hasil Analisis Regresi Variabel Information Center ... 100

Tabel 4.16 Hasil Analisis Regresi Variabel layout ... 103

(16)
(17)

xvi ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH LINGKUNGAN TEMPAT BANK MELAYANI (INFORMASI CENTER, LAYOUT & INFRASTRUKTURE) TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH

JASA PERBANKAN SYARIAH

(Studi pada Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang Pembantu Magelang) Oleh : Nurul Irfany

NIM : 20120730192

Perbankan merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa. Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan suatu bank, dibutuhkan prasarana yang mendukung dalam proses pelayanan yang diberikan. Perbankan yang gagal memuaskan pelayanannya akan melengkapi masalah yang kompleks. Disadari bahwa lingkungan memegang peranan dalam menunjang kinerja petugas layanan konsumen dan reputasi suatu bank, dimana seorang dapat bekerja dengan baik apabila lingkungan yang berupa prasarana mendukung. Meja dan kursi serta ruang tamu dimana petugas memberikan layanan, akan dapat meningkatkan kinerja. Sehubungan dengan pentingnya lingkungan yang nyaman bagi karyawan maupun nasabah, lingkungan disini merupakan lingkungan tempat bank melayani (Hall Banking Environment). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lingkungan tempat bank melayani yang terbagi menjadi tiga variabel yaitu

information center, layout dan infrastructure terhadap keputusan nasabah dalam memilih jasa perbankan syariah studi pada Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang Magelang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan data utama primer, populasi dari penelitian ini adalah semua nasabah Bank Muamalat Indonesia KCP Magelang sedangkan sampel dari penelitian ini adalah nasabah tabungan dan deposito yang memiliki kriteria tertentu. Teknik pengumpulan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik aksidental sampling dan sampling purpose, alat analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda. Hasil dari penelitian ini adalah ketiga variabel penelitian tidak semuanya berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen, vaiabel

information center berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap variabel dependen, variabel layout berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap variabel dependen sedangkan variabel infrastructure berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen.

(18)

xvii ABSTRACT

ANALYSIS OF THE EFFECT OF ENVIRONMENT WHERE THE BANK GIVES SERVICE (INFORMATION CENTER, LAYOUT &

INFRASTRUCTURE) TOWARDS THE COSTUMERS DECISION IN CHOOSING SHARIA BANKING SERVICE

(Study in Indonesia Muamalat Bank In Branch Officer Magelang) By : Nurul Irfany

Student No : 20120730192

Banking is a company enggaged in service. In the effort in improving service o a bank, it need infrastructure which support in the service procces given. Banking which is failed in satisying its service, it will complete the complex problem. It is realized that environment holds a role in supporting the officer’s

performance in serving costumers and bank’s reputation where someone can

work well if the environment is supporting the infrastructure. Desk, chair, and guest room where the officer give service, it will be able to improve the performance. Related to the importance of comfortable environment for the officer and costumers, environment here is environment where the bank serve (Banking Hall Environment). This research iaims to reveal the effect of

environment where the bank gives towards the costumer’s decision in choosing

the sharia banking service, a study in Indonesia Muamalat Bank Branch Officer Magelang. This research used quantitative approach with primary data. The population of this research was all the costumers of Indonesia Muamalat Bank Branch Officer Magelang, while the sample of this research was costumers of saving and deposit who have particular criteria. The sample collecting technique was using accidental sampling technique and purpose technique. The analysis tool used was multiple linear regression. The result of this research is those three variable of the reaearch do not have positive and significant effecttowards dependent variable, information center variable has positive effect but not significant towards dependent variable, layout variable has negative and not significant effect towards dependent variabel, while the infrastructure variable has positive ang significant effect towards dependen variable.

(19)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berbicara mengenai perekonomian di suatu negara, tak bisa lepas dari peran penting adanya lembaga keuangan. Karena lembaga ini sangat memiliki pengaruh besar terhadap perekonomian negara. Semakin besar

penduduk di suatu negara, makin banyak pula kegiatan perbankan yang dilakukan, sehingga perekonomian di negara kita dapat terus berkembang.

Jadi dapat dikatakan bahwa perkembangan ekonomi tidaklah terlepas dari pelaku ekonomi (manusia), dimana setiap kegiatan manusia tidak terlepas dari perilaku ekonomi seperti produksi dan konsumsi. Pembangunan

ekonomi di suatu negara sangat bergantung pada perkembangan dan kontribusi nyata dari sektor perbankan.

Perbankan sendiri merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa. Dalam menjalankan proses pelayanan, perusahaan jasa dituntut untuk memahami dan memenuhi apa yang diinginkan oleh

pelanggan/ konsumen dari jasa yang diberikan. Dalam industri jasa, memberikan kepuasan kepada pelanggan merupakan salah satu kunci

(20)

maka jumlah pelanggan akan bertambah dan keuntungan perusahaan semakin meningkat.

Salah satu kunci keberhasilan menejemen bank adalah mendapat kepercayaan masyarakat melalui banyaknya jumlah nasabah yang

menabung di suatu bank. Dengan menerapkan aturan “ pembeli adalah raja “ sangat berguna bagi banyak perusahaan, konsumen merasa lebih

baik karena kebutuhan dan keinginannya sangat diperhatikan (Kotler,

2010 : 4).

Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan suatu bank,

dibutuhkan prasarana yang mendukung dalam proses pelayanan yang diberikan. Dimana, perlu adanya perlakuan yang tepat mulai saat nasabah/ masyarakat datang, bertanya, proses negosiasi sampai dengan proses

kesepakatan kerja sama dengan bank dari pelayanan yang diberikan. Dalam industri jasa banyak dijumpai perilaku yang bermacam-macam

dari konsumen terkait dengan pelayanan yang diberikan, maka dari itu perusahaan jasa diharapkan selalu memahami dan memenuhi permintaan konsumen sehingga memberikan kepuasan kepada nasabah/

masyarakatnya. Hubungan dan komunikasi yang baik dengan konsumen dangat dibutuhkan dalam upaya menjaga kelangsungan proses pelayanan

(21)

Pelayanan yang baik adalah pelayanan yang didukung dengan lingkungan yang nyaman bagi petugas bank maupun nasabah, sehingga

dapat membantu petugas dalam menyampaikan infomasi dengan lebih mudah. Tetapi apabila bank tidak mampu memberikan kenyamanan bagi

nasabah maka masyarakat tidak akan memandang bank tersebut untuk dijadikan pilihannya untuk memilih jasa perbankan.

Perbankan yang gagal memuaskan pelayanannya akan melengkapi

masalah yang kompleks. Pada umumnya nasabah yang tidak puas akan menyampaikan pengalaman buruknya kepada orang lain. Dapat

dibayangkan betapa besarnya kerugian kerugian dari kegagalan memuaskan nasabah/ masyarakat. Oleh karena itu, setiap perbankan jasa wajib memperhatikan hal apapun sebagai usaha untuk memaksimalkan

kualitas pelayanan nasabah/masyarakat (Sururudin, 2014).

Disadari bahwa lingkungan memegang peranan dalam menunjang

kinerja petugas layanan konsumen dan reputasi suatu bank, dimana seorang dapat bekerja dengan baik apabila lingkungan yang berupa prasarana mendukung. Meja dan kursi serta ruang tamu dimana petugas

memberikan layanan, akan dapat meningkatkan kinerja. Kesan pertama bagi konsumen memasuki ruang layanan suatu perusahaan adalah

lingkungan yang nyaman dengan segala informasi yang jelas, ditunjang dengan petugas yang ramah dan siaga melayani. Manifestasi dari lingkungan adalah tempat untuk melayani yang harus ditunjukan dengan

(22)

menulis transaksi, ruang tunggu, air mineral, browsur, layanan FC, parkir samapi pada kebersihan ruangan dan TV diruang tunggu. Lingkungan

tersebut ditunjuang pula dengan adanya pusat informasi yang memadai, seperti papan petunjuk, papan pemberitahuan dan denah lokasi yang

memadai, sehingga nasabah akan nyaman (Aziz, 2001).

Ketidaklengkapan prasarana dan penataan ruang yang salah akan menyebabkan nasabah yang datang akan malas untuk berkunjung

kembali ke Bank. Kerapian ruangan pelayanan nasabah biasanya juga tidak terlalu diperhatikan dikarenakan banyaknya nasabah yang datang

dan memakai fasilitas yang ada di bank tidak meletakan/mengembalikan ke tempat semula, dan petugas bank diam saja menanggapi hal tersebut, padahal itu merupakan hal sederhana yang dilihat nasabah saat datang ke

bank dan melihat fasilitas yang disediakan tidak rapi atau bahkan lebih tepatnya berantakan. Hilangkan kesan kantor yang sumpek dan semrawut

yang akan mengakibatkan nasabah tidak betah berlama-lama berada di kantor (Kasmir, 2004 : 146).

Salah satu bank syariah yang menerapkan pelayanan jasa ialah

Bank Muamalat Indonesia sebagai Bank syariah pertama di Indonesia yang mulai beroperasi pada tahun 1992. Bank Muamalat Indonesia

awalnya hanya menitikberatkan pertumbuhan bisnis dengan menggarap pasar emosional, tapi pada perkembangannya Bank Muamalat Indonesia berupaya untuk mendorong pertumbuhan bisnis yang lebih agresif dengan

(23)

agar dapat menjadi leader di industri perbankan syariah (Ambarwati, 2014). Pada tanggal 27 Oktober 1994, Bank Muamalat berhasil

menyandang predikat sebagai Bank Devisa yang semakin memperkokoh posisi perseroan sebagai Bank Syariah pertama dan terkemuka di

Indonesia dengan beragam jasa maupun produk yang terus dikembangkan (Ambarwati, 2014). Sejak kehadirannya pada 27 syawwal 1412 hijriah. Bank Muamalat telah membuka pintu kepada masyarakat yang ingin

memanfaatkan layanan bank syariah. Kehadiran Bank Muamalat tidak hanya untuk memposisikan bank pertama murni syariah, namun

dilengkapi dengan keunggulan jaringan Real Time On Line terluas di Indonesia. Saat ini Bank Muamalat memberikan layanan melalui 312 gerai yang tersebar di 33 provinsi, didukung jaringan lebih dari 3.800 Kantor

Pos Online/SOPP di seluruh Indonesia, serta merupakan satu-satunya bank syariah yang telah membuka cabang luar negeri, yaitu di Kuala Lumpur,

Malaysia (www.bankmuamalat.co.id).

Pada tanggal 27 Oktober 1994, Bank Muamalat berhasil menyandang predikat sebagai Bank Devisa yang semakin memperkokoh

posisi perseroan sebagai Bank Syariah pertama dan terkemuka di Indonesia dengan beragam jasa maupun produk yang terus dikembangkan.

Hingga saat ini Bank Muamalat Indonesia telah memiliki 458 jaringan kantor layanan yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia. Salah satu cabang Bank Muamalat Indonesia yaitu Semarang untuk pertama kalinya

(24)

perluasan jaringan kantor pelayanan Bank Muamalat Indonesia yang memudahkan nasabah dalam memanfaatkan layanan perbankan syariah

tepat pada tanggal 21 Maret 2005 (Ambarwati, 2014).

Kota Magelang merupakan suatu kota yang terdiri dari tiga

kecamatan yaitu Magelang Utara, Magelang Tengah dan Magelang Selatan. Dari ketiga kecamatan ini terbagi menjadi 17 wilayah kelurahan/desa. Jumlah penduduk Kota Mgelang terdiri dari 121.010 jiwa,

dengan lembaga perbankan yang berjumlah 34 bank konvensional dan 3 bank syariah (http://www.jatengprov.go.id/id/profil/kota-magelang).

Salah satu bank syariah yang ada di Kota Magelang adalah Bank Muamalat Indonesia KCP Magelang yang terletak di Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 2A Magelang. Banyaknya jumlah penduduk di Kota Magelang

merupakan peluang bagi lembaga keuangan untuk menarik minat masyarakat dalam memilih jasa perbankan.

Dengan sedikitnya bank syariah dibanding bank konvensional di Kota Magelang, yang salah satunya Bank Muamalat Indonesia KCP Magelang belum memiliki terobosan-terobosan baru dalam hal pelayanan

khususnya dari segi lingkungan tempat melayani (Banking Hall Environment). Belum dapat memberi kenyamanan bagi nasabah yang datang, dari segi informasi dan kelengkapan prasarana untuk keperluan bertransaksi di bank. Padahal hal tersebut akan sangat membantu dalam proses kemudahan untuk keperluan nasabah dan bank itu sendiri.

(25)

menyaingi bank konvensional lain di kota magelang dari pelayanan khususnya dari segi lingkungan tempat bank melayani (Banking Hall Environment).

Lingkungan tempat bank melayani (Banking Hall Environment) adalah hal pertama yang akan dilihat dan dinilai oleh masyarakat awam yang baru datang ke suatu bank sebagai penilaian mereka terhadap kualitas bank itu sendiri. bank yang memiliki kondisi yang sumpek dan

semrawut akan membuat masyarakat enggan untuk datang kembali ke bank tersebut. Dari permasalahan diatas penulis tertarik untuk menulis judul “ ANALISIS PENGARUH LINGKUNGAN TEMPAT BANK

MELAYANI (INFORMATION CENTER, LAYOUT &

INFRASTRUCTURE) TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH

DALAM MEMILIH JASA PERBANKAN SYARIAH “ dengan studi

kasus pada Bank Muamalat Indonesia KCP Magelang . Meneliti apakah

lingkungan tempat bank melayani (Banking Hall Environment) yang terdiri dari tiga indikator yaitu infrastruktur, informasi center dan layout masing-masing/secara bersamaan mempengaruhi keputusan nasabah

dalam memilih jasa perbankan.

B. Rumusan Masalah

(26)

1. Apakah indikator information center bank mempengaruhi keputusan nasabah dalam memilih jasa perbankan syariah di Bank Muamalat

Indonesia KCP Magelang ?

2. Apakah indikator layout bank mempengaruhi keputusan nasabah dalam memilih jasa perbankan syariah di Bank Muamalat Indonesia KCP Magelang ?

3. Apakah indikator infrastructure bank mempengaruhi keputusan nasabah dalam memilih jasa perbankan syariah di Bank Muamalat Indonesia KCP Magelang ?

4. Apakah faktor yang paling dominan ataukah ketiga indikator diatas secara bersama-sama mempengaruhi keputusan nasabah dalam memilih jasa perbankan syariah di Bank Muamalat Indonesia KCP

Magelang ?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Untuk menganalisis pengaruh lingkungan tempat bank melayani (Banking Hall Environment) yang terkait dengan information center, layout dan infrastructure bank terhadap keputusan nasabah dalam memilih jasa perbankan syariah pada Bank Muamalat Indonesia KCP

Magelang.

(27)

bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan nasabah dalam memilih jasa perbankan syariah pada Bank Muamalat Indonesia KCP Magelang ?

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi beberapa pihak

terkait, antara lain sebagai berikut : 1. Kegunaan Teoritis

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai sarana informasi untuk

meningkatkan pelayanan dari segi lingkungan tempat bank melayani (Banking Hall Enviroment ) terkait dengan information center, layout dan infrastructure yang mempunyai pengaruh bagi masyarakat dalam keputusannya untuk memilih jasa perbankan syariah khususnya pada Bank Muamalat Indonesia KCP Magelang.

2. Kegunaan Praktis a. Bagi Peneliti

Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberi wawasan dan pengetahuan tersendiri terutama dalam bidang pelayanan dari segi lingkungan tempat bank melayani (Banking Hall Environment). Apalagi sebagai sumber daya insani yang memahami ilmu perbankan dengan baik, kita dapat mengaplikasikan ilmu yang

(28)

b. Bagi Akademis

Bagi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, khususnya Prodi

Ekonomi Perbankan Islam untuk dapat menerapkan ilmu yang didapat selama kegiatan kuliah dan diaplikasikan sesuai dengan

tata cara yang baik sehingga dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia dari almamater.

c. Bagi Lembaga atau Instansi Syariah

Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi, saran dan masukan kepada Bank Muamalat Indonesia KCP Magelang

maupun lembaga keuangan lainnya supaya lebih memperhatikan adanya kesalahan atau ketidaknyamanan dalam lingkungan tempat bank melayani (Banking Hall Environment) sehingga dapat berakibat pada bank dalam kaitannya dengan transaksi yan dilakukan nasabah.

E. Sistematika Pembahasan

Sistematika penulisan ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang alur dari awal hingga kesimpulan akhir. Secara garis besar,

penelitian ini dibagi menjadi 5 bab, yang secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan

(29)

BAB II Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori

Pada bab ini memuat uraian tentang tinjauan pustaka terdahulu dan

kerangka teori yang relevan dan terkait dengan tema skripsi yaitu berupa artikel ilmiah, hasil penelitian maupun buku.

BAB III Metode Penelitian

Pada bab ini memuat secara rinci metode penelitian yang digunakan

peneliti beserta justifikasi atau alasannya; jenis penelitian, desain, lokasi, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, definisi konsep dan

variabel, serta analisis data yang digunakan.

BAB IV Hasil dan Pembahasan

Pada bab ini berisi (1) Hasil Penelitian. Kualifikasi bahasan disesuaikan dengan pendekatan, sifat penelitian, dan rumusan masalah atau focus

penelitiannya. (2) Pembahasan, Sub Bahasan (1) dan (2) dapat digabung menjadi satu kesatuan, atau dipisah menjadi sub bahasan tersendiri.

BAB V

Bab terakhir berisi kesimpulan, saran-saran atau rekomendasi. Kesimpulan

menyajikan secara ringkas seluruh penemuan penelitian yang ada hubungannya dengan masalah penelitian. Kesimpulan diperoleh berdasarkan hasil analisis dan interpretasi data yang telah diuraikan pada

(30)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI

A. Tinjauan Pustaka

Penelitian yang membahas mengenai lingkungan tempat bank melayani dalam kaitannya dengan keputusan nasabah dalam memilih jasa perbankan syariah bukanlah penelitian yang baru, penulis menemukan

judul penelitian yang hampir mirip dengan judul tersebut, diantaranya adalah :

1. Skripsi Muh Risky Adi Hirmawan (2015) yang berjudul “ Faktor -Faktor Yang Mempengaruhi Minat Nasabah Bertransaksi Di Bank Syariah (Studi kasus di Ban Jateng Syariah Cabang Surakarta)”. Dari

hasil penelitian yang dilakukan oleh Muh Risky ada beberapa faktor yang mempenaruhi minat nasabah diantaranya adalah lokasi,

keyakinan/religiusitas, pelayanan, kualitas produk dan bagi hasil. Semua faktor ini berpengaruh positif terhadao minat nasabah. Lokasi berpengaruh positif terhadap minat nasabah, Kedekatan lokasi

maupun kestrategisan responden dalam melakukan transaksi menjadi pemicu untuk bertransaksi di Bank Jateng Syariah Cabang Surakarta.

(31)

nasabah, Pemahaman prinsip-prinsip agama dan kehalalan jasa maupun produk menjadi pemicu utama untuk bertransaksi. Keyakinan

nasabah terhadap produk dan jasa yang baik dan halal akan membawa barokah dan manfaat yang baik. Terbebasnya dari unsur ribawi akan

mempengaruhi juga minat nasabah bertransaksi, karena unsur ribawi dilarang oleh Islam.

Pelayanan berpengaruh positif terhadap minat nasabah, Kecepatan

karyawan dalam melayani nasabah dan pemberian solusi atau menghadapi masalah memberi ketertarikan nasabah untuk melakukan

transaksi, serta tidak pernah melakukan kesalahan pencatatan. Kualitas produk berpengaruh positif terhadap minat nasabah, Produk-produk Bank Jateng Syariah Cabang Surakarta yang beragam,

inovatif, dan menarik menjadi daya pikat responden untuk melakukan transaksi. Fitur-fitur pendukung seperti ATM yang dapat ditemukan

memberi kemudahan kepada responden dalam melakukan transaksi antar bank. Perolehan bagi hasil yang sesuai dengan harapan menjadi kepuasan tersendiri oleh responden. Bagi hasil berpengaruh positif

terhadap minat nasabah, Program bagi hasil memberikan konstribusi terbaik setelah konsep bunga yang diterapkan di bank konvensional.

(32)

Persamaan penelitian penulis dengan penelitian Muh Risky (2015) adalah sama-sama berpengaruh terhadap keputusan nasabah dalam

memilih jasa, sedangkan perbedaanya adalah penulis menggunakan metode penelitian yang berbeda dengan Muh Risky (2014) dan lokasi

penelitian berbeda pula.

2. Dalam artikel jurnal Toni Prasetyo Utomo (2014) yang berjudul “ Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah

Dalam Memilih Jasa Perbankan Syariah (Studi Pada Bank Syariah Mandiri, Kantor Cabang Malang) “. Jurnal ini meneliti faktor apa saja

yang dapat mempengaruhi keputusan nasabah dan faktor apa yang paling berpengaruh/dominan dalam dalam memilih jasa perbankan syariah. Metode yang digunakan dalam penelitiannya adalah

kuantitatif deskriptif dengan metode analisis Logistic Regresi atau Analisis Model Logistik (LOGIT). Faktor-faktor yang mempengaruhi

dibagi menjadi enam beberapa variabel X1 (pelayanan bank syariah), X2 (pengetahuan tentang konsep bank syariah), X3 (karakteristik bank syariah), X4 (harga/ biaya), X5 (lokasi) dan X6 (promosi).

Berdasarkan hasil regresi logistik, dari keenam variabel yang mempunyai nila tertinggi adalah faktor pengetahuan tentang konsep bank syariah memiliki koefisien β yaitu 0.637. Sehingga faktor

(33)

perbankan syariah. Sedangkan nilai yang paling rendah ahalah variabel harga atau biaya yaitu – 0,014.

Persamaan penelitian penulis dengan penelitian Toni (2014) adalah sama-sama berpengaruh terhadap keputusan nasabah dalam memilih

jasa, sedangkan perbedaanya adalah penulis menggunakan metode penelitian yang berbeda dengan Toni(2014) dan lokasi penelitian berbeda pula.

3. Tesis Sisnanto Aziz (2001) yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Reputasi (Studi Pada Bank Mandiri

Purwokerto)“. Dalam penelitian ini juga faktor-faktor yang mempengaruhi dibagi menjadi beberapa empat variabel (X) yaitu kemampuan, kinerja petugas layanan, lingkungan dan produk dimana

dari empat variabel ini diperluas lagi menjadi beberapa indikator. Variabel kemampuan dibagi menjadi tiga indikator X1, X2, X3,

Variabel kinerja petugas pelayanan dibagi menjadi tiga indikator X4, X5, X6, Variabel lingkungan dibagi menjadi tiga indikator X7, X8, X9, Variabel pengetahuan produk dibagi menjadi tiga indikator X10,

X11, X12. Variabel reputasi sendiri diperluas lagi menjadi tiga indikator X13, X14, X15. Dari beberapa variabel ini semuanyanya

saling berkaitan, jadi hubungannya bukan hanya pada variabel tapi saling bersinambung.

Persamaan penelitian penulis dengan penelitian Sisnanto (2001)

(34)

penelitian Sisnanto, sehingga penulis dapat lebih memfokuskan lagi variabel tersebut dengan beberapa indikatornya. Sedangkan

perbedaannya adalah variabel yang dipengaruhinya berbeda dengan penelitian Sisnanto (2001) dan lokasi penelitian juga berbeda.

Penelitian ini merupakan kompilasi dari penelitian yang dilakukan Toni Prasetyo Utomo (2014), Sisnanto Aziz (2001) dan Muh Risky Adi Hirmawan (2015). Perbedaan dari penelitian sebelumnya adalah dengan

mengambil salah satu variabel dari penelitian (Sisnanto Aziz) yaitu lingkungan yang terbagi lagi menjadi beberapa indikator. Lingkungan

yang dimaksud adalah tempat untuk melayani nasabah (Hall Bank), lingkungan sendiri adalah hal penting yang akan dinilai nasabah ketika masuk ke Bank. Jadi dapat dikatakan bahwa lingkungan merupakan hal

sepele yang jarang diperhatikan dalam proses pelayanan untuk nasabah, sehingga penulis ingin meneliti secara mendalam apakah lingkungan

berpengaruh terhadap keputusan mereka dalaam memilih jasa perbankan dalam suatu lembaga keuangan.

B. Kerangka Teoritik

Dalam penelitian ini penulis menyajikan beberapa penjelasan atau teori dari variabel beserta beberapa indikator yang ada dalam penelitian,

antara lain:

1. Bank Sebagai Layanan Jasa

Jasa merupakan aktifitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan

(35)

barang-barang yang melengkapinya (Tjiptono, 1997 : 23). Meskipun demikian Kotler mendefinisikan jasa sebagai setiap tindakan atau

perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat itangible (tidak berwujud fisik) dan tidak

menghasilkan kepemilikan sesuatu. Walau begitu, produksi jasa bisa berhubungan dengan produk fisik maupun tidak (Tjiptono, 1997: 24).

Jasa memiliki empat karakteristik utama yang membedakannya

dari barang, yaitu (Tjiptono, 1997 : 24) :

b. Itangibility

Jasa tidak dapat dilihat, diasa, dicium, didengar, atau diraba sebelum dibeli dan di konsumsi. Dengan demikian, orang tidak dapat menilai kualitas jasa sebelum ia merasakannya/

mengkonsumsinya sendiri. Bila pelanggan membeli suatu jasa, ia hanya menggunakan, memanfaatkan, atau menyewa jasa tersebut.

Pelanggan yang bersangkutan tidak lantas memiliki jasa yang dibelinya.

c. Inseparability

Jasa dilain pihak, umumnya dijual terlebih dahulu, baru kemudian diproduksi dan dikomunikasi secara bersamaan.

Interaksi antara penyedia jasa dan pelanggan merupakan ciri khusus dalam pemasaran jasa. Kedua pihak mempengaruhi hasil (outcome) dari jasa tersebut.

(36)

Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan non-standardizer output, artinya banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis, tergantung pada siapa, kapan, dan di mana jasa tersebut dihasilkan. Para pembeli jasa sangat peduli dengan variabelitas

yang tinggi ini dan seringkali mereka meminta pendapat orang lain sebelum memutuskan untuk memilih.

e. Perishability

Jasa merupakan komoditas tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan.

Bank sebagai perusahaan yang bergerak di bidang keuangan produk yang diperjualbelikan merupakan jasa keuangan. Oleh karena

itu, perlakuan pemasaran terhadap perbankan pun sedikit berbeda dengan perusahaan. Produk bank adalah jasa yang ditawarkan kepada

nasabah untuk mendapatkan perhatian, untuk dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah lainnya (Kasmir, 2004 : 54). Pengertian kebutuhan nasabah bank

adalah suatu keadaan yang dirasakan tidak ada dalam diri seseorang. Sebagai contoh kebutuhan nasabah bank adalah (Kasmir, 2004 : 56) :

a. Kebutuhan akan produk atau jasa bank

(37)

d. Kebutuhan untuk dihormati dan dihargai oleh seluruh karyawan bank

e. Kebutuhan untuk persahabatan dan keakraban

f. Kebutuhan untuk diberi perhatian oleh seluruh karyawan bank

g. Kebutuhan status/ prestise

h. Kebutuhan aktualisasi

Sedangkan keinginan nasabah bank adalah merupakan kebutuhan

yang dibentuk oleh kultur dan kepribadian individu. Keinginan nasabah bank adalah sebagai berikut (Kasmir, 2004 : 56) :

a. Ingin memperoleh pelayanan yang cepat

b. Ingin agar bank bisa menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi c. Ingin memperoleh komitmen bank

d. Ingin memperoleh pelayanan yang bermutu (cepat dan memuaskan)

e. Ingin memperoleh kepuasan nasabah atas layanan yang diberikan f. Ingin dihargai dan dihormati oleh seluruh karyawan bank

g. Ingin memperoleh perhatian oleh seluruh karyawan bank

h. Ingin memperoleh status/ prestise

i. Ingin memperoleh keamanan dari setiap transaksi yang

(38)

2. Produk Jasa Dalam Perbankan Syariah

Tabel 2.1

Produk dan Akad Bank Syariah

Jenis Produk Bank Syariah

(39)

(jasa keuangan) Sumber (Ascarya, 2007 : 111)

Berikut adalah uraian dari prinsip yang digunakan dari

masing-masing fungsi bank (Danuprananta, 2013 : 72) :

a. Akad Pola Titipan

1) Wadi’ah

Adalah penitipan dana atau barang dari pemilik dana/barang kepada penyimpan dana atau barang dengan kewajiban pihak

yang menerima titipan untuk mengembalikan dana atau barang titipan sewaktu-waktu.

- Wadi’ah yad amanah - Wadi’ah yad dhamanah b. Akad Pola Pinjaman

1) Qardh

Adalah pinjam-meminjam dana tanpa imbalan dengan

kewajiban pihak peminjam mengembalikan pokok pinjaman secara sekaligus atau cicilan dalam jangka waktu tertentu.

c. Akad Pola Bagi Hasil

1) Musyarakah

Adalah penanaman dana atau modal untuk mencampurkan

(40)

pembagian keuntungan berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya. Kerugian yang timbul ditanggung

semua pemilik dana/modal berdasarkan bagian dana/modal masing-masing.

2) Mudharabah

Adalah penanaman dana dari pemilik dana (shahibul maal) kepada pengelola dana (mdharib) untuk melakukan kegiatan usaha tertentu, dengan pembagian menggunakan metode bagi untung dan rugi (profit loss sharing) atau metode bagi pendapatan (revenue sharing) di antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang telah disepakati.

- Mudharabah mutlaqah

- Mudharabah muqayyadah

d. Akad Pola Jual Beli

1) Murabahah

Adalah jual beli barang sebesar harga pokok barang ditambah dengan margin keuntungan yang disepakati.

2) Salam

Adalah jual beli barang dengan cara pemesanan dengan

syarat-syarat tertentu dan pembayaran tunai terlebih dahulu secara penuh.

(41)

Adalah jual beli barang dalam bentuk pemesanan pembuatan barang dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang

disepakati dengan pembayaran sesuai dengan kesepakatn.

e. Akad Pola Sewa

1) Ijarah

Adalah transaksi sewa-menyewa atas suatu barang dan atau upah mengupah atas suatu jasa dalam waktu tertentu melalui

pembayaran sewa atau imbalan jasa. Ijarah Muntahiya Bitamlik (IMBT) adalah transaksi sewa dengan perjanjian untuk menjual atau menghasilkan objek sewa di akhir peiode

sehingga transaksi ini diakhiri dengan alih kepemilikan objek sewa (Ascarya, 2007 : 103).

f. Akad Pola Lainnya (Ascarya, 2007 : 104) 1) Wakalah (deputyship)

Adalah pelimpahan kekuasaan oleh satu pihak (muwakil)

kepada pihak lain (wakil) dalam hal-hal yang boleh diwakilkan. Atas jasanya, makan penerima kekuaaan dapat

(42)

Adalah jaminan, beban, atau tanggungan yang diberikan oleh penanggung (kafil) kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung (mafkul).

3) Hawalah (transfer service)

Adalah pengalihan utang/piutang dari orang yang berhutang/berpiutang kepada orang lain yang wajib menanggungnya/menerimanya.

4) Rahn (mortgage)

Adalah pelimpahan kekuasaan oleh satu pihak kepada pihak

lain (bank) dalam hal-hal yang boleh diwakilkan. Atas jasanya, maka penerima kekuasaan dapat meminta imbalan tertentu dari pemberi amanah.

5) Sharf

Adalah jual beli suatu valuta dengan valuta asing.

6) Ujr

Adalah imbalan yang diberikan atau yang diminta atas suatu pekerjaan yang dilakukan. Akad ujr diaplikasikan dalam

produk-produk jasa keuangan bank syariah (free based services), seperti untuk penggajian, penyewaan safe deposito box, penggunaan ATM dan lain sebagainya.

3. Strategi Pemasaran (Marketing Mix)

(43)

pemasaran (marketing mix) adalah hal yang sangat menarik dan juga merupakan sebuah keniscayaan untuk mempercepat pengembangan

perbankan syariah di Indonesia. Elemen bauran pemasaran untuk usaha jasa meliputi 7P, yaitu product, price, promotion, people, proces, dan physical evidence dengan penjelasan sebagai berikut (Danupranata,2013 : 40) :

a. Product (Produk)

Sama halnya dengan perbankan konvensional, produk yang

dihasilkan dalam perbankan syariah bukan berupa barang, meainkan berupa jasa. Ciri khas jasa yang dihasilkan haruslah mengacu kepada nilai-nilai syariat atau yang diperbolehkan dalam

Al-Qur’an. Namun, agar bisa lebih menarik minat konsumen terhadap jasa perbankan yang dihasilkan, produk tersebut harus tetap melakukan strategi “differensiasi” atau “diversifikasi” agar

para konsumen mau beralih dan mulai menggunakan jasa perbankan syariah.

b. Price (Harga)

Salah satu elemen yang membedakan antara perbankan

syariah dan bank konvensional . Penentuan harga jual produk berupa jasa yang ditawarkan alam perbankan syariah merupakan salah satu faktor terpenting untuk menarik minat nasabah. Ketika

(44)

sebuah nilai tambah (keuntungan) lebih besar daripada perbankan konvensional pada saat ini maka artinya harga yang dtawarkan

oleh perbankan syariah tersebut mampu bersaing bahkan berhasil mengungguli perbankan konvensional.

c. Place (Tempat)

Tidak kalah penting dengan unsur “produk” dan “harga”.

Dalam melakukan penetrasi pasar, perbankan syariah yang baik

tidak akan berhasil jika tidak didukung oleh tempat atau saluran distribusi yang baik dalam menjual jasa yang ditawarkan kepada

konsumen. Menyebaarkan unit pelayanan perbankan syariah hingga ke pelosok daerah adalah sebuah keharusan jika ingin melakukan penetrasi pasar dengan baik. Jika pelayanan perbankan

syariah bisa dilakukan di mana saja di seluruh Indonesia maka bisa dipastikan penetrasi pasar perbankan syariah akan lebih cepat

berhasil.

d. Promotion (Promosi)

Dimana juga akan menjadi salah satu faktor pendukung

kesuksesan perbanka syariah. Dalam pemasaran, efektivitas sebuah iklan sering kali digunakan untuk menanamkan “citra merek

(brand image)” atau agar lebih dikenal keberadaannya. Ketika konsep citra merk sudah tertanam di benak masyarakat umum maka menjual sebuah produk baik itu dalam bentuk barang

(45)

sosialisasi atau promosi yang dilakukan oleh perbankan syariah bisa menjadi salah satu penyebab lambanya perkembangan

perbankan syariah di Indonesia saat ini. Memang, biaya yang tidak sedikit diperlukan untuk melakukan kegiatan promosi atau

sejenisnya.

e. People (SDM)

Hal ini bisa diinterpretasikan serbagai sumber daya manusia (SDM) dari perbankan syariah itu sendiri, baik secara langsung maupun tidak langsung, yang akan berhubungan dengan nasabah (customer). SDM ini pun akan sangat berkorelasi dengan tingkat kepuasan pelanggan perbankan syariah. menempatkan SDM pada tempat yang sesuai dengan kapasitasnya (the right man on the right place), memang memerlukan sebuah strategi manajemen SDM yang cukup baik. Sebab, jika strategi yang diiplementasikan keliru makan akan berakibat fatal terhadap tingkat kepuasan jangka

panjang pelanggan. f. Process (Proses)

Merupakan salah satu unsur tambahan bauran pemasaran untuk usaha jasa yang cukup mendapat perhatian serius dalam perkembangan ilmu pemasaran. Dalam perbankan syariah,

(46)

penawaran produk hingga proses menangani keluhan pelanggan perbankan syariah yang efektif dan efisien perlu dikembangkan dan ditingkatkan.

g. Physical Evidence (Bukti Fisik)

Produk berupa pelayanan syariah merupakan sesuatu hal yang bersifat tidak berwujud (intangible) atau tidak dpat diukur secara pasti seperti halnya pada sebuah produk yang bentuknya

barang. Jasa perbankan syariah lebih mengarah kepada ras atau semacam testimoni dari orang-orang yang pernah menggunakan jasa perbankan syariah. Cara dan bentuk pelayanan kepada nasabah perbankan syariah ini merupakan bukti nyata yang seharusnya bisa dirasakan atau dianggap sebagai bukti fisik bagi para nasabahnya,

yang suatu hari nanti diharapkan akan memberikan sebuah

testimoni positif kepada masyarakat umum guna mendukung percepatan perkembangan perbankan syariah menuju arah yang lebih baik lagi dari saat ini.

Dari pemahasan di atas, penulis tertarik untuk membahas lingkungan dalam penelitiannya, lingkungan sendiri merupakan hal

penting dari perusahaan yang bergerak dibidang jasa, karena perusahaan yang baik akan memeiliki strategi yang baik pula untuk kemajuan perusahaannya. Dalam strategi pemasaran sendiri,

(47)

yang baik akan berhasil jika didukung dengan tempat atau saluran distribusi yang baik dalam menjual jasa yang ditawarkan kepada

konsumen. Jadi dapat dikatakan bahwa tempat yang baik didukung pula dengan lingkungan pemasaran yang baik, semakin baik

lingkungan pemasaran akan membuat konsumen/pelanggan/nasabah yang datang betah dan ingin kembali lagi melakukan transaksi ke

perusahaan tersebut.

4. Lingkungan Pemasaran

Lingkungan (environment) adalah semua karakteristik fisik dan sosial dari dunia eksternal konsumen , termasuk di dalamnya objek fisik (produk dan toko), hubungan keruangan (lokasi toko dan produk di toko), dan perilaku sosial orang lain (siapa yang berada di sekitar

dan apa yang mereka lakukan). Sebagai bagian dari analisis roda konsumen, lingkungan dapat mempengaruhi tanggapan afeksi dan

kognisi serta perilaku konsumen. Pemasarn biasanya tertarik pada lingkungan yang diinterpretasikan, kadang kala disebut lingkungan

fungsional (atau yang dirasa), karena inilah yang akan mempengaruhi tindakan konsumen. Karena setiap konsumen memiliki perangkat pengetahuan, arti, dan kepercayaan yang unik, lingkungn fungsional

atau yang dirasa untuk setiap konsumen akan berbeda satu sama lain (Peter dan Olson, 2000 : 3).

Lingkungan dapat dianalisis dalam dua jenis, yaitu mikro dan

(48)

relevan bagi suatu permasalahan pemasaran dan kemudian mendesain strategi penelitian dan pemasaran yang tepat. Termasuk di dalam

lingkungan makro adalah faktor lingkungan umum yang beskala besar seperti iklan, kondisi ekonomi, politik, dan fisik lingkungan secara

umum (tepi pantai, padang rumput, padang). Lingkungan mikro adalah aspek fisik dan sosial yang lebih nyata dari lingkungan sekitar seseorang, lantai toko yang kotor, petugas yang ramah, udara hari ini

yang panas, atau perilaku khas dan tanggapan afektif serta kognitif

konsumen. Misalnya konsumen tidak mau berlama-lama di toko yang

padat dan kotor, anda menjadi frustasi dan marah jika terjebak antrian kasir yang panjang dan lamban padahal harus segera pulang (Peter dan Olson, 2000 : 4).

Lingkungan memiliki dua aspek atau dimensi yaitu lingkungan fisik dan sosial. Melalui program-program pemasaran (membangun

sebuah toko baru), manajer memiliki kontrol langsung pada beberapa aspek lingkungan sosial dan fisik. Akan tetapi pemasar hanya memiliki sedikit atau bahkan tidak dapat mengontrol sama sekali bagian terbesar

dari lingkungan fisik dan sosial. Lingkungan sosial adalah semua interaksi sosial antara dan di antara masyaraat. Lingkungan sosial

(49)

interaksi sosial langsung di antara kelopok-kelompok masyarakat yang lebih kecil (Peter dan Olson, 2000 : 5).

Termasuk dalam lingkungan fisik (physical environment) adalah semua aspek non manusia dalam lingungan di mana perilaku

konsumen terjadi. Sebenarnya, setiap aspek lingkungan fisik dapat mempengaruhi perilaku konsumen. Lingkungan fisik dapat dibagi menjadi elemen ruang (spatial) dan non ruang (nonspatial). Elemen ruang antara lain semua jenis objek fisik (termasuk produk dan merek) di samping negara, toko, dan desain interior. Elemen non ruang antara

lain faktor tak nyata seperti temperatur, kelembaban, penerangan, tingkat kebisingan, dan waktu. Pemasar perlu mengerti bagaimana aspek lingkungan fisik mempengaruhi kognisi, afeksi dan perilaku konsumen (Peter dan Olson, 2000 : 8).

Selanjutnya, setelah mengetahui mengenai lingkungan pemasaran

beserta semua jenisnya penulis akan membahas mengenai lingkungan tempat bank melayani (Banking Hall Environment). Lingkungan dalam kontek di dalam bank adalah lingkungan untuk melayani nasabah,

seperti kondisi konter yang digunakan untuk melayani nasabah dan masih banyak lainnya. Lingkungan tempat bank melayani (Banking Hall Environment) termasuk dalam lingkungan mikro, yaitu aspek fisik yang lebih nyata dari lingkungan sekitar bank, seperti kondisi ruangan yang kotor, petugas yang ramah, kondisi udara pada hari

(50)

beberapa aspek, lingkungan tempat bank melayani termasuk dalam aspek lingkungan fisik.

5. Lingkungan Tempat Bank Melayani (Banking Hall Environment)

Lingkungan (Environment) mengacu pada rangsangan fisik dan sosial yang kompleks di duni eksternal konsumen. Termasuk di dalamnya benda-benda, tempat, dan orang lain yang mempengaruhi afeksi (melibatkan perasaan) dan kognisi (melibatkan pemikiran)

konsumen serta perilakunya (Peter dan Olson, 2000 : 20).

Disadari bahwa lingkungan memegang peranan dalam menunjang

kinerja petugas layanan konsumen, dimana seorang dapat bekerja dengan baik apabila lngkungan yang berupa prasarana mendukung. Meja dan kursi serta ruang tunggu dimana petugas memberikan

layanan, akan dapat meningkatkan kinerja . Kesan pertama bagi konsumen memasuki ruang layanan suatu perusahaan adalah

lingkungan yang nyaman dengan segal informasi yang jelas, ditunjang dengan petugas yang ramah dan siaga melayani (Aziz, 2001).

Manifestasi dari lingkungan adalah tempat untuk melayani

(Banking Hall Environment) dibentuk dari beberapa indikator yaitu pertama infrastructure yang meliputi prasarana dan sarana yang dimiliki bank, misal ketersediaan formulir, alat tulis, ruang tunggu,

fotocopy. Kedua, Layout merupakan tata letak ruangan konter dan tempat tunggu serta tempat antrian yang disediakan bank sebagai

(51)

tersebut ditunjang pula dengan adanya pusat informasi yang memadai, seperti papan petunjuk papan pemberitahuan dan denah lokasi yang

memadai, penjelasan dari petugas dan satpam, lokasi parkir, bilboard produk sehingga nasabah akan nyaman (Aziz, 2001).

a. Informasi Center

Tujuan dari informasi adalah memotivasi nasabah pada ketertarikan langsung dan memberikan umpan balik (Gautan N.

Challagall dan Tasaduq A. Shervan 1996 : 47 dalam Aziz, 2001). Dengan demikian konsumen akan mempunyai perilaku positif

terhadap bank tersebut, sehingga diharapkan terjadi transaksi. Dalam dunia perbankan, nasabah/masyarakat yang datang sekaligus tanpa diundang merupakan tamu penting, tamu

kehormatan yang harus diberikan pelayanan yang maksimal (Kasmir, 2004 : 168). Informasi yang deterima nasabah/masyarakat

bisa diterima dari sumber manapun termasuk petugas dan satpam, sebagai petugas dari suatu perbankan sangat mutlak untuk menggunakan etiket dalam menjalankan setiap tugasnya. Etiket

bertujuan agar norma-norma yang berlaku dihargai sehingga setiap undangan merasa dihargai, begitu pula dengan yang mengundang

akan merasa dihargai. Dihargai disini dapat pula diartikan saling menghormati atu sama lainnya. Dengan adanya etiket akan dapat menimbulkan suasana keakraban. Pelanggaran terhadap etiket ini

(52)

tersinggung atau merasa tidak dihargai, sehingga suasananya menjadi berbeda dan tidak nyaman (Kasmir, 2004 : 168).

Karena itu, dalam etiket untuk berbagai acara atau kegiatan perlu ada ketentuan yang mengaturnya. Adapun ketentuan yang

diatur dalam etiket secara umum antara lain (Kasmir, 2004 : 168) : 1) Sikap dan perilaku

2) Penampilan

3) Cara berpakaian 4) Cara berbicara

5) Gerak-gerik 6) Cara bertanya

7) Dan hal-hal lainya

Informasi lain yang yang di desain untuk meningkatkan kemungkinan kontak dengan bank. Misalnya, perhatikan metode

yang digunakan untuk meningkatkan kemungkinan bahwa konsumen dapat mengetahui lokasi suatu bank. Memilih lokasi yang nyaman di suatu daerah yang lalu lintasnya padat, dan

dilengkapi dengan areal parkir yang luas (Peter dan Olson, 1999 : 267). Taktik lain untuk menarik konsumen potensial datang bank

adalah dengan meletakkan bilboard, petunjuk arah dengan sejelas-jelasnya, dan petugas informasi akan membantu orang untuk

melakukan transaksi di bank tersebut (Peter dan Olson, 1999 :269).

(53)

Penentuan lokasi suatu cabang bank merupakan salah satu kebijakan yang sangat penting. Bank yang terletak dalam lokasi

yang strategis sangat memudahkan nasabah dalam berurusan dengan bank. Di samping lokasi yang strategis, hal lain juga yang

mendukung lokasi tersebut adalah layout gedung dan layout ruangan bank itu sendiri. Penetapan layout yang baik dan benar akan menambah kenyamanan nasabah dalam berhubungan dengan

bank. Pada akhirnya, lokasi dan layout merupakan dua hal yang tidak terpisahkan dan harus merupakan suatu paduan yang serasi

dan sepadan (Kasmir, 2004 : 145).

Kemudian setelah lokasi diperoleh, maka langkah selanjutnya adalah menentukan layout gedung dan ruang kantor. Hilangkan

kesan kantor yang sumpek dan semrawut yang akan mengakibatkan nasabah tidak betah berlama-lama berada di kantor. Usahakan

layout ruangan senyaman mungkin dengan suasana meja, tempat duduk, atau keindahan lainnya seperti lukisan dan musik sehingga nasabah merasa nyaman (Kasmir, 2004 : 145).

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan untuk layout gedung adalah (Rianto,2010 : 137) :

1) Bentuk gedung yang memberikan kesan elegan dan baik

Bank syariah harus mampu menampilkan tata ruang yang berbeda dengan bank konvensional. Harus dihindari tata ruang

(54)

syariah sebagai “ bank murahan”. Namun juga harus dihindari

kesan yang terlalu mewah. Hal ini dilakukan agar bank syariah

mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat, baik kelompok masyarakat menengah bawah maupun lapisan

masyarakat menengah atas. 2) Lokasi parkir luas dan aman

Ketersediaan lahan parkir yang memadai harus

dipertimbangkan terutama baik kantor cabang utama. Harus dihindari lokasi parkir yang sempit, karena dapat

mengakibatkan banyaknya nasabah yang pergi.

3) Keamanan di sekitar gedung juga harus dipertimbangkan

Faktor keamanan lingkungan sekitar harus pula

dipertimbangkan, mengingat kondisi keamanan yang cukup rawan pada saat sekarang. Sebab nasabah akan enggan untuk

bertransaksi pada lokasi gedung yang sepi atau rawan kejahatan.

4) Tersedia tempat ibadah

Bagi bank syariah ketersediaan sarana ibadah yang nyaman merupakan suatu keharusan, sebab salah satu

karakteristik utama bank syariah adalah aspek syariah dimana himbauan untuk menghentikan semua kegiatan pada waktu sholat untuk kemudian jika dapat sholat berjamaah antara pihak

(55)

5) Tersedia toilet yang bersih dan nyaman

Salah satu fasilitas ini merupakan hal yang kecil namun

cukup signifikan. Bank harus mampu menyediakan fasilitas toilrt yang bersih dan nyaman, sebab dalam Islam kebersihan

adalah sebagian dari iman. 6) Fasilitas penunjang lainnya

Fasilitas penunjang lainnya seperti tersedianya Air Conditioning (AC), kondisi ruangan yang harum. Dengan tersedianya AC akan membuat pengunjung merasa dingin/segar

berada di dalam ruangan sehingga betah berkunjung di bank tersebut. Ditambah dengan pewangi ruangan akan menambah kondisi ruangan semakin segar dan wangi.

Sedangkan untuk layout ruangan yang harus diperhatikan adalah

(Kasmir, 2004 : 151) :

1) Suasana ruangan terkesan luas dan lega

2) Tata letak kursi dan meja yang tersusun rapi dan dapat dengan

mudah dipindah-pindah

3) Hiasan dalam ruangan yang menarik, sehingga terasa ruangan

tersebut hidup dan tidak terkesan kaku

4) Sarana hiburan seperti musik-musik lembut, sehingga ada rasa kenyamanan nasabah dan berfungsi juga untuk mengusir

(56)

Beberapa temuan yang lebih menarik melibatkan pengaruh

musik. Di dalam studi awal, volume musik yang diputar oleh pasar swalayan bervariasi dari keras hingga lembut. Konsumen yang

diharapkan pada musik yang keras menghabiskan lebih sedikit waktu belanja, tetapi menghabiskan jumlah uang yang sama dihubungkan dengan mereka yang diharapkan pada musik lembut.

Yang lebih baru, efek tempo musik (lambat versus cepat) diperiksa di dalam latar pasar swalayan. Musik dengan tempo lambat

meningkatkan waktu belanja dan pengeluaran dibandingkan musik dengan tempo cepat (Engel et al, 1994, 241).

c. Infrastructure

Kelengkapan prasarana dan sarana dapat digunakan bank agar dapat memberikan kemudahan dan kecepatan bagi nasabah guna

melayaninya dalam proses pengambilan keputusan. Metode antrian juga digunakan bank sebagai metode yang optimal, terutama pada hari atau jam-jam sibuk, baik di depan teller maupun kasir (Kasmir, 2004 : 146). infrastructure yang meliputi prasarana dan sarana yang dimiliki bank, misal ketersediaan formulir, alat tulis, ruang

tunggu, televisi (TV), nomor antrian dan lain sebagainya .

James Engel dalam beberapa temuannya mengungkapkan yang lebih menarik melibatkan pengaruh musik. Di dalam studi

(57)

dari keras hingga lembut. Konsumen yang dihadapkan pada musik yang keras menghabiskan lebih sedikit waktu belanja, tetapi

menghabiskan jumlah uang yang sama dihubungkan dengan mereka yang dihadapkan pada musik lembut. Yang lebih baru, efek

tempo musik (lambar versus cepat) diperiksa di dalam latar pasar swalayan. Musik dengan tempo lambat meningkatkan waktu belanja dan pengeluaran dbandingkan musik dengan tempo cepat.

Efek serupa yang disebabkan tempo juga diamati di dalam latar restourant. Pengunjung menghabiskan hampir 25% lebih banyak

waktu dan hampir 50% lebih banyak pembelian bila temponya lambat dibandingkan bila temponya cepat Keputusan Nasabah Dalam Memilih Jasa (Engel et al, 1994 : 241).

6. Konsep Pemasaran Syariah

Pemasaran syariah sendiri menurut definisi adalah penerapan suatu

disiplin bisnis strategi yang sesuai dengan nilai dan prinsip syariah. jadi pemasaran syariah dijalankan berdasarkan konsep keIslaman yang telah diajarkan Nabi Muhammad SAW. Karyawan tidak hanya dituntut

menyelenggarakan prinsip pengelolaan uaha yang sehat yang dikenal dengan Good Corporate Governance melainkan juga melaksanakan

God Corporate Governance dengan transparansi dan akuntabilitas yang tinggi. Mereka bekerja tidak semata karena alasan finansial, tetapi termotivasi pengabdian kepada Allah Swt, mempersembahkan

(58)

bekerja secara militan untuk kepentingan perusahaan karena motivasi ke-Tuhan yang terdapat pada mereka (Rianto,2010 : 20). Ada 4

karakteristik yang terdapat pada syariah marketing (Rianto, 2010 : 22):

b. Kebutuhan (Rabbaniyah)

Salah satu ciri khas pemasaran syariah adalah sifatnya yang religius. Jiwa seorang syariah marketer meyakini bahwa

hukum-hukum syariat yang bersifat ketuhanan merupakan hukum-hukum paling adil, sehingga akan mematuhinya dalam setiap langkap, aktivitas,

dan kegiatan yang dilakukan harus selalu menginduk kepada syarat Islam.

Seorang pemasar syariah akan sangat hati-hati dalam perilaku

pemasarannya dan berusaha untuk tidak merugikan konsumen. Apabila seorang pemasar syariah hanya berorientasi pada

keuntungan, maka ia dapat merugikan konsumen dengan memberikan janji palsu. Namun seorang pemasar syariah memiliki orientasi maslahah, sehingga tidak hanya mencari keuntungan

namun diimbangi pula dengan keberkahan di dalamnya. (8) هري اًريخ ةَرذ لاقث م لمعي نمف (7) هري اًرش ةَرذ لاقثم لمعي نمو

Artinya :“ Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula” {Q.S.Al-Zalzalah (99) : 7-8}.

(59)

Keistimewaan yang lain dari syariah marketer adalah mengedepankan masalah akhlak dalam seluruh aspek kegiatannya.

Pemasaran syariah adalah konsep pemasaran yang sangat mengedepankan nilai-nilai moral dan etik tanpa peduli dari agama

manapun, karena hal ini bersifat universal. d. Realistis (Al-wqi’yyah)

Syariah marketer bukanlah konsep yang eksklusif, fanatis, anti

modernitas, dan kaku, melainkan konsep pemasaran yang fleksibel. Syariah marketer bukanlah berarti para pemasar itu harus

berpenampilan ala bangsa Arab dan mengharamkan dasi. Namun syariah marketer haruslah tetap berpenampilan bersih, rapi dan bersahaja apapun model atau gaya berpakaian yang dikenakan.

Sifat relistis dikarenakan pemasaran syariah sangat fleksibel dan luwes dalam tafsir hukum dan impementasinya terhadap

pemasaran konvensional. e. Humanistis (Insaniyyah)

Keistimewaan yang lain adalah sifatnya yang humanistis

uni-versal. Pengertian humanistis adalah bahwa syariah diciptakan untuk manusia agar derajatnya terangkat, sifat kemanusiaannya

(60)

tanpa memperdulikan ras, warna kulit, kebangsaan, dan status.

Sehingga syariah marketer bersifat universal.

Dari pembahasan diatas, konsep pemasaran syariah banyak digunakan oleh pelaku pemasaran atau syariah marketer, jadi bisa

dikatakan bahwa konsep pemasaran syariah dijadikan prinsip bagi mereka para pemasar dalam melayani nasabah yang datang. Selanjutnya para petugas pelayanan di bank harus menerapkan konsep

ini, dimana petugas layanan ini tidak lain adalah pemberi informasi untuk nasabah. Perlakuan yang baik dan tepat akan memberi kesan

nyaman bagi nasabah yang datang, tentunya atas dasar kemanusiaan dan sesuai prinsip syariah.

7. Tahap-Tahap Dalam Proses Pengambilan Keputusan Untuk Membeli

Proses pengambilan keputusan yang rumit sering melibatkan

beberapa keputusan. Suatu keputusan (decision), melibatkan pilihan antara dua atau lebih alternatif tindakan (atau perilaku). Keputusan selalu mensyaratkan pilihan di antara beberapa perilaku yang berbeda

(Setiadi, 2003 : 413).

Semua perilaku sengaja (voluntary) dilandaskan pada keinginan yang dihasilkan ketika konsumen secara sadar memilih salah sat di antara tindakan alternatif yang ada. Ini tidak berarti bahwa suatu proses pengambilan keputusan sadar harus muncul setiap saat perilaku

Gambar

Tabel 2.1 Produk dan Akad Bank Syariah
Gambar 2.1 Skema Keputusan Pembelian
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Bank Muamalat Indonesia KCP Magelang
Tabel 4.2
+7

Referensi

Dokumen terkait