• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Tenaga Kerja dengan Menggunakan Metode Promethee (Studi Kasus PT. Telkomsel Regional Bali - Nusa Tenggara).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Tenaga Kerja dengan Menggunakan Metode Promethee (Studi Kasus PT. Telkomsel Regional Bali - Nusa Tenggara)."

Copied!
152
0
0

Teks penuh

(1)

METODE PROMETHEE

TUGAS AKHIR

Nama : GABRIEL FIRSTA ADNYANA

NIM : 07.41010.0103

Program : S1 (Strata Satu)

Jurusan : Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER

SURABAYA

(2)

Halaman

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 4

1.3 Batasan Masalah ... 5

1.4 Tujuan ... 6

1.5 Sistematika Penulisan ... 6

BAB II LANDASAN TEORI ... 9

2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia ... 8

2.2 Seleksi Tenaga Kerja ... 11

2.3 Pengambilan Keputusan ... 13

2.3.1 Pengertian Keputusan... 13

2.3.2 Pengertian Pengambilan Keputusan ... 14

2.3.3 Definisi Sistem Pendukung Keputusan ... 14

2.3.4 Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan ... 15

2.3.5 Komponen Sistem Pendukung Keputusan ... 17

2.3.6 Multi Criteria Decission Making ... 23

(3)

2.3.8 Langkah-Langkah perhitungan dengan metode

PROMETHEE ... 33

2.4 Short Message Service (SMS Gateway) ... 34

2.4.1 Keuntungan SMS Gateway ... 35

2.4.2 Kebutuhan SMS Gateway ... 35

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM ... 36

3.1 Identifikasi Masalah ... 36

3.2 Perancangan Sistem ... 38

3.2.1 Analisa Sistem ... 39

3.2.2 Flowchart Perhitungan Metode Promethee ... 41

3.2.3 Document Flow ... 42

3.2.4 System Flow ... 46

3.2.5 Desain Database ... 50

3.2.6 Context Diagram... 51

3.2.7 Data Flow Diagram Level 0 (DFD) ... 52

3.3 Entity Relational Diagram (ERD) ... 55

3.3.1 Conceptual Data Modeling ... 57

3.3.2 Physical Data Modeling... 58

3.4 Struktur Tabel... 59

3.5 Desain IO ... 70

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 83

4.1 Implementasi ... 83

4.1.1 Kebutuhan Sistem ... 83

(4)

4.2 Evaluasi Sistem ... 104

4.2.1 Uji Coba Fitur Dasar Sistem ... 104

4.2.2 Uji Coba Hasil Kuisioner ... 140

4.2.3 Analisa Hasil Uji Coba ... 143

BAB V PENUTUP ... 145

5.1 Kesimpulan ... 145

5.2 Saran ... 146

DAFTAR PUSTAKA ... 147

LAMPIRAN ... 149

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Keberhasilan suatu perusahaan tidak lepas dari peran tenaga kerja sebagai Sumber Daya manusia (SDM) yang menjalankan segala macam aktifitas untuk kemajuan tempat kerjanya. Oleh karena itu, SDM harus diseleksi dengan tepat agar menunjukkan kinerja yang baik dan optimal. Dalam pemilihan atau seleksi tenaga kerja sering terjadi masalah, karena ada kemungkinan proses seleksi yang tidak sesuai dengan tingkat kebutuhan perusahaan pada jabatan tertentu untuk pelamar sehingga proses tidak berjalan dengan semestinya dan hasil yang dicapai kemungkinan tidak sesuai target.

(6)

dapat menimbulkan kesalahan dalam memilih tenaga kerja sehingga akan mendapatkan tenaga kerja yang kurang tepat akan sangat terasa untuk jabatan-jabatan penting yang merupakan kunsi sukses atau gagalnya suatu perusahaan. Oleh karena itu seleksi tenaga kerja diperlukan banyak kriteria dengan harapan proses seleksi dapat menghasilkan tenaga kerja yang paling tepat. (Nitisemito,1982).

Untuk mengatasi masalah seleksi tenaga kerja yang terjadi di PT. Telkomsel Regional Bali - Nusa Tenggara, maka diperlukannya suatu sistem pendukung keputusan. Sistem pendukung keputusan adalah suatu sistem berbasis komputer yang ditujukan untuk membantu pengambil keputusan dalam memanfaatkan data dan model tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan yang tidak terstruktur. Terdapat beberapa metode sistem pendukung keputusan di antaranya AHP, Promethee, dan Topsis (Hasan, 2002). Metode yang akan digunakan dalam pembuatan sistem ini adalah PROMETHEE

(Preference Ranking Organization Method for Enrichment Evaluation ). PROMETHEE

(7)

Ada proyek Tugas Akhir yang menggunakan metode ini, diantaranya SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN REKRUTMEN MENGGUNAKAN METODE

PROMETHEE PADA PT. PAL INDONESIA (ARLINCE SILITONGA, 20 0 9), tetapi dari

tugas akhir tersebut penilaian pada proses seleksi yang digunakan belum terperinci yaitu pada laporan penerimaan tenaga kerjanya masih belum bisa memberikan informasi langsung kepada pelamar. Ada perbedaan antara Tugas Akhir tersebut dengan Tugas Akhir ini yaitu pada studi kasus dan mekanisme kerja sistemnya dalam proses seleksi karena perbedaan jenis usaha dan budaya perusahaan tersebut. Untuk melakukan proses seleksi, pelamar dapat langsung menyerahkan berkas-berkas dan ijasah dari pelamar tersebut kepada bagian HRD, selanjutnya data-data dari pelamar itu akan diproses dan diseleksi oleh sistem pendukung keputusan yang akan dibangun pada penelitian Tugas Akhir ini yang menghasilkan output berupa informasi pelamar tersebut lulus atau tidak. Kemudian pelamar dapat meminta informasi kepada sistem dengan mengirimkan SMS, lalu sistem akan mengirimkan informasi lulus atau tidaknya pelamar tersebut.

(8)

kerapian dan nilai sopan santun, (4) Calon tenaga kerja mengikuti tes kesehatan yang berupa tes penyakit bawaan dan tes penyakit dalam. Dengan membuat sebuah sistem pendukung keputusan seleksi tenaga kerja yang menggunakan metode PROMETHEE

diharapkan dapat meningkatkan kualitas tenaga kerja yang dihasilkan dari proses seleksi yang dilakukan di PT. Telkomsel Regional Bali-Nusa Tenggara.

Melihat keadaan tersebut, maka perlu dibangun sebuah aplikasi sistem pendukung keputusan yang mampu melakukan seleksi tenaga kerja menggunakan metode

PROMETHEE yaitu dengan melakukan seleksi tenaga kerja dengan menggunakan

banyak kriteria dan berbasis SMS Gateway untuk mendukung proses seleksi dan pemberian informasi kepada calon tenaga kerja. Aplikasi yang dibangun adalah suatu sistem yang dapat menghasilkan alternatif keputusan untuk membantu perusahaan dalam pemilihan calon tenaga kerja.

Sesuai dengan latar belakang yang telah dipaparkan, maka Tugas Akhir ini akan dikerjakan dengan berfokus pada upaya rancang bangun aplikasi yang dapat membantu PT. Telkomsel Regional Bali-Nusa Tenggara dalam pengambilan keputusan untuk seleksi calon tenaga kerja yang berkompetensi.

1.2 Perumusan Masalah

Secara khusus perumusan masalah pada Tugas Akhir ini adalah :

1. Bagaimana membuat rancang bangun sistem pendukung keputusan seleksi tenaga kerja dengan metode PROMETHEE berbasis respon kepada pelamar berupa SMS ?

(9)

meningkatkan keuntungan bagi perusahaan khususnya PT. Telkomsel Regional Bali-Nusa Tenggara?

1.3Pembatasan Masalah

Batasan masalah pada sistem informasi penerimaan dan perekrutan karyawan ini sebagai berikut :

1. Sistem Pendukung Keputusan seleksi ini hanya membahas seleksi tenaga kerja dan seleksi yang dilakukan berasal dari luar perusahaan bukan intern perusahaan (jenjang karier).

2. Pada Sistem Pendukung Keputusan ini hanya diselesaikan dengan metode Promethee dan digunakan Promethee rangking.

3. Bahasa pemrograman yang dipergunakan dalam membangun aplikasi ini adalah Microsoft Visual Studio 2005 dengan database Microsoft Access 2007.

4. Diasumsikan data pelamar merupakan data valid yang diinputkan oleh pihak departemen HRD (Personalia) pada saat pelamar menyerahkan biodata dan ijasahnya ke PT. Telkomsel Regional Bali-Nusa Tenggara.

5. Tes kesehatan dan tes psikologi dilakukan secara manual oleh pihak agensi atau rekanan yang telah ditunjuk yang kemudian menginformasikan hasilnya kepada pihak departemen HRD (Personalia), lalu diolah secara terkomputerisasi.

6. Sistem akan memberikan informasi kepada pihak departemen HRD (Personalia) hasil test para pelamar yang memenuhi kriteria.

(10)

8. Tidak membahas tentang keamanan jaringan dan aplikasi berbasis Web.

1.4 Tujuan

Adapun tujuan dalam pembuatan Tugas Akhir ini adalah :

1. Aplikasi yang dibuat dapat digunakan dalam proses seleksi dan penerimaan tenaga kerja dengan menggunakan metode PROMETHEE berbasis respon kepada pelamar berupa SMS dengan mengefisienkan proses penerimaan dan seleksi tenaga kerja.

2. Meningkatkan kualitas dalam proses seleksi tenaga kerja khususnya di bagian personalia setelah melalui proses seleksi sebanyak 5 kali yang bertujuan untuk meningkatkan keuntungan bagi perusahaan tersebut.

1.6 Sistematika Penulisan

Pada penyusunan laporan tugas akhir ini, sistematika penulisan dibagi menjadi lima bab. Pada setiap bab juga terdapat sub-sub bahasan yang menjelaskan isi dari bab secara lebih detail. Berikut ini sistematika yang digunakan :

BAB I : PENDAHULUAN

(11)

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang definisi dan penjelasan yang lebih detail mengenai konsep yang digunakan untuk merancang sistem yang akan dibangun meliputi manajemen sumber daya manusia, pengambilan keputusan, konsep sistem pendukung keputusan, karakteristik sistem pendukung keputusan, komponen sistem pendukung keputusan, Multi

Criteria Decision Making (MCDM), teori tentang metode Promethee dan definisi tentang

SMS Gateway.

BAB III : ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini menjelaskan tentang tahap – tahap yang dikerjakan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini mulai dari metodologi penelitian yang mencakup identifikasi masalah, pengumpulan data, perancangan sistem, desain ERD, struktur basis data, desain DFD, desain antarmuka, dan desain Promethee.

BAB IV : EVALUASI DAN IMPLEMENTASI

Bab ini menjelaskan tentang evaluasi dari sistem yang dibuat dan proses implementasi dari sistem dan testing dari program yang berupa desain test case dari perangkat lunak dan pengujian secara manual dengan menggunakan tabel dan telah melalui tahap evaluasi.

BAB V : PENUTUP

(12)
(13)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Manajement Sumber Daya Manusia

Manajer Sumber Daya Manusia (MSDM) merupakan salah satu bidang dari

manajemen umum yang meliputi segi-segi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian. Proses ini terdapat dalam fungsi/bidang produksi, pemasaran, keuangan maupun kepegawaian. Karena Sumber Daya Manusia (SDM) dianggap semakin penting peranannya dalam pencapaian tujuan perusahaan, maka berbagai pengalaman dan hasil penelitian dalam bidang SDM dikumpulkan secara sistematis dalam apa yang disebut manajemen sumber daya manusia.

Dalam usaha pencapaian tujuan perusahaan, permasalahan yang dihadapi manajemen bukan hanya terdapat pada bahan mentah, alat-alat kerja, mesin produksi, uang dan lingkungan kerja saja, tetapi juga menyangkut karyawan (Sumber daya manusia) yang mengelola faktor-faktor produksi lainnya tersebut.Namun, perlu diingat bahwa sumber daya manusia sendiri sebagai faktor produksi, seperti halnya faktor produksi lainnya, merupakan masukan (input) yang diolah oleh perusahaan dan menghasilkan keluaran (output). Karyawan baru yang belum mempunyai ketrampilan dan keahlian dilatih, sehingga menjadi karyawan yang trampil dan ahli. Apabila dia dilatih lebih lanjut serta diberikan pengalaman dan motivasi dia akan menjadi karyawan yang matang. Pengolahan sumber daya manusia inilah yang disebut manajemen SDM.

(14)

permasalahan manusianya. Penanganan semua persoalan tersebut sangat tergantung pada tingkat kesadaran manajemen terhadap pentingnya sumber daya manusia dalam pencapaian tujuan perusahaan.Kita dapat melihat adanya perbedaan antar perusahaan dalam penyediaan waktu, biaya, dan usaha dalam pengelolaan SDM.

Manajemen SDM yang sebelumnya dikenal sebagai manajemen personalia, dan perubahan nama ini menggambarkan perluasan peran manajemen personalia dan meningkatkan kesadaran bahwa SDM adalah kunci bagi suksesnya suatu perusahaan. Seorang manajer SDM dalam kapasitasnya sebagai staf harus bekerjasama dengan line

manager dalam menangani berbagai masalah SDM. Para line manager itu dengan SDM

yang sesuai dengan kebutuhan Divisi/Departemen tersebut (Veithzal Rivai, 2004).

Manusia sebagai SDM keberadaanya sangat penting dalam perusahaan, karena SDM menunjang perusahaan melalui hasil karya, bakat, kreativitas, dorongannya, dan peran nyata seperti yang dapat disaksikan dalam setiap perusahaan ataupun dalam organisasi, yaitu :

1. Sebagai Pengusaha 2. Sebagai Karyawan

3. Sebagai Manajer atau Pemimpin 4. Sebagai Komisaris, dan

5. Sebagai Pemilik

Tanpa adanya unsur manusia dalam perusahaan, tidak mungkin perusahaan tersebut dapat bergerak dan berjalan menuju yang diinginkan. Dengan demikian SDM adalah seorang yang siap, mau dan mampu memberi sumbangan terhadap usaha pencapaian tujuan

(15)

dengan unsur lainnya, seperti : modal, bahan, mesin, dan metode/teknologi diubah melalui proses manajemen menjadi keluaran berupa barang dan jasa dalam usaha mencapai tujuan perusahaan.

2.2 Seleksi Tenaga Kerja

Proses seleksi merupakan rangkaian tahap-tahap khusus yang digunakan untuk memutuskan pelamar melamar kerja dan diakhiri dengan keputusan penerimaan. Penerimaan akhir dilakukan oleh Departemen SDM sebagai hasil dari evaluasi para pelamar mengenai kesesuaian potensi mereka melalui penggunaan prosedur-prosedur yang valid.

Seleksi adalah kegiatan dalam manajemen SDM yang dilakukan setelah proses rekruitmen selesai dilaksanakan. Hal ini berarti telah terkumpul sejumlah pelamar yang telah memenuhi syarat untuk kemudian dipilih mana yang dapat ditetapkan sebagai karyawan dalam suatu perusahaan.

Proses seleksi adalah langkah-langkah yang harus dilalui oleh para pelamar sampai akhirnya memperoleh keputusan ia diterima atau ditolak sebagai karyawan baru. Proses ini berbeda antar satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Ada dua konsep penting yang harus diperhatikan untuk peralatan seleksi ini yaitu reliabilitas dan

validitas. Reliabilitas (dapat dipercaya) berhubungan dengan konsistensi pengukuran

(16)

Seleksi merupakan proses untuk mencocokkan orang-orang dengan kualifikasi yang mereka miliki. Jenis-jenis seleksi :

1. Seleksi administrasi

Seleksi berupa surat-surat yang dimiliki pelamar untuk menentukan apakah sudah sesuai dengan persyaratan yang diminta organisasi perusahan, antara lain :

a. Surat lamaran b. Ijazah

c. Domisili/keberadaan status yang bersangkutan d. Pas foto

e. Copy identitas (KTP, Pasport, SIM, dan lain-lain) f. Umur

g. Jenis kelamin

2. Seleksi secara tertulis a. Tes kecerdasan b. Tes kepribadian c. Tes bakat d. Tes minat e. Tes prestasi

3. Seleksi secara tidak tertulis a. Wawancara

(17)

2.3. Pengambilan Keputusan

2.3.1 Pengertian Keputusan

Adapun pengertian dari keputusan yaitu dapat dijabarkan sebagai berikut: a. Menurut Ralp C. Davis (Brans, J.P, 1986), keputusan adalah hasil pemecahan masalah

yang dihadapi dengan tegas. Suatu keputusan merupakan jawaban yang pasti terhadap suatu pertanyaan.

b. Menurut Mary Follet (Nitisemito, 1982), keputusan adalah suatu atau sebagai hukum situasi. Apabila semua fakta dari suatu situasi itu dapat diperolehnya dan semua terlibat, baik pengawas maupun pelaksana mau mentaati ketentuannya maka tidak sama dengan mentaati perintah.

c. Menurut James A.F. Stoner (Stoner, 1993), keputusan adalah pemilihan di antara alternatif. Definisi ini mengandung tiga pengertian yaitu : ada pilihan atas dasar logika, ada beberapa alternatif yang harus dan dipilih satu yang terbaik dan ada tujuan yang ingin dicapai dan keputusan itu makin mendekatkan pada tujuan tersebut.

d. Menurut Prajudi Atmosudirjo (Sedanayasa, 2009), keputusan adalah suatu pengakhiran daripada proses pemikiran tentang suatu masalah untuk menjawab pertanyaan apa yang harus diperbuat guna mengatasi masalah tersebut dengan menjatuhkan pilihan pada satu alternatif.

(18)

2.3.2 Pengertian Pengambilan Keputusan

Adapun pengertian dari pengambilan keputusan yaitu dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. Menurut George R. Terry (Terry, 1964), pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada.

b. Menurut S.P. Siagian (Hasan, 2002), pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat.

c. Menurut James A.F. Stoner (Stoner, 1993), pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah.

Dari pengertian pengambilan keputusan di atas dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan adalah suatu proses pemilihan alternatif terbaik dari beberapa alternatif secara sistematis untuk ditindak lanjuti sebagai suatu cara pemecahan masalah.

2.3.3 Definisi Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

Konsep-konsep mengenai Decision Support System atau sistem pendukung keputusan diungkapkan pertama kali pada awal tahun 1970 oleh Michael S. Scott Morton dengan istilah Management Decision System yang merupakan suatu sistem berbasis komputer yang membantu pengambilan keputusan dengan memanfaatkan data dan model-model untuk menyelesaikan masalah-masalah yang tidak terstruktur.

(19)

pemodelan. Pengolahan data dan informasi pada akhirnya menghasilkan berbagai alternatif keputusan yang dapat diambil. Sistem pendukung keputusan merupakan penerapan sistem informasi yang ditujukan untuk membantu pimpinan untuk mengambil keputusan. Sistem pendukung keputusan menggabungkan kemampuan komputer dalam pelayanan interaktif dengan pengolahan atau pemanipulasi data yang memanfaatkan model atau aturan penyelesaian yang tidak terstruktur. Sistem pendukung keputusan mempunyai beberapa sumber intelektual dengan kemampuan dari komputer untuk memperbaiki kualitas keputusan.

Hal yang ini terpenting dari pengertian ini adalah sistem pendukung keputusan merupakan alat pelengkap bagi mereka yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan. Dimana sistem pendukung keputusan tidak ditujukan untuk menggantikan peran pengambil keputusan dalam mengambil keputusan.

2.3.4 Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan

Secara spesifik, sistem pendukung keputusan dirumuskan berdasarkan kemampuannya dalam berbagai hal yang merupakan syarat utama bagi tercapainya tujuan yang mendasari pengembangan suatu sistem, yang dapat dijelaskan pada karakteristik sistem pendukung keputusan adalah sebagai berikut :

1. Didasarkan pada pendekatan yang luas dalam mendukung proses pengambilan keputusan yang menitikberatkan pada “Management by Perception” (sangat dibutuhkan persepsi dari manajer).

2. Interface manusia-mesin, dimana manusia sebagai pemakai, tetap mengontrol proses

(20)

3. Mendukung pengambilan keputusan dalam menyelesaikan masalah-masalah yang tidak terstruktur dan semi terstruktur.

4. Menggunakan model-model, baik model matematis, statistik, dan model lainnya yang sesuai untuk menunjang proses pengambilan keputusan. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 2.1.

5. Mampu memberikan informasi yang sesuai untuk kebutuhan model interaktif.

6. Memiliki subsistem yang terintegrasi dalam suatu sistem pendukung keputusan sehingga dapat berfungsi sebagai kesatuan sistem, yang secara efektif dapat memberikan dukungan pada semua tingkatan manajemen.

7. Didukung dengan data yang komprehensif guna memenuhi fungsi-fungsi yang ada dalam tingkatan manajemen.

8. Pendekatan easy to use, artinya kemudahan dalam penggunaan sistem, ini merupakan ciri sistem pendukung keputusan yang efektif, dimana memungkinkan pemakai bebas dan cepat untuk berinteraksi.

(21)

Gambar 2.1 Model matematis atau statistik dalam sistem pendukung keputusan

2.3.5 Komponen Sistem Pendukung Keputusan

Suatu sistem pendukung keputusan harus memiliki tiga komponen atau subsistem utama yang menyusunnya, (Kadarsah, 1998), yaitu:

1. Subsistem Basis Data 2. Subsistem Basis Model 3. Subsistem Dialog

(22)

Gambar 2.2. Komponen sistem pendukung keputusan

1. Subsistem Basis Data

(23)

fleksibel untuk memungkinkan penambahan dan pengurangan secara cepat. Adapun subsistem basis data yang tercakup dalam DBMS dapat dilihat pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3. Subsistem manajemen basis data

2. Subsistem Basis Model

Salah satu keunggulan sistem pendukung keputusan adalah kemampuan untuk mengintegrasikan akses data dan model keputusan. Hal ini dapat dilakukan dengan menambah model-model keputusan ke dalam sistem informasi menggunakan basis data sebagai mekanisme integrasi dan komunikasi di antara model-model.

(24)

menangani sekumpulan keputusan yang saling bergantungan. Cara untuk menangani permasalahan ini dengan menggunakan koleksi berbagai model yang terpisah, dimana setiap model digunakan untuk menangani bagian yang berbeda dari masalah yang dihadapi. Komunikasi antara berbagai model digunakan untuk menangani bagian yang berbeda dari masalah tersebut. Komunikasi antara berbagai model yang saling berhubungan diserahkan kepada pengambil keputusan sebagai proses intelektual dan manual.

Gambar 2.4 memperlihatkan komponen-komponen dari subsistem model. Kemampuan yang dimiliki subsistem basis model meliputi, antara lain :

1. Kemampuan untuk menciptakan model-model baru secara cepat dan mudah. 2. Kemampuan untuk mengakses dan mengintegrasikan model-model keputusan.

3. Kemampuan untuk mengelola basis model dengan fungsi manajemen yang analog dan manajemen basis data.

(25)

3. Subsistem Dialog

Subsistem dialog adalah fleksibel dan kekuatan karakteristik sistem pendukung keputusan timbul dari kemampuan interaksi antara sistem dan pemakai. Subsistem dialog dapat dibagi menjadi tiga bagian, dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 2.5. Subsistem penyelengara dialog 1. Bahasa aksi

Meliputi apa yang dapat digunakan oleh pemakai dalam berkomunikasi dengan sistem. Bisa berupa keyboard, joystick,panel sentuh, dan lain sebagainya.

2. Bahasa tampilan

Meliputi apa yang harus diketahui oleh pemakai. Meliputi pilihan-pilihan seperti

printer, layar tampilan, grafik, dan sebagainya.

3. Basis pengetahuan

(26)

Kombinasi dari kemampuan-kemampuan di atas terdiri dari apa yang disebut gaya dialog, misalnya pendekatan tanya jawab, bahasa perintah, menu-menu, dan mengisi tempat kosong. Kapasitas yang harus dimiliki oleh sistem pendukung keputusan untuk mendukung dialog antara pemakai dan sistem adalah kemampuan untuk :

1. Menangani berbagai variasi gaya dialog sesuai dengan keinginan pemakai. 2. Mengakomodasi tindakan pemakai dengan berbagai peralatan masukan. 3. Menampilkan data dengan berbagai variasi format dan peralatan keluaran. 4. Memberikan dukungan yang fleksibel untuk basis pengetahuan.

Beberapa jenis gaya dialog yaitu :

1. Dialog tanya jawab, sistem bertanya dan pemakai menjawab sampai sistem menemukan jawaban untuk mendukung keputusan.

2. Dialog perintah, memberikan perintah untuk menjalankan fungsi-fungsi sistem pendukung keputusan.

3. Dialog menu, pemakai menjalankan sistem dengan memilih alternatif menu.

4. Dialog form masukan/keluaran, menggunakan form tempat pemakai memasukkan perintah dan data, dan form keluaran sebagai jawaban untuk pendukung keputusan. 5. Dialog masukan dalam konteks keluaran, mengkombinasikan form masukan dan

keluaran, sehingga masukan dari pemakai selalu diberikan dalam konteks keluaran sistem pendukung keputusan sebelumnya.

(27)

1. Paket perangkat lunak, merupakan kumpulan program yang dapat diakses dengan perintah call.

2. Bahasa pemrograman tingkat tinggi, memungkinkan kode untuk komponen dialog ditulis dengan bahasa yang sama dengan bahasa yang digunakan untuk komponen lain dalam sebuah sistem pendukung keputusan.

3. Bahasa data definisi, memperlihatkan masukan dan keluaran untuk komponen dialog sebagai data daripada sebagai subroutine atau statement dalam bahasa pemrograman.

2.3.6 Multi Criteria Decision Making (MCDM)

Menurut Ismail (2005), dalam sebuah pengambilan keputusan selalu dihadapkan pada beberapa alternatif yang dapat dipilih dengan kriteria-kriteria yang bersesuaian sehingga digunakan sebagai bahan evaluasi untuk memilih. Jadi MCDM adalah disiplin dalam pengambilan keputusan dengan banyak kriteria.

Disiplin dalam MCDM secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu

Multi-Attribute Decision Making (MADM) dan Multi-Objective Decision Making (MODM).

Dimana MADM lebih menitikberatkan pada pemilihan alternatif dalam jumlah yang terbatas sedangkan MODM merancang alternatif terbaik, meskipun demikian kedua istilah MADM dan MODM berada pada ketegori kelas yang sama.

Pada tabel dibawah ini akan diperlihatkan perbedaan antara MADM dan

(28)

Tabel 2.1 Perbedaan MADM dan MODM (Yoon dan Hwang, 1981)

MADM MODM

Criteria (defined by)

Objectives

Attributes

Alternatif

Usage

Attributes

Implicit

Explicit

Finite number, discrete

Selection

Objective

Explicit

Implicit

Infinite number, continuous

Design

Beberapa ciri yang selalu ada dalam MCDM adalah :

Alternatif

Kemungkinan-kemungkinan yang dapat dipilih oleh pengambil keputusan. Jumlah alternatif ini adalah terbatas.

Atribut

Biasanya merupakan karakteristik, komponen atau kriteria keputusan.

Pembobotan

Pemberian bobot pada setiap kriteria.

Matrik Keputusan

Metode MCDM dapat dinyatakan dalam bentuk matrik. Sebuah matrik X adalah matrik

(29)

dan j mewakili kriteria, yaitu Cj(untuk i = 1,2,3,…,n). Ai,i = 1,2,3,…,m dinotasikan dengan :

ai = (ai1,ai2,…,ain)

Dan vektor kolomnya adalah : aj = (aj1,aj2,…,ajn)

Yang memperlihatkan perbedaan antar setiap alternatif adalah nilai dari atribut yang dimiliki oleh alternatif tersebut j, yaitu Cj.

Untuk menggambarkan pentingnya hubungan antara atribut-atribut yang ada maka weighted vector diberikan dengan W = (w1,w2,…,wn).

Pertentangan antar Kriteria

Dalam kriteria majemuk biasanya terjadi pertentangan kepentingan antara satu kriteria dengan kriteria yang lainnya.

2.3.7 Preference Ranking Organization Method for Enrichment Evaluation

(PROMETHEE)

PROMETHEE adalah salah satu metode penentuan urutan atau prioritas dalam

(30)

Gambar 2.1 Data Dasar analisis PROMETHEE

Dominasi kriteria

Nilai f merupakan nilai nyata dari suatu kriteria, f : K → Я (Real Word) dan tujuannya berupa prosedur optimasi untuk setiap alternatif yang akan diseleksi, a ε K, f(a) merupakan evaluasi dari alternatif yang akan diseleksi tersebut untuk setiap kriteria. Pada saat dua alternatif dibandingkan a,b ε K, harus dapat ditentukan perbandingan preferensinya.

Penyampaian Intensitas (P) dari preferensi alternatif a terhadap alternatif b sedemikian rupa sehingga:

- P(a,b) = 0,berarti tidak ada beda antara a dan b, atau tidak ada preferensi dari a lebih baik dari b.

- P(a,b) ≈ 0, berarti lemah preferensi dari a lebih baik dari b.

- P(a,b) = 1, kuat preferensi dari a lebih baik dari b.

- P(a,b) ≈ 1, berarti mutlak preferensi dari a lebih baik dari b.

(31)

akumulasi dari nilai ini menentukan nilai preferensi atas masing–masing obyek yang akan dipilih. Setiap kriteria boleh memiliki nilai dominasi kriteria atau bobot kriteria yang sama atau berbeda, dan nilai bobot tersebut harus di atas 0 (Nol). Sebelum menghitung bobot untuk masing-masing kriteria, maka dihitung total bobot dari seluruh kriteria terlebih dahulu. Berikut rumus perhitungan bobot kriteria :

Maka didapat rumus perbandingan untuk setiap alternatif, sebagai berikut :

Dalam metode PROMETHEE ada Enam bentuk fungsi preferensi kriteria. Untuk memberikan gambaran yang lebih baik terhadap area yang tidak sama, maka digunakan tipe fungsi preferensi. Ke Enam tipe preferensi tersebut meliputi :

1. Tipe Biasa (Usual Criterion)

(32)

………. (1)

Gambar 2.8 Tipe Preferensi Usual

2. Tipe Quasi (Quasi Criterion atau U-Shape)

(33)

……… (2) Gambar 2.9 Tipe Preferensi Quasi

3. Tipe Linier (Linear Criterion atau V-Shape)

Tipe Linier acapkali digunakan dalam penilaian dari segi kuantitatif atau banyaknya jumlah, yang mana tipe ini juga menggunakan Satu threshold atau kecenderungan yang sudah ditentukan, dalam kasus ini threshold itu adalah preference. Preference ini biasanya dilamabangkan dengan karakter n atau p, dan nilai preference harus diatas 0 (Nol). Kriteria ini menjelaskan bahwa selama nilai selisih memiliki nilai yang lebih rendah dari n, maka nilai preferensi dari pembuat keputusan meningkat secara linier dengan nilai x, jika nilai x lebih besar dibandingkan dengan nilai n, maka terjadi preferensi mutlak. Fungsi P(x) untuk preferensi ini disajikan pada gambar 2.10

……… (3) Gambar 2.10 Tipe Preferensi Linear

4. Tipe Tingkatan (Level Criterion)

(34)

preference. Apabila alternatif tidak memiliki perbedaan (x), maka nilai preferensi sama dengan 0 (Nol) atau P(x)=0. Jika x berada diatas nilai m dan dibawah nilai n, hal ini berarti situasi preferensi yang lemah P(x)=0.5. Dan jika x lebih besar atau sama dengan nilai n maka terjadi preferensi mutlak P(x)=1. Fungsi P(x) untuk preferensi ini disajikan pada gambar 2.11

…….. (4) Gambar 2.11 Tipe Preferensi Level

5. Tipe Linear Quasi (Linear Criterion with Indifference)

Tipe Linear Quasi juga mirip dengan tipe Linear yang acapkali digunakan dalam penilaian dari segi kuantitatif atau banyaknya jumlah. Tipe ini juga menggunakan threshold preference (n) tetapi ditambahkan Satu threshold lagi yaitu indifference (m). Nilai indifference serta preference harus diatas 0 (Nol) dan nilai indifference harus di bawah nilai preference. Pengambilan keputusan mempertimbangkan peningkatan preferensi secara linier dari tidak berbeda hingga preferensi mutlak dalam area antara dua kecenderungan m dan n. Fungsi P(x) untuk preferensi ini disajikan pada gambar 2.12

(35)

6. Tipe Gaussian

Tipe Gaussian sering digunakan untuk mencari nilai aman atau titik aman pada data yang bersifat continue atau berjalan terus. Tipe ini memiliki nilai threshold yaitu Gaussian threshold ( ) yang berhubungan dengan nilai standar deviasi atau distribusi normal dalam statistik. fungsi P(x) untuk preferensi ini disajikan pada gambar 2.13

…… (6) Gambar 2.13 Tipe Preferensi Gaussian

Nilai Threshold atau kecenderungan

Enam tipe dari penyamarataan kriteria bisa dipertimbangkan dalam metode PROMETHEE, tiap-tiap tipe bisa lebih mudah ditentukan nilai kecenderungannya atau parameternya karena hanya Satu atau Dua parameter yang mesti ditentukan. Hanya tipe Usual saja yang tidak memiliki nilai parameter.

1. Indifference threshold yang biasa dilambangkan dalam karakter m atau q. Jika nilai perbedaan (x) di bawah atau sama dengan nilai indifference x ≤ m maka x dianggap tidak memiliki nilai perbedaan x = 0.

(36)

3. Gaussian threshold yang biasa dilambangkan dalam karakter σ serta diketahui dengan baik sebagai parameter yang secara langsung berhubungan dengan nilai standar deviasi pada distribusi normal.

Arah dalam grafik nilai outrangking

Perangkingan yang digunakan dalam metode PROMETHEE meliputi tiga bentuk antara lain :

1. Entering Flow

Entering flow adalah jumlah dari yang memiliki arah mendekat dari node a dan hal ini merupakan karakter pengukuran outrangking.

Untuk setiap nilai node a dalam grafik nilai outrangking ditentukan berdasarkan entering flow dengan persamaan :

2. Leaving Flow

Sedangkan Leaving flow adalah jumlah dari yang memiliki arah menjauh dari node a dan hal ini merupakan pengukuran outrangking. Adapun persamaannya:

3. Net Flow

(37)

Semakin besar nilai Entering flow dan semakin kecil Levaing flow maka alternatif tersebut memiliki kemungkinan dipilih yang semakin besar. Perangkingan dalam PROMETHEE I dilakukan secara parsial, yaitu didasarkan pada nilai Entering flow dan Levaing flow. Sedangkan PROMETHEE II termasuk perangkingan komplek karena didasarkan pada nilai Net flow masing-masing alternatif yaitu alternatif dengan nilai Net flow lebih tinggi menempati satu rangking yang lebih baik.

2.3.8 Langkah-langkah perhitungan dengan metode PROMETHEE

Langkah-langkah perhitungan dengan metode PROMETHEE adalah sebagai berikut: 1. Menentukan beberapa alternatif

2. Menentukan beberapa kriteria 3. Menentukan dominasi kriteria

4. Menentukan tipe penilaian, dimana tipe penilaian memiliki 2 tipe yaitu; tipe minimum dan maksimum.

5. Menentukan tipe preferensi untuk setiap kriteria yang paling cocok didasarkan pada data dan pertimbangan dari decision maker. Tipe preferensi ini berjumlah Enam (Usual, Quasi, Linear, Level, Linear Quasi dan Gaussian).

6. Memberikan nilai threshold atau kecenderungan untuk setiap kriteria berdasarkan preferensi yang telah dipilih.

(38)

Dalam metode promethee ada 2 macam perangkingan yang disandarkan pada hasil perhitungan, antara lain :

1. Perangkingan parsial yang didasarkan pada nilai Entering flow dan Leaving flow. 2. Perangkingan lengkap atau komplit yang didasarkan pada nilai Net flow.

2.4 Short Message Service (SMS Gateway)

SMS Gateway adalah suatu platform yang menyediakan mekanisme untuk EUA

menghantar dan menerima SMS dari peralatan mobile (HP, PDA phone, dll) melalui SMS Gateway’s shortcode. SMS Gateway membolehkan UEA untuk berkomunikasi dengan Telco SMSC (telkomsel, indosat, dll) atau SMS platform untuk menghantar dan menerima pesan SMS dengan sangat mudah, Karena SMS Gateway akan melakukan semua proses dan koneksi dengan Telco. SMS Gateway juga menyediakan UEA dengan interface yang mudah dan standar. UEA dapat berupa berbagai aplikasi yang memerlukan penggunaan SMS. Seperti berbagai aplikasi web yang telah banyak menggunakan SMS (free sms, pendaftaran, konfirmasi melalui SMS, aplikasi perkantoran, dsb), CMS, acara pengundian di televisi, dll. UEA melakukan komunikasi dengan SMS Gateway melalui Internet menggunakan standard HTTP GET atau HTTPS (untuk komunikasi yang aman).

(39)

dapat menentukan besarnya biaya (charging) yang akan dikenakan kepada pelanggan. Biasanya telah ditentukan regulasi biayanya (microcharging mechanism).

2.4.1 Keuntungan SMS Gateway

SMS Gateway merupakan pintu gerbang bagi penyebaran Informasi dengan menggunakan SMS. Anda dapat menyebarkan pesan ke ratusan nomor secara otomatis dan cepat yang langsung terhubung dengan database nomor-nomor ponsel saja tanpa harus mengetik ratusan nomor dan pesan di ponsel anda karena semua nomor akan diambil secara otomatis dari database tersebut. Selain itu , dengan adanya SMS Gateway anda dapat mengustomisasi pesan-pesan yang ingin dikirim. Dengan menggunakan program tambahan yang dapat dibuat sendiri, pengirim pesan dapat lebih fleksibel dalam mengirim berita karena biasanya pesan yang ingin dikirim berbeda-beda untuk masing-masing penerimanya.

2.4.2 Kebutuhan SMS Gateway

(40)

BAB III

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Identifikasi Masalah

Proses seleksi akan dimulai saat adanya surat permohonan dari bagian peminta kepada bagian HRD yang berisi banyaknya tenaga kerja berdasarkan jabatan yang dibutuhkan dan pendidikan minimal yang diinginkan, untuk lebih jelas bisa dilihat pada Gambar 3.1. Berdasarkan surat permohonan tersebut maka bagian HRD akan membuka lowongan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang ditetapkan oleh bagian HRD.

(41)

Dalam sistem yang sudah ada, proses seleksi pelamar dalam pengambilan keputusan yang dilakukan dalam seleksi tenaga kerja pada PT. Telkomsel Regional Bali – Nusa Tenggara masih menggunakan Microsoft excel dan penyimpanan data berupa berkas – berkas, maka pencarian permintaan dan proses seleksi seperti yang telah dijelaskan diatas maka akan sulit dilaksanakan

Berdasarkan identifikasi masalah yang ada pada PT. Telkomsel Regional Bali – Nusa Tenggara dapat diinformasikan bahwa proses seleksi yang ada masih dalam keadaan manual. Manual disini adalah data – data calon tenaga kerja yang masih dicatat dalam Microsoft excel, penginputan data hasil seleksi pun masih disimpan berupa excel, dimana perbandingan akan nilai calon tenaga kerja pada seleksi sebelumnya tidak diperhitungkan, hal ini tidak memberikan informasi yang cukup kepada pengambil keputusan yaitu bagian HRD dalam menentukan calon tenaga kerja yang cocok untuk mengisi jabatan tertentu dan juga sistem yang lama tidak bisa memberikan informasi kelulusan secara langsung kepada calon tenaga kerja. Permasalahan ini dapat dipecahkan dengan menyimpan hasil atau nilai dari setiap seleksi yang dilakukan pada Database

(42)

informasi yang cukup untuk menentukan calon tenaga kerja serta bisa menyampaikan hasil akhir yang berupa informasi kelulusan dari calon tenaga kerja.jika hasil kelulusan sudah didapatkan maka informasi yang berupa hasil kelulusan ini bisa disampaikan secara langsung dengan memanfaatkan teknologi berbasis respon kepada calon tenaga kerja berupa SMS.

Melihat keadaan tersebut, maka perlu dibangun sebuah aplikasi yang mampu melakukan seleksi tenaga kerja dengan metode PROMETHEE berbasis SMS Gateway

yaitu dalam sistem seleksi tenaga kerja ini menggunakan metode yang bisa menentukan urutan dan prioritas dalam analisis multikriteria. Aplikasi yang akan dibangun ini adalah suatu sistem yang dapat menghasilkan alternatif keputusan untuk membantu perusahaan dalam pemilihan calon tenaga kerja dan memberikan respon berupa SMS kepada calon tenaga kerja.

General Manager

Manager IT Manager HRD Manager Marketing

Customer Service

Manager Keuangan Manager Operasional

Staff IT

(Programmer) Staff HRD Sales Staff IT

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Telkomsel Regional Bali – Nusa Tenggara

3.2 Perancangan Sistem

(43)

tenaga kerja menggunakan metode Promethee dan memberikan respon berupa SMS kepada pelamar.

Tugas Akhir ini menghasilkan perangkat lunak / software Sistem Pendukung Keputusan seleksi tenaga kerja yang dikembangkan dengan interface yang user friendly.

Sistem Pendukung Keputusan seleksi tenaga kerja ini digunakan untuk memanajemen data departemen, data jabatan, data lowongan, data pelamar, data hasil seleksi tes, dan data hasil seleksi promethee sehingga dapat menghasilkan data yang akurat.

3.2.1 Analisa Sistem

Setelah mengetahui dan mengenali latar belakang, tujuan, ruang lingkup dan proses yang sudah dikaji secara keseluruhan dari sistem tersebut, untuk membangun sistem tersebut perlu dilakukan tahapan-tahapan yang dapat disusun dan dilaksanakan tahap demi tahap langkah-langkah sebagai berikut:

1. Melakukan penelitian pada sistem yang akan digunakan pada komputer yang berupa :

a. Identifikasi masalah

Pada tahap ini detail dari penelitian dirumuskan dengan seksama agar pengembangannya tidak keluar dari yang diharapkan. Dan tujuan penelitian ditetapkan, hal ini bertujuan agar batasan-batasan dan fungsi dari pengembangan dapat diketahui dengan jelas. Kemudian konsep-konsep dan teori-teori pengembangan sistem yang berhubungan dipelajari dengan seksama. Langkah berikutnya adalah mengidentifikasikan metode analisa dan prosedur pengolahan data pada pengembangan sistem ini.

(44)

Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung, data-data yang akan dikumpulkan harus disesuaikan dengan ruang lingkup pengembangan sistem. Berikut ini data-data yang diperlukan dalam pengamatan adalah data materi, data alternatif dan data kriteria,

Tahapan penelitian tersebut dapat dijelaskan pada blog diagram pada gambar 3.2

Data Inputan :

1. Laporan calon pegawai di terima 2. Laporan calon pegawai ditolak 3. Laporan jumlah pelamar

Gambar 3.2. Blok Diagram Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Tenaga Kerja

Seperti yang terlihat pada struktur hirarki diatas, pertama-tama para user

(45)

2. merancang document flow yang meliputi apa dan bagaimana dari tiap-tiap input, proses dan output

3. Menyusun file-file dan struktur file untuk membuat sistem flow

4. Membuat struktur database dari sistem 5. Menyusun program

6. Uji coba sistem dengan data yang sebenarnya

3.2.2 Flowchart Perhitungan Metode Promethee

Berikut ini adalah flowchart dari perhitungan metode Promethee. Proses-proses yang terjadi di dalam metode Promethee ini dapat dilihat pada Gambar 3.2 dibawah ini. Dijelaskan dimana proses-proses yang terjadi dengan melakukan pemilihan criteria-kriteria yang dibutuhkan untuk jabatan tertentu.

Mulai Flow dan Entering

Flow Rangking Leaving Flow dan Entering

Flow

(46)

3.2.3 Document Flow

Berdasarkan hasil survey dan analisis sistem yang dilakukan, berikut ini akan digambarkan Dokumen flow dari proses-proses yang ada pada saat ini sebelum dilakukan pengembangan. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 3.4

A Document Flow Sistem Perekrutan Tenaga Kerja Manual

(47)

Sistem Seleksi Tenaga Kerja Manual Data Sesuai Kode

Lowongan

Gambar 3.4 Document Flow Seleksi Tenaga Kerja Manual

B. Document Flow Seleksi Tenaga Kerja

(48)
(49)

Document Flow Seleksi Tenaga Kerja data lulus tes kesehatan

(50)

Gambar 3.5 Lanjutan

3.2.4 System Flow

Setelah menganalisa document flow yang tersedia, dapat dirancang system flow

untuk menyelesaikan permasalahan. System flow yang dirancang adalah system flow

(51)

Sistem Flow Seleksi Tenaga Kerja logi dan daftar pelamar lulus

(52)

Pimpinan

Input Hasil Test Kesehatan

Input Hasil Test Wawancara

(53)

Gambar 3.6 Lanjutan

(54)

3.2.5 Desain Database

Dari penjelasan analisa sistem di atas, maka dibutuhkan database yang meliputi Struktur Hirarki (HIPO), DFD yang terdiri dari Context Diagram dan DFD level 0, ERD yang terdiri dari PDM dan CDM, serta struktur tabel database yang ada.

A. Pembuatan Struktur Hirarki

Struktur Hirarki Proses (HIPO) dari PT. Telkomsel Regional Bali-Nusra dapat dilihat dari gambar 3.7.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI TENAGA KERJA DENGAN METODE PROMETHEE PADA

PT.TELKOMSEL BALINUSRA

(55)

3.2.6 Context Diagram

Informasi Pelamar Diterima

Daftar_Pelamar_Lulus_Tes_wawancara Hasil_Tes_Kesehatan

Hasil Kesehatan

Request Laporan Penerimaan Karyawan

Surat Panggilan Test Kesehatan Surat Panggilan Test Wawancara

Surat Panggilan Tes Psikotest Informasi Lowongan Pekerjaan

Surat Lamaran

Daftar Pelamar Lulus administrasi

Hasil Psikotest

Laporan penerimaan karyawan Hasil test wawancara

Hasil test Psikotest

1

Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Tenaga Kerja PT Telkomsel Regional Balinusra

Gambar 3.8 Context Diagram SPK Seleksi Tenaga Kerja

Pada Gambar 3.8 adalah context diagram dari sistem informasi seleksi tenaga kerja pada PT. Telkomsel Regional Balinusra. Context diagram tersebut menggambarkan proses secara umum yang terjadi pada PT. Telkomsel Regional Balinusra. Pada context

diagram tersebut, juga terlihat bahwa sistem informasi rekruitmen dan seleksi

(56)

dengan lowongan yang ada. Pelamar ini akan menjalani beberapa tes yaitu tes administrasi, tes psikologi, tes wawancara, dan tes kesehatan.

3.2.7 DFD level 0

(57)

Pelamar Lulus Tes Kesehatan

Request Laporan Penerimaan Karyawan Surat Lamaran

Surat Panggilan Tes Psikotest Surat Panggilan Test Wawancara Surat Panggilan Test Kesehatan Informasi Lowongan Pekerjaan

Daftar Pelamar Lulus administrasi

Data Lulus tes Kesehatan Data Lulus Tes Kesehatan

Simpan Data Test Lulus Kesehatan

Data Lulus Tes Wawancara Data Standar Tes Kesehatan

Simpan Data Lowongan

Data lulus tes wawancara Data Lulus tes administrasi

Data Lulus tes tulis

Data Lulus tes administrasi

Simpan lulus tes wawancara

Simpan Data Lulus tes tulis

Data Lulus tes tulis Simpan Data Lulus tes administrasi

Data Standart Tes Administrasi Data pelamar

Data Standart Tes Tulis

Hasil test Psikotest

Hasil test wawancara Simpan Data Pelamar Pelamar 8 Standart Tes

Psikotest

9 Standart Test Wawancara

5 Kota 6 Pendidikan

10 Standar Tes Kesehatan

(58)

Informasi Pelamar Diterima Hasil Kesehatan Surat_Pelamar_Diterima

Hasil test wawancara Surat Panggilan Test Kesehatan

Surat Lamaran

Surat Panggilan Test Wawancara Surat Panggilan Tes Psikotest

Informasi Lowongan Pekerjaan

Data username password

Pelamar Lulus Tes Kesehatan Hasil_Tes_Kesehatan

Daftar_Pelamar_Lulus_Tes_wawancara

Data_Detail_Kriteria

Data_Kriteria_Promethee Data Lulus Tes Wawancara

Simpan Data Test Lulus Kesehatan Data Lulus Tes Kesehatan Data Standar Tes Kesehatan

Data Jabatan

Data Standart tes wawancara Data Spesifikasi Jabatan

Simpan lulus tes wawancara Data Lulus tes tulis

Hasil Psikotest Hasil test Psikotest

Simpan Data Lulus tes tulisData Standart Tes Tulis Data Lulus tes administrasi

Simpan Data Lulus tes administrasi Data Standart Tes Administrasi

Daftar Pelamar Lulus administrasi Data pelamar

9 Standart Test Wawancara

8 Standart Tes Psikotest 7 Standar tes

administrasi

14 Lulus tes administrasi

15 Lulus tes Psikologi

12 Lulus tes 10 Standar Tes

Kesehatan

(59)

Data Lulus tes tulis

Laporan penerimaan karyawan Data Lulus tes Kesehatan

Data lulus tes wawancara

Data Lulus tes administrasi Request Laporan Penerimaan Karyawan

15 Lulus tes

Gambar 3.11 DFD Level 1 Proses Pembuatan Laporan Penerimaan Tenaga Kerja

3.3 Entity Relational Diagram

Entity Relational Diagram (ERD) adalah suatu desain system yang digunakan

untuk mempresentasikan, menentukan dan mendokumentasikan kebutuhan-kebutuhan untuk sistem yang digunakan dalam database. ERD juga menyediakan bentuk untuk menunjukkan struktur keseluruhan dari data pemakai. Dalam perencanaan system ini telah terbentuk ERD yang merupakan lanjutan dari pembuatan desain dengan menggunakan DFD. Dalam ERD, data-data tersebut digambarkan dengan menggunakan symbol entity. Dalam perancangan system ini terdapat beberapa entity yang saling berkaitan untuk menyediakan data-data yang dibutuhkan oleh sistem, yaitu:

1. DEPARTEMEN 2. JABATAN 3. LOWONGAN

(60)

5. PELAMAR 6. KOTA

7. PENDIDIKAN

8. STANDAR_TES_ADMINISTRASI 9. LULUS_TES_ADMINISTRASI 10. STANDAR_TES_PSIKOLOGI 11. LULUS_TES_PSIKOLOGI

12. STANDAR_TES_WAWANCARA 13. LULUS_TES_WAWANCARA 14. STANDAR_TES_KESEHATAN 15. LULUS_TES_KESEHATAN 16. LOGIN

17. TIPE_KRITERIA 18. PROMETHEE

(61)

3.3.1 Conceptual Data Modeling (CDM)

Nama Perg uruan Ting gi IP Umur Min SPJ abatan Umur Max SPJabatan Keahlian SPJabatan

Standar Tes Adminis trasi NoSTadministras i

Standar Tes Psikotest No_Standar_tes_Ps ikologi IQ

EQ

Lulus Tes Ps ikolog i NoTes Tulis Nama Pelamar Has il_IQ Has il_EQ Status_tes t

Standar Tes Wawancara No_Standar_Wawancara

Standar Tes Kes ehatan NO_ST_kes ehatan

(62)

3.3.2 Phisycal Data Modeling (PDM) TEMPAT _LAHIR long varchar TANGGAL_LAHIR timestamp NAMA_UNIV_PERGURUAN_T INGGI long varchar IP numeric(10) PENGALAMAN_KERJA long varchar TEMPAT _KERJA long varchar NO__IJAZAH numeric(10) TAHUN_LULUS numeric(10) TANGGAL_LAMARAN timestamp

JABAT AN KD_JABAT AN long varchar KD_DEPART EMEN long varchar NAMA_DEPART EMEN long varchar LOKASI_KANT OR long varchar NAMA_JABAT AN long varchar ST AT US_JABATAN long varchar LEVEL_JABATAN long varchar KD_DEPART EMEN long varchar NAMA_DEPART EMEN long varchar REGIONAL_DEPARTEMEN long varchar LOKASI_KANT OR long varchar

LOW ONGAN KD_JABAT AN long varchar KD_DEPART EMEN long varchar KEWARGANEGARAAN_SPJABATAN long varchar UMUR_MIN_SPJABATAN numeric(10) UMUR_MAX_SPJABAT AN numeric(10) KEAHLIAN_SPJABATAN long varchar

ST ANDAR_T ES_ADMINISTRASI NOST ADMINIST RASI long varchar NILAI_IP numeric(10) PENDIDIKAN long varchar

LULUS_T ES_ADMINISTRASI NO_TEST _ADMINISTRASI long varchar NOST ADMINIST RASI long varchar NO_PELAMAR numeric(10) NAMA_PELAMAR long varchar IP numeric(10) PENDIDIKAN long varchar

ST AT US_TEST long varchar ST ANDAR_T ES_PSIKOT EST NO_ST ANDAR_TES_PSIKOLOGI long varchar IQ numeric(10) EQ numeric(10)

LULUS_T ES_PSIKOLOGI NOTEST ULIS long varchar NO_ST ANDAR_TES_PSIKOLOGI long varchar NO_PELAMAR numeric(10) ID_KRIT ERIA integer NAMA_PELAMAR long varchar HASIL_IQ numeric(10) HASIL_EQ numeric(10) ST AT US_TEST long varchar

ST ANDAR_T ES_W AW ANCARA NO_ST ANDAR_WAWANCARA long varchar NILAI_PENGUASAAN_MAT ERI numeric(10)

NOTEST WAWANCARA long varchar NO_ST ANDAR_WAWANCARA long varchar NO_PELAMAR numeric(10) ST AT US_TEST long varchar ST ANDAR_T ES_KESEHAT AN NO_ST _KESEHAT AN long varchar KONDISI_T HT long varchar PENYAKIT_BAWAAN long varchar KONDISI_JANT UNG long varchar KONDISI_PARU long varchar KONDISI_HAT I long varchar KONDSI_GINJAL long varchar KONDISI_MAT A long varchar

LULUS_T ES_KESEHAT AN KODE_TEST _KESEHAT AN long varchar NO_ST _KESEHAT AN long varchar NO_PELAMAR numeric(10) ID_KRIT ERIA integer NAMA_PELAMAR long varchar KONDISI_T HT long varchar PENYAKIT_BAWAAN long varchar JENIS_PENYAKIT_BAW AAN long varchar KONDISI_JANT UNG long varchar KONDISI_PARU long varchar KONDISI_HAT I long varchar KONDISI_GINJAL long varchar KONDISI_MAT A long varchar ST AT US_TEST long varchar

PROMET HEE

(63)

3.4 Struktur Tabel

Dalam hal merancang struktur table yang diperlukan, meliputi nama table, nama

atribut, tipe data pelengkap seperti primary key, foreign key, dan sebagainya. Rancangan

basis data aplikasi ini terdiri dari tabel-tabel sebagai berikut : A. Tabel Jabatan

Primary key : Kd_Jabatan

Foreign key : Kd_Departemen references Departemen. Kd_Departemen

Fungsi : Menyimpan data Master Jabatan

Tabel 3.1 Jabatan

Field Tipe Ukuran Keterangan

Kd_Jabatan VARCHAR 20 Format : JXXXX J = Identifier

XXXX = no. jabatan Kd_Departemen VARCHAR 10

Lokasi TEXT 50

Nama_jabatan TEXT 50 Status_jabatan TEXT 10 Level_Jabatan TEXT 50

B. Tabel Departemen

Primary key : Kd_Departemen Foreign key :

(64)

Tabel 3.2 Departemen

Field Tipe Ukuran Keterangan

Kd_Departemen VARCHAR 10 Format : DPYYYY DP = Departemen

YYYY= No. Departemen Nama_departemen TEXT 50

Regional_departemen TEXT 50

C. Tabel Spesifikasi Jabatan

Primary key : Kode SPJabatan

Foreign key : Kd_Jabatan references Jabatan.Kd_Jabatan Kd_Departemen references Departemen. Kd_Departemen

Fungsi : Menyimpan data Master spesifikasi jabatan

Tabel 3.3 Spesifikasi Jabatan

Field Tipe Ukuran Keterangan

Kode SPJabatan VARCHAR 20 Format : SJXXXX SJ = Spesifikasi

Jabatan XXXX=No

Spesifikasi

Kd_Jabatan VARCHAR 20

Kd_Departemen VARCHAR 10

(65)

D. Tabel Lowongan

Primary key : id_Lowongan

Foreign key : Kode SPJabatan references Spesifikasi Jabatan. Kode SPJabatan

Fungsi : Menyimpan data Master Lowongan

Tabel 3.4 Lowongan

Field Tipe Ukuran Keterangan

id_Lowongan VARCHAR 20 Format : LXXXX

L = Identifier Lowongan XXXX = No Lowongan

Kode SPJabatan TEXT 20

Jenis_kelamin_Lowongan TEXT 1 L untuk laki-laki P untuk perempuan

Jumlah NUMBER 10 Untuk banyaknya

lowongan

Batas_Waktu DATE

E. Tabel Kota

Primary key : kode_kota Foreign key :

Fungsi : Menyimpan data master kota

Tabel 3.5 Kota

Field Tipe Ukuran Keterangan

kode_kota VARCHAR 20 Format : KXXXX K = Identifier Kota XXXX=No Kota

nama_kota TEXT 50

(66)

F. Tabel Pendidikan

Primary key : Kode_pendidikan Foreign key :

Fungsi : Menyimpan data Master Pendidikan

Tabel 3.6 Pendidikan

Field Tipe Ukuran Keterangan

Kode_pendidikan VARCHAR 10 Format : PXXX K = Identifier

Pendidikan XXX=No Pendidikan Nama_pendidikan TEXT 5

G. Tabel Standar Administrasi

Primary key : NoSTadministrasi Foreign key :

Fungsi : Menyimpan Data Master Standar Nilai Administrasi untuk proses seleksi administrasi.

Tabel 3.7 Standar Administrasi

Field Tipe Ukuran Keterangan

NoSTadministrasi VARCHAR 50 Format : STAXX

STA = Identifier Standar Administrasi

XX=No Standar Administrasi

Nilai IP NUMBER 10

(67)

H. Tabel Pelamar

Field Tipe Ukuran Keterangan

No_Pelamar NUMBER 10

Id_Lowongan VARCHAR 20

Kode_kota VARCHAR 20

Kode_Pendidikan VARCHAR 10

Nama Pelamar TEXT 50

Tempat_lahir TEXT 50

Tanggal_lahir DATE

Jenis_kelamin TEXT 1

Alamat Pelamar TEXT 50

Propinsi TEXT 50

Telp_Pelamar NUMBER 30

HP_Pelamar NUMBER 30

Agama TEXT 30

Jurusan TEXT 50

Nama Perguruan Tinggi TEXT 50

IP NUMBER 10

Pengalaman kerja TEXT 150

Tempat Kerja TEXT 50

no_ ijazah VARCHAR 10

tahun_lulus NUMBER 10

(68)

I. Tabel Standar Psikotest

Primary key : No_Standar_tes_Psikologi Foreign key :

Fungsi : Menyimpan Data Master Standar Nilai Psikotest untuk proses seleksi Psikotest.

Tabel 3.9 Standar Psikotest

Field Tipe Ukuran Keterangan

No_Standar_tes_Psikologi VARCHAR 50 Format : STPXX STA = Identifier Standar Psikotest XX=No Standar Psikotest

IQ NUMBER 10

EQ NUMBER 10

J. Tabel Standar Tes Wawancara

Primary key : No_Standar_Wawancara Foreign key :

Fungsi : Menyimpan Data Master Standar Nilai Wawancara untuk proses seleksi wawancara.

Tabel 3.10 Standar Tes Wawancara

Field Tipe Ukuran Keterangan

(69)

Nilai_penguasaan_materi NUMBER 10 Nilai_penyampaian_materi NUMBER 10 Nilai_materi_lisan NUMBER 10 Nilai_budaya_perusahaan NUMBER 10 Nilai_tata_bicara NUMBER 10 Nilai_kerapaian NUMBER 10 Nilai_sopan_santun NUMBER 10

Rata_rata NUMBER 10

K. Tabel Standar Tes Kesehatan

Primary key : NO_ST_kesehatan Foreign key :

Fungsi : Menyimpan Data Master Standar Nilai Kesehatan untuk proses seleksi kesehatan.

Tabel 3.11 Standar Tes Kesehatan

Field Tipe Ukuran Keterangan

NO_ST_kesehatan VARCHAR 50 Format : STKXX

STK = Identifier Kesehatan XX=No Standar Kesehatan

kondisi_THT TEXT 10

penyakit_bawaan TEXT 10 kondisi_jantung TEXT 10 kondisi_paru TEXT 10 kondisi_hati TEXT 10 kondsi_ginjal TEXT 10 kondisi_mata TEXT 10

L. Tabel Lulus Seleksi Administrasi

(70)

Foreign key : NoSTadministrasi references Standar Administrasi. NoSTadministrasi

No_Pelamar references Pelamar. No_Pelamar Id_Lowongan references Lowongan. Id_Lowongan Fungsi :Menyimpan data pelamar yang lulus maupun tidak

lulus seleksi administrasi

Tabel 3.12 Lulus Seleksi Administrasi

Field Tipe Ukuran Keterangan

No_test_Administrasi VARCHAR 50 Format : KDTAXXXXX KDTA = Identifier Tes Administrasi

XXXXX=No Tes Administrasi NoSTadministrasi VARCHAR 50

No_Pelamar NUMBER 10

Id_Lowongan VARCHAR 20

Nama Pelamar TEXT 50

IP NUMBER 10

Pendidikan TEXT 5

Status_test TEXT 50

M. Tabel Lulus Seleksi Psikologi Primary key : NoTesTulis

Foreign key : No_Standar_tes_Psikologi references Standar Psikotest. No_Standar_tes_Psikologi

(71)

Fungsi :Menyimpan data pelamar yang lulus maupun tidak lulus seleksi Psikotest

Tabel 3.13 Lulus Seleksi Psikologi

Field Tipe Ukuran Keterangan

NoTesTulis TEXT 50 Format :

KDTPXXXXX KDTP = Identifier Tes Psikotest XXXXX=No Tes Psikotest

No_Standar_tes_Psikologi VARCHAR 50

No_Pelamar NUMBER 10

Id_Lowongan TEXT 20

Nama Pelamar TEXT 50

Hasil_IQ NUMBER 10

Hasil_EQ NUMBER 10

Status_test TEXT 50

N. Tabel Lulus Seleksi Wawancara Primary key : NOtestwawancara

Foreign key : No_Standar_Wawancara references Standar Tes Wawancara. No_Standar_Wawancara

No_Pelamar references Pelamar. No_Pelamar Id_Lowongan references Lowongan. Id_Lowongan

(72)

Tabel 3.14 Lulus Seleksi Wawancara

Field Tipe Ukuran Keterangan

NOtestwawancara VARCHAR 50 Format :

KDTWXXXXX No_Standar_Wawancara VARCHAR 50

No_Pelamar NUMBER 10

Id_Lowongan VARCHAR 20

Nama Pelamar TEXT 50

Nilai_penguasaan_materi NUMBER 10 Nilai_penyampaian_materi NUMBER 10 Nilai_materi_lisan NUMBER 10 Nilai_budaya_perusahaan NUMBER 10 Nilai_tata_bicara NUMBER 10 Nilai_kerapaian NUMBER 10 Nilai_sopan_santun NUMBER 10

Rata_rata NUMBER 10

Status_test TEXT 50

O. Tabel Lulus Seleksi Kesehatan

Primary key : Kode_test_kesehatan

Foreign key : NO_ST_kesehatan references Standar Tes Kesehatan. NO_ST_kesehatan

No_Pelamar references Pelamar. No_Pelamar Id_Lowongan references Lowongan. Id_Lowongan

Fungsi :Menyimpan data pelamar yang lulus maupun tidak lulus seleksi Kesehatan

(73)

Field Tipe Ukuran Keterangan

Kode_test_kesehatan VARCHAR 50 Format : KDTKXXXXX KDTK = Identifier Tes Kesehatan

XXXXX=No Tes Kesehatan

NO_ST_kesehatan VARCHAR 50

No_Pelamar NUMBER 10

Id_Lowongan TEXT 20

Nama Pelamar TEXT 50

kondisi_THT TEXT 10

penyakit_bawaan TEXT 10 Jenis_penyakit_bawaan TEXT 50 kondisi_jantung TEXT 10

kondisi_paru TEXT 10

kondisi_hati TEXT 10

kondisi_ginjal TEXT 10

kondisi_mata TEXT 10

Status_test TEXT 50

P. Tabel Tipe Kriteria

Primary key : ID_Kriteria Foreign key :

Fungsi : Menyimpan data-data criteria

Tabel 3.16 Kriteria

Field Tipe Ukuran Keterangan

Kode VARCHAR 3

Nama TEXT 30

Kriteria TEXT 50

(74)

Q. Tabel Promethee

Primary key : ID_Pelamar Foreign key :

Fungsi : Menyimpan hasil nilai Promethee Tabel 3.17 Promethee

Field Tipe Ukuran Keterangan

ID_Pelamar VARCHAR 3

Nama_Pelamar TEXT 50

Leafing_Flow DOUBLE 5

Rank_LF INT 3

Entering_Flow DOUBLE 5

Rank_EF INT 3

Net_Flow DOUBLE 5

Rank_NF INT 3

R. Tabel Login

Primary key : Username Foreign key :

Fungsi : Untuk menyimpan data-data login user Tabel 3.18 Login

Field Tipe Ukuran Keterangan

Username CHAR 10

Password TEXT 30

Status_Login TEXT 50

3.5 Desain Input Output

(75)

dengan menggunakan metode promethee pada PT. Telkomsel Regional Bali-Nusa Tenggara dapat digambarkan sebagai berikut:

A. Rancangan Form Login

Form login digunakan untuk memverifikasi pengguna yang berhak menggunakan aplikasi ini, fasilitas apa saja yang digunakan untuk user tersebut. Untuk lebih jelasnya desain form login dapat dilihat pada Gambar 3.14

Gambar 3.14 Rancangan Form Login

B. Rancangan Form Master Departemen

(76)

Gambar 3.15 Rancangan Form Master Departemen

C. Rancangan Form Master Kota

Form master kota digunakan untuk memanipulasi data kota mulai dari kode kota, nama kota, dan propinsi. Untuk lebih jelasnya desain form master kota dapat dilihat pada Gambar 3.16.

Gambar 3.16 Rancangan Form Master Kota

D. Rancangan Form Master Pendidikan

(77)

dibutuhkan. Untuk lebih jelasnya desain form master pendidikan dapat dilihat pada Gambar 3.17.

Gambar 3.17 Rancangan Form Master Pendidikan

E. Rancangan Form Master Jabatan

Form master jabatan digunakan untuk menyimpan seluruh jabatan yang ada pada perusahaan. Dengan mengisi form jabatan, seluruh data jabatan akan disimpan ke dalam database yang bersesuaian. Untuk lebih jelasnya desain form master jabatan dapat dilihat pada Gambar 3.18.

(78)

F. Rancangan Form Master Spesifikasi Jabatan

Form master spesifikasi jabatan digunakan untuk menyimpan seluruh spesifikasi jabatan yang ditetapkan oleh perusahaan. Form spesifikasi jabatan akan otomatis disimpan ke dalam database. Untuk lebih jelasnya desain form master spesifikasi jabatan dapat dilihat pada Gambar 3.19.

(79)

G. Rancangan Form Lowongan

Form lowongan digunakan untuk menyimpan seluruh lowongan pekerjaan yang ditetapkan oleh perusahaan. Form lowongan akan otomatis disimpan ke dalam database. Untuk lebih jelasnya desain form lowongan dapat dilihat pada Gambar 3.20.

Gambar 3.20 Rancangan Form Lowongan

H. Rancangan Form Pelamar

(80)

Gambar 3.21 Rancangan Form Pelamar

I. Rancangan Form Seleksi Administrasi

(81)

Gambar 3.22 Rancangan Form Seleksi Administrasi

J. Rancangan Form Seleksi Psikotest

Form seleksi psikotest digunakan untuk menyimpan seluruh hasil seleksi tes psikologi yang disesuaikan dengan standar nilai perusahaan. Form seleksi psikotest akan otomatis disimpan ke dalam database. Untuk lebih jelasnya desain form seleksi psikotest dapat dilihat pada Gambar 3.23.

(82)

K. Rancangan Form Seleksi Wawancara

Form seleksi wawancara digunakan untuk menyimpan seluruh hasil seleksi tes wawancara yang disesuaikan dengan standar nilai perusahaan. Form seleksi wawancara akan otomatis disimpan ke dalam database. Untuk lebih jelasnya desain form seleksi wawancara dapat dilihat pada Gambar 3.24.

Gambar 3.24 Rancangan Form Seleksi Wawancara

L. Rancangan Form Seleksi Kesehatan

(83)

Gambar 3.25 Rancangan Form Seleksi Kesehatan

M.Rancangan Form Inisialisasi Kriteria

(84)

Gambar 3.26 Form Inisialisasi Kriteria

N. Rancangan Form Proses Promethee

(85)

Gambar 3.27 Form Proses Promethee

O. Rancangan Form Rangking Promethee

(86)
(87)

BAB IV

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

4.1 Implementasi

Implementasi program adalah implementasi dari analisa dan desain sistem yang telah dibuat sebelumnya. Sehingga diharapkan dengan adanya implementasi ini dapat dipahami jalannya suatu sistem pendukung keputusan seleksi tenaga kerja menggunakan metode Promethee pada PT. Telkomsel Regional Bali-Nusa Tenggara. Sebelumnya user harus mempersiapkan kebutuhan-kebutuhan dari program yang akan diimplementasikan baik dari segi perangkat keras maupun perangkat lunak komputer. Tahapan-tahapan dalam proses implementasi adalah :

4.1.1 Analisa Kebutuhan Sistem

Untuk dapat menjalankan aplikasi sistem pendukung keputusan seleksi tenaga kerja menggunakan metode Promethee ini diperlukan perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware). Adapun ketentuan perangkat keras yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. CPU Intel(R) Core(TM) 2 Duo CPU T8100 @ 2.10 GHz (2 CPUs). 2. Memori minimal 1 GB.

3. Harddisk minimal 80 GB 4. VGA Card 256 MB

(88)

Adapun persyaratan minimal perangkat lunak (software) adalah sebagai berikut : 1. Microsoft Windows XP Service Pack 2

2. Power Designer

3. Microsoft Visual Basic .Net 2005 4. Developer Express 8.3.2

5. ActivExpert Messanging Server Manager versi 5.

4.1.2 Instalasi Program

1. Install system operasi windows XP/Vista/NT. 2. Install aplikasi Microsoft Visual Basic .Net 2005. 3. Install Developer Express 8.3.2.

4.1.3 Implementasi Metode Promethee Pada Program

Implementasi ini dilakukan untuk menguji kinerja sistem untuk pencarian hasil yang optimal berdasarkan prioritas. Tujuan implementasi ini adalah untuk mencari keakuratan kinerja sistem dalam perhitungan proses promethee. Sebagai contoh kasus, berikut ini perbandingan perhitungan manual dengan hasil perhitungan aplikasi untuk penentuan alternatif calon tenaga kerja yang lulus pada jabatan staff HRD dengan no pelamar 18. Adapun kriteria yang digunakan pada penentuan alternatif calon tenaga kerja staff HRD adalah sebagai berikut :

a. Umur

Data nilai kualitatif untuk kriteria umur diperoleh dari umur calon tenaga kerja, pada kriteria ini tidak memiliki nilai bobot sehingga dapat langsung dimasukkan tanpa memberikan bobot.

(89)

Data nilai kualitatif untuk kriteria nilai test IQ diperoleh dari nilai test IQ calon tenaga kerja, pada kriteria ini tidak memiliki nilai bobot sehingga dapat langsung dimasukkan tanpa memberikan bobot.

c. Nilai Test EQ

Data nilai kualitatif untuk kriteria nilai test EQ diperoleh dari nilai test EQ calon tenaga kerja, pada kriteria ini tidak memiliki nilai bobot sehingga dapat langsung dimasukkan tanpa memberikan bobot.

d. Nilai Test Wawancara

Data nilai kualitatif untuk kriteria nilai test wawancara diperoleh dari nilai test wawancara calon tenaga kerja, pada kriteria ini tidak memiliki nilai bobot sehingga dapat langsung dimasukkan tanpa memberikan bobot.

e. Nilai Test Kesehatan

Data nilai kualitatif untuk kriteria nilai test kesehatan diperoleh dari nilai test kesehatan calon tenaga kerja, Nilai test kesehatan disini mencakup beberapa penilaian yaitu :

- Kondisi THT

- Penyakit bawaan dan nama peyakit bawaan - Kondisi jantung

- Kondisi paru-paru - Kondisi hati - Kondisi ginjal - Kondisi mata

Gambar

Gambar 2.9 Tipe Preferensi Quasi
Gambar 2.12 Tipe Preferensi Linear Quasi
Gambar 2.13 Tipe Preferensi Gaussian
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Telkomsel Regional Bali – Nusa Tenggara
+7

Referensi

Dokumen terkait