• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN GAYA BERPIKIR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 5 PERCUT SEI TUAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN GAYA BERPIKIR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 5 PERCUT SEI TUAN."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN GAYA BERPIKIR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VII

SMP NEGERI 5 PERCUT SEI TUAN

TESIS

Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan

Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Pada Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh

MARLINA SARI DALIMUNTHE NIM : 8136122028

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua termasuk kepada penulis sehingga penulisan tesis ini dapat diselesaikan dan diajukan ke panitia ujian tesis program Pascasarjana Universitas Negeri Medan pada program studi Teknologi Pendidikan. Tesis ini berjudul “Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Gaya

Berpikir Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Percut Sei Tuan”. Tesis ini dituis diajukan dalam rangka untuk memenuhi sebahagian dari persyaratan memperoleh gelar Magister Ilmu Kependidikan pada Bidang Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Dalam penulisan dan penyelesaian tesis ini, penulis menerima banyak masukan maupun bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini dengan segala ketulusan hati penulis menyampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada;

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku rektor UNIMED yang telah memberikan kesempatan belajar pada Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

(6)

iv

3. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan sekaligus narasumber yang telah memberikan berbagai sumbangan pemikiran untuk kesempurnaan tesis ini.

4. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan berbagai kritik dan saran selama penyelesaian tesis ini. 5. Bapak Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd, selaku narasumber yang telah

memberikan berbagai sumbangan pemikiran untuk kesempurnaan tesis ini. 6. Ibu Prof. Dr. Asih Menanti, M.S, S.Psi, selaku narasumber yang telah memberikan berbagai sumbangan pemikiran untuk kesempurnaan tesis ini. 7. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Program Studi Teknologi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah membekali ilmu pengetahuan bagi penulis baik pada saat duduk dibangku perkuliahan maupun di luar perkuliahan sehingga sangat membantu penyelesaian tesis ini.

8. Asrul, M.Pd, selaku staf Program Studi Teknologi Pendidikan yang telah banyak membantu dalam hal pengurusan administrasi seminar proposal, penelitian serta sidang meja hijau.

(7)

v

10.Terkasih Ibunda Nurhalimah Siregar dan Ayahanda Alm. Amas Muda Dalimunthe serta mertuaku tercinta Ayahanda Lasmono dan Ibunda Misniati dan yang selalu memberikan dukungan dan doa dalam hidup penulis.

11.Teristimewa suamiku tercinta Hermawan, A.md yang setia mendampingi penulis baik dalam suka maupun duka dan selalu mendorong serta mendoakan sehingga menjadi tumpuan inspirasi bagi penulis untuk penyelesaian tesis ini serta putriku tercinta Zalfa Talita Baida yang telah menjadi penyemangat bagi penulis. Adik-adikku tersayang Ahmad Daud Dalimunthe dan Diana Harahap (Istri), Annisa Fitri Dalimunthe, Hasmar Habibi Dalimunthe, dan Listi Ennida Dalimunthe.

Penulis mengharapkan semoga tesis ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu dan teori teknologi pendidikan khususnya yang berkaitan dengan judul penelitian tesis ini.

Medan, Desember 2015 Penulis

(8)

vi DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 9

1.3. Pembatasan Masalah ... 10

1.4. Rumusan Masalah ... 11

1.5. Tujuan Penelitian... 11

1.6. Manfaat Penelitian... 12

BAB II KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 14

2.1. Kajian Teoretis ... 14

2.1.1. Hakikat Hasil belajar IPS ... 13

2.1.2. Hakikat Strategi Pembelajaran ... 20

2.1.3. Hakikat Gaya Berpikir ... 45

2.2. Kajian Penelitian Relevan... 51

2.3. Kerangka Berpikir ... 52

2.3.1. Perbedaan Hasil Belajar IPS Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Kontekstual dan Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ... 52

2.3.2. Perbedaan Hasil Belajar IPS antara Siswa yang Memiliki Gaya Berpikir Sekuensial Abstrak dengan Siswa yang Memiliki Gaya Berpikir Sekuensial Konkrit ... 55

2.3.3. Interaksi antara Strategi Pembelajaran dan Gaya Berpikir Terhadap Hasil Belajar IPS ... 57

2.4. Hipotesis Penelitian ... 62

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 64

(9)

vii

3.2. Populasi dan Sampel ... 64

3.3. Jenis dan Desain Penelitian ... 65

3.4. Variabel dan Definisi Operasional ... 66

3.5. Prosedur dan Pelaksanaan Perlakuan ... 68

3.6. Pengontrolan Perlakuan... 71

3.7. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 74

3.8. Uji Instrumen Penelitian... 78

3.9. Teknik Analisis Data ... 83

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 85

4.1. Deskripsi Data Penelitian ... 85

4.2. Pengujian Persyaratan Analisis ... 94

4.3. Pengujian Hipotesis ... 101

4.4. Pembahasan Hasil Penelitian ... 107

4.5. Keterbatasan Penelitian ... 118

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 121

5.1. Simpulan... 121

5.2. Implikasi ... 122

5.3. Saran ... 123

DAFTAR PUSTAKA ... 125

(10)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Ilustrasi Kelompok Jigsaw ... 43 Gambar 2.2. Contoh Pembentukan Kelompok Jigsaw... 44 Gambar 3.1. Grafik Tes Gaya Berpikir ... 77 Gambar 4.1. Histogram Nilai Tes Hasil Belajar IPS Siswa dengan Strategi

Pembelajaran Kontekstual ... 86 Gambar 4.2. Histogram Nilai Tes Hasil Belajar IPS Siswa dengan Strategi

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigssaw ... 87 Gambar 4.3. Histogram Nilai Tes Hasil Belajar IPS Siswa yang Memiliki Gaya

Berpikir Sekuensial Abstrak ... 88 Gambar 4.4. Histogram Nilai Tes Hasil Belajar IPS Siswa yang Memiliki Gaya

Berpikir Sekuensial Konkrit ... 90 Gambar 4.5. Histogram Nilai Tes Hasil Belajar IPS Siswa yang Memiliki Gaya

Berpikir Sekuensial Konkrit ... 91 Gambar 4.6 Histogram Nilai Tes Hasil Belajar IPS Siswa yang Diajarkan dengan

Strategi Pembelajaran Kontekstual yang Memiliki Gaya Berpikir Sekuensial Konkrit ... 92 Gambar 4.7 Histogram Nilai Tes Hasil Belajar IPS Siswa yang Diajarkan dengan

Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw yang Memiliki Gaya Berpikir Sekuensial Abstrak ... 94 Gambar 4.8 Histogram Nilai Tes Hasil Belajar IPS Siswa yang Diajarkan dengan

Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw yang Memiliki Gaya Berpikir Sekuensial Konkrit ... 95 Gambar 4.9 Model Interaksi Antara Strategi Pembelajaran dan Gaya Berpikir

(11)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1. Nilai Rata-rata UAS Mata Pelajaran IPS Kelas VII SMP Negeri 5

Percut Sei Tuan dalam Tiga Tahun Terakhir ... 4

Tabel 2.1. Sintaks Strategi Pembelajaran Kontekstual ... 35

Tabel 2.2. Perbedaan Gaya Berpikir Sekuensial Abstrak dan Konkrit ... 51

Tabel 3.1. Desain Penelitian... 66

Tabel 3.2. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar IPS Ekonomi ... 74

Tabel 3.3. Kisi-kisi Instrumen Gaya berpikir... 76

Tabel 3.4. Format Baku untuk Mengukur Gaya Berpikir ... 76

Tabel 3.5. Kriteria Interpretasi Reliabilitas ... 80

Tabel 3.6. Kriteria Indeks Kesukaran ... 81

Tabel 3.7. Kriteria Daya Pembeda ... 82

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Hasil belajar IPS Untuk Perlakuan Strategi Pembelajaran Kontekstual ... 85

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Hasil belajar IPS Untuk Perlakuan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ... 86

Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Hasil belajar IPS yang Memiliki Gaya Berpikir Sekuensial Abstrak ... 88

Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Hasil belajar IPS yang Memiliki Gaya Berpikir Sekuensial Konkrit ... 89

Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Hasil belajar IPS Untuk Perlakuan Strategi Pembelajaran Kontekstual yang Memiliki Gaya Berpikir Sekuensial Abstrak ... 90

Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Hasil belajar IPS Siswa yang Diajarkan dengan Strategi Pembelajaran Kontekstual yang Memiliki Gaya Berpikir Sekuensial Konkrit ... 92 Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Hasil belajar IPS Siswa Untuk Perlakuan

(12)

ix

Gaya Berpikir Sekuensial Abstrak ... 93 Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Hasil belajar IPS Siswa Untuk Perlakuan

Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw yang Memiliki

Gaya Berpikir Sekuensial Konkrit ... 94 Tabel 4.9. Hasil Pengujian Normalitas Data Untuk Strategi Pembelajaran ... 96 Tabel 4.10. Hasil Pengujian Normalitas Data Untuk Gaya Berpikir ... 96 Tabel 4.11 Hasil Pengujian Normalitas Data Untuk Strategi Pembelajaran

dan Gaya Berpikir ... 97 Tabel 4.12 Rekapitulasi Hasil Pengujian Normalitas ... 98 Tabe 4.13 Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas antar Kelompok

Sampel Strategi Pembelajaran ... 99 Tabe 4.14 Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas antar Kelompok

Sampel Gaya Berpikir ... 100 Tabe 4.15 Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas antar Kelompok

Sampel Strategi Pembelajaran dan Gaya Berpikir ... 100 Tabel 4.16. Hasil Statistik Deskriptif ... 101 Tabel 4.17 Rangkuman Hasil Anava Secara keseluruhan Terhadap Hasil

(13)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Silabus ... 129

2. Rpp ... 131

3. Materi Perlakuan ... 159

4. Instrumen Angket Gaya Berpikir ... 168

5. Uji Coba Instrumen Hasil Belajar IPS ... 170

A. Soal Uji Coba Tes Hasil Belajar IPS ... 164

B. Kunci Jawaban ... 176

C. Hasil Pengujian Validitas Tes Hasil Belajar ... 177

D. Hasil Pengujian Reliabilitas Tes Hasil Belajar ... 178

E. Hasil Pengujian Derajat Kesukaran Tes ... 179

F. Hasil Pengujian Daya Beda Tes ... 180

G. Hasil Pengujian Distraktor Tes ... 181

H. Rangkuman Hasil Pengujian Tes Hasil Belajar IPS ... 185

6. Instrumen yang digunakan ... 186

A. Soal Tes Hasil Belajar IPS ... 186

B. Kunci jawaban ... 191

C. Data Penelitian ... 192

7. Gaya berpikir siswa ... 196

8. Distribusi Frekuensi Data Penelitian ... 199

9. Uji persyaratan Analisis ... 208

A. Normalitas ... 208

B. Homogenitas ... 217

10.Pengujian Hipotesis Penelitian ... 223

11.Foto Dokumentasi Penelitian ... 229

12.Daftar Tabel Statistik ... 237

13.Surat-Surat ... 244

(14)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu hal penting dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Menurut Quisumbing (Kunandar, 2011:10), pendidikan memiliki peran utama dalam pengembangan personal dan sosial, mempengaruhi perubahan individu dan sosial, perdamaian, kebebasan, dan keadilan. Mengubah masyarakat memerlukan paradigma baru pendidikan, tujuan baru, defenisi baru, tentang kualitas, inovasi pendekatan, program dan praktik, jika pendidikan harus memenuhi peran strategik dalam pengembangan manusia sebagai individu dan masyarakat. Kualitas pendidikan merupakan suatu proses yang dinamis, karena tuntutan kualitas pendidikan selalu berubah sesuai dengan tuntutan masyarakat dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni. Jadi, harus ada usaha yang terus menerus berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

(15)

2

Develepment Index (HDI) Indonesia yang masih rendah (tahun 2004 peringkat

111 dari 117 negara dan tahun 2005 peringkat 110 di bawah Vietnam dengan peringkat 108). Ketiga, laporan Internasional Educational Achievement (IEA) bahwa kemampuan membaca siswa SD Indonesia berada di urutan 38 dari 39 negara yang disurvei. (Kunandar, 2011:1)

Pembelajaran IPS di Sekolah Menengah Pertama merupakan salah satu program pendidikan pembelajaran dalam satu rumpun ilmu-ilmu sosial meliputi ekonomi, sejarah, geografi, dan sosiologi. Tujuan pembelajaran IPS pada satuan pendidikan SMP adalah agar peserta didik memiliki kemampuan: (1) mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya; (2) memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tau, inkuiri, memecahkan masalah dan keterampilan dalam kehidupan sosial; (3) memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan; (4) memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama, dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk di tingkat lokal, nasional, dan global. (Depdikbud, 2006)

(16)

3

Permasalahannya adalah di satu sisi materi IPS SMP sangat bervariasi dan menuntut keahlian dari setiap pengajar sedangkan disisi lain kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran IPS masih jauh dari profesional. Kekurangmampuan guru khususnya para guru IPS adalah dalam hal penguasaan kedalaman materi ajar IPS itu sendiri. Hal tersebut disebabkan para guru IPS SMP berasal dari satu disiplin ilmu sosial sehingga menyulitkan guru tersebut untuk dapat langsung menguasai materi ajar IPS yang notabene adalah IPS terpadu (Ekonomi, Sejarah, Geografi, dan Sosiologi).

(17)

4

Strategi pembelajaran yang didominasi oleh guru melalui ceramah menyampaikan sejumlah informasi/materi pelajaran yang sudah disusun secara sistematis mengkondisikan siswa dalam tingkat partisipasi yang rendah serta siswa sering berada dalam situasi tertekan yang berakibat pada tidak optimalnya pemusatan perhatian pada kemampuan yang harus dikuasainya menjadi rendah. Jika hal ini terus berlanjut maka tujuan pembelajaran IPS yang telah disampaikan di atas tidak dapat tercapai.

Selain itu, berdasarkan hasil observasi bahwa hasil belajar IPS di SMP Negeri 5 Percut Sei Tuan dinilai masih rendah dan kurang optimal. Hal ini dilihat dari hasil belajar siswa dalam bentuk Ujian Akhir Semester (UAS) yang masih belum sesuai dengan yang diharapkan sekolah. Data nilai Ujian Akhir Semester (UAS) di SMP Negeri 5 Percut Sei Tuan menunjukkan bahwa nilai rata-rata untuk mata pelajaran IPS kelas VII masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu sebesar 71. Nilai rata-rata UAS kelas VII SMP Negeri 5 Percut Sei Tuan untuk mata pelajaran IPS dalam 3 (tiga) tahun terakhir ditunjukkan pada Tabel 1.1. berikut.

Tabel 1.1. Nilai Rata-rata UAS Mata Pelajaran IPS Kelas VII SMP Negeri 5 Percut Sei Tuan dalam Tiga Tahun Terakhir

No Tahun Pelajaran Nilai

Terendah Tertinggi Rata-Rata

1 2011/2012 64,00 86,00 68,00

2 2012/2013 66,00 84,00 70,00

3 2013/2014 65,00 87,00 70,00

Sumber: Guru IPS Kelas VII SMP Negeri 5 Percut Sei Tuan

(18)

5

pelajaran dan kebutuhan belajar siswa. Salah satu solusinya adalah dengan menerapkan strategi pembelajaran yang efektif dan efisien agar siswa dapat memahami materi yang diajarkan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Strategi pembelajaran merupakan rencana kegiatan pembelajaran berupa perpaduan fase kegiatan, pengorganisasian materi, metode, dan media pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa agar tujuan pembelajaran tercapai secara efektif dan efisien.

Strategi pembelajaran yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran IPS ada beberapa jenis, diantaranya adalah strategi pembelajaran kontekstual dan strategi pembelajaran kooperatif. Sanjaya (2011:255) memaparkan bahwa, strategi pembelajaran kontekstual adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka. Dari konsep tersebut ada tiga hal yang harus dipahami yaitu: (1) pembelajaran kontesktual menekankan kepada proses keterlibatan siswa untuk menemukan materi. (2) pembelajaran kontesktual mendorong agar siswa dapat menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata. (3) Mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

(19)

6

tersebut datang dari menemukan sendiri bukan dari apa kata guru. Begitulah peran guru di kelas yang dikelola dengan strategi pembelajaran kontekstual.

Kemudian Sanjaya (2011:241) mengemukakan bahwa, strategi pembelajaran kooperatif adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Dalam pembelajaran ini, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran.

(20)

7

menjelaskan kepada anggota kelompok yang lain tentang apa yang telah mereka pelajari sebelumnya pada pertemuan tim ahli.

Selain proses pembelajaran dengan menerapkan strategi pembelajaran, secara umum guru juga harus memperhatikan berbagai macam karakteristik yang dimiliki siswa. Keberhasilan belajar siswa dalam bidang pendidikan dinyatakan dengan hasil belajar. Hasil belajar merupakan tolok ukur proses belajar siswa dan pembelajaran yang telah dilakukan oleh guru di sekolah. Hasil belajar terdiri dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Keberhasilan proses pembelajaran dapat ditentukan oleh beberapa faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berasal dari dalam diri siswa antara lain adalah gaya berpikir. Sedangkan faktor eksternal berasal dari luar diri siswa atau lingkungan antara lain guru dan strategi pembelajaran yang digunakan.

Seels dan Richey (1994:35) mengemukakan bahwa karakteristik siswa adalah segi latar belakang pengalaman siswa yang berpengaruh terhadap efektivitas proses belajarnya. Dalam kegiatan pembelajaran di kelas dengan karakteristik siswa yang heterogen baik untuk kelas kecil maupun kelas besar, maka strategi yang direncanakan guru akan berbeda, baik dalam strategi pengorganisasian materi, penyampaian maupun pengolahannya. Hal tersebut dimaksudkan agar hasil pembelajarannya dapat berlangsung secara efektif dan efisien serta memiliki daya tarik bagi siswa.

(21)

8

tabiat, kecenderungan, kebiasaan, perasaan, dan gaya berpikir siswa sehingga guru tidak salah dalam membelajarkan siswa. Sering dijumpai siswa yang memiliki gaya berpikir berbeda tetapi diperlakukan sama dalam pembelajaran, sehingga hasil belajar yang dicapai siswa juga rendah, karena kegiatan belajar tidak terlepas dari kegiatan berpikir, dan pola pikir seseorang erat kaitannya dengan gaya berpikir yang dimiliki orang tersebut. Dengan demikian gaya berpikir adalah suatu pola pikir yang membedakan cara seseorang menerima dan mengolah informasi, serta kemudian menggunakan informasi itu untuk mengatur kehidupan dengan cara tertentu.

(22)

9

cara berpikir yang mendasarkan dirinya pada realitas yaitu apa yang mereka ketahui diserap indera fisik seperti penglihatan, pendengaran, pengucapan, pembentukan, dan penciuman. Individu yang memiliki gaya berpikir sekuensial konkrit ini cenderung dalam memproses informasi yang teratur, terurut, dn linear. Mereka lebih suka memanfaatkan yang sudah ada seperti fakta, informasi, rumus-rumus dan berbagai peraturan yang telah tersedia sebelumnya.

Berdasarkan uraian di atas, penulis memperoleh pemikiran bahwa hasil belajar siswa dapat ditingkatkan melalui strategi pembelajaran yang tepat, yang tentunya tidak akan lepas dari pengaruh faktor intrinsik dan ekstrinsik dalam diri siswa. Oleh karena itu, penelitian tentang pengaruh strategi pembelajaran dan gaya berpikir terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VII SMP Negeri 5 Percut Sei Tuan penting dilakukan.

1.2. Identifikasi Masalah

(23)

10

gaya berpikir mempengaruhi hasil belajar IPS siswa? Apakah perbedaan karakteristik siswa mempengaruhi hasil belajar? Apakah penggunaan strategi pembelajaran kontekstual biasa digunakan oleh guru? Apakah penggunaan strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw biasa digunakan oleh guru? Apakah strategi pembelajaran kontekstual dapat mempengaruhi hasil belajar IPS siswa? Apakah strategi pembelajaran koopartatif tipe jigsaw dapat mempengaruhi hasil belajar IPS siswa? Apakah dengan menerapkan strategi pembelajaran kontekstual dan strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada materi manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral? Manakah strategi yang tepat untuk membelajarkan IPS sesuai dengan karakteristik gaya berpikir siswa?

1.3. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang dipaparkan di atas ada banyak masalah yang muncul bisa diteliti. Setiap masalah yang muncul tentu memerlukan penelitian sendiri. Mengingat keterbatasan kemampuan, waktu, dan dana maka perlu dibuat pembatasan masalah agar penelitian lebih terarah dan fokus dalam mencapai tujuan penelitian. Dalam hal ini peneliti membatasi masalah sebagai berikut:

(24)

11

2. Penelitian ini dibatasi berkaitan dengan strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran dipilah atas strategi pembelajaran kontekstual dan strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

3. Karakteristik siswa dibatasi berkaitan dengan gaya berpikir. Gaya berpikir dipilah atas gaya berpikir sekuensial abstrak dan gaya berpikir sekuensial konkrit.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar IPS antara siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran kontekstual dan siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran koopertaif tipe jigsaw?

2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar IPS antara siswa yang memiliki gaya berpikir sekuensial abstrak dengan siswa yang memiliki gaya berpikir sekuesnsial konkrit?

3. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan gaya berpikir terhadap hasil belajar IPS?

1.5. Tujuan Penelitian

(25)

12

1. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar IPS antara siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran kontekstual dan siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

2. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar IPS antara siswa yang memiliki gaya berpikir sekuensial abstrak dengan siswa yang memiliki gaya berpikir sekuensial konkrit.

3. Untuk mengetahui ada tidaknya interaksi antara strategi pembelajaran dan gaya berpikir terhadap hasil belajar IPS.

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoritis dan praktis.

1. Manfaat Teoritis

a. Untuk memperkaya dan melengkapi khasanah ilmu pengetahuan, khususnya yang berkaitan dengan strategi pembelajaran dan gaya berpikir siswa IPS di SMP

b. Sumbangan pemikiran dan bahan acuan bagi guru, pengelola, pengembang dan lembaga pendidikan dalam menanggapi dinamika kebutuhan peserta didik.

(26)

13

2. Manfaat Praktis

a. Sebagai bahan masukan dan bahan pertimbangan bagi guru dalam memilih strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

b. Strategi pembelajaran ini juga diharapkan dapat dimanfaatkan oleh semua pihak yang berkompeten ditingkat SD, SMP, SMU, sederajat dan perguruan tinggi.

(27)

121 BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa:

1. Hasil belajar IPS siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran kontekstual lebih tinggi daripada siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

2. Hasil belajar IPS siswa yang memiliki gaya berpikir sekuensial abstrak lebih tinggi daripada siswa yang memiliki gaya berpikir sekuensial konkrit.

(28)

122

5.2. Implikasi

Berdasarkan simpulan pertama dari hasil penelitian bahwa hasil belajar IPS siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran kontekstual lebih tinggi daripada siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Dari hasil penelitian tersebut guru mata pelajaran IPS perlu mempertimbangkan penggunaan strategi pembelajaran dalam proses pembelajaran IPS tingkat SMP. Strategi pembelajaran memiliki potensi untuk menarik perhatian siswa dan mampu menimbulkan rasa yang menyenangkan, dan akan menambah motivasi siswa selama proses pembelajaran yang menyebabkan penyerapan pada materi menjadi lebih optimal. Guru diharapkan dapat mengembangkan kemampuannya dalam merancang pembelajaran. Guru harus memiliki kemampuan dalam memilih strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi, skenario pembelajaran, metode, tempat, sarana dan prasarana yang tersedia.

(29)

123

siswa untuk melibatkan diri dengan segenap kemampuannya melalui proses pemahaman secara tuntas dalam menyelesaikan tugas.

Kemudian hasil simpulan kedua menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar IPS siswa yang memiliki gaya berpikir sekuensial abstrak lebih tinggi daripada siswa yang memiliki gaya berpikir sekuensial konkrit. Hasil penelitian ini perlu dipertimbangkan oleh guru dalam merancang kegiatan pembelajaran. Dengan mengetahui gaya berpikir siswa apakah sekuensial abstrak atau sekuensial konkrit dan menyesuaikannya dengan strategi pembelajaran yang baik, dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa.

Selanjutnya hasil simpulan ketiga menunjukkan bahwa terdapat interaksi penggunaan strategi pembelajaran dan gaya berpikir dalam mempengaruhi hasil belajar IPS siswa. Dengan demikian diharapkan guru bisa merancang pembelajaran dengan baik dengan mempertimbangkan antara penggunaan strategi pembelajaran dan gaya berpikir siswa yang sesuai untuk memaksimalkan hasil belajarnya.

5.3. Saran

Berdasarkan simpulan dan implikasi yang telah dikemukakan, maka disarankan beberapa hal yaitu sebagai berikut:

(30)

124

2. Bagi guru SMP agar benar-benar memperhatikan karakteristik siswa khususnya gaya berpikir sekuensial, hal ini dilakukan karena penerapan strategi pembelajaran ditentukan oleh karakteristik siswa

3. Bagi guru mata pelajaran IPS untuk menggunakan strategi pembelajaran kontekstual untuk meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya pada materi manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi.

4. Bagi peneliti lanjutan, agar melibatkan variabel moderator lain, seperti sikap, gaya belajar, motivasi berprestasi, dan kemandirian belajar, sehingga dapat meningkatkaan hasil belajar. Selain itu disarankan agar memperbanyak jumlah populasi dan sampel penelitian

(31)

125

DAFTAR PUSTAKA

Ambarita, Biner dan Paningkat Siburian. 2013. Manajemen Pendidikan dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta.

Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

DePorter, Bobbi and Mike Hernacki. 2011. Quantum Learning (Terjemahan). Bandung: Kaifa.

Dick, W & Carey, L. 2005. The Systematic Design of Instructional. New York: Longman

Dimyati dan Midijono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia

Ibrahim, Taufik. 2012. Inovasi Pembelajaran IPS Bernuansa Pakematik (Mind

Map).https://syaharuddin.wordpress.com/2012/07/25/novasi-pembelajaran-ips-bernuansa-pakematik-mind-map/ Diakses tanggal 10 Februari 2015

Isjoni. 2011. Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta

Johnson, Elaine B. 2011. Contextual Teaching and Learning: menjadikan Kegiatan Belajar Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna, Penerjemah Ibnu Setiawan. Bandung: Kaifa

Lie, Anita. 2007. Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo

Kunandar. 2011. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Rajawali Pers

Mashudi. 2010. Optimalisasi Pembelajaran IPS Melalui Kooperatif Tipe Jigsaw pada SD Negeri 24 Pontianak Tenggara. Jurnal Pendidikan Sosiologi dan Humaniora, Vol. 1, No. 2, Oktober 2010.

Mursyid, R. 2013. Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Medan: Unimed Press

Muslich, Mansur. 2009. Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Konteksual. Jakarata: Bumi Aksara.

(32)

126

Panjaitan, Keysar. 2008. Pendidikan Masa Depan. Gorontalo: BMT Nurul Jannah.

Purba, Edward. 2014. Filsafat Pendidikan. Medan: Unimed Press

Prawiradilaga, Dewi Salma. 2012. Wawasan Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Reigeluth, C.M. 1983. Instructional Design Theory of Models: An Overviuw of the their Current Status. London: Prentice Hall

Romizowski, Aj. 1981. Design Instructional System. New York: Nichol Publishing Company.

Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru Jakarta: Rajawali Pers

Seels, Barbara B dan Rita C Richey. 1994. Teknologi Pembelajaran Definisi dan

Kawasannya. Washington DC: Association for Educational

Communications and Technology.

Sanjaya, Wina. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. Sudjana. 2001. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Alfabeta

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudrajat, Akhmad. 2008. Peran Guru dalam Proses Pendidikan. https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/07/31/cooperative-learning-teknik-jigsaw/. Diakses 02 Februari 2015

Suparman, Atwi. 2012. Desain Instruksional Modern. Jakarta: Gelora Aksara Pratama.

Suryabrata, Sumadi. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada Syah, Muhabibbin. 2010. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.

(33)

127

Uno, Hamzah B, Masri Kudrat Umar, dan Keysar Panjaitan. 2014. Variabel Penelitian dalam Pendidikan dan Pembelajaran. Jakarta: Ina Publikatama.

Gambar

Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Hasil belajar IPS Siswa Untuk Perlakuan  Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw yang Memiliki  Gaya Berpikir Sekuensial Konkrit ..................................................
Tabel 1.1. Nilai Rata-rata UAS Mata Pelajaran IPS Kelas VII SMP Negeri 5 Percut Sei Tuan dalam Tiga Tahun Terakhir

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan bagi pemerintah daerah sebagai bahan masukan dalam menentukan langkah-langkah dan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan

Konsep Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan (CSR) ... Efek Dualisme Ekonomi Terhadap Pengembangan Wilayah Pesisir Terpadu ... METODOLOGI PENELITIAN ... Waktu dan

Berdasarkan bagian pohon, walaupun bagian kulit kayu Jati menghasilkan kadar ekstrak terlarut etanol/toluena yang lebih tinggi dibandingkan bagian kayu teras, akan

Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi belajar siswa pada aspek kognitif yang diajar dengan metode Jigsaw lebih bagus daripada

Pasien Bronkitis yang diprediksi sebagai pasien Tb Paru mempunyai nilai vote dari fitur atau gejala dengan nilai lebih besar pada kelas Tb Paru sehingga pasien

ANALISIS PARTISIPASI MASYARAKAT DESA TERHADAP PROGRAM ADD DI KABUPATEN SUKOHARJO (TAHUN 2015).. IMAM ASROFI

BUMDes merupakan suatu badan usaha yang berguna untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terutama memberdayakan sumber daya desa itu sendiri sebagai penggerak

maka Pejabat Pengadaan Barang/Jasa Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi