• Tidak ada hasil yang ditemukan

TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM PENGELOLAAN DANA DESA DI DESA RAHUTBOSI ONAN KECAMATAN PANGARIBUAN KABUPATEN TAPANULI UTARA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM PENGELOLAAN DANA DESA DI DESA RAHUTBOSI ONAN KECAMATAN PANGARIBUAN KABUPATEN TAPANULI UTARA."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM PENGELOLAAN DANA DESA DI DESA RAHUTBOSI ONAN KECAMATAN

PANGARIBUAN KABUPATEN TAPANULI UTARA

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Resina Simanjuntak NIM. 3123311043

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

Resina Simanjuntak. NIM. 3123311043. Tata Kelola Pemerintahan Desa Dalam Pengelolaan Dana Desa di Desa Rahutbosi Onan Kecamatan Pangaribuan Kabupaten Tapanuli Utara.

Dana desa merupakan sumber dana desa yang berasal dari anggaran pendapatan dan belanja Negara (APBN) ditransfer melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah Kabupaten/kota dan digunakan untuk menyelenggarakan pemerintahan, pembangunan desa, pembinaan dan pemberdayaan masyarakat.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Tata Kelola Pemerintahan Desa Dalam Pengelolaan Dana Desa di Desa Rahutbosi Onan Kecamatan Pangaribuan Kabupaten Tapanuli Utara. Subjek penelitian dalam penelitian ini ada 7 orang yaitu: kepala desa, bendahara desa, kepala urusan pemerintahan, kepala urusan pembangunan, kepala urusan umum, kepala dusun, dan satu orang dari Badan Permusyawaratan Desa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif maka data yang dikumpulkan harus lengkap yaitu dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dengan cara observasi dan wawancara. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung yaitu dokumentasi peneliti dan arsip penting di pemerintahan desa. Adapun hasil dalam penelitian ini, Tahun 2015 pembangunan yang telah berhasil dilaksanakan oleh pemerintah desa Rahutbosi Onan, yaitu pembangunan sarana prasarana desa yaitu pembangunan saluran drainase sepanjang 114 Meter dan pembangunan perkerasan jalan Sihappa sepanjang 475 Meter. Dalam pembangunan sarana dan prasarana ini masyarakat belum mendapatkan hasil yang memuaskan dimana luas pembangunan saluran drainase dan perkerasan telford tidak sesuai yang diharapkan masyarakat yaitu pembangunan saluran drainase yang seharusnya dibangun sepanjang 200 Meter tetapi realisasinya hanya 114 Meter dan perbaikan jalan Sihappa yang seharusnya 1400 Meter, realisasinya hanya 475 Meter. Alasan target pembangunan saluran drainase dan perkerasan jalan sihappa belum tercapai karena dana yang datang ke desa belum cukup untuk membuat saluran drainase sepanjang 200 Meter tersebut. Peningkatan pembangunan pada bidang kesehatan yaitu pembangunan Puskesdes belum berhasil dibangun oleh pemerintah desa karena dana desa tidak mencukupi. Pada bidang pendidikan pemerintah desa telah mendirikan PAUD tetapi gedung yang digunakan merupakan hasil renovasi dari gedung sekolah SD Negeri yang ada di desa tersebut. Pada pembangunan penyuluhan pertanian pemerintah desa telah membentuk kelompok tani, tetapi kelompok tani ini tidak bisa berjalan dengan baik karena kurangnya kesadaran dari setiap anggota kelompok tani dalam meningkatkan ahsil pertaniannya dan kurangnya pengawasan dari pemerintah desa.

(6)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Bapa di Surga, atas rahmat dan karuniaNya yang telah dianuhgerahkan kepada peneliti, sehingga mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini tepat waktu. Skripsi ini merupakan tugas akhir penulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri Medan. Skripsi ini berjudul “Tata Kelola Pemerintahan Desa Dalam Pengelolaan Dana Desa di Desa Rahutbosi Onan Kecamatan Pangaribuan Kabupaten Tapanuli Utara”.

Dengan penuh iklas dan kerendahan hati pada kesempatan ini penulis mengucapkan teimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom M.Pd selaku Rektor Univeritas Negeri Medan. 2. Ibu Dra. Nurmala Berutu M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu sosial Universitas

Negeri Medan.

3. Bapak Dr. Deny Setiawan, MS.i selaku pembantu Dekan Fakutas Ilmu Sosial. 4. Ibu Dr. Reh Bungana PA, SH, M.Hum selaku Ketua Jurusan Pendidikan Pancasila

dan Kewarganegaraan.

5. Bapak Arif Wahyudi, S.H selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

(7)

6. Bapak Budi Alimukmin, S.IP,MA selaku Dosen pembimbing penulis yang yang selama ini telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan ilmunya kepada penulis sehingga dapat ,menyelesaikan sikripsi ini.

7. Bapak Halking, M.Si selaku Dosen pembimbing akademik sekaligus dosen penguji dalam seminar proposal penelitian dan ujian mempertahankan skripsi yang telah banyak memberikan masukan yang berharga bagi kesempurnaan skripsi ini. 8. Ibu Hodriani, S.Sos, M.AP,M.Pd selaku Dosen penguji seminar proposal dan ujian

mempertahankan sikripsi.

9. Bapak Prayetno, SIP,M.Si selaku Dosen penguji seminar proposal dan ujian mempertahankan skripsi.

10Bapak/ibu Dosen Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Universitas Negeri Medan

11 Bapak Joni selaku bagian Tata Usaha Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang telah banyak membantu dalam kelengkapan berkas yang dibutuhkan penulis.

12 Bapak Edison Gultom selaku Kepala Desa Rahutbosi Onan. 13 Bapak/ibu perangkat desa beserta BPD desa Rahutbosi Onan.

14 Dengan penuh rasa hormat penulis menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orangtua tecinta bapak Monang Simanjuntak

(8)

dan ibunda tersayang Nurhayati Gultom atas segala cinta kasih, doa, motivasi beserta dukungan moril dan materil dan senantiasa diberikan kepada penulis dengan tulus dan penuh kasih sayang.

15 Saudara kandung saya yang saya sayangi, terimakasih banyak atas dukungan, saran dan nasehatnya. Terkhusus buat kakak saya Berliana Simanjuntak dan abang ipar saya Edu Pasaribu, abang saya Dedy Simanjuntak, Renjol Simanjuntak, Buhari Simanjuntak dan kakak ipar saya Junita Gultom dan Renta Sihombing.

16 Best friend saya, Seli limbong, Yeni Pasaribu, Novarina Sinamo, Ratna Sitompul yang selalu mendukung penulis, memberikan saran dan menemani penulis dalam mengerjakan sikripsi ini dari awal sampai akhir. Dan sahabat terbaik saya Elfrida Lubis dan Junus Siregar yang selalu setia mendengar keluh kesah saya selama proses perkuliahan sampai saya selesai mengerjakan tugas akhir ini. 17 Rekan-rekan seperjuangan kelas Ekstensi B Pendidikan Pncasila dan

Kewarganegaraan 2012, trimakasih telah menjadi bagian dari hidupku yang telah banyak membantu dan memotivasi penulis. Dan begitu juga kepada teman satu kos 15b yang juga memberikan motivasi kepada saya.

18 Kepada Rekan-rekan PPLT SMP N.1 Sei Rampah 2015 ( Ira, emma, vivi, ito erisal dll) yang selalu menemani penulis dalam masa PPLT dan juga memberikan motivasi dan dukungan kepada penulis.

(9)

19 Tidak lupa juga kepada semua pihak yang mungkin tidak bisa disebutkan satu persatu dalam tuisan ini, yang telah memberikan dukungan, waktu sehingga sikripsi ini dapat terselesaikan.

Semoga ketulusan dan kebaikan yang diberikan semua pihak kepada penulis menjadi berkat bagi kita semua. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan dan kekurangan baik dari segi isi dan tata bahasa. Oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih.

Medan, Juni 2016 Penulis

Resina Simanjuntak NIM. 3123311043

(10)

vi DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR BAGAN ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar belakang masalah ... 1

B. Identifikasi masalah ... 6

C. Pembatasan masalah ... 7

D. Perumusan masalah ... 7

E. Tujuan penelitian ... 7

F. Manfaat penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

A. Kerangka teoritis ... 9

1. Good governance ... 9

2. Pemerintahan desa ... 12

3. Otonomi desa ... 18

4. Pengelolaan keuangan desa ... 20

B. Kerangka berfikir ... 24

BAB III METODE PENELITIAN ... 27

A. Lokasi penelitian ... 27

B. Subjek penelitian ... 27

C. Variabel penelitian dan defenisi operasional ... 29

1. Variabel penelitian... 29

(11)

vii

D. Teknik pengumpulan data... 30

E. Teknik analisi data ... 32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... 34

A. Hasil penelitian ... 34

1. Desa rahutbosi onan... 34

2. Kondisi demografi desa ... 34

3. Struktur pemerintahan desa ... 37

4. Good governance ... 38

5. Pembangunan desa ... 40

B. Pembahasan hasil penelitian ... 61

BAB V PENUTUP ... 66

A. Kesimpulan ... 66

B. Saran ... 67

(12)

viii

DAFTAR BAGAN

(13)

ix

[image:13.595.68.531.143.637.2]

DAFTAR GAMBAR

(14)

x

[image:14.595.84.528.124.577.2]

DAFTAR TABEL

(15)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Pedoman Wawancara Kepada Kepala Desa Lampiran 2 : Pedoman Wawancara Kepada Bendahara Desa

Lampiran 3 : Pedoman Wawancara Kepada Kepala Pembangunan

Lampiran 4 : Pedoman Wawancara Kepada Kepala Urusan Umum

Lampiran 5 : Pedoman Wawancara Kepada Kepala Urusan Pemerintahan

Lampiran 6 : Pedoman Wawancara Kepada Ketua Bpd Dan Perwakilan Kepala Dusun

Lampiran 7 : Dokumentasi Peneliti

Lampiran 8 : Penjabaran Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa Rahutbosi Onan Kecamatan Pangaribuan Tahun Anggaran 2015

Lampiran 9 : Nota Tugas

Lampiran 10 : Surat Penerbitan Izin Penelitian

Lampiran 11 : Surat Izin Mengadakan Penelitian Dari Fakultas

Lampiran 12 : Surat Penelitian Dari Tempat Penelitian

(16)

xii

Lampiran 14 : Surat Keterangan Perpustakaan Fakultas

Lampiran 15 : Surat Keterangan Perpustakaan Unimed

Lampiran 16 : Pernyataan Keaslian Tulisan

(17)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Sebagaimana UU No 6 Tahun 2014 mengatakan bahwa Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Republik Indonesia. Menurut Edy dalam bukunya Sujarweni (2015:1) mengatakan bahwa “desa merupakan sebagai suatu gejala yang bersifat universal, terdapat dimana pun di dunia ini, sebagai suatu komunitas kecil, yang terikat pada lokalitas tertentu baik sebagai tempat tinggal maupun bagi pemenuhan kebutuhanya, dan terutama pada sektor pertanian”.

Desa dibentuk atas prakarsa masyarakat dengan memperhatikan asal usul desa dan kondisi sosial budaya masyarakat setempat. Pembentukan desa dapat berupa penggabungan beberapa desa, atau bagian desa yang bersandingan, atau pemekaran dari satu desa menjadi dua desa atau lebih, atau pembentukan desa di luar desa yang telah ada.

Desa sebagai unit organisasi pemerintah yang terendah yang berhadapan langsung dengan masyarakat dengan segala latar belakang yang beragam kepentingan dan kebutuhannya mempunyai peranan yang sangat strategis, khususnya dalam pelaksanaan tugas dibidang pelayanan publik.

(18)

2

Di desa juga terjadi interaksi antara orang yang satu dengan yang lainnya. Masyarakat di desa memenuhi kebutuhan hidupnya dengan berbagai macam mata pencaharian seperti, bertani, beternak, berkebun dan sebagian ada pegawai negeri sipil.

Desa merupakan tempat terwujudnya kerjasama antara Pemerintah dan masyarakat dalam melaksanakan pembangunan. Dalam arti, desa mempunyai posisi strategis dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan masyarakat. Pembangunan dan penataan kembali Negara Indonesia haruslah kita mulai dari level bawah, yaitu dengan membuat dan menciptakan desa menjadi aman, tenteram dan sejahtera. Pembangunan desa bertujuan menigkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan melalui penyediaan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat pembangunan sarana dan prasarana, serta pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan.

Pandangan negatif masyarakat lebih melihat desa itu sebagai daerah yang terisolasi dan kumuh bahkan masyarakat yang tinggal di desa cenderung dikatakan kolot. Banyak juga yang beranggapan bahwa desa akan semakin terpuruk jika pembangunan infrastruktur tidak dilaksanakan dengan baik. Akses ataupun transportasi yang sulit dan jangkauan informasi yang jarang membawa desa jauh dari laju pertumbuhan dalam era reformasi dan globalisasi masa kini.

(19)

3

perencanaan pelaksanaan pembangunan di desa, khususnya yang berkaitan dengan tata kelola kepemerintahan desa.

Penyelenggaraan pemerintahan desa merupakan sub sistem dari sistem penyelenggaran pemerintahan, sehingga desa memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentFingan masyarakatnya. Pemerintahan desa (terdiri dari kepala desa dan perangkat desa) dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya bertanggung jawab kepada rakyat melalui BPD (Badan Permusyawaratan Desa).

Sujarweni (2015:9) menyatakan bahwa “ Badan Permusyawaratan Desa (BPD) adalah lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari penduduk desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan

ditetapkan secara demokratis”. Hubungan pemerintah desa dengan BPD tidak

merupakan hubungan atas bawah, tetapi merupakan lembaga mitra yang berkedudukan sejajar dan dalam beberapa hal mempunyai tugas bersama, khususnya dalam membuat peraturan desa dan Penyusunan Anggaran dan Belanja Desa (APBDes).

(20)

4

penerimaan desa yang meningkat. Penerimaan desa yang meningkat ini tentunya diperlukan adanya laporan pertanggungjawaban dari desa.

Berdasarkan UU No 6 tahun 2014 diatas maka dapat dikatakan bahwa dana desa yang telah dberikan kepada desa sangat berpengaruh dalam perekonomian desa, peningkatan pembangunan dalam desa sebagai upaya mensejahterahkan rakyat.

Dalam pelaksanaannya, belum semua Desa mampu untuk menerapkan UU No 6 Tahun 2014 dalam pelaksanaan Pembangunan Desa dengan baik. Termasuk desa Rahutbosi Onan yang belum berhasil menerapkan UU No 6 Tahun 2014 dalam pelaksanaan pembangunan desa. Hal ini terbukti dari rencana pembangunan yang telah dilakukan denagn menggunakan dana desa belum terlihat dengan baik dan pelaksanaan pembangunan tersebut belum berdampak langsung dengan masyarakat.

Rahutbosi Onan merupakan salah satu desa yang terletak di kecamatan Pangaribuan, Kabupaten Tapanuli Utara yang dimana 3 tahun terakhir desa ini terbentuk dari pemekaran desa Rahutbosi. Potensi asli yang terdapat di desa Rahutbosi Onan ini seperti kopi, kemenyaan, tanaman palawija. Desa ini juga perlu dikembangkan demi terciptanya kemakmuran dan keadilan sebagaimana amanat undang-undang yang mengaturnya.

(21)

5

pemerintahan desa untuk memenuhi kebutuhan desa agar desa tersebut menjadi desa yang aman, tentram dan sejahtera.

Hanya saja penulis melihat pengelolaan dana desa di desa Rahutbosi Onan ini belum dikelola secara maksimal sehingga masih jauh tertinggal dari tuntutan jaman saat ini dan perbandingan dari desa-desa yang sudah tergolong berkembang dan maju. Terbukti dari penyelenggaran pemerintahan desa di desa Rahutbosi onan, dikatakan masih belum dapat menyelesaikan rendahnya pendidikan dasar, tingginya tingkat kemiskinan, rendahnya kesehatan serta keterjangkauan desa dari desa yang sudah maju. Ketidakpuasan masyarakat terhadap program pemerintahan desa di desa Rahutbosi Onan menunjukkan bahwasanya aparatur pemerintahan desa belum dapat mewujudkan harapan masyarakat, dikarenakan Sistem pemerintahan dan kebijakan pemerintah yang tidak tepat dibidang pengembangan dan pembangunan sarana dan prasarana desa yang belum dikelola dengan baik.

Dana desa yang diberikan pemerintah pusat dan pemerintah daerah kepada desa tersebut belum dikelola pemerintahan desa secara maksimal, sehingga pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di desa tersebut belum berjalan dengan baik sesuai yang diharapkan oleh masyarakat yang ada di desa Rahutbosi Onan tersebut.

(22)

6

Tata Kelola Pemerintahan Desa Dalam Pengelolaan Dana Desa di Desa Rahutbosi Onan Kecamatan Pangaribuan Kabupaten Tapanuli Utara”.

B. Identifikasi Masalah

Dalam setiap penelitian, permasalahan merupakan hal yang paling utama dan diiringi bagaimana cara pemecahannya. Namun sebelum hal itu dilakukan kita terlebih dahulu harus melakukan identifikasi masalah.

Berdasarkan hal diatas agar penelitan ini terarah dan jelas tujuannya, maka perlu dirumuskan identifikasi masalah yang akan diteliti. Berdasarkan latar belakang masalah diatas, masalah dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Infrastruktur khususnya ke dusun Sormin belum diperbaiki, sehingga kendaraan roda dua ataupun roda empat susah masuk ke dusun tersebut. 2. Kelompok tani di desa Rahutbosi Onan ini belum berjalan dengan lancar,

sedangkan di desa Rahutbosi berjalan dengan lancar.

3. Pemanfaatan kantor kepala desa Rahutbosi Onan belum digunakan secara maksimal.

4. Bantuan pendidikan penyaluran tidak tepat pada sasaran, terbukti dari masih banyaknya masyarakat miskin yang belum mendapatkan bantuan pendidikan tersebut

(23)

7

C. Pembatasan masalah

Dalam hal ini penulis membatasi permasalahan karena mengingat luasnya masalah dalam penelitian ini. Disamping itu masih perlu dinyatakan secara khusus batas-batas masalah agar peneliti lebih terarah, dan untuk mempermudah penelitian ini. Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah “ Pengelolaan dana desa di desa Rahutbosi Onan kecamatan Pangaribuan Kabupaten Tapanuli Utara belum berjalan dengan baik” .

D. Perumusan Masalah

Perumusan masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah merupakan rumusan formal yang operasional dalam masalah yang diteliti. Untuk menghindari agar tidak terjadi pengembangan dalam pembahasan penelitian, maka diperlukan adanya suatu rumusan masalah.

Berdasarkan hal tersebut, adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana Tata Kelola Pemerintahan Desa Dalam Pengelolaan Dana Desa di Desa Rahutbosi Onan Kecamatan Pangaribuan Kabupaten Tapanuli Utara?

E. Tujuan Penelitian

(24)

8

mengetahui Tata Kelola Pemerintahan Desa Dalam Pengelolaan Dana Desa di Desa Rahutbosi Onan Kecamatan Pangaribuan Kabupaten Tapanuli Utara.

F. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya penelitian diatas maka diharapkan penelitian ini memiliki manfaat. Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini dalah sebagai berikut:

1. Bagi penulis, untuk menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman penulis dalam meningkatkan pemahaman tentang Tata Kelola Pemerintah Desa Dalam Pengelolaan Dana Desa di Desa Rahutbosi Onan, serta bermanfaat dalam melaksanakan penelitian.

(25)

66 BAB V

PENUTUP A. Kesimpulan

Dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik khusus nya dalam pengelolaan dana desa, desa Rahutbosi Onan mengadakan kerjasama antara pemerintah desa dengan masyarakatnya dan pihak swasta lainnya dalam proses pengelolaan dana desa tersebut khususnya dalam bidang pembangunan desa yaitu dengan Melaksanakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrembang Desa) dan Mengadakan rapat Rencana Pembangunan Jangkah Menengah Desa (RPJM Desa) yang dilaksanakan secara partisipatif oleh para pemangku kepentingan desa,

(26)

67

telford tidak sesuai yang diharapkan masyarakat yaitu pembangunan saluran drainase yang seharusnya

dibangun sepanjang 200 Meter tetapi realisasinya hanya 114 Meter dan perbaikan jalan Sihappa yang seharusnya 1400 Meter, realisasinya hanya 475 Meter. Alasan target pembangunan saluran drainase dan perkerasan jalan sihappa belum tercapai karena dana yang datang ke desa belum cukup untuk membuat saluran drainase sepanjang 200 Meter tersebut. Peningkatan pembangunan pada bidang kesehatan yaitu pembangunan Puskesdes belum berhasil dibangun oleh pemerintah desa karena dana desa tidak mencukupi. Pada bidang pendidikan pemerintah desa telah mendirikan PAUD tetapi gedung yang digunakan merupakan hasil renovasi dari gedung sekolah SD Negeri yang ada di desa tersebut. Pada pembangunan penyuluhan pertanian pemerintah desa telah membentuk kelompok tani, tetapi kelompok tani ini tidak bisa berjalan dengan baik karena kurangnya kesadaran dari setiap anggota kelompok tani dalam meningkatkan ahsil pertaniannya dan kurangnya pengawasan dari pemerintah desa.

B. Saran

(27)

68

dijadikan sebagai pertimbangan dan pengabilan keputusan dalam pemerintahan desa Rahutboosi Onan, diantaranya :

a. Pada Tahun 2016 Pembangunan yang akan dilaksanakan oleh pemerintah desa harus sesuai dengan kemampuan keuangan desa agar tidak terjadi ketidak sempurnaan dalam pembangunan di desa tersebut seperti yang terjadi pada pembangunan saluran drainase dan pembangunan perkersan jalan yang panjangnya tidak sesuai dengan yang direncanakan. Pembangunan yang dilakukan di desa pertama sekali harus sesuai dengan kebutuhan desa, yang bertujuan dengan adanya pembangunan tersebut aka meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Pemerintah desa harus bisa menargetkan biaya yang diperlukan dalam setiap pembangunan yang akan dilakukan.

(28)

DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku

Aminah, M. (2014). Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.

Azwar, S. (2010). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bratakusumah,D.S. dan Solihin,D. (2004). Otonomi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Hariwijaya, M. dan Triton. (2008). Pedoman Penulisan Proposal dan Sikripsi. Yogyakarta: Tugu Publiser.

Huda, N. (2015). Hukum Pemerintahan Desa. Malang: Setara Press.

Mardiasmo, (2004). Kuasa Negara Pada Ranah Politik Lokal. Yogyakarta: Andi Saragih, J.P. (2003). Desentralisasi Fiskal dan Keuangan Daerah Dalam Otonomi.

Jakarta: Ghalia Indonesia.

Setiawan, D. (2014). Metodologi Penelitian. Medan: Laboratorium FIS Unimed. Solekhan, M. (2014). Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Berbasis Partisipasi

Masyarakat. Malang: Setara Press.

Sujarweni, R. (2015). Akuntansi desa. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Wasistiono, S. dan Tahir, I. (2006). Prospek Pengembangan Desa. Bandung: CV Fokus Media

Widjaja, H. (2003). Otonomi Desa. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Sumber Jurnal

Junaidi, D. 2015. “Perlakuan Akuntansi Sektor Publik Desa Di Indonesia”. Didownload Dari Jurnal Neo Biss, Vol 9, No 2. Hal 39-59.

(29)

Nawawi, J. 2012. “Membangun Kepercayaan Dalam Mewujudkan Good Governance”. Didownload Dari Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan, Vol 1, No 3. Hal 19-29.

Paramita, L.M, dkk. 2012. Kinerja Aparat Pemerintah Desa Dalam Rangka Otonomi Desa (Studi Di Desa Gulun, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan). Didownload dari Jurnal Adminitrasi Publik , Vol. 1, No. 4. Hal 91-100.

Sanusi, dkk. 2014. “Implementasi Kebijakan Alokasi Dana Desa (Add) Di Desa Balansiku Kecamatan Sebatik Kabupaten Nunukan”. Didownload dari Jurnal Administrative Reform, Vol 2, No 3. Hal 1732-1745.

Thomas. 2013. Pengelolaan Alokasi Dana Desa Dalam Upaya Meningkatkan Pembangunan Di Desa Sebawang Kecamatan Sesayap Kabupaten Tana Tidung. Didownload dari Jurnal Pemerintahan Integratif, Vol, 1. No 1. Hal 51-64.

Peraturan Perundang-Undangan

Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 Tentang Desa. Peraturan Pemerintah No 72 Tahun 2005

Peraturan Bupati Tapanuli Utara Nomor 16 Tahun 2015 Tentang Penetapan Dan Pedoman Pelaksanaan Alokasi Dana Desa/Kelurahan(ADD/K) Kabupaten Tapanuli Utara Tahun Anggran 2015.

Internet

Muryani. Alokasi Dana Desa Sebagai Alat Penetapan Dana Perimbangan Keuangan

Pemerintah Kabupaten- Desa. Didownload dari

http://core.ac.uk/download/files/379/11723213.pdf , diakses 12 desember 12:15.

https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Peta_Lokasi_Kecamatan_Pangaribuan_Kabupat en_Tapanuli_Utara.svg.

Sumber Lain

Dokumen Data Desa Rahutbosi Onan Tentang Penjabaran Anggran Pendapatan Dan Belanja Desa Rahutbosi Onan Kecamatan Pangaribuan Tahun Anggaran 2016.

Gambar

Gambar 1 Peta Kabupaten Tapanuli Utara ...............................................
Tabel 1 Kisi Kisi Penelitian.....................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerimaan dan penggunaan situs jejaring social Twitter di lingkungan Mahasiswa S1 Fakultas Ilmu Administrasi

Hasil pemeliharaan ikan nila selama 60 hari dengan penambahan ekstrak enzim kasar papain dan bromelin yang masing-masing memiliki aktivitas protease sebesar 6,73

sensitezed solar cell (DSSC) dari ekstrak bunga rosella dominan menyerap cahaya tampak berkisar antara 400-550 nm serta bersesuaian dengan warna ekstrak yang kemerahan dan dapat

a. Sumber primer adalah sumber data yang memiliki otoritas, artinya bersifat mengikat, meliputi peraturan perundang-undangan, Putusan hakim. 12 Dalam penelitian ini sumber

adalah jumlah aset yang dimiliki perusahaan klien yang tercantum pada laporan.. keuangan perusahaan pada akhir periode yang

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan menggunakan tahapan-tahapan yang ada pada metode Equivalence Partitioning , dapat terlihat bahwa perangkat lunak web

najlepszy czas na budowę ogrodu botanicznego. Kryzys to jednak czas wielu możliwości. Kiedy w połowie lat dziewięćdziesiątych, ze względu na powszechny brak pieniędzy,

Berdasarkan dari pendapat beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa manajemen pendidikan adalah suatu pola atau sistem koordinasi yang dilakukan dalam organisasi melalui