i
PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK DAUN KERSEN (Muntingia calabura L.) TERHADAP HAMBATAN
PERTUMBUHAN Enterococcus Faecalis DOMINAN PADA SALURAN AKAR
SECARA IN VITRO
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran Gigi
Diajukan oleh :
Jatiningrum J520120010
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
iii MOTTO
مَنَ ََمّنَ مَدََ
“ Siapa bersungguh-sungguh pasti berhasil”
مَدََ
مَ َ َ
مَ َ
“Siapa yang bersabar pasti beruntung”
مَدََ
مَ َ
مَ َ
م َ ّن
مَ َ ََ
“Siapa menapaki jalan-Nya akan sampai ke tujuan”
م ّ ّ ََََ
مّ
مَنَ َ
م َ ّ
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya sederhana ini kupersembahkan untuk
Ayahda H. Suratidjan
Ibunda Hj. Latifah
Yang selalu memberikan doa, semangat, dukungan, nasehat
dan kasih sayang yang tiada henti-henti nya sampai
Ningrum berada disini sekarang. Terima kasih telah
menjadi orang tua yang sangat luar biasa untuk Ningrum
Kak Jatiningsih
Kak Jati Sumarto Putro
vi
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat, karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Daun Kersen (Muntingia Calabura L.) terhadap Hambatan Pertumbuhan Enterococcus faecalis Dominan pada Saluran Akar in vitro” skripsi ini dibuat untuk memenuhi gelar sarjana kedokteran gigi di Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis telah mendapat bimbingan dan pengarahan yang sangat berguna dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati dan penghargaan yang tulus, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Allah SWT atas berkah, anugerah serta rahmat-Nya yang tiada henti-hentinya, salawat serta salam penulis panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah diutuskan menjadi panutan istimewa kepada umat islam. 2. drg. Soetomo Nawawi DPH Dent., Sp. Perio (K) selaku Dekan Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Surakarta
vii
4. drg. Fitria Nur Malita Sari selaku pembimbing pendamping yang telah bersedia membimbing dan memberi banyak masukan kepada penulis walaupun sedang dalam keadaan mengandung anak pertama.
5. drg. Noor Hafida W, Sp.KG selaku penguji yang telah meluangkan waktunya untuk menguji hasil penelitian ini.
6. drg. Sartari Entin Yulietnawati, selaku ketua biro skripsi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
7. drg. Dendy Murdiyanto, MDSc selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan pengarahan selama ini.
8. Seluruh dosen yang mengajar di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah memberikan ilmu selama ini.
9. Seluruh staf dan karyawan yang bertugas di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
10.Seluruh staf biofarmasi yang sudah memberikan fasilitas kepada penulis untuk membuat ekstrak di Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada. 11.Seluruh staf di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Gadjah Mada.
12.Kedua orang tua tercinta ayahda H. Suratidjan dan ibunda Hj. Latifah yang selalu memberikan doa, bimbingan, nasihat, motivasi, dukungan secara material maupun non material, terima kasih telah menjadi orang tua yang sangat luar biasa.
ix DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
HALAMAN MOTTO ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
INTISARI ... xvii
ABSTRACT ... xviii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Keaslian Penelitian ... 5
D. Tujuan Penelitian... 5
x
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7
A. Tinjauan Pustaka ... 7
1. Perawatan Saluran Akar (PSA) ... 7
1.1Definisi Perawatan Saluran Akar (PSA) ... 7
1.2Tujuan Perawatan Saluran Akar (PSA) ... 7
2. Tahap Perawatan Saluran Akar (PSA) ... 8
2.1Preparasi Biomekanis Saluran Akar ... 8
2.2Sterilisasi Saluran Akar ... 9
2.3Obturasi Saluran Akar ... 9
3. Infeksi Saluran Akar ... 9
3.1Porphyromonas gingivalis ... 10
3.2Lactobacillus acidphilus ... 10
3.3Streptococcus sanguinis ... 10
3.4Enterococcus faecalis ... 11
3.4.1 Definisi Enterococcus faecalis ... 11
3.4.2 Klasifikasi Enterococcus faecalis ... 12
3.4.3 Morfologi Enterococcus faecalis ... 13
3.4.4 Patogenesitas dan Faktor Virulensi Enterococcus faecalis ... 14
4. Bahan Irigasi Saluran Akar ... 15
4.1Bahan Irigasi Saluran Akar Berbahan Kimia ... 16
4.1.1 Sodium hipoklorit (NaOCl) ... 16
xi
4.1.3 Mixture of tetracycline isomer, acid, and detergent
(MTAD) ... 17
4.1.4 Klorheksidin ... 18
4.2Bahan Irigasi Saluran Akar Berbahan Alami ... 20
4.2.1 Bawang Putih (Allium sativum)... 20
4.2.2 Green Tea ... 20
4.2.3 Triphala ... 20
4.2.4 Daun Kersen (Muntingia calabura L.) ... 21
a. Deskripsi tumbuhan ... 21
b. Morfologi ... 21
c. Klasifikasi ... 22
d. Kandungan ... 23
e. Efek farmakologis ... 26
B. Landasan Teori ... 29
C. Kerangka Teori ... 31
D. Hipotesis ... 32
BAB III METODE PENELITIAN... 33
A. Jenis Penelitian ... 33
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 33
C. Identifikasi Variabel ... 34
D. Definisi Operasional ... 35
xii
F. Objek Penelitian ... 37
G. Estimasi Besar Sampel ... 37
H. Alat dan Bahan ... 38
1. Alat Penelitian ... 38
2. Bahan Penelitian... 39
I. Prosedur Kerja ... 40
1. Determinasi Tanaman ... 40
2. Pembuatan Ekstrak Daun Kersen (Muntingia calabura L.) ... 40
3. Pembuatan Variasi Konsentrasi Daun Kersen (Muntingia calabura L.) ... 41
4. Pembuatan Suspensi Bakteri Enterococcus faecalis ... 42
5. Inokulasi Bakteri pada Media Muller Hinton Agar (MHA) ... 43
6. Uji Daya Hambat Pertumbuhan Bakteri Enterococcus faecalis ... 43
7. Pembacaan Hasil Uji Daya Hambat Bakteri ... 45
J. Alur Penelitian ... 46
K. Analisis Data ... 47
L. Jadwal Penelitian ... 47
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 48
A. Hasil Penelitian ... 48
B. Pembahasan ... 53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 58
xiii
B. Saran ... 58
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Hasil pengukuran zona hambat pertumbuhan Enterococcus faecalis ... 49
Tabel 2. Hasil rata-rata zona hambat pertumbuhan Enterococcus faecalis ... 49
Tabel 3. Hasil uji normalitas dengan shapiro-wilk ... 50
Tabel 4. Hasil uji homogenitas levene test ... 51
Tabel 5. Hasil uji anova satu jalur ... 51
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Enterococcus faecalis ... 12
Gambar 2. Struktur Sel Enterococcus faecalis ... 13
Gambar 3. Struktur kimia klorheksidin ... 19
Gambar 4. Daun Kersen (Muntingia calabura L.) ... 23
Gambar 5. Kerangka teori ... 31
Gambar 6. Skema lubang sumuran pada media Muller Hinton Agar (MHA) ... 44
Gambar 7. Pengukuran zona hambat ... 45
Gambar 8. Alur Penelitian ... 46
Gambar 9. Zona hambat pada sumuran... 48
Gambar 10. Alat ekstraksi ... 75
Gambar 11. Alat utama ... 76
Gambar 12. Bahan penelitian ... 78
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Uji statistik ... 64
Lampiran 2. Ethical clearance ... 68
Lampiran 3. Surat izin determinasi ... 69
Lampiran 4. Determinasi tumbuhan ... 70
Lampiran 5. Surat izin penelitian ... 73
Lampiran 6. Surat keterangan telah melaksanakan penelitian ... 74
xvii
PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK DAUN KERSEN (Muntingia calabura L.) TERHADAP HAMBATAN
PERTUMBUHAN Enterococcus Faecalis DOMINAN PADA SALURAN AKAR
SECARA IN VITRO
INTISARI
Perawatan saluran akar adalah suatu perawatan untuk penyakit pulpa yang dilakukan dengan cara mengambil seluruh jaringan pulpa nekrosis. Penyebab utama kegagalan perawatan saluran akar adalah tahap irigasi yang kurang baik. Klorheksidin 2% merupakan bahan irigasi saluran akar yang bersifat kimia. Klorheksidin memiliki kekurangan yaitu reaksi alergi dan perubahan warna pada gigi, sehingga perlu dilakukan penelitian dengan bahan yang tidak memiliki efek samping. Kersen (Muntingia calabura L.) merupakan salah satu tumbuhan yang memiliki daun yang dipercaya dapat menghambat pertumbuhan bakteri karena mengandung zat aktif yaitu flavonoid, tanin, dan saponin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh konsentrasi dari ekstrak daun kersen (Muntingia calabura L.) serta mengetahui besar konsentrasi yang memiliki hambatan tertinggi dalam menghambat pertumbuhan Enteroccocus faecalis.
Penelitian laboratoris eksperimental ini menggunakan 5 kelompok perlakuan yaitu 15%, 30%, 60% konsentrasi ekstrak daun kersen (Muntingia calabura L.), aquades steril sebagai kontrol negatif, klorheksidin 2% sebagai kontrol positif dan di replikasi sebanyak 5 kali. Penelitian menggunakan metode sumuran dan inkubasi dengan suhu 37˚C selama 24 jam. Zona hambat akan terlihat disekitar sumuran kemudian diukur menggunakan jangka sorong dengan satuan millimeter.
Penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun kersen (Muntingia calabura L.) mempunyai daya antibakteri terhadap Enterococcus faecalis pada konsentrasi 15% (d=10,62 mm), 30% (d=13,43 mm) dan 60% (d=17,71 mm). Hasil uji Anova satu jalur menunjukan nilai signifikansi p=0,000 (p<0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun kersen (Muntingia calabura L.) memiliki pengaruh terhadap hambatan pertumbuhan Enterococcus faecalis dan konsentrasi ekstrak daun kersen 60% memiliki hambatan tertinggi.
xviii
EFFECT OF CONCENTRATION CHERRY LEAVES EXTRACT (Muntingia calabura L.) ON Enterococcus faecalis GROWTH
INHIBITION DOMINANT ROOT CANAL IN VITRO
ABSTRACTS
Root canal treatment is a treatment for pulp diseases that done by taking the entire of necrosis pulp tissue. The main caused of failure root canal treatment was the stage of irrigation that unfavorable. 2% Chlorhexidine is a chemical material irrigation of root canal. Chlorhexidine has disadvantages such as allergic reactions and discoloration of teeth, therefore the study research of material which did not have side effect should be done. Cherry (Muntingiacalabura L.) is a plant that the leaves believed to inhibit the growth of bacteria because they contain active substances like flavonoids, tannins and saponins. This study was aimed to investigate the effect of concentration cherry leaves extract (Muntingiacalabura L.) and know which concentration that has the highest barriers to inhibit the growth of Enteroccocus faecalis.
This experimental laboratory study used 5 treatment groups were 15%, 30%, 60% concentration of cherry leaves extract (Muntingiacalabura L.), a sterile distilled water as a negative control, 2% chlorhexidine as a positive control, then replicated 5 times. The research used Kirby bauser method and incubation with 37˚C temperature for 24 hours. Inhibition zone will be seen, then measured using a caliper to millimeters.
Research showed that cherry leaves extract (Muntingiacalabura L.) has antibacterial activity against Enterococcus faecalis on concentration of 15% (d=10.62 mm), 30% (d=13.43 mm) and 60% (d=17.71 mm). The result of one way Anova showed the significance value p = 0.000 (p <0.05), so it can be concluded that cherry leaves extract (Muntingiacalabura L.) has the effect on Enterococcus faecalis growth inhibition and cherry leaves extract of 60% concentration has the highest barriers.