• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Sumur Bor Dalam Mengefisiensikan Aktifitas Penyediaan Air Bersih Masyarakat Kampung Sukamanjur Kelurahan Bumi Kedamaian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Sumur Bor Dalam Mengefisiensikan Aktifitas Penyediaan Air Bersih Masyarakat Kampung Sukamanjur Kelurahan Bumi Kedamaian"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Peranan Sumur Bor Dalam Mengefisiensikan Aktifitas Penyediaan Air Bersih Masyarakat Kampung Sukamanjur Kelurahan Bumi Kedamaian

Oleh

Agus Tri Wibowo

Air bersih merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Akan tetapi, yang menjadi permasalahan saat ini, terutama di kota-kota besar adalah kebutuhan air bersih seringkali tidak terpenuhi dengan baik dikarenakan sumber-sumber air bersih yang ada semakin berkurang. Airtanah merupakan salah satu sumber air bersih yang paling banyak dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan air bersih karena jumlahnya mencapai 30% dari total air tawar yang ada di bumi sehingga pemanfaatan airtanah merupakan salah satu cara yang paling efisien untuk memperoleh kebutuhan air bersih. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui peranan sumur bor dalam meningkatkan efisiensi dalam memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat Kampung Sukamanjur Kelurahan Bumi Kedamaian.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April – Mei 2014 yang bertempat di Kampung Sukamanjur Kelurahan Bumi Kedamaian Kecamatan Kedamaian Kota Bandar Lampung. Penelitia ini menggunakan metode survey dengan kuesioner sebagai alat utama untuk memperoleh data mengenai pemanfaatan airtanah melalui penggunaan sumur bor. Data yang telah diperoleh melalui survey kemudian diolah dengan metode tabulasi kemudian disajikan dalam bentuk table dan grafik.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemenuhan air bersih dengan memanfaatkan airtanah melalui sumur bor lebih efisien dari segi biaya dan tenaga jika dibandingkan dengan pemanfaatan air sungai. Akan tetapi, jika diliat dari segi biaya maka pemanfaatan air sungai lebih efisien karena dalam pemanfaatannya masyarakat tidak perlu mengeluarkan biaya.

(2)

ABSTRACT

Role Well Drilling In streamline activities Community Water Supply Of Kampung Sukamanjur Kelurahan Bumi Kedamaian

By

Agus Tri Wibowo

Fresh water is a basic human need. However, which is the case today, especially in big cities is the need for clean water is often not met with either because the sources of water that is on the wane. Ground water is a source of fresh water is the most widely used by humans to meet the needs of fresh water because the number reached 30% of the total fresh water on the earth so that the use of groundwater is one of the most efficient ways to obtain fresh water needs. The purpose of this study was to determine the role of boreholes in improving efficiency in meeting the needs of fresh water for the people of Kampung Sukamanjur Bumi Kedamaian District.

This study was carried out in April-May 2014 at the Kampung Sukamanjur Bumi Kedamaian District, Kedamaian Bandar Lampung. Research was conducted using a questionnaire survey as the main tool to obtain data on the use of groundwater through the use of boreholes. Data have been obtained through the survey will be processed and presented in the form of tables and diagrams.

The results of this study indicate that the water supply by tapping groundwater through wells to be more efficient in terms of cost and energy when compared with the use of river water. However, if you look in terms of the cost of the more efficient use of water due to the utilization of the public do not need to spend.

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di PT. Gunung Madu Plantations Lampung Tengah pada

tanggal 22 Agustus 1989 yang merupakan anak ketiga dari 3 bersaudara dari

pasangan Bapak Suharjendro dan Ibu Jumiatun.

Penulis menyelesaikan pendidikan taman kanak-kanak di TK Satya Dharma

Sudjana Lampung Tengah pada Tahun 1995, pendidikan sekolah dasar di SDN 03 Gunung Madu

pada tahun 2001, pendidikan lanjutan di SLTP Satya Dharna Sudjana Gunung Madu pada tahun

2004, pendidikan menengah atas di SMAN 1 Terbanggi Besar Lampung Tengah pada tahun

2007. Tahun 2007 pula penulis resmi terdaftar di Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian

Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri

(SNMPTN).

Selama menempuh pendidikan di Universitas Lampung, penulis aktif dalam organisasi

Himpunan Mahasiswa Teknik Pertanian (HIMATEKTAN) Universitas Lampung Periode

2008/2009 sebagai anggota Komisi Disiplin HIMATEKTAN serta sebagai Anggota anggota

bidang Minat dan Bakat HIMATEKTAN periode 2009/2010. Selain di HIMATEKTAN

penulis juga aktif dalam Organisasi Pecinta Alam (RAGAPALA) 2007 sampai sekarang dan

pernah menjabat sebagai Ketua Umum pada periode 2010/2011. Pada tahun 2010 penulis

melaksanakan Praktik Umum di PT. Gunung Madu Plantations Lampung Tengah untuk

(8)

Ku persembahkan karya kecil ini sebagai wujud bakti, cinta,

kasih, dan sayangku kepada:

Bapak dan Ibu

Abang dan adik

Seluruh keluarga besarku

Serta almamater tercinta

(9)

MOTO

Kebahagiaan Akan Bertambah Jika Kita Mau Berbagi.

Ilmu Adalah Mata Uang Yang Berlaku Di Seluruh Dunia

“Mutiara Yang Sangat Indah Tidak Dihasilkan Dari Sentuhan

Lembut Tapi Dibentuk Melalui Benturan Dan Gesekan Yang Keras”

Seseorang Tidak Akan Pernah Berada Di Puncak Jika Ia Tidak

Pernah Melewati Jalan Yang Mendaki

Keluarga Adalah Orang Yang Paling Pantas Untuk Kita Cintai

Dan Sahabat Adalah Bagian Dari

Itu”

Tuhan Menunjukkan Kesalahan Orang Lain

Bukan Untuk Kita Jadikan Sebagai Ejekan Tapi Agar Kita Tidak Menjadi Orang. Bodoh Dengan

(10)

SANWACANA

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat, rahmat dan

hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Peranan Sumur Bor Dalam Mengefisiensikan Aktifitas Penyediaan Air Bersih Masyarakat Kampung

Sukamanjur Kelurahan Bumi Kedamaian”. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW sebagai suri tauladan yang baik.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan selesai tanpa bantuan dan bimbingan dari

berbagai pihak yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung. Atas bantuan yang

telah diberikan dari awal hingga terselesaikannya skripsi ini penulis ingin menyampaikan ucapan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Ir. M. Zen Kadir, M. T. selaku Pembimbing Akademik dan Pembimbing I dalam

Skripsi, yang telah memberikan banyak nasehat dan masukan dalam hal akademik maupun

kehidupan sehingga penulis mampu menyelesaikan pendidikan di Universitas lampung

dengan cukup baik.

2. Bapak Ir. Iskandar Zulkarnain, M. Si. selaku Pembimbing II, yang telah rela meluangkan

waktu serta memberi masukan dalam penyusunan skripsi sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik.

3. Bapak Ir. Nugroho Haryono selaku Pembahas dalam skripsi, yang telah memberikan saran

(11)

4. Bapak Dr. Ir, Agus Haryanto, M. P. selaku ketua Jurusan Teknik Pertanian, yang dengan

sabar mendidik penulis sampai penulis menyelesaikan pendidikan sarjana.

5. Seluruh dosen dan karyawan Teknik Pertanian Universitas Lampung atas semua sumbangsih

yang telah diberikan kepada penulis.

6. Keluarga besar RAGAPALA dan HIMATEKTAN yang telah memberikan dukungan dan doa

bagi penulis.

7. Kembara Wana dan teman-teman angkatan 2007 yang telah berbagi suka dan duka dengan

penulis.

8. Semua pihak yang terlibat dalam penyusuna skripsi ini.

Akhir kata penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis, mahasiswa maupun

masyarakat sehingga apa yang diinginkan penulis dalam penyusunan skripsi ini dapat terwujud.

Amin.

Bandar Lampung, Desember 2014

Penulis

(12)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ……… xii

DAFTAR TABEL ……… xiv

DAFTAR GAMBAR ……… xvi

I. PENDAHULUAN ………. 1

1.1. Latar Belakang ……… 1

1.2. Tujuan Penelitian ……… 4

1.3. Manfaat Penelitian ……….. 4

1.4. Hipotesis ………. 5

II. TINJAUAN PUSTAKA ……….. 6

2.1. Air Bersih ……… 6

2.2. Sumber Air Bersih ………... 8

2.3. Kelangkaan Sumber air Bersih ……… 10

2.4. Kebutuhan Air Bersih ……….. 12

2.5. Airtanah Sebagai Sumber Air Bersih ……….. 13

2.6. Sumur Bor ………... 15

2.7. Teknik Survei ……….. 16

2.8. Teknik Pengolahan Data ………. 19

III. METODOLOGI PENELITIAN ………... 21

(13)

3.2. Waktu dan Tempat ……….. 21

c. Pekerjaan Warga Kelurahan Bumi Kedamaian ……… 28

4.2. Hasil Penelitian ……… 30

4.2.1. Biaya Pemenuhan Air Bersih ………. 30

4.2.2. Jarak Menuju Sumber Air Bersih ………... 30

4.2.3. Waktu Yang Diperlukan Untuk Memenuhi Kebutuhan Air Bersih ... 33

4.2.4. Tenaga Yang Dikelurakan Untuk Memenuhi Kebutuhan Air Bersih. 35 4.2.5. Sumber Air Bersih ……….. 36

4.2.6. Pengeluaran Untuk Pemenuhan Air Bersih ……… 38

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel Teks Halaman

1. Jadwal Kegiatan ……….. 23 2. Data Rentang Usia Warga Kelurahan Bumi Kedamaian ……… 26 3. Data Latar Belakang Pendidikan warga Kelurahan Bumi Kedamaian ……... 27 4. Data Pekerjaan Yang Dimiliki Warga Kelurahan Bumi Kedamaian ……….. 29 5. Data Pengeluaran Responden Untuk Memenuhi Kebutuhan Air Bersih Perbulan Dengan Menggunakan Fasilitas Sumur Bor ……… 30 6. Data Pengeluaran Responden Untuk Memenuhi Kebutuhan Air Bersih Perbulan Tanpa Menggunakan Fasilitas Sumur Bor ………... ………….. 31 7. Data Jarak Yang Ditempuh Responden Untuk Memenuhi Kebutuhan Air

Bersih Dengan Menggunakan Fasilitas Sumur Bor ……….. 32 8. Data Jarak Yang Ditempuh Responden Untuk Memenuhi Kebutuhan Air

Bersih Tanpa Menggunakan Fasilitas Sumur Bor ……… 33 9. Data Waktu Yang Dibutuhkan Responden Untuk Memenuhi Kebutuhan Air

Bersih Perhari Dengan Menggunakan Fasilitas Sumur Bor ………... 34 10. Data Waktu Yang Dibutuhkan Responden Untuk Memenuhi Kebutuhan Air

Bersih Perhari Tanpa Menggunakan Fasilitas Sumur Bor ……… 34 11. Pengeluaran Responden Untuk Memperoleh Air Bersih Dalam 1 Bulan

Berdasarkan Tingkat Pendidikan ……….. 38 12. Pengeluaran Responden Untuk Memperoleh Air Bersih Dalam 1 Bulan

Berdasarkan Penghasilan Yang Diperoleh ……… 40 13. Pengeluaran Responden Untuk Memperoleh Air Bersih Dalam 1 Bulan

Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga Yang Dimiliki ……… 41

Lampiran

(15)

15. Data Sumber Air Bersih ... 53

16. Manfaat Sumur Bor Bantuan ... 55

17. Identitas Responden RT 15 ... 57

(16)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Teks Halaman

1. Airtanah Dangkal ………. 14

2. Airtanah Dalam ……… 14

3. Diagram Alir Penelitian ………... 24

4. Rentang Usia Penduduk Kelurahan Bumi Kedamaian ……… 26

5. Tingkat Pendidikan penduduk Kelurahan Bumi Kedamaian ………... 28

6. Data Pekerjaan Yang Dimiliki Warga Kelurahan Bumi Kedamaian ………... 29

7. Data Perbandingan Data Pengeluaran Responden Untuk Memenuhi Kebutuhan Air Bersih Perbulan ... 31

8. Data Perbandingan Jarak Yang Ditempuh Responden Untuk Memenuhi Kebutuhan Air Bersih ……….. 33

9. Data Perbandingan Waktu Yang Dibutuhkan Responden Untuk Memenuhi Kebutuhan Air Bersih Perhari Dengan ……… 38

10. Pengeluaran Responden Untuk Memperoleh Air Bersih Dalam 1 Bulan Berdasarkan Tingkat Pendidikan ………... 39

11. Pengeluaran Responden Untuk Memperoleh Air Bersih Dalam 1 Bulan Berdasarkan Penghasilan Yang Diperoleh ………. 40

12. Pengeluaran Responden Untuk Memperoleh Air Bersih Dalam 1 Bulan Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga Yang Dimiliki ………. 42

Lampiran 13. Tower Sumur Bor ... 60

14. Sesi Wawancara ... 60

(17)

16. Struktur Organisasi ... 61

17. Data Jumlah Kepala Keluarga ... 62

18. Peta Wilayah Kelurahan Bumi Kedamaian ... 62

19. Data Pekerjaan ... 63

20. Data Pendidikan Dan Jenis Kelamin ... 63

21. Instalasi Pipa ... 64

22. Data Usia Masyarakat ... 64

23. Sumur ... 65

24. Meteran Air ... 65

(18)

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Air bersih merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Manusia membutuhkan air bersih

untuk menjamin kelangsungan hidupnya, baik untuk pemenuhan kebutuhan air minum,

pemenuhan MCK (Mandi, Cuci, Kakus), pemenuhan kebutuhan industri, dan pemenuhan

kebutuhan lainnya. Akan tetapi, yang menjadi permasalahan saat ini, terutama di kota-kota besar

adalah kebutuhan air bersih seringkali tidak terpenuhi dengan baik padahal peranannya bagi

masyarakat sangat besar sehingga seseorang rela mengorbankan waktu, tenaga bahkan biaya

untuk dapat memenuhi kebutuhan air bersih tersebut. Pengorbanan waktu, tenaga bahkan biaya

tersebut tak jarang menjadi penyebab terganggunya pekerjaan, kesehatan dan kegiatan sosial

seseorang. Akan tetapi, saat ini upaya unuk memperoleh air bersih dirasa sangat susah melihat

sumber-sumber air bersih yang ada semakin berkurang. Banyak faktor penyebab berkurangnya

sumber air bersih yang tersebut, salah satunya adalah tidak adanya pengelolaan sumber air bersih

yang ada sehingga sumber air yang ada jumlahnya semakin berkurang. Di Indonesia,

pemenuhan kebutuhan air bersih pada tahun 2004 berdasarkan sosial ekonomi Nasional

(SUSENAS) hanya sekitar 47% dari jumlah penduduk yang mencakup 51% di daerah perkotaan

dan 42% di daerah pedesaan. Dalam 8 tahun dari 1994 sampai 2002, peningkatan terhadap

(19)

2

mengacu pada data tersebut, pada tahun 2015 diperkirakan hanya sekitar 56% populasi

pedesaan yang mendapat akses air bersih,

Salah satu sumber air bersih yang paling banyak dimanfaatkan oleh manusia adalah airtanah.

Seperti yang telah kita ketahui airtanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau

bebatuan di bawah permukaan tanah. Air tanah merupakan salah satu sumber daya air bersih

selain air sungai dan air hujan yang jumlahnya mencapai 30% dari total air tawar yang ada di

bumi sehingga pemanfaatan airtanah merupakan salah satu cara yang paling efisien untuk

memperoleh kebutuhan air bersih. Dibeberapa daerah, ketergantungan pasokan air bersih dan

airtanah telah mencapai ± 70%. Melihat dari data tersebut bisa dikatakan bahwa airtanah

merupakan satu-satunya sumber air bersih yang mungkin untuk dimanfaatkan oleh masyarakat

umum. Banyak cara yang bisa digunakan untuk memperoleh airtanah, salah satunya adalah

dengan membuat sumur baik itu sumur gali maupun sumur bor. Sumur bor sendiri memiliki

keunggulan dibandingkan dengan sumur biasa, antara lain adalah kedalaman yang dicapai lebih

maksimal serta kualitas airnya lebih baiksehingga membuat sumur bor menjadi pilihan yang

paling efisien untuk memanfaatkan air tanah secara optimal. Sayangnya masih banyak

masyarakat yang belum bisa membuat sumur bor untuk memanfaatkan airtanah sebagai sumber

air bersih karena untuk membuat sumur bor diperlukan biaya yang cukup besar sehingga

kebutuhan air bersih bagi masyarakat khususnya masyarakat Kota Bandar Lampung masih

belum dapat terpenuhi. Dalam hal ini peran pemerintah untuk mengatasi permasalahan tersebut

sangat diperlukan mengingat pemanfaatan sumber daya alam untuk kesejahteraan masyarakat

merupakan tanggung jawab pemerintah. Hal tersebut juga tercantum di dalam konstitusi dasar

(20)

3

kekayaan yang ada di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan sebesar-besarnya

untuk kemakmuran rakyat.”

Kota Bandar Lampung sebagai ibukota Propinsi Lampung memiliki program bantuan berupa

pembangunan sumur bor bagi masyarakat yang berada di wilayahnya. Program ini diadakan

Pemerintah Kota Bandar Lampung untuk mengatasi krisis air bersih di wilayah Kota Bandar

Lampung. Akan tetapi, wilayah yang cukup luas membuat program ini masih belum

menjangkau seluruh daerah yang ada di Kota Bandar Lampung. Dalam situasi seperti ini peran

pihak swasta juga sangat diperlukan mengingat di Bandar Lampung banyak perusahaan-

perusahaan swasta yang cukup besar. Dengan memanfaatkan program Corporate Social

Responbility (CSR) yangdiberikan perusahaan-perusahaan tersebut penanganan masalah krisis

air bersih di Kota Bandar Lampung diharapkan bisa diatasi atau paling tidak diminimalisir.

Peran Pemkot Bandar Lampung dalam mengkordidir progam CSR ini sangat diperlukan untuk

mengantisipasi agar tidak terjadi tumpang tindih bantuan CSR antara perusahaan yang satu

dengan yang lain.

Salah satu wilayah yang telah mendapatkan bantuan sumur bor adalah Kampung Sukamanjur

kelurahan Bumi Kedamaian Kecamatan Kedamaian. Kelurahan Bumi Kedamaian adalah salah

satu kelurahan di wilayah Kota Bandar Lampung yang sebelumnya mengalami kesulitan dalam

memperoleh air bersih. Masyarakat di daerah ini sebelumnya menggunakan sepertiga dari waktu

produktifnya untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Situasi seperti ini sangat merugikan

masyarakat dari segi waktu, tenaga dan biaya. Dengan adanya bantuan sumur bor dari kerja

(21)

4

serta S.P.E.A.K. Indonesia (fasilitator) diharapkan kendala krisis air bersih yang sebelumnya

dialami masyarakat di wilayah ini dapat teratasi.

1.2. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Mengetahui peranan sumur bor dalam meningkatkan efisiensi dalam memenuhi kebutuhan air

bersih bagi masyarakat Kampung Sukamanjur Kelurahan Bumi Kedamaian.

2. Mengetahui proporsi pemenuhan kebutuhan air bersih dengan pemanfaatan airtanah melalui

sumur bor dan non airtanah oleh masyarakat Kampung Sukamanjur Kelurahan Bumi

Kedamaian.

1.3. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah mendapatkan gambaran peranan sumur bor dalam peningkatan

efisiensi masyarakat Kampung Sukamanjur Kelurahan Bumi Kedamaian Kecamatan Kedamaian

Kota Bandar Lampung untuk memenuhi kebutuhan air bersih.

1.4. Hipotesis

Penggunaan airtanah melalui sumur bor mampu meningkatkan aktifitas penyediaan air bersih

(22)

5

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Air Bersih

Air merupakan sumber daya alam yang melimpah, dapat ditemukan disetiap tempat di

permukaan bumi, air juga merupakan sumber daya alam yang sangat penting dan dibutuhkan

setiap mahluk hidup. Bagi manusia kebutuhan air amat mutlak, hampir semua aktifitas manusia

memerlukan air, kebutuhan air bagi manusia tidak saja untuk keperluan hidup seharihari seperti

makan dan minum tetapi juga sebagai alat transportasi, pembangkit tenaga, pertanian, peternakan

dan banyak lagi kepentingan dari air (Saparuddin, 2010)

kepentingan dari air.Air sebagai materi esensial dalam kehidupan tampak dari kebutuhan

terhadap air untuk keperluan sehari-hari di lingkungan rumah tangga ternyata berbeda-beda di

setiap tempat, setiap tingkatan kehidupan atau setiap bangsa dan negara. Semakin tinggi taraf

kehidupan seseorang semakin meningkat pula kebutuhan manusia akan air. Jumlah penduduk

dunia setiap hari bertambah, sehingga meningkatkan jumlah kebutuhan air. Berdasarkan

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang

“Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan industri terdapat pengertian

mengenai Air Bersih” yaitu air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan kualitasnya

memenuhi persyaratan kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

(23)

6

Bagi manusia kebutuhan akan air sangat mutlak karena sebenarnya zat pembentuk tubuh

manusia sebagian besar terdiri dari air yang jumlahnya sekitar 73% dari bagian tubuh. Air di

dalam tubuh manusia berfungsi sebagai pengangkut dan pelarut bahan-bahan makanan yang

penting bagi tubuh. Sehingga untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya manusia berupaya

mendapatkan air yang cukup bagi dirinya. Dalam menjalankan fungsi kehidupan sehari-hari

manusia amat tergantung pada air, karena air dipergunakan pula untuk mencuci, membersihkan

peralatan, mandi, dan lain sebagainya. Manfaat lain dari air berupa pembangkit tenaga, irigasi,

alat transportasi, dan lain sebagainya yang sejenis dengan ini. Semakin maju tingkat kebudayaan

masyarakat maka penggunaan air makin meningkat.

Kebutuhan air yang paling utama bagi manusia adalah air minum. Menurut ilmu kesehatan

setiap orang memerlukan air minum untuk hidup 2-3 minggu tanpa makan tetapi hanya dapat

bertahan 2-3 hari tanpa air minum. Air merupakan faktor penting dalam pemenuhan kebutuhan

vital bagi makhluk hidup diantaranya sebagai air minum atau keperluan rumah tangga lainnya.

Air yang digunakan harus bebas dari kuman penyakit dan tidak mengandung bahan beracun.

Sumber air minum yang memenuhi syarat sebagai air baku air minum jumlahnya makin lama

makin berkurang sebagai akibat ulah manusia sendiri baik sengaja maupun tidak disengaja.

Upaya pemenuhan kebutuhan air oleh manusia dapat mengambil air dari dalam tanah, air

permukaan, atau langsung dari air hujan. Dari ke tiga sumber air tersebut, air tanah yang paling

banyak digunakan karena air tanah memiliki beberapa kelebihan di banding sumber-sumber

lainnya antara lain karena kualitas airnya yang lebih baik serta pengaruh akibat pencemaran yang

(24)

7

karena sering ditemui air tersebut mengandung bibit ataupun zat-zat tertentu yang dapat

menimbulkan penyakit yang justru membahayakan kelangsungan hidup manusia.

Berdasarkan masalah di atas, maka perlu diketahui kualitas air yang bisa digunakan untuk

kebutuhan manusia tanpa menyebabkan akibat buruk dari penggunaan air tersebut. Kebutuhan

air bagi manusia harus terpenuhi baik secara kualitas maupun kuantitasnya agar manusia mampu

hidup dan menjalankan segala kegiatan dalam kehidupannya.

Ditinjau dari segi kualitas (mutu) air secara langsung atau tidak langsung pencemaran akan

berpengaruh terhadap kualitas air. Sesuai dengan dasar pertimbangan penetapan kualitas air

minum, usaha pengelolaan terhadap air yang digunakan oleh manusia sebagai air minum

berpedoman pada standar kualitas air terutama dalam penilaian terhadap produk air minum yang

dihasilkannya, maupun dalam merencanakan (Santoso, 2010)

2.2. Sumber Air Bersih

Kita ketahui bahwa sumber air merupakan komponen penting untuk penyediaan air bersih karena

tanpa sumber air maka suatu system penyediaan air bersih tidak akan berfungsi. Terdapat

beberapa sumber air yang sering kita manfaatkan sebagai sumber air bersih.

1. Air Hujan

Cara menjadikan air hujan sebagai air minum hendaknya jangan saat air hujan baru mulai turun,

karena masih mengandung banyak kotoran. Air hujan juga mempunyai sifat agresif terutama

(25)

8

terjadinya korosi atau karatan. Air hujan juga mempunyai sifat luna sehingga akan boros

terhadap pemakaian sabun

2. Air Permukaan

Air permukaan adalah air yang terdapat di perbukaan bumi. Pada umumnya air permukaan ini

akan mendapat pengotoran selama pengalirannya, misalnya oleh lumpur, batang kayu, daun,

kotoran industri dan lainnya.

Untuk meminumnya harus melewati proses pembersihan yang sempurna.

3. Air Tanah

Air tanah adalah air yang berada di bawah tanah di dalam zone jenuh dimana tekanan

hidrostatiknya sama atau lebih besar dari tekanan atmosfer.

4. Mata Air

Mata air adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan tanah dengan hampir

tidak dipengaruhi oleh musim, sedangkan kualitasnya sama dengan airtanah.

5. Air Laut

Air laut merupakan sumberdaya air minum yang tidak terbatas khususnya Indonesia memiliki air

laut sebesar 70 persen dari luas wilayahnya. Dengan besarnya kuantitas yang ada maka air laut

dapat dimanfaatkan sebagai sumber air bersih. Akan tetapi, untuk memanfaatkan air laut

membutuhkan biaya yang cukup besar sehingga pemanfaatan air laut bukan menjadi pilihan

(26)

9

6. Es/Salju Kutub

Es/salju terbentuk dari air yang membeku sehingga es/salju dapat dikatakan sebagai sumber air

yang terdapat di bumi. Es/salju yang membeku di kutub dan glasier berpotensi untuk dijadikan

sumber air tawar karena dua per tiga air tawar dunia berada dalam bentuk es. Beberapa skema

telah diajukan untuk menjadikan gunung es di kutub sebagai sumber air, namun hingga saat ini

hal itu hanya sekedar rencana. Aliran glasier saat ini dikatakan sebagai salah satu perairan

permukaan.

Dari beberapa sumber air bersih di atas airtanah adalah sumber air yang paling sering

dimanfaatkan karena jumlahnya yang lebih besar dibanding dengan sumber air bersih lainnya.

2.3. Kelangkaan Sumber air Bersih

Air adalah materi esensial di dalam kehidupan. Tidak ada satu pun makhluk hidup yang berada

di planet bumi ini yang tidak membutuhkan air. Di dalam sel hidup, baik pada manusia,

tumbuh-tumbuhan atapun hewan akan terkandung sejumlah air. Jika kandungan itu berkurang, misalnya

dehidrasi pada manusia yang diakibatkan muntaber, kalau tidak cepat ditanggulangi akan

mengakibatkan kematian. Kebutuhan terhadap air untuk keperluan sehari-hari di lingkungan

rumah tangga, ternyata berbeda untuk tiap tempat, tiap tingkatan kehidupan atau untuk tiap

bangsa dan negara. Semakin tinggi taraf kehidupan, semakin meningkat pula kebutuhan

terhadap air. Data yang ada di lingkungan Lembaga Kesehatan (WHO) menunjukkan bahwa

kebutuhan air untuk negara-negara yang sudah maju sangat tinggi jika dibandingkan dengan

negara yang sedang berkembang atau apalagi negara terbelakang. Dari 40 juta mil-kubik air

(27)

10

lebih dari 0,5% atau 0,2 juta mil-kubik yang secara langsung dapat dipergunakan untuk

kepentingan manusia. Sisanya sekitar 97% berbentuk air laut, serta 2,5% berbentuk salju dan es

abadi yang dalam keadaan mencair baru akan dapat digunakan secara langsung oleh manusia.

Dengan keadaan yang ada saat ini dimana semakin sulit menemukan tempat dan sumber air

bersih dan semakin tinggi pula nilai pencemaran maka akan semakin tinggi pula biaya untuk

pengolahan dan pemurnian air tersebut. Hal ini yang nantinya menyebabkan banyak masyarakat

yang kurang mampu tidak bisa menikmati air bersih yang ada karena tingginya tarif yang

dikenakan. Di sisi lain akan semakin banyak penggunaan air bersih secara illegal yang

menyebabkan sumber air bersih yang ada menjadi semakin kritis. Jika situasi ini tidak cepat

ditindaklanjuti maka kemungkinan beberapa tahun kedepan hanya orang-orang tertentu saja yang

bisa mendapatkan air dengan kualitas yang layak (BBK , 2011)

Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, pada tahun 1990 sebagian besar responden

menjawab bahwa ketersediaan air tanah yang berupa air sumur masih mencukupi. Namun, pada

tahun 2010 hingga saat ini, ketersediaan air tanah semakin berukurang. Menurut masyarakat,

air sumur mereka semakin cepat kering (Amalia, 2014).

2.4. Kebutuhan Air Bersih

Standar kelayakan kebutuhan air bersih adalah 49,5 liter/kapita/hari. Untuk kebutuhan tubuh

manusia air yang diperlukan adalah 2,5 liter perhari. Standar kebutuhan air pada manusia

biasanya mengikuti rumus 30 cc per kg berat badan per hari. Artinya, jika seseorang dengan

berat badan 60 kg, maka kebutuhan air tiap harinya sebanyak 1.800 cc atau 1,8 liter. Badan dunia

(28)

11

liter orang/hari. Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum tahun 2006

membagi lagi standar kebutuhan air minum tersebut berdasarkan lokasi wilayah sebagai berikut:

a. Pedesaan dengan kebutuhan 60 liter/kapita/hari.

b. Kota Kecil dengan kebutuhan 90 liter/kapita/hari.

c. Kota Sedang dengan kebutuhan 110 liter/kapita/hari.

d. Kota Besar dengan kebutuhan 130 liter/kapita/hari.

e. Kota Metropolitan dengan kebutuhan 150 liter / per kapita / hari.

Berdasarkan pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2006 tentang Pedoman

Teknis dan Tata Cara Pengaturan Tarif Air Minum pada Perusahaan Daerah Air Minum BAB I

ketentuan umum Pasal 1 ayat 8 menyatakan bahwa: “Standar Kebutuhan Pokok Air Minum

adalah kebutuhan air sebesar 10 meter kubik/kepala keluarga/bulan atau 60 liter/orang/hari, atau

sebesar satuan volume lainnya yang ditetapkan Iebih lanjut oleh Menteri yang menyelenggarakan

urusan pemerintahan di bidang sumber daya air”. Untuk kebutuhan air minum nasional data dari

Departemen Pekerjaan Umum menunjukkan, bahwa kebutuhan air minum nasional sebanyak

272.107 liter per detik, sedangkan kapasitas air minum eksistingnya sebanyak 105.000 liter

perdetik (Anonym, 2009 a).

2.5. Airtanah Sebagai Sumber Air Bersih

Airtanah yang merupakan sumberdaya alam terbarukan ( renewal natural resources ) saat ini

telah memainkan peran penting di dalam penyediaan pasokan kebutuhan air bagi berbagai

keperluan. Saat ini masyarakat lebih banyak memanfaatkan sumber daya airtanah untuk

memenuhi kebutuhan air sehari-hari dibandingkan dengan sumber daya air lainnya. beberapa

(29)

12

kebutuhan rumah tangga (masak, mandi, mencuci, dll) serta masih banyak lagi (Hendrayana,

2002).

Bila dilihat dari jumlah airtanah yang ada, maka airtanah memberikan distribusi yang cukup

penting karena jumlah mencapai 30,061% dari seluruh air tawar yang ada termasuk air tawar dari

es di kutub. Sedangkan jumlah air tawar dangkal, danau, rawa atau payau, sungai dan air biologi

hanya 0,349%. Bila dibandingkan dengan jumlah air tawar tersebut terhadap airtanah maka

besarnya hanya 1,116% dari airtanah. Berdasarkan perhitungan di atas maka pemanfaatan

airtanah sebagai sumber air bersih sangat penting dilihat dari segi kuantitasnya (Suhardi, 2011).

Menurut Hermanto (2012) airtanah dibagi dalam beberapa jenis :

1. Airtanah Dangkal

merupakan airtanah dangkal, contohnya air sumur yang terletak di antara air permukaan dan

lapisan kedap air (impermeable).

2. Airtanah Dalam

merupakan airtanah dalam, terletak di antara lapisan akuifer dengan lapisan batuan kedap air

(akuifer terkekang).

(30)

13

3. Airtanah Meteorit

merupakan airtanah yang berasal dari proses hujan dari awan yang mengalami kondensasi

bercampur debu meteorit.

4. Airtanah Baru

merupakan airtanah yang terbentuk dari dalam bumi karena intrusi magma. Airtanah juvenil

ditemukan dalam bentuk air panas (geyser).

Airtanah dapat dibagi menjadi airtanah dangkal dan airtanah dalam. Untuk dapat memanfaatkan

airtanah caranya adalah dengan mengebor atau menggali. Macam sumur untuk mendapatkan

airtanah adalah:

1. Sumur Gali, adalah sarana mendapatkan air tanah dengan cara menggali dan menaikkan

airnya dengan ditimba.

2. Sumur Pompa Tangan adalah sarana mendapatkan air tanah dengan cara mengebor dan

menaikkan airnya dengan pompa dengan tenaga tangan.

3. Sumur Pompa Listrik adalah sarana mendapatkan air tanah dengan cara mengebor dan

menaikkan airnya dengan dipompa dengan tenaga listrik.

Dari ketiga cara tersebut cara yang paling efisian adalah dengan menggunakan sumur pompa

(31)

14

2.6. Sumur Bor

Suplai air pada dasarnya sangat melimpah karena sebagian besar bumi ini memiliki wilayah

perairan yang lebih luas daripada daratan. Lautan, teluk, sungai, danau, dan bahkan sungai

bawah tanah yang kita tidak bisa lihat secara kasat mata adalah pembagian-pembagian wilayah

perairan di bumi ini. Besarnya wilayah perairan di bumi seharusnya dapat dimanfaatkan sebagai

sumber kehidupan bagi seluruh makhluk hidup yang tinggal di bumi termasuk manusia. Namun

sayangnya, untuk memanfaatkan sumber air tersebut diperlukan peralatan yang modern. Sumber

air yang baik yang bisa didapatkan oleh manusia adalah sumber air dalam di mana kita harus

menggunakan teknologi canggih dan modern untuk mencapai sumber air yang dalam tersebut.

Alat bor adalah salah satu jenis alat berat yang biasa digunakan untuk menggali sumber air pada

sumur bor yang mempunyai kedalaman yang cukup besar. Pada umumnya alat bor digunakan

untuk menggali sumber minyak bumi yang kemudian akan diolah menjadi berbagai macam

produk olahan minyak bumi seperti solar, pertamax, aftur, dan masih banyak produk lainnya.

Namun ternyata alat bor juga bisa digunakan untuk menggali lokasi yang diidentifikasi sebagai

sumber air. Dengan menggunakan sumur bor maka cara untuk memperoleh air bersih menjadi

semakin mudah jika dibandingkan dengan menggunakan sumur gali maupun sumber air yang

lain.

2.7. Teknik Survei

Dalam kamus disebutkan pengertian survei, yaitu tindakan mengukur atau memperkirakan.

Namun dalam penelitian survei lebih berarti sebagai suatu cara melakukan pengamatan di mana

(32)

15

responden baik secara lisan maupun tertulis. Survei biasanya dilakukan satu kali. Peneliti tidak

berusaha untuk mengatur atau menguasai situasi. Jadi perubahan dalam variabel adalah hasil dari

peristiwa yang terjadi dengan sendirinya. Penelitian survei termasuk ke dalam jenis penelitian

deskriptif, meskipun dalam survei sudah banyak dikembangkan menjadi penelitian-penelitian

yang sudah mulai melakukan ‘inferensial’, melakukan prediksi tertentu. Contoh soal: Sensus

penduduk biasanya dilakukan setiap sepuluh tahun dan menjelang pemilihan umum. Di antara

sensus yang dilakukan, biasanya dilakukan SUPAS (survei penduduk antar sensus). Karena

hanya survei, maka berlaku teknik sampling. Tidak semua penduduk dijadikan responden. Dalam

hal ini hasil survei diharapkan sanggup meramalkan situasi dan kondisi kependudukan pada

umumnya. Prosedur ini memang cukup rumit dan terkadang membingungkan peneliti, karena

banyaknya arus atau alur kerja yang perlu dijalani. Mulai dari tahap merumuskan masalah hingga

menyangkut penentuan wilayah penelitian, pengumpulan data dan analisis data, serta interpretasi

data. Disamping itu masalah perijinan juga tidak bisa dianggap sepele, karena tanpa ijin dari

instansi terkait, biasanya kegiatan penelitian mendapat banyak hambatan (Media Penelitian

Indonesia, 2008)

Salah satu instrumen pengumpul data dalam penelitian adalah kuesioner, atau disebut juga daftar

pertanyaan (terstruktur). Kuesioner ini biasanya berkaitan erat dengan masalah penelitian, atau

juga hipotesis penelitian yang dirumuskan. Disebut juga dengan istilah pedoman wawancara

(interview schedule), namun kita akan menggunakan istilah generiknya yaitu kuesioner. Sebelum

membuat kuesioner, ada baiknya peneliti mengantisipasi kemungkinan adanya kesalahan yang

(33)

16

permasalahan yang mungkin dan bahkan sering terjadi dan bagaimana cara memperbaikinya

adalah sebagai berikut:

1. Responden sering menganggap wawancara tidak masuk akal dan bahkan sering

menganggapnya sebagai dalih untuk tujuan-tujuan tertentu misalnya komersial. Alternatif

pemecahannya antara lain adalah menyampaikannya dalam pengantar bahwa penelitian yang

akan dilakukan benar-benar untuk tujuan nonkomersial. Tentu saja dengan kata-kata yang

baik dan sopan.

2. Responden merasa terganggu dengan adanya informasi yang dirasa menyerang dirinya atau

kepentingannya, misalnya takut dirilis di media massa. Pemecahannya adalah menghindari

pertanyaan yang sensitif, serta diyakinkan bahwa tidak akan ada nama responden di

dalamnya.

3. Responden menolak bekerja sama atas dasar pengalaman masa lalu. Upayakan untuk

meyakinkan responden bahwa ini beda, beri pengertian bahwa responden dalam hal ini turut

berjasa dalam membantu penelitian ini.

4. Responden yang tergolong dirinya kelompok minoritas sehingga merasa lelah karena sering

dijadikan kelinci percobaan (guinea pig). Ini jarang terjadi di negeri kita. Namun jika hal

seperti ini terjadi, peneliti bisa menggunakan instrumen lain atau bahkan mencari sumber data

yang lain.

5. Responden orang ‘penting’ dan sering merasa tahu akan apa yang akan ditelitinya. Cara

pemecahannya adalah dengan metode menyanjung orang penting tadi, misalnya dengan

mengatakan bahwa hanya dialah orang satu-satunya yang bisa memberikan informasi tentang

(34)

17

6. Responden menjawab dengan pertimbangan normatif, berpikir baik atau jelek. Katakan

kepadanya bahwa penelitian ini semata-mata untuk pengembangan ilmu, dan bukan untuk

kepentingan lain. Selain itu nama responden juga tidak perlu dicantumkan.

7. Responden merasa takut akan ‘kebodohannya’ dalam menjawab pertanyaan ini. Katakan

kepadanya bahwa jawaban apapun dari responden itu penting, dan tidak ada yang salah dalam

menjawab.

8. Responden mengatakan tidak ada waktu untuk menjawabnya, atau merasa itu bukan bidang

minatnya. Pemecahannya adalah mengatakan bahwa dialah satu-satunya orang yang bisa

memberikan informasi yang diperlukan dalam penelitian ini.

Untuk mengatasi permasalahan diatas maka kecerdikan dari pewawancara untuk mebuat suasana

wawancara menjadi lebih santai sangat diperlukan (Anonym, 2009 b).

Penentuan responden dilakukan dengan cara memilih objek (atau subjek) secara sampling.

Survei sampling adalah kegiatan survei yang menggunakan sampling. Di sini maksudnya adalah

tidak semua unit analisis dalam populasi diamati satu per satu, akan tetapi hanya sebagian saja,

yang diwakili oleh sampel. Proses pengambilan sampel dikenal dengan teknik sampling. Ukuran

sampel bisa beragam karena bergantung kepada berbagai faktor dan pertimbangan, baik teknik

maupun statistik. Objek (atau subjek) penelitian disebut unit analisis, bisa berupa orang secara

perorangan, kelompok, desa, kota, wilayah, jajaran katalog kartu, nomor klasifikasi, buku, dsb.

Jumlah keseluruhan unit analisis ini disebut populasi atau universe. Setiap satuan (entitas) dari

populasi yang merupakan sasaran sampling disebut sampling element (unsur sampling), baik

tunggal maupun kolektif. Sedangkan yang dimaksud dengan kerangka sampling adalah daftar

(35)

18

Kalau populasinya adalah jumlah penduduk kota, maka kerangka samplingnya adalah seluruh

penduduk tersebut dari nomor satu hingga ke nomor terakhir. Misalnya 3 juta penduduk. Sangat

berat, jika tidak dilakukan sampling. (Media Penelitian Indonesia, 2008)

2.8. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data merupakan bagian yang amat penting dalam metode ilmiah, karena dengan

pengolahan data, data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan

masalah penelitian. Data mentah yang telah dikumpulkan perlu dipecah-pecahkan dalam

kelompok-kelompok, diadakan kategorisasi, dilakukan manipulasi serta diperas sedemikian rupa

sehingga data tersebut mempunyai makna untuk menjawab masalah dan bermanfaat untuk

(36)

19

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan adalah :

1. Kuesioner

2. ATK

3. Profil dan Monografi Kelurahan Bumi Kedamaian

4. Data mengenai sumur bor bantuan

3.2. Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April – Mei 2014 yang bertempat di Kampung

Sukamanjur Kelurahan Bumi Kedamaian Kecamatan Kedamaian Kota Bandar Lampung.

3.3. Metode Penelitian

3.3.1. Persiapan

(37)

20

1. Menentukan daerah survey

Penentuan lokasi survey dilakukan disekitar daerah yang mendapatkan distribusi air bersih dari

fasilitas sumur bor bantuan dan daerah yang berdekatan yang belum mendapatkan distribusi air

sebagai pembandingnya.

2. Membuat kuesioner

Kuesioner dibuat sebagai alat utama dalam proses pengumpulan data di lapangan. Pertanyaan

dalam kuesioner dibuat dengan sesederhana mungkin sehingga responden dapat dengan mudah

menangkap maksud dari pertanyaan yang ada pada kuesioner. Selain pembuatan kuesioner,

pengumpulan data-data tentang daerah survey juga dilakukan untuk mempermudah dalam

pelaksanaan survey lapangan. (kuesioner dapat dilihat di lampiran)

3. Menentukan kriteria responden

Responden yang dipilih harus dapat memahami maksud dari pertanyaan yang diajukan agar

maksud dan tujuan dari pewawancara dapat diperoleh sesuai yang diinginkan. RT 13 dan RT 14

Kampung Sukamanjur mempunyai penduduk yang berjumlah 315 KK. Dari jumlah tersebut

dipilih sample sebanyak 30 KK serta 15 KK di RT 15 sebagai pembanding yang dianggap dapat

mewakili masyarakat Kampung Sukamanjur.

4. Perencanaan jadwal

Pembuatan jadwal sangat penting agar jalannya proses survey dari awal hingga akhir sesuai

(38)

21

Tabel 1. Jadwal Kegiatan

Kegiatan

April 2014 Mei 2014

1 2 3 4 1 2 3 4

Pembuatan kuesioner

Pelaksanaan survey

Pengolahan data

3.3.2. Pelaksanaan Survey

Pelaksanaan survey lapang dilakukan dengan melakukan wawancara kepada responden disekitar

fasilitas sumur bor yaitu RT 13, RT 14 dan RT 15 yang telah ditetapkan sesuai kriteria yang telah

dibuat sebelumnya. Jumlah reponden yang dipilih yaitu sebanyak 45 responden dari sekitar 900

penduduk atau 5% dari jumlah penduduk di ketiga RT tersebut. Dalam proses wawancara

jawaban yang diberikan oleh responden dicatat ke dalam kuesioner yang telah dibuat. Waktu

dalam melakukan wawancara dibuat seefektif mungkin agar responden tidak merasa bosan

dalam menjawab setiap pertanyaan yang diajukan. Wawancara dilakukan pada siang hari di

rumah masing-masing responden.

3.3.3. Pengolahan data

Pada proses ini data yang diperoleh dari hasil survey akan diolah menggunakan metode tabulasi

dan hasil dari pengolahan data tersebut kemudian disajikan kedalam bentuk tabel dan diagram.

Sebelum diolah data-data yang didapat dari survey lapangan dipisahkan menurut sumber air yang

(39)

22

Diagram Alir

Mulai

Persiapan Bahan/Pembuatan

kuesioner

Penentuan Tempat Survei

Survei Lapangan

Pengolahan data

Selesai

Penentuan Sample

(40)

44

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari penelitian ini dapat disimpulkan :

1. Tidak adanya sumber air yang cukup membuat masyarakat Kelurahan Bumi Kedamaian

masih sering mengalami krisis air bersih pada saat musim kemarau.

2. Sungai yang ada sudah tidak bisa dimanfaatkan sebagai sumber air alternatif dikarenakan air

sungai tersebut telah tercemar.

3. Fasilitas sumur bor yang dibangun sangat membantu warga yang berada di daerah sekitar

fasilitas sumur tersebut.

4. Waktu dan tenaga yang dikeluarkan oleh responden yang menggunakan fasilitas sumur bor

bantuan lebih kecil jika dibandingkan dengan responden yang tidak/belum menggunakan

fasilitas sumur bor tersebut

5. Fasilitas sumur bor yang ada belum mampu untuk menjangkau seluruh warga yang ada di

Kelurahan Bumi Kedamaian

5.2. Saran

1. Diperlukan perhatian dari warga dan aparat Kelurahan Bumi Kedamaian untuk memperbaiki

kondisi sungai yang ada agar dapat dimanfaatkan kembali sebagai sumber air alternatif pada

(41)

45

2. Perlu diadakan penambahan fasilitas sumur bor di Kelurahan Bumi Kedamaian karena

fasilitas sumur bor yang ada belum mampu menjangkau seluruh warga yang berada di

(42)

DAFTAR PUSTAKA

Amalia, B. 2014. Ketersediaan Air Bersih Dan Perubahan Iklim: Studi Krisis Air Di

Kedungkarang Kabupaten Demak. Jurnal. Teknik PWK; Vol. 3; No. 2; hal. 295-302

An nur, D. 2012. Teknik Pengolahan Data. http://www.blogspot.com/. Diakses pada tanggal 27-02-2014 pukul 15.31 wib

Anonym. 2009 a. Standar Kebutuhan Air. Makalah Air Bersih. Jakarta

Anonym. 2009 b. Kuesioner Penelitian (Membuat Kuesioner).

http://kuesionerpenelitian.blogspot.com/. Diakses pada tanggal 11-05-2014 pukul 01.29 wib.

Anonym. 2011. http://sayabermainkata.wordpress.com/2011/03/28/masalah-tantangan-dan- peluang-pengelolaan-air-bersih-studi-kasus-kelangkaan-air-bersih-dan-penurunan-tanah-di-dki-jakarta/. Artikel online. Diakses pada tanggal 08-05-2014 pukul 12.31 wib.

BBK. 2011. Arsip Harian Masalah, Tantangan, dan Peluang Pengelolaan Air Bersih Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Artikel online.

http://sayabermainkata.wordpress.com/2011/03/28/. Diakses pada tanggal 07-05-2014 pukul 11.53 wib.

Hendrayana, H. 2002. Intrusi Air Asin Ke Dalam Akuifer Di Daratan. Geological Engineering Dept., Faculty of Engineering. Jogjakarta.

Hermanto, B. 2012. Super Trik Geografi SMA. Pustaka Widyatama. Jogjakarta

http://dewiekr.blogspot.com/2009/11/potensi-air-tanah.html. Diakses pada tanggal 21-02-2014 pukul 13.45 wib

http://geosmanda.blogspot.com/2011_07_01_archive.html. Diakses pada tanggal 21-02-2014 pukul 13.45 wib

Maulanusantara. 2010. Cara Mendapatkan Air Bersih. Artikel online. http://maulanusantara.wordpress.com/2010/04/24/cara-mendapatkan-air-bersih/.

(43)

Media Penelitian Indonesia. 2008. Metode Penelitian Survey. http://surveyonline.wordpress.com/2008/07/08/metode-penelitian-survey/ . Survey Online. Jakarta

Saparuddin. 2010. Pemanfaatan Air Tanah Dangkal Sebagai Sumber Air Bersih Di Kampus Bumi Bahari Palu. Jurnal SMARTek, Vol. 8, No. 2, Mei 2010: 143 - 152

Suhardi. 2011. Manajemen Sumber Daya Air. Penulisan Buku Ajar Perkuliahan. Universitas Hasanudin. Makasar

Santoso, U. 2010. Kualitas Dan Kuantitas Air Bersih Untuk Pemenuhan Kebutuhan Manusia. Jurnal. http://uripsantoso.wordpress.com/2010/01/18/kualitas-dan-kuantitas-air-bersih-untuk-pemenuhan-kebutuhan-manusia-2/. Diakses pada tanggal 06-07-2014 pukul 01.24 wib.

Gambar

Gambaran Umum Lokasi Penelitian …………………………………...  25
Gambar 1.  Airtanah Dangkal (sumber : http://geosmanda.blogspot.com)
Gambar 2.  Airtanah Dalam (sumber : http://dewiekr.blogspot.com)
Tabel 1.  Jadwal Kegiatan
+2

Referensi

Dokumen terkait

Untuk melayani kebutuhan air bersih yang bisa memenuhi syarat secara kualitas dan ku- antitas dalam jangka panjang, maka dikem- bangkan jaringan pipa transmisi baru Ø

pembangunan sarana air bersih sangat penting bagi kehidupan masyarakat dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari hari, Banyak cara pendistribusian air bersih

Sumber air utama yang digunakan oleh penduduk Kepulauan Seribu untuk memenuhi kebutuhan air bersih adalah air tanah dangkal dan air hujan.. Air tanah yang digunakan di sini

Dengan melihat rencana pengembangan Tata Ruang di WP Selatan, maka kecenderungan permintaan dalam memenuhi kebutuhan Air Bersih tidak mengalami peningkatan yang

Sampel airtanah dangkal diambil dari 3 sumur yang biasa digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air bersih dengan teknik purposive sampling.. Pengambilan sampel

pembangunan sarana air bersih sangat penting bagi kehidupan masyarakat dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari hari, Banyak cara pendistribusian air bersih

Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajad hidup orang banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. Penyediaan air bersih terdiri dari Perusahaan Daerah

banyak yang menggunakan air tanah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun, hingga 2022 kebutuhan air bersih akan meningkat karena diiringi jumlah penduduk, yang