ANALISIS FAKTOR MODAL, PENDIDIKAN, PENGALAMAN, MINAT DAN BAKAT TERHADAP ENTREPRENEUR MEMULAI USAHA KECIL MENENGAH
(Study Korelasional Kuantitatif Pada Pajus Karona Jl.Jamin Ginting Padang Bulan)
RUTH RENOVA 100907072
ILMU ADMINISTRASI BISNIS
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR
Segala sembah puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala cinta kasih, pertolongan dan penyertaanNya selama penulis menyelesaikan skripsi ini.
Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus penulis penuhi guna menyelesaikan program studi Ilmu Administrasi Bisnis di Universitas Sumatera Utara Medan untuk memperoleh gelar sarjana Administrasi Bisnis. Adapun judul dari skripsi ini adalah : “Analisis Faktor Modal, Pengalaman, Pendidikan, Minat dan Bakat Terhadap Entrepreneur Memulai Usaha Kecil Menengah (Studi Korelasional Kuantitatif Pada Pajus Karona jl.Jamin Ginting Padang Bulan).
Selama penulisan skripsi ini penulis senantiasa mendapat dukungan dan dorongan berupa motivasi dan doa dari beberapa pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Badaruddin, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sumatera Utara
2. Prof. Dr . Marlon Sihombing, M.A selaku ketua Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis USU dan kepada Bapak Arifin Nasution,S.Sos,M.SP, selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis.
3. Dosen pembimbing penulis Lagut Sutandra,S,Sos,M.SP, yang bersedia membimbing saya, yang bersedia mengeluarkan waktu, tenaga, dan pikiran serta mau mengajari saya dari proses awal penyusunan proposal sampai skripsi ini terselesaikan. Terima kasih atas pengetahuan serta ilmu yang sangat membantu saya.
4. Seluruh dosen-dosen dan staff pengajar di Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis USU
5. Pengelola pemasaran Pajus Karona Jl.Jamin Ginting, Bapak Purba dan seluruh pedagang ukm makanan dan minuman yang telah memberikan informasi kepada penulis selama penelitian sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
6. Kepada kedua orangtua penulis ayahanda B.Sitorus dan ibunda R.Sinaga. Terima kasih untuk dukungan moril dan materil yang telah diberikan.
7. Kepada abang dan kakak penulis : Jonatan Kristianto Sitorus, Magdalena Clarita Lamtutiona S,kom Sitorus dan Boni Otto Benjamin S.H Sitorus yang tetap memberikan dorongan untuk selalu mengandalkan Tuhan Yesus.
8. Kepada teman doa penulis Simson Pandapotan Tambun yang telah menjadi teman sharing dan memberikan motivasi kepada penulis untuk menjadi lebih baik dari hari kemarin.
9. Kepada LOGASA Family yang telah menjadi abang dan kakak penulis selama perkuliahan, membentuk setiap karakter dan berbagi dalam suka dan duka. Sukses semua untuk pekerjaan abang dan kakakku.
11 Kepada teman sepermainan yang tak jemu-jemu menyemangati penulis dalam penyusunan skripsi ini Daniel Marko S.P dan Oren Riff Milano S.H
12 Kepada teman-teman seperjuangan Administrasi Bisnis USU angkatan 2010. Terkhusus kepada teman-teman terdekat saya selama 3,5 tahun kuliah. Kak Elsa Sariska Manik S.AB, Novia Yuni S.AB, Iis Ariska S.AB, Suci Widya Pasaribu S.AB, Agus Septiyan S.AB, Vandi Jufri S.AB , Andre Manik S.AB dan kepada teman satu dosen pembimbing yang telah banyak membantu dalam diskusi penyelesaian skripsi ini Hery S.AB dan Mei S.AB
13 Dan untuk semua pihak yang tidak dapat dituliskan satu persatu.
Penulis dengan segala kerendahan hati menyadari bahwa skripsi ini masih kurang sempurna dikarenakan keterbatasan pengetahuan, kemampuan, wawasan serta bahan literatur yang penulis dapatkan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk kritik dan saran yang membangun dari pembaca guna kesempurnaan skripsi ini.
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi setiap pembaca.
Medan, April 2014
Rut Renova Sitorus
ABSTRACT
This research were at Pajus Karona which has adress in Jamin Ginting street,
Sumatera Utara and started on January until April 2014. This research is conducated to
anaylze the influence of asset, experience, education, interest and talent in impact to
entrepreneur start their effort in Pajus Karona.
This research consist as five variables which there is one dependent variable and
four independent variabels. The dependent variabel is (Y) and the independent variable is
asset (X1), experience (X2), education (X3), interest and talent (X4). Sample in this research
counted 64 people, which the intake of probablity sampling. While the technic that used to
analyzing is quantitave method constructively peripheral of SPSS ( Statistical Packaging
Social of Science) of version 17.00
Pursuant to result of analysis which is known that asset, experience, interest and
talent have a partial (individual) effect middle profit sector at Pajus Karona.
Pursuant to result of research which is writer conduct, writer suggest that
entrepreneur can optimizing and develop asset, exprerience, education, interest and talent in
continue times, so that could be improves the the effort of middle profit sector in Pajus
Karona or the other place and also to improves the creativity so that the effort could be
competitive of market quality.
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan pada Pajus Karona Jl.Jamin Ginting, Sumatera Utara yang
dimulai pada bulan Januari 2014 sampai pada April 2014. Penelitian ini dilakukan untuk
menganalisa faktor modal, pengalaman, pendidikan, minat dan bakat terhadap entrepreneur
dalam memulai usaha kecil menengah di Pajus Karona.
Penelitian ini terdiri dari 5 variabel yaitu 1 variabel terikat dan 4 variabel bebas.
Variabel variabel tersebut adalah memulai usaha baru (Y), modal (X1), pengalaman (X2),
pendidikan (X3), minat dan bakat (X4). Adapun sampel dalam penelitian ini terdiri dari 64
orang. Pengambilan sampel didasarkan pada teknik probability sampling. Sedangkan teknik
analisa data ayng digunakan adalah metode kuantitatif dengan menggunakan bantuan
software SPSS (Statistical Package of Social Science) versi 17.00
Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan, diketahui bahwa modal, pengalaman,
pendidikan, minat dan bakat berpengaruh secara parsial (masing-masing) terhadap memulai
usaha kecil menengah di Pajus Karona.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis menyarankan agar entrepreneur
meningkatkan dan mengembangkan faktor modal, prngalaman, pendidikan, minat dan bakat
secara berkesinambungan sehingga mampu mengembangkan usahanya dengan usaha baru
lainnya di Pajus Karona maupun ditempat lain serta meningkatkan kreativitas agar usaha
tersebut siap untuk terus bersaing di pasar.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
ABSTRACT ...ii
ABSTRAK ... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... v
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.1.1 Sejarah Lokasi Penelitian ... 9
1.1.2 Gambaran dan Lokasi ... 11
1.2 Perumusan Masalah ... 12
1.3 Batasan Masalah ... 12
1.4 Tujuan Penelitian ... 12
1.5 Manfaat Penelitian ... 13
BAB II URAIAN TEORITIS ... 14
2.1 Kerangka Teori ... 14
2.2 Definisi Wirausaha ... 16
2.3 Karakteristik Wirausaha... 17
2.4 Keunggulan Wirausaha ... 19
BAB III METODE PENELITIAN ... 20
3.1 Bentuk Penelitian ... 20
3.2 Lokasi Penelitian ... 20
3.3 Populasi dan Sampel ... 21
3.3.2 Sampel ... 21
3.3.4 Hipotesis ... 22
3.3.5 Definisi Konsep ... 22
3.3.6 Definisi Operasional... 24
3.3.7 Sistematika Penulisan ... 28
3.3.8 Teknik Pengumpulan Data ... 29
3.3.9 Teknik Pengumpulan Skor ... 29
3.3.10 Teknik Analisis Data... 31
3.3.11 Metode Analisis Data ... 34
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... ... 38
4.1 Gambaran dan Lokasi Penelitian ... 38
4.1.1.Gambaran Umum Usaha Makanan di Pajus ... 38
4.2 Penyajian Data ... ... 39
4.2.1 Uji Instrumen ... ... 39
4.2.1.1 Uji Validitas dan Reabilitas ... 39
4.2.2 Identitas Responden ... 45
4.2.3 Distribusi Jawaban ... ... 50
4.3 Analisis Data ... ... 72
4.3.1 Uji Asumsi Klasik ... 72
4.3.1.1 Uji Normalitas ... 72
4.3.1.2 Uji Multikolinearitas ... 74
4.3.1.3 Uji Heterokedasitas ... 75
4.3.2 Analisis Regresi Berganda ... 77
4.3.3 Kofisien Determinasi... ... 78
4.3.3.1 Uji T... ... 80
4.3.3.2 Uji F... ... 82
4.3.5 Pembahasan Hasil Akhir ... 83
BAB V PENUTUP... ... 93
5.1 Kesimpulan... ... 78
5.2 Saran... ... 96
DAFTAR PUSTAKA ... 97
LAMPIRAN ... 99
DAFTAR GAMBAR ... 64
4.3 Grafik Normal Uji Normalitas ... 72
4.4 Gambar 4.4 Uji Heterokedasitas... 76
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Definisi Operasional Variabel ... 24
Tabel 1.2 Kerangka Berpikir... 26
Tabel 1.3 Rumusan Kerangka Berpikir ... 27
Tabel 2.1 Skala Likert ... 30
Tabel 4.1 Uji Validitas ... 40
Tabel 4.2 Analisis Uji Validitas instrumen ... 43
Tabel 4.3 Uji Reabilitas ... 44
Tabel 4.4 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 45
Tabel 4.5 Identitas Responden Berdasarkan Usia... 46
Tabel 4.6 Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 47
Tabel 4.7 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Usaha ... 48
Taebl 4.8 Identitas Responden Berdasarkan Omset Perbulannya ... 49
Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Reponden Variabel Modal (a) ... 50
Tabel 4.10 Distribusi Jawaban Responden Variabel Modal (b) ... 52
Tabel 4.11 Distribusi Jawaban Responden Variabel Modal (c) ... 54
Tabel 4.12 Distribusi Jawaban Responden Variabel Pengalaman (a) ... 55
Tabel 4.13 Distribusi Jawaban Responden Variabel Pengalaman (b) ... 57
Tabel 4.15 Distribusi Jawaban Responden Variabel Pendidikan (b) ... 60
Tabel 4.16 Distribusi Jawaban Responden Variabel Pendidikan (c) ... 61
Tabel 4.17 Distribusi Jawaban Responden Variabel Minat dan Bakat (a) ... 63
Tabel 4.18 Distribusi Jawaban Responden Variabel Minat dan Bakat (b) ... 64
Tabel 4.19 Distribusi Jawaban Responden Variabel Minat dan Bakat (c) ... 65
Tabel 4.20 Distribusi Jawaban Responden Variabel Memulai Usaha Baru (d)...65
Tabel 4.21 Distribusi Jawaban Responden Variabel Memulai Usaha Baru (b)...67
Tabel 4.22 Distribusi Jawaban Responden Variabel Memulai Usaha Baru (c)...68
Tabel 4.23 Distribusi Jawaban Responden Variabel Memulai Usaha Baru (d)...69
Tabel 4.24 Uji Normalitas dengan Kolmogrov-sminorv... 72
Tabel 4.25 Uji Multikolinearitas... 75
Tabel 4.26 Analisis Regresi Berganda... 77
Tabel 4.27 Hasil Pengujian Koefisien Determinasi (R2)...78
Tabel 4.28 Uji signifikansi Parsial (uji-t)... 80
Tabel 4.29 Uji signifikansi (uji-f)... 82
Tabel 4.30 Rekapitulasi Jawaban Modal...84
Tabel 4.30 Rekapitulasi Jawaban Pengalaman...86
Tabel 4.30 Rekapitulasi Jawaban Pendidikan...88
ABSTRACT
This research were at Pajus Karona which has adress in Jamin Ginting street,
Sumatera Utara and started on January until April 2014. This research is conducated to
anaylze the influence of asset, experience, education, interest and talent in impact to
entrepreneur start their effort in Pajus Karona.
This research consist as five variables which there is one dependent variable and
four independent variabels. The dependent variabel is (Y) and the independent variable is
asset (X1), experience (X2), education (X3), interest and talent (X4). Sample in this research
counted 64 people, which the intake of probablity sampling. While the technic that used to
analyzing is quantitave method constructively peripheral of SPSS ( Statistical Packaging
Social of Science) of version 17.00
Pursuant to result of analysis which is known that asset, experience, interest and
talent have a partial (individual) effect middle profit sector at Pajus Karona.
Pursuant to result of research which is writer conduct, writer suggest that
entrepreneur can optimizing and develop asset, exprerience, education, interest and talent in
continue times, so that could be improves the the effort of middle profit sector in Pajus
Karona or the other place and also to improves the creativity so that the effort could be
competitive of market quality.
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan pada Pajus Karona Jl.Jamin Ginting, Sumatera Utara yang
dimulai pada bulan Januari 2014 sampai pada April 2014. Penelitian ini dilakukan untuk
menganalisa faktor modal, pengalaman, pendidikan, minat dan bakat terhadap entrepreneur
dalam memulai usaha kecil menengah di Pajus Karona.
Penelitian ini terdiri dari 5 variabel yaitu 1 variabel terikat dan 4 variabel bebas.
Variabel variabel tersebut adalah memulai usaha baru (Y), modal (X1), pengalaman (X2),
pendidikan (X3), minat dan bakat (X4). Adapun sampel dalam penelitian ini terdiri dari 64
orang. Pengambilan sampel didasarkan pada teknik probability sampling. Sedangkan teknik
analisa data ayng digunakan adalah metode kuantitatif dengan menggunakan bantuan
software SPSS (Statistical Package of Social Science) versi 17.00
Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan, diketahui bahwa modal, pengalaman,
pendidikan, minat dan bakat berpengaruh secara parsial (masing-masing) terhadap memulai
usaha kecil menengah di Pajus Karona.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis menyarankan agar entrepreneur
meningkatkan dan mengembangkan faktor modal, prngalaman, pendidikan, minat dan bakat
secara berkesinambungan sehingga mampu mengembangkan usahanya dengan usaha baru
lainnya di Pajus Karona maupun ditempat lain serta meningkatkan kreativitas agar usaha
tersebut siap untuk terus bersaing di pasar.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Wirausaha adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk melihat peluang bisnis
, mengumpulkan sumber daya yang ada untuk meraih kesuksesan. Menurut Drucker dalam
Suryana ,kewirausahaan adalah suatu kemampuan utnuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda(Suryana,2000:4). Wirausaha biasa disebut Entrepreneur, seorang yang yang
membangun sumber daya kerja, orang yang membawa perubahan, inovasi yang mampu
meningkatkan suatu nilai yang lebih besar dari sebelumnya.
Dalam menciptakan usaha dituntut adanya kreativitas dan inovasi yang terus menerus
untuk menemukan sesuatu yag berbeda dari yang ada sebelumnya.Kreativitas dan inovasi
tersebut pada akhirnya mampu memberikan kontribusi bagi masyarakat banyak
(Kasmir,2006:18). Seorang wirausaha selalu berfikir untuk mencari peluang, memanfaatkan
peluang, serta menciptakan peluang usaha yang dapat memberi keuntungan. Seorang
wirausaha juga tidak lepas dari kerugian yang harus siap dihadapi kapan saja dan dimana
saja. Kerugian merupakan suatu hal yang biasa dalam berwirausaha,karena faktor kerugian
akan selalu ada. Bahkan, bagi mereka semakin besar peluang dan keuntungan yang
didapatkan dari usaha tersebut maka akan semakin besar pula resiko yang didapatkan.
Pada dasarnya, semua orang berpeluang menjadi wirausaha, dalam arti mampu berdiri
sendiri dalam menjalankan usahanya dan pekerjaannya guna mencapai tujuan pribadinya,
keluarga bahkan masyarakat, akan tetapi banyak diantara kita yang tidak berani mengambil
orang yang berpikir bahwa menjadi wirausaha itu sama seperti tidak punya masa depan.
Padahal profesi wirausaha menjanjikan peluang peningkatan pendapatan yang tinggi dan
memungkinkan kita bebas dari financial di hari tua sehingga kita bisa bebas pensiun lebih
tenang dan fokus pada misi hidup kita yang lainnya.
Bahkan jika dilihat dari fakta nyatanya tidak sedikit wirausaha yang berhasil bahkan
memiliki nama besar yang dimulai dari bisnis usaha kecil-kecilan terlebih dahulu. Contohnya
pemilik Mustika Ratu yang bernama Ibu Moeryati Soedibyo, yang memulai usahanya dari
jamu dan perawatan kecantikan secara tradisional dengan kecil-kecilan, Chairul tanjung yang
memulai usahanya dari usaha potocopy di kampus sampai menjadi percetakan besar dan
melahirkan banyak usaha lainnya sampai sekarang, Aburizal Bakri (Bakri & Brother’s ) dan
masih banyak lagi.
Jika diperhatikan kegiatan seorang wirausaha tampaknya sederhana. Namun jika
dilihat lebih teliti lagi, ternyata mereka lebih teliti dalam mengatur waktu, memilih bahan
atau barang yang akan dijual. Mereka pandai dalam membaca keinginan, kebutuhan dan
selera konsumennya. Mereka juga pandai dalam menentukan harga yang harus dibayar oleh
pelanggan sehingga menghasilkan keuntungan. Seorang wirausahawan juga dituntut pandai
dalam melayani konsumennya sehingga mereka merasa nyaman dan melakukan transaksi
secara terus menerus yang disebut dengan pelanggan. Dalam menjalankan tugasnya mereka
tidak menunggu perintah, tetapi memerintah anak buahnya (karyawan) untuk melakukan
kegiatannya. Semua yang mereka lakukan diperoleh dari pengalaman yang pernah mereka
lakukan atau pengalaman dari orang lain (Kasmir,2006:16).
Seorang wirausaha tidak akan berhasil jika tidak memiliki pengetahuan, kemampuan,
dan kemauan. Ada kemauan tetapi tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan tidak akan
membuat seseorang menjadi wirausaha yag berhasil dan begitu juga sebaliknya. Untuk
dan tantangan yang setiap hari berubah ubah sesuai dengan kondisi pasar. Kompetensi
diartikan sebagai pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan individu yang langsung
berpengaruh pada hasil, karena seorang wirausaha adalah orang yang selalu berorientasi pada
hasil.
Seseorang yang termotivasi akan disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain karena
keuntungan-keuntungan dalam dunia wirausaha (Zimmerer dan Scarbough 2008:11). Selain
mendapatkan keuntungan, seorang wirausaha juga dihadapkan dalam berbagai macam
kendala. Adapun keuntungan yang akan didapatkan mencakup peluang untuk menentukan
nasib anda sendiri, karena memiliki usaha sendiri memberikan kebebasan dan peluang untuk
mencapai apa yang penting bagi anda.
Peluang dalam melakukan perubahan merupakan sebuah cara untuk memperoleh
keuntungan bagi wirausaha, karena hal yang dituntut dari wirausaha adalah untuk dapat
menciptakan sesuatu yang baru dari apa yang sudah ada sebelumnya. Dengan adanya inovasi,
keuletan dan potensi yang dimiliki wirausaha akan mampu memberikan keuntungan yang
menakjubkan. Oleh karena itu diperlukan usaha keras dari wirausaha tersebut untuk
mencapai keuntungan yang dapat membuat bisnis berhasil.
Berbagai resiko yang berupa kendala yang akan dihadapi oleh wirausaha adalah
seperti, ketidakpastian pendapatan karena membuka dan menjalankan suatu usaha tidak
memberikan jaminan bahwa wirausaha akan memperoleh pendapatan yang tetap. Selain itu
juga mengenai kerugian, inilah resiko yang paling banyak terjadi dalam wirausaha. Yaitu
mengalami kerugian, sehingga uang yang digunakan sebagai modal menjadi hilang. Bila
menjalankan usaha tanpa modal, tenaga yang digunakan selama ini menjadi sia-sia. Selain
itu, waktu yang digunakan selama ini menjadi terbuang percuma. Tapi dengan mengalami
kerugian seperti ini, seorang wirausaha akan memperoleh pengalaman. Dan pengalaman ini
Resiko kehilangan seluruh investasi dapat dialami sang pengusaha jika mereka tidak
memiliki pengalaman, keahlian dan pengetahuan dalam mengelola usahanya. Disamping itu
tekanan yang dihadapi oleh wirausaha juga dapat menyebabkan tingkat stress yang tinggi
karena banyak wirausaha menyadari bahwa mereka harus mengambil keputusan mengenai
beberapa hal dan menanggung beban perusahaannya sendiri karena tidak bisa
mendelegasikan wewenang kepada orang lain. Tingkat stress yang tinggi besar kemungkinan
akan menimbulkan rasa putus asa dalam diri seorang entrepreneur.
Adapun faktor yang mendorong entrepeneur dalam wirausaha antara lain :
modal, pengalaman, pendidikan, minat dan bakat (Pandji,2002:243,dan Kasmir,2006:38).
Dengan faktor-faktor tersebut seorang wirausaha mampu menciptakan kreativitas dan inovasi
yang terus menerus untuk menemukan sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada
sebelumnya. Kreativitas dan inovasi tersebut pada akhirnya mampu memberikan kontribusi
yang berarti bagi masyarakat terlebih bagi dirinya sendiri.
Modal merupakan faktor yang penting dalam memulai suatu usaha. Tanpa modal
suatu usaha tidak dapat berjalan, karena modal tersebut digunakan dalam mengoperasikan
bisnis tersebut. Jika seorang ingin memulai usaha tetapi memiliki kendala dalam hal modal,
maka ia dapat memperoleh modal dengan cara melakukan pengkreditan. Dalam kegiatan
wirausaha, modal tidak selalu identik dengan modal yang berwujud seperti uang dan barang,
tetapi juga modal yang ridak berwujud seperti modal intelektual, modal sosial, modal moral
dan modal mental. Secara garis besar, modal kewirausahaan dapat dibagi ke dalam empat
jenis, yaitu modal intelektual , modal sosial dan moral dan mental, serta modal material.
Dalam penelitian aspek modal hanya diambil 2 aspek yaitu modal material dan modal
intelektual.
Pengalaman juga dapat memberikan pengaruh positif dalam wirausaha, karena
menjalankan usaha. Pendidikan juga sama pentingnya dalam mempengaruhi kesuksesan
berbisnis, dengan adanya pendidikan seorang wirausaha tidak gampang dipengaruhi dalam
pengambilan keputusan serta mudah dapat membuat laporan keuangan dan perencanaan
bisnis, yang justru sangat jarang dilakukan oleh para pengusaha kecil.
Minat atau bakat yang timbul merupakan sesuatu yang sudah tertanam dalam diri
seseorang sehingga akan mempermudah dalam beradaptasi dalam mengembangkan
usahanya, karena usahanya dijalankan sesuai dengan keahlian dan bakat yang telah
dimilikinya. Namun, ada juga beberapa orang yang memiliki bakat tertentu setelah dipelajari.
Dalam penelitian ini, peneliti mendapatkan referensi yang terkait dengan penelitian
penulis, yaitu penelitian terdahulu yang membahas tentang wirausaha.adapun
penelitian-penelitian tersebut adalah sebagai berikut :
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Martondang (2006) dengan judul penelitian
“analisis faktor-faktor yang mendorong wirausaha memulai usaha kecil (study kasus pada
gerai penjualan pulsa handphone di sepanjang jalan letda sujono Medan), diperoleh
kesimpulan bahwa faktor yang paling dominan dijumpai para wirausaha utnuk memulai
usaha kecil adalah faktor yang disengaja, dimana seseorang yang memang sengaja
mempersiapkan dirinya untuk berwiarusaha. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
metode deskriptif.
Penelitian yang dilakukan Intan(2010) dengan judul penelitian analisis faktor-faktor
yang mendorong entrepreneur dalam berwirausaha (study kasus pada pengusaha bengkel di
jalan setiabudi Medan).Penelitian ini menggunakan metode quisioner dan memperoleh
kesimpulan bahwa modal, peluang, pengalaman memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
Penelitian yang dilakukan oleh Erin Kirena (2011) dengan judul faktor penghambat
woman entrepeneur dalam berwirausaha (study kasus wanita pengusaha salon di jalan sei
mencrim Medan). Peneliti menggunakan teknik Sampling Jenuh yang merupakan teknik
penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Peneliti
menggunakan 10 orang responden sebagai sampel. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa
faktor – faktor yang menghambat women entrepreneur dalam berwirausaha adalah faktor
kewanitaan, faktor sosial budaya dan adat istiadat, faktor administrasi dan faktor pendidikan.
Faktor penghambat paling dominan adalah faktor sosial budaya dan adat istiadat.
Penelitian yang diangkat oleh Karmila (2013) dengan judul Faktor-Faktor Yang
Menentukan Pengambilan Keputusan Peternak dalam Memulai Usaha Peternakan Ayam Ras
Petelur di Kecamatan Bissappu Kabupaten Bantaeng. Pengumpulan data dilakukan melalui
wawancara dengan bantuan kuisioner. Analisis data yang digunakan adalah statistik
deskriptif dengan alat analisis faktor. Hasil ekstraksi dari 8 (delapan) variabel menunjukkan
hanya 7 (tujuh) variabel yang memenuhi syarat untuk ekstraksi lebih lanjut. Sehingga
menghasilkan 2 (dua) faktor bentukan. Variabel yang tergolong dalam faktor satu adalah
variabel ketersediaan sarana dan prasarana (X6), minat (X7), keinginan memperoleh
pendapatan (X3), pengetahuan peternak (X2) dan modal (X1). Kelima variabel tersebut
memiliki pengaruh yang nyata dalam menentukan pengambilan keputusan peternak untuk
memulai usaha peternakan ayam ras petelur di Kecamatan Bissappu Kabupaten Bantaeng,
sedangkan variabel yang tergolong ke dalam faktor 2 (dua) adalah adanya dukungan
pemerintah (X5), dan keberanian mengambil resiko (X8).
Penelitian yang dilakukan oleh Tewibowo (2012) yang membahas tentang
mempromosikan Entrepreneur Food Expo untuk mendorong semangat anak muda untuk
terjun langsung menjadi seorang entrepeneur dan meningkatkan angka presentase
literatur dan narasumber. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa minat dan target daripada
entrepeneur muda dapat dilakukan dengan cara perancangan promosi event.
Di kota-kota besar Indonesia termasuk Medan salah satunya merupakan kota yang
berpeluang besar dalam membuka usaha khususnya makanan, telah terlihat semakin banyak
usaha-usaha makanan yang digemari oleh masyarakat Medan sendiri, dimana masyarakat
Medan terkenal dengan hobbynya yaitu wisata kuliner. Hal ini menyebabkan terbukanya
peluang untuk membuka usaha makanan. Fenomena ini menyebabkan banyaknya
usaha-usaha kuliner yang dapat kita temui di berbagai kawasan di kota Medan. Salah satu kawasan
yang terdapat banyak usaha jajanan kuliner adalah Pajus.
Mereka menjual banyak jenis jajanan yang memiliki khasnya masing-masing. Dengan
berbagai jenis makanan yang ada dan memiliki cita rasanya masing-masing serta harganya
yang terjangkau, akan mampu menarik keinginan konsumen untuk menarik konsumen dan
berkeinginan untuk melakukan pembelian terus-menerus.
Pajus merupakan salah satu lahan yang sangat potensial untuk membuka suatu usaha.
Diatas lahan 4000 meter persegi, Pajus mampu menyediakan semua kebutuhan mahasiswa.
Hal inilah yang membuat pajus menjadi sangat ramai dengan kuantitas pengunjung rata-rata
sepuluh ribu perharinya, melihat keadaan ini wirausaha memanfaatkan peluang untuk
membuka usaha kecil menengah makanan. Wirausaha harus mampu melihat peluang yang
tepat dengan rangkaian yang kuat dan muncul benang merah antara AKU-BISNIS-PASAR
(Hendro,2011:48). Tanpa benang merah tersebut usaha tidak akan dapat bertumbuh dan
berkembang,dan benang merah tersebutlah yang telah dimanfaatkan oleh wirausaha di pajus
membuka usaha kecil menengah.
Melihat fenomena diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan
Entrepreneur Memulai Usaha Kecil Menengah (Study Korelasional Kuantitatif Pada Pajus Karona di Jl.Jamin Ginting Padang Bulan)
1.1.1 Sejarah Pajus
Pada tahun 1998 saat krisis ekonomi melanda negeri ini, banyak terjadi PHK tak
terkecuali di Kota Medan. Ditengah kesulitan mencari kerja mulailah orang-orang ini
membuka usaha berdagang di sekitar kampus USU. Mereka menganggap, kampus
merupakan lahan potensial karena banyak calon pembeli. Makin lama makin banyak pula
pedagang yang bermunculan dan menyebabkan lingkungan di luar kampus USU semrawut,
dimana ada lahan kosong disitu orang berjualan hasilnya USU terlihat seperti pasar malam
belum lagi ditambah dengan keadaan kampus yang mulai tidak kondusif, karena adanya
tempat para pedagang tadi yang mana banyak mahasiswa yang berjudi dan melakukan hal
yang tidak positif lainnya. Melihat kondisi ini, rektor kampus menginstruksikan pihak cikal
agar mengkoodinasikan “pajak” tersebut untuk dipindahkan kedalam kampus USU dan
membuatnya menjadi lebih tertata dengan syarat tidak ada lagi tempat perjudian. Sejak itulah,
Pajus mulai beroperasi didalam kampus.
Para pedagang di Pajus juga dikenakan retribusi, untuk uang keamanan dan
kebersihan mereka harus membayar sesuai dengan yang ditentukan. Pedagang juga
dikenakan biaya sewa kios dengan tarifnya yang bervariasi, bahkan ada yang sampai lima
juta pertahun. Dana ini disetor ke pihak pengelola yang ditangani oleh Kepala Keamanan.
Dari iuran ini, kesejahteraan satpam pun meningkat seiring dengan banyaknya usaha yang
berdiri dan meningkatnya pendapatan para pedagang yang ada berusaha di pajus.
Namun pada 18/September/2010 Pajus dilalap sijago merah. Diduga, penyebab
kebakaran adalah meledaknya genset di sebuah toko sepatu dan kerugian diperkirakan
dengan kesepakatan yang telah dirundingkan pihak-pihak yang berkepentingan. Pajus Baru
ketika operasional menjadi pusat perbelanjaan yang menyediakan segala macam
pernak-pernik ponsel, peralatan sekolah/kuliah, buku, majalah, VCD/DVD, dan kuliner. Pajus Baru
dibangun juga atas bantuan dana langsung para pedagang yang jadi korban kebakaran Pajus
lama.
Pajus Baru memiliki 200 kios di atas lahan 4.000 meter persegi, terletak di depan
Kompleks Pamen, Padang Bulan dan berada di jalan paling ramai di kawasan ini, pembeli
lebih banyak dari Pajus Lama, tak hanya mahasiswa tapi juga masyarakat umum, dan
pengunjung yang datang perharinya pun semakin meningkat menembus angka lebih dari
sepuluh ribu perharinya hal tersebut dapat dipastikan dilihat dari manajemen operasionalnya,
seperti parkir kendaraan yang terdiri dari 5 stand, belum termasuk yang tidak menggunakan
kendaraan. Hal ini didukung juga oleh pihak Pajus yang bekerja sama dengan Bank Mandiri
memberikan fasilitas mesin ATM Bank Mandiri di lokasi Pajus Baru. Yang tentunya
mempermudah pengunjung dan pedagang dalam melakukan transaksi jual beli pada saat
membutuhkan uang tunai. Dan Pajus yang dikelola oleh Bapak Aseng ini telah diresmikan
oleh walikota pada bulan Juni 2013.
1.1.2 Gambaran Lokasi Pajus
Pasca terbakarnya puluhan kios di Pajak Universitas Sumatera Utara (USU) beberapa
waktu lalu, lokasi tempat jual beli segala kebutuhan mahasiswa itu pun dipindahkan didua
lokasi, Jalan Jamin Ginting, dekat Simpang Sumber dan di Jalan Dr Mansyur, samping Raz
Plaza Medan.
Di lokasi baru lainnya, Pajus Karona sudah ada sekitar 200 kios baru yang ditempati
oleh para pedagang dari pajak USU lama, namun banyak juga ada pedagang yang baru. Di
mahasiswa dan pelajar dalam kegiatan belajar sampai kebutuhan sehari-hari. Seperti
peralatan komputer, pakaian, parfum, aksesoris HP dan lain sebagainya. Yang menambah
ketertarikan masyarakat untuk berkunjung ke Pajus adalah harga yang ditawarkan sangat
terjangkau dan cukup lengkap, hal ini menyebabkan bukan hanya mahasiswa saja tetapi anak
SMA dan masyarakat umum lainnya juga tertarik akan tempat ini.
Selain itu, diharapkan Usaha Kecil Menengah (UKM) seperti pedagang pajus
mendapat dukungan dari pemerintah, bank, perusahaan swasta dan lain sebagainya.
Pajus Bursa Kampus ini terlihat lebih tertata dibanding kondisi Pajus terdahulu. Selain
itu Pajus ini memiliki lahan parkir yang memadai, sehingga nantinya pengunjung lebih
leluasa berbelanja di Pajus Bursa Kampus.
Untuk sisi ketidaknyamanannya sendiri dapat terlihat dari sisi luar bahwa Pajus ini
sangat ramai dikunjungi oleh pengunjung sehingga sebenarnya rentan terhadap pencuri,
meskipun sejauh ini belum pernah ada kejadian pencurian terjadi. Selain itu pajak itu sangat
panas karena kerumunan orang yang sangat ramai, namun karena kelengkapannya membuat
Pajus tetap dikunjungi oleh masyarakat.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian ini,maka permasalahan yang akan dibahas dapat
dirumuskan sebagai berikut :
Apakah faktor modal, pengalaman, pendidikan, minat dan bakat berpengaruh positif dalam
berwirausaha.
1.3 Batasan Masalah
Melihat faktor-faktor apa saja yang menjadi pendorong entrepreneur untuk membuka
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan faktor-faktor
yang mendorong entrepreneur dalam membuka wirausaha pada
bidang makanan di usaha kecil menengah Pajus.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah :
a.Bagi Pelaku Usaha
Sebagai bahan masukan bagi para pengusaha tentang pentingnya mendirikan usaha
dan sebagai informasi untuk mengetahui keunggulan dalam berwirausaha.
b.Bagi Penulis
Hasil penelitian ini bermanfaat sebagai bahan untuk meningkatkan wawasan dan
mengembangkan kemampuan berpikir untuk memperdalam pengetahuan tentang
kewirausahaan dan faktor-faktor pendorongnya.
c.Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman bagi peneliti berikutnya
tentang faktor-faktor seseorang dalam berwirausaha dan dapat menjadi bahan referensi dalam
melakukan penelitian.
d.Bagi Program Studi Ilmu Administarasi Bisnis Fisip Usu
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan referensi dan acuan
serta bahan pembanding dalam penyusunan skripsi ataupun dalam melakukan penelitian
BAB II
URAIAN TEORITIS
2.1 Kerangka Teori
Kerangka teori merupakan kemampuan seorang peneliti dalam mengaplikasikan pola
berpikirnya dalam menyusun secara sistematis teori teori yang mendukung permasalahan
penelitian.
Teori adalah kumpulan dari konsep, definisi, dan proposisi-proposisi yang sistematis
yang digunakan untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena atau fakta (Jogiyanto 2004:
39).
Teori berguna menjadi titik tolak atau landasan berpikir dalam memecahkan atau
menyoroti masalah (Effendy 2004:202). Fungsi teori sendiri adalah untuk menerangkan,
meramalkan, memprediksi, dan menemukan keterpautan fakta-fakta yang ada secara
sistematis.
Kerangka pemikiran adalah pondasi utama dimana sepenuhnya proyek penelitian
ditujukan, dimana hal ini merupakan jaringan hubungan antara variabel yang secara logis
diterangkan dan dikembangkan dari perumusan masalah yang telah diidentifikasikan melalui
proses wawancara, observasi, dan survey literatur (Kuncoro 2003:44).
Seorang entrepeneur harus mampu menyusun suatu rencana sekarang dan kedepan
sebagai pedoman dan alat baginya. Membuka usaha dapat membuat seseorang menata masa
depannya dengan penghasilan yang telah di dapat dan tidak tergantung kepada orang lain
Kerangka penelitian ini mengemukakakan variabel yang mendorong entrepreneur
dalam berwirausaha, yaitu faktor modal (x1), faktor pengalaman(x2), faktor pendidikan(x3)
dan faktor minat dan bakat (x4).
Sedangkan variabel terikatnya adalah faktor yang mendorong entrepeneur dalam
membuka usaha dari nol
a. Modal
Modal adalah sesutu yang sangat dibutuhkan di dalam sebuah usaha , karena salah
satu yang utama di dalam perusahaan adalah hal ini. Modal juga dapat dari berasal
dari pemilik usaha itu sendiri atau yang penambahan dari pihak luar. Modal sangat
besar mempengaruhi dalam jalannya suatu hidupnya usaha. Penentuan modal
yang baik di dalam perusahaan dapat mempengaruhi jalannya usaha.
b. Pengalaman
Adalah sesuatu yang didapatkan oleh seseorang melalui kejadian yang dialaminya
maupun yang dialami oleh orang lain. Pengalaman berguna untuk membentu
invidu lebih berhati-hati dan dapat meminimalisir resiko yang ada dalam dunia
bisnis agar berhasil.
c. Pendidikan
Pada dasarnya pengertian pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Dalam hal bisnis
pendidikan diperlukan bagaimana seorang wirausaha mampu mengendalikan diri,
cerdas dalam mengelola bisnisnya sehingga berhasil serta memiliki ketrampilan
d. Minat dan Bakat
Bakat adalah sesuatu yang melekat bahkan bisa dibawa sejak lahir sedangkan
minat adalah, motivasi yang hadir dalam diri individu untuk mengembangkan
potensi dan bakat yang dimiliki. Jadi Minat
merupakan faktor yang dapat mengarahkan bakat dan keberadaannya
merupakan faktor utama dalam pengembangan bakat . Minat dan bakat sangat
berperan penting dalam dunia bisnis, dalam menentukan di bidang bisnis yang
akan digeluti dan dikembangkan .
e. Membuka usaha dari nol
Resiko kegagalan pada usaha ini jauh lebih tinggi daripada yang frenchise
maupun membeli usaha yang sudah berjalan, tetapi akan ada kepuasan tersendiri
karena mampu menciptakan sesuatu yang baru dan mengembangkan usaha itu
sendiri dari nol.
2.2 Definisi Wirausaha
Pengertian Kewirausahaan adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan
membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara
yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah
penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian. Jadi, secara
umum pengertian kewirausahaan adalah kegiatan penciptaan bidang usaha yg baru.
Sedangkan menurut Meredith dalam Pandji (2006,45)
daripadanya dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikansukses” (sumber:
Pandji,Kewirausahaan,Usaha Kecil dan Koperasi.2006;45)
2.3 Karakteristik Wirausaha
Karakteristik wirausaha menurut M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993:
6-7 ) ada delapan karakteristik yang meliputi :
1. Memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang dilakukannya.
2. Lebih memilih risiko yang moderat.
3. Percaya akan kemampuan dirinya untuk berhasil
4. Selalu menghendaki umpan balik yang segera
5. Berorientasi ke masa depan, perspektif, dan berwawasan jauh ke depan
6. Memiliki semangat kerja dan kerja keras untuk mewujudkan keinginannya demi masa
depan yang lebih baik .
7. Memiliki ketrampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan nilai
tambah.
8. Selalu menilai prestasi dengan uang.
Karakteristik seorang wirausaha secara umum adalah :
1. Memiliki sifat keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.
2. Selalu berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan
ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik dan memiliki
inisiatif.
4. Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka
terhadap saran dan kritik yang membangun.
5. Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan n bisnis yang luas.
6. Memiliki persepsi dan cara pandang yang berorientasi pada masa depan.
7. Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja keras.
8. Berpikir dan bertindak strategik, adaptif terhadap perubahan dalam berusaha mencari
peluang keuntungan termasuk yang mengandung resiko agak besar dan dalam
mengatasi masalah.
9. Selalu berusaha untuk mendapat keuntungan melalui berbagai cara memuaskan
langganan.
10. Berusaha mengenal dan mengendalikan kekuatan dan kelemahan perusahaan (dan
pengusahanya)
11. Selalu berusaha meningkatkan kemampuan dan ketangguhan perusahaan terutama
dengan pembinaan motivasi dan semangat kerja serta pemupukan permodalan
2.4 Keunggulan Wirausaha
Ada beberapa hal penting yang menjadi keunggulan wirausaha,antara lain :
1. Terbuka peluang untuk mendemonstrasikan kemampuan serta potensi seseorang
secara penuh.
2. Terbuka peluang untuk mencapai tujuan yang dikendaki sendiri.
3. Terbuka peluang utnuk mendapatkan manfaat dan keuntungan secara maksimal.
4. Terbuka kesempatan untuk menjadi bos.
5. Terbuka peluang membantu masyarakat dengan usaha-usaha yang konkrit dan
penguantitasan usaha.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Bentuk Penelitian
Bentuk penelitian ini bersifat korelasional, yaitu penelitian yang bertujuan untuk
melihat apakah terdapat hubungan antara dua variabel atau lebih, seberapa besar
hubungannya dan bagaimana arah hubungan tersebut. Penelitian korelasional bertujuan untuk
menyelidiki sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau
lebih variabel lain. Untuk pendekatan penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pendekatan
kuantitatif (quantitavive research). Analisis data kuantitatif adalah pengolahan data dengan
kaidah kaidah matematik terhadap data angka atau numeric.
Melalui metode kuantitatif akan diperoleh signifikansi hubungan antara variabel yang
diteliti dan akan membuktikan hubungan kausal antara varibel dependen dengan variabel
independen. Dimana dalam penelitian ini akan dijelaskan secara asosiatif hubungan
variabel-variabel terkait.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Pajak Usu Jl.Jamin Ginting P.Bulan Medan Sumatera
Utara.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas : objek/subjek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono,2012:15).
Dalam penelitian ini yang dijadikan populasi adalah sebanyak 64 responden dari
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
(Sugiyono,2012:116). Untuk menentukan sampel pada peneltian ini, teknik yang dipilih
dalam penelitian ini adalah teknik probability sampling yang memberikan peluang yang
sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Menurut
Azuar (2013:56) teknik probability sampling yang dipakai adalah teknik simple random
sampling yaitu metode penarikan sampel apabila karakteristi/ciri dari anggota populasi yang
sama (homogen)
Untuk menentukan besar sampel yang diperlukan, maka digunakan rumus slovin, sebagai
berikut:
n = �
1+��2
Keterangan:
n = Besar sampel yang diinginkan
N = Jumlah Populasi
e = estimator proporsi populasi
Dengan margin error sebesar 1% sehingga jumlah sample menjadi
n = �
1+�2 n = 64
1+64(0.1)2 = 63,59 orang. Dibulatkan menjadi 64 orang.
3.4 Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan atau jawaban sementara dari pertanyaan yang ada pada
perumusan masalah penelitian.(Juliandi Azuar 2013:47).
Hipotesis atau jawaban sementara atas permasalahan yang dikemukakan adalah sebagai
1. Ha : Terdapat pengaruh modal, pendidikan, pengalaman dan minat bakat terhadap
keputusan memulai usaha kecil menengah.
2. H0 : Modal, pendidikan,pengalaman dan minat bakat tidak berpengaruh terhadap
keputusan memulai usaha kecil menengah.
3.5 Definisi Konsep
Untuk mendapatkan batasan yang jelas dari masing-masing konsep yang diteliti, maka
dalam hal ini penulis mengemukakan definisi konsep pada penelitian ini :
a.variable independen (x) terdiri dari faktor modal (x1), pengalaman(x2), pendidikan(x3),
minat dan bakat(x4).
b.variabel dependen (y) yakni memulai usaha dari nol.
c.responden penelitian adalah pemilik usaha kecil menengah makanan di pajus.
3.6 Definisi Operasional
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang diteliti,yaitu terdiri dari :
a.Varibel bebas (independent variable)
Adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat. Dengan kata lain variabel bebas
adalah sesuatu yang menjadi sebab terjadinya nilai pada variabel terikat.(Juliandi Azuar
2013:26)
Adapun yang menjadi variabel bebas dikelompokkan menjadi 2 kelompok
besar,yaitu:
Yaitu (x1) sejumlah dana yang dikeluarkan pengusaha utnuk menjalankan aktivitas
usahanya.
II.Modal Intelektual
Pengalaman (x2) yaitu suatu pengalaman pribadi pengusaha tersebut atau pengalaman orang
lain merupakan yang telah berhasil dalm melakukan usaha.
Pengalaman ini merupakan pedoman atau guru agar tidak melakukan kesalahan dalam
menjalannkan usahanya nanti.
Pendidikan (x3) yaitu keahlian dan teknik-teknik yang diperoleh oleh wirausahawan dalam
berwirausaha.
Minat dan bakat (x4) yaitu rasa ketertarikan pada suatu bidang tertanam dalam dirinya. Minat
juga dapat tumbuh setelah dipelajari dengan berbagai cara.
b.Variabel Terikat (Dependent Variabel)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi, terikat, tergantung oleh variabel
lain yakni bebas. Variabel ini biasanya menjadi perhatian utama oleh peneliti (Juliandi Azuar
2013:26).
Adapun yang menjadi variabel terikat adalah membuka usaha dari nol (y).
Tabel 1.1
Definisi Operasional Variabel
Variabel Definisi Indikator Skala ukur
membangun usaha
Pendidikan Latar belakang
pendidikan yang
Minat dan bakat Ketertarikan
suatu usaha c.Menambah
pengetahuan
Sumber :(Pandji 2002 dan Kasmir 2006 dikelola oleh penulis)
Tabel 1.2 Kerangka Berpikir
(sumber : Pandji 2002 dan Retno 2008 dikelola oleh penulis)
Dalam penelitian ini penulis menggabungkan variabel x pada variabel y no.3, karena
objek penelitian di Pajus lebih banyak menggunakan model nomor 3 dengan kombinasi
variabel intervening (antara), yaitu variabel yang menjadi perantara hubungan variabel bebas
dan variabel terikat (Juliandi Azuar 2013:28). Variabel ini secara teoritis dapat juga diartikan
sebagai memperlemah dan memperkuat hubungan antar variabel tetapi tidak dapat diukur &
diamati.
1.MODAL
2.PENDIDIKAN
3.PENGALAMAN
4.MINAT DAN
BAKAT
1.FRENCHISE
2.MEMBELI BISNIS YANG SUDAH BERJALAN
Tabel 1.3
Rumusan Kerangka Berpikir
variabel bebas
variabel independen variabel dependen
Variabel Intervening (antara)
MEMBUKA USAHA DARI NOL
1.MODAL
2.PENDIDIKAN
3.PENGALAMAN
4.MINAT DAN
BAKAT
JENIS KELAMIN
USIA
3.7 Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini terdiri dari latar belakang penelitian,sejarah tempat penenlitian,
gambaran lokasi , rumusan masalah , batasan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian.
BAB II : KERANGKA TEORI
Bab ini berisi tentang teori-teori terdahulu yang mendukung penelitian
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini terdiri dari jenis penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel,
teknik pengumpulan data dan tekhnik analisis data.
BAB IV : HASIL PENELITIAN
Bab ini berisi deskripsi lokasi penelitian , penyajian data-data yang diperoleh
selama penelitian di lapangan , analisa data serta pembuktian hipotesis dalam
penelitian ini.
BAB V : PENUTUP
Bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang diambil dari penelitian yng akan
3.8 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah paling strategis dala penelitian karena
tujuan utama penelitian adalah memperoleh data. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan
berbagai sumber dan cara.
Pengumpulan data berdasarkan sumber datanya dibagi dua,yaitu :
1.Sumber Primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul
data
2.Sumber data sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung kepada pengumpul data
misalnya orang lain dan dokumen.
Pengumpulan data berdasarkan teknik pengumpulan data dibagi tiga,yaitu:
1. Penyebaran angket (Kuisioner)
Suatu pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan tertulis kepada responden
untuk diisi guna mendapatkan informasi dalam rangka memperoleh data yang dibutuhkan
untuk keperluan penelitian.
2. Studi Pustaka
Mengumpulkan data-data melalui informasi dari buku-buku, tulisan ilmiah, dan internet yang
memilki relevansi dengan penelitian.
3. Wawancara
Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara tidak terstruktur dengan pemilik usaha dan pihak
pengelola lokasi penelitian.
3.9 Teknik Pengumpulan Skor
Dalam penelitian ini,penulis menggunakan angket/kuisioner bersikan pertanyaan
tertulis yang diberikan kepada responden untuk dikumpulkan datanya pada salah satu atau
2007:189). Untuk mengindari responden pada jawaban yang netral,sehingga peneliti
meggunakan Skala Likert dalam pengukuran variabel bebas dan variabel terikatnya ,yaitu
Sangat Setuju (SS), Setuju(S), Tidak Setuju(TS), Sangat Tidak Setuju(STS)
Tabel 2.1 Skala Likert
No Jawaban Skor
1 Sangat setuju 4
2 Setuju 3
3 Tidak setuju 2
4 Sangat tidak setuju 1
(Sumber Sugiyono :2013)
Kemudian untuk menentukan kategori jawaban responden terhadap masing-masing
alternatif apakah dinilai sangat tinggi, tinggi, rendah, atau sangat rendah terlebih dahulu
ditentukan dengan skala interval sebagai berikut:
skala interval = skor tertinggi-skor terendah
banyaknya bilangan
maka diperoleh
I = 4-1 = 0,75
4
Dengan demikian dapat ditentukan kategori jawaban dari masing-masing variabel
yang dinilai,yaitu :
Skor untuk kategori sangat tinggi =3,26 – 4,00
Skor untuk kategori rendah = 1,26 – 2,25
Skor untuk kategori sangat rendah = 0,25 - 1,25
Pada tahap selanjutnya utnuk mengetahui kategori jawaban yang diberikan oleh
masing-masing responden, apakah termasuk dalam kategori sangat tingi, tinggi, rendah, atau
sangat rendah dapat dilakukan dengan melakukakn pembagian jumlah keseluruhan dari nilai
yang didapat utnuk setiap pertanyaan terhadap jumlah total pertanyaan yang diberikan.
3.10 Teknik Analisis Data
Metode Uji Instrumen
A.Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk menguji kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.
Sebuah instrumen dinyatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan serta
mampu mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto 2002:144)
Item-item pertanyaan dalam kuisioner disusun sesuai dengan kriteria-kriteria yang
dirujuk dari teori-teori sehingga bisa menghasilkan instrumen yang benar dan rasional.
Setelah didapat dari hasil instrumen tersebut, maka dapat digunakan pengujian validitas
secara statistik dengan menggunakan rumus product moment
r =n ∑ xy ─(∑x)(∑y)
√(n∑x2 ─(∑x)2) (n∑y2─(∑y)2) Dengan keterangan :
r= koefisien korelasi antara variabel x dan y
n=jumlah responden uji coba
x=skor setiap item
y=skor seluruh responden uji coba
1. Korelasikan skor-skor suatu nomor angket dengan skor total seluruh item.
2. Jika nilai korelasi(r) yang diperoleh adalah positif, kemungkinan butir yang diuji
tersebut adalah valid.
3. Namun walaupun positif, perlu pula nilai korelasi (r) yang dihitung tersebut dilihat
signifikan tidaknya. Artinya adalah dengan membandingkan nilai koelasi yakini r
hitung dengan nilai r tabel. Apabila nilai r hitung > r tabel, maka butir instrumen r
tersebut signifikan, dengan demikian artinya butir instrumen adalah valid. Dan jika
ada butir instrumen yang tidak valid artinya tidak layak untuk dijadikan sebagai item
di dalam instrumen penelitian dan dibuang dari instrumen angket.
Pengujian akan dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS.Umumnya
dalam penelitian yang dipilih adalah 0,05. Jika nilai Sig < α 0,05 ,maka suatu item instrumen yang diuji korelasinya adalah valid.
B. Uji Reliabilitas
Relibilitas memiliki berbagai nama lain diantaranya adalah keterpercayaan, kestabilan
dan kehandalan. Tujuan pengujian reliabilitas adalah untuk melihat apakah instrumen
penelitian merupakan instrumen yang dapat dipercaya. Jika variabel penelitian menggunkaan
instrumen yang handal dan dapat dipercaya maka hasil penelitian juga memilki tinggat
kepercayaan yang tinggi (Juliandi Azuar 2013:83).
Pengujian reliablitas dapat menggunkan salah satu teknik , misalnya Split Half,
dengan cara sebagai berikut :
1.Belah instrumen menjadi 2 bagian (instrumen bernomor ganjil dan genap)
2.Korelasikan skor-skor total ganjil, dengan skor-skor total genap dengan statistik koreasi
product moment (r)
3.Masukkan nilai korelasi (r) yang diperoleh ke dalam rumus Spear Brown.
4.Jika nilai koefisien reliablitas (Spearman Brown/n) >/ 0,6 maka instrumen memiliki
reliabilitas yang baik/terpercaya ( (Nunnaly dalam Ghozali dan Castellan,2005).
Rumus Spearman Brown adalah sebagai berikut :
ri = 2r
1+r
Pengujian penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS
. Jika nilai koefisien reliabilitas (Cronnbach’s Alpha) > 0,6 maka instrumen memiliki
reliabilitas yang baik (Nunnaly dalam Ghozali,2005) atau
dengan kata lain terpercaya.
3.11 Metode Analisis Data a.Uji Asumsi Klasik
Model regresi berganda ini terdiri dari uji normalitas, uji multikoneritas, dan
autokorelasi. Pada penelitian ini tidak digunakan uji autokorelasi hanya digunakan pada
penelitian ini tidak digunakan uji aurokorelasi karena hanya digunakan khusus untuk time
series.
1.Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan hanya untuk melihat apakah dalam model regresi ,variabel
indepeden dan variabel dependent.
2.Uji Multikolinearitas
Uji multilinearitas digunakan utnuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan
adanya korelasi yang kuat antar variabel independen (Arif,1993). Model regresi yang baik
adalah tidak korelasi antar variabel independen. Dalam buku azuar (2013:175), cara yang
faktor inflasi harian (Varian Inflasi Factor) yang tidak melebihi 4 atau 5. Jika nilai VIF tidak
melebihi 5, maka tidak terjadi multilinearitas antar variabel independen.
3.Heterokedasitas
Uji heterokedasitas digunakan untuk melihat apakah dalam suatu mode regresi, terjadi
ketidaksamaan varan residul pada suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi
yang baik adalah tidak terjadi heterokedasitas. Cara mendeteksinya adalah dengan melihat
ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot yng disajikan yaitu terlihat titik-titik
menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas serta tersebar baik
diatas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y, hal ini artinya adalah tidak terjadi
heterokedasitas. Jika variasi residual dari suatu pengamatan lain sama atau tetap, maka
disebut heterodasititas.
b.Analisis Regresi Berganda
Apabila model regresi berganda sudah bebas dari masalah asumsi klasik,maka regresi
boleh dilanjutkan utnuk dianalisis. Untuk mengetahui pengaruh variabel dependen dengan
variabel independen, maka digunakan rumus analisis regresi berganda yaitu :
Y =a+b1x1+b2X2+b3x3+b4x4+b5x5+e
Keterangan : Y=konstanta entrepeneur
A =konstanta
B1 = koefisien regresi modal
B2 = koefisien regresi pengalaman
B3 =koefisien regresi pendidikan
B4 = koefisien regresi minat dan bakat
X2 = Variabel pengalaman
X3 = Variabel pendidikan
X4 = variabel minat dan bakat
c. Pengujian Hipotesis
1.Uji T (Uji Parsial)
Uji T digunakan untuk menunjukkan apakah suatu variabel independen secara
individual mempengaruhi variabel dependen (Ghozali dalam azuar, 2013).
Pengujian dilakukan dengan menggunakan signifikan level 0,05 ) (α= 5%) .Penerimaan atau
penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria :
a. Jika nilai signifikan > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak signifikan).
Ini berarti secara parsial variabel independen tidak mempunyai pengaruh secara
signifikan terhadap variabel dependen.
b. Jika nilai signifikan ≤ 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi signifikan). Ini berarti secara parsial variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel deependen.
2. Uji F (Uji Serempak)
Digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Derajat kepercayaan yang digunakan
adalah 0,05 (Azuar,2013:180). Kriteria penerimaan/penolakan adalah sebagai berikut:
a.jika F-hitung > F-tabel, maka Ho diterima
b.jika F-hitung < F-tabel, maka Ho ditolak
d.Koefisien Determinasi
Determinan digunakan untuk melihat seberapa besar penagruh variabel bebas
besarnya variabel bebas yang diteliti yaitu variabel modal, pengalaman, pendidikan, minat
dan bakat terhadap variabel memulai usaha.
Jika koefisien (R2) semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa
pengaruh variabel bebas adakah besar terhadap digunakan variabel terikat. Hal ini berarti
model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap
varibel terikat. Sebaliknya jika koefisien determinasinya semakin kecil (mendekati nol) maka
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum Usaha Makanan di Pajus
Usaha makanan merupakan bisnis yang saat ini benar-benar sudah menjamur, tidak
saja dikota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta saja tetapi Medan juga
menjadi salah satu kota kuliner. Bisnis ini bahkan sudah menjadi bisnis yang paling empuk
untuk dijadikan sumber mata pencaharian diberbagai daerah- daerah. Berbagai jenis makanan
sekarang sudah banyak muncul dengan segala keunikan rasa dan namanya masing-masing.
Perkembangan bisnis makanan ringan di Medan sendiri mulai mengalami peningkatan
beberapa tahun belakangan ini. Ini dikarenakan banyaknya inovasi jenis jajanan yang
memiliki keunikannya masing-masing dengan harga jajanan yang murah, sehingga dapat
dijangkau oleh berbagai macam lapisan masyarakat. Pemilihan lokasi usaha makanan juga
yang strategis juga menjadi modal yang sangat berharga bagi keberhasilan suatu usaha.
Sehingga banyak sekali kita jumpai tempat usaha berada di dekat kampus, terutama di
kawasan Jalan Padang Bulan dan Dr. Mansyur.
Berdasarkan pengamatan peneliti di lapangan bahwa di daerah Padang Bulan ini
merupakan daerah yang cukup ramai oleh anak-anak remaja dan juga mahasiswa/mahasiswi
serta pelajar sampai pada masyarakat umum, baik yang berdomisili di daerah Padang Bulan
maupun hanya jalan-jalan atau hanya lewat saja.
Daerah yang ramai oleh masyarakat umum merupakan sebuah peluang besar bagi
wirausaha untuk membuka usahanya,sehingga lokasi ini menjadi tempat yang
perbelanjaan yang biasanya di kenal dengan nama Pajus Karona. Pajus Karona ini merupakan
salah satu pengganti dari Pajak USU (PAJUS) yang terbakar pada tahun 2010. Lokasi Pajus
Karona yang sangat strategis ini merupakan lokasi yang sangat potensial dalam membuka
wirausaha dengan keramaian pengujung yang rata-rata mencapai sepuluh ribu pengunjung
perharinya hanya untuk pengunjung yang menggunakan parkiran belum termasuk yang tidak
menggunakan kendaraan.
4.2.Penyajian Data
4.2.1. Uji Instrumen
4.2.1.1 Uji Validitas dan Reabilitas
a.Uji Validitas
uji validitas berguna untuk mengetahui kelayakan butir-butir pertanyaan yang
diajukan dalam kuisioner. Uji ini dilakukan untuk mengukur data yang didapat, apakah
butir-butir pertanyaan yang diajukan dalam kuisioner mampu menjawab pertanyaan. Uji validitas
dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan program spss. Dimana kriteria dalam
menentukan valid tidaknya suatu kuisioner adalah apabila nilai total koefisien item
pertanyaan masing-masing variabel melebihi signifikansi (0,05) maka pertanyaan tersebut
tidak valid. Nilai koefisien harus lebih kecil daripada nilai signifikansi yang telah ditentukan
yaitu 0,05 maka item pertanyaan tersebut dinyatakan valid.
Pengujian ini dilakukan dengan menyebarkan kuisioner kepada 64 orang responden
yang membuka usaha kecil menengah untuk makanan dan minuman di Pajus Karona.
Tabel 4.1 Uji Validitas Faktor Modal, Pengalaman, Pendidikan,Minat(Bakat) dan Memulai Usaha Kecil Menengah
Correlations
Total
X1.
1
Pearson Correlation .784**
Sig. (2-tailed) .000
N 64
X1.
2
Pearson Correlation .684**
Sig. (2-tailed) .000
N 64
X1.
3
Pearson Correlation .779**
Sig. (2-tailed) .000
N 64
X2.
1
Pearson Correlation .798 **
Sig. (2-tailed) 000
N 64
X2.2 Pearson Correlation . 850**
Sig. (2-tailed) .000
N 64
X3.1 Pearson Correlation .709**
N 64
X3.2 Pearson Correlation .775**
Sig. (2-tailed) .000
N 64
X3.3 Pearson Correlation .791**
Sig. (2-tailed) .000
N 64
X4.1 Pearson Correlation .853**
Sig. (2-tailed) .000
N 64
X4.2 Pearson Correlation .837**
Sig. (2-tailed) .000
N 64
X4.3 Pearson Correlation .788**
Sig. (2-tailed) .000
N 64
Y1.1 Pearson Correlation .731**
Sig. (2-tailed) .000
N 64
Y2.2 Pearson Correlation .657**
N 64
Y3.3 Pearson Correlation .752**
Sig. (2-tailed) .000
N 64
Y4.4 Pearson Correlation .718**
Sig. (2-tailed) .000
N 64
Total Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 64
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber : Hasil Penelitian (Februari 2014),diolah.
Kriteria untuk menarik kesimpulan uji validitas adalah apabila nilai sig.(2-tailed)
lebih kecil dari 0,05 maka kuisioner tersebut adalah valid dan sebaliknya nilai sig. (2-tailed)
lebih besar dari 0,05 maka kuisioner tersebut tidak valid.
Tabel 4.2 Analisis Uji Validitas Modal, Pengalaman, Pendidikan, Minat(Bakat) dan Memulai Usaha Kecil Menengah
No Sig.(2-tailed) Alpha (α) Keterangan
1 0,000 0,05 Valid
2 0,000 0,05 Valid
4 0,000 0,05 Valid
5 0,000 0,05 Valid
6 0,000 0,05 Valid
7 0,000 0,05 Valid
8 0,000 0,05 Valid
9 0,000 0,05 Valid
10 0,000 0,05 Valid
11 0,000 0,05 Valid
12 0,000 0,05 Valid
13 0,000 0,05 Valid
14 0,000 0,05 Valid
15 0,000 0,05 Valid
Sumber : Hasil Penelitian (Februari, 2014), diolah.
Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa dari 15 pertanyaan pada variabel
modal,pengalaman,pendidikan,minat(bakat) dan memulai usaha kecil menengah dinyatakan
valid karena sig.(2-tailed) lebih dari nilai signifikansi yang ditetapkan yaitu 0,05.
b.Uji Reabilitas
Uji Reabilitas berguna untuk melihat apakah instrumen penelitian (dalam hal ini
kuisioner) merupakan instrumen yang handal dan dapat dipercaya. Suatu variabel dinyatakan
reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha lebih besar daripada 0,6 dan sebaliknya jika
nilai Cronbach Alpha lebih kecil daripada 0,6 yang telah ditetapkan maka kuisioner tersebut
4.3 Uji Reabilitas Modal, Pengalaman,Pendidikan,Minat(Bakat) dan Memulai Usaha Kecil Menengah
Variabel Cronbach’s Alpha N of items
X1 ,795 4
X2 ,849 3
X3 ,806 4
X4 ,828 4
Y ,783 5
Sumber : Hasil Penelitian (Februari, 2014), diolah.
Berdasarkan tabel 4.3 diatas, 15 pertanyaan untuk indikator modal, pengalaman,
pendidikan, minat(bakat) dan memulai usaha kecil menengah dinyatakan reliabel karena nilai
dari Cronbach’s Alpha lebih besar dari nilai yang ditetapkan yaitu 0,6.
4.2.2 Identitas Responden
Responden dalam penelitian ini adalah seluruh total populasi yang membuka usaha
kecil menengah makanan dan minuman yang ada di Pajus Karona. Karakteristik responden
dalam penelitian ini mencakup jenis kelamin, usia, jenis usaha, pendidikan terakhir serta
a.Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.4
Jenis Kelamin Responden Jenis kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-laki 32 50.0 50.0 50.0
Perempuan 32 50.0 50.0 100.0
Total 64 100.0 100.0
Sumber : Hasil Penelitian (Februari, 2014),diolah.
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa rasio laki-laki sama besarnya dengan responden
perempuan. Responden laki-laki sebanyak 32 orang atau sebesar 50% dan responden
perempuan adalah 32 atau sebesar 50%. Adapun persentase perbandingan antara laki-laki dan
perempuan dapat dilihat pada diagram dibawah ini
Berdasarkan jenis kelamin responden tersebut dapat memberikan gambaran bahwa
tidak ada terdapat perbedaan yang mencolok antara laki-laki dan perempuan dalam membuka
usaha atau untuk menjadi seorang entrepreneur. Laki-laki maupun perempuan memiliki
kapasitas yang sama dalam membuka usaha kecil.
Data ini menjadi pertimbangan bagi entrepreneur yang membuka usaha di Pajus
untuk mengembangkan usahanya lebih lagi baik laki-laki maupun perempuan, karena tidak
b.Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia Responden
tabel 4.5 Usia Responden
Usia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 20-24 2 3.1 3.1 3.1
25-29 26 40.6 40.6 43.8
30-34 18 28.1 28.1 71.9
35-39 11 17.2 17.2 89.1
40-44 6 9.4 9.4 98.4
>44 1 1.6 1.6 100.0
Total 64 100.0 100.0
Hasil Penelitian (Februari,2014), diolah.
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa responden berusia 20-24 sebanyak 2 responden
(3,1%), usia 25-29 tahun sebanyak 26 responden (40,6%), usia 30-34 sebanyak 18 responden
(28,1%), usia 35-34 sebanyak 11 responden (17,2%), usia 40-44 6 sebanyak 6 responden
(9,4%) dan > 44 sebanyak 1 respnden (1,6%). Dari hasil ini dapat dilihat bahwa responden
yang paling banyak berusia 25-29 dan kemudian diikuti dengan yang berusia 30-34 tahun.
Hal ini mengindikasikan bahwa entrepreneur yang paling maksimal bekerja adalah pada usia
25-29 tahun, dimana pada usia ini masih memiliki banyak energi dan kreatifitas utnuk