• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Faktor Modal, Pengalaman, Pendidikan, Minat dan Bakat Terhadap Entrepreneur Memulai Usaha Kecil Menengah (Studi Korelasional Kuantitatif Pada Pajus Karona jl.Jamin Ginting Padang Bulan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Faktor Modal, Pengalaman, Pendidikan, Minat dan Bakat Terhadap Entrepreneur Memulai Usaha Kecil Menengah (Studi Korelasional Kuantitatif Pada Pajus Karona jl.Jamin Ginting Padang Bulan)"

Copied!
109
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS FAKTOR MODAL, PENDIDIKAN, PENGALAMAN, MINAT DAN BAKAT TERHADAP ENTREPRENEUR MEMULAI USAHA KECIL MENENGAH

(Study Korelasional Kuantitatif Pada Pajus Karona Jl.Jamin Ginting Padang Bulan)

RUTH RENOVA 100907072

ILMU ADMINISTRASI BISNIS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

KATA PENGANTAR

Segala sembah puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala cinta kasih, pertolongan dan penyertaanNya selama penulis menyelesaikan skripsi ini.

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus penulis penuhi guna menyelesaikan program studi Ilmu Administrasi Bisnis di Universitas Sumatera Utara Medan untuk memperoleh gelar sarjana Administrasi Bisnis. Adapun judul dari skripsi ini adalah : “Analisis Faktor Modal, Pengalaman, Pendidikan, Minat dan Bakat Terhadap Entrepreneur Memulai Usaha Kecil Menengah (Studi Korelasional Kuantitatif Pada Pajus Karona jl.Jamin Ginting Padang Bulan).

Selama penulisan skripsi ini penulis senantiasa mendapat dukungan dan dorongan berupa motivasi dan doa dari beberapa pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Badaruddin, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sumatera Utara

2. Prof. Dr . Marlon Sihombing, M.A selaku ketua Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis USU dan kepada Bapak Arifin Nasution,S.Sos,M.SP, selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis.

3. Dosen pembimbing penulis Lagut Sutandra,S,Sos,M.SP, yang bersedia membimbing saya, yang bersedia mengeluarkan waktu, tenaga, dan pikiran serta mau mengajari saya dari proses awal penyusunan proposal sampai skripsi ini terselesaikan. Terima kasih atas pengetahuan serta ilmu yang sangat membantu saya.

4. Seluruh dosen-dosen dan staff pengajar di Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis USU

5. Pengelola pemasaran Pajus Karona Jl.Jamin Ginting, Bapak Purba dan seluruh pedagang ukm makanan dan minuman yang telah memberikan informasi kepada penulis selama penelitian sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

6. Kepada kedua orangtua penulis ayahanda B.Sitorus dan ibunda R.Sinaga. Terima kasih untuk dukungan moril dan materil yang telah diberikan.

7. Kepada abang dan kakak penulis : Jonatan Kristianto Sitorus, Magdalena Clarita Lamtutiona S,kom Sitorus dan Boni Otto Benjamin S.H Sitorus yang tetap memberikan dorongan untuk selalu mengandalkan Tuhan Yesus.

8. Kepada teman doa penulis Simson Pandapotan Tambun yang telah menjadi teman sharing dan memberikan motivasi kepada penulis untuk menjadi lebih baik dari hari kemarin.

9. Kepada LOGASA Family yang telah menjadi abang dan kakak penulis selama perkuliahan, membentuk setiap karakter dan berbagi dalam suka dan duka. Sukses semua untuk pekerjaan abang dan kakakku.

(3)

11 Kepada teman sepermainan yang tak jemu-jemu menyemangati penulis dalam penyusunan skripsi ini Daniel Marko S.P dan Oren Riff Milano S.H

12 Kepada teman-teman seperjuangan Administrasi Bisnis USU angkatan 2010. Terkhusus kepada teman-teman terdekat saya selama 3,5 tahun kuliah. Kak Elsa Sariska Manik S.AB, Novia Yuni S.AB, Iis Ariska S.AB, Suci Widya Pasaribu S.AB, Agus Septiyan S.AB, Vandi Jufri S.AB , Andre Manik S.AB dan kepada teman satu dosen pembimbing yang telah banyak membantu dalam diskusi penyelesaian skripsi ini Hery S.AB dan Mei S.AB

13 Dan untuk semua pihak yang tidak dapat dituliskan satu persatu.

Penulis dengan segala kerendahan hati menyadari bahwa skripsi ini masih kurang sempurna dikarenakan keterbatasan pengetahuan, kemampuan, wawasan serta bahan literatur yang penulis dapatkan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk kritik dan saran yang membangun dari pembaca guna kesempurnaan skripsi ini.

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi setiap pembaca.

Medan, April 2014

Rut Renova Sitorus

(4)

ABSTRACT

This research were at Pajus Karona which has adress in Jamin Ginting street,

Sumatera Utara and started on January until April 2014. This research is conducated to

anaylze the influence of asset, experience, education, interest and talent in impact to

entrepreneur start their effort in Pajus Karona.

This research consist as five variables which there is one dependent variable and

four independent variabels. The dependent variabel is (Y) and the independent variable is

asset (X1), experience (X2), education (X3), interest and talent (X4). Sample in this research

counted 64 people, which the intake of probablity sampling. While the technic that used to

analyzing is quantitave method constructively peripheral of SPSS ( Statistical Packaging

Social of Science) of version 17.00

Pursuant to result of analysis which is known that asset, experience, interest and

talent have a partial (individual) effect middle profit sector at Pajus Karona.

Pursuant to result of research which is writer conduct, writer suggest that

entrepreneur can optimizing and develop asset, exprerience, education, interest and talent in

continue times, so that could be improves the the effort of middle profit sector in Pajus

Karona or the other place and also to improves the creativity so that the effort could be

competitive of market quality.

(5)

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan pada Pajus Karona Jl.Jamin Ginting, Sumatera Utara yang

dimulai pada bulan Januari 2014 sampai pada April 2014. Penelitian ini dilakukan untuk

menganalisa faktor modal, pengalaman, pendidikan, minat dan bakat terhadap entrepreneur

dalam memulai usaha kecil menengah di Pajus Karona.

Penelitian ini terdiri dari 5 variabel yaitu 1 variabel terikat dan 4 variabel bebas.

Variabel variabel tersebut adalah memulai usaha baru (Y), modal (X1), pengalaman (X2),

pendidikan (X3), minat dan bakat (X4). Adapun sampel dalam penelitian ini terdiri dari 64

orang. Pengambilan sampel didasarkan pada teknik probability sampling. Sedangkan teknik

analisa data ayng digunakan adalah metode kuantitatif dengan menggunakan bantuan

software SPSS (Statistical Package of Social Science) versi 17.00

Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan, diketahui bahwa modal, pengalaman,

pendidikan, minat dan bakat berpengaruh secara parsial (masing-masing) terhadap memulai

usaha kecil menengah di Pajus Karona.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis menyarankan agar entrepreneur

meningkatkan dan mengembangkan faktor modal, prngalaman, pendidikan, minat dan bakat

secara berkesinambungan sehingga mampu mengembangkan usahanya dengan usaha baru

lainnya di Pajus Karona maupun ditempat lain serta meningkatkan kreativitas agar usaha

tersebut siap untuk terus bersaing di pasar.

(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRACT ...ii

ABSTRAK ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.1.1 Sejarah Lokasi Penelitian ... 9

1.1.2 Gambaran dan Lokasi ... 11

1.2 Perumusan Masalah ... 12

1.3 Batasan Masalah ... 12

1.4 Tujuan Penelitian ... 12

1.5 Manfaat Penelitian ... 13

BAB II URAIAN TEORITIS ... 14

2.1 Kerangka Teori ... 14

2.2 Definisi Wirausaha ... 16

2.3 Karakteristik Wirausaha... 17

2.4 Keunggulan Wirausaha ... 19

BAB III METODE PENELITIAN ... 20

3.1 Bentuk Penelitian ... 20

3.2 Lokasi Penelitian ... 20

3.3 Populasi dan Sampel ... 21

(7)

3.3.2 Sampel ... 21

3.3.4 Hipotesis ... 22

3.3.5 Definisi Konsep ... 22

3.3.6 Definisi Operasional... 24

3.3.7 Sistematika Penulisan ... 28

3.3.8 Teknik Pengumpulan Data ... 29

3.3.9 Teknik Pengumpulan Skor ... 29

3.3.10 Teknik Analisis Data... 31

3.3.11 Metode Analisis Data ... 34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... ... 38

4.1 Gambaran dan Lokasi Penelitian ... 38

4.1.1.Gambaran Umum Usaha Makanan di Pajus ... 38

4.2 Penyajian Data ... ... 39

4.2.1 Uji Instrumen ... ... 39

4.2.1.1 Uji Validitas dan Reabilitas ... 39

4.2.2 Identitas Responden ... 45

4.2.3 Distribusi Jawaban ... ... 50

4.3 Analisis Data ... ... 72

4.3.1 Uji Asumsi Klasik ... 72

4.3.1.1 Uji Normalitas ... 72

4.3.1.2 Uji Multikolinearitas ... 74

4.3.1.3 Uji Heterokedasitas ... 75

4.3.2 Analisis Regresi Berganda ... 77

4.3.3 Kofisien Determinasi... ... 78

(8)

4.3.3.1 Uji T... ... 80

4.3.3.2 Uji F... ... 82

4.3.5 Pembahasan Hasil Akhir ... 83

BAB V PENUTUP... ... 93

5.1 Kesimpulan... ... 78

5.2 Saran... ... 96

DAFTAR PUSTAKA ... 97

LAMPIRAN ... 99

DAFTAR GAMBAR ... 64

4.3 Grafik Normal Uji Normalitas ... 72

4.4 Gambar 4.4 Uji Heterokedasitas... 76

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Definisi Operasional Variabel ... 24

Tabel 1.2 Kerangka Berpikir... 26

Tabel 1.3 Rumusan Kerangka Berpikir ... 27

Tabel 2.1 Skala Likert ... 30

Tabel 4.1 Uji Validitas ... 40

Tabel 4.2 Analisis Uji Validitas instrumen ... 43

Tabel 4.3 Uji Reabilitas ... 44

Tabel 4.4 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 45

Tabel 4.5 Identitas Responden Berdasarkan Usia... 46

Tabel 4.6 Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 47

Tabel 4.7 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Usaha ... 48

Taebl 4.8 Identitas Responden Berdasarkan Omset Perbulannya ... 49

Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Reponden Variabel Modal (a) ... 50

Tabel 4.10 Distribusi Jawaban Responden Variabel Modal (b) ... 52

Tabel 4.11 Distribusi Jawaban Responden Variabel Modal (c) ... 54

Tabel 4.12 Distribusi Jawaban Responden Variabel Pengalaman (a) ... 55

Tabel 4.13 Distribusi Jawaban Responden Variabel Pengalaman (b) ... 57

(10)

Tabel 4.15 Distribusi Jawaban Responden Variabel Pendidikan (b) ... 60

Tabel 4.16 Distribusi Jawaban Responden Variabel Pendidikan (c) ... 61

Tabel 4.17 Distribusi Jawaban Responden Variabel Minat dan Bakat (a) ... 63

Tabel 4.18 Distribusi Jawaban Responden Variabel Minat dan Bakat (b) ... 64

Tabel 4.19 Distribusi Jawaban Responden Variabel Minat dan Bakat (c) ... 65

Tabel 4.20 Distribusi Jawaban Responden Variabel Memulai Usaha Baru (d)...65

Tabel 4.21 Distribusi Jawaban Responden Variabel Memulai Usaha Baru (b)...67

Tabel 4.22 Distribusi Jawaban Responden Variabel Memulai Usaha Baru (c)...68

Tabel 4.23 Distribusi Jawaban Responden Variabel Memulai Usaha Baru (d)...69

Tabel 4.24 Uji Normalitas dengan Kolmogrov-sminorv... 72

Tabel 4.25 Uji Multikolinearitas... 75

Tabel 4.26 Analisis Regresi Berganda... 77

Tabel 4.27 Hasil Pengujian Koefisien Determinasi (R2)...78

Tabel 4.28 Uji signifikansi Parsial (uji-t)... 80

Tabel 4.29 Uji signifikansi (uji-f)... 82

Tabel 4.30 Rekapitulasi Jawaban Modal...84

Tabel 4.30 Rekapitulasi Jawaban Pengalaman...86

Tabel 4.30 Rekapitulasi Jawaban Pendidikan...88

(11)

ABSTRACT

This research were at Pajus Karona which has adress in Jamin Ginting street,

Sumatera Utara and started on January until April 2014. This research is conducated to

anaylze the influence of asset, experience, education, interest and talent in impact to

entrepreneur start their effort in Pajus Karona.

This research consist as five variables which there is one dependent variable and

four independent variabels. The dependent variabel is (Y) and the independent variable is

asset (X1), experience (X2), education (X3), interest and talent (X4). Sample in this research

counted 64 people, which the intake of probablity sampling. While the technic that used to

analyzing is quantitave method constructively peripheral of SPSS ( Statistical Packaging

Social of Science) of version 17.00

Pursuant to result of analysis which is known that asset, experience, interest and

talent have a partial (individual) effect middle profit sector at Pajus Karona.

Pursuant to result of research which is writer conduct, writer suggest that

entrepreneur can optimizing and develop asset, exprerience, education, interest and talent in

continue times, so that could be improves the the effort of middle profit sector in Pajus

Karona or the other place and also to improves the creativity so that the effort could be

competitive of market quality.

(12)

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan pada Pajus Karona Jl.Jamin Ginting, Sumatera Utara yang

dimulai pada bulan Januari 2014 sampai pada April 2014. Penelitian ini dilakukan untuk

menganalisa faktor modal, pengalaman, pendidikan, minat dan bakat terhadap entrepreneur

dalam memulai usaha kecil menengah di Pajus Karona.

Penelitian ini terdiri dari 5 variabel yaitu 1 variabel terikat dan 4 variabel bebas.

Variabel variabel tersebut adalah memulai usaha baru (Y), modal (X1), pengalaman (X2),

pendidikan (X3), minat dan bakat (X4). Adapun sampel dalam penelitian ini terdiri dari 64

orang. Pengambilan sampel didasarkan pada teknik probability sampling. Sedangkan teknik

analisa data ayng digunakan adalah metode kuantitatif dengan menggunakan bantuan

software SPSS (Statistical Package of Social Science) versi 17.00

Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan, diketahui bahwa modal, pengalaman,

pendidikan, minat dan bakat berpengaruh secara parsial (masing-masing) terhadap memulai

usaha kecil menengah di Pajus Karona.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis menyarankan agar entrepreneur

meningkatkan dan mengembangkan faktor modal, prngalaman, pendidikan, minat dan bakat

secara berkesinambungan sehingga mampu mengembangkan usahanya dengan usaha baru

lainnya di Pajus Karona maupun ditempat lain serta meningkatkan kreativitas agar usaha

tersebut siap untuk terus bersaing di pasar.

(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Wirausaha adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk melihat peluang bisnis

, mengumpulkan sumber daya yang ada untuk meraih kesuksesan. Menurut Drucker dalam

Suryana ,kewirausahaan adalah suatu kemampuan utnuk menciptakan sesuatu yang baru dan

berbeda(Suryana,2000:4). Wirausaha biasa disebut Entrepreneur, seorang yang yang

membangun sumber daya kerja, orang yang membawa perubahan, inovasi yang mampu

meningkatkan suatu nilai yang lebih besar dari sebelumnya.

Dalam menciptakan usaha dituntut adanya kreativitas dan inovasi yang terus menerus

untuk menemukan sesuatu yag berbeda dari yang ada sebelumnya.Kreativitas dan inovasi

tersebut pada akhirnya mampu memberikan kontribusi bagi masyarakat banyak

(Kasmir,2006:18). Seorang wirausaha selalu berfikir untuk mencari peluang, memanfaatkan

peluang, serta menciptakan peluang usaha yang dapat memberi keuntungan. Seorang

wirausaha juga tidak lepas dari kerugian yang harus siap dihadapi kapan saja dan dimana

saja. Kerugian merupakan suatu hal yang biasa dalam berwirausaha,karena faktor kerugian

akan selalu ada. Bahkan, bagi mereka semakin besar peluang dan keuntungan yang

didapatkan dari usaha tersebut maka akan semakin besar pula resiko yang didapatkan.

Pada dasarnya, semua orang berpeluang menjadi wirausaha, dalam arti mampu berdiri

sendiri dalam menjalankan usahanya dan pekerjaannya guna mencapai tujuan pribadinya,

keluarga bahkan masyarakat, akan tetapi banyak diantara kita yang tidak berani mengambil

(14)

orang yang berpikir bahwa menjadi wirausaha itu sama seperti tidak punya masa depan.

Padahal profesi wirausaha menjanjikan peluang peningkatan pendapatan yang tinggi dan

memungkinkan kita bebas dari financial di hari tua sehingga kita bisa bebas pensiun lebih

tenang dan fokus pada misi hidup kita yang lainnya.

Bahkan jika dilihat dari fakta nyatanya tidak sedikit wirausaha yang berhasil bahkan

memiliki nama besar yang dimulai dari bisnis usaha kecil-kecilan terlebih dahulu. Contohnya

pemilik Mustika Ratu yang bernama Ibu Moeryati Soedibyo, yang memulai usahanya dari

jamu dan perawatan kecantikan secara tradisional dengan kecil-kecilan, Chairul tanjung yang

memulai usahanya dari usaha potocopy di kampus sampai menjadi percetakan besar dan

melahirkan banyak usaha lainnya sampai sekarang, Aburizal Bakri (Bakri & Brother’s ) dan

masih banyak lagi.

Jika diperhatikan kegiatan seorang wirausaha tampaknya sederhana. Namun jika

dilihat lebih teliti lagi, ternyata mereka lebih teliti dalam mengatur waktu, memilih bahan

atau barang yang akan dijual. Mereka pandai dalam membaca keinginan, kebutuhan dan

selera konsumennya. Mereka juga pandai dalam menentukan harga yang harus dibayar oleh

pelanggan sehingga menghasilkan keuntungan. Seorang wirausahawan juga dituntut pandai

dalam melayani konsumennya sehingga mereka merasa nyaman dan melakukan transaksi

secara terus menerus yang disebut dengan pelanggan. Dalam menjalankan tugasnya mereka

tidak menunggu perintah, tetapi memerintah anak buahnya (karyawan) untuk melakukan

kegiatannya. Semua yang mereka lakukan diperoleh dari pengalaman yang pernah mereka

lakukan atau pengalaman dari orang lain (Kasmir,2006:16).

Seorang wirausaha tidak akan berhasil jika tidak memiliki pengetahuan, kemampuan,

dan kemauan. Ada kemauan tetapi tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan tidak akan

membuat seseorang menjadi wirausaha yag berhasil dan begitu juga sebaliknya. Untuk

(15)

dan tantangan yang setiap hari berubah ubah sesuai dengan kondisi pasar. Kompetensi

diartikan sebagai pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan individu yang langsung

berpengaruh pada hasil, karena seorang wirausaha adalah orang yang selalu berorientasi pada

hasil.

Seseorang yang termotivasi akan disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain karena

keuntungan-keuntungan dalam dunia wirausaha (Zimmerer dan Scarbough 2008:11). Selain

mendapatkan keuntungan, seorang wirausaha juga dihadapkan dalam berbagai macam

kendala. Adapun keuntungan yang akan didapatkan mencakup peluang untuk menentukan

nasib anda sendiri, karena memiliki usaha sendiri memberikan kebebasan dan peluang untuk

mencapai apa yang penting bagi anda.

Peluang dalam melakukan perubahan merupakan sebuah cara untuk memperoleh

keuntungan bagi wirausaha, karena hal yang dituntut dari wirausaha adalah untuk dapat

menciptakan sesuatu yang baru dari apa yang sudah ada sebelumnya. Dengan adanya inovasi,

keuletan dan potensi yang dimiliki wirausaha akan mampu memberikan keuntungan yang

menakjubkan. Oleh karena itu diperlukan usaha keras dari wirausaha tersebut untuk

mencapai keuntungan yang dapat membuat bisnis berhasil.

Berbagai resiko yang berupa kendala yang akan dihadapi oleh wirausaha adalah

seperti, ketidakpastian pendapatan karena membuka dan menjalankan suatu usaha tidak

memberikan jaminan bahwa wirausaha akan memperoleh pendapatan yang tetap. Selain itu

juga mengenai kerugian, inilah resiko yang paling banyak terjadi dalam wirausaha. Yaitu

mengalami kerugian, sehingga uang yang digunakan sebagai modal menjadi hilang. Bila

menjalankan usaha tanpa modal, tenaga yang digunakan selama ini menjadi sia-sia. Selain

itu, waktu yang digunakan selama ini menjadi terbuang percuma. Tapi dengan mengalami

kerugian seperti ini, seorang wirausaha akan memperoleh pengalaman. Dan pengalaman ini

(16)

Resiko kehilangan seluruh investasi dapat dialami sang pengusaha jika mereka tidak

memiliki pengalaman, keahlian dan pengetahuan dalam mengelola usahanya. Disamping itu

tekanan yang dihadapi oleh wirausaha juga dapat menyebabkan tingkat stress yang tinggi

karena banyak wirausaha menyadari bahwa mereka harus mengambil keputusan mengenai

beberapa hal dan menanggung beban perusahaannya sendiri karena tidak bisa

mendelegasikan wewenang kepada orang lain. Tingkat stress yang tinggi besar kemungkinan

akan menimbulkan rasa putus asa dalam diri seorang entrepreneur.

Adapun faktor yang mendorong entrepeneur dalam wirausaha antara lain :

modal, pengalaman, pendidikan, minat dan bakat (Pandji,2002:243,dan Kasmir,2006:38).

Dengan faktor-faktor tersebut seorang wirausaha mampu menciptakan kreativitas dan inovasi

yang terus menerus untuk menemukan sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada

sebelumnya. Kreativitas dan inovasi tersebut pada akhirnya mampu memberikan kontribusi

yang berarti bagi masyarakat terlebih bagi dirinya sendiri.

Modal merupakan faktor yang penting dalam memulai suatu usaha. Tanpa modal

suatu usaha tidak dapat berjalan, karena modal tersebut digunakan dalam mengoperasikan

bisnis tersebut. Jika seorang ingin memulai usaha tetapi memiliki kendala dalam hal modal,

maka ia dapat memperoleh modal dengan cara melakukan pengkreditan. Dalam kegiatan

wirausaha, modal tidak selalu identik dengan modal yang berwujud seperti uang dan barang,

tetapi juga modal yang ridak berwujud seperti modal intelektual, modal sosial, modal moral

dan modal mental. Secara garis besar, modal kewirausahaan dapat dibagi ke dalam empat

jenis, yaitu modal intelektual , modal sosial dan moral dan mental, serta modal material.

Dalam penelitian aspek modal hanya diambil 2 aspek yaitu modal material dan modal

intelektual.

Pengalaman juga dapat memberikan pengaruh positif dalam wirausaha, karena

(17)

menjalankan usaha. Pendidikan juga sama pentingnya dalam mempengaruhi kesuksesan

berbisnis, dengan adanya pendidikan seorang wirausaha tidak gampang dipengaruhi dalam

pengambilan keputusan serta mudah dapat membuat laporan keuangan dan perencanaan

bisnis, yang justru sangat jarang dilakukan oleh para pengusaha kecil.

Minat atau bakat yang timbul merupakan sesuatu yang sudah tertanam dalam diri

seseorang sehingga akan mempermudah dalam beradaptasi dalam mengembangkan

usahanya, karena usahanya dijalankan sesuai dengan keahlian dan bakat yang telah

dimilikinya. Namun, ada juga beberapa orang yang memiliki bakat tertentu setelah dipelajari.

Dalam penelitian ini, peneliti mendapatkan referensi yang terkait dengan penelitian

penulis, yaitu penelitian terdahulu yang membahas tentang wirausaha.adapun

penelitian-penelitian tersebut adalah sebagai berikut :

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Martondang (2006) dengan judul penelitian

“analisis faktor-faktor yang mendorong wirausaha memulai usaha kecil (study kasus pada

gerai penjualan pulsa handphone di sepanjang jalan letda sujono Medan), diperoleh

kesimpulan bahwa faktor yang paling dominan dijumpai para wirausaha utnuk memulai

usaha kecil adalah faktor yang disengaja, dimana seseorang yang memang sengaja

mempersiapkan dirinya untuk berwiarusaha. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

metode deskriptif.

Penelitian yang dilakukan Intan(2010) dengan judul penelitian analisis faktor-faktor

yang mendorong entrepreneur dalam berwirausaha (study kasus pada pengusaha bengkel di

jalan setiabudi Medan).Penelitian ini menggunakan metode quisioner dan memperoleh

kesimpulan bahwa modal, peluang, pengalaman memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

(18)

Penelitian yang dilakukan oleh Erin Kirena (2011) dengan judul faktor penghambat

woman entrepeneur dalam berwirausaha (study kasus wanita pengusaha salon di jalan sei

mencrim Medan). Peneliti menggunakan teknik Sampling Jenuh yang merupakan teknik

penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Peneliti

menggunakan 10 orang responden sebagai sampel. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa

faktor – faktor yang menghambat women entrepreneur dalam berwirausaha adalah faktor

kewanitaan, faktor sosial budaya dan adat istiadat, faktor administrasi dan faktor pendidikan.

Faktor penghambat paling dominan adalah faktor sosial budaya dan adat istiadat.

Penelitian yang diangkat oleh Karmila (2013) dengan judul Faktor-Faktor Yang

Menentukan Pengambilan Keputusan Peternak dalam Memulai Usaha Peternakan Ayam Ras

Petelur di Kecamatan Bissappu Kabupaten Bantaeng. Pengumpulan data dilakukan melalui

wawancara dengan bantuan kuisioner. Analisis data yang digunakan adalah statistik

deskriptif dengan alat analisis faktor. Hasil ekstraksi dari 8 (delapan) variabel menunjukkan

hanya 7 (tujuh) variabel yang memenuhi syarat untuk ekstraksi lebih lanjut. Sehingga

menghasilkan 2 (dua) faktor bentukan. Variabel yang tergolong dalam faktor satu adalah

variabel ketersediaan sarana dan prasarana (X6), minat (X7), keinginan memperoleh

pendapatan (X3), pengetahuan peternak (X2) dan modal (X1). Kelima variabel tersebut

memiliki pengaruh yang nyata dalam menentukan pengambilan keputusan peternak untuk

memulai usaha peternakan ayam ras petelur di Kecamatan Bissappu Kabupaten Bantaeng,

sedangkan variabel yang tergolong ke dalam faktor 2 (dua) adalah adanya dukungan

pemerintah (X5), dan keberanian mengambil resiko (X8).

Penelitian yang dilakukan oleh Tewibowo (2012) yang membahas tentang

mempromosikan Entrepreneur Food Expo untuk mendorong semangat anak muda untuk

terjun langsung menjadi seorang entrepeneur dan meningkatkan angka presentase

(19)

literatur dan narasumber. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa minat dan target daripada

entrepeneur muda dapat dilakukan dengan cara perancangan promosi event.

Di kota-kota besar Indonesia termasuk Medan salah satunya merupakan kota yang

berpeluang besar dalam membuka usaha khususnya makanan, telah terlihat semakin banyak

usaha-usaha makanan yang digemari oleh masyarakat Medan sendiri, dimana masyarakat

Medan terkenal dengan hobbynya yaitu wisata kuliner. Hal ini menyebabkan terbukanya

peluang untuk membuka usaha makanan. Fenomena ini menyebabkan banyaknya

usaha-usaha kuliner yang dapat kita temui di berbagai kawasan di kota Medan. Salah satu kawasan

yang terdapat banyak usaha jajanan kuliner adalah Pajus.

Mereka menjual banyak jenis jajanan yang memiliki khasnya masing-masing. Dengan

berbagai jenis makanan yang ada dan memiliki cita rasanya masing-masing serta harganya

yang terjangkau, akan mampu menarik keinginan konsumen untuk menarik konsumen dan

berkeinginan untuk melakukan pembelian terus-menerus.

Pajus merupakan salah satu lahan yang sangat potensial untuk membuka suatu usaha.

Diatas lahan 4000 meter persegi, Pajus mampu menyediakan semua kebutuhan mahasiswa.

Hal inilah yang membuat pajus menjadi sangat ramai dengan kuantitas pengunjung rata-rata

sepuluh ribu perharinya, melihat keadaan ini wirausaha memanfaatkan peluang untuk

membuka usaha kecil menengah makanan. Wirausaha harus mampu melihat peluang yang

tepat dengan rangkaian yang kuat dan muncul benang merah antara AKU-BISNIS-PASAR

(Hendro,2011:48). Tanpa benang merah tersebut usaha tidak akan dapat bertumbuh dan

berkembang,dan benang merah tersebutlah yang telah dimanfaatkan oleh wirausaha di pajus

membuka usaha kecil menengah.

Melihat fenomena diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan

(20)

Entrepreneur Memulai Usaha Kecil Menengah (Study Korelasional Kuantitatif Pada Pajus Karona di Jl.Jamin Ginting Padang Bulan)

1.1.1 Sejarah Pajus

Pada tahun 1998 saat krisis ekonomi melanda negeri ini, banyak terjadi PHK tak

terkecuali di Kota Medan. Ditengah kesulitan mencari kerja mulailah orang-orang ini

membuka usaha berdagang di sekitar kampus USU. Mereka menganggap, kampus

merupakan lahan potensial karena banyak calon pembeli. Makin lama makin banyak pula

pedagang yang bermunculan dan menyebabkan lingkungan di luar kampus USU semrawut,

dimana ada lahan kosong disitu orang berjualan hasilnya USU terlihat seperti pasar malam

belum lagi ditambah dengan keadaan kampus yang mulai tidak kondusif, karena adanya

tempat para pedagang tadi yang mana banyak mahasiswa yang berjudi dan melakukan hal

yang tidak positif lainnya. Melihat kondisi ini, rektor kampus menginstruksikan pihak cikal

agar mengkoodinasikan “pajak” tersebut untuk dipindahkan kedalam kampus USU dan

membuatnya menjadi lebih tertata dengan syarat tidak ada lagi tempat perjudian. Sejak itulah,

Pajus mulai beroperasi didalam kampus.

Para pedagang di Pajus juga dikenakan retribusi, untuk uang keamanan dan

kebersihan mereka harus membayar sesuai dengan yang ditentukan. Pedagang juga

dikenakan biaya sewa kios dengan tarifnya yang bervariasi, bahkan ada yang sampai lima

juta pertahun. Dana ini disetor ke pihak pengelola yang ditangani oleh Kepala Keamanan.

Dari iuran ini, kesejahteraan satpam pun meningkat seiring dengan banyaknya usaha yang

berdiri dan meningkatnya pendapatan para pedagang yang ada berusaha di pajus.

Namun pada 18/September/2010 Pajus dilalap sijago merah. Diduga, penyebab

kebakaran adalah meledaknya genset di sebuah toko sepatu dan kerugian diperkirakan

(21)

dengan kesepakatan yang telah dirundingkan pihak-pihak yang berkepentingan. Pajus Baru

ketika operasional menjadi pusat perbelanjaan yang menyediakan segala macam

pernak-pernik ponsel, peralatan sekolah/kuliah, buku, majalah, VCD/DVD, dan kuliner. Pajus Baru

dibangun juga atas bantuan dana langsung para pedagang yang jadi korban kebakaran Pajus

lama.

Pajus Baru memiliki 200 kios di atas lahan 4.000 meter persegi, terletak di depan

Kompleks Pamen, Padang Bulan dan berada di jalan paling ramai di kawasan ini, pembeli

lebih banyak dari Pajus Lama, tak hanya mahasiswa tapi juga masyarakat umum, dan

pengunjung yang datang perharinya pun semakin meningkat menembus angka lebih dari

sepuluh ribu perharinya hal tersebut dapat dipastikan dilihat dari manajemen operasionalnya,

seperti parkir kendaraan yang terdiri dari 5 stand, belum termasuk yang tidak menggunakan

kendaraan. Hal ini didukung juga oleh pihak Pajus yang bekerja sama dengan Bank Mandiri

memberikan fasilitas mesin ATM Bank Mandiri di lokasi Pajus Baru. Yang tentunya

mempermudah pengunjung dan pedagang dalam melakukan transaksi jual beli pada saat

membutuhkan uang tunai. Dan Pajus yang dikelola oleh Bapak Aseng ini telah diresmikan

oleh walikota pada bulan Juni 2013.

1.1.2 Gambaran Lokasi Pajus

Pasca terbakarnya puluhan kios di Pajak Universitas Sumatera Utara (USU) beberapa

waktu lalu, lokasi tempat jual beli segala kebutuhan mahasiswa itu pun dipindahkan didua

lokasi, Jalan Jamin Ginting, dekat Simpang Sumber dan di Jalan Dr Mansyur, samping Raz

Plaza Medan.

Di lokasi baru lainnya, Pajus Karona sudah ada sekitar 200 kios baru yang ditempati

oleh para pedagang dari pajak USU lama, namun banyak juga ada pedagang yang baru. Di

(22)

mahasiswa dan pelajar dalam kegiatan belajar sampai kebutuhan sehari-hari. Seperti

peralatan komputer, pakaian, parfum, aksesoris HP dan lain sebagainya. Yang menambah

ketertarikan masyarakat untuk berkunjung ke Pajus adalah harga yang ditawarkan sangat

terjangkau dan cukup lengkap, hal ini menyebabkan bukan hanya mahasiswa saja tetapi anak

SMA dan masyarakat umum lainnya juga tertarik akan tempat ini.

Selain itu, diharapkan Usaha Kecil Menengah (UKM) seperti pedagang pajus

mendapat dukungan dari pemerintah, bank, perusahaan swasta dan lain sebagainya.

Pajus Bursa Kampus ini terlihat lebih tertata dibanding kondisi Pajus terdahulu. Selain

itu Pajus ini memiliki lahan parkir yang memadai, sehingga nantinya pengunjung lebih

leluasa berbelanja di Pajus Bursa Kampus.

Untuk sisi ketidaknyamanannya sendiri dapat terlihat dari sisi luar bahwa Pajus ini

sangat ramai dikunjungi oleh pengunjung sehingga sebenarnya rentan terhadap pencuri,

meskipun sejauh ini belum pernah ada kejadian pencurian terjadi. Selain itu pajak itu sangat

panas karena kerumunan orang yang sangat ramai, namun karena kelengkapannya membuat

Pajus tetap dikunjungi oleh masyarakat.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian ini,maka permasalahan yang akan dibahas dapat

dirumuskan sebagai berikut :

Apakah faktor modal, pengalaman, pendidikan, minat dan bakat berpengaruh positif dalam

berwirausaha.

1.3 Batasan Masalah

Melihat faktor-faktor apa saja yang menjadi pendorong entrepreneur untuk membuka

(23)

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan faktor-faktor

yang mendorong entrepreneur dalam membuka wirausaha pada

bidang makanan di usaha kecil menengah Pajus.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah :

a.Bagi Pelaku Usaha

Sebagai bahan masukan bagi para pengusaha tentang pentingnya mendirikan usaha

dan sebagai informasi untuk mengetahui keunggulan dalam berwirausaha.

b.Bagi Penulis

Hasil penelitian ini bermanfaat sebagai bahan untuk meningkatkan wawasan dan

mengembangkan kemampuan berpikir untuk memperdalam pengetahuan tentang

kewirausahaan dan faktor-faktor pendorongnya.

c.Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman bagi peneliti berikutnya

tentang faktor-faktor seseorang dalam berwirausaha dan dapat menjadi bahan referensi dalam

melakukan penelitian.

d.Bagi Program Studi Ilmu Administarasi Bisnis Fisip Usu

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan referensi dan acuan

serta bahan pembanding dalam penyusunan skripsi ataupun dalam melakukan penelitian

(24)

BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1 Kerangka Teori

Kerangka teori merupakan kemampuan seorang peneliti dalam mengaplikasikan pola

berpikirnya dalam menyusun secara sistematis teori teori yang mendukung permasalahan

penelitian.

Teori adalah kumpulan dari konsep, definisi, dan proposisi-proposisi yang sistematis

yang digunakan untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena atau fakta (Jogiyanto 2004:

39).

Teori berguna menjadi titik tolak atau landasan berpikir dalam memecahkan atau

menyoroti masalah (Effendy 2004:202). Fungsi teori sendiri adalah untuk menerangkan,

meramalkan, memprediksi, dan menemukan keterpautan fakta-fakta yang ada secara

sistematis.

Kerangka pemikiran adalah pondasi utama dimana sepenuhnya proyek penelitian

ditujukan, dimana hal ini merupakan jaringan hubungan antara variabel yang secara logis

diterangkan dan dikembangkan dari perumusan masalah yang telah diidentifikasikan melalui

proses wawancara, observasi, dan survey literatur (Kuncoro 2003:44).

Seorang entrepeneur harus mampu menyusun suatu rencana sekarang dan kedepan

sebagai pedoman dan alat baginya. Membuka usaha dapat membuat seseorang menata masa

depannya dengan penghasilan yang telah di dapat dan tidak tergantung kepada orang lain

(25)

Kerangka penelitian ini mengemukakakan variabel yang mendorong entrepreneur

dalam berwirausaha, yaitu faktor modal (x1), faktor pengalaman(x2), faktor pendidikan(x3)

dan faktor minat dan bakat (x4).

Sedangkan variabel terikatnya adalah faktor yang mendorong entrepeneur dalam

membuka usaha dari nol

a. Modal

Modal adalah sesutu yang sangat dibutuhkan di dalam sebuah usaha , karena salah

satu yang utama di dalam perusahaan adalah hal ini. Modal juga dapat dari berasal

dari pemilik usaha itu sendiri atau yang penambahan dari pihak luar. Modal sangat

besar mempengaruhi dalam jalannya suatu hidupnya usaha. Penentuan modal

yang baik di dalam perusahaan dapat mempengaruhi jalannya usaha.

b. Pengalaman

Adalah sesuatu yang didapatkan oleh seseorang melalui kejadian yang dialaminya

maupun yang dialami oleh orang lain. Pengalaman berguna untuk membentu

invidu lebih berhati-hati dan dapat meminimalisir resiko yang ada dalam dunia

bisnis agar berhasil.

c. Pendidikan

Pada dasarnya pengertian pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Dalam hal bisnis

pendidikan diperlukan bagaimana seorang wirausaha mampu mengendalikan diri,

cerdas dalam mengelola bisnisnya sehingga berhasil serta memiliki ketrampilan

(26)

d. Minat dan Bakat

Bakat adalah sesuatu yang melekat bahkan bisa dibawa sejak lahir sedangkan

minat adalah, motivasi yang hadir dalam diri individu untuk mengembangkan

potensi dan bakat yang dimiliki. Jadi Minat

merupakan faktor yang dapat mengarahkan bakat dan keberadaannya

merupakan faktor utama dalam pengembangan bakat . Minat dan bakat sangat

berperan penting dalam dunia bisnis, dalam menentukan di bidang bisnis yang

akan digeluti dan dikembangkan .

e. Membuka usaha dari nol

Resiko kegagalan pada usaha ini jauh lebih tinggi daripada yang frenchise

maupun membeli usaha yang sudah berjalan, tetapi akan ada kepuasan tersendiri

karena mampu menciptakan sesuatu yang baru dan mengembangkan usaha itu

sendiri dari nol.

2.2 Definisi Wirausaha

Pengertian Kewirausahaan adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan

membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara

yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah

penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian. Jadi, secara

umum pengertian kewirausahaan adalah kegiatan penciptaan bidang usaha yg baru.

Sedangkan menurut Meredith dalam Pandji (2006,45)

(27)

daripadanya dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikansukses” (sumber:

Pandji,Kewirausahaan,Usaha Kecil dan Koperasi.2006;45)

2.3 Karakteristik Wirausaha

Karakteristik wirausaha menurut M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993:

6-7 ) ada delapan karakteristik yang meliputi :

1. Memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang dilakukannya.

2. Lebih memilih risiko yang moderat.

3. Percaya akan kemampuan dirinya untuk berhasil

4. Selalu menghendaki umpan balik yang segera

5. Berorientasi ke masa depan, perspektif, dan berwawasan jauh ke depan

6. Memiliki semangat kerja dan kerja keras untuk mewujudkan keinginannya demi masa

depan yang lebih baik .

7. Memiliki ketrampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan nilai

tambah.

8. Selalu menilai prestasi dengan uang.

Karakteristik seorang wirausaha secara umum adalah :

1. Memiliki sifat keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.

2. Selalu berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan

ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik dan memiliki

inisiatif.

(28)

4. Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka

terhadap saran dan kritik yang membangun.

5. Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan n bisnis yang luas.

6. Memiliki persepsi dan cara pandang yang berorientasi pada masa depan.

7. Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja keras.

8. Berpikir dan bertindak strategik, adaptif terhadap perubahan dalam berusaha mencari

peluang keuntungan termasuk yang mengandung resiko agak besar dan dalam

mengatasi masalah.

9. Selalu berusaha untuk mendapat keuntungan melalui berbagai cara memuaskan

langganan.

10. Berusaha mengenal dan mengendalikan kekuatan dan kelemahan perusahaan (dan

pengusahanya)

11. Selalu berusaha meningkatkan kemampuan dan ketangguhan perusahaan terutama

dengan pembinaan motivasi dan semangat kerja serta pemupukan permodalan

2.4 Keunggulan Wirausaha

Ada beberapa hal penting yang menjadi keunggulan wirausaha,antara lain :

1. Terbuka peluang untuk mendemonstrasikan kemampuan serta potensi seseorang

secara penuh.

2. Terbuka peluang untuk mencapai tujuan yang dikendaki sendiri.

3. Terbuka peluang utnuk mendapatkan manfaat dan keuntungan secara maksimal.

4. Terbuka kesempatan untuk menjadi bos.

5. Terbuka peluang membantu masyarakat dengan usaha-usaha yang konkrit dan

penguantitasan usaha.

(29)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian ini bersifat korelasional, yaitu penelitian yang bertujuan untuk

melihat apakah terdapat hubungan antara dua variabel atau lebih, seberapa besar

hubungannya dan bagaimana arah hubungan tersebut. Penelitian korelasional bertujuan untuk

menyelidiki sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau

lebih variabel lain. Untuk pendekatan penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pendekatan

kuantitatif (quantitavive research). Analisis data kuantitatif adalah pengolahan data dengan

kaidah kaidah matematik terhadap data angka atau numeric.

Melalui metode kuantitatif akan diperoleh signifikansi hubungan antara variabel yang

diteliti dan akan membuktikan hubungan kausal antara varibel dependen dengan variabel

independen. Dimana dalam penelitian ini akan dijelaskan secara asosiatif hubungan

variabel-variabel terkait.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Pajak Usu Jl.Jamin Ginting P.Bulan Medan Sumatera

Utara.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas : objek/subjek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono,2012:15).

Dalam penelitian ini yang dijadikan populasi adalah sebanyak 64 responden dari

(30)

3.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

(Sugiyono,2012:116). Untuk menentukan sampel pada peneltian ini, teknik yang dipilih

dalam penelitian ini adalah teknik probability sampling yang memberikan peluang yang

sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Menurut

Azuar (2013:56) teknik probability sampling yang dipakai adalah teknik simple random

sampling yaitu metode penarikan sampel apabila karakteristi/ciri dari anggota populasi yang

sama (homogen)

Untuk menentukan besar sampel yang diperlukan, maka digunakan rumus slovin, sebagai

berikut:

n =

1+��2

Keterangan:

n = Besar sampel yang diinginkan

N = Jumlah Populasi

e = estimator proporsi populasi

Dengan margin error sebesar 1% sehingga jumlah sample menjadi

n =

1+�2 n = 64

1+64(0.1)2 = 63,59 orang. Dibulatkan menjadi 64 orang.

3.4 Hipotesis

Hipotesis adalah dugaan atau jawaban sementara dari pertanyaan yang ada pada

perumusan masalah penelitian.(Juliandi Azuar 2013:47).

Hipotesis atau jawaban sementara atas permasalahan yang dikemukakan adalah sebagai

(31)

1. Ha : Terdapat pengaruh modal, pendidikan, pengalaman dan minat bakat terhadap

keputusan memulai usaha kecil menengah.

2. H0 : Modal, pendidikan,pengalaman dan minat bakat tidak berpengaruh terhadap

keputusan memulai usaha kecil menengah.

3.5 Definisi Konsep

Untuk mendapatkan batasan yang jelas dari masing-masing konsep yang diteliti, maka

dalam hal ini penulis mengemukakan definisi konsep pada penelitian ini :

a.variable independen (x) terdiri dari faktor modal (x1), pengalaman(x2), pendidikan(x3),

minat dan bakat(x4).

b.variabel dependen (y) yakni memulai usaha dari nol.

c.responden penelitian adalah pemilik usaha kecil menengah makanan di pajus.

3.6 Definisi Operasional

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang diteliti,yaitu terdiri dari :

a.Varibel bebas (independent variable)

Adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat. Dengan kata lain variabel bebas

adalah sesuatu yang menjadi sebab terjadinya nilai pada variabel terikat.(Juliandi Azuar

2013:26)

Adapun yang menjadi variabel bebas dikelompokkan menjadi 2 kelompok

besar,yaitu:

(32)

Yaitu (x1) sejumlah dana yang dikeluarkan pengusaha utnuk menjalankan aktivitas

usahanya.

II.Modal Intelektual

Pengalaman (x2) yaitu suatu pengalaman pribadi pengusaha tersebut atau pengalaman orang

lain merupakan yang telah berhasil dalm melakukan usaha.

Pengalaman ini merupakan pedoman atau guru agar tidak melakukan kesalahan dalam

menjalannkan usahanya nanti.

Pendidikan (x3) yaitu keahlian dan teknik-teknik yang diperoleh oleh wirausahawan dalam

berwirausaha.

Minat dan bakat (x4) yaitu rasa ketertarikan pada suatu bidang tertanam dalam dirinya. Minat

juga dapat tumbuh setelah dipelajari dengan berbagai cara.

b.Variabel Terikat (Dependent Variabel)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi, terikat, tergantung oleh variabel

lain yakni bebas. Variabel ini biasanya menjadi perhatian utama oleh peneliti (Juliandi Azuar

2013:26).

Adapun yang menjadi variabel terikat adalah membuka usaha dari nol (y).

Tabel 1.1

Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Indikator Skala ukur

(33)

membangun usaha

Pendidikan Latar belakang

pendidikan yang

Minat dan bakat Ketertarikan

(34)

suatu usaha c.Menambah

pengetahuan

Sumber :(Pandji 2002 dan Kasmir 2006 dikelola oleh penulis)

Tabel 1.2 Kerangka Berpikir

(sumber : Pandji 2002 dan Retno 2008 dikelola oleh penulis)

Dalam penelitian ini penulis menggabungkan variabel x pada variabel y no.3, karena

objek penelitian di Pajus lebih banyak menggunakan model nomor 3 dengan kombinasi

variabel intervening (antara), yaitu variabel yang menjadi perantara hubungan variabel bebas

dan variabel terikat (Juliandi Azuar 2013:28). Variabel ini secara teoritis dapat juga diartikan

sebagai memperlemah dan memperkuat hubungan antar variabel tetapi tidak dapat diukur &

diamati.

1.MODAL

2.PENDIDIKAN

3.PENGALAMAN

4.MINAT DAN

BAKAT

1.FRENCHISE

2.MEMBELI BISNIS YANG SUDAH BERJALAN

(35)

Tabel 1.3

Rumusan Kerangka Berpikir

variabel bebas

variabel independen variabel dependen

Variabel Intervening (antara)

MEMBUKA USAHA DARI NOL

1.MODAL

2.PENDIDIKAN

3.PENGALAMAN

4.MINAT DAN

BAKAT

JENIS KELAMIN

USIA

(36)

3.7 Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari latar belakang penelitian,sejarah tempat penenlitian,

gambaran lokasi , rumusan masalah , batasan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian.

BAB II : KERANGKA TEORI

Bab ini berisi tentang teori-teori terdahulu yang mendukung penelitian

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini terdiri dari jenis penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel,

teknik pengumpulan data dan tekhnik analisis data.

BAB IV : HASIL PENELITIAN

Bab ini berisi deskripsi lokasi penelitian , penyajian data-data yang diperoleh

selama penelitian di lapangan , analisa data serta pembuktian hipotesis dalam

penelitian ini.

BAB V : PENUTUP

Bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang diambil dari penelitian yng akan

(37)

3.8 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah paling strategis dala penelitian karena

tujuan utama penelitian adalah memperoleh data. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan

berbagai sumber dan cara.

Pengumpulan data berdasarkan sumber datanya dibagi dua,yaitu :

1.Sumber Primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul

data

2.Sumber data sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung kepada pengumpul data

misalnya orang lain dan dokumen.

Pengumpulan data berdasarkan teknik pengumpulan data dibagi tiga,yaitu:

1. Penyebaran angket (Kuisioner)

Suatu pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan tertulis kepada responden

untuk diisi guna mendapatkan informasi dalam rangka memperoleh data yang dibutuhkan

untuk keperluan penelitian.

2. Studi Pustaka

Mengumpulkan data-data melalui informasi dari buku-buku, tulisan ilmiah, dan internet yang

memilki relevansi dengan penelitian.

3. Wawancara

Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara tidak terstruktur dengan pemilik usaha dan pihak

pengelola lokasi penelitian.

3.9 Teknik Pengumpulan Skor

Dalam penelitian ini,penulis menggunakan angket/kuisioner bersikan pertanyaan

tertulis yang diberikan kepada responden untuk dikumpulkan datanya pada salah satu atau

(38)

2007:189). Untuk mengindari responden pada jawaban yang netral,sehingga peneliti

meggunakan Skala Likert dalam pengukuran variabel bebas dan variabel terikatnya ,yaitu

Sangat Setuju (SS), Setuju(S), Tidak Setuju(TS), Sangat Tidak Setuju(STS)

Tabel 2.1 Skala Likert

No Jawaban Skor

1 Sangat setuju 4

2 Setuju 3

3 Tidak setuju 2

4 Sangat tidak setuju 1

(Sumber Sugiyono :2013)

Kemudian untuk menentukan kategori jawaban responden terhadap masing-masing

alternatif apakah dinilai sangat tinggi, tinggi, rendah, atau sangat rendah terlebih dahulu

ditentukan dengan skala interval sebagai berikut:

skala interval = skor tertinggi-skor terendah

banyaknya bilangan

maka diperoleh

I = 4-1 = 0,75

4

Dengan demikian dapat ditentukan kategori jawaban dari masing-masing variabel

yang dinilai,yaitu :

Skor untuk kategori sangat tinggi =3,26 – 4,00

(39)

Skor untuk kategori rendah = 1,26 – 2,25

Skor untuk kategori sangat rendah = 0,25 - 1,25

Pada tahap selanjutnya utnuk mengetahui kategori jawaban yang diberikan oleh

masing-masing responden, apakah termasuk dalam kategori sangat tingi, tinggi, rendah, atau

sangat rendah dapat dilakukan dengan melakukakn pembagian jumlah keseluruhan dari nilai

yang didapat utnuk setiap pertanyaan terhadap jumlah total pertanyaan yang diberikan.

3.10 Teknik Analisis Data

Metode Uji Instrumen

A.Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk menguji kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.

Sebuah instrumen dinyatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan serta

mampu mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto 2002:144)

Item-item pertanyaan dalam kuisioner disusun sesuai dengan kriteria-kriteria yang

dirujuk dari teori-teori sehingga bisa menghasilkan instrumen yang benar dan rasional.

Setelah didapat dari hasil instrumen tersebut, maka dapat digunakan pengujian validitas

secara statistik dengan menggunakan rumus product moment

r =n ∑ xy ─(∑x)(∑y)

√(n∑x2 ─(∑x)2) (n∑y2─(∑y)2) Dengan keterangan :

r= koefisien korelasi antara variabel x dan y

n=jumlah responden uji coba

x=skor setiap item

y=skor seluruh responden uji coba

(40)

1. Korelasikan skor-skor suatu nomor angket dengan skor total seluruh item.

2. Jika nilai korelasi(r) yang diperoleh adalah positif, kemungkinan butir yang diuji

tersebut adalah valid.

3. Namun walaupun positif, perlu pula nilai korelasi (r) yang dihitung tersebut dilihat

signifikan tidaknya. Artinya adalah dengan membandingkan nilai koelasi yakini r

hitung dengan nilai r tabel. Apabila nilai r hitung > r tabel, maka butir instrumen r

tersebut signifikan, dengan demikian artinya butir instrumen adalah valid. Dan jika

ada butir instrumen yang tidak valid artinya tidak layak untuk dijadikan sebagai item

di dalam instrumen penelitian dan dibuang dari instrumen angket.

Pengujian akan dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS.Umumnya

dalam penelitian yang dipilih adalah 0,05. Jika nilai Sig < α 0,05 ,maka suatu item instrumen yang diuji korelasinya adalah valid.

B. Uji Reliabilitas

Relibilitas memiliki berbagai nama lain diantaranya adalah keterpercayaan, kestabilan

dan kehandalan. Tujuan pengujian reliabilitas adalah untuk melihat apakah instrumen

penelitian merupakan instrumen yang dapat dipercaya. Jika variabel penelitian menggunkaan

instrumen yang handal dan dapat dipercaya maka hasil penelitian juga memilki tinggat

kepercayaan yang tinggi (Juliandi Azuar 2013:83).

Pengujian reliablitas dapat menggunkan salah satu teknik , misalnya Split Half,

dengan cara sebagai berikut :

1.Belah instrumen menjadi 2 bagian (instrumen bernomor ganjil dan genap)

2.Korelasikan skor-skor total ganjil, dengan skor-skor total genap dengan statistik koreasi

product moment (r)

3.Masukkan nilai korelasi (r) yang diperoleh ke dalam rumus Spear Brown.

(41)

4.Jika nilai koefisien reliablitas (Spearman Brown/n) >/ 0,6 maka instrumen memiliki

reliabilitas yang baik/terpercaya ( (Nunnaly dalam Ghozali dan Castellan,2005).

Rumus Spearman Brown adalah sebagai berikut :

ri = 2r

1+r

Pengujian penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS

. Jika nilai koefisien reliabilitas (Cronnbach’s Alpha) > 0,6 maka instrumen memiliki

reliabilitas yang baik (Nunnaly dalam Ghozali,2005) atau

dengan kata lain terpercaya.

3.11 Metode Analisis Data a.Uji Asumsi Klasik

Model regresi berganda ini terdiri dari uji normalitas, uji multikoneritas, dan

autokorelasi. Pada penelitian ini tidak digunakan uji autokorelasi hanya digunakan pada

penelitian ini tidak digunakan uji aurokorelasi karena hanya digunakan khusus untuk time

series.

1.Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan hanya untuk melihat apakah dalam model regresi ,variabel

indepeden dan variabel dependent.

2.Uji Multikolinearitas

Uji multilinearitas digunakan utnuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan

adanya korelasi yang kuat antar variabel independen (Arif,1993). Model regresi yang baik

adalah tidak korelasi antar variabel independen. Dalam buku azuar (2013:175), cara yang

(42)

faktor inflasi harian (Varian Inflasi Factor) yang tidak melebihi 4 atau 5. Jika nilai VIF tidak

melebihi 5, maka tidak terjadi multilinearitas antar variabel independen.

3.Heterokedasitas

Uji heterokedasitas digunakan untuk melihat apakah dalam suatu mode regresi, terjadi

ketidaksamaan varan residul pada suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi

yang baik adalah tidak terjadi heterokedasitas. Cara mendeteksinya adalah dengan melihat

ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot yng disajikan yaitu terlihat titik-titik

menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas serta tersebar baik

diatas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y, hal ini artinya adalah tidak terjadi

heterokedasitas. Jika variasi residual dari suatu pengamatan lain sama atau tetap, maka

disebut heterodasititas.

b.Analisis Regresi Berganda

Apabila model regresi berganda sudah bebas dari masalah asumsi klasik,maka regresi

boleh dilanjutkan utnuk dianalisis. Untuk mengetahui pengaruh variabel dependen dengan

variabel independen, maka digunakan rumus analisis regresi berganda yaitu :

Y =a+b1x1+b2X2+b3x3+b4x4+b5x5+e

Keterangan : Y=konstanta entrepeneur

A =konstanta

B1 = koefisien regresi modal

B2 = koefisien regresi pengalaman

B3 =koefisien regresi pendidikan

B4 = koefisien regresi minat dan bakat

(43)

X2 = Variabel pengalaman

X3 = Variabel pendidikan

X4 = variabel minat dan bakat

c. Pengujian Hipotesis

1.Uji T (Uji Parsial)

Uji T digunakan untuk menunjukkan apakah suatu variabel independen secara

individual mempengaruhi variabel dependen (Ghozali dalam azuar, 2013).

Pengujian dilakukan dengan menggunakan signifikan level 0,05 ) (α= 5%) .Penerimaan atau

penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria :

a. Jika nilai signifikan > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak signifikan).

Ini berarti secara parsial variabel independen tidak mempunyai pengaruh secara

signifikan terhadap variabel dependen.

b. Jika nilai signifikan ≤ 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi signifikan). Ini berarti secara parsial variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap variabel deependen.

2. Uji F (Uji Serempak)

Digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Derajat kepercayaan yang digunakan

adalah 0,05 (Azuar,2013:180). Kriteria penerimaan/penolakan adalah sebagai berikut:

a.jika F-hitung > F-tabel, maka Ho diterima

b.jika F-hitung < F-tabel, maka Ho ditolak

d.Koefisien Determinasi

Determinan digunakan untuk melihat seberapa besar penagruh variabel bebas

(44)

besarnya variabel bebas yang diteliti yaitu variabel modal, pengalaman, pendidikan, minat

dan bakat terhadap variabel memulai usaha.

Jika koefisien (R2) semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa

pengaruh variabel bebas adakah besar terhadap digunakan variabel terikat. Hal ini berarti

model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap

varibel terikat. Sebaliknya jika koefisien determinasinya semakin kecil (mendekati nol) maka

(45)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Usaha Makanan di Pajus

Usaha makanan merupakan bisnis yang saat ini benar-benar sudah menjamur, tidak

saja dikota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta saja tetapi Medan juga

menjadi salah satu kota kuliner. Bisnis ini bahkan sudah menjadi bisnis yang paling empuk

untuk dijadikan sumber mata pencaharian diberbagai daerah- daerah. Berbagai jenis makanan

sekarang sudah banyak muncul dengan segala keunikan rasa dan namanya masing-masing.

Perkembangan bisnis makanan ringan di Medan sendiri mulai mengalami peningkatan

beberapa tahun belakangan ini. Ini dikarenakan banyaknya inovasi jenis jajanan yang

memiliki keunikannya masing-masing dengan harga jajanan yang murah, sehingga dapat

dijangkau oleh berbagai macam lapisan masyarakat. Pemilihan lokasi usaha makanan juga

yang strategis juga menjadi modal yang sangat berharga bagi keberhasilan suatu usaha.

Sehingga banyak sekali kita jumpai tempat usaha berada di dekat kampus, terutama di

kawasan Jalan Padang Bulan dan Dr. Mansyur.

Berdasarkan pengamatan peneliti di lapangan bahwa di daerah Padang Bulan ini

merupakan daerah yang cukup ramai oleh anak-anak remaja dan juga mahasiswa/mahasiswi

serta pelajar sampai pada masyarakat umum, baik yang berdomisili di daerah Padang Bulan

maupun hanya jalan-jalan atau hanya lewat saja.

Daerah yang ramai oleh masyarakat umum merupakan sebuah peluang besar bagi

wirausaha untuk membuka usahanya,sehingga lokasi ini menjadi tempat yang

(46)

perbelanjaan yang biasanya di kenal dengan nama Pajus Karona. Pajus Karona ini merupakan

salah satu pengganti dari Pajak USU (PAJUS) yang terbakar pada tahun 2010. Lokasi Pajus

Karona yang sangat strategis ini merupakan lokasi yang sangat potensial dalam membuka

wirausaha dengan keramaian pengujung yang rata-rata mencapai sepuluh ribu pengunjung

perharinya hanya untuk pengunjung yang menggunakan parkiran belum termasuk yang tidak

menggunakan kendaraan.

4.2.Penyajian Data

4.2.1. Uji Instrumen

4.2.1.1 Uji Validitas dan Reabilitas

a.Uji Validitas

uji validitas berguna untuk mengetahui kelayakan butir-butir pertanyaan yang

diajukan dalam kuisioner. Uji ini dilakukan untuk mengukur data yang didapat, apakah

butir-butir pertanyaan yang diajukan dalam kuisioner mampu menjawab pertanyaan. Uji validitas

dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan program spss. Dimana kriteria dalam

menentukan valid tidaknya suatu kuisioner adalah apabila nilai total koefisien item

pertanyaan masing-masing variabel melebihi signifikansi (0,05) maka pertanyaan tersebut

tidak valid. Nilai koefisien harus lebih kecil daripada nilai signifikansi yang telah ditentukan

yaitu 0,05 maka item pertanyaan tersebut dinyatakan valid.

Pengujian ini dilakukan dengan menyebarkan kuisioner kepada 64 orang responden

yang membuka usaha kecil menengah untuk makanan dan minuman di Pajus Karona.

(47)

Tabel 4.1 Uji Validitas Faktor Modal, Pengalaman, Pendidikan,Minat(Bakat) dan Memulai Usaha Kecil Menengah

Correlations

Total

X1.

1

Pearson Correlation .784**

Sig. (2-tailed) .000

N 64

X1.

2

Pearson Correlation .684**

Sig. (2-tailed) .000

N 64

X1.

3

Pearson Correlation .779**

Sig. (2-tailed) .000

N 64

X2.

1

Pearson Correlation .798 **

Sig. (2-tailed) 000

N 64

X2.2 Pearson Correlation . 850**

Sig. (2-tailed) .000

N 64

X3.1 Pearson Correlation .709**

(48)

N 64

X3.2 Pearson Correlation .775**

Sig. (2-tailed) .000

N 64

X3.3 Pearson Correlation .791**

Sig. (2-tailed) .000

N 64

X4.1 Pearson Correlation .853**

Sig. (2-tailed) .000

N 64

X4.2 Pearson Correlation .837**

Sig. (2-tailed) .000

N 64

X4.3 Pearson Correlation .788**

Sig. (2-tailed) .000

N 64

Y1.1 Pearson Correlation .731**

Sig. (2-tailed) .000

N 64

Y2.2 Pearson Correlation .657**

(49)

N 64

Y3.3 Pearson Correlation .752**

Sig. (2-tailed) .000

N 64

Y4.4 Pearson Correlation .718**

Sig. (2-tailed) .000

N 64

Total Pearson Correlation 1

Sig. (2-tailed)

N 64

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber : Hasil Penelitian (Februari 2014),diolah.

Kriteria untuk menarik kesimpulan uji validitas adalah apabila nilai sig.(2-tailed)

lebih kecil dari 0,05 maka kuisioner tersebut adalah valid dan sebaliknya nilai sig. (2-tailed)

lebih besar dari 0,05 maka kuisioner tersebut tidak valid.

Tabel 4.2 Analisis Uji Validitas Modal, Pengalaman, Pendidikan, Minat(Bakat) dan Memulai Usaha Kecil Menengah

No Sig.(2-tailed) Alpha (α) Keterangan

1 0,000 0,05 Valid

2 0,000 0,05 Valid

(50)

4 0,000 0,05 Valid

5 0,000 0,05 Valid

6 0,000 0,05 Valid

7 0,000 0,05 Valid

8 0,000 0,05 Valid

9 0,000 0,05 Valid

10 0,000 0,05 Valid

11 0,000 0,05 Valid

12 0,000 0,05 Valid

13 0,000 0,05 Valid

14 0,000 0,05 Valid

15 0,000 0,05 Valid

Sumber : Hasil Penelitian (Februari, 2014), diolah.

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa dari 15 pertanyaan pada variabel

modal,pengalaman,pendidikan,minat(bakat) dan memulai usaha kecil menengah dinyatakan

valid karena sig.(2-tailed) lebih dari nilai signifikansi yang ditetapkan yaitu 0,05.

b.Uji Reabilitas

Uji Reabilitas berguna untuk melihat apakah instrumen penelitian (dalam hal ini

kuisioner) merupakan instrumen yang handal dan dapat dipercaya. Suatu variabel dinyatakan

reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha lebih besar daripada 0,6 dan sebaliknya jika

nilai Cronbach Alpha lebih kecil daripada 0,6 yang telah ditetapkan maka kuisioner tersebut

(51)

4.3 Uji Reabilitas Modal, Pengalaman,Pendidikan,Minat(Bakat) dan Memulai Usaha Kecil Menengah

Variabel Cronbach’s Alpha N of items

X1 ,795 4

X2 ,849 3

X3 ,806 4

X4 ,828 4

Y ,783 5

Sumber : Hasil Penelitian (Februari, 2014), diolah.

Berdasarkan tabel 4.3 diatas, 15 pertanyaan untuk indikator modal, pengalaman,

pendidikan, minat(bakat) dan memulai usaha kecil menengah dinyatakan reliabel karena nilai

dari Cronbach’s Alpha lebih besar dari nilai yang ditetapkan yaitu 0,6.

4.2.2 Identitas Responden

Responden dalam penelitian ini adalah seluruh total populasi yang membuka usaha

kecil menengah makanan dan minuman yang ada di Pajus Karona. Karakteristik responden

dalam penelitian ini mencakup jenis kelamin, usia, jenis usaha, pendidikan terakhir serta

(52)

a.Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.4

Jenis Kelamin Responden Jenis kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Laki-laki 32 50.0 50.0 50.0

Perempuan 32 50.0 50.0 100.0

Total 64 100.0 100.0

Sumber : Hasil Penelitian (Februari, 2014),diolah.

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa rasio laki-laki sama besarnya dengan responden

perempuan. Responden laki-laki sebanyak 32 orang atau sebesar 50% dan responden

perempuan adalah 32 atau sebesar 50%. Adapun persentase perbandingan antara laki-laki dan

perempuan dapat dilihat pada diagram dibawah ini

Berdasarkan jenis kelamin responden tersebut dapat memberikan gambaran bahwa

tidak ada terdapat perbedaan yang mencolok antara laki-laki dan perempuan dalam membuka

usaha atau untuk menjadi seorang entrepreneur. Laki-laki maupun perempuan memiliki

kapasitas yang sama dalam membuka usaha kecil.

Data ini menjadi pertimbangan bagi entrepreneur yang membuka usaha di Pajus

untuk mengembangkan usahanya lebih lagi baik laki-laki maupun perempuan, karena tidak

(53)

b.Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia Responden

tabel 4.5 Usia Responden

Usia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 20-24 2 3.1 3.1 3.1

25-29 26 40.6 40.6 43.8

30-34 18 28.1 28.1 71.9

35-39 11 17.2 17.2 89.1

40-44 6 9.4 9.4 98.4

>44 1 1.6 1.6 100.0

Total 64 100.0 100.0

Hasil Penelitian (Februari,2014), diolah.

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa responden berusia 20-24 sebanyak 2 responden

(3,1%), usia 25-29 tahun sebanyak 26 responden (40,6%), usia 30-34 sebanyak 18 responden

(28,1%), usia 35-34 sebanyak 11 responden (17,2%), usia 40-44 6 sebanyak 6 responden

(9,4%) dan > 44 sebanyak 1 respnden (1,6%). Dari hasil ini dapat dilihat bahwa responden

yang paling banyak berusia 25-29 dan kemudian diikuti dengan yang berusia 30-34 tahun.

Hal ini mengindikasikan bahwa entrepreneur yang paling maksimal bekerja adalah pada usia

25-29 tahun, dimana pada usia ini masih memiliki banyak energi dan kreatifitas utnuk

Gambar

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa latar belakang pendidikan SD sebanyak 1 responden
Tabel 4.7
Tabel 4.10 diatas menunjukkan bahwa yang menjawab Tidak Setuju ada sebanyak 15
Gambar persentase jawaban responden
+7

Referensi

Dokumen terkait