• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH DEBIT GAS ARGON DAN KUAT ARUS PADA SAMBUNGAN LAS TERHADAP KEKUATAN TARIK DENGAN PENGELASAN GMAW

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH DEBIT GAS ARGON DAN KUAT ARUS PADA SAMBUNGAN LAS TERHADAP KEKUATAN TARIK DENGAN PENGELASAN GMAW"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

I. Pendahuluan: Pengelasan GMAW dan Permasalahan Retak Las

Skripsi ini, berjudul "Pengaruh Debit Gas Argon dan Kuat Arus pada Sambungan Las Terhadap Kekuatan Tarik dengan Pengelasan GMAW", oleh Ashari Ismawan (2010), membahas pentingnya kualitas pengelasan dalam konstruksi. Pengelasan, khususnya metode Gas Metal Arc Welding (GMAW), diaplikasikan secara luas pada berbagai konstruksi seperti perkapalan, jembatan, dan rangka baja. Penulis menekankan risiko retak pada sambungan las yang dapat membahayakan keamanan konstruksi. Retak ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk pengerasan zona heat affected zone (HAZ) akibat komposisi kimia material, tegangan pada sambungan, dan difusi hidrogen dari logam las. Difusi hidrogen merupakan perhatian utama karena dapat menyebabkan kerapuhan. Penulis menjelaskan bahwa penggunaan gas pelindung, seperti argon, dalam proses GMAW efektif untuk mencegah penyerapan hidrogen oleh logam cair selama pengelasan, sehingga mengurangi risiko retak. Keuntungan GMAW, seperti konsentrasi busur yang tinggi, efisiensi, dan ketangguhan tinggi, juga dijelaskan. Namun, kualitas pengelasan GMAW dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti besarnya arus las dan jenis elektroda yang digunakan, yang secara langsung berdampak pada kekuatan tarik sambungan las. Skripsi ini bertujuan untuk meneliti pengaruh debit gas argon dan kuat arus terhadap kekuatan tarik sambungan las dengan metode GMAW. Kesimpulannya, penulis mengajukan sebuah penelitian untuk menyelidiki hubungan langsung antara parameter pengelasan (debit gas argon dan kuat arus) dengan kekuatan tarik hasil lasan, dengan fokus pada pencegahan retak melalui kontrol kualitas pengelasan.

II. Metode GMAW dan Pengaruh Debit Gas Argon

Bagian ini akan membahas lebih detail tentang proses pengelasan GMAW dan peran debit gas argon dalam mempengaruhi kualitas lasan. Metode GMAW menggunakan gas pelindung, seperti argon, untuk mencegah oksidasi dan kontaminasi logam cair selama proses pengelasan. Debit gas argon yang tepat sangat krusial untuk memastikan perlindungan yang efektif terhadap logam cair. Debit yang terlalu rendah dapat menyebabkan oksidasi dan pori-pori pada lasan, mengurangi kekuatan tarik. Sebaliknya, debit yang terlalu tinggi dapat menyebabkan turbulensi pada busur las, mengganggu proses pencampuran logam dan menurunkan kualitas lasan. Penulis skripsi ini kemungkinan akan menyelidiki kisaran optimal debit gas argon untuk mendapatkan kekuatan tarik maksimum. Hal ini penting karena efisiensi penggunaan gas argon dan kualitas lasan sangat berkaitan erat. Penggunaan argon yang berlebihan tidak hanya tidak efisien dari segi biaya, tetapi juga dapat mengganggu stabilitas busur dan menurunkan kekuatan tarik hasil pengelasan. Oleh karena itu, pemilihan debit gas argon yang tepat merupakan parameter penting dalam optimasi proses pengelasan GMAW untuk mendapatkan sambungan las yang kuat dan tahan lama. Penelitian ini diharapkan menghasilkan data empiris mengenai hubungan antara debit gas argon dan kekuatan tarik hasil pengelasan, sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam menentukan parameter pengelasan yang optimal.

III. Pengaruh Kuat Arus pada Kekuatan Tarik

Kuat arus dalam pengelasan GMAW berperan sebagai sumber panas yang menentukan penetrasi dan luas daerah yang terpengaruh oleh panas (HAZ). Kuat arus yang rendah akan menghasilkan penetrasi yang dangkal dan kurangnya peleburan yang sempurna antar logam dasar, sehingga kekuatan tarik sambungan las akan rendah. Sebaliknya, kuat arus yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan peleburan yang berlebihan, bahkan dapat menyebabkan terbakar atau cacat lainnya pada logam dasar. Hal ini juga akan menurunkan kekuatan tarik dan meningkatkan kemungkinan retak. Oleh karena itu, diperlukan penentuan kuat arus yang optimal untuk mendapatkan kualitas lasan yang baik dan kekuatan tarik yang maksimal. Penulis skripsi ini kemungkinan akan mengkaji hubungan antara variasi kuat arus dengan kekuatan tarik hasil lasan, serta menyelidiki pengaruhnya terhadap mikrostruktur lasan dan zona HAZ. Analisis mikrostruktur akan memberikan pemahaman lebih mendalam tentang mekanisme kegagalan lasan dan bagaimana parameter pengelasan mempengaruhi sifat mekanik hasil lasan. Dengan demikian, studi ini diharapkan memberikan panduan praktis dalam menentukan kuat arus optimal untuk berbagai ketebalan logam dan jenis material yang berbeda, yang bertujuan untuk meningkatkan kekuatan tarik sambungan las dan memastikan keamanan konstruksi.

IV. Kesimpulan dan Aplikabilitas

Skripsi ini diharapkan menghasilkan data empiris tentang pengaruh debit gas argon dan kuat arus terhadap kekuatan tarik sambungan las GMAW. Temuan ini akan sangat bermanfaat bagi para teknisi dan insinyur pengelasan dalam menentukan parameter pengelasan yang optimal untuk berbagai aplikasi. Dengan menentukan parameter yang tepat, dapat dihasilkan sambungan las dengan kekuatan tarik maksimum dan meminimalkan resiko retak. Hasil penelitian ini dapat diimplementasikan secara langsung di lapangan, meningkatkan efisiensi dan kualitas pengelasan, serta meningkatkan keamanan konstruksi. Data yang diperoleh dapat digunakan sebagai dasar untuk membuat standar prosedur pengelasan (Welding Procedure Specification/WPS) yang lebih baik. Lebih lanjut, pemahaman yang lebih mendalam tentang pengaruh debit gas argon dan kuat arus terhadap mikrostruktur dan sifat mekanik lasan dapat membuka jalan bagi pengembangan teknik pengelasan yang lebih canggih dan efisien di masa mendatang. Penelitian ini juga dapat menjadi dasar untuk penelitian lebih lanjut, misalnya dengan mempertimbangkan variabel lain seperti jenis elektroda, kecepatan pengelasan, dan jenis material yang dilas. Secara keseluruhan, skripsi ini memiliki nilai praktis yang tinggi dan berkontribusi pada peningkatan kualitas dan keamanan konstruksi yang menggunakan teknik pengelasan GMAW.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui pengaruh arus pengelasan terhadap kekuatan tarik lasan baja paduan rendah hasil pengelasan SMAW dengan elektroda E7016.. Untuk mengetahui arus pengelasan optimum

Kondisi optimal pengaruh variasi aliran gas pelindung pada pengelasan GMAW (gas metal arc welding) terhadap laju korosi sambungan butt joint double v groove pada pelat aluminium

Kondisi optimal pengaruh variasi aliran gas pelindung pada pengelasan GMAW (gas metal arc welding) terhadap laju korosi sambungan butt joint double v groove pada pelat aluminium

Dari hasil penelitian dan pembahas- an dapat disimpulkan bahwa variasi kuat arus dan debit aliran gas pelindung pe- ngelasan aluminium 5083 pada posisi 1G pengelasan

Hasil dari olah data dan pembahasan yang telah dilakukan pada pengujian tarik material bahan yang telah dilakukan terhadap pengelasan metal inert gas, maka pada

Abstrak: Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh arus pengelasan terhadap kekuatan tarik dan energi nilai impak dari hasil pengelasan las TIG dengan sambungan dari material AISI 304

“Pengaruh Voltage Pada Gas Metal Arc Welding (Gmaw) Terhadap Struktur Mikro Dan Kekuatan Tarik Pada Baja St 60 Dengan Sambungan Tirus Tunggal” dengan tepat waktu. Adapun tujuan

Hasil: Berdasarkan hasil temuan menunjukan dari 3 variabel bebas diameter elektroda dan pola pengelasan dengan variasi kuat arus las mempunyai pengaruh ketiganya terhadap variable