• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sel Surya Berpembangkit Elektron dari Klorofil Jagung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sel Surya Berpembangkit Elektron dari Klorofil Jagung"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

i HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Kegiatan : Sel Surya Berpembangkit Elektron dari Klorofil Jagung

2. Bidang Kegiatan : ( ) PKM-AI (√) PKM-GT

Bidang Teknologi 3. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap : Mudho Saksono

b. NIM : F14070071

c. Jurusan : Teknik Pertanian

d. Universitas/Institut/Politeknik : Institut Pertanian Bogor e. Alamat Rumah dan No. Tel./ HP : Jl. Melalti IV/ 19

Perumnas Ngronggo Kediri, 64127

f. Aalamt Email : mudhosaksono@yahoo.co.id

4. Anggota Pelaksana Kegiatan/ Penulis : 2 orang 5. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap : Jajang Juansah, M.Si

b. NIP : 19771020200501 1002

c. Alamat Rumah/ Tel./ HP : Cibanteng Proyek/ 08121918444

Menyetujui Bogor, Maret 2011

Ketua Program Studi Ketua Pelaksana Kegiatan Pembimbing Unit Kegiatan Mahasiswa

(Dr.Ir. Irzaman Husein, M.Si) (Mudho Saksono) NIP. 19630708199512 1001 NIM. F14070071

Wakil Rektor III Bidang Dosen Pendamping Akademik & Kemahasiswaan

(2)

ii KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas

karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan Program Kreativitas Mahasiswa

Gagasan Tertulis dengan judul “ Sel Surya Berpembangkit Elektron dari Klorofil Jagung “. Program ini bertujuan sebagai alternatif untuk mengatasi krisis energi. Penulis juga mengucapkan terimakasih atas kepada pihak-pihak

yang telah memberi bantuan dalam hal inspirasi, diantaranya:

1. Bapak Jajang Juansah selaku pembimbing yang telah memberikan

bimbingan dan motivasi.

2. Keluarga dan teman-teman penulis yang menjadi inspirasi penulisan.

Semoga usulan penelitian ini dapat bermanfaat. Kritik beserta saran

penulis harapkan untuk hasil yang lebih baik.

Bogor, Maret 2011

(3)

iii DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

RINGKASAN... v

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 Tujuan ... 1

GAGASAN Sel Surya ... 1

Jagung ... 2

Klorofil... 3

Klorofil sebagai Pembangkit Elektron... 3

Kelebihan Sel Surya dari Klorofil ... 6

KESIMPULAN ... 7

DAFTAR PUSTAKA ... 8

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... 9

(4)

iv DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Contoh Sel Surya... 4

Gambar 2. Sel Surya dengan 36 sel ... 5

Gambar 3. Susunan Sel Surya ... 6

Gambar 4. Contoh Instalasi Sel Surya ... 6

(5)

v RINGKASAN

Krisis energi yang dialami Indonesia akhir-akhir ini terjadi merupakan

suatu masalah klasik yang telah kita alami. Ketergantungan pembangkit listrik

terhadap air yang selama ini telah terjadi menjadi penyebabnya, pada saat

terjadinya perubahan iklim yang menyebabkan terjadinya krisis air pada

pembangkit listrik di Indonesia menjadi masalah tersendiri. Indonesia ialah negara

yang kaya akan anugrah dari Tuhan terutama dalam hal kekayaan alam. Mulai

dari air, angin, panas bumi, hingga energi yang paling besar yang ada di galaksi

Bima Sakti yakni energi matahari. Ini ialah suatu ironi bagi kita.

Matahari ialah sumber energi yang paling besar yang ada di galaksi kita.

Pada saat mencapai bumi energi matahari banyak yang tersia-siakan, oleh karena

itu perlu kta manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Sel surya ialah salah satu bentuk

pemanfaatan energi matahari yang mencapai bumi. Sel surya ialah suatu device yang mengkorversi energi matahari menjadi energi listrik. Selama ini sel surya

yang ada mengunakan bahan pembangkit elektron adalah zat semikonduktor.

Bahan semi konduktor tergolong bahan yang mahal, oleh karena itu adanya suatu

terobosan yang dapat meminimalisasi biaya produksi. Bahan semikonduktor yang

ada dapat tergantikan dengan bahan yang ada di alam, yakni klorofil.

Klorofil ialah bahan yang ada di alam yang dapat mengeluarkan elektron.

Klorofil dapat mengeluarkan elektron bila terkena radiasi cahaya matahari. Bila

cahaya matahari yang mengenai device yakni klorofil dengan energi yang lebih besar dari pada energi kerja elektron, maka elektron akan tereksitasi keluar,

menjadi elektron bebas. Elektron bebas tersebut dikonsentrasikan pada devicedan disambung pada sebuah kabel yang akan dialirkan pada device lain yang konsentrasi elektronnya lebih rendah. Dengan adanya perbedaan konsentrasi

elektron maka akan terjadi arus elektron, dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi

(6)

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Energi ialah sesuatu yang penting dalam hidup manusia. Manusia dalam setiap kegiatannya selalu menggunakan energi sebagai bahan utama untuk menggerakkan organ tubuhnya, begitu juga energi yang dibutuhkan untuk aktifitas pendukung kehidupan manusia. Listrik ialah energi yang sangat vital bagi aktivitas pendukung kehidupan manusia. Namun demikian, dengan berkembangnya peradaban, sumber pembangkit listrik yang selama ini diandalkan manusia rusak karena peradaban manusia itu sendiri. Dan yang belum dikembangkan secara optimal di Indonesia sebagai sumber energi listrik masih sangat banyak, diantaranya ialah energi surya yang diubah menjadi energi listrik. Berlatar permasalahan tersebut kami ingin mengusulkan pengembangan gagasan dengan judul “Sel Surya dengan Pembangkit Elektron Klorofil Jagung” agar nantinya dapat memberikan salah satu solusi problema keterbatasan energi di masyarakat.

Selama ini bahan daun jagung muda hanya digunakan untuk pakan ternak saja. Dengan adanya gagasan ini diharapkan nilai ekonomis daun jagung juga akan terangkat. Selain itu hampir di setiap kepulauan Indonesia ditanami jagung, hal ini merupakan suatu potensi yang besar untuk dijadikan sebagai sumber alternatif listrik.

Tujuan

Tujuan dari gagasan ini ialah untuk memberikan salah satu alternatif solusi problema keterbatasan energi di masyarakat dengan berbahan dasar bahan organik, yaitu daun jagung. Dengan adanya gagasan ini, diharapkan penerapan dari “Sel Surya dengan Pembangkit Elektron Klorofil Jagung” akan memberikan dampak pemerataan penggunaan sumber energi alternatif yang murah dan tepat guna, dikarenakan bahan yang mudah didapat dan tersedia di banyak tempat, di Indonesia.

GAGASAN

Sel Surya

(7)

2

efek photovoltaik dimana foton dari radiasi diserap kemudian dikonversi menjadi energi listrik. Efek voltaik sendiri adalah suatu peristiwa terciptanya muatan listrik didalam bahan sebagai akibat penyerapan (absorbsi) cahaya dari bahan tersebut (Malvino, 1986). Struktur sel surya tandem (multi-junction) didesain untuk mengatasi persoalan kehilangan energi ini. Prinsip dasar dari sel surya tandem adalah pembagian spektrum cahaya matahari kedalam dua atau lebih bagian, untuk kemudian masing-masing bagian tersebut dapat diserap oleh beberapa sel surya yang memiliki celah pita energi yang berbeda. Prinsip ini dapat direalisasikan dengan cara membuat tumpukan sel surya dimana sel surya yang paling atas yang memiliki celah pita energi terbesar dibuat trasparan terhadap spektrum cahaya yang tidak diserapnya, sehingga dapat lolos dan diserap oleh sel surya di bawahnya yang memiliki celah pita energi lebih kecil (Araujo,1989). Sistem photovoltaik non-konvensional yang telah diteliti dan paling terkenal adalah sistem photovoltaik generasi ketiga yang dikembangkan oleh Michael Grätzel pada 1991 dimana sistem ini dinamakan sel surya pewarna tersensitisasi (dye sensitised solar cell) (Halme, 2002).

Jagung

Jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan biji-bijian dari keluarga rumput-rumputan. Jagung berasal dari daerah Amerika dan tersebar ke benua Asia dan Afrika melalui jalur perdagangan bangsa Eropa ke Amerika. Sekitar abad ke-16 bangsa Portugal menyebarluaskan tanaman jagung ke benua Asia termasuk Indonesia. Jagung dikenal dengan beberapa nama, diantaranya

mays oleh orang Belanda dan corn oleh orang Inggris.

Struktur taksonomi jagung diantaranya, merupakan bagian dari kingdom plantae, divisi spermatophyta, sub divisi angiospermae, kelas monokotiledon, ordo graminae, famili graminaceae, genus zea, dan spesies zea mays. Jagung diklasifikasikan menurut umur dan bentuk biji. Berdasarkan umurnya, jagung dibagi menjadi tiga golongan, yaitu genjah, tengahan, dan panjang. Genjah adalah jagung berumur pendek (sekitar 75-90 hari), contohnya genjah warang, genjah kertas, dan abimanyu dan arjuna. Tengahan merupakan jagung berumur sedang (90-120 hari), contohnya jagung hibrida C1, hibrida CP1, CPI2, hibrida IPB4, hibrida pioner2, malin, metro, dan pandu. Sedangkan jagung panjang merupakan jagung dengan umur lebih dari 120 hari, contohnya kania putih, bastar kuning, dan bima dan harapan.

Tanaman jagung berasal dari daerah tropis yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan di luar daerah tersebut. Jagung tidak menuntut persyaratan lingkungan yang terlalu ketat, dapat tumbuh pada berbagai macam tanah bahkan pada kondisi tanah yang agak kering. Tetapi untuk pertumbuhan optimalnya, jagung menghendaki beberapa persyaratan.

(8)

3

dan pengisian biji tanaman jagung perlu mendapatkan cukup air. Sebaiknya jagung ditanam diawal musim hujan, dan menjelang musim kemarau.

Secara metabolik tanaman jagung termasuk tumbuhan C4, yang memiliki kemampuan lebih baik dalam mengikat CO2 dibandingkan tumbuhan C3. Tumbuhan jagung akan mengikat CO2 melalui lintas hatch slackatau lintas C4, perbedaan terpenting antara jalur C3 dan C4 terletak pada jumlah CO2 yang difiksasi. Di dalam mesofil, tumbuhan jagung akan mengikat CO2 membentuk senyawa berkarbon empat yang bernama oksaloasetat. Proses fiksasi CO2 dilakukan melalui mekanisme buka tutup stomata. Selain itu, tumbuhan C4 memiliki kemampuan lebih cepat dan mampu menghasilkan biomassa yang lebih tinggi dibandingkan tumbuhan C3, atau dengan kata lain lebih efisien (Deptan, 2010).

Klorofil

Klorofil merupakan pigmen penangkap cahaya yang terdapat di dalam membran tilakoid. Klorofil adalah molekul kompleks Mg2+ yang menyerupai protoporfirin hemoglobin. Klorofil terdapat dalam dua jenis, yaitu a dan b. Klorofil a terdapat di dalam kloroplas semua sel tumbuhan hijau, terdiri dari empat cincin pirol tersubtitusi, satu diantaranya (cincin IV) tereduksi. Klorofil a juga memiliki cincin kelima, yang bukan merupakan cincin pirol. Sifat lima cincin porfirin turunan yang khas ini disebut feoporfirin. Klorofil a juga memiliki rantai isoprenoid panjang yang terdiri dari fitol alkohol yang teresterfikasi dengan gugus karboksil tersubtitusi pada cincin IV. Keempat atom nitrogen klorofil a dikoordinasikan dengan Mg2+.

Sel tumbuhan tingkat tinggi selalu mengandung dua tipe klorofil. Perbedaan klorofil a dan b terletak pada gugus aldehid pada cincin II untuk klorofil b, sedangkan klorofil a mengandung gugus metil pada cincin II. Klorofil a dan b murni dapat diisolasi dan diekstraksi dari daun dengan menggunakan prinsip kromatografi. Walaupun keduanya berwarna hijau, namun spektra penyerapannya sedikit berbeda. Kebanyakan tumbuhan tingkat tinggi memiliki kurang lebih dua kali lebih banyak klorofil a dibandingkan klorofil b. Sistem lima cincin dengan warna gelap, yang membentuk cincin lebih besar mengelilingi Mg, membantu molekul tersebut dengan daya penyerap cahaya, Mg mengaktifkan pembentukan agregat klorofil yang memudahkan penangkapan cahaya, dan rantai sisi hidrofobik panjang tidak hanya menempatkan tetapi juga mengarahkan molekul klorofil pada lipida membran ganda (Lehninger, 1978).

Klorofil sebagai Pembangkit Elektron

(9)

hanya dijadikan penyerap energi listrik yang pada terbangkitkan ini yang akan tersebut akan disalurkan elektron ke device penyalur disalurkan ke perangkat listrik oleh semacam detergen (Sodium Dedosil Sulfat).

Rancang bangun pembuatannya. Berikut ini mengunakan pembangkit ene

Sel surya merupakan lintang kecil seperti Indonesia, rata-rata 10 jam per hari. Ini bidang energi. Matahari Bima Sakti. Energi matahari sia dan sekitar 14 % yang selama ini ialah tumbuhan.

sel surya ialah bahan semikonduktor Bahan pembangkit energi yang t segi harga relatif lebih murah klorofil yang ada dalam tersedia pada alam dan matahari dan jika energi maka elektron akan terp dengan suatu deviceyang

Masih banyak rumah yaitu sekitar 18 juta rumah Indonesia berupa kepulauan, Listrik dan Pemanfaatan pembagian spektrum cahaya kemudian masing-masing yang memiliki celah pita dengan cara membuat tumpukan memiliki celah pita energi

penyerap energi dan energi surya tersebut akan diubah pada akhirnya akan membangkitkan elektron. Elektron yang akan dimanfaatkan menjadi sebuah energi listrik.

disalurkan ke sebuah perangkat lain yang akan menyalurkan penyalur yang akan tersambung ke perangkat.

perangkat listrik antara sel organik dan perangkat listrik dipisahkan detergen dan biasanya detergen yang digunakan ialah

).

bangun sel surya yang sederhana menjadikan mudah Berikut ini merupakan salah satu contoh desain sel surya n pembangkit energi klorofil atau zat organik.

Gambar 1. Contoh Sel Surya

merupakan energi yang ramah lingkungan dan untuk seperti Indonesia, karena daerah Indonesia terkena sinar m per hari. Ini merupakan potensi yang cukup besar terutama da

Matahari merupakan sumber energi yang paling besar di i matahari yang selama ini mencapai bumi hanya ter

% yang termanfaatkan dan yang paling besar memanfaatkan tumbuhan. Selama ini pembangkit energi yang digunakan bahan semikonduktor yang dilihat dari segi harga relatif

pembangkit energi yang tersedia di alam masih banyak dan bila dilihat dari lebih murah dari bahan semikonduktor. Salah satunya

dalam tumbuhan. Klorofil ialah pembangkit elektron alam dan jumlahnya sangat banyak. Klorofil jika terkena

energi matahari tersebut melebihi energi ambang dari akan terpancarkan. Elektron yang terpancarkan akan

yang nantinya akan menimbulkan GGL (Gaya Gerak L banyak rumah tangga yang belum menikmati aliran listrik

ta rumah tangga. Disamping itu dikarenakan kondisi kepulauan, sekitar 45% sulit untuk dijangkau PLN emanfaatan Energi, 2003). Prinsip dasar dari sel surya tandem a spektrum cahaya matahari kedalam dua atau lebih bagian,

masing bagian tersebut dapat diserap oleh beberapa

celah pita energi yang berbeda. Prinsip ini dapat direalisasikan membuat tumpukan sel surya dimana sel surya yang paling

pita energi terbesar dibuat transparan terhadap spektrum 4

diubah kedalam elektron. Elektron yang listrik. Elektron akan menyalurkan perangkat. Sebelum listrik dipisahkan digunakan ialah SDS

menjadikan mudah dalam sel surya yang

(10)

yang tidak diserapnya, bawahnya yang memiliki salah satu alternatif yang ba ditinjau dari segi kelimpaha sebagai pembangkit energi mengapa energi suya merupaka radiasi energi surya yang dengan nilai teknis 10.000

energi alternatif lain. 1.700 kWh untuk tiap meter perse Perkembangan sistem

berlangsung melalui sistem merupakan suatu mekanisme foton dari radiasi diserap 1986). Prinsip kerja sel

Sollar Cell (DSSC) menggabun fotosensitizer oleh foton,

elektrolit. Arus dan tegangan tersesensitisasi saat ini

energi yang dihasilkan kecil.

satunya dengan cara menggabungkan SSPT yang dihubungkan

Hubungan sel surya satu efisiensi yang dihasilkan. tepat pada suatu rangkaian

menggunakan karakterisasi melalui kurva arus dan Untuk memanfaatkan

kerja sel surya GaAs, maka peka terhadap spektrum inframera (Si, Eg = 1,12 eV), germanium = 0,72 eV). Diantara ketiga paling optimum bila ditandemkan bertepatan dengan spektrum langsung (direct), sehingg

Berikut ialah contoh gambar sel surya:

diserapnya, sehingga dapat lolos dan diserap oleh sel memiliki celah pita energi lebih kecil . Energi surya alternatif yang banyak digunakan karena sangat menjanjikan anta

kelimpahannya di alam, bersih, aman dan memungkinkan pembangkit energi di daerah terpencil (Mayo, 2004).

Alasan-rgi suya merupakan eneAlasan-rgi alternatif yang sangat menjanjikan surya yang mencapai permukaan bumi berkisar 1 x 10 teknis 10.000 TW. Nilai ini terbesar dibandingkan sumber

lain. 1.700 kWh untuk tiap meter persegi lahan (LoCascio, 2002). Perkembangan sistem konversi energi surya menjadi energi

ui sistem yang disebut sebagai sel photovoltaik. mekanisme yang bekerja berdasarkan efek photovoltaik diserap kemudian dikonversikan menjadi energi listrik kerja sel surya pewarna tersensitisasi (SSPT) atau Dye

menggabungkan tiga proses yang berbeda yaitu foton, pemanfaatan pita konduksi, reaksi redoks pada dan tegangan yang dihasilkan oleh sebuah sel surya saat ini relatif kecil sehingga mengakibatkan efisiensi dihasilkan kecil. Untuk meningkatkan arus dan tegangan SSPT

cara menggabungkan beberapa SSPT menjadi susunan dihubungkan secara seri, paralel, maupun gabungan

surya satu dengan lainnya pada suatu rangkaian dapat mempengaruhi dihasilkan. Oleh karena itu untuk menentukan hubungan

rangkaian SSPT dilakukan pengukuran arus dan tegangan karakterisasi melalui kurva arus dan tegangan (Halme, 2002).

memanfaatkan spektrum inframerah sekaligus meningkatkan GaAs, maka sel ini dapat ditandemkan dengan sel surya spektrum inframerah, beberapa diantaranya adalah sel surya eV), germanium (Ge, Eg = 0,66 eV), dan galium antimoni Diantara ketiga bahan ini, GaSb berpotensi memiliki unjuk

bila ditandemkan dengan GaAs, selain karena celah pita e spektrum infamerah jauh, juga struktur celah pita sehingga akan memiliki koefisien absorpsi optik yang ialah contoh gambar sel surya:

Gambar 2. Sel Surya dengan 36 sel

5

menjadi energi listrik voltaik. Sel surya voltaik dimana energi listrik (Malvino,

Dye-sensitized

(11)

Berikut ialah gambar susunan sel surya:

Di bawah ini ialah contoh gambar

Gambar 4. Cont

Instalasi seperti diatas rumah tangga di sana telah

contoh instalasi sel surya dengan bahan

Sedang untuk pengunaan sebagai pembangkit elektron.

Kelebihan Sel Surya dari Klorofil

GGL (Gaya Gerak dialirkan ke device, maka

ialah gambar susunan sel surya:

Gambar 3. Susunan Sel Surya

ini ialah contoh gambar instalasi yang telah digunakan di Australia:

Gambar 4. Contoh Instalasi Sel Surya

seperti diatas telah digunakan di Australia dan hampir sana telah menggunakan instalasi seperti diatas. Berikut sel surya dengan bahan silikon:

Gambar 5. Skema Sel Surya

pengunaan bahan organik bagian n+ diganti dengan sel gai pembangkit elektron.

Surya dari Klorofil

(Gaya Gerak Listrik) akan menimbulkan arus jika arus

maka device tersebut akan bekerja sesuai dengan fungsinya. 6

di Australia:

dan hampir 40 % Berikut ini ialah

dengan sel klorofil

(12)

7

Rata-rata energi yang dihasilkan oleh sel surya memang relatif kecil jika dibanding dengan sumber energi listrik lainnya seperti air, panas bumi, gelombang laut, atau bahkan energi nuklir. Tapi dengan sumber daya yang dimiliki oleh Indonesia dengan rata-rata penyinaran yang lamanya mencapai 10 jam perhari sel surya menjadi sumber energi alternatif yang potensial. Jika satu sel menghasilkan energi kira-kira 0,8 volt dan kira-kira arus yang dihasilkan 0,8 ampere dengan kira-kira luasan satu sel 20 cm2. Jika kira punya sel surya 1 m2 maka kira-kira akan menghasilkan energi 400 volt dan memiliki daya 400 x 0,8 = 320 watt. Ini ialah suatu estimasi energi yang cukup menjanjikan. Jika rumah mengunakan listrik dengan daya 450 watt, maka dengan daya 320 watt akan dapat digunakan untuk sebuah rumah kira-kira hanya digunakan 2 m2 sel surya. Jika penyinaran selama 10 jam maka daya yang dihasilkan daya total 3200 watt perhari untuk tiap satu meter persegi sel surya dan 2 buah sel surya dengan ukuran tipa sel 1 m2akan menghasilkan daya 6400 watt perhari. Ini akan lebih baik lagi jika sel surya tersebut di pasang di daerah Nusa Tenggara Timur.

Nusa Tenggara Timur ialah daerah yang relatif lebih panas dibanding daerah-daerah lain di Indonesia. Jika sebuah pulau telah mengunakan sel surya sebagai pemasok kebutuhan energinya 30% saja ini akan mengurangi beban PLN yang lumayan besar. Paling tidak pada pengunaan listrik siang hari listrik PLN digantikan dengan sel surya ini akan sangat membantu masyarakat, terutama dalam hal pengeluaran rumah tangga.

Sel surya dengan bahan pembangkit elektron dari klorofil lebih hemat dan bahannya tersedia banyak dan beragam. Salah satu tumbuhan yang diproyeksikan untuk menjadi bahan dalam pembuatan sel surya ialah klorofil jagung. Tumbuhan jagung tersedia cukup banyak di alam Indonesia. Daun jagung yang selama ini tersedia hanya digunakan sebagai pakan ternak. Jika diekstrak klorofilnya, klorofil jagung diekstrak dan ditempat pada sebuah perangkat sel surya dapat mengeluarkan elektron jika terkena cahaya matahari.

KESIMPULAN

(13)

8

DAFTAR PUSTAKA

Araujo, G. R., 1989, Compound Semiconductor solar cells, dari Antonio Luque,

Solar cells and Optics for Photovoltaic Concentrations, IOP Publishing Ltd., England.

Halme, J., (2002), “Dye-Sensitized Nanostructured and Organic Photovoltaic Cells: Technical Review and Preeleminary Test”, Helsinki University of Technology, Espoo, Finland.

Lehninger. 1978. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta : Erlangga.

LoCascio, Michael, (2002), “Application of Semiconductor Nanocrystals to Photovoltaic Energy Conversion Devices”, Technical White Paper, Troy, New York.

Malvino, B., Tjia, (1986), “Aproksimasi Rangkaian Semikonduktor penghantar Transistor dan Rangkaian Terpadu”, Erlangga, Jakarta.

(14)

9

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Ketua Pelaksana

1. Nama : Mudho Saksono

2. Umur : 22

3. Tempat/ Tgl. Lahir : Kediri/ 10 November 1988

4. Agama : Islam

5. Bangsa : Indonesia

6. Alamat Sekarang : Badoneng, Dramaga Kab. Bogor 7. Pendidikan : S1

Anggota I

1. Nama : Amboro Rintoko

2. Umur : 22

3. Tempat/ Tgl. Lahir : Purworejo/ 27 Februari 1989

4. Agama : Islam

5. Bangsa : Indonesia

6. Alamat Sekarang : Wisma Combi, Babakan Tengah, Kab. Bogor 7. Pendidikan : S1

Anggota II

1. Nama : Wisnu Aji Pamungkas

2. Umur : 19

3. Tempat/ Tgl. Lahir : Sragen/ 28 Juli 1992

4. Agama : Islam

5. Bangsa : Indonesia

6. Alamat Sekarang : Asrama Putra TPB IPB, Dramaga Kab. Bogor

(15)

10

BIODATA DOSEN PEMBIMBING

1. Nama : Jajang Juansah, M.Si 2. Tempat, tanggal lahir : Garut, 21 Oktober 1977 3. NIP : 19771020200501 1002 4. Pendidikan Terakhir : S2

(16)

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM :

Sel Surya Berpembangkit Elektron dari Klorofil Jagung

BIDANG KEGIATAN :

PKM-GT

Diusulkan oleh :

Mudho Saksono F14070071 (2007)

Amboro Rintoko G74070034 (2007)

Wisnu Aji Pamungkas B04100026 (2010)

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

Gambar

Gambar 1. Contoh Sel Surya
Gambar 2. Sel Surya dengan 36 sel
Gambar 4. Contoh Instalasi Sel SuryaGambar 4. Cont

Referensi

Dokumen terkait

Pembaharuan di dalam sistem akuntansi keuangan daerah ini telah didukung dengan adanya suatu standar akuntansi pemerintahan, yang akan menjadi payung bagi

Hemat 40% untuk kamar Superior & Suite dari Published Rate Hemat 30% untuk kamar Deluxe dari Published Rate Promo tidak berlaku pada periode Tahun Baru Melakukan reservasi minimal

Penelitian ini merujuk pada penelitian-penelitian sebelumnya diantaranya oleh Diana Wahyu Safitri, Moh Yamin Darsyah, dan Tiani Wahyu Utami, Fakultas Matematika dan Ilmu

NPS22S : Tandanya diubah ka. NPS23P : Iya, terus kenapa NP tidak ubah tandanya? NPS24S : Saya sudah lupa lagi ka. Berdasarkan hasil wawancara siklus II peneliti menyimpulkan

Tanah ,http://erzaputri.blogspot.com, diakses pada tanggal 19 Desember 2019.. Jual beli tanah yang dilakukan oleh yang tidak berhak mengakibatkan jual beli tersebut batal

Pemerintah daerah dapat berkerjasama dengan badan hukum atau badan usaha dalam memberikan pelayanan jaminan kesehatan bagi penyandang disabilitas dengan kualitas

tersebut meliputi : assessmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari