• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Lembaga Rumah Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Pendampingan Keluarga Miskin (P2km) di Pamulang Permai I Tangerang Selatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peran Lembaga Rumah Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Pendampingan Keluarga Miskin (P2km) di Pamulang Permai I Tangerang Selatan"

Copied!
124
0
0

Teks penuh

(1)

CABANG FATMAWATI

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar

Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh :

Ahmad Zaki

Nim.1110053000034

KONSENTRASI MANAJEMEN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

(2)

Dengan ini saya menyatakan bah-pra:

1.

Skripsi

ini

merupakan hasil karya saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu p-ersla-r4!a4 rge$Bperoleh gelar Strata 1

di

Universitas Islam

Negeri {UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Semua sunrber yang saya gunakan dalam penulisan

ini

telah saya cantruakan sesuai dengan ketentuan yang beelaku

di

Uqivgr-sita$ Islanr Negeri {US{) Syar{f Hidayatullah

Jakarta-Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau mer

^uoakan jiplakan dari kar.va orang lais, maka saya bersedia menerima sanksi yaag berlaludi Uaiversitas Islam Negeri {UIN) Syarif Hidayatullatr Jakarta.

{. 2.

3.

(3)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Safi anaKomunikasi Islan (S.Kom.I)

Oleh:

Ahmad Zaki

NIM:

1110053000034

H. Mulkanasir. Bid,S,Pd;. MlVf

NIP : 19550101 198302 1 001

KONSENTRASI

MANAJtrMEN LEMBAGA KtrUANGAN SYARIAH

JTJRUS$I MANAJEMEN

DAI(WAH

FAKULTAS

ILMU

DAKIilAII

DAI\ ILMU KOMIJI{IKASI

TINTVERSITAS

ISLAM

IYEGERI

SYARIF

HIDAYATI]LLAII

JAI(ARTA

aA14M/1435H
(4)

EMAS SYARIAH PADA BANK BNI SYARIAH CABANG FATMAWATI telah diujikan dalam siding munaqasyah Fakultas Ilmu Dakrvah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah lakarta pada 09 September 2014. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Komunikasi

Isiam (S.Kom.I) pada Konsentrasi Manajemen Lembaga Keuangan Syariah

Program Studi Manajemen Dakwah.

J akafta, 09 Septemb er 201 4 Sidang Munaqasyah

Ketua Merangkap Anggota,

%t--

'/

Drs. Cecen Castralyiiava. MA NIP: 19670818 199803 1 002

Penguji I,

&t%^r-Drs. Cecep Castral'iiava. MA NIP: 19670818 199803 I 002

H. Mulkanasir. BA..S.Pd." ILM

NIP: 19550101 198302 I 001

Anggota,

H. Nlulkanasir. BA..S.Pd.. MM NIP: 19550101 198302 I 001

ill

Penguji II,

NIP: 1962030 199203 2 00t

(5)

iv

Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Di Bawah Bimbingan H. Mulkanasir, BA., S.Pd., MM. Strategi Pemasaran Produk Gadai Emas Syariah Pada Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati

Persaingan antar Bank pada saat ini semakin ketat, termasuk di dalamnya perbankan syariah. Bank-bank bersaing memperebutkan pasar. Pemasaran merupakan proses yang tidak dapat dipisahkan dari perusahaan, begitu pula dengan perbankan. Sejalan dengan hal tersebut, masing-masing bank harus menentukan strategi yang tepat sebagai upaya memenuhi keinginan dan kebutuhan nasabahnya. Penerapan strategi pemasaran yang tepat oleh perusahaan bertujuan agar dapat bertahan diera persaingan.

Produk perbankan syariah pada saat ini masih baru dikalangan perbankan pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, sehingga diperlukan strategi pemasaran yang tepat dalam memasarkan produk perbankan syariah agar dapat menghadapi persaingan. Produk Gadai Emas Syariah, sebuah Produk Gadai Emas Syariah yang masih baru di pasaran. Bank BNI Syariah menetapkan Strategi Pemasaran yang tepat untuk memasarkan Produk Gadai Emas Syariah agar dapat dikenal dan diterima oleh masyarakat serta menjaring nasabah baru dan mempertahankan nasabah yang lama.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data melakukan Wawancara, Observasi, dan Dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif untuk memaparkan perumusan masalah pertama dan kedua. Sedangkan tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui strategi pemasaran dan mekanisme produk gadai emas yang diterapkan di BNI Syariah.

Hasil penelitian yang dilakukan, menyimpulkan bahwa produk gadai emas syariah ini adalah produk unggulan dan banyak diminati oleh masyarakat serta strategi pemasaran yang dilakukan oleh Bank BNI Syariah dengan beberapa tahapan yaitu formulasi strategi yang dilakukan Bank BNI Syariah dalam memasarkan produk gadai emas melalui kerjasama dengan para pemilik toko emas dan para kelompok komunitas. Agar dapat melaksanakan program yang telah direncanakan, Bank BNI Syariah harus bisa memaksimalkan sisi keuangan atau meningkatkan struktur modal guna meningkatkan pelayanan pinjaman bagi para nasabah produk gadai emas. Implementasi strategi Bank BNI Syariah tercermin dalam struktur organisasi dimana tugas, wewenang dan tanggung jawab dijalankan sesuai job descriptionnya. Evaluasi strategi Bank BNI Syariah dilakukan berdasarkan dengan menetapkan standar kerja, pengukuran prestasi kerja, dan mengambil tindakan korektif terhadap penyimpangan yang terjadi. Dan mekanisme yang ditetapkan Bank BNI Syariah merupakan langkah apabila nasabah ingin melakukan transaksi produk gadai emas pada Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati.

(6)

v

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang mengajarkan kepada

manusia apa yang tidak diketahuinya. Segala puji bagi Allah yang telah

menganugerahkan berbagai karunia dan nikmat kepada para hamba-Nya. Dia

membukakan akal pikiran kita dan pemahaman kepada segenap makhluk-Nya.

Shalawat beserta salam tidak lupa dihaturkan untuk Nabi Muhammad

SAW, yang mampu membawa kita dari zaman gelap gulita sampai zaman terang

benderang. Tak lupa juga untuk para keluarganya, sahabat, dan serta para

pengikutnya yang tetap beristiqomah di jalan-Nya.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan guna

memperoleh gelar sarjana Strata Satu di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi Jurusan Manajemen Dakwah Konsentrasi Manajemen Lembaga

Keuangan Syariah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa tujuan penulisan skripsi ini tidak akan terwujud

tanpa adanya bantuan moril dan materil dari banyak pihak. Untuk itu penulis

mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat :

1. Dr. H. Arief Subhan, MA selaku dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi.

2. Drs. Cecep Castrawijaya, MA., MM dan H. Mulkanasir, BA., S.Pd., MM

selaku Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan Manajemen Dakwah, yang telah

(7)

vi

ikhlas meluangkan waktunya untuk membimbing serta memberikan arahan,

petunjuk, dan saran yang sangat bermanfaat dalam penyelesaian skripsi.

4. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah

memberi cahaya berupa ilmu pengetahuan kepada penulis selama penulis

menempuh studi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Seluruh karyawan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan

Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah

membantu penulis dalam mecari referensi mengenai teori Strategi Pemasaran

dan Gadai Emas Syariah.

6. Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati yang telah memberikan data-data

penelitian, terutama untuk Bapak Bambang Sutopo selaku Operational

Manager, Bapak Mizwar Akmal selaku Officer Gadai Syariah, dan Bapak

Muhammad Ali selaku Security Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati yang

telah banyak meluangkan waktunya untuk penulis.

7. Orang Tuaku H. Abdullah dan Hj. Asenih yang begitu baik hati dan tegar

dalam dalam segala hal, ikhlas mengasuh, membimbing, memberikan segenap

cintanya dan tidak terlupa selalu menyertai do’a dalam setiap langkahku.

8. Kakak-kakakku dan adikku tercinta, Nur Ali, Ahmad Hamdi, A.Md., Nurlaela,

A.Md., Aminatuzzuhria, S.E.Sy., Dahlia, S.Ikom., dan Siti Mawaddah yang

tidak pernah berhenti memberikan motivasi yang tinggi untuk menyelesaikan

(8)

vii

persatu tanpa mengurangi hormat saya, yang selalu memberikan semangat

dalam menyelesaikan skripsi ini.

10.Risa Afriyanti, S.Pd., yang tidak pernah berhenti memberikan do’a dan

motivasi yang tinggi untuk menyelesaikan skripsi ini.

11.Teman-teman seperjuangan di Pom-Pes Miftahul Ulum 2010, Kariza, Irfan,

Rahmat, dan lain-lain yang namanya tidak dapat disebutkan satu persatu tanpa

mengurangi hormat saya, yang selalu memberikan semangat dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Tiada balasan yang dapat penulis berikan selain do’a dan ucapan

terimakasih, semoga Allah SWT menerima amal baik dan memberi balasan yang

setimpal atas segala jerih payahnya dan semoga kita semua dalam lindungan-Nya.

Amiiin.

Sepenuhnya penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan.

Oleh karena itu, baik saran maupun kritik dari para pembaca sangat penulis

harapkan demi perbaikan untuk selanjutnya.

Akhirnya penulis panjatkan rasa syukur kepada Alllah SWT yang sangat

mendalam dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan

kepada semua pihak pada umumnya.

Jakarta, 09 September 2014

(9)

viii

LEMBAR PERNYATAAN ... i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR... v

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah ... 5

2. Perumusan Masalah ... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian ... 5

2. Manfaat Penelitian ... 6

D. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian ... 7

2. Subjek dan Objek Penelitian ... 7

3. Sumber Data ... 7

4. Teknik Pengumpulan Data ... 8

5. Teknik Analisa Data ... 9

6. Teknik Penulisan Skripsi ... 9

E. Kajian Pustaka ... 9

(10)

ix

1. Pengertian Strategi ... 14

2. Langkah-Langkah Strategi ... 16

B. Konsep Pemasaran 1. Pengertian Pemasaran ... 20

2. Konsep Pemasaran ... 22

3. Bauran Pemasaran ... 25

C. Konsep Strategi Pemasaran 1. Pengertian Strategi Pemasaran ... 29

2. Segmentasi Pasar ... 30

D. Konsep Produk Gadai Emas Syariah 1. Pengertian Produk ... 33

2. Pengertian Gadai Syariah (Rahn) ... 36

3. Prinsip Gadai Emas Syariah ... 39

E. Standar Operasional Prosedur 1. Pengertian Standar Operasional Prosedur ... 44

2. Tujuan Standar Operasional Prosedur ... 45

3. Fungsi Standar Operasional Prosedur ... 46

4. Keuntungan Standar Operasional Prosedur ... 46

BAB III PROFIL UMUM BANK BNI SYARIAH CABANG FATMAWATI A. Sejarah ... 48

(11)

x

E. Produk-Produk Bank BNI Syariah ... 54

F. Produk Gadai Emas Syariah di Bank BNI ... 57

BAB IV STRATEGI PEMASARAN PRODUK GADAI EMAS SYARIAH PADA BANK BNI SYARIAH CABANG FATMAWATI

A. Strategi Pemasaran Produk Gadai Emas Syariah ... 59

B. Mekanisme Produk Gadai Emas Syariah ... 70

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 73

B. Saran ... 74

(12)
[image:12.595.102.496.172.613.2]

xi

Gambar 1 : Perbedaan Konsep Penjualan dan Konsep Pemasaran

Gambar 2 : Empat Komponen P dalam Bauran Pemasaran

Gambar 3 : Struktur Organisasi Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati

(13)

1

A. Latar Belakang

Islam merupakan sistem kehidupan yang bersifat komprehensif, yang

mengatur semua aspek, baik dalam sosial, ekonomi dan politik maupun kehidupan

yang bersifat spiritual.

Salah satu aspek yang penting dalam penelitian ini adalah aspek ekonomi.

Sebagaimana kita ketahui bahwa di Indonesia terdapat lembaga ekonomi yang

berlandaskan ekonomi Islam. Di Indonesia itu sendiri perbankan syariah dimulai

sejak tahun 1992 dengan digulirkannya UU No. 7/1992 yang memungkinkan bank

menjalankan operasional bisnisnya dengan sistem bagi hasil. Tujuan utama dari

pendidirian lembaga keuangan berlandaskan etika ini adalah tiada lain sebagai

upaya kaum muslimin untuk mendasari segenap aspek kehidupan ekonominya

berlandaskan Al-Qur’an dan As-Sunnah.1

Banyak ayat Al-Qur’an yang menyerukan penggunaan kerangka kerja

perekonomian Islam, diantaranya sebagai berikut.2

يدسف ضراا ف ا ثعت ا ها ر ا برش ا ك

Artinya:

Makan dan minumlah dari rezeki (yang diberikan) Allah dan janganlah

berkeliaran di muka bumi ini dengan berbuat kerusakan.” (al-Baqarah: 60)

1

Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah: Dari Teori Ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani, 2001), Cet. ke-1, h.18

2

(14)

Pada ayat yang lain, Allah SWT berfirman:3

ا ا ياي

ها حاا تبيط ا رحتا ا اء يد

بحيا ها ا .ا دتعت ا

.

ؤ ت ا د ا ها ا قت .ابيط ا ح ها ق ر ا ا ك . يدتع ا

Artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa

yang baikyang telah Allah halalkan bagimu dan janganlah kamu melampaui

batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.

Dan, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang telah Allah rezekikan

kepadamu dan bertakwalah kepada Allah Yang kamu beriman kepada-Nya.”

(al-Maa’idah: 87-88)

Semua ayat itu merupakan penentuan dasar pikiran dari pesan Al-Qur’an

dalam bidang ekonomi. Dari ayat-ayat tersebut dapat dipahami bahwa Islam

mendorong penganutnya untuk menikmati karunia yang telah diberikan oleh Allah

SWT. Salah satu Hadist Rasullah SAW. Menegaskan:4

س هي ع ها ص ها سر اق

ا ا ح رح اا ط رش ع

س ا

ا رح حا

Artinya:

“Kaum muslimin (dalam kebebasan) sesuai dengan syarat dan

kesepakatan mereka, kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau

menghalalkan yang haram.” (At-Tirmidzi)

3

Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah: Dari Teori Ke Praktik, h. 11

4

(15)

Menurut A. Riawan Amin bahwa Lembaga Keuangan Syariah sebagai Lembaga Dakwah atau Organisasi Dakwah yang bergerak di bidang ekonomi.5

Meskipun tidak menyebut secara eksplisit, Undang-undang No. 7 Tahun

1992 tentang Perbankan sebenarnya telah cukup memberikan keleluasaan bagi

bank syariah untuk mengembangkan sendiri produk-produknya. Salah satu produk

yang dikembangkan dalam belakangan ini adalah Gadai.6

Dengan melihat perkembangan pesat yang terjadi diperbankkan syariah,

beberapa lembaga keuangan khususnya perbankan syariah mulai membuka

produk gadai syariah atau disebut juga dengan rahn. Namun untuk saat ini

lembaga keuangan seperti perbankan syariah hanya menerima barang gadai

berupa emas lantakan, perhiasan ataupun koin emas. Hal ini disebabkan oleh

kecilnya nilai resiko yang akan terjadi dan keberadaan nilai emas itu sendiri yang

tetap stabil bahkan cenderung naik dari tahun ke tahun serta tidak terkena dampak

inflasi.

Dalam rangka mensosialisasikan berbagai kegiatan, tentunya bank syariah

pada umumnya dan Bank BNI Syariah khususnya perlu mengkomunikasikan

setiap produk-produk yang ditawarkan. Hal ini dilakukan agar masyarakat

mengetahui dan memiliki minat manfaat dari produk bank syariah yang

ditawarkan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan. Oleh karena itu, bank syariah

harus melakukan strategi pemasaran.

5

A. Riawan Amin, The Celestial Management, (Jakarta: Senayan Abadi Publishing, 2004), Cet. ke-1, h. 22

6

(16)

Beberapa lembaga keuangan mempunyai tujuan yang sama akan tetapi

strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut sudah tentu berbeda. Pada

umumnya semua jajaran manajemen suatu lembaga keuangan akan selalu

membuat rencana-rencana yang baik dan tepat. Jadi jelaslah masalah strategi bagi

suatu lembaga keuangan sangatlah penting sebab strategi tersebut merupakan

penentuan tercapainya tujuan yang telah direncanakan.

Suatu lembaga keuangan yang berorientasi terhadap perolehan laba

(keuntungan) sudah pasti membutuhkan apa yang disebut Strategi Pemasaran

Bank, pengertian pemasaran bank itu sendiri yaitu suatu proses untuk

menciptakan dan mempertukarkan produk atau jasa bank yang ditunjukan untuk

memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah dengan cara memberikan kepuasan

kepada nasabah.7

Sedangkan pemasaran berpangkal pada kebutuhan pembeli yang belum

terpenuhi dalam hal produk, kualitas, harga dan sebagainya. Produk bukan

satu-satunya penjamin kepuasan, akan tetapi ada beberapa variabel lain yang

mempengaruhi kepuasan konsumen yakni harga produk, lokasi dan distribusi.

Kebutuhan akan pemasaran tidak dapat dielakan karena perkembangan

pasar dan persaingan yang semakin berat. Pemasaran dibutuhkan tidak hanya oleh

perusahan-perusahan akan tetapi digunakan oleh lembaga keuangan syariah

misalnya lembaga keuangan syariah pada Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati

dalam pengembangan produk-produknya khususnya produk Gadai Emas.

7

(17)

Maka dengan melihat pemaparan yang singkat diatas, penulis merasa

tertarik untuk melakukan penelitian, dengan memberikan gambaran apa dan

bagaimana Strategi Pemasaran Pada Produk Gadai Emas pada Perbankan Syariah

bukan pada perum pegadaian syariah yang memang sudah umum. Sehingga

penulis tertarik untuk mengambil judul “ Strategi Pemasaran Produk Gadai

Emas Syariah Pada Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati.” B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Pembahasan mengenai strategi pemasaran memiliki cakupan yang

sangat luas, agar penelitian ini lebih terarah, maka penulis membatasi

masalah hanya pada:

a. Penelitian ini dibatasi pada strategi pemasaran produk gadai emas

syariah pada Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati

b. Penelitian ini dibatasi pada mekanisme produk gadai emas syariah

pada Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati

2. Perumusan Masalah

Dari pembatasan masalah tersebut, maka dapat dirumuskan bahwa

pokok-pokok permasalahan yang dibahas adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana Strategi Pemasaran Produk Gadai Emas Syariah Pada

Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati?

b. Bagaimana Mekanisme Produk Gadai Emas Syariah Di Bank BNI

(18)

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dirumuskan oleh

penulis diatas maka ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam

penyelesaian skripsi ini, diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Memenuhi tugas akademik yang merupakan syarat dan kewajiban

bagi setiap mahasiswa dalam rangka menyelesaikan studi tingkat

sarjana program Strata 1 (S1) di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

dengan gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

b. Mendapatkan pemahaman tentang bagaimana strategi pemasaran pada

produk gadai emas syariah secara teori atau prakteknya yang

diterapkan oleh Bank BNI Syariah Fatmawati.

c. Lebih mengenal bagaimana perkembangan gadai emas syariah di

Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati.

2. Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini, semoga dapat memberikan manfaat

bagi beberapa pihak, antara lain :

a. Akademis

Menambah khazanah kepustakaan Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi dan sebagai sumber referensi bagi mahasiswa, staff

(19)

b. Praktis

Memberi masukkan atau informasi kepada masyarakat khususnya

masyarakat ekonomi menengah kebawah yang membutuhkan bantuan

dan atau pembiayaan untuk segala keperluan, bahwa di perbankan

syariah dan sama halnya dengan perum pegadaian syariah terdapat

program yang dapat membantu dan mengembangkan usahanya atau

mengurangi beban mereka dengan cara yang relative cepat dan aman

serta tidak membebankan mereka.

D. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah Metode Kualitatif

dengan menganalisis data secara deskriptif, untuk menggambarkan tentang

Strategi Pemasaran Produk Gadai Emas Syariah Pada Bank BNI Syariah

Cabang Fatmawati.

2. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah Bank BNI Syariah Cabang

Fatmawati yang berada di wilayah Jakarta Selatan yang beralamat Jalan

RS. Fatmawati No. 30 C-D Cilandak Jakarta Selatan.

Sedangkan objek penelitian dalam penelitian ini adalah Strategi

(20)

3. Sumber Data

Dalam penelitian ini diharuskan menggunakan data, maka dalam

penyusunan skripsi ini, penulis mengelompokkan data sesuai dengan

karakteristiknya, yaitu :

a. Data Primer

Data primer merupakan data asli yang diperoleh langsung oleh peneliti

dari hasil wawancara yang didapat langsung dari objek penelitian.8

Dimana data yang diperoleh hasilnya aktual dan dapat dipertanggung

jawabkan. Dengan teknik pengumpulan data pada karyawan Bank BNI

Syariah Cabang Fatmawati Pada Bagian Gadai/Rahn dan Pemasaran.

b. Data Skunder

Data skunder merupakan data yang diperoleh dari pustakaan,9 seperti

buku-buku serta sumber lainnya yang berkaitaan dengan materi

penulisan skripsi ini.

4. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, penulis mengumpulkan data yang dibutuhkan

dengan menggunakan beberapa teknik tertentu :

a. Dokumentasi yaitu data-data dan profil Bank BNI Syariah Cabang

FatmawatiPenelitian Kepustakaan.

b. Observasi (Pengamatan)

Mendapatkan data dari obyek penelitian dengan cara mendatangi

langsung ke obyek penelitian. Dalm hal ini Bank BNI guna melihat

8

Suharsimi Arikunto, “Prosedur PenelitianSuatu Pendekatan Praktik”, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), Ed. Rev 2010, Cet. Ke-14, h. 22

9

(21)

secara dekat bagaimana peranan strategi pemasaran dalam

memasarkan produknya.

c. Wawancara (Interview)

Selama observasi dilakukan, penulis juga melakukan wawancara dan

komunikasi dengan staff bagian pemasaran, karyawan maupun

pimpinan Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati untuk mendapatkan

input-input atau masukkan-masukkan yang berhubungan dan berguna

dalam bidang yang akan diteliti sebagai bahan penulisan skripsi ini.

5. Teknik Anaslisa Data

Penulis, menganalisa data dengan menggunakan penelitian dalam

pelaksanaannya penganalisaan dilakukan dengan menggunakan

langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menelaah semua data yang diperoleh baik dari sumber primer maupun

dari sumber skunder.

b. Melakukan klasifikasi terhadap data yang terkumpul sesuai dengan

masalah yang diteliti.

c. Menghubungkan data yang terpilih dengan teori yang sudah

dikemukakan dalam kerangka pemikiran.

d. Penarikan kesimpulan dari data-data yang dianalisis.

6. Teknik Penulisan Skripsi

Adapun teknik penulisan skripsi ini sesuai dengan kaidah-kaidah

penulisan skripsi pada buku “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi,

(22)

Development and Assurance) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Cet. II,

April 2007.10

E. Kajian Pustaka

Berdasarkan telaah yang sudah dilakukan terhadap beberapa sumber,

kepustakaan, penulis meliput bahwa apa yang merupakan masalah pokok

penelitian tampaknya sangat penting dan prospektif, karena pembahasan

tentang Strategi Pemasaran Pada Produk Gadai Emas Syariah pada Bank

Syariah sangatlah berguna agar masyarakat khususnya masyarakat menengah

kebawah mengetahui bahwa di Perbankan Syariah terdapat produk Gadai

Emas Syariah yang dapat membantu mereka dalam memperoleh modal guna

meningkatkan kinerja usaha mereka ataupun membantu pembiayaan

kehidupan sehari-hari mereka.

Adapun kajian pustaka yang digunakan penulis adalah:

1. Pada tahun 2013 telah ditulis skripsi atas nama Mutiah Prodi Lembaga

Keuangan Syariah, Jurusan Manajemen Dakwah, Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan judul

“Strategi Pemasaran Produk Mitra Iqra’ Plus Pada Divisi Syariah AJB

BumiPutrea 1912” Dalam penelitian ini membahas tentang strategi

pemasaran produk mitra iqra’ plus pada asuransi AJB BumiPutera 1912.

Dan strategi pemasaran yang diterapkan oleh AJB BumiPutera 1912 Divisi

Syariah adalah dengan menggunakan saluran distribusi sistem agency

10

(23)

dimana proses pemasaran produk diandalkan pada agen-agen penjualan

handal yang dimiliki oleh AJB BumiPutera 1912 Divisi Syariah.

2. Pada tahun 2014 telah ditulis skripsi atas nama Ulil Ansor Prodi

Perbankan Syariah, jurusan Muamalat, Fakultas Syariah dan Hukum UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan judul “Strategi Pemasaran PT. Bank

Syariah Mandiri TBK pada Produk Gadai Emas dalam Meningkatkan

Daya Saing Antar Sesama Bank Syariah”. Dalam penelitian ini membahas

tentang strategi pemasaran dalam meningkatkan daya saing antar sesama

Bank Syariah. Strategi pemasaran yang diterapkan Bank Syariah Mandiri

adalah dengan melakukan kerjasama dengan Kantor Pos.

3. Pada tahun 2008 telah ditulis skripsi atas nama Atep Misbahudin, Prodi

Perbankan Syariah, Jurusan Muamalah, Fakultas Syariah Dan Hukum UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan judul “Strategi Pemasaran Produk

Gadai Emas (Rahn) pada BPRS PNM Al-MA’SOEM dalam

Meningkatkan Pendapatan Bank”. Dalam penelitian ini membahas tentang

strategi pemasaran dalam meningkatkan pendapatan Bank. Strategi yang

diterapkan BPRS PNM AL-MA’SOME diantaranya yaitu membina dan

menekan pertumbuhan kaum dhu’afa sehingga terbentuk dasar yang kuat,

melakukan penyebarluasan informasi tentang BPRS melalui tokoh

masyarakat dan nama yayasan al-Ma’some itu sendiri yang sudah terkenal

(24)

Perbedaan skripsi penulis dengan skripsi terdahulu bahwa penelitian ini di

fokuskan pada strategi pemasaran yang digunakan oleh Bank BNI Syariah dalam

memasarkan produk gadai emasnya. Strategi pemasaran yang diterapkan oleh

Bank BNI Syariah adalah dengan melakukan kerjasama dengan para pemilik toko

emas dan para kelompok komunitas seperti ibu-ibu pengajian. Dan melakukan

pemasaran pada acara event-event tertentu pada waktu menjelang lebaran atau

menjelang tahun ajaran baru dan membuka pameran-pameran disuatu tempat.

F. Sistematik Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis membahas pendahuluan dengan sub-sub :

Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah,

Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metode Penelitian, Review Studi

Terdahulu, Sistematika Penulisan.

BAB II LADASAN TEORI

Bab ini membahas tentang konsep strategi, pemasaran dan produk

gadai emas syariah.

BAB III PROFIL UMUM BANK BNI SYARIAH CABANG FATMAWATI

Bab ini Menyajikan data yang menjadi bahan penelitian yaitu

mengenai Sejarah Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati, visi misi,

fungsi, dan struktur organisasi. Serta produk gadai (rahn) yang ada

(25)

BAB IV STRATEGI PEMASARAN PRODUK GADAI EMAS SYARIAH PADA BANK BNI SYARIAH CABANG FATMAWATI

Bab ini menjelaskan mengenai Analisis Deskriptif terkait Strategi

Pemasaran pada Produk Gadai Emas Syariah dan Mekanisme

Produk Gadai Emas Syariah di Bank BNI Syariah Cabang

Fatmawati

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bagian terakhir penulisan yang akan

menunjukkan pokok-pokok penting dari keseluruhan pembahasan

ini. Bagian ini menunjukkan jawaban ringkas dari permasalahan

yang dibahas pada bagian permasalahan di atas yang berisi

(26)

14

A. Konsep Strategi 1. Pengertian Strategi

Secara Etimologi, strategi berasal dari bahasa yunani Strategos

yang berarti Jendral.1 Strategi pada mulanya dari peristiwa peperangan,

yaitu sebagai suatu siasat untuk mengalahkan musuh. Namun pada

akhirnya strategi berkembang untuk kegiatan organisasi termasuk

keperluan ekonomi, sosial, budaya dan agama.

Dalam kamus Manajemen istilah Strategi adalah rencana yang

cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus dan saling

hubungan dalam waktu dan ukuran.2 Dalam sebuah perusahaan, strategi

merupakan salah satu faktor terpenting agar perusahaan dapat berjalan

dengan baik. Strategi menggambarkan arah bisnis yang mengikuti

lingkungan yang dipilih merupakan pedoman untuk mengalokasikan

sumber daya usaha suatu organisasi. 3

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan strategi adalah

seni atau ilmu yang menggunakan sumber daya untuk melaksanakan

kegiatan tertentu.4 Untuk mengetahui lebih jelas mengenai pengertian

strategi, penulis mengedepankan pengertian strategi yang dikemukankan

beberapa pakar diantaranya:

1

George A Stainer, Kebijakan dan Strategi Manajemen, (Jakarta: Erlangga, 1997), h. 18

2

B.N Marbun, Kamus Manajemen, (Jakarta: Pustaka Sinar Harian, 2003), h. 340

3

Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: Andi, 2002), Ed. Ke-2, h. 3

4

(27)

a. Menurut Sondang Siagian, “Strategi adalah cara yang terbaik untuk

mempergunakan dana, daya dan tenaga yang tersedi, sesuai dengan

tuntutan perubahan lingkungan.5

b. Menurut Prof. Dr. Onong Uchyana Efendi, MA., “Strategi pada

hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen untuk

mencapai suatu tujuan, akan tetapi untuk mencapai tujuan tersebut,

strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya memberikan

arah saja, melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana taktik

operasionalnya”.6

c. Menurut George Stainer dan Jhon Minner, strategi adalah penetapan misi perusahaan, penetapan sasaran organisasi, dengan mengingat

kekuatan eksternal dan internal, perumusan kebijakan dan strategi

tertentu untuk mencapai sasaran dan memastikan implementasinya

secara tepat, sehingga tujuan dan sasaran utama organisasi akan

tercapai.7

d. Menurut Prof. Dr. A.M Kardiman, “Strategi adalah penentuan tujuan

utama yang berjangka panjang dan sasaran dari suatu perusahaan atau

organisasi serta pemilikan cara-cara bertindak dan mengalokasikan

sumber daya yang diperlukan untuk mewujudkan tujuan tersebut”. 8

e. Menurut William F. Glueck, yang dikutip dalam buku Amirullah, et. Al, Strategi merupakan sesuatu yang dipersatukan, bersifat

5

Sondang Siagian, Analisis Serta Perumusan Kebijaksanaan dan Strategi Organisasi, (Jakarta: Gunung Agung, 1986), Cet. Ke-2, h. 17

6

Onong Uchyana Efendi, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1992), h.6

7

George Stainer dan Jhon Minner, Manajemen Strategik, (Jakarta: Erlangga), h. 20

8

(28)

kompeherensif terintegrasi yang berhubungan atau lembaga terhadap

tantangan lingkungan dan dirancang untuk meyakinkan bahwa sejarah

dasar perusahaan atau organisasi akan dicapai dengan pelaksanaan

yang tepat oleh organisasi yang menerapkannya”.9

Dari pengertian strategi yang dikemukakan oleh para pakar di atas,

penulis menyimpulkan bahwa strategi merupakan suatu cara untuk

mencapai suatu tujuan jangka panjang perusahaan atau organisasi, terlebih

dahulu memperhatikan segala kemungkinan yang akan terjadi, dan

mempersiapkan segala potensial yang ada. Dengan begitu strategi

pemasaran mempunyai peranan penting untuk keberhasilan usaha

perusahaan umumnya pemasaran dan khususnya. Di samping itu, strategi

pemasaran yang ditetapkan harus di tinjau dan dikembangkan sesuai

dengan perkembangan pasar dan lingkungan pasar tersebut.

2. Langkah-Langkah Strategi

Proses strategi terdiri dari tiga langkah:

a. Perumusan Strategi

Perumusan strategi ini di dalamnya termasuk mengembangkan

tujuan, mengenali peluang dan ancaman eksternal, menetapkan

kekuatan dan kelemahan internal, menghasilkan strategi alternative

dan memilih strategi yang akan dilaksanakan. Dalam perumusan

9

(29)

strategi juga ditentukan suatu sikap untuk memutuskan, memperluas,

menghindari atau melakukan suatu keputusan dalam proses kegiatan.10

Pada tahap perumusan strategi perusahaan secara berkala

mengkaji kembali misi dan tujuan perusahaan serta merumuskan

strategi yang sesuai dengan misi dan tujuan perusahaan tersebut. Misi

dan tujuan perusahaan dapat mengalami perubahan sesuai dengan

strategi yang dipilih oleh perusahaan. Sebagai contoh perusahaan yang

melakukan perubahan secara radikal (radical change) dapat mengubah

visi, misi, dan tujuan perusahaan sesuai dengan strategi yang dipilih

oleh pimpinan perusahaan.11

Sebagaimana halnya visi, misi, dan tujuan perusahaan dapat

mengalami perubahan karena strategi perusahaan berubah-ubah,

demikian halnya startegi pun dapat berubah-ubah disesuaikan dengan

tujuan perusahaan yang baru. Dengan demikian formulasi strategi akan

mengacu ke tujuan yang ingin dicapai oleh perusahan.12

Selain merumuskan misi, tujuan dan strategi yang saling

memiliki kesesuaian satu sama lain (compatible), perusahaan juga

harus merumuskan kebijakan yang akan menjadi panduan bagi seluruh

sumber daya manusia perusahaan dalam melakukan implementasi

startegi baik pada tingkat korporasi, fugsional, maupun unit usaha.13

10

Fred R David, Strategic Management Concepts and cases, (New Jersey: Prentice Hall, 2001), h. 5

11

Ismail Solihin, Manajemen Strategik, (Bandung: Erlangga, 2012), h. 82

12

Ibid

13

(30)

Perumusan strategi ini di dalamnya termasuk mengembangkan

tujuan, mengenali peluang dan ancaman eksternal, menetapkan

kekuatan dan kelemahan internal, menghasilkan strategi alternative dan

memilih strategi yang akan dilaksanakan. Dalam perumusan strategi

juga ditentukan suatu sikap untuk memutuskan, memperluas,

menghindari atau melakukan suatu keputusan dalam proses kegiatan.14

b. Implementasi Strategi

Tujuan dan strategi perusahaan yang telah dibuat akan dapat di

implementasikan dengan baik apabila tujuan dan strategi tersebut

dituangkan ke dalam rangkaian kegiatan dalam bentuk program yang

terjadwal dengan jelas serta memperoleh alokasi sumber daya yang

memadai yang telah dituangkan dalam bentuk anggaran (budget) yang

akan mendukung semua program.15

Program-program yang dibuat oleh perusahaan selanjutnya

harus didukung dengan prosedur yang menjelaskan secara rinci

bagaimana suatu kegiataan atau pekerjaan harus dilakukan. Prosedur

akan menjelaskan berbagai aktivitas yang harus dilakukan untuk

menyelesaikan suatu program. Selain itu perusahaan harus

mengembangkan struktur organisasi yang akan memudahkan

implementasi strategi (strategy implementation) yang telah dipilih

perusahaan.16

14

Ismail Solihin, Manajemen Strategik, h. 82

15

Ibid

16

(31)

Di dalamnya termasuk menciptakan struktur organisasi yang

efektif, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memanfaatkan

sistem informasi yang diterima. Implementasi strategi sering disebut

tahap tindakan, karena implementasi berarti memobilisasi manusia

yang ada dalam sebuah organisasi untuk mengubah strategi yang

dirumuskan menjadi tindakan. Tahap ini merupakan tahap yang paling

sulit karena memerlukan kedisiplinan, komitmen dan pengorbanan.

Kerjasama juga merupakan kunci dari berhasilnya atau tidaknya

implemetasi strategi.17

c. Evaluasi Strategi

Tahap akhir dari strategi ini adalah evaluasi implementasi

strategi. Evaluasi strategi diperlukan karena keberhasilan yang telah

dicapai dapat diukur kembali untuk menetapkan tujuan berikutnya.

Evaluasi menjadi tolak ukur untuk strategi yang akan dilaksanakan

kembali oleh suatu organisasi dan evaluasi sangat diperlukan untuk

memastikan sasaran yang dinyatakan telah dicapai. Ada tiga aktifitas

mendasar untuk mengevaluasi strategi:18

1) Meninjau faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar

strategi yang sekarang. Adanya perubahan yang ada akan menjadi

satu hambatan dalam pencapaian tujuan, begitu pula dengan faktor

internal yang diantaranya strategi tidak efektif atau hasil

implementasi yang buruk dapat berakibat buruk pula bagi hasil

17

Fred R David, Strategic Management concept and cases, h. 6

18

(32)

yang akan dicapai.

2) Mengukur prestasi, yakni membandingkan hasil yang diharapkan

dengan kenyataan. Prosesnya dapat dilakukan dengan menyelidiki

penyimpanan dari rencana, mengevaluasi prestasi individual, dan

menyimak kemajuan yang dibuat ke arah pencapaian sasaran yang

dinyatakan. Criteria untuk mengevaluasi strategi harus dapat

diukur dan mudah dibuktikan, kriteriaa yang meramalkan hasil

lebih penting dari pada kriteia yang mengungkapkan apa yang

terjadi.

3) Mengambil tindakan korektif untuk memastikan bahwa prestasi

sesuai rencana. Dalam hal ini tidak harus berarti bahwa strategi

yang ada yang ditinggalkan atau harus merumuskan strategi yang

baru. Tindakan korektif diperlukan bila tindakan atau hasil tidak

sesuai dengan yang dibayangkan semula atau pencapaian yang

diharapkan.

B. Konsep Pemasaran

1. Pengertian Pemasaran

Pemasaran suatu faktor penting dalam siklus yang bermula dan

berakhir dalam kebutuhan konsumen, dimana pemasaran harus dapat

menafsirkan kebutuhan-kebutuhan konsumen dan mengkombinasikannya

dengan data pasar. Kebanyakan orang mengatakan bahwa pemasaran

adalah serangkaian kegiatan ekonomi yang mencakup penjualan,

(33)

mencakup itu, tetapi pemasaran lebih luas dari kegiatan penjualan. Oleh

karena itu pemasaran adalah kegiatan vital dalam beberapa organisasi baik

organisasi profit maupun non profit yang didalamnya menyediakan barang

dan pelayanan. Maka keberhasilannya tergantung sekali pada kemampuan

dari organisasi tersebut dalam memahami dan menemukan segala yang

dibutuhkan pelanggannya.

Pemasaran berhubungan dan berkaitan dengan suatu proses

mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan masyarakat.

Salah satu dari definisi pemasaran yang terpendek adalah memenuhi

kebutuhan secara menguntungkan.19

Di bawah ini beberapa definisi tentang pemasaran dari beberapa

para ahli:

a. Menurut Philip Kotler dan Garry Armstrong, pemasaran sebagai sebuah proses sosial dan manajerial, yang dengannya

individu-individu dan kelompok-kelomppok memperoleh apa yang mereka

butuhkan dan mereka inginkan, dengan menciptakan dan saling

mempertukarkan produk-produk dan nilai satu sama lain. 20

b. Menurut Sofjan Assauri, Pemasaran adalah pemasaran sebagai usaha untuk menyediakan dan menyampaikan barang dan jasa yang tepat

kepada orang-orang yang tepat dengan promosi dan komunikasi yang

19

M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung: Alfabeta, 2010), Cet. Ke-1, h. 6

20

(34)

tepat.21

c. Di dalam Kamus Manajemen, Pemasaran adalah kegiatan utama suatu perusahaan untuk memperkenalkan produk yang dihasilkannya

melalui promosi dan iklan sehingga calon pembeli tertarik untuk

membeli produk yang bersangkutan, menurut definisi “institute of

marketing” pemasaran adalah proses manajemen dengan

mengidentifikasi, mengantisipasi dan memuaskan

permintaan-permintaan pelanggan secara menguntungkan. Pemasaran mencakup

fungsi-fungsi seperti periklanan, penelitian pasar, penetapan harga,

promosi penjualan dan pengujian produk-produk baru di pasar.22

Dari uraian di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa pemasaran

adalah sebagai suatu proses sosial yang merancang dan menawarkan

sesuatu yang menjadi kebutuhan dan keinginan dari pelanggan dalam

rangka memberikan kepuasan yang optimal kepada pelanggan.

2. Konsep Pemasaran

Konsep pasar akhirnya memberikan kita siklus lengkap ke konsep

pemasaran. Pemasaran berarti bekerja dengan pasar untuk mewujudkan

pertukaran demi memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Jadi, kita

kembali ke definisi pemasaran sebagai suatu proses yang dengannya

individu-individu dan kelompok-kelompok mendapatkan apa yang mereka

butuhkan dan inginkan dengan menciptakan dan saling mempertukarkan

produk dan nilai satu sama lain.

21

Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), h. 5

22

(35)

Proses pertukaran melibatkan kerja. Para penjual harus mencari

pembeli, mengidentifikasi kebutuhan mereka, merancang produk-produk

bermutu, mempromosikannya, menyimpan dan mengangkut

barang-barang ini dan menetapkan harganya. Kegiatan-kegiatan seperti

pengembangan produk, penelitian, komunikasi, distribusi, penetapan harga

dan pelayanan merupakan inti kegiatan pemasaran.

Konsep pemasaran menyatakan bahwa pencapaian tujuan-tujuan

organisasional bergantung pada penetapan kebutuhan dan keinginan dari

pasar sasaran dan penyampaian kepuasan yang diinginkan secara lebih

efektif dan lebih efisien ketimbang yang dilakukan para pesaing. Secara

mengejutkan, konsep ini merupakan falsafah bisnis relative mutakhir.

Konsep pemasaran adalah melakukan segalanya dengan sekuat tenaga

untuk menjadikan uang pelanggan penuh dengan nilai, mut dan

kepuasan.23

Konsep penjualan dan konsep pemasaran sering disalah-pahami.

Gambar di bawah ini membandingkan kedua konsep tersebut. Konsep

penjualan mengambil sudut-pandang dari dalam ke luar (inside-out

perspective). Konsep ini dimulai dengan perusahaan, memusatkan

perhatian pada produk perusahaan yang ada, dan melakukan penjualan

serta promosi besar-besaran untuk mencapai penjualan yang

menguntungkan. Sebaliknya, konsep sudut-pandang dari luar ke dalam

(outside-in perspective). Konsep ini berawal dari pasar yang didefinisikan

23

[image:35.595.101.519.180.599.2]
(36)

dengan tepat, memusatkan perhatian pada kebutuhan pelanggan,

mengkoordinasikan seluruh kegiatan pemasaran yang mempengaruhi

pelanggan, dan menghasilkan laba menciptakan kepuasan pelanggan. Di

bawah konsep pemasaran, perusahaan-perusahaan memproduksi apa yang

diinginkan konsumen, selain memuaskan konsumen dan menghasilkan

[image:36.595.101.528.237.579.2]

laba.24

Gambar1

Perbedaan Konsep Penjualan dan Konsep Pemasaran

Sumber: Phillip Kotler dan Garry Armstrong dalam Prinsip-Prinsip

Pemasaran (1997,14)

Tujuan utama konsep pemasaran adalah memaksimalkan kepuasan

konsumen yang merupakan syarat ekonomis dan sosial bagi

kelangsungkan hidup perusahaan sehingga semua kegiatan perusahaan,

baik produksi, teknik, keuangan, maupun pemasaran (termasuk

variabel-variabel 4P dari marketing mix) selalu diarahkan pada upaya untuk

memenuhi selera konsumen dan memuaskan kebutuhan mereka agar

24

Philip Kotler and Gary Armstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, h. 14 Titik awal Fokus Sarana Akhir

Penjualan

Perusahaan Produk dan Laba melalui yang ada Promosi volum penjualan

Kebutuhan Pemasaran Laba melalui Pasar pelanggan terpadu kepuasan

Konsep Penjualan

(37)

diperoleh keuntungan yang layak dalam jangka panjang.25

3. Bauran Pemasaran

Keberhasilan suatu perusahaan berdasarkan keahliannya dalam

mengendalikan strategi pemasaran yang dimiliki. Konsep pemasaran

mempunyai seperangkat alat pemasaran yang sifatnya dapat dikendalikan

yaitu yang lebih dikenal dengan marketing mix (bauran pemasaran).26

Bauran pemasaran adalah sebuah konsep dari berbagai konsep penting di

dalam pemasaran modern.27

Phillip Kotler dan Garry Armstrong mendefinisikan bauran pemasaran sebagai seperangkat variabel pemasaran yang dapat

dikendalikan dan dipadukan perusahaan untuk menghasilkan tanggapan

yang diinginkan di dalam pasar sasaran.

Sehingga bauran pemasaran dapat diartikan sebagai perpaduan

seperangkat alat pemasaran yang sifatnya dapat dikendalikan oleh

perusahaan sebagai bagian dalam upaya mencapai tujuan pada pasar

sasaran.

Berikut ini akan dijelaskan secara singkat mengenai

masing-masing unsur dari bauran pemasaran (marketing mix) dari definisi yang

dikemukakan oleh Philip Kotler, antara lain sebagai berikut:

25

Malayu S.P. Hasibuan, Dasar-Dasar Perbankan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), Cet. Ke-1, h. 147

26

M. Nur Rianto Al-Arif, S.E., M.SI., Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung: Alfabeta, 2010), Cet. Ke-1, h. 14

27

(38)
[image:38.595.107.502.105.592.2]

Gambar 2

Empat Komponen P dalam Bauran Pemasaran

Produksi Tempat

Keragaman Saluran Pemasaran

Produk Cakupan Pasar

Kualitas Design Pengelompokkan

Ciri Nama Merk Lokasi Persediaan

Kemasan Transportasi

Ukuran Pelayanan Garansi Imbalan

Harga Promosi

Daftar Harga Promosi Penjualan Rabat/Diskon Periklanan

Potongan Harga Tenaga Penjualan

Khusus Kehumasan/Public Relation Priode Pembayaran Pemasaran Langsung Syarat Kredit

Sumber: Philip Kotler dan Garry Armstrong dalam Prinsip-Prinsip Pemasaran (1997,14)

a. Product (produk)

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar

untuk mendapatkan perhatian, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi,

yang meliputi barang secara fisik, jasa, kepribadian, tempat,

organisasi dan gagasan atau buah fikirian.28 Tujuan utama strategi

produk adalah untuk dapat mencapai sasaran pasar yang dituju

dengan meningkatkan kemampuan bersaing atau mengatasi

persaingan. Oleh karena itu strategi produk sebenarnya merupakan

28

Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep & Strategi, h. 200 Bauran

Pemasaran

(39)

strategi pemasaran, sehingga gagasan atau ide untuk

melaksanakannya harus datang dari bagian atau bidang pemasaran.29

b. Price (harga)

Harga merupakan satu-satunya unsur marketing mix yang

menghasilkan penerimaan penjualan, sedangkan unsur lainnya hanya

unsur biasa saja.Harga merupakan penetapan jumlah yang harus

dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh suatu produk dan harga

suatu barang atau jasa merupakan penentu bagi pemintaan pasar.30

Pada setiap produk atau jasa yang ditawarkan, bagian pemasaran

berhak menentukan harga produknya, faktor-faktor yang perlu

dipertimbangkan dalam penetapkan harga adalah biaya, keuntungan,

praktek saingan dan perubahan kegiatan pasar. Kebijakan harga ini

menyangkut pula penetapan jumlah potongan dan sebagainya yang

berhubungan dengan harga. Hendaknya setiap perusahaan dapat

menetapkan harga yang paling tepat dalam arti yang dapat

memberikan keuntungan yang paling baik, baik untuk jangka pendek

maupun jangka panjang.

c. Place (tempat)

Tempat dalam pemasaran diartikan sebagai proses distribusi atau

penyaluran. Distribusi adalah kegiatan ekonomi yang menjebatani

kegiatan produksi dan konsumen. Berkat distribusi, barang dan jasa

sampai ketangan konsumen.Dalam sektor jasa, distribusi

29

Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep & Strategi, h. 200

30

(40)

didefinisikan sebagai setiap sarana yang meningkatkan keberadaan

atau kenikmatan suatu jasa yang menambah penggunanya, baik

dengan mempertahankan pemakai yang ada atau meningkatkan nilai

kegunaannya diantara pemakai yang ada ataupun menarik pemakai

yang baru.31

d. Promotions (Promosi)

Promosi merupakan usaha perusahaan untuk mempengaruhi dengan

merayu calon pembeli, melalui pemakaian segala unsur acuan

pemasaran. Kombinasi dari unsur atau peralatan promosi di kenal

dengan acuan/bauran promosi (promotional mix), yang terdiri dari

advertensi, personal selling, promosi penjualan (sales promotion) dan

publisitas (publicity). Jadi promosi adalah arus informasi atau

persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau

organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam

pemasaran.32

Dengan kegiatan promosi yang dilakukan akan berusaha untuk

membujuk calon pembeli dan langganan untuk melakukan pembelian

atas produk yang dipasarkan, dalam hal ini perusahaan melakukan

komunikasi dengan para konsumen.33

31

Murti Sumarni, Marketing Perbankan, (Yogyakarta: Liberty, 1997), h. 269

32

Basu Swasta D.H, Azas-Azas Marketing, (Yogyakarta: Liberty, 1983), h.237

33

(41)

C. Konsep Strategi Pemasaran

1. Pengertian Strategi Pemasaran

Di dalam Kamus Manajemen, Strategi Pemasaran (marketing

Strategi) adalah semua rencana untuk memperbesar pengaruh terhadap

pasar, baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang, yang

didasarkan pada riset pasar, penilaian dan perencanaan produk, promosi

dan perencanaan penjualan, serta distribusi berhubungan dengan sasaran

perusahaan yang hendak dicapai.34

Strategi pemasaran adalah logika pemasaran yang dengannya unit

usaha berharap dapat mencapai tujuan pemasarannya.35 Bagian ini terdiri

dari strategi khusus untuk pasar sasaran, bauran pemasaran, dan tingkat

pengeluaran pemasaran. Strategi pemasaran sebaiknya merinci

segmen-segmen pasar yang akan menjadi pusat perhatian perusahaan. Segmen ini

berbeda di dalam kebutuhan dan keinginan, memberikan tanggapan

terhadap pemasaran, dan profitabilitas. Perusahaan akan menjadi cerdik

bila meletakkan upaya dan energinya ke dalam segmen-segmen di mana ia

mampu memberikan pelayanan terbaik dari titik-pandang kompetitif.

Perusahaan sebaiknya mengembangkan sebuah strategi pemasaran untuk

setiap segmen yang dipilih.

Strategi pemasaran pada dasarnya adalah rencana yang

menyeluruh, terpadu dan menyatu di bidang pemasaran, yang memberikan

panduan tentang kegaiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya

34

B.N. Marbun, Kamus Manajemen, h. 341

35

(42)

tujuan pemasaran suatu perusahaan. Dengan kata lain, strategi pemasaran

adalah serangkai tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi

arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada

masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai

tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan

pesaingan yang selalu berubah.36

Dengan demikian, strategi pemasaran harus dapat memberi

gambaran yang jelas dan terarah tentang apa yang dilakukan perusahaan

dalam menggunakan setiap kesempatan atau peluang pada beberapa pasar

sasaran.

2. Segmentasi Pasar

Segementasi pasar adalah proses membagi pasar keseluruhan suatu

produk atau jasa yang semula bersifat hetrogen ke beberapa segmen yang

cenderung bersifat homogen dalam segala aspek atau proses

pengelompokkan dari keseluruhan prilaku pasar yang beragam menjadi

bagian-bagian pasar yang berprilaku sama.37 Lebih singkatnya segmentasi

pasar merupakan proses mengidentifikasi bagian-bagian yang ada dalam

suatu pasar menjadi sub-sub pasar (segmen-segmen yang lebih

homogen).38 Segmentasi pasar ini merupakan suatu falsafah yang

berorientasi pada konsumen.

36

Sofjan Assuari, Manajemen Pemasaran, h. 168

37

Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: Raja Grapindo Persada, 2001), Cet. Ke-2 h. 156

38

[image:42.595.97.514.210.663.2]
(43)

Tujuan utama melakukan segmentasi pasar adalah berusaha untuk

melokalisasi pesaing pada segmentasi pasar yang lebih kecil. Lebih

jelasnya, berikut ini di antara beberapa tujuan segmentasi pasar:39

a. Agar kegiatan pemasaran lebih terarah, sehingga dapat menemukan

segmen mana yang harus diprioritaskan.

b. Agar sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin

dengan tingkat efisiensi yang tinggi.

c. Agar perusahaan dapat lebih kompetitif.

Unsur utama untuk melakukan segmentasi pasar konsumen terdiri

dari bebagai sudut pandang seperti: 40

a. Segementasi Berdasarkan Geografik

Segmentasi geografik dilakukan dengan cara mengelompokkan

konsumen yang tersebar diberbagai wilayah ke dalam kelompok

kosumen tertentu atas dasar unit geografis, misalnya propinsi,

kabupaten, kota, kecamatan, arah mata angina tau bahkan kawasan

tertentu.

Segmentasi berdasarkan geografik, artinya membagi pasar

berdasar wilayah tertentu seperti:

1) Jenis Bangsa

2) Provinsi

3) Kabupaten

4) Kecamatan

39

Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, h. 73

40

(44)

b. Segmentasi Berdasarkan Demografik

Segmentasi demografik dilakukan dengan cara

mengelompokkan konsumen atas variabel demografis seperti usia,

jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras dan

kewarganegaranaan.

Segmentasi berdasarkan demografik maksudnya membagi

pasar berdasarkan kependudukan secara umum seperti:

1) Golongan Umur

2) Jenis Kelamin

3) Ukuran Keluarga

4) Daur Hidup Keluarga

5) Pendapatan

6) Pekerjaan

7) Pendidikan

8) Agama

9) Ras

10)Kebangsaan

11)Tingkat sosial atau lainnya

c. Segmentasi Berdasarkakan Psikografik

Segmentasi ini dilakukan dengan cara mengelompokkan

konsumen ke dalam berbagai kelompok atas dasar kelas sosial, gaya

hidup atau karakteristik kepribadian mereka.

Segmentasi berdasarkan psikografik bertujuan membagi pasar

berdasarkan criteria sebagai berikut:

1) Kelas Sosial

2) Gaya Hidup

(45)

d. Segmentasi Berdasarkan Prilaku

Dalam segmentasi prilaku, konsumen dikelompokkan atas

dasar pengetahuan, sikap, tingkat penggunaan, manfaat dan

tanggapan yang diberikan terhadap suatu produk.

Segmentasi berdasarkan prilaku disusun berdasarkan tingkah

laku atau kebiasaan masyarakat sebagai berikut:

1) Pengetahuan

2) Sikap

3) Kegunaan

4) Tanggapan terhadap suatu produk

e. Segmentasi Institusional

Segmentasi ini dipergunakan oleh perusahaan untuk

memasarkan produk kepada perusahaan lainnya yang bukan

merupakan konsumen akhir.

Segmentasi Manfaat

Segmentasi yang menunjukkan pada penggolongan pasar,

dalam bentuk manfaat utama dari suatu produk yang berhubungan erat

dan dicari oleh kelompok yang berbeda.

D. Konsep Produk Gadai Emas Syariah 1. Pengertian Produk

Pasar merupakan pusat perhatian untuk semua keputusan yang

menyangkut bauran pemasaran, maka dapat dikatakan bahwa produk yang

akan ditawarkan ke pasar dapat memberikan akibat penting terhadap

(46)

kebutuhan dan keinginan pasar, berikut adalah merencanakan produk atau

jasa, Boyd Walker Larreche dalam bukunya Manajemen Pemasaran (suatu

pendekatan strategi dengan orientasi global), menyatakan “produk

sebagai apa saja yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan dalam

hal penggunaan, konsumsi dan akuisi”.41

Phillip Kotler dan Garry Armstrong mendefinisikan Produk adalah

segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk menarik perhatian,

pembelian, pemakaian, atau konsumsi yang dapat memuaskan keinginan

atau kebutuhan. Produk mencakup objek fisik, pelayanan, orang, tempat,

organisasi, dan gagasan.42

Sebuah produk didefinisikan sebagai segala sesuatu, baik

menguntungkan maupun tidak, yang diperoleh seseorang melalui

pertukaran. Penawaran produk adalah jantung dari program pemasaran

suatu organisasi dan biasanya merupakan langkah awal dari membentuk

bauran pemasaran, manajer pemasaran tidak dapat menetukan harga,

merencanakan sutau strategi promosi atau menciptakan saluran distribusi

sampai perusahaan mempunyai produk untuk dijual.

Produk adalah keseluruahan konsep objek atau proses yang

memberikan sejumlah nilai manfaat kepada konsumen, yang perlu

diperhatikan dalam produk adalah konsumen tidak hanya membeli bentuk

fisik produk itu saja, tetapi membeli benefit dan value tersebut. Terutama

produk dan jasa yang kita kenal telah menimbulkan beralihnya

41

Boyd Walker Larrache, Manajemen Pemasaran suatu pendekatan strategi dengan orientasi global, (Jakarta: Erlangga, 2000), Ed. Ke-2

42

(47)

kepemilikan dari penyedia jasa kepada konsumen.43

Bagi perusahaan syariah, untuk komponen tawaran (offer), produk

dan harga harus dilandasi nilai-nilai kejujuran dan keadilan sesuai dengan

prinsip syariah. Kualitas produk yang diberikan harus sesuai dengan

produk yang ditawarkan. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an

surat Al-Anfal: 27

عت ت ا ت ا ا خت سر ا ها ا خت ا ا ا يد ا ا ياي

Artinya:

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghianati

Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamiu menghianati

amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu Mengetahui”.

Muamalah dalam Islam Melarang jual beli suatu produk yang

belum jelas (gharar) bagi pembeli. Pasalnya disini peluang terjadinya

penipuan dan ketidak adilan terhadap salah satu pihak.

Dalam persepektif syariah produksi merupakan suatu yang penting.

Al-Qur’an menggunakan konsep produksi barang dalam arti yang sangat

luas. Memproduksi suatu barang harus mempunyai hubungan dengan

kebutuhan hidup manusia, bukan untuk memproduksi barang-barang

mewah secara berlebihan yang tidak sesuai dengan kebutuhan manusia

disamping itu, islam mengajarkan untuk memperhatikan kualitas dan

keberadaan produk tersebut. Islam melarang jual beli suatu produk yang

belum jelas (gharar) bagi pembeli. Pasalnya, disini berpotensi terjadinya

43

(48)

penipuan dan ketidak adilan terhadap salah satu pihak. Oleh karena itu,

Rasulullah mengharamkan jual beli barang yang tidak jelas produknya.

Selain keberadaan suatu produk, islam juga memerintahkan untuk

mempertahankan kualitas produk. Barang yang dijual harus terang dan

jelas kualitasnya, sehingga pembeli dapat dengan mudah memberi

penilaian. Tidak menipu kualitas dengan jalan memperlihatkan bagian

luarnya dan menyembunyikan yang jelek kepada bagian yang dalam.44

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa produk adalah

sesuatu yang memberikan manfaat baik dalam memenuhi kebutuhan

sehari-hari atau sesuatu yang ingin dimiliki oleh konsumen. Produk

biasanya digunakan untuk dikonsumsi baik untuk kebutuhan rohani

maupun jasmani. Untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan akan produk,

maka konsumen harus mengorbankan sebagai balas jasanya misalnya

dengan cara pembelian.

2. Pengertian Gadai Syariah (Rahn)

Gadai (Rahn) menurut arti bahasa: tetap. Sedangkan menurut

istilah syara: ialah menaruh barang (dijadikan) sebagai uang, untuk

penguat perjanjian hutang, dan barang tersebut akan menutup (hutang)

ketika terhalang (tidak dapat) melunasinya.45

Gadai tidak sah, kecuali dengan ijab-qabul, dan kedua belah pihak

(yang menggadaikan barang dan yang menerima barang tersebut)

44

Muhammad Firdaus, Dasar Dan Strategi Pemasaran Syariah, (Jakarta: Reneisan (anggota IKAPI), Edukasi Profesional, 2005), h. 22

45Syekh Syamsuddin Abu Abdillah, “

(49)

disyaratkan supaya melaksanakan secara murni. Keterangan : Syarat

melaksanakan gadai secara murni (mutlak), dalam arti masing-masing

mempunyai hak menjalankan aturan dalam gadai, yaitu telah dewasa dan

berakal sehat.46

Dalam istilah bahasa arab, gadai diistilahkan dengan rahn dan

dapat juga dinamai al-habsu, secara etimologis, arti rahn adalah tetap dan

lama, sedangkan al-habsu berarti penahanan terhadap suatu barang dengan

hak sehingga dapat dijadikan sebagai pembayaran dari barang tersebut,

sedangkan menurut sabiq, rahn adalah menjadikan barang yang

mempunyai nilai harta menurut padangan syara sebagai jaminan hutang,

hingga orang yang bersangkutan boleh mengambil hutang atau ia bisa

mengambil sebagian (manfaat) barangnya itu. Pengertian ini didasarkan

pada praktek bahwa apabila seseorang ingin berhutang kepada orang lain,

ia menjadikan barang miliknya baik berupa barang tak bergerak atau

berupa barang ternak berada dibawah penguasaan pemberi pinjaman

sampai penerima pinjaman melunasi hutangnya.47

Secara etimologi, rahn berarti

ا د ا

بث ا

(tetap dan lama),

yakni tetap atau berarti

ز ا سبح ا

(pengekangan dan keharusan).

Menurut terminologi syara’, rahn berarti :48

ه ؤافتسا

ي قحب ءيش سبح

Artinya :

“Penahanan terhadap sesuatu barang dengan hak sehingga dapat

dijadikan sebagai pembayaran dari barang tersebut.”

46

Syekh Syamsuddin Abu Abdillah, “Terjemah Fathul Qarib”,h. 176

47

Abdul Ghofur Anshori, “Gadai Syariah Di Indonesia”, Konsep, Implementasi dan

Intitusional” (Gadjah Mada University PRESS, 2006), Cet. ke-1, h. 88

48

(50)

Transaksi hukum gadai dalam fiqih Islam disebut ar-rahn. Ar-rahn

adalah suatu jenis perjanjian untuk menahan suatu barang sebagai

tanggungan utang. Pengertian ar-rahn dalam bahasa arab adalah ats-tsubut

wa ad-dawam, yang berarti “tetap” dan “kekal”, seperti dalam kalimat

maun rahin, yang berarti air yang tenang. Hal itu, berdasarkan firman

Allah SWT dalam QS. Al-Muddatsir (74) ayat 38 sebagai berikut :

تبسك ا ب سف ك

ه ي ر

Artinya:

Setiap orang bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya.

Sedangkan dalam pengertian istilah adalah menyandera sejumlah

harta yang diserahkan sebagai jaminan secara hak dan dapat diambil

kembali sejumlah harta dimaksud sesudah ditebus.49

Gadai (Ar-Rahn) adalah menahan salah satu harta milik si

peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya. Barang yang

ditahan tersebut memiliki nilai ekonomis. Dengan demikian, pihak yang

menahan memperoleh jaminan untuk dapat mengambil kembali seluruh

dan sebagian piutangnya. Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa rahn

adalah semacam jaminan utang atau gadai.50

Pegadaian menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Pasal

1150 disebutkan: “Gadai adalah suatu hak yang diperoleh seorang yang

berpiutang atas suatu barang bergerak, yang diserahkan kepadanya oleh

seorang berhutang atau oleh seorang lain atas namanya, dan yang

49

Zainuddin Ali, “Hukum Gadai Syariah”, (Sinar Grafika: Cet.1, 2008), Cet. ke-1, h..1

50 Muhammad Syafi’I Antonio

(51)

memberikan kekuasaan kepada orang yang berpiutang itu untuk

mengambil pelunasan dari barang tersebut secara didahulukan dari pada

orang yang berpiutang lainnya, dengan pengecualian biaya untuk melelang

barang tersebut dan biaya yang telah dikeluarkan untuk

menyelamatkannya setelah barang itu digadaikan, biaya-biaya mana harus

didahulukan.51

Beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa gadai

syariah (rahn) dalam padangan Islam adalah harta yang dijadikan oleh

pemiliknya sebagai jaminan hutang dan kepercayaan terhadap hutang,

yang dapat dijadikan (seluruh atau sebagiannya) untuk pembayaran hutang

apabila orang yang berhutang tidak dapat membayar hutangnya.

3. Prinsip Gadai Emas Syariah

Prinsip yang digunakan dalam gadai emas syariah baik di bank

syariah ataupun di pegadaian syariah tidak berbeda dengan prinsip gadai

pada umumnya. Mulai dari persyaratan, biaya (ongkos) administrasi,

biaya pemeliharaan/ penyimpanan, hingga mekanisme penjualan barang

gadaian ketika pihak yang menggadaikan tidak dapat melunasi utangnya.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam gadai emas syariah baik

di bank syariah maupun di lembaga yang menawarkan produk gadai emas

syariah. Hal yang dimaksud adalah biaya administrasi dan biaya

pemeliharaan.52

51

Andri Soemitra, “Bank dan Lembaga Keuangan Syariah”, (Kencana Prenada Media Group, 200 9), Ed. Ke-1, Cet. ke-1, h. 387

52

http://ekonomikeadilan.wordpress.com/2011/08/05/

(52)

Dalam website tersebut juga menjelaskan tentang biaya administrasi

dan biaya pemeliharan sebagai berikut:

a. Biaya administrasi

Biaya administrasi adalah ongkos atau pengorbanan materi

ya

Gambar

Gambar  1  : Perbedaan Konsep Penjualan dan Konsep Pemasaran
Gambar di bawah ini membandingkan kedua konsep tersebut. Konsep
Gambar1 Perbedaan Konsep Penjualan dan Konsep Pemasaran
Gambar 2 Empat Komponen P dalam Bauran Pemasaran
+4

Referensi

Dokumen terkait

3 Untuk mendeskripsikan evaluasi kinerja komite sekolah terhadap peningkatan mutu pendidikan di SMK Al-Khozini Ganjaran dan MA Raudlatul Ulum Ganjaran Gondanglegi Malang

Diantara kedua variabel bebas tersebut ditemukan fakta bahwa variabel kompensasi merupakan variabel yang berpengaruh lebih besar yang memberikan pengaruh terhadap

«Eski bedestenin Bizans yapısı olma­ sına karşılık Sandal bedesteni denilen yeni bedesten bir Türk eseridir».. Mehmed Zeki Pakalın'ın «Osmanlı Ta­ rih

Qadri Qautsar, Budi Prasetya, dan Yuyu Wahyu, perancangan dan realisasi rectenna untuk frekuensi 900 MHz dengan output mencapai 1,2 Volt sebagai pencatu daya alternatif untuk

Struktur kurikulum SD merupakan substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama 6 tahun mulai kelas I sampai dengan kelas VI (Bab II nomor A

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh PDRB, PMDN, dan PMA terhadap PAD di wilayah Bali, mengetahui factor yang memiliki pengaruh terbesar terhadap

Sehubungan dengan hasil dari penelitian bahwa persepsi guru Sekolah Dasar Negeri Terakreditasi A terhadap pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah adalah cukup

Abstrak: Metode membaca merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan bahasa anak, karena bahasa mempunyai peranan yang sangat penting