CABANG FATMAWATI
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar
Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh :
Ahmad Zaki
Nim.1110053000034
KONSENTRASI MANAJEMEN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
Dengan ini saya menyatakan bah-pra:
1.
Skripsiini
merupakan hasil karya saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu p-ersla-r4!a4 rge$Bperoleh gelar Strata 1di
Universitas IslamNegeri {UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Semua sunrber yang saya gunakan dalam penulisan
ini
telah saya cantruakan sesuai dengan ketentuan yang beelakudi
Uqivgr-sita$ Islanr Negeri {US{) Syar{f HidayatullahJakarta-Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau mer
^uoakan jiplakan dari kar.va orang lais, maka saya bersedia menerima sanksi yaag berlaludi Uaiversitas Islam Negeri {UIN) Syarif Hidayatullatr Jakarta.
{. 2.
3.
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Safi anaKomunikasi Islan (S.Kom.I)
Oleh:
Ahmad Zaki
NIM:
1110053000034H. Mulkanasir. Bid,S,Pd;. MlVf
NIP : 19550101 198302 1 001
KONSENTRASI
MANAJtrMEN LEMBAGA KtrUANGAN SYARIAH
JTJRUS$I MANAJEMEN
DAI(WAH
FAKULTAS
ILMU
DAKIilAII
DAI\ ILMU KOMIJI{IKASI
TINTVERSITASISLAM
IYEGERI
SYARIF
HIDAYATI]LLAII
JAI(ARTA
aA14M/1435HEMAS SYARIAH PADA BANK BNI SYARIAH CABANG FATMAWATI telah diujikan dalam siding munaqasyah Fakultas Ilmu Dakrvah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah lakarta pada 09 September 2014. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Komunikasi
Isiam (S.Kom.I) pada Konsentrasi Manajemen Lembaga Keuangan Syariah
Program Studi Manajemen Dakwah.
J akafta, 09 Septemb er 201 4 Sidang Munaqasyah
Ketua Merangkap Anggota,
%t--
'/
Drs. Cecen Castralyiiava. MA NIP: 19670818 199803 1 002
Penguji I,
&t%^r-Drs. Cecep Castral'iiava. MA NIP: 19670818 199803 I 002
H. Mulkanasir. BA..S.Pd." ILM
NIP: 19550101 198302 I 001
Anggota,
H. Nlulkanasir. BA..S.Pd.. MM NIP: 19550101 198302 I 001
ill
Penguji II,
NIP: 1962030 199203 2 00t
iv
Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Di Bawah Bimbingan H. Mulkanasir, BA., S.Pd., MM. Strategi Pemasaran Produk Gadai Emas Syariah Pada Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati
Persaingan antar Bank pada saat ini semakin ketat, termasuk di dalamnya perbankan syariah. Bank-bank bersaing memperebutkan pasar. Pemasaran merupakan proses yang tidak dapat dipisahkan dari perusahaan, begitu pula dengan perbankan. Sejalan dengan hal tersebut, masing-masing bank harus menentukan strategi yang tepat sebagai upaya memenuhi keinginan dan kebutuhan nasabahnya. Penerapan strategi pemasaran yang tepat oleh perusahaan bertujuan agar dapat bertahan diera persaingan.
Produk perbankan syariah pada saat ini masih baru dikalangan perbankan pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, sehingga diperlukan strategi pemasaran yang tepat dalam memasarkan produk perbankan syariah agar dapat menghadapi persaingan. Produk Gadai Emas Syariah, sebuah Produk Gadai Emas Syariah yang masih baru di pasaran. Bank BNI Syariah menetapkan Strategi Pemasaran yang tepat untuk memasarkan Produk Gadai Emas Syariah agar dapat dikenal dan diterima oleh masyarakat serta menjaring nasabah baru dan mempertahankan nasabah yang lama.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data melakukan Wawancara, Observasi, dan Dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif untuk memaparkan perumusan masalah pertama dan kedua. Sedangkan tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui strategi pemasaran dan mekanisme produk gadai emas yang diterapkan di BNI Syariah.
Hasil penelitian yang dilakukan, menyimpulkan bahwa produk gadai emas syariah ini adalah produk unggulan dan banyak diminati oleh masyarakat serta strategi pemasaran yang dilakukan oleh Bank BNI Syariah dengan beberapa tahapan yaitu formulasi strategi yang dilakukan Bank BNI Syariah dalam memasarkan produk gadai emas melalui kerjasama dengan para pemilik toko emas dan para kelompok komunitas. Agar dapat melaksanakan program yang telah direncanakan, Bank BNI Syariah harus bisa memaksimalkan sisi keuangan atau meningkatkan struktur modal guna meningkatkan pelayanan pinjaman bagi para nasabah produk gadai emas. Implementasi strategi Bank BNI Syariah tercermin dalam struktur organisasi dimana tugas, wewenang dan tanggung jawab dijalankan sesuai job descriptionnya. Evaluasi strategi Bank BNI Syariah dilakukan berdasarkan dengan menetapkan standar kerja, pengukuran prestasi kerja, dan mengambil tindakan korektif terhadap penyimpangan yang terjadi. Dan mekanisme yang ditetapkan Bank BNI Syariah merupakan langkah apabila nasabah ingin melakukan transaksi produk gadai emas pada Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati.
v
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang mengajarkan kepada
manusia apa yang tidak diketahuinya. Segala puji bagi Allah yang telah
menganugerahkan berbagai karunia dan nikmat kepada para hamba-Nya. Dia
membukakan akal pikiran kita dan pemahaman kepada segenap makhluk-Nya.
Shalawat beserta salam tidak lupa dihaturkan untuk Nabi Muhammad
SAW, yang mampu membawa kita dari zaman gelap gulita sampai zaman terang
benderang. Tak lupa juga untuk para keluarganya, sahabat, dan serta para
pengikutnya yang tetap beristiqomah di jalan-Nya.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan guna
memperoleh gelar sarjana Strata Satu di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi Jurusan Manajemen Dakwah Konsentrasi Manajemen Lembaga
Keuangan Syariah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis menyadari bahwa tujuan penulisan skripsi ini tidak akan terwujud
tanpa adanya bantuan moril dan materil dari banyak pihak. Untuk itu penulis
mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat :
1. Dr. H. Arief Subhan, MA selaku dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi.
2. Drs. Cecep Castrawijaya, MA., MM dan H. Mulkanasir, BA., S.Pd., MM
selaku Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan Manajemen Dakwah, yang telah
vi
ikhlas meluangkan waktunya untuk membimbing serta memberikan arahan,
petunjuk, dan saran yang sangat bermanfaat dalam penyelesaian skripsi.
4. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah
memberi cahaya berupa ilmu pengetahuan kepada penulis selama penulis
menempuh studi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Seluruh karyawan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan
Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah
membantu penulis dalam mecari referensi mengenai teori Strategi Pemasaran
dan Gadai Emas Syariah.
6. Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati yang telah memberikan data-data
penelitian, terutama untuk Bapak Bambang Sutopo selaku Operational
Manager, Bapak Mizwar Akmal selaku Officer Gadai Syariah, dan Bapak
Muhammad Ali selaku Security Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati yang
telah banyak meluangkan waktunya untuk penulis.
7. Orang Tuaku H. Abdullah dan Hj. Asenih yang begitu baik hati dan tegar
dalam dalam segala hal, ikhlas mengasuh, membimbing, memberikan segenap
cintanya dan tidak terlupa selalu menyertai do’a dalam setiap langkahku.
8. Kakak-kakakku dan adikku tercinta, Nur Ali, Ahmad Hamdi, A.Md., Nurlaela,
A.Md., Aminatuzzuhria, S.E.Sy., Dahlia, S.Ikom., dan Siti Mawaddah yang
tidak pernah berhenti memberikan motivasi yang tinggi untuk menyelesaikan
vii
persatu tanpa mengurangi hormat saya, yang selalu memberikan semangat
dalam menyelesaikan skripsi ini.
10.Risa Afriyanti, S.Pd., yang tidak pernah berhenti memberikan do’a dan
motivasi yang tinggi untuk menyelesaikan skripsi ini.
11.Teman-teman seperjuangan di Pom-Pes Miftahul Ulum 2010, Kariza, Irfan,
Rahmat, dan lain-lain yang namanya tidak dapat disebutkan satu persatu tanpa
mengurangi hormat saya, yang selalu memberikan semangat dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Tiada balasan yang dapat penulis berikan selain do’a dan ucapan
terimakasih, semoga Allah SWT menerima amal baik dan memberi balasan yang
setimpal atas segala jerih payahnya dan semoga kita semua dalam lindungan-Nya.
Amiiin.
Sepenuhnya penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, baik saran maupun kritik dari para pembaca sangat penulis
harapkan demi perbaikan untuk selanjutnya.
Akhirnya penulis panjatkan rasa syukur kepada Alllah SWT yang sangat
mendalam dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan
kepada semua pihak pada umumnya.
Jakarta, 09 September 2014
viii
LEMBAR PERNYATAAN ... i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
ABSTRAK ... iv
KATA PENGANTAR... v
DAFTAR ISI... viii
DAFTAR GAMBAR ... xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah ... 5
2. Perumusan Masalah ... 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian ... 5
2. Manfaat Penelitian ... 6
D. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian ... 7
2. Subjek dan Objek Penelitian ... 7
3. Sumber Data ... 7
4. Teknik Pengumpulan Data ... 8
5. Teknik Analisa Data ... 9
6. Teknik Penulisan Skripsi ... 9
E. Kajian Pustaka ... 9
ix
1. Pengertian Strategi ... 14
2. Langkah-Langkah Strategi ... 16
B. Konsep Pemasaran 1. Pengertian Pemasaran ... 20
2. Konsep Pemasaran ... 22
3. Bauran Pemasaran ... 25
C. Konsep Strategi Pemasaran 1. Pengertian Strategi Pemasaran ... 29
2. Segmentasi Pasar ... 30
D. Konsep Produk Gadai Emas Syariah 1. Pengertian Produk ... 33
2. Pengertian Gadai Syariah (Rahn) ... 36
3. Prinsip Gadai Emas Syariah ... 39
E. Standar Operasional Prosedur 1. Pengertian Standar Operasional Prosedur ... 44
2. Tujuan Standar Operasional Prosedur ... 45
3. Fungsi Standar Operasional Prosedur ... 46
4. Keuntungan Standar Operasional Prosedur ... 46
BAB III PROFIL UMUM BANK BNI SYARIAH CABANG FATMAWATI A. Sejarah ... 48
x
E. Produk-Produk Bank BNI Syariah ... 54
F. Produk Gadai Emas Syariah di Bank BNI ... 57
BAB IV STRATEGI PEMASARAN PRODUK GADAI EMAS SYARIAH PADA BANK BNI SYARIAH CABANG FATMAWATI
A. Strategi Pemasaran Produk Gadai Emas Syariah ... 59
B. Mekanisme Produk Gadai Emas Syariah ... 70
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ... 73
B. Saran ... 74
xi
Gambar 1 : Perbedaan Konsep Penjualan dan Konsep Pemasaran
Gambar 2 : Empat Komponen P dalam Bauran Pemasaran
Gambar 3 : Struktur Organisasi Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati
1
A. Latar Belakang
Islam merupakan sistem kehidupan yang bersifat komprehensif, yang
mengatur semua aspek, baik dalam sosial, ekonomi dan politik maupun kehidupan
yang bersifat spiritual.
Salah satu aspek yang penting dalam penelitian ini adalah aspek ekonomi.
Sebagaimana kita ketahui bahwa di Indonesia terdapat lembaga ekonomi yang
berlandaskan ekonomi Islam. Di Indonesia itu sendiri perbankan syariah dimulai
sejak tahun 1992 dengan digulirkannya UU No. 7/1992 yang memungkinkan bank
menjalankan operasional bisnisnya dengan sistem bagi hasil. Tujuan utama dari
pendidirian lembaga keuangan berlandaskan etika ini adalah tiada lain sebagai
upaya kaum muslimin untuk mendasari segenap aspek kehidupan ekonominya
berlandaskan Al-Qur’an dan As-Sunnah.1
Banyak ayat Al-Qur’an yang menyerukan penggunaan kerangka kerja
perekonomian Islam, diantaranya sebagai berikut.2
يدسف ضراا ف ا ثعت ا ها ر ا برش ا ك
Artinya:
“Makan dan minumlah dari rezeki (yang diberikan) Allah dan janganlah
berkeliaran di muka bumi ini dengan berbuat kerusakan.” (al-Baqarah: 60)
1
Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah: Dari Teori Ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani, 2001), Cet. ke-1, h.18
2
Pada ayat yang lain, Allah SWT berfirman:3
ا ا ياي
ها حاا تبيط ا رحتا ا اء يد
بحيا ها ا .ا دتعت ا
.
ؤ ت ا د ا ها ا قت .ابيط ا ح ها ق ر ا ا ك . يدتع ا
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa
yang baikyang telah Allah halalkan bagimu dan janganlah kamu melampaui
batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.
Dan, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang telah Allah rezekikan
kepadamu dan bertakwalah kepada Allah Yang kamu beriman kepada-Nya.”
(al-Maa’idah: 87-88)
Semua ayat itu merupakan penentuan dasar pikiran dari pesan Al-Qur’an
dalam bidang ekonomi. Dari ayat-ayat tersebut dapat dipahami bahwa Islam
mendorong penganutnya untuk menikmati karunia yang telah diberikan oleh Allah
SWT. Salah satu Hadist Rasullah SAW. Menegaskan:4
س هي ع ها ص ها سر اق
ا ا ح رح اا ط رش ع
س ا
ا رح حا
Artinya:
“Kaum muslimin (dalam kebebasan) sesuai dengan syarat dan
kesepakatan mereka, kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau
menghalalkan yang haram.” (At-Tirmidzi)
3
Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah: Dari Teori Ke Praktik, h. 11
4
Menurut A. Riawan Amin bahwa Lembaga Keuangan Syariah sebagai Lembaga Dakwah atau Organisasi Dakwah yang bergerak di bidang ekonomi.5
Meskipun tidak menyebut secara eksplisit, Undang-undang No. 7 Tahun
1992 tentang Perbankan sebenarnya telah cukup memberikan keleluasaan bagi
bank syariah untuk mengembangkan sendiri produk-produknya. Salah satu produk
yang dikembangkan dalam belakangan ini adalah Gadai.6
Dengan melihat perkembangan pesat yang terjadi diperbankkan syariah,
beberapa lembaga keuangan khususnya perbankan syariah mulai membuka
produk gadai syariah atau disebut juga dengan rahn. Namun untuk saat ini
lembaga keuangan seperti perbankan syariah hanya menerima barang gadai
berupa emas lantakan, perhiasan ataupun koin emas. Hal ini disebabkan oleh
kecilnya nilai resiko yang akan terjadi dan keberadaan nilai emas itu sendiri yang
tetap stabil bahkan cenderung naik dari tahun ke tahun serta tidak terkena dampak
inflasi.
Dalam rangka mensosialisasikan berbagai kegiatan, tentunya bank syariah
pada umumnya dan Bank BNI Syariah khususnya perlu mengkomunikasikan
setiap produk-produk yang ditawarkan. Hal ini dilakukan agar masyarakat
mengetahui dan memiliki minat manfaat dari produk bank syariah yang
ditawarkan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan. Oleh karena itu, bank syariah
harus melakukan strategi pemasaran.
5
A. Riawan Amin, The Celestial Management, (Jakarta: Senayan Abadi Publishing, 2004), Cet. ke-1, h. 22
6
Beberapa lembaga keuangan mempunyai tujuan yang sama akan tetapi
strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut sudah tentu berbeda. Pada
umumnya semua jajaran manajemen suatu lembaga keuangan akan selalu
membuat rencana-rencana yang baik dan tepat. Jadi jelaslah masalah strategi bagi
suatu lembaga keuangan sangatlah penting sebab strategi tersebut merupakan
penentuan tercapainya tujuan yang telah direncanakan.
Suatu lembaga keuangan yang berorientasi terhadap perolehan laba
(keuntungan) sudah pasti membutuhkan apa yang disebut Strategi Pemasaran
Bank, pengertian pemasaran bank itu sendiri yaitu suatu proses untuk
menciptakan dan mempertukarkan produk atau jasa bank yang ditunjukan untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah dengan cara memberikan kepuasan
kepada nasabah.7
Sedangkan pemasaran berpangkal pada kebutuhan pembeli yang belum
terpenuhi dalam hal produk, kualitas, harga dan sebagainya. Produk bukan
satu-satunya penjamin kepuasan, akan tetapi ada beberapa variabel lain yang
mempengaruhi kepuasan konsumen yakni harga produk, lokasi dan distribusi.
Kebutuhan akan pemasaran tidak dapat dielakan karena perkembangan
pasar dan persaingan yang semakin berat. Pemasaran dibutuhkan tidak hanya oleh
perusahan-perusahan akan tetapi digunakan oleh lembaga keuangan syariah
misalnya lembaga keuangan syariah pada Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati
dalam pengembangan produk-produknya khususnya produk Gadai Emas.
7
Maka dengan melihat pemaparan yang singkat diatas, penulis merasa
tertarik untuk melakukan penelitian, dengan memberikan gambaran apa dan
bagaimana Strategi Pemasaran Pada Produk Gadai Emas pada Perbankan Syariah
bukan pada perum pegadaian syariah yang memang sudah umum. Sehingga
penulis tertarik untuk mengambil judul “ Strategi Pemasaran Produk Gadai
Emas Syariah Pada Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati.” B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Pembahasan mengenai strategi pemasaran memiliki cakupan yang
sangat luas, agar penelitian ini lebih terarah, maka penulis membatasi
masalah hanya pada:
a. Penelitian ini dibatasi pada strategi pemasaran produk gadai emas
syariah pada Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati
b. Penelitian ini dibatasi pada mekanisme produk gadai emas syariah
pada Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati
2. Perumusan Masalah
Dari pembatasan masalah tersebut, maka dapat dirumuskan bahwa
pokok-pokok permasalahan yang dibahas adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana Strategi Pemasaran Produk Gadai Emas Syariah Pada
Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati?
b. Bagaimana Mekanisme Produk Gadai Emas Syariah Di Bank BNI
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah dirumuskan oleh
penulis diatas maka ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam
penyelesaian skripsi ini, diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Memenuhi tugas akademik yang merupakan syarat dan kewajiban
bagi setiap mahasiswa dalam rangka menyelesaikan studi tingkat
sarjana program Strata 1 (S1) di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
dengan gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
b. Mendapatkan pemahaman tentang bagaimana strategi pemasaran pada
produk gadai emas syariah secara teori atau prakteknya yang
diterapkan oleh Bank BNI Syariah Fatmawati.
c. Lebih mengenal bagaimana perkembangan gadai emas syariah di
Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati.
2. Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini, semoga dapat memberikan manfaat
bagi beberapa pihak, antara lain :
a. Akademis
Menambah khazanah kepustakaan Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi dan sebagai sumber referensi bagi mahasiswa, staff
b. Praktis
Memberi masukkan atau informasi kepada masyarakat khususnya
masyarakat ekonomi menengah kebawah yang membutuhkan bantuan
dan atau pembiayaan untuk segala keperluan, bahwa di perbankan
syariah dan sama halnya dengan perum pegadaian syariah terdapat
program yang dapat membantu dan mengembangkan usahanya atau
mengurangi beban mereka dengan cara yang relative cepat dan aman
serta tidak membebankan mereka.
D. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah Metode Kualitatif
dengan menganalisis data secara deskriptif, untuk menggambarkan tentang
Strategi Pemasaran Produk Gadai Emas Syariah Pada Bank BNI Syariah
Cabang Fatmawati.
2. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah Bank BNI Syariah Cabang
Fatmawati yang berada di wilayah Jakarta Selatan yang beralamat Jalan
RS. Fatmawati No. 30 C-D Cilandak Jakarta Selatan.
Sedangkan objek penelitian dalam penelitian ini adalah Strategi
3. Sumber Data
Dalam penelitian ini diharuskan menggunakan data, maka dalam
penyusunan skripsi ini, penulis mengelompokkan data sesuai dengan
karakteristiknya, yaitu :
a. Data Primer
Data primer merupakan data asli yang diperoleh langsung oleh peneliti
dari hasil wawancara yang didapat langsung dari objek penelitian.8
Dimana data yang diperoleh hasilnya aktual dan dapat dipertanggung
jawabkan. Dengan teknik pengumpulan data pada karyawan Bank BNI
Syariah Cabang Fatmawati Pada Bagian Gadai/Rahn dan Pemasaran.
b. Data Skunder
Data skunder merupakan data yang diperoleh dari pustakaan,9 seperti
buku-buku serta sumber lainnya yang berkaitaan dengan materi
penulisan skripsi ini.
4. Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini, penulis mengumpulkan data yang dibutuhkan
dengan menggunakan beberapa teknik tertentu :
a. Dokumentasi yaitu data-data dan profil Bank BNI Syariah Cabang
FatmawatiPenelitian Kepustakaan.
b. Observasi (Pengamatan)
Mendapatkan data dari obyek penelitian dengan cara mendatangi
langsung ke obyek penelitian. Dalm hal ini Bank BNI guna melihat
8
Suharsimi Arikunto, “Prosedur PenelitianSuatu Pendekatan Praktik”, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), Ed. Rev 2010, Cet. Ke-14, h. 22
9
secara dekat bagaimana peranan strategi pemasaran dalam
memasarkan produknya.
c. Wawancara (Interview)
Selama observasi dilakukan, penulis juga melakukan wawancara dan
komunikasi dengan staff bagian pemasaran, karyawan maupun
pimpinan Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati untuk mendapatkan
input-input atau masukkan-masukkan yang berhubungan dan berguna
dalam bidang yang akan diteliti sebagai bahan penulisan skripsi ini.
5. Teknik Anaslisa Data
Penulis, menganalisa data dengan menggunakan penelitian dalam
pelaksanaannya penganalisaan dilakukan dengan menggunakan
langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menelaah semua data yang diperoleh baik dari sumber primer maupun
dari sumber skunder.
b. Melakukan klasifikasi terhadap data yang terkumpul sesuai dengan
masalah yang diteliti.
c. Menghubungkan data yang terpilih dengan teori yang sudah
dikemukakan dalam kerangka pemikiran.
d. Penarikan kesimpulan dari data-data yang dianalisis.
6. Teknik Penulisan Skripsi
Adapun teknik penulisan skripsi ini sesuai dengan kaidah-kaidah
penulisan skripsi pada buku “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi,
Development and Assurance) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Cet. II,
April 2007.10
E. Kajian Pustaka
Berdasarkan telaah yang sudah dilakukan terhadap beberapa sumber,
kepustakaan, penulis meliput bahwa apa yang merupakan masalah pokok
penelitian tampaknya sangat penting dan prospektif, karena pembahasan
tentang Strategi Pemasaran Pada Produk Gadai Emas Syariah pada Bank
Syariah sangatlah berguna agar masyarakat khususnya masyarakat menengah
kebawah mengetahui bahwa di Perbankan Syariah terdapat produk Gadai
Emas Syariah yang dapat membantu mereka dalam memperoleh modal guna
meningkatkan kinerja usaha mereka ataupun membantu pembiayaan
kehidupan sehari-hari mereka.
Adapun kajian pustaka yang digunakan penulis adalah:
1. Pada tahun 2013 telah ditulis skripsi atas nama Mutiah Prodi Lembaga
Keuangan Syariah, Jurusan Manajemen Dakwah, Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan judul
“Strategi Pemasaran Produk Mitra Iqra’ Plus Pada Divisi Syariah AJB
BumiPutrea 1912” Dalam penelitian ini membahas tentang strategi
pemasaran produk mitra iqra’ plus pada asuransi AJB BumiPutera 1912.
Dan strategi pemasaran yang diterapkan oleh AJB BumiPutera 1912 Divisi
Syariah adalah dengan menggunakan saluran distribusi sistem agency
10
dimana proses pemasaran produk diandalkan pada agen-agen penjualan
handal yang dimiliki oleh AJB BumiPutera 1912 Divisi Syariah.
2. Pada tahun 2014 telah ditulis skripsi atas nama Ulil Ansor Prodi
Perbankan Syariah, jurusan Muamalat, Fakultas Syariah dan Hukum UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan judul “Strategi Pemasaran PT. Bank
Syariah Mandiri TBK pada Produk Gadai Emas dalam Meningkatkan
Daya Saing Antar Sesama Bank Syariah”. Dalam penelitian ini membahas
tentang strategi pemasaran dalam meningkatkan daya saing antar sesama
Bank Syariah. Strategi pemasaran yang diterapkan Bank Syariah Mandiri
adalah dengan melakukan kerjasama dengan Kantor Pos.
3. Pada tahun 2008 telah ditulis skripsi atas nama Atep Misbahudin, Prodi
Perbankan Syariah, Jurusan Muamalah, Fakultas Syariah Dan Hukum UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan judul “Strategi Pemasaran Produk
Gadai Emas (Rahn) pada BPRS PNM Al-MA’SOEM dalam
Meningkatkan Pendapatan Bank”. Dalam penelitian ini membahas tentang
strategi pemasaran dalam meningkatkan pendapatan Bank. Strategi yang
diterapkan BPRS PNM AL-MA’SOME diantaranya yaitu membina dan
menekan pertumbuhan kaum dhu’afa sehingga terbentuk dasar yang kuat,
melakukan penyebarluasan informasi tentang BPRS melalui tokoh
masyarakat dan nama yayasan al-Ma’some itu sendiri yang sudah terkenal
Perbedaan skripsi penulis dengan skripsi terdahulu bahwa penelitian ini di
fokuskan pada strategi pemasaran yang digunakan oleh Bank BNI Syariah dalam
memasarkan produk gadai emasnya. Strategi pemasaran yang diterapkan oleh
Bank BNI Syariah adalah dengan melakukan kerjasama dengan para pemilik toko
emas dan para kelompok komunitas seperti ibu-ibu pengajian. Dan melakukan
pemasaran pada acara event-event tertentu pada waktu menjelang lebaran atau
menjelang tahun ajaran baru dan membuka pameran-pameran disuatu tempat.
F. Sistematik Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis membahas pendahuluan dengan sub-sub :
Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah,
Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metode Penelitian, Review Studi
Terdahulu, Sistematika Penulisan.
BAB II LADASAN TEORI
Bab ini membahas tentang konsep strategi, pemasaran dan produk
gadai emas syariah.
BAB III PROFIL UMUM BANK BNI SYARIAH CABANG FATMAWATI
Bab ini Menyajikan data yang menjadi bahan penelitian yaitu
mengenai Sejarah Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati, visi misi,
fungsi, dan struktur organisasi. Serta produk gadai (rahn) yang ada
BAB IV STRATEGI PEMASARAN PRODUK GADAI EMAS SYARIAH PADA BANK BNI SYARIAH CABANG FATMAWATI
Bab ini menjelaskan mengenai Analisis Deskriptif terkait Strategi
Pemasaran pada Produk Gadai Emas Syariah dan Mekanisme
Produk Gadai Emas Syariah di Bank BNI Syariah Cabang
Fatmawati
BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan bagian terakhir penulisan yang akan
menunjukkan pokok-pokok penting dari keseluruhan pembahasan
ini. Bagian ini menunjukkan jawaban ringkas dari permasalahan
yang dibahas pada bagian permasalahan di atas yang berisi
14
A. Konsep Strategi 1. Pengertian Strategi
Secara Etimologi, strategi berasal dari bahasa yunani Strategos
yang berarti Jendral.1 Strategi pada mulanya dari peristiwa peperangan,
yaitu sebagai suatu siasat untuk mengalahkan musuh. Namun pada
akhirnya strategi berkembang untuk kegiatan organisasi termasuk
keperluan ekonomi, sosial, budaya dan agama.
Dalam kamus Manajemen istilah Strategi adalah rencana yang
cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus dan saling
hubungan dalam waktu dan ukuran.2 Dalam sebuah perusahaan, strategi
merupakan salah satu faktor terpenting agar perusahaan dapat berjalan
dengan baik. Strategi menggambarkan arah bisnis yang mengikuti
lingkungan yang dipilih merupakan pedoman untuk mengalokasikan
sumber daya usaha suatu organisasi. 3
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan strategi adalah
seni atau ilmu yang menggunakan sumber daya untuk melaksanakan
kegiatan tertentu.4 Untuk mengetahui lebih jelas mengenai pengertian
strategi, penulis mengedepankan pengertian strategi yang dikemukankan
beberapa pakar diantaranya:
1
George A Stainer, Kebijakan dan Strategi Manajemen, (Jakarta: Erlangga, 1997), h. 18
2
B.N Marbun, Kamus Manajemen, (Jakarta: Pustaka Sinar Harian, 2003), h. 340
3
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: Andi, 2002), Ed. Ke-2, h. 3
4
a. Menurut Sondang Siagian, “Strategi adalah cara yang terbaik untuk
mempergunakan dana, daya dan tenaga yang tersedi, sesuai dengan
tuntutan perubahan lingkungan.5
b. Menurut Prof. Dr. Onong Uchyana Efendi, MA., “Strategi pada
hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen untuk
mencapai suatu tujuan, akan tetapi untuk mencapai tujuan tersebut,
strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya memberikan
arah saja, melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana taktik
operasionalnya”.6
c. Menurut George Stainer dan Jhon Minner, strategi adalah penetapan misi perusahaan, penetapan sasaran organisasi, dengan mengingat
kekuatan eksternal dan internal, perumusan kebijakan dan strategi
tertentu untuk mencapai sasaran dan memastikan implementasinya
secara tepat, sehingga tujuan dan sasaran utama organisasi akan
tercapai.7
d. Menurut Prof. Dr. A.M Kardiman, “Strategi adalah penentuan tujuan
utama yang berjangka panjang dan sasaran dari suatu perusahaan atau
organisasi serta pemilikan cara-cara bertindak dan mengalokasikan
sumber daya yang diperlukan untuk mewujudkan tujuan tersebut”. 8
e. Menurut William F. Glueck, yang dikutip dalam buku Amirullah, et. Al, Strategi merupakan sesuatu yang dipersatukan, bersifat
5
Sondang Siagian, Analisis Serta Perumusan Kebijaksanaan dan Strategi Organisasi, (Jakarta: Gunung Agung, 1986), Cet. Ke-2, h. 17
6
Onong Uchyana Efendi, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1992), h.6
7
George Stainer dan Jhon Minner, Manajemen Strategik, (Jakarta: Erlangga), h. 20
8
kompeherensif terintegrasi yang berhubungan atau lembaga terhadap
tantangan lingkungan dan dirancang untuk meyakinkan bahwa sejarah
dasar perusahaan atau organisasi akan dicapai dengan pelaksanaan
yang tepat oleh organisasi yang menerapkannya”.9
Dari pengertian strategi yang dikemukakan oleh para pakar di atas,
penulis menyimpulkan bahwa strategi merupakan suatu cara untuk
mencapai suatu tujuan jangka panjang perusahaan atau organisasi, terlebih
dahulu memperhatikan segala kemungkinan yang akan terjadi, dan
mempersiapkan segala potensial yang ada. Dengan begitu strategi
pemasaran mempunyai peranan penting untuk keberhasilan usaha
perusahaan umumnya pemasaran dan khususnya. Di samping itu, strategi
pemasaran yang ditetapkan harus di tinjau dan dikembangkan sesuai
dengan perkembangan pasar dan lingkungan pasar tersebut.
2. Langkah-Langkah Strategi
Proses strategi terdiri dari tiga langkah:
a. Perumusan Strategi
Perumusan strategi ini di dalamnya termasuk mengembangkan
tujuan, mengenali peluang dan ancaman eksternal, menetapkan
kekuatan dan kelemahan internal, menghasilkan strategi alternative
dan memilih strategi yang akan dilaksanakan. Dalam perumusan
9
strategi juga ditentukan suatu sikap untuk memutuskan, memperluas,
menghindari atau melakukan suatu keputusan dalam proses kegiatan.10
Pada tahap perumusan strategi perusahaan secara berkala
mengkaji kembali misi dan tujuan perusahaan serta merumuskan
strategi yang sesuai dengan misi dan tujuan perusahaan tersebut. Misi
dan tujuan perusahaan dapat mengalami perubahan sesuai dengan
strategi yang dipilih oleh perusahaan. Sebagai contoh perusahaan yang
melakukan perubahan secara radikal (radical change) dapat mengubah
visi, misi, dan tujuan perusahaan sesuai dengan strategi yang dipilih
oleh pimpinan perusahaan.11
Sebagaimana halnya visi, misi, dan tujuan perusahaan dapat
mengalami perubahan karena strategi perusahaan berubah-ubah,
demikian halnya startegi pun dapat berubah-ubah disesuaikan dengan
tujuan perusahaan yang baru. Dengan demikian formulasi strategi akan
mengacu ke tujuan yang ingin dicapai oleh perusahan.12
Selain merumuskan misi, tujuan dan strategi yang saling
memiliki kesesuaian satu sama lain (compatible), perusahaan juga
harus merumuskan kebijakan yang akan menjadi panduan bagi seluruh
sumber daya manusia perusahaan dalam melakukan implementasi
startegi baik pada tingkat korporasi, fugsional, maupun unit usaha.13
10
Fred R David, Strategic Management Concepts and cases, (New Jersey: Prentice Hall, 2001), h. 5
11
Ismail Solihin, Manajemen Strategik, (Bandung: Erlangga, 2012), h. 82
12
Ibid
13
Perumusan strategi ini di dalamnya termasuk mengembangkan
tujuan, mengenali peluang dan ancaman eksternal, menetapkan
kekuatan dan kelemahan internal, menghasilkan strategi alternative dan
memilih strategi yang akan dilaksanakan. Dalam perumusan strategi
juga ditentukan suatu sikap untuk memutuskan, memperluas,
menghindari atau melakukan suatu keputusan dalam proses kegiatan.14
b. Implementasi Strategi
Tujuan dan strategi perusahaan yang telah dibuat akan dapat di
implementasikan dengan baik apabila tujuan dan strategi tersebut
dituangkan ke dalam rangkaian kegiatan dalam bentuk program yang
terjadwal dengan jelas serta memperoleh alokasi sumber daya yang
memadai yang telah dituangkan dalam bentuk anggaran (budget) yang
akan mendukung semua program.15
Program-program yang dibuat oleh perusahaan selanjutnya
harus didukung dengan prosedur yang menjelaskan secara rinci
bagaimana suatu kegiataan atau pekerjaan harus dilakukan. Prosedur
akan menjelaskan berbagai aktivitas yang harus dilakukan untuk
menyelesaikan suatu program. Selain itu perusahaan harus
mengembangkan struktur organisasi yang akan memudahkan
implementasi strategi (strategy implementation) yang telah dipilih
perusahaan.16
14
Ismail Solihin, Manajemen Strategik, h. 82
15
Ibid
16
Di dalamnya termasuk menciptakan struktur organisasi yang
efektif, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memanfaatkan
sistem informasi yang diterima. Implementasi strategi sering disebut
tahap tindakan, karena implementasi berarti memobilisasi manusia
yang ada dalam sebuah organisasi untuk mengubah strategi yang
dirumuskan menjadi tindakan. Tahap ini merupakan tahap yang paling
sulit karena memerlukan kedisiplinan, komitmen dan pengorbanan.
Kerjasama juga merupakan kunci dari berhasilnya atau tidaknya
implemetasi strategi.17
c. Evaluasi Strategi
Tahap akhir dari strategi ini adalah evaluasi implementasi
strategi. Evaluasi strategi diperlukan karena keberhasilan yang telah
dicapai dapat diukur kembali untuk menetapkan tujuan berikutnya.
Evaluasi menjadi tolak ukur untuk strategi yang akan dilaksanakan
kembali oleh suatu organisasi dan evaluasi sangat diperlukan untuk
memastikan sasaran yang dinyatakan telah dicapai. Ada tiga aktifitas
mendasar untuk mengevaluasi strategi:18
1) Meninjau faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar
strategi yang sekarang. Adanya perubahan yang ada akan menjadi
satu hambatan dalam pencapaian tujuan, begitu pula dengan faktor
internal yang diantaranya strategi tidak efektif atau hasil
implementasi yang buruk dapat berakibat buruk pula bagi hasil
17
Fred R David, Strategic Management concept and cases, h. 6
18
yang akan dicapai.
2) Mengukur prestasi, yakni membandingkan hasil yang diharapkan
dengan kenyataan. Prosesnya dapat dilakukan dengan menyelidiki
penyimpanan dari rencana, mengevaluasi prestasi individual, dan
menyimak kemajuan yang dibuat ke arah pencapaian sasaran yang
dinyatakan. Criteria untuk mengevaluasi strategi harus dapat
diukur dan mudah dibuktikan, kriteriaa yang meramalkan hasil
lebih penting dari pada kriteia yang mengungkapkan apa yang
terjadi.
3) Mengambil tindakan korektif untuk memastikan bahwa prestasi
sesuai rencana. Dalam hal ini tidak harus berarti bahwa strategi
yang ada yang ditinggalkan atau harus merumuskan strategi yang
baru. Tindakan korektif diperlukan bila tindakan atau hasil tidak
sesuai dengan yang dibayangkan semula atau pencapaian yang
diharapkan.
B. Konsep Pemasaran
1. Pengertian Pemasaran
Pemasaran suatu faktor penting dalam siklus yang bermula dan
berakhir dalam kebutuhan konsumen, dimana pemasaran harus dapat
menafsirkan kebutuhan-kebutuhan konsumen dan mengkombinasikannya
dengan data pasar. Kebanyakan orang mengatakan bahwa pemasaran
adalah serangkaian kegiatan ekonomi yang mencakup penjualan,
mencakup itu, tetapi pemasaran lebih luas dari kegiatan penjualan. Oleh
karena itu pemasaran adalah kegiatan vital dalam beberapa organisasi baik
organisasi profit maupun non profit yang didalamnya menyediakan barang
dan pelayanan. Maka keberhasilannya tergantung sekali pada kemampuan
dari organisasi tersebut dalam memahami dan menemukan segala yang
dibutuhkan pelanggannya.
Pemasaran berhubungan dan berkaitan dengan suatu proses
mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan masyarakat.
Salah satu dari definisi pemasaran yang terpendek adalah memenuhi
kebutuhan secara menguntungkan.19
Di bawah ini beberapa definisi tentang pemasaran dari beberapa
para ahli:
a. Menurut Philip Kotler dan Garry Armstrong, pemasaran sebagai sebuah proses sosial dan manajerial, yang dengannya
individu-individu dan kelompok-kelomppok memperoleh apa yang mereka
butuhkan dan mereka inginkan, dengan menciptakan dan saling
mempertukarkan produk-produk dan nilai satu sama lain. 20
b. Menurut Sofjan Assauri, Pemasaran adalah pemasaran sebagai usaha untuk menyediakan dan menyampaikan barang dan jasa yang tepat
kepada orang-orang yang tepat dengan promosi dan komunikasi yang
19
M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung: Alfabeta, 2010), Cet. Ke-1, h. 6
20
tepat.21
c. Di dalam Kamus Manajemen, Pemasaran adalah kegiatan utama suatu perusahaan untuk memperkenalkan produk yang dihasilkannya
melalui promosi dan iklan sehingga calon pembeli tertarik untuk
membeli produk yang bersangkutan, menurut definisi “institute of
marketing” pemasaran adalah proses manajemen dengan
mengidentifikasi, mengantisipasi dan memuaskan
permintaan-permintaan pelanggan secara menguntungkan. Pemasaran mencakup
fungsi-fungsi seperti periklanan, penelitian pasar, penetapan harga,
promosi penjualan dan pengujian produk-produk baru di pasar.22
Dari uraian di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa pemasaran
adalah sebagai suatu proses sosial yang merancang dan menawarkan
sesuatu yang menjadi kebutuhan dan keinginan dari pelanggan dalam
rangka memberikan kepuasan yang optimal kepada pelanggan.
2. Konsep Pemasaran
Konsep pasar akhirnya memberikan kita siklus lengkap ke konsep
pemasaran. Pemasaran berarti bekerja dengan pasar untuk mewujudkan
pertukaran demi memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Jadi, kita
kembali ke definisi pemasaran sebagai suatu proses yang dengannya
individu-individu dan kelompok-kelompok mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan dan saling mempertukarkan
produk dan nilai satu sama lain.
21
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), h. 5
22
Proses pertukaran melibatkan kerja. Para penjual harus mencari
pembeli, mengidentifikasi kebutuhan mereka, merancang produk-produk
bermutu, mempromosikannya, menyimpan dan mengangkut
barang-barang ini dan menetapkan harganya. Kegiatan-kegiatan seperti
pengembangan produk, penelitian, komunikasi, distribusi, penetapan harga
dan pelayanan merupakan inti kegiatan pemasaran.
Konsep pemasaran menyatakan bahwa pencapaian tujuan-tujuan
organisasional bergantung pada penetapan kebutuhan dan keinginan dari
pasar sasaran dan penyampaian kepuasan yang diinginkan secara lebih
efektif dan lebih efisien ketimbang yang dilakukan para pesaing. Secara
mengejutkan, konsep ini merupakan falsafah bisnis relative mutakhir.
Konsep pemasaran adalah melakukan segalanya dengan sekuat tenaga
untuk menjadikan uang pelanggan penuh dengan nilai, mut dan
kepuasan.23
Konsep penjualan dan konsep pemasaran sering disalah-pahami.
Gambar di bawah ini membandingkan kedua konsep tersebut. Konsep
penjualan mengambil sudut-pandang dari dalam ke luar (inside-out
perspective). Konsep ini dimulai dengan perusahaan, memusatkan
perhatian pada produk perusahaan yang ada, dan melakukan penjualan
serta promosi besar-besaran untuk mencapai penjualan yang
menguntungkan. Sebaliknya, konsep sudut-pandang dari luar ke dalam
(outside-in perspective). Konsep ini berawal dari pasar yang didefinisikan
23
[image:35.595.101.519.180.599.2]dengan tepat, memusatkan perhatian pada kebutuhan pelanggan,
mengkoordinasikan seluruh kegiatan pemasaran yang mempengaruhi
pelanggan, dan menghasilkan laba menciptakan kepuasan pelanggan. Di
bawah konsep pemasaran, perusahaan-perusahaan memproduksi apa yang
diinginkan konsumen, selain memuaskan konsumen dan menghasilkan
[image:36.595.101.528.237.579.2]laba.24
Gambar1
Perbedaan Konsep Penjualan dan Konsep Pemasaran
Sumber: Phillip Kotler dan Garry Armstrong dalam Prinsip-Prinsip
Pemasaran (1997,14)
Tujuan utama konsep pemasaran adalah memaksimalkan kepuasan
konsumen yang merupakan syarat ekonomis dan sosial bagi
kelangsungkan hidup perusahaan sehingga semua kegiatan perusahaan,
baik produksi, teknik, keuangan, maupun pemasaran (termasuk
variabel-variabel 4P dari marketing mix) selalu diarahkan pada upaya untuk
memenuhi selera konsumen dan memuaskan kebutuhan mereka agar
24
Philip Kotler and Gary Armstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, h. 14 Titik awal Fokus Sarana Akhir
Penjualan
Perusahaan Produk dan Laba melalui yang ada Promosi volum penjualan
Kebutuhan Pemasaran Laba melalui Pasar pelanggan terpadu kepuasan
Konsep Penjualan
diperoleh keuntungan yang layak dalam jangka panjang.25
3. Bauran Pemasaran
Keberhasilan suatu perusahaan berdasarkan keahliannya dalam
mengendalikan strategi pemasaran yang dimiliki. Konsep pemasaran
mempunyai seperangkat alat pemasaran yang sifatnya dapat dikendalikan
yaitu yang lebih dikenal dengan marketing mix (bauran pemasaran).26
Bauran pemasaran adalah sebuah konsep dari berbagai konsep penting di
dalam pemasaran modern.27
Phillip Kotler dan Garry Armstrong mendefinisikan bauran pemasaran sebagai seperangkat variabel pemasaran yang dapat
dikendalikan dan dipadukan perusahaan untuk menghasilkan tanggapan
yang diinginkan di dalam pasar sasaran.
Sehingga bauran pemasaran dapat diartikan sebagai perpaduan
seperangkat alat pemasaran yang sifatnya dapat dikendalikan oleh
perusahaan sebagai bagian dalam upaya mencapai tujuan pada pasar
sasaran.
Berikut ini akan dijelaskan secara singkat mengenai
masing-masing unsur dari bauran pemasaran (marketing mix) dari definisi yang
dikemukakan oleh Philip Kotler, antara lain sebagai berikut:
25
Malayu S.P. Hasibuan, Dasar-Dasar Perbankan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), Cet. Ke-1, h. 147
26
M. Nur Rianto Al-Arif, S.E., M.SI., Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung: Alfabeta, 2010), Cet. Ke-1, h. 14
27
Gambar 2
Empat Komponen P dalam Bauran Pemasaran
Produksi Tempat
Keragaman Saluran Pemasaran
Produk Cakupan Pasar
Kualitas Design Pengelompokkan
Ciri Nama Merk Lokasi Persediaan
Kemasan Transportasi
Ukuran Pelayanan Garansi Imbalan
Harga Promosi
Daftar Harga Promosi Penjualan Rabat/Diskon Periklanan
Potongan Harga Tenaga Penjualan
Khusus Kehumasan/Public Relation Priode Pembayaran Pemasaran Langsung Syarat Kredit
Sumber: Philip Kotler dan Garry Armstrong dalam Prinsip-Prinsip Pemasaran (1997,14)
a. Product (produk)
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar
untuk mendapatkan perhatian, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi,
yang meliputi barang secara fisik, jasa, kepribadian, tempat,
organisasi dan gagasan atau buah fikirian.28 Tujuan utama strategi
produk adalah untuk dapat mencapai sasaran pasar yang dituju
dengan meningkatkan kemampuan bersaing atau mengatasi
persaingan. Oleh karena itu strategi produk sebenarnya merupakan
28
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep & Strategi, h. 200 Bauran
Pemasaran
strategi pemasaran, sehingga gagasan atau ide untuk
melaksanakannya harus datang dari bagian atau bidang pemasaran.29
b. Price (harga)
Harga merupakan satu-satunya unsur marketing mix yang
menghasilkan penerimaan penjualan, sedangkan unsur lainnya hanya
unsur biasa saja.Harga merupakan penetapan jumlah yang harus
dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh suatu produk dan harga
suatu barang atau jasa merupakan penentu bagi pemintaan pasar.30
Pada setiap produk atau jasa yang ditawarkan, bagian pemasaran
berhak menentukan harga produknya, faktor-faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam penetapkan harga adalah biaya, keuntungan,
praktek saingan dan perubahan kegiatan pasar. Kebijakan harga ini
menyangkut pula penetapan jumlah potongan dan sebagainya yang
berhubungan dengan harga. Hendaknya setiap perusahaan dapat
menetapkan harga yang paling tepat dalam arti yang dapat
memberikan keuntungan yang paling baik, baik untuk jangka pendek
maupun jangka panjang.
c. Place (tempat)
Tempat dalam pemasaran diartikan sebagai proses distribusi atau
penyaluran. Distribusi adalah kegiatan ekonomi yang menjebatani
kegiatan produksi dan konsumen. Berkat distribusi, barang dan jasa
sampai ketangan konsumen.Dalam sektor jasa, distribusi
29
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep & Strategi, h. 200
30
didefinisikan sebagai setiap sarana yang meningkatkan keberadaan
atau kenikmatan suatu jasa yang menambah penggunanya, baik
dengan mempertahankan pemakai yang ada atau meningkatkan nilai
kegunaannya diantara pemakai yang ada ataupun menarik pemakai
yang baru.31
d. Promotions (Promosi)
Promosi merupakan usaha perusahaan untuk mempengaruhi dengan
merayu calon pembeli, melalui pemakaian segala unsur acuan
pemasaran. Kombinasi dari unsur atau peralatan promosi di kenal
dengan acuan/bauran promosi (promotional mix), yang terdiri dari
advertensi, personal selling, promosi penjualan (sales promotion) dan
publisitas (publicity). Jadi promosi adalah arus informasi atau
persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau
organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam
pemasaran.32
Dengan kegiatan promosi yang dilakukan akan berusaha untuk
membujuk calon pembeli dan langganan untuk melakukan pembelian
atas produk yang dipasarkan, dalam hal ini perusahaan melakukan
komunikasi dengan para konsumen.33
31
Murti Sumarni, Marketing Perbankan, (Yogyakarta: Liberty, 1997), h. 269
32
Basu Swasta D.H, Azas-Azas Marketing, (Yogyakarta: Liberty, 1983), h.237
33
C. Konsep Strategi Pemasaran
1. Pengertian Strategi Pemasaran
Di dalam Kamus Manajemen, Strategi Pemasaran (marketing
Strategi) adalah semua rencana untuk memperbesar pengaruh terhadap
pasar, baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang, yang
didasarkan pada riset pasar, penilaian dan perencanaan produk, promosi
dan perencanaan penjualan, serta distribusi berhubungan dengan sasaran
perusahaan yang hendak dicapai.34
Strategi pemasaran adalah logika pemasaran yang dengannya unit
usaha berharap dapat mencapai tujuan pemasarannya.35 Bagian ini terdiri
dari strategi khusus untuk pasar sasaran, bauran pemasaran, dan tingkat
pengeluaran pemasaran. Strategi pemasaran sebaiknya merinci
segmen-segmen pasar yang akan menjadi pusat perhatian perusahaan. Segmen ini
berbeda di dalam kebutuhan dan keinginan, memberikan tanggapan
terhadap pemasaran, dan profitabilitas. Perusahaan akan menjadi cerdik
bila meletakkan upaya dan energinya ke dalam segmen-segmen di mana ia
mampu memberikan pelayanan terbaik dari titik-pandang kompetitif.
Perusahaan sebaiknya mengembangkan sebuah strategi pemasaran untuk
setiap segmen yang dipilih.
Strategi pemasaran pada dasarnya adalah rencana yang
menyeluruh, terpadu dan menyatu di bidang pemasaran, yang memberikan
panduan tentang kegaiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya
34
B.N. Marbun, Kamus Manajemen, h. 341
35
tujuan pemasaran suatu perusahaan. Dengan kata lain, strategi pemasaran
adalah serangkai tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi
arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada
masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai
tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan
pesaingan yang selalu berubah.36
Dengan demikian, strategi pemasaran harus dapat memberi
gambaran yang jelas dan terarah tentang apa yang dilakukan perusahaan
dalam menggunakan setiap kesempatan atau peluang pada beberapa pasar
sasaran.
2. Segmentasi Pasar
Segementasi pasar adalah proses membagi pasar keseluruhan suatu
produk atau jasa yang semula bersifat hetrogen ke beberapa segmen yang
cenderung bersifat homogen dalam segala aspek atau proses
pengelompokkan dari keseluruhan prilaku pasar yang beragam menjadi
bagian-bagian pasar yang berprilaku sama.37 Lebih singkatnya segmentasi
pasar merupakan proses mengidentifikasi bagian-bagian yang ada dalam
suatu pasar menjadi sub-sub pasar (segmen-segmen yang lebih
homogen).38 Segmentasi pasar ini merupakan suatu falsafah yang
berorientasi pada konsumen.
36
Sofjan Assuari, Manajemen Pemasaran, h. 168
37
Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: Raja Grapindo Persada, 2001), Cet. Ke-2 h. 156
38
[image:42.595.97.514.210.663.2]Tujuan utama melakukan segmentasi pasar adalah berusaha untuk
melokalisasi pesaing pada segmentasi pasar yang lebih kecil. Lebih
jelasnya, berikut ini di antara beberapa tujuan segmentasi pasar:39
a. Agar kegiatan pemasaran lebih terarah, sehingga dapat menemukan
segmen mana yang harus diprioritaskan.
b. Agar sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin
dengan tingkat efisiensi yang tinggi.
c. Agar perusahaan dapat lebih kompetitif.
Unsur utama untuk melakukan segmentasi pasar konsumen terdiri
dari bebagai sudut pandang seperti: 40
a. Segementasi Berdasarkan Geografik
Segmentasi geografik dilakukan dengan cara mengelompokkan
konsumen yang tersebar diberbagai wilayah ke dalam kelompok
kosumen tertentu atas dasar unit geografis, misalnya propinsi,
kabupaten, kota, kecamatan, arah mata angina tau bahkan kawasan
tertentu.
Segmentasi berdasarkan geografik, artinya membagi pasar
berdasar wilayah tertentu seperti:
1) Jenis Bangsa
2) Provinsi
3) Kabupaten
4) Kecamatan
39
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, h. 73
40
b. Segmentasi Berdasarkan Demografik
Segmentasi demografik dilakukan dengan cara
mengelompokkan konsumen atas variabel demografis seperti usia,
jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras dan
kewarganegaranaan.
Segmentasi berdasarkan demografik maksudnya membagi
pasar berdasarkan kependudukan secara umum seperti:
1) Golongan Umur
2) Jenis Kelamin
3) Ukuran Keluarga
4) Daur Hidup Keluarga
5) Pendapatan
6) Pekerjaan
7) Pendidikan
8) Agama
9) Ras
10)Kebangsaan
11)Tingkat sosial atau lainnya
c. Segmentasi Berdasarkakan Psikografik
Segmentasi ini dilakukan dengan cara mengelompokkan
konsumen ke dalam berbagai kelompok atas dasar kelas sosial, gaya
hidup atau karakteristik kepribadian mereka.
Segmentasi berdasarkan psikografik bertujuan membagi pasar
berdasarkan criteria sebagai berikut:
1) Kelas Sosial
2) Gaya Hidup
d. Segmentasi Berdasarkan Prilaku
Dalam segmentasi prilaku, konsumen dikelompokkan atas
dasar pengetahuan, sikap, tingkat penggunaan, manfaat dan
tanggapan yang diberikan terhadap suatu produk.
Segmentasi berdasarkan prilaku disusun berdasarkan tingkah
laku atau kebiasaan masyarakat sebagai berikut:
1) Pengetahuan
2) Sikap
3) Kegunaan
4) Tanggapan terhadap suatu produk
e. Segmentasi Institusional
Segmentasi ini dipergunakan oleh perusahaan untuk
memasarkan produk kepada perusahaan lainnya yang bukan
merupakan konsumen akhir.
Segmentasi Manfaat
Segmentasi yang menunjukkan pada penggolongan pasar,
dalam bentuk manfaat utama dari suatu produk yang berhubungan erat
dan dicari oleh kelompok yang berbeda.
D. Konsep Produk Gadai Emas Syariah 1. Pengertian Produk
Pasar merupakan pusat perhatian untuk semua keputusan yang
menyangkut bauran pemasaran, maka dapat dikatakan bahwa produk yang
akan ditawarkan ke pasar dapat memberikan akibat penting terhadap
kebutuhan dan keinginan pasar, berikut adalah merencanakan produk atau
jasa, Boyd Walker Larreche dalam bukunya Manajemen Pemasaran (suatu
pendekatan strategi dengan orientasi global), menyatakan “produk
sebagai apa saja yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan dalam
hal penggunaan, konsumsi dan akuisi”.41
Phillip Kotler dan Garry Armstrong mendefinisikan Produk adalah
segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk menarik perhatian,
pembelian, pemakaian, atau konsumsi yang dapat memuaskan keinginan
atau kebutuhan. Produk mencakup objek fisik, pelayanan, orang, tempat,
organisasi, dan gagasan.42
Sebuah produk didefinisikan sebagai segala sesuatu, baik
menguntungkan maupun tidak, yang diperoleh seseorang melalui
pertukaran. Penawaran produk adalah jantung dari program pemasaran
suatu organisasi dan biasanya merupakan langkah awal dari membentuk
bauran pemasaran, manajer pemasaran tidak dapat menetukan harga,
merencanakan sutau strategi promosi atau menciptakan saluran distribusi
sampai perusahaan mempunyai produk untuk dijual.
Produk adalah keseluruahan konsep objek atau proses yang
memberikan sejumlah nilai manfaat kepada konsumen, yang perlu
diperhatikan dalam produk adalah konsumen tidak hanya membeli bentuk
fisik produk itu saja, tetapi membeli benefit dan value tersebut. Terutama
produk dan jasa yang kita kenal telah menimbulkan beralihnya
41
Boyd Walker Larrache, Manajemen Pemasaran suatu pendekatan strategi dengan orientasi global, (Jakarta: Erlangga, 2000), Ed. Ke-2
42
kepemilikan dari penyedia jasa kepada konsumen.43
Bagi perusahaan syariah, untuk komponen tawaran (offer), produk
dan harga harus dilandasi nilai-nilai kejujuran dan keadilan sesuai dengan
prinsip syariah. Kualitas produk yang diberikan harus sesuai dengan
produk yang ditawarkan. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an
surat Al-Anfal: 27
عت ت ا ت ا ا خت سر ا ها ا خت ا ا ا يد ا ا ياي
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghianati
Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamiu menghianati
amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu Mengetahui”.
Muamalah dalam Islam Melarang jual beli suatu produk yang
belum jelas (gharar) bagi pembeli. Pasalnya disini peluang terjadinya
penipuan dan ketidak adilan terhadap salah satu pihak.
Dalam persepektif syariah produksi merupakan suatu yang penting.
Al-Qur’an menggunakan konsep produksi barang dalam arti yang sangat
luas. Memproduksi suatu barang harus mempunyai hubungan dengan
kebutuhan hidup manusia, bukan untuk memproduksi barang-barang
mewah secara berlebihan yang tidak sesuai dengan kebutuhan manusia
disamping itu, islam mengajarkan untuk memperhatikan kualitas dan
keberadaan produk tersebut. Islam melarang jual beli suatu produk yang
belum jelas (gharar) bagi pembeli. Pasalnya, disini berpotensi terjadinya
43
penipuan dan ketidak adilan terhadap salah satu pihak. Oleh karena itu,
Rasulullah mengharamkan jual beli barang yang tidak jelas produknya.
Selain keberadaan suatu produk, islam juga memerintahkan untuk
mempertahankan kualitas produk. Barang yang dijual harus terang dan
jelas kualitasnya, sehingga pembeli dapat dengan mudah memberi
penilaian. Tidak menipu kualitas dengan jalan memperlihatkan bagian
luarnya dan menyembunyikan yang jelek kepada bagian yang dalam.44
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa produk adalah
sesuatu yang memberikan manfaat baik dalam memenuhi kebutuhan
sehari-hari atau sesuatu yang ingin dimiliki oleh konsumen. Produk
biasanya digunakan untuk dikonsumsi baik untuk kebutuhan rohani
maupun jasmani. Untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan akan produk,
maka konsumen harus mengorbankan sebagai balas jasanya misalnya
dengan cara pembelian.
2. Pengertian Gadai Syariah (Rahn)
Gadai (Rahn) menurut arti bahasa: tetap. Sedangkan menurut
istilah syara: ialah menaruh barang (dijadikan) sebagai uang, untuk
penguat perjanjian hutang, dan barang tersebut akan menutup (hutang)
ketika terhalang (tidak dapat) melunasinya.45
Gadai tidak sah, kecuali dengan ijab-qabul, dan kedua belah pihak
(yang menggadaikan barang dan yang menerima barang tersebut)
44
Muhammad Firdaus, Dasar Dan Strategi Pemasaran Syariah, (Jakarta: Reneisan (anggota IKAPI), Edukasi Profesional, 2005), h. 22
45Syekh Syamsuddin Abu Abdillah, “
disyaratkan supaya melaksanakan secara murni. Keterangan : Syarat
melaksanakan gadai secara murni (mutlak), dalam arti masing-masing
mempunyai hak menjalankan aturan dalam gadai, yaitu telah dewasa dan
berakal sehat.46
Dalam istilah bahasa arab, gadai diistilahkan dengan rahn dan
dapat juga dinamai al-habsu, secara etimologis, arti rahn adalah tetap dan
lama, sedangkan al-habsu berarti penahanan terhadap suatu barang dengan
hak sehingga dapat dijadikan sebagai pembayaran dari barang tersebut,
sedangkan menurut sabiq, rahn adalah menjadikan barang yang
mempunyai nilai harta menurut padangan syara sebagai jaminan hutang,
hingga orang yang bersangkutan boleh mengambil hutang atau ia bisa
mengambil sebagian (manfaat) barangnya itu. Pengertian ini didasarkan
pada praktek bahwa apabila seseorang ingin berhutang kepada orang lain,
ia menjadikan barang miliknya baik berupa barang tak bergerak atau
berupa barang ternak berada dibawah penguasaan pemberi pinjaman
sampai penerima pinjaman melunasi hutangnya.47
Secara etimologi, rahn berarti
ا د ا
بث ا
(tetap dan lama),yakni tetap atau berarti
ز ا سبح ا
(pengekangan dan keharusan).Menurut terminologi syara’, rahn berarti :48
ه ؤافتسا
ي قحب ءيش سبح
Artinya :
“Penahanan terhadap sesuatu barang dengan hak sehingga dapat
dijadikan sebagai pembayaran dari barang tersebut.”
46
Syekh Syamsuddin Abu Abdillah, “Terjemah Fathul Qarib”,h. 176
47
Abdul Ghofur Anshori, “Gadai Syariah Di Indonesia”, Konsep, Implementasi dan
Intitusional” (Gadjah Mada University PRESS, 2006), Cet. ke-1, h. 88
48
Transaksi hukum gadai dalam fiqih Islam disebut ar-rahn. Ar-rahn
adalah suatu jenis perjanjian untuk menahan suatu barang sebagai
tanggungan utang. Pengertian ar-rahn dalam bahasa arab adalah ats-tsubut
wa ad-dawam, yang berarti “tetap” dan “kekal”, seperti dalam kalimat
maun rahin, yang berarti air yang tenang. Hal itu, berdasarkan firman
Allah SWT dalam QS. Al-Muddatsir (74) ayat 38 sebagai berikut :
تبسك ا ب سف ك
ه ي ر
Artinya:
Setiap orang bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya.
Sedangkan dalam pengertian istilah adalah menyandera sejumlah
harta yang diserahkan sebagai jaminan secara hak dan dapat diambil
kembali sejumlah harta dimaksud sesudah ditebus.49
Gadai (Ar-Rahn) adalah menahan salah satu harta milik si
peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya. Barang yang
ditahan tersebut memiliki nilai ekonomis. Dengan demikian, pihak yang
menahan memperoleh jaminan untuk dapat mengambil kembali seluruh
dan sebagian piutangnya. Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa rahn
adalah semacam jaminan utang atau gadai.50
Pegadaian menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Pasal
1150 disebutkan: “Gadai adalah suatu hak yang diperoleh seorang yang
berpiutang atas suatu barang bergerak, yang diserahkan kepadanya oleh
seorang berhutang atau oleh seorang lain atas namanya, dan yang
49
Zainuddin Ali, “Hukum Gadai Syariah”, (Sinar Grafika: Cet.1, 2008), Cet. ke-1, h..1
50 Muhammad Syafi’I Antonio
memberikan kekuasaan kepada orang yang berpiutang itu untuk
mengambil pelunasan dari barang tersebut secara didahulukan dari pada
orang yang berpiutang lainnya, dengan pengecualian biaya untuk melelang
barang tersebut dan biaya yang telah dikeluarkan untuk
menyelamatkannya setelah barang itu digadaikan, biaya-biaya mana harus
didahulukan.51
Beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa gadai
syariah (rahn) dalam padangan Islam adalah harta yang dijadikan oleh
pemiliknya sebagai jaminan hutang dan kepercayaan terhadap hutang,
yang dapat dijadikan (seluruh atau sebagiannya) untuk pembayaran hutang
apabila orang yang berhutang tidak dapat membayar hutangnya.
3. Prinsip Gadai Emas Syariah
Prinsip yang digunakan dalam gadai emas syariah baik di bank
syariah ataupun di pegadaian syariah tidak berbeda dengan prinsip gadai
pada umumnya. Mulai dari persyaratan, biaya (ongkos) administrasi,
biaya pemeliharaan/ penyimpanan, hingga mekanisme penjualan barang
gadaian ketika pihak yang menggadaikan tidak dapat melunasi utangnya.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam gadai emas syariah baik
di bank syariah maupun di lembaga yang menawarkan produk gadai emas
syariah. Hal yang dimaksud adalah biaya administrasi dan biaya
pemeliharaan.52
51
Andri Soemitra, “Bank dan Lembaga Keuangan Syariah”, (Kencana Prenada Media Group, 200 9), Ed. Ke-1, Cet. ke-1, h. 387
52
http://ekonomikeadilan.wordpress.com/2011/08/05/
Dalam website tersebut juga menjelaskan tentang biaya administrasi
dan biaya pemeliharan sebagai berikut:
a. Biaya administrasi
Biaya administrasi adalah ongkos atau pengorbanan materi
ya