• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancang bangun sistem pemantauan dan peringatan dini parameter lingkungan mikro budidaya tanaman pada rumah kaca(Greenhouse) berbasis SMS(Short Message Service)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Rancang bangun sistem pemantauan dan peringatan dini parameter lingkungan mikro budidaya tanaman pada rumah kaca(Greenhouse) berbasis SMS(Short Message Service)"

Copied!
97
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

RANCANG BANGUN SISTEM PEMANTAUAN DAN PERINGATAN DINI PARAMETER LINGKUNGAN MIKRO BUDIDAYA TANAMAN PADA

RUMAH KACA (GREENHOUSE)

BERBASIS SMS (SHORT MESSAGE SERVICE)

OLEH

GUMILANG AGUS GOZALI F14102056

2006

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

Gumilang Agus Gozali. F14102056. Rancang Bangun Sistem Pemantauan dan Peringatan Dini Parameter Lingkungan Mikro Budidaya Tanaman Pada Rumah Kaca (Greenhouse) Berbasis SMS (Short Message Service). Dibawah bimbingan: Mohamad Solahudin dan Yudi Chadirin. 2006

RINGKASAN

Rumah kaca merupakan struktur bangunan yang ditutupi oleh material transparan dan menggunakan cahaya alamiah di dalam bangunan untuk membudidayakan tanaman, untuk penelitian atau untuk mengisolasikan tanaman dari penyakit dan hama. Masalah yang terjadi dan harus ditanggulangi adalah dapat berubahnya parameter-parameter lingkungan mikro di dalam rumah kaca sehingga tidak sesuai dengan persyaratan tumbuh tanaman.

Suatu sistem informasi yang lebih mengarah pada sistem pemantauan (monitoring) kondisi lingkungan mikro pada rumah kaca sangat diperlukan sehingga informasi yang ada bisa didapatkan kapan saja agar dapat dilakukan tindakan secara cepat dan tepat bila terjadi hal yang tidak sesuai di dalam rumah kaca tersebut. Selain sebagai sistem pemantauan diharapkan sistem yang dibuat dapat melakukan peringatan dini apabila terjadi perubahan yang ekstrim dan tidak sesuai pada lingkungan mikro rumah kaca, sehingga pengguna dapat melakukan tindakan yang cepat dalam menangani keadaan tersebut.

Salah satu teknologi yang dapat digunakan sebagai alternatif untuk membangun sistem pemantauan dan peringatan dini kondisi lingkungan mikro pada rumah kaca ini adalah dengan menggunakan teknologi Short Message Service (SMS). Dipilihnya teknologi SMS ini adalah karena kemudahannya dari segi akses dan cara mendapatkan informasi, serta teknologi SMS sudah banyak digunakan oleh masyarakat yaitu sekitar 40 juta orang pada akhir tahun 2005 (ATSI, 2004). Jumlah pengguna layanan SMS tersebut lebih banyak dari pengguna internet yaitu sekitar 16 juta pada akhir tahun 2005 (APJII, 2004).

Tujuan dari penelitian ini adalah membangun rancangan program berbasis SMS sebagai sistem pemantauan (monitoring) parameter-parameter lingkungan di dalam rumah kaca, yaitu meliputi suhu udara, kelembaban udara, radiasi matahari dan kecepatan angin, serta membangun sistem peringatan dini pada kondisi-kondisi ekstrim parameter lingkungan mikro rumah kaca.

(3)

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain sebuah personal computer, telepon selular dan kabel data serial, portable weather station, translator, SIM Card, serta software-software pendukung.

Sistem Pemantauan dan Peringatan Dini Parameter Lingkungan Mikro pada Rumah Kaca Berbasis SMS yang diberi nama SimGreen ini dapat dibagi menjadi dua bagian utama yaitu Sistem Monitoring (SIM) dan Sistem Peringatan Dini (SPD). Pengguna dapat melakukan akses informasi pada SIM dengan terlebih dahulu melakukan registrasi lalu mengirimkan pesan dengan format yang sudah ditentukan. Pada SPD pengguna yang telah ditentukan dapat menerima pesan peringatan bila terjadi keadaan yang ekstrim di dalam rumah kaca.

Pengujian pertama yaitu pengujian waktu pelayanan dari sistem dengan berbagai operator yang berbeda. Dari hasil pengujian didapatkan bahwa dengan server Telkomsel rata-rata waktu pelayanan SMS adalah 33,38 detik, untuk server XL rata-rata waktu pelayanan SMS adalah 35,48 detik, dan untuk server Indosat rata-rata waktu pelayanan SMS adalah 29,81 detik.

Pada proses SIM, sistem dapat melayani permintaan informasi tentang parameter lingkungan mikro rumah kaca antara lain suhu, kelembaban udara, radiasi matahari dan kecepatan angin. Unjuk kerja dari SIM ini adalah rata-rata waktu pelayanan dari seluruh penyedia informasi yaitu 24,45 detik. Selain dari waktu rata-rata unjuk kerja sistem dapat dilihat dari lagtime informasi yang diberikan yaitu sekitar 2,65 menit. Pada Sistem Peringatan Dini sistem dapat memberikan pesan peringatan bila salah satu parameter lingkungan mikro rumah kaca melewati batas kritis sekaligus dapat memberikan pesan apabila parameter tersebut sudah kembali normal. Waktu rata-rata dari pelayanan SPD ini adalah 3,14 detik dengan lagtime informasi selama 2 menit.

Lagtime yang terjadi pada pelayanan sistem disebabkan oleh akumulasi waktu proses dari konversi data dari analog ke digital sampai pembacaan dan penyimpanan data ke database. Waktu dari pelayanan sistem tergantung pada jenis dan keadaan operator GSM di tempat sistem ini dijalankan sehingga waktu pelayanan dapat bervariasi.

Pada pengujian sistem secara keseluruhan, aplikasi SimGreen dapat melakukan pelayanan informasi dengan baik sesuai dengan kebutuhan pengguna dan desain yang sudah dibangun. Perawatan dan pengembangan lebih lanjut dimungkinkan karena sistem ini cukup fleksibel untuk dilakukan modifikasi berdasarkan kebutuhan yang ada.

(4)

RANCANG BANGUN SISTEM PEMANTAUAN DAN PERINGATAN DINI PARAMETER LINGKUNGAN MIKRO BUDIDAYA TANAMAN PADA

RUMAH KACA (GREENHOUSE)

BERRBASIS SMS (SHORT MESSAGE SERVICE)

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

Departemen Teknik Pertanian Bogor

Fakultas Teknologi Pertanian

Institut Pertanian Bogor

Oleh :

GUMILANG AGUS GOZALI F14102056

2006

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(5)

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

RANCANG BANGUN SISTEM PEMANTAUAN DAN PERINGATAN DINI PARAMETER LINGKUNGAN MIKRO BUDIDAYA TANAMAN PADA

RUMAH KACA (GREENHOUSE)

BERRBASIS SMS (SHORT MESSAGE SERVICE) SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

Departemen Teknik Pertanian Bogor Fakultas Teknologi Pertanian

Institut Pertanian Bogor

Oleh :

GUMILANG AGUS GOZALI F14102056

Dilahirkan pada tanggal 24 Juli 1985 di Bogor

Tanggal lulus: Juni 2006

Disetujui, Juni 2006

Ir. Mohamad Solahudin, MSi Yudi Chadirin, STP, M.Agr Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Mengetahui,

(6)

BIODATA

RINGKAS

Penulis dilahirkan pada tanggal 24 Juli 1985 di Bogor, Jawa Barat sebagai

anak pertama dari tiga bersaudara, dari pasangan Ir. Agus Dwitiyandi Gozali,

MSc. dan Nia Selvinia Gozali. Riwayat pendidikan penulis antara lain: SDN

Pengadilan II Bogor (1990-1991), SDN No.3 Sembawa, Palembang (1991-1995),

SDN No. 107429 Pondok Kotangan, Medan (1995-1996), SLTP YPAK PTP N III

Sei. Karang, Medan (1996-1999), dan SMU Negeri I Bogor (1999-2002). Pada

tahun 2002 penulis mendapatkan kesempatan melanjutkan studi Strata-1 di

Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk

Perguruan Tinggi IPB) dan masuk sebagai mahasiswa Departemen Teknik

Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB.

Pada tahun 2005 penulis melaksanakan praktek lapangan di Pusat Penelitian

Teh dan Kina Gambung, Bandung dengan hasil laporan berjudul “Aspek

Manajemen Pada Proses Produksi Pengolahan Teh di PPTK Gambung, Bandung,

Jawa Barat”. Penulis berhasil merampungkan studi dan memperoleh gelar

Sarjana Teknologi Pertanian setelah menyelesaikan skripsi hasil penelitian dengan

judul “Rancang Bangun Sistem Pemantauan dan Peringatan Dini Parameter

Lingkungan Mikro Budidaya Tanaman Pada Rumah Kaca (Greenhouse) Berbasis SMS (Short Message Service)”.

Selama masa studi di Departemen Teknik Pertanian IPB, penulis

berkesempatan menjadi asisten praktikum beberapa mata kuliah antara lain mata

kuliah Pengukuran Lingkungan (2004/2005), Penerapan Komputer (2004/2005),

Menggambar Teknik (2004/2005 dan 2005/2006), dan Metode Komputasi

Numerik (2005/2006). Selain itu penulis juga berkesempatan mengikuti Seleksi

Mahasiswa Berprestasi Tingkat Departemen Teknik Pertanian (2005 dan 2006).

Penulis aktif dalam kegiatan organisasi kampus yaitu pada Himpunan Mahasiswa

(7)

KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur hanya milik Allah SWT yang hanya dengan

Rahman dan Rahim-Nya maka penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

baik. Salawat dan salam penulis panjatkan untuk Nabi Muhammad SAW yang

telah menjadi tauladan dalam menjalani hidup ini. Laporan akhir ini diberi judul

“Rancang Bangun Sistem Pemantauan dan Peringatan Dini Parameter

Lingkungan Mikro Budidaya Tanaman Pada Rumah Kaca (Greenhouse) Berbasis SMS (Short Message Service)”.

Selama melaksanakan penelitian dan penulisan laporan akhir ini telah

banyak pihak yang membantu penulis, sehingga dengan segala kerendahan hati

penulis ucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Ir. Mohamad Solahudin MSi. dan Yudi Chadirin, STP, M.Agr.,

selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan bimbingan,

arahan, dan motivasi yang berharga kepada penulis.

2. Bapak Chusnul Arif, STP selaku dosen penguji yang telah banyak

memberikan masukan kepada penulis.

3. Bapak Gozali selaku teknisi Laboratorium Sistem dan Manajemen

Mekanisasi Pertanian dan Bapak Ahmad selaku teknisi Laboratorium

Lingkungan dan Bangunan Pertanian FATETA IPB yang telah membantu

penulis dalam penyediaan peralatan dalam melaksanakan penelitian ini.

4. Anjar Rinaldi, Baby Apriliani, dan Tri Wahyuni Apriyani yang telah

bersama-sama berjuang dan membantu penulis dalam melaksanakan

penelitian.

5. Windi Hapsoro, Basuki Setiadi Graha, Delly Ramadhani Yunita, Ari

Sembodo, Ichsan Nurfitra dan Rohmatsyah Ramadhani yang telah

membantu penulis pada saat melakukan penelitian.

6. Papah Agus D. Gozali, Mamah Nia Selvinia, Teh Gita, Gina dan semua

keluarga, atas doa dan bantuannya, sesungguhnya motivasi terbesar penulis

adalah keluarga dalam menyelesaikan penelitian ini.

(8)

Penulis sangat mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan

tulisan ini. Akhir kata semoga tulisan ini bermanfaat bagi yang

membutuhkannya.

Bogor, Mei 2006

(9)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

I. PENDAHULUAN ... 1

A. LATAR BELAKANG ... 1

B. TUJUAN ... 2

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 3

A. SISTEM INFORMASI ... 3

B. SISTEM MONITORING ... 3

C. RUMAH KACA ... 4

D. SHORT MESSAGE SERVICE (SMS) ... 5

E. DATABASE MANAGEMENT SYSTEM ... 8

F. SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE (SDLC) ... 8

1. TAHAPAN INVESTIGASI SISTEM ... 9

2. TAHAPAN ANALISIS SISTEM ... 10

3. TAHAPAN DESAIN SISTEM ... 10

4. TAHAPAN IMPLEMENTASI SISTEM ... 11

5. TAHAPAN PERAWATAN SISTEM ... 11

G. MOBILE FBUS ... 11

H. DATA FLOW DIAGRAM (DFD) ... 12

III. METODE PENELITIAN ... 14

A. WAKTU DAN TEMPAT ... 14

B. ALAT DAN BAHAN ... 14

C. METODOLOGI PENELITIAN ... 15

1. INVESTIGASI SISTEM ... 15

(10)

4. IMPLEMENTASI SISTEM ... 19

5. PERAWATAN SISTEM... 19

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 20

A. INVESTIGASI SISTEM ... 20

1. STUDI KELAYAKAN TEKNIS ... 20

2. STUDI KELAYAKAN EKONOMIS ... 20

3. STUDI KELAYAKAN OPERASIONAL ... 21

B. ANALISIS SISTEM ... 21

1. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN ... 22

2. KEBUTUHAN FUNGSIONAL ... 22

C. DESAIN SISTEM ... 23

1. DESKRIPSI SISTEM ... 23

2. ALUR SISTEM APLIKASI... 23

3. DOMAIN SISTEM ... 26

4. ANALISA ALIRAN DATA ... 26

5. DESAIN APLIKASI ... 30

D. IMPLEMENTASI SISTEM ... 50

1. INISIALISASI SISTEM ... 50

2. PENGOPERASIAN SISTEM ... 52

3. PENGAMATAN SISTEM ... 53

E. PERAWATAN SISTEM ... 62

1. PEMELIHARAAN SISTEM ... 63

2. PENGEMBANGAN SISTEM ... 63

F. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SISTEM ... 63

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 65

A. KESIMPULAN ... 65

B. SARAN ... 66

(11)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Software yang digunakan dalam penelitian ... 14

Tabel 2. Daftar tabel pada database SMS.MDB ... 32

Tabel 3. Hasil pengamatan proses konektivitas telepon selular dengan

komputer ... 54

(12)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Arsitektur jaringan SMS. ... 6

Gambar 2. Tahapan-tahapan dalam System Development Live Cycle (O’Brien, 1999). ... 8

Gambar 3. Simbol-simbol dalam DFD. ... 12

Gambar 4. Gambaran umum Sistem Pemantauan dan Peringatan Dini Parameter Lingkungan Mikro pada Rumah Kaca Berbasis SMS. .... 17

Gambar 5. Alur Proses Sistem Pemantauan dan Peringatan Dini Parameter Lingkungan Mikro pada Rumah Kaca Berbasis SMS. ... 24

Gambar 6. DFD level 1 SimGreen ... 27

Gambar 7. DFD Level 2 Proses 1 (Pembacaan dan penyimpanan data parameter lingkungan mikro). ... 28

Gambar 8. Contoh format SMS registrasi untuk pengguna ... 30

Gambar 9. Relasi antar tabel database SMS.MDB. ... 33

Gambar 10. SMS balasan untuk keberhasilan registrasi. ... 34

Gambar 11. SMS balasan untuk kesalahan password. ... 34

Gambar 12. Contoh format SMS balasan untuk pengguna (informasi kelembaban udara). ... 35

Gambar 13. Contoh format SMS balasan belum terdaftar. ... 35

Gambar 14. Contoh format SMS balasan kesalahan format SMS yang dikirim. ... 36

Gambar 15. Contoh format SMS peringatan dini. ... 36

Gambar 16. Contoh format SMS peringatan dini keadaan normal. ... 37

Gambar 17. Diagram alir program Sistem Monitoring aplikasi SimGreen. ... 38

Gambar 18. Diagram alir program Sistem Peringatan Dini aplikasi SimGreen. .. 39

Gambar 19. Perintah pendaftaran komponen pada registry Microsoft Windows. ... 40

(13)

Gambar 21. Desain tampilan koneksi SimGreen. ... 45

Gambar 22. Desain tampilan utama aplikasi SimGreen. ... 46

Gambar 23. Desain tampilan info data HP. ... 47

Gambar 24. Desain tampilan info keadaan parameter lingkungan rumah kaca. ... 48

Gambar 25. Desain tampilan aboutSimGreen. ... 48

Gambar 26. Desain tampilan cetak laporan bulanan. ... 49

Gambar 27. Desain tampilan ganti password sistem. ... 49

Gambar 28. Desain tampilan help program. ... 50

Gambar 29. Rumah kaca tempat pengujian aplikasi SimGreen. ... 51

Gambar 30. Sensor-sensor pengukur parameter lingkungan mikro di dalam rumah kaca. ... 51

Gambar 31. Keadaan server sistem aplikasi SimGreen. ... 52

Gambar 32. Tampilan splash screen program SimGreen. ... 52

Gambar 33. Tampilan ketika program beroperasi... 53

Gambar 34. Grafik layanan dengan operator selular berbeda. ... 55

Gambar 35. Grafik perkembangan suhu pada pengujian SPD. ... 60

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Data parameter lingkungan mikro rumah kaca pada pengujian layanan dengan operator yang berbeda ... 69

Lampiran 2. Data parameter lingkungan mikro rumah kaca pada pengujian Sistem Monitoring ... 71

Lampiran 3. Data parameter lingkungan mikro rumah kaca pada pengujian Sistem Peringatan Dini suhu ekstrim ... 73

Lampiran 4. Data parameter lingkungan mikro rumah kaca pada pengujian Sistem Peringatan Dini kelembaban udara ekstrim ... 76

Lampiran 5. Grafik perkembangan parameter lingkungan mikro rumah kaca pada tanggal 19 April 2006 ... 77

Lampiran 6. Grafik perkembangan parameter lingkungan mikro rumah kaca pada tanggal 22 April 2006 ... 78

Lampiran 7. Grafik perkembangan parameter lingkungan mikro rumah kaca pada tanggal 27 April 2006 ... 79

Lampiran 8. Hasil pengujian waktu pelayanan Sistem Monitoring ... 80

Lampiran 9. Hasil pengujian latency/lagtime penyampaian informasi Sistem Monitoring ... 81

Lampiran 10. Hasil pengujian waktu pelayanan Sistem Peringatan Dini ... 82

(15)

I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Rumah kaca (greenhouse) pada awalnya berkembang pada daerah subtropis yang memiliki empat musim dan pada daerah dingin sehingga pada

daerah tersebut dapat tetap melakukan kegiatan pertanian walaupun keadaan

iklim dan cuaca yang tidak mendukung. Sedangkan pada daerah tropis yang

kondisi iklimnya sudah cukup optimal, fungsi rumah kaca lebih sebagai sarana

pelindung tanaman terhadap iklim dan serangan hama penyakit. Proses

budidaya tanaman di dalam rumah kaca juga akan melindungi tanaman dari

faktor iklim yang tidak menguntungkan.

Masalah yang terjadi dan harus ditanggulangi adalah dapat berubahnya

parameter-parameter lingkungan mikro di dalam rumah kaca sehingga tidak

sesuai dengan persyaratan tumbuh tanaman. Parameter lingkungan mikro di

dalam rumah kaca yang dimaksud yaitu suhu udara, kelembaban udara, radiasi

matahari dan kecepatan angin.

Penyebab berubahnya kondisi lingkungan mikro sehingga tidak sesuai

dengan syarat tumbuh tanaman dalam rumah kaca antara lain:

1. Konstruksi dan bahan penutup rumah kaca yang kurang sesuai dengan

kondisi tempat.

2. Keadaan cuaca di luar rumah kaca yang tidak menentu sehingga

berpengaruh pada kondisi lingkungan mikro di dalam rumah kaca.

3. Sistem pengkondisian cuaca yang tidak berjalan dengan baik.

Perubahan parameter lingkungan mikro dalam rumah kaca yang tidak

sesuai dengan syarat tumbuh tanaman dapat menyebabkan terganggunya

pertumbuhan tanaman di dalam rumah kaca. Oleh karena itu diperlukan suatu

sistem informasi yang lebih mengarah pada sistem pemantauan (monitoring)

kondisi lingkungan mikro pada rumah kaca, sehingga informasi yang ada bisa

didapatkan kapan saja agar dapat dilakukan tindakan secara cepat dan tepat

bila terjadi hal yang tidak sesuai di dalam rumah kaca tersebut. Selain sebagai

(16)

mikro rumah kaca, sehingga pengguna dapat melakukan tindakan yang cepat

dan tepat dalam menangani keadaan tersebut.

Salah satu teknologi yang dapat digunakan sebagai alternatif untuk

membangun sistem pemantauan dan peringatan dini kondisi lingkungan mikro

pada rumah kaca ini adalah dengan menggunakan teknologi Short Message Service (SMS). Dipilihnya teknologi SMS ini adalah karena kemudahannya dari segi akses dan cara mendapatkan informasi, serta teknologi SMS sudah

banyak digunakan oleh masyarakat yaitu sekitar 40 juta orang pada akhir

tahun 2005 (ATSI, 2004). Jumlah pengguna layanan SMS tersebut lebih

banyak dari pengguna internet yaitu sekitar 16 juta pada akhir tahun 2005

(APJII, 2004).

Meningkatnya penggunaan telepon selular dan murahnya biaya SMS

meyebabkan SMS lebih mudah dieksploitasi lebih lanjut. Pada awalnya SMS

hanya dipergunakan untuk mengirimkan pesan, namun sekarang SMS telah

berkembang menjadi suatu sistem yang dapat diotomasi. Teknologi SMS ini

sangat cocok diterapkan dalam bidang-bidang yang membutuhkan sistem

informasi real time. Sistem pemantauan berbasis SMS ini dapat diakses kapan saja dan dimana saja dengan biaya yang relatif lebih murah dibandingkan

dengan media lain.

B. TUJUAN

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Membangun rancangan program berbasis SMS sebagai sistem pemantauan

(monitoring) parameter lingkungan mikro di dalam rumah kaca, yang

meliputi suhu udara, kelembaban udara, radiasi matahari dan kecepatan

angin.

2. Membangun sistem peringatan dini pada kondisi-kondisi ekstrim

(17)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. SISTEM INFORMASI

Dilihat dari definisinya sistem adalah sekumpulan komponen yang

saling berhubungan dan bekerja bersama untuk mencapai suatu tujuan dengan

cara menerima masukan (input) dan menghasilkan keluaran (output) di dalam suatu proses yang terorganisasi (O’Brien, 1999). Menurut Simkin (1987),

sistem informasi adalah sekumpulan elemen yang bekerja secara

bersama-sama baik secara manual ataupun berbasis komputer dalam melaksanakan

pengolahan data yang berupa pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan data

untuk menghasilkan informasi yang bermakna dan berguna bagi proses

pengambilan keputusan. Sistem informasi merupakan suatu kumpulan

komponen yang bekerja sama untuk mengatur perolehan, penyimpanan,

manipulasi dan distribusi informasi (Mannino, 2001).

Sistem informasi dapat didefinisikan pula sebagai sebuah sistem

terintegrasi, sistem manusia-mesin, untuk menyediakan informasi untuk

mendukung operasi, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dalam

suatu organisasi. Sistem ini memanfaatkan perangkat keras dan perangkat

lunak komputer, prosedur manual, model manajemen dan pengambilan

keputusan serta basis data.

Secara umum, fungsi utama sistem informasi ada tiga yaitu (1)

mengambil data (data capturing/input), (2) mengolah, mentransformasikan dan mengkonversi data menjadi informasi dan (3) mendistribusikan informasi

(reporting/disseminating) kepada para pemakai sistem informasi.

B. SISTEM MONITORING

Sistem monitoring adalah sebuah sistem pengawasan dari jarak jauh.

Secara umum sistem ini juga dapat digunakan untuk mengendalikan objek

yang lain. Sistem monitoring merupakan bagian dari sistem pengendalian

objek dari jarak jauh yang dinamakan sistem teleoperasi. Teknologi

(18)

dari jarak jauh. Sistem yang dikendalikan pada teknologi tersebut dapat

bermacam-macam diantaranya robot, kamera, kendaraan, sensor-sensor, atau

perangkat lain.

Pada sistem ini pengambilan keputusan terhadap suatu perintah dapat

diperoleh melalui kombinasi pengetahuan menurut prosedur otomatisasi dan

sumber data yang berasal dari sensor dan pengetahuan dari operator.

Otomatisasi berdasarkan sensor hanya dapat dikerjakan untuk pengendalian

tingkat rendah, seperti menghindari tabrakan dan penginderaan terhadap objek

yang diketahui. Sedangkan manusia sebagai operator digunakan untuk

menyesuaikan sistem terhadap kondisi lingkungan yang sulit diperkirakan.

C. RUMAH KACA

Rumah kaca awalnya berkembang dari negara-negara subtropis dan

dingin. Asal mulanya karena mencari alternatif untuk bercocok tanam dengan

tidak terganggu oleh iklim, dikarenakan pada musim dingin sulit sekali

dilakukan kegiatan pertanian. Dengan adanya rumah kaca yang dilengkapi

dengan sistem pengendalian lingkungan maka keadaan tersebut dapat diatasi.

Fungsi dari penggunaan rumah kaca dalam budidaya tanaman di

daerah tropis bertujuan untuk melindungi tanaman agar tidak terkena

pengaruh yang tidak menguntungkan dari hujan, agar terhindar dari beban

radiasi matahari yang besar dan agar terisolir dari hama. Karena kondisi iklim

pada daerah tropis yang optimum rumah kaca diperlukan bagi sayuran/

tanaman bernilai tinggi ataupun penelitian.

Menurut Soeseno (1985), istilah rumah kaca dipakai sebagai istilah

untuk bangunan tempat menumbuhkan tumbuhan yang tetap hijau, walaupun

kondisi lingkungan di sekitar bangunan tidak menguntungkan. Menurut

Nelson (1981), istilah rumah kaca digunakan untuk menyatakan sebuah

bangunan yang memiliki struktur atap dan dinding yang bersifat tembus

cahaya, sehingga tanaman tetap memperoleh cahaya matahari dan terhindar

(19)

Kondisi lingkungan yang dimaksudkan Nelson (1981), adalah curah

hujan yang deras, tiupan angin yang kencang atau keadaan suhu yang terlalu

rendah atau terlalu tunggi. Soeseno (1985), dengan menggunakan rumah kaca,

suhu, kelembaban, cahaya dan keperluan lain dari tanaman dapat diatur,

sehingga tanaman dapat tetap menghasilkan diluar musimnya.

D. SHORT MESSAGE SERVICE (SMS)

Short Message Service atau lebih dikenal dengan SMS adalah suatu fitur untuk mengirim dan menerima pesan dalam telepon selular. SMS

merupakan layanan komunikasi wireless dengan panjang maksimal satu kali pengiriman sebanyak 160 karakter.

Prinsip kerja SMS yaitu pada saat pesan dikirim dari telepon selular

pengirim (mobile originated), pesan tersebut tidak langsung dikirimkan ke telepon selular tujuan (mobile terminated), akan tetapi dikirimkan terlebih dahulu ke SMS Center (SMSC), kemudian pesan tersebut diteruskan ke

telepon selular tujuan. Dengan adanya SMSC ini kita dapat mengetahui status

dari pesan SMS yang telah dikirim, apakah telah sampai atau gagal diterima

oleh telepon selular tujuan. Apabila telepon selular tujuan dalam keadaan

aktif dan dapat menerima pesan SMS yang dikirim, ia akan mengirimkan

kembali pesan konfirmasi ke SMSC yang menyatakan bahwa pesan telah

diterima. Kemudian SMSC mengirimkan kembali status tersebut kepada si

pengirim. Jika telepon selular tujuan dalam keadaan mati, pesan yang kita

kirimkan akan disimpan pada SMSC sampai period-validity terpenuhi (Gunawan, 2003).

Dibalik tampilan menu messages pada sebuah telepon selular sebenarnya adalah AT Command yang bertugas mengirim atau menerima data

ke atau dari SMS-Center. AT Command untuk SMS, biasanya diikuti oleh

data I/O (input/output) yang diwakili oleh unit-unit PDU (Protocol Data Unit). PDU berisi bilangan-bilangan heksadesimal yang mencerminkan bahasa I/O. PDU terdiri atas beberapa header. Header untuk kirim SMS ke

(20)

2002). Arsitektur dan komponen-komponen yang menyusun jaringan SMS

dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Arsitektur jaringan SMS.

1. External Short Messaging Entities (ESME) adalah peralatan yang mampu menerima atau mengirimkan pesan pendek. ESME dapat berupa PC,

telepon selular atau PDA.

2. Short Messaging Service Center (SMSC) adalah kombinasi perangkat keras dan perangkat lunak yang bertanggung jawab untuk mengirim,

menyimpan dan meneruskan SMS, antara SMS sumber dan tujuan.

SMSC harus memiliki kemampuan menampung pelanggan (troughput pesan) yang besar, sehingga tetap mampu memberikan pelayanan yang

cepat walaupun jumlah pengguna pesan semakin besar. Selain itu, SMSC

juga harus dapat diskalakan dengan mudah untuk mengakomodasi

peningkatan permintaan SMS dalam jaringan yang ada (Oetomo dan

Handoko, 2003).

¢

HLR

STP MSC BS

ª

«

¡

PC

Telepon Selular

PDA

HLR

STP MSC BS



ª



ª

ESME

SMS Center

Air Interface

Air Interface

Mobile Device

Mobile Device

Keterangan:

1. PC : Personal Computer

2. PDA : Personal Digital Assistant

3. ESME : External Short Messaging Entities

4. STP : Signal Transfer Point

5. HLR : Home Location Register

6. MSC : Mobile Switching Center

(21)

3. Signal Transfer Point (STP) adalah komponen yang bertanggung jawab untuk komunikasi dengan jaringan mobile.

4. Home Location Register (HLR) adalah basis data yang berisi informasi routing subscriber.

5. Mobile Switching Center (MSC) adalah komponen yang bertanggung jawab untuk mengirim SMS kepada mobile subscriber yang spesifik melalui base station yang sesuai.

6. Base Station (BS) adalah komponen yang bertanggung jawab untuk semua fungsi yang berkaitan dengan transmisi sinyal elektro magnetik antara

MSC dan mobile device.

7. Air Interface adalah teknologi jaringan bergerak yang digunakan (GSM, TDMA, atau CDMA).

8. Mobile Device adalah peralatan yang mampu menerima dan mengirimkan SMS.

Implementasi layanan SMS adalah operator menyediakan apa yang

disebut sebagai SMS Center (SMSC). Secara fisik SMSC dapat berwujud

sebuah PC (Personal Computer) biasa yang mempunyai interkonektivitas dengan jaringan GSM (Oetomo dan Handoko, 2003).

SMS point to point menyediakan mekanisme untuk mengirimkan pesan pendek (short message) ke dan dari piranti bergerak. Layanan ini menggunakan SMS Center yang bertindak sebagai sistem simpan dan terusan

(store and forward) untuk pesan pendek. Jaringan wireless akan menangani pengiriman pesan pendek antara SMSC dan piranti bergerak (Oetomo dan

Handoko, 2003).

Oetomo dan Hondoko (2003) menyatakan bahwa ada beberapa

karakteristik pesan SMS yang penting, yaitu:

1. Pesan SMS dijamin sampai atau tidak sama sekali, selayaknya email

(22)

2. Berbeda dengan fungsi call (pemanggilan), sekalipun saat mengirimkan SMS telepon selular tujuan tidak aktif, bukan berarti pengiriman SMS

akan gagal namun SMS akan segera dikirimkan jika telepon selular sudah

aktif.

3. Bandwith yang digunakan rendah.

E. DATABASE MANAGEMENT SYSTEM

Database (basis data) adalah kumpulan atau koleksi terpadu dari data-data yang saling berkaitan dari suatu enterprise, yang didesain untuk

mempermudah sharing data. Sedangkan Database Management System (DBMS) adalah koleksi terpadu dari sekumpulan program (utilitas) yang

digunakan untuk mengakses dan merawat database (Post, 1999).

Pada awalnya DBMS hanya digunakan untuk menyimpan dan

mengambil data. Tetapi seiring dengan perkembangan teknologi maka DBMS

juga berkembang sehingga dapat melakukan aktivitas lain yang lebih luas

seperti penyediaan kesempatan yang luas untuk akuisisi, diseminasi,

pengambilan dan pemformatan data (Mannino, 2001).

F. SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE (SDLC)

System Development Life Cycle (SDLC) merupakan suatu metode dalam pengembangan sebuah sistem yang mencakup tahapan logik proses

pengembangan sistem seperti diperlihatkan pada Gambar 2.

Gambar 2. Tahapan-tahapan dalam System Development Live Cycle (O’Brien, 1999).

Investigasi Sistem

Analisis Sistem

Desain Sistem

Implementasi Sistem

(23)

Tahapan pengembangan sistem berdasarkan metode SDLC tersebut

dibagi atas beberapa tahapan, yaitu:

1. TAHAPAN INVESTIGASI SISTEM

Tahapan investigasi sistem memerlukan feasibility study (studi kelayakan) karena proses pembangunan suatu sistem memerlukan biaya.

Studi kelayakan adalah studi persiapan yang menyelidiki kebutuhan

informasi dari calon pengguna dan menentukan kelayakan proses yang

diusulkan. Tujuan dari feasibility study adalah mengevaluasi alternatif sistem dan kemudian mengusulkan sistem yang paling nyata dan layak

untuk pembangunan sistem.

Menurut Mc. Leod (1995), studi kelayakan adalah studi untuk

menentukan apakah terdapat solusi yang layak untuk permasalahan yang

dihadapi, untuk itu ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan yaitu

aspek teknis, nilai ekonomis, nilai non ekonomis, aspek hukum dan

operasional.

Studi kelayakan menggunakan metode pengumpulan data melalui:

a. Wawancara dengan pegawai, pelanggan, manajer, dan pakar

b. Kuisioner

c. Observasi

d. Pembangunan dan simulasi

e. Dokumentasi, laporan, prosedur manual dan lain-lain.

Analisis biaya merupakan bagian dari analisis kelayakan. Jika

biaya dan benefit (keuntungan) dapat diukur disebut tangible, jika tidak dapat diukur maka disebut intangible. Tangible benefit adalah hasil yang terukur secara kuantitatif, seperti pengurangan biaya gaji atau upah

karyawan atau penurunan biaya inventori. Intangible benefit sulit diukur, contohnya pelayanan kepada pelanggan yang lebih baik, kelancaran

(24)

2. TAHAPAN ANALISIS SISTEM

Beberapa aktivitas dasar dari analisis sistem diperlukan dalam

pembangunan aplikasi secara cepat maupun pembangunan proyek yang

memerlukan waktu lama. Kebanyakan aktivitas tersebut merupakan

perluasan dari pelaksanaan studi kelayakan.

Secara tradisional analisis sistem melibatkan studi detail dari:

a. Kebutuhan informasi dari organisasi dan end user.

b. Aktivitas, sumber dan produk sistem yang sudah ada.

c. Kemampuan sistem untuk dipertemukan dengan kebutuhan end user.

3. TAHAPAN DESAIN SISTEM

Desain sistem menetapkan bagaimana sistem akan

menyempurnakan tujuan, dan terdiri atas aktivitas desain yang

menghasilkan spesifikasi sistem yang memuaskan pembangunan

kebutuhan fungsional dalam tahap analisis sistem.

Tahapan desain dalam SDLC meliputi:

a. Desain User Interface

Aktivitas desain user interface terfokus pada dukungan interaksi antara end user dan aplikasi berbasis komputernya. Desain user interface biasanya merupakan proses prototyping, dimana model kerja atau metode prototipe user interface didesain dan dimodifikasi beberapa kali menggunakan feedback dari end user.

b. Desain Data

Aktivitas desain data terfokus pada desain struktur database

yang akan digunakan dalam sistem.

c. Desain Proses

Aktivitas desain proses terfokus pada desain software berupa program dan prosedur yang diusulkan. Desainer berkonsentrasi pada

(25)

interface dan data pembangunan kebutuhan fungsional dalam tahap analisis.

4. TAHAPAN IMPLEMENTASI SISTEM

Tahap implementasi sistem melibatkan realisasi hardware dan software, pengembangan software, pengujian program dan prosedur, pembangunan dokumentasi dan berbagai aktivitas instalasi.

5. TAHAPAN PERAWATAN SISTEM

Tahap akhir SDLC melibatkan monitoring, evaluasi dan

modifikasi sistem untuk membuat perbaikan yang penting atau diinginkan

oleh pihak end user. Program atau aplikasi yang sudah jadi sangat memerlukan perawatan, jika terdapat bug-bug atau hole segera ditambal dengan patch atau diperbaiki sehingga keamanan pengguna dapat terjaga.

G. MOBILE FBUS

Mobile FBUS adalah suatu kendali ActiveX (ActiveX control) yang dapat menghubungkan telepon selular dengan komputer dengan menggunakan

suatu kabel FBUS. Kontrol mobile FBUS dapat digabungkankan dengan lingkungan programming yang mendukung kendali ActiveX seperti Microsoft Visual Basic, Microsoft Visual C++, dan Microsoft Access.

Mobile FBUS dapat mengintegrasikan aplikasi berbasis SMS dengan software yang digunakan. Mobile FBUS memungkinkan para programmer untuk mengendalikan telepon selular yang dihubungkan dengan suatu kabel

FBUS sehingga program aplikasi berbasis SMS dapat dirancang dengan

mudah. Mobile FBUS dapat mengirimkan pesan SMS, membaca dan menyimpan pesan SMS, melakukan panggilan, dan mengaktifkan monitoring

fungsi dari aplikasi Visual Basic.

Mobile FBUS dapat dimanfaatkan untuk membuat program aplikasi autorespon SMS sebagai suatu sistem informasi. Dengan adanya tool pemrograman itu diharapkan sistem yang dikembangkan dapat memenuhi

(26)

sekaligus pengiriman pesan SMS dari dan ke mobile device untuk menyampaikan informasi yang dibutuhkan oleh penggunanya.

H. DATA FLOW DIAGRAM (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah sebuah alat dokumentasi grafis yang menggunakan sejumlah kecil simbol-simbol untuk mengilustrasikan

bagaimana data mengalir melalui proses-proses yang berhubungan.

Simbol-simbol yang dipergunakan dalam DFD dapat dilihat pada

Gambar 3.

Gambar 3. Simbol-simbol dalam DFD.

Terdapat empat komponen utama dalam DFD (Jogianto, 2001), yaitu:

External Entity/Terminator, merupakan suatu kesatuan (entitas) di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem

lainnya yang akan memberi output atau menerima input dari sistem.

External entity direpresentasikan dengan empat persegi panjang.

• Proses, menggambarkan fungsi transformasi yang akan dilakukan sistem.

Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin

atau komputer dari hasil suatu aliran data yang masuk ke dalam proses

untuk menghasilkan aliran data yang akan keluar dari proses. Proses

biasanya direpresentasikan dengan lingkaran yang didalamnya terdapat

angka urutan proses dan nama proses.

Terminator

Proses

Data Store

(27)

Data Flows, menggambarkan aliran data dari entitas ke entitas lainnya. Data flows direpresentasikan dengan anak panah. Arah panah menggambarkan arah aliran data. Aliran data memperlihatkan aliran dari

proses ke proses, dari external entity ke proses, dari proses ke external entity, dari data store ke proses dan dari proses ke data store.

Data Store, merupakan tempat penyimpanan data yang digunakan sebagai sarana untuk pengumpulan data. Penyimpanan data ini direpresentasikan

dengan dua garis yang paralel, ditengahnya terdapat nama dari file yang

(28)

III. METODE PENELITIAN

A. WAKTU DAN TEMPAT

Penelitian dilaksanakan pada bulan Pebruari 2006 sampai dengan

bulan Juni 2006 di Laboratorium Sistem dan Manajemen Mekanisasi

Pertanian dan Laboratorium Lapangan Leuwikopo, Departemen Teknik

Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

B. ALAT DAN BAHAN

Alat dan bahan yang akan digunakan dalam penelitian antara lain:

1. Hardware

Personal Computer Intel Pentium Celeron 500 MHz, DDR 256 MB, Harddisk 20 GB.

• Telepon selular Nokia 5110 dan kabel data serial.

Portable Weather Station tipe RM YOUNG

• Translator

• SIM Card Mentari (Indosat Satelindo GSM), Simpati (Telkomsel), Bebas XL (Excelcomindo), Flexi (TelkomFlexi CDMA)

2. Sofware

Tabel 1. Software yang digunakan dalam penelitian

No Software Kegunaan

1 Windows Millenium Edition Sistem operasi untuk program utama dan SMS Server

2 Microsoft Visual Basic 6.0 Bahasa pemrograman untuk aplikasi SMS

3 Microsoft Access dan Notepad Database aplikasi

4 Mobile FBUS v 1.5 API (Application

(29)

C. METODOLOGI PENELITIAN

Dalam membangun Sistem Pemantauan dan Peringatan Dini Parameter

Lingkungan Mikro Budidaya Tanaman pada Rumah Kaca Berbasis SMS ini

didasarkan pada pendekatan tahap perancangan sistem informasi dengan

metode pengembangan SDLC oleh O’Brien (1999).

Tahapan-tahapan pengembangan sistem berdasarkan SDLC antara

lain yaitu investigasi sistem, analisis sistem, desain sistem, implementasi

sistem, dan perawatan sistem. Tahapan-tahapan tersebut merupakan suatu

siklus yang tidak terputus sehingga sistem dapat terus berubah dan

berkembang sesuai dengan waktu dan kebutuhan yang ada.

1. INVESTIGASI SISTEM

Tahap investigasi sistem dimaksudkan untuk merumuskan

permasalahan dan peluang dari suatu kondisi. Kegiatan investigasi

meliputi pemantauan, seleksi dan studi awal mengenai tujuan

pemecahan masalah dalam sistem. Tahapan investigasi sistem meliputi

tahap perencanaan dan tahap studi kelayakan.

a. Tahap Perencanaan

Perancangan Sistem Pemantauan dan Peringatan Dini

Parameter Lingkungan Mikro Budidaya Tanaman pada Rumah

Kaca Berbasis SMS didasari karena diperlukannya sistem

pemantauan untuk membantu pengguna agar dapat bekerja secara

lebih efektif dan efisien dalam mengontrol tanamannya di rumah

kaca tanpa harus datang langsung ke lapang. Tujuannya adalah

untuk menyajikan informasi mengenai parameter lingkungan mikro

pada rumah kaca serta penyajian sistem peringatan dini pada

keadaan perubahan yang ekstrim. Penyajian informasi tersebut

diharapkan dapat dilaksanakan secara tepat dan cepat sehingga

dapat lebih mengefisienkan pekerjaan yang ada pada proses

(30)

b. Tahap Studi Kelayakan

Studi kelayakan adalah suatu tinjauan sekilas pada

faktor-faktor utama yang akan mempengaruhi sistem untuk mencapai

tujuan yang diinginkan. Dimensi kelayakan sistem meliputi

kelayakan teknis, pengembalian ekonomis, pengembalian non

ekonomis, operasional dan jadwal.

Kelayakan teknis menyatakan ketersediaan perangkat

keras dan perangkat lunak untuk melaksanakan pemrosesan yang

diperlukam. Pengembalian ekonomis menyatakan dapatkah sistem

yang diajukan dinilai secara keuangan dengan membandingkan

kegunaan dan biayanya. Pengembalian non ekonomis menyatakan

dapatkah sistem yang diajukan dinilai berdasarkan

keuntungan-keuntungan yang tidak dapat diukur dengan uang. Operasional

menyatakan apakah rancangan akan didukung oleh orang-orang

yang akan menggunakannya. Jadwal menyatakan mungkinkah

menerapkan sistem dalam kendala waktu yang ditetapkan.

2. ANALISIS SISTEM

Tahapan analisis sistem melakukan analisis terhadap informasi

yang dibutuhkan dari organisasi dan end user, kemampuan sistem yang akan dibangun untuk mempertemukan kebutuhan pengguna dengan fungsi

operasional sistem yang akan dikembangkan. Melalui tahap ini dapat

diketahui kebutuhan yang sesuai dengan kebutuhan pengguna, juga akan

diketahui sumber informasi yang dibutuhkan dari buku dan data sekunder

lain mengenai sistem pemantauan dan peringatan dini ini. Pada tahapan

siklus hidup sistem ini, analisis mengumpulkan dokumentasi dari sistem

yang ada, menelaah dan menambahkan dokumentasi baru jika dirasa

perlu. Hasil akhir yang baik diharapkan dari sistem ini adalah agar

pengambil keputusan dapat lebih mudah mencari dan menampilkan data

(31)

3. DESAIN SISTEM

Pada tahap ini menjelaskan bagaimana sistem dapat memenuhi

kebutuhan informasi bagi pengguna.

a. Desain SMS Server

Pada tahapan ini dilakukan pendesainan aplikasi untuk

menangani SMS untuk informasi parameter lingkungan mikro di

rumah kaca kepada pengguna. Aplikasi yang akan digunakan adalah

Mobile Fbus versi 1.5 sebagai API (Application Programming Interface) dan bahasa pemrograman Visual Basic versi 6.0. untuk modem GSM pada proses pembuatan dan implementasi aplikasi,

fungsinya dapat digantikan dengan telepon selular Nokia Seri 51xx,

61xx, 3210, 3215, 8210, 3310, 3410, 3510.

Pada tahap desain ini dilakukan aktivitas desain yang meliputi:

desain input, desain output, dan desain sistem secara keseluruhan. Dilakukan aktivitas desain sebelumnya bertujuan untuk mempermudah

proses implementasi dan sebagai panduan dalam tahapan implementasi

agar tidak menyimpang dari garis besar desain yang telah dibuat.

Gambaran umum dari aplikasi yang akan dikembangkan dapat

dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Gambaran umum Sistem Pemantauan dan Peringatan Dini Parameter Lingkungan Mikro pada Rumah Kaca Berbasis SMS.

Sensor Aplikasi SMS Pengguna

Database

ADC Sistem

Peringatan Dini

(32)

b.

Desain Database

Desain ini berguna untuk membuat sistem basis data yang

efektif dan memudahkan administrator basis data dalam

mengimplementasikan program aplikasi. Sistem ini didesain untuk

memenuhi seluruh atau sebagian informasi yang dibutuhkan user.

Data-data yang akan disimpan dalam database meliputi: data

incoming SMS dari client, data parameter lingkungan mikro dari weather station, data permintaan informasi yang sudah dilayani oleh aplikasi SMS. Komponen-komponen data yang ada diorganisasi

menggunakan software Microsoft Access dan Notepad. Data–data parameter lingkungan mikro di dalam rumah kaca yang ditangkap oleh

sensor-sensor pada weather station diubah dari analog menjadi digital oleh translator sebagai Analog to Digital Converter (ADC). Waktu pembacaan data oleh translator di-set setiap satu menit sekali. Setelah

itu data-data digital dari translator dibaca, diolah dan disimpan oleh

suatu program yaitu OTOMAT3.BAS dengan menggunakan software Microsoft Qbasic sebagai program interface. Format penyimpanan yang dilakukan oleh program OTOMAT3.BAS adalah text yang

disimpan pada file DATA.TXT yang dapat diolah dengan software Notepad. Program OTOMAT3.BAS membaca, mengolah dan menyimpan data-data dengan periode waktu satu menit sekali.

Microsoft Access digunakan sebagai basis data proses bekerjanya sistem. Data yang disimpan dalam database kemudian akan

di manipulasi untuk ditampilkan melalui SMS yang dikirimkan kepada

client.

c.

Desain Proses

Aktivitas desain proses adalah mendesain kebutuhan program

dan prosedur bagi sistem informasi tersebut. Desainer berkonsentrasi

dalam mengembangkan spesifikasi detail dari program yang akan

(33)

4. IMPLEMENTASI SISTEM

Tahapan implementasi meliputi pengadaan hardware dan software, pengembangan software, pengujian program dan prosedur, pengembangan dokumentasi dan aktivitas instalasi kebutuhan program. Pada tahapan ini

dilakukan kegiatan pengembangan dari desain yang ada dan dilakukan

penerapan terhadap sistem yang telah dibangun. Proses yang dilakukan

dalam tahapan ini adalah coding untuk pembangunan aplikasi SMS dan dilakukan uji sistem dan prosedurnya untuk mengetahui kinerja dari

program yang dibangun, serta pembuatan dokumentasi untuk kelengkapan

sistem.

5. PERAWATAN SISTEM

Tahap ini adalah tahapan akhir dari siklus daur hidup sistem

(SDLC), yang meliputi kegiatan pengawasan, evaluasi dan modifikasi

sistem yang sesuai. Perawatan sistem akan dilakukan selama dan setelah

proses perancangan sistem berlangsung.

Sistem yang akan dibangun masih berupa prototipe sehingga untuk

tahapan perawatan sistem hanya mencakup tahapan pemantauan ketika

dilakukan uji performansi, evaluasi dan selanjutnya dilakukan modifikasi

(34)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. INVESTIGASI SISTEM

Tahapan pertama dari metode SDLC adalah tahap investigasi sistem

yang dimaksudkan sebagai tahap perumusan masalah, perencanaan, dan studi

kelayakan. Permasalahan yang ada di lapangan adalah adanya kebutuhan

informasi real time tentang keadaan lingkungan mikro di dalam rumah kaca dari pengelola, sehingga dapat dipantau dari manapun dan kapanpun. Dengan

adanya informasi tersebut maka pengelola rumah kaca dapat melakukan

tindakan yang cepat dan tepat bila keadaan lingkungan mikro di dalam rumah

kaca tidak sesuai, sehingga tanaman yang dibudidayakan di dalam rumah kaca

dapat tumbuh dengan baik.

Studi kelayakan (feasibility study) diperlukan untuk menentukan layak tidaknya solusi tersebut untuk dilakukan. Studi kelayakan yang dilakukan

antara lain adalah studi kelayakan teknis, ekonomis dan operasional.

1. STUDI KELAYAKAN TEKNIS

Dalam studi kelayakan teknis ditentukan apakah teknologi yaitu

perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) dan komponen komunikasi yang tersedia pada saat ini dapat menyelesaikan permasalahan

yang ada. Secara teknis sistem ini layak untuk dikembangkan karena

cukup tersedianya teknologi agar sistem tersebut dapat bekerja.

Sistem berbasis SMS dapat ditangani sendiri oleh pihak penyedia

layanan karena perangkat keras dan peralatan yang dibutuhkan sederhana

yaitu seperangkat komputer, sensor pengukur parameter iklim, Analog to Digital Converter (ADC) dan telepon selular atau modem GSM serta jaringan GSM sudah ada di seluruh pelosok daerah.

2. STUDI KELAYAKAN EKONOMIS

Sistem yang dibangun diasumsikan diaplikasikan pada rumah kaca

yang sudah terdapat sistem kontrol otomatis dan sudah memiliki

sensor-sensor pengukur parameter lingkungan mikro. Peralatan-peralatan yang

(35)

tidak mahal dan mudah didapatkan. Dari segi ekonomis sistem ini layak

untuk dikembangkan, karena walaupun sistem ini tidak dapat memberikan

keuntungan riil secara langsung namun akan memberikan manfaat yang

lebih jika dibandingkan dengan potensial kerugian yang dapat terjadi.

Kerugian potensial yang dimaksud adalah bila rumah kaca tidak terpantau

dengan baik yang dapat menyebabkan terganggunya budidaya tanaman di

dalam rumah kaca yang akhirnya berakibat kurang optimalnya hasil

ataupun sampai terjadi gagal panen.

Biaya operasional dari sistem ini meliputi biaya pemeliharaan

sistem dan yang utama adalah biaya SMS pelayanan informasi setiap

pengoperasian sistem. Biaya SMS untuk setiap kali pelayanan adalah Rp.

350,-. Biaya tersebut cukup murah bila dibandingkan dengan kemudahan

pemantauan budidaya pada rumah kaca sehingga dapat berproduksi secara

optimal.

3. STUDI KELAYAKAN OPERASIONAL

Sistem informasi ini layak secara operasional dengan

mempertimbangkan aspek-aspek berikut :

a. Pengguna telepon selulardi Indonesia dengan layanan SMS sekitar 40

juta (ATSI, 2005) dan jumlah ini lebih besar dibanding pengguna

internet yaitu sekitar 16 juta (APJII, 2005).

b. Sistem yang dikembangkan mudah cara instalasi dan setup aplikasi

serta cara pengoperasiannya.

c. Sistem yang dikembangkan ini mudah untuk diperbaharui dan mudah

untuk dilakukan pemeliharaan.

B. ANALISIS SISTEM

Tahapan kedua dalam pengembangan sistem dengan menggunakan

metode SDLC adalah analisis sistem, dengan produk dari tahapan ini meliputi

identifikasi kebutuhan dan kebutuhan fungsional agar dapat dibangun sebuah

(36)

1. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN

Informasi sangat berperan penting dalam manajemen pengelolaan

budidaya tanaman pada rumah kaca. Dengan adanya informasi yang

akurat dan tepat waktu dapat mempermudah pengelola rumah kaca dalam

melakukan pengawasan dan pemantauan pada rumah kaca mereka

sehingga tanaman di dalam rumah kaca dapat berkembang secara optimal.

Informasi yang dibutuhkan oleh pengelola rumah kaca yaitu informasi

tentang parameter lingkungan mikro dalam rumah kaca yaitu seperti suhu

udara, kelembaban udara, radiasi matahari, dan kecepatan angin.

2. KEBUTUHAN FUNGSIONAL

Pengguna dari sistem ini yaitu pengelola rumah kaca memerlukan

suatu media yang dapat menyediakan informasi tentang parameter

lingkungan di dalam rumah kaca mereka. Informasi parameter lingkungan

yang dimaksud adalah suhu udara, kelembaban udara, radiasi matahari,

dan kecepatan angin yang didapatkan dari sensor pengukur parameter

lingkungan mikro yang ada di dalam rumah kaca.

Selain itu pengelola rumah kaca juga membutuhkan informasi

apabila parameter-parameter lingkungan mikro di dalam rumah kaca

melebihi batas bagi tanaman yang dibudidayakan dalam rumah kaca.

Dengan adanya informasi tersebut maka pengelola rumah kaca dapat

melakukan tindakan yang cepat sehingga tanaman di dalam rumah kaca

dapat terjaga pertumbuhannya.

Semua informasi yang dihasilkan diharapkan bisa didapatkan

secara mudah, cepat dan tepat waktu. Media yang dapat digunakan untuk

mendapatkan informasi yang real time seperti itu salah satunya adalah dengan menggunakan teknologi SMS. Wadah informasi-informasi

tersebut dirangkum dalam sebuah aplikasi Sistem Pemantauan dan

Peringatan Dini Budidaya Tanaman di dalam Rumah Kaca Berbasis SMS

(37)

C. DESAIN SISTEM

Pada tahap ini menjelaskan bagaimana sistem dapat memenuhi

kebutuhan informasi bagi pengguna. Pada tahap ini dilakukan perancangan

yang detail terhadap spesifikasi sistem, desain user interface, dan desain proses dari sistem. Desain yang baik akan sangat menentukan kualitas

aplikasi atau sistem yang dibangun dan dikembangkan, sehingga tahapan

desain sangat menentukan dalam pengembangan aplikasi, oleh karena itu

tahapan desain harus benar-benar direncanakan secara cermat dan teliti.

1. DESKRIPSI SISTEM

Sistem informasi terdiri dari tiga aplikasi utama yaitu, aplikasi SMS

server yang terdiri dari Sistem Pemantauan dan Sistem Peringatan Dini

serta database. Informasi yang dihasilkan untuk Sistem Monitoring dan

Sistem Peringatan Dini berasal dari sensor-sensor pengukur parameter

lingkungan mikro di dalam rumah kaca.

Pengguna dapat mengakses informasi dengan mengirimkan SMS

dengan format SMS yang ditentukan. Sebagai contoh untuk mendapatkan

informasi mengenai suhu udara aktual di dalam rumah kaca, pengguna

dapat mengirimkan SMS dengan format “SG SUHU” kepada SMS Server.

SMS yang diterima modem GSM oleh sistem aplikasi kemudian akan

menjalankan query database berdasarkan format SMS untuk menampilkan suhu udara aktual di dalam rumah kaca untuk dikirimkan kembali kepada

pengguna yaitu pengelola rumah kaca. Pada Sistem Peringatan Dini,

apabila salah satu dari parameter lingkungan melebihi batas yang sudah

ditentukan maka secara otomatis sistem aplikasi SMS akan mengirimkan

SMS peringatan kepada pengelola rumah kaca.

2. ALUR SISTEM APLIKASI

Sistem Monitoring dan Peringatan Dini Parameter Lingkungan

Mikro pada Rumah Kaca Berbasis SMS dikembangkan dengan tujuan

untuk menyediakan informasi tentang parameter lingkungan mikro di

(38)

tujuan tersebut maka sistem harus mempunyai alur kerja sistem yang baik

dan jelas.

Gambar 5 menunjukkan alur proses sistem monitoring dan

peringatan dini budidaya tanaman dalam rumah kaca berbasis SMS. Pada

Gambar 5 dapat diketahui bahwa alur proses yang terjadi dalam sistem

melibatkan pengguna yaitu pengelola rumah kaca dan administrator sistem

yang bertugas memantau dan mengontrol jalannya sistem pada saat

pengoperasian. Administrator pada sistem ini mempunyai hak penuh pada

[image:38.612.165.511.260.466.2]

semua sistem.

Gambar 5. Alur Proses Sistem Pemantauan dan Peringatan Dini Parameter Lingkungan Mikro pada Rumah Kaca Berbasis SMS.

Proses sistem dimulai dengan pengakuisisian data parameter iklim

mikro di dalam rumah kaca yang didapatkan dari hasil pengukuran

sensor-sensor secara periodik. Data-data yang didapat dari hasil pengukuran lalu

dikonversi dari bentuk analog menjadi digital dengan translator sebagai

ADC yang selanjutnya disimpan ke dalam database oleh program

OTOMAT3.BAS . Seting waktu konversi data pada translator yaitu setiap

satu menit sekali sedangkan seting pembacaan dan penyimpanan data pada

program Qbasic OTOMAT3.BAS adalah dengan selang waktu satu menit

sekali. Data-data yang terdapat di dalam database akan diolah menjadi PENGGUNA

SIM REGISTRASI

APLIKASI

SMS DATABASE

ADMINISTRATOR ADC

SENSOR Incoming

SMS

Incoming SMS Outgoing

SMS

PENGGUNA

(39)

informasi yang akan diberikan kepada pengguna sesuai dengan permintaan

informasinya.

Sebelum bisa mendapatkan informasi dari sistem, pengguna yaitu

pengelola rumah kaca harus melakukan registrasi sebagai bagian anggota

dari sistem. Tujuannya adalah agar administrator sistem lebih mudah

dalam melakukan pemantauan, kontrol dan agar sistem ini dapat

dipertanggungjawabkan. Selain itu dengan diberlakukannya aturan

tersebut maka sistem dapat lebih mudah dalam melakukan pelaporan

kinerja sistem. Proses registrasi dilakukan sendiri oleh pengguna melalui

pengiriman SMS dengan format yang telah ditentukan atau langsung

menghubungi administrator sistem.

Pengguna yang sudah melakukan registrasi selanjutnya dapat

melakukan permintaan informasi tentang parameter lingkungan mikro di

dalam rumah kaca. Pengguna dapat memanfaatkan fasilitas akses

informasi parameter lingkungan mikro aktual di dalam rumah kaca melalui

SMS dengan mengirimkan SMS dengan format yang telah ditentukan

kemudian dikirimkan pada nomor tertentu yang disediakan oleh sistem

pada aplikasi SMS Server. Pengelola rumah kaca sebagai pengguna yang

sudah mengirimkan SMS ke sistem akan mendapatkan informasi singkat

tentang keadaan parameter lingkungan mikro di dalam rumah kaca sesuai

dengan permintaan yang berisi tentang keadaan parameter lingkungan

mikro aktual, keadaan maksimum dan minimum, serta waktu pengambilan

data.

Selain bisa mendapatkan informasi tentang parameter lingkungan

mikro aktual di dalam rumah kaca, pengguna yang sudah ditentukan oleh

administrator sistem bisa mendapatkan SMS peringatan dini apabila salah

satu parameter lingkungan mikro di dalam rumah kaca melebihi batas

interval kritis tanaman yang dibudidayakan di dalam rumah kaca. Batasan

kritis tanaman ditentukan oleh administrator sistem berdasarkan jenis

(40)

Berdasarkan alur proses sistem dapat diketahui bahwa inti dari

proses sistem yang dikembangkan ini adalah pertukaran informasi antara

sistem dengan pengguna. Bila proses pertukaran informasi tersebut dapat

berjalan dengan baik dan akurat maka tujuan dari sistem ini dapat tercapai.

3. DOMAIN SISTEM

Domain atau batasan sistem perlu ditentukan agar sistem yang

dikembangkan lebih terarah dan tidak keluar dari tujuan utama sistem yang

direncanakan dengan mempertimbangkan kebutuhan pengguna, tujuan

sistem dan alur proses sistem yang dikembangkan. Domain atau batasan

dari sistem yang dikembangkan ini adalah:

a. Sistem monitoring dan peringatan dini parameter lingkungan mikro

pada rumah kaca berbasis SMS dengan nama SimGreen ini dibangun untuk memenuhi kebutuhan pengguna yaitu pengelola rumah kaca atau

peneliti akan informasi tentang parameter lingkungan mikro di dalam

rumah kaca.

b. Sistem ini berperan sebagai sistem pemantauan budidaya di dalam

rumah kaca dan juga berperan sebagai sistem peringatan dini apabila

terjadi parameter lingkungan mikro di dalam rumah kaca yang

melebihi batasan kritis budidaya tanaman.

c. Informasi yang diberikan dalam sistem ini antara lain adalah suhu

udara, kelembaban udara, radiasi matahari dan kecepatan angin.

Pengguna dapat mengakses informasi melalui layanan SMS dengan

format-format SMS tertentu.

d. Sistem ini terdiri dari aplikasi utama berbasis SMS dan database untuk

penyimpanan informasi.

4. ANALISA ALIRAN DATA

Aliran data dari Sistem Pemantauan dan Peringatan Dini Parameter

(41)

untuk mengilustrasikan bagaimana data mengalir melalui proses-proses

yang berhubungan. Dengan menggunakan DFD maka dapat dianalisa

pihak-pihak yang terlibat, input, output, proses dan penyimpanan

dibutuhkan oleh sistem yang dikembangkan, sehingga dengan DFD dapat

diketahui data-data apa saja yang dibutuhkan dan dihasilkan dari setiap

proses yang ada dan dapat ditentukan waktu dilakukan penyimpanan data

pada database. DFD dari Sistem Pemantauan dan Peringatan Dini

Parameter Lingkungan Mikro pada Rumah Kaca Berbasis SMS

[image:41.612.154.515.267.525.2]

ditunjukkan pada Gambar 6.

Gambar 6. DFD level 1 SimGreen

Berdasarkan DFD pada Gambar 6 dapat diketahui bahwa terdapat

enam proses pengolahan data dan informasi yang terjadi pada sistem ini.

1. Proses 1 adalah proses pembacaan dan penyimpanan data dari sensor,

untuk memperjelas proses yang terjadi maka dibuat DFD level 2 dari

proses 1 yang dapat dilihat pada Gambar 7. Istilah level pada DFD

digunakan untuk memperjelas suatu proses yang masih bisa dibagi

Pengguna SIM

Sensor-sensor

1 Baca & Simpan

Data

DATA.TXT 2

Registrasi DB Pengguna

3 Pelayanan permintaan informasi DB SIM 5

Reply SMS Query data 4

6 Pengecekan batasan ekstrim Pengguna SPD DB SPD password,

nama no hp, nama

pesan format tertentu

no hp, isi, status, jam, tanggal, bulan permintaan informasi hasil query pesan

reply analog data

data digital data parameter lingkungan mikro no hp, isi,

(42)

dilakukan akuisisi data-data analog dari sensor-sensor pengukur

parameter lingkungan mikro di dalam rumah kaca dan data-data analog

tersebut lalu di konversi menjadi data digital menggunakan ADC.

Sinyal-sinyal digital yang dihasilkan oleh ADC yang dihubungkan

dengan komputer tersebut lalu dibaca oleh suatu program BASIC yaitu

OTOMAT3.BAS yang berfungsi membaca dan menuliskan data-data

parameter lingkungan tersebut pada suatu file text yaitu DATA.TXT,

kegiatan sistem ini dilakukan pada proses 1.2. File text DATA.TXT ini

berfungsi sebagai database yang berisi informasi parameter lingkungan

mikro di dalam rumah kaca selama periode waktu tertentu.

Gambar 7. DFD Level 2 Proses 1 (Pembacaan dan penyimpanan data parameter lingkungan mikro).

2. Proses 2 adalah proses registrasi pengguna sistem monitoring yang

diperlukan agar pengguna dapat memperoleh identitas untuk

menggunakan sistem. Input pengguna melalui SMS dengan format

yang telah ditentukan untuk registrasi ke dalam sistem akan disimpan

dalam database untuk proses pencocokan data nomor telepon selular

yang telah disimpan untuk digunakan sebagai proses autentifikasi.

Pada saat registrasi, pengguna mengirimkan SMS dengan format yang

telah ditentukan disertai dengan password dan nama pengguna. Password ditentukan oleh administrator sistem pada awal pengoperasian aplikasi sistem. Apabila password yang diberikan oleh pengguna sama dengan password sistem maka pengguna mendapatkan

Sensor-sensor

DATA.TXT data

analog

data digital

1.1 Konversi oleh

ADC

1.2 Pembacaan & Penyimpanan

data

data paramater lingkungan mikro (suhu udara, RH, radiasi

(43)

autentifikasi untuk mengakses sistem dan data nomor telepon selular

dan nama pengguna disimpan ke dalam database yaitu DB Pengguna.

Sedangkan bila password dari pengguna tidak sama dengan password sistem maka akan dikirimkan pesan kesalahan password dan pengguna diminta untuk melakukan registrasi ulang.

3. Proses 3, 4, dan 5 adalah suatu kesatuan proses pelayanan sistem

monitoring. Pengguna yang sudah teregistrasi dapat meminta informasi

parameter lingkungan mikro aktual pada sistem dengn mengirimkan

SMS dengan format yang telah ditentukan (proses 3). Apabila format

SMS yang dikirimkan sesuai maka dilakukan penyimpanan data

pengakses sistem ke database yaitu DB SIM. Data-data yang disimpan

antara lain yaitu data nomor telepon selular pengguna, isi SMS

permintaan informasi, status pelayanan, jam, tanggal, dan bulan terima

SMS. Penyimpanan data-data tersebut dimaksudkan untuk

mempermudah sistem pelaporan kinerja sistem. Setelah dilakukan

penyimpanan data pengakses sistem maka dilakukan query data parameter lingkungan mikro yang diambil dari DATA.TXT sesuai

dengan permintaan pengguna (proses 4). Hasil dari proses query selanjutnya disusun pada pesan SMS reply yang akan dikirimkan kembali kepada pengguna sesuai dengan permintaan informasinya

(proses 5).

4. Proses 6 adalah proses pelayanan sistem peringatan dini. Setiap

beberapa periode waktu diadakan pengecekan data parameter

lingkungan mikro aktual oleh sistem yang didapat dari DATA.TXT.

Apabila pada suatu saat terjadi data yang melebihi batas ekstrim yang

ditentukan maka sistem akan mengirimkan pesan peringatan kepada

pengguna sistem peringatan dini yang ditentukan oleh administrator

sistem. Data pelayanan sistem peringatan dini seperti data nomor

telepon selular pengguna, isi SMS peringatan, status pelayanan, jam,

tanggal, dan bulan pengiriman SMS akan disimpan ke dalam database

(44)

5. DESAIN APLIKASI

Pada aplikasi sistem ini dilakukan desain aplikasi yang terdiri dari

dua bagian desain, yaitu desain internal dan desain eksternal. Desain

internal menjelaskan mengenai input, proses, dan output dari tiap bagian

aplikasi sedangkan desain eksternal dalam sistem desain menjelaskan

rancangan tampilan dari aplikasi beserta fungsi-fungsinya.

a. Desain Internal 1) Desain Input

Input dari sistem adalah berupa SMS dengan format yang

telah ditentukan yang berguna untuk proses-proses sistem tertentu.

Input yang diperlukan oleh sistem antara lain adalah input untuk

proses registrasi pengguna dan input proses pelayanan Sistem

Monitoring (SIM).

• Input registrasi pengguna

Pengguna sistem sebelum dapat mengakses informasi

dari aplikasi diharuskan melakukan registrasi dengan

mengirimkan SMS registrasi atau pendaftaran agar pengguna

sistem dapat teridentifikasi. Format SMS yang digunakan untuk

melakukan registrasi adalah SG PASS [password],[nama]. Contoh format SMS untuk registrasi pengguna dapat dilihat

[image:44.612.273.462.520.673.2]

pada Gambar 8.

Gambar 8. Contoh format SMS registrasi untuk pengguna

(45)

• Input proses pelayanan Sistem Monitoring (SIM)

Input ini digunakan untuk kategori pelayanan Sistem

Monitoring (SIM) yang diminta oleh pengguna. Format yang

dapat dikirimkan pengguna untuk mendapatkan pelayanan SIM

antara lain yaitu:

a) SG SUHU, untuk akses informasi suhu udara aktual. b) SG ERHA, untuk akses informasi kelembaban udara

(RH) aktual.

c) SG RMAT, untuk akses informasi radiasi matahari aktual.

d) SG KCUD, untuk akses informasi kecepatan angin aktual.

e) SG ALL1, untuk akses informasi seluruh parameter lingkungan mikro aktual

2) Desain Database

Database yang digunakan dalam sistem ini terdiri dari dua

bentuk yaitu database berbasis data text dan database dengan

menggunakan model data relasional (Relational Database Management System) yang dibangun dengan menggunakan software Microsoft Access. Alasan penggunaan software Microsoft Access adalah kemudahan dan kompatibilitasnya dengan sistem

operasi yang digunakan yaitu Microsoft Windows Millenium

Edition dan bahasa pemrograman yang digunakan untuk

membangun sistem ini, yaitu Microsoft Visual Basic 6.

Database berbasis data text yang digunakan pada sistem ini

berfungsi untuk menyimpan data hasil pengukuran parameter

lingkungan mikro oleh sensor. Database berbasis text dipilih

(46)

ADC sudah berbentuk text. Data-data hasil pengukuran parameter

lingkungan mikro oleh sensor dibaca dan disimpan secara periodik

yaitu setiap 2 menit pada data text DATA.TXT. Selang waktu

penyimpanan selama dua menit sekali dikarenakan akumulasi dari

waktu seting translator untuk melakukan konversi data analog

menjadi digital yaitu satu menit sekali dan waktu pembacaan dan

penyimpanan data oleh program OTOMAT3.BAS yaitu selama

satu menit sekali.

Kegiatan penyimpanan pada database dengan menggunakan

software Microsoft Access dibuat dengan nama SMS.MDB. Daftar

[image:46.612.196.504.319.582.2]

tabel pada SMS.MDB dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Daftar tabel pada database SMS.MDB

No Nama

Tabel Field Keterangan Tabel

1 Pengguna • NO_HP*

• NAMA

Data pengguna sistem

2 SIM • ID*

• NO_HP

• ISI

• STATUS

• JAM

• TANGGAL

• BULAN

Data pelayanan Sistem Monitoring (SIM)

3 SPD • ID*

• NO_HP

• ISI

• STATUS

• JAM

• TANGGAL

• BULAN

Data pelayanan Sistem Peringatan Dini (SPD)

* : Field yang berfungsi sebagai primary key

Relasi yang menunjukkan hubungan antar tabel-tabel dalam

(47)

Gambar 9. Relasi antar tabel database SMS.MDB.

Data-data yang ada didalam database SMS.MDB akan

dilakukan penghapusan dan backup data setiap periode tiga bulan sehingga database tidak akan penuh dan mudah perawatannya.

3) Desain Output

Desain output dari sistem dimaksudkan sebagai sketsa

keluaran dari aplikasi untuk memenuhi kebutuhan pengguna.

Desain output dari Sistem Pemantauan dan Peringatan Dini

Parameter Lingkungan Mikro pada Rumah Kaca Berbasis SMS

(SimGreen) adalah sebagai berikut:

• Output outgoing SMS balasan untuk Sistem Monitoring (SIM)

a) Output outgoing SMS pada proses registrasi dimana pengguna harus memasukkan password dan nama. Bila password pengguna dan password sistem sama maka akan dikirimkan SMS yang menyatakan keberhasilan registrasi

(48)
[image:48.612.269.460.78.233.2]

Gambar 10. SMS balasan untuk keberhasilan registrasi.

[image:48.612.270.458.359.510.2]

Apabila password yang dikirimkan pengguna tidak sesuai dengan password yang ada di sistem maka akan dikirimkan pesan kesalahan password kepada pengguna seperti pada Gambar 11.

Gambar 11. SMS balasan untuk kesalahan password.

b) Output outgoing SMS pada proses pelayanan informasi dimana output SMS balasan dibagi menjadi beberapa

kategori yang meliputi pesan balasan untuk informasi suhu

udara, kelembaban udara, radiasi matahari dan kecepatan

angin. Output yang ditampilkan pada masing-masing pesan

balasan adalah keadaan aktual, keadaan maksimal, keadaan

minimal, rata-rata data, dan jam pengambilan data. Contoh

Terima kasih atas pendaftaran anda sebagai pengguna SimGreen-ketik SG SUHU, SG ERHA, SG RMAT, SG KCUD ,SG ALL1

(49)

untuk output pelayanan Sistem Monitoring dapat dilihat

[image:49.612.270.459.125.278.2]

pada Gambar 12.

Gambar 12. Contoh format SMS balasan untuk pengguna (informasi kelembaban udara).

Apabila pengguna ingin melakukan akses terhadap

informasi SIM tetapi belum terdaftar maka sistem akan

Gambar

Gambar 5. Alur Proses Sistem Pemantauan dan Peringatan Dini Parameter Lingkungan Mikro pada Rumah Kaca Berbasis SMS
Gambar 6. DFD level 1 SimGreen
Gambar 8. Contoh format SMS registrasi untuk pengguna
Tabel 2. Daftar tabel pada database SMS.MDB
+7

Referensi

Dokumen terkait