• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KINERJA PENYELENGGARAAN MAKANAN DAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN KANTIN LAZIZ CENTRO PANCA BUDI MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KINERJA PENYELENGGARAAN MAKANAN DAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN KANTIN LAZIZ CENTRO PANCA BUDI MEDAN."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KINERJA PENYELENGGARAAN MAKANAN

DAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN KANTIN

LAZIZ CENTRO PANCA BUDI MEDAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

TRI HANDAYANI

5113142043

PENDIDIKAN TATA BOGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

TRI HANDAYANI, NIM: 5113142043. Analisis Kinerja Penyelenggaraan Makanan dan Tingkat Kepuasan Konsumen Kantin Laziz Centro Panca Budi Medan. Skripsi, Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis karakteristik konsumen (jenis kelamin, usia, Jurusan dan besarnya uang saku) kantin Laziz Centro Panca Budi Medan; (2) menganalisis penyelenggaraan makanan kantin Laziz Centro Panca Budi Medan; (3) menganalisis tingkat kepuasan konsumen kantin Laziz Centro Panca Budi Medan. Desain penelitian ini adalah cross-sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Agustus 2015. Lokasi penelitian di kantin Laziz Centro Panca Budi Medan. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMK Panca Budi Medan dengan jumlah 706 orang. Penarikan sampel digunakan dengan metode sampling purposive dengan jumlah sampel sebanyak 96 orang. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan angket untuk menjaring data penyelenggaraan makanan dan tingkat kepuasan konsumen. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif data, analisis metode Importance Performance Analysis (IPA), dan analisis Costumer Satisfaction Index (CSI) menggunakan Microsoft Excel 2007 dan SPSS 18.00.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, keselamatan, dan kesempatan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai tugas akhir untuk memperoleh gelar sarjana.

Dalam proses pembuatan skripsi ini, penulis banyak mengalami berbagai kendala, namun berkat bimbingan, dukungan dan motivasi berbagai pihak baik moril, material, dan spiritual serta informasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik - baiknya. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Dr. Erli Mutiara, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Tata Boga dan juga selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan motivasi, bantuan, bimbingan serta pengetahuan yang luas dalam memberi arahan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

2. Ibu Dra. Rosnelli, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik, Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd selaku Wakil Dekan I, Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si selaku Ketua Jurusan PKK, dan Ibu Dra. Fatma Tresno Ingtias, M.Si selaku Sekretaris Jurusan PKK.

3. Ibu Dra. Lelly Fridiarty, M.Pd selaku dosen Pembimbing Akademik dan selaku dosen penguji yang selalu memberikan motivasi dan bimbingan serta informasi yang banyak membantu saya dalam perkuliahan.

4. Ibu Dra. Dwi Diar Estellita, M.Pd, dan Ibu Dra. Ana Rahmi, M.Pd selaku dosen penguji yang telah memberikan bimbingan dan juga arahan demi kebaikan skripsi ini.

5. Bapak/Ibu dosen, khususnya Program Studi Pendidikan Tata Boga Fakultas Teknik yang telah memberikan ilmunya selama penulis menempuh pendidikan di Unimed.

(7)

kurikulum yang telah memberikan izin penelitian dan membantu penulis selama melaksanakan penelitian ini.

7. Keluarga tercinta ayahanda Azwar, ibunda Rosniala Siregar, abangda Zulkifli Rosaz, kakanda Wita Sabrina, adinda Annisa Arba’i dan Nabil Ahmad Rosaz, serta Fitra Khairul Razak Hsb yang selalu mendo’akan memberikan motivasi, dukungan serta perhatian kepada penulis.

8. Teman – teman seperjuangan yang juga sedang berusaha mendapatkan gelar sarjananya yaitu Emma Febyarvita, Andria Luvitasari, Novira Handayani, Hilal Nurhabibah, Silvia Kartika J dan Annisa Riski terima kasih atas kebersamaannya selama menempuh pendidikan di Unimed.

9. Seluruh teman-teman seperjuangan mahasiswa Pendidikan Tata Boga Reguler dan Ekstensi 2011 serta pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan namanya yang telah memberikan dukungan, dorongan, motivasi, serta semangat kepada penulis.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih, semoga skripsi ini bermanfaat bagi siapapun yang membutuhkannya.

Medan,22 Februari 2016 Hormat Penulis

(8)

DAFTAR ISI

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS ... 9

A. Kajian Teori ... 9

1. Kinerja Penyelenggaraan Makanan ... 9

2. Tingkat Kepuasan Konsumen ... 18

3. Kantin Sekolah ... 28

B. Penelitian yang Relevan ... 38

C. Kerangka Berfikir ... 39

D. Pertanyaan Penelitian ... 41

BAB III METODE PENELITIAN ... 42

A. Desain Penelitian ... 42

B. Definisi Operasional Penelitian dan Variabel Penelitian ... 42

1. Definisi Operasional Penelitian ... 42

2. Variabel Penelitian ... 43

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 43

1. Populasi Penelitian ... 43

2. Sampel Penelitian ... 43

D. Instrumentasi dan Teknik Pengumpulan Data ... 44

E. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 48

1. Uji Validitas Angket ... 48

2. Uji Reliabilitas Angket ... 49

F. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 51

1. Validasi Isi (Content Validity) Angket Penyelenggaraan Makanan ... 51

2. Validitas Angket Tingkat Kepuasan Konsumen ... 51

(9)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 55

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 55

B. Karakteristik Konsumen ... 56

1. Jenis Kelamin ... 56

2. Usia ... 56

3. Jurusan ... 57

4. Besarnya uang saku ... 58

C. Penyelenggaraan Makanan ... 58

1. Perencanaan Menu ... 58

2. Penyajian Makanan dan Minuman ... 59

D. Tingkat Kepuasan Konsumen ... 64

E. Analisis Data Tingkat Kepuasan Konsumen dengan Metode IPA (Importance Performance Analysis) ... 75

F. Pengukuran Tingkat Kepuasan Konsumen secara Menyeluruh dengan Metode CSI (Costumer Statisfaction Index) ... 82

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 83

A. Kesimpulan ... 83

B. Saran... 84

DAFTAR PUSTAKA ... 86

(10)

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Kisi-kisi Instrumen Penyelenggaraan Makanan ... 44

2. Kisi-kisi Instrumen Tingkat Keperluan ... 45

3. Kisi-kisi Instrumen Tingkat Kinerja ... 47

4. Kriteria Nilai Customer Satisfaction Index ... 54

5. Sebaran Responden berdasarakan Jenis Kelamin ... 56

6. Sebaran Responden berdasarakan Usia ... 57

7. Sebaran Responden berdasarakan Jurusan ... 57

8. Sebaran Responden berdasarakan Uang Saku ... 58

9. Jumlah dan Presentase Jawaban Responden terhadap Tingkat Keperluan .... 65

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Angket Penyelenggaraan Makanan ... 89

2. Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Tingkat Keperluan ... 95

3. Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Tingkat Kinerja... 97

4. Perhitungan Validitas Angket Manual ... 99

5. Perhitungan Reliabilitas Angket Manual ... 102

6. Tabulasi Data Penelitian Tingkat Keperluan ... 107

7. Tabulasi Data Penelitian Tingkat Kinerja ... 110

8. Karakteristik Konsumen Kantin Laziz Centro ... 113

9. Daftar Menu Kantin Laziz Centro ... 115

10.Perhitungan Skor Setiap Indikator ... 118

11.Perhitungan Metode IPA ... 121

12.Perhitungan Metode IPA dengan SPSS ... 124

13.Perhitungan Metode CSI ... 126

14.Dokumentasi Uji Instrumen ... 127

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Makanan merupakan kebutuhan yang paling dasar untuk dapat bertahan hidup. Seiring bertambahnya waktu dan pengaruh perubahan zaman serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan pengaruh yang sangat banyak bagi masyarakat khususnya tentang pangan. Banyaknya industri jasa makanan yang berkembang menyebabkan adanya persaingan untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat (konsumen) agar memperoleh kepuasan termasuk dalam hal melaksanakan penyelenggaraan makanan komersil maupun non komersil (Arnati, 2013).

Penyelenggaraan makanan adalah rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan menu sampai dengan pendistribusian makanan kepada konsumen dalam rangka pencapaian status kesehatan yang optimal melalui pemberian makanan yang tepat dan termasuk kegiatan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi (Depkes, 2013). Menurut Spears dan Gregoire (2012), penyelenggaraan makanan terbagi menjadi dua macam yaitu komersial dengan orientasi pada profit dan non komersial atau institusi dengan orientasi pelayanan. Salah satu contoh penyelenggaraan makanan non komersial atau institusi adalah kantin sekolah.

(13)

menyediakan makanan yang sehat, bergizi dan praktis, (b) mendorong siswa untuk memilih makanan yang cukup dan seimbang, (c) memberikan bantuan dalam mengajarkan ilmu gizi secara nyata.

Persyaratan kantin yang sehat menurut Kemendiknas (2011) adalah kantin menyediakan makanan yang bergizi yaitu makanan yang mengandung zat gizi yang diperlukan seorang anak untuk dapat hidup sehat dan produktif sehingga gizi yang baik dan cukup akan membantu pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal, dan akan meningkatkan kemampuan kecerdasan seorang anak. Selanjutnya, kantin harus menjaga kebersihan makanan dan penjamah makanan. Makanan yang tidak bersih dan tidak aman dapat menimbulkan keracunan dengan gejala seperti diare, mual, pusing dan dalam jangka panjang dapat menimbulkan penyakit. Kemudian, kantin menjaga keamanan pangan. Kondisi sanitasi dan higiene yang masih rendah, penggunaan bahan kimia berbahaya secara ilegal dalam proses pengolahan pangan, adanya kandungan cemaran mikroba dan kimia, dan penambahan bahan tambahan pangan yang melebihi ambang batas pada makanan jajanan anak sekolah akan sangat membahayakan kesehatan anak sekolah sehingga kantin yang sehat akan menjaga keamanan makanan yang dihidangkan. Kantin yang sehat harus memiliki sarana dan prasana yaitu tersedia sumber air bersih, tempat penyimpanan, tempat pengolahan, tempat penyajian dan ruang makan, fasilitas sanitasi, perlengkapan kerja dan tempat pembuangan limbah.

(14)

puas. Memuaskan klien ataupun pelanggan merupakan tujuan utama penyelenggaraan makanan yang tidak melihat latar belakang konsumen. Seperti halnya kantin sekolah yang sudah seharusnya memikirkan kepuasaan dari siswa siswi (konsumen) dari kantin tersebut. Jika kinerja memenuhi harapan maka pelanggan akan puas dan jika kinerja melebihi harapan maka pelanggan akan sangat puas atau senang (Kotler, 2011). Kepuasan tersebut dapat ditentukan oleh kualitas produk dan kualitas pelayanan yang dikehendaki konsumen sehingga jaminan kualitas menjadi tolak ukur keunggulan dan daya saing (Furqon, 2010).

Kualitas produk dan kualitas pelayanan yang diberikan oleh pihak kantin kepada konsumen cenderung menimbulkan pola konsumsi dan daya tarik mereka terhadap nilai-nilai yang disediakan oleh pelaksana usaha jasa makanan (kantin). Kelengkapan sarana dan prasarana yang terdapat pada kantin juga menentukan penilaian konsumen selain kualitas produk dan pelayanan yang telah diberikan. Sarana dan prasarana yang tersedia memudahkan konsumen untuk menjaga kebersihan seperti adanya sumber air bersih dan fasilitas sanitasi. Tempat penyimpanan, pengolahan makanan, tempat penyajian dan ruang makanyang terjaga kebersihannya memberikan jaminan kepada konsumen sehingga konsumen merasa aman mengkonsumsi makanan hasil produksi kantin dan merasa nyaman ketika berada dikantin. Hal tersebut memberikan kepuasaan kepada konsumen karena kinerja yang diberikan kantin sudah memenuhi harapan konsumen.

(15)

pengorganisiran makanan yang dijual di kantin tersebut. Kantin ini merupakan kantin yang berorientasi pada kantin sehat. Mereka selektif dalam menerima makanan yang masuk seperti penitipan kue dari luar kantin. Proses seleksi dilakukan dengan memberikan tester yang dapat mencapai tiga kali pemberian ataupun lebih sampai pada standar yang diinginkan supervisor kantin. Pihak kantin juga merencanakan untuk membuat mie sehat sendiri yang terbuat dari sayuran sehingga mie yang dijual di kantin ini terjamin dari bahan pengawet. Kantin Laziz Centro Panca Budi ini berusaha memberikan kepuasan kepada konsumennya dengan meningkatkan kualitas produk dan kualitas pelayanan serta menyediakan sarana dan prasarana kantin.

Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 5 Februari 2015, dengan mewawancarai 6 orang siswa menyatakan bahwa 3orang puas, 2 orang cukup puas dan 1 orang tidak puas dengan kinerja penyelenggaran makanan yang dilakukan kantin Laziz Centro. Dari uraian tersebut, penulis ingin mengetahui lebih lanjut bagaimana kinerja penyelenggaraan makanan dan tingkat kepuasaan konsumen kantin Laziz Centro Panca Budi Medan. Selain memperhatikan kinerja penyelenggaraan makanan, pihak kantin perlu mengetahui sejauh mana tingkat kepuasan konsumen dengan menganalisis kinerja penyelenggaraan makanan apakah sudah atau belum sesuai dengan harapan konsumen.

(16)

yang sesuai dengan kondisi bahan makanan, bebas hama dan diletakkan di tempat bersih. Kemudian pengolahan bahan makanan yang dilakukan oleh penjamah makanan yang menjaga personal hygiene (sanitasi perorangan), memasak dengan teknik memasak yang sesuai sehingga zat gizi makanan masih terjaga, memiliki cita rasa yang enak, aroma yang nikmat serta penyajian makanan yang disajiakan pada wadah yang bersih, tepat penggunaannya, serta pelayanan yang diberikan cepat. Berdasarkan kinerja tersebut konsumen dapat menilai dan merasa puas dengan produk yang disajikan dan pelayanan yang diberikan. Karena penting untuk mengetahui penyelenggaraan makanan yang diterapkan oleh institusi seperti sekolah serta tingkat kepuasan konsumen kantin Laziz CentroPanca Budi Medan, sebagai upaya peningkatan kualitas produk maupun pelayanan di kantin tersebut. Berdasarkan pemikiran tersebut maka perlu dilakukan penelitian dengan judul : “Analisis Kinerja Penyelenggaraan Makanan dan Tingkat Kepuasan

Konsumen Kantin Laziz Centro Panca Budi Medan.”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kinerja penyelenggaraan makanan kantin Laziz Centro Panca Budi Medan?

(17)

3. Bagaimana karekteristik konsumen kantin Laziz Centro Panca Budi Medan? 4. Bagaimana tingkat kepuasan konsumen kantin Laziz Centro Panca Budi

Medan?

5. Bagaimana analisis kinerja penyelenggaraan makanan dan tingkat kepuasan konsumen kantin Laziz Centro Panca Budi Medan?

6. Bagaimana kualitas produk dan kualitas pelayanan kantin Laziz Centro Panca Budi Medan?

7. Bagaimana penyusunan menu serta keamanan pangan kantin Laziz Centro Panca Budi Medan?

C. Pembatasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Karakteristik konsumen kantin Laziz Centro Panca Budi Medan dibatasi pada jenis kelamin, usia, Jurusan dan besarnya uang saku.

2. Kinerja penyelenggaraan makanan dibatasi pada perencanaan menu, penyajian makanan dan minuman, serta sarana dan prasarana kantin.

3. Tingkat kepuasan konsumen dibatasi pada kualitas produk dan kualitas pelayanan kantin Laziz Centro Panca Budi Medan.

4. Analisis tingkat kepuasan konsumen dibatasi pada tingkat keperluan konsumen dan tingkat kinerja kantin Laziz Centro Panca Budi Medan.

(18)

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana karakteristik konsumen (jenis kelamin, usia, Jurusan dan besarnya uang saku) kantin Laziz Centro Panca Budi Medan?

2. Bagaimana penyelenggaraan makanan kantin Laziz Centro Panca Budi Medan?

3. Bagaimana tingkat kepuasan konsumen kantin Laziz Centro Panca Budi Medan?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah:

1. Menganalisis karakteristik konsumen (jenis kelamin, usia, Jurusan dan besarnya uang saku) kantin Laziz Centro Panca Budi Medan.

2. Menganalisis penyelenggaraan makanan kantin Laziz Centro Panca Budi Medan.

3. Menganalisis tingkat kepuasan konsumen kantin Laziz Centro Panca Budi Medan.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat pada:

(19)
(20)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Karakteristik konsumen kantin yaitu dilihat dari jenis kelamin sebagian besar

perempuan (67%), rataan usia konsumen 17 tahun, konsumen kantin didominasi oleh Jurusan Administrasi Perkantoran (46%) dan Jurusan Akutansi (34%) dan rataan uang saku Rp 18.500,-.

2. Penyelenggaraan makanan di kantin Laziz Centro bila dilihat dari perencanaan menu tidak mempunyai siklus menu, dan menu yang disajikan terdiri dari menu ala carte (menu per porsi), dan menu table d’ hote (menu per paket). Proses penyajian makanan dilakukan dengan cara prasmanan (buffet) khusus untuk nasi padang, sedangkan penyajian rangsum atau penyajian langsung untuk menyajikan menu a la carte (menu per porsi). Sarana dan prasarana kantin sesuai standar kantin sehat menurut Kemendiknas.

3. Berdasarkan hasil analisis tingkat kepuasan konsumen dengan metode Importance Performance Analysis (IPA), diperoleh bahwa kualitas produk

(21)

pelanggan, kecepatan penyajian makanan dan minuman, pelayanan yang diberikan sangat baik dan cepat. Pertahankan prestasi yaitu aroma makanan, keempukan makanan, kerenyahan makanan, kematangan makanan, cita rasa makanan, keamanan makanan, kebersihan makanan, nilai gizi makanan, tersedianya makanan dan minuman yang tertera pada daftar menu, keramahan dan kesopanan pelayanan, kemampuan pramusaji dalam berkomunikasi. Prioritas rendah yaitu pemilihan alat hidang, hiasan hidangan, penataan eksterior dan interior ruangan kantin, suasana kantin, pencahayaan ruangan, kemudahan proses pembayaran, kemampuan pramusaji menjelaskan menu dan berlebihan yaitu penyusunan makanan, temperature/suhu makanan, kemudahan menjangkau kantin, keterbukaan dalam menerima kritik dan saran.

4. Hasil analisis dengan metode Customer Satisfaction Index (CSI) untuk menilai tingkat kepuasan konsumen secara menyeluruh diperoleh nilai sebesar 76.40 persen, hal ini menunjukkan bahwa konsumen telah puas terhadap kinerja pihak kantin Laziz Centro.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian maka perludisarankan:

(22)

keluhan pelanggan, kecepatan penyajian makanan dan minuman, serta pelayanan yang diberikan baik dan cepat sehingga kantin Laziz Centro dapat menjadi kantin sekolah yang kinerjanya dapat lebih baik lagi dan sesuai dengan harapan konsumen.

2. Sebaiknya pihak kantin perlu mempertahankan kualitas produk dan pelayanan yang dinilai konsumen sudah baik kinerjanya seperti aroma makanan, keempukan makanan, kerenyahan makanan, kematangan makanan, cita rasa makanan, keamanan makanan, kebersihan makanan, dan nilai gizi makanan, tersedianya makanan dan minuman yang tertera pada daftar menu, keramahan dan kesopanan pelayanan, dan kemampuan pramusaji dalam berkomunikasi. 3. Konsumen kantin sebaiknya lebih kritis dalam menilai kualitas produk

(23)

DAFTAR PUSTAKA

Akhmad, Sudrajat. (2010). Kantin Sekolah. Diakses pada tanggal 15 April 2015 dari https://akhmadsudrajat.wordpress.com/.

Ardana, I Gusti Made. (2011). Modul Restoran PPPG Teknologi Bandung. Diakses pada tanggal 28 Juni 2015 dari https://psbtik.smkn1cms.net/.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arnati Wulansari. (2013). Penyelenggaraan Makanan dan Tingkat Kepuasan Konsumen di Kantin Zea Mays Institut Pertanian Bogor. Skripsi IPB, Bogor.

Astriana Fransiska butar-butar. (2012). Sistem penyelenggaraaan makanan di PT Inalum Kuala Tanjung tahun 2011. Tinjauan pustaka skripsi sarjana SP USU Medan, Medan.

Damayanti, Diana. (2013). Makanan dan Kegiatan Sekolah Anak. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Departemen Kesehatan RI. (2003). Pedoman Tata Laksana Gizi Usia Lanjut untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta (ID): Depkes RI.

Departemen Kesehatan RI. (2006). Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit. Jakarta: Direktorat Jendral Pelayanan Medik.

Departemen Kesehatan RI.(2009). Pedoman Penyelenggaraan Makanan di Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara. Jakarta : Direktorat Bina Gizi Masyarakat.

Departemen Kesehatan RI. (2013). Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit. Jakarta (ID): Ditjen Bina Kesehatan Masyarakat.

Furqon D. (2010). Penyelenggaraan makanan dan tingkat kepuasan pelanggan pada rumah makan. Skripsi. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Hill et al. (2007). Satisfaction : the Customer Experience through the Customer Eyes. London: Cogent Publishing Customer

Kementerian Pendidikan Nasional. (2011). Menuju Kantin Sehat di Sekolah. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar.

Kotler, Philip Dan Kevin Lane Keller. (2007). Manajemen Pemasaran. Edisi Kedua Belas. Jakarta: Indeks.

(24)

Kotler, Philip Dan Kevin Lane Keller. (2012). Marketing Management 14 ed. New Jersey: Pearson Education.

Lovelock, Christopher and Wright. (2007). Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Indeks.

Lupiyoadi, Rambat. (2009). Manajemen Pemasaran Jasa Teori dan Praktik. Edisi Kedua. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Luthans, F. (2005). Organizational Behavior. New York: McGraw-hill.

Margaretha S. & Edwin Japarianto (2012). Analisa Pengaruh Food Quality & Brand Image terhadap Keputusan Pembeli Roti Kecik Toko Roti Ganep’s di Kota Solo. Jurnal Manajemen Pemasaran.

Monks F.J, Knoers A.M.P., Haditono S.R. (2002). Psikologi Perkembangan Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Edisi Keempat Belas. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Nisa Sinti Atikah. (2014). Analisis Kinerja Penyelenggaraan Makanan dan Tingkat Kepuasan Konsumen Restoran Khas Padang di Bogor. Skripsi IPB, Bogor.

Notoatmodjo, S. (2002). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Nuraida et al. (2009). Pedoman menuju kantin sehat. Bogor: Seafast Center. Nurlaila, (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia I. Penerbit LepKhair.

Palacio dan Theis. (2011). Introduction to Food Service. Edisi kesebelas. Ohio: Pearson Education.

Portal Informasi Online. (2014). Pengertian dan Definisi Kualitas Makanan. Diakses pada tanggal 2 Agustus 2015 dari http:/dtebu.com/2014/03/.

Pucket, Ruby P. (2004). Food Service Manual For Health Institutions. Chicago: Amerika Chicago Press.

Reki, Arjuliana HS. (2011). Sanitasi dan Keamanan Makanan. Diakses pada tanggal 2 Agustus 2015 dari http://rekiarjulianahs.blogspot.co.id/.

Spears & Gregoire. (2012). Food Service Organizations: A managerial and Systems Approach. Edisi kedelapan. New Jersey: Prentice Hall.

Sudjana, Nana. (2005). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

(25)

Suhartini. (2004). Perbedaan Proporsi Preferensi, Uang Saku, Pengetahuan Gizi dan Sumber Informasi dalam Menentukan Frekuensi Konsumsi Fast Food pada Remaja SMAN di Kota Bogor Tahun 2004. FKM UI, Depok.

Supranto, J. (2011). Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Tjahyadi. (2006). Brand trust dalam konteks loyalitas merek: peran karakteristik merek, karakteristik perusahaan dan karakteristik merek pelanggan. Jurnal Manajemen. Vol 6 (1), 66-75.

Tjiptono, Fandy dan Gregorius Chandra. (2011). Service Quality Satisfaction. Yogyakarta: Andy.

Umar H. (2002). Metodologi Penelitian, Aplikasi dalam Pemasaran. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Referensi

Dokumen terkait

Namun ketukan yang terlalu lambat atau terlalu cepat terhadap waktu normal akan diidentifikasikan sebagai ketukan yang salah karena dalam sistem telah dibuat

Hasil penelitian terhadap tahap input meliputi buku pedoman yang hanya dimiliki oleh petugas gizi, sasaran MP-ASI adalah anak umur 12-24 bulan yang berasal dari keluarga

Hal tersebut serupa dengan hasil penelitian yang dilakukan di Bantul yang menyebutkan bahwa ibu hamil yang memiliki pengetahuan mengenai anemia yang cukup baik

Tidak adanya hubungan antara pengetahuan dengan kepatuhan mengkonsumsi tablet zat besi disebabkan karena responden hanya sekedar tahu tentang tablet zat besi

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: (1) Apakah faktor-faktor perilaku konsumen yang terdiri dari atas faktor

Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa partisipasi dalam penyusunan anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial, tetapi interaksi antara partisipasi dengan

Berdasarkan hasil analisis data yang telah diperoleh menunjukkan penerapan model pembelajaran search solve create and shareterhadap penguasaan kompetensi dasar menganalisis

Perjanjian tertulis yang dibuat oleh pihak Franchisor dan pihak Franchisee harus memenuhi ketentuan hukum perjanjian yang berlaku, dalam hal ini perjanjian tersebut tidak