• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemanfaatan raspberry Pi sebagai alat uji kadar nitrogen dan fosfor pada pupuk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pemanfaatan raspberry Pi sebagai alat uji kadar nitrogen dan fosfor pada pupuk"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

PEMANFAATAN RASPBERRY PI SEBAGAI ALAT UJI

KADAR NITROGEN DAN FOSFOR

PADA PUPUK

YANUARDI FAJRI

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Pemanfaatan Raspberry Pi sebagai Alat Uji Kadar Nitrogen dan Fosfor pada Pupuk adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor dan Balai Penelitian Tanah, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian.

(4)

ABSTRAK

YANUARDI FAJRI. Pemanfaatan Raspberry Pi sebagai Alat Uji Kadar Nitrogen dan Fosfor pada Pupuk. Dibimbing oleh KARLISA PRIANDANA dan LADIYANI R WIDOWATI

Pupuk memiliki peranan yang penting dalam meningkatkan produktivitas pertanian. Namun, di Indonesia banyak terdapat produk pupuk palsu yang sulit diidentifikasi oleh petani. Sebagai bentuk upaya pengawasan pupuk, Balai Penelitian Tanah telah mengembangkan perangkat uji pupuk (PUP) untuk mengukur kadar hara N dan P dalam pupuk secara cepat. Namun, pembacaan hasil ujinya masih manual dengan menggunakan bagan warna, sehingga hasil pengukurannya masih bersifat semi kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan PUP sehingga pembacaan warna larutan pupuk dapat dilakukan secara digital dan diharapkan dapat meningkatkan ketelitian hasil pengukuran. Raspberry Pi digunakan sebagai otak yang bertugas untuk mengakuisisi citra larutan pupuk, mengolahnya, dan mengklasifikasikannya ke kadar hara tertentu. Model warna yang digunakan untuk mengolah data citra larutan pupuk adalah model warna hue saturation value (HSV), sedangkan algoritme klasifikasi yang digunakan adalah k-nearest neighbour (KNN). Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen warna yang cocok untuk diambil sebagai penfitur klasifikasi adalah komponen hue, karena tidak terpengaruh oleh perubahan intensitas cahaya pada citra yang diambil. Akurasi tertinggi yang diperoleh untuk N Titrisol sebesar 58.33%, RMSE = 1.43 dengan k = 3, untuk N Urea sebesar 70%, RMSE = 3.32 dengan k = 5 dan untuk untuk P SP-36 sebesar 18.33%, RMSE = 5.79 dengan k = 3.

Kata kunci: hue saturation value (HSV), kadar hara, k-nearest neighbour (KNN), perangkat uji pupuk

ABSTRACT

YANUARDI FAJRI. Digital Fertilizer Test Kit Using Raspberry Pi. Supervised by KARLISA PRIANDANA and LADIYANI R WIDOWATI

(5)

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komputer

pada

Departemen Ilmu Komputer

PEMANFAATAN RASPBERRY PI SEBAGAI ALAT UJI

KADAR NITROGEN DAN FOSFOR

PADA PUPUK

YANUARDI FAJRI

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(6)

Judul Skripsi : Aplikasi Bagan Warna Daun untuk Optimasi Pemupukan Tanaman Padi Menggunakan k-Nearest Neighbor

Nama : Edwin Satyalesmana NIM : G64104028

Disetujui oleh

Sony Hartono Wijaya, SKom MKom Pembimbing

Diketahui oleh

Dr Ir Agus Buono, MSi MKom Ketua Departemen

(7)

Judul Skripsi : Pemanfaatan Raspberry Pi sebagai Alat Uji Kadar Nitrogen dan Fosfor pada Pupuk

Nama : Yanuardi Fajri NIM : G64100039

Disetujui oleh

Karlisa Priandana, ST MEng Pembimbing I

Dr Ladiyani R Widowati, MSc Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr Ir Agus Buono, MSi MKom Ketua Departemen

(8)

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Shalawat serta salam penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam. Pemanfaatan Raspberry Pi sebagai Alat Uji Kadar Nitrogen dan Fosfor pada Pupuk ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1 Kedua orang tua tercinta, Bapak M Anis Dt Gadang, dan Ibu Elfa Yerni beserta keluarga

yang selalu memberikan do’a dan dukungan moral.

2 Ibu Karlisa Priandana, ST MEng dan Ibu Dr Ladiyani R. Widowati, MSc selaku pembimbing yang selalu sabar dalam memberikan ilmu dan bimbingan selama penyelesaian tugas akhir ini.

3 Balai Penelitian Tanah yang telah membantu dalam memperoleh data dan sumber informasi serta bantuan finansial.

4 Akang, teteh dan ayi-ayi UKM LISES Gentra Kaheman serta teman-teman Departemen Ilmu Komputer 47 yang selalu memberi semangat dalam pelaksanaan penelitian ini 5 Staf pengajar dan staf tata usaha Departemen Ilmu Komputer yang telah banyak

membantu baik selama masa perkuliahan maupun pada saat penelitian.

6 Semua pihak yang telah banyak memberikan kontribusi yang besar dalam penyelesaian tugas akhir yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

(9)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR GAMBAR vii

DAFTAR LAMPIRAN vii

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Perumusan Masalah 2

Tujuan Penelitian 2

Manfaat Penelitian 2

Ruang Lingkup Penelitian 3

METODE 3

Perakitan Prototipe PUP Digital 3

Pengambilan Data 5

Praproses Data 5

Pembuatan Model Klasifikasi 6

Pengujian dan Evaluasi 6

HASIL DAN PEMBAHASAN 7

Pembangunan Prototipe PUP Digital 7

Pengambilan data 9

Praproses Data 9

Pembuatan Model Klasifikasi 10

Pengujian dan Evaluasi 13

SIMPULAN DAN SARAN 14

Simpulan 14

Saran 14

DAFTAR PUSTAKA 15

LAMPIRAN 16

(10)

DAFTAR TABEL

1 Ekstraksi fitur larutan N titrisol untuk model warna RGB

dengan kadar N 1 % 10

2 Ekstraksi fitur larutan N titrisol untuk model warna HSV

dengan kadar N 1 % 10

DAFTAR GAMBAR

1 Pengukuran dengan PUP dan bagan warna uji pupuk 1

2 Tahapan penelitian 4

3 Kerangka konseptual PUP digital 4

4 Peralatan yang digunakan (a) sensor kamera, (b) Raspberry Pi,

dan (c) LCD 5

5 Sistem koordinat model warna (a) RGB dan (b) HSV 6

6 Skematik prototipe PUP digital 8

7 Prototipe PUP digital (a) desain rangkaian, dan (b) tampak luar

prototipe PUP digital 9

8 Proses cropping dan resizing 10

9 Perbandingan nilai mean RGB untuk larutan N titrisol

dengan kadar N 1% 11

10 Perbandingan nilai mean HSV untuk larutan N titrisol

dengan kadar N 1% 11

11 Grafik sebaran nilai mean dari hue untuk N titrisol 12 12 Grafik sebaran nilai mean dari hue untuk N urea 12 13 Grafik sebaran nilai mean dari hue untuk P SP-36 12 14 Perbandingan akurasi untuk tiap model pada pengujian I

dan II dengan k = 3 dan k = 5 13

15 Perbandingan RMSE untuk tiap model pada pengujian I

dan II dengan k = 3 dan k = 5 14

DAFTAR LAMPIRAN

1 Citra larutan pupuk 16

(11)

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pupuk memiliki peranan penting dalam upaya meningkatkan produktivitas, produksi dan mutu pertanian yang bermuara pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani serta mewujudkan program ketahanan pangan nasional. Jenis pupuk yang umum digunakan antara lain pupuk urea dan SP-36. Di pasaran, pupuk tersebut dijual beragam, sesuai dengan kadar nitrogen (N) dan fosfor (P) yang terkandung di dalamnya. Hal inilah yang akan mempengaruhi harga serta manfaat penggunaan pupuk tersebut dalam pertanian.

Berdasarkan data Kementerian Pertanian dan Kementrian Perindustrian, hingga tahun 2015, kebutuhan pupuk di Indonesia menunjukkan peningkatan konsumsi pupuk sebesar 6.53% tiap tahunnya. Akan tetapi, kondisi ini tidak didukung oleh peningkatan suplai pupuk yang berakibat semakin langkanya pupuk di pasaran dan berujung pada peningkatan harga pupuk. Kondisi ini dimanfaatkan oleh pedagang yang tidak bertanggung jawab untuk mencari keuntungan dari penjualan pupuk palsu dengan kadar N dan P yang rendah. Penggunaan pupuk ini mengakibatkan kerugian yang besar tidak hanya dari sisi biaya produksi tapi juga hasil panen yang tidak sesuai harapan.

Dalam upaya pengawasan pupuk di pasaran, Balai Penelitian Tanah, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian telah mengembangkan perangkat sederhana yang dinamakan perangkat uji pupuk (PUP) (Setyorini et al. 2011). Perangkat tersebut merupakan penyederhanaan semi kuantitatif dari alat uji laboratorium yang relatif mahal dan sulit untuk dilakukan oleh petani. Namun, pengukuran yang dilakukan dan pembacaan hasil pengukuran masih harus dilakukan secara manual dengan membandingkan warna larutan pupuk dengan bagan warna yang disediakan (Gambar 1). Oleh karena itu, keakuratan dan ketelitian pengukuran pun masih jauh di bawah pengukuran skala laboratorium.

Gambar 1 Pengukuran dengan PUP dan bagan warna uji pupuk (Sumber : Balittanah)

(12)

2

“bare metal” computer hacking, dan project platform (Richardson 2013). Untuk memproses citra larutan pupuk, digunakan metode full color image processing dengan merepresentasikan warna dalam suatu model warna (Gonzalez dan Woods 1990). Model warna yang digunakan dalam penelitian ini adalah hue saturation value (HSV). Model warna HSV terkait langsung dengan warna dasar (hue), kejenuhan (saturation), dan kecerahan (brightness) (Burger dan Burge 2008) sehingga lebih intuitif dan dirancang untuk menyerupai cara manusia menginterpretasikan warna. Algoritme k-nearest neighbor (KNN) digunakan sebagai algoritme klasifikasi. Algoritme KNN adalah suatu algoritme yang sederhana, namun cukup efektif dalam melakukan kategorisasi. Selain itu, proses klasifikasi dari KNN mudah untuk diimplementasikan dibandingkan dengan algoritme klasifikasi lain (Zainuddin et al. 2014).

Penelitian ini dibatasi untuk mengukur kadar N dan P dari pupuk urea dan SP-36. Pengukuran kadar N dan P dilakukan secara digital yang diharapkan dapat meningkatkan keakuratan dan ketelitian hasil pengukuran.

Perumusan Masalah

Permasalahan yang dikaji pada penelitian ini terkait dengan peningkatan ketelitian PUP dalam pengukuran kadar N dalam pupuk urea dan P dalam pupuk SP-36. Pengujian dan pembacaan hasil uji kadar N dan P dengan PUP dilakukan secara digital dan dapat menghasilkan pembacaan secara kuantitatif dengan tetap menggunakan metode pewarnaan. Prototipe PUP digital dirangkai dengan sebuah single-board computer berbasis Raspberry Pi yang terhubung dengan sebuah kamera. Kamera akan mengakuisisi citra larutan dan mengklasifikasikan citra sesuai model yang telah dirancang sebelumnya.

Pembuatan model klasifikasi menggunakan data latih berupa data nilai komponen dari model warna HSV yang telah diketahui kadar nitrogen dan fosfornya. Model ini disimpan di dalam otak pengolah berbasis Raspberry Pi dan digunakan untuk mengklasifikasikan warna larutan yang akan diukur.

Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1 Membuat model klasifikasi warna larutan pupuk dengan menggunakan algoritme KNN serta komponen model HSV

2 Merangkai dan membangun prototipe PUP digital dengan memanfaatkan Raspberry Pi

3 Meningkatkan ketelitian penggunaan PUP.

Manfaat Penelitian

(13)

3

juga oleh para petani dan pedagang pupuk dalam mengantisipasi pemakaian dan penjualan pupuk palsu.

Ruang Lingkup Penelitian

Lingkup penelitian ini memiliki penekanan pada hal-hal berikut:

1 PUP digital dibatasi untuk mengukur kadar N dalam pupuk urea dan P dalam pupuk SP-36

2 Pengolahan citra memanfaatkan single-board computer berbasis Raspberry Pi dengan metode pewarnaan pada pupuk urea dan SP-36 yang telah dilarutkan. Proses pelarutan dan pewarnaan mengikuti prosedur yang tertera dalam PUP yang telah dikembangkan oleh Balai Penelitian Tanah, Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian.

3 Akuisisi citra menggunakan modul kamera yang merupakan bagian dari Raspberry Pi

4 Bahasa pemrograman yang digunakan adalah bahasa Python dengan memanfaatkan computer vision library dari SimpleCV dan OpenCV serta machine learning library dari Orange

METODE

Tahapan penelitian dapat dilihat pada Gambar 2, yang terdiri atas: (1) perakitan prototipe PUP digital, (2) pengambilan data, (3) praproses data, (4) pembuatan model klasifikasi, dan (5) pengujian dan evaluasi.

Perakitan Prototipe PUP Digital

(14)

4

dengan sistem berupa LCD. LCD yang digunakan berukuran 16 karakter dan 2 baris dengan latar belakang berwarna biru.

Gambar 2 Tahapan penelitian

(15)

5

Gambar 4 Peralatan yang digunakan (a) sensor kamera, (b) Raspberry Pi, dan (c) LCD (sumber: raspberrypi.org)

Pengambilan Data

Data yang digunakan pada penelitian ini adalah citra warna larutan yang dibagi ke dalam dua kelompok yaitu nitrogen dan fosfor. Data kelompok nitrogen merupakan citra warna larutan N titrisol dan larutan pupuk urea, sedangkan data kelompok fosfor merupakan data P pada KH2PO4 dan larutan pupuk SP-36 dengan

kadar nitrogen atau fosfor dari 1% hingga 20% dengan selisih tiap akuisisi sebesar 1% untuk N dan 2% untuk P. Tiap larutan diakuisisi sebanyak dua kali. Data ini diakuisi dengan menggunakan prototipe PUP digital yang telah dirancang sehingga kondisi lingkungan data yang diambil sesuai dengan kondisi sistem nantinya.

Praproses Data

Praproses data terdiri atas: (1) cropping dan resizing, (2) ekstraksi fitur. Pada langkah cropping dan resizing, tiga titik pada citra hasil akuisisi yang mendapat pengaruh cahaya berbeda diambil menjadi citra baru dengan ukuran 80x80 piksel. Citra ini merupakan citra dengan warna dominan larutan. Proses ini dilakukan untuk menurunkan waktu komputasi dikarenakan citra yang diambil lebih kecil dan bagian yang tidak terkait warna larutan dapat dihilangkan. Langkah selanjutnya adalah proses ekstraksi fitur pada citra dengan menggunakan metode full color image processing. Perbedaan antara red green blue (RGB) dengan HSV adalah sistem koordinat yang digunakan (Burger and Burge 2008). RGB menggunakan sistem koordinat Cartesian dengan sumbu (x, y, z) = (red, green, dan blue), sementara HSV menggunakan sistem koordinat cylindrical dengan sumbu (r, Ɵ, z) = (saturation, hue, value) (Gambar 5). Nilai H (hue), S (saturation) dan V (value) dapat diperoleh dari nilai model warna RGB melalui Persamaan 1 sampai 4.

(16)

6

Algoritme KNN adalah metode untuk melakukan klasifikasi terhadap objek berdasarkan data latih yang jaraknya paling dekat dengan objek tersebut. Jarak objek dengan kelas tertentu menggunakan perhitungan jarak Euclid (Persamaan 5) (Agusta 2007):

dengan: x1 = data latih, 2 = data uji, i = variabel data, d = jarak, dan p = dimensi data.

Nilai komponen dari hue, saturation dan value yang relatif konstan dengan tingkat pencahayaan berbeda dijadikan sebagai model klasifikasi. Mean dan median digunakan sebagai atribut klasifikasi. Kadar larutan digunakan sebagai kelas, sehingga terdapat 20 kelas untuk N dan 10 kelas untuk P.

Pengujian dan Evaluasi

Besarnya akurasi pengujian dihitung dengan menggunakan Persamaan 6. (5)

(17)

7

Akurasi= ∑Jumlah data uji yang prediksi benar∑Jumlah data uji keseluruhan (6)

Evaluasi hasil pengujian dilihat dengan menghitung nilai root mean square error (RMSE) dan koefisien determinasi (R2). R2 digunakan untuk mengukur seberapa baik garis regresi yang terbentuk oleh nilai dugaan dengan nilai aktualnya, semakin baik jika mendekati 1. Nilai ini juga digunakan untuk membandingkan hasil ekstraksi fitur larutan standar dengan larutan pupuk sehingga data yang tidak valid dapat dideteksi. Menurut Walpole (1992), R2 dihitung dengan menggunakan Persamaan 7:

R

2

=

[∑ni=1(ŷi-ŷ̅)(yi-y̅)]2

ni=1i̅)2(yi-y̅)2

(7) dengan : = nilai aktual, ŷ = nilai prediksi

RMSE adalah perhitungan yang menunjukkan besarnya simapangan antara nilai prediksi dengan nilai aktualnya, semakin baik jika mendekati 0. Menurut Walpole (1992), R2 dihitung dengan menggunakan Persamaan 8:

RMSE

= √

ni=1ŷ-y 2 pupuk. Larutan pupuk dibuat dengan mengikuti prosedur yang telah dirancang dalam PUP produksi Balittanah. Setelah larutan dibuat, larutan dimasukkan ke dalam tabung reaksi tembus pandang dan diberi beberapa pereaksi sehingga menimbulkan warna pada larutan. Larutan yang sudah diwarnai dimasukkan ke dalam prototipe PUP digital. Raspberry Pi akan mengaktifkan sensor kamera untuk mengakuisisi citra warna larutan. Citra ini akan melalui tahapan ekstraksi fitur yaitu dengan menghitung histogram dari komponen hue dan nilai keluaran dijadikan objek yang akan ditentukan kelasnya berdasarkan algoritme KNN. Kelas dari objek baru tersebut menunjukkan kadar N atau P dalam pupuk yang kemudian akan ditampilkan di layar LCD.

(18)

8

mengakuisisi citra namun cahaya dari luar sistem tidak mempengaruhi proses akuisisi. Gambar 6 menunjukkan skematik dari prototipe PUP digital dan Gambar 7 menunjukkan desain rangkaian dan tampak luar prototipe PUP digital yang telah dirancang. Prototipe PUP digital yang telah dirangkai dapat dilihat pada Lampiran 8.

Gambar 6 Skematik prototipe PUP digital

Library yang dibutuhkan dalam pembuatan prototipe PUP digital adalah SimpleCV sebagai pengolah citra dan Orange sebagai machine learner. Library SimpleCV dapat diperoleh dengan menggunakan perintah berikut:

$ sudo apt-get update

$ sudo apt-get install ipython opencv scipy python-numpy python-pygame python-setuptools python-pip

$ sudo pip install

(19)

9

Gambar 7 Prototipe PUP digital (a) desain rangkaian dan (b) tampak luar prototipe PUP digital

Sedangkan untuk instalasi library Orange dapat dilakukan dengan menggunakan perintah berikut:

$ sudo apt-get update

$ sudo apt-get install python-numpy libqt4-opengl-dev libqt4-dev cmake qt4-qmake sip-dev qt4 qt4-dev qwt5-qt4 sip graphviz networkx imaging python-qt4-gl build-essential python-pip python-scipy python-pyparsing ipython python-matplotlib

$ easy_install –U distribute

$ export PATH=$PATH:/usr/lib64/qt4/bin/:/usr/lib/qt4/bin $ sudo pip install Orange

Akan tetapi, instalasi library Orange mengalami kegagalan dan memunculkan pesan kesalahan yaitu error: command 'g++' failed with exit status 1. Hal ini bisa dikarenakan hardware yang tidak mendukung penambahan library.

Pengambilan data

Akuisisi citra dengan prototipe PUP digital menghasilkan sebanyak 80 data citra untuk N dan 40 data untuk P. Namun, pengambilan data pertama untuk N Titrisol dan seluruh data KH2PO4 tidak dapat digunakan dikarenakan warna larutan

tidak menunjukkan gradasi warna seperti yang tertera pada bagan warna. Hal ini dikarenakan proses pengambilan data yang terlalu cepat sehingga larutan belum selesai bereaksi. Data yang digunakan untuk proses selanjutnya berjumlah 80 data (60 data N dan 20 data P). Citra hasil akuisisi dapat dilihat pada Lampiran 1.

Praproses Data

Langkah cropping dan resizing (Gambar 8) menghasilkan tiga citra baru dengan tingkat pencahayaan yang berbeda untuk tiap citra, sehingga data yang diperoleh seluruhnya sebanyak 240 citra.

(20)

10

Gambar 8 Proses cropping dan resizing

Ekstraksi fitur menghasilkan nilai mean, median dan standar deviasi untuk komponen R, G dan B pada model warna RGB dan komponen H, S dan V pada model warna HSV. Tabel 1 dan Tabel 2 menunjukkan hasil ekstraksi fitur untuk model warna RGB dan HSV untuk larutan N titrisol dengan kadar N 1%, pada tiga intensitas cahaya yang berbeda. Kedua tabel ini ditampilkan kembali dalam bentuk grafik pada Gambar 9 dan 10.

Tabel 1 Ekstraksi fitur larutan N titrisol untuk model warna RGB dengan kadar N 1 %

Tabel 2 Ekstraksi fitur larutan N titrisol untuk model warna HSV dengan kadar N 1 %

Nomor citra

Hue Saturation Value

Mean Median STD Mean Median STD Mean Median STD 1 0.159 0.159 0.004 0.451 0.449 0.016 0.384 0.384 0.010 2 0.152 0.152 0.003 0.513 0.514 0.013 0.565 0.569 0.017 3 0.163 0.163 0.005 0.511 0.511 0.024 0.350 0.349 0.010

Pembuatan Model Klasifikasi

Gambar 9 dan 10 menunjukkan bahwa komponen yang dapat dijadikan model klasifikasi adalah komponen hue dalam model warna HSV karena nilai hue relatif konstan terhadap intensitas pencahayaan yang berbeda. Nilai mean dan median dari hue dijadikan sebagai atribut klasifikasi.

(21)

11

18%, 22%, 24%, 26%, 28%, 34%, dan 36% sehingga data ini dapat dianggap sebagai kesalahan merujuk kepada larutan standar.

Gambar 13 menunjukkan sebaran nilai mean dari hue untuk SP-36. Grafik menunjukkan nilai hue untuk setiap kadar hara cenderung stabil. Hal ini dikarenakan larutan SP-36 memiliki warna dasar yang relatif seragam untuk setiap kadar hara yang dibuat yaitu pada daerah warna dasar kuning. Keseragaman ini juga ditunjukkan oleh koefisien determinasi untuk SP-36 mendekati angka 0 (R² = 0.2008) artinya perubahan kadar hara tidak terlalu berpengaruh nyata terhadap perubahan nilai hue. Hal ini akan mempengaruhi proses klasifikasi dikarenakan sulit untuk menentukan kelas jika nilai data latih cenderung sama.

Gambar 9 Perbandingan nilai mean RGB untuk larutan N titrisol dengan kadar N 1%.  Red,  Green,  Blue

(22)

12

(23)

13

Pengujian dan Evaluasi

Pengujian dilakukan sebanyak dua kali yaitu pengujian menggunakan aplikasi MATLAB dan pengujian dengan menggunakan bahasa Python yang diimplementasikan pada prototipe PUP digital. Data yang digunakan sama dengan data yang diakuisisi untuk pembuatan model klasifikasi namun perbedaannya terletak pada titik cropping. Data yang digunakan untuk pengujian berjumlah 60 citra untuk masing-masing model, sehingga terdapat 180 citra sebagai data uji. Confusion matrix dari hasil pengujian dapat dilihat pada Lampiran 2 hingga Lampiran 7.

Gambar 14 menunjukkan perbandingan akurasi untuk tiap model pada pengujian I dan II dengan k = 3 dan k = 5. Pengujian I dengan menggunakan nilai mean dan median dari nilai hue menunjukkan akurasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengujian II menggunakan histogram dari hue. Hal ini disebabkan oleh adanya pengurangan noise dari citra dengan menghitung warna dominan (mean color) sehingga hanya warna dari citra yang dijadikan fitur utama. Namun, pada pengujian untuk SP-36 menunjukkan hal yang sebaliknya disebabkan warna citra cenderung seragam sehingga sulit untuk menentukan kelas yang tepat baik menggunakan histogram maupun nilai mean dari hue.

Nilai RMSE terendah diperoleh dari pengujian N Titrisol. RMSE menunjukkan besar ketelitian atau besar kesalahan pengukuran prototipe PUP digital. Nilai RMSE sebesar 1.25 pada N Titrisol dengan k = 5 menunjukkan bahwa kesalahan rata-rata untuk mengklasifikasikan kadar adalah 1.25% dari nilai aktualnya. Berdasarkan Gambar 15, nilai RMSE terkecil yang diperoleh untuk N Titrisol adalah 1.25 pada pengujian I dengan k = 5, untuk N Urea adalah 3.32 pada pengujian I dengan k = 5 dan untuk P SP-36 adalah 5.79 pada pengujian II dengan k = 3 atau k = 5. Angka ini sudah dapat menunjukkan peningkatan ketelitian penggunaan prototipe PUP digital dibanding PUP konvensional. Namun, prototipe PUP digital hanya mampu menunjukkan peningkatan ketelitian pada pengujian untuk N, sedangkan untuk P perlu perbaikan lebih lanjut dalam hal komponen warna yang digunakan atau metode yang digunakan.

0.0

N Titrasi N Urea P SP-36

(24)

14

Prototipe PUP digital yang telah dirangkai berjalan dengan baik. Akan tetapi, model klasifikasi yang telah dibuat belum dapat diimplementasikan dengan prototipe. Hal ini dikarenakan adanya kegagalan dalam penambahan library Orange pada Raspberry Pi.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Penelitian ini telah berhasil merangkai prototipe PUP digital dan membuat model klasifikasi kadar nitrogen dan fosfor pada pupuk urea dan SP-36 dengan mengimplementasikan komponen hue dari model warna HSV dan KNN sebagai algoritme klasifikasi. Akurasi tertinggi yang diperoleh dari pengujian model N titrisol sebesar 58.33%, RMSE = 1.43 dengan k = 3, N urea sebesar 70%, RMSE = 3.32 dengan k = 5 dan P SP-36 sebesar 18.33%, RMSE = 5.79 dengan k = 3. Hasil ini menunjukkan adanya peningkatan ketelitian pengukuran dibandingkan dengan PUP konvensional. Namun, prototipe PUP digital hanya mampu menunjukkan peningkatan pada pengujian untuk N, sedangkan untuk P perlu perbaikan lebih lanjut. Model pengujian dengan prototipe yang sudah dirakit belum dapat diimplementasikan dikarenakan kegagalan dalam penambahan library Orange pada Raspberry Pi.

Saran

Akurasi dan ketelitian dapat ditingkatkan dengan memperbaiki data latih larutan yang digunakan dengan melakukan pengulangan pada data-data yang salah dan mencoba mengimplementasikan algoritme klasifikasi lainnya. Metode yang digunakan selanjutnya dapat menggunakan metode pendugaan nilai reflektansi. Nilai reflektansi diukur dengan spektrofotometer. Hal ini sesuai dengan pengukuran kadar pada skala laboratorium. Implementasi model pengujian dengan prototipe yang sudah dirakit dapat menggunakan batasan lainnya seperti menggunakan

0

N Titrasi N Urea P SP-36

(25)

15

bahasa pemrograman yang berbeda atau menggunakan library lainnya. Tabung reaksi yang digunakan bisa diganti dengan menggunakan tabung reaksi berbentuk kotak sehingga dapat mengurangi pencahayaan yang tidak seragam pada citra.

DAFTAR PUSTAKA

Agusta Y. 2007. K-Means - penerapan, permasalahan dan metode terkait. Jurnal Sistem dan Informatika. 3:47-60.

Ali S, Smith KA. 2006. On learning algorithm selection for classification. Applied Soft Computing. 6(2):119-138.

Burger W, Burge MJ. 2008. Digital Image Processing: An algorithmic introduction using Java. New York (US): Springer.

Foley JD, Van Dam A, Feiner SK, Hughes JF. 1996. Computer Graphics: Principles and Practice in C. Ed ke-2. Boston (US): Addison-Wesley.

Gonzalez RC, Woods RE. 1990. Digital Image Processing. Boston (US): Addison-Wesley.

Richardson. 2013. Getting Started with Raspberry Pi. Sebastopol (US): O’Reilly. Setyorini D, Sulaeman, Kasno A. 2011. Perangkat Uji Pupuk. Bogor (ID):

Balittanah.

Walpole ER. 1992. Pengantar Statistika. Jakarta (ID): Gramedia.

Witten IH, Frank E, Hall MA. 2011. Data Mining: Practical Machine Learning Tools and Techniques. Ed ke-3. Burlington (US): Morgan Kaufmann/Elsevier. Zainuddin S, Hidayat N, Subroto A. 2014. Penerapan algoritme modified k-nearest

(26)

16

Lampiran 1 Citra larutan pupuk

Kadar (%)a Pupuk

N titrisol N urea P SP-36 P KH2PO4

1

2

3

4

5

6

7

8

9

(27)

17

Lampiran 1 Citra larutan pupuk (lanjutan)

Kadar (%)a Pupuk

N titrisol N urea P SP-36 P KH2PO4

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

a

(28)

18

Lampiran 2 Confusion matrix pada pengujian I untuk N titrisol dengan k = 3 Aktual

(%)

Prediksi (%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 2 1

2 1 2

3 1 1 1

4 1 2

5 1 2

6 3

7 1 2

8 1 2

9 2 1

10 1 2

11 3

12 3

13 3

14 1 1 1

15 1 1 1

16 3

17 1 1 1

18 1 1 1

19 3

(29)

19

Lampiran 3 Confusion matrix pada pengujian I untuk N titrisol dengan k= 5 Aktual

(%)

Prediksi (%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 2 1

2 2 1

3 1 1 1

4 1 2

5 1 2

6 3

7 1 1 2

8 1 2

9 2 1

10 1 2

11 3

12 3

13 3

14 1 1 1

15 1 1 1

16 3

17 1 1 1

18 1 1 1

19 3

(30)

20

Lampiran 4 Confusion matrix pada pengujian I untuk N urea dengan k = 3 Aktual

(%)

Prediksi (%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 2 1

2 2 1

3 2 1

4 1 2

5 1 2

6 3

7 3

8 3

9 3

10 1 2

11 3

12 3

13 3

14 1 1 1

15 1 1 1

16 3

17 1 2

18 3

19 1 2

(31)

21

Lampiran 5 Confusion matrix pada pengujian I untuk N urea dengan k = 5 Aktual

(32)

22

Lampiran 7 Confusion matrix pada pengujian I untuk P SP-36 dengan k = 3 Aktual

(%)

Prediksi (%)

2 4 6 8 10 12 14 16 18 20

2 4 1 1

4 1 1 2 2

6 2 4

8 1 1 1 1 2

10 3 1 2

12 1 4 1

14 1 1 1 2 1

16 2 2 2

18 1 1 1 3

20 3 2 1

Lampiran 8 Foto prototipe perangkat uji pupuk (PUP) digital

(33)

23

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di Bukittinggi, tanggal 7 Januari 1992, merupakan putra ketiga dari tiga bersaudara dari ayah John Fitri (alm) dan Elfa Yerni. Penulis lulus dari SMA Negeri 3 Bukittinggi pada tahun 2010, kemudian melanjutkan studi Strata 1 di Departemen Ilmu Komputer, Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (IPB) pada tahun yang sama.

Selama mengikuti perkuliahan, penulis menjadi asisten praktikum Struktur Data pada tahun ajaran 2012/2013, asisten praktikum Rekayasa Perangkat Lunak pada tahun ajaran 2013/2014 dan asisten praktikum Struktur Data pada tahun ajaran 2013/2014. Penulis juga aktif di beberapa organisasi intra kampus yaitu Uni Konservasi Fauna (UKF), Sanggar Sarumpun, Komunitas Seni Budaya Masyarakat Roempoet dan Lingkung Seni Sunda Gentra Kaheman. Bulan Juli-Agustus 2013 penulis melaksanakan Praktik Kerja Lapang di PT Suntory Garuda Beverage dengan judul One Page Report System (OPRS).

Gambar

Gambar 1  Pengukuran dengan PUP dan bagan warna uji pupuk   (Sumber : Balittanah)
Gambar 3  Kerangka konseptual PUP Digital
Gambar 4  Peralatan yang digunakan (a) sensor kamera, (b) Raspberry Pi, dan (c)   LCD (sumber: raspberrypi.org)
Gambar 5 Sistem koordinat model warna (a) RGB dan (b) HSV  (Sumber : matlab.izmiran.ru)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Irma Yuliana, Nim. MENCIPTAKAN LINGKUNGAN BERSIH MELALUI EDUKASI SADAR SAMPAH DI DESA BANGGLE KECAMATAN LENGKONG KABUPATEN NGANJUK. Skripsi ini membahas tentang

Laporan Tugas Akhir ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Ahli Madya Komputer pada Program Studi Diploma Teknik Informatika Fakultas

Proses interaksi ini dapat dijelaskan sebagai sebuah proses saling mempengaruhi dalam bentuk perilaku atau kegiatan diantara anggota-anggota masyarakat (Effendy.

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkah, rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan Kerja Praktek

Adapun teknik analisis data dengan mereduksi data, mengumpulkan data, menyajikan data dan menghasilkan kesimpulan bahwa kredibilitas Bupati Incumbent dalam Pilkada

[5] Mahendra, Tio, 2014 Animasi Peta Kota Solo, Salatiga: Universitas. Kristen

Dengan mempertimbangkan modelnya Rogoff (1990), penelitian ini menekankan pada komposisi pengeluaran pemerintah terutama alokasi hibah-bansos, dimana incumbent dengan

Beberapa ketentuan dalam Lampiran Peraturan Walikota Padang Nomor 34.A Tahun 2014 tentang Pedoman Standar Biaya Penyusunan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Tahun 2015