E-DEMOCRACY
: EVALUASI PEMANFAATAN WEB OLEH
KPU PADA PEMILU 2014 DAN PENGEMBANGAN
PROTOTIPE WEB KPU
KRISTIAN AKOSWAMIN BATLAYERI
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul E-Democracy: Evaluasi Pemanfaatan Web oleh KPU pada Pemilu 2014 dan Pengembangan Prototipe Web KPU adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.
Bogor, Maret 2015
Kristian Akoswamin Batlayeri
ABSTRAK
KRISTIAN AKOSWAMIN BATLAYERI. E-Democracy: Evaluasi Pemanfaatan Web oleh KPU pada Pemilu 2014 dan Pengembangan Prototipe Web KPU. Dibimbing oleh YANI NURHADRYANI.
Pengembangan e-government terutama web dapat meningkatkan pelayanan publik suatu institusi pemerintahan. Namun dilihat berdasarkan beberapa penelitian, pemanfaatan web di Indonesia masih belum memadai. Pemanfaatan e-government pada proses pemilu merupakan basis dari pelaksanaan e-democracy. E-democracy adalah pemanfaatan teknologi informasi untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam berdemokrasi. Komisi Pemilihan Umum (KPU) merupakan instansi pemerintah yang bertugas untuk menyelenggarakan pemilu dan melayani publik selama proses pemilu berlangsung. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pemanfaatan web oleh KPU pada pemilu 2014 dengan melakukan evaluasi terhadap variabel-variabel yang ada dalam web KPU. Analisis dilakukan terhadap 264 web KPU dari 531 KPU yang terdiri dari KPU Pusat, KPU Provinsi, KPU Kota dan KPU Kabupaten. Analisis ini memakai variabel-variabel yang terbagi dalam kategori informasi, transaksi dan partisipasi berdasarkan definisi e-democracy serta kemudahan penggunaannya. Hasil penelitian menunjukkan web KPU masih dalam tahap menyediakan informasi kepada masyarakat. Web KPU Pusat mendapatkan poin tertinggi yaitu 15 dari 24 variabel yang dianalisis. Prototipe web KPU dikembangkan sesuai dengan variabel-variabel yang digunakan dalam tahap analisis. Rekomendasi yang terdapat dalam prototipe web KPU yaitu adanya klasifikasi informasi berdasarkan
user, informasi mengenai partai dan kandidat pemilu, informasi hasil pemungutan suara, adanya transaksi online serta adanya forum pemilu.
Kata kunci : e-democracy, e-government, pemilu, variabel, web
ABSTRACT
KRISTIAN AKOSWAMIN BATLAYERI. E-Democracy: An Evaluation of the Web Utilization by Election Commission in the 2014 General Election and the
Development Prototype of KPU Website. Supervised by YANI
NURHADRYANI.
KPU, Provincies KPUs, Cities KPUs and Regencies KPUs . The analysis is based on the following variables: 1) categories of information, 2) transactions , 3) participation based on the definition of e-democracy and 4) ease of use. The results show that the KPU web is still in the stage of providing information to the public. The Central KPU web obtains the highest points of 15 out of 24 variables. The prototype of KPU web is developed according to the result of the analysis phase. The prototype of KPU web has some recomendations. These recomendations are: 1) user-based information classification, 2) information about parties and election candidates, 3) information about voting results, 4) online transactions and 5) an election forum.
E-DEMOCRACY
: EVALUASI PEMANFAATAN WEB OLEH
KPU PADA PEMILU 2014 DAN PENGEMBANGAN
PROTOTIPE WEB KPU
KRISTIAN AKOSWAMIN BATLAYERI
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer
pada
Departemen Ilmu Komputer
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Penguji :
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Maret 2014 sampai Desember 2014 ini adalah pemanfaatan web Komisi Pemilihan Umum, dengan judul E-Democracy: Evaluasi Pemanfaatan Web oleh KPU pada Pemilu 2014 dan Pengembangan Prototipe Web KPU.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Dr Yani Nurhadryani, SSi, MT selaku pembimbing yang telah banyak memberi saran. Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Bapak Dr Ir Agus Buono, Msi Mkom selaku Ketua Departemen Ilmu Komputer IPB, seluruh dosen di lingkungan Departemen Ilmu Komputer serta seluruh staff dan karyawan Departemen Ilmu Komputer IPB. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah, ibu, keluarga serta teman-teman atas segala doa dan kasih sayangnya.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, Maret 2015
Kristian Akoswamin Batlayeri
NIM G64100086
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR GAMBAR viii
DAFTAR LAMPIRAN viii
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Perumusan Masalah 3
Tujuan Penelitian 3
Manfaat Penelitian 3
Ruang Lingkup Penelitian 3
TINJAUAN PUSTAKA 3
Variabel Evaluasi Web KPU 3
Komisi Pemilihan Umum dan Pemilu 2014 4
Definisi E-Democracy 4
METODE 5
Penetapan Web KPU yang akan Dievaluasi 5
Evaluasi Web KPU 5
Rekomendasi dan Pengembangan Prototipe Web KPU 6
HASIL DAN PEMBAHASAN 7
Hasil Pencarian Alamat Web dan Penetapan Web KPU 7
Hasil Evaluasi Web KPU 8
A Hasil Evaluasi Penyediaan Informasi di Web KPU 9
B Hasil Evaluasi Fungsi Transaksi 11
C Hasil Evaluasi Fungsi untuk Berpartisipasi 11
D Hasil Evaluasi Kemudahan Penggunaan Web KPU 12
Rekomendasi dan Pengembangan Prototipe Web KPU 13
KESIMPULAN DAN SARAN 19
Kesimpulan 19
Saran 19
DAFTAR PUSTAKA 20
LAMPIRAN 22
DAFTAR TABEL
1 Jumlah web KPU yang dianalisis berdasarkan tingkatan daerah 7
DAFTAR GAMBAR
1 Jumlah web KPU yang dievaluasi berdasarkan ekstensi web 8 2 Rata-rata hasil evaluasi kategori penyediaan informasi, transaksi, partisipasi
dan kemudahan penggunaan web dari 264 web KPU yang dievaluasi 8
3 Hasil persentase variabel-variabel kategori penyediaan informasi berdasarkan
persen dari 264 web KPU yang dievaluasi 10
4 Hasil persentase variabel-variabel kategori transaksi berdasarkan persen dari
264 web KPU yang dievaluasi 11
5 Hasil persentase variabel kategori partisipasi berdasarkan persen dari 264 web
KPU yang dievaluasi 12
6 Hasil persentase variabel kategori kemudahan penggunaan berdasarkan
persen dari 264 web KPU yang dievaluasi 13
7 Context Diagram prototipe web KPU 14
8 Data Flow Diagram (DFD) level 1 prototipe web KPU 14
9 Entity Relationship Diagram (ERD) prototipe web KPU 15
10 Struktur program prototipe web KPU 16
11 Halaman rekomendasi R1: Klasifikasi informasi berdasarkan tiga kategori
user yaitu pemilih, kandidat pemilu, dan pemantau pemilu 16
12 Halaman rekomendasi R2: Daftar riwayat hidup kandidat pemilu 17 13 Halaman rekomendasi R3: Hasil pemilu yang disajikan dengan bantun grafik
batang 17
14 Halaman rekomendasi R4: Formulir online untuk mendaftar sebagai
pemantau pemilu 18
15 Halaman Halaman rekomendasi R5: Forum pemilu sebagai tempat untuk
membahas berbagai hal mengenai pemilu 18
DAFTAR LAMPIRAN
1 Deskripsi variabel – variabel yang dipakai dalam evaluasi web KPU 22 2 Jumlah kursi calon anggota DPRD Provinsi pemilu legislatif 2014 daerah
Sulawesi, Bali, NTT, NTB, Maluku dan Papua 24
3 Tampilan beberapa web KPU yang dievaluasi 28
4 Hasil evaluasi dari 264 web KPU yang dievaluasi 32
5 Jumlah likes dan talking about KPU Pusat dan KPU Provinsi yang memiliki
page facebook 41
6 Jumlah tweets dan followers KPU Pusat dan KPU Provinsi yang memiliki
twitter 42
7 Hasil pengujian black box prototipe web KPU 43
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sejak tahun 2003, pemerintah menetapkan Instruksi Presiden Republik Indonesia nomor 3 tahun 2003 mengenai e-government yaitu penggunaan teknologi informasi untuk meningkatkan pelayanan publik. Teknologi informasi yang sekarang sedang berkembang adalah internet serta aplikasinya seperti web dan media sosial. Media tersebut dapat meningkatkan efisiensi sumber daya, mengurangi biaya komunikasi, mempercepat pencarian dokumen dan formulir yang dibutuhkan serta mempercepat permintaan informasi sehingga pelayanan publik semakin meningkat (NOIE 2003). Selain itu, e-government dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja pemerintahan, memberikan jasa pelayanan yang lebih baik, menyediakan akses informasi yang lebih luas kepada publik, dan menjadikan penyelenggaraan pemerintahan lebih bertanggung jawab (accountable) serta transparan kepada masyarakat (Satriya 2006).
Akan tetapi, beberapa penelitian mengenai e-government di Indonesia terutama pemanfaatan web oleh pemerintahan menunjukkan belum memadainya hal tersebut. Misalnya Akbar dan Nurhadryani (2014) mengevaluasi pelayanan elektronik penilangan kendaraan oleh kepolisian, hasilnya menunjukkan hanya 31.9% Kepolisian Resor (Polres) dan 12.4% Satuan Lalu Lintas (Satlantas) di Indonesia yang memiliki web, namun hanya dua web Polres serta dua web Satlantas yang digunakan untuk pelayanan polisi dalam menginformasikan data tilang. Hal tersebut serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh Barokah et al.
(2013). Barokah melakukan evaluasi pelayanan perizinan melalui web, hasilnya menunjukkan bahwa hanya 26% dari 508 kabupaten/kota Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) di Indonesia yang memiliki web dan dari 57% web tersebut hanya digunakan untuk menyampaikan informasi tanpa adanya proses transaksi seperti registrasi perizinan.
Pemanfaatan e-government dapat dilakukan dalam proses pemilihan umum (pemilu). Pemilu merupakan kegiatan rutin dalam jangka waktu tertentu yang dilakukan di negara-negara demokrasi untuk memilih pemimpin. Aktor penting dalam pemilu adalah Komisi Pemilihan Umum (KPU), partai politik, dan pemilih. KPU merupakan komisi yang dibentuk dan bersifat nasional, tetap, dan mandiri untuk mengadakan pemilu berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 22E. Partai politik merupakan wadah aspirasi masyarakat yang dapat menjadi peserta pemilu. Pemilih merupakan masyarakat yang memiliki hak dan memenuhi syarat untuk menggunakan suaranya dalam pemilu, misalnya berada dalam usia pemilih yaitu di atas 17 tahun dan berkewarganegaraan Indonesia.
Penggunaan e-government dalam pemilu merupakan bagian dari e-democracy karena e-government merupakan platform untuk e-democracy
Pengembangan e-government di Indonesia pada pemilu memiliki potensi yang besar karena pengguna internet pada tahun tahun 2013 yaitu 71.19 juta. Besar pertumbuhannya dari tahun 2012 hingga 2013 sebesar 13% dan akan terus meningkat (APJII 2014). Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet (APJII) melakukan riset pada dua ribu orang pengguna Internet di 42 kota di Indonesia berdasarkan usia. Usia diatas 17 tahun (usia pemilih) 90.1% merupakan pengguna internet yang aktif (APJII 2012).
Penelitian mengenai penggunaan media elektronik terutama web dan media sosial oleh partai politik pada pemilu 2014 dimulai sejak tahun 2013 oleh Amirullah dan Nurhadryani (2013). Penelitian tersebut menunjukkan web partai politik di Indonesia masih kurang interaktif. Hal ini membuat penyebaran informasi dilakukan masih satu arah tanpa adanya komunikasi dan partisipasi.
Penelitian mengenai penggunaan media elektronik oleh KPU dilakukan pleh Armadyah (2009) dan Kurniawan (2011). Armadyah mengevaluasi web KPU Pusat dengan menggunakan metode Human-Organization-Technology Fit Model
dan hasilnya masih terdapat informasi penting yang belum ada dalam web KPU seperti data partai, data pemilih, data calon legislatif dan data calon presiden dan wakil presiden. Kurniawan (2011) meneliti kesiapan KPU Provinsi Jawa Barat dalam menerapkan e-government dalam hal infrastruktur, konektivitas, sumber daya manusia, anggaran, perangkat hukum dan perubahan paradigma. Kurniawan mendapatkan bahwa KPU Provinsi Jawa Barat telah siap untuk menerapkan e-government dalam bentuk web (kpu.jabarprov.go.id1).
Centre of Law and Democracy atau CLD (2012) melakukan penelitian dalam bentuk studi banding terhadap web-web komisi pemilihan di beberapa negara. Penelitian itu menghasilkan 22 variabel penting yang sebaiknya diimplementasikan pada web KPU untuk proses pemilu.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana KPU memanfaatkan web dalam proses e-democracy di Indonesia pada pemilu 2014. Penelitian ini mengevaluasi web KPU Pusat, web KPU tingkat provinsi dan web KPU tingkat kota/kabupaten dengan menggunakan variabel-variabel dari penelitian CLD (2012). Variabel-variabel tersebut dikategorikan sesuai dengan kategori Nooris (2007) yaitu penyampaian informasi mengenai pemilu, transaksi online, dan partisipasi pemilih. Penyampaian informasi berarti sejauh mana web dapat menyampaikan informasi penting mengenai pemilu. Transaksi berarti sejauh mana web melakukan pelayanan publik secara online misalnya mengunduh formulir penting dan registrasi online. Partisipasi berarti sejauh mana web KPU membuat masyarakat aktif berpartisipasi dalam proses pemilu misalnya aktif dalam forum diskusi online, menjadi pemantau pemilu bahkan di masa yang akan datang dapat melakukan e-voting. Hasil evaluasi web KPU diharapkan memberikan rekomendasi fungsi-fungsi yang penting yang harus dikembangkan dalam web KPU. Pengembangan prototipe web KPU dilakukan untuk menunjukkan hasil evaluasi tersebut serta penambahan variabel yang sebaiknya ada di dalam e-democracy. Prototipe juga dapat menjadi acuan untuk web KPU di daerah-daerah sehingga variabel yang ada dalam web sama dan terintegrasi dari tingkat pusat hingga tingkat kota/kabupaten.
1
Perumusan Masalah
Pengembangan web sebagai salah satu e-democracy telah dilakukan dalam proses pemilu. Akan tetapi, diperlukan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana KPU telah memanfaatkan teknologi informasi dalam proses pemilu. Evaluasi tersebut dilakukan berdasarkan ada tidaknya variabel-variabel penting yang seharusnya ada dalam web KPU. Hasil evaluasi tersebut dijadikan untuk rekomendasi dalam mengembangakan web KPU yang lebih baik lagi sesuai dengan definisi e-democracy.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan mengetahui sejauh mana pemanfaatan web KPU Pusat, web KPU tingkat provinsi dan web KPU tingkat kota/kabupaten dalam penyediaan informasi pemilu, transaksi online untuk meningkatkan pelayanan publik dan partisipasi aktif masyarakat dalam berlangsungnya pemilu. Penelitian ini juga bertujuan mengembangkan prototipe web KPU yang sesuai dengan hasil rekomendasi berdasarkan variabel e-democracy.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat memberikan gambaran sejauh mana KPU Pusat, KPU tingkat provisi dan KPU tingkat kota/kabupaten menggunakan web sebagai implementasi dari e-democracy pada pemilu 2014. Prototipe yang dikembangkan juga dapat menjadi acuan bagi web KPU baik di tingkat provinsi maupun di tingkat kota/kabupaten agar memiliki variabel-variabel e-democracy di dalam web KPU.
Ruang Lingkup Penelitian
Web yang dianalisis yaitu web KPU Pusat di tingkat nasional, web KPU Provinsi di tingkat provinsi dan KPU Kota/Kabupaten di tingkat kota/kabupaten pada pemilu 2014.
TINJAUAN PUSTAKA
Variabel Evaluasi Web KPU
dalam web komisi pemilihan. CLD juga menggunakan evaluasi kemudahan penggunaan web dalam melakukan penelitian ini.
Komisi Pemilihan Umum dan Pemilu 2014
Komisi Pemilihan Umum adalah lembaga negara yang menyelenggarakan pemilihan umum di Indonesia. Kewenangan KPU sebagai penyelenggara pemilihan umum sudah ditegaskan dalam Pasal 22E ayat (5) UUD 1945 yaitu pemilu diselenggarakan oleh suatu komisi pemilihan umum yang bersifat nasional, tetap, dan mandiri. Berdasarkan Pasal 10 Undang-Undang nomor 3 tahun 1999 tentang pemilu, KPU memiliki tugas dan kewenangan diantaranya: merencanakan dan mempersiapkan pelaksanaan Pemilihan Umum, menerima, meneliti dan menetapkan partai-partai politik berhak sebagai peserta Pemilihan Umum, membentuk Panitia Pemilihan Indonesia yang selanjutnya disebut PPI dan mengkoordinasikan kegiatan Pemilihan Umum mulai dari tingkat pusat sampai di Tempat Pemungutan Suara (TPS), menetapkan jumlah kursi anggota DPR, DPRD I dan DPRD II untuk setiap daerah pemilihan, menetapkan keseluruhan hasil pemilihan umum di semua daerah serta pemilihan untuk DPR, DPRD I dan DPRD II, mengumpulkan dan mensistematisasikan bahan-bahan serta data hasil Pemilihan Umum dan memimpin tahapan kegiatan Pemilihan Umum.
Pemilu 2014 terdiri dari Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) dan Pemilu anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) atau biasa disebut Pemilu Legislatif (Pileg). Pemilu tahun ini diawali dengan Pileg pada tanggal 9 April 2014 kemudian dilanjutkan Pilpres tanggal 9 Juni 2014 (KPU Pusat 2014).
Definisi E-Democracy
Menurut Norris (2007), e-democracy memiliki definisi minimal dan definisi yang lebih luas. Definisi minimal memiliki tiga komponen, yaitu:
1 Mengakses secara elektronik informasi dan pelayanan publik pemerintahan.
2 Mengakses secara elektronik untuk berinteraksi dengan lembaga pemerintahan.
3 Transaksi online dengan pihak pemerintah.
Sedangkan definisi yang lebih luas memiliki tiga komponen, yaitu:
1 Memfasilitasi masyarakat ikut berpartisipasi dalam program pemerintahan yang rutin.
2 Partisipasi masyarakat secara elektronik dalam proses pembuatan kebijakan.
METODE
Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan seperti yang dijelaskan berikut:
Penetapan Web KPU yang akan Dievaluasi
Web KPU yang dievaluasi terdiri atas KPU Pusat, KPU Provinsi dan KPU Kota/Kabupaten. Alamat Web KPU didapat dengan cara mencari alamat web dengan bantuan mesin pencari Google. Pencarian dilakukan dengan memasukkan
keyword KPU diikuti daerah yang dicari sebagai contoh “KPU PROVINSI JAWA
TENGAH”. Pencarian dihentikan bila sampai halaman ke-5 pada hasil pencarian Google tidak ditemukan hasil yang relevan.
Pemungutan suara pada Pileg berlangsung pada tanggal 9 April 2014 sedangkan Pilpres berlangsung pada tanggal 9 Juli 2014. Pengambilan data dimulai sebelum dilakukan pemungutan suara sampai hasil pemungutan suara Pileg tersebut keluar, yaitu pada 5 maret 2014 - 31 Mei 2014 di Laboratorium
Software Engineering and Information System (SEIS), Ilmu Komputer IPB.
Evaluasi Web KPU
Variabel yang digunakan berdasarkan variabel-variabel dari CLD (2012) ditambah variabel-variabel berdasarkan definisi e-democracy (Norris 2007). Penambahan variabel ini dilakukan agar dapat terlihat sudah sejauh mana web KPU menjadi e-democracy yang baik. Variabel-variabel tersebut dikategorikan menjadi empat kategori yaitu informasi, transaksi dan partisipasi dan kemudahan penggunaan web. Penjelasan lebih rinci mengenai variabel – variabel yang dipakai dapat dilihat di Lampiran 1. Berikut adalah variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini:
A Informasi
Web komisi pemilihan mempunyai informasi mengenai:
A1 Cara berpartisipasi dalam pemilu misalnya mengecek sudah terdaftar sebagai pemilih atau belum.
A2 Tanggal pemilu selanjutnya. A3 Pindah tempat memilih.
A4 Sistem demokrasi yang diterapkan. A5 Teknis pembagian kursi.
A6 Hal penting untuk peserta pemilu misalnya aturan kampanye, pendaftaran dan syarat peserta pemilu.
A7 Data partai dan peserta pemilu yang berpartisipasi dalam pemilu calon legislatif.
A8 Kerangka hukum yang ada misalnya undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan presiden dan peraturan KPU.
A9 Hasil keputusan yang diambil KPU dalam bentuk surat keputusan. A10 Visi dan misi KPU.
A12 Laporan keuangan KPU. A13 Notulensi rapat KPU. A14 Hasil pemungutan suara. A15 Pemilu sebelumnya.
A16 Evaluasi pemilu sebelumnya.
B Transaksi
Web komisi pemilihan memiliki fungsi transaksi seperti:
B1 Dokumen penting yang dapat diunduh, misal: formulir pendaftaran, kerangka hukum.
B2 Pengisian formulir online.*
B3 Terdapat notifikasi atau informasi terbaru melalui surat elektronik.*
C Partisipasi
Web komisi pemilihan dapat membuat masyarakat aktif dalam berlangsungnya proses pemilu dengan:
C1 Informasi pendaftaran pemantau pemilu.
C2 Terdapat fungsi untuk berinteraksi seperti forum diskusi.
D Kemudahan Penggunaan
Web komisi pemilihan dapat memudahkan pengguna dalam menggunakan website dengan:
D1 Memiliki navigasi yang mudah misalnya terdapat peta situs atau
breadcrumb.
D2 Terdapat fungsi pencarian.
D3 Dapat diakses dengan perangkat mobile.**
Keterangan:
* Variabel yang ditambahkan.
** Penilaian tampilan perangkat mobile dilakukan dengan menggunakan bantuan
extensions User-AgentSwitcher 1.8.6 yang ada pada browser Google Chrome.
Dalam penelitian ini ditambahkan variabel pada kategori transaksi agar dapat lebih terlihat sejauh mana web KPU memiliki fungsi transaksi. Formulir
online dan notifikasi melalui surat elektronik merupakan hal penting dalam melakukan transaksi antara KPU dan masyarakat. Hal ini dapat meningkatkan pelayanan publik KPU terhadap masyarakat pada pemilu dan mewujudkan e-democracy yang baik.
Evaluasi dilakukan dengan menganalisis variabel tersebut pada masing-masing web KPU. Penilaian dilakukan jika variabel yang dievaluasi terdapat pada web maka bernilai 1 dan sebaliknya bernilai 0.
Rekomendasi dan Pengembangan Prototipe Web KPU
A Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan dilakukan berdasarkan 24 variabel yang dipakai dalam mengevaluasi web KPU yang terdiri atas kategori informasi, transaksi, partisipasi dan kemudahan penggunaan. Pada analisis kebutuhan diperoleh fungsi yang dimiliki oleh web KPU dan data yang dibutuhkan. Proses bisnis dan data yang telah dianalisis dibuat dalam bentuk Context Diagram dan Entity Relationship Diagram (ERD).
B Perancangan Prototipe
Perancangan prototipe dilakukan dengan merancang antarmuka sistem. Perancangan prototipe akan menghasilkan prototipe yang dapat dilihat sebagai acuan untuk mengimplementasikan web KPU.
C Pengujian Prototipe
Pengujian prototipe dilakukan dengan menggunakan metode black box.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Pencarian Alamat Web dan Penetapan Web KPU
Menurut daerah pemilihan yang telah dibagi oleh KPU, terdapat 531 KPU yang bertugas mengadakan pemilihan di berbagai daerah. Pencarian dengan mesin pencari Google terdapat 368 (69%) KPU dari 531 KPU yang mempunyai web. KPU yang dievaluasi terdiri atas semua KPU di pulau Pulau Sumatera, Jawa dan Kalimantan yang memiliki web. Sedangkan KPU di Pulau Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku dan Papua hanya mengambil KPU yang mendapat pembagian kursi paling banyak. Pembagian jumlah kursi di daerah tersebut dapat dilihat di Lampiran 2. Jumlah website KPU yang dievaluasi sebanyak 264 (50%) web KPU dari 531 KPU yang ada (Tabel 1).
Tabel 1 Jumlah web KPU yang dievaluasi berdasarkan tingkatan daerah
Tingkat daerah Jumlah KPU Memiliki web Web yang dievaluasi
Jumlah Persen (%) Jumlah Persen (%)
KPU Pusat 1 1 100 1 100
KPU Provinsi 33 30 91 25 76
KPU Kota 97 77 79 56 58
KPU Kabupaten 400 260 65 182 46
Total 531 368 69 264 50
Gambar 1 Jumlah web KPU yang dievaluasi berdasarkan ekstensi web
Hasil Evaluasi Web KPU
Hasil evaluasi menunjukkan bahwa sebagian besar web KPU telah diperhatikan kemudahan penggunaannya. Akan tetapi bila dilihat berdasarkan konsep e-democracy, web KPU masih dalam arti minimal yaitu web hanya digunakan untuk menyampaikan informasi saja, namun belum digunakan sepenuhnya untuk melakukan transaksi juga partisipasi (Gambar 2). Nilai yang paling tinggi dari hasil evaluasi adalah KPU Pusat (kpu.go.id2, Lampiran 3a) dengan nilai 15 variabel dari 24 variabel yang dianalisis sedangkan web KPU yang mendapat nilai paling rendah dengan nilai nol adalah web KPU Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan (kpu.musi-rawas.go.id3) dan Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah (kpu-barutkab.go.id4, Lampiran 3b). Data lengkap hasil evaluasi dapat dilihat di Lampiran 4.
Gambar 2 Rata-rata hasil evaluasi kategori penyediaan informasi, transaksi, partisipasi dan kemudahan penggunaan web dari 264 web KPU yang dievaluasi
2
KPU Pusat. 2014 Web KPU Pusat [Internet]. [diakses 2014 Mei]. Tersedia pada: htttp://kpu.go.id/
3
KPU Kabupaten Musi Rawas. 2014. Web KPU Kabupaten Musi Rawas [Internet]. [diakses 2014 Mei]. Tersedia pada: http://kpu.musi-rawas.go.id/
4
KPU Kabupaten Barito Utara. 2014. Web KPU Kabupaten Barito Utara [Internet]. [diakses 2014 Mei]. Tersedia pada: http://kpu-barutkab.go.id/
go.id
Bila dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan Armadyah (2009) web KPU Pusat mengalami perbaikan dengan tersedianya informasi mengenai data pemilih. Hasil penelitian juga mendukung penelitian Kurniawan (2011) yang menyatakan KPU Provinsi Jawa Barat telah siap menerapkan e-government dalam bentuk web. Hal ini ditunjukkan web tersebut (kpu.jabarprov.go.id) mempunyai nilai 13 variabel dari 24 variabel yang dievaluasi.
KPU juga melakukan penyampaian informasi pemilu kepada masyarakat melalui media sosial. Akan tetapi bila dilakukan pencarian dengan mesin pencari Google terhadap media sosial yang dipakai KPU Pusat dan KPU Provinsi hanya terdapat 38.24% KPU yang memiliki page facebook dan 41.18% KPU yang memiliki twitter dari 34 KPU yang dicari. Hal ini menunjukkan masih sedikit KPU yang memanfaatkan media sosial dalam penyampaian informasi pemilu kepada masyarakat. KPU Pusat memiliki page facebook dengan jumlah likes dan jumlah talking about tertinggi yaitu sebesar 12445 likes dan 63 talking about. KPU Pusat juga memiliki twitter dengan jumlah followers terbanyak yaitu sebesar 44462 followers. Data lengkap mengenai page facebook dan twitter KPU terdapat di Lampiran 5 dan Lampiran 6. Tingkat aktivitas akun media sosial KPU hanya meningkat pada masa pemilu berlangsung. Ketika masa pemilu sudah berakhir, tingkat aktivitas akun media sosial KPU ikut berkurang.
A Hasil Evaluasi Penyediaan Informasi di Web KPU
Hasil penilaian pada kategori informasi menghasilkan persentase terbesar kedua dibandingkan kategori lainnya yaitu 34%. Banyak KPU sudah menyampaikan informasi mengenai visi dan misi serta struktur organisasi KPU, landasan hukum pemilu seperti undang-undang, keputusan yang diambil KPU di dalam web (Gambar 3). Informasi penting yang harus diperhatikan masyarakat seperti informasi partai dan calon peserta pemilu sudah banyak disediakan dalam web. Akan tetapi, informasi partai dan calon peserta pemilu sebagian besar hanya menyajikan daftar nama saja, padahal yang diperlukan adalah latar belakang dan profil peserta pemilu secara rinci. Hanya web KPU Provinsi Jawa Barat (kpu.jabarprov.go.id, Lampiran 3c) yang menampilkan profil singkat partai peserta pemilu disertai dengan kontak yang dapat dihubungi.
Sebanyak 50% KPU telah menginformasi hasil pemungutan suara, tidak lama dari kurun waktu pemungutan suara tanggal 9 April 2014. Pengambilan data variabel hasil pemungutan suara dilakukan dari bulan Mei – Juni, karena rekapitulasi suara resmi akan dipublikasikan satu bulan setelah pemungutan suara legislatif yaitu tanggal 9 Mei 2014.
Informasi cara berpartisipasi dalam pemilu hanya terdapat pada 12,9 % web saja. Padahal informasi ini sangat penting sebagai edukasi pemilu bagi pemilih pemula. Web KPU belum bisa digunakan untuk mendaftar pemilih secara online. KPU Provinsi Bali (kpud-baliprov.go.id5, Lampiran 3d) menggunakan pendekatan yang berbeda dengan menyajikan pendaftaran online bagi masyarakat yang mau
5
menjadi pemilih namun ketika penelitian ini dilakukan pendaftaran tersebut sudah tidak dapat diakses.
Isu penting pada pemilu tahun 2014 yaitu surat edaran nomor 127/KPU/III/2014 mengenai peraturan baru yang memperbolehkan pemilih untuk pindah tempat memilih karena suatu kondisi khusus. Akan tetapi, hanya sekitar 5.3% web KPU saja yang menyajikan informasi ini. KPU masih mengandalkan teknis secara manual dalam keseluruhan proses ini.
Gambar 3 Hasil persentase variabel-variabel kategori penyediaan informasi berdasarkan persen dari 264 web KPU yang dievaluasi
KPU sebagai salah satu badan publik di Indonesia belum menggunakan web sebagai media transparansi keuangan KPU terlihat hanya 0.8% yang menyediakan laporan keuangan KPU yaitu web KPU Provinsi Riau (kpu-riauprov.go.id6) dan Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah (kpubanjarnegarakab.wordpress.com7, Lampiran 3e). Hal ini sebenarnya telah diatur dalam undang-undang nomor 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik. Undang-undang tersebut menyatakan setiap badan publik wajib mengumumkan informasi publik secara berkala, salah satu diantaranya adalah laporan keuangan badan publik tersebut.
6
KPU Provinsi Riau. 2014. Web KPU Provinsi Riau [Internet]. [diakses 2014 Mei]. Tersedia pada: http://kpu-riauprov.go.id/
7
KPU Kabupaten Banjarnegara. 2014. Web KPU Kabupaten Banjarnegara [Internet]. [diakses 2014 Mei]. Tersedia pada: http://kpubanjarnegarakab.wordpress.com/
0,8
Evaluasi pemilu sebelumnya (A16) Pemilu sebelumnya (A15) Hasil pemungutan suara (A14) Notulensi rapat KPU (A13) Laporan keuangan KPU (A12) Struktur organisasi KPU (A11) Visi dan misi KPU (A10) Surat keputusan yang diambil KPU (A9) Kerangka hukum yang ada (A8) Data partai dan peserta pemilu (A7) Hal penting untuk peserta pemilu (A6) Teknis pembagian kursi (A5) Sistem demokrasi yang diterapkan (A4) Pindah tempat memilih (A3) Tanggal pemilu selanjutnya (A2) Cara berpartisipasi dalam pemilu (A1)
Masih sedikit KPU yang menyajikan data-data mengenai berlangsungnya pemilu sebelumnya. Data-data tersebut misalnya hasil perolehan suara dalam pemilu yang lalu, laporan situasi dan kondisi berlangsungnya pemilu yang lalu dan evaluasi yang ada ketika pemilu yang lalu berlangsung. Hanya terdapat 0.8% web KPU yang menyediakan informasi evaluasi pemilu yang telah berlangsung sebelumnya. Web KPU Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) (kpud-ntbprov.go.id8, Lampiran 3f) cukup berbeda karena memiliki menu khusus yang berisi permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam pemilu sebelumnya disertai dengan saran solusi permasalahan tersebut.
B Hasil Evaluasi Fungsi Transaksi
Hasil kategori transaksi merupakan hasil paling kecil dibandingkan kategori lainnya yaitu sebesar 3.7%. Hal ini disebabkan proses transaksi memerlukan database yang hidup. Hanya 11 % KPU yang menyajikan formulir-formulir penting yang dapat diunduh oleh masyarakat misalnya formulir pendaftaran anggota KPU atau formulir untuk pindah tempat memilih (Gambar 4). KPU Kabupaten Garut (kpud-garutkab.go.id9, Lampiran 3g) memberikan contoh dalam menyediakan formulir pendaftaran calon anggota KPU Kabupaten Garut.
Gambar 4 Hasil persentase variabel-variabel kategori transaksi berdasarkan persen dari 264 web KPU yang dievaluasi
Sampai saat ini tidak ada web KPU yang memiliki fungsi untuk pengisisan formulir secara online dan notifikasi untuk masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa KPU belum siap untuk melakukan komunikasi dua arah dengan pengguna. KPU masih bergantung pada cara manual dalam pelayanan publiknya. Web belum digunakan sebagai alat untuk melakukan transaksi yang berhubungan dengan pelayanan publik saat pemilu.
C Hasil Evaluasi Fungsi untuk Berpartisipasi
Total hasil perolehan persentase pada kategori ini sebesar 24.4% web KPU. Variabel yang dievaluasi dalam kelompok ini adalah variabel informasi
8
KPU Provinsi Nusa Tenggara Barat. 2014. Web KPU Provinsi Nusa Tenggara Barat [Internet]. [diakses 2014 Mei]. Tersedia pada: http://kpud-ntbprov.go.id/
9
KPU Kabupaten Garut. 2014. Web KPU Kabupaten Garut [Internet]. [diakses 2014 Mei]. Tersedia pada: http://kpud-garutkab.go.id/
0 0
11
0 20 40 60 80 100 Terdapat notifikasi (B3)
Pengisian formulir online (B2) Dokumen penting yang dapat diunduh (B1)
pendaftaran pemantau pemilu dan fungsi interaksi seperti forum. Hasil evaluasi kedua variabel tersebut dapat dilihat di Gambar 5. KPU memberikan kesempatan kepada publik untuk menjadi pemantau pemilu legislatif tahun 2014 sesuai dengan Peraturan KPU nomor 10 tahun 2012. Dalam peraturan tersebut tertulis syarat untuk menjadi pemantau pemilu perseorangan diantaranya tidak berkedudukan sebagai pengurus partai politik, bersifat independen, terdaftar dan memperoleh akreditasi dari KPU, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota. Ada sebanyak 23.5% KPU yang menyampaikan informasi mengenai hal ini. Web KPU Provinsi DI Yogyakarta (www.kpud-diyprov.go.id10, Lampiran 3h) menyediakan informasi yang jelas mulai dari persyaratan, teknis pendaftaran bahkan terdapat formulir yang dapat langsung diunduh.
Hanya terdapat 25.4% KPU menyadari pentingnya berinteraksi dengan masyarakat melalui web. Hal ini ditandai dengan adanya fungsi untuk menampung pendapat masyarakat dalam web atau hanya memberikan alamat surat elektronik saja untuk berinteraksi antara KPU dengan masyarakat. Dalam tahap ini sudah mulai terlihat partisipasi masyarakat dalam proses pemilu sebagai pemantau pemilu maupun pemberi pendapat melalui web KPU walaupun masih sedikit web KPU yang memiliki fungsi tersebut.
Gambar 5 Hasil persentase variabel kategori partisipasi berdasarkan persen dari 264 web KPU yang dievaluasi
D Hasil Evaluasi Kemudahan Penggunaan Web KPU
Total hasil perolehan persentase pada kategori ini sebesar 38.3%. Secara umum hasil ini menunjukkan banyak web KPU yang belum memberikan kemudahan dalam penggunaan web berdasarkan tiga variabel yaitu terdapat peta situs atau breadcrumb untuk navigasi, terdapat fungsi pencarian dan dapat diakses melalui komputer maupun perangkat mobile (Gamber 6). Hanya 22.3% dari keseluruhan web KPU yang dievaluasi memiliki peta situs atau breadcrumb untuk kemudahan navigasi pengguna dalam mengakses web. Banyak web KPU sebesar 56.4% yang memiliki fungsi pencarian untuk memudahkan pengguna dalam mencari informasi. Di jaman perangkat mobile ini, sebesar 36.0% web KPU dapat diakses dengan perangkat tersebut. Misalnya web KPU Pusat (kpu.go.id) yang memiliki versi mobile sendiri dan sebagian besar yang lain mengembangkan web KPU yang responsive.
10
KPU Provinsi DI Yogyakarta. 2014. Web KPU Provinsi DI Yogyakarta [Internet]. [diakses 2014 Mei]. Tersedia pada: http://www.kpud-diyprov.go.id/
25,4 23,5
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Terdapat fungsi untuk berinteraksi (C2)
Informasi pendaftaran pemantau pemilu (C1)
Gambar 6 Hasil persentase variabel kategori kemudahan penggunaan berdasarkan persen dari 264 web KPU yang dievaluasi
Rekomendasi dan Pengembangan Prototipe Web KPU
Terdapat beberapa rekomendasi hasil evaluasi KPU dalam pengembangan web, yaitu:
1 Rekomendasi R1
Informasi yang diklasifikasikan berdasarkan user web KPU seperti user
sebagai pemilih, kandidat pemilu, atau pemantau pemilu.
2 Rekomendasi R2
Informasi partai dan kandidat pemilu dengan profil dan latar belakang yang rinci.
3 Rekomendasi R3
Informasi hasil pemungutan suara yang disajikan dengan bantuan tabel atau grafik untuk memudahkan user memahami data yang ada.
4 Rekomendasi R4
Transaksi online seperti pengisian formulir pendaftaran pemantau online
beserta notifikasi yang dikirimkan sebagai tanda berhasil mendaftar.
5 Rekomendasi R5
Fungsi untuk melakukan interaksi antara masyarakat dan KPU seperti forum sebagai tempat untuk membahas berbagai hal mengenai pemilu.
Pembuatan prototipe dilakukan dengan mengimplementasikan semua variabel-variabel yang telah dievaluasi. Langkah-langkah pembuatan prototipe adalah sebagai berikut:
A Analisis Kebutuhan
Tahap analisis kebutuhan menghasilkan Context Diagram dan Data Flow Diagram level 1 (DFD Level 1)yang ditunjukkan pada Gambar 7 dan Gambar 8. Hasil analisis kebutuhan menunjukkan 24 variabel yang dipakai dalam mengevaluasi web KPU adalah fungsi-fungsi yang terdapat dalam prototipe web KPU. Hasil tersebut juga menunjukkan bahwa tiga kategori utama terdapat dalam prototipe web KPU yaitu kategori informasi, transaksi dan partisipasi. Kategori
36
56,4 22,3
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Dapat diakses dengan perangkat mobile (D3)
Terdapat fungsi pencarian (D2) Terdapat peta situs atau breadcrumb (D1)
informasi terdapat pada adanya informasi mengenai pemilu, kategori transaksi terdapat pada pendaftaran pemantau pemilu online dan kategori partisipasi terdapat pada fungsi forum. Pada analisis kebutuhan juga diperoleh data yang dibutuhkan dalam pengembangan prototipe web KPU. Terdapat 7 entitas yang diperlukan yaitu tabel pemantau pemilu, daerah pemilihan, peserta forum, topik forum, balasan forum, partai politik dan kandidat pemilu. Gambar 9 menunjukkan
Entity Relantionship Diagram (ERD) dari prototipe web KPU.
Gambar 7 Context Diagram prototipe web KPU
Peserta Forum
kategori/menu Informasi Pemilu
Evaluasi pemilu yang sudah dikonfirmasi
Data calon pemantau
Permintaan konfirmasi pemantau dan evaluasi pemilu
Konfirmasi pemantau dan evaluasi pemilu
Data pemantau yang sudah dikonfirmasi
Data Pemantau Data Pemantau
Data forum berdasarkan hak
akses admin Akun peserta,
topik dan komentar forum
Balasan forum Topik dan komentar
admin
Data Forum Data Forum
Gambar 8 Data Flow Diagram (DFD) level 1prototipe web KPU
1
Data Pemantau Info Pemantau
Informasi Pemilu
Data Forum Info Forum
Gambar 9 Entity Relationship Diagram (ERD) prototipe web KPU
B Perancangan Prototipe
Prototipe dibuat berdasarkan 24 variabel yang digunakan untuk melakukan evaluasi web KPU. Perancangan dilakukan dengan membuat antarmuka web dan terdapat beberapa fungsi yang sudah berjalan. Fungsi yang sudah berjalan adalah fungsi untuk melakukan transaksi pada pendaftaran pemantau pemilu dan fungsi partisipasi yang ada dalam forum. Perancangan antarmuka dilakukan dengan menggunakan framework Foundation dalam bentuk script HTML dan CSS. Sedangkan fungsi-fungsi yang sudah berjalan, dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai Database Management System
(DBMS). Gambar 10 menunjukkan struktur program prototipe web KPU. Gambar 11, 12, 13, 14, dan 15 menunjukkan beberapa tampilan prototipe web KPU yang dikembangkan sesuai rekomendasi.
Partisipasi KPU dan Produk
Hukum Info Partai Peserta
Pemilu
Gambar 10 Struktur program prototipe web KPU
Gambar 12 Halaman rekomendasi R2: Daftar riwayat hidup kandidat pemilu
Gambar 14 Halaman rekomendasi R4: Formulir online untuk mendaftar sebagai pemantau pemilu
C Pengujian Prototipe
Hasil pengujian black box dalam beberapa skenario menunjukkan bahwa seluruh fungsi yang ada pada prototipe web KPU telah berjalan dengan baik. Hasil pengujian black box pada prototipe web KPU dan prototipe admin web KPU dapat dilihat pada Lampiran 7 dan Lampiran 8.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Penelitian ini mengevaluasi pemanfaatan web oleh KPU sebagai teknologi informasi yang dipakai dalam pemilu legislatif 2014. Hasil evaluasi menunjukkan web KPU belum dimanfaatkan dengan maksimal sebagai e-democracy. Hal ini berdasarkan hasil persentase semua kategori yang dibawah 50%. Kategori yang mendapat persentase terbesar adalah kategori kemudahan penggunaan yaitu 38.3% web KPU yang dievaluasi. Kategori terbesar kedua berikutnya adalah kategori informasi sebesar 34% web. Hal ini menunjukkan web KPU masih dalam tahapan penyediaan informasi satu arah. KPU masih kurang dalam menyediakan transaksi online dan melibatkan partisipasi masyarakat dalam forum. Hasil evaluasi web KPU paling tinggi hanya mendapatkan 15 poin dari 24 poin variabel yaitu web KPU Pusat.
Prototipe yang dikembangkan sudah memenuhi setiap variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Rekomendasi yang ada pada prototipe diantaranya informasi yang sudah diklasifikasikan berdasarkan user, informasi profil dan latar belakang kandidat pemilu yang rinci, informasi hasil pemilu yang berbentuk grafik atau tabel, transaksi online dalam pengisian formulir beserta notifikasinya, dan forum untuk mengajak partisipasi masyarakat dalam pemilu.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Amirullah F, Nurhadryani Y. 2013. Campaign 2.0: An analyze of the utilization social network sites of political parties in Indonesia. Advanced Computer Science and Information System. 243-248. doi:
10.1109/ICACSIS.2013.6761583
Akbar IT, Nurhadryani Y. 2014. E-Government: Pengembangan pelayanan sistem penilangan melalui e-violation. Di dalam: Raffiudin R, Supena EDJ,
Widyastuti U, Purwatiningsih, Sumaryada TI, Sitanggang IS, Kusuma WA, Sulistyani, Indahwati, Effendi S, Kusnanto A editor. Semirata 2014 Bidang MIPA BKS-PTN-Barat; 2014 Mei 9-11; Bogor, Indonesia. Bogor(ID): FMIPA Institut Pertanian Bogor. hlm 603-611.
[APJII] Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. 2012. Profil Pengguna Internet Indonesia 2012 [Internet].[diunduh 2014 Jun 11]. Tersedia pada: http://www.apjii.or.id/v2/upload/Laporan/Profil%20Internet%20Indonesia% 202020%20(INDONESIA).pdf
[APJII] Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. 2014. Press Release Profil Terkini Internet Industri Indonesia [Internet].[diunduh 2014 Jan 3]. Tersedia pada: http://www.apjii.or.id/v2/read/content/info-terkini/213/press-release-profil-terkini-internet-industri-ind.html
Armadyah A. 2009. Review Sebuah Website (www.kpu.go.id) [skripsi]. Yogyakarta (ID): STMIK AMIKOM.
Barokah S. Nurhadryani Y, Nurrahmi H. 2013. E-government development: Online industrial business license services system in Indonesia. Advanced Computer Science and Information System. 77-82. doi:
10.1109/ICACSIS.2013.6761555.
[CLD] Centre for Law and Democracy, [TAF] The Asia Foundation. 2012.
Komisi Pemilihan Umum dan Penyediaan Informasi: Studi Banding Mengenai Praktek Global yang Lebih Baik. San Fransisco(US): CLD, Halifax and TAF.
Instruksi Presiden. 2003. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan
e-Government [Internet]. [diunduh 2014 April]. Tersedia pada:
http://kepustakaan-presiden.pnri.go.id/uploaded_files/pdf/government_regulation/normal/Inpre s_3_2003_megawati.pdf
Kurniawan DS.2011. Pengaruh Kesiapan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Barat Menerapkan E-Government Terhadap Efektivitas Pelayan Sistem Informasi Pemilu (studi kasus Pada Pemilihan Gubenur)[skripsi]. Bandung(ID):Universitas Komputer Indonesia.
[NOIE] The National Office for the Information Economy. 2003. E-government Benefits Study. Canberra(AU):Commonwealth of Australia.
Norris, Donald F. 2007. Electronic Democracy at the American Grassroots, Di dalam: Norris, Donald F. (ed.). Current Issues and Trends in E-Government Research, Hershey(US): Cyber Tech Publishing.
Seminar Nasional Informatika; 2009 Mei 23; Yogyakarta, Indonesia. Yogyakarta(ID): UPN ”Veteran” Yogyakarta. hlm 111-117.
Nurhadryani Y. 2009b. „Democracy 1.0‟ meets „Web 2.0‟: E-campaigning and the
role of ICTs in Indonesia‟s political reform process since 1998. Interdisciplinary Information Sciences. 15(2): 211-222. doi: 10.4036/iis.2009.211.
Peraturan KPU nomor 10. 2012. Peraturan KPU nomor 10 tahun 2012 tentang Pemantau dan Tata Cara Pemantauan Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan
Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tahun 2014 [Internet]. [diunduh 2014 Mei]. Tersedia pada:
http://www.kpu.go.id/index.php/arsip/view/181
Satriya E. 2006. Pentingnya Revitalisasi e-Government di Indonesia. Di dalam:
Prosiding Konferensi Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi untuk Indonesia; 2006 Mei 3-4; Bandung, Indonesia. Bandung(ID): Institut Teknologi Bandung. hlm 38-43.
Surat Edaran 127/KPU/III/2014. 2014. Surat Edaran
127/KPU/III/2014 tentang surat pindah memilih (model a.5-kpu) [Internet]. [diunduh 2014 Mei]. Tersedia pada:
http://www.kpu.go.id/index.php/arsip/view/566
Undang-Undang Dasar 1945 pasal 22E. 2001. Undang-undang Dasar 1945 pasal 22E tentang Pemilihan Umum [Internet]. [diunduh 2014 Agustus 15]. Tersedia pada: http://www.dpr.go.id/id/uu-dan-ruu/uud45
Undang-Undang nomor 3. 1999. Undang-Undang nomor 3 tahun 1999 tentang pemilihan umum [Internet]. [diunduh 2014 Oktober]. Tersedia pada: http://www.dpr.go.id/uu/uu1999/UU_1999_3.pdf
LAMPIRAN
Lampiran 1 Deskripsi variabel – variabel yang dipakai dalam evaluasi web KPU
Kode Variabel Deskripsi
Penyediaan Informasi
A1 Cara berpartisipasi dalam pemilu Ada tidaknya informasi mengenai cara berpartisipasi dalam pemungutan suara, waktu dan cara mendaftar, cara memberikan suara.
A2 Tanggal pemilu selanjutnya Ada tidaknya informasi tanggal pemilu yang akan berlangsung selanjutnya, misal: tanggal 9 April 2014, hitung mundur hari pemilu
A3 Pindah tempat memilih Ada tidaknya informasi mengenai cara mengalihkan dan memberikan suara bagi para pemilih yang berhalangan karena alasan tertentu
A4 Sistem demokrasi yang diterapkan Ada tidaknya informasi mengenai keseluruhan cara kerja demokrasi negaranya
A5 Teknis pembagian kursi Ada tidaknya informasi mengenai sistem pembagian kursi kekuasaan untuk kandidat yang memenangkan suara
A6 Hal penting untuk peserta pemilu Ada tidaknya informasi penting yang harus diketahui oleh partai dan kandidat yang berpartisipasi seperti cara mendaftar peserta pemilu atau aturan kampanye
A7 Data partai dan peserta pemilu Ada tidaknya informasi atau profil mengenai kandidat dan partai peserta pemilu
A8 Kerangka hukum yang ada Ada tidaknya informasi hukum yang mencakup aturan-aturan terkait segala hal mengenai proses pemilu
A9 Surat keputusan yang diambil KPU Ada tidaknya hasil keputusan yang dihasilkan oleh KPU terkait dengan isu-isu penting dalam proses pemilu
A10 Visi dan Misi KPU Ada tidaknya informasi visi dan misi Komisi Pemilihan Umum A11 Struktur organisasi KPU Ada tidaknya struktur organisasi KPU
A12 Laporan keuangan KPU Ada tidaknya transparansi keuangan KPU seperti batasan anggaran minimum, standar gaji atau informasi mengenai pengeluaran
Kode Variabel Deskripsi
A14 Hasil pemungutan suara Ada tidaknya informasi hasil penghitungan suara yang akurat dan tepat waktu
A15 Pemilu sebelumnya Ada tidaknya informasi mengenai berjalannya pemilu sebelumnya dan data hasil pemilu yang didapat
A16 Evaluasi pemilu sebelumnya Ada tidaknya informasi hasil evaluasi yang dilakukan pemantau pemilu atau badan-badan pemantau lain
Transaksi
B1 Dokumen penting yang dapat diunduh Ada tidaknya dokumen-dokumen penting yang dapat diunduh oleh masyarakat misalnya: salinan produk hukum, notulensi, atau formulir
B2 Pengisian formulir online Ada tidaknya fungsi pengisian formulir online dalam web KPU
B3 Terdapat notifikasi Ada tidaknya fungsi notifikasi baik yang muncul di halaman web maupun di email terkait proses transaksi
online
Partisipasi
C1 Informasi pendaftaran pemantau pemilu Ada tidaknya informasi atau fungsi untuk mendaftar sebagai pemantau pemilu
C2 Terdapat fungsi untuk berinteraksi Ada tidaknya fungsi untuk menampung pendapat, saran, atau kritik mengenai pemilu dari masyarakat misalnya forum pemilu
Kemudahan Penggunaan
D1 Terdapat fungsi pencarian Ada tidaknya fungsi pencarian untuk memudahkan dalam pencarian suatu data atau informasi mengenai pemilu
D2 Terdapat peta situs atau breadcrumb Ada tidaknya peta situs atau breadcrumb untuk memudahkan navigasi dalam web
Lampiran 2 Jumlah kursi calon anggota DPRD Provinsi pemilu legislatif 2014 daerah Sulawesi, Bali, NTT, NTB, Maluku dan Papua
No Provinsi Daerah Pemilihan Jumlah Kursi
1 Sulawesi Utara Sulawesi Utara 1 : Kota Manado 8
Sulawesi Utara 2 : Kota Bitung, Minahasa Utara 8
Sulawesi Utara 3 : Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Kepulauan Sangine, Kepulauan Talaud
5
Sulawesi Utara 4 : Bolaang Mongondow, Bolaang
Mongondow Selatan, Bolaang Mongondow Timur, Bolaang Mongondow Utar, Kota Kotamobago
10
Sulawesi Utara 5 : Minahasa Selatan, Minahasa Tenggara 6
Sulawesi Utara 6 : Kota Tomohon, Minahasa 8
2 Sulawesi Tengah Sulawesi Tengah 1 : Kota Palu 6
Sulawesi Tengah 2 : Parigi Moutong 7
Sulawesi Tengah 3 : Toli-Toli, Buol 6
Sulawesi Tengah 4 : Banggai, Banggai Kepulauan 8
Sulawesi Tengah 5 : Poso, Morowali, Tojo Una Una 10
Sulawesi Tengah 6 : Donggala, Sigi 8
3 Sulawesi Selatan Sulawesi Selatan 1 : Kota Makassar (Marisa, Mamajang, Makassar, Ujung Pandang, Wajo, Bontoala, Tallo, Ujung Tanah, Tamalate, Rappocini)
9
Sulawesi Selatan 2 : Kota Makassar (Panakukkang, Biringkanaya, Manggala), Tamalanrea
6
Sulawesi Selatan 3 : Gowa, Takalar 9
Sulawesi Selatan 4 : Bantaeng, Jeneponto, Kepulauan Selayar 7
Sulawesi Selatan 5 : Bulukumba, Sinjai 6
Sulawesi Selatan 6 : Barru, Kota Pare Pare, Maros, Pangkajene dan Kepulauan
9
Sulawesi Selatan 7 : Bone 7
Sulawesi Selatan 8 : Soppeng, Wajo 7
Sulawesi Selatan 9 : Enrekang, Pinrang, Sidenreng Rappang 9
No Provinsi Daerah Pemilihan Jumlah Kursi Sulawesi Selatan 11 : Kota Palopo, Luwu, Luwu Timur,
Luwu Utara
11
4 Sulawesi Tenggara Sulawesi Tenggara 1 : Kota Kendari 6
Sulawesi Tenggara 2 : Konawe Selatan, Bombana 8
Sulawesi Tenggara 3 : Muna, Buton Utara 6
Sulawesi Tenggara 4 : Buton, Wakatobi, Kota Bau Bau 10
Sulawesi Tenggara 5 : Kolaka Utara, Kolaka 9
Sulawesi Tenggara 6 : Konawe Utara, Konawe 6
5 Gorontalo Gorontalo 1 : Kota Gorontalo 8
Gorontalo 2 : Bone Bolango 6
Gorontalo 3 : Gorontalo (Limboto, Telaga, Batudaa, Batudaa Pantai, Telaga Biru, Bongomeme, Limboto Barat, Tilango, Tabongo, Biluhu, Talaga Jaya, Dungaliyo)
9
Gorontalo 4 : Gorontalo (Tibawa, Boliyohuto, Tolanghula, Mootilango, Pulubala, Asparaga, Bilato)
6
Gorontalo 5 : Gorontalo Utara 5
Gorontalo 6 : Boalemo, Pahuwato 11
6 Sulawesi Barat Sulawesi Barat 1 : Mamasa 6
Sulawesi Barat 2 : Polewali Mandar (Wonomulyo, Polewali, Binuang, Tapango, Mapili, Matangna, Anreapi, Matakali, Bulo)
8
Sulawesi Barat 3 : Polewali Mandar (Tinambung, Campalagian, Tutar, Luyo, Limboro, Balanipa, Allu)
7
Sulawesi Barat 4 : Majene 5
Sulawesi Barat 5 : Mamuju (Mamuju, Tapalang, Kalukku, Kalumpang, Papalang, Sampaga, Tommo, Simboro dan Kepulauan, Tapalang Barat, Bonehau, Kepulauan Bala Balakang)
9
Sulawesi Barat 6 : Mamuju (Budong-Budong, Pangale, Topoyo, Karossa, Tobadak)
4
Sulawesi Barat 7 : Mamuju Utara 6
7 Bali Bali 1 : Kota Denpasar 8
Bali 2 : Badung 6
No Provinsi Daerah Pemilihan Jumlah
Nusa Tenggara Barat 1 : Kota Mataram 5
Nusa Tenggara Barat 2 : Lombok Barat, Lombok Utara 12
Nusa Tenggara Barat 3 : Lombok Timur (Masbagik, Sukamulia, Selong, Pringgabaya, Aikmel, Sambelia, Pringgasela, Suralaga, Wanasana, Sembalun, Suwela, Labuhan Haji)
9
Nusa Tenggara Barat 4 :
Lombok Timur (Keruak, Sakra, Terara, Sikur, Montong Gading, Sakra Timur, Sakra Barat, Jerowaru)
6
Nusa Tenggara Barat 5 : Sumbawa, Sumbawa Barat 8
Nusa Tenggara Barat 6 : Bima, Dompu, Kota Bima 11
Nusa Tenggara Barat 7 : Lombok Tengah (Praya, Batukliang, Janapria, Kopang, Praya Tengah, Batukliang Utara)
7
Nusa Tenggara Barat 8 : Lombok Tengah (Jonggat, Pujut, Praya Barat, Praya Timur, Pringgarata, Praya Barat Daya)
7
9 Nusa Tenggara Timur
Nusa Tenggara Timur 1 : Kota Kupang 6
Nusa Tenggara Timur 2 : Kupang, Rotendao, Sabu Raijua 7
Nusa Tenggara Timur 3 : Sumba Barat, Sumba Barat Daya, Sumba Tengah, Sumba Timur
10
Nusa Tenggara Timur 4 : Manggarai, Manggarai Barat, Manggarai Timur
10
Nusa Tenggara Timur 5 : Ende, Nagekeo, Ngada, Sikka 11
Nusa Tenggara Timur 6 : Alor, Flores Timur, Lembata 7
Nusa Tenggara Timur 7 : Belu, Timor Tengah Utara 8
Nusa Tenggara Timur 8 : Timor Tengah Selatan 6
10 Maluku Maluku 1 : Kota Ambon 9
No Provinsi Daerah Pemilihan Jumlah Kursi Maluku 3 : Maluku Tengah 10
Maluku 4 : Seram Bagian Timur 3
Maluku 5 : Seram Bagian Barat 5
Maluku 6 : Kepulauan Aru, Maluku Tenggara, Kota Tual 8
Maluku 7 : Maluku Tenggara Barat, Maluku Barat Daya 5
11 Maluku Utara Maluku Utara 1 : Halmahera Barat, Kota Ternate 12
Maluku Utara 2 : Halmahera Utara, Pulau Morotai 9
Maluku Utara 3 : Halmahera Timur, Halmahera Tengah, Kota Tidore Kepulauan
8
Maluku Utara 4 : Halmahera Selatan 9
Maluku Utara 5 : Kepulauan Sula 7
12 Papua Papua 1 : Jayapura, Sarmi, Keerom, Kota Jayapura 10
Papua 2 : Biak Numfor, Waropen, Supiori Mamberamo Raya, Kepulauan Yapen
5
Papua 3 : Nabire, Paniai, Mimika, Dogiyai, Intan Jaya, Deiyai 10
Papua 4 : Puncak Jaya, Tolikara, Puncak 9
Papua 5 : Pegunungan Bintang, Yahukimo, Yalimo 7
Papua 6 : Jayawijaya, Mamberamo Tengah, Lanny Jaya, Nduga
8
Papua 7 : Merauke, Boven Digul, Mappi, Asmat 6
13 Papua Barat Papua Barat 1 : Manokwari 11
Papua Barat 2 : Kota Sorong 12
Papua Barat 3 : Sorong, Raja Ampat 8
Papua Barat 4 : Sorong Selatan, Maybrat, Tambrauw 4
Papua Barat 5 : Fak Fak, Teluk Bintuni, Teluk Wondama, Kaimana
Lampiran 3 Tampilan beberapa web KPU yang dievaluasi
Lampiran 3a Tampilan halaman utama web KPU Pusat (kpu.go.id)
Lampiran 3c Halaman daftar calon gubernur Jawa Barat dengan penjabaran visi (kpu.jabarprov.go.id)
Lampiran 3e Tampilan laporan rencana pengadaan barang dalam web KPU Kabupaten Banjarnegara (kpubanjarnegarakab.wordpress.com)
Lampiran 3g Tampilan formulir pendaftaran calon anggota KPU yang dapat diunduh dalam web KPU Kabupaten Garut
(www.kpud-garutkab.go.id)
Lampiran 4 Hasil evaluasi dari 264 web KPU yang dievaluasi
No Nama Daerah Alamat Web Variabela Nilai
A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 A13 A14 A15 A16 B1 B2 B3 C1 C2 D1 D2 D3
1 Provinsi Aceh http://kip-acehprov.go.id/ 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 8
2 Kab Aceh Besar http://www.kip-acehbesarkab.go.id/ 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 8
3 Kota Banda Aceh http://kip.bandaacehkota.go.id/ 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 6
4 Kab Pidie Jaya http://www.kpud-pidiejayakab.go.id/ 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 8
5 Kab Bireuen http://kpu-bireuenkab.go.id/ 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 7
6 Kota Lhokseumawe http://www.kiplhokseumawe.com/ 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 6
7 Kab Aceh Tamiang http://www.kip.acehtamiangkab.go.id/ 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 6
8 Kab Aceh Tenggara http://kipacehtenggara.blogspot.com/ 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 3
9 Kab Aceh Barat Daya http://kip-acehbaratdayakab.go.id/ 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 10
10 Kab Aceh Selatan http://kip.acehselatankab.go.id/ 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 6
11 Kab Tapanuli Utara http://www.kpu-tapanuliutarakab.go.id/ 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 7
12 Kab Deli Serdang http://www.kpudeliserdang.net/ 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 3
13 Kab Asahan http://kpuasahan.blogspot.com/ 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
14 Kab Labuhanbatu http://kpud-labuhanbatukab.go.id/ 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 6
15 Kab Toba Samosir http://www.kpu-tobasamosirkab.go.id/ 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 5
16 Kab Mandailing Natal http://kpumadina.com/ 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 11
17 Kab Samosir http://www.kpu-samosirkab.go.id 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 6
18 Kab Padang Lawas Utara
http://www.kpud-paluta.com/ 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 5
19 Kab Labuhanbatu Utara
http://kpud-labuhanbatuutarakab.go.id/ 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 3
20 Kota Medan http://www.kpud-medankota.go.id/ 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 10
21 Kota Tanjung Balai http://kputanjungbalai.wordpress.com/ 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 11
22 Kota Binjai http://www.kpud-binjaikota.go.id/ 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 5
23 Kota Padangsidimpuan http://www.kpud-padangsidempuankota.go.id/ 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6
24 Provinsi Sumatera Barat
http://www.kpu-sumbarprov.go.id/ 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 5
25 Kab Pesisir Selatan http://kpupesisirselatan.blogspot.com/ 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 4
26 Kab Solok http://kpud-solokkab.go.id/ 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 5
27 Kab Padang Pariaman http://kpud-padangpariamankab.go.id/ 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 7
28 Kab Agam http://www.kpud-agamkab.go.id/id/ 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 7
29 Kab Lima Puluh Kota http://kpu-limapuluhkotakab.go.id/ 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 4
No Nama Daerah Alamat Web Variabela Nilai
A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 A13 A14 A15 A16 B1 B2 B3 C1 C2 D1 D2 D3
31 Kab Kepulauan Mentawai
http://kpukabkepmentawai.blogspot.com/ 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
32 Kab Dharmasraya http://kpud-dharmasrayakab.go.id/ 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 9
33 Kota Solok http://www.kpu-solokkota.go.id/ 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4
34 Kota Sawahlunto http://kpu.sawahluntokota.go.id/ 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 6
35 Kota Padang Panjang http://kpu-padangpanjangkota.go.id/ 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 5
36 Kota Bukittinggi http://www.kpud-bukittinggikota.go.id/ 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 8
37 Kota Payakumbuh http://kpu-payakumbuhkota.go.id/ 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 8
38 Kota Pariaman http://kpud-pariamankota.go.id 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
39 Provinsi Riau http://kpu-riauprov.go.id/ 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 9
40 Kab Indragiri Hulu http://kpuindragirihulu.wordpress.com/ 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 9
41 Kab Bengkalis http://kpu-bengkaliskab.go.id/ 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 6
42 Kab Indragiri Hilir http://kpuseribujembatan.blogspot.com/ 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2
43 Kab Kerinci http://www.kpu-kerinci.org/ 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 2
44 Kab Batanghari http://kpudbatanghari.webs.com/ 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 5
45 Kab Bungo http://kpubungo.wordpress.com/ 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 3
46 Kota Sungai Penuh http://www.kpu-sungaipenuhkota.go.id/ 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 8
47 Provinsi Sumatera Selatan
http://kpusumsel.blogspot.com/ 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2
48 Kab Ogan Komering Ilir
http://kpu-okikab.go.id/ 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 2
49 Kab Musi Rawas http://kpu.musi-rawas.go.id/ 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
50 Kab Musi Banyuasin http://kpudmuba.blogspot.com/ 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 3
51 Kab Oku Selatan http://kpu-okuselatan.blogspot.com/ 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2
52 Kab Ogan Ilir http://kpu-oilir.blogspot.com/ 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 3
53 Kota Palembang http://kpupalembang.com/ 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 7
54 Kota Lubuk Linggau http://kpu.lubuklinggau.go.id/ 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5
55 Kab Bengkulu Selatan http://kpud-bengkuluselatankab.blogspot.com/ 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 5
56 Kab Rejang Lebong http://kpurejanglebong.wordpress.com/ 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 8
57 Kab Kaur http://www.kpu-kaur.org/ 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 5
58 Kab Seluma http://kpu-selumakab.go.id/ 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
59 Kab Muko Muko http://kpumukomuko.blogspot.com/ 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
60 Kab Bengkulu Tengah http://kpukabupatenbengkulutengah.wordpress.com/ 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 3
61 Kota Bengkulu http://kpukotabengkulu.org/ 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 7
No Nama Daerah Alamat Web Variabela Nilai
A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 A13 A14 A15 A16 B1 B2 B3 C1 C2 D1 D2 D3
63 Kab Lampung Tengah http://www.kpud-lampungtengahkab.go.id/ 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 8
64 Kab Lampung Barat http://kpulampungbarat.blogspot.com/ 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 7
65 Kab Tanggamus http://kputanggamus.blogspot.com/ 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 8
66 Kab Lampung Timur http://kpu-lampungtimur.blogspot.com/ 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 3
67 Kab Way Kanan http://kpuwaykanan.blogspot.com/ 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 5
68 Kab Pesawaran http://www.kpukabupatenpesawaran.com/ 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6
69 Kab Pringsewu http://kpupringsewu.blogspot.com/ 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 7
70 Kab Tulang Bawang Barat
http://kputulangbawangbarat.org/ 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 6
71 Kota Bandar Lampung http://kpu-bandarlampung.blogspot.com/ 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 6
72 Kota Metro http://kpu-metrokota.go.id/ 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 10
73 Kab Bangka http://kpu-bangkakab.go.id/ 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 8
74 Kab Belitung http://kpud-belitungkab.go.id/ 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 4
75 Kab Bangka Selatan http://kpu-baselkab.go.id/ 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 8
76 Kab Bangka Tengah http://www.kpu-bangkatengahkab.go.id/ 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 13
77 Kab Bangka Barat http://kpu-bangkabaratkab.go.id/ 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 12
78 Kab Belitung Timur http://www.kpu-belitungtimurkab.go.id/ 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 8
79 Kota Pangkal Pinang http://kpu-pangkalpinangkota.go.id/ 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 9
80 Provinsi Kepulauan Riau
http://kpu.kepriprov.go.id/ 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 9
81 Kab Bintan http://www.kpud-bintankab.go.id/ 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 9
82 Kab Karimun http://kpu-karimunkab.go.id/ 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 6
83 Kab Kepulauan Anambas
http://kpud-kepanambaskab.go.id/ 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6
84 Kota Batam http://kpud-batamkota.go.id/ 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 4
85 Provinsi DKI Jakarta http://kpujakarta.go.id/ 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 9
86 Provinsi Jawa Barat http://kpu.jabarprov.go.id/ 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 13
87 Kab Bogor http://www.kpud-bogorkab.go.id/ 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 13
88 Kab Sukabumi http://kpud-sukabumikab.go.id/ 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 2
89 Kab Bandung http://kpu-bandungkab.go.id/ 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 7
90 Kab Garut http://kpud-garutkab.go.id/ 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 13
91 Kab Tasikmalaya http://kpud-tasikmalayakab.go.id/ 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 9
92 Kab Ciamis http://kpu-ciamiskab.go.id/ 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 10
93 Kab Kuningan http://www.kpud-kuningankab.go.id/ 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 9