• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKP : Rancang Bangun Aplikasi Pencatatan Kegiatan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LKP : Rancang Bangun Aplikasi Pencatatan Kegiatan."

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN APLIKASI

PENCATATAN KEGIATAN

KERJA PRAKTEK

Nama : Afifuddin Muhajir NIM : 10.41010.0135 Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA &TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

2013

STIKOM

(2)

v

ABSTRAKSI

STIKOM adalah salah satu instansi akademis yang terletak di Jl. Kedung

Baruk, No.98 Surabaya. Salah satu divisi yang sangat berperan penting dalam

proses belajar mengajar yaitu Laboratorium Komputer (Labkom). Selain kegiatan

belajar mengajar, Labkom juga sering mengadakan kegiatan untuk mahasiswa dan

dosen misalnya sharing mahasiswa, pelatihan dosen, lomba programming dll.

Berdasarkan survei dan wawancara dengan kepala bagian Labkom,

didapatkan bahwa proses pendaftaran kegiatan yang terjadi saat ini masih belum

rapi karena tidak adanya peraturan-peraturan yang ditetapkan untuk melakukan

pendaftaran kegiatan bagi mahasiswa maupun dosen. Proses pencatatan kegiatan

juga masih belum terkomputerisasi sehingga sulit bagi kepala bagian Labkom untuk

melakukan analisa kegiatan apa saja yang telah berlangsung di Labkom secara

periodik tiap semester.

Aplikasi Pencatatan Kegiatan merupakan solusi yang tepat untuk

mengatasi masalah yang sedang terjadi di Labkom STIKOM Surabaya. Dengan

adanya sistem pencatatan yang terkomputerisasi maka proses pemeliharaan data

induk dan pengelolaan data kegiatan menjadi lebih efisien melalui entri dan unggah

proposal kegiatan yang akan dilaksanakan.

Kata Kunci: manajemen kegiatan, aplikasi pencatatan kegiatan, Labkom

STIKOM

(3)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.

1.1 Latar Belakang

Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Teknik Komputer (STIKOM)

Surabaya merupakan lembaga yang bergerak di bidang pendidikan yang

mengedepankan teknologi dan Informasi. Hal ini telah dibuktikan dengan adanya

sarana-sarana yang dapat menunjang seluruh proses pendidikan tersebut. Seperti

Laboratorium Komputer (Labkom) yang bertempat di lantai 6 gedung biru

STIKOM Surabaya. Labkom merupakan bagian yang berperan aktif dalam

menangani penyelenggaraan praktikum yang diselenggarakan pada tahun ajaran

yang sedang berjalan.Salah satu dari tanggung jawab Labkom yaitu menjadi unit

pelaksanaan teknis yang mendukung dalam usaha menghasilkan mahasiswa

berkualitas dan memiliki keunggulan dibidang riset. Disamping itu juga terdapat

kegiatan pendukung untuk meningkatkan sumber daya manusia serta meningkatkan

kualitas bisnis dari Labkom, misalnya terdapat kegiatan seperti kompetisi

mahasiswa, pelatihan Dosen maupun Coassdan seminar.

Dengan adanya beberapa kegiatan di Labkom, maka diperlukan

manajemen kegiatan untuk mengatur proses bisnis yang ada. Menurut Dr. Joe

Goldblatt (Goldblatt, 2013) manajemen kegiatan adalah kegiatan professional

untuk mengumpulkan dan mempertemukan sekelompok orang yang bertujuan

untuk perayaan, pendidikan, pemasaran dan reuni. Manajemen kegiatan sangat

berperan aktif dalam kemajuan proses bisnis yang ada, karena dengan

STIKOM

(4)

2

diterapkannya manajemen kegiatan maka sebuah organisasi dapat meningkatkan

kualitas sumber daya manusia serta bisnisnya.

Untuk mengadakan suatu kegiatan di Labkom, terdapat beberapa proses

yang harus dilalui. Proses pertama diawali dengan negosiasi kepada kepala bagian

Labkom, kemudian dari negosiasi tersebut dilakukan persetujuan oleh kepala

bagian Labkom. Setelah mendapat persetujuan, pihak penyelenggara kegiatan harus

menyerahkan proposal kepada kepala bagian Labkom. Apabila masih terdapat

kesalahan pada proposal tersebut maka proposal akan dikembalikan untuk di revisi

oleh pihak penyelenggara kegiatan tersebut.

Permasalahan yang timbul pada proses pendaftaran kegiatan yaitu tidak

adanya pencatatan kegiatan-kegiatan yang akandiselenggarakan di Labkom.

Sehingga untuk melakukan analisis terhadap kegiatan yang pernah berlangsung di

Labkom, dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas bisnis, sulit dicapai.

Oleh karena itu untuk mengatasi permasalahan yang ada, maka diperlukan

suatu sistem pencatatan kegiatan yang terkomputerisasi. Sistem tersebut diharapkan

dapat menyimpan data kegiatan apa saja yang akan berlangsung di Labkom

STIKOM Surabaya. Disamping itu karyawan dan staf dapat dengan mudah

mengetahui jadwal kegiatan apa saja yang telah tercatat oleh sistem pencatatan

kegiatan, sehingga persiapan sebelum acara berlangsung dapat dipersiapkan dengan

baik.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada maka dapat dirumuskan masalah

yaitu bagaimana mencatat data kegiatan beserta informasinya.

STIKOM

(5)

3

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka batasan masalah yang ada yaitu

sistem dapat berjalan dan terintegrasi hanya dengan jaringan lokal.

1.4 Tujuan

Rancang Bangun Aplikasi Pencatatan Kegiatan.

1.5 Manfaat

Dengan adanya aplikasi ini diharapkan dapat membantu kepala bagian Labkom

dalam melakukan analisa kegiatan per-semester dan memudahkan karyawan untuk

melihat jadwal kegiatan yang ada di Labkom.

1.6 Sistematika Penulisan

Penulisan laporan ini secara sistematis dapat dibagi menjadi lima bab, yaitu:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini dijelaskan tentang latar belakang masalah, perumusan

masalah, batasan masalah, tujuan, kontribusi, sistematika penulisan

laporan kerja praktek.

BAB II : GAMBARAN UMUM INSTANSI

Pada bab ini dijelaskan gambaran umum Labkom antara lain tentang

sejarah singkat Labkom, visi dan misi, serta struktur organisasi.

BAB III : LANDASAN TEORI

Berisi penjelasan teori-teori yang digunakan dalam membantu proses

analisa dan desain sistem, yaitu Sistem, Informasi, Sistem Informasi,

Event Management, Program Aplikasi, System Development Life

STIKOM

(6)

4

Cycle(SDLC), Analisa, Data Flow Diagram (DFD), Entity Relational

Diagram (ERD).

BAB IV : DESKRIPSI PEKERJAAN

Berisi penjelasan mengenai perancangan sistem yang akan digunakan,

implemantasi dari rancangan sistem yang telah dibuat, dan evaluasi

terhadap sistem yang telah diuji coba.

BAB V : PENUTUP

Bab ini membahas tentang kesimpulan yang diperoleh dari pembuatan

sistem ini serta saran yang bertujuan untuk pengembangan sistem ini

dimasa yang akan datang.

STIKOM

(7)

6

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

1.

2.1Sejarah Perusahaan

Sejak STIKOM Surabaya didirikan tahun 30 April 1983, STIKOM sudah

menyediakan Labkom dengan jumlah PC kurang lebih 20 unit sebagai sarana

pendukung pendidikan. Pada tahun 1993/1994, Labkom yang berada di lantai-1

kampus Kutisari sudah memiliki kurang lebih 80 unit PC 386/486. Pada tahun

1995/1996 Labkom sudah mengadopsi teknologi jaringan dengan menggunakan

Sistem Operasi Novel Netware 3.11/4.10, kabel coaxial dan 1 unit server dengan

kapasitas harddisk 40MB. Semua terminal tidak memiliki harddisk, semua

pekerjaan dan aplikasi praktikum berada di server. Jumlah komputer sudah

ditingkatkan menjadi 100 unit yang dibagi dalam 5 ruangan yang masing-masing

20 unit dan masing-masing komputer sudah dilengkapi dengan harddisk. Ruang

laboratorium dengan nama Arjuna, Bima, Krisna, Drupadi dan Ekalaya. Pada tahun

1996 sejak STIKOM terkoneksi ke internet dengan bandwidth 128 kbps, lab

Ekalaya di fungsikan sebagai laboratorium untuk akses internet, laboratorium

digunakan oleh semua civitas dengan menggunakan sistem antrian. Sedangkan

laboratorium Arjuna, Bima, Krisna dan Drupadi digunakan untuk praktikum dasar,

yaitu praktikum sistem operasi atau jaringan Novell Netware, praktikum basis data

menggunakan Foxpro, praktikum pemrograman menggunakan Pascal, Delphi,

Cobol, Clipper, dan C++. Untuk mata praktikum sistem pakar menggunakan

Prolog. Selain lima laboratorium tersebut Labkom juga memiliki 10 unit

STIKOM

(8)

7

terminalconsole untuk pratikum AS/400 yaitu materi OS/400, pemrograman

Cobol/400, dan pemrograman RPG/400.

Pada tahun 1999/2000 Labkom pindah ke kampus I di jl. Kedung Baruk 98

Surabaya dan menambah jumlah terminal-nya. Pada saat pertama Labkom berada

di lantai 4 gedung biru STIKOM Surabaya dan menempati 9 ruang. Ruang Labkom

pada saat itu diganti dengan nama-nama ilmuwan yaitu Aristoteles, Bernouli,

Copernicus, Demorgan, Einstein, Fibonacii, Galileo dan Hamming. Sistem operasi

server diganti dengan menggunakan windows NT/2000. Mulai tahun 2009 Labkom

menempati lantai 6 gedung Biru.

Mulai bulan Juli 2011 fasilitas praktikum diupgrademenjadi Core™2 Duo

dengan memori 4GB (Lab A, B), 1 GB (lab C, D, E, F dan G), sedangkan

laboratoirum Hamming disediakan 10 unit labtop, 4 unit server, layer-3 switch dan

2 unit access point. Semua monitor CRT di ganti dengan LCD (LED) dan

masing-masing ruang dilengkapi 1 unit komputer untuk pengajar dengan LCD Proyektor

2000 lumen.

Pada tahun 2012 Laboratorium Fibonacci dan Galileo melakukan upgrade

dari Core™2 Duo ke Core™ i5 dengan memori sebesar 4GB..

2.2 Visi dan Misi Perusahaan

Visi:

“Menjadi perguruan tinggi yang berkualitas, unggul dan terkenal”

Misi:

1. Mengembangkan IPTEKS sesuai dengan kompetensi.

2. Membentuk SDM yang profesional, unggul dan berkompetensi.

3. Menciptakan corporate yang sehat dan produktif.

STIKOM

(9)

8

4. Meningkatkan kepedulian sosial terhadap kehidupan bermasyarakat.

5. Menciptakan lingkungan hidup yang sehat dan produktif.

2.3 Struktur Organisasi

Kepala Bagian LABORATORIUM KOMPUTER

Ayuningtyas, S.Kom., M.MT

SIE AKADEMIS LABORATORIUM KOMPUTER

Siswo Martono, S.Kom., M.M. SIE SARANA dan PRASARANA

LABORATORIUM KOMPUTER Siswo Martono, S.Kom.,

M.M.

Kurniawan Jatmika, S.Kom.

Adrianus

Wijaya, A.Md. Joko Susilo

Edo Yonatan

Koentjoro, S.Kom. Ong Lu Ya

Joshua Gabriell Suhendri Imaduddin Endri Wibowo Tegar Heru Susilo, S.Kom.

Gambar 1.1 Struktur OrganisasiLabkom STIKOM

Pada Gambar 1.1 Struktur OrganisasiLabkom STIKOM terlihat bahwa

Labkom dikepalai oleh seorang Kepala Bagian (Kabag) yang dijabat oleh Ibu

Ayuningtyas, S.Kom., M.MT., MOS . Seksi Sarana dan Prasarana serta Seksi

Akademis Labkom bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Labkom.

Tugas dan wewenang masing-masing bagian yang ada didalam struktur organisasi

tersebut adalah sebagai berikut:

1. Kepala Bagian Labkom

Labkom dipimpin oleh seorang Kepala Bagian (Kabag) yang bertanggung

jawab kepada Pembantu Ketua bidang Akademik memiliki tugas pokok dan

wewenang sebagai berikut.

STIKOM

(10)

9

a. Tugas Pokok:

a) Mengkoordinasikan penyusunan blue print pengembangan bagian

Labkom dan road map pencapaiannya sesuai dengan rencana strategis

(renstra) STIKOM Surabaya yang meliputi model pengelolaan dan

pengembangan Labkom dan Sumber Daya Manusia (SDM).

b) Menyusun dan melaksanakan rencana program kerja (proker) tahunan

bagian labkom sebagai pedoman kerja berdasarkan blue print dan

road map bagian Labkom.

c) Menyusun dan mengendalikan anggaran tahunan bagian Labkom.

d) Melakukan persiapan penyelenggaraan praktikum, antara lain

persiapan kebutuhan perangkat keras serta perangkat lunak.

e) Berkoordinasi dengan Kepala Program Studi dan Kabag AAK

berkaitan dengan penentuan matakuliah praktikum.

f) Melakukan rekrutmen Co-Asisten.

g) Mempersiapkan modul praktikum.

h) Menentukan Dosen atau Asisten atau Co-Asisten beserta jadwal

mengajar.

i) Menyelenggarakan dan mengoordinasikan pelaksanaan praktikum.

j) Menyelenggarakan ujian praktikum.

k) Melakukan monitoring terhadap pelaksanaan praktikum, antara lain

monitoring terhadap Asisten dan Co-Asisten serta penilaian

praktikum.

l) Melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan praktikum.

m) Melakukan pengembangan bagian Labkom.

STIKOM

(11)

10

n) Melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana di bagian Labkom.

o) Mengevaluasi pelaksanaan proker dan anggaran bagian Labkom

sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan rencana proker dan

anggaran di tahun berikutnya.

b. Wewenang:

a) Menentukan personel Co-Asisten dalam proses seleksi.

b) Melakukan penugasan terhadap Dosen atau Asisten atau Co-Asisten

di bagian Labkom sebagai tenaga pengajar praktikum.

c) Menentukan beban mengajar Dosen atau Asisten atau Co-Asisten di

bagian Labkom sebagai tenaga pengajar praktikum.

d) Menentukan koordinator modul praktikum.

e) Menentukan kooordinator ruang Labkom.

f) Menyusun dan menentukan jadwal pelaksanaan praktikum.

g) Membatalkan grup yang kapasitasnya di bawah quota yang

ditetapkan.

h) Memberikan penilaian kepada Asisten dan Co-Asisten serta

memberikan surat peringatan atau pemberhentian sesuai ketentuan

terhadap Co-Asisten yang melakukan pelanggaran.

i) Membatalkan nilai praktikum jika diketahui terjadi penyimpangan

dalam penilaian.

j) Memberikan usulan dan masukan kepada atasan langsung dalam hal

pengembangan bagian labkom.

STIKOM

(12)

11

2. Seksi Sarana dan Prasarana Labkom

Seksi Sarana dan Prasarana Labkom adalah sub unit kerja di bawah Kabag

Labkom yang berfungsi melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan

pengadaan, perawatan dan pemeliharaan, administrasi, evaluasi dan pelaporan

penggunaan sarana dan prasarana Labkom.

Seksi sarana dan prasarana bagian Labkom dipimpin oleh Kepala Seksi (Kasie)

yang bertanggung jawab kepada Kabag Laboratorium.

a. Tugas Pokok:

a) Melakukan perawatan dan pemeliharaan rutin terhadap aset

laboratorium dibantu oleh teknisi.

b) Melakukan inventarisasi aset komputer dan elektronik dan non

komputer.

c) Melakukan pengembangan sarana dan prasarana laboratroium

komputer.

d) Mengevaluasi penggunaan sarana dan prasarana laboratroium

komputer.

e) Membuat pelaporan pemakaian sarana dan prasarana Labkom.

3. Seksi Akademis Labkom

Seksi Akademis Labkom adalah sub unit kerja di bawah Kabag Labkom yang

berfungsi melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan koordinasi antara

Bagian AAK, Kepala Program Studi (Kaprodi), rekrutmen Co-Asisten,

monitoring proses praktikum, evaluasi dan pelaporan akhir kegiatan

praktikum.

STIKOM

(13)

12

Seksi Akademis Bagian Labkom dipimpin oleh Kepala Seksi (Kasie) yang

bertanggung jawab kepada Kabag Laboratrium.

a. Tugas Pokok:

a) Berkoordinasi dengan Kaprodi dan Kabag AAK berkaitan dengan

penentuan matakuliah praktikum.

b) Melakukan rekruitmen Co-Asisten bersama Kabag Labkom.

c) Berkoordinasi dengan koordinator mata praktikum mempersiapkan

modul praktikum.

d) Menentukan Dosen atau Asisten atau Co-Asisten beserta jadwal

mengajar.

e) Menyelenggarakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan praktikum.

f) Melakukan monitoring terhadap pelaksanaan praktikum, antara lain

monitoring terhadap Asisten dan Co-Asisten serta penilaian

praktikum.

g) Bekerjasama dengan Administrasi bagian Labkom dalam proses

perhitungan honor mengajar Dosen atau Asisten atau Co-Asisten.

h) Melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan praktikum.

i) Membuat laporan hasil akhir kegiatan praktikum.

STIKOM

(14)

1

STIKOM

(15)

12

BAB III LANDASAN TEORI

1.

3.1Event Management

Event Management dapat didefinisikan sebagai pengorganisasian sebuah

kegiatan yang dikelola secara professional, sistematis, efisien dan efektif.

Kegiatannya meliputi konsep (perencanaan) sampai dengan pelaksanaan hingga

pengawasan. Dalam event management, semua orang harus bekerja keras dengan

visi yang sama untuk menghasilkan kegiatan yang sesuai dengan harapan.

Sangatlah diperlukan kekompakan pada setiap orang yang terlibat dalam tim.

Menurut Goldblatt (Goldblatt, 2013) Event Management adalah kegiatan

profesional mengumpulkan dan mempertemukan sekelompok orang untuk tujuan

perayaan, pendidikan, pemasaran dan reuni, serta bertanggung jawab mengadakan

penelitian, membuat desain kegiatan, melakukan perencanaan dan melaksanakan

koordinasi serta pengawasan untuk merealisasikan kehadiran sebuah kegiatan.

Menyelenggarakan sebuah kegiatan merupakan sebuah kebutuhan yang

tidak dapat dipungkiri bagi sebuah perusahaan komersial maupun non komersial.

kegiatan-kegiatan tersebut bertujuan untuk menunjang kegiatan Public Relations

(PR) dalam menciptakan citra positif perusahaan di mata internal stakeholder

maupun external stakeholder. Selain itu kegiatan-kegiatan tersebut tak dapat

dilepaskan dari kegiatan marketing communication dari perusahaan, terutama

dalam kegiatan-kegiatan below the line.

Pada mulanya, semua kegiatan perusahaan terutama yang terkaitan dengan

kegiatan-kegiatan baik internal (seperti: training untuk karyawan, family/employee

STIKOM

(16)

13

gathering, pertemuan, dll) maupun external(seperti: pameran, kegiatan dengan

sponsorship, seminar, product launching, dll) secara langsung dilaksanakan oleh

PR atau Marketing Communication Division. Sementara itu di masyarakat,

kegiatan-kegiatan semacam itu dilakukan dengan membentuk semacam

kepanitiaan yang ditugaskan menyelenggarakan sebuah acara atau kegiatan

tersebut. Prinsip dalam membuat kegiatan (5 W + 1 H):

1. Why : Alasan kegiatan itu dibuat

2. What : Apa bentuk kegiatan itu

3. Where : Dimana akan dilaksanakan

4. When : Kapan dan berapa lama kegiatan tersebut dilaksanakan

5. Who : Siapa saja yang akan terlibat dalam kegiatan tersebut

6. How : Bagaimana kegiatan itu dapat berjalan

3.2 Program Aplikasi

Program merupakan ekpresi, pernyataan kombinasi yang disusun dan

dirangkai menjadi satu kesatuan prosedur yang berupa urutan langkah untuk

menyelesaikan masalah yang diimplementasikan dengan menggunakan bahasa

pemrograman, sehingga dapat dieksekusi oleh komputer. Aplikasi merupakan

penerapan, menyimpan sesuatu hal, data, permasalahan pekerjaan kedalam suatu

sarana atau media yang digunakan untuk menerapkan atau mengimplementasikan

hal atau permasalahan tersebut sehingga berubah menjadi suatu bentuk yang baru

tanpa menghilangkan nilai-nilai dasar dari hal, data, permasalahan atau pekerjaan.

Jadi dalam hal ini hanya bentuk dari tampilan data yang berubah, sedangkan isi

yang memuat dalam data tersebut tidak mengalami perubahan. Berdasarkan

pengertian dari program dan aplikasi diatas maka dapat disimpulkan, program

STIKOM

(17)

14

aplikasi adalah sederetan kode yang digunakan untuk mengatur komputer agar

dapat melakukan pekerjaan sesuai dengan keinginan dari permasalahan pengguna

(Jogiyanto, 2000).

3.3 Transaction Processing System

Transaction Processing System (TPS) merupakan sistem informasi yang

pertama kali diimplementasikan. Fokus utama TPS adalah pada data transaksi.

Sesuai dengan namanya, sistem informasi ini digunakan untuk menghimpun,

menyimpan, dan memproses data transaksi serta kadangkala mengendalikan

keputusan yang merupakan bagian dari transaksi. TPS merupakan sistem yang

mengendalikan keputusan.Maksudnya adalah TPS dapat memproses transaksi dan

sekaligus dapat memvalidasi keabsahan data sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

TPS mengumpulan data secara kontinyu, biasanya real time – data dapat

segera dihasilkan – dan sebagai data masukan untuk database perusahaan. TPS

merupakan proses yang kritikal untuk suksesnya organisasi.Fungsinya untuk

memproses data transaksi dari kejadian bisnis. TPS menghapus rasa bosan saat

melakukan transaksi operasional sekaligus mengurangi waktu, meskipun orang

masih harus memasukkan data ke sistem komputer secara manual. TPS merupakan

sistem tanpa batas yang memungkinkan organisasi berinteraksi dengan lingkungan

eksternal. Karena manajer melihat data-data yang dihasilkan oleh TPS untuk

memperbaharui informasi setiap menit mengenai apa yang terjadi di perusahaan

mereka. Dimana hal ini sangat peting bagi operasi bisnis dari hari ke hari agar

sistem-sistem ini dapat berfungsi dengan lancar dan tanpa interupsi sama

sekali.TPS berkembang dari sistem informasi manual untuk sistem proses data

dengan bantuan mesin menjadi sistem proses data elektronik (electronic data

STIKOM

(18)

15

processing systems). TPS mencatat dan memproses data hasil dari transaksi bisnis,

seperti penjualan, pembelian, dan perubahan persediaan/inventori. TPS

menghasilkan berbagai informasi produk untuk penggunaan internal maupun

eksternal. Contoh: POS-Terminal untuk penjualan. Pada dunia usaha, proses-proses

yang mengacu pada transaksi pertukaran barang atau uang atau jasa disebut dengan

Transaction Processing System (TPS).

Beberapa jenis subsistem yang ada pada TPS antara lain:

1. Payroll: pembayaran upah atau gaji karyawan.

2. Order Entry atau Order Processing: mencatat pembelian untuk konsumen.

3. Invoicing: menghasilkan faktur.

4. Inventory: mengelola barang supaya selalu tersedia.

5. Shipping: menyerahkan barang dari perusahaan sampai diterima oleh

konsumen.

6. Accounts receivable: mengelola file konsumen & menyerahkan tagihan ke

konsumen.

7. Purchasing: mengkoordinasi pembelian barang kepada konsumen.

8. Receiving: menerima barang dari pemasok/supplier pengembalian barang

(retur) dari konsumen.

9. Account Payable: mengelola pembayaran tagihan kepada pemasok.

10. General Ledger: mengikat subsistem diatas menjadi satu & menghasilkan satu

laporan.

Penginputan data ke dalam sistem informasi dapat melalui beragam cara, antara

lain:

1. Dengan merekam data ke dalam sebuah formulir.

STIKOM

(19)

16

2. Dengan menginputkan data langsung ke dalam komputer.

3. Dengan short message services (SMS).

4. Dengan menginputkan data di internet.

5. Dengan barcode-scanner.

6. Dengan scanner yang lain.

Karakteristik TPS

Menurut Turban (Turban, 1999), karakteristik dari TPS adalah sebagai berikut:

7. Jumlah data yang diproses sangat besar.

8. Sumber data umumnya internal dan keluaran terutama dimaksudkan untuk

pihak internal (meskipun bisa juga diperuntukkan bagi mitra kerja).

9. Pemrosesan informasi dilakukan secara teratur: harian, mingguan, dan

sebagainya.

10.Kapasitas penyimpan (basis data) besar.

11.Kecepatan pemrosesan yang diperlukan tinggi karena volume yang besar.

12.Umumnya memantau dan mengumpulkan data masa lalu.

13.Masukan dan keluaran terstruktur. Mengingat data yang diproses cukup stabil,

data diformat dalam suatu standar.

14.Tingkat kerincian yang tinggi mudah terlihat terutama pada masukan tetapi

seringkali juga pada keluaran.

15.Komputasi tidak rumit (menggunakan matematika sederhana atau operasi

statistik).

16.Memerlukan kehandalan yang tinggi.

17.Pemrosesan terhadap permintaan merupakan suatu keharusan. Pemakai dapat

melakukan permintaan terhadap basis data.

STIKOM

(20)

17

Cara pemrosesan pada TPS

18.Batch processing

Batch processing adalah transaksi penghematansumber dayauntuk pengelolaan

data dalam jumlah besar. Batch processing berguna bagi perusahaan yang perlu

untuk memproses data dalam jumlah besar menggunakan sumber daya yang

terbatas. Contoh batch processing meliputi transaksi kartu kredit, untuk

transaksi yang diproses bulanan secara real time. Transaksi kartu kredit hanya

perlu diproses sekali dalam sebulan untuk menghasilkan pernyataan bagi

pelanggan, sehingga batch processing menghemat sumber daya TI dari

keharusan untuk memproses setiap transaksi secara individual.

19. Real-time processing

Dalam banyak keadaan faktor utama adalah kecepatan. Sebagai contoh, ketika

seorang nasabah bank menarik sejumlah uang dari rekeningnya, sangat penting

bahwa transaksi akan diproses dan saldo akun diperbaharui sesegera mungkin,

sehingga baik bank dan pelanggan untuk melacak dana.(Mahendra, 2013).

3.4 System Development Life Cycle

Daur hidup pengembangan sistem, yang dalam bahasa Inggris dikenal

sebagai software development life cycle (SDLC), berfungsi untuk menggambarkan

tahapan-tahapan utama dan langkah-langkah untuk pengembangan sistem.

STIKOM

(21)

18

3.4.1 Analisis

Tahap analisis adalah sebuah proses investigasi terhadap sistem yang

sedang berjalan dengan tujuan untuk mendapatkan jawaban mengenai pengguna

sistem, cara kerja sistem dan waktu penggunaan sistem. Dari proses analisa ini akan

didapatkan cara untuk membangun sistem baru (Melengo, 2013).

3.4.2 Desain

Tahap desain memiliki tujuan untuk mendesainsistem baru yang dapat

menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari

pemilihan alternatif sistem yang terbaik. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap

desain ini meliputi desain proses, desain data, desain antar muka dan desain fisik.

A. Desain Proses

Desain proses menggambarkan bagaimana mengubah hasil analisis

kedalam bentuk Context Diagram dan Data Flow Diagram.

A.1. Context Diagram

Context Diagram merupakan langkah pertama dalam desain proses. Pada

Context Diagram dijelaskan sistem apa yang dibuat dan eksternal entity apa saja

yang terlibat. Dalam Context Diagram harus ada arus data yang masuk dan arus

data yang keluar (Kendall, 2003).

A.2. Data Flow Diagram

DFD level 0 adalah langkah selanjutnya setelah Context Diagram. Pada

langkah ini, digambarkan proses-proses yang terjadi dalam sistem informasi. Setelah

selesai maka akan di decompose menjadi DFD Level 1 yangg merupakan penjelasan

STIKOM

(22)

19

dari DFD level 0. Pada proses ini dijelaskan proses apa saja yang dilakukan pada setiap

proses yang terdapat di DFD level 0 (Kendall, 2003).

B. Desain Data

Desain data adalah aktivitas terpenting dalam pembuatan rekayasa

perangkat lunak. Bagian desain data terdiri dari ER-Model dan Normalisasi.

B.1. ER-Model

ER-Model adalah model data konseptual tingkat tinggi untuk perancangan

basis data. Model data konseptual adalah himpunan konsep yang mendeskripsikan

struktur basis data, transaksi pengambilan dan pembaruan basis data.

Konsep paling dasar di ER-Model adalah entitas, relasi dan atribut.

Komponen-komponen utama model ER adalah :

1. Entitas (entity) yang dipakai untuk memodelkan objek-objek yang berada

diperusahaan/lingkungan.

2. Relasi (relationship) yang dipakai untuk memodelkan koneksi/hubungan di

antara entitas-entitas.

3. Atribut yang dipakai untuk memodelkan properti yang dimiliki oleh entitas dan

relasi.

4. Batasan yang terdiri dari batasan integritas serta ketentuan validasi.

Entitas merupakan individu yang mewakili sesuatu yang nyata

(eksistensinya) dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain. Sebuah kursi yang kita

duduki, seseorang yang menjadi pegawai di sebuah perusahaan dan sebuah mobil

yang melintas di depan kita adalah entitas.

STIKOM

(23)

20

Sekelompok entitas yang sejenis dan berada dalam lingkup yang sama

membentuk sebuah himpunan entitas (entity sets). Sederhananya, entitas menunjuk

pada individualitas suatu objek, sedang himpunan entitas menunjuk pada rumpun

(family) dari individu tersebut.

Seorang pasien, misalnya akan dimasukkan dalam himpunan entitas

pasien. Sedang seorang dokter akan ditempatkan dalam himpunan entitas

dokter.Dalam berbagai pembahasan/literatur, penyebutan himpunan entitas (yang

kurang praktis) ini seringkali digantikan dengan sebutan entitas saja.

Karena itu sering ditemui, penggunaan istilah entitas (entity) di sebuah literatur

sebenarnya menunjuk pada himpunan entitas (Komputer, 2013).

B.2. Normalisasi

Normalisasi merupakan teknik analisis data yang mengorganisasikan

atribut-atribut data dengan cara mengelompokkan sehingga terbentuk entitas yang

non-redundant, stabil, dan fleksibel. Normalisasi dilakukan sebagai uji coba pada

suatu tabel secara berkelanjutan untuk menentukan apakah tabel itu sudah baik,

yaitu dapat dilakukan proses insert, update, delete, dan modifikasi pada satu atau

beberapa atribut tanpa mempengaruhi integritas data dalam relasi tersebut.

Pada proses normalisasi terhadap tabel pada database dapat dilakukan

dengan tiga tahap normalisasi antara lain:

1. Bentuk Tidak Normal

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan

mengikuti format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi.

Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan saat menginput.

STIKOM

(24)

21

2. Bentuk Normal Pertama (1NF)

Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa group elemen yang berulang

agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi di antara setiap baris pada

suatu tabel, dan setiap atribut harus mempunyai nilai data yang atomik (bersifat

atomic-value). Atom adalah zat terkecil yang masih memiliki sifat induknya,

bila terpecah lagi maka ia tidak memiliki sifat induknya.

Syarat normal ke satu (1NF) antara lain:

a. Setiap data dibentuk dalam flat-file, data dibentuk dalam satu record demi

satu record nilai dari atribut berupa “atomic value”.

b. Tidak ada seperangkat atribut yang berulang atau bernilai ganda.

c. Telah ditentukannya primary key untuk tabel / relasi tersebut.

d. Setiap atribut hanya memiliki satu pengertian.

3. Bentuk Normal Kedua (2NF)

Bentuk normal kedua didasari atas konsep full functional dependency

(ketergantungan fungsional sepenuhnya) yang dapat didefinisikan sebagai

berikut. Jika A adalah atribut dari suatu relasi, B dikatakan full functional

dependency (memiliki ketergantungan fungsional) terhadap A, tetapi tidak

secara tepat memiliki ketergantungan fungsional dari subset (himpunan

bagian) A.

Syarat normal kedua (2NF) sebagai berikut:

e. Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu.

f. Atribut bukan kunci (non-key) harus memiliki ketergantungan

fungsional sepenuhnya (fully functional dependency) pada kunci utama

atau primary key.

STIKOM

(25)

22

4. Bentuk Normal Ketiga (3NF)

Walaupun relasi 2NF memiliki redudansi yang lebih sedikit dari pada relasi

1NF, namun relasi tersebut masih mungkin mengalami kendala bila terjadi

anomali peremajaan (update) terhadap relasi tersebut. Jika kita hanya

mengupdate satu baris saja, sementara baris yang lainnya tidak, maka data

didalam database tersebut menjadi tidak konsisten atau tidak teratur.

Anomaliterhadap update ini disebabkan oleh suatu ketergantungan transitif

(transitive dependency). Kita harus menghilangkan ketergantungan tersebut

dengan melakukan normalisasi ketiga (3NF).

Syarat normal ketiga (3NF) adalah sebagai berikut:

g. Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kedua.

h. Atribute bukan kunci (non-key) harus tidak memiliki ketergantungan

transitif, dengan kata lain suatu atribut bukan kunci (non-key) tidak boleh

memiliki ketergantungan fungsional (functional dependency) terhadap

atribut bukan kunci lainnya, seluruh atribut bukan kunci pada suatu relasi

hanya memiliki ketergantungan fungsional terhadap primary key di relasi

itu saja (Jwyner, 2013).

C. Desain Antar Muka C.1. Perangkat Keras

Perangkat keras komputer atau hardware adalah perangkat pada komputer

yang berbentuk fisik (dapat disentuh). Perangkat komputer sendiri dibedakan

menjadi dua yaitu perangkat keras dan perangkat lunak istilah asingnya yaitu

hardware (perangkat keras) dan software (Perangkat lunak). Hardware sendiri

STIKOM

(26)

23

berfungsi dengan baik dikarenakan adanya software sebagai sistem yang

menjalankanya.

Agar proses pembelajaran mengenai komputer lebih terarah adapun

pengelompokan hardware agar lebih mudah sesuai dengan fungsinya pada

komputer. Berikut ini pengelompokan perangkat keras komputer :

1. Input Device: Perangkat input / masukan

2. Process Device: Perangkat yang menjalankan proses sistem computer

3. Output Device: Perangkat output / keluaran, menghubungkan sistem keluar

4. Storage Device: Perangkat untuk menyimpan

5. (Affandi, 2013)

C.2. Perangkat Lunak

Software adalah perangkat lunak. Karena disebut juga sebagai perangkat

lunak, maka sifatnya pun berbeda dengan hardware atau perangkat keras, jika

perangkat keras adalah komponen yang nyata yang dapat diliat dan disentuh oleh

secara langsung manusia, maka software atau Perangkat lunak tidak dapat disentuh

dan dilihat secara fisik, software memang tidak tampak secara fisik dan tidak

berwujud benda namun bisa untuk dioperasikan.

Pengertian perangkat lunak komputer adalah sekumpulan data elektronik

yang disimpan dan diatur oleh komputer, data elektronik yang disimpan oleh

komputer itu dapat berupa program atau instruksi yang akan menjalankan suatu

perintah. Melalui perangkat lunak inilah suatu komputer dapat menjalankan suatu

perintah. (Vicky, 2013)

STIKOM

(27)

24

C.3. Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas beberapa

komputer yang didesain sedemikian rupa sebagaimana tujuan utamanya yakni

untuk dapat berbagi sumber daya (CPU, pzrinter), berkomunikasi (pesan instan,

surel), dan dapat mengakses informasi (situs web). Sementara menurut

pembagiannya, jaringan komputer dapat dibedakan menjadi dua jenis, yakni

jaringan terdistribusi dan jaringan tersentralisasi.

Manfaat jaringan komputer:

1. Menjadikan sistem komputer menjadi lebih mudah dioperasikan dan fleksibel

2. Banyak aplikasi pendukung yang dapat dijalankan di berbagai macam jenis

komputer

3. Tidak menjadikan ketergantungan terhadap satu jenis komputer (sehingga jenis

komputer lain bisa dikoordinasikan secara bersamaan)

4. Reabilitas tinggi dan dapat membagi sumber daya

5. Memperluas pendayagunaan sistem operasi

6. Memperluas kemudahan berkomunikasi

7. Memudahkan kecepatan mengakses informasi

8. (Prastya, 2013)

9.

D. Desain Fisik

D.1. Physical Data Model

Physical data model merupakan model yang menggunakan sejumlah tabel

untuk menggambarkan data serta hubungan antara data-data tersebut. Setiap tabel

mempunyai sejumlah kolom di mana setiap kolom memiliki nama yang unik.

STIKOM

(28)

25

Sebuah physical data model adalah representasi dari desain data yang

memperhitungkan fasilitas dan kendala sistem database yang diberikan manajemen.

Dalam siklus hidup proyek itu biasanya berasal dari model data logis, meskipun

mungkin reverse-engineered dari implementasi database yang diberikan. Sebuah

physical data model lengkap akan mencakup semua artefak database yang

diperlukan untuk membuat hubungan antara tabel atau mencapai tujuan kinerja

seperti indeks, definisi kendala, menghubungkan tabel, tabel dipartisi atau cluster.

Physical data model biasanya dapat digunakan untuk menghitung perkiraan

penyimpanan dan mungkin termasuk rincian alokasi penyimpanan khusus untuk

sistem basis data tertentu.

Saat ini, ada enam basis data utama dalam pasar bisnis, Oracle, Postgres,

SQL Server, Sybase, DB2 dan MySQL. Ada banyak sistem RDBMS besar lainnya

di luar sana, tetapi ini cenderung baik untuk menjadi warisan database atau

digunakan dalam akademis seperti universitas atau kolese pendidikan lanjutan.

Sebuah physical data model pada setiap pelaksanaan akan secara signifikan

berbeda, paling tidak karena kebutuhan OS yang mendasari yang duduk di bawah

mereka. Contohnya SQLServer yang hanya berjalan pada sistem operasi Microsoft

Windows, sedangkan Oracle dan MySQL dapat berjalan di Solaris, Linux dan

sistem operasi berbasis UNIX serta Windows. Ini berarti bahwa persyaratan disk,

persyaratan keamanan dan banyak aspek lain dari physicaldatamodel akan

dipengaruhi sepenuhnya oleh RDBMS yang database administrator (atau

organisasi mereka) memilih untuk menggunakan. (Alamsyah, 2013)

STIKOM

(29)

26

D.2. Kamus Data

Kamus data atau data dictionary atau dsebut juga dengan istilah systems

data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan

informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data analis

sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem secara lengkap. Kamus

data digunakan untuk merancang input, laporan-laporan dan database, Kamus data

dibuat berdasarkan arus data yang ada di DAD.

Kamus data harus memuat hal-hal berikut (Florentina, 2013), diantaranya:

1. Nama Arus Data

Karena kamus data dibuat berdasarkan arus data yang mengalir di DAD, maka

nama arus data juga harus dicatat di kamus data.

2. Alias

Alias atau nama lain dari data dapt dituliskan bila nama lain ini ada. Alias perlu

ditulis karena data yang sama mempuyai nama berbeda untuk orang atau

departemen satu dengan lainnya.

3. Bentuk Data

Bentuk dari data yang mengalir dapat berupa:

i. dokumen dasar atau formulir

j. dokumen hasil cetakan komputer

k. laporan tercetak

l. tampilan layar monitor

m. variabel

n. parameter

o. field

STIKOM

(30)

27

4. Arus Data

Arus data menunjukkan darimana data mengalir dan kemana data akan menuju.

Keterangan arus data ini perlu dicatat di kamus data supaya memudahkan

mencari arus data ini di DAD.

5. Penjelasan

Bagian penjelasan dapat diisi dengan keterangan tentang arus data tersebut.

6. Periode

Periode ini menunjukkan kapan terjadinya arus data ini. Periode perlu dicatat

di kamus data karena dapat digunakan untuk mengidentifikasikan kapan input

data harus dimasukkan ke sistem, kapan di proses dan kapan laporan harus

dihasilkan.

7. Volume

Volume yang perlu dicatat dalam kamus data adalah tentang volume rata-rata

dan volume puncak dari arus data. Volume ini digunakan untuk

mengidentifikasikan besarnya simpanan luar yang akan digunakan, kapasitas

dan jumlah dari alat input, alat pemroses, dan alat output.

8. Struktur Data

Stuktur data menunjukkan arus data yang dicatat di kamus data terdiri dari

item-item data apa saja.

3.4.3 Pengujian

Pengujian perangkat lunak adalah elemen kritis dari jaminan kualitas

perangkat lunak dan merepresentasikan spesifikasi, desain dan pengkodean.

Meningkatnya visibilitas (kemampuan) perangkat lunak sebagai suatu elemen

STIKOM

(31)

28

sistem dan “biaya” yang muncul akibat kegagalan perangkat lunak, memotivasi

dilakukannya perencanaan yang baik melalui pengujian yang teliti. Pada dasarnya,

pengujian merupakan satu langkah dalam proses rekayasa perangkat lunak yang

dapat dianggap sebagai hal yang merusak daripada membangun.

A. Black Box Testing

Test case ini bertujuan untuk menunjukkan fungsi perangkat lunak tentang

cara beroperasinya, apakah pemasukan data keluaran telah berjalan sebagaimana

yang diharapkan dan apakah informasi yang disimpan secara eksternal selalu dijaga

kemutakhirannya.

Teknik pengujian black-box berfokus pada domain informasi dari

perangkat lunak, dengan melakukan test case dengan menpartisi domain input dari

suatu program dengan cara yang memberikan cakupan pengujian yang mendalam.

Metode pengujian graph-based mengeksplorasi hubungan antara dan

tingkah laku objek-objek program. Partisi ekivalensi membagi domain input ke

dalam kelas data yang mungkin untuk melakukan fungsi perangkat lunak tertentu.

Analisis nilai batas memeriksaa kemampuan program untuk menangani data pada

batas yang dapat diterima.

Metode pengujian yang terspesialisasi meliputi sejumlah luas kemampuan

perangkat lunak dan area aplikasi. Antar muka pengguna, arsitektur client/server,

dokumentasi dan fasilitas help dan sistem real time masing-masing membutuhkan

pedoman dan tehnik khusus untuk pengujian perangkat lunak (Alfiyanto, 2013).

STIKOM

(32)

29

BAB IV

DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

1.

4.1Analisis

Menganalisa sistem merupakan langkah awal dalam membuat sistem baru.

Langkah pertama adalah melakukan wawancara dan pengamatan, dalam hal ini

sistem informasi penggajian pada Labkom STIKOM SURABAYA. Wawancara

dilakukan terhadap bagian-bagian yang berkaitan langsung dengan proses

yaituKepala Bagian Labkom yang dalam hal ini dijabat oleh Ayuningtyas, S.Kom.,

M.MT. Pengamatan dilakukan dengan cara observasi langsung ke lapangan untuk

melihat proses yang ada.Dengan mengetahui proses yang ada diharapkan dapat

membangun sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan bisnis. Hasil dari

wawancara dan pengamatan yang dilakukan adalah selama ini proses yang

dilakukan oleh Labkom masih manual. Dari permasalahan yang ada penganalisa

manawarkan sebuah sistem yaitu Aplikasi Pencatatan Kegiatan.

4.1.1 User Requirement

A. Fungsi Pencatatan Kegiatan

Deskripsi : Fungsi ini digunakan oleh karyawan Labkom untuk mencatat

kegiatan yang akan diselenggarakan di Labkom.

Aktor : Karyawan Labkom

Input : Data kegiatan yang akan diselenggarakan dan proposal.

Proses :

1. Pencatatan kegiatan

2. Mengunggah proposal

STIKOM

(33)

30

Output : Berkas/arsip kegiatan

Peraturan :

1. Pendaftaran kegiatan hanya diperbolehkan untuk karyawan Labkom.

2. Wajib mengunggahproposal kegiatan untuk Unit Kegiatan Penalaran (UKP)

dibawah bimbingan karyawan labkom.

3. Pendaftaran kegiatan paling lambat 1 minggu sebelum kegiatan dimulai.

4.1.2 Software Requirement A. Fungsi Pencatatan Kegiatan

Deskrip : Fungsi ini digunakan oleh karyawan Labkom untuk mencatat

dan melihat segala data kegiatan yang akan berlangsung di

Labkom STIKOM Surabaya.

Pemicu : (tidak ada)

Awal : (tidak ada)

Alur komputerisasi (computerized-system-flow):

1. Aktor membuka aplikasi pencatatan kegiatan

2. Aktor memasukkan data pribadi sebagai identitas.

a. Aplikasi mengecek apakah aktor merupakan karyawan Labkomatau tidak.

b. Aplikasi mengambil data kegiatan.

c. Aplikasi menampilkan data kegiatan.

3. Aktor memasukkan data kegiatan.

4. Aktor mengklik tombol simpan.

d. Aplikasi membuat nomor kegiatan.

e. Aplikasi menyimpan data kegiatan.

Akhir : Data pencatatan kegiatan tersimpan

STIKOM

(34)

31

Non-Fungsional : Berkas/arsip kegiatan

Peraturan :

5. Data kegiatan meliputi: nama, tanggal dan jam kegiatan.

6. Yang boleh memasukkan data kegiatan adalah karyawan labkom.

7. Yang bisa diunggah hanya file ber-ekstensi .PDF

8. Format nomor kegiatan : prefix-tahun-no.urut.

4.2 Perancangan Sistem

Perancangan sistem dimaksudkan untuk membantu menyelesaikan

masalah pada sistem yang sedang berjalan saat ini sehingga dapat menjadi lebih

baik dengan adanya sistem terkomputerisasi. Dalam merancang sistem yang baik,

harus melalui tahap-tahap perancangan sistem. Tahap-tahap perancangan sistem

meliputi:

1. Pembentukan DFD (Contex Diagram dan DFD level 0)

2. Pembentukan ER-Model

3. Pembentukan SQL-Table

4. Normalisasi data

4.2.2 Desain Proses

A. Context Diagram

Context Diagram dari proses pencatatan kegiatan secara umum yang terjadi

pada Labkom ini melibatkan dua entitas yaitu: DBA dan Karyawan Labkom.

STIKOM

(35)

32

Gambar 1.1 Context Diagram Pencatatan Kegiatan

Dalam Gambar 1.1 Context Diagram Pencatatan Kegiatan dapat dilihat

sistem mengambil id karyawan dari database administrator (DBA) yang digunakan

sebagai karyawan untuk melakukan login dan selanjutnya karyawan dapat

memasukkan data kegiatan ke sistem dan sistem memberitahukan bahwa data

kegiatan telah tersimpan

STIKOM

(36)

33

B. DFD Level 0

Berikut ini gambaran DFD level 0 dari aplikasi Pencatatan Kegiatan.

Gambar 1.2 DFD Level 0 Pencatatan Kegiatan

Dalam Gambar 1.2 DFD Level 0 Pencatatan Kegiatan terdapat

proses pengecekan data karyawan yang diambil dari DBA. Apabila data ada maka

aplikasi akan menampilkan data kegiatan. Setelah data tampil, maka karyawan

dapat memasukkan data kegiatan baru dan disimpan di table kegiatan.

STIKOM

(37)

34

4.2.3 Desain Data

A. ER-Model

Berikut ini gambaran ER-Model dari Aplikasi Pencatatan Kegiatan.

Gambar 1.3 ER-Model Pencatatan Kegiatan

Error! Reference source not found. merupakan gambaran konsep desain

data yang akan digunakan sebagai tabel dalam aplikasi pencatatan kegiatan. Ada

sebuah tabel dalam ER-Model tersebut yaitu “Kegiatan”.

B. SQL-Table

Berikut adalah SQL-Table dari aplikasi Pencatatan Kegiatan

Tabel 4.1 SQL Tabel Pencatatan Kegiatan

Atribut Keterangan

ID_KEGIATAN Primary Key

NAMA_KEGIATAN TANGGAL_MULAI TANGGAL_SELESAI JAM_MULAI

JAM_SELESAI NAMA_PROPOSAL UPLOAD_PROPOSAL

STIKOM

(38)

35

Dari tabel 4.1 terdapat primary key pada kolom ID_KEGIATAN dan

terdapat kolom NAMA_KARYAWAN, TANGGAL_MULAI, TANGGAL

SELESAI, JAM_MULAI, JAM_SELESAI, NAMA_PROPOSAL serta

UPLOAD_PROPOSAL.

C. Normalisasi

Normalisasi dari aplikasi pencatatan kegiatan adalah sebagai berikut :

1NF :

Tabel“Kegiatan”

Tabel 4.2 Normalisasi Tabel “Kegiatan”

Atribut Keterangan

ID_KEGIATAN KGT-13-001

NAMA_KEGIATAN Seminar VB

TANGGAL_MULAI 20/10/2013

TANGGAL_SELESAI 20/10/2013

JAM_MULAI 10:00

JAM_SELESAI 13:00

NAMA_PROPOSAL Seminar VB

UPLOAD_PROPOSAL (HUGEBLOB)

Pada tabel jenis ini terlihat tidak ada sekelompok data atau atribut yang sama atau

berulang. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa tabel jenis ini sudah memenuhi

bentuk normal yang pertama (1NF).

STIKOM

(39)

36

[image:39.595.47.552.160.743.2]

2NF :

Tabel “Kegiatan

Pada tabel ini terlihat bahwa tidak ada atribut yang bukan PK bergantung pada

atribut PK lain (transitif dependency). Dengan demikian bentuk tabel ini telah

sesuai dengan normalisasi yang kedua (2-NF).

4.2.4 Desain Antar Muka A. Perangkat Keras

Perangkat keras yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi adalah komputer

dengan spesifikasi sebagai berikut:

1. Prosessor Intel Core 2 Duo minimal 2.00 Ghz

2. Memory minimal 1.00 Gb

3. Harddisk minimal 40 Gb

B. Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi adalah sebagai

berikut:

1. Oracle 10g

2. ASP.NET

3. Windows 7 Professional

STIKOM

(40)

37

4.2.5 Desain Fisik

A. Desain Input Output (I/O) A.1. Login Pengguna

Desain halaman Input Kegiatan akan di gambarkan seperti dalam Gambar 4.4 .

Desain ini digunakan sebagai pintu masuk ke aplikasi pencatatan kegiatan,

pengguna harus memasukkan Nomor Induk Karyawan (NIK) dan password yang

dimilikinya.

Masuk

NIK :

Password :

Login

Gambar 1.4 Desain Halaman Login

PICTURE

Simpan

-Tanggal-Browse

Kode : Nama Kegiatan : Tanggal Mulai : Tanggal Selesai : Jam Mulai : Jam Selesai : Nama Proposal : Upload Proposal :

[image:40.595.39.541.172.712.2]

-Tanggal-Kembali

Gambar 1.5 Input Data Kegiatan

STIKOM

(41)

38

A.2. Input Kegiatan

Desain halaman Input Kegiatan akan di gambarkan seperti dalam Gambar 4.5 .

Desain ini digunakan untuk memasukkan data kegiatan dan mengunggah proposal,

di dalam halaman ini terdapat textbox Kode yang diatur secara otomatis, kemudian

Nama Kegiatan, Jam Mulai, Jam Selesai dan Nama Proposal. Disamping itu juga

terdapat tanggal masuk dan tanggal keluar untuk memilih tanggal. Untuk pengisian

tanggal, tidak perlu menulis ulang tanggal, bulan dan tahun tetapi langsung memilih

dan mengklik tanggal bulan dan tahun yang diinginkan. Tombol “Browse” untuk

mencari fail proposal yang akan diunggah kemudian tombol “Simpan” untuk

menyimpan seluruh data kegiatan dan proposal. Tombol “Kembali” untuk kembali

ke menu utama.

A.3. Menu Utama

Desain halaman menu utama ini, akan di gambarkan seperti dalam Gambar 1.6

Halaman Utama.

PICTURE

Keluar

Tambah Kegiatan

-Tanggal-Menu

Kegiatan Hari Ini

Sunday 10/01/2013

Tampil

[image:41.595.41.540.165.706.2]

Grid View Kegiatan Berdasarkan Hari Sekarang

Gambar 1.6 Halaman Utama

STIKOM

(42)

39

Desain ini digunakan untuk menampilkan detail kegiatan hari ini, di

dalam halaman ini terdapat keterangan tentang nama kegiatan, tanggal mulai,

tanggal selesai, jam mulai, jam selesai. Disamping itu juga terdapat tombol

Tambah Kegiatan” untuk memindahkan ke halaman Masukkan Data Kegiatan,

tombol “Keluar” untuk keluar dari aplikasi, dan tombol “Tampil” untuk memilih

tanggal yang diinginkan pada isian yang telah disediakan.

B. Implementasi Input Output B.1. Form Login Pengguna

Implementasi Form Login Pengguna pada aplikasi Pencatatan Kegiatan

digambarkan pada Error! Reference source not found..

Gambar 1.7 Form Login Pengguna

Form Login Pengguna ini adalah salah satu pengaman ketika akan akan masuk

kedalam aplikasi, pengguna memasukkan NIK dan password.

STIKOM

(43)

40

B.2. Form Halaman Menu Utama

Implementasi Form Halaman Utama pada aplikasi Pencatatan Kegiatan

digambarkan pada Gambar 1.8 Form Menu Utama. Form halaman utama, didalam

terdapat beberapa sub menu seperti, tambahkan kegiatan, search tanggal kegiatan,

grid view dan keluar.

[image:43.595.50.554.176.690.2]

Gambar 1.8 Form Menu Utama

Gambar 1.9 Form Input Data Kegiatan

STIKOM

(44)

41

B.3. Form Input Data Kegiatan

Implementasi Form Input Data Kegiatan pada aplikasi Pencatatan Kegiatan

digambarkan pada Error! Reference source not found.. Form Input Data Kegiatan

ini berfungsi untuk memasukkan data kegiatan serta proposal yang akan di upload.

B.4. Form Detil Data Kegiatan

Implementasi Form Detail Data Kegiatan pada aplikasi Pencatatan Kegiatan

digambarkan pada Gambar 1.10 Detil Data Kegiatan.

Gambar 1.10 Detil Data Kegiatan

Form Detail Data Kegiatan ini berfungsi untuk menampilkan semua data

kegiatanyang pernah dimasukkan.

STIKOM

(45)

42

B.5. Laporan Kegiatan

[image:45.595.112.554.176.443.2]

Laporan Rekap Kegiatan pada aplikasi Pencatatan Kegiatan digambarkan pada

Gambar 1.11 Laporan Data Kegiatan.

Gambar 1.11 Laporan Data Kegiatan

Laporan kegiatan akanmenampilkan seluruh data kegiatan beserta kode kegiatan.

C. Physical Data Model (PDM)

Berikut ini gambaran PDM dari aplikasi Pencatatan Kegiatan.

Gambar 1.12 PDM Pencatatan Kegiatan

Kegiatan ID_KEGIATAN

NAMA_KEGIATAN TANGGAL_MULAI TANGGAL_SELESAI JAM_MULAI JAM_SELESAI NAMA_PROPOSAL UPLOAD_PROPOSAL

varchar(20) varchar(50) date date time time varchar(50) binary(50)

<pk>

STIKOM

(46)
[image:46.595.58.545.134.638.2]

43

Gambar 1.12 PDM Pencatatan Kegiatan merupakan gambaran desain data

yang akan digunakan pada aplikasi Pencatatan Kegiatan dengan atribut

ID_KEGIATAN (Primary Key), NAMA_KEGIATAN, TANGGAL_MULAI,

TANGGAL_SELESAI, JAM_MULAI, JAM_SELESAI, NAMA_PROPOSAL,

UPLOAD_PROPOSAL.

D. Kamus Data D.1. Tabel Kegiatan

Fungsi : Untuk menyimpan data Kegiatan pada Labkom STIKOM.

Primary key : ID_KEGIATAN

Foreign key : -

Tabel 4.3 Struktur Tabel Kegiatan

Field Tipe Panjang Keterangan

ID_KEGIATAN varchar 20 Primary Key

NAMA_KEGIATAN varchar 50

TANGGAL_MULAI datetime

TANGGAL_SELESAI datetime

JAM_MULAI varchar 10

JAM_SELESAI varchar 10

NAMA_PROPOSAL varchar 50

UPLOAD_PROPOSAL binary

4.3 Pengujian

Proses pengujian sistem menggunakan Black Box Testing dimana aplikasi

diuji dengan melakukan berbagai percobaan untuk membuktikan apakah aplikasi

yang telah dibuat sudah sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Berikut ini adalah

tabel hasil testing yang dilakukan pada aplikasi.

STIKOM

(47)
[image:47.595.82.552.113.757.2]

44

Tabel 4.4 Hasil Testing Aplikasi Pencatatan Kegiatan

No Tujuan Input Hasil yang

diharapkan

Output Sistem

1 Mengecek validasi

proses login jika menggunakan NIK dan Password yang salah

NIK : aaaaa (acak) Password : 12345 (acak) Gagal masuk kedalam sistem Gagal masuk kedalam sistem dengan pesan “maaf data yang anda masukan tidak benar”

2 Mengecek validasi

proses login jika menggunakan Username dan Password yang benar

Username : 060603 (username yg valid) Password : 1111 (Password yg valid) Berhasil masuk dalam sistem Berhasil masuk ke dalam sistem informasi dan masuk ke halaman utama

3 Mengecek tampilan

data kegiatan dengan menginputkan data yang salah Tanggal : 03/09/2011 (tidak ada) Data kegiatan tidak bisa ditampilkan. Data kegiatan tidak tampil.

4 Mengecek tampilan

(48)

46

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.

5.1Kesimpulan

Berdasarkan pengujian tentang Aplikasi Pencatatan Kegiatan,dapat ditarik

beberapa kesimpulan antara lain:

1. Aplikasi Pencatatan Kegiatan dapat membantu karyawan labkom dalam

memasukkan data-data kegiatan yang akan dilaksanakan.

2. Aplikasi ini dapat memberitahukan laporan kepada karyawan ataupun kepala

bagian Labkom, jadwal kegiatan dalam waktu per-hari, minggu maupun bulan.

5.2 Saran

Pengembangan aplikasi selanjutnya dapat berupa:

1. Pembentukan sistem persetujuan kegiatan dengan fitur review proposal yang

telah diunggah.

2. Pencarian kata atau kalimat spesifik dalam proposal untuk mendukung analisis

kegiatan yang terjadi di Labkom.

STIKOM

(49)

47

DAFTAR PUSTAKA

1. Bibliography

Affandi, A. (2013, 11 18). Portal Mint. Retrieved from Perangkat Keras

Komputer: http://www.mint.web.id/

Alamsyah. (2013, 11 18). Informatika. Retrieved from Physical Data Model:

http://alamsyah-informatika.blogspot.com/

Alfiyanto, B. (2013, 11 18). Pengujian Perangkat Lunak. Retrieved from

Pengujian Perangkat Lunak: http://bagusalfiyanto.blogspot.com/

Florentina, Y. (2013, 11 18). YuLiika'z Blog. Retrieved from Kamus Data (Data

Dictionary): http://yulika-florentina.blogspot.com/

Goldblatt, J. (2013, 11 15). Manajemen Event. Retrieved from Komuni Kata:

http://syafridanf.wordpress.com/

Jogiyanto. (2000). Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.

Jwyner. (2013, 11 19). Jwyner. Retrieved from Pengertian Normalisasi Database

dan Contohnya: http://jewyner.wordpress.com/

Kendall. (2003). Analisa dan Perancangan Sistem Jilid 1. Jakarta: Prenhallindo.

Komputer, G. (2013, 11 19). Global Komputer. Retrieved from Entity Relational

Diagram: http://www.globalkomputer.com/home

Mahendra, A. (2013, 11 19). Transaction Processing System. Retrieved from

TPS: http://yandi-sage.blogspot.com/

Melengo. (2013, 11 19). System Development Life Cycle. Retrieved from System

Development Life Cycle: http://melengo.wordpress.com/

Prastya, I. A. (2013, 11 18). Ebook Panduan Service Komputer dan Laptop

Lengkap. Retrieved from Pengertian Jaringan Komputer dan Manfaatnya:

http://ebookservicekomputer.blogspot.com/

STIKOM

(50)

48

Susilo, T. H. (2010). Informasi sebagai Pendukung Keputusan. Surabaya:

Cendekia Muda.

Turban, M. &. (1999). Information Technology of Management Making

Connection for Strategies Advantages. New York: John Wiley & Sons.

Vicky. (2013, 11 18). Belajar Komputer MU. Retrieved from Pengertian

Software: http://belajar-komputer-mu.com/

STIKOM

Gambar

Tabel “Kegiatan”
Gambar 1.5 Input Data Kegiatan
Gambar 1.6 Halaman Utama
Gambar 1.9 Form Input Data Kegiatan
+4

Referensi

Dokumen terkait

Pilihlah jawaban di bawah ini dengan jujur sesuai dengan keadaan yang kamu alami dan rasakan, gunadiperoleh keterangan yang sesuai dan benar1. Kejujuran dalam menjawab

Rendahnya hubungan antara asupan protein nabati dengan kadar asam urat juga dapat disebabkan karena perubahan jumlah purin yang terdapat dalam bahan makanan..

Pemfigoid bulosa merupakan penyakit autoimun kronis, ditandai dengan lepuh subepidermis, sering terjadi. pada usia

Tugas akhir ini mengajukan desain baru terhadap rumah sakit yang memberikan fasilitas pengobatan konvensional dan komplementer, sehingga pasien memiliki kebebasan

Secara teoritis penelitian ini bermanfaat sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar dan motivasi siswa dalam pembelajaran biologi melalui

untuk melayani pelanggan dengan nomor antrian berikutnya, server yang harus?. melaksanakan tugas sekundernya, ataupun server yang harus

Pengaturan duty cycle untuk koil 1 di periode ke-1 sampai dengan ke-24, tegangan yang harus diberikan adalah 263,2 V dan menghasilkan kurva tegangan seperti yang ditunjukkan

Saklar adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk menyambung atau pemutus aliran listrik.Selain untuk jaringan listrik arus kuat, saklar berbentuk kecil juga dipakai