PENGARUH KARAKTERISTIK KONSUMEN TERHADAP
PRODUK TABUNGAN BANK BNI CABANG SYARIAH BUMI
SERPONG DAMAI
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Oleh:
ILYAS ARJUNANTA S.J.
NIM. 207046100197
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin, tiada untaian kata yang paling indah selain
ucapan syukur kepada Allah SWT sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Pengaruh Karakteristik Konsumen Terhadap Produk Tabungan Bank
Syariah Cabang Bumi Serpong Damai.” Skripsi ini disusun untuk menyelesaikan
studi jenjang strata 1 (S1) di Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatulah Jakarta.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis tidak akan berhasil dan mampu
menyelesaikan keseluruhan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
dengan segala kerendahan dan ketulusan hati penulis mengucapkan banyak terima
kasih kepada:
1. Bapak.Prof.Dr.H.M.Amin Suma, S.H., M.A., MM. Dekan Fakultas Syariah
dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sekaligus pembimbing skripsi
yang telah banyak memberikan motivasi, saran, dan masukan yang sangat
bermanfaat bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi.
2. Ketua Program Studi Muamalat Ibu Dr.Euis Amalia, M.Ag., Sekretaris
Program Studi Muamalat Bapak Mu’min Roup, S.Ag.,M.A., dan Koordinator
3. Seluruh staf Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta serta seluruh staf Perpustakaan Utama UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, yang telah membantu menyediakan fasilitas
perpustakaan.
4. Bank BNI Cabang Syariah Bumi Serpong Damai yang telah bersedia
memberikan ijin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.
5. Bapak Dadeng yang telah membimbing penulis selama masa penelitian di
BNI Cabang Syariah Bumi Serpong Damai.
6. Mba Hesti dan seluruh staff Bank BNI Cabang Syariah Bumi Serpong Damai
yang telah banyak membantu penulis dalam melakukan penelitian.
7. Ibu Mulya untuk bimbingan olah datanya kepada penulis.
8. Semua Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah yang telah memberikan banyak ilmu yang bermanfaat kepada
penulis. Jasa-jasa Bapak dan Ibu sangatlah berarti sebagai bekal penulis kelak
di kemudian hari.
9. Salam ta’zim dan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada ayahanda
dan ibunda tersayang atas segala jasa yang telah kalian berikan kepada
penulis. Doa dan perjuangan kalian sangatlah berarti bagi penulis. Semoga
kalian selalu berada dalam lindungan Allah SWT.
10.Adik-adiku tersayang, Pradipta Arjunanta dan Abdan Ihsan Arjunanta.
Senyum dan canda tawa kalian selama ini menjadi penyemangat yang luar
11.Teman-temanku seperjuangan angkatan 2007 (ical, ian, nahla, kodrat, rido,
dwi, bili, aul, farhan, uci, nita, nisa, dkk lainnya yang tak dapat disebutkan
satu persatu) terima kasih atas dukungan kalian. Semoga kebersamaan dan
ukhhuwah kita selalu abadi sepanjang masa.
12.Semua pihak yang tak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu penulis dalam penyusunan skripsi.
Penulis hanya mampu mendoakan, semoga apa yang telah kalian berikan
dibalas dengan balasan yang berlipat dari Allah SWT. Jazakumullah Khairan
Katsiran.
Pada akhirnya penulis menyadari apa yang penulis tuangkan dalam skripsi ini
masih jauh dari kesempurnan. Oleh karena itu, saran dan masukan dari berbagai
pihak sangatlah berarti demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga apa yang ada dalam
skripsi ini dapat membawa manfaat bagi penulis khususnya dan semua pihak
umumnya.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
LEMBAR PERNYATAAN ... iii
LEMBAR PENGESAHAN ... iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah ... 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 5
D. Metode Peneliltian ... 6
E. Review Studi Terdahulu ... 14
F. Sistematika Penulisan ... 16
BAB II LANDASAN TEORI TENTANG BANK SYARIAH, PEMASARAN, PERILAKU KONSUMEN, DAN PRODUK A. Bank Syariah ... 18
B. Pemasaran ... 21
C. Pemasaran Menurut Pandangan Islam ... 23
D. Perilaku Konsumen ... 24
E. Perilaku Konsumen Menurut Pandangan Islam ... 29
BAB III GAMBARAN UMUM PT. BANK BNI CABANG SYARIAH BUMI SERPONG DAMAI
A. Sejarah ... 33
B. Visi dan Misi ... 34
C. Jenis Produk Tabungan ... 35
D. Jenis Pelayanan... 39
E. Jenis Fasilitas ... 40
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 42
B. Pengujian Kualitas Data ... 44
C. Pembahasan Hasil Analisis Data ... 47
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 65
B. Saran dan Masukan ... 65
DAFTAR PUSTAKA ... 68
DAFTAR TABEL
Tabel IV.1 : Jenis Kelamin Responden ... 42
Tabel IV.2 : Tingkat Pendidikan Akhir Responden ... 43
Tabel IV.3 : Profesi Responden ... 44
Tabel IV.4 : Hasil Uji Validitas ... 45
Tabel IV.5 : Hasil Uji Reliabilitas... 47
Tabel IV.6 : Hasil olah data SPSS Uji Chi Square ... 47
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat Ijin Penelitian ... 70
Lampiran 2 : Surat Keterangan Penelitian ... 71
Lampiran 3 : Kuesioner ... 72
Lampiran 4 : Daftar Wawancara ... 74
Lampiran 5 : Hasil Output Angket Penelitian ... 75
Lampiran 6 : Frekuensi Responden ... 77
Lampiran 7 : Hasil Uji Validitas ... 79
Lampiran 8 : Hasil Uji Reliabilitas ... 82
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Industri perbankan di Indonesia dewasa ini telah banyak diramaikan
dengan kehadiran bank yang menerapkan prinsip syariah, baik dalam proses
manajemen maupun operasionalnya. Bank tersebut hadir dengan berbagai
konsep perbankan yang berbeda dengan perbankan konvensional. Bank ini
dikenal oleh masyarakat Indonesia khususnya dengan bank syariah atau
Islamic Banking pada lingkup internasional. Konsep syariah sendiri lebih
mengarah pada bagaimana menerapkan asas-asas syariah Islam dalam praktek
muamalah pada perbankan dimana perbankan syariah mampu mengakomodir
bagi mereka yang menginginkan konsep transaksi ekonomi yang non ribawi,
bersifat spekulatif (maysir), ketidakpastian dalam bagi keuntungan atau
kerugian (gharar),1
Bank syariah di Indonesia hadir dengan menawarkan berbagai
alternatif dan variasi produk yang menjadi daya tarik konsumen. Salah satu
produk pada bank syariah adalah produk penghimpunan dana yang mencakup
tabungan, giro dan deposito. Produk ini selanjutnya diklasifikasikan lagi dan pelanggaran prinsip keadilan dalam transaksi serta
kewajiban untuk menyalurkan dana investasi pada jenis usaha yang memenuhi
kode etik syariah Islam.
1
berdasarkan akad antara nasabah dengan pihak bank. Adapun akad yang
dipakai dalam produk penghimpunan dana adalah wadi’ah (non bagi hasil)
dan mudharabah (bagi hasil). Dalam kaitannya dengan produk penghimpunan
dana ini nasabah berhak memilih produk mana yang ingin diambil dari bank
syariah dari segi penghimpunan dana.
Sebagai lembaga intermediasi bank dituntut untuk bisa memberikan
pemahaman kepada nasabahnya tentang berbagai produk jasa yang
ditawarkan. Bank syariah dalam melakukan penawaran jasa bagi nasabahnya
selayaknya melakukan analisis terlebih dahulu berdasarkan tingkat kebutuhan
nasabah secara spesifik.2
Bank syariah juga perlu untuk melakukan analisis calon nasabahnya
berdasarkan beberapa indikator karakteristik yang dimiliki. Berbagai indikator
awal yang penting untuk dianalisis sebelum mengambil suatu kesimpulan
terhadap pemenuhan kebutuhan akan produk tabungan adalah profesi, jenis
kelamin dan tingkat pendidikan terakhir.
Dengan memperhatikan ketelitian tersebut
diharapkan bank syariah mampu memberikan solusi yang tepat bagi
nasabahnya dalam menjawab kebutuhan nasabah terhadap manfaat produk
perbankan syariah bagi dirinya.
3
2
Sri Mulyani, “Analisis Perilaku Konsumen Terhadap Produk Tabungan (Studi Kasus Pada Bank BRI Syariah Cabang Solo),” (Skripsi S1 Jurusan Ekonomi Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Surakarta, 2007), h.4.
3
Nugroho J. Setiadi, Perilaku Konsumen, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008), h.3
Profesi konsumen perlu diketahui
yang berbeda-beda sesuai dengan kapabilitas konsumen. Perbedaan jenis
kelamin juga turut mempengaruhi pola perilaku konsumen dalam mengambil
suatu pilihan produk penghimpunan dana pada bank syariah. Selain itu tingkat
pendidikan terakhir pun juga sangat berpengaruh terhadap pola pikir
konsumen sebelum memilih produk mana yang akan digunakan.
Selain memperhatikan karakteristik nasabah, bank syariah juga perlu
untuk memperhatikan karakteristik produknya. Karakteristik produk bank
syariah bisa meliputi pelayanan, bagi hasil, dan fasilitas.4
4
Ruslan Rosadi, Management Public Relations,(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), h.275
Pelayanan bank
syariah dituntut untuk beda dari bank konvensional dengan memperhatikan
etika pelayanan yang sesuai dengan akhlakul karimah. Bagi hasil juga perlu
dianalisis mengingat keyakinan masyarakat bahwa bank syariah mampu
menjawab kebutuhan mereka akan transaksi ekonomi bebas bunga dan selalu
mengedepankan transparansi dan nilai-nilai keadilan dalam praktek
operasionalnya. Demikian juga dengan fasilitas yang dimiliki bank syariah
dituntut untuk mampu kreatif dan inovatif dalam memenuhi berbagai fasilitas
yang dibutuhkan nasabah sehingga nasabah akan merasakan perbedaan positif
yang diberikan bank syariah dibandingkan dengan bank konvensional yang
lebih dulu dikenal masyarakat. Jika pemenuhan akan analisis ini bisa
terpenuhi maka bank syariah akan mampu menjadi bank kepercayaan pilihan
Bank BNI Cabang Syariah Bumi Serpong Damai merupakan salah
satu unit lembaga keuangan syariah di bawah PT. Bank BNI Syariah yang
bergerak secara khusus melayani jasa perbankan berbasis non ribawi bagi
nasabahnya. Bank BNI Syariah menawarkan berbagai variasi produk
tabungan yang terdiri dari Tabungan iB Plus, BNI iB Tapenas, dan BNI iB
Haji yang bisa menjadi solusi bagi nasabah dalam menjawab kebutuhannya
akan lembaga keuangan yang bebas bunga. Untuk meningkatkan optimalisasi
pelayanan pada nasabah produk tabungan maka perlu adanya analisis yang
harus dilakukan Bank BNI Syariah antara karakteristik produk tabungan
dengan karakteristik konsumen (nasabah)-nya. Dengan dilakukannya analisis
ini diharapkan Bank BNI Syariah dapat memperoleh informasi hubungan dan
derajat keterkaitan antara keduanya sebagai bahan evaluasi kinerja Bank BNI
Syariah khusunya pada produk tabungan yang paling banyak diminati
nasabah. Mengingat pentingnya analisis perilaku konsumen (nasabah)
terhadap produk tabungan maka penulis mengambil judul skripsi “Pengaruh Karakteristik Konsumen Terhadap Produk Tabungan Bank BNI Cabang Syariah Bumi Serpong Damai”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Agar pembahasan dalam penelitian ini tidak meluas maka sesuai judul
skripsi tersebut di atas penulis membatasi masalah pada pengaruh
Karakteristik konsumen dibatasi pada profesi, jenis kelamin dan tingkat
pendidikan terakhir. Selanjutnya karakteristik konsumen tersebut akan
dihubungkan dengan karakteristik produk tabungan yang dibatasi pada
pelayanan, bagi hasil, dan fasilitas.
Dari pembatasan masalah tersebut, maka dapat diambil suatu rumusan
masalah yang akan dibahas sebagai berikut:
1. Seberapa besarkah pengaruh karakteristik konsumen terhadap
karakteristik produk di Bank BNI Cabang Syariah Bumi
Serpong Damai?
2. Karakteristik produk manakah yang berpengaruh paling
dominan terhadap karakteristik konsumen dalam menabung di
Bank BNI Cabang Syariah Bumi Serpong Damai?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dan manfaat penelitian yang hendak dicapai penulis dengan
melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui pengaruh karakteristik konsumen terhadap
karakteristik produk tabungan di Bank BNI Cabang Syariah
b. Untuk menganalisis apakah ada pengaruh yang signifikan
antara karakteristik konsumen terhadap karakteristik produk
tabungan Bank BNI Cabang Syariah Bumi Serpong Damai.
2. Manfaat Penelitian
a. Menambah wawasan penulis mengenai pengaruh karakteristik
konsumen terhadap karakteristik produk tabungan Bank BNI
Cabang Syariah Bumi Serpong Damai.
b. Sebagai informasi bank syariah dalam usaha meningkatkan
pelayanannya kepada nasabah produk tabungan.
D. Metode Penelitian
Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode
kuantitatif. Metode kuantitatif adalah metode yang digunakan untuk penyajian
hasil penelitian dalam bentuk angka-angka atau statistik. Metode kuantitatif
digunakan untuk menguji hipotesis. Penelitian ini dimaksudkan untuk
mengetahui hubungan perilaku konsumen terhadap produk tabungan Bank
BNI Cabang Syariah Bumi Serpong Damai.
a. Variabel Penelitian
Variabel yang hendak diteliti dalam penelitian ini adalah:
i. Karakteristik konsumen yang terdiri dari jenis kelamin, tingkat
ii. Karakteristik produk yang terdiri dari pelayanan, bagi hasil,
dan fasilitas.
b. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian.5
2. Sampel
Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh nasabah yang memakai produk
tabungan Bank BNI Cabang Syariah Bumi Serpong Damai.
Sampel merupakan bagian atau sejumlah cuplikan tertentu
yang diambil dari suatu populasi dan diteliti secara rinci. Jumlah
anggota sampel dalam penelitian yang menggunakan analisis
multivariat minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti.6
c. Data dan Sumber Data
Jumlah sampel dalam penelitian yang diambil dalam penelitian ini
sebanyak 6 variabel penelitian, maka jumlah anggota sampel 6
variabel x 10 = 60 nasabah yang menabung di Bank BNI Cabang
Syariah Bumi Serpong Damai.
Sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah:
1. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari informasi
melalui wawancara dan hasil-hasil yang diperoleh dari pengisian
5
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: rineka Cipta, 2002), h.130
6
kuesioner oleh konsumen (nasabah) Bank BNI Cabang Syariah
Bumi Serpong Damai.
2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung
melalui dokumentasi dan buku-buku yang berhubungan dengan
masalah yang dihadapi.
d. Teknik Pengumpulan Data
Berbagai data yang dikumpulkan dalam penelitian digunakan dengan
berbagai metode:
1. Metode Observasi
Merupakan metode pengumpulan data dengan cara mengadakan
pengamatan langsung pada perusahaan yang dijadikan obyek atau
bahan penelitian dan mencatat secara sistematis mengenai
masalah-masalah yang akan diteliti.
2. Metode Kuesioner
Yaitu dengan memberikan suatu daftar pernyataan yang telah
dibuat dan ditentukan urutan serta fomatnya oleh peneliti kepada
responden.
3. Metode Wawancara
Metode pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab
e. Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan skala sikap model likert. Skala sikap
digunakan untuk mengetahui penilaian seseorang terhadap suatu hal. Dalam
skala sikap ini responden menyatakan persetujuannya dan ketidaksetujuannya
terhadap sejumlah pernyataan yang berhubungan dengan obyek yang diteliti.
Dalam penelitian ini yang akan dianalisis adalah sikap konsumen terhadap
keberadaan produk tabungan yang dikeluarkan oleh Bank BNI Cabang
Syariah Bumi Serpong Damai berdasarkan karakteristik yang ada pada produk
tabungan tersebut.
Karakteristik produk tabungan diberikan penilaian sebagai berikut:
1) Sangat tidak setuju
2) Tidak setuju
3) Setuju
4) Sangat setuju
Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari kuesioner, agar
kuesioner yang disebarkan kepada responden benar-benar dapat mengukur apa
yang diinginkan dalam suatu penelitian maka kuesioner haruslah valid dan
andal (reliabel). Uji validitas dan realibitas terhadap butir-butir pernyataan
dalam kuesioner bertujuan agar data yang diperoleh dari hasil penelitian
melalui metode kuesioner jika diolah tidak memberikan hasil yang
Pengujian terhadap hasil kuesioner digunakan analisis-analisis sebagai
berikut:
1. Validitas
Validitas data merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Instrumen yang valid
mempunyai tingkat validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang
kurang valid berarti memiliki tingkat validitas rendah. Instrumen
dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan,
mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat, tinggi
rendahnya validitas suatu instrumen menunjukkan sejauh mana
data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang
validitas yang dimaksud.7
2. Reliabilitas
Teknik yang digunakan untuk uji validitas adalah teknik korelasi
product moment dari pearson. Pengujian menggunakan program
SPSS versi16 dilakukan dengan cara mengkorelasikan
masing-masing pernyataan dalam skor total. Nilai korelasi (r0
dibandingkan dengan angka kritis alam tabel korelasi, untuk
menguji koefisien korelasi ini digunakan taraf signifikansi 5% dan
jika r hitung > r tabel maka pernyataan tersebut valid.
7
Reliabilitas menunjukkan pada suatu instrumen cukup dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah baik. Uji realibilitas ini hanya dilakukan
terhadap butir-butir yang valid, dimana butir-butir yang valid
diperoleh melalui uji validitas. Tehnik yang digunakan untuk uji
reliabilitas adalah teknik Alpha-Cronbach. Uji realibilitas
instrumen menggunakan pengujian dengan taraf signifikansi 5%
jika r alpha > 0,6 maka instrumen tersebut dinyatakan reliabel.
Perhitungan dengan menggunakan software SPSS versi 16.
f. Tehnik Analisa Data
1) Chi Square
Yaitu suatu metode pengujian untuk melihat ada/tidaknya
perbedaan yang signifikan terhadap beberapa variabel yang
diamati. Sedangkan untuk tabelnya dinamakan tabel kontingensi.
Langkah-langkah perhitungannya:
a. Menghitung frekuensi yang diharapkan
Yaitu dengan mengkalikan jumlah kolom dan baris
kemudian dibagi dengan jumlah sampel.
Fh.1j = (����� )
�
Dimana:
ni :nilai jumlah kolom i
N : jumlah sampel
nj : jumlah baris
b. Mencari x2 dari tabel distribusi x2 untuk derajat kebebasan
tertentu dan tingkat keyakinan tertentu. Derajat kebebasan
dapat diperoleh dengan rumus:
(d.b) = (kolom-1) (baris-1)
Nilai tingkat keyakinan ditentukan sebesar 95% sehingga
taraf signifikansinya adalah 0,05% atau a=5%
c. Menghitung Kai kuadrat
X2 =
�
(
�� − �ℎ
)
2/
�ℎ
Dimana :
X2 : Kai kuadrat
Fo : Frekuensi observasi
Fh : Frekuensi teoritis yang diharapkan
d. Membandingkan nilai-nilai X2 dari hasil perhitungan tersebut
dengan nilai X2 yang diperoleh dari tabel. Dengan kriteria
Daerah diterima Daerah ditolak
X2 { α;(R-1) (k-1) }
Dimana m adalah harga maksimal r dan k (banyaknya baris
dan kolom). Bila harga C makin dekat dengan C max, maka
makin besar derajat keterkaitan antara dua variabel tersebut.
Dengan kata lain, faktor yang satu makin berkaitan dengan
faktor yang lain. Expected frequencies dapat dihitung dengan
cara:
C11 = Pn1
= n1/n x n
C12 = n1/n x n
C21 = n1 – C11
C22 = n2 – C11
Keterangan :
H0 :adanya hubungan antara karakteristik konsumen
dengan karakteristik produk terhadap perilaku
konsumen dalam pembelian produk.
Hi :tidak adanya hubungan antara karakteristik
konsumen dengan karakteristik produk terhadap
M :kategori terkecil dalam baris dan kolom dengan
derajat kebebasan (r-1) (k-1)
n1 :jumlah individu dalam baris 1
n2 :jumlah individu dalam baris 2
n11 :jumlah individu dalam baris 11
n12 :jumlah individu dalam baris 12
k :jumlah individu dalam kolom k
n :jumlah individu dalam sampel
nij :frekuensi dari hasil pengamatan (observasi
frekuensi)
eij :frekuensi yang diharapkan (expected frequency)
Apabila kedua frekuensi tersebut sangat serupa atau kecil
perbandingannya maka hipotesis nihil bisa diterima dan
apabila kedua frekuensi sanat berbeda maka cukup alasan
untuk menolak hipotesis.
E. Review Studi Terdahulu
Beberapa referensi yang telah ada dan berkaitan dengan judul skripsi
yang diangkat adalah:
1. Judul skripsi “Perilaku Masyarakat Dalam Memilih Pembiayaan”
Skripsi ini membahas tentang perilaku masyarakat yang menyangkut
kebudayaan, sosial, individu, psikologis, serta motif teologi terhadap
keinginan untuk memilih pembiayaan di bank syariah.
2. Judul skripsi “Perilaku Nasabah Dalam Memilih Produk Pembiayaan
Pegadaian Pada PT. Bank BNI Syariah, Tbk” ditulis oleh Novi
Rofiani, NIM 106046101674 no. Skripsi SJM 109/2009
dalam skripsi ini membahas tentang produk pembiayaan gadai emas
pada Bank BNI Syariah yang dikaitkan dengan maksud nasabah dalam
menggunakan jasa gadai emas di Bank BNI Syariah. Apakah ada
pengaruh yang nyata antara pelayanan dan pengetahuan produk
terhadap perilaku nasabah dalam menggunakan jasa pembiayaan gadai
emas di Bank BNI Syariah.
3. Judul skripsi “Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Nasabah dan
Responnya Terhadap Konsep Bagi Hasil” ditulis oleh Fakhrur Rozi,
NIM 1020461252289, no. Skripsi SJM 31/2008.
Batasan penelitian ini adalah untuk mengetahui respon nasabah Bank
Bukopin Syariah Cabang Melawai Jakarta Selatan terhadap konsep
F. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan pemahaman dan memperjelas arah pembahasan
maka penulisan skripsi ini disistematisasikan menjadi lima bab dengan uraian
sebagai berikut :
Bab I : Merupakan bab pendahuluan. Dalam bab ini penulis
menguraikan tentang latar belakang masalah,
identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan
masalah, tinjauan penelitian, manfaat penelitian,
landasan teori, metodologi penelitian, dan sistematika
penulisan penelitian.
Bab II : Memaparkan tentang landasan teori. Dalam bab ini
membahas tentang kajian teori mengenai variabel yang
dijadikan instrumen penelitian
Bab III : Gambaran umum perusahaan yang meliputi sejarah
pendirian, visi dan misi, jenis produk tabungan, jenis
pelayanan serta jenis fasilitas.
Bab IV : Merupakan bagian analisa dan pembahasan. Dalam bab
ini penulis akan membahas tentang pengujian dan hasil
analisa data, pembahasan hasil analisa data dan
jawaban atas pernyataan-pernyataan yang disebutkan
Bab V : Merupakan bagian penutup yang berisikan kesimpulan,
BAB II
LANDASAN TEORI TENTANG BANK SYARIAH, PEMASARAN, PERILAKU KONSUMEN, DAN PRODUK
A. Bank Syariah
Istilah bank berasal dari bahasa Perancis banque dan banco dari
bahasa Italia yang dapat berarti peti, lemari atau bangku. Konotasi kedua kata
ini menjelaskan dua fungsi dasar yang ditunjukkan oleh bank komersial. Bank
komersial dalam peranannya sebagai lembaga intermediasi maka bank akan
mempertemukan masyarakat pemilik dana lebih dengan yang memerlukan
dana untuk berbagai pembiayaan. Masyarakat dengan dana berlebih akan
menyimpan sebagian dananya di bank dan sebagai imbalannya bank
konvensional akan memberikan bunga kepada pemilik dana yang
bersangkutan. Sedangkan bagi masyarakat yang membutuhkan dana akan
meminjam melalui bank sebagai lembaga intermediasi dan kepadanya akan
dibebankan sejumlah bunga atas pinjaman pokoknya yang harus dibayar
kepada bank.
Dalam perbankan konvensional terdapat kegiatan-kegiatan yang
dilarang syariah Islam, seperti membayar dan menerima bunga, serta
membiayai produksi dan perdagangan barang-barang yang dilarang syariah.8
8
Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah. Ed.Revisi (Jakarta: Pustaka Alvabet, Anggota IKAPI, 2006), h.2
mempromosikan dan mengembangkan penerapan prinsip-prinsip Islam, maka
bank syariah lebih mempromosikan suatu konsep transaksi perbankan yang
bebas dari riba. Imam Sarakhsi mendefinisikan riba sebagai tambahan yang
disyaratkan dalam transaksi bisnis tanpa adanya ’iwadh (padanan) yang
dibenarkan syariah atas penambahan tersebut.9
Dari pengertian di atas, maka dapatlah ditarik suatu kesimpulan
mengenai pengertian bank syariah. Bank syariah adalah lembaga keuangan
yang tata cara operasionalnya didasarkan pada tata cara bermuamalat secara
islami, yakni mengacu kepada ketentuan Al Quran dan Al Hadits. Kehadiran
bank syariah diharapkan mampu menjawab bagi mereka yang menginginkan
berlakunya transaksi perbankan yang bebas riba, bersifat spekulatif (maysir),
ketidakpastian dalam bagi keuntungan atau kerugian (gharar),10
9
Slamet Wiyono, Cara Mudah Memahami Akuntansi Perbankan Syariah Berdasar PSAK
dan PAPSI (Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 2005), h.20
10
Adiwarman A. Karim. Ekonomi Mikro Islami. Ed. 3 (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2007), h.35
dan
pelanggaran prinsip keadilan dalam transaksi serta kewajiban untuk
menyalurkan dana investasi pada jenis usaha tertentu yang memenuhi kode
etik syariah Islam.
Adapun prinsip operasional bank syariah akan terbagi menjadi
1) Prinsip Wadi’ah
Prinsip wadi’ah merupakan fasilitas yang diberikan oleh bank syariah
untuk memberikan kesempatan kepada pihak yang kelebihan dana untuk
menyimpan dananya dalam bentuk al wadi'ah dimana dalam aplikasi
selanjutnya prinsip wadi’ah ini akan terbagi menjadi dua, yaitu wadi’ah yad
dhamanah yang diterapkan pada rekening giro dan wadi’ah yad amanah pada
safe deposit box.
2) Bagi hasil (syirkah)
Sistem ini adalah suatu sistem yang meliputi tata cara pembagian hasil
usaha antara penyedia dana dengan pengelola dana. Pembagian hasil usaha ini
dapat terjadi antara bank dengan penyimpan dana, maupun antara bank
dengan nasabah penerima dana. Pada aplikasi selanjutnya prinsip syirkah
dapat diterapkan pada transaksi mudharabah, musyarakah, muzara’ah, dan
musaqoh.
3) Prinsip jual beli (at tijarah)
Prinsip ini merupakan suatu sistem yang menerapkan tata cara jual
beli, dimana bank akan membeli terlebih dahulu barang yang dibutuhkan atau
mengangkat nasabah sebagai agen bank melakukan pembelian atas nama bank
kemudian bank menjual barang tersebut kepada nasabah dengan harga
sejumlah harga beli ditambah keuntungan (margin). Prinsip ini diterapkan
4) Prinsip sewa (al ijarah)
Prinsip ini secara garis besar dibagi menjadi 2 jenis :
a. Ijarah sewa murni, seperti halnya penyewaan traktor dan alat-alat
produk lainnya (operating lease). Dalam teknis perbankan, bank dapat
membeli dahulu equipment yang dibutuhkan nasabah kemudian
menyewakan dalam waktu dan harga yang telah disepakati kepada
nasabah.
b. Ijarah al muntahiyah bit tamlik merupakan penggabungan sewa dan
beli, dimana si penyewa mempunyai hak untuk memiliki barang pada
akhir masa sewa (finansial lease)
5) Prinsip jasa (tabarru’)
Prinsip ini meliputi seluruh layanan non-pembiayaan yang diberikan
bank. Bentuk produk yang berdasarkan prinsip ini antara lain bank garansi,
kliring, inkaso, jasa, transfer dan lain-lain. Secara syari'ah prinsip ini
didasarkan pada konsep tabarru’.
B. Pemasaran
Pemasaran atau dalam bahasa Inggrisnya marketing merupakan proses
penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi
dan keinginan manusia. Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan
manusia yang kemudian tumbuh menjadi keinginan manusia.11
Pada dasarnya ada banyak definisi yang dikemukakan oleh para pakar
untuk istilah pemasaran, tergantung kepada sudut pandang yang mereka
gunakan. Setiap definisi yang diungkapkan para pakar tersebut saling
melengkapi satu sama lain.12
11
“Pengertian Pemasaran” artikel diakses pada 2 Februari 2011 dari http://definisi-pengertian.blogspot.com/2010/12/pengertian-pemasaran.html.
12
Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa, Cetakan Ketiga (Malang: Bayumedia Publishing, 2007), h.1
Namun, ada beberapa hal yang harus dicermati
jika ingin mengetahui perbedaan antara pemasaran dalam konteks
konvensional dengan syariah. Pemasaran dalam konteks konvensional hanya
berorientasi pada pencapaian profit yang sebesar-besarnya dengan efisiensi
faktor-faktor produksi yang digunakan. Dengan orientasi seperti ini maka tak
jarang banyak pemasar mengesampingkan keutamaan kepuasan pelanggan
terhadap produk yang dipasarkannya. Perbankan syariah sebagai lembaga
keuangan yang mengedepankan prinsip-prinsip syariah dirasa perlu untuk
lebih mencermati kegiatan pemasarannya. Hal ini diperlukan guna
mengantisipasi profit oriented yang berlebihan dengan mengesampingkan
C. Pemasaran Menurut Pandangan Islam
Pemasaran merupakan mesin “dealing with the customer’s” yang
dinamis dan intensif berinteraksi dengan pasar.13
a. Aspek material, yakni mutu bahan, mutu penggunaan, dan
mutu penyajian.
Dalam konteks islam,
pemasaran yang dilakukan oleh seorang pemasar harus lebih memperhatikan
kode etik dan tata cara yang talah diatur di dalam Al Qur’an dan Al Hadits.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemasaran:
Pertama, memastikan pertimbangan kegiatan pemasaran itu bersumber
dari Al Qur’an dan Al Hadits. Dua hal inilah yang harus selalu dijadikan
pedoman bagi marketer dalam menjalankan kegiatan pemasarannya.
Kedua, pemasar harus memberikan jaminan bagi produk yang akan
dipasarkan. Jaminan tersebut mencakup dua aspek:
b. Aspek non material, mencakup aspek halal dan thaharah, serta
islami dalam penyajian.
Ketiga, manfaat produk yang dipasarkan harus dijelaskan dengan
benar oleh seorang marketer. Penjelasan ini juga harus berdasarkan ilmu
pengetahuan, data, dan fakta. Peranan data dan fakta sangat penting, bahkan
sering kali data dan fakta jauh lebih berpengaruh dibandingkan sekedar
penjelasan.
13
Keempat, sasaran produk. Produk yang akan dipasarkan harus
dipromosikan kepada pasar yang sesuai dengan produk tersebut. Produk
perbankan syariah contohnya, harus dipasarkan kepada segmen masyarakat
yang sesuai.
D. Perilaku Konsumen
Tersebarluasnya pemakaian konsep pemasaran olah kalangan praktisi
perbankan memberikan dorongan untuk mempelajari perilaku konsumen.
Untuk mengenali kebutuhan konsumen yang belum terpenuhi, perbankan
harus terlibat dalam riset pemasaran yang mendalam. Dalam melakukan hal
tersebut, perusahaan mengetahui bahwa konsumen merupakan individu yang
sangat kompleks, yang tunduk kepada berbagai macam kebutuhan psikologis
dan sosial yang sangat terpisah dari kebutuhan akan kelangsungan hidupnya.
Mereka mengetahui bahwa kebutuhan dan prioritas berbagai segmen
konsumen berbeda secara dramatis, dan untuk merancang produk dan strategi
pemasaran baru yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen, mereka harus
mempelajari konsumen dan perilaku konsumsi mereka secara mendalam.
Dengan demikian, konsep pemasaran menekankan pentingnya riset konsumen
dan menjadi dasar untuk menerapkan prinsip-prinsip perilaku konsumen ke
strategi pemasaran.14
14
Istilah perilaku erat hubungannya dengan objek yang studinya
diarahkan pada permasalahan manusia. Di bidang studi pemasaran, konsep
perilaku konsumen secara terus menerus dikembangkan dengan berbagai
pendekatan. Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam
mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk
proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini.15 Ada dua
elemen penting dari arti perilaku konsumen yaitu proses pengambilan
keputusan dan kegiatan fisik, yang semua ini melibatkan individu dalam
menilai, mendapatkan, dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa
ekonomis. Perilaku konsumen dipengaruhi oleh fator kebudayaan, sosial,
pribadi, dan psikologis.16
A. Faktor-Faktor Kebudayaan
Faktor-faktor tersebut akan diuraikan sebagai
berikut:
1. Kebudayaan
Kebudayaan adalah simbol dan fakta yang komplek, yang diciptakan
oleh manusia, diturunkan dari generasi ke generasi sebagai penentu dan
pengatur perilaku manusia dalam masyarakat yang ada. Kebudayaan ini
memainkan peranan penting dalam pembentukan sikap konsumen dan
15
Nugroho J. Setiadi,Perilaku Konsumen, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008), h.3
16
merupakan petunjuk penting mengenai nilai-nilai yang akan dianut oleh
seorang konsumen.
2. Kelas sosial
Dalam konteks konvensional, masyarakat digolongkan berdasarkan
kelas-kelas yang terstruktur berdasarkan kekayaan, status atau prestise, dan
kekuasaan atau posisi sosial.17
B. Faktor-Faktor Sosial
Kelas sosial memilah yang kaya dan yang
miskin, yang berposisi tinggi dan yang berposisi rendah, yang berkuasa dan
yang lemah.
1. Kelompok Sosial
Menurut Soerjono Soekanto kelompok sosial adalah kesatuan sosial
yang menjadi tempat individu-individu berinteraksi satu sama lain karena
adanya hubungan diantara mereka. Kelompok ini meliputi keluarga, teman,
tetangga.
2. Kelompok Referensi
Kelompok referensi merupakan kelompok sosial yang menjadi ukuran
seseorang (bukan anggota kelompok tersebut) untuk membentuk kepribadian
dan perilakunya. Kelompok ini meliputi organisasi profesi, kelompok
pengajian, kelompok kerja dan lain-lain.
17
3. Keluarga
Keluarga merupakan individu yang membentuk keluarga baru, setiap
anggota dalam keluarga dapat mempengaruhi suatu pengambilan keputusan.
C. Faktor Pribadi
Faktor pribadi meliputi:
1. Umur dan Tahapan Dalam Siklus Hidup
Konsumsi seseorang juga dibentuk oleh tahapan siklus hidup keluarga.
Beberapa penelitian terakhir telah mengidentifikasi tahapan-tahapan dalam
siklus hidup psikologis. Orang-orang dewasa biasanya mengalami perubahan
atau transformasi tertentu pada saat mereka menjalani hidupnya.
2. Pekerjaan
Para pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok-kelompok pekerja
yang memiliki minat di atas rata-rata terhadap produk dan jasa tertentu.
3. Keadaan ekonomi
Yang dimaksud dengan keadaan ekonomi seseorang adalah terdiri dari
pendapatan yang dibelanjakan, tabungan dan hartanya, kemampuan untuk
meminjam dan sikap terhadap mengeluarkan lawan menabung.
4. Gaya hidup
Gaya hidup seseorang adalah pola hidup di dunia yang diekspresikan
seseorang secara keseluruhan yang berinteraksi dengan lingkungan. Gaya
hidup juga mencerminkan sesuatu dibalik kelas sosial seseorang.
5. Kepribadian dan konsep diri
Yang dimaksud dengan kepribadian adalah karakteristik psikologis
yang berbeda dari setiap orang yang memandang responnya terhadap
lingkungan yang relatif konsisten.
D. Faktor-Faktor Psikologis
1. Motivasi
Motivasi berasal dari bahasa latin movere yang artinya menggerakkan.
Seorang konsumen tergerak untuk membeli sesuatu produk karena adanya
sesuatu yang menggerakkan. Proses timbulnya dorongan sehingga konsumen
tergerak untuk membeli suatu produk itulah yang kemudian disebut motivasi.
Sedangkan yang memotivasi untuk membeli namanya motif.18
2. Persepsi
Motivasi merupakan keadaan dalam diri seseorang yang mendorong
keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna
mencapai suatu tujuan.
Persepsi didefinisikan sebagai proses dimana seseorang memilih,
mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi untuk menciptakan suatu
18
gambaran yang berarti. Oraang dapat memiliki persepsi yang berbeda dari
objek yang sama karena adanya perhatian yang selektif, gangguan yang
selektif, dan mengingat kembali yang selektif.
3. Proses Belajar
Belajar adalah perubahan-perubahan perilaku yang terjadi sebagai
hasil akibat adanya pengalaman.
4. Kepribadian dan Sikap
Kepribadian merupakan organisasi dari faktor-faktor biologis,
psikologis dan sosiologis yang mendasari perilaku individu.
Secara definitif sikap berarti suatu keadaan jiwa (mental) dan keadaan
pikir (neural) yang dipersiapkan untuk memberikan tanggapan terhadap suatu
obyek, yang diorganisir melalui pengalaman serta mempengaruhi secara
langsung dan atau secara dinamis pada pelaku.
E. Perilaku Konsumen Menurut Pandangan Islam
Islam mengatur seluruh perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya. Demikian pula dalam masalah konsumsi, Islam mengatur
bagaimana manusia melakukan kegiatan-kegiatan konsumsi yang membawa
manusia berguna bagi kemaslahatan hidupnya. Islam telah mengatur jalan
hidup manusia lewat Al-Qur'an dan Al-Hadits supaya manusia dijauhkan dari
sifat yang hina karena perilaku konsumsinya. Seorang muslim dalam
a. Manusia tidak kuasa sepenuhnya mengatur detail permasalahan
ekonomi masyarakat atau negara. Keberlangsungan hidup manusia
diatur oleh Allah SWT. Seorang muslim akan yakin bahwa Allah SWT
akan memenuhi segala kebutuhan hidupnya.
b. Dalam konsep Islam kebutuhan yang membentuk pola konsumsi
seorang muslim dimana batas-batas fisik merefleksikan pola yang
digunakan seorang muslim untuk melakukan aktivitas konsumsi,
bukan dikarenakan karena pengaruh preferensi semata yang
mempengaruhi pola konsumsi seorang muslim. Keadaan ini akan
menghindari pola hidup yang berlebih-lebihan, sehingga stabilitas
ekonomi dapat terjaga konsistensinya dalam jangka panjang.
F. Produk
Pada prinsipnya, produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kepada
pasar untuk dimiliki atau dikonsumsi sesuai dengan keinginan dan kebutuhan.
Bentuk-bentuk produk dalam arti luas mencakup benda-benda fisik, jasa,
tempat, organisasi, dan gagasan.19
1. Barang yang bermanfaat (solutory product)
Produk berdasarkan dimensi kepuasan segera dan kesejahteraan jangka
panjang dapat digolongkan menjadi empat golongan, yaitu:
19
Barang yang bermanfaat adalah barang yang mempunyai daya penarik
rendah tetapi dapat memberikan manfaat tinggi kepada konsumen dalam
jangka panjang.
2. Barang yang kurang sempurna (deficient product)
Barang yang kurang sempurna merupakan barang yang tidak
mempunyai daya tarik tinggi maupun kualitas yang bermanfaat.
3. Barang yang menyenangkan (pleasing product)
Barang yang menyenangkan adalah barang yang dapat segera
memberikan kepuasan tetapi dapat berakibat buruk bagi konsumen dalam
jangka panjang.
4. Barang yang sangat diperlukan (desirable producti)
Barang yang sangat diperlukan merupakan barang yang dapat
memberikan kepuasan dengan segera dan sangat manfaat dalam jangka
panjang.
Zeitham et. Al. Mengemukakan lima dimensi dalam menentukan
kualitas jasa, yaitu:20
a. Realibility, yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan
yang sesuai dengan janji yang ditawarkan.
b. Responsiveness, yaitu respon atau kesigapan karyawan dalam
membantu pelanggan dan memberikan pelayanan yang cepat
20
dan tanggap, yang meliputi: kesigapan karyawan dalam
melayani pelanggan, kecepatan karyawan dalam menangani
transaksi, dan penanganan keluhan pelanggan/pasien.
c. Assurance, meliputi kemampuan karyawan atas: pengetahuan
produk secara tepat, kualitas keramahtamahan, perhatian dan
kesopanan dalam memberi pelayanan, keterampilan dalam
memberikan informasi, kemampuan dalammemberikan
keamanan di dalam memanfaatkan jasa yang ditawarkan, dan
kemampuan dalam menanamkan kepercayaan pelanggan
terhadap kepasan.
d. Emphaty, yaitu perhatian secara individual yang diberikan
perusahaan kepada pelanggan seperti kemudahan untuk
menghubungi perusahaan, kemampuan karyawan untuk
berkomunikasi dengan pelanggan, dan usaha perusahaan untuk
memahami keinginan dan kebutuhan pelanggannya.
e. Tangibles, meiputi penampilan fisik seperti gedung dan
ruangan front office, tersedianya tempat parkir, tersedianya
fasilitas tarik tunai dan transaksi perbankan lainnya, dan
BAB III
GAMBARAN UMUM PT. BANK BNI CABANG SYARIAH BUMI SERPONG DAMAI
A. Sejarah
Sistem syariah yang terbukti dapat bertahan dalam tempaan krisis moneter
1997, meyakinkan masyarakat bahwa sistem tersebut kokoh dan mampu menjawab
kebutuhan perbankan yang transparan. Berdasaran hal itu dan mengacu pada UU no
10 Tahun 1998, mulailah PT. Bank Negara Indonesia (Persero) merintis Divisi Usaha
Syariah.21
Berawal dari 5 kantor Cabang di Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara dan
Banjarmasin yang mulai beroperasi tanggal 29 April 2000, kini BNI Syariah memiliki
lebih dari 20 Cabang di seluruh Indonesia. Untuk memperluas layanan pada
masyarakat, masing-masing kantor cabang utama tersebut membuka kantor-kantor
cabang pembantu syariah (KCPS), sehingga keseluruhan kantor cabang syariah
sampai tahun 2007 berjumlah 54 buah. Selanjutnya berlandaskan peraturan Bank
Indonesia No 8/3/ PBI/2006 tentang pemberian ijin bagi kantor cabang Bank
konvensional yang memiliki unit usaha syariah untuk melayani pembukaan rekening
produk dana syariah, BNI Syariah merespon ketentuan ini dengan cara bersinergi
21
“Sejarah BNI Syariah,” diakses pada 12 April 2011 dari
dengan cabang konvensional guna melakukan “office channelling”. Hingga saat ini
outlet layanan syariah pada kantor cabang konvensional berjumlah 636 outlet.
Bank BNI Cabang Syariah Bumi Serpong Damai adalah salah satu cabang
syariah di bawah naungan PT. Bank BNI Syariah yang beralamat di ITC BSD
No.33A & 35 Jl. Pahlawan Seribu Bumi Serpong Damai, Tangerang. Lokasinya
menempati kawasan yang sangat strategis di dekat kawasan sentra perdagangan ITC
BSD serta dekat dengan jalan protokol BSD yang sudah menjadi kawasan
pemukiman swasta terkenal. Di samping itu tingkat persaingan bisnis perbankan
syariah di kawasan ini cukup tinggi, terbukti dalam satu kawasan terdapat beberapa
bank syariah lainnya yang juga berdiri di lokasi yang sama, yaitu Bank Syariah
Mandiri, Bank Muamalat, dan Bank BTN Syariah. Hal ini mengindikasikan tingkat
kebutuhan layanan perbankan syariah di wilayah ini sangatlah tinggi.
B. Visi dan Misi
a. Visi
Menjadi Bank Syariah yang unggul dalam layanan dan kinerja dengan
menjalankan bisnis sesuai kaidah sehingga insya Allah membawa berkah.22
b. Misi
Secara istiqomah melaksanakan amanah untuk memaksimalkan kinerja dan
layanan perbankan dan jasa keuangan syariah sehingga dapat menjadi bank syariah
kebanggaan anak negeri.
22
“Visi dan Misi Bank BNI,” diakses pada 12 April 2011 dari
C. Jenis Produk Tabungan
BNI Syariah menjalankan operasional bank berdasarkan prinsip syariah,
seperti jual beli dan bagi hasil serta memiliki beragam produk dan jasa perbankan
yang mampu memenuhi berbagai kebutuhan nasabah.23
a. Tabungan iB Plus
BNI Syariah menyadari bahwa masyarakat yang menghendaki layanan
syariah tidak terbatas pada masyarakat muslim namun juga dibutuhkan oleh seluruh
golongan masyarakat yang menghendaki layanan dan fasilitas perbankan yang
nyaman, adil, dan modern.
Untuk itulah BNI Syariah senantiasa melakukan peningkatan kualitas produk,
baik produk dana maupun pembiayaan serta terus menerus melakukan
penyempurnaan pada fitur-fiturnya.
Adapun produk dana yang ditawarkan kepada nasabah adalah sebagai berikut:
Tabungan iB Plus (dhl. Tabungan Syariah Plus) adalah tabungan yang
dikelola berdasarkan prinsip Mudharabah Muthlaqah. Dengan prinsip ini tabungan
akan diinvestasikan secara produktif dalam investasi yang halal sesuai dengan prinsip
syariah. Keuntungan dari investasi akan dibagihasilkan antara bank dengan nasabah
sesuai dengan nisbah yang disepakati di awal pembukaan rekening tabungan.
23
Produk Dana dan Jasa,” diakses pada 12 April 2011 dari
Manfaat yang diperoleh:
1. Bagi hasil yang kompetitif.
2. Saldo di bawah saldo minimum tetap mendapat bagi hasil.
3. Kemudahan setor dan tarik on-line real time di seluruh kantor cabang BNI.
4. Dapat digunakan sebagai jaminan pembiayaan.
5. Mendapatkan BNI Syariah Card yang dapat dimanfaatkan sebagai :
• BNI Phoneplus, merupakan layanan perbankan (informasi dan
transaksi) melalui telepon selama 24 jam sehari 7 hari seminggu.
• Kartu ATM yang dapat digunakan melalui jaringan BNI ATM, ATM
Bersama dan ATM Link di seluruh Indonesia serta jaringan ATM
Internasional Cirrus di seluruh dunia.
6. Mendapatkan fasilitas layanan :
• Kartu debit untuk berbelanja di merchant maestro /mastercard di
seluruh dunia.
• SMS Banking, yaitu layanan inquiry dan transaksi perbankan melalui
SMS secara cepat dan mudah.
• BNI Internet Banking, berupa layanan informasi , transaksi transfer,
pembayaran berbagai tagihan rutin seperti telepon, handphone, zakat,
kartu kredit , listrik, maupun pembelian tiket dan pulsa, yang dapat
7. Fasilitas Autodebet untuk pembayaran tagihan bulanan seperti telepon,
handphone, setoran bulanan THI, pembayaran angsuran pembiayaan, dll.
8. Kemudahan mengakses kantor yang dapat membuka rekening syariah karena
pembukaan rekening syariah di layani di lebih 600 kantor cabang BNI melalui
Office Chanelling (SCO)
b. BNI iB Tapenas
Merencanakan dan mempersiapkan dana pendidikan sedini mungkin untuk
buah hati adalah sebuah tindakan bijaksana. BNI Syariah membantu masyarakat
untuk menyiapkan pendidikan melalui BNI iB Tapenas. Dengan setoran sesuai
kemampuan dan perlindungan asuransi, BNI iB Tapenas dapat membantu masyarakat
mewujudkan rencana masa depan keluarga yang lebih baik.
Keunggulan:
1. Bagi hasil kompetitif, lebih tinggi dibanding tabungan biasa.
2. Manfaat asuransi hingga Rp 750 juta.
3. Asuransi bebas premi untuk program otomatis.
4. Perlindungan asuransi jiwa plus asuransi kesehatan
5. Jika terjadi risiko kematian atau cacat tetap total pada penabung, maka setoran
bulanan akan dilanjutkan oleh perusahaan asuransi hingga jatuh tempo.
6. Setoran bulanan sesuai dengan kemampuan Anda, mulai dari Rp 100.000
7. Setoran bulanan dapat didebet langsung dari rekening Tabungan iB Plus,
Tabungan iB Prima, BNI iB Giro, BNI Taplus, BNI Taplus Utama atau BNI
Giro Anda.
8. Pelayanan di lebih dari 900 kantor cabang BNI
c. BNI iB Haji
BNI Syariah memahami bahwa setiap muslim bercita-cita menunaikan ibadah
setidaknya sekali seumur hidup. BNI iB Haji dari BNI Syariah merupakan produk
tabungan yang dikhususkan untuk memenuhi Ongkos Naik Haji (ONH) yang dikelola
secara aman dan bersih sesuai syariah. BNI iB Haji telah tergabung dalam layanan
online SISKOHAT (Sistem Koordinasi Haji Terpadu) yang memungkinkan jamaah
haji memperoleh kepastian porsi dari Departemen Agama pada saat jumlah tabungan
telah memenuhi persyaratan.
Manfaat yang diperoleh:
1. Bebas biaya administrasi.
2. Calon haji ditutup asuransi kecelakaan diri dan kematian.
3. Dapat melakukan setoran di seluruh cabang BNI (on line).
4. Setoran ringan.
5. On-Line dengan Siskohat.
6. Memperoleh Bagi Hasil yang menarik.
7. Fasilitas autodebet untuk setoran bulanan.
8. Pembukaan rekening dapat dilakukan di lebih 600 Kantor Cabang BNI (office
D. Jenis Pelayanan
a. Dual System Bank
Dengan pola dual system bank, maka BNI Syariah saat ini didukung oleh
sistem Informasi Teknologi yang modern dan jaringan transaksi yang sangat luas di
seluruh Indonesia dengan memanfaatkan jaringan Kantor Cabang BNI.
Di dalam pelaksanaan operasional perbankan, BNI Syariah tetap
memperhatikan kepatuhan terhadap aspek syariah. Hal ini dibuktikan dengan
penghargaan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tahun 2004 sebagai
Perbankan Syariah Terbaik.
b. Syariah Channelling Outlet
Dengan dukungan teknologi, BNI Syariah bersinergi dengan cabang-cabang
BNI konvensional untuk memberikan layanan pembukaan rekening syariah.
Cabang-cabang BNI tersebut dinamakan Syariah Chanelling Outlet (SCO).
Saat ini seluruh cabang BNI di Jabodetabek telah dilengkapi dengan layanan
pembukaan rekening syariah. Sehingga masyarakat yang menghendaki untuk
melakukan investasi mudharabah melalui deposito syariah, tabungan syariah atau
menitipkan dana melalui giro syariah dan tabungan titipan (wadiah), atau bahkan
menghendaki mempersiapkan dana haji melalui tabungan iB (dibaca aibi, = islamic
Banking) Haji, dan juga tabungan perencanaan iB Tapenas, maka nasabah dapat
Secara nasional cabang BNI yang sudah dapat melayani pembukaan rekening
syariah berjumlah lebih dari 600, dan dari waktu ke waktu jumlah ini terus meningkat
sesuai dengan misi untuk memaksimalkan layanan dan kinerja sehingga menjadi bank
syariah kebanggaan anak negeri.
E. Jenis Fasilitas
a. BNI Automated Teller Machine (ATM)
Layanan perbankan yang dilakukan melalui mesin ATM (Automatic Teller
Machine) yang dapat melayani selama 24 jam, guna melakukan transaksi perbankan
meliputi penarikan tunai, inquiry saldo rekening tabungan, setoran tunai (melalui
mesin CDM) dan melakukan berbagai jenis pembelian dan pembayaran tagihan tanpa
harus datang langsung ke Kantor Cabang BNI dan tanpa terikat waktu.
b. BNI SMS Banking
BNI SMS Banking merupakan fasilitas layanan perbankan bagi nasabah yang
memudahkan untuk melakukan isi ulang pulsa, trnsfer sampai bayar tagihan kartu
kredit BNI semudah mengirim SMS kepada sahabat, keluarga, ataupun orang terdekat
lainnya.
c. BNI Internet Banking
BNI Internet Banking adalah fasilitas layanan transaksi perbankan melalui
jaringan internet selama 24 jam 7 hari seminggu bagi nasabah BNI yang
menginginkan kemudahan bertransaksi perbankan melalui jaringan internet kapanpun
d. BNI Phone Plus
BNI Phone Plus adalah layanan perbankan melalui telepon selama 24 jam,
menjamin keleluasaan dan kepuasaan nasabah dalam mendapatkan segala informasi
dan melakukan transaksi perbankan tanpa harus beranjak dari tempat dengan jaminan
privasi yang tinggi, serta tidak dibatasi ruang waktu dan gerak. Untuk segala
pertanyaan atau bantuan secara pribadi nasabah dapat langsung berbicara dengan
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
a. Deskripsi Responden
Untuk keperluan analisis dalam penelitian ini diperlukan data primer
yang berasal dari kuesioner yang dibagikan kepada 60 nasabah Bank BNI
Cabang Syariah Bumi Serpong Damai. Deskripsi responden terbagi menjadi
beberapa klasifikasi berdasarkan jenis kelamin, tingkat pendidikan akhir, dan
profesi. Berikut ini adalah penjelasan masing-masing karakteristik responden:
1. Jenis Kelamin
Tabel IV.1
Jenis Kelamin Responden
Sumber: Data Primer Diolah
Tabel IV.1 menunjukkan sebagian besar responden yang diteliti
berjenis kelamin pria yaitu sebanyak 37 orang atau sebesar 61,7% sedangkan
sisanya berjenis kelamin wanita yaitu sebanyak 23 orang atau sebesar 38,3%.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Pria
37 61.7 61.7 61.7
Wanita
23 38.3 38.3 100.0
Hal ini mengindikasikan bahwa pria lebih banyak menggunakan produk
tabungan Bank BNI Cabang Syariah BSD dibandingkan dengan wanita.
2. Tingkat Pendidikan Akhir
Tabel IV.2
Tingkat Pendidikan Akhir Responden
Sumber: Data Primer Diolah
Dari tabel IV.2 menunjukkan bahwa sebagian besar responden
memiliki tingkat pendidikan akhir Sarjana sebanyak 23 orang atau sebesar
38,3%, sedangkan sisanya secara berturut-turut SMP 18 orang (30%),
Diploma 8 orang (13,3%), SMA 6 orang (10%), dan SD sebanyak 5 orang
atau sebesar 8,3% .
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid DIPLOMA 8 13.3 13.3 13.3
SARJANA 23 38.3 38.3 51.7
SMA 6 10.0 10.0 61.7
SMP 18 30.0 30.0 91.7
SD 5 8.3 8.3 100.0
3. Profesi
Tabel IV.3 Profesi Responden
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Pegawai Negeri 12 20.0 20.0 20.0
Pegawai Swasta 29 48.3 48.3 68.3
Wiraswasta 13 21.7 21.7 90.0
Profesional 4 6.7 6.7 96.7
Pelajar/Mahasiswa 2 3.3 3.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data Primer Diolah
Dari tabel IV.3 menunjukkan bahwa sebagian besar responden
memiliki profesi sebagai pegawai swasta yaitu sebanyak 29 orang atau sebesar
48,3%, sedangkan sisanya secara berturut-turut wiraswasta 13 orang (21,7%),
pegawai negeri 12 orang (20%), profesional 4 orang (6,7%), dan
pelajar/mahasiswa sebanyak 2 orang (3,3%).
B. Pengujian Kualitas Data
1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bahwa setiap
butir pernyataan yang diajukan kepada responden telah dinyatakan valid.
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik korelasi,
yaitu dengan membandingkan hasil korelasi (rxy) dengan rtabel. Jumlah sampel
menggunakan komputer program SPSS hasil uji validitas diperoleh tabel
sebagai berikut:
Tabel IV.4 Hasil Uji Validitas
Variabel Item Rxy Rtabel Keterangan
Pelayanan A1 0,899 0,254 Rxy>Rtabel, valid
A2 0,773 0,254 Rxy>Rtabel, valid
A3 0,835 0,254 Rxy>Rtabel, valid
A4 0,848 0,254 Rxy>Rtabel, valid
A5 0,934 0,254 Rxy>Rtabel, valid
A6 0,683 0,254 Rxy>Rtabel, valid
Fasilitas B1 0,883 0,254 Rxy>Rtabel, valid
B2 0,847 0,254 Rxy>Rtabel, valid
Sumber: Data Primer Diolah
Tabel IV.4 menunjukkan besarnya nilai koefisien korelasi dari seluruh
item pernyataan pada variabel pelayanan, bagi hasil, dan fasilitas yang terdiri
dari 15 item pernyataan. Dari hasil perhitungan koefisien korelasi (rxy)
seluruhnya mempunyai r hitung yang lebih besar dari r tabel, dimana besarnya
r tabel untuk 60 responden adalah 0,254. Dengan demikian dapat disimpulkan
pernyataan yang ada pada instrumen penelitian dapat dinyatakan layak sebagai
instrumen data penelitian.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas instrumen adalah hasil pengukuran yang dapat dipercaya.
Reliabilitas diperlukan untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan
pengukuran. Untuk mencapai hal tersebut, dilakukan uji reliabilitas dengan
menggunakan metode Alpha Cronbach’s yang diukur berdasarkan skala 0
sampai dengan 1.24
1. 0,00 s.d. 0,20 = kurang reliabel
Adapun menurut Triton (2006), jika skala itu
dikelompokkan ke dalam lima kelas dengan reng yang sama, maka ukuran
kemantapan alpha dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
2. 0,21 s.d. 0,40 = agak reliabel
3. 0,41 s.d. 0,60 = cukup reliabel
4. 0,61 s.d. 0,80 = reliabel
5. 0,81 s.d. 1 = sangat reliabel
Dari hasil uji reliabilitas yang dilakukan pada instrumen penelitian
(kuesioner) didapat nilai-nilai alpha cronbach’s seperti tabel berikut:
24
Tabel IV.5 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Alpha Cronbach’s Keterangan
Pelayanan 0,903 Sangat reliabel
Fasilitas 0,884 Sangat reliabel
Bagi Hasil 0,836 Sangat reliabel
Sumber: Data Primer Diolah
Pada tabel di atas diperoleh koefisien reliabilitas untuk seluruh
variabel yang digunakan berada pada skala 0,81 s.d. 1 yang berarti instrumen
penelitian dapat dikatakan sangat reliabel.
C. Pembahasan Analisis Data 1. Uji Chi Square
Uji Chi Square yang dilakukan adalah dengan menggunakan pengujian
Crostabs (tabel silang) untuk mengetahui keterkaitan antara karakteristik
nasabah yang terdiri dari jenis kelamin, tingkat pendidikan akhir, dan profesi
dengan karakteristik produk tabungan Bank BNI Cabang Syariah Bumi
Serpong Damai yang meliputi pelayanan, fasilitas, dan bagi hasil. Tabel di
bawah ini merupakan rangkuman hasil analisis Chi Square yang sudah diolah
dengan bantuan software SPSS.
Tabel IV.6
Hasil olah data SPSS Uji Chi Square
Keterkaitan Antara X2 hitung X2 tabel Interpretasi
Jenis kelamin-Pelayanan 8,405 7,815 Signifikan
Pendidikan-Pelayanan 34,909 21,026 Signifikan
Profesi-Pelayanan 25,734 21,026 Signifikan
Pendidikan-Fasilitas 21,450 21,026 Signifikan
Profesi-Fasilitas 22,757 21,026 Signifikan
Jenis kelamin-Bagi hasil 11,579 7,815 Signifikan
Pendidikan-Bagi hasil 27,622 21,026 Signifikan
Profesi-Bagi hasil 26,431 21,026 Signifikan
Sumber: Data Primer Diolah
Dari hasil olah data di atas dapat ditarik beberapa interpretasi yang
menjelaskan keterkaitan antara karakteristik nasabah dengan karakteristik
produk tabungan Bank BNI Cabang Syariah Bumi Serpong Damai. Adapun
interpretasi hasil olah data di atas sebagai berikut:
1) Keterkaitan karakteristik konsumen dengan pelayanan Bank BNI Cabang
Syariah Bumi Serpong Damai
a. Keterkaitan antara jenis kelamin dengan pelayanan
Langkah-langkah untuk menguji chi kuadrat yang sudah didapat pada
hasil olah data di atas adalah sebagai berikut:
1. Menentukan hipotesis
H0 :Tidak ada keterkaitan antara jenis kelamin terhadap
pelayanan.
Ha :Ada keterkaitan antara jenis kelamin terhadap pelayanan.
2. Menentukan tingkat signifikansi
Pengujian menggunakan tingkat signifikansi α = 5%
Dari tabel hasil olah data di atas didapat nilai X2 hitung (pearson
chi square) adalah 8,405.
4. Menentukan X2 tabel
Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95%, tingkat signifikansi
α = 5%, df =3, maka diperoleh X2
tabel sebesar 7,815.
5. Membandingkan X2 hitung dengan X2 tabel
Nilai X2 hitung > X2 tabel (8,405 > 7,815), maka Ho ditolak.
6. Kesimpulan
Karena X2 hitung > X2 tabel (8,405 > 7,815) dan Ho ditolak maka
dapat disimpulkan bahwa ada keterkaitan antara jenis kelamin
nasabah terhadap pelayanan produk tabungan Bank BNI Cabang
Syariah Bumi Serpong Damai. Keterkaitan ini membuktikan bahwa
perbedaan jenis kelamin mempengaruhi persepsi seseorang terhadap
pelanan Bank BNI Syariah Cabang Bumi Serpong Damai. Nasabah
laki-laki cenderung memiliki persepsi yang positif terhadap
pelayanan Bank BNI Syariah dibandingkan dengan wanita. Hal ini
dikarenakan pelayanan Bank BNI Syariah yang menurut mereka
sudah baik.
b. Keterkaitan antara pendidikan akhir dengan pelayanan
Langkah-langkah untuk menguji chi kuadrat yang sudah didapat pada
1. Menentukan hipotesis
H0 :Tidak ada keterkaitan antara tingkat pendidikan akhir
terhadap pelayanan.
Ha :Ada keterkaitan antara tingkat pendidikan akhir terhadap
pelayanan.
2. Menentukan tingkat signifikansi
Pengujian menggunakan tingkat signifikansi α = 5%
3. Menentukan X2 hitung
Dari tabel hasil olah data di atas didapat nilai X2 hitung (pearson
chi square) adalah 34,909.
4. Menentukan X2 tabel
Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95%, tingkat signifikansi
α = 5%, df =3, maka diperoleh X2
tabel sebesar 21,026.
5. Membandingkan X2 hitung dengan X2 tabel
Nilai X2 hitung > X2 tabel (34,909 > 21,026), maka Ho ditolak.
6. Kesimpulan
Karena X2 hitung > X2 tabel (34,909 > 21,026) dan Ho ditolak
maka dapat disimpulkan bahwa ada keterkaitan antara tingkat
pendidikan akhir nasabah terhadap pelayanan produk tabungan
Bank BNI Cabang Syariah Bumi Serpong Damai. Hal ini
membuktikan bahwa tingkat pendidikan akhir turut mempengaruhi
yang memiliki tingkat pendidikan akhir yang lebih tinggi cenderung
menghendaki pelayanan yang lebih baik dikarenakan mereka akan
lebih sering memberikan penilaian terhadap pelayanan produk
tabungan yang ada di Bank BNI Cabang Syariah Bumi Serpong
Damai.
c. Keterkaitan antara profesi dengan pelayanan
Langkah-langkah untuk menguji chi kuadrat yang sudah didapat pada
hasil olah data di atas adalah sebagai berikut:
1. Menentukan hipotesis
H0 :Tidak ada keterkaitan antara profesi terhadap pelayanan.
Ha :Ada keterkaitan antara profesi terhadap pelayanan.
2. Menentukan tingkat signifikansi
Pengujian menggunakan tingkat signifikansi α = 5%
3. Menentukan X2 hitung
Dari tabel hasil olah data di atas didapat nilai X2 hitung (pearson
chi square) adalah 25,734.
4. Menentukan X2 tabel
Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95%, tingkat signifikansi
α = 5%, df =3, maka diperoleh X2
tabel sebesar 21,026.
5. Membandingkan X2 hitung dengan X2 tabel
6. Kesimpulan
Karena X2 hitung > X2 tabel (25,734 > 21,026) dan Ho ditolak
maka dapat disimpulkan bahwa ada keterkaitan antara profesi
terhadap pelayanan produk tabungan Bank BNI Cabang Syariah
Bumi Serpong Damai. Profesi nasabah akan mempengaruhi
perilaku mereka dalam menilai pelayanan produk tabungan Bank
Syariah. Nasabah yang mempunyai profesi yang lebih mapan akan
menghendaki pelayanan yang lebih baik dikarenakan profesi
mereka cenderung akan membedakan status sosial mereka di mata
masayarakat. Nasabah dengan profesi yang lebih mapan biasanya
akan merasa dilayani dengan membedakan mereka ke dalam
kelompok nasabah prioritas.
2) Keterkaitan karakteristik konsumen dengan fasilitas Bank BNI Cabang
Syariah Bumi Serpong Damai
a. Keterkaitan antara jenis kelamin dengan fasilitas
Langkah-langkah untuk menguji chi kuadrat yang sudah didapat pada
hasil olah data di atas adalah sebagai berikut:
1. Menentukan hipotesis
H0 :Tidak ada keterkaitan antara jenis kelamin terhadap
fasilitas.
2. Menentukan tingkat signifikansi
Pengujian menggunakan tingkat signifikansi α = 5%
3. Menentukan X2 hitung
Dari tabel hasil olah data di atas didapat nilai X2 hitung (pearson
chi square) adalah 9,186.
4. Menentukan X2 tabel
Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95%, tingkat signifikansi
α = 5%, df =3, maka diperoleh X2
tabel sebesar 7,815.
5. Membandingkan X2 hitung dengan X2 tabel
Nilai X2 hitung > X2 tabel (9,186 > 7,815), maka Ho ditolak.
6. Kesimpulan
Karena X2 hitung > X2 tabel (9,186 > 7,815) dan Ho ditolak maka
dapat disimpulkan bahwa ada keterkaitan antara jenis kelamin
terhadap fasilitas Bank BNI Cabang Syariah Bumi Serpong Damai.
Keterkaitan ini membuktikan bahwa positif tidaknya persepsi
responden terhadap fasilitas Bank BNI Syariah Cabang Bumi
Serpong Damai dipengaruhi oleh jenis kelamin responden. Antara
pria dan wanita mempunyai persepsi yang berlainan terhadap
fasilitas produk tabungan Bank Syariah. Umumnya wanita lebih
menghendaki fasilitas yang lengkap dan mudah digunakan sebagai
d. Keterkaitan antara tingkat pendidikan akhir dengan fasilitas
Langkah-langkah untuk menguji chi kuadrat yang sudah didapat pada
hasil olah data di atas adalah sebagai berikut:
1. Menentukan hipotesis
H0 :Tidak ada keterkaitan antara tingkat pendidikan akhir
terhadap fasilitas.
Ha :Ada keterkaitan antara tingkat pendidikan akhir terhadap
fasilitas.
2. Menentukan tingkat signifikansi
Pengujian menggunakan tingkat signifikansi α = 5%
3. Menentukan X2 hitung
Dari tabel hasil olah data di atas didapat nilai X2 hitung (pearson
chi square) adalah 21,450.
4. Menentukan X2 tabel
Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95%, tingkat signifikansi
α = 5%, df =3, maka diperoleh X2 tabel sebesar 21,026.
5. Membandingkan X2 hitung dengan X2 tabel
Nilai X2 hitung > X2 tabel (21,450 > 21,026), maka Ho ditolak.
6. Kesimpulan
Karena X2 hitung > X2 tabel (21,450 > 21,026) dan Ho ditolak